telaahan tren isu pertanianppid.pertanian.go.id/doc/1/humas/03. telaahan tren... · laporan...

KEMENTERIAN PERTANIANSEKRETARIAT JENDRAL BIRO UMUM DAN HUMASTAHUN 2013

PERIODE MARET 2013

TELAAHANTREN ISUPERTANIAN

2 Telaahan Tren Isu Kementerian Pertanian Periode Maret 2013

Jakarta, Maret 2013

Biro Umum dan Humas

Kata pengantar

Laporan Telaahan Isu Pertanian disusun sebagai upaya untuk monitoring dan antisipasi isu-isu yang terkait dengan sektor pertanian secara umum ataupun Kementerian Pertanian secara khusus, yang dilakukan melalui identifikasi dan penelusuran berita di media. Selain itu, laporan ini disusun untuk mengevaluasi dan menyiapkan informasi serta bahan masukan dalam upaya pengelolaan isu.

Laporan Telaahan Tren Isu bulan Maret 2013, merupakan objek telaahan pada berita-berita dari surat kabar nasional yang telah dimonitor melalui kegiatan Kliping Berita dan Pendapat Pertanian selama kurun waktu 2 - 29 Maret 2013. Berdasarkan telaahan terhadap objek yang telah ditetapkan tersebut, ditemukan isu yang paling mengemuka adalah Tata Niaga Bawang.

Mengemukanya isu Tata Niaga didorong oleh lonjakan harga bawang putih maupun bawang merah. Jika kenaikan harga bawang merah didorong oleh langkanya pasokan bawang merah dari sejumlah sentra produksi, maka kenaikan harga bawang putih dipicu oleh pengaturan impor bawang putih.

Pemerintah melakukan sejumlah upaya untuk tetap menjaga harga dan kebutuhan bawang di pasaran. Salah satu upaya pemerintah adalah memperbaiki sistem pengurusan izin impor melalui pelayanan di bawah satu atap.

Telaahan Tren Isu Kementerian Pertanian Periode Maret 2013 3

DaFtar ISI

KATA PENGANTAR ................................................................................ 2

I. PENdAHUlUAN ............................................................................. 4

1.1 LATAR BELAKANg .......................................................................... 4

1.2 TUJUAN .......................................................................................... 4

1.3 METODE TELAAHAN ....................................................................... 5

II. TElAAHAN TREN ISU MINGGUAN .................................................... 6

2.1 PERIODE 2 – 8 MARET 2013 ............................................................ 62.1.1 TOP ISU ................................................................................. 62.1.2 gAMBARAN TOP ISU HARIAN ............................................... 62.1.3 TREN ISU .............................................................................. 9

2.2 PERIODE 9 – 15 MARET 2013 ......................................................... 102.2.1 TOP ISU ................................................................................. 102.2.2 gAMBARAN TOP ISU HARIAN ............................................... 102.2.3 TREN ISU ............................................................................... 16

2.3 PERIODE 16 – 22 MARET 2013 ........................................................ 172.3.1 TOP ISU ................................................................................. 172.3.2 gAMBARAN TOP ISU HARIAN ............................................... 172.3.3 TREN ISU ............................................................................... 23

2.4 PERIODE 23 - 29 MARET 2013 ........................................................ 242.4.1 TOP ISU ................................................................................. 242.4.2 gAMBARAN TOP ISU HARIAN ............................................... 242.4.3 TREN ISU ............................................................................... 28

III. KESIMPUlAN TElAAHAN TREN ISU ............................................. 38

3.1. TELAAHAN TREN ISU MINggUAN ................................................... 38

3.2. TOP ISU PERTANIAN ........................................................................ 39

IV. lAMPIRAN ..................................................................................... 38


I. pendahuluan

1.1 Latar Belakang

Dalam proses kegiatan suatu organisasi atau institusi, timbulnya suatu isu merupakan hal yang tidak dapat dihindari. Isu dapat diartikan sebagai segala sesuatu yang menyangkut kepentingan publik, pemerintah, dan organisasi lainnya yang dapat mempengaruhi kinerja organisasi atau institusi. Isu juga dapat diartikan sebagai titik konflik antara institusi dan publiknya (internal maupun eksternal).

Kementerian Pertanian sebagai institusi pemerintah melibatkan banyak pihak dalam kegiatannya, baik secara intern maupun ekstern, sehingga potensi munculnya isu cukup besar. Pemicu terjadinya isu dapat disebabkan berbagai faktor, antara lain rencana munculnya kebijakan baru, opini tertentu yang muncul di media, perkembangan yang kompetitif, publikasi hasil penelitian, ataupun hilangnya kepercayaan pemangku kepentingan. Untuk itu, manajemen isu perlu dilakukan dalam kegiatan humas di lingkup Kementerian Pertanian.

Dalam melaksanakan manajemen isu, humas Kementerian Pertanian melakukan identifikasi, evaluasi, pengelolaan, dan respon isu sebelum menjadi “public knowledge”, dalam upaya mendukung terwujudnya citra positif Kementerian Pertanian. Melalui pelaksanaan manajemen isu, sebuah lembaga dapat mendeteksi timbulnya isu sejak dini sehingga dapat mempersiapkan upaya antisipasinya, termasuk mengkomunikasikannya dengan publik. Melalui deteksi isu sejak dini tersebut, kita dapat mendeteksi pula berbagai opportunity atau peluang yang terjadi dengan mengurangi risiko isu menjadi krisis.

Sebagai bagian dari proses Manajemen Isu di lingkup Kementerian Pertanian, Biro Umum dan Humas khususnya pada Bagian Hubungan Masyarakat, yaitu di Sub Bagian Analisis Pendapat Umum (APU) telah melaksanakan Telaahan Tren Isu Pertanian. Kegiatan ini dilakukan dengan menelaah isu pertanian yang mengemuka di berbagai media cetak, baik secara harian, mingguan, maupun bulanan. Dengan pelaksanaan Telaahan Tren Isu Pertanian ini, Humas Kementerian Pertanian berupaya dapat mendeteksi isu-isu pertanian yang mengemuka dan diharapkan dapat menjadi bahan masukan dalam menyusun strategi yang dapat menekan potensi terjadinya krisis.

2.2 Tujuan

monitoring dan antisipasi isu-isu yang terkait dengan sektor pertanian secara umum •ataupun Kementerian Pertanian secara khusus, melalui identifikasi dan penelusuran berita di media.menelusuri tokoh-tokoh yang mengeluarkan pernyataan seputar isu terkait, baik dari •intern (jajaran pimpinan Kementerian Pertanian) ataupun ekstern (institusi pemerintah lainnya dan pemangku kepentingan). mengevaluasi dan menyiapkan bahan dalam upaya dan strategi antisipasi agar isu •

tidak berkembang menjadi krisis.


2.3 Metode Telaahan

Telaahan Tren Isu Pertanian dilakukan dengan merekapitulasi isu-isu pertanian yang dibahas dalam surat kabar nasional. Melalui rekapitulasi tersebut ditentukan top isu, yaitu isu yang paling sering dibahas dalam periode telaahan.

Objek Telaahan Tren Isu Pertanian adalah berita-berita berbentuk hardnews yang dimuat dalam surat kabar nasional maupun daerah yang telah termonitor melalui kegiatan Kliping Berita dan Pendapat Pertanian.

Rincian pelaksanaan kegiatan Telaahan Tren isu Pertanian sebagai berikut.Telaahan Tren Isu Harian •

rekapitulasi atau pendataan isu-isu pertanian yang telah termonitor dalam kegiatan - ”Kliping Berita dan Pendapat Pertanian”. Hasil rekapitulasi dimasukkan ke dalam tabel statisik (dengan program MS Excel).

Berdasarkan rekapitulasi, dipilih top isu, yaitu isu yang paling mengemuka pada hari - tersebut. Intisari atas pemberitaan terkait top isu yang mengandung unsur 5W dan 1H (what, who, where, when, why, dan how) selanjutnya dirumuskan.

Mendata berita-berita terkait top isu dan menentukan dampak pencitraan terhadap - Kementerian Pertanian. Kategori dampak pencitraan terdiri positif (+), yaitu berita yang memiliki dampak pencitraan positif terhadap Kementerian Pertanian); negatif (-), yaitu berita yang memiliki dampak pencitraan negatif terhadap Kementerian Pertanian; dan netral (N), yaitu isu yang memberikan dampak pencitraan yang netral atau berimbang terhadap Kementerian Pertanian. Berdasarkan data tersebut, membuat pie chart “Kategori Pemberitaan berdasarkan Dampak Pencitraan”

Mendata tokoh masyarakat (tingkat internasional, nasional, dan provinsi) yang - mengeluarkan pernyataan terkait isu dan menghitung frekuensi kemunculannya di surat kabar. Berdasarkan data tersebut, membuat grafik ”Tokoh Masyarakat yang Beropini Seputar Isu”.

Telaahan Tren Isu Mingguan •Menentukan dua isu yang paling mengemuka berdasarkan hasil rekapitulasi dan - statistik selama seminggu.

Untuk setiap isu yang masuk dalam Top 2 Isu mingguan, disajikan dalam line chart - berdasarkan frekuensi kemunculan isu tersebut setiap harinya dan merumuskan kesimpulan pemberitaannya.

Telaahan Tren Isu Bulanan •Berdasarkan hasil rekapitulasi dan statistik selama sebulan, ditentukan dua isu yang - paling mengemuka pada bulan tersebut.

Membuat line chart berdasarkan frekuensi kemunculan isu tersebut setiap minggunya - untuk setiap isu yang masuk dalam top 2 Isu bulanan.

Berdasarkan hasil rekapitulasi dan statistik selama sebulan, petugas membuat tabel - batang untuk isu-isu pertanian yang paling mengemuka selama sebulan.

