teknologi pembelajaran jabal ahsan

15
JABAL AHSAN 20600112042 TUGAS AKHIR TEKHNOLOGI PEMBELAJARAN FISIKA

Upload: jb-ahsan-el-kariem

Post on 17-Dec-2014

140 views

Category:

Education


2 download

DESCRIPTION

 

TRANSCRIPT

Page 1: teknologi pembelajaran Jabal ahsan

JABAL AHSAN20600112042

TUGAS AKHIR TEKHNOLOGI PEMBELAJARAN FISIKA

Page 2: teknologi pembelajaran Jabal ahsan

“You know you can’t enjoy a game unless you know its rules-

whether it’s a ball game, a computer game, or simply a party

game. Likewise, you can’t fully appreciate your surroundings

untill you understand the rules of nature”

(Paul G. Hewitt, 1993)

Page 3: teknologi pembelajaran Jabal ahsan

JABAL AHSAN FROM TONDONG, EAST SINJAI

PENGERTIAN BELAJAR

UNSUR PEGERTIAN BELAJAR

BELAJAR MENURUT GESTALT

TAHAP PERKEMBANGAN PIAGET

TUJUAN PEMBELAJARAN FISIKA

STRATEGI PEMECAHAN SOAL FISIKA

INFERENSI

Pe

mb

ela

jara

n fi

sik

a

PROSES PEMBELAJARAN FISIKA

METODE, STRATEGI, MODEL PEMBELAJARAN

KETERAMPILAN PROSES DASAR

Page 4: teknologi pembelajaran Jabal ahsan

PH

YS

ICS

ED

UC

AT

ION

UIN

AM

UNSUR UNSUR PENGERTIAN BELAJARBELAJAR SEBAGAI PROSES,suatu proses interaksi antara siswa dengan pengajar dan sumber belajar dalam suatu lingkungan. Pembelajaran merupakan bentuk bantuan yang diberikan pengajar supaya bisa terjadi proses mendapatkan ilmu dan pengetahuan, penguasaan kemahiran serta tabiat, pembentukan sikap dan kepercayaan.PEROLEHAN PENGETAHUAN DAN KETERAMPILAN proses pengecekan ketepatan dan memadainya pengetahuan tersebut. Informasi dapat merupakan penyempurnaan pengetahuan terdahulu atau semacam kekuatan yang berpengaruh kepada pengetahuan terdahulu seseorang. Misalnya seseorang mempelajari system serkulasi darah secara rinci setelah kurang jelas mempelajari sirkulasi darah tersebut.PERUBAHAN TINGKAH LAKU Perubahan perilaku yang terjadi merupakan usaha sadar dan disengaja dari individu yang bersangkutan. Begitu juga dengan hasil-hasilnya, individu yang bersangkutan menyadari bahwa dalam dirinya telah terjadi perubahan, misalnya pengetahuannya semakin bertambah atau keterampilannya semakin meningkat, dibandingkan sebelum dia mengikuti suatu proses belajar. AKTIVITAS DIRIsegala kegiatan yang dilaksanakan baik secara jasmani atau rohani. Aktivitas siswa selama proses belajar mengajar merupakan salah satu indikator adanya keinginan siswa untuk belajar.

JABAL AHSAN FROM TONDONG, EAST SINJAI

Page 5: teknologi pembelajaran Jabal ahsan

PH

YS

ICS

ED

UC

AT

ION

UIN

AM

BELAJAR MENURUT PANDANGAN TEORI GESTALTBELAJAR ITU BERDASARKAN KESELURUHAN    Teori Gestalt menganggap bahwa justru keseluruhan itu lebih memiliki makna dari bagian-bagian. Bagian-bagian hanya berarti apabila ada dalam keseluruhan. Makna dari prinsip ini adalah pembelajaran itu bukanlah berangkat dari fakta-fakta, akan tetapi mesti berangkat dari suatu masalah. Dari masalah itu siswa dapat mempelajari fakta.ANAK YANG BELAJAR MERUPAKAN KESELURUHAN   Prinsip ini mengandung pengertian bahwa membelajarkan anak itu bukanlah hanya mengembangkan intelektual saja, akan tetapi mengembangkan pribadi anak seutuhnya. Oleh karenanya mengajar itu bukanlah menunpuk memori anak dengan fakta-fakta yang lepas-lepas akan tetapi mengembangkan keseluruhan potensi yang ada dalam diri anak.BELAJAR BERKAT ”INSIGHT”    Telah dijelaskan bahwa Insight adalah pemahaman terhadap hubungan antar bagian didalam suatu situasi permasalahan. Dengan demikian, maka belajar itu akan terjadi manakala dihadapkan kepada suatu persoalan yang harus dipecahkan.BELAJAR BERDASARKAN PENGALAMAN    Pengalaman adalah kejadian yang dapat memberikan arti dan makna kehidupan setiap perilaku individu. Belajar adalah melakukan re-organisasi pengalaman-pengalaman masa lalu yang secara terus menerus disempurnakan. 

