teknik analisis komparasional.docx

Upload: islawati

Post on 14-Apr-2018

226 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

  • 7/30/2019 TEKNIK ANALISIS KOMPARASIONAL.docx

    1/100

    1

    Analisis Komparasional

    TEKNIK ANALISIS KOMPARASIONAL

    Teknik analisis komparasional adalah salah satu teknik analisis dalam statistik yang

    digunakan untuk menguji hipotesis sebagai upaya penerikan kesimpulan dalam penelitian

    komparasional. Analisis ini juga dapat digunakan untuk menguji ada atau tidaknya perbedaan

    antar variabel yang sedang diteliti, sehingga diperoleh kesimpulan apakah perbedaan ini

    cukup berarti (signifikan) atau hanya kebetulan. Dalam pengujian ini, apabila Ho diterima,

    berarti nilai perbandingan dua sampel atau lebih tersebut dapat digeneralisasikan untuk

    seluruh populasi dimana sampel-sampel diambil dengan taraf kesalahan tertentu.

    Terdapat dua model dalam teknik analisis komparasional. Pertama, komparasi

    antara dua sampel dan kedua komparasi antara lebih dari satu sampel yang sering disebut

    komparasi k sampel. Beberapa penulis yang lain mengatakan bahwa komparasi antara dua

    sampel disebut sebagai analisis komparasi bivariat dan komparasi k sampel disebut sebagai

    analisis komparasi multivariat. Selanjutnya, setiap model komparasional tersebut, sampelnya

    terbagi lagi menjadi dua yaitu sampel yang berkorelasi (berpasangan) dan sampel tidak

    berkorelasi (sampel tidak berpasangan) atau sampel independen.

    Sampel berkorelasi (berpasangan) adalah sampel yang di dalam penelitiannya

    membandingkan nilai pretest dan posttest atau membandingkan kelompok eksperimen dan

    kelompok kontrol. Sedangkan sampel tidak berkorelasi (sampel tidak berpasangan) atausampel independen adalah sampel yang di dalam penelitiannya membandingkan sampel yang

    tidak berkaitan satu sama lain. Berbagai bentuk komparasi sampel disajikan pada tabel

    berikut:

    Tabel

    Berbagai Bentuk komparasi sampel

    Dua Sampel (Bivariat) ksampel (multivariat)

    Berpasangan Independen Berpasangan Independen

    Hal lain yang perlu diperhatikan dalam pengujian komparatif dua sampel atau lebih

    adalah teknik statistik yang digunakan. Ada beberapa teknik statistik yang dapat digunakan

    dalam analisis ini tergantung pada bentuk komparasi dan jenis datanya. Apabila datanya

    interval dan rasio maka digunakan statistik parametris dan apabila datanya nominal atau

    diksrit maka digunakan statistik non parametrik. Berikut adalah jenis-jenis teknik statisti

    untuk menguji hipotesis komparatif.

  • 7/30/2019 TEKNIK ANALISIS KOMPARASIONAL.docx

    2/100

    2

    Analisis Komparasional

    Tabel

    Jenis Teknik statistik untuk menguji Hipotesis Komparatif

    Jenis

    Data

    Bentuk Komparasi

    Dua Sampel (Bivariat) kSampel (Multivariat)

    Korelasi Independen Korelasi Independen

    Interval / Ratiot-test* dua

    sampel

    t-test* dua

    sampel

    One way

    anova*

    Two way

    anova

    One way

    anova*

    Two way

    anova

    Nominal Mc Nemar

    Fisher Exact

    Chi Quadrat two

    sample

    Chi Quadrat

    for k sample

    Cochran Q

    Chi Quadratfor k sample

    Ordinal

    Sign test

    Wilcoxon

    matched pairs

    Median Test

    Mann-Whitney

    (U-test)

    Kolomogorov

    Smirnov

    Wald-

    Wolfowidtz

    Friedman

    Two way

    anova

    Median

    Extencion

    Kruskal-walls

    One wayanova

    A. KOMPARATIF DUA SAMPEL (KOMPARATIF UNTUK BIVARIAT)Terdapat tiga macam hipotesis komparatif dua sampel yaitu:

    1. Uji dua pihakUntuk uji dua pihak, bentuk hipotesisnya adalah:

    Ho: 1 = 2 dan H1: 1 2

    2. Uji Pihak kiriUntuk uji pihak kiri, bentuk hipotesisnya adalah:

    Ho: 1 2 dan H1: 1 < 2

    3. Uji Pihak KananUntuk uji pihak kiri, bentuk hipotesisnya adalah:

    Ho: 1 2 dan H1: 1 > 2

  • 7/30/2019 TEKNIK ANALISIS KOMPARASIONAL.docx

    3/100

    3

    Analisis Komparasional

    1. SAMPEL BERKORELASI (SAMPEL BERPASANGAN)a. Statistik parametrik

    Untuk pengujian dengan statistik parametrik untuk sampel berkorelasi (berpasangan)

    hanya satu jenis pengujian yang digunakan yaitu uji t (t-test). Rumusnya adalah sebagai

    berikut:

    keterangan:

    = rata-rata sampel 1 = rata-rata sampel 2V1

    2

    = variansi sampel 1

    V22 = variansi sampel 2

    S1 = simpangan baku sampel 1

    S2 = simpangan baku sampel 2

    Contoh:

    Dilakukan suatu penelitian untuk mengetahui ada atau tidaknya perbedaan hasil belajar

    kimia 25 orang siswa sebelum dan setelah diberi les tambahan.Hipotesisnya (dua pihak):

    Ho : Tidak terdapat perbedaan hasil belajar kimia siswa antara sebelum dan setelah diberi

    les tambahan

    H1 : Terdapat perbedaan hasil belajar kimia siswa antara sebelum dan setelah diberi les

    tambahan

    Adapun nilai hasil belajar kimia 25 orang siswa SMA sebelum dan sesudah diberi les

    tambahan dapat dilihat pada tabel berikut:

  • 7/30/2019 TEKNIK ANALISIS KOMPARASIONAL.docx

    4/100

    4

    Analisis Komparasional

    Tabel 1.3

    Nilai Hasil Belajar Kimia 25 Orang Siswa

    Sebelum dan Sesudah Diberi Les Tambahan

    No. RespondenNilai Hasil Belajar Kimia

    Sebelum Sesudah

    1 75 85

    2 80 90

    3 65 75

    4 70 75

    5 75 75

    6 80 90

    7 65 70

    8 80 85

    9 90 95

    10 75 70

    11 60 65

    12 70 75

    13 75 85

    14 70 65

    15 80 95

    16 65 65

    17 75 80

    18 70 80

    19 80 90

    20 65 60

    21 75 75

    22 80 85

    23 70 80

    24 90 95

    25 70 75

    Rata-Rata = 74,00 = 79,20Simpangan Baku S1 = 7,50 V1 = 10,17

    Varians V12

    = 56,25 V22

    = 103,50

    Berdasarkan hasil analisis korelasi antara sebelum dan setelah diberikan les tambahan,

    maka didapatkan r = 0,866. Jadi nilai t-hitung adalah:

  • 7/30/2019 TEKNIK ANALISIS KOMPARASIONAL.docx

    5/100

    5

    Analisis Komparasional

    harga t tersebut selanjutnya dibandingkan dengan harga t-tabel. Dengan dk = n1 + n22 =

    25 + 252 = 48. Dengan dk = 48 dan taraf signifikansi 0,05 maka nilai t-tabel = 2,013.

    Dengan demikian nilai t-hitung lebih kecil dari t-tabel (-4,952 < 2,013). Sehingga Hoditolak dan H1 diterima. Jadi Terdapat perbedaan hasil belajar kimia siswa antara sebelum

    dan setelah diberi les tambahan.

    b. Statistik non parametrikTeknik statistik non parametrik yang digunakan untuk pengujian hipotesis

    komparatif dua sampel yang berkorelasi adalah Mc Nemar Test, Sign Test, dan Wilcoxon

    Matched Pairs.

    1) Mc Nemar TestTeknik statistik ini digunakan untuk menguji hipotesis komparatif dua sampel yang

    berkorelasi bila datanya berbentuk nominal. Test Mc Nemarberdistribusi Chi kuadrat (2),

    oleh karena itu rumus yang digunakan untuk pengujian hipotesis adalah rumus chi kuadrat.

    Rumusnya adalah sebagai berikut:

    Keterangan:

    fo = frekuensi observasi

    fh = frekuensi harapan (ekspektasi)

    Contoh:

    24 orang siswa diwawancarai berkenaan dengan pelaksanaan pameran produk-produk yang

    berasal dari bahan kimia dalam kehidupan sehari-hari. 9 orang diantaranya menganggap

    bahwa pameran ada manfaatnya, 8 orang diantaranya mengatakan bahwa ada atau tidaknya

  • 7/30/2019 TEKNIK ANALISIS KOMPARASIONAL.docx

    6/100

    6

    Analisis Komparasional

    pelaksanaan pameran sama saja, dan 7 orang tidak berpendapat apa-apa tentang pelaksanaan

    pameran.

    Rumusan hipotesis:

    Ho : tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara frekuensi yang diobservasi dengan

    frekuensi teoritis

    H1 : terdapat perbedaan yang signifikan antara frekuensi yang diobservasi dengan

    frekuensi teoritis.

    Untuk menghitung 2 maka ditetapkan terlebih dahulu besarnya tiap-tiap frekuensi teoritis

    untuk ketiga jenis pendapat siswa tersebut. Karena jumlah respondennya 24 orang maka

    besarnya frekuensi harapan (teoritis) masing-masing pendapat adalah 8.

    Tabel 1.4

    Persiapan menghitung 2

    Pendapat fo fh

    Pameran bermanfaat 9 8 0,125

    Ada tidaknya pameran sama saja 8 8 0

    Tidak ada pendapat 7 8 0,125

    0,25

    Jadi, nilai 2 = 0,25

    Untuk penentuan 2tabel digunakan rumus 2= 2(1-)(b-1)

    Keterangan = derajat signifikansi dan b = banyaknya baris

    Jadi untuk = 0,05 dan b = 3 maka 2tabel = 2(1-0,05)(3-1) = 2(0,95)(2) = 5,99

    Kriteria pengujian:

    Ho diterima apabila 2hitung < 2tabel.

    Karena 0,25 < 5,99 maka Ho diterima. Sehingga tidak terdapat perbedaan yang signifikan

    antara frekuensi yang diobservasi dengan frekuens teoritisnya. Artinya, usul untuk

    mengadakan pameran produk-produk kimia yang berasal dari bahan kimia dalam kehidupa

    sehari-hari hendaknya dipertimbangkan kembali sehingga semua siswa yang diwawancarai

    menyatakan persetujuannya tentang pengadaan pameran tersebut.

  • 7/30/2019 TEKNIK ANALISIS KOMPARASIONAL.docx

    7/100

    7

    Analisis Komparasional

    2) Uji Sign Test (Uji Tanda)Sign test digunakan untuk menguji hipotesis komparatif dua sampel yang berkorelasi,

    bila datanya berbentuk ordinal. Teknik ini dinamakan uji tanda (sign test) karena data yang

    akan dianalisis dinyatakan dalam bentuk tanda-tanda, yaitu tanda positif dan tanda negatif.

    Sampel yang digunakan adalah sampel yang berpasangan, misalnya suami-istri, pria-

    wanita, pegawai negeri-swasta, dan lain-lain. Tanda positif dan negatif akan dapat diketahui

    berdasarkan perbedaan nilai antara satu dengan yang lain dalam pasangan itu. Untuk sampel

    yang kecil 25 pengujian dilakukan dengan menggunakan prinsip binomial dengan P = Q =

    0 dimana N = banyak pasangan.

    Hipotesis nol (Ho) yang diuji adalah: p(XA > XB) = p (XA < XB) = 0,5. Peluang

    berubah dari XA ke XB = peluang berubah dari XB ke XA = 0,, atau peluang untuk

    memperoleh beda yang bertanda positif sama dengan peluang untuk memperoleh beda yang

    negatif. Jadi kalau tanda positif jauh lebih banyak dari tanda negatif atau sebaliknya, maka

    Ho diterima. XA = nilai setelah ada perlakuan dan XB adalah nilai sebelum ada perlakuan.

    Ho juga dapat diketahui berdasarkan median dari kelompok yang diobservasi. Bila jarak

    antara median dengan tanda positif dan negatif sama dengan nol, maka Ho diterima. Jika

    (XAXB) menunjukkan nilai perbedaan, dan m merupakan median dari perbedaan ini, maka

    uji tanda dapat digunakan untuk menguji Ho: m = 0 dan Ha: m0 dengan peluang masing -

    masing = 0,5. Jadi Ho p = 0,5 dan Ha p 0,5.

    Contoh:

    Dinas pendidikan di suatu daerah ingin mengetahui pengaruh adanya kenaikan insentif guru

    terhadap kesejahteraan guru . pada penelitian ini dipilih 20 orang guru beserta dengan

    isterinya secara random. Jadi terdapat 20 pasangan suami isteri. Masing-masing suami dan

    isteri diberi angket untuk diisi dengan pertanyaan sebagai berikut:

    Hipotesis penelitiannya adalah:

    Ho : tidak terdapat perbedaan pengaruh yang signifikan insentif terhadap kesejahteraan

    keluarga baik suami maupun isteri.

    Berilah tanda penilaian tingkat kesejahteraan keluarga ibu/bapak sebelum adanya

    kenaikan dan sesudah kenaikan dana insentif guru dar pemerintah. Rentang nilai 1

    s/d 10. Nilai 1 berarti sangat tidak sejahtera dan 10 berarti sangat sejahtera.

    Nilai sebelum ada kenaikan insentif = ..........................

    Nilai sesudah kenaikan insentif = ..........................

  • 7/30/2019 TEKNIK ANALISIS KOMPARASIONAL.docx

    8/100

    8

    Analisis Komparasional

    H1 : terdapat pengaruh positif dan signifikan kenaikan insentif yang diberikan oleh

    perusahaan terhadap kesejahteraan keluarga baik menurut suami maupun menurut

    isteri.

    Tabel hasil pengisian angket dari responden adalah sebagai berikut:

    Tabel 1.5

    Data Tingkat Kesejahteraan Keluarga Menurut Isteri Dan Suami

    Data dari isteri Data dari suami

    sblm sdh beda Ranking sblm Sdh beda Ranking

    2

    2

    4

    54

    2

    12

    17

    4

    5

    2

    3

    6

    3

    2

    3

    1

    2

    4

    3

    6

    75

    4

    36

    69

    7

    9

    4

    5

    9

    7

    4

    8

    2

    3

    2

    1

    2

    21

    2

    24

    52

    3

    4

    2

    2

    3

    4

    2

    5

    1

    1

    4

    5

    4

    45

    4

    42

    14

    3

    2

    4

    4

    3

    2

    4

    1

    5

    5

    1

    4

    2

    62

    3

    12

    12

    4

    6

    2

    2

    5

    1

    4

    2

    1

    2

    6

    6

    3

    74

    6

    47

    43

    8

    9

    7

    6

    9

    6

    5

    6

    3

    4

    5

    2

    1

    12

    3

    35

    31

    4

    3

    5

    4

    4

    5

    1

    4

    2

    2

    1

    4

    5

    54

    3

    31

    35

    2

    3

    1

    2

    2

    1

    5

    2

    4

    4

    Tabel 1.6

    Peringkat Perubahan Kesejahteraan Keluarga Menurut Pasangan Isteri dan Suami

    No.Rank Perubahan Menurut

    Arah TandaIsteri Suami

    1.

    2.3.

    4.

    5.

    6.

    7.

    8.

    9.

    10.

    11.

    12.

    13.14.

    15.

    16.

    17.

    18.19.20.

    4

    54

    4

    5

    4

    4

    2

    1

    4

    3

    2

    44

    3

    2

    4

    155

    1

    45

    5

    4

    3

    3

    1

    3

    5

    2

    3

    12

    2

    1

    5

    244

    4

    54

    4

    5

    4

    4

    2

    1

    4

    3

    2

    44

    3

    2

    4

    155

    >

    >

    >

    >

    >

    >

    1

    45

    5

    4

    3

    3

    1

    3

    5

    2

    3

    12

    2

    1

    5

    244

    -

    -+

    +

    -

    -

    -

    -

    +

    +

    -

    +

    --

    -

    -

    +

    +--

  • 7/30/2019 TEKNIK ANALISIS KOMPARASIONAL.docx

    9/100

    9

    Analisis Komparasional

    Catatan: N berkurang bila n rank perubahan sama antara isteri dan suami

    Berdasarkan tabel 1.6 terlihat tanda (+) sebanyak 7 dan tanda (-) sebanyak 13. Pada

    tabel binomial dengan N =20 (N berkurang biloa tidak terjadi perbedaan, tida ada (+) atau

    (-), dan p = 7 (tanda yang kecil) diperoleh tabel p = 0,132. Bila taraf kesalahan 0,05 maka

    harga 0,132 ternyata lebih besar dari 0,05. Dengan demikian Ho diterima dan Ha ditolak.

    Jadi dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat pengaruh yang positif dan signifikan kenaikan

    insentif terhadap kesejahteraan keluarga baik menurut isteri maupun menurut suami.

    Untuk sampel yang besar > 25 dapat dilakukan pengujian chi kuadrat yang rumusnya:

    Dimana:

    n1 = banyaknya data positif

    n2 = banyaknya data negatif

    contoh:

    pada contoh berdasarkan tabel 1.6 dapat dihitung dengan menggunakan rumus tersebut:

    Untuk membuktikan Ho ditolak atau diterima maka chi kuadrat tersebut dibandingkan

    dengan chi kuadrat tabel dengan dk = 1. Nilai chi kuadrat tabel dengan dk = 1 dengan tarafsignifikansi = 0,05 adalah 3,841. (2,45 < 3,81) dengan demikian Ho diterima dan Ha ditolak.

    Hasilnya sama dengan perhitungan di atas.

    3) Wilcoxon Match PairsTeknik ini merupakan penyempurnaan dari uji tanda. Kalau dalam uji tanda besarnya

    selisih nilai angka antara positif dan negatif tidak diperhitungkan, sedangkan dalam uji

    wilcoxon ini diperhitungkan. Seperti dalam uji tanda, teknik ini digunakan untuk menguji

    hipotesis komparatif dua sampel yang berkorelasi bila datanya berbentuk ordinal

    (berjenjang).

    Contoh:

    Dilakukan penelitian untuk menguji pengaruh pengadaan LCD terhadap keefektifan metode

    mengajar guru. Pengumpulan data terhadap keefektifan metode mengajar guru dilakukan

    sebelum dan sesudah pengadaan LCD. Data sebelum pengadaan LCD adalah Xa dan sesudah

    pengadaan adalah Xb.

  • 7/30/2019 TEKNIK ANALISIS KOMPARASIONAL.docx

    10/100

    10

    Analisis Komparasional

    Hipotesis:

    Ho : LCD tidak berpengaruh terhadap efektivitas metode mengajar guru

    H1 : LCD berpengaruh terhadap efektifitas metode mengajar guru

    Adapun data hasil penelitian adalah sebagai berikut:

    Tabel

    Data Efektifitas Metode Mengajar Guru Sebelum dan Sesudah Pengadaan LCD beserta tabel

    penolong wilcoxon.

    No. GuruSebelum

    (Xa)

    Sesudah

    (Xb)

    Beda Tanda Jenjang

    Xb - Xa Jenjang + -

    1.2.

    3.

    4.

    5.

    6.

    7.

    8.

    9.

    10.

    10098

    76

    90

    87

    89

    77

    92

    78

    82

    10594

    78

    98

    90

    85

    86

    87

    80

    83

    +5-4

    +2

    +8

    +3

    -4

    +9

    -5

    +2

    +1

    7,55,5

    2,5

    9,0

    4,0

    5,5

    10,0

    7,5

    2,5

    1,0

    7,50,0

    2,5

    9,0

    4,0

    0,0

    10,0

    0,0

    2,5

    1,0

    0,05,5

    0,0

    0,0

    0,0

    5,5

    0,0

    7,5

    0,0

    0,0

    Jumlah T = 36,5 -18,5

    Jumlah jenjang terkecil dari hasil perhitungan adalah 18,5 kemudian dibandingkan

    dengan nilai t tabel. Untuk n = 10 dengan taraf signifikansi 0,05 (uji 2 pihak) nilai t tabel = 8.

    Dengan demikian 18,5 > 8 maka Ho diterima. Jadi dapat disimpulkan bahwa pengadaan LCD

    tidak berpengaruh terhadap efektifitas metode pembelajaran guru.

    Bila sampel pasangan > 25, maka distribusinya akan mendekati distribusi normal

    maka digunakan uji z dalam pengujiannya yaitu dengan rumus:

    dimana T = jumlah rangking terkeciluntuk contoh diatas jika digunakan rumus tersebut maka:

    dan

    Dengan demikian,

  • 7/30/2019 TEKNIK ANALISIS KOMPARASIONAL.docx

    11/100

    11

    Analisis Komparasional

    = -0,918

    harga z tabel untuk -,918 adalah 1,96. Dengan demikian harga z hitung -0,918 lebih kecil dari

    harga z tabel -1,96 dengan demikian Ho diterima. Jadi pengadaan LCD tidak mempengaruhi

    keefektifan metode mengajar guru. Hasilnya sama dengan pengujian yang sebelumnya.

    2. SAMPEL INDEPENDEN (SAMPEL TIDAK BERPASANGAN)a. Statisik ParametrisPengujian hipotesis dua sampel independen adalah menguji kemampuan generalisasi rata-ratadata dua sampel yang tidak berkorelasi. Untuk data yang bersifat statistik parametrik

    digunakan statistik t-test. Terdapat dua rumus t-test yang dapat digunakan untuk menguji

    hipotesis komparatif dua sampel independen. Rumus tersebut adalah:

    a. Separated varians

    rumus (1)

    b. Polled varians

    rumus (2)

    petunjuk untuk memilih rumus t-test tersebut adalah:

    1. Bila jumlah anggota sampel n1 = n2 dan varians homogen maka rumus (1) dan (2) dapatdigunakan dan untuk mencari t tabel dengan menggunakan dk = n1 + n22

    2. Bila n1 n2 dan varians homogen maka digunakan rumus (2) dan untuk t tabelmenggunakan dk = n1 + n22

    3. Bila n1 = n2 dan varians tidak homogen dapat digunakan rumus (1) dan untuk t tabel dk =n11. Atau menggunakan rumus (2) dengan menggunakan dk = n21.

    4. Bila n1 n2 dan varians tidak homogen maka dapat digunakan rumus (1). Dan harga ttabel ditentukan dengan mnghitung selisih t tabel untuk dk= n11 dan dk = n21 dibagi

    dua, dan kemudian ditambahkan dengan harga t terkecil.

  • 7/30/2019 TEKNIK ANALISIS KOMPARASIONAL.docx

    12/100

    12

    Analisis Komparasional

    Contoh:

    Dilakukan suatu penelitian untuk mengetahui kecepatan memasuki dinia kerja antara lulusan

    SMU dengan lulusan SMA. Penelitian ini terdiri dari 22 orang responden SMU dan 18

    responden SMK.

    Hipotesis:

    Ho : tidak terdapat perbedaan lama menunggu untuk mendapatkan pekerjaan antara

    lulusan SMU dengan SMK (Ho: 1=2)

    H1 : terdapat perbedaan lama menunggu untuk mndapatkan pekerjaan antara lulusan

    SMU dengan SMK (Ho: 12)

    Untuk menentukan rumus t-test mana yang digunakan maka terlebih dahulu ditentukan

    apakah datanya homogen atau tidak.

    Tabel 1.5

    Lama Menunggu Lulusan SMU dan SMK

    Untuk mendapatkan pekerjaan

    No. Lama Menunggu SMU

    dalam tahun

    Lama Menunggu SMK

    Dalam tahun

    1 6 2

    2 3 1

    3 5 3

    4 2 1

    5 5 3

    6 1 27 2 2

    8 3 1

    9 1 3

    10 3 1

    11 2 1

    12 4 1

    13 3 3

    14 4 2

    15 2 1

    16 3 217 1 2

    18 5 1

    19 1

    20 3

    21 1

    22 4

    n1 = 22,00

    X1 = 2,91

    S1 = 1,51

    S12 = 2,28

    n2 = 18,00

    X2 = 1,78

    S\2 = 0,81

    S22 = 0,65

  • 7/30/2019 TEKNIK ANALISIS KOMPARASIONAL.docx

    13/100

    13

    Analisis Komparasional

    Setelah dilakukan pengujian homogenitas, didapatkan nilai F hitung = 3,49 dan nilai F tabel =

    2,22. Kriteria pengujian homogenitas adalah Ho diterima apabila F hitung lebih kecil atau

    sama dengan F tabel. Nilai tersebut menunjukkan bahwa Ho diterima atau varians datanya

    tidak homogen. Dengan demikian diketahui bahwa n1 n2 dan varians data tidak homogen.

    Jadi digunakan rumus (1). Penyelesaiannya adalah:

    t

    harga t hitung tersebut kemudian dibandingkan dengan t tabel yang dihitung dari selisih harga

    t tabel untuk dk= n11 dan dk = n21 dibagi dua, dan kemudian ditambahkan dengan harga

    t terkecil.

    N1 = 22, dk = 22-1 = 21, maka t tabel untuk = 0,05 adalah 2,08

    N1 = 18, dk = 18-1 = 17, maka t tabel untuk = 0,05 adalah 2,11

    Kedua nilai tersebut jika dibagi dua hasilnya adalah 0,015. Dan ditambahkan dengan nilai t

    tabel terkecil yaitu 2,08. Jadi t tabel pengganti adalah 2,08 + 0,015 = 2,095.

    Berdasarkan perhitungan tersebut maka t hitung lebih besar daripada t tabel sehingga Ho

    ditolak dan H1 diterima. Jadi kesimpulannya terdapat perbedaan secara signifikan masa

    menunggu untuk mendapatkan pekerjaan antara lulusan SMU dan SMK (dalam satuan

    tahun). Lulusan SMK cenderung lebih cepat mendapatkan pekerjaan.

    b. Statistik nonparametrisStatistik nonparametris yang digunakan untuk menguji hipotesis komparatif dua

    sampel independen antara lain adalah 2 Fische Exact Probability (untuk data nominal dan

    ordinal);Median Test(untuk data ordinal).