Berdasarkan hasil Telaahan Tren Isu Mingguan, petugas membuat tabel batang yang - memperlihatkan top 2 isu mingguan dalam bulan tersebut.


KaJIan TRen ISu MInGGuan1.1 PERIODE 2 – 8 MARET 20131.1.1 TOP ISU

Gambar 1.Top Isu Harian 2 – 8 Maret 2013

1.1.2 GAMBARAN TOP ISU A. SENIN, 2 – 4 MARET 2013top Isu: tata niaga Daging Sapi

Badan Pusat Stastistik (BPS) menyatakan, hanya sekitar 17,58 persen dari populasi sapi yang potensial untuk dipotong. Berdasarkan pendataan sapi potong, sapi perah dan kerbau (PSPK) 2011, diperoleh jumlah keseluruhan ternak mencapai 16.726.664 ekor.

Sementara itu, Menteri Pertanian Suswono membantah perihal harga daging di Indonesia yang dikatakan tertinggi di dunia. Harga daging tinggi menurutnya hanya terjadi di beberapa provinsi, yaitu DKI Jakarta dan Jawa Barat, khususnya di Jabodetabek. Tahun ini daerah sentra produksi diprediksi mampu menyediakan 50 ribu ton daging untuk kebutuhan nasional. Kementan bahkan memprediksi kelebihan pasokan 137.683 ekor sapi setara dengan 30.156 ton.

Tabel 1.Daftar Berita yang Membahas Isu

NO JUdUl BERITA SURAT KABAR1 Angkutan Khusus Ternak Mulai Beroperasi (+) Koran Jakarta (2/3)2 Impor Daging Sapi Ancam Peternak Lokal (N) Suara Karya (2/3)3 Kementan Tetap Batasi Impor Sapi dan Daging Sapi (+) Pelita (2/3)4 Tutup Keran Impor, Biarkan Peternak Tersenyum (-) Kompas (2/3)5 BPS Hanya Lansir Data Agrerat Sapi (N) Investor Daily (4/3)6 Hanya 17,58 Sapi Siap Potong (N) Republika (4/3)7 BUMN Dilarang Impor Daging Sapi (N) Republika (4/3)8 BPS: Populasi Sapi Siap Potong Rendah (-) Investor Daily (2/3)9 Merpati Nusantara Airlines Siap Angkut Daging (+) Indo Pos (2/3)10 PT KA Siapkan Angkutan Daging (+) Suara Pembaruan (2/3)11 Populasi Sapi Siap Potong Rendah (-) Suara Pembaruan (2/3)


Gambar 2. Tone Pemberitaan

Masih melanjutkan tren pada bulan lalu, isu Tata Niaga daging Sapi menjadi top isu dan mengemuka sebanyak 11 berita. Sub isu yang paling banyak muncul adalah terkait dengan lansiran sensus ternak. Badan Pusat Statistik (BPS) melansir bahwa hanya 17,58 persen dari total populasi sapi yang layak dipotong. Menteri Pertanian Suswono mengimbangi data negatif dari BPS dengan menyatakan bahwa stok daging dalam negeri mencukupi kebutuhan nasional.

Gambar 3 Tokoh Masyarakat yang Beropini Seputar Isu

B. SELASA, 5 MARET 2013top Isu: peraturan Impor Hortikultura

Eksportir produk hortikultura kesulitan mengirim barangnya ke negara tujuan akibat ketiadaan container khusus berukuran 40 kaki (reefer 40 feet). Ketua Dewan Hortikultura Nasional Benny Kusbini mengungkapkan kebijakan pengetatan impor menyebabkan container 40 kaki yang masuk Indonesia berkurang drastis. Menurut Benny, Permentan No.60 Tahun 2012 dan Permendag No.60 Tahun 2012 memang bertujuan positif untuk melindungi produk hortikultura dalam negeri. Tapi pemerintah hendaknya harus mengetahui kebutuhan eksportir.


Tabel 2 Daftar Berita yang Membahas Isu

NO JUdUl BERITA SURAT KABAR

1 Eksportir Hortikultura Terkendala Kontainer (-) Investor Daily (5/3)

2 Foto: Tekan Harga Buah (-) Bisnis Indonesia (5/3)

3 183 Ton Produk Hortikultura Ilegal Dimusnahkan (+) Investor Daily (5/3)


Isu Peraturan Impor Hortikultura mengemuka sebanyak 3 berita. Pemberitaan negatif muncul lebih dominan dibandingkan pemberitaan positif. Berita-berita negatif umumnya mengangkat tentang dampak negatif dari pemberlakuan peraturan impor hortikultura.

Gambar 5. Tokoh Masyarakat yang Beropini Seputar Isu

C. RABU, 6 MARET 2013top Isu: tata niaga Bawang

Kementerian Pertanian bertekad untuk segera meredam harga bawang putih. Selain akan mempercepat penerbitan rekomendasi impor produk hortikultura (RIPH) untuk bawang putih, kementerian juga akan memverifikasi ulang jumlah importir komoditas tersebut yang selama ini dinilai terlalu banyak. Wakil Menteri Pertanian Rusman Heriawan mengakui, pemberian dan percepatan RIPH mutlak dilakukan. Sebab sampai saat ini 90% kebutuhan bawang putih di dalam negeri berasal dari impor.

Sementara itu, Ketua Dewan Hortikultura Nasional (DHN) Benny Kusbini menilai keterlambatan penerbitan RIPH membuat harga komoditas hortikultura naik signifikan karena keterbatasan pasokan di pasaran. Pemerintah bisa saja tidak menerbitkan RIPH untuk komoditas hortikultra yang memang diproduksi di dalam negeri. Namun pemerintah harus tetap arif dengan menerbitkan RIPH bagi komoditas hortikultura yang tidak dihasilkan di dalam negeri secara cepat.



NO JUdUl BERITA SURAT KABAR1 Kementan Mau Pangkas Importir Bawang Putih (+) Rakyat Merdeka (6/3)2 Pemerintah Janji Redam Harga Bawang Putih (N) Investor Daily (6/3)3 Kementan Menjamin Harga Turun (+) Kompas (6/3)4 Pembatasan Impor Bawang Putih Ditinjau Ulang (+) Media Indonesia (6/3)5 Pembatasan Impor Bawang Putih Dikaji Ulang (N) Koran Tempo (6/3)

Gambar 6 Tone Pemberitaan

Dampak dari diberlakukannya pembatasan impor hortikultra turut mendorong kenaikan harga sejumlah komoditas hortikultura, antara lain bawang putih. Pertengahan minggu ini, isu seputar Tata Niaga Bawang mengemuka sebanyak 5 berita. Mayoritas pemberitaan cenderung positif. Kementerian Pertanian menjamin harga bawang akan turun dan akan mengkaji ulang pembatasan bawang.


D. KAMIS, 7 MARET 2013top Isu: tata niaga Sapi

Kementerian Pertanian menegaskan kalau instansinya akan melaksanakan telaah terhadap penghitungan yang dilakukan Badan Pusat Statistik yang menyebutkan jumlah ternak yang potensial untuk dipotong hanya 17,58 persen. Menteri Pertanian Suswono masih meyakini bahwa pasokan sapi lokal mampu memenuhi kebutuhan daging sapi nasional tahun ini hingga 85 persen.


Sementara itu, Kementerian BUMN pesimistis target swasembada daging pada 2014 bisa tercapai. Dengan ketersediaan sapi lokal siap potong yang masih terbatas, hingga lima tahun ke depan impor daging sapi diprediksikan masih terus dilakukan meski trennya menurun.



1 Kementan Kaji Kalkulasi BPS (+) Suara Karya (6/3)

2 Harga Daging Sapi Terus Naik (-) Kompas (7/3)

3 Stok Sapi Potong Lokal Cukup (+) Investor Daily (7/3)

4 Swasembada Daging Bnaru Tercapai Lima Tahun Lagi (N) Investor Daily (7/3)

5 Kembangkan Peternakan Sapi (-) Koran Jakarta (7/3)

6 Kuota Impor Sapi Kuartal I Segera Terealisasi 100% (N) Kontan (7/3)

7 Importir Raup Laba Terlalu Besar (-) Media Indonesia (7/3)


Isu Tata Niaga Daging Sapi mengemuka sebanyak 7 berita. Mayoritas berita bersentimen negatif. Harga daging yang terus mengalami kenaikan dan isu kartel dalam impor sapi menjadi fokus utama pemberitaan kali ini.



E. JUMAT, 8 MARET 2013top Isu: tata niaga Daging Sapi

Komisi IV mendesak pemerintah untuk segera menurunkan harga daging sapi. Ketua Komisi IV DPR M Romahurmuziy mengatakan Komisi IV telah menghimpun beberapa informasi dan masukan dari masyarakat pada Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan sejumlah asosiasi peternak dan melalui kunjungan kerja lapangan. Informasi yang didapat bahwa level harga rasional berkisar antara 70 ribu hingga 80 ribu rupiah per kilogram (kg). Tapi harga daging sapi di pasar sekarang ada yang mencapai lebih dari 100 ribu per kg. Oleh karena itu, Komisi IV meminta kepada pemerintah untuk segera menurunkan harga daging sapi.

Sementara itu, Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Dahlan Iskan mensinyalir Kementerian Pertanian telah memanipulasi data stok sapi nasional. Bahkan Dahlan menuding kenaikan harga daging sapi di pasaran dipicu data sapi yang salah juga fiktif.


NO JUdUl BERITA SURAT KABAR1 Turunkan Harga Daging Sapi (-) Koran Jakarta (8/3)2 Populasi Tak Cerminkan Stok Daging (-) Kompas (8/3)

3 Dahlan: Data Stok Sapi Dimanipulasi (-) Sinar Harapan (7/3)


Isu Tata Niaga daging Sapi masih menjadi isu yang paling mendapat banyak sorotan. Kali ini isu diangkat dalam 3 berita dan semuanya muncul dalam sentimen pemberitaan yang negatif. Pemberitaan cenderung negatif tersebut dipicu oleh munculnya pernyataan yang menilai pemerintah kurang cepat dalam menurunkan harga daging.