JABAL AHSAN FROM TONDONG, EAST SINJAI

Page 6: teknologi pembelajaran Jabal ahsan

PH

YS

ICS

E

DU

CA

TIO

NU

INA

M

TAHAP PERKEMBANGAN INTELEKTUAL MENURUT PIAGETTAHAP SENSORIMOTOR : UMUR 0-2 TAHUN.Pada tahap sensorimotor, intelegensi anak lebih didasarkan pada tindakan inderawi anak terhadap lingkungannya, seperti melihat, meraba, menjamak, mendengar, membau dan lain-lain.TAHAP PRA OPERASIONAL : UMUR 2-7 TAHUN.Tahap pra operasional ini dapat dibedakan atas dua bagian. Pertama, tahap pra konseptual (2-4 tahun), dimana representasi suatu objek dinyatakan dengan bahasa, gambar dan permainan khayalan. Kedua, tahap intuitif (4-7 tahun). Pada tahap ini representasi suatu objek didasarkan pada persepsi pengalaman sendiri, tidak kepada penalaran.TAHAP OPERASI KONGKRET : UMUR 7-11/12 TAHUN.Tahap operasi konkret (concrete operations) dicirikan dengan perkembangan sistem pemikiran yang didasarkan pada aturan-aturan tertentu yang logis. Anak sudah memperkembangkan operasi-oprasi logis. Tahap opersi konkret dapat ditandai dengan adanya sistem operasi berdasarkan apa-apa yang kelihatan nyata/konkret.TAHAP OPERASI FORMAL: UMUR 11/12 KE ATAS.Tahap operasi formal (formal operations) merupakan tahap terakhir dalam perkembangan kognitif menurut Piaget. Pada  tahap ini, seorang remaja sudah dapat berpikir logis, berpikir dengan pemikiran teoritis formal berdasarkan proposisi-proposisi dan hipotesis, dan dapat mengambil kesimpulan lepas dari apa yang dapat diamati saat itu. Cara berpikir yang abstrak mulai dimengerti. 

JABAL AHSAN FROM TONDONG, EAST SINJAI

Page 7: teknologi pembelajaran Jabal ahsan

PH

YS

ICS

ED

UC

AT

ION

UIN

AM

.

JABAL AHSAN FROM TONDONG, EAST SINJAI

TUJUAN PEMBELAJARAN FISIKA1. Membentuk sikap positif terhadap fisika dengan menyadari keteraturan dan keindahan alam serta mengagungkan kebesaran Allah SWT.2. Memupuk sikap ilmiah yaitu jujur, obyektif, terbuka, ulet, kritis dan dapat bekerjasama dengan orang lain.3. Mengembangkan pengalaman untuk dapat merumuskan masalah, mengajukan dan menguji hipotesis melalui percobaan, merancang dan merakit instrument percobaan, mengumpulkan, mengolah dan manafsirkan data, serta mengkomunikasikan hasil percobaan secara lisan dan tertulis. 4. Mengembangkan kemampuan bernalar dalam berpikir analisis induktif dan deduktif dengan menggunakan konsep dan prinsip fisika untuk menjelaskan berbagai peristiwa alam dan menyelesaikan masalah baik secara kualitatif maupun kuantitatif.5. Menguasai konsep dan prinsip fisika serta mempunyai keterampilan mengembangkan pengetahuan dan sikap percaya diri sebagai bekal untuk melanjutkan pendidikan pada jenjang yang lebih tinggi serta mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi.

