teknologi ramah lingkungan karbondioksida menjadi oksigen selama proses fotosintesis. polusi...
TRANSCRIPT
Teknologi Ramah Lingkungan W. Pambuko
#1
#Fakultas Ilmu Komputer, Universitas Indonesia
Depok, Indonesia [email protected]
Abstrak— Tingkat polusi di dunia ini sudah tinggi, begitu pula
dengan laju penipisan sumber daya alam karena teknologi-
teknologi yang dibuat dari mulainya era industri adalah
teknologi-teknologi yang tidak ramah lingkungan. Dari masalah
ini mulai muncul teknologi ramah lingkungan yang
menghabiskan sedikit atau tidak sama sekali sumber daya alam
dan dengan tingkat emisi atau pembuangan yang minim.
Kata-kata kunci— Teknologi, Ramah Lingkungan, Industri,
Polusi, Sumber Daya Alam.
I. PENDAHULUAN
Tingkat polusi di Indonesia sudah semakin
memprihatinkan dimana menduduki peringkat
tertinggi ketiga di dunia setelah Cina dan Meksiko,
walaupun tidak ada satupun kota di Indonesia yang
masuk 10 besar kota dengan tingkat polusi tertinggi.
Udara dikotori oleh pabrik-pabrik dan kendaraan-
kendaraan bermotor dengan asapnya. Air dan tanah
yang menyerapnya dicemari oleh pabrik-pabrik
juga dengan limbahnya dan manusia-manusia
dengan kotorannya.
Di daerah perkotaan, kendaraan bermotor
terutama angkutan-angkutan umum menyumbang
poin untuk Indonesia menduduki posisi yang
bahkan mengalahkan negara-negara industri maju
seperti Amerika Serikat dan Jepang dengan gas
emisinya yang tidak terkendalikan walau sudah ada
undang-undang yang mengatur. Lebih menyedihkan
lagi adalah bahan bakar kendaraan bermotor yang
termasuk sumber daya alam tidak terbaharukan ini
terbuang dengan percuma dimana angkutan-
angkutan umum mengetem dan juga kendaraan-
kendaraan pribadi tidak mematikan mesin sewaktu
berhenti misal di lampu merah dimana tindakan ini
dikenal dengan istilah idle stop.
Di daerah kehutanan, hutan-hutan dibakar demi
pembukaan lahan dan terbakar karena factor
ketidaksengajaan maupun politik. Terbakarnya
hutan selain menimbulkan pencemaran udara juga
membuat bumi mengalami pemunduran dalam
pengurangan polusi mengingat tumbuhan hijau
merubah karbondioksida menjadi oksigen selama
proses fotosintesis.
Polusi bertanggung jawab atas 40% kematian di
dunia. Polusi udara membunuh sekitar 865 ribu
orang dan polusi air sekitar 1,5 juta orang di dunia
per tahun.
Masalah polusi mulai melejit setelah memasuki
era revolusi industri. Contohnya dahulu tahun 1952,
Kabut Hebat London membunuh lebih dari 4000
orang, sekarang yang sampai kepada seperti
munculnya ulkus. Sebagian besar teknologi yang
dihasilkan di era industri sekarang selain boros akan
bahan bakar, juga tidak ramah terhadap lingkungan.
Solusi terhadap polusi di dunia dan penipisan
sumber daya alam ini adalah teknologi-teknologi
yang lebih sedikit atau tidak sama sekali
menggunakan bahan bakar dengan fungsi yang
sama atau bahkan lebih baik dikenal dengan
teknologi ramah lingkungan.
II. CONTOH-CONTOH TEKNOLOGI RAMAH LINGKUNGAN
Contoh-contoh teknologi ramah lingkungan
adalah:
Toilet Pengomposan (Composting Toilet)
Sel Bahan Bakar (Fuel Cell)
Tenaga Angin (Wind Power)
Tenaga Surya (Solar Power)
Hidroelektrik (Hydroelectricity)
Mobil Listrik (Electric Car)
A. Toilet Pengomposan (Composting Toilet)
Toilet pengomposan adalah sistem toilet yang
mengompos dan mengurangi kadar air kotoran
manusia untuk menghasilkan produksi akhir yang
bias dipakai yang adalah tanah aditif yang berharga.
Toilet ini menggunakan sedikit atau tanpa air dan
tidak terhubung dengan sistem limbah, maka tidak
menimbulkan dampak apa-apa terhadap lingkungan
dan menghasilkan sumber daya yang berharga
untuk berkebun.
Tujuan utama dari sistem toilet pengomposan ini
adalah untuk menampung, melumpuhkan, atau
menghancurkan organisme yang menyebabkan
penyakit bagi manusia (patogen), sehingga
mengurangi resiko manusia akan terinfeksi sampai
kepada level yang dapat diterima tanpa mencemari
lingkungan sekitar atau yang jauh dan
membahayakan penghuninya.
Komponen utama dari toilet pengompos:
Reaktor pengompos (Composting Reactor)
yang terhubung ke satu atau lebih toilet kering
atau toilet siram-mikro (Micro-flush Toilet)
Sistem pembuangan tersaring (biasanya kipas-
paksa) untuk menghilangkan bau,
karbondioksida, uap air, dan produk
pertengahan dari dekomposisi aerobic.
Sarana ventilasi untuk menyediakan oksigen
(aerasi) untuk organism aerobik dalam
komposter.
Sarana pengeringan dan pengelolaan cairan
berlebih dan lindi.
Kontrol proses, seperti mixer untuk
mengoptimalkan dan mengelola proses.
Pintu akses untuk pembuangan produk akhir.
Gambar 1. Diagram Proses Toilet Pengompos
B. Sel Bahan Bakar (Fuel Cell)
Sel bahan bakar adalah perangkat elektrokimia
yang menggabungkan hydrogen dan oksigen untuk
menghasilkan listrik. Hasil sampingannya adalah
berupa air dan panas. Selama bahan bakar diberikan,
sel bahan bakar akan tetap menghasilkan listrik.
Proses perubahan energi sel bahan bakar selain
bersih, juga tenang dan sangat efisien karena terjadi
melalui proses elektrokimia, bukan pembakaran.
Efisiensinya adalah 2-3 kali jika dibandingkan
dengan pembakaran bahan bakar.
Kombinasi keuntungan sel bahan bakar meliputi:
Efisiensi tinggi dan kehandalan
Multi-bahan bakar
Penempatan yang fleksibel
Daya tahan
Skalabilitas
Kemudahan pemeliharaan
Sel bahan bakar beroperasi dengan tenang, sehingga
mengurangi polusi suara begitu pula polusi udara
dan panas yang dikeluarkan oleh sel bahan bakar
bisa digunakan untuk penyediaan air panas atau
penghangat ruangan bagi rumah dan kantor.
Sel bahan bakar terdiri dari dua elektroda yang
menjepit elektrolit. Oksigen melewati satu
elektroda dan hydrogen melalui satu lagi,
menghasilkan listrik, air, dan panas.
Gambar 2. Sel Bahan Bakar
Bahan bakar hidrogen dimasukkan ke dalam
anoda lalu oksigen memasuki sel bahan bakar
melalui katoda. Dengan katalis, atom hidrogen
pecah menjadi proton dan elektron yang mengambil
jalur berbeda menuju katoda dimana proton melalui
elektrolit. Elektron menciptakan arus terpisah yang
bisa dimanfaatkan sebelum memasuki katoda untuk
disatukan kembali dengan hidrogen dan oksigen
dalam molekul air.
Sistem sel bahan bakar yang meliputi sebuah
―reformis bahan bakar‖ atau pembentukan kembali
bahan bakar, bisa memanfaatkan hidrogen dari
bahan bakar hidrokarbon apa saja – mulai dari gas
sampai methanol, dan bahkan bensin. Karena sel
bahan bakar bergantung kepada kimia dan bukan
pembakaran, emisi dari tipe sistem seperti ini akan
masih lebih kecil dari emisi proses pembakaran
yang terbersih sekalipun.