1.1.3 TREN ISU Berdasarkan rekapitulasi selama periode 2 – 8 Maret 2013, isu “Tata Niaga daging

Sapi” dan “Peraturan Impor Hortikultura” menjadi isu yang paling mengemuka di surat kabar nasional.

1. tata niaga Daging Sapi

Pada minggu pertama bulan Maret 2013, isu Tata Niaga Daging Sapi menjadi top isu dengan jumlah pemberitaan sebanyak 25 berita. Salah satu sub isu yang paling banyak muncul adalah terkait dengan lansiran sensus ternak. Badan Pusat Statistik (BPS) melansir bahwa hanya 17,58 persen dari total populasi sapi yang layak dipotong. Menteri Pertanian Suswono mengimbangi data negatif dari BPS dengan menyatakan bahwa stok daging dalam negeri mencukupi kebutuhan nasional.

Kementerian Pertanian menegaskan kalau instansinya akan melaksanakan telaah terhadap penghitungan yang dilakukan Badan Pusat Statistik yang menyebutkan jumlah ternak yang potensial untuk dipotong hanya 17,58 persen. Menteri Pertanian Suswono masih meyakini bahwa pasokan sapi lokal mampu memenuhi kebutuhan daging sapi nasional tahun ini hingga 85 persen.

Sementara itu, Komisi IV mendesak pemerintah untuk segera menurunkan harga daging sapi. Ketua Komisi IV DPR M Romahurmuziy mengatakan Komisi IV telah menghimpun beberapa informasi dan masukan dari masyarakat pada Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan sejumlah asosiasi peternak dan melalui kunjungan kerja lapangan. Informasi yang didapat bahwa level harga rasional berkisar antara 70 ribu hingga 80 ribu rupiah per kilogram (kg). Tapi harga daging sapi di pasar sekarang ada yang mencapai lebih dari 100 ribu per kg. Oleh karena itu, Komisi IV meminta kepada pemerintah untuk segera menurunkan harga daging sapi.

peraturan Impor Hortikultura

Di tengah dominasi isu-isu seputar komoditas daging sapi, isu Peraturan Impor Hortikultura juga turut mengemuka. Isu ini diberitakan dalam 16 berita. Eksportir produk hortikultura kesulitan mengirim barangnya ke negara tujuan akibat ketiadaan container khusus berukuran 40 kaki (reefer 40 feet). Ketua Dewan Hortikultura Nasional Benny Kusbini mengungkapkan kebijakan pengetatan impor menyebabkan container 40 kaki yang masuk Indonesia berkurang drastis. Menurut Benny, Permentan No.60 Tahun 2012 dan Permendag No.60 Tahun 2012 memang bertujuan positif untuk melindungi produk hortikultura dalam negeri. Tapi pemerintah hendaknya harus mengetahui kebutuhan eksportir.

Mengemukanya isu ini juga didorong oleh terlambatnya penerbitan Rekomendasi Impor Produk Hortikultura (RIPH). Keterlambatan penerbitan RIPH juga turut mendorong munculnya permasalahan dalam tata niaga bawang putih. Benny Kusbini menilai keterlambatan penerbitan RIPH membuat harga komoditas hortikultura naik signifikan karena keterbatasan pasokan di pasaran.


peRIOde 9 - 15 MaReT 20131.2.4 tOp ISU

Gambar 14.Top Isu Harian 9 - 15 Maret 2013

1.2.5 GAMBARAN TOP ISU B. SENIN, 9 - 11 MARET 2013top Isu: tata niaga Bawang

Harga bawang putih di sejumlah tempat dilaporkan melonjak dari sekitar Rp 15.000 menjadi Rp 60.000 per kilogram. Untuk mengantisipasi hal itu, pemerintah mendatangkan pasokan sebanyak 65.410 ton. Dirjen Perdagangan Dalam Negeri Kementerian Perdagangan Srie Agustina mengatakan, untuk tahap pertama, pihaknya akan mendatangkan pasokan sebanyak 29.130 ton. Bawang putih tersebut diimpor dari Cina dan India. Diperkirakan akan sampai Indonesia dua minggu ke depan.

Sementara itu, Gabungan Importir Hasil Bumi Indonesia (Gisimindo) menduga ada praktik kartelisasi di balik rekomendasi impor produk hortikultura (RIPH) bawang yang baru diterbitkan Kementerian Pertanian. Rekomendasi itu memuat pemberian izin impor sebanyak 160 ribu ton bawang putih dan 60 ribu ton bawang merah untuk enam bulan pertama 2013. Dugaan itu muncul lantaran adanya asosiasi bermodal kuat yang memiliki 21 perusahaan dari 131 perusahaan yang mendapat RIPH bawang putih dan bawang merah.




1 Krisis Bawang Putih (N) Kompas (11/3)2 Foto: Harga Bawang Putih Naik (-) Sinar Harapan (9/3)3 Kemendag Keluarkan Izin Impor Bawang Putih (N) Koran Jakarta (9/3)4 Harga Bawang Putih Terus Naik (-) Media Indonesia (9/3)5 Rekomendasi Impor Bawang Diduga Dibayangi Kartel (-) Koran Tempo (11/3)6 16 Perusahaan Kantongi Izin Impor Bawang Putih (+) Investor Daily (9/3)7 Keran Impor Bawang Putih Dibuka (N) Kompas (9/3)8 Impor Bawang Merah Masih Dibatasi (N) Kontan (11/3)9 Bawang Merah Melejit Karena Lahan Panen Menyusut (-) Kontan (11/3)10 Rekomendasi Impor Bawang Putih Terbit (N) Media Indonesia (9/3)11 Harga Bawang Putih Rp 42.000 Per Kg (-) Sinar Harapan (9/3)


Isu Tata Niaga Bawang Putih mengemuka sebanyak 11 berita. Sentimen pemberitaan berkisar antara netral dan negatif. Kenaikan harga bawang putih diperkirakan terjadi akibat keterlambatan penerbitan RIPH. Bahkan beberapa kelompok masyarakat menilai adanya kartelisasi di balik RIPH. Sentimen-sentimen negatif tersebut dalam beberapa berita masih diimbangi oleh pernyataan yang positif dari Wakil Menteri Pertanian Rusman Heriawan, Plt. Dirjen Pengolahan dan Pemasaran Hasil Pertanian Haryono, serta Dirjen Hortikultura Hasanuddin Ibrahim.



B. SELASA, 12 MARET 2013top Isu: tata niaga Bawang

Harga bawang baik bawang putih maupun bawang merah, melonjak. Laporan dari sejumlah daerah menyebutkan harga bawang sekitar Rp 15.000 kini menjadi Rp 70.000 – Rp 80.000 per kilogram. Harga kedua komoditas itu tak terkendali karena pelaku impor tidak professional.

Kementerian Pertanian memperkirakan impor bawang putih tahun ini sedikitnya mencapai 300 ribu ton. Ini didasarkan pada alokasi impor yang sudah ditetapkan Kementerian Perdagangan. Pelaksana tugas Dirjen Pengolahan dan Pemasaran Hasil Pertanian Haryono mengungkapkan kebutuhan bawang putih di Tanah Air memang hampir 100% dipenuhi dari impor sebab kemampuan suplai lokal hingga kini masih memadai.

Wakil Ketua Komisi IV DPR Firman Soebagyo menilai kenaikan harga bawang membuktikan pemerintah telah gagal dalam menjaga dan mengelola produksi hortikultura. Gejolak harga bisa terjadi akibat pemerintah selama ini menyerahkan penentuan harga kepada mekanisme pasar. Akibatnya, para importir maupun spekulan makin leluasa mendikte harga-harga di pasaran.


NO JUdUl BERITA SURAT KABAR1 Harga Melonjak Akibat Kartel Merajarela (-) Suara Karya (13/3)2 Banyak Importir Tidak Profesional (-) Kompas (13/3)3 Harga Bawang Meroket (-) Republika (13/3)4 Impor Bawang Putih Tahun Ini Bisa 300 Ribu Ton (N) Investor Daily (13/3)5 Volume Impor Bawang Putih 160 Ribu Ton (N) Indo Pos (13/3)6 Harga Bawang Meroket (-) Indo Pos (13/3)7 Importir Nekat Impor Ribuan Ton bawang (-) Kontan (13/3)8 Harga Bawang Merah Melonjak Akibat Kekurangan Persediaan (-) Pelita (13/3)9 Pemilik gudang Diduga Menahan Stok Bawang (N) Koran Tempo (13/3)10 Bawang Putih Impor Dibakar (N) Koran Tempo (13/3)

11 RIPH Bawang Putih Disinyalir Kartel (-) Suara Pembaruan (11/3)

12 Foto: Lonjakan Harga Bawang (-) Kontan (13/3)13 Harga Bawang Tembus Rp 50.000/Kg (N) Sinar Harapan (11/3)14 Bawang Merah Rp 45.000 per Kg (-) Jurnal Nasional (13/3)

15 Harga Bawang Tidak Terkendali (N) Media Indonesia (13/3)



Isu Tata Niaga Bawang masih mengemuka sebagai top isu. Kali ini pemberitaannya mencapai 15 berita. Mayoritas berita bersentimen negatif. gejolak harga bawang, baik bawang merah maupun putih masih menjadi fokus utama pemberitaan.


D. KAMIS, 14 MARET 2013top Isu: tata niaga Bawang

Indikasi adanya importir nakal cukup kuat dalam krisis bawang putih. Pengamat pertanian dari Universitas Gadjah Mada, M. Maksum menilai pemerintah lebih memilih menambah impor daripada menindak mereka.

Di tengah dugaan adanya permainan impor, Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono memberikan sinyal akan menambah impor untuk mengatasi problem kenaikan harga sejumlah produk pangan. Meski demikian, pemerintah tidak akan lupa untuk meningkatkan produksi pertanian supaya pada masa depan Indonesia tak perlu impor lagi.

Menteri Pertanian Suswono mengatakan, keterlambatan pemberian rekomendasi impor produk hortikultura (RIPH) oleh Kementerian Pertanian disebabkan banyak permohonan RIPH yang harus ditandatangani. Ada 3.300 dokumen RIPH yang harus ditandatangani Pelaksana Tugas Dirjen Pengolahan dan Pemasaran Hasil Pertanian Kementerian Pertanian.



NO JUdUl BERITA SURAT KABAR1 Ancaman Krisis Bawang (-) Sinar Harapan (13/3)2 Pemerintah Tak Pernah Tindak Importir Nakal (N) Kompas (14/3)

3 Tata Niaga Pangan gagal (N) Seputar Indonesia (14/3)

4 Kuota Impor Bawang Dimainkan (-) Republika (14/3)5 Hatta Minta Beleid Impor Hortikultura Diperbaiki (N) Koran Tempo (14/3)6 Pemerintah akan Perbaiki Tata Niaga Bawang Putih (+) Investor Daily (14/3)7 Pemerintah Akhirnya Impor Bawang (-) Pelita (14/3)8 Harga Bawang Putih dan Bawang Merah Naik Tajam (-) Pelita (14/3)9 Harga Bawang Putih Melambung (-) Pelita (14/3)

10 134.600 Ton Bawang Putih Impor Segera Masuk Pasar (+) Bisnis Indonesia (14/3)

11 Foto: Harga Bawang Melambung (-) Kompas (14/3)12 Tata Niaga Pangan akan Ditertibkan (+) Suara Karya (14/3)

13 Kebijakan Pangan Memburuk, Pemerintah Tidak Miliki Solusi (N) Kontan (14/3)

14 Foto: Bawang Impor (-) Republika (14/3)

15 Tampak Sibuk Setelah geger (-) Rakyat Merdeka (14/3)

16 Curiga Permainan Kuota Impor (-) Indo Pos (14/3)

17 Bawang Masih Meroket (-) Suara Pembaruan (13/3)

18 Satu Ons Bawang Putih Setara Sekilo Beras (-) Koran Tempo (14/3)19 Pasokan Masih Kurang (-) Republika (14/3)

20 294 Kontainer Bawang Putih Menumpuk di Tanjung Perak (-)

Media Indonesia (14/3)

21 Hatta Rajasa Ultimatum Mendag dan Mentan (-) Media Indonesia (14/3)

Gambar 19 Tone PemberitaanIsu Tata Niaga Bawang masih mengemuka dalam pemberitaan surat kabar. Isu diangkat

dalam 21 berita. Mayoritas berita masih bersentimen negatif. Persoalan harga bawang putih semakin dikaitkan dengan polemik seputar penerbitan RIPH dan kemungkinan adanya kartel dalam tata niaga bawang.



E. JUMAT, 15 MARET 2013top Isu: tata niaga Bawang

Kementerian Pertanian memperkirakan harga bawang akan kembali normal. Plt. Dirjen Pengolahan dan Pemasaran Hasil Pertanian Kementerian Pertanian, Haryono mengakui bahwa instansinya terlambat mengeluarkan surat rekomendasi produk impor hortikultura (RIPH) sehingga memicu kelangkaan dan kenaikan harga bawang.

Sebelumnya Presiden Susilo Bambang Yudhoyono telah menegur Menteri Perdagangan dan Menteri Pertanian karena tidak berdiskusi dan menentukan jalan keluar soal kelangkaan pasokan sejumlah bahan kebutuhan tersebut, termasuk bawang merah dan bawang putih. Menanggapi teguran itu, Menteri Perdagangan Gita Wirjawan dan Menteri Pertanian Suswono bersepakat untuk menerapkan sistem pelayanan terpadu satu pintu (PTSP) untuk perizinan impor hortikultura, terutama komoditas bawang putih. Sistem ini diharapkan bisa mengatasi proses perizinan impor yang dinilai terlalu lama hingga berdampak pada melambungnya harga komoditas hortikultura.



1 Harga Bawang Normal Pekan Depan (+) Koran Tempo (15/3)

2 Pemerintah Diminta Turunkan Harga Bawang (-) Media Indonesia (15/3)

3 Bukti Ketergantungan Pangan Impor (N) Sinar Harapan (14/3)4 Izin Impor Bawang Putih Dibuat Satu Atap (+) Investor Daily (15/3)5 Ada Jual Beli Kuota Impor Bawang (-) Kontan (15/3)6 Pemda Antisipasi Kenaikan Harga Bawang (+) Republika (15/3)7 Foto: Serbuan Bawang Impor (-) Sinar Harapan (14/3)8 Industri Bawang goreng gulung Tikar (-) Media Indonesia (15/3)9 Izin Impor Satu Pintu (+) Kompas (15/3)


10 Petani Tak Nikmati Harga Bawang (-) Jurnal Nasional (15/3)11 SBY: Menteri Jangan Saling Tuding (-) Indo Pos (15/3)12 Importir Dievaluasi (N) Republika (15/3)13 Presiden: Jangan Bersilat Lidah Soal Bawang (-) Pelita (15/3)14 Izin Importir Bawang Terancam Dicabut (+) Seputar Indonesia (15/3)15 Tidak Serius, Menteri Ditegur Presiden (-) Kompas (15/3)16 Presiden Semprot gita dan Suswono (-) Investor Daily (15/3)


Isu Tata Niaga Bawang masih menjadi top isu meskipun tren pemberitaannya untuk kali ini menurun dibandingkan hari sebelumnya. Isu diberitakan dalam 16 berita. Meskipun mayoritas berita masih bersentimen negatif, proporsi pemberitaan positif lebih besar dibandingkan hari-hari sebelumnya. Kementerian Pertanian dan Kementerian Perdagangan akan berkoordinasi untuk menerapkan sistem pelayanan terpadu satu pintu untuk perizinan impor hortikultura.



1.2.6 TREN ISU Berdasarkan rekapitulasi selama periode 9 - 15 Maret 2013, isu “Tata Niaga Bawang”

dan “Peraturan Impor Hortikultura” menjadi isu yang paling mengemuka di surat kabar nasional.

1. tata niaga Bawang

Isu Tata Niaga Bawang muncul secara dominan dalam pemberitaan selama seminggu ini. Total berita yang mengangkat isu ini mencapai 63 berita.

Harga bawang putih di sejumlah tempat dilaporkan melonjak dari sekitar Rp 15.000 menjadi Rp 60.000 per kilogram. Lonjakan harga bawang ini semakin menguatkan indikasi adanya importir nakal dalam polemik seputar tata niaga bawang. gabungan Importir Hasil Bumi Indonesia (gisimindo) menduga ada praktik kartelisasi di balik rekomendasi impor produk hortikultura (RIPH) bawang yang baru diterbitkan Kementerian Pertanian. Rekomendasi itu memuat pemberian izin impor sebanyak 160 ribu ton bawang putih dan 60 ribu ton bawang merah untuk enam bulan pertama 2013. Dugaan itu muncul lantaran adanya asosiasi bermodal kuat yang memiliki 21 perusahaan dari 131 perusahaan yang mendapat RIPH bawang putih dan bawang merah.

Menteri Pertanian Suswono mengatakan, keterlambatan pemberian rekomendasi impor produk hortikultura (RIPH) oleh Kementerian Pertanian disebabkan banyak permohonan RIPH yang harus ditandatangani. Ada 3.300 dokumen RIPH yang harus ditandatangani Pelaksana Tugas Dirjen Pengolahan dan Pemasaran Hasil Pertanian Kementerian Pertanian.

Gambar 23. Tren Isu “Tata Niaga Bawang” Periode 9 – 15 Maret 2013

2. Peraturan Impor Hortikultura

Di tengah gejolak harga beberapa komoditas hortikultura, isu Peraturan Impor Hortikultura turut mengemuka. Isu muncul dalam 10 berita.

Ketua Umum gabungan Pengusaha Makanan dan Minuman Indonesia Adhi Siswaja Lukman menyatakan pembatasan impor produk hortikultura sejak Oktober lalu mengganggu industri. Menurut Adhi, peraturan baru impor hortikultura telah membuat proses importasi


memakan waktu yang lebih lama. Tak hanya itu, jumlah bahan baku impor pun jadi terbatas.

Pernyataan yang lebih mendukung muncul dari pengamat pertanian dari Asosiasi Ekonomi Politik Indonesia, Khudori. Kebijakan pemerintah untuk membatasi impor di masa panen raya dinilai sebagai langkah tepat. Menurutnya kebijakan ini akan berdampak positif bagi petani lokal sehingga terpacu untuk terus menanam komoditas tersebut.

Gambar 24. Tren Isu “Peraturan Impor Hortikultura” Periode 9 - 15 Maret 2013


peRIOde 16 - 22 MaReT 20131.3.7 TOP ISU

Gambar 25.Top Isu Harian 16 - 22 Maret 2013

1.3.8 GAMBARAN TOP ISU C. SENIN, 16 - 18 MARET 2013top Isu: tata niaga Bawang

Pemerintah memastikan ketersediaan pasokan bawang putih dan bawang merah di dalam negeri kembali normal pada akhir pekan ini. Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mengakui terjadinya mismatch pemberian izin impor antara Kementerian Pertanian dan Kementerian Perdagangan sehingga sejumlah peti kemas berisi bawang putih impor banyak yang tertahan di pelabunan. Tapi presiden sudah memerintahkan container yang ditahan untuk segera dialirkan.