Page 8: teknologi pembelajaran Jabal ahsan

PH

YS

ICS

ED

UC

AT

ION

UIN

AM

JABAL AHSAN FROM TONDONG, EAST SINJAI

STRATEGI PEMECAHAN MASALAH SOAL FISIKA Selain pelajaran mengenai konsep-konsep fisika, kemampuan berharga yang anda dapatkan melalui serangkaian pelajaran fisika adalah kemampuan untuk dapat memecahkan soal-soal fisika yang rumit. Cara-cara fisikawan memecahkan soal-soal yang rumit  dan membanginya ke dalam beberapa bagian yang mudah sangatlah berguna. konseptualisasi, klasifikasi, analisis dan finalisasi.KONSEPTUALISASIHal pertama yang harus kita lakukan dalam mendekati sebuah soal adalah dengan memikirkan dan memahami situasi dalam soal tersebut. Pelajari baik-baik setiap diagram, grafik, table atau gambar yang ada. Bayangkan sebuah film yang bergerak dalam pikiran anda , menceritakan apa yang ada dalam soal (imajinasi).KLASIFIKASISetelah anda mengetahui maksud dari soal tersebut, anda perlu menederhanakan soalnya hilangkan segala perincian yang tidak diperlukan dalam mencari penyelesaiannya. Sebagai contoh, modelkan benda yang bergerak sebagai sebuah partikel. Jika perlu, ANALISIS Sekarang anda harus menganalisis soal trsebut dan berusaha keras untuk mencari penyelesaian matematisnya. Oleh karena anda telah mengklasifikasi soalnya, seharusnya anda tidak akan mengalami kesulitan dalam mencari persamaaan yang tepat dan dapat diterapkan pada soal tersebut.FINALISASIInilah bagian yang terpenting. Periksalah penyelesaian numerik anda. Apakah satuannya sudah benar? Apakah penyelesaiannyaa sesuai dengan dugaan anda  mengenai konsep soal tersebut? Bagaimana dengan hasil akhir aljabarnya sebelum anda mensubstutisikan angka ke dalamnya? Apakah masuk akal? Periksa kembali variable-variabel yang ada untuk memeriksa apakah penyelesaiannya berubah secara signifikan ketika variable tersebut berkurang, bertambah, atau bahkan menjadi  

Page 9: teknologi pembelajaran Jabal ahsan

PH

YS

ICS

ED

UC

AT

ION

UIN

AM

JABAL AHSAN FROM TONDONG, EAST SINJAI

PERBEDAAN PENDEKATAN, STRATEGI, METODE , TEKHNIK, DAN MODEL PEMBELAJARAN

PENDEKATAN PEMBELAJARANPendekatan pembelajaran dapat diartikan sebagai titik tolak atau sudut pandang kita terhadap proses pembelajaran, yang merujuk pada pandangan tentang terjadinya suatu proses yang sifatnya masih sangat umum, di dalamnya mewadahi, menginsiprasi, menguatkan, dan melatari metode pembelajaran dengan cakupan teoretis tertentu.

STRATEGI PEMBELAJARANstrategi itu sama dengan pengertian metode yaitu sama-sama merupakan cara dalam rangka pencapaian tujuan. Dalam pengertian luas sebagaimana dikemukakan Newman dan Logan (Abin Syamsuddin Makmun, 2003) mengemukakan empat unsur strategi dari setiap usaha, yaitu: Mengidentifikasi dan menetapkan spesifikasi dan kualifikasi hasil (out put) dan sasaran (target) yang harus dicapai, dengan mempertimbangkan aspirasi dan selera masyarakat yang memerlukannya.

METODE PEMBELAJARANMetode merupakan langkah operasional dari strategi pembelajaran yang dipilih dalam mencapai tujuan belajar, sehingga bagi sumber belajar dalam menggunakan suatu metode pembelajaran harus disesuaikan dengan jenis strategi yang digunakan.

Page 10: teknologi pembelajaran Jabal ahsan

PH

YS

ICS

ED

UC

AT

ION

UIN

AM

JABAL AHSAN FROM TONDONG, EAST SINJAI

TEKNIK PEMBELAJARANTeknik pembelajaran dapat diatikan sebagai cara yang dilakukan seseorang dalam mengimplementasikan suatu metode secara spesifik. Misalkan, penggunaan metode ceramah pada kelas dengan jumlah siswa yang relatif banyak membutuhkan teknik tersendiri, yang tentunya secara teknis akan berbeda dengan penggunaan metode ceramah pada kelas yang jumlah siswanya terbatas.

MODEL PEMBELAJARANModel pembelajaran adalah bentuk pembelajaran yang tergambar dari awal sampai akhir yang disajikan secara khas oleh guru di kelas. Dalam model pembelajaran terdapat strategi pencapaian kompetensi siswa dengan pendekatan, metode, dan teknik pembelajaran.

Page 11: teknologi pembelajaran Jabal ahsan

PH

YS

ICS

ED

UC

AT

ION

UIN

AM

JABAL AHSAN FROM TONDONG, EAST SINJAI

KETERAMPILAN PROSES DASARAmerican Association for the Advancement of Science (1970) bahwa pengklasifikasian keterampilan proses dasar yaitu:1. Observasi (pengamatan)Pengamatan merupakan salah satu keterampilan proses dasar. Keterampilan pengamatan menggunakan lima indera yaitu penglihatan, pembau, peraba, pengecap dan pendengar. 2. Measuring (pengukuran)Klaslifikasi adalah proses yang digunakan ilmuwan untuk mengadakan penyusunan atau pengelompokkan atas objek-objek atau kejadian-kejadian. Klasifikasi berguna untuk melatih siswa menunjukkan persamaan, perbedaan dan hubungan timbal baliknya.

Page 12: teknologi pembelajaran Jabal ahsan

PH

YS

ICS

ED

UC

AT

ION

UIN

AM

JABAL AHSAN FROM TONDONG, EAST SINJAI

3. Inferensi (menyimpulkan)Inferensi adalah sebuah pernyataan yang dibuat berdasarkan fakta hasil pengamatan. Hasil inferensi dikemukakan sebagai pendapat seseorang terhadap sesuatu yang diamatinya. Pola pembelajaran untuk melatih keterampilan proses inferensi, sebaiknya menggunakan teori belajar konstruktivisme, sehingga siswa belajar merumuskan sendiri inferensinya.4. Prediksi (meramalkan)Prediksi adalah ramalan tentang kejadian yang dapat diamati diwaktu yang akan datang. Prediksi didasarkan pada observasi yang cermat dan inferensi tentang hubungan antara beberapa kejadian yang telah diobservasi. Perbedaan inferensi dan prediksi yaitu : Inferensi harus didukung oleh fakta hasil observasi, sedangkan prediksi dilakukan dengan meramalkan apa yang akan terjadi kemudian berdasarkan data pada saat pengamatan dilakukan.5. Clasifying (menggolongkan)6. Communication (komunikasi)Komunikasi didalam keterampilan proses berarti menyampaikan pendapat hasil keterampilan proses lainnya baik secara lisan maupun tulisan. Dalam tulisan bisa berbentuk rangkuman, grafik, tabel, gambar, poster dan sebagainya. Keterampilan berkomunikasi ini sebaiknya selalu dicoba di kelas, agar siswa terbiasa mengemukakan pendapat dan berani tampil di depan umum..

Page 13: teknologi pembelajaran Jabal ahsan

PH

YS

ICS

ED

UC

AT

ION

UIN

AM

JABAL AHSAN FROM TONDONG, EAST SINJAI

PROSES PEMBELAJARAN FISIKAFisika merupakan salah satu pilar utama ilmu pengetahuan dan teknologi yang memberikan pemahaman mengenai fenomena alam serta kemungkinan aplikasinya dalam meningkatkan kesejahteraan hidup umat manusia. Hampir semua aspek dalam kehidupan ini menggunakan aplikasi konsep fisika, dari hal yang paling sederhana hingga hal yang begitu rumit. Pengembangan konsep-konsep fisika dapat dilakukan jika siswa dapat memahami dan meningkatkan kemampuan menggunakan konsep fisika dalam mengkomunikasi ide atau gagasan.Komunikasi ilmiah sangat diperlukan saat proses pembelajaran fisika supaya pembelajaran dapat berjalan dengan baik dan siswa dapat memahami konsep fisika. Komunikasi ilmiah dalam ilmu fisika sangat penting, seperti halnya yang diungkapkan oleh Ahmad Abu Hamid (2011:3) Fisika sebagai bangunan ilmu disangga oleh enam pilar, yaitu :• Sikap ilmiah,• Proses ilmiah,• Produk ilmiah,• Penerapan produk ilmiah ke dalam kehidupan sehari-hari,

teknologi, dan industri,• Komunikasi ilmiah,serta• Peningkatan iman dan taqwa manusia secara ilmiah.

Page 14: teknologi pembelajaran Jabal ahsan

PH

YS

ICS

ED

UC

AT

ION

UIN

AM

INFERENSIInferensi adalah membuat simpulan berdasarkan ungkapan dan konteks penggunaannya. Dalam membuat inferensi perlu dipertimbangkan implikatur. Implikatur adalah makna tidak langsung atau makna tersirat yang ditimbulkan oleh apa yang terkatakan (eksplikatur). Untuk menarik sebuah kesimpulan (inferensi) perlu kita mengetahui jenis-jenis inferensi, antara lian;Inferensi LangsungInferensi yang kesimpulannya ditarik dari hanya satu premis (proposisi yang digunakan untuk penarikan kesimpulan). Konklusi yang ditarik tidak boleh lebih luas dari premisnya. Contoh: Pohon yang di tanam pak Budi setahun lalu hidup.dari premis tersebut dapat kita lansung menari kesimpulan (inferensi) bahwa: pohon yang ditanam pak budi setahun yang lalu tidak mati.Inferensi Tak Langsung Inferensi yang kesimpulannya ditarik dari dua / lebih premis. Proses akal budi membentuk sebuah proposisi baru atas dasar penggabungan proposisi-preposisi lama. Contoh: A : Saya melihat ke dalam kamar itu.B : Plafonnya sangat tinggi.Sebagai missing link diberikan inferensi, misalnya:C: kamar itu memiliki plafon   

JABAL AHSAN FROM TONDONG, EAST SINJAI

Page 15: teknologi pembelajaran Jabal ahsan

PH

YS

ICS

ED

UC

AT

ION

UIN

AM

WITHOUT YOU ALL I'M GOING TO BE IS

INCOMPLETE

TERIMA KASIH