    1) Chi Kuadrat ( 2) Dua SampelChi kuadrat ( 2) digunakan untuk menguji hipotesis komparatif dua sampel bila datanya

    berbentuk nominal dan sampelnya besar. Cara peritungan dapat menggunakan rumus yang

    telah ada atau menggunakan tabel kontingensi 2 x 2 (dua baris x dua kolom).

  • 7/30/2019 TEKNIK ANALISIS KOMPARASIONAL.docx

    14/100

    14

    Analisis Komparasional

    KelompokTingkat Pengaruh Perlakuan

    Jumlah SampelBerpengaruh Tdk berpengaruh

    Kelompok

    eksperimen

    A b a + b

    Kelompok

    kontrolC d c + d

    Jumlah a + c b + d n

    Dengan memperhatikan koreksi Yates, rumus yang dapat digunakan untuk menguji

    hipotesis adalah:

    ||

    Contoh:

    Penelitian dilakukan untuk mengetahui pengaruh diklat terhadap prestasi kerja guru di

    Kab. Takalar. Kelompok yang diberi diklat sebanyak 80 orang dan tidak diberi diklat

    sebanyak 70 orang. Setelah diklat berakhir, dan mereka Kembali mengajar, maka dari 80

    orang itu yang berprestasi bertambah sebanyak 60 orang dan tidak bertambah sebanyak

    20 orang. Selanjutnya dari kelompok yang tidak diberi diklat dari 70 orang itu bertambah 30

    orang dan yang tidak bertambah 40 orang. Tujuan utama dari penelitian ini adalah apakah

    pemberian diklat berpengaruh secara signifikan terhadap prestasi guru.

    Hipotesis:

    Ho : diklat tidak berpengaruh terhadap prestasi guru (tidak terdapat perbedaan nilai

    sebelum dan sesudah diklat)

    Ha : diklat berpengaruh terhadap prestasi guru (terdapat perbedaan nilai sebelum dan

    sesudah ada diklat)

    Ketentuan pengujian adalah sebagai berikut:

    Tolak Ho jika harga chi quadrat hitung lebih besar atau sama dengan harga chi quadrat

    tabel, dengan dk = 1 dengan taraf signifikansi tertentu.

  • 7/30/2019 TEKNIK ANALISIS KOMPARASIONAL.docx

    15/100

    15

    Analisis Komparasional

    Tabel 6.6

    Tingkat Prestasi Guru

    KelompokTingkat Pengaruh Perlakuan

    Jumlah SampelBerpengaruh Tdk Berpengaruh

    Kelompok

    eksperimen60 20 80

    Kelompok

    Kontrol30 40 70

    Jumlah 90 60 150

    Berdasarkan harga pada tabel tersebut, maka harga Chi Quadrat hitung adalah:

    ||

    || Untuk t tabel Dengan taraf signifikansi 0,05 dk =1 maka harga Chi Square = 3,841. Dengan

    demikian Chi Square hitung lebih besar dari Chi Square tabel. Dengan demikian Ho ditolah

    dan Ha diterima. Jadi kesimpulannya, terdapat perbedaan hasil prestasi guru sebelum dan

    setelah diberi diklat.

    2) F isher Exact Probabil ity TestTest ini digunakan untuk menguji signifikansi hipotesis komparatif dua sampel kecil

    independen bila datanya berbentuk nominal. Untuk sampel yang besar digunakan Chi

    kuadrat. Untuk memudahkan perhitungan dalam pengujian hipotesis maka data hasil

    pengamatan perlu disusun ke dalam tabel kontingensi.

    Kelompok Klasifikasi X Klasifikasi Y Jumlah

    I

    II

    A

    C

    B

    D

    A + B

    C + D

    Jumlah n

    Rumus dasar yang digunakan untuk pengujian Fischer adalah:

  • 7/30/2019 TEKNIK ANALISIS KOMPARASIONAL.docx

    16/100

    16

    Analisis Komparasional

    Contoh:

    Disinyalir adanya kecenderungan para birokrat lebih menyukai mobil berwarna gelap, dan

    para akademisi lebih menyukai warna terang. Untuk membuktikan hal tersebut telah

    dilakukan pengumpulan data dengan menggunakan sampel yang diambil secara random dari

    8 orang birokrat yang diamati, 5 orang bermobil gelap dan 3 orang bermobil terang.

    Selanjutnya dari 7 orang akademisi yang diamatai 5 orang bermobil warna terang dan 2 orang

    berwarna gelap.

    Hipotesis:

    Ho : Tidak terdapat perbedaan antara birokrat dan akademisi dalam menyukai warna

    mobil

    Ha : Terdapat perbedaan antara birokrat dan akademisi dalam menyukai warna mobil

    Tabel 1.7

    Kesukaan Warna Mobil Antara Birokrat dan Akademisi

    Kelompok Gelap Terang Jumlah

    Birokat

    Akademisi

    5

    2

    3

    5

    8

    7

    Jumlah 7 8 15

    Jadi nilai p hitung adalah:

    Bila taraf signifikansi = 0,05 maka ternyata p tersebut 0,82 lebih besar dari 0,05.

    Ketentuan pengujian, jika p hitung lebih besar dari taraf kesalahan yang ditetapkan, maka Ho

    diterima dan Ha ditolak. Karena p hitung lebih besar dari maka dapat dinyatakan bahwa

    tidak ada perbedaan antara birokrat dan akademisi dalam menyenangi warna mobil.

    3) Test Median (Median Test)Test median digunakan untuk menguji signifikansi hipotesis komparatif dua sampel

    independen bila datanya berbentuk ordinal atau nominal. Pengujian didasarkan atas median

    dari sampel yang diambil secara random. Dengan demikian Ho yang akan diuji berbunyi:

    Tidak terdapat perbedaan dua kelompok populasi berdasarkan mediannya.

  • 7/30/2019 TEKNIK ANALISIS KOMPARASIONAL.docx

    17/100

    17

    Analisis Komparasional

    Kalau tesFisherdigunakan untuk sampel kecil, dan test Chi Quadrat digunakan untuk

    sampel besar, maka test median ini digunakan untuk sampel antara fisher dan Chi Quadrat.

    Berikut adalah panduannya:

    1) Jika n1 + n2 > 40, dapat dipakai Chi Quadrat dengan koreksi kontinuitas Yates2) Jika n1 + n2 antara 20 -40, dan jika tidak satu selpun memiliki frekuensi yang diharapkan

    5, dapat dipakai Chi Quadrat dengan koreksi kontinuitas. Bila f < 5 maka dapat dipakai

    Fisher.

    3) Jika n1 + n2 < 20, Maka digunakan test FisherUntuk menggunakan test median, maka pertama-tama harus dihitung gabungan dua

    kelompok (median untuk semua kelompok), selanjutnya dibagi dua, dan dimasukkan ke

    dalam tabel berikut:

    Kelompok Kel. 1 Kel. 2 Jumlah

    > Median Gabungan A B A + B

    median gabungan C D C + D

    Jumlah A + C = n1 B + D = n2 n = n1 + n2

    Keterangan:

    A = banyaknya kasus dalam kelompok 1 . median gabung = n1

    B = banyaknya kasus dalam kelompok 2 > median gabung = n2

    C = banyaknya kasus dalam kelompok 1 median gabung = n1

    D = banyaknya kasus dalam kelompok2 median gabung = n2

    Pengujian dapat dilakukan dengan menggunakan rumus Chi Quadrat sebagai berikut:

    * +

    dk = 1

    kriteria pengujian:

    Ho diterima bila Chi Quadrat hitung tabel

    Ho ditolak bila Chi Quadrat hitung > tabel

    Contoh:

    Dilakukan penelitian untuk mengetahui apakah penghasilan penguusaha berbeda dengan

    penghasilan guru berdasarkan mediannya. Berdasarkan wawancara terhadap 10 pengusaha

    dan 9 guru diperoleh data sebagai berikut:

  • 7/30/2019 TEKNIK ANALISIS KOMPARASIONAL.docx

    18/100

    18

    Analisis Komparasional

    Tabel

    Penghasilan Pengusaha dan Guru

    No. Pengusaha Guru

    1.

    2.3.

    4.

    5.

    6.

    7.

    8.

    9.

    10

    50

    6070

    70

    75

    80

    90

    95

    95

    100

    45

    5055

    60

    65

    65

    70

    80

    100

    Untuk mengetahui median dari kedua data tersebut maka data tersebut diurutkan dari nilai

    terkecil hingga terbesar. Dan didapatkan nilai mediannya adalah 70. Dengan demikian maka:A = 6; B = 2, C = 4, D = 7

    Harga tersebut dimasukkan dalam tabel berikut untuk memudahkan perhitungan:

    Jumlah Skor Pengusaha Guru Jumlah

    Di atas median

    gabunganA = 6 B = 2 A + B = 8

    Di bawah median

    gabunganC = 4 D = 7 C + D = 11

    Jumlah 10 9 19

    Nilai chi Square hitung adalah:

    * +

    Harga chi Quadrat tabel untuk dk =1 dan taraf signifikansi 0,05 = 3,841. Karena harga Chi

    Quadrat hitung lebih kecil dri tabel (0,823 < 3,81) maka Ho diterima. Hal ini berarti tidak

    terdapat perbedaan secara signifikan antara penghasilan pengusaha dan guru berdasarkan

    mediannya.

    4) Uji Mann WhitneyU-test ini digunakan untuk menguji hipotesis komparatif dua sampel independen bila

    datanya berbentuk ordinal Bila dalam satu pengamatan data berbetuk interval, maka perlu

    diubah duulu ke dalam bentuk ordinal. Bila data masih berbentuk interval, sebenanya dapat

  • 7/30/2019 TEKNIK ANALISIS KOMPARASIONAL.docx

    19/100

    19

    Analisis Komparasional

    menggunakan t-test untuk pengujiannya, tetapi bila asumsi t-test tidak dipenuhi (misalnya

    data harus normal), maka test ini dapat digunakan.

    Terdapat dua rumus yang digunakan untuk pengujian yaitu:

    dan Keterangan:

    n1 = jumlah sampel 1

    n2 = jumlah sampel 2

    U1 = jumlah peringkat 1

    U2 = jumlh peringkat 2

    R1 = jumlah rangking pada sampel n1

    R2 = jumlah rangking pada sampel n2

    Contoh:

    Dilakukan penelitian untuk mengetahui pengaruh diterapkannya metode pengajaran yang

    baru terhadap keefektifan pengajaran guru. Untuk mengetahui hal tersebut dilakukan

    penelitian dengan menggunakan dua kelompok guru yang masing-masing dipilih secara

    random. Kelompok A tetap menggunakan metode pengajaran yang lama dan kelompok B

    dengan metode mengajar baru. Jumlah guru pada kelompok A = 12 orang dan pada kelompok

    B = 15 orang.

    hipotesis:

    Ho : tidak terdapat perbedaan keefektifan mengajar antara guru yang menggunakan

    metode pengajaran baru dan lama.

    Ha : terdapat perbedaan keefektifan mengajar antara guru yang menggunakan metode

    pengajaran baru dan lama. Kefektifan pengajaran guru yang menggunakan metode

    baru lebih tinggi dibandingkan keefektifan metode pengajaran guru yang lama.Data hasil penelitian adalah sebagai berikut:

  • 7/30/2019 TEKNIK ANALISIS KOMPARASIONAL.docx

    20/100

    20

    Analisis Komparasional

    Tabel

    Pengujian dengan U-TestKelompok A Nilai Peringkat Kelompok B Nilai Peringkat

    1 16 10 1 19 15,0

    2 18 12 2 19 15,0

    3 10 1,5 3 21 18,0

    4 12 4,5 4 25 21,5

    5 16 10 5 26 23,0

    6 14 6,0 6 27 25,0

    7 15 7,5 7 23 19,5

    8 10 1,5 8 27 25,0

    9 12 4,5 9 19 15,0

    10 15 7,5 10 19 15,0

    11 16 10 11 25 21,5

    12 11 3,0 12 27 25,0

    13 23 19,5

    14 19 15,0

    15 29 27,0

    R1 = 78 R2 = 300

    = 180 Harga U2 lebih kecil dari U1 sehingga yang digunakan adalah U2 yang nilainya 0. Sedangkan

    nilai U tabel untuk n1 = 12 dan n2 = 15 adalah 42. Dengan demikian harga U hitung lebih

    kecil dari U tabel (0

  • 7/30/2019 TEKNIK ANALISIS KOMPARASIONAL.docx

    21/100

    21

    Analisis Komparasional

    Contoh:

    Dilakukan penelitian untuk membandingkan produktivitas operator mesin CNC (Computered

    Numerical Controlled) lulusan SMK mesin dan SMU IPA. Pengamatan dilakukan pada sampel yang

    dipilih secara random. Untuk lulusan SMK10 orang dan juga untuk lulusan SMU 10 orang.

    Produkivitas kerja diukur dari tingkat kesalahan kerja selama 4 bulan. Hasilnya terlihat pada tabel-

    tabel frekuensi kumulatif di bawah ini:

    Tabel

    Tingkat Kesalahan Kerja Operator Lulusan SMK

    No Interval F Kumulatif

    1

    2

    3

    4

    12

    34

    56

    78

    7

    1

    2

    0

    7

    8

    10

    10

    Tabel

    Tingkat Kesalahan Kerja Operator Lulusan SMA

    No Interval F Kumulatif1

    2

    3

    4

    12

    34

    56

    78

    1

    3

    3

    3

    1

    4

    7

    10

    Untuk pengujian dengan KolmogorovSmirnov, maka kedua tabel tersebut disusun kembali

    nilai-nilainya ke dalam bentuk proporsional, jadi semuanya dibagi dengan n. Dalam hal ini n1

    sama dengan n2 yaitu 10

    Tabel

    Penolong Untk Pengujian Dengan Kolmogorov-Smirnov

    KelompokKesalahan Kerja

    1 2 % 3 4 % 5 6 % 7 8 %

    S10 (X)

    S10 (X)

    7/10

    1/10

    1/10

    3/10

    2/10

    3/10

    0/10

    3/0

    Sn1XSn2X 6/10 2/10 1/10 3/10

  • 7/30/2019 TEKNIK ANALISIS KOMPARASIONAL.docx

    22/100

    22

    Analisis Komparasional

    Berdasarkan perhitungan pada tabel tersebut, terlihat bahwa selisih yang terbesar

    Sn1X Sn2X = 6/10. Dalam hal ini pembilang (KD)nya = 6. Harga ini selanjutnya

    dibandingkan dengan harga KD tabel. Bila pengujian hipotesis dengan uji satu pihak,

    kesalahan

    dan n= 10, maka harga KD dalam tabel = 6. Karena harga

    KD hitung = KD tabel, maka Ho diterima dan Ha ditolak. Kesimpulannya tidak terdapat

    perbedaan yang signifikan antara produktivitas kerja lulusan SMK dengan SMU.

    Kriterianya : (KD hitung < KD tabel, maka Ho diterima dan Ha ditolak)

    6) Test Run Wald WolfowitzTest ini digunakn untuk menguji hipotesis komparatif dua sampel independen bila datanya

    berbentuk ordinal, dan disusun dalam bentuk run. Oleh karena itu, sebelum data dua sampel

    (n1 + n2) dianalisis maka perlu disusun terlebih dahulu ke dala bentuk rangking, baru

    kemudian dalam bentukrun.

    Rumus yang digunakan untuk pengujian ini adalah :

    Bila

    angka ganjil, maka persamaan diatas menjadi :

    Dimana Untuk sampel besar digunakan rumus :

    Contoh:

    Dilakukan penelitian untuk mengetahui adakah perbedaan disiplin kerja antara guru

    Golongan III dan Golongan IV, yang didasarkan atas keterlambatan masuk dan pulang

    kantor. Berdasarkan sampel yang dipilih secara random terhadap 10 guru Golongan III dan10 pegawai Golongan IV, diperoleh jam keterlambatan masuk kantor sebagai berikut :

  • 7/30/2019 TEKNIK ANALISIS KOMPARASIONAL.docx

    23/100

    23

    Analisis Komparasional

    Tabel. Keterlambatan Masuk Kantor Antara Guru Golongan III dan IV

    No Pegawai Golongan III Pegawai Golongan IV

    1

    23

    4

    5

    6

    7

    8

    9

    10

    12

    125

    9

    15

    16

    7

    14

    13

    16

    17

    136

    4

    7

    12

    13

    18

    14

    9

    Hipotesisnya :

    Ho : Tidak terdapat perbedaan disiplin kerjan antara pegawai Golongan III dan GolonganIV

    Ha : Terdapat perbedaan disiplin kerja antara pegawai Golongan III dan Golongan IVuntuk menghitung jumlah run, dapat digunakan untuk pengujian, maka deskripsi dua

    kelompok data tersebut disusun secara beruntun yaitu dari kecil ke yang besar :

    4 5 6 7 7 9 9 12 12 12

    B A B B A A B B A A

    13 13 13 14 14 15 16 16 17 18

    A B B B A A A A B B

    Jumlah run = 10.

    Untuk menguji signifikan selanjutnya dibandingkan dengan tabel. Dari tabel terlihat n1 = 10

    dan n2 = 10, maka harga run kritisnya = 6 untuk kesalahan 5%. Berdasarkan hal tersebut

    ternyata run hitung lebih besar dari pada tabel (10 > 6).

    Karena run hitung lebih besar dari pada tabel, maka Ho doterima dan Ha ditolak.

    Kesimpulannya tidak terdapat perbedaan disiplin pegawai Golongan III (kelompok A) dan

    Golongan IV (kelompok B).

  • 7/30/2019 TEKNIK ANALISIS KOMPARASIONAL.docx

    24/100

    24

    Analisis Komparasional

    Untuk test run ini, kriteria pengujiannya adalah bila run lebih besar atau sama dengan run dari

    tabel untuk taraf kesalahan tertentu, maka Ho diterima ( hitung > tabel, Ho diterima).B. KOMPARATIF k-SAMPEL (KOMPARATIF UNTUK MULTIVARIAT)

    Pengujian komparatifksampel akan tergantung pada jenis data dan bentuk hubungan

    antar sampel yang dibedakan. Hubungan sampel dapat dibedakan menjadi dua yaitu: sampel

    yang berkorelasi/berpasangan (related) dan sampel independen.

    1. SAMPEL BERKORELASITeknik statistik yang digunakan untuk menguji hipotesis sampel berkorelasi meliputi statistik

    parametrik dan non parametrik. Statistik parametrik meliputi Analisis of Varians (ANOVA)

    dan statistik non parametris meliputi test Cochran danFriedman.

    a. Statistik ParametrikUntuk statistik parametrik digunakan analisis varians. Analisis varians digunakan untuk

    menguji hipotesis komparatif rata-rata k sampel bila datanya berbentuk interval atau ratio.

    Satu sampel dalam k kejadian/pengukuran berarti sampel tersebut berpasangan. Satu sampel

    diberi perlakuan sampai 5 kali, ini berarti sudah 5 sampel berpasangan. Sedangkan k sampel

    dalam satu kejadian berarti sampel independen (lima sampel yang diberi satu kali perlakuan,

    adalah merupakan lima sampel independen).

    Terdapat beberapa jenis analisis varians yaitu:

    a) Analisis varians klarifikasi tunggal (singgle classification) atau anova satu jalurb) Analisis varians klasifikasi ganda (multiple classification) atau anova dua jalur.Adapun penjelasann dari kedua analisis varians tersebut adalah sebagai berikut:

    a) Analisis Varians Klasifikasi Tunggal (One Way Classif ication)atau Analisis VariansSatu Jalur (Anova Satu Jalur)

    Analisis varians ini digunakan untuk menguji hipotesis komparatif rata-rata k sampel

    secara serempak (atau 1 kategori). Langkah-langkah pengujiannya adalah:

    Merumuskan hipotesis Menguji homogenitas Analisis varians (ANAVA) Menguji hipotesis

    Penggunaan analisis varians dilandasi pada asumsi:

    1. Sampel diambil secara random2. Data berdistribusi normal3. Varians antar sampel homogen

  • 7/30/2019 TEKNIK ANALISIS KOMPARASIONAL.docx

    25/100

    25

    Analisis Komparasional

    Langkah-langkah pengujian hipotesis dengan anova satu jalur adalah sebagai berikut:

    1. Menghitung Jumlah Kuadrat Total (

    2. Menghitung jumlah kadrat antar kelompok

    3. Menghitung jumlah kuadrat dalam kelompok (Jkdal)

    JKdal = Jktot - JKant

    4. Menghitung mean kuadrat antar kelompok (

    , m adalah banyaknya kelompok

    5. Menghitung mean kuadrat dalam kelompok , N adalah jumlah sampel total

    6. Menghitung F hitung

    7. Membandingkan F hitung dengan F tabelF tabel ditentukan dengan menggunakan dk pembilang (m-1) dan dk penyebut (N-1).

    Kriteria pengujian:

    Ho diterima apabila F hitung lebih kecil atau sama dengan F tabel (Fh Ft)

    H1 diterima apabila F hitung lebih besar dari F tabel (Fh > Ft)

    8. Membuat kesimpulan Pengujian hipotesis.Tabel Ringkasan Anova Untuk Menguji Hipotesis k Sampel

    SV

    (Sumber

    Variasi)

    dk Jumlah Kuadrat (JK) MK Fh FtKeputus

    an

    tot N1 Tab

    F

    Fh >Ft

    Ha

    diteri

    ma

    ant m1

    dal N - m JKtot - JKant

    Contoh:

    Dilakukan penelitian untuk mengetahui pengaruh pengadaan LCD terhadap tingkat metode

    mengajar guru. Penelitian menggunakan sampl yang terdiri atas 15 orang guru yang diambil

  • 7/30/2019 TEKNIK ANALISIS KOMPARASIONAL.docx

    26/100

    26

    Analisis Komparasional

    secara random. Penelitian dilakukan dengan cara mengukur keefektifan mengajar guru

    sebelum menggunakan alat kerja baru, dan sesudah menggunakan 3 bulan dan 6 bulan. Jadi

    guru yang digunakan sebagai sampel adalah tetap, dan diulang selama tiga (3) kali.

    Keefektifan metode pengajaran guru diukur dari jumlah jumlah siswa yang lulus pada

    ulangan harian. Produktivitas selama tiga periode itu selanjutnya disusun ke dalam tabel

    dibawah ini

    No

    Produktivitas

    sebelum

    memakai alat

    kerja baru

    (X1)

    Produktivitas

    setelah 3 bulan

    memaka alat

    kerja baru

    (X2)

    Produktivitas

    setelah 6 bulan

    memakai alat

    kerja baru

    (X3)

    1

    2

    3

    4

    5

    6

    7

    8

    9

    10

    11

    12

    13

    14

    15

    12

    13

    10

    15

    13

    14

    10

    12

    13

    14

    13

    10

    13

    10

    15

    13

    15

    12

    18

    15

    17

    18

    20

    14

    16

    18

    16

    15

    13

    16

    18

    18

    14

    20

    15

    19

    20

    21

    18

    17

    17

    19

    16

    17

    14

    Hipotesis penelitianya adalah sebagai berikut :

    Ho : tidak terdapat perbedaan keefektifan metode mengajar guru dengan adanya LCD.(LCD tidak berpengaruh terhadap keefektifan metode mengajar guru)

    Ha : terdapat perbedaan keefektifan metode mengajar guru dengan adanya LCD.(LCD berpengaruh terhadap keefektifan metode mengajar guru)

  • 7/30/2019 TEKNIK ANALISIS KOMPARASIONAL.docx

    27/100

    27

    Analisis Komparasional

    PERHITUNGAN ANOVA

    No (X1) (X1) (X2) (X2) (X3) (X3) Xtot (Xtot)

    1

    2

    3

    4

    5

    6

    7

    8

    9

    10

    11

    12

    13

    14

    15

    12

    13

    10

    15

    13

    14

    10

    12

    13

    14

    13

    10

    13

    10

    15

    144

    169

    100

    225

    169

    196

    10

    144

    169

    196

    169

    100

    169

    100

    225

    13

    15

    12

    18

    15

    17

    18

    20

    14

    16

    18

    16

    15

    13

    16

    169

    225

    144

    324

    225

    289

    324

    400

    196

    256

    324

    256

    225

    169

    256

    18

    18

    14

    20

    15

    19

    20

    21

    18

    17

    17

    19

    16

    17

    14

    324

    324

    196

    400

    225

    361

    400

    441

    324

    289

    289

    361

    256

    289

    196

    43

    46

    36

    53

    43

    50

    48

    53

    45

    47

    48

    45

    44

    40

    45

    637

    718

    440

    949

    619

    846

    824

    985

    689

    741

    782

    689

    650

    558

    677

    Jml 187 2375 236 3782 263 4675 686 10832 12,47 15,73 17,53 2375 3782 4675

    s 1,77 2,22 2,13

    s 3,12 4,92 4,55

    Dari tabel ini dapat dihitung harga-harga yang diperlukan untuk uji Anova

    1. 2.

    +

  • 7/30/2019 TEKNIK ANALISIS KOMPARASIONAL.docx

    28/100

    28

    Analisis Komparasional

    3. JKdal = JKtot - JKant = 374,3197,92 = 176,384. 5.

    6. 7. Dengan dk pembilang = m1 = 31= 2

    dk penyebut = Nm = 453 = 42

    diperoleh Ternyata harga lebih besar dari harga . Karena harga

    maka Hipotesis Nol (Ho) yang diajukan ditolak dan Ha diterima.

    SV Dk JK MK Fh Ft Keputusan

    Total 451 374,3 -

    23,56

    3,22

    23,56 > 3,22

    Ha diterima

    antar

    kelompok2 197,92 98,96

    dalam

    kelompok42 176,38 4,2

    b) Analisis Varians Klasifikasi Ganda (Mul tiple Classif ication) atau Anova Dua jalan.Analisis varians klasifikasi ganda/dua jala/tiga jalan dst, merupakan teknik statisik

    inferensial parametris yang digunakan untuk menguji hipotesis komparatif lebih dari sua

    sampel (k sampel) secara serempak nila setiap sampel terdiri atas dua kategori atau lebih.

    Contoh : terdiri atas tiga kelompok sampel, dimana masing-masing sampel terdiri atas

    dua kategori, yaitu pria dan wanita.

    KategoriData

    Sampel I

    Data

    Sampel II

    Data

    Sampel III

    Sata

    Sampel IV

    Kategori I

    (Pria)

    6

    7

    9

    5

    6

    9

    7

    5

    4

    9

    7

    6

    Kategori II

    (Wanita)

    6

    5

    4

    5

    4

    3

    8

    5

    3

    5

    4

    3

  • 7/30/2019 TEKNIK ANALISIS KOMPARASIONAL.docx

    29/100

    29

    Analisis Komparasional

    ProduktivitasKera

    Dari tabel terlihat bahwa setiap sampel yang digunakan sebagai eksperimen teridir atas

    dua kategori, yaitu pegawai pria dan wanita. Berdasarkan hal tersebut, maka pengujian

    hipotesis akan dilakukan dengan Anova Dua Jalan (hanya untuk dua kategori, bila

    kategori tiga digunakan Anova Tiga Jalan,dst)

    Dengan adanya dua kategori pada setiap sampel yang digunakan pada penelitian, maka

    akan terdapat tiga hipotesis nol yang diuji yaitu :

    Ho1: tidak terdapat perbedaan produktivitas kerja pegawai berdasarkan alat kerjayang baru. Data ini merupakan data kolomyang ke bawah. Ada tiga kolom, yaitu

    (X1 = X2 = X3)

    Ho2: tidak terdapat perbedaan produktivitas kerja berdasarkan jenis kelamin. Dataini merupakan data bari s (row)yang ke kanan. Ada dua baris, karena kategorinya

    hanya dua yaitu pria dan wanita

    Ho3: tidak terdapat interaksi antara alat ker ja baru(variabel independen) denganjenis kelamin dalam hal produktivitas kerja (variabel dependen)/ interaksi kolom

    dengan baris

    Interaksi ini terjadi karena adanya kategori dalam setiap sampel. Interkasi

    merupakan pengaruh variabel independen terhadap salah satu kategori sampel dalam

    variabel dependen.

    Gambar. Kemungkinan Terjadinya Interaksi dalam Penggunaan Anova

    Penjelasan Gambar sebagai berikut :

    1) Terjadi interaksi yang signifikasn. Alat kerja baru ternyata hnya meningkatkanproduktivitas pegawai pria, dan malah cenderung menurunkan produktivitas kerja

    pegawai wanita.

    2) Tidak terjadi interaksi. Ternyata dengan adanya alat kerja baru dapat meningkatkansecara signifikan produktivitas kerja baik pria maupun wanita.

    3) Tidak terjadi interaksi. Alatbaru tidak meningkatkan produktivitas kerja pegawai prismaupun wanita. Tetapi produktivitas kerja pegawai priaselalu lebih tinggi dari wanita.

    Jadi, yang berpengaruh bukan alatnya, tetapi jenis kelaminnya.

  • 7/30/2019 TEKNIK ANALISIS KOMPARASIONAL.docx

    30/100

    30

    Analisis Komparasional

    Contoh Penggunaan Anova dua Jalur:

    Berdasarkan data yang tertera pada tabel dibawah ini dapat diuji Hipotesis Nol (Ho)

    Jenis

    Kelamin

    Pegawai

    Sampel I sebelum

    memakai alat kerjabaru

    Sampel II

    Setelah 3 bulan

    memakai alat kerja

    baru

    Sampel III

    Setelah 6 bulan

    memakai alat kerja

    baru

    Total

    X1 X12

    X2 X22

    X3 X32

    Xtot Xtot2

    Kelompok

    Pegawai

    Pia

    12

    13

    10

    15

    13

    1410

    12

    13

    14

    144

    169

    100

    225

    169

    196100

    144

    169

    196

    13

    15

    12

    18

    15

    1718

    20

    14

    16

    169

    225

    144

    324

    225

    289324

    400

    196

    256

    18

    18

    14

    20

    15

    1920

    21

    18

    17

    324

    324

    196

    400

    225

    361400

    441

    324

    289

    43

    46

    36

    53

    43

    5048

    53

    45

    47

    637

    718

    440

    949

    619

    846824

    985

    689

    741

    Total

    Bagia

    n

    Pria

    12

    6

    161

    2

    15

    8

    255

    2

    18

    0

    328

    4

    46

    4

    744

    8

    Kelompok

    Pegawai

    Wanita

    15

    13

    15

    12

    14

    10

    11

    13

    14

    15

    225

    169

    225

    144

    196

    100

    121

    169

    196

    225

    13

    15

    16

    12

    15

    14

    16

    13

    14

    13

    169

    225

    256

    144

    225

    196

    256

    196

    256

    169

    16

    17

    13

    14

    16

    15

    17

    15

    16

    14

    256

    289

    169

    196

    256

    225

    289

    225

    256

    196

    44

    45

    44

    38

    45

    39

    44

    41

    44

    42

    650

    683

    650

    484

    677

    521

    666

    563

    708

    617

    Total

    Bagian

    Wanita

    132 1770 141 2092 153 2357 426 6219

    Jml Total 258 3382 299 4644 333 5641 890 13667

    12,0 14,9 16,65s 1,68 2,13 2,25

    s2

    2,83 4,57 5,08

  • 7/30/2019 TEKNIK ANALISIS KOMPARASIONAL.docx

    31/100

    31

    Analisis Komparasional

    Contoh Penggunaan Anova Dua Jalan:

    Langkah-langkah dalam penggunaan anova dua jalan sebagai berikut :

    1. Menghitung JK total :

    2. Menghitung Jumlah Kuadrat Kolom (kolom arah ke bawah), dengan rumus:

    3. Menghitung Jumlah Kuadrat Baris (baris arah ke kanan), dengan rumus :

    4. Menghitung Jumlah Kuadrat Interaksi, dengan rumus :

    ()

    5. Menghitung Jumlah Kuadrat Dalam :

    6. Menghitung dk untuk :

  • 7/30/2019 TEKNIK ANALISIS KOMPARASIONAL.docx

    32/100

    32

    Analisis Komparasional

    a. dk kolom = k1 dalam hal ini jumlah kolom = 3.Jadi dkk= 31 = 2

    b. dk baris = b1 dalam hal ini jumlah baris = 2Jadi dkb = 21 = 1

    c. dk interaksi = dkkx dkb = 2 x 1 = 2. Atau ( k1 )( b1 )d. dk dalam = (Nk.b) = 603.2 = 54e. dk total = (N - 1) = 601 = 59

    7. Menghitung Mean Kuadrat (MK) : masing-masing JK dibagi dengan dk-nyaa. MKtot = 141,03 : 2 = 70,515

    b. MKbar = 24,06 : 1 = 24,06c. MKint = 28,71 : 2 = 14,35d. MKdal = 271,51 : 54 = 5,03

    Memasukan hasil perhitungan ke dalam Tabel Ringkasan Anova Dua Jalan, seperti di bawah

    ini :

    Sumber

    Variasidk

    Jumlah

    Kuadrat

    Mean

    KuadratFh

    Ft

    5%

    ( )Antar

    Kolom31 = 2 141,03 70,52 70,49 : 5,03 = 14,01 3,17

    Antar

    Baris21 = 1 24,06 24,06 24,06 : 5,03 = 4,78

    Interaksi

    (Kolom

    x Baris)

    2 x 1 = 2 28,71 14,35 14,35 : 5,03 = 2,85

    Dalam 602 x 3 = 54 271,51 5,03

    Total 601 = 59 465,33

    8. Menghitung harga Fhkol , Fhbar , Fhint dengan cara membagi dengan MKdal. DimanaMKdal = 5,03

    Fhkol = 70,52 : 5,03 = 14,02

    Fhbar= 24,06 : 5,03 = 4,78

    Fhint = 14,35 : 5,03 = 2,85

    Untuk mengetahui bahwa harga-harga F tersebut signifikan atau tidak, maka perludibandingkan dengan Ftabel.

  • 7/30/2019 TEKNIK ANALISIS KOMPARASIONAL.docx

    33/100

    33

    Analisis Komparasional

    1. Untuk kolom (Alat kerja lama dan Baru) harga Ftabel dicari dengan berdasarkan dk AntarKolom (pembilang) = 2, dan dk Dalam (penyebut) = 54 (F 2:54). Berdasarkan dk (2:54)maka

    harga Ftabel = 3,17 untuk . Karena Fhitung > Ftabel, maka Ho ditolak dan Haditerima. Hal ini brarti terdapat perbedaan produktivitas kerja berdasarkan alat kerja.

    (Sebelum dan sesudah 3 bulan dan 6 bulan menggunakan alat kerja baru). Alat kerja baru

    berarti meningkatkan produktivitas kerja baik untuk pegawai pria maupun wanita secara

    signifikan.

    2. Untuk Baris (Produktivitas kerja berdasarkan jenis kelamin). Harga Ftabel dicari berdasarkandk pembilang = 1 dan penyebut = 54. Harga Ftabel = 4,02 untuk . karena harga

    Fhitung > Ftabel,maka Ha diterima dan Ho ditolak. Hal ini berarti terdapat perbedaan

    produktivitas kerja berdasarkan jenis kelamin secara signifikan.

    3. Untuk Interaksi. Harga Ftabel dicari berdasarkan dk pembilang = 2 dan dk penyebut = 54.Berdasarkan dk tersebut harga Ftabel = 3,17 untuk .Fhitung< Ftabel dengan demikian

    Ha itolak dan Ho diterima. Jadi, kesimpulannya tidak terdapat interaksiyang signifikan

    antara alat kerja baru dengan produktivitas kerja pegawai berdasarkan jenis kelamin.

    b. Statistik Nonparametris

    Statistik nonparametris yang digunakan untuk menguji signifikasi hipotesis komparatif

    k sampel yang berpasangan antara lain adalah Chi kuadrat, Tes Cochran, dan Friedman.1)Chi Kuadrat k sampel

    Chi kuadrat k sampel digunakan untuk mnegkaji hipotesis komparatif lebih dari dua

    sampel, bila datanya berbentuk diskrit atau nominal. Rumus dasar yang digunakan untuk

    pengujian adalah sama dengan komparatif dua sempel independen, yaitu sebagai berikut.

    Contoh :

    Dilakukan penelitan untuk mengetahui ada tindakannya perbedaan harapan hidup ( life

    expectation /umur ) antar penduduk yang ada di pulau Jawa, yaitu DKI Jakarta, Jawa Barat,

    Jawa Tengah, Jawa Timur, dan Daerah Istimewa Yogyakarta ( DIY ). Dalam hal ini umur

    harapan hidup dikelompokkan menjadi dua yaitu di atas 70 tahun ke atas, dan di bawah 70

    tahun. Berdasarkan 1100 sempel untuk DKI Jakarta, 300 orang berumur 70 ke atas, dan 800

    orang berumur dibawah 70 tahun. Dari sampel 1300 orang untuk Jawa Barat, 700 orang

    berumur 70 ke atas, dan 600 orang berumur dibawah 70 tahun. Dari sampel 1300 sampel

    untuk jawa tengah, 800 orang berumur70 ke atas, dan 500 orang berumur di bawah 70 tahun.

  • 7/30/2019 TEKNIK ANALISIS KOMPARASIONAL.docx

    34/100

    34

    Analisis Komparasional

    Dari 1200 sampel untuk jawa timur , 70 orang berumur 70 ke atas, dan 500 orang berumur di

    bawah 70 tahun. Selanjutnya dari 900 sampel untuk DYI, 600 orang berumur berumur 70 ke

    atas, dan 300 orang berumur dibawah 70 tahun.

    Dari data tersebut seanjutnya disusun ke dalam tabel 6.30 berikut. Untuk dapat mengisi

    seluruh kolom yang ada pada tabel, maka perlu dihitung frekuensi yang diharapkan (fh)

    untuk kelima kelompok sampel tersebut dalam setiap aspek. Untuk mengetahui frekuensi

    yang diharapkan (fh) pertama- tama harus di hitung beberapa prosen dari keseluruhan sampel

    umur 70 tahun ke atas dan dibawah 70 tahun. Jumlah seluruh anggota sampel untuk 5 pripinsi

    tersebut adalah: 1300 + 1200 + 900 = 5800.

    Presentase umur kematian 70 tahun ke atas adalah ( P1 ):

    =

    Frekuensi yang diharapkan ( fh ) untuk umur di atas 70 tahun untuk 5 propinsi adalah sebagai

    berikut :

    1. DKI Jakarta = 1100 x 53,45% = 587, 952. Jawa Barat = 1300 x 53,45% = 694,853. Jawa Tengah = 1300 x 53,45% = 694,854. Jawa timur = 1200 x 53,45% = 641,405. DIY = 900 x 53,45% = 481,05Presentase umur 70 tahun kebawah adalah ( P2 ):

    = x 100% = 46,55 %Frekuensi yang diharapkan ( fh ) untuk umur di bawah 70 tahun untuk 5 propensi adalah

    sebagai berikut :

    1. DKI Jakarta = 1100 x 46,55% = 512,052. Jawa Barat = 1300 x 46,55% = 605,153.

    Jawa Tengah = 1300 x 46,55% = 605,15

    4. Jawa timur = 1200 x 46,55% = 558,605. DIY = 900 x 46,55% = 418,95Harga-harga tersebut selanjutnya dimasukka ke dalam tabel 6.29 sehingga harga Chi Kuadrat

    dapat dihitung:

  • 7/30/2019 TEKNIK ANALISIS KOMPARASIONAL.docx

    35/100

    35

    Analisis Komparasional

    TABEL

    PERBANDINGAN HARAPAN HIDUP PENDUDUK

    LIMA PROVINSI DI JAWA

    Propinsi Harapan

    hidup/ umur

    Dki

    Jakarta

    70 th

  • 7/30/2019 TEKNIK ANALISIS KOMPARASIONAL.docx

    36/100

    36

    Analisis Komparasional

    Pengujian hipotesis di atas adalah menguji perbedaan atau persamaan seluruh sampel

    secara bersama-sama. Untuk menguji antara satu sampel dengan sampel lain berbeda atau

    tidak, maka diperlukan lebih lanjut pengujian dua sampel. Bila dalam pengujian hipotesis

    untuk k sampel tersebut dinyatakan Ho diterima, itu juga berarti antara dua sampel juga tidak

    ada perbedaan. Tetapi kalau Ho ditolak, bisa terjadi hanya antara dua kelompok sampel

    tertentu saja yang berbeda, mungkin kelompok sampel yang lain tidak.

    2)Test CochranTest ini digunakan untuk menguji hipotesis komparatif k sampel berpasangan bila

    datanya berbentuk nominal dan frekuensi dikotomi. Misalnya jawaban dalam wawancara atau

    observasi hasil eksperimen berbentuk : ya-tidak; sukses-gagal; disiplin- tidak disiplin;

    terjual- tidak terjual; dsb. Selanjutnya jawaban tersebut diberi skor 0 untuk gagal dan, skor 1

    untuk sukses.

    Rumus yang digunakan untuk mengujian adalah sebagai berikut :

    [ ] Distribusi sampling Q mendekati disrtribusi Chi Kuadrat, oleh karena itu untuk menguji

    signifikan harga Q hitung tersbut, maka perlu dibandingkan dengan Tabel VI lampiran

    (harga-harga kritis untuk Chi Kuadrat ). Ketentuan pengujian adalah :bila Q hasil menghitung

    besar atau sama dengan tabel (), maka Ho ditolak dan Ha diterima.

    Contoh:

    Dilakukan penelitian untuk mengetahui efektifitas tiga metode kerja yang diadopsi dari

    konsultan. Untuk mengetahui hal ini, dilakukan penelitian dengan mencoba ke tiga metode

    tersebut pada 3 kelompok karyawan yang dipilih secara random. Masing-masing kelompok

    terdiri atas 15 karyawan. Efektifitas metode akan diukur dari gagal-tidaknya pegawai

    tersebut menyelesaikan pekerjaan dalam waktu 1 jam.

    Pekerja yang berhasil menyelesaikan pekerjaan maksimum 1 jam dinyatakan sukses (skor 1

    ) dan setelah 1 jam dinyatakan gagal ( diberi skor 0 ).

    Ho : Tiga metode mempunyai pengaruh yang sama terhadap prestasi kerja karyawan

    Ha : Tiga metode mempunyai pengaruh yang berbeda terhadap prestasi kerja karyawan

    Untuk pengujian hipotesis maka harga-harga tersebut selanjutnya dimasukkan dalam rumus

    6.25 di atas:

  • 7/30/2019 TEKNIK ANALISIS KOMPARASIONAL.docx

    37/100

    37

    Analisis Komparasional

    [ ]

    Untuk rumus diatas dk = k1 = 31 = 2. Berdasarkan dk = 2, untuk taraf kesalaha 5%

    maka harga Chi Kuadrat tabel = 5,99 ( lihat tabel VI lampiran ). Harga Q hitung = 5,64

    ternyata lebih kecil dari Q tabel = 5,99. Jadi Ho diterima dan Ha ditolak. Dengan demikian

    dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat perbedaan pengaruh yang signifikan metode kerja

    baru terhadap prestasi kerja baru pegawai. Ketiga metode mempunyai pengaruh yang

    sama/tidak berbeda.

    Tabel

    Prestasi kerja tiga kelompok karyawan

    Dalam menggunakan metode kerja baru

    Gj = jumlah yang sukses ( jumlah yang mendapat nilai 1 )

    Li = jumlah yang sukses kelompok I,II,III

    Li2 = kuadrat dari Li

    3). Test Friedman

    Friedman Two Way Anova ( Analisis Varian Dua Jalan Friedman ), dugunakan untuk

    menguji hipotesis komparatif k sampel yang berpasangan ( relared ) bila datanya berbentuk

    No. KEL I KEL II KEL III Li Li2

    1

    2

    3

    4

    5

    6

    7

    8

    9

    10

    11

    12

    13

    14

    15

    0

    1

    1

    0

    0

    0

    1

    0

    1

    0

    1

    0

    0

    0

    1

    1

    0

    1

    0

    1

    0

    1

    1

    0

    1

    0

    1

    0

    0

    0

    1

    1

    1

    1

    1

    0

    1

    1

    1

    1

    0

    1

    1

    0

    1

    2

    2

    3

    1

    2

    0

    3

    2

    2

    2

    1

    2

    1

    0

    2

    4

    4

    9

    1

    4

    0

    9

    4

    4

    4

    1

    4

    1

    0

    4

    Gj = 6 Gj = 7 Gj = 12

  • 7/30/2019 TEKNIK ANALISIS KOMPARASIONAL.docx

    38/100

    38

    Analisis Komparasional

    ordinal ( rangking ). Bila data yang terkumpul berbentuk internal, atau ratio, maka data

    tersebut diubah ke dalam data ordinal.

    Misal dalam suatu pengukuran diperoleh nilai sebagai berikut : 4, 7, 9, 6. Data tersebut

    adalah data interval. Selanjutnya data tersebut diubah ke ordinal ( rangking ) sehingga

    menjadi 1, 3, 4, 2. Karena distribusi yang terbentuk adalah distribusi Chi Kuadrat, maka

    rumus yang digunakan untuk pengujian adalah rumus Chi Kuadrat (X2) sebagai berikut :

    Dimana :

    N = banyak baris dalam table

    k= banyak kolom

    Rj = jumlah rangking dalam kolom

    Ketentuan pengujian : jika harga Chi Kuadrat hasil menghitung di atas lebih besar atau

    sama dengan () table maka Ho ditolak dan Ha diterima.

    Contoh :

    Dilakukan penelitian untuk mengetahui pengaruh tiga gaya kepemimpinan terhadap

    efektifitas kerja pegawai. Tiga gaya kepemimpinan itu adalah : Gaya kepemimpinan Direktif,

    Supportif, dan Partisipatif. Penelitain dilakuka terhadap 3 kelompok kerja ( N), dimana setiapkelompok terdiri atas 15 pegawai ( k). jadi jumlah seluruh pegawai ada 45. Gaya

    kepemimpinan Direktif diterapkan pada 15 pegawai pertama, Supportif pada 15 pegawai

    kedua, dan Partisipatif pada 15 karyawan ketiga. Setelah sebulan, dan efektifitas pekerja

    pegawai diukur denagn suatu instrumuen, yang terdiri 20 butir. Setiap butir yang digunakan

    pengamatan diberi skor 1, 2, 3, 4. Skor 1 berarti sangat tidak efektif, skor 2 tidak efektif,

    skor 3 efektif, dan skor 4 sangat efektif. Jadi untuk setiap orang akan mendapat skor tertinggi

    80 ( 4x20 ) dan terendah 20 (1x20).

    Ho : ketiga gaya kepemimpinan itu mempunyai pengaruh yang sama terhadap efektifitas

    kerja pegawai.

    Ha : ketiga gaya kepemimpinan itu mempunyai pengaruh yang berbeda terhadap efektivitas

    kerja pegawai.

  • 7/30/2019 TEKNIK ANALISIS KOMPARASIONAL.docx

    39/100

    39

    Analisis Komparasional

    Tabel

    Efektivitas kerja tiga kelompok pegawai

    (data interval)

    No.

    Kelompok

    Gaya Kepemimpinan

    Direktif Supportif Partisipatif1 76 70 75

    2 71 65 77

    3 56 57 74

    4 67 60 59

    5 70 56 76

    6 77 71 73

    7 45 47 78

    8 60 67 62

    9 63 60 75

    10 60 59 74

    11 61 57 60

    12 56 60 75

    13 59 54 70

    14 74 72 71

    15 66 63 65

    Untuk keperluan analisis, maka skor seluruh data 3 kelompok yang berupa data

    interval tersebut, diubah ke dalam data ordinal/rangking. Sebagai contoh untuk kelompok

    pertama, 76, 70, 75, maka rangkingnya adalah 3, 1, 2. ( angka 70 yang terkecil diberi

    rangking 1 ).

    Tabel

    Efektifitas Kerja Tiga Kelompok Pegawai

    (Data Ordinal)

    No.

    Kelompok

    Gaya Kepemimpinan

    Direktif Supportif Partisipatif

    1 3 1 2

    2 2 1 3

    3 1 2 3

    4 3 2 15 2 1 3

    6 3 1 2

    7 1 2 3

    8 1 3 2

    9 2 1 3

    10 2 1 3

    11 3 1 2

    12 1 2 3

    13 2 1 3

    14 3 2 1

    15 3 1 2Jumlah 32 22 36

  • 7/30/2019 TEKNIK ANALISIS KOMPARASIONAL.docx

    40/100

    40

    Analisis Komparasional

    Dari table tersebut diperoleh jumlah rangking dalam kelompok adalah 32, 22, 36.

    Harga-harga tersebut selanjutnya dimasukkan dalam rumus :

    X2 =

    23N( k+1 )

    X2 = [ 322 + 222 + 362 ]3(15)(3+1) = 6,93

    Untuk menguji signifikan ini, maka perlu dibandingkan dengan table VI lampiran ( harga

    kritis untuk Chi Kuadrat ). Untuk tes ini dk = k-1 =2. Jadi untuk dk = 2, dan kesalahan =

    0,05 maka harga Chi Kuadrat Tabel = 5,99. Harga Chi Kuadrat hitung ternyata lebih besar

    dari table ( 6,93 > 5,99 ). Dengan demikian Ho ditolak dan Ha diterima. Hal ini berarti tiga

    gaya kepemimpinan itu berpengaruh signifikan terhadap efektifitas kerja pegawai. Data

    yang diperoleh dari sampel mencerminkan populasi di mana sampel diambil.

    2. Sampel Independen ( Terpisah )

    Pengujian hipotesis komparatif k sampel independen dapat menggunakan baik statistic

    parametric maupun nonparametris. Statistik parametris digunakan bila data berbentuk interval

    atau rasio, serta distribusinya membentuk kurva normal. Sedangkan statistik nonparametris

    digunkan bila data berbentuk nomial maupun ordinal, dengan distribusi bebas ( tidak harus

    normal ).

    a. Statistik ParametrisStatistik parametris yang digunakan untuk mengkaji hipotesis komparatif rata-rata k

    sampel bila datanya berbentuk interval atau ratio adalah dengan analisis of varian ( Anova ).

    Seperti telah dikemukakan bahwa Anova dapat digunakan untuk menguji k sampel yang

    berpasangan maupun independen. Pada bagian di berikan contoh Anova satu jalan (

    klasifikasi tunggal ) dan Anova Dua Jalan ( klasifikasi ganda ) unntuk sampel independen.

    1) Anova Satu Jalan ( Klasifikasi tunggal )Contoh :

    Dilakukan penelitian untuk mengetahui ada tidaknya perbedaan kemampuan berdiri pelayan

    took, yang berasal dari kota, desa, dan gunung. Pengukuran kempuan berdiri

    dilakukan dengan pengamatan selama sehari. Jumlah sampel pelayanan yang bersal dari kota

    10, desa 9 dan gunung 11 orang. Dalam sehari itu kemampuan lama berdiri pelayan dicatat,

    dan datanya ditunjukkan pada table 6.34 berikut.

  • 7/30/2019 TEKNIK ANALISIS KOMPARASIONAL.docx

    41/100

    41

    Analisis Komparasional

    Hipotesis yang diajukan adalah :

    Ho : Tidak terdapat perbedaan kemampuan berdiri yang signifikan di antara kelompok

    pelayan toko yang berasal dari Kota, Desa Dan Gunung.

    Ha : Terdapat perbedaan kemampuan berdiri yang signifkan di antara tiga kelompok pelayan

    toko yang bersal dari Kota, Desa, Dan Gunung.

    Langkah-langkah pengujian hipotesis seperti yang telah diberikan pada contoh

    Anova untuk data berpasangan ( correlated ), yaitu

    1. Menghitung JK Total2. Menhitung JK Antara3. Menghitung MK Antara4. Menghitung MK Dalam5. Menghitung F hitung dengan cara menbagi MK antara dengan MK dalam6. Membandingkan F hitung dengan F table7. Membuat keputusan pengujian hipotesis Ho ditolak atau diterima.

    Tabel

    Kemampuan Berdiri Pelayan Toko Dari Tiga

    Kelompok.Jam/Hari (X1 X2 X3)

    No Pelayan Asal

    Kota

    Pelayan Asal

    Desa

    Pelayan Asal Gunung Total

    1

    2

    3

    4

    5

    6

    7

    8

    9

    10

    11

    4

    5

    4

    6

    5

    3

    4

    3

    5

    6

    16

    25

    16

    36

    25

    9

    16

    9

    25

    36

    4

    5

    6

    7

    4

    6

    4

    5

    3

    16

    25

    36

    49

    16

    36

    16

    25

    9

    7

    4

    5

    6

    7

    5

    6

    7

    6

    7

    6

    49

    16

    25

    36

    49

    25

    36

    49

    36

    49

    36

    15

    14

    15

    19

    16

    14

    14

    15

    14

    13

    6

    81

    66

    77

    121

    90

    70

    68

    83

    70

    114

    36

    -

    S45,00

    4,50

    1,08

    1,16

    213 44,00

    4,40

    1,26

    1,61

    228 66

    6

    1

    1

    406 155 876

    Sebelum langkah-langkah perhitungan dilakukan, maka terlebih dulu perlu diuji

    homogenitas varians, karena salah satu asumsi penggunaan Anova untuk pengujian

    hipotesis adalah varians antara kelompok harus homogen.

  • 7/30/2019 TEKNIK ANALISIS KOMPARASIONAL.docx

    42/100

    42

    Analisis Komparasional

    F= = = 1,61

    Harga ini selanjutnya dibandingkan dengan harga F table dengan dk pembilang = 9

    1 = 8 dan dk penyebut 11 1 = 10, berdasarkan dk pembilang 8 dan penyebut 10, ternyata

    harga F table 3,07 untuk 5%.Karena harga F hitung lebih kecil dari harga F table ( 1,61 median

    3

    1

    5,5*

    2

    5,5*

    2

    6*

    9

    6*

    Jumlah yang

    membaca > median

    3

    10

    5,5*

    9

    5,5*

    10

    6*

    3

    6*

    Jumlah 11 11 12 12

    JUMLAH YANG DIHARAPKAN DENGAN peluang tiap kelompok=0,5; Gol. I (11 x

    0,5)=5,5; Gol III(12 x0,5)=5 dst.

    Untuk golongan I, jumlah yang membaca diatas median hanya 1,yaitu 4. (4 diatas 3). Untuk

    golongan II = 2, golongan III = 2, dan golongan IV = 9. Selanjutnya nilai-nilai yang telah

    dihitung dalam tabel 6.39 tersebut dimasukkan kedalam rumus 6.27 jadi,

    Harga Chi Kuadrat hitung tersebut selanjutnya dibandingkan dengan Chi Kuadrat

    tabel, dengan = k-1 dan di tetapkan 0,05. dk = k-1 = 4-1 = 3. Dengan mengguanakan tabel

    Chi Kuadrat tabel dapat ditemukan aitu sebesar 7,815. Ternyata Chi Kuadrat

    di hitung

    lebih dari kecil dari tabel (5,76 < 7,815). Karena harga hitung lebih kecil dari hargatabel, maka Ho ditolak dan Ha diterima. Dengan demikian terdapat perbedaan yang

    signifikan terhadap jumlah koran yang dibaca oleh pegawai berdasarkan golongan gajinya.

    Dari data terlihat bawa golongan IV lebih banyak membaca koran dari pada golongan I.

  • 7/30/2019 TEKNIK ANALISIS KOMPARASIONAL.docx

    53/100

    53

    Analisis Komparasional

    3) Analisia Varians Satu Jalan Kruskal-Walls

    Teknik ini digunakan untuk menguji hipotesis k sampel independen bila datanya

    berbentuk ordinal. Bila dalam pengukuran ditemukan data berbentuk interval atau rasio,

    maka perlu diubah dulu ke dalam data ordinal (data berbentuk rangking/peringfkat).

    Rumus yang digunakan untuk mengui adalah sebagai berikut:

    Dimana :

    N = banyak baris dalam tabel

    K = banyak kolom

    = jumlah rangking dalam kolomRumus tersebut di bawah distribusi Chi Kuadrat dengan dk= k-1.Contoh :

    Dilakukan penelitian untuk mengetahui perbedaan prestasi kerja pegawai yang rumahnya

    jauh da dekat, jarak rumah ini di kelompokkan menjadi 3 yaitu,

    I : (1-5)km,

    II : (>5-10)km dan

    III: (>10)km.Penelitian dilakukan pada 3 kelompok sampel yang diambil secara random. Jumlah pegawai

    pada sampel I = 11, sampel II = 12 dan sampel III = 10. Pengukuran dilakukan dengan

    instrumen prestasi.

    Ho = tidak dapat perbedaan prestasi kerja pegawai berdasarkan jarak rumah dan jarak kantor.

    Ha = terdapat perbedaan prestasi kerja pegawai berdasarkan jarak rumah dengan jarak kantor.

    Data hasil ditunjukkan pada Tabel berikut:

  • 7/30/2019 TEKNIK ANALISIS KOMPARASIONAL.docx

    54/100

    54

    Analisis Komparasional

    Tabel

    Prestasi kerja pegawai berdasarkan jarak rumah dengan kantor

    Jarak RumahDengan Kantor

    0-5 km >5-10 km >10 km

    78

    92

    68

    56

    77

    82

    81

    62

    91

    53

    85

    82

    89

    72

    57

    62

    75

    64

    77

    84

    56

    8869

    69

    79

    65

    60

    71

    74

    83

    56

    59

    90

    Karena test kruskal-walls ini bekerja dengandata ordinal, maka data tersebut di atas

    yang berupa data interval tersebur diubah kedalam bentuk data ordinal. Jadi 3 kelompok

    tersebut dibuat rangking dari yang terkecil sampai yang terbesar.

    Untuk memudahkan merangking urutkan data dari yang terkecil ke terbesar. Jumlah

    rangking terakhir harus sama dengan jumlah seluruh data. Jumlah rangking masing-masing

    kelompok sdeperti yang ditunjukkan pada tabel tersebut di atas adalah: R1 = 205,5 R2 =

    203,5 dan R3 = 152,5. Harga-harga tesebut selanjutnya dimasukkan kedalam rumus

    Tabel

    Rangking prestasi kerja pegawai berdasarkan jarak rumah dengan kantor

    Jarak Rumah Dengan Kantor

    0-5 km Rank >5-10 km Rank >10 km Rank

    78

    92

    68

    56

    77

    82

    81

    62

    91

    53

    85

    21,0

    33,0

    12,0

    3,0

    19,5

    24,5

    23,0

    8,5

    32,0

    1,0

    28,0

    82

    89

    72

    57

    62

    75

    64

    77

    84

    56

    88

    69

    24,5

    30,0

    15,0

    5,0

    8,5

    18,5

    10,0

    19,5

    27,0

    3,0

    29,0

    13,5

    69

    79

    65

    60

    71

    74

    83

    56

    59

    90

    13,5

    22,0

    11,0

    7,0

    16,0

    17,0

    26,0

    3,0

    6,0

    31,0

  • 7/30/2019 TEKNIK ANALISIS KOMPARASIONAL.docx

    55/100

    55

    Analisis Komparasional

    ANALISIS KOMPARASIONAL PARAMETRIK

    DENGAN SPSS

    Pengujian hipotesis dengan menggunakan bantuan program komputer saat ini sangat

    diperlukan. jika kita menghadapi jumlah data yang banyak, maka pengujian dengan

    menggunakan perhitungan manual akan memakan waktu dan tenaga yang besar. Untuk itulah

    penggunaan program komputer akan sangat membantu. Program yang paling sering

    digunakan dalam melakukan analisis statistik termasuk pengujian hipotesis adalahstatistical

    package for social sciences (SPSS).

    1. Uji t satu sampelSudah tau kan uji T satu sampel, kalau belum baca dulu postingan yang ini, kalau yang dulu

    hitungannya manual, sekarang kita akan apikasikan di SPSS :

    1. Buka SPSS anda.

    2. Misalkan saya memiliki datanya seperti di bawah ini :

    3. Kita akan melakukan uji apakah data yang kita dapatkan berbeda dengan data sebelumnya,

    menurut informasi rata-rata kunjungan pasien tahun lalu sebanyak 20 orang.

    http://statistik-kesehatan.blogspot.com/2011/03/uji-t-satu-sampel-one-sample-t-test.htmlhttps://lh6.googleusercontent.com/-wsz4B5pUKH4/TYdaTkOsUmI/AAAAAAAAAFc/3szUAQHR8zA/s1600/spss-1.JPGhttp://statistik-kesehatan.blogspot.com/2011/03/uji-t-satu-sampel-one-sample-t-test.html
  • 7/30/2019 TEKNIK ANALISIS KOMPARASIONAL.docx

    56/100

    56

    Analisis Komparasional

    4. Pada menu di SPSS pilih Analyze --> Compare Means --> One-Sample T Test, jelasnya

    5. Setelah itu akan muncul jendela seperti ini :

    https://lh4.googleusercontent.com/-V2zn5TkfRnk/TYdb0LhoEeI/AAAAAAAAAFk/UX2HMOMZGKw/s1600/spss-3.jpghttps://lh6.googleusercontent.com/-naqt3H60L6g/TYdbjCfuzOI/AAAAAAAAAFg/c_vl03UaAdE/s1600/spss-2.JPGhttps://lh4.googleusercontent.com/-V2zn5TkfRnk/TYdb0LhoEeI/AAAAAAAAAFk/UX2HMOMZGKw/s1600/spss-3.jpghttps://lh6.googleusercontent.com/-naqt3H60L6g/TYdbjCfuzOI/AAAAAAAAAFg/c_vl03UaAdE/s1600/spss-2.JPGhttps://lh6.googleusercontent.com/-naqt3H60L6g/TYdbjCfuzOI/AAAAAAAAAFg/c_vl03UaAdE/s1600/spss-2.JPG
  • 7/30/2019 TEKNIK ANALISIS KOMPARASIONAL.docx

    57/100

    57

    Analisis Komparasional

    6. Pilih variabel "kunjungan pasien", lalu klik tanda 'segitiga' untuk memindahkan variabel

    tersebut ke kotak 'Test Variables'.

    7. Isi kotak 'Test Value' dengan angka "20"(angka 20 merupakan rata-rata kunjungan pasien

    tahun lalu), kemudian klikOK. Hasilnya :

    8. Kesimpulan

    Dari tabel "One-Sample Statistics" terlihat bahwa rata-rata kunjungan sebanyak 23 orang,

    dengan standar deviasi 3,387. Bila melihat dari rata-rata kunjungan saat ini memang ada

    perbedaan, namun perbedaan ini apakah bermakna secara statistik ?

    Mari kita lihat pada tabel "One-Sample Test" pada kolom "Sig.(2-tiled)" diperoleh nilai P =

    0,001, maka nilai P < , sehingga Ho ditolak. Dengan demikian dapat kita simpulkan bahwa

    ternyata pada uji statistik dua sisi (2-tailed) pada taraf nyata = 0,05, menunjukan adaperbedaan yang bermakna antara kunjungan pasien tahun lalu dengan tahun ini.

    https://lh3.googleusercontent.com/--8M7L0PmYPc/TYdc8vHduCI/AAAAAAAAAFs/RscmTQ43BrM/s1600/spss-5.jpghttps://lh6.googleusercontent.com/-DWrqLFs1Wv4/TYdcfwkDUmI/AAAAAAAAAFo/fUK5paug4rM/s1600/spss-4.jpghttps://lh3.googleusercontent.com/--8M7L0PmYPc/TYdc8vHduCI/AAAAAAAAAFs/RscmTQ43BrM/s1600/spss-5.jpghttps://lh6.googleusercontent.com/-DWrqLFs1Wv4/TYdcfwkDUmI/AAAAAAAAAFo/fUK5paug4rM/s1600/spss-4.jpghttps://lh3.googleusercontent.com/--8M7L0PmYPc/TYdc8vHduCI/AAAAAAAAAFs/RscmTQ43BrM/s1600/spss-5.jpg
  • 7/30/2019 TEKNIK ANALISIS KOMPARASIONAL.docx

    58/100

    58

    Analisis Komparasional

    2.Uji t dua sampel ( Bivariat)a. Uji t sampel independent

    Untuk melakukan pengujian beda rata-rata yang independen dengan menggunakan

    program SPSS dapat dilakukan dengan menggunakan langkah-langkah sebagai berikut:

    Misalnya seorang guru tertarik untuk melihat perbedaan nilai mata pelajaran Fiqh antara dua

    kelas dengan menggunakan dua metode yang berbeda. Pada kelas A digunakan metode

    diskusi dan pada kelas B digunakan metode ceramah. Pada akhir materi sang guru

    memberikan tes kepada kedua kelas tersebut. Dalam kesempatan ini kita akan menguji

    hipotesis nol (H0):

    tidak ada perbedaan antara metode diskusi dan metode ceramah dengan menggunakan

    SPSS.Untuk melakukan pengujian beda rata-rata yang saling dependen dengan menggunakanprogram SPSS dapat dilakukan dengan menggunakan langkah-langkah sebagai berikut:

    Masukkan nilai-nilai yang diperoleh siswa ke dalam program SPSS sebagai berikut:

    Setelah itu klik pada ANALYZE > COMPARE MEANS > INDEPENDENT SAMPLE T

    TEST pada menu sehingga kota dialog Independent Sample T Test terbuka.

  • 7/30/2019 TEKNIK ANALISIS KOMPARASIONAL.docx

    59/100

    59

    Analisis Komparasional

    Masukkan variable nilai pada kotak Test Variable(s) dan variable metode pada kotak

    Grouping Variabel. Setelah itu klik DEFINE VARIABLE sehingga kota Define Variable

    terbuka

    Masukkan angka 1 pada Group 1: dan angka 2 pada Group 2 setelah itu klik CONTINUE

    sehingga kita kembali ke kotak Independent-Samples T Test.

  • 7/30/2019 TEKNIK ANALISIS KOMPARASIONAL.docx

    60/100

    60

    Analisis Komparasional

    Setelah itu klik Options dan masukkan 95 pada kotak Confidence Interval. Nilai 95 bermakna

    tingkat kepercayaan yang akan kita uji adalah 95%. Setelah itu klik CONTINUE dan kita

    kembali ke kotak kotak Independent-Samples T Test. Setelah itu klik OK sehingga SPSS

    menampilkan outputnya.

    Dari hasil output SPSS terlihat bahwa ada dua hasil perhitungan yaitu Groups Statistics dan

    Independent Sample T Test.

    Pada Group Statistics dipaparkan hasil perhitungan SPSS tentang jumlah data, nilai rata-rata,

    standar deviasi dan standar error rata-rata. Dari hasil terlihat bahwa rata-rata nilai pada

    metode diskusi adalah 51,44 dengan standar deviasi 10,382 sedangkan pada metode ceramah

    adalah 68,88 dengan standar deviasi 12,299.

    Tabel Independent Sample T Test pertama memaparkan uji apakah kedua kelompok memiliki

  • 7/30/2019 TEKNIK ANALISIS KOMPARASIONAL.docx

    61/100

    61

    Analisis Komparasional

    varian yang sama. Karena nilai Sig (0,608) > (0,05), maka dapat disimpulkan bahwa kedua

    kelompok memiliki varian yang sama.

    Berdasarkan hasil perhitungan SPSS di atas terlihat bahwa thitung = -3,170 dengan dk = 15

    sehingga H0 ditolak. Disamping menggunakan perbandingan nilai t, output SPSS juga

    memberikan perbandingan Sig (2-tailed). Karena Sig (2-tailed)

    b. Uji t sampel dependent (berpasangan)Uji-t untuk data berpasangan berarti setiap subjek diukur dua kali. Misalnya sebelum dan

    sesudah dilakukannya suatu intervensi atau pengukuran yang dilakukan terhadap pasangan

    orang kembar. Dalam contoh ini akan membandingkan data sebelum dengan sesudah

    intervensi.Contoh Kasus :

    Suatu studi ingin mengetahui pengaruh suatu metode diet, lalu diambil 28 ibu sebagai sampel

    untuk menjalani program diet tersebut. Pengukuran berat badan yang pertama (BBIBU_1)

    dilakukan sebelum kegiatan penyesuaian diet dilakukan, dan pengukuran berat badan yang

    kedua (BBIBU_2) dilakukan setelah dua bulan menjalani penyesuaian diet.

  • 7/30/2019 TEKNIK ANALISIS KOMPARASIONAL.docx

    62/100

    62

    Analisis Komparasional

    Buka SPSS, dan masukan datanya seperti ini :

    Kita akan melakukan uji hipotesis untuk menilai apakah ada perbedaan berat badan ibu antara

    sebelum dengan sesudah mengikuti program diet, langkah-langkahnya sebagai berikut.

    http://1.bp.blogspot.com/-Ayq6dZtko4M/TZJ5ytMPvbI/AAAAAAAAAHA/onJMod-X9yo/s1600/2.jpghttp://3.bp.blogspot.com/-tPque55QYuE/TZKCg60qRlI/AAAAAAAAAHY/0yT38toZwDU/s1600/11.JPGhttp://1.bp.blogspot.com/-Ayq6dZtko4M/TZJ5ytMPvbI/AAAAAAAAAHA/onJMod-X9yo/s1600/2.jpghttp://3.bp.blogspot.com/-tPque55QYuE/TZKCg60qRlI/AAAAAAAAAHY/0yT38toZwDU/s1600/11.JPG
  • 7/30/2019 TEKNIK ANALISIS KOMPARASIONAL.docx

    63/100

    63

    Analisis Komparasional

    Dari menu utama, pilihlah: Analyze-->Compare Mean-->Paired-Sample T-test.

    Pilih variabel BBIBU_1 dan BBIBU_2 dengan cara mengklik masing-masing variable

    tersebut.Kemudian klik tanda segitiga untuk memasukkannya ke dalam kotakPaired-Variables.

    Seperti nampak di bawah ini :

    Selanjutnya klikOKuntuk menjalankan prosedur. Pada layar Output tampak hasil seperti

    berikut:

    Dari 28 subjek yang diamati terlihat bahwa rata-rata (mean) berat badan dari ibu sebelum

    intervensi (BBIBU_1) adalah 57.54, dan rata-rata berat badan sesudah intervensi (BBIBU_2)

    adalah 56,21. Uji t yang dilakukan terlihat pada tabel berikut:

    http://4.bp.blogspot.com/-lwsd4Mnnvns/TZKCojTV4jI/AAAAAAAAAHc/tGvputc__LE/s1600/55.JPGhttp://3.bp.blogspot.com/-rRqplvGnfVA/TZJ6Z6tCDmI/AAAAAAAAAHI/se9WdkRdZQY/s1600/4.JPGhttp://4.bp.blogspot.com/-1Fp3OxTFn84/TZJ6ES7PsGI/AAAAAAAAAHE/rgg01Tkp7r8/s1600/3.JPGhttp://4.bp.blogspot.com/-lwsd4Mnnvns/TZKCojTV4jI/AAAAAAAAAHc/tGvputc__LE/s1600/55.JPGhttp://3.bp.blogspot.com/-rRqplvGnfVA/TZJ6Z6tCDmI/AAAAAAAAAHI/se9WdkRdZQY/s1600/4.JPGhttp://4.bp.blogspot.com/-1Fp3OxTFn84/TZJ6ES7PsGI/AAAAAAAAAHE/rgg01Tkp7r8/s1600/3.JPGhttp://4.bp.blogspot.com/-lwsd4Mnnvns/TZKCojTV4jI/AAAAAAAAAHc/tGvputc__LE/s1600/55.JPGhttp://3.bp.blogspot.com/-rRqplvGnfVA/TZJ6Z6tCDmI/AAAAAAAAAHI/se9WdkRdZQY/s1600/4.JPGhttp://4.bp.blogspot.com/-1Fp3OxTFn84/TZJ6ES7PsGI/AAAAAAAAAHE/rgg01Tkp7r8/s1600/3.JPG
  • 7/30/2019 TEKNIK ANALISIS KOMPARASIONAL.docx

    64/100

    64

    Analisis Komparasional

    Dari hasil uji-t berpasangan tersebut terlihat bahwa rata-rata perbedaan antara BBIBU_1

    dengan BBIBU_2 adalah sebesar 1.321. Artinya ada penurunan berat badan sesudahintervensi dengan rata-rata penurunan sebesar 1.32 kg.

    Hasil perhitungan nilai t adalah sebesar 5,133 dengan p-value 0.000 dapat ditulis 0,001 (uji

    2-arah). Hal ini berarti kita menolak Ho dan menyimpulkan bahwa secara statistik ada

    perbedaan yang bermakna antara rata-rata berat badan sebelum dengan sudah intervensi.

    Dari hasil di atas kita bisa menilai bahwa program diet tersebut berhasil.

    3.Uji Multivariata. Uji Anava satu jalur

    ANOVA merupakan lanjutan dari uji-t independen dimana kita memiliki dua

    kelompok percobaan ataulebih. ANOVA biasa digunakan untuk membandingkan mean dari

    dua kelompok sampel independen (bebas). Uji ANOVA ini juga biasa disebut sebagai One

    Way Analysis of Variance.

    Asumsi yang digunakan adalah subjek diambil secara acak menjadi satu kelompok n.

    Distribusi mean berdasarkan kelompok normal dengan keragaman yang sama. Ukuran

    sampel antara masing-masing kelompok sampel tidak harus sama, tetapi perbedaan ukuran

    kelompok sampel yang besar dapat mempengaruhi hasil uji perbandingan keragaman.

    Hipotesis yang digunakan adalah:

    H0: 1 = 2 = k (mean dari semua kelompok sama)

    Ha: i j (terdapat mean dari dua atau lebih kelompok tidak sama)

    http://4.bp.blogspot.com/-SLPVCOX7EtY/TZKDFgM_CiI/AAAAAAAAAHg/bhTX1Gfe5Ns/s1600/66.JPG
  • 7/30/2019 TEKNIK ANALISIS KOMPARASIONAL.docx

    65/100

    65

    Analisis Komparasional

    Statistik uji-F yang digunakan dalam One Way ANOVA dihitung dengan rumus (k-1), uji F

    dilakukan dengan membandingkan nilai Fhitung (hasil output) dengan nilai Ftabel.

    Sedangkan derajat bebas yang digunakan dihitung dengan rumus (n-k), dimana k adalah

    jumlah kelompok sampel, dan n adalah jumlah sampel. p-value rendah untuk uji ini

    mengindikasikan penolakan terhadap hipotesis nol, dengan kata lain terdapat bukti bahwa

    setidaknya satu pasangan mean tidak sama.

    Sebaran perbandingan grafis memungkinkan kita melihat distribusi kelompok. Terdapat

    beberapa pilihan tersedia pada grafik perbandingan yang memungkinkan kita menjelaskan

    kelompok. Termasukbox plot, mean, median, dan error bar.

    Contoh Kasus.

    Evaluasi pada metode pengajaran oleh pengawas untuk anak-anak sekolah Paket C adalah

    sebagai berikut:

    Sebelum diinput ke dalam SPSS susunan data harus dirubah dahulu karena data diatasberbentuk matriks, untuk yang datanya tidak dalam bentuk matriks tabel, tidak perlu dirubah.

    Tabelnya adalah seperti tabel berikut:

    http://3.bp.blogspot.com/_u4bpjUnKqWU/Sx-X0Y4Y05I/AAAAAAAAAho/1LnCLcpxbs0/s1600-h/anova_1.jpghttp://3.bp.blogspot.com/_u4bpjUnKqWU/Sx-XsUoghRI/AAAAAAAAAhg/ryAZ8fTq_sI/s1600-h/anova_2.jpghttp://3.bp.blogspot.com/_u4bpjUnKqWU/Sx-X0Y4Y05I/AAAAAAAAAho/1LnCLcpxbs0/s1600-h/anova_1.jpghttp://3.bp.blogspot.com/_u4bpjUnKqWU/Sx-XsUoghRI/AAAAAAAAAhg/ryAZ8fTq_sI/s1600-h/anova_2.jpg
  • 7/30/2019 TEKNIK ANALISIS KOMPARASIONAL.docx

    66/100

    66

    Analisis Komparasional

    Data ini kemudian dapat dimasukkan ke dalam worksheetSPSS agar dapat dilakukan

    analisis.

    Hipotesis yang digunakan adalah:

    H0 : 1 = 2 = 3 = 4 = 5 (mean dari masing-masing kelompok metode adalah sama)

    H1: 1 2 3 4 5 (terdapat mean dari dua atau lebih kelompok metode

    tidak sama)

    Langkah-langkah pengujian One Way ANOVA dengan software SPSS adalah sebagai

    berikut:

    1. Input data ke dalam worksheet SPSS, tampilannya akan seperti berikut ini:

    Data view:

    Sedangkan Variabel view:

    2. Kemudian jalankan analisis dengan memilihANALYZECOMPARE MEANSONE WAY

    ANOVA, seperti berikut ini:

    http://4.bp.blogspot.com/_u4bpjUnKqWU/Sx-YEV8pS9I/AAAAAAAAAh4/ynXwynJJyRk/s1600-h/anova_4.jpghttp://1.bp.blogspot.com/_u4bpjUnKqWU/Sx-X9zEIefI/AAAAAAAAAhw/ToUKC0kwgk0/s1600-h/anova_3.jpghttp://4.bp.blogspot.com/_u4bpjUnKqWU/Sx-YEV8pS9I/AAAAAAAAAh4/ynXwynJJyRk/s1600-h/anova_4.jpghttp://1.bp.blogspot.com/_u4bpjUnKqWU/Sx-X9zEIefI/AAAAAAAAAhw/ToUKC0kwgk0/s1600-h/anova_3.jpg
  • 7/30/2019 TEKNIK ANALISIS KOMPARASIONAL.docx

    67/100

    67

    Analisis Komparasional

    3. Setelah muncul kotak dialog, maka pindahkan variabel metode keDEPENDEN LIST, dan

    variabel waktu keFACTOR.

    4. Setelah variabel dependen dimasukkan pilih OPTION, kemudian checklist

    Descriptive danHomogeneity-of-Variance box, seperti gambar berikut

    kemudian klikcontinue.

    http://1.bp.blogspot.com/_u4bpjUnKqWU/Sx-Yb59ATuI/AAAAAAAAAiQ/OMPCOE10NZ8/s1600-h/anova_7.jpghttp://1.bp.blogspot.com/_u4bpjUnKqWU/Sx-YTxb4yVI/AAAAAAAAAiI/kttYYWxb4WQ/s1600-h/anova_6.jpghttp://2.bp.blogspot.com/_u4bpjUnKqWU/Sx-YLL_UsQI/AAAAAAAAAiA