Sementara itu Komisi Pengawas Persaignan Usaha (KPPU) tetap menyelidiki motif penimbunan 332 kontainer berisi bawang putih di Terminal Petikemas Surabaya (TPS) Jawa Timur. Meski pemerintah memutuskan 332 kontainer impor itu dilepas ke pasar guna meredam harga bawang putih. KPPU akan melihat ada tidaknya indikasi kartel dalam importiasi komoditas itu.




1 Presiden Jamin Pasokan Bawang Segera Normal (+) Investor Daily (15/3)2 Kebijakan Impor Membuat Petani Bangkrut (-) Suara Karya (18/3)3 Jatim Harus Impor 1,2 Juta Ton (N) Bisnis Indonesia (18/3)4 Harga Bawang Tidak Terkendali (-) Suara Pembaruan (16/3)5 Importir Timbun Bawang (-) Republika (16/3)6 Pemerintah Kaji Impor Bawang Merah (+) Investor Daily (18/3)7 KPPU Selidiki Kartel Impor Bawang Putih (N) Investor Daily (18/3)8 332 Kontainer Bermasalah Dilepas (+) Bisnis Indonesia (16/3)9 Tata Niaga Bawang Dimainkan Kartel (-) Seputar Indonesia (18/3)10 BI Pantau Kenaikan Harga Bawang (N) Koran Tempo (16/3)11 332 Kontainer Bawang Putih Siap Dilepas (+) Seputar Indonesia (16/3)12 Perizinan Impor Bawang Akan Satu Atap (+) Koran Tempo (16/3)13 Para Importir Bawang akan Dipanggil (N) Suara Pembaruan (16/3)14 332 Peti Kemas Bawang di Pelabuhan Dilepas (+) Kompas (18/3)15 KPPU Panggil Importir Bawang (-) Koran Tempo (18/3)16 Harga Bawang Naik, Omzet Merosot (-) Koran Tempo (18/3)17 Harga Bawang Segera Distabilkan (+) Jurnal Nasional (18/3)

18 KPPU: 109 Kontainer Bawang Putih Sengaja Ditinggalkan Importir (N) Pelita (18/3)

19 Harga Bawang Melonjak (-) Rakyat Merdeka (16/3)20 Bea Cukai Diminta Bekerja Lebih Cepat (N) Suara Pembaruan (16/3)21 Perbaiki Tata Niaga Bawang (-) Koran Jakarta (18/3)22 Izin Impor Bawang Disederhanakan (+) Koran Jakarta (16/3)23 Bongkar Kartel Bawang (N) Sinar Harapan (15/3)24 Tanjung Perak Menenda Importir Pangan Nakal (N) Koran Tempo (18/3)25 Harga Bawang Selangit, Warteg Tetap Jaga Rasa (-) Pelita (18/3)26 Dua Kementerian Sepakat Satu Atap (+) Bisnis Indonesia (18/3)27 KPPU Investigasi Dugaan Kartel (N) Bisnis Indonesia (16/3)28 Izin Impor Bawang Putih Dibuat Satu Atap (+) Suara Pembaruan (15/3)29 Presiden Jamin Harga Bawang Turun (+) Kompas (16/3)30 Teknis Pelepasan Kontainer Disiapkan (+) Bisnis Indonesia (18/3)31 Komisi IV DPR Soroti Kebutuhan Bawang (N) Rakyat Merdeka (16/3)32 Penimbun Bawang Putih Terancam Didenda Rp 25 M (+) Rakyat Merdeka (18/3)33 Bawang Sengaja Ditimbun di Pelabuhan (-) Indo Pos (16/3)

Gambar 26.Tone Pemberitaan


Isu Tata Niaga Bawang semakin memanas. Pemberitaannya bahkan mencapai puncak dengan capaian 33 berita. Untuk pemberitaan kali ini, mayoritas berita memberitakan isu secara positif. Pemerintah melalui Kementerian Pertanian dan Kementerian Perdagangan menjamin harga bawang akan segera normal.

!Gambar 1 Tokoh Masyarakat yang Beropini Seputar Isu

B. SELASA, 19 MARET 2013

top Isu: tata niaga Bawang

Setelah diloloskannya 332 peti kemas yang berisi sekitar 10.000 ton bawang putih dari Pelabuhan Tanjung Perak, Surabaya, Jawa Timur, harga bawang putih berangsur-angsur turun. Bawang putih tersebut dilepas ke pasar seharga RP 15.000 per kilogram. Menurut


Menteri Perdagangan gita Wirjawan mengungkapkan bahwa berdasarkan pantauannya, harga bawang putih sudah bergerak turun 5 – 10 persen.

Di tempat terpisah, Wakil Ketua Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) Saidah Sakwan mengatakan pihaknya pada Jumat akan memanggil 11 impor produk hortikultura yang diduga melakukan pelanggaran impor dan kartel. Menurut Saidah, pemanggilan itu berdasarkan hasil investigasi KPPU, yakni terdapat 394 kontainer bawang putih yang RIPH dan surat persetujuan impornya tidak diurus.



1 40 Kontainer Bawang Ilegal Masuk Tanjung Priok (N)


2 Harga Bawang Turun (+) Kompas (19/3)

3 Importir Diminta Tekan Harga Jual (+) Bisnis Indonesia (19/3)

4 Impor Bawang Terindikasi Melanggar (-) Republika (19/3)

5 Hanya 23 Kontainer Bawang TInggalkan Pelabuhan (N)

Republika (19/3)

6 Harga Bawang Berangsur Turun (+) Investor Daily (19/3)

7 Pembebasan Impor Bawang Diharapkan Picu Deflasi (N)

Investor Daily (19/3)

8 Bawang Impor Dilepas ke Distributor RP 15 Ribu / Kg (+)


9 Prabowo Desak Peran Bulog Diperbesar (N) Bisnis Indonesia (19/3)

10 Bawang Putih Ditetapkan Rp 15.000/ Kg (+) Seputar Indonesia (19/3)

11 Negara Tak Lagi Mampu Kontrol Harga Pangan (-)

Suara Pembaruan (18/3)

12 Turunkan Harga Pangan (N) Jurnal Nasional (19/3)

13 Tindak Tegas Importir Nakal (N) Jurnal Nasional (19/3)

14 Diduga, 11 Importir Ulur Urus Dokumen (-) Suara Pembaruan (18/3)

15 gubernur DKI Tak Sanggup Atasi gejolak Harga Bawang (N)

Rakyat Merdeka (19/3)

16 Bawang Putih Impor Dilepas ke Pasar (+) Kontan (19/3)

17 NTB Panen Bawang Merah dan Putih Minggu Depan (+)

Kontan (19/3)

18 Bawang Putih Impor Dilepas Secara Bertahap (+)

Koran Tempo (19/3)

19 Pemerintah “Patok” Bawang Putih Impor Rp 15.000/ Kg (+)

Pelita (19/3)

20 KPPU Periksa 11 Importir Bawang (N) Koran Tempo (19/3)

21 KPPU Periksa 11 Importir Bawang (N) Sinar Harapan (18/3)

22 Nasionalisme Bawang Merah – Putih (N) Seputar Indonesia (19/3)



Isu Tata Niaga Bawang masih menjadi isu panas yang diangkat surat kabar nasional. Isu mengemuka sebanyak 22 berita. Sentimen pemberitaan berkisar antara netral dan positif. Pelepasan sejumlah kontainer bawang bermasalah di Tanjung Priok, Jakarta diharapkan dapat menurunkan harga bawang putih.


C. RABU, 20 MARET 2013top Isu: tata niaga Bawang

Harga bawang putih di beberapa pasar sudah mulai turun, antara Rp 5 – 25 ribu per kilogram. Tapi hal ini hanya terjadi untuk bawang putih termurah atau biasa disebut pedagang sebagai bawang banci. Penurunan harga juga terjadi pada bawang merah yang mulai mengalami penurunan antara Rp 5 – 10 ribu rupiah. Untuk bawang putih jenis kating, masih banyak pedagang di pasar yang memilih belum menjualnya karena khawatir harganya masih tinggi.

Sementara itu, Kementerian Perdagangan mengindikasikan adanya pelanggaran aturan impor pada beberapa peti kemas dari 599 peti kemas bawang putih yang tertahan di Pelabuhan Tanjung Perak, Surabaya. Importir bawang putih yang melanggar akan ditindak.


NO JUDUL BERITA SURAT KABAR

1 Harga Bawang Berangsur Turun (+) Republika (20/3)

2 Indikasi Ada Pelanggaran (N) Kompas (20/3)

3 Importir Diduga Lakukan Tiga Modus Kartel Bawang (N) Koran Tempo (20/3)

4 Aturan Importir Bawang agar Direvisi (N) Bisnis Indonesia (20/3)

5 Mendag Pastikan 293 Kontainer Dilepas Bertahap (+) Bisnis Indonesia (20/3)

6 Foto: Sindak Mendag (+) Koran Jakarta (20/3)

7 Harga Bawang Berangsur Turun (+) Suara Pembaruan (19/3)

8 Harga Bawang Putih Berangsur Turun (+) Jurnal Nasional (20/3)

9 Foto: Turunkan Harga Bawang (+) Suara Karya (20/3)

10 Importir Sengaja Timbun Bawang (N) Sinar Harapan (19/3)

11 Pasokan Lancar, Harga Bawang Putih Berangsur Turun (+) Seputar Indonesia (20/3)

12 Petani Tak Terbiasa dengan Fluktuasi Harga (-) Suara Pembaruan (19/3)

13 21 Perusahaan Lakukan Kartel (N) Koran Jakarta (20/3)

14 23 Kontainer Bawang Putih Dikeluarkan (+) Suara Pembaruan (19/3)

15 KPPU Resmi Mulai Selidiki Kartel Bawang Putih (N) Media Indonesia (20/3)


Isu Tata Niaga Bawang masih menjadi top isu dengan capaian 15 berita. Sentimen pemberitaannya pun semakin positif. Dengan mulai mengalirnya pasokan bawang ke pasaran, harga mulai mengalami penurunan.