C. Tenaga Angin (Wind Power)
Gambar 3. Turbin Angin Lepas Pantai
Sebagaimana halnya air, udara juga berubah-ubah
dan membentuk aliran, hanya saja partikelnya
dalam bentuk gas bukan cairan. Ketika udara
bergerak dengan cepat dalam bentuk angin,
partikel-partikel tersebut bergerak dengan cepat
dimana gerakan berarti energi kinetic yang bisa
ditangkap. Dalam kasus turbin angin listrik, energi
kinetik ini ditangkap oleh pisau turbin. Pisau turbin
memutar as yang mengarah dari pusat rotor ke
generator. Generator mengubah energi rotasi ini
menjadi listrik. Pada intinya, penghasilan listrik
dari angin adalah tentang mentransfer energy dari
satu medium ke medium lainnya.
Bagian penting dari turbin angin adalah:
Baling-baling (Rotor Blades)
As
Generator
1) Baling-baling (Rotor Blades): Baling-baling berfungsi
sebagaimana layar pada perahu layar berperilaku sebagai
penghalang bagi angin. Ketika angin memaksa baling-baling
untuk berputar, baling-baling mentransfer sebagian dari
energinya ke rotor.
2) As (Shaft): As turbin angin terhubung ke pusat rotor. As
akan berputar mengikuti rotor. Rotor mentransfer energi
mekanikal dah rotasinya ke As yang tersambung dengan
generator listrik di ujung satunya.
3) Generator (Generator): Generator pada dasarnya adalah
perangkat yang cukup sederhana. Ini mengaplikasikan sifat
induksi elektromagnetik untuk menghasilkan voltase atau
tegangan listrik dimana voltase adalah kekuatan atau daya
yang menggerakkan listrik atau arus listrik dari satu titik ke
titik yang lain, jadi listrik dihasilkan dari efek pembuatan arus.
Generator sederhana terdiri dari magnet dan konduktor.
Konduktor biasanya adalah berupa koil atau kumparan. Di
dalam generator as terhubung ke pasangan magnet permanen
yang mengelilingi kumparan kawat. Pada induksi
elektromagnetik, jika ada konduktor yang dikelilingi oleh
magnet-magnet dan salah satu bagiannya berputar relatif
terhadap yang lain, maka akan menginduksi voltase di dalam
konduktor. Ketika rotor memutar as, as memutar pasangan
magnet yang lalu menghasilkan tegangan pada kumparan
kawat.
Gambar 4. Komponen Aksis Horizontal Turbin Angin
D. Tenaga Surya (Solar Power)
Tenaga surya adalah konversi tenaga matahari
menjadi tenaga listrik, baik secara langsung
menggunakan Photovoltaics (PV) maupun secara
tidak langsung menggunakan tenaga surya
terkonsentrasi (Consentrated Solar Power (CSP)).
Sistem CSP menggunakan lensa atau cermin dan
sistem pelacakan untuk memfokuskan area besar
sinar matahari menjadi sinar kecil. Sedangkan PV
mengubah cahaya menjadi arus listrik dengan
memanfaatkan efek fotoelektrik. Dalam efek
fotoelektrik, elektron terpancar dari sebuah materi
(logam dan padatan non-logam, cairan atau gas)
sebagai sebuah konsekuensi dari penyerapan energi
dari radiasi elektromagnetik dari gelombang pendek
seperti sinar ultraviolet.
Gambar 5. Sistem Tenaga Surya
Tenaga surya dihasilkan dengan menggunakan
panel surya. Sering ditaruh di tempat yang tertinggi
agar tidak terhalang apa-apa atau di tengah-tengah
lahan yang luas.
Gambar 6. Solar Energy Plant Using Molten Salt
Tenaga surya tidak tersedia di malam hari begitu
pula dengan tenaga angin yang keduanya disebut
dengan sumber energy intermiten dimana
dibutuhkan teknologi untuk menyimpannya demi
ketersediaan energi yang berkelanjutan. Tenaga
surya dapat disimpan pada temperature tinggi
menggunakan menggunakan garam cair dimana
medium ini efektif karena rendah biaya, memiliki
kapasitas panas spesifik yang tinggi, dan dapat
memberikan panas pada temperature yang tidak
merusak sistem tenaga konvensional.
E. Hidroelektrik (Hydroelectricity)
Hidroelektrik adalah sebuah istilah untuk listrik
yang dihasilkan oleh tenaga air; penghasilan daya
listrik melalui pemanfaatan gaya gravitasi dari air
yang jatuh atau mengalir. Ini adalah bentuk energi
terbarukan yang paling banyak digunakan secara
luas, yaitu sekitar 20% dari listrk di dunia. Fasilitas
hidroelektrik mempunyai level keluaran gas rumah
kaca, yaitu CO2 yang rendah dibandingkan dengan
pembangkit listrik bertenaga bahan bakar fosil.
Gambar 7. Fasilitas Hidroelektrik
Kebanyakan tenaga hidroelektrik didapat atau
diubah dari energi potensial air yang dibendung dan
memutar turbin air dan generator. Tenaga yang
diambil dari air tergantung dari volume dan dari
perbedaan ketinggian antara asal air sebelum jatuh
dan tempat air masuk ke dalam turbin.
Gambar 8. Jejeran Turbin Dam
Gambar 9. Turbin dan Generator
F. Mobil Listrik (Electric Car)
Mobil listrik adalah mobil digerakkan oleh motor
listrik, menggunakan tenaga listrik yang disimpan
di dalam baterai atau perangkat penyimpanan
energy lainnya.
Mobil listrik memiliki beberapa manfaat
dibandingkan mobil pembakaran internal
konvensional yang mencakup:
Penurunan polusi perkotaan yang signifikan
Mobil listrik tidak mengeluarkan polusi
knalpot yang membahayakan.
Pengurangan gas rumah kaca
Ini tergantung dari teknologi apa yang
digunakan untuk menghasilkan listrik guna
mengisi ulang baterai.
Tidak bergantung kepada bahan bakar minyak
Efek manfaat ini sangat besar mengingat
persediaan minyak bumi di seluruh dunia
sudah sangat tipis apabila persediaan minyak
bumi di Alaska yang manusia belum memiliki
teknologi untuk mengambilnya tidak dihitung.
Gambar 10. Mobil Listrik
Hal-hal yang menghambat pempopuleran mobil
listrik adalah baterai ion lithiumnya yang mahal dan
kurangnya infrastruktur untuk pengisian baterai ini.
Yang pertama akan menjadi murah seiring dengan
jumlah baterai ini diproduksi. Sesuai dengan hokum
ekonomi, semakin banyak maka harga akan
semakin murah. Tetapi untuk yang kedua hanya
bisa diimplementasikan di negara-negara maju,
sedang di negara-negara berkembang dimana
tingkat ekonomi negara-negara ini masih rendah
akan sulit untuk membangun infrastruktur yang
cukup. Ini membuat peminat mengurungkan
niatnya karena ketakutan kalau baterai habis
sebelum tiba di tempat tujuan. Satu lagi adalah
karena tenaga mobil listrik tidak sebesar mobil
berbahan bakar bensin, maka badan mobil dibuat
ringan tentunya dengan bahan yang tidak kuat
menahan benturan kencang sehingga
membahayakan manusia yang mengemudinya.
III. KESIMPULAN
Perkembangan teknologi berbanding lurus
dengan perusakan lingkungan, tetapi bisa dikurangi
dengan memikirkan teknologi-teknologi yang
ramah lingkungan. Faktor-faktor ketetapan baru
yang berhubungan dengan keselamatan manusia
atau kebijakan-kebijakan tentang pemanfaatan
teknologi ini masih banyak yang perlu dibuat
mengingat teknologi-teknologi ramah lingkungan
masih bisa dibilang baru.