telaah kritis modul manajemen stratejik

137

Upload: dadang-solihin

Post on 26-Jun-2015

3.003 views

Category:

Education


15 download

DESCRIPTION

Pendalaman Materi Manajemen Stratejik di Lembaga Administrasi Negara, Pejompongan-Jakarta, 11 Januari 2012

TRANSCRIPT

Page 1: Telaah Kritis Modul Manajemen Stratejik
Page 2: Telaah Kritis Modul Manajemen Stratejik

dadang-solihin.blogspot.com 2

Page 3: Telaah Kritis Modul Manajemen Stratejik

3dadang-solihin.blogspot.com

Nama : Dr. Dadang Solihin, SE, MATempat/Tgl Lahir : Bandung 6 November 1961Pekerjaan : Direktur Evaluasi Kinerja

Pembangunan Daerah Bappenas

Alamat Kantor : Jl. Taman Suropati No. 2 Jakarta 10310

Telp/Fak Kantor : (021) 392 6248HP : 0812 932 2202PIN BB : 277878F0Email : [email protected] :

http://dadang-solihin.blogspot.com

Page 4: Telaah Kritis Modul Manajemen Stratejik

Materi• Manajemen Stratejik• Reformasi Perencanaan

– Penyusunan Renstra K/L– Penyusunan RPJMD– Penyusunan Renstra SKPD

• Reformasi Penganggaran• Reformasi Birokrasi• Reformasi Procurement• Monitoring dan Evaluasi

4dadang-solihin.blogspot.com

Page 5: Telaah Kritis Modul Manajemen Stratejik

dadang-solihin.blogspot.com 5

Page 6: Telaah Kritis Modul Manajemen Stratejik

dadang-solihin.blogspot.com 6

Efektif, Efisien

Untuk melaksanakan tugas sehari-hariUntuk Alumni PIM 2 (Eselon II)

Up-to-date

APLICABLE

Page 7: Telaah Kritis Modul Manajemen Stratejik

Apa itu MS?

dadang-solihin.blogspot.com 7

Pola tindakan dan alokasi sumber daya yang dirancang untuk mencapai tujuan.

Proses P.O.A.C untuk mencapai tujuansecara efektif dan efesien.

Optimalisasi seluruh sumberdaya yang dimiliki untuk mencapai tujuan melalui proses POAC

Page 8: Telaah Kritis Modul Manajemen Stratejik

Siklus Manajemen Pembangunan

dadang-solihin.blogspot.com 8

Planning/ Budgetting

• Reformasi Perencanaan (UU 25/2004 ttg SPPN)• Reformasi Penganggaran (UU 17/2003 ttg Keuangan

Negara)

Organizing

• Grand Design Reformasi Birokrasi 2010-2025 (Perpres 81 Tahun 2010)

• Road Map Reformasi Birokrasi 2010-2014 (Permenpan 20 Tahun 2010)

• Pedoman pelaksanaan RB (Permenpan 7 sd 15 Tahun 2011)

Actuating• Reformasi Pengadaan (Perpres 54/2010 ttg

Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah)

Controlling• Monitoring dan Evaluasi (PP 39/2006 ttg Tata Cara

Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan)

Page 9: Telaah Kritis Modul Manajemen Stratejik

Log-Frame

dadang-solihin.blogspot.com 9

Tujuan JM Negara/ Daerah

IMPACT

Tujuan JM Organisasi

OUTCOME

Pengadaan Barjas

OUTPUT

M5

INPUT

Visi/MisiVisi/Misi

RPJMN/RPJMD

Renstra K/L- SKPD

• Perpres 54/2010 • Permen PPN 5/2009• Permendagri 54/2010

• UU 25/2004• Permendagri 54/2010

Page 10: Telaah Kritis Modul Manajemen Stratejik

Tahapan MSTahap 1 : • Formulasi strategi: penyusunan visi, misi, profil organisasi

dan tujuan/sasaran jangka panjang; • Analisa lingkungan eksternal dan internal, serta lingkungan

persaingan untuk menetapkan strategi utama dan kebijakan (tingkat korporasi, bisnis dan fungsi);

Tahap 2 : • Implementasi strategi (program, anggaran dan prosedur)

memuat penyesuaian struktur organisasi, kepemimpinan dan budaya organisasi;

Tahap 3 : • Evaluasi strategi (proses evaluasi implementasi strategi dan

pengukuran kinerja organisasi).

dadang-solihin.blogspot.com 10

1/2

Page 11: Telaah Kritis Modul Manajemen Stratejik

Tahapan MS

dadang-solihin.blogspot.com 11

visi & misi

perumusan strategi

perencanaan strategi

penyusunan program

pelaksanaan kegiatan

penganggaran program

pemantauan kegiatan

evaluasi kegiatan

trendwatching SWOT, envisioning

2/2

Page 12: Telaah Kritis Modul Manajemen Stratejik

Tools MS• Systems Thinking

Sebuah disiplin yang melihat struktur yang mendasar dan menyeluruh dari situasi yang sangat kompleks.

• Scenario Planning Perencanaan berdasarkan berbagai proyeksi tentang masa-depan yang potensial, yang merupakan kombinasi tentang prakiraan apa yang mungkin terjadi dengan asumsi-asumsi mengenai apa yang akan terjadi di masa depan.

• Balance ScorecardScorecard adalah kartu yang digunakan untuk mencatat skor hasil kinerja suatu organisasi atau skor individu. Balanced dimaksudkan untuk menunjukkan bahwa kinerja organisasi/individu diukur secara berimbang dari dua aspek: keuangan dan non keuangan, jangka pendek dan jangka panjang, internal dan eksternal.

dadang-solihin.blogspot.com 12

Page 13: Telaah Kritis Modul Manajemen Stratejik

13dadang-solihin.blogspot.com

Page 14: Telaah Kritis Modul Manajemen Stratejik

Apa itu SPPN

SPPN adalah Satu kesatuan tata cara

perencanaan pembangunan Untuk menghasilkan rencana-

rencana pembangunan dalam jangka panjang, jangka menengah, dan tahunan

Yang dilaksanakan oleh unsur penyelenggara negara dan masyarakat di tingkat pusat dan daerah.

14dadang-solihin.blogspot.com

Page 15: Telaah Kritis Modul Manajemen Stratejik

Tujuan SPPN

1. Mendukung koordinasi antar-pelaku pembangunan.

3. Menjamin keterkaitan dan konsistensi antara perencanaan, penganggaran, pelaksanaan, dan pengawasan.

2. Menjamin terciptanya integrasi, sinkronisasi, dan sinergi baik antar-Daerah, antar-ruang, antar-waktu, antar-fungsi pemerintah maupun antara Pusat dan Daerah.

4. Mengoptimalkan partisipasi masyarakat.

5. Menjamin tercapainya penggunaan sumber daya secara efisien, efektif, berkeadilan, dan berkelanjutan.

15dadang-solihin.blogspot.com

Page 16: Telaah Kritis Modul Manajemen Stratejik

Proses PerencanaanPendekatan Politik: Pemilihan Presiden/Kepala Daerah menghasilkan rencana pembangunan hasil proses politik (public choice theory of planning), khususnya penjabaran Visi dan Misi dalam RPJM/D.Proses Teknokratik: Menggunakan metode dan kerangka berpikir ilmiah oleh lembaga atau satuan kerja yang secara fungsional bertugas untuk itu.

Partisipatif: Dilaksanakan dengan melibatkan seluruh stakeholders, antara lain melalui Musrenbang.

Proses top-down dan bottom-up: Dilaksanakan menurut jenjang pemerintahan.

16dadang-solihin.blogspot.com

Page 17: Telaah Kritis Modul Manajemen Stratejik

NASIONAL DAERAHDokumen Penetapan Dokumen Penetapan

Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional(RPJP-Nasional)

UU (Ps. 13 Ayat 1)

Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJP-Daerah)

Perda (Ps. 13 Ayat 2)

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional(RPJM-Nasional)

Per Pres (Ps. 19 Ayat 1)

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJM-Daerah)

Peraturan KDH (Ps. 19 Ayat 3)

Renstra Kementerian / Lembaga (Renstra KL)

Peraturan Pimpinan KL

(Ps. 19 Ayat 2)

Renstra Satuan Kerja Perangkat Daerah (Renstra SKPD)

Peraturan Pimpinan SKPD (Ps. 19 Ayat 4)

Rencana Kerja Pemerintah (RKP)

Per Pres (Ps. 26 Ayat 1)

Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD)

Peraturan KDH (Ps. 26 Ayat 2)

Rencana Kerja Kementerian / Lembaga (Renja KL)

Peraturan Pimpinan KL

(Ps. 21 Ayat 1)

Rencana Kerja Satuan Kerja Perangkat Daerah (Renja SKPD)

Peraturan Pimpinan SKPD( Ps. 21 Ayat 3)

17dadang-solihin.blogspot.com

Status Hukum Dokumen Perencanaan

Page 18: Telaah Kritis Modul Manajemen Stratejik

dadang-solihin.blogspot.com 18

Page 19: Telaah Kritis Modul Manajemen Stratejik

Renstra-KL• Renstra K/L merupakan dokumen perencanaan pembangunan

untuk jangka waktu lima tahun yang akan dilaksanakan oleh Kementerian/Lembaga.

• Renstra K/L tidak boleh memiliki kebijakan yang bertentangan dengan RPJMN karena Renstra K/L harus berpedoman dan merupakan penjabaran lebih lanjut dari RPJMN.

• Renstra K/L merupakan kontrak kinerja Menteri kepada Presiden yang seluruh program dan kegiatannya mencerminkan target kinerja yang akan dicapai oleh Presiden.

dadang-solihin.blogspot.com 19

Page 20: Telaah Kritis Modul Manajemen Stratejik

Fungsi/Manfaat RenstraFungsi/Manfaat Renstra

• Sebagai penuntun arah• Minimalisasi ketidakpastian• Minimalisasi inefisiensi

sumberdaya• Penetapan standar dan

pengawasan kualitas

20dadang-solihin.blogspot.com

Page 21: Telaah Kritis Modul Manajemen Stratejik

Muatan Renstra-KL

dadang-solihin.blogspot.com 21

1. Visi2. Misi3. Tujuan dan Sasaran Strategis 4. Arah Kebijakan Pembangunan5. Program dan Kegiatan6. Kebutuhan Pendanaan

Renstra K/L memuat paling tidak antara lain:

Page 22: Telaah Kritis Modul Manajemen Stratejik

Renstra-KL memuat visi, misi, tujuan, strategi, kebijakan, program, dan kegiatan pembangunan

Sesuai dengan tugas pokok dan fungsi Kementerian/ Lembaga

Informasi tentang keluaran (output) dan sumberdaya bersifat indikatif

Substansi Renstra-KL

dadang-solihin.blogspot.com 22

Page 23: Telaah Kritis Modul Manajemen Stratejik

Alur Penyusunan Renstra-KL

dadang-solihin.blogspot.com 23

Penetapan Renstra-KL

Proses Politik

Proses Teknokratik

Menggunakan metode dan kerangka berpikir ilmiah

Trilateral meeting antara K/L, Bappenas, dan Kementerian Keuangan

Mengacu pada rancangan teknokratik RPJMN dan RPJPN 2005-2025

Renstra-KL ditetapkan dengan Peraturan Pimpinan K/L

Proses penyusunan Renstra-KL yang disesuaikan dengan visi, misi, dan program prioritas (platform) Presiden

Page 24: Telaah Kritis Modul Manajemen Stratejik

Alur Penyusunan Renstra-KL

dadang-solihin.blogspot.com 24

Page 25: Telaah Kritis Modul Manajemen Stratejik

Renstra-KL bagi Lembaga Tinggi Negara

dadang-solihin.blogspot.com 25

ORGANISASI KEMENTERIAN/

LEMBAGA

LEMBAGA TINGGI NEGARA

ESELON I

ESELON II

Program-program Teknis dilaksanakan

oleh organisasi Lembaga Tinggi

Negara

Page 26: Telaah Kritis Modul Manajemen Stratejik

Renstra-KL bagi Kementerian

dadang-solihin.blogspot.com 26

ORGANISASI KEMENTERIAN/

LEMBAGA

KEMENTERIAN

ESELON I

ESELON II

Program Teknis dilaksanakan oleh 1 (satu) unit organisasi

Eselon 1A yang bersifat memberikan pelayanan eksternal

Page 27: Telaah Kritis Modul Manajemen Stratejik

Renstra-KL Bagi bagi Kementerian Koordinator

dadang-solihin.blogspot.com 27

ORGANISASI KEMENTERIAN/

LEMBAGA

KEMENTERIAN KOORDINATOR

ESELON I

ESELON II

• Disarankan untuk 1 (satu) Program Teknis digunakan oleh seluruh Eselon 1A terkait

• Indikator kinerja masing-masing Eselon 1A muncul dalam indikator kinerja program

Page 28: Telaah Kritis Modul Manajemen Stratejik

Renstra-KL bagi LPND

dadang-solihin.blogspot.com 28

ORGANISASI KEMENTERIAN/

LEMBAGA

LPND & LEMBAGA NON STRUKTURAL

ESELON I

ESELON II

LPND dan Lembaga Non-Struktural akan

menggunakan 1 (satu) Program Teknis untuk

Lembaganya

Page 29: Telaah Kritis Modul Manajemen Stratejik

Sistematika Penulisan Renstra-KL

dadang-solihin.blogspot.com 29

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Kondisi Umum 1.2 Potensi dan Permasalahan

BAB II VISI, MISI, DAN TUJUAN KEMENTERIAN/LEMBAGA2.1 Visi Kementerian/Lembaga2.2 Misi Kementerian/Lembaga2.3 Tujuan 2.4 Sasaran Strategis

Kementerian/Lembaga

BAB III ARAH KEBIJAKAN DAN STRATEGI3.1 Arah Kebijakan dan Strategi Nasional Sesuai dengan penugasan RPJMN

pada K/L, terkait dengan prioritas nasional/ bidang (Buku I dan/atau Buku II dan/atau Buku III).

Uraian mencakup indikatif pendanaan dilengkapi dengan indikator-indikator kinerja outcome dari masing-masing Program

3.2 Arah Kebijakan dan Strategi K/L Uraian bersifat lengkap (tidak hanya

mencakup yang dilakukan langsung oleh K/L tetapi juga mempertimbangkan keterlibatan daerah dan swasta berikut pendanaan yang diperlukan untuk melaksanakannya)

Uraian kebijakan yang dilaksanakan melalui Program dan/atau Lintas Program dalam K/L yang bersangkutan

Uraian dilengkapi dengan indikator-indikator kinerja outcome dari masing-masing Program

Uraian dilengkapi dengan penjelasan mengenai penataan aparatur K/L, meliputi sumber daya manusia, ketatalaksanaan, kelembagaan, dan struktur organisasi sebagai bagian dari kebijakan K/L dalam mencapai Visi, Misi, dan Tujuan.

BAB IV PenutupLAMPIRANMatriks Kinerja K/L Matriks Pendanaan K/L

Page 30: Telaah Kritis Modul Manajemen Stratejik

Tahap Penyusunan Renstra-KL

1. Identifikasi isu-isu strategis atau pilihan-pilihan strategis yang akan dihadapi;

2. Identifikasi asas legal bagi K/L dalam pelaksanaan tugas dan justifikasi fungsi dan kewenangannya,;

3. Identifikasi struktur organisasi beserta tugas pokok dan fungsinya.

4. Identifikasi data-data dan informasi yang diperlukan sebagai bahan pengambilan keputusan selama proses penyusunan Renstra-KL.

1. Kondisi Umum K/L Hasil evaluasi terhadap

pencapaian program dan kegiatan

Hasil aspirasi masyarakat dalam pemenuhan kebutuhan barang publik, layanan publik, dan regulasi dalam lingkup kewenangan K/L

2. Identifikasi Potensi dan Permasalahan K/L

Uraian kondisi umum serta potensi dan permasalahan K/L dituangkan dalam Bab I. Pendahuluan pada subbab 1.1 Kondisi Umum K/L, dan 1.2 Potensi dan Permasalahan K/L.

1. Visi adalah rumusan umum mengenai keadaan yang ingin dicapai oleh K/L pada akhir periode perencanaan.

2. Misi adalah rumusan umum mengenai upaya-upaya yang akan dilaksanakan untuk mewujudkan visi.

Uraian Visi dan Misi K/L dituangkan dalam dokumen Renstra-KL Bab II. Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran Strategis K/L, pada subbab 2.1 Visi K/L, dan 2.2 Misi K/L.

dadang-solihin.blogspot.com 30

(3) Penyusunan Visi dan Misi K/L

(2) Identifikasi Kondisi Umum, Potensi dan Permasalahan K/L

(1) Persiapan

1/4

Page 31: Telaah Kritis Modul Manajemen Stratejik

Tahap Penyusunan Renstra-KL

dadang-solihin.blogspot.com 31

(4) Penyusunan Tujuan dan Sasaran Strategis K/L

1. Tujuan: Sejalan dengan visi dan misi organisasi K/L dan berlaku pada periode jangka

menengah; Dapat menunjukkan suatu kondisi yang ingin dicapai pada periode jangka

menengah; Dapat dicapai dengan kemampuan yang dimiliki oleh K/L; dan Dapat mengarahkan perumusan sasaran strategis, strategi dan kebijakan,

serta program dan kegiatan dalam rangka merealisasikan misi K/L2. Sasaran: Merupakan ukuran pencapaian dari Tujuan K/L; Mencerminkan berfungsinya outcomes dari semua program dalam K/L; Dirumuskan dengan jelas dan terukur; dan Dilengkapi dengan target kinerja.

Uraian Tujuan dan Sasaran Strategis K/L dituangkan dalam Bab II tentang Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran Strategis K/L (subbab 2.3 dan 2.4).

2/4

Page 32: Telaah Kritis Modul Manajemen Stratejik

Tahap Penyusunan Renstra-KL

dadang-solihin.blogspot.com 32

(5) Penyusunan Arah Kebijakan dan Strategi

1. Arah Kebijakan dan Strategi Nasional K/L bertanggungjawab dalam mencapai sasaran-sasaran nasional sesuai

dengan kewenangannya dalam rangka pencapaian program prioritas Presiden (sebagaimana diamanatkan dalam RPJMN) selain bertanggungjawab dalam mewujudkan visi, misi, tujuan dan sasaran strategisnya sendiri.

Uraian Strategi dan Kebijakan Nasional dituangkan dalam Bab III tentang Strategi dan Kebijakan (subbab 3.1).

2. Arah Kebijakan dan Strategi K/L Memuat program-program indikatif untuk memecahkan permasalahan yang

penting dan mendesak untuk segera dilaksanakan dalam jangka menengah serta memiliki dampak yang besar terhadap pencapaian visi, misi, tujuan, dan sasaran strategis.

Program-program tersebut harus mencakup kegiatan-kegiatan prioritas dalam RPJMN (Buku I, II, III) sesuai dengan bidang terkait.

Uraian mengenai Arah Kebijakan dan Strategi K/L dituangkan dalam Bab III tentang Arah Kebijakan dan Strategi (subbab 3.2).

3/4

Page 33: Telaah Kritis Modul Manajemen Stratejik

Tahap Penyusunan Renstra-KL

dadang-solihin.blogspot.com 33

(7) Penyusunan Target dan Pendanaan K/L (berbasis KPJM)

(6)Penyusunan Program dan Kegiatan

1. Program K/L2. Kegiatan K/L3. Indikator Kinerja Program dan

Kegiatan K/L4. Indikator Kinerja Program (Outcome)5. Indikator Kinerja Kegiatan (Output)6. Target Kinerja

1. Penelaahan (review) program dan kegiatan.

2. Penyusunan program dan kegiatan baru untuk periode 2010-2014.

3. Penyusunan anggaran tahun dasar (2010) bagi program dan kegiatan baru

4. Menyusun Prakiraan Maju Jangka Menengah.

4/4

Page 34: Telaah Kritis Modul Manajemen Stratejik

Merupakan program yang menghasilkan pelayanan kepada kelompok sasaran/ masyarakat (pelayanan eksternal)

Mencerminkan tupoksi unit organisasi eselon 1 A

Nomenklatur program bersifat unik/ khusus tidak duplikatif untuk masing-masing organisasi pelaksananya

Harus dapat dievaluasi pencapaian kinerjanya berdasarkan periode waktu tertentu

Dilaksanakan dalam periode jangka menengah, perubahan hanya dapat dilakukan setelah melalui tahapan evaluasi

Merupakan program yang digunakan oleh beberapa organisasi eselon 1 A yang bersifat pelayanan internal untuk mendukung pelayanan aparatur dan/ atau administrasi pemerintahan

Nomenklatur program dibuat unik untuk setiap K/ L/ LTN dengan ditambahkan nama K/ L/ LTN dan/ atau dengan membedakan kode programnya

Ditujukan untuk menunjang pelaksanaan program teknis

Program K/LProgram GenerikProgram Teknis

34dadang-solihin.blogspot.com

Page 35: Telaah Kritis Modul Manajemen Stratejik

Kegiatan K/L Kegiatan adalah bagian dari program yang dilaksanakan oleh satuan

kerja setingkat Eselon II Tindakan mobilisasi personil, belanja barang dan modal sebagai

masukan (input) untuk menghasilkan keluaran (output) dalam bentuk barang/jasa.a. Kegiatan Teknis

Kegiatan Teknis adalah Kegiatan Prioritas Nasional, yaitu kegiatan-kegiatan dengan output spesifik dalam rangka pencapaian Sasaran Nasional.

b. Kegiatan GenerikKegiatan Generik adalah kegiatan yang digunakan oleh beberapa unit organisasi eselon 2 yang sejenis.

dadang-solihin.blogspot.com 35

Page 36: Telaah Kritis Modul Manajemen Stratejik

Indikator Kinerja Program dan Kegiatan K/La. Relevant, indikator terkait secara logis dan langsung dengan tugas institusi,

serta realisasi tujuan dan sasaran strategis institusi.b. Well-Defined, definisi indikator jelas dan tidak bermakna ganda sehingga

mudah untuk dimengerti dan digunakan.c. Measurable, indikator yang digunakan diukur dengan skala penilaian

tertentu yang disepakati, dapat berupa pengukuran secara kuantitas, kualitas ataupun biaya.

d. Appropriate, pemilihan indikator yang sesuai dengan upaya peningkatan pelayanan/kinerja.

e. Reliable, indikator yang digunakan akurat dan dapat mengikuti perubahan tingkatan kinerja.

f. Verifiable, memungkinkan untuk dilakukan proses validasi dalam sistem yang digunakan untuk menghasilkan indikator.

g. Cost-effective, kegunaan indikator sebanding dengan biaya pengumpulan data.

dadang-solihin.blogspot.com 36

Page 37: Telaah Kritis Modul Manajemen Stratejik

Indikator Kinerja Program (Outcome)

Outcome merupakan manfaat yang diperoleh dalam jangka menengah untuk beneficiaries tertentu yang mencerminkan berfungsinya keluaran dari kegiatan-kegiatan dalam satu program.

Mencerminkan sasaran kinerja unit organisasi Eselon 1A sesuai dengan visi, misi dan tupoksinya;

Outcome Program harus dapat mendukung pencapaian kinerja K/L (visi, misi dan sasaran strategis K/L); dan

Outcome Program harus dapat dievaluasi berdasarkan periode waktu tertentu.

dadang-solihin.blogspot.com 37

Page 38: Telaah Kritis Modul Manajemen Stratejik

Indikator Kinerja Kegiatan (Output)

Output merupakan keluaran berupa barang atau jasa yang dihasilkan oleh kegiatan yang dilaksanakan untuk mendukung pencapaian outcome program.

Mencerminkan sasaran kinerja unit organisasi Eselon 2 sesuai dengan tupoksinya;

Output kegiatan harus bersifat spesifik dan terukur; Output kegiatan harus dapat mendukung pencapaian outcome

program; dan Output kegiatan harus dapat dievaluasi berdasarkan periode waktu

tertentu.

dadang-solihin.blogspot.com 38

Page 39: Telaah Kritis Modul Manajemen Stratejik

Target Kinerja SMART

dadang-solihin.blogspot.com 39

1. Specific : Sifat dan tingkat kinerja dapat diidentifikasi dengan jelas;

2. Measurable : Target kinerja dinyatakan dengan jelas dan terukur baik bagi indikator yang dinyatakan dalam bentuk kuantitas, kualitas dan biaya;

3. Achievable : Target kinerja dapat dicapai terkait dengan kapasitas dan sumber daya yang ada;

4. Relevant : Mencerminkan keterkaitan (relevansi) antara target output dalam rangka mencapai target outcome yang ditetapkan; serta antara target outcome dalam rangka mencapai target Impact yang ditetapkan; dan

5. Time Bond : Waktu/periode pencapaian kinerja ditetapkan.

Page 40: Telaah Kritis Modul Manajemen Stratejik

Penyusunan Pendanaan K/L

dadang-solihin.blogspot.com 40

Program danKegiatan

2005-2009

Evaluasi (PP 21/2004)

Prakiraan Maju

2011 2012

1

3

Struktur Program dan Kegiatan2010-2014

Struktur

Kinerja

2

Penyusunanbased year

2010

2013 2014

4

PaguDefinitif

2010

Program dan kegiatan

2010-2014Pagu

Definitif2010

Program

KegiatanPagu

Definitif2010

Program danKegiatan

2005-2009

Evaluasi (PP 21/2004)

Prakiraan Maju

2011 2012

1

3

Struktur Program dan Kegiatan2010-2014

Struktur

Kinerja

2

Penyusunanbased year

2010

2013 2014

4

PaguDefinitif

2010

Program dan kegiatan

2010-2014Pagu

Definitif2010

Program

KegiatanPagu

Definitif2010

Page 41: Telaah Kritis Modul Manajemen Stratejik

Sumber dan Target Pendanaan

SUMBER PENDANAAN

Berasal dari: Pemerintah (Pusat dan Daerah) Swasta (Investasi Swasta Dalam dan Luar Negeri) Melalui Mekanisme Public Private Partnership

TARGET PENDANAAN MERUPAKAN BESARAN DALAM ANGKA

41dadang-solihin.blogspot.com

Page 42: Telaah Kritis Modul Manajemen Stratejik

42dadang-solihin.blogspot.com

Page 43: Telaah Kritis Modul Manajemen Stratejik

Apa itu RPJMD• RPJMD merupakan satu dokumen rencana resmi daerah untuk

mengarahkan pembangunan daerah dalam jangka waktu lima tahun ke depan masa pimpinan Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah Terpilih.

• Sebagai suatu dokumen rencana yang penting sudah sepatutnya Pemerintah Daerah, DPRD, dan masyarakat memberikan perhatian penting pada:1. Kualitas proses penyusunan dokumen RPJMD, dan 2. Pemantauan, evaluasi, dan review berkala atas

implementasinya.

43

1/2

dadang-solihin.blogspot.com

Page 44: Telaah Kritis Modul Manajemen Stratejik

Apa itu RPJMDRPJMD menjawab tiga pertanyaan dasar: 1. Kemana daerah akan diarahkan pengembangannya dan apa yang

hendak dicapai dalam lima tahun mendatang; 2. Bagaimana mencapainya, dan; 3. Langkah-langkah strategis apa yang perlu dilakukan agar tujuan

tercapai.

44

2/2

dadang-solihin.blogspot.com

Page 45: Telaah Kritis Modul Manajemen Stratejik

Substansi RPJMD• RPJMD menekankan tentang pentingnya menerjemahkan secara

arif VISI, MISI dan Agenda KEPALA DAERAH TERPILIH • kedalam tujuan, sasaran, strategi dan kebijakan pembangunan • yang merespon kebutuhan dan aspirasi masyarakat, serta • kesepakatan tentang tolok ukur kinerja untuk mengukur

keberhasilan atau ketidak berhasilan pembangunan daerah dalam 5 tahun kedepan.

45dadang-solihin.blogspot.com

Page 46: Telaah Kritis Modul Manajemen Stratejik

46

Persiapan

Penyusunan Rancangan

Awal RPJMD

Tahap Penyusunan

Rancangan Awal Renstra SKPD

Tahap Penyusunan Rancangan Akhir RPJMD Daerah / Renstra SKPD

1 Penyusunan Rancangan

Akhir RPJMD

Penetapan Perda/Perkadatentang RPJMD

3 5

2 4 6

Step by Step Penyusunan RPJMDStep by Step Penyusunan RPJMD

dadang-solihin.blogspot.com

Page 47: Telaah Kritis Modul Manajemen Stratejik

Tahap Persiapan1. Orientasi Perencanaan Daerah2. Pembentukan Tim Penyusun RPJMD3. Penyusunan Rencana Kerja Penyiapan dokumen RPJMD4. Visi, Misi dan Program Prioritas Kepala Daerah Terpilih5. Orientasi Renstra SKPD6. Pembentukan Tim Penyusun Renstra SKPD7. Penyusunan Rencana Kerja Penyiapan dokumen Renstra SKPD8. Identifikasi Stakeholder9. Penentuan Stakeholder untuk konsultasi publik10. Penyiapan draft SK Tim Penyusun dan SK Panduan Penyusunan dokumen

RPJMD11. Penetapan SK Tim Penyusun dan SK Panduan Penyusunan Dokumen RPJMD12. Surat Perintah KepDa kepada SKPD & surat permintaan kepada seluruh

stakeholders agar berkontribusi dalam proses RPJMD13. Sosialisasi bahwa daerah akan menyusun RPJMD 14. Perumusan metoda dan panduan Jaring Aspirasi, FGD, dan Musrenbang RPJMD

47

1

dadang-solihin.blogspot.com

Page 48: Telaah Kritis Modul Manajemen Stratejik

Tahap Penyusunan Rancangan Awal RPJMD

1. Pengumpulan Data/Informasi Kondisi Penyelenggaraan Pemerintah Daerah 5 tahunan

2. Penyusunan profil daerah dan prediksi masa depan3. Kajian terhadap RPJMD4. Kajian terhadap Visi, Misi dan Program Prioritas Kepala Daerah terpilih5. Analisis keuangan daerah6. Kajian RTRW-D7. Review RPJMD Provinsi dan Nasional8. Jaring aspirasi: Isu dan harapan masyarakat9. Formulasi Dok. Rancangan Awal RPJMD10. FGDs untuk setiap Topik11. Pembahasan Ranwal RPJMD bersama SKPDs12. Penyusunan Rancangan Awal RPJMD untuk dibahas dalam Musrenbang

RPJMD

48

2

dadang-solihin.blogspot.com

Page 49: Telaah Kritis Modul Manajemen Stratejik

Tahap Penyusunan Rancangan Awal Renstra SKPD

1. Pengumpulan Data/Informasi Kondisi Pelayanan SKPD2. Penyusunan profil pelayanan RPJMD& prediksi jangka menengah3. Tupoksi SKPD4. Perumusan Visi dan Misi RPJMD5. Evaluasi Renstra SKPD (Renstra Dinas) periode lalu6. Review Renstra K/L dan Renstra SKPD Provinsi7. Identifikasi capaian keberhasilan dan permasalahan8. Perumusan program (SKPD, Lintas SKPD, Kewilayahan)9. Pembahasan Forum SKPD10. Berita Acara Hasil Kesepakatan Forum SKPD11. Penyusunan Dokumen Rancangan Renstra SKPD12. Musrenbang RPJMD 13. Naskah Kesepakatan Hasil Musrenbang RPJMD

49

3

dadang-solihin.blogspot.com

Page 50: Telaah Kritis Modul Manajemen Stratejik

Tahap Penyusunan Rancangan Akhir RPJMD Daerah / Renstra SKPD

1. Penyusunan Rancangan Akhir dokumen RPJM Daerah2. Penyusunan Naskah Akademis Ranperda RPJMD3. Penyusunan Rancangan Akhir dokumen Renstra SKPD4. Penyusunan Naskah Akademis Rancangan Perka SKPD

50

4

dadang-solihin.blogspot.com

Page 51: Telaah Kritis Modul Manajemen Stratejik

Tahap Penetapan Perda/Perkada tentang RPJMD

1. Penyampaian Naskah Perda RPJMD kepada kepada Bupati cq Bappeda Kabupaten

2. Konsultasi dengan Bupati cq Bappeda Kabupaten3. Penyampaian Naskah perda RPJMD serta lampirannya kepada DPRD4. Pembahasan DPRD tentang Ranperda RPJMD5. Penetapan Ranperda menjadi Perda6. Dokumen RPJM-D yang telah disyahkan7. Dokumen Renstra SKPD telah disyahkan

51

5

dadang-solihin.blogspot.com

Page 52: Telaah Kritis Modul Manajemen Stratejik

Langkah Penyusunan RPJMD

52

Visi, Misi, ProgramKepala Daerah Terpilih

Bappeda menyusun Rancangan Awal

RPJMD

Bappeda menyelenggarakanMUSRENBANG RPJMD

Penetapan RPJMD

Digunakan sebagai pedoman penyusunan

Rancangan RKPD

Bappeda menyusunRancangan Akhir RPJMD

a) Visi, Misi Kepala Daerahb) Strategi Pembangunan Daerahc) Kebijakan Umumd) Kerangka Ekonomi Daerahe) Program SKPD

a) Visi,Misi Kepala Daerahb) Strategi Pembangunan Daerahc) Kebijakan Umumd) Kerangka Ekonomi Daerah

SKPD Menyusun Renstra SKPD

Program SKPD

e) Program SKPD

(1)

(2)

(3)

(4)

(5)

(6)(7)

Indikator

dadang-solihin.blogspot.com

Page 53: Telaah Kritis Modul Manajemen Stratejik

Contoh Janji Kampanye HADE 2008

53

1. Mengakomodasi pembentukan Propinsi Cirebon

2. Kontrak politik yang diajukan BEM se-Jabar Jaminan cagub-cawagub untuk

merealisasikan wajib belajar pendidikan dasar 9 tahun secara gratis selambat-lambatnya 2 tahun masa jabatan.

Transparansi penyaluran dana bantuan pendidikan.

Membuka ruang publik untuk komunikasi dengan masyarakat.

Kebijakan berorientasi pemberdayaan usaha kecil menengah.

Pemerintahan bersih korupsi, kolusi, dan nepotisme.

Membuat peraturan daerah yang transparan.

Menghapus dan menindak tegas pungutan liar.

Membasmi mafia peradilan.3. Pemekaran Kab. Sukabumi.

4. Pengembangan seni dan budaya di Jawa Barat melalui pembangunan gedung-gedung kesenian bertaraf internasional, mematenkan kesenian khas Jabar.

5. Pengembangan dan penataan kembali kawasan Jatinangor.

6. Membuat kawasan olah raga dan sarana pendukung untuk meningkatkan prestasi olah raga Jabar.

7. Pertahankan eksistensi pasar tradisional melalui penataan berdaya saing.

8. Mengubah pola pertanian dengan pupuk organik untuk meningkatkan hasil produksi.

9. Mendukung aspirasi pembentukan Kab. Bogor Barat.

10. Menghentikan alih fungsi lahan pertanian untuk menyelamatkan lingkungan.

11. Membuka akses pemasaran bunga hias untuk pengembangan sentra tanaman hias Cihideung, Kec. Parongpong KBB.

12. Perluas kesempatan kerja bagi putra daerah.13. Perjuangkan nasib buruh Jabar.14. Perkembangan skema perekonomian yang

baik.

http://rizasaputra.wordpress.com/2008/04/24/janji-kampanye-hade/1/2

dadang-solihin.blogspot.com

Page 54: Telaah Kritis Modul Manajemen Stratejik

Contoh Janji Kampanye HADE 2008

54

15. Pendidikan yang murah dengan anggaran pendidikan 20%.

16. Percepatan perbaikan jalan rusak propinsi Jawa Barat.

17. Penyediaan satu juta lapangan kerja.18. Membangkitkan industri genting Kab.

Majalaya.19. Prioritas pembangunan pada daerah yang

belum tersentuh. Prioritaskan perbaikan masalah kesehatan.

20. Permudah regulasi perpanjangan Hak Guna Usaha (HGU) bagi masyarakat perkebunan.

21. Peningkatan kesejahteraan guru dan tenaga sukarela.

22. Peningkatan perlindungan hukum untuk TKI asal Jabar. Program KTP berasuransi kesehatan.

23. Tawarkan komitmen moral dengan batas waktu pelaksanaan 3 tahun masa kepemimpinan. Meliputi: Menyerap satu juta lapangan kerja melalui

pengadaan dan peningkatan UKM dengan anggaran Rp 200 miliar/tahun.

Pembebasan SPP dan bantuan buku, perbaikan gedung sekolah, tambahan gaji guru negeri dan swasta, dengan anggaran Rp 200 miliar/tahun.

Meningkatkan kesejahteraan petani melalui dana talangan untuk menjamin stabilitas harga pupuk dan gabah sebesar Rp 200 miliar/tahun.

Pembangunan jalan dan irigasi dengan anggaran Rp 200 miliar.

Anggarkan dana khusus Rp 50 miliar/tahun untuk operasi pasar ketika harga sembako naik.

Pengembangan dan revitalisasi posyandu untuk kesehatan ibu, anak, dan lansia Rp 50 miliar/tahun.

Mendukung eksistensi praktisi perkebunan untuk mendapat hak guna usaha.

25. Perbaikan infrastruktur jalan menuju akses Sentra Rajut Binong Jato Kel. Binong Kec. Batununggal Kota Bandung.

http://rizasaputra.wordpress.com/2008/04/24/janji-kampanye-hade/2/2

dadang-solihin.blogspot.com

Page 55: Telaah Kritis Modul Manajemen Stratejik

Sistematika Penulisan RPJMD

55

Bab I Pendahuluan1.1. Latar Belakang Penyusunan RPJMD 1.2. Landasan Hukum 1.3. Maksud, Tujuan, dan Ruang Lingkup 1.4. Kedudukan RPJMD dengan Dokumen

Perencanaan lainnya 1.5. Sistematika Penulisan

Bab II Tinjauan Umum Kondisi dan Permasalahan Pembangunan DaerahMenggambarkan profil daerah, status, kondisi, situasi, pengkajian kinerja capaian, serta rumusan isu dan permasalahan strategis dalam penyelenggaraan fungsi-fungsi pemerintahan daerah secara menyeluruh

2.1 Kondisi Geografis Daerah 2.2 Pelayanan Umum 2.3 Ketertiban dan Ketentraman 2.4 Ekonomi 2.5 Lingkungan Hidup 2.6 Perumahan dan Fasilitas Umum 2.7 Kesehatan 2.8 Pendidikan

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah

Provinsi/Kabupaten/Kota

1/3

dadang-solihin.blogspot.com

Page 56: Telaah Kritis Modul Manajemen Stratejik

Sistematika Penulisan RPJMD

56

2.9 Pariwisata dan Budaya 2.10 Pendidikan 2.11 Perlindungan sosial 2.12 Keuangan Daerah 2.13 Rumusan Issue Strategis Pembangunan

Daerah

Bab III Tinjauan Terhadap Dokumen Perencanaan Terkait

3.1 RPJM Nasional 3.2 RTRW Nasional dan RTRW Provinsi (untuk

RPJM Provinsi) 3.3 RPJM Provinsi 3.4 RTRW Provinsi dan RTRW

Kabupaten/Kota (untuk RPJM Kabupaten/ Kota)

Bab IV Visi, Misi dan Agenda Pembangunan Daerah

4.1 Visi 4.2 Misi 4.3 Agenda (apabila ada)

Bab V Tujuan, Strategi, dan Arah Kebijakan Pembangunan DaerahBerdasarkan visi, misi dan agenda Kepala Daerah Terpilih dirumuskan tujuan (SMART), strategi pencapaian tujuan dan kebijakan yang akan ditempuh untuk masing-masing strategi pembangunan daerah.

5.1 Tujuan 5.2 Strategi 5.3 Arah Kebijakan Umum (untuk setiap fungsi

pemerintahan daerah)5.4 Arah Kebijakan Keuangan Daerah dan

Kerangka Pendanaan

Bab VI Program Pembangunan DaerahUntuk masing-masing program perlu dicantumkan nama program, tolok ukur dan target kinerja capaian program dan pagu indikatif

6.1 Program Pembangunan6.1.1 Program SKPD 6.1.2 Program Lintas SKPD 6.1.3 Program Lintas Kewilayahan

2/3

dadang-solihin.blogspot.com

Page 57: Telaah Kritis Modul Manajemen Stratejik

Sistematika Penulisan RPJMD

57

6.2 Program Pengembangan Kelembagaan dan Legislasi Daerah

Bab VII Kaidah PelaksanaanMengemukakan tentang program dan kegiatan pendukung yang diperlukan untuk dapat mengimplementasikan RPJMD secara efektif

7.1 Konsistensi penyusunan Renstra SKPD, RKPD, dan Renja SKPD dengan RPJMD

7.2 Pemantauan dan evaluasi kinerja pencapaian program RPJMD

7.3 Penguatan kemampuan dan kapasitas DPRD untuk memantau dan mengevaluasi RPJMD

7.4 Penguatan kemampuan dan kapasitas Non Government Stakeholders untuk memantau dan mengevaluasi implementasi RPJMD

Lampiran Tabel-Tabel Penting (dalam Lampiran) sekurang-kurangnya mencakup: 1. Fungsi, Tolok Ukur Capaian Pelaksanaan,

Issue dan Permasalahan masing-masing fungsi pemerintahan daerah

2. Dokumentasi Kesepakatan Konsultasi Publik dan Musrenbang RPJMD

3. Program, Tolok Ukur dan Target Kinerja Capaian Program, dan Pagu Indikatif menurut fungsi-fungsi pemerintahan daerah

4. Kondisi dan Situasi Keuangan Daerah 5 Tahun lalu (Penerimaan dan Belanja)

5. Proyeksi Fiskal Daerah 6. Kerangka Pendanaan Jangka Menengah

3/3

dadang-solihin.blogspot.com

Page 58: Telaah Kritis Modul Manajemen Stratejik

Contoh: Outline RPJMD DKI

58

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Maksud dan Tujuan Landasan Hukum Hubungan RPJMD dengan Dokumen

Perencanaan Lainnya Sistematika Penulisan

BAB II GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH Kondisi Geografis Kondisi Demografi Sumber Kekayaan Alam Kondisi menurut Aspek Kehidupan Kondisi menurut Urusan Pemerintahan

BAB III VISI DAN MISI Visi Misi

BAB IV STRATEGI PEMBANGUNAN DAERAH Tujuan Pembangunan Daerah Strategi Pembangunan Daerah Pendekatan

BAB V ARAH KEBIJAKAN UMUM PEMBANGUNAN DAERAH

Urusan Wajib Urusan Pemerintahan

BAB VI ARAH KEBIJAKAN UMUM KEUANGAN DAERAH

Umum Arah Kebijakan Pendapatan Daerah Arah Kebijakan Belanja Daerah Arah Kebijakan Pembiayaan Daerah

BAB VII PROGRAM PEMBANGUNAN DAERAH

Program Dedicated Program menurut Urusan Pemerintahan Program Kewilayahan

BAB VIII PENUTUP

dadang-solihin.blogspot.com

Page 59: Telaah Kritis Modul Manajemen Stratejik

Evaluasi Kualitas RPJMD

59

1/3

1. Ada kejelasan rumusan status dan kedudukan pencapaian pembangunan daerah saat ini dalam berbagai fungsi pemerintahan daerah

.

2. Ada rumusan isu dan permasalahan strategis pembangunan daerah

.

3. Visi, misi, dan agenda KDH terpilih sesuai dengan: .

Dinamika internal pembangunan daerah: Usaha mengoptimalkan kekuatan (strengths) dan mengatasi kelemahan (weaknesses)

Dinamika eksternal pembangunan daerah : Usaha mengoptimalkan peluang (opportunities) dan mengatasi ancaman (threats)

dadang-solihin.blogspot.com

Page 60: Telaah Kritis Modul Manajemen Stratejik

Evaluasi Kualitas RPJMD

60

2/3

4. Rumusan tujuan, strategi, arah, dan kebijakan pembangunan daerah sesuai dengan:

.

Dinamika internal pembangunan daerah: Usaha mengoptimalkan kekuatan (strengths) dan mengatasi kelemahan (weaknesses)

Dinamika eksternal pembangunan daerah : Usaha mengoptimalkan peluang (opportunities) dan mengatasi ancaman (threats)

5. Ada penerjemahan yang baik dan sistematis dari visi, misi, dan agenda KDH terpilih ke dalam perumusan tujuan, strategi dan kebijakan pembangunan daerah.

.

6. Ada penerjemahan yang baik dan sistematis tentang tujuan, strategi dan kebijakan ke dalam rumusan prioritas program pembangunan daerah.

.

dadang-solihin.blogspot.com

Page 61: Telaah Kritis Modul Manajemen Stratejik

Evaluasi Kualitas RPJMD

61

3/3

7. Rumusan isu strategis dalam pengelolaan keuangan daerah sesuai dengan rumusan tujuan, strategi, dan arah kebijakan keuangan daerah

.

8. Rumusan program pembangunan daerah sesuai dengankendala fiskal daerah

.

9. Ada keterkaitan yang erat dan kontribusi program pembangunan daerah terhadap pemecahan isu dan permasalahan strategis nasional

.

10. Ada proses perencanaan yang demokratis dan partisipatif dalam keseluruhan proses pengambilan keputusan penyusunan RPJMD

.

11. Kualitas RPJMD sudah SMART .

dadang-solihin.blogspot.com

Page 62: Telaah Kritis Modul Manajemen Stratejik

62dadang-solihin.blogspot.com

Page 63: Telaah Kritis Modul Manajemen Stratejik

Apa Itu Renstra SKPDApa Itu Renstra SKPD

• Renstra SKPD merupakan satu dokumen rencana resmi daerah untuk mengarahkan pelayanan SKPD khususnya dan pembangunan daerah pada umumnya dalam jangka waktu 5 tahun ke depan masa pimpinan Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah Terpilih.

• Kualitas penyusunan Renstra SKPD akan sangat ditentukan olehkemampuan SKPD untuk menerjemahkan, mengoperasionalkan, dan mengimplementasikan Visi, Misi dan Agenda KDH, tujuan,strategi, kebijakan, dan capaian program RPJMD ke dalam penyusunan Renstra SKPD sesuai TUPOKSI SKPD.

dadang-solihin.blogspot.com 63

1/2

Page 64: Telaah Kritis Modul Manajemen Stratejik

Apa Itu Renstra SKPDApa Itu Renstra SKPD• Renstra SKPD menjawab 3 pertanyaan dasar;

1) Ke mana pelayanan SKPD akan diarahkan pengembangannya dan apa yang hendak dicapai dalam lima tahun mendatang;

2) Bagaimana mencapainya; 3) Langkah-langkah strategis apa yang perlu dilakukan agar tujuan

tercapai.• Untuk mendapatkan dukungan yang optimal bagi implementasinya,

proses penyusunan dokumen Renstra SKPD perlu membangun komitmen dan kesepakatan dari semua stakeholder (termasuk Forum Multistakeholder SKPD) untuk mencapai tujuan Renstra SKPD melalui proses yang transparan, demokratis, dan akuntabel dengan memadukan pendekatan teknokratis, demokratis, partisipatif, dan politis.

dadang-solihin.blogspot.com 64

2/2

Page 65: Telaah Kritis Modul Manajemen Stratejik

Outline Renstra SKPDOutline Renstra SKPD

1. Pendahuluan;2. Gambaran pelayanan SKPD;3. Isu-isu strategis berdasarkan tugas pokok dan fungsi;4. Visi, misi, tujuan dan sasaran, strategi dan kebijakan; rencana

program, kegiatan, indikator kinerja, kelompok sasaran dan pendanaan indikatif; dan

5. Indikator kinerja SKPD yang mengacu pada tujuan dan sasaran RPJMD.

Pasal 40 PP 8/2008

dadang-solihin.blogspot.com 65

Page 66: Telaah Kritis Modul Manajemen Stratejik

Sistematika Penulisan Renstra SKPD

dadang-solihin.blogspot.com 66

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1.2 Maksud dan Tujuan 1.3 Landasan Hukum 1.4 Kedudukan dan Peranan Renstra SKPD

dalam Perencanaan Daerah1.5 Sistematika Penulisan

BAB 2 TUGAS POKOK DAN FUNGSI SKPD2.1 Struktur Organisasi 2.2 Susunan Kepegawaian dan kelengkapan 2.3 TUPOKSI 2.4 Sistem, Prosedur, Mekanisme (dan lain-lain

yang perlu)

BAB 3 PROFIL KINERJA PELAYANAN SKPD 3.1 Kinerja Pelayanan Masa Kini (menurut

berbagai aspek pelayanan dan capaian terhadap Standar Pelayanan Minimal)

3.2 Kelemahan dan Kekuatan Internal 3.3 Peluang dan Tantangan Eksternal 3.4 Rumusan Permasalahan Strategis yang

dihadapi masa kini

3.5 Rumusan Perubahan, Kecenderungan Masa Depan yang berpengaruh pada TUPOKSI SKPD

3.6 Rumusan Perubahan Internal dan Eksternal yang perlu dilakukan (untuk lebih efisien dan efektif)

BAB 4 VISI, MISI, TUJUAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN

4.1 Visi SKPD 4.2 Misi SKPD 4.3 Tujuan (memenuhi kriteria Specific,

Measurable, Achievable, Results Oriented, Time Bound)

4.4 Strategi 4.5 Kebijakan

BAB 5 PROGRAM 5.1 Program SKPD 5.2 Program Lintas SKPD 5.3 Program Lintas Kewilayahan 5.4 Pagu Indikatif dan Indikasi Sumber

Pendanaan BAB 6 PENUTUP

Page 67: Telaah Kritis Modul Manajemen Stratejik

Renstra SKPD dalam Penyusunan RPJMD

dadang-solihin.blogspot.com 67

Visi, Misi, ProgramKepala Daerah Terpilih

Bappeda menyusun Rancangan Awal

RPJMD

Bappeda menyelenggarakanMUSRENBANG RPJMD

Penetapan RPJMD

Digunakan sebagai pedoman penyusunan

Rancangan RKPD

Bappeda menyusunRancangan Akhir RPJMD

a) Visi, Misi Kepala Daerahb) Strategi Pembangunan Daerahc) Kebijakan Umumd) Kerangka Ekonomi Daerahe) Program SKPD

a) Visi,Misi Kepala Daerahb) Strategi Pembangunan Daerahc) Kebijakan Umumd) Kerangka Ekonomi Daerah

SKPD Menyusun Renstra SKPD

Program SKPD

e) Program SKPD

(1)

(2)

(3)

(4)

(5)

(6)(7)

Renstra SKPD

Page 68: Telaah Kritis Modul Manajemen Stratejik

dadang-solihin.blogspot.com 68

Persiapan

Penyusunan Rancangan

Awal RPJMD

Penyusunan Rancangan

Awal Renstra SKPD

Pelaksanaan Musrenbangda

Jangka Menengah

1 Penyusunan Rancangan

Akhir RPJMD/ Renstra SKPD

Penetapan Perda tentang

RPJMD

3 5

2 4 6

Step by Step Penyusunan Renstra SKPDStep by Step Penyusunan Renstra SKPD

Page 69: Telaah Kritis Modul Manajemen Stratejik

Tahap Persiapan1. Orientasi Perencanaan Daerah2. Pembentukan Tim Penyusun RPJMD3. Penyusunan Rencana Kerja Penyiapan dokumen RPJMD4. Visi, Misi dan Program Prioritas Kepala Daerah Terpilih5. Orientasi Renstra SKPD6. Pembentukan Tim Penyusun Renstra SKPD7. Penyusunan Rencana Kerja Penyiapan dokumen Renstra SKPD8. Identifikasi Stakeholder9. Penentuan Stakeholder untuk konsultasi publik10.Penyiapan draft SK Tim Penyusun dan SK Panduan Penyusunan dokumen

RPJMD11.Penetapan SK Tim Penyusun dan SK Panduan Penyusunan Dokumen RPJMD12.Surat Perintah KDH kepada SKPD & surat permintaan kepada Lembaga/NGS

agar berkontribusi dalam proses RPJMD13.Sosialisasi bahwa daerah akan menyusun RPJMD14.Perumusan metoda dan panduan Jaring Aspirasi, FGD, dan Musrenbang

RPJMDdadang-solihin.blogspot.com 69

1

Page 70: Telaah Kritis Modul Manajemen Stratejik

Tahap Penyusunan Rancangan Awal RPJM Daerah

1. Pengumpulan Data/Informasi Kondisi Penyelenggaraan Pemerintah Daerah 5 tahunan

2. Penyusunan profil daerah dan prediksi masa depan3. Kajian terhadap RPJPD4. Kajian terhadap Visi, Misi dan Program Prioritas Kepala Daerah terpilih 5. Analisis keuangan daerah6. Kajian RTRW-D7. Review RPJMD Provinsi dan Nasional8. Jaring aspirasi: Isu dan harapan masyarakat9. Formulasi Dok. Rancangan Awal RPJMD10.FGDs untuk setiap Topik11.Pembahasan Rancangan Awal RPJMD bersama SKPDs12.Penyusunan Rancangan Awal RPJMD untuk dibahas dalam Musrenbang

RPJMD

dadang-solihin.blogspot.com 70

2

Page 71: Telaah Kritis Modul Manajemen Stratejik

Tahap Penyusunan Rancangan Awal Renstra SKPD

1. Pengumpulan Data/Informasi Kondisi Pelayanan SKPD2. Penyusunan profil pelayanan SKPD & prediksi jangka menengah3. Tupoksi SKPD4. Perumusan Visi dan Misi SKPD5. Evaluasi Renstra SKPD (Renstra Dinas) periode lalu6. Review Renstra K/L dan Renstra SKPD Provinsi7. Identifikasi capaian keberhasilan dan permasalahan8. Perumusan program (SKPD, Lintas SKPD, Kewilayahan)9. Pembahasan Forum SKPD10. Berita Acara Hasil Kesepakatan Forum SKPD11. Penyusunan Dokumen Rancangan Renstra SKPD

dadang-solihin.blogspot.com 71

3

Page 72: Telaah Kritis Modul Manajemen Stratejik

Tahap Pelaksanaan Musrenbang Daerah Jangka Menengah

• Musrenbang RPJMD • Naskah Kesepakatan Hasil Musrenbang RPJMD

Tahap Penyusunan Rancangan Akhir RPJM Daerah/ Renstra SKPD

• Penyusunan Rancangan Akhir dokumen RPJM Daerah • Penyusunan Naskah Akademis Ranperda RPJMD • Penyusunan Rancangan Akhir dokumen Renstra SKPD • Penyusunan Naskah Akademis Rancangan Perka SKPD

dadang-solihin.blogspot.com 72

4

5

Page 73: Telaah Kritis Modul Manajemen Stratejik

Tahap Penetapan Peraturan Daerah tentang RPJMD

• Penyampaian Naskah Perda RPJMD kepada Gubernur cq Bappeda Provinsi

• Konsultasi dengan Gubernur cq kepala Bappeda Provinsi • Penyampaian Naskah perda RPJMD serta lampirannya kepada

DPRD • Pembahasan DPRD tentang Ranperda RPJMD • Penetapan Ranperda menjadi Perda • Dokumen RPJM-D yang telah disyahkan • Dokumen Renstra SKPD telah disyahkan

dadang-solihin.blogspot.com 73

6

Page 74: Telaah Kritis Modul Manajemen Stratejik

Evaluasi Kualitas Renstra SKPD

dadang-solihin.blogspot.com 74

1/3

1. Ada review yang cukup menyeluruh tentang kinerja pelayanan SKPD dalam periode lalu (1-3 tahun lalu) untuk mengidentifikasi faktor internal dan eksternal yang telah berpengaruh pada kinerja pelayanan SKPD.

.

2. Ada kejelasan rumusan status dan kedudukan kinerja pencapaian pelayanan SKPD masa kini dalam penyelenggaraan berbagai urusan wajib atau pilihan SKPD sesuai TUPOKSI SKPD.

.

3. Ada kajian perspektif masa depan SKPD: .

mengantisipasi perubahan-perubahan,

kecenderungan perkembangan internal dan eksternal yang diperkirakan akan mempengaruhi kinerja pelayanan SKPD,

merumuskan apa yang perlu dilakukan agar pelayanan SKPD kepada masyarakat lebih efisien dan efektif.

Page 75: Telaah Kritis Modul Manajemen Stratejik

Evaluasi Kualitas Renstra SKPD

dadang-solihin.blogspot.com 75

2/3

4. Ada rumusan isu dan permasalahan strategis pembangunan pelayanan SKPD dan identifikasi langkah-langkah strategis untuk memperbaiki pelayanan SKPD kepada masyarakat.

.

5. Ada kesesuaian dan konsistensi antara visi, misi, dan agenda KDH terpilih, tujuan, strategi, kebijakan, dan capaian program RPJMD dengan usaha mengoptimalkan kekuatan dan mengatasi kelemahan internal organisasi dan pelayanan SKPD; mengoptimalkan peluang dan mengatasi tantangan eksternal pengembangan pelayanan SKPD.

.

6. Ada penerjemahan yang baik dan sistematis dari visi, misi, dan agenda KDH terpilih dan RPJMD ke dalam perumusan visi, misi, tujuan (SMART), strategi, dan kebijakan pembangunan pelayanan SKPD sesuai TUPOKSI SKPD.

.

Page 76: Telaah Kritis Modul Manajemen Stratejik

Evaluasi Kualitas Renstra SKPD

dadang-solihin.blogspot.com 76

3/3

7. Ada rumusan yang baik dan sistematis tujuan (berasaskan pada prinsip SMART), strategi, kebijakan, dan prioritas program pembangunan pelayanan SKPD.

.

8. Ada kesesuaian antara hasil rumusan isu strategis dalam pengelolaan keuangan daerah dengan rumusan tujuan, strategi, dan arah kebijakan keuangan dan pembiayaan SKPD.

.

9. Ada kesesuaian antara rumusan program pembangunan daerah dengan kendala fiskal SKPD.

.

10. Ada keterkaitan yang erat dan kontribusi program pembangunan daerah terhadap pemecahan isu dan permasalahan strategis pelayanan SKPD dan pembangunan daerah secara keseluruhan.

.

11. Ada proses perencanaan yang demokratis dan partisipatif dalam keseluruhan proses pengambilan keputusan penyusunan Renstra SKPD

.

Page 77: Telaah Kritis Modul Manajemen Stratejik

77dadang-solihin.blogspot.com

Page 78: Telaah Kritis Modul Manajemen Stratejik

Reformasi Sistem Penganggaran

PARADIGMA LAMA PARADIGMA BARU

Visi: Melaksanakan rencana

pembangunan lima tahunan berdasarkan GBHN

Visi: Melaksanakan program kerja

Presiden/KDH terpilih

Misi: Penyelenggaraan pemerintahan

umum dan pembangunan Penganggaran berdasarkan

pendekatan menurut pengeluaran rutin dan pengeluaran pembangunan

Misi: Pelaksanaan kerangka regulasi,

kerangka investasi, dan pelayanan publik yang di tuangkan dalam RKP/D

Anggaran disusun berdasarkan RKP/D dengan mempertimbang-kan kemampuan keuangan negara

78dadang-solihin.blogspot.com

1/2

Page 79: Telaah Kritis Modul Manajemen Stratejik

Reformasi Sistem Penganggaran

dadang-solihin.blogspot.com 79

Penganggaran Berbasis:1. Pengeluaran Rutin2. Pengeluaran

Pembangunan

Paradigma Lama

Penganggaran dengan Pendekatan: 1. Penganggaran Berbasis

Kinerja2. Kerangka Penganggaran

Jangka Menengah3. Anggaran Terpadu

Paradigma Baru

2/2

Page 80: Telaah Kritis Modul Manajemen Stratejik

Penganggaran Berbasis Kinerja (PBK)

dadang-solihin.blogspot.com 80

Tujuan 1. Menunjukan keterkaitan antara pendanaan dan prestasi kinerja yang akan dicapai (directly linkages between performance and budget);

2. Meningkatkan efisiensi dan transparansi dalam penganggaran (operational efficiency);

3. Meningkatkan fleksibilitas dan akuntabilitas unit kerjadalam melaksanakan tugas dan pengelolaan anggaran (more flexibility and accountability).

Landasan Konseptual

1. Alokasi anggaran berorientasi pada kinerja (output and outcome oriented);

2. Fleksibilitas pengelolaan anggaran dengan tetap menjaga prinsip akuntabilitas (let the manager manages);

3. Alokasi anggaran program/kegiatan didasarkan pada tugas-fungsi unit kerja yang dilekatkan pada stuktur organisasi (Money follow function).

Tujuan

Landasan Konseptual

Page 81: Telaah Kritis Modul Manajemen Stratejik

Kerangka Pengeluaran Jangka Menengah (KPJM)

dadang-solihin.blogspot.com 81

Tujuan 1. Pengalokasian sumber daya anggaran yang lebih efisien (allocative efficiency)

2. Meningkatkan kualitas perencanaan penganggaran (to improve quality of planning)

3. Lebih fokus terhadap pilihan kebijakan prioritas (best policy option)

4. Meningkatkan disiplin fiskal (fiscal dicipline)5. Menjamin adanya kesinambungan fiskal (fiscal

sustainability)Landasan

Konseptual1. Penerapan sistem rolling budget2. Mempunyai baseline (angka dasar)3. Adanya mekanisme penyesuaian angka dasar4. Penetapan Parameter5. Adanya mekanisme usulan tambahan anggaran bagi

kebijakan baru (additional budget for new initiatives)

Tujuan

Landasan Konseptual

Page 82: Telaah Kritis Modul Manajemen Stratejik

Penganggaran Secara Terpadu• Semua kegiatan instansi pemerintah disusun secara terpadu,

termasuk mengintegrasikan anggaran belanja rutin dan anggaran belanja pembangunan.

• Tahapan yang diperlukan sebagai bagian upaya jangka panjang untuk membawa penganggaran menjadi lebih transparan, dan memudahkan penyusunan dan pelaksanaan anggaran yang berorientasi kinerja.

• Dalam kaitan dengan menghitung biaya input dan menaksir kinerja program, sangat penting untuk mempertimbangkan secara simultan biaya secara keseluruhan, baik yang bersifat investasi maupun biaya yang bersifat operasional.

82dadang-solihin.blogspot.com

Page 83: Telaah Kritis Modul Manajemen Stratejik

83dadang-solihin.blogspot.com

Page 84: Telaah Kritis Modul Manajemen Stratejik

Menjadi PemerintahanKelas Dunia

84dadang-solihin.blogspot.com

Page 85: Telaah Kritis Modul Manajemen Stratejik

Misi RB

Mengembangkan mekanisme kontrol yang efektif.

Membentuk/ menyempurnakan peraturan perundang-undangan dalam rangka mewujudkan tata kelola pemerintahan yang baik.

Melakukan penataan dan penguatan organisasi, tatalaksana, manajemen sumber daya manusia aparatur, pengawasan, akuntabilitas, kualitas pelayanan publik, mind set dan culture set.

Mengelola sengketa administratif secara efektif dan efisien.

11

22

33

4485dadang-solihin.blogspot.com

Page 86: Telaah Kritis Modul Manajemen Stratejik

Tujuan RB1. Meningkatkan mutu pelayanan kepada masyarakat.2. Meningkatkan mutu perumusan dan pelaksanaan kebijakan/

program3. Meningkatkan efisiensi (biaya & waktu) dalam pelaksanaan tugas

organisasi4. Mengurangi dan akhirnya menghilangkan penyalahgunaan

kewenangan publik oleh pejabat pemerintahan5. Menjadikan negara yang memiliki most improved bureucracy6. Menjadikan birokrasi yang antisipatif, proaktif dan efektif dalam

menghadapi globalisasi dan perubahan lingkungan strategis.

dadang-solihin.blogspot.com 86

Page 87: Telaah Kritis Modul Manajemen Stratejik

Pedoman Pelaksanaan Reformasi Birokrasi

87

PEDOMAN TUJUAN PERMENPAN NO.

1 PEDOMAN PENGAJUAN DOKUMEN USULAN REFORMASI BIROKRASI K/L

Membantu K/L dalam menyusun Dokumen Usulan Reformasi Birokrasi, dan membantu UPRBN dalam mengelola usulan K/L

7 Tahun 2011

2 PEDOMAN PENILAIAN DOKUMEN USULAN DAN ROAD MAP PELAKSANAAN REFORMASI BIROKRASI K/L

Memberikan panduan bagi UPRBN dalam menilai Dokumen Usulan dan Roadmap Reformasi Birokrasi

8 Tahun 2011

3 PEDOMAN PENYUSUNAN ROADMAP REFORMASI BIROKRASI K/L DAN PEMDA

Memberikan kesamaan pemahaman mengenai roadmap reformasi birokrasi dan panduan teknis langkah-langkah penyusunan roadmap

9 Tahun 2011

4 PEDOMAN PELAKSANAAN QUICK WINS

Membantu K/L dan Pemda dalam memahami , merencana-kan, melaksanakan, memantau dan mengevaluasi pelaksanaan manajemen perubahan.

10 Tahun 2011

5 PEDOMAN PELAKSANAAN PROGRAM MANAJEMEN PERUBAHAN

Memberikan rujukan yang sama dalam penggunaan kriteria dan ukuran keberhasilan reformasi birokrasi.

11 Tahun 2011

6 PEDOMAN PENATAAN TATALAKSANA (BUSINESS PROCESS)

Memberikan acuan bagi K/L dan Pemda untuk membangun dan menata tatalaksana (business process)

12 Tahun 2011

7 KRITERIA DAN UKURAN KEBERHASILAN REFORMASI BIROKRASI

Memberikan panduan kepada K/L dan Pemda dalam menentukan, melaksanakan, memantau dan mengevaluasi pelaksanaan quick wins

13 Tahun 2011

8 PEDOMAN PELAKSANAAN PROGRAM MANAJEMEN PENGETAHUAN(KNOWLEDGE MANAGEMENT)

Memberikan panduan bagi UPRBN dalam pelaksanaan forum knowledge management dan membantu K/L dan Pemda dalam memahami manajemen pengetahuan(knowledge management)

14 Tahun 2011

9 MEKANISME PERSETUJUAN PELAKSANAAN REFORMASI BIROKRASI DAN TUNJANGAN KINERJA BAGI KEMENTERIAN/LEMBAGA

Memberikan panduan mekanisme dan koordinasi persetujuan pelaksanaan reformasi birokrasi dan tunjangan kinerja

15 Tahun 2011

dadang-solihin.blogspot.com

Page 88: Telaah Kritis Modul Manajemen Stratejik

Area RB

dadang-solihin.blogspot.com 88

No Area Hasil yang Diharapkan1 Organisasi Organisasi yang tepat fungsi dan tepat ukuran

2 Tatalaksana Sistem, proses dan prosedur kerja yang jelas, efektif, efisien, terukur dan sesuai dengan prinsip-prinsip good governance

3 Peraturan Per-UU-an Regulasi yang lebih tertib, tidak tumpang tindih dan kondusif

4 SDM Aparatur SDM aparatur yang berintegritas, netral, kompeten, capable, profesional, berkinerja tinggi dan sejahtera

5 Pengawasan Meningkatnya penyelenggaraan pemerintahan yang bersih dan bebas Korupsi, Kolusi dan Nepotisme

6 Akuntabilitas Meningkatnya kapasitas dan akuntabilitas kinerja birokrasi

7 Pelayanan publik Pelayanan prima sesuai kebutuhan dan harapan masyarakat

8 Mind set dan Culture set Aparatur

Birokrasi dengan integritas dan kinerja yang tinggi

Page 89: Telaah Kritis Modul Manajemen Stratejik

Program RB

89

No Program Target1 Manajemen

Perubahan• Meningkatnya komitmen pimpinan dan pegawai K/L dan

Pemda dalam melakukan reformasi birokrasi;• Terjadinya perubahan pola pikir dan budaya kerja K/L dan

Pemda;• Menurunnya risiko kegagalan yang disebabkan kemungkinan

timbulnya resistensi terhadap perubahan.2 Penataan

Peraturan-perundangan

• Menurunnya tumpang tindih dan disharmonisasi peraturan perundang-undangan yang dikeluarkan oleh K/L dan Pemda;

• Meningkatnya efektivitas pengelolaan peraturan perundang-undangan K/L dan Pemda.

3 Penataan dan Penguatan Organisasi

• Menurunnya tumpang tindih tugas pokok dan fungsi internal K/L dan Pemda;

• Meningkatnya kapasitas K/L dan Pemda dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsi

dadang-solihin.blogspot.com

Page 90: Telaah Kritis Modul Manajemen Stratejik

Program RB

90

No Program Target4 Penataan

Tatalaksana• meningkatnya penggunaan teknologi informasi dalam proses

penyelenggaraan manajemen pemerintahan di K/L dan Pemda;• Meningkatnya efisiensi dan efektivitas proses manajemen

pemerintahan di K/L danPemda;• meningkatnya kinerja di K/L dan Pemda. .

5 Penataan Sistem Manajemen SDM Aparatur

• Meningkatnya profesionalisme SDM aparatur pada masing-masing K/L dan Pemda;

• Meningkatnya efektivitas manajemen SDM aparatur pada masing-masing K/L dan Pemda.

6 Penguatan Pengawasan

• meningkatnya kepatuhan terhadap pengelolaan keuangan negara oleh masing-masing K/L dan Pemda;

• Meningkatnya efektivitas pengelolaan keuangan negara pada masing-masing K/L dan Pemda;

• Meningkatnya status opini BPK terhadap pengelolaan keuangan negara pada masing-masing K/L dan Pemda;

• Menurunnya tingkat penyalahgunaan wewenang pada masing-masing K/L dan Pemda.

dadang-solihin.blogspot.com

Page 91: Telaah Kritis Modul Manajemen Stratejik

Program RB

91

No Program Target7 Penguatan

Akuntabilitas Kinerja

• Meningkatnya kinerja K/L dan Pemda;• Meningkatnya akuntabilitas K/L dan Pemda

8 Peningkatan Kualitas Pelayanan Publik

• Meningkatnya kualitas pelayanan publik kepada masyarakat (lebihcepat,lebihmurah,lebihaman,danlebihmudahdijangkau) pada K/L dan Pemda;

• Meningkatnya unit pelayanan yang memperoleh standarisasi pelayanan internasional pada K/L dan Pemda;

• Meningkatnya indeks kualitas pelayanan publik untuk masing-masing K/L dan Pemda.

9 Monev • Terlaksananya monev yang efektif untuk mendukungtecapainya sasaran RB K/L.

10 Quick Wins • Terlaksananya program unggulan yang dapat meraih apresiasi dari stakeholders dengan cepat dan dapat mendorong kinerja pelaksanaan RB K/L/Pemda.

dadang-solihin.blogspot.com

Page 92: Telaah Kritis Modul Manajemen Stratejik

Apa itu Quick Wins?• Quick Wins adalah program unggulan untuk meraih simpati publik

dengan cepat, dengan persyaratan:1. Merupakan tugas pokok instansi yang bersangkutan2. Merupakan pelaksanaan program RB seperti yang tercantum di

dalam Grand Design RB3. Memberikan dampak yang signifikan dan merupakan ekspektasi

stakeholder utama4. Kegiatan QW di dalam kendali instansi yang bersangkutan

sehingga dapat dijamin penyelesaiannya dalam dalam waktu maksimal 1 tahun sehingga manfaatnya dapat segera dirasakan masyarakat (stakeholders utama).

dadang-solihin.blogspot.com 92

Page 93: Telaah Kritis Modul Manajemen Stratejik

93dadang-solihin.blogspot.com

Page 94: Telaah Kritis Modul Manajemen Stratejik

Pengadaan dalam Pelaksanaan APBN/APBD

dadang-solihin.blogspot.com 94

Page 95: Telaah Kritis Modul Manajemen Stratejik

KEBUTUHANBARANG DAN JASA 

PEMERINTAH

DIPERLUKAN KEGIATAN PENGADAAN 

BAGAIMANA CARA PENGADAANNYA 

(HOW)

MELALUI PENYEDIA 

BARANG / JASA

MELALUISWAKELOLA

KEGIATAN PENGADAAN

TATA NILAI(PRINSIP DAN PROSEDUR)

PARA PIHAK

PENGGUNAAN PRODUK DALAM 

NEGERI

USAHA KECIL

PELELANGAN INTERNATIONAL

PINJAMAN/HIBAH LN

KEIKUTSERTAAN USAHA ASING

KONSEP RAMAH LINGKUNGAN

PENGADAAN SECARA ELEKTRONIK

PERPRES NO 54 TAHUN 2010

PERATURAN PERUNDANGAN YANG TERKAIT

RENCANA UMUM PENGADAAN

dadang-solihin.blogspot.com 95

Page 96: Telaah Kritis Modul Manajemen Stratejik

Persiapan :1. Perencanaan Umum (Identifikasi Kebutuhan, Anggaran, Pemaketan, cara pengadaan, 

organisasi, KAK)2. Perencanaan Teknis (menyusun Spesifikasi teknis ,  HPS, dan rancangan kontrak)3. Perencanaan Pemilihan (Pengkajian ulang paket dan jadwal, pemilihan sistem pengadaan, 

penetapan metode penilaian kualifikasi, penyusunan jadwal pelelangan, Penyusunan Dok.Pengadaan) 

EtikaPrinsip danKebijakan

Pengumuman dan pemasukan dok kualifikasi

Pengumuman daftar penyedia yang lulus prakualifikasi

Penyampaian Undangan/ PengumamanPascakualifikasi

Penjelasan Lelang

Penyampaian dan Pembukaan Dokumen Penawaran

Evaluasi Penawaran dan Pembuktian Kualifikasi (u/ Pasca)

Evaluasi Dok Kualifikasi untuk menghasilkan shortlist

Pengumuman , sanggah, dan Penetapan Pemenang

Persiapan dan Pelaksanaan Kontrak

Pelaporan dan PenyerahanBarang dan Jasa

Swakelola

Sisteme‐Procurment

Green Procurement

Sumber Dana PHLN

DasarHukum

96

Page 97: Telaah Kritis Modul Manajemen Stratejik

Pejabat yang bertanggung jawab atas pelaksanaan pengadaan Barang/Jasa

Kegiatan untuk memperoleh barang/jasa oleh Kementerian/Lembaga/SatuanKerja Perangkat Daerah/Institusi lainnya yang prosesnya dimulai dariperencanaan kebutuhan sampai diselesaikannya seluruh kegiatan memperolehBarang/Jasa

PENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH

PEJABAT PEMBUAT KOMITMEN

Unit organisasi pemerintah yang berfungsi melaksanakan pengadaanBarang/Jasa di K/L/D/I yang bersifat permanen, dapat berdiri sendiri, ataumelekat pada unit yang sudah ada.

UNIT LAYANAN PENGADAAN

dadang-solihin.blogspot.com 97

Page 98: Telaah Kritis Modul Manajemen Stratejik

• Setiap benda baik berwujud maupun tidak berwujud, bergerak maupun tidak bergerak, yang dapat diperdagangkan, dipakai, dipergunakan atau dimanfaatkan oleh Pengguna Barang.

BARANG

•Seluruh pekerjaan yang berhubungan dengan pelaksanaan konstruksi bangunan atau pembuatan wujud fisik lainnya.

PEKERJAAN KONSTRUKSI

•Jasa layanan profesional yang membutuhkan keahlian tertentu diberbagai bidang keilmuan yang mengutamakan adanya olah pikir (brainware).

JASA KONSULTANSI

• Jasa yang membutuhkan kemampuan tertentu yang mengutamakan keterampilan (skillware) dalam suatu sistem tata kelola yang telah dikenal luas di dunia usaha untuk menyelesaikan suatu pekerjaan dan/atau penyediaan jasa selain Jasa Konsultansi, pelaksanaan pekerjaan Konstruksi dan pengadaan barang.

JASA LAINNYA

dadang-solihin.blogspot.com 98

Page 99: Telaah Kritis Modul Manajemen Stratejik

TerbukaBersaing

Efisien

Efektif

TransparanAdil/Tidak Diskriminatif

Akuntabel

dadang-solihin.blogspot.com 99

Page 100: Telaah Kritis Modul Manajemen Stratejik

– Dana APBN/D termasuk yang bersumber dari pinjaman atau hibah dalam Negeri yangditerima Pemerintah dan/atau Pemerintah Daerah.

– Pengadaan barang/jasa yang sebagian atau seluruhnya dibiayai dari pinjaman/hibah DalamNegeri dan Luar Negeri (PHLN) harus mengikuti Perpres. Apabila ada perbedaan, pihak‐pihak dapat menyepakati tata cara pengadaan yg akan dipergunakan;

– Peraturan‐peraturan lain di bawahnya, tidak boleh bertentangan dengan ketentuan dalamPeraturan Presiden ini.

Pengadaan Barang/Jasa di lingkunganK/L/D/I

Sebagian atau seluruhnya bersumberdari APBN/APBD (termasuk PHLN)

Pengadaan Barang/Jasa untukInvestasi di lingkungan Bank Indonesia, BHMN, BUMN/BUMD

Sebagian atau seluruhnya dibebankanpada APBN/APBD  (termasuk PHLN)

dadang-solihin.blogspot.com 100

Page 101: Telaah Kritis Modul Manajemen Stratejik

101dadang-solihin.blogspot.com

Page 102: Telaah Kritis Modul Manajemen Stratejik

dadang-solihin.blogspot.com 102

Page 103: Telaah Kritis Modul Manajemen Stratejik

Kedudukan Monev dalam Perencanaan

Perencanaan harus memiliki, mengetahui, dan memperhitungkan:1. Tujuan akhir yang dikehendaki.

2. Sasaran-sasaran dan prioritas untuk mewujudkannya (yang mencerminkan pemilihan dari berbagai alternatif).

3. Jangka waktu mencapai sasaran-sasaran tersebut.

4. Masalah-masalah yang dihadapi.

5. Modal atau sumber daya yang akan digunakan serta pengalokasiannya.

6. kebijakan-kebijakan untuk melaksanakannya.

7. Orang, organisasi, atau badan pelaksananya.

8. Mekanisme monitoring, evaluasi, dan pengawasan pelaksanaannya.

dadang-solihin.blogspot.com 103

Page 104: Telaah Kritis Modul Manajemen Stratejik

Definisi Monitoring• Monitoring secara umum dapat diartikan

sebagai fungsi manajemen yang dilakukan pada saat kegiatan sedang berlangsung mencakup aspek-aspek antara lain:– Penelusuran pelaksanaan kegiatan dan

keluarannya (fokus pada input, proses dan output)

– Pelaporan tentang kemajuan– Indentifikasi masalah-masalah

pengelolaan dan pelaksanaan.

104dadang-solihin.blogspot.com

Page 105: Telaah Kritis Modul Manajemen Stratejik

Definisi Evaluasi• Proses menentukan nilai atau pentingnya

suatu kegiatan, kebijakan, atau program.• Sebuah penilaian yang obyektif dan sistematik

terhadap sebuah intervensi yang direncanakan, sedang berlangsung ataupun yang telah diselesaikan.

(OECD, 2010)

105dadang-solihin.blogspot.com

Page 106: Telaah Kritis Modul Manajemen Stratejik

106

Jenis Evaluasimenurut waktu pelaksanaan

Tahap Perencanaan (ex-ante): dilakukan sebelum ditetapkannya rencana pembangunan untuk memilih dan menentukan:1. skala prioritas dari berbagai alternatif dan 2. kemungkinan cara mencapai tujuan yang telah dirumuskan sebelumnya

Tahap Pelaksanaan (on-going) Dilaksanakan pada saat pelaksanaan program sudah selesai Bertujuan untuk menilai hasil pelaksanaan program Temuan utama berupa capaian-capaian dari pelaksanaan program

Tahap Pasca-Pelaksanaan (ex-post) dilaksanakan setelah pelaksanaan rencana berakhir untuk melihat apakah pencapaian (output/ outcome/ impact) program

mampu mengatasi masalah pembangunan yang ingin dipecahkan untuk menilai:1. efisiensi (keluaran dan hasil dibandingkan masukan), 2. efektivitas (hasil dan dampak terhadap sasaran), ataupun 3. manfaat (dampak terhadap kebutuhan) dari suatu program.

dadang-solihin.blogspot.com

Page 107: Telaah Kritis Modul Manajemen Stratejik

Mengapa Perlu Monev• Review perkembangan/progress• Identifikasi masalah dalam perencanan dan/atau implementasi• Membuat penyesuaian yang dapat membuat “perbedaan”• Membantu mengidentifikasi masalah dan penyebabnya• Memberikan berbagai kemungkinan solusi dalam menyelesaikan

masalah• Memunculkan pertanyaan mengenai asumsi dan strategi• Mencerminkan tujuan yang akan dicapai dan bagaimana

mencapainya• Memberikan informasi dan pengetahuan mendalam• Meningkatkan kemungkinan dalam membuat perubahan

pembangunan yang positif

107dadang-solihin.blogspot.com

Page 108: Telaah Kritis Modul Manajemen Stratejik

dadang-solihin.blogspot.com 108

Evaluasi Memberikan Informasi mengenai:

StrategiApakah yang dilakukan sudah benar?

OperasiApakah cara yang ditempuh sudah benar?

PembelajaranApakah ada cara yang lebih baik?

Page 109: Telaah Kritis Modul Manajemen Stratejik

Perbedaan Monitoring dan EvaluasiAspek Monitoring Evaluasi

Tujuan Menilai kemajuan dalam pelaksanaan program yang sedang berjalan

Memberikan gambaran pada suatu waktu tertentu mengenai suatu program

Fokus • Akuntabilitas penyampaian input program

• Dasar untuk aksi perbaikan• Penilaian keberlanjutan

program

• Akuntablitas penggunaan sumber daya

• Pembelajaran tentang hal-hal yang dapat dilakukan lebih baik di masa yang akan datang

Cakupan • Apakah pelaksanaan sesuai dengan rencana?

• Apakah terdapat penyimpangan?

• Apakah penyimpangan tersebut dapat dibenarkan?

• Relevansi• Keberhasilan• Efektifitas biaya• Pembelajaran

Waktu Pelaksanaan

Dilaksanakan terus menerus atau secara berkala selama pelaksanaan program

Umumnya dilaksanakan pada pertengahan atau akhir program

109dadang-solihin.blogspot.com

Page 110: Telaah Kritis Modul Manajemen Stratejik

Fokus Monev• monitoring dan evaluasi dapat digunakan sebagai pembelajaran dari

apa yang telah dilakukan dan bagaimana hal tersebut dilakukan, dengan memfokuskan pada:– Efisiensi menggambarkan bahwa pemanfaatan input telah

sesuai dengan output yang dihasilkan– Efektifitas ada ukuran apakah suatu kegiatan telah mencapai

tujuan yang ditetapkan– Impact menggambarkan apakah yang telah dilakukan

memberikan perbedaan terhadap masalah yang ingin diselesaikan

110dadang-solihin.blogspot.com

Page 111: Telaah Kritis Modul Manajemen Stratejik

Tujuan Monitoring1. Mengkaji apakah kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan telah sesuai

dengan rencana2. Mengidentifikasi masalah yang timbul agar langsung dapat diatasi3. Melakukan penilaian apakah pola kerja dan manajemen yang

digunakan sudah tepat untuk mencapai tujuan proyek.4. Mengetahui kaitan antara kegiatan dengan tujuan untuk

memperoleh ukuran kemajuan,5. Menyesuaikan kegiatan dengan lingkungan yang berubah, tanpa

menyimpang dari tujuan.

111dadang-solihin.blogspot.com

Page 112: Telaah Kritis Modul Manajemen Stratejik

Tujuan Evaluasi• Tujuan etis. Memberikan laporan pada pemimpin politik (kepala

daerah) dan masyarakat tentang bagaimana sebuah kebijakan diterapkan dan hasil yang dicapai. Tujuan ini menggabungkan tujuan untuk pertanggungjawaban yang lebih baik, informatif, etika politik dan penegakkan demokrasi.

• Tujuan manajerial. Mencapai pembagian keuangan dan sumber daya manusia yang lebih rasional diantara tindakan yang berbeda dan meningkatkan manajemen layanan publik.

• Tujuan keputusan. Membuka jalan terhadap pembuatan keputusan untuk pelanjutan, penghentian atau perubahan sebuah kebijakan.

• Tujuan pendidikan dan motivasi. Mendidik dan memotivasi pelaksana umum dan mitra kerja melalui pemahaman terhadap proses dan tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya oleh mereka sendiri.

112dadang-solihin.blogspot.com

Page 113: Telaah Kritis Modul Manajemen Stratejik

Jenis Evaluasi1. Evaluasi Formatif

– Evaluasi yang fokus pada kinerja yang lebih baik (kebijakan, program atau kegiatan).

– Dapat dilaksanakan untuk alasan lain misalnya pemenuhan kelengkapan sarana dan prasana, keperluan pembentukan hukum dan kebijakan, atau evaluasi kegiatan sebagai bagian dari pelaksanaan evaluasi yang lebih lengkap.

2. Evaluasi Sumatif– Evaluasi yang fokuskan pada hasil (akibat). – Evaluasi sumatif ditujukan untuk memberikan informasi tentang

kegunaan sebuah program.

113dadang-solihin.blogspot.com

1/2

Page 114: Telaah Kritis Modul Manajemen Stratejik

Jenis Evaluasi3. Evaluasi Prospektif.

– Evaluasi prospektif fokus pada pertanyaan:• Apakah kebijakan, program, atau kegiatan tertentu harus

evaluasi?• Apakah hasil yang akan diperoleh sesuai dengan upaya atau

sumberdaya yang digunakan?– Evaluasi prospektif merupakan sintesis dari informasi hasil

monitoring (monitoring) dan penilaian dari studi awal untukmenilai kemungkinan hasil terhadap suatu kebijakan, programatau kegiatan yang baru diusulkan.

114dadang-solihin.blogspot.com

2/2

Page 115: Telaah Kritis Modul Manajemen Stratejik

115

Jenis Evaluasimenurut tujuan

• Evaluasi proses: Mengkaji bagaimana program berjalan dengan fokus pada masalah penyampaian pelayanan (service delivery).

• Evaluasi biaya-manfaat: Mengkaji biaya program relatif terhadap alternatif penggunaan sumberdaya & manfaat dari program.

• Evaluasi dampak: Mengkaji apakah program memberikan pengaruh yg diinginkan terhadap individu, rumahtangga, masyarakat, & kelembagaan.

dadang-solihin.blogspot.com

Page 116: Telaah Kritis Modul Manajemen Stratejik

Tipe Evaluator1. Evaluator Internal

– Mengetahui lebih banyak tentang sejarah, organisasi, budaya, problem, keberhasilan dan sebagainya.

– Menyatu dengan obyek yang dievaluasi.2. Evaluator Eksternal

– Punya kredibilitas yang lebih tinggi dan keahlian yang lebih spesifik.

– Tidak terikat dengan keputusan-keputusan administratif dan keuangan.

3. Evaluator Partisipatif– Wakil dari pemerintah dan stakeholderss (termasuk penerima

manfaat) bekerjasama dalam merancang dan melaksanakan evaluasi.

– Metode partisipatif memungkinkan digunakan dalam evaluasi internal dan eksternal.

116dadang-solihin.blogspot.com

Page 117: Telaah Kritis Modul Manajemen Stratejik

Evaluasi Internal dan ExternalKelebihan Kekurangan

Evaluasi Internal

• Evaluator cukup mengenal dengan lingkungan yang dievaluasi

• Beberapa responden lebih mudah digali informasinya oleh orang dalam daripada orang luar

• Biaya lebih rendah dibandingeksternal

• Objektifitas tim evaluasiterhadap hasil evaluasi mungkin dapat dipengaruhi berbagai kepentingan

• Tim evaluasi mungkin kurang terlatih atau memiliki kemampuan dalam bidang evaluasi

Evaluasi Eksternal

• Evaluasi dapat lebih objektif• Evaluator memiliki kemampuan dan

keterampilan lebih dalam bidang evaluasi

• Beberapa responden lebih mudah digali informasi oleh orang luar

• Menggunakan evaluator eksternal dapat memberikan kredibilitas lebih terhadap hasil temuan

• Evaluasi eksternal dapat memakan biaya yang besar

• Evaluator eksternal mungkin salah mengerti keinginan kita terhadap apa yang ingin dievaluasi

117dadang-solihin.blogspot.com

Page 118: Telaah Kritis Modul Manajemen Stratejik

Tahapan Evaluasi 1. Menetapkan apa yang akan dievaluasi

– Identifikasi program/kegiatan/objek yang akan dievaluasi– Jelaskan uraian program/kegiatan/objek evaluasi– Tentukan fokus yang menjadi perhatian s.d informasinya

2. Menyusun rencana evaluasi– Susun pertanyaan evaluasi– Tetapkan informasi diperlukan untuk pertanyaan– Tentukan kriteria evaluasi– Tentukan bagaimana, dimana, kapan, dari siapa informasi

didapat– Identifikasi hambatan pelaksanaan evaluasi

118dadang-solihin.blogspot.com

1/2

Page 119: Telaah Kritis Modul Manajemen Stratejik

Tahapan Evaluasi 3. Pengumpulan data

– Identifikasi informasi– Pilih instrumen dalam mendapatkan informasi– Pilot test untuk menguji instrumen– Susun kembali instrumen sebagai perbaikan

4. Analisis dan presentasi data– Susun metode analisis dan presentasi data– Buat kesimpulan analisis– Buat laporan hasil evaluasi– Presentasikan dan laporkan secara tertulis

5. Pengambilan keputusan– Tentukan pilihan rekomendasi– Identifikasi area evaluasi

119dadang-solihin.blogspot.com

2/2

Page 120: Telaah Kritis Modul Manajemen Stratejik

Perbedaan Pendekatan Evaluasi Pendekatan Tujuan Utama Fokus Pertanyaan Metodologi

Goal-based Menilai pencapaian tujuan dan sasaran

• Apakah tujuan tercapai? Efisienkah?

• Apakah tujuan tersebut sudah sesuai?

Membandingkan baseline dan progres data, menemukan cara-cara dalam mengukur indikator

Decisionmaking

Memberikan informasi

• Apakah program efektif?

• Perlukah dilanjutkan?• Bagaimana jika program

tsb dimodifikasi?

• Menilai kisaran opsi yang terkait dengan konteks proyek, input, proses dan hasil.

• Membuat beberapa cara konsensus pengambilan keputusan

Goal-free Menilai keseluruhan efek dari proyek baik yang diinginkan maupun yang tidak

• Apakah hasil keseluruhan dari proyek?

• Nilai-nilai apakah yang terdapat disana?

• Determinasi independen akan kebutuhan dan ukuran dalam menilai kelayakan proyek.

• Teknik kualitatif dan kuantitatif dalam menemukan berbagai kemungkinan hasil.

Expert judgement

Penggunaan keahlian

Bagaimana ahli external menilai proyek ini?

Review kritis berdasarkan pengalaman, survey informal dan wawasan mendalam yang subjektif

120dadang-solihin.blogspot.com

Page 121: Telaah Kritis Modul Manajemen Stratejik

Kriteria Evaluasi

dadang-solihin.blogspot.com 121

Relevansi Sejauh mana kegiatan sejalan dengan prioritas dan kebijakan

Efektifitas Suatu ukuran sejauh mana sebuah kegiatan mencapai tujuan

Efisiensi Mengukur keluaran, kualitatif dan kuantitatif, dalam hubungan dengan masukan.

Dampak Perubahan positif dan negatif yang dihasilkan oleh sebuah intervensi pembangunan, secara langsung maupun tidak, disengaja maupun tidak

Keberlanjutan Mengukur apakah manfaat suatu kegiatan dapat terus dinikmati setelah anggaran tidak diberikan lagi.

Page 122: Telaah Kritis Modul Manajemen Stratejik

dadang-solihin.blogspot.com 122

Page 123: Telaah Kritis Modul Manajemen Stratejik

Indikator adalah variabel-variabel yang mengindikasi atau memberi petunjuk kepada kita tentang suatu keadaan tertentu, sehingga dapat digunakan untuk mengukur perubahan (Green, 1992).

123dadang-solihin.blogspot.com

Pengertian Indikator

Page 124: Telaah Kritis Modul Manajemen Stratejik

Pengertian Kinerja Gambaran mengenai tingkat pencapaian pelaksanaan suatu

kegiatan/program/kebijaksanaan dalam mewujudkan sasaran, tujuan, misi, dan visi organisasi (LAN, 1999:3)

Outcome hasil kerja keras organisasi dalam mewujudkan tujuan stratejik yang ditetapkan organisasi, kepuasan pelanggan serta kontribusinya terhadap perkembangan ekonomi masyarakat (Kane dan Johnson, 1995)

Perilaku berkarya, penampilan atau hasil karya. Oleh karena itu kinerja merupakan bentuk bangunan yang multi dimensional, sehingga cara mengukurnya sangat bervariasi tergantung pada banyak faktor (Bates dan Holton 1995).

dadang-solihin.blogspot.com 124

Page 125: Telaah Kritis Modul Manajemen Stratejik

Pengertian Indikator Kinerja Indikator Kinerja adalah uraian ringkas dengan menggunakan

ukuran kuantitatif atau kualitatif yang mengindikasikan pencapaian suatu sasaran atau tujuan yang telah disepakati dan ditetapkan

KEGUNAAN dasar penilaian kinerja, baik dalam tahap perencanaan (ex-ante),

pelaksanaan (on-going), maupun setelahnya (ex-post) petunjuk kemajuan dalam rangka mencapai tujuan atau sasaran

dadang-solihin.blogspot.com 125

Page 126: Telaah Kritis Modul Manajemen Stratejik

Fungsi Indikator Kinerja• Memperjelas tentang; what, how,

who, and when suatu kegiatan dilaksanakan

• Menciptakan konsensus yang dibangun oleh stakeholders

• Membangun dasar pengukuran, analisis, dan evaluasi kinerja program pembangunan

dadang-solihin.blogspot.com 126

Page 127: Telaah Kritis Modul Manajemen Stratejik

Kedudukan Indikator Kinerja

dadang-solihin.blogspot.com 127

Perencanaan Pelaksanaan monitoring dan Evaluasi

Indikator Kinerja

KuantitatifKualitatif

Sasaran dan Tujuan

Page 128: Telaah Kritis Modul Manajemen Stratejik

Kriteria Penyusunan Indikator Kinerja

1. Relevant: indikator terkait secara logis dan langsung dengan tugas institusi, serta realisasi tujuan dan sasaran strategis institusi;

2. Well-defined: definisi indikator jelas dan tidak bermakna ganda sehingga mudah untuk dimengerti dan digunakan;

3. Measurable: indikator yang digunakan diukur dengan skala penilaian tertentu yang disepakati, dapat berupa pengukuran secara kuantitas, kualitas atau harga.– Indikator Kuantitas diukur dengan satuan angka dan unit– Contoh Indikator Kuantitas: jumlah penumpang internasional

yang masuk melalui pelabuhan udara dan pelabuhan laut.

dadang-solihin.blogspot.com 128

1/3

Page 129: Telaah Kritis Modul Manajemen Stratejik

Kriteria Penyusunan Indikator Kinerja

– Indikator Kualitas menggambarkan kondisi atau keadaan tertentu yang ingin dicapai (melalui penambahan informasi tentang skala/tingkat pelayanan yang dihasilkan)

– Contoh Indikator Kualitas: Proporsi kedatangan penumpang internasional yang diproses melalui imigrasi dalam waktu 30 menit.

– Indikator Harga mencerminkan kelayakan biaya yang diperlukan untuk mencapai sasaran kinerja.

– Contoh Indikator Harga: Biaya pemrosesan imigrasi per penumpang.

4. Appropriate: indikator yang dipilih harus sesuai dengan upaya peningkatan pelayanan/kinerja

dadang-solihin.blogspot.com 129

2/3

Page 130: Telaah Kritis Modul Manajemen Stratejik

Kriteria Penyusunan Indikator Kinerja

5. Reliable: indikator yang digunakan akurat dan dapat mengikuti perubahan tingkatan kinerja;

6. Verifiable: memungkinkan proses validasi dalam sistem yang digunakan untuk menghasilkan indikator;

7. Cost-effective: kegunaan indikator sebanding dengan biaya pengumpulan data.

dadang-solihin.blogspot.com 130

3/3

Page 131: Telaah Kritis Modul Manajemen Stratejik

Logic Model Theory

dadang-solihin.blogspot.com 131

Hasil pembangunan yang diperoleh dari  pencapaian 

outcome

Apa yang ingin diubahDAMPAK

Manfaat yang diperoleh dalam jangka menengah untuk 

beneficieries tertentu sebagai hasil dari output

Apa yang ingin dicapai

OUTCOME

Produk/barang/jasa akhir yang dihasilkan

Apa yang dihasilkan (barang) atau dilayani (jasa)

OUTPUT

Proses/kegiatan  menggunakan input  

menghasilkan output yang diinginkan

Apa yang dikerjakanKEGIATAN

Sumberdaya yang memberikan kontribusi dalam 

menghasilkan output

Apa yang digunakan dalam 

bekerjaINPUT

Metode Pelaksanaan

Met

ode

Pen

yusu

nan

Sumber : Framework for Managing Programme Performance Information, National Treasury, Republic of South Africa, May 2007

Page 132: Telaah Kritis Modul Manajemen Stratejik

Indikator Kinerja INPUT• Indikator ini mengukur jumlah sumberdaya seperti anggaran (dana),

SDM, peralatan, material, dan masukan lainnya yang dipergunakan untuk melaksanakan kegiatan.

• Dengan meninjau distribusi sumberdaya dapat dianalisis apakah alokasi sumberdaya yang dimiliki telah sesuai dengan rencana stratejik yang ditetapkan

Contoh:• Jumlah dana yang dibutuhkan• Tenaga yang terlibat• Peralatan yang digunakan• Jumlah bahan yang digunakan

dadang-solihin.blogspot.com 132

Page 133: Telaah Kritis Modul Manajemen Stratejik

Indikator Kinerja OUTPUT• Indikator Keluaran dijadikan landasan untuk menilai kemajuan suatu

kegiatan apabila tolok ukur dikaitkan dengan sasaran kegiatan yang terdefinisi dengan baik dan terukur.

• Oleh karena itu indikator ini harus sesuai dengan lingkup dan sifat kegiatan instansi.

Contoh:• Jumlah jasa/kegiatan yang direncanakan

– Jumlah orang yang diimunisasi/ vaksinasi– Jumlah permohonan yang diselesaikan – Jumlah pelatihan/ peserta pelatihan– Jumlah jam latihan dalam sebulan

• Jumlah barang yang akan dibeli/dihasilkan– Jml pupuk/obat/bibit yang dibeli– Jumlah komputer yang dibeli– Jumlah gedung/jembatan yg dibangun– meter panjang jalanyang dibangun/rehab

dadang-solihin.blogspot.com 133

Page 134: Telaah Kritis Modul Manajemen Stratejik

Indikator Kinerja OUTCOME• Pengukuran indikator Hasil seringkali rancu dengan pengukuran

indikator Keluaran. • Indikator outcome lebih utama daripada sekedar output. Walaupun

produk telah berhasil dicapai dengan baik, belum tentu secara outcome kegiatan telah tercapai.

• Outcome menggambarkan tingkat pencapaian atas hasil lebih tinggi yang mungkin menyangkut kepentingan banyak pihak.

• Dengan indikator outcome instansi dapat mengetahui apakah hasil yang telah diperoleh dalam bentuk output memang dapat dipergunakan sebagaimana mestinya dan memberikan kegunaan yang besar bagi masyarakat.

dadang-solihin.blogspot.com 134

Page 135: Telaah Kritis Modul Manajemen Stratejik

Contoh:Ukuran Kinerja Indikator Outcome

• Jumlah/ % hasil langsung dari kegiatan– Tingkat Pemahaman peserta terhadap materi pelatihan – tingkat kepuasan dari pemohon/pasien (costumer)– kemenangan tim dlm setiap pertandingan

• Peningkatan langsung hal-hal yg positif– kenaikan prestasi kelulusan siswa– peningkatan daya tahan bangunan– Penambahan daya tampung siswa

• Penurunan langsung hal-hal yang negatif– Penurunan Tingkat Kemacetan– Penurunan Tingkat Pelanggaran Lalu lintas

dadang-solihin.blogspot.com 135

Page 136: Telaah Kritis Modul Manajemen Stratejik

Indikator Kinerja IMPACT• Indikator ini memperlihatkan pengaruh yang ditimbulkan dari manfaat yang

diperoleh dari hasil kegiatan. • Seperti halnya indikator manfaat, indikator dampak juga baru dapat

diketahui dalam jangka waktu menengah dan panjang. • Indikator dampak menunjukkan dasar pemikiran mengapa kegiatan

dilaksanakan, menggambarkan aspek makro pelaksanaan kegiatan, tujuan kegiatan secara sektoral, regional dan nasional.

Contoh:• Peningkatan hal yg positif dlm jk panjang

– % Kenaikan Pendapatan perkapita masyarakat– Peningkatan cadangan pangan – Peningkatan PDRB sektor tertentu

• Penurunan hal yang negatif dlm jk panjang– Penurunan Tingkat kemiskinan – Penurunan Tingkat Kematian

dadang-solihin.blogspot.com 136

Page 137: Telaah Kritis Modul Manajemen Stratejik

137dadang-solihin.blogspot.com