D. KAMIS, 21 MARET 2013top Isu: tata niaga Bawang

Harga bawang putih di berbagai pasar tradisional di sejumlah daerah kemarin mulai turun drastis. Sementara pada minggu lalu harga bawang putih mencapai Rp 50 – 55 ribu per kilogram, kemarin harga komoditas tersebut turun di angka Rp 18 – 25 ribu.

Sementara itu, Angota Komisi IV DPR Anthony Sihombing mendesak pemerintah agar memperbaiki kebijakan impor bawang karena telah melahirkan kartel. Salah satu kebijakan yang perlu dievaluasi adalah syarat Rekomendasi Impor Produk Hortikultura (RIPH) yang


terlalu berat. Akibat kebijakan Menteri Pertanian Suswono dan Menteri Perdagangan gita Wirjawan ini, separuh dari kuota impor bawang putih untuk semester pertama 2013 dikuasai oleh beberapa pengusaha saja.

Menjawab tudingan tersebut Plh. Dirjen Pengolahan dan Pemasaran Hasil Pertanian Yasid Taufik mengatakan Kementerian Pertanian hanya bertugas memberikan RIPH kepada importir yang ditetapkan oleh Kementerian Perdagangan.



1 Bawang Turun, Cabai Naik (N) Kompas (21/3)

2 Harga Bawang Terjun Bebas (N) Koran Tempo (21/3)

3 Pemilik Bawang Impor Kecewa (-) Bisnis Indonesia (21/3)

4 Suswono - gita Dituding Ciptakan Kartel Bawang (N) Koran Tempo (21/3)

5 KPPU: Importir Bawang Sengaja Tak Urus Dokumen (-) Koran Tempo (21/3)

6 Harga Bawang di Depok Mulai Turun (+) Jurnal Nasional (21/3)

7 171 Kontainer Bawang Putih Kembali Dilepas (+) Media Indonesia (21/3)

8 Kontainer Bawang di Priok Dilepas (+) Suara Karya (21/3)

9 Sangkal Koordiansi Buruk, Hatta Salahkan Pejabat Kementan (-) Sinar Harapan (20/3)


Isu Tata Niaga Bawang mengemuka sebanyak 9 berita. Proporsi sentimen pemberitaan muncul berimbang. Untuk pemberitaan positif, mayoritas berita membahas tentang pasokan bawang yang akan semakin terjaga setelah sejumlah kontainer bawang bermasalah dilepas. Sementara itu, pemberitaan negatif muncul dari dugaan KPPU tentang adanya kartel impor bawang putih.



E. JUMAT, 22 MARET 2013top Isu: tata niaga Cabai

Harga cabai disebut meningkat hingga 100 persen. Jika harga pekan lalu mencapai Rp 25 ribu per kilogram untuk pekan ini rata-rata Rp 43 – 45 ribu rupiah. Sejumlah sentra cabai di Tanah Air tidak kekurangan produksi. Namun petani tidak dapat menikmati harga yang tinghi di pasar. Harga cabai di tingkat petani relatif rendah dan melambung saat tiba di pasar di Jakarta. Pemerintah mengakui distribusi cabai kurang bagus.

Menteri Koordinator Perekonomian Hatta Rajasa menyatakan persoalan itu dipengaruhi pasokan yang berkurang akibat musim hujan. Dengan kondisi itu, pemerintah akan berupaya menambah pasokan.

Plt. Dirjen Pengolahan dan Pemasaran Hasil Pertanian Haryono mengakui adanya disparitas harga cabai yang cukup tinggi antara harga di tingkat petani dan eceran atau konsumen. Disparitas terjadi sebagai akibat distribusi yang kurang bagus.

Tabel 14 Daftar Berita ya-=ng Membahas Isu


1 Pemerintah Akui Distribusi Jelek (-) Kompas (22/3)

2 Mentan Kaji Harga Cabai (N) Bisnis Indonesia (22/3)

3 Harga Cabai Merambat Naik (-) Media Indonesia (22/3)

4 Foto: Harga Cabai Melonjak (-) Republika (22/3)

5 Foto: Harga Cabai Naik (-) Koran Tempo (22/3)

6 Importir Abal- abal Bikin Harga Cabe Melambung (-) Rakyat Merdeka (22/3)

7 Mentan Kaji Kenaikan Harga Cabai (+) Pelita (22/3)

8 Harga Bawang Turun, Cabai Semakin ‘Pedas’ (-) Investor Daily (22/3)



Setelah sebelumnya selalu didominasi oleh isu Tata Niaga Bawang, untuk pemberitaan kali ini isu Tata Niaga Cabai yang mengemuka. Sebanyak 8 berita membahas isu ini. Mengemukanya isu terkait harga cabai rawit merah yang melonjak naik hingga 100 persen. Meskipun begitu, mayoritas berita mengeneralisasi seakan-akan semua jenis cabai yang melonjak harganya. Mayoritas berita bersentimen negatif.


2.1.1 TREN ISU Berdasarkan rekapitulasi selama periode 16 – 22 Maret 2013, isu “Tata Niaga Bawang”

dan “Tata Niaga Cabai” menjadi isu yang paling mengemuka di surat kabar nasional.


Isu Tata Niaga Bawang semakin memanas. Tercatat sebanyak 86 berita mengangkat isu tata niaga bawang pada minggu ini.

Setelah diloloskannya 332 peti kemas yang berisi sekitar 10.000 ton bawang putih dari Pelabuhan Tanjung Perak, Surabaya, Jawa Timur, harga bawang putih berangsur-angsur


turun. Bawang putih tersebut dilepas ke pasar seharga RP 15.000 per kilogram. Menurut Menteri Perdagangan gita Wirjawan mengungkapkan bahwa berdasarkan pantauannya, harga bawang putih sudah bergerak turun 5 – 10%.

Kementerian Perdagangan juga mengindikasikan adanya pelanggaran aturan impor pada beberapa peti kemas dari 599 peti kemas bawang putih yang tertahan di Pelabuhan Tanjung Perak, Surabaya. Importir bawang putih yang melanggar akan ditindak.

Gambar 36 Tren Isu “Tata Niaga Bawang” Periode 16 – 22 Maret 2013

2. tata niaga Cabai

Selain tata niaga bawang, pada akhir minggu ini muncul isu panas lainnya dari subsektor hortikultura. Isu Tata Niaga Cabai mengemuka setelah di pasaran harga cabai melonjak. Sebanyak 10 berita membahas isu ini.

Harga cabai disebut meningkat hingga 100 persen. Jika harga pekan lalu mencapai Rp 25 ribu per kilogram untuk pekan ini rata-rata Rp 43 – 45 ribu rupiah. petani tidak dapat menikmati harga yang tinggi di pasar. Harga cabai di tingkat petani relatif rendah dan melambung saat tiba di pasar di Jakarta.

Gambar 37. Tren Isu “Tata Niaga Cabai” Periode 16 - 22 Maret 2013


peRIOde 23 – 29 MaReT 20132.2.1 TOP ISU

Gambar 38 .Top Isu Harian 23 – 29 Maret 2013

2.2.2 GAMBARAN TOP ISU A. SENIN, 23 - 25 MARET 2013top Isu: tata niaga Bawang

Setelah melepas ratusan container bawang putih ke pasaran, kondisi harga bawang kini berangsur normal. Pemerintah melakukan sejumlah upaya untuk tetap menjaga harga dan kebutuhan bawang di pasaran. Salah satu upaya pemerintah adalah memperbaiki sistem pengurusan izin impor melalui pelayanan di bawah satu atap. Menteri Pertanian Suswono mengatakan, setiap komoditas pangan mempunya satu izin dan biasanya setiap perusahaan meminta izin impor lebih dari satu komoditas.

Sementara itu, Kementerian Perdagangan mengancam akan mencabut izin impor produk hortikultura milik CV Sumber Alam Rejeki. Alasannya, perusahaan pembuat terasi di Medan, Sumatera Utara, itu diduga menyalahgunakan izin sebagai importir produsen bawang putih dan bawang merah dengan menjual hasil impor ke pasar.

Tabel 39 .Daftar Berita yang Membahas Isu


1 Terapkan Pelayanan Satu Pintu, Fokus Kembangkan Kawasan (+) Indo Pos (23/3)

2 Harga Bawang Putih Belum Kembali Normal (N) Kompas (23/3)

3 Izin Importir Bawang Terancam Dicabut (N) Koran Tempo (25/3)

4 Importir Bawang Putih Dievaluasi (N) Jurnal Nasional (25/3)

5 KPPU Tuding Pejabat Terlibat Kartel Bawang (-) Rakyat Merdeka (25/3)

6 Stok Bawang Putih akan Stabil (+) Republika (25/3)

7 KPPU Panggil Dua Importir Bawang Putih Diduga Kartel (N) Pelita (25/3)

8 Karantina Izinkan 40 Kontainer Bawang Keluar Pelabuhan (+) Sinar Harapan (22/3)



Di awal minggu ini, Isu Tata Niaga Bawang masih menjadi sorotan utama. Pemberitaan terkait isu tercatat muncul sebanyak 8 berita. Sentimen pemberitaan berkisar antara netral dan positif. Upaya-upaya pemerintah dalam menstabilkan harga bawang menjadi fokus pemberitaan di sejumlah media cetak.


B. SELASA, 26 MARET 2013top Isu: tata niaga Cabai

Saat harga bawang masih belum stabil, harga cabai rawit merah di sejumlah daerah terus merambat naik. Di Kota Bandung, Jawa Barat, komoditas pertanian dijual di pasar tradisional dengan harga RP 55.500 per kilogram. Kenaikan harga tersebut kemungkinan akan bertahan hingga April mendatang. Curah hujan yang tinggi di sejumlah sentra produksi membuat pasokan komoditas ini terbatas.

Menteri Pertanian Suswono menghimbau para pelaku usaha untuk saling berempati dalam mengatasi gejolak kenaikan harga cabai dan bawang agar tidak menyengsarakan petani dan konsumen. Menteri mengatakan bahwa suplai pertanian cabai dan bawang tidak pernah berkurangan. Kenaikan harga kemungkinan dikarenakan faktor di tingkat petani yang masih kurang dan kendala transportasi yang memicu kenaikan harga.




1 Pasokan Cenderung Stabil dan Aman, Masyarakat Jangan Panik (+) Indo Pos (26/3)

2 Curah Hujan Tinggi, Harga Cabai Tetap Pedas Hingga April (N) Kontan (26/3)

3 Harga Cabe Rawit Merah Belum Stabil (-) Republika (26/3)

4 Harga Cabai Bertahan Rp 55 Ribu per Kg (-) Media Indonesia (26/3)

5 gagal Panen, Harga Cabai Rawit Merah Melambung (-) Suara Pembaruan (25/3)

6 Foto: Harga Cabai Masih Naik (-) Sinar Harapan (25/3)

7 Menteri Pertanian Minta Pelaku Usaha Atasi gejolak Harga Cabai (+) Pelita (26/3)

8 Harga Cabai Merah Bertahan Tinggi di Pantura (-) Pelita (26/3)

9 Pemerintah gagal Sejahterakan Rakyat (-) Suara Karya (26/3)


Pemberitaan terkait isu Tata Niaga Cabai mengemuka sebanyak 9 berita. Mayoritas pemberitaan bersentimen negatif. Umumnya berita-berita yang muncul masih membahas tentang gejolak harga cabai.



C. RABU, 27 MARET 2013top Isu: tata niaga Cabai

Harga cabai melonjak, tapi lonjakan hanya terjadi pada jenis cabai rawit merah, sedangkan jenis lainnya masih terbilang normal. Sementara pasokan cabai sendiri stabil. Menteri Pertanian Suswono mengatakan, kenaikan harga cabai saat ini masih dinikmati para tengkulak dan pedagang, sedangkan di tingkat petani kenaikan tidak begitu relatif tinggi. Di tingkat petani, harga jual cabai masih relatif murah.

Dirjen Hortikultura Ibrahim Hasanuddin mengatakan, produksi tahunan cabai total rata-rata sebesar 1,2 ton 1,3 juta ton. Prognosa produksi ada kenaikan dua – tiga persen. Siklus produksi, triwulan I sektiar 20 persen, triwulan II dan III sekitar 60 persen, dan triwulan IV sebesar 20-an persen karena memasuki musim hujan. Itu sebabnya saat lebaran lalu masih di triwulan IV sering terjadi kenaikan harga di bulan puasa dan lebaran. Sekarang lebaran mulai bergeser ke triwulan III, sehingga fenomena kenaikan harga seperti dulu tak terjadi lagi.



1 Harga Cabai Melambung, Petani Tak Nikmati Untung (-) Suara Pembaruan (26/3)

2 Jangan Manfaatkan Situasi, Pelaku Usaha Diminta Saling Empati (+) Indo Pos (27/3)

3 Pola Produksi Cabai Agar Diatur (N) Republika (27/3)

4 gejolak Cabai Bisa Diantisipasi (N) Suara Pembaruan (26/3)

5 Foto: Harga Cabai Merangkak Naik (-) Suara Pembaruan (26/3)

6 Kiriman Cabai Rawit di Cirebon Terbatas (-) Pelita (27/3)


Isu Tata Niaga Cabai masih mengemuka sebanyak 6 berita. Sentimen pemberitaan berkisar antara netral dan negatif. Persoalan harga masih menjadi topik yang paling banyak dibahas.



D. KAMIS, 28 MARET 2013top Isu: tata niaga Cabai

Kementerian Pertanian memperkirakan akan terjadi defisit pasokan cabai merah pada bulan Juli, Oktober, Nopember, dan Desember tahun ini. Karena itu, harga cabai bisa kembali naik karena terjadi defisit. Kementan menghitung kebutuhan cabai merah sepanjang tahun ini mencapai 561.600 ton dengan produksi 578,5 ton. Menteri Pertanian Suswono bilang, agar harga stabil harus diimbangi kelancaran distribusi. Transportasi dan logistik nasional menjadi kendala dan sangat berpengaruh pada pasar khususnya komoditas pangan.


NO JUDUL BERITA SURAT KABAR

1 Harga Cabai Naik Terus (-) Media Indonesia (28/3)

2 Terjadi Defisit Pasokan Mulai Juli, Harga Cabai Kembali Pedas (N) Kontan (28/3)

3 Harga Cabai Bisa Capai Rp 100 Ribu (N) Koran Jakarta (28/3)

4 Harga Cabai dan Tomat Terus Melonjak (N) Suara Karya (28/3)


Isu Tata Niaga Cabai masih mengemuka, kali ini sebanyak 4 berita. Mayoritas berita bersentimen netral. Pemerintah berargumen kenaikan harga cabai bukan terletak pada persoalan produksi, tapi justru terletak pada permasalahan distribusi.



2.4.3. TREN ISU Berdasarkan rekapitulasi selama periode 23 - 29 Maret 2013, isu “Tata Niaga Cabai”

dan “Tata Niaga Bawang” menjadi isu yang paling mengemuka di surat kabar nasional.

1. tata niaga Cabai

Menutup bulan Maret 2013, isu Tata Niaga Cabai menjadi isu yang paling mengemuka. Berita yang membahas isu ini mencapai 25 berita. Pemberitaan umumnya terfokus pada gejolak harga cabai.

Harga cabai melonjak, tapi lonjakan hanya terjadi pada jenis cabai rawit merah, sedangkan jenis lainnya masih terbilang normal. Sementara pasokan cabai sendiri stabil. Menteri Pertanian Suswono mengatakan, kenaikan harga cabai saat ini masih dinikmati para tengkulak dan pedagang, sedangkan di tingkat petani kenaikan tidak begitu relatif tinggi. Di tingkat petani, harga jual cabai masih relatif murah.

Dirjen Hortikultura Ibrahim Hasanuddin mengatakan, produksi tahunan cabai total rata-rata sebesar 1,2 ton 1,3 juta ton. Prognosa produksi ada kenaikan dua – tiga persen. Siklus produksi, triwulan I sektiar 20 persen, triwulan II dan III sekitar 60 persen, dan triwulan IV sebesar 20-an persen karena memasuki musim hujan. Itu sebabnya saat lebaran lalu masih di triwulan IV sering terjadi kenaikan harga di bulan puasa dan lebaran. Sekarang lebaran mulai bergeser ke triwulan III, sehingga fenomena kenaikan harga seperti dulu tak terjadi lagi.

Gambar 21. Tren Isu “Tata Niaga Cabai” Periode 23 - 29 Maret 2013



Isu Tata Niaga Bawang kembali mengemuka pada minggu ini. Jumlah pemberitaan untuk minggu ini mencapai 20 berita.

Setelah melepas ratusan container bawang putih ke pasaran, kondisi harga bawang kini berangsur normal. Pemerintah melakukan sejumlah upaya untuk tetap menjaga harga dan kebutuhan bawang di pasaran. Salah satu upaya pemerintah adalah memperbaiki sistem pengurusan izin impor melalui pelayanan di bawah satu atap. Menteri Pertanian Suswono mengatakan, setiap komoditas pangan mempunya satu izin dan biasanya setiap perusahaan meminta izin impor lebih dari satu komoditas.

Sementara itu, Kementerian Perdagangan mengancam akan mencabut izin impor produk hortikultura milik CV Sumber Alam Rejeki. Alasannya, perusahaan pembuat terasi di Medan, Sumatera Utara, itu diduga menyalahgunakan izin sebagai importir produsen bawang putih dan bawang merah dengan menjual hasil impor ke pasar.

Gambar 22. Tren Isu “Tata Niaga Bawang” Periode 23 – 29 Maret 2013


III. KeSIMpulan Telaahan TRen ISu

3.1.TELAAHAN TREN ISU MINGGUANTelaahan Tren Isu Periode Maret 2013 dilakukan dalam rentang waktu 2 - 29 Maret

2013 dan dibagi dalam empat periode minggu dengan rincian sebagai berikut.

PERIOdE URAIAN ISU

2 – 8Maret 2013

Top Isu#1. Tata Niaga daging Sapi

Melanjutkan tren bulan Pebruari 2013, isu Tata Niaga Daging Sapi masih mengemuka pada minggu pertama Maret 2013. Di minggu pertama ini, sub isu yang paling banyak muncul adalah terkait dengan lansiran sensus ternak. Badan Pusat Statistik (BPS) melansir bahwa hanya 17,58 persen dari total populasi sapi yang layak dipotong. Menteri Pertanian Suswono mengimbangi data negatif dari BPS dengan menyatakan bahwa stok daging dalam negeri mencukupi kebutuhan nasional.

Top Isu#2. Peraturan Impor Hortikultura

Isu Peraturan Impor Hortikultura diberitakan dalam 16 berita. Mengemukanya isu ini didorong oleh terlambatnya penerbitan Rekomendasi Impor Produk Hortikultura (RIPH). Keterlambatan penerbitan RIPH juga turut mendorong munculnya permasalahan dalam tata niaga bawang putih. Benny Kusbini menilai keterlambatan penerbitan RIPH membuat harga komoditas hortikultura naik signifikan karena keterbatasan pasokan di pasaran.

9 – 15Maret 2013

Top Isu#1. Tata Niaga Bawang

Memasuki minggu kedua, isu Tata Niaga Bawang mulai mengemuka. Persoalan keterlam-batan penerbitan RIPH dinilai sebagai faktor yang menyebabkan gejolak harga bawang di pasaran. Menteri Pertanian Suswono mengatakan, keterlambatan pemberian rekomendasi impor produk hortikultura (RIPH) oleh Kementerian Pertanian disebabkan banyak permoho-nan RIPH yang harus ditandatangani. Ada 3.300 dokumen RIPH yang harus ditandatangani Pelaksana Tugas Dirjen Pengolahan dan Pemasaran Hasil Pertanian Kementerian Pertanian. Top Isu#2. Peraturan Impor Hortikultura

Masih seperti minggu lalu, isu Peraturan Impor Hortikultura mengemuka sebagai top isu #2. Isu mengemuka sebanyak 10 berita. Pro kontra pemberlakuan peraturan impor hortikultura masih terus berlangsung. Pernyataan mendukung muncul dari pengamat pertanian dari Asosiasi Ekonomi Politik Indonesia, Khudori. Kebijakan pemerintah untuk membatasi impor di masa panen raya dinilai sebagai langkah tepat. Menurutnya kebijakan ini akan berdampak positif bagi petani lokal sehingga terpacu untuk terus menanam komoditas tersebut.


16 – 22Maret 2013


Pemberitaan isu Tata Niaga Bawang semakin memanas. Tercatat sebanyak 86 berita men-gangkat isu ini. Setelah diloloskannya 332 peti kemas yang berisi sekitar 10.000 ton bawang putih dari Pelabuhan Tanjung Perak, Surabaya, Jawa Timur, harga bawang putih berangsur-angsur turun. Bawang putih tersebut dilepas ke pasar seharga RP 15.000 per kilogram.

Top Isu#2. Tata Niaga Cabai

Selain tata niaga bawang, pada akhir minggu ini muncul isu panas lainnya dari subsektor hortikultura. Isu Tata Niaga Cabai mengemuka setelah di pasaran harga cabai melonjak. Sebanyak 10 berita membahas isu ini.Harga cabai disebut meningkat hingga 100 persen. Jika harga pekan lalu mencapai Rp 25 ribu per kilogram untuk pekan ini rata-rata Rp 43 – 45 ribu rupiah.

23 - 29Maret 2013

Top Isu#1. Tata Niaga Cabai

Menutup bulan Maret 2013, isu Tata Niaga Cabai menjadi isu yang paling mengemuka. Berita yang membahas isu ini mencapai 25 berita. Pemberitaan umumnya terfokus pada gejolak harga cabai.


Isu Tata Niaga Bawang masih mengemuka meskipun tren pemberitaannya sudah mulai menurun. Jumlah pemberitaan untuk minggu ini mencapai 20 berita. Setelah melepas ratusan container bawang putih ke pasaran, kondisi harga bawang kini berangsur normal. Pemerintah melakukan sejumlah upaya untuk tetap menjaga harga dan kebutuhan bawang di pasaran. Salah satu upaya pemerintah adalah memperbaiki sistem pengurusan izin impor melalui pelayanan di bawah satu atap.

Gambar 23. Top Isu MIngguan 2 - 29 Maret 2013


3.2. TOP ISU PERTANIAN

Selain melakukan telaahan pada periode mingguan, kegiatan ini merekapitulasi dan menelaah isu – isu pertanian yang diangkat dalam 10 berita atau lebih pada rentang waktu 2 - 29 Maret 2013. Pada periode ini, terdapat 6 isu pertanian yang diangkat dalam 10 berita atau lebih, yaitu Tata Niaga Bawang, Peraturan Impor Hortikultura, Tata Niaga Cabai, Tata Niaga Daging Sapi, Tata Niaga Kedelai, serta Produksi dan Tata Niaga Padi.

Gambar 24. Top Isu Pertanian periode Maret 2013

Isu Tata Niaga Bawang menjadi isu pertanian yang paling banyak dikedepankan surat kabar nasional. Tercatat sebanyak 177 berita mengangkat isu ini. Puncak pemberitaan terjadi Minggu III yaitu sebanyak 86 berita. Tapi tren pemberitaan isu ini semakin menurun, terutama setelah harga bawang mendekati normal.

Gambar 25 Tren Isu “Tata Niaga Bawang” Periode 2 - 29 Maret 2013


Sementara itu, isu Peraturan Impor Hortikultura mengemuka sebanyak 49 berita. Puncak pemberitaan terjadi pada minggu I sebanyak 16 berita. Tapi tren pemberitaan isu ini cenderung merata setiap minggunya dengan rata-rata sekitar 12 berita per minggu.

Gambar 26 Tren Isu “Peraturan Impor Hortikultura” Periode 2 - 29 Maret 2013


LAMPIRANDaFtar tOKOH

NAMA TOKOH JABATAN

Adhi Siswaja lukman Ketua gabungan Pengusaha Makanan dan Minuman Indonesia (gAPMMI)

Agus Sunanto Kepala Balai Besar Karantina Pertanian Tanjung Priok

Ahmad Junaidi Kepala Biro Humas Komisi Pengawasan Persaingan Usaha (KPPU)

Akat Wakil Ketua Asosiasi Perbenihan Bawang Merah Indonesia (APBMI)

Anton Sihombing Anggota Komisi IV DPR

Aria Bima Wakil Ketua Komisi VI DPR

Asmawi Isa Ketua Asosiasi Bawang Merah Indonesia (ABMI)

Bachrul Chairi Dirjen Perdagangan Luar Negeri Kementerian Perdagangan

Banun Harpini Kepala Badan Karantina Pertanian

Bayu Krisnamurthi Wakil Menteri Perdagangan

Benny Kusbini Ketua Dewan Hortikultura Nasional

Bob Budiman Ketua gabungan Importir Hasil Bumi Indonesia (gISIMINDO)

Chairul Tanjung Anggota Komite Ekonomi Nasional (KEN)

dahlan Iskan Menteri BUMN

diah Maulida Deputi Menko Perekonomian bidang Pertanian dan Kelautan

Fadhli Zon Sekjen Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI)

Fauzi luthan Direktur Budidaya Ternak Ditjen Peternakan dan Kesehatan Hewan

Firman Soebagyo Wakil Ketua Komisi IV DPR

Franky Sibarani Wakil Sekretaris Jenderal Asosiasi Pengusaha Indonesia

Gita Wirjawan Menteri Perdagangan

Habib Nabiel Amusawa Anggota Komisi IV DPR

Haryono Plt. Dirjen Pengolahan dan Pemasaran Hasil Pertanian

Hasanuddin Ibrahim Dirjen Hortikultura

Hatta Rajasa Menko Perekonomian

Henry Saragih Ketua Serikat Petani Indonesia

Herman Khaeron Anggota Komisi IV DPR

Herry Suhardiyanto Rektor Institut Pertanian Bogor (IPB)

Johny liano Direktur Eksekutif Asosiasi Produsen Daging dan Feedlot Indone-sia (Apfindo)

Joko Widodo gubernur DKI Jakarta

Juwari Ketua Asosiasi Petani Bawang Merah Indonesia (APBMI)

Khudori Pengamat Pertanian


NAMA TOKOH JABATAN

M Maksum Pengamat Pertanian dari Universitas gadjah Mada

M. Romahurmuziy Ketua Komisi IV DPR

Marwan Ja’far Ketua Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa (FPKB) DPR RI

Muchjidin Rachmat Peneliti dari Pusat Sosial Ekonomi dan Kebijakan Pertanian (PSEKP)

Muhammad Syarkawi Rauf Ketua Bidang Humas dan Hukum Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU)

Munrokhim Misanam Komisioner Komite Pengawas Persaingan Usaha (KPPU)

Nawir Messi Ketua Komisioner Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU)

Ngadiran Sekjen Asosiasi Pedagang Pasar Indonesia (APPSI)

Oesman Sapta Ketua Umum Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI)

Perry Wajiyo Deputi gubernur Bank Indonesia

Prabowo Subianto Ketua Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI)

Rizal Ramli Ekonom / Mantan Menteri Keuangan

Rusman Heriawan Wakil Menteri Pertanian

Saidah Sakman Wakil Ketua Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU)

Salamudin daeng Ketua Asosiasi Ekonomi Politik Indonesia (AEPI)

Soekarwo gubernur Jawa Timur

Srie Agustina Dirjen Perdagangan Dalam Negeri Kementerian Perdagangan

Sunarto Atmo Taryono Ketua Umum Dewan Bawang Nasional (Debnas)

Suryo Bambang Sulisto Ketua Kamar Dagang dan Industri (KADIN) Indonesia

Susilo Bambang Yudhoyono Presiden Republik Indonesia

Suswono Menteri Pertanian

Syahrul Yasin limpol gubernur Sulawesi Selatan

Syarkawi Rauf Komisioner Komisi Pengawas Persaingan Usaha

Syukur Iwantoro Dirjen Peternakan dan Kesehatan Hewan

Teguh Boediyana Ketua Umum Perhimpunan Sapi dan Kerbau Indonesia (PPSKI)

Thomas Sembiring Direktur Eksekutif Asosiasi Pengusaha Importir Daging Indonesia (Aspidi)

Tulus Abadi Pengurus Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI)

Winarno Tohir Ketua Umum Kontak Tani Nelayan Andalan (KTNA)

Yasid Taufik Pelaksana Harian Dirjen Pengolahan dan Pemasaran Hasil Perta-nian (PPHP)

telaahan tren isu pertanianppid.pertanian.go.id/doc/1/humas/03. telaahan tren... · laporan...

Documents