tabloid prioritas edisi 27

48
EDISI 27 - TAHUN I | 16 - 22 JULI 2012 www.prioritasnews.com DENGAN RP 3.000 DUNIA ANDA GENGGAM NASIONAL MAIN PECAT GAYA GUMILAR 11 BERBURU PAELLA DI DASAR MADRID PERJALANAN 24 SHARAPOVA PIMPIN TIM OLIMPIADE SPORTS 47 48 HALAMAN | TERBIT SETIAP SENIN Rebutan Tambang Dihantam

Upload: tabloid-prioritas

Post on 31-Mar-2016

372 views

Category:

Documents


31 download

DESCRIPTION

EDISI 27 TAHUN I | 16 22 JULI 2012

TRANSCRIPT

Page 1: Tabloid Prioritas Edisi 27

EDISI 27 - TAHUN I | 16 - 22 JULI 2012 www.prioritasnews.com DENGAN RP 3.000 DUNIA ANDA GENGGAM

NASIONALMAIN PECAT GAYA GUMILAR

11BERBURU PAELLA DI DASAR MADRID

PERJALANAN 24SHARAPOVA PIMPIN TIM OLIMPIADE

SPORTS 47

48 HALAMAN | TERBIT SETIAP SENIN

Rebutan Tambang Dihantam

Rebutan Tambang

Page 2: Tabloid Prioritas Edisi 27

PEMIMPIN UMUM/PEMIMPIN REDAKSI:ZULFAN LINDAN

WAKIL PEMIMPIN UMUM/ PEMIMPIN PERUSAHAAN/PENANGGUNGJAWAB:ROMMY FIBRI

REDAKTUR PELAKSANA:DWIDJO U. MAKSUM

REDAKTUR:DEDE AZWAR NURMANSYAH,

LIS YULIAWATI, MUHAMAD FASABENI, RAMIDI, SUNARIYAH

STAF REDAKSI:ENDAH LISMARTINI,

IMAM HIDAYAH, MIFTAHUL ANAM, MUHAMMAD KODIM, MUSTAKIM,

PRAMINTO MOEHAYAT, SALMAN NASUTION, YEKTHI HESTHI MURTHI,

YUDHO RAHARJO

REPORTER:AGUS HARIYANTO, ASMA RUBAYYI ASTARI,

BADRU T. AL WAHDI, BUSHTARI ARIYANTI, FADILA F. ARMADITA,

LUKMAN AL HARIES, NOVA ANGGITA,

RIZKITA SARI, WINDA DESTIANA PUTRI

SEKRETARIS:

NOVIE AGUSTHINA

TIM KREATIF:ADITYO SAROSO, M.R.Z. ARIFIN,

RAIS DIOSDADO,

REDAKTUR FOTO:BUDIYANTO

FOTOGRAFER:ADRI IRIANTO, KURNIAWAN MAS’UD

MANAJER MARKETING:ALIREZA ALATAS

PEMASARAN:M.K. RANGGA

SIRKULASIZAHARI

Penerbit PT. Media Nasional RestorasiAlamat: Gedung Prioritas, Jl. RP. Soeroso 46,

Gondangdia lama, Jakarta Pusat - 10350Telepon: 021-3140988 (hunting)

Fax (021)-31927237/3100685Percetakan PT. Gramedia Printing

Bank Mandiri, ac. 123.000.601.984.0an. PT. Media Nasional Restorasi

Wartawan Prioritas selalu dibekali tanda

pengenal dan dilarang meminta/ menerima

apa pun dari narasumber.

TOKOH: M Busyro Muqoddas, SH, M.HumYogyakarta, 17 Juli 1952

indeks

Cucu pendiri Nahdatul Ulama (NU) KH Hasyim As’ary, Aizzudin Abdur-rahman, terpilih sebagai Ketua Umum Ikatan Pencak Silat NU Pagar Nusa periode 2012-2017 dalam Kongres II di Pondok Pesantren Sunan Drajat, Paciran, Lamongan, Jawa Timur (11/7). Lelaki yang akrab disapa Gus Aiz itu berhasil mengungguli lima kandidat lain. Kongres Pagar Nusa diikuti 25 wilayah dan 253 cabang dari seluruh Indonesia.

Sebagai ketua umum, Gus Aiz menegaskan, akan melakukan penataan organisasi dan pembinaan atlet. “Di samping itu, Pagar Nusa juga harus melakukan olah intelektual, ekonomi, serta kesenian dan budaya,” ujar-nya. Pagar Nusa selaku badan otonom PBNU, lanjutnya, berperan penting menjaga para ulama, kyai, dan pesantren saat berdakwah keagamaan dan kemasyarakatan dalam bingkai NKRI; selain pula menjaga tradisi pesan-tren yang dalam sejarah pendidikan agama mampu mengurai karut-marut persoalan di masyarakat.

Ternyata jatuhnya pesawat Sukhoi Superjet 100 Mei lalu, yang menewas-kan semua penumpangnya bukan peristiwa kecelakaan pesawat terakhir. Belum lama ini, kecelakaan pesawat yang tragis kembali terjadi. Pesawat milik TNI AU jenis Fokker 27 jatuh tepat di atas perumahan penduduk dan menggerus beberapa rumah di Komplek Rajawali Halim Perdana Kusuma. Beberapa korban tewas dan luka berat. Beberapa waktu bersel-ang, lagi-lagi kecelakaan pesawat terjadi. Kali ini menimpa pesawat latih jenis Cessna PKHL Alfa 5 milik Aero Flayer Institute (AFI) yang jatuh di Kuningan. Begitu banyak dan beruntun tragedi itu membuat saya heran. Apakah kualitas pesawat kita rata-rata memang sudah jelek? Begitu mu-rahkah nyawa manusia dibandingkan mengecek atau mempersiapkan pesawat agar layak terbang? Saya kira negara kita mampu membeli be-berapa pesawat baru (baik komersial, latih, maupun tempur), yang cang-gih, sehingga tidak sekadar menjadi tempat penampungan pesawat bekas pakai negara lain. Nyawa itu mahal. Tapi kenapa hanya dihargai selembar tiket atau asuransi yang harganya tidak seberapa?

Osten ArmandoPasteur, Bandung

EDISI 27 - TAHUN I | 16 - 22 JULI 2012

putih kekuningan yang dikena-kan lelaki itu. Gambar burung rajawali, menancap kuat pada punggung kaos kumalnya.

Meskipun jarak begitu dekat, tak ada pengendara mobil mem-buka kaca lalu melemparkan sekeping uang. Mereka hanya spontan memperlambat laju ken-daraan, semata-mata melihat gambar burung yang ‘berteng-ger’ di punggung pengemis itu. Saya pun demikian. Pandangan dan pikiran beberapa saat ter-paku pada gambar itu. Kakinya yang kokoh, paruhnya yang ga-rang, serta sorot matanya yang tajam, menyita konsentrasi visual. Kondisi rapuh lelaki itu sirna ditelan kegagahan gambar di punggungnya.

Entah, darimana lelaki itu mendapatkan kaos lusuh yang mencengangkan itu. Dia meng-angguk ketika saya menaruh pelan lembaran rupiah ke dalam cawan di tangannya. Dia sama sekali tak sadar jika kostum yang dia kenakan telah menyita sekian banyak pasang mata.

Selewat beberapa menit ber-selang, pikiran saya melayang pada suatu waktu ketika tiap sore menghabiskan waktu di pantai Brighton di selatan Syd-ney. Saya lupa berapa senja

saya habiskan di pinggir pantai, menunggu elang laut, sang ra-jawali melintas. Ketika burung besar itu membiarkan sayapnya mengepak dan menguasai ang-kasa, pesawat terbang yang hendak turun di bandara Syd-ney pun kalah wibawa. Di mana-pun, burung itu berhasil me-rampas perhatian siapapun yang melihatnya. Dia menja-di simbol keyakinan adanya zat luar biasa yang bisa mem-

buatnya memiliki kekuasan atas alam.

Dengan rentang waktu masa hidup hingga 70 tahun, rajawali berani memgambil resiko me-nanggalkan paruh dan cakar-nya yang renta. Sebuah ke-sakitan yang luar biasa, namun bakal ditebus dengan tumbuh-nya paruh dan cakar baru yang lebih kokoh. Sosoknya menjadi mitologi dan inspirasi hampir seluruh bangsa di dunia. Pe-ngaruhnya pada hewan lain sangat besar. Jika terbang se-mua yang dilaluinya bakal ter-

Huma di Kaos Pengemis

KARIR : Di awal pekan ini, Anda perlu lebih licik

dan cermat saat menghadapi rekan yang ser-ingkali memanfaatkan Anda.

KEUANGAN :

Rezeki itu tidak selalu berbentuk materi.

ASMARA : Lebih baik tetap bersabar dan menikma-

ti semua proses yang ada.

Sepanjang minggu ini Anda harus lebih berhati-hati dalam melakukan segala sesua-tu. Jangan ceroboh. Kebiasaan buruk Anda meremehkan sesuatu yang penting, sehingga ada saja yang kurang.

Z O D I O L I T I K

Iklan dan langganan hubungiNovie : 0857.1010.7073 (Langganan) Fanpage Prioritas :

Zulfan Lindan

Melaju di tikungan dekat stasiun Cikini menjelang tengah malam Rabu pekan

lalu, semua kendaraan men-dadak melambat. Situasi lalu lintas tak sedang macet, bah-kan cenderung sepi. Sepanjang siang, warga Jakarta usai meng-gunakan haknya, memilih calon Gubernur DKI Jakarta.

Seorang lelaki berambut kusut, bercelana panjang se-paroh, menyeberang jalan. Langkahnya gontai, perlahan, dan terhuyung. Tangan kanan-nya memegang cawan plastik berisi beberapa keping uang recehan. Lelaki itu menyendera semua pengendara kendaraan, memperlambat laju, menoleh kepadanya. Semua arah mata tertuju pada punggung kaos

timpa bayang-bayang kepak sayapnya.

Sejak ribuan tahun silam, bangsa Persia begitu memuja burung besar ini. Mereka me-nyebut rajawali besar dengan sebutan huma atau homa. Suku-suku Indian juga sangat mengangungkan. Pemujaan itu terus berlangsung hingga kini. Nanyak negara dan lem-baga menggunakan huma se-bagai simbol.

Satu hal yang membeda-kan rajawali dengan jenis bu-rung apapun adalah dia tidak terbang dengan mengerah-kan kekuatan tenaga, melain-kan melayang. Dengan hanya mengepakkan sayap, dia bisa memanfaatkan angin untuk membantunya berburu men-cari makan buat anak-anak-nya. Jika ada seorang saja di negeri ini memiliki jiwa seperti sang huma, dia pan-tas menjadi pemimpin. Bisa memberikan perlindungantanpa menghamburkan ke-kuatan dan janji-janji. Lelaki renta di dekat tikungan Ci-kini itu tentu akan diajak ke sarangnya yang tinggi, tanpa terpesona lebih dulu pada gambar di punggung kaosnya yang kumal.

36

Prihatin dengan kondisi pengge-buk drum generasi tua yang hidup tak layak, Gilang Rama-dhan menggelar acara peng-galangan dana untuk mereka.

Galang Solidaritas Drummer

Dana pendidikan meningkat setiap tahun, namun masyarakat miskin tetap kesulitan meng-akses pendidikan yang murah dan bermutu.

Anggaran Boros, Sekolah Dipersulit

Design Cover :Adityo Saroso

Cancer

INISIASICucu Pendiri NU, Ketua Umum Pagar Nusa

Murahnya Nyawa Penumpang

Prihatin menyaksikan muramnya wajah perekonomian nasional akibat dominasi ras tertentu, ia mengusung pribumisasi dan menggalang kekuatan ekonomi revolusioner.

Memberontak Kedikta-toran Ekonomi Politik

32

Kebanyakan orang Amerika percaya bahwa Iran sedang mengembangkan uranium untuk bom atom.

“Amerika Tidak Akan Serang Iran”

30 39

Page 3: Tabloid Prioritas Edisi 27
Page 4: Tabloid Prioritas Edisi 27

4 LAPORAN UTAMA EDISI 27 - TAHUN I | 16 - 22 JULI 2012

Hal 6

Hal 7

Saling Silang Izin TambangPT Aneka Tambang ter-ancam kehilangan dua wilayah pertambangannya di Konawe Utara. Potensi kerugian negara mencapai Rp 42 triliun.

Amputasi Antam Di KonaweSejumlah perusahaan tam-bang negara kehilangan izin tambang. Modusnya, memotong lahan yang dikelola BUMN dan mem-bagikannya ke swasta oleh kepala daerah.

Hal 8

Sengketa Antam di KonaweSengkarut tambang kem-bali terulang. Kali ini di Ta-punopaka, Konawe Utara, Sulawesi Tenggara. Kon-sensi pertambangan milik PT Aneka Tambang (Antam) seluas 14.570 hektar yang dikuasai sejak 1999 di ka-wasan tersebut  tiba-tiba sebagian beralih kepemi-likan.

Rakyat dan Negara Rugi Triliunan Rupiah

Kronologis tumpang tindih tambang konawe

Otonomi daerah bak kartu sakti bagi penguasa daerah berburu rente. Perusahaan tambang plat merah kalang kabut mengamankan aset.

Tak seperti biasanya Selasa pagi pekan lalu Menteri Badan Usaha Milik Ne-gara (BUMN), Dahlan

Iskan olahraga berjalan kaki sendi-rian di Monumen Nasional. Me-ngenakan sepatu bermerk DI, ce-lana jogging biru tua dan kaos polo putih berkerah oranye, dia berja-lan cepat tanpa pengawal yang bi-asa menemani. Prioritas menyapa dan menanyakan perkembangan kasus pencaplokan lahan tambang nikel PT Antam, Tbk di Kabu-paten Konawe Utara (Konut), Sulawesi Tenggara oleh PT Duta Inti Perkasa Mineral (DIPM), anak perusahaan Harita Group milik Lim Hariyanto Wijaya Sar-wono.

“Saya minta Antam all out, minta maaf ya, saya minta selu-ruh karyawan Antam berkemah di sana. Supaya semua karyawan

6 Mei 2005, PT ANTAM berdasarkan Surat Kepu-tusan (SK) Bupati Kon-awe Nomor 161 Tahun 2005 tentang Pemberian Kuasa Pertambangan Eksploitasi (KW 99STP057.A/SULTRA) mendapatkan ijin untuk melakukan eksploitasi tambang di Tapunopaka.

Kemudian terjadi peme-karan wilayah sehingga Tapunopaka menjadi wilayah Kabupaten Ko-nawe Utara di Propinsi Sulawesi Tenggara yang diputuskan berdasarkan Undang-Undang (UU) Nomor 13 Tahun 2007 tentang Pembentukan Wilayah Kabupaten Ko-nawe Utara di Propinsi Sulawesi Tenggara.

Belakangan diketahui PT DIPM belum berbadan hukum. Pengesahan sebagai badan hukum dari Menteri Hukum dan HAM baru diperoleh pada tanggal 21 Novem-ber 2007.

PT ANTAM lalu men-gajukan gugatan ke Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN) atas pembatalan SK Bupati Konut 153/2008 dan SK Bupati Konut 267/2007.

28 Oktober 2008, PTUN Kendari mengabulkan gugatan PT ANTAM seluruhnya dan membatalkan SK Bupati Konut 153/2008 dan 267/2007.

Tahun 2009 Bupati Konut berganti menjadi Herry Silondae

11 Januari 2010, Herry Silondae mengeluarkan SK No 4, 5 dan 6 tahun 2010 tentang Pembata-lan surat Bupati Konawe Utara No. 153 tahun 2008 yang dibuat oleh Aswad Sulaiman. SK ini juga memberi izin kuasa eksplorasi dan meminta PT ANTAM melanjutkan kegiatan di Tapunopaka.

Berikutnya Aswad Sulaiman dan DIPM mengajukan banding ke Pengadilan Tinggi Tata Usaha Negara (PTTUN) Makasar atas keputusan tersebut. Di tingkat banding, gugatan PT ANTAM ditolak. Begitu pula di tingkat kasasi. Akibatnya, SK Bupati No 153/2008 dan 267/2007 tetap berlaku. Padahal menurut PT ANTAM, SK tersebut cacat hukum karena dikeluarkan oleh penjabat bupati yang tidak berhak mem-batalkan keputusan bupati de�initif. Apalagi ketika izin dikeluarkan status PT DIPM belum berbadan hukum.

Sebelumnya, tanggal 29 September 2007 Penjabat Bupati Konawe Utara telah menerbitkan SK No. 267 tahun 2007 tentang Pemberian Kuasa Pertambangan Eksplorasi (KW 07 STP 034) Kepada PT Duta Inti Perkasa Mineral (DIPM) yang merupakan bagian dari perusahaan HARITA GROUP, berdasarkan SK Bupati Konut 267/2007) yang ternyata wilayahnya merupakan bagian dari wilayah Kuasa Pertambangan (KP) PT ANTAM yang dikurangi tersebut.

Tahun 2008, penjabat sementara Bupati Konawe Utara H. Aswad Sulaiman menerbitkan Surat Keputusan Bupati Konawe Utara No. 153 Tahun 2008 tanggal 17 Maret 2008 tentang Revisi Batas dan Luas Kuasa Pertambangan Eksploitasi (KW 99 ST057.A/SULTRA) yang mengurangi luas wilayah Kuasa Pertambangan (KP), yang diterbitkan berdasarkan SK Bupati Konawe No.161 tahun 2005 dari 6.213 Ha menjadi 5.000 Ha

juga merasa memiliki. Saya juga mau ikut berkemah di sana,” kata Dahlan mencoba memberi solusi.

Kasus ini bermula saat peme-rintah menerbitkan Undang Un-dang (UU) Nomor 13 tahun 2007 tentang pemisahan Ka-bupaten Konut dari Kabupaten Konawe. Tak berselang lama usai penetapan Kabupaten Konut, pada 29 september 2007 Penjabat Bupati Konut H. Aswad Sulaiman mengeluarkan Surat Keputusan (SK) No. 267/2007 tentang pem-berian KP eksplorasi kepada PT DIPM yang mengambil wilayah dari wilayah Kuasa Pertamba-ngan (KP) PT Aneka Tambang (Antam).

Sejatinya kawasan konsesi KP PT Antam seluas 6.213 hektar itu telah disahkan dengan SK Bu-pati Konawe Lukman Abu Nawas No. 161/2005 untuk eksploitasi

dan produksi nikel di wilayah Ta-punopaka dan Pulau Bahubulu. “DIPM merupakan bagian dari perusahaan Harita Group, yang pada saat memperoleh izin KP Eksplorasi dari Bupati Konut sesuai SK No.267/2007, masih belum berbadan hukum,” kata Direktur Eksekutif Indonesian Resources Studies, Marwan Batu-bara, Selasa pekan lalu.

Kemudian pada 17 Maret 2008, Aswad Sulaiman kembali menerbitkan SK No. 153/2008 untuk merevisi batas dan luas KP eksploitasi Antam, sehingga hanya menjadi 5.000 hektar yang sebelumnya 6.213 hektar. Konsesi seluas 1.213 hektar diberikan Aswad kepada PT DIPM. (lihat kronologis)

Akibat penyerobotan lahan tambang PT Antam ini, menu-rut Marwan, negara berpotensi

dirugikan sekitar Rp 42 triliun, di luar biaya yang dikeluarkan untuk penyelidikan umum dan eksplorasi sebesar Rp 260 miliar. “Sikap rakus pemburu rente dan kekuatan uang pengusaha swasta serakah, penyelewengan tampak-nya tak dapat dibasmi dan keru-gian triliunan rupiah harus di-tanggung negara dan rakyat,” te-gas Marwan.

Ternyata bukan hanya kehilang-an periuk nikel, Menteri BUMN Dahlan juga merasa terusik lan-taran Antam adalah perusahaan negara yang telah menjadi milik publik karena terdaftar di bursa efek. Sejak kasus itu menyeruak, performance perusahaan tambang plat merah itu turut terganggu di pasar saham.

“Tiba-tiba aset KP Antam hi-lang, betapa itu menggangu bursa saham. Cari uang ya cari uang,

Aktivitas pertambangan di Sulawesi Tenggara.Joss Hasrul/Beritakendari.com

Page 5: Tabloid Prioritas Edisi 27

5LAPORAN UTAMAEDISI 27 - TAHUN I | 16 - 22 JULI 2012

Pertengahan tahun 2010, Aswad Sulaiman terpilih menjadi bupati setelah memenangkan pilkada.

PT DIPM kemu-dian menggugat balik SK Herry Silondae.

Apalagi Aswad Sulaiman juga menerbitkan kem-bali beberapa IUP yang dibikin secara backdated (tanggal mundur). Aki-batnya terjadi tumpang tindih antara IUP PT DIPM dan PT ANTAM

25 Agustus 2011 ANTAM mengajukan gugatan pembatalan terhadap SK 153/2011 di PTUN Kendari

ANTAM juga mengajukan gugatan baru atas tumpang tindihnya IUP PT DIPM dengan PT ANTAM

SK ini dianggap tidak patut oleh PT ANTAM karena bertentangan dengan pasal 119 UU No. 4 tahun 2009. Pasal tersebut menjelaskan, izin IUP hanya bisa dicabut bila pemegang IUP tidak memenuhi ke-wajiban yang ditetapkan dalam IUP, melakukan tindak pidana atau dinyatakan pailit.

10 April 2012, majelis hakim mengeluarkan pu-tusan yang menyatakan gugatan PT ANTAM tidak dapat diterima. Alasan-nya, PT ANTAM tidak memiliki kepentingan untuk menggugat karena sudah tidak lagi berada dalam kapasitas untuk mempersoalkan wilayah yang telah direvisi tersebut.

Februari 2012 Aswad Su-laiman kembali mengelu-arkan SK tanpa tanggal bernomor 108/2012 tentang pembatalan dan pencabutan SK No 15 tahun 2010. Sementara persidangan kasus gugatan yang dia-jukan PT ANTAM masih berjalan dan belum ada keputusan.

Gugat menggugat dan batal membatalkan SK ini berujung pada karut marutnya SK izin pertambangan yang beredar.

Mei 2011, Aswad Sulaiman yang kembali menjadi bupati Konawe Utara kembali mengelu-arkan dua SK No 153 dan 154 tahun 2011, yang intinya membatalkan semua SK yang telah dikeluarkan oleh Herry Silondae terkait PT ANTAM.

tapi masak dengan cara begitu rusak. Saya nanti akan perkara-kan yang nyerobot itu. Tidak hanya mempermasalahkan bupatinya,” janji Dahlan.

Dahlan mengendus modus permainan perizinan ini diman-faatkan pihak tertentu dan ter-jadi menjelang pemilihan kepala daerah. Kuat dugaan perizinan dijual untuk membiayai kampa-nye. “KPK jangan hanya mem-permasalahkan kasus Buol dan perkebunannya, tapi juga penye-robotan seperti yang terjadi pada Antam. Ini juga bahaya sekali,” tegasnya.

Dahlan berkeluh-kesah soal aset perusahaan BUMN sering diserobot swasta dan kalah di pen-gadilan. Menurutnya BUMN tak punya dana khusus untuk men-gawal harta BUMN. “Nggak bisa kita membukukan, ini biaya nyo-gok, nggak bisa itu. Sementara kita harus bersih,” jelasnya.

Kalaupun pihak PT DIPM ingin berdamai dengan Antam, Dahlan menandaskan perusahaan tersebut harus menyerahkan KP yang telah diambilnya. “Tapi pro-ses hukum mencari yang bersalah harus terus berjalan,” tegasnya.

Menurut General Affairs dan CSR Director Antam, Denny Maulasa, setelah otonomi daerah bupati seakan punya kuasa tak

terbatas saat mengeluarkan izin tambang, demi mencari penda-patan asli daerah. Padahal untuk menambang setidaknya harus di-dahului dengan penyelidikan, eks-plorasi, kemudian eksploitasi dan produksi. Tambang nikel di Ko-nut membutuhkan kurang lebih delapan tahun sebelum produksi. “Tapi sekarang ini bupati punya izin dan tidak mengerti yang de-lapan tahun itu,” kata Denny.

Pengacara PT Antam, Ahmad Irfan Arifin menjelaskan SK yang dikeluarkan Bupati Konut, Aswad Sulaiman sejatinya masih berben-tuk KP. Padahal berdasarkan Un-dang-Undang Mineral dan Batu-bara (UU Minerba) No.4/2009 dinyatakan izin yang diakui saat ini berbentuk Izin Usaha Pertam-bangan (IUP). “Jadi jelas kalau dia mengesahkan izin baru dalam bentuk KP itu pasti melanggar,” kata Ahmad ketika dihubungi, Ju-mat pekan lalu.

Parahnya lagi KP yang di-sahkan dalam SK tersebut adalah KP kadaluwarsa. Menurut Ah-mad KP kadaluwarsa tidak boleh disyahkan, diperpanjang atau dikonversi. KP itu sudah batal, maka PT DIPM harusnya men-gajukan lagi izin dari awal.

Ahmad menduga ada indi-kasi rekayasa dari bupati dengan oknum terkait terbitnya izin PT

DIPM. Seharusnya bupati me-lelang ulang lahan dari KP yang kadaluarsa. Tapi bupati mencari jalan pintas mensiasati pember-lakukan IUP. “Dia sahkan dulu menjadi KP, baru dia mengesah-kan IUP,” jelasnya.

Sinyalemen kongkalikong penguasa daerah dan pengusaha meloloskan izin tambang tak dibantah Kapuspen Kemendagri Raydonnyzar Moenok. Menu-rutnya izin usaha pertambangan meningkat seiring dengan masa akan berlangsungnya pemilihan kepala daerah. Siapapun calon pasti berambisi. Kemudian cara mendapatkan dukungan mo-ril dan finansial yang pasti dari penerbitan izin usaha. Akhirnya perizinan itu tumpang tindih. “Tapi kita kan tidak pernah tahu yang dibawah permukaan dengan yang di atas permukaan,” jelas Raydonnyzar.

Namun pengacara PT DIPM, Parasian Simanungkalit menolak semua tudingan. Ia mengatakan apa yang dilakukan perusahaan sesuai prosedur yang berlaku. Bu-pati yang menawarkan izin tam-bang dan pengusaha menerima. Pengadilan juga sudah memu-tuskan tindakan yang dilakukan Bupati Aswad benar. “Dulu dita-warkan ke investor, jadi bukan PT DIPM saja tapi banyak perusa-

haan,” kata Parasian melalui tel-epon, Kamis pekan lalu.

Bupati Aswad Sulaiman yang dikonfirmasi Prioritas mengaku mencabut izin yang dikuasai PT Antam karena sudah sesuai pu-tusan Mahkamah Agung tahun 2011. “Sudah inkrah, semua per-soalan sudah selesai,” kata Aswad melalui sambungan telepon, Ju-mat pekan lalu.

Tapi saat ditanya apakah bu-pati yang mengundang PT DIPM untuk berinvestasi, Aswad men-jawab tidak mengundang justru PT DIPM yang mengajukan per-mohonan. “Mereka yang pada mau. Masa kita mau mengun-dang. Setelah ada permohonan kita teliti, memenuhi syarat, baru kita proses,” jelasnya.

Kamis pekan lalu Prioritas mencari pemilik PT DIPM, Lim Gunawan Haryanto, anak Lim Hariyanto Wijaya Sarwono ke ru-mahnya di kawasan Simprug Gar-den, Jakarta Selatan Kamis pekan lalu. Rumah itu tepat di belakang halte bis Simprug dan hanya ber-jarak sekitar 4 meter dari jalan raya. Ada sekitar lima orang sat-pam bersetelan biru tua di dalam pos. Salah seorang memperkenal-kan diri bernama Eko.

Menurutnya ini adalah rumah Lim Haryanto Wijaya Sarwono. Si anak Lim Gunawan Haryanto

memang sempat tinggal di ru-mah tersebut, namun tahun lalu dia pindah ke sebuah apartemen. Tapi Eko mengaku tak menahu nama apartemen kediaman Lim Gunawan. “Biasanya dia berkun-jung ke rumah orang tuanya sebu-lan sekali, namun sudah beberap bulan ini tidak datang,” katanya.

Prioritas berusaha mendatangi kantor PT DIPM yang berada di Panin Bank Centre Building, Ja-karta Pusat. Di sana terdapat tiga kantor bertuliskan Harita pada tiap pintu masuknya. Seorang petugas keamanan mengantar-kan Prioritas kepada resepsionis PT DIPM. Seorang Wanita yang mengenakan kemeja merah muda menerima dengan ramah dan bertanya maksud dan tujuan. Keramahannya berubah suara meninggi saat Prioritas mencoba mengambil gambar ruangan lobi itu.

“Dilarang foto-foto karena itu melanggar peraturan perusahaan. Tolong dihapus, kalau tidak kami bisa menuntut media anda,” ucap Evi dengan nada tak lagi ramah sambil memanggil petugas ke-amanan.

•Praminto Moehayat | Yekthi Hesthi Murti | Mustakim | Miftahul Anam | En-dah Lismartini | Agus Hariyanto | Luk-man Al-haries | Nova Anggita | Bushtari Ariyanti

Hasil tambang kerap kali menjadi perebutan, salah sa-tunya seperti yang terjadi di Konawe Utara, Sulawesi Teng-gara. Tambang bijih nikel itu menjadi sengketa antara PT Antam Tbk dengan Harita Group. Sejatinyga nikel adalah salah satu zat padat meta-lik yang memiliki sifat tahan karat. Dalam keadan tidak bercampur, wujud nikel ada-lah zat yang lembek. Tapi ni-kel bisa sekuat baja dan tahan karat (stainless steel) apabila dipadukan dengan krom, besi, dan zat logam lainnya.

Contoh peralatan yang memakai campuran nikel diantaranya adalah benda yang terbuat dari stainless steel seperti peralatan masak, peralatan gedung dan rumah yang memakai logam tahan karat lainnya.

Dalam ilmu kimia, nikel memiliki simbol Ni dan nomor atom 28. Nilai bijih nikel akan naik hingga 19x jika ia diolah ke logam. Selain itu, hasil pem-rosesan menemukan unsur lain didalam bijih nikel yang telah diolah. Unsur itu adalah scandium, lanthanum, dan Yt-trium.

Apa itu Nikel?

PT DIPM anak perusahaan Harita Group menempati lantai 5 Panin Bank Centre Building, Jakarta Pusat, Jumat (13/7).

PRIORITAS/Adri Irianto

Page 6: Tabloid Prioritas Edisi 27

6 LAPORAN UTAMA EDIsI 27 - tahun I | 16 - 22 JulI 2012

Berdalih Tanah Tak Bertuan

Lahan tambang di Konawe Utara dilanda sengketa. Potensi keru-gian negara mencapai Rp 42 triliun.

Sekitar 120 orang ditu-runkan di lokasi tambang milik PT Aneka Tambang, di Tapunopaka, Kabu-

paten Konawe Utara, Sulawesi Tenggara. Namun, kehadiran mereka bukan untuk melakukan aktivitas penambangan. Mereka ditugaskan menjaga aset perusa-haan negara yang saat ini sedang bersengketa. “Pekerja lepas tetap masuk untuk menjaga agar tidak dijarah,” ujar Denny Maulasa, Direktur Umum dan Corporate Social Responsibility PT. Aneka Tambang kepada Prioritas, Kamis pekan lalu.

Pangkal sengketa diduga ber-mula dari revisi batas dan luas kuasa pertambangan eksploitasi atas wilayah Antam yang dilaku-kan oleh pejabat Bupati Ko- nawe Utara. Pejabat sementara saat itu, Aswad Sulaiman, me- ngurangi luas wilayah Antam dari 6.213 hektare menjadi 5.000 hek-tare pada Maret 2008. “Wilayah yang dipotong itu justru daerah yang direncanakan akan dibangun pabrik karena memiliki kandu- ngan nikel terbesar,” ujar Denny.

Menurut Bupati Aswad Sulaeman, revisi itu berdasarkan Undang-Undang Mineral dan Batubara. Dalam undang-undang tersebut membatasi luas wilayah

kuasa pertambangan hanya 5.000 hektare. “Izin itu kan harus lihat undang-undangnya,” kata Aswad ketika dihubungi Prioritas lewat telepon.

Berdasarkan salinan dokumen yang diperoleh Prioritas menye-butkan, Aswad lantas menge-luarkan izin kuasa pertambangan eksplorasi seluas 2.000 hektare kepada PT. Duta Inti Perkasa Mi- neral (DIPM). Sebagian wilayah- nya itu berada di atas wilayah yang dikuasai Antam. Menurut Aswad, setelah proses revisi, wilayah itu adalah tanah tak bertuan. “Bisa saja kan (izin itu diberikan ke PT. DIPM) tidak ada yang menjadi pemilik di situ,” ujarnya.

Merasa dirugikan dengan keputusan itu, menurut Denny, PT. Antam sempat menggugat Surat Keputusan (SK) pejabat bu-pati yang memberikan izin kepada PT. DIPM ke Pengadilan Tata Usaha Negara Kendari. Pengadi-lan mengabulkan seluruh gugatan Antam termasuk mengembalikan wilayah kuasa pertambangan Antam seluas 6.213 hektare.

Namun, berdasarkan salinan dokumen itu Aswad mengajukan banding ke Pengadilan Tinggi Tata Usaha Negara (PTTUN) Makassar. Di tingkat banding hingga kasasi pada 2009, gugatan

Antam gugur. Tak lama setelah itu, Aswad pensiun dari jabatan-nya.

Pada awal 2010, pejabat bu-pati pengganti Aswad, Herry Silandoe sempat memulihkan wilayah pertambangan Antam. Bahkan Herry juga mengeluarkan izin operasi dan produksi untuk Antam. Keputusan itu digugat oleh PT. DIPM. Perusahaan ini

memenangkan gugatan itu di Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN) Kendari dan Pengadilan Tinggi Tata Usaha Negara (PT-TUN) Makasar.

Tahun lalu, ketika Herry men-gajukan kasasi ke Mahkamah Agung, Aswad terpilih sebagai Bu-pati Konawe Utara lewat pemili-han langsung. Tak lama setelah terpilih, Aswad mencabut gugatan kasasi pejabat bupati sebelumnya.

Ia juga mencabut Izin Usa-ha Pertambangan Operasi dan Produksi (IUP OP) PT. Antam di Tapunopaka dan Bahubulu seluas 6.213 hektare yang sebelumnya disengketakan. “Karena sesuai putusan Mahkamah Agung tahun 2011 sudah inkrah. Semua per-soalan sudah selesai,” ujar Aswad.

Wilayah tambang DIPM pun dipulihkan. Soal kemungkinan beroperasi kembali, seorang staf PT. DIPM di Konawe, mengata-kan, “Dalam proses.”

Parasian Simanungkalit, kuasa hukum PT. DIPM, mengemuka-kan perusahaan kliennya mem-peroleh wilayah pertambangan itu sudah berdasarkan hukum dan melalui prosedur yang berlaku. “Pengadilan sudah memutuskan membenarkan tindakan yang di-lakukan Bupati Aswad,” ujarnya kepada Prioritas.

Pihaknya, kata Parasian, ma- suk ke wilayah pertambangan itu lantaran ditawari oleh bupati. “Kan dulu ditawarkan ke investor, jadi bukan PT DIPM saja, banyak perusahaan,” ujarnya. Dia mem-bantah tudingan bahwa pihaknya telah merebut wilayah Antam. “Bukan mencaplok. Kalau men-caplok itu kan dengan kekerasan mengambil alih, tetapi ini peme- rintah yang memberikan,” kata Parasian.

Selain itu, IUP PO Antam di Mandiodo dan Lasolo Lalindu seluas 16.920 hektare pun di-cabut. Akibat dicabutnya IUP itu, Antam pun terancam kehilang- an dua lokasi pertambangannya. Menurut Denny, raibnya wilayah pertambangan itu menimbulkan potensi kerugian negara. “Keru-gian negara mencapai Rp 42 trili-un,” ujarnya.

Menteri Negara Badan Usa- ha Milik Negara Dahlan Iskan menilai, bupati yang harus ber-tanggung jawab terhadap kisruh tumpang tindih lahan tambang yang menyebabkan kerugian ne-gara ini. “Karena yang berhak mengeluarkan izin itu bupati,” ujarnya.

•Yekthi Hesthi Murthi | Praminto | Anom | Nurhadi (Konawe Utara)

Sebuah truk menampung bauksit hasil pencucian di sekitar lokasi tambang bauksit milik PT Antam Resources Investindo di Kelurahan Dompak, Tanjungpinang, Kepulauan Riau, Senin (3/1).

ANTARA/Henky Mohari

Wilayah yang dipotong itu jus-tru daerah yang

direncanakan akan dibangun pabrik karena memiliki kandungan nikel

terbesar.

Page 7: Tabloid Prioritas Edisi 27

7LAPORAN UTAMAEDIsI 27 - tahun I | 16 - 22 JulI 2012

Politik DibalikNikel Konawe

Sejumlah perusahaan tambang negara kehilangan izin tambang. Modusnya, memotong lahan yang dikelola BUMN dan membagikannya ke swasta oleh kepala daerah.

Pria paruh baya itu pas-rah ketika ditanya nasib lahan tambang milik PT ANTAM (persero) Tbk

yang dicaplok swasta di Konawe Utara, Sulawesi Tenggara. Seseka-li direktur umum dan CSR peru-sahaan tambang milik pemerintah ini menghela nafas saat menje-laskan bagaimana lahan tambang yang sudah diekplorasi sejak 2001 tersebut, dicabut izinnya oleh bu-pati setempat setahun lalu.

“Kasus kita awalnya di Pulau Obi, Halmahera Selatan,” ujar Denny Maulasa membuka perbin-cangan saat ditemui di kantornya, Kamis pekan lalu. Ia mengatakan, Kuasa Pertambangan (KP) milik Antam ditumpangtindihkan oleh bupati Halmahera Selatan. Belum selesai kasus ini, lahan tambang milik Antam di Konawe Utara (konut) dicabut izinnya oleh Bu-pati Aswad Sulaeman. Oleh As-wad, izin usaha pertambangan (IUP) itu kemudian diberikan ke swasta.

Kasus yang menimpa Antam hanya satu dari sejumlah kasus serupa yang dihadapi BUMN pertambangan. Menteri Ne-gara Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Dahlan Iskan mengata-kan, selain Antam IUP sejumlah BUMN pertambangan juga di-

cabut oleh pemerintah daerah se- perti yang dialami PT Bukit Asam. IUP BUMN batubara tersebut di-cabut oleh mantan bupati Lahat, Sumatera Selatan, Harunata. “Di Bukit Asam juga sama. Jadi ini tidak hanya di Antam,” ujar Dah- lan saat ditemui Selasa pekan lalu.

Menurut Dahlan yang paling bertanggungjawab dalam sejum-lah kasus tersebut adalah bupati. Sebab menurut dia, modus dan pola pencabutan IUP itu sama, yakni menjelang pemilihan kepala daerah (pilkada). Kepala Pusat Penerangan Kementrian Dalam Negeri Raydonnyzar Moenok mengungkapkan, izin usaha per-tambangan meningkat seiring akan berlangsungnya pilkada. “Siapapun calonnya pasti beram-bisi. Cara untuk mendapatkan dukungan yang pasti dari izin usa-ha,” ujarnya saat dihubungi mela-lui sambungan telepon.

Pemberian IUP memang sarat kepentingan. Akibatnya, banyak izin pertambangan yang tum- pang tindih. Raydonnyzar men-contohkan, di Kalimantan Timur saja terdapat 740-an izin tambang yang tidak jelas titik batas koordi-natnya. “Kita tidak membantah IUP ini menjadi bancakan elite setempat, apakah itu kepala dae-rah atau aparat,” ujar Raydonnyz-

ar. Menurut dia, terjadi simbiosis mutualisme antara investor dan elite lokal. “Mereka saling men-jaga dan melindungi.”

Pernyataan serupa diungka-pkan Direktur Eksekutif Insti-tut Resources Studies (IRESS) Marwan Batubara. Menurut dia, politisi lokal yang akan maju dalam pilkada memanfaatkan pengusaha yang berambisi untuk mengeruk keuntungan dari sum-

ber daya alam setempat. “Saya kira sudah menjadi hal yang umum, saling membutuhkan, partai butuh dana, pengusaha bu-tuh perlindungan dan akses untuk mendapatkan kesempatan bis-nis,” ujar mantan anggota Dewan Perwakilan Daerah ini. Kondisi ini diperparah dengan adanya ‘pengkhianat’ di tubuh pemerin-tahan atau BUMN pertamban-gan. Marwan mengungkapkan, pengusaha kadang mengetahui ada kandungan tambang di suatu wilayah karena informasi pemer-intah atau BUMN.

Kondisi inilah yang menimpa lahan tambang PT Antam di Ko-nawe Utara. Antam membuat ek-splorasi dan penyelidikan umum di 14 ribu hektar lahan. Dari area itu, Antam kemudian me- nemukan lokasi-lokasi yang jum-lah kandungan mineralnya paling tinggi. Anehnya, swasta menge- tahuinya dan hanya mengam-bil lahan yang kandungan tam- banganya paling tinggi.

Berbagai upaya hukum sudah ditempuh PT. ANTAM (persero) Tbk dan PT. Bukit Asam Tbk. Namun mereka selalu kalah di pengadilan. Menurut Dahlan, kekalahan ini karena pemerintah tak memiliki dana untuk menga-wal kasus. Dia mendorong Antam

untuk membawa kasus tersebut ke Komisi Pemberantasan Korup-si, mengikuti langkah yang sudah ditempuh Bukit Asam. Dahlan juga meminta Antam all out mem-pertahankan lahan tambangnya di Konut. Ia mengaku sudah me-merintahkan direktur Antam agar mengerahkan semua karyawannya untuk berkemah di lokasi pertam-bangan selama tiga bulan. “Siapa yang membela Antam kalau bu-kan karyawannya,” ucap Dahlan.

Kepala daerah berhasil me-mindahkan izin tambang ke ta- ngan swasta, salah satunya de- ngan modus memotong lahan yang dikelola BUMN pertamban-gan. Misalnya seperti yang dialami PT. Bukit Asam di Lahat. Sebel-umnya luas lahan yang dikelola sekitar 7000 hektar. Namun oleh bupati Lahat, lahan itu dipecah pecah hingga mencapai sekitar 35 perusahaan. Hal yang sama diala-mi Antam di Konut. Wilayah eks- ploitasi yang sebelumnya seluas enam ribu hektar, oleh bupati di-potong menjadi lima ribu hektar. “Kita berhadapan dengan sistem yang korup dan pengadilan yang bisa dikendalikan investor,” ujar Marwan.

•Mustakim | Agus Hariyanto | Bhustari Ariyanti | Imam Hidayah

Sejumlah pekerja tambang batubara Air Laya milik PT Bukit Asam (Persero) Tbk di Tanjung Enim, Sumatera Selatan.MI/Santirta Martendano

Kita berhadapan dengan sistem

yang korup dan pengadilan yang bisa dikendalikan

investor.

Page 8: Tabloid Prioritas Edisi 27

8 LAPORAN UTAMA EDIsI 27 - tahun I | 16 - 22 JulI 2012

Sengkarut tambang kembali terulang. Kali ini di Tapunopaka, Konawe Utara, Sulawesi Teng-gara. Konsensi pertambangan milik PT Aneka Tambang (Antam) seluas 14.570 hektar yang dikuasai sejak 1999 di kawasan tersebut tiba-tiba sebagian beralih kepemilikan.Adalah Bu-

pati Konawe Utara Aswad Sulaiman, yang mengalihkan ijin kepemilikan lahan perusahaan negara itu kepada PT Duta Inti Perkasa Mineral yang notabene anak perusahan PT Harita Jayaraya. Aki-bat sengketa kepemilikan ini PT Antam mengaku mengalami kerugian riil dari biaya investigasi, eksplorasi dan persiapan eksploitasi senilai Rp 200 miliar. Dan akibat penguasaan lahan itu negara berpotensi menderita kerugian hingga Rp 42 triliun.

Putusan Mahkamah Agung pada 8 November 2011 lalu yang memenangkanDIPM untuk menambang di lokasi itu, tak menyurutkan upaya Antam kembali menggugat izin tambang yang telah dikeluarkan bupati Konawe Utara. Menteri Badan Usaha Milik Negara, Dah- lan Iskan bahkan telah melaporkan kasus tersebut ke Komisi Pemberantasan Korupsi.

Gurita Harita di Dunia Tambang

Dewi AryaniAnggota Komisi Energi Dewan Perwakilan Rakyat

Thamrin SihiteDirektur Jenderal Mineral dan Batu Bara Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM)

Ada banyak hal yang nanti kita lihat, termasuk kronologi pemberian izin di pertambangan itu, yang akan kita jadikan dasar menyatakan mana sisi yang sebenarnya. Secara undang-undang, semua izin su-dah diserahkan ke daerah. ESDM dibatasi oleh tugas dan fungsinya, tidak bisa menentukan, hanya mengarahkan dan mengawasi saja. Clear and clean masalah ini merupakan salah satu alat kita untuk mengontrol. Sudah tepat jika masalah antara Antam dan Harita dibawa ke ranah hukum. Biar hukum yang memutuskan, pihak mana yang memiliki hak.

Pencaplokan lahan dan berbagai masalah pertambangan terjadi akibat tumpang tin-dih kebijakan pertambangan. Pemerintah harus membenahi hulu kebijakan terlebih dulu, sebelum berbagai masalah bermun-culan. Ada tumpang tindih dalam UU Oto-nomi Daerah dan UU Minerba soal pembe-rian ijin. Seharusnya ini kembali di tarik ke pusat, mengingat amanat UUD 1945 bahwa kekayaan alam di perut bumi Indonesia dikelola oleh negara. Negara atau state yang di maksud adalah pemerintah pusat.

Seluruh daerah kabupaten dan provinsi punya ke-wenangan mengeluarkan izin, akhirnya banyak sekali dikeluarkan izin. Ada 10.235 izin dan dalam prosesnya, antara izin sebelumnya dengan izin baru,banyak sekali tumpang tindih. Kementerian ESDM sudah merekonsiliasi izin usaha tambang, na-mun dari 2011 sampai sekarang prosesnya tidak je-las. Dari keseluruhan izin tersebut, hanya 40% yang memenuhi syarat administratif dan kejelasan surat-surat serta peta tambang. Sisanya bermasalah. Se-harusnya ada ketegasan dari pemerintah.

Sebetulnya Menteri BUMN bisa bicara sesama men-teri dan melapor ke Presiden, supaya masalah ini dituntaskan. Kemudian disampaikan di forum rapat kerja dengan DPR. Tapi beliau justru ikut-ikutan juga mau lapor ke KPK. Jadi artinya di dalam pemerinta-han tidak jalan, di DPR juga gagal dan mau datang ke KPK. Sepertinya tidak ada concern lembaga ne-gara bahwa milik rakyat harus dilindungi.Mestinya mereka koordinasi di dalam, bagaimana mengatasi masalah ini.

Izin untuk Duta Indah Perkasa Mineral dikeluarkan di lahan yang sudah dicabut. Bisa saja (izin itu diberi-kan karena), karena tidak ada pemilik di situ. Saya tidak mengundang DIMP untuk investasi, mereka yang mengajukan permohonan. Mereka berminat. Masa kita mau mengundang. Setelah ada permo-hononan dari mereka, kita teliti, begitu memenuhi syarat, baru kita proses. Dicabutnya semua areal Antam, 6 ribu ha, sudah sesuai putusan Mahkamah Agung Tahun 2011.

Ada korelasi signifikan antara proses menjelang pe-milihan kepala daerah dengan kemudahan mem-berikan perizinan, dan akhirnya terjadi tumpang tindih. Kita menyayangkan kalau perizinan itu tan-pasosialisasi terlebih dulu. Kepala daerah harus bertanggung jawab. Kini kita tengah merevisi UU Pemerintahan Daerah dan UU Pemilihan Kepala Daerah.

Raydonnyzar MoenekKepala Pusat Penerangan

Kementerian Dalam Negeri

Andrie S WijayaKoordinator Nasional

Jaringan Advokasi Tambang (JATAM)

Marwan BatubaraDirektur Eksekutif Indonesia

Resources Studies (IRESS)

Aswad SulaimanBupati Konawe Utara

Menyebar ke Seluruh Indonesia

PT Duta Inti Perkasa Mineral (DIPM) merupakan anak perusahaan PT Harita Jaya Raya Group. Didirikan oleh pengusaha Lim Hariyanto Wijaya Sarwono, pada Ma-ret 2007, dalam akta pendirian disebutkan perseroan ini bergerak di bidang usaha pertambangan.

Harita juga membawahi anak perusahaan lain seperti PT Kemakmuran Pertiwi Tambang, PT Karya Wijaya An-eka Mineral, PT Gane Permai Sentosa, dan PT Harita Prima Abadi Mineral. Selain pertambangan, Harita Group juga terlibat dalam usaha strategis lain seperti batubara, nikel, kayu, bauksit, mineral, bijih besi, dan lainnya. Prima

Abadi Mineral, misalnya, merupakan salah satu perusa-haan minyak kelapa sawit (CPO) terbesar di Indonesia. Baik di Harita maupun di sejumlah anak perusahaan-nya, Lim Hariyanto Wijaya Sarwono menjadi pemegang saham utama, di samping isteri dan kedua anaknya, Lim Gunawan Hariyanto dan Lim Gunardi Hariyanto.

Harita Grup telah menjadi salah satu grup perusahaan pertambangan umum terbesar di Indonesia, berkantor pusat di Jakarta serta memiliki lokasi pertambangan di wilayah Kalimantan, Sulawesi dan Maluku. Di Konawe Utara, Sulawesi Tenggara, DIPM memperoleh Kuasa Per-

tambangan Eksplorasi dari Pejabat Sementara Bupati Ko-nawe Utara, Aswad Sulaiman, pada 29 September 2007.

Belakangan diketahui DIPM belum berbadan hukum saat menerima SK tersebut. Pengesahan dari Kementerian Hukum dan HAM baru diteken 21 November 2007 den-gan SK nomor C-03911.II.T.01.01-TH.2007. Di lokasi yang sama, DIPM terlibat sengketa izin kuasa penamba- ngan dengan PT Aneka Tambang.•Berbagai sumber.

Page 9: Tabloid Prioritas Edisi 27

9LAPORAN UTAMAEDISI 27 - TAHUN I | 16 - 22 JULI 2012

enteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Dah-lan Iskan sempat geram dengan kasus pencap-lokan lahan tambang milik Aneka Tambang di Konawe Utara, Sulawesi Tenggara. Ia menilai kasus konsesi lahan tambang nikel dan bauksit

yang melibatkan PT Duta Inti Mineral Perkasa itu disebab-kan ulah bupati setempat. Kendati demikian ia berkukuh pihak PT Duta Inti Perkasa Mineral  harus mengembalikan lahan yang sebelumnya menjadi hak Antam sebagai pe-milik kuasa pertambangan sebelumnya. Kepada Praminto Moehayat dan Agus Hariyanto dari Prioritas, Dahlan yang ditemui disela olahraga paginya  bicara blak-blakan ihwal sengkarut kuasa pertambangan di kabupaten hasil peme-karan Kabupaten Konawe tersebut, Selasa pekan lalu. Beri-kut petikannya:

engketa kuasa pertambangan antara PT AnekaTambang (Antam) dan PT Duta Inti Perkasa Mi-neral di kawasan Tapunopaka, Konawe Utara, Sulawesi Tenggara terus berlanjut. Pihak Antam menuding PT Duta Inti melakukan

penyerobotan lahan diatas kuasa pertambangan mereka. Sementara pihak PT Duta Inti menilai kepemilikan lahan mereka sah, karena secara legal memperoleh izin dari Bupati setempat. Bahkan putusan Mahkamah Agung No. 129/B/2011/PT.TUN.JKT tanggal 8 November 2011, me-nguatkan posisi PT Duta Inti untuk menambang di lokasi yang berada di tengah-tengah wilayah pertambangan Antam. Kedua pihak berkukuh sama-sama memiliki hak menambang di lokasi tersebut. Kuasa hukum DIPM Para-sian Simanungkalit, kepada Prioritas Kamis pekan lalu mengungkapkan alasan mereka menambang di atas lahan yang diklaim milik Antam. Berikut petikannya:

“Saya Minta Antam All out”

“Apanya yang Mau Digugat?”

Bagaimana perkembangan terakhir konsesi tambang Antam di Konawe Utara?

Saya minta Antam all out. Bah-kan, saya minta seluruh kar-yawan Antam berkemah di sana, supaya mereka merasa memiliki. Tapi katanya ada ke-sulitan teknis. Saya juga bilang-mau ikut berkemah di sana, untuk menyemangati seluruh manajemen dan karyawan An-tam. Antam harus all out ka-rena sudah dibukukan di aset BUMN, yang berarti juga aset negara. Nggak bisa hilang be-gitu saja. Kemudian juga lapor ke KPK. Kita juga mengambil pengacara yang menurut pen-dapat saya termasuk yang ke-las 1 di Indonesia, Mulya Lubis.

Berapa besar kerugian nega-ra?

Wah, itu nggak terkirakan lagi. Angkanya tanya ke Antam. Saya tahu, cuma persisnya tidak mencatat. Besar sekali. Bukan cuma soal kerugian, tapi bagaimana mengguna-kan keputusan pengadilan yang salah untuk memaksakan diri bupatinya itu. Kalau nan-ti, misalnya, Antam bersikap keras agaknya kok kita sesama pemerintah bakal berantem.

Apakah ini bagian dari efek pemekaran daerah?

Sebetulnya banyak juga peme-karan yang tak menimbulkan masalah. Menurut saya ini le-bih pada karakter atau sifat-sifat dan ambisi pribadi bupati-nya. Saya tidak mau menyama-kan dengan yang lain-lain. Hal ini hanya terjadi di bebera-pa tempat. Misalnya di Bukit Asam. Dan di perkebunan. Tapi kalau di perkebunan tidak se-mua lah. Jadi ini tidak hanya di Antam.  

Apa dasar hukum PT DIPM mendapat kuasa pertambang-an di Konawe Utara?

Begini, pada 2005 – 2007, Bupati Konawe, waktu itu be-lum pemekaran, memberikan konsesi izin penambangan PT Antam seluas 136 ribu ha. Itu tidak ada dasar hukumnya. Setelah melihat dan mem-pelajari UU Pertambangan, bupati membuat revisi. Isinya, izin yang sudah ada supaya disesuaikan dibuatkan permo-honan kembali, agar setiap izin hanya dibolehkan 5000 ha.

Setelah itu, Konawe dimekar-kan, sehingga ada Konawe Utara. Bupati melihat ini ada lahan tidur, karena tidak tahu ada izin yang dikeluarkan oleh bupati sebelumnya. Maka, di-undanglah para investor oleh Aswad Sulaiman, termasuk PT DIPM. Kemudian diketahui ada izin usaha pertambangan yang dimