tb paru ppt

Upload: muthia-dewi

Post on 12-Oct-2015

237 views

Category:

Documents


3 download

TRANSCRIPT

  • *

  • Tuberkulosis adalah penyakit menular langsung yang disebabkan oleh kuman TB Mycobacterium tuberculosis. Sebagian besar kuman TB menyerang paru, tetapi dapat juga mengenai organ tubuh lainnya.Penularan : droplet nuclei*

  • Latar BelakangKuman mikobakterium tuberkulosa Robert Koch 1882Sudah lama ada dan di kenal sejak dahuluObat-obatnya belum lama dikenaliDiagnosis sulit

  • Latar BelakangKuman mikobakterium tuberkulosa Robert Koch 1882Sudah lama ada dan di kenal sejak dahuluObat-obatnya belum lama dikenaliDiagnosis sulit

  • Tujuan penulisanUntuk mengetahui definisi dan penangan tuberkulosis paru tanpa komplikasi

  • EpidemiologiWHO 1990 3,8 juta kasus baru TB ( 49% di Asia Tenggara)1984-1991 kasus di seluruh dunia kec Amerika dan EropaSurvey Kesehatan Rumah Tangga depkes RI 1972 penyebab kematian no 3 tersering 1980 penyebab kematian no 4 tersering 1992 penyebab kematian no 2 tersering 1995 penyebab kematian no 3 (usia) dan no 1 (penyakit infeksi)

  • Tahun 2004 : Laporan WHO, kematian terbesar akibat TB terdapat di Asia tenggara yaitu 625.000 orang. Angka mortalitas sebesar 39 orang per 100.000 penduduk.

    Angka mortaliti tertinggi : Afrika yaitu sebesar 83 per 100.000 penduduk.*

  • MorfologiBatang, tidak berspora dan tidak berkapsukLapisan lemak tinggi (asam mikolat) struktur komplek sehingga bersifat tahan asam

  • Patogenesis.....

  • *

  • KlasifikasiTuberkulosis paru 1. berdasarkan hasil pemeriksaan BTA + dan -2. berdasarkan tipe pasien kasus baru, relaps, drop out, gagal, kronik, pindahan, bekas TBTuberkulosis ekstra paruKGB, otak, tulang, kulit, usus, ginjal, sal kencing, pleura, perikard

  • DiagnosisGejala klinik 1. Lokal2. Sistemik3. Ekstra paru

  • Gejala Klinis TB parubatuk berdahak selama 2-3 minggu atau lebih. Batuk dapat diikuti dengan gejala tambahan yaitu dahak bercampur darahbatuk darahsesak nafasbadan lemasnafsu makan menurunberat badan menurunMalaiseberkeringat malam hari tanpa kegiatan fisikdemam meriang lebih dari satu bulan.*

  • Diagnosis TB paruDitemukannya kuman TB dengan pemeriksaan 3 spesimen dahak yaitusewaktu (S) : saat datang pertama kali (hari pertama)pagi (P): dahak pagi hari dari rumah (hari kedua)sewaktu (S) : dahak yang dikumpulkan saat menyerahkan dahak pada hari kedua

    *

  • Diagnosis TB ekstra paru :

    Gejala dan keluhan tergantung organ yg terkena : kaku kuduk (meningitis), pleuritis, gibbus (spondilitis tb) dll*

  • Klasifikasi berdasarkan hasil pemeriksaan dahak mikroskopis:Tuberkulosis paru BTA positif.- Sekurang-kurangnya 2 dari 3 spesimen dahak SPS hasilnya BTA positif.- 1 spesimen dahak SPS BTA positif dan foto toraks dada menunjukkan gambaran tuberkulosis.- 1 spesimen dahak SPS BTA positif dan biakan kuman TB positif.- 1 atau lebih spesimen dahak positif setelah 3 spesimen dahak SPS pada pemeriksaan sebelumnya BTA negatif dan tidak ada perbaikan setelah pemberian antibiotika non OAT.

    *

  • Tuberkulosis paru BTA negatifKasus yang tidak memenuhi definisi pada TB paru BTA positif.Kriteria diagnostik harus meliputi:- Paling tidak 3 spesimen dahak SPS BTA negatif- Foto toraks abnormal menunjukkan gambaran tuberkulosis.- Tidak ada perbaikan setelah pemberian antibiotika non OAT.- Ditentukan (dipertimbangkan) oleh dokter untuk diberi pengobatan.

    *

  • Klasifikasi berdasarkan riwayat pengobatan sebelumnyaKasus barupasien yang belum pernah diobati dengan OAT atau sudah pernah menelan OATkurang dari satu bulan (4 minggu).

    Kasus yang sebelumnya diobati :- Kasus kambuh (Relaps)pasien tuberkulosis yang sebelumnya pernah mendapat pengobatan tuberkulosis dan telah dinyatakan sembuh atau pengobatan lengkap, didiagnosis kembali dengan BTA positif (apusan atau kultur).

    *

  • - Kasus setelah putus berobat (Default ) pasien yang telah berobat dan putus berobat 2 bulan atau lebih dengan BTA positif.- Kasus setelah gagal (failure) pasien yang hasil pemeriksaan dahaknya tetap positif atau kembali menjadi positif pada bulan kelima atau lebih selama pengobatan.

    *

  • Kasus Pindahan (Transfer In) Pasien yang dipindahkan keregister TB lain untuk melanjutkan pengobatannya

    Kasus lain: Semua kasus yang tidak memenuhi ketentuan diatas seperti:Tidak diketahui riwayat pengobatan sebelumnyaPernah diobati, tp tdk diketahui hsl pengobatannyaKembali diobati dengan BTA negatif*

  • Alur Diagnosis TB*

  • Pengobatan TBbertujuan untuk menyembuhkan pasien, mencegah kematian, mencegah kekambuhan, memutuskan rantai penularan dan mencegah terjadinya resistensi kuman terhadap OAT*

  • Pengelompokan OAT*

    Golongan dan jenisObat Gol 1./Obat Lini PertamaIsoniazid (H)Ethambutol (E)Pirazinamide (Z)Rifampisin (R)Streptomycin (S)Gol 2./obat suntik/ obat suntikan lini keduaKanamycin (Km)Amikacin (Am)Capreomycin (Cm)Gol 3./ golongan floroquinolonOfloxacin (Ofx)Levofloxacin (Lfx)Moxifloxacin (Mfx)Gol 4./ obat bakteriostatik lini keduaEthionamide (Eto)Prothionamide (Pto)Cycloserine (Cs)Para amino salisilat(PAS)Terizidone (Trd)Gol 5./ obat yang belum terbukti efikasinya dan tidak direkomendasikan WHOClofazimine (Cfz)Linezolid (Lzd)Amoxilin-clavulanate(Amx-Clv)Thioacetazone (Thz)Clarithromycin (Clr)Imipenem (Ipm)

  • Jenis, sifat dan dosis OAT*

  • Panduan OAT di Indonesia1. Kategori-1 (2HRZE/ 4H3R3)Paduan OAT ini diberikan untuk pasien baru: Pasien baru TB paru BTA positif.Pasien TB paru BTA negatif foto toraks positifPasien TB ekstra paru

    *

  • Tabel 1. dosis paduan OAT KDT kategori 1*

  • Tabel 2. dosis paduan OAT-Kombipak kategori 1

    *

    Tahap pengobatanLama pengobatanDosisPerhari/kaliJumlah hari/kali menelan obatTab isoniazid 300mgKaplet rifampisin 450mgTablet pirazinamid 500mgTab etambutol 250mgIntensif2 bln113356Lanjutan 4 bln21--48

  • 2. Kategori -2 (2HRZES/ HRZE/ 5H3R3E3)Paduan OAT ini diberikan untuk pasien BTA positif yang telah diobati sebelumnya:Pasien kambuhPasien gagalPasien dengan pengobatan setelah default (terputus)*

  • Tabel 3. dosis paduan OAT KDT kategori 2*

  • Tabel 4. dosis paduan OAT Kombipak kategori 2*

    Tahap pengobatanLama pengobatanTab isoniazid 300mgKap rifampisin 450mgTab pirazinamid 500mg EtambutolStreptomisin injJumlah hari/kali menelan obatTab250mgTab400mgTahap intensif (dosis harian)2 bln1 bln11113333--0,75gr-5628Tahap lanjutan (dosis 3xseminggu)4 bln21-12-60

  • OAT sisipan (HRZE)Paket sisipan KDT adalah sama seperti paduan paket untuk tahap intensif kategori 1 yang diberikan selama sebulan (28 hari)

    Tabel 5. dosis KDT untuk sisipan

    *

  • Pemantauan kemajuan pengobatan TB*

    Tipe pasien TB Tahap pengobatanHasil pemeriksaan dahakTindak lanjutPasien baru dengan pengobatan kategori 1Akhir tahap intensifNegatifTahap lanjutan dimulaiPositifDilanjutkan dgn OAT sisipan 1 blnJika stlh sisipan msh positif:Tahap lanjutan tetap diberikanJika memungkinkan, lakukan biakan, tes resistensi atau rujuk ke layanan TB-MDRPada bln ke 5 pengobatanNegatifPengobatan dilanjutkanPositifPengobatan diganti dgn OAT kategori 2 mulai dari awal.Jika memungkinkan lakukan biakan,tes resistensi atau rujuk ke layanan TB-MDR

  • *

    Pasien baru dgn pengobatan kategori 1Akhir pengobatan NegatifPengobatan dilanjutkanPositifPengobatan diganti dgn OAT kategori 2 mulai dari awal.Jika memungkinkan lakukan biakan,tes resistensi atau rujuk ke layanan TB-MDR

    Pasien baru BTA positif dgn pengobatan ulang kategori 2Akhir intensifNegatifTeruskan pengobatan dgn tahap lanjutanPositifBeri sisipan 1 bln. Jika stlh sisipan msh positif:Tahap lanjutan tetap diberikanJika memungkinkan, lakukan biakan, tes resistensi atau rujuk ke layanan TB-MDR

    Tipe pasien TB Tahap pengobatanHasil pemeriksaan dahakTindak lanjut

  • *

    Tipe pasien TBTahap pengobatanHasil pemeriksaan dahakTindak lanjutPasien BTA positif dgn pengobatan ulang kategori 2Pada bulan ke-5 pengobatanNegatifPengobatan diselesaikanpositifPengobatan dihentikan, rujuk ke layanan TB-MDRAkhir pengobatanNegatifPengobatan diselesaikanPositifPengobatan dihentikan, rujuk ke layanan TB-MDR.

  • Hasil pengobatan pasien TB BTA positif

    SembuhPasien telah menyelesaikan pengobatannya secara lengkap dan pemeriksaan ulang dahak (follow-up) hasilnya negatif pada AP dan pada satu pemeriksaan follow-up sebelumnya Pengobatan Lengkappasien telah menyelesaikan pengobatannya secara lengkap tetapi tidak ada hasil pemeriksaan apusan dahak ulang pada AP dan pada satu pemeriksaan sebelumnya Meninggalpasien yang meninggal dalam masa pengobatan karena sebab apapun. Pindahpasien yang pindah berobat ke unit pencatatan dan pelaporan (register)lain dan hasil pengobatannya tidak diketahui.

    *

  • Default (Putus berobat)pasien yang tidak berobat 2 bulan berturut-turut atau lebih sebelum masa pengobatannya selesai. GagalPasien yang hasil pemeriksaan dahaknya tetap positif atau kembali menjadi positif pada bulan kelima atau lebih selama pengobatan.

    *

  • Efek samping ringan OAT*

  • Efek samping berat OAT*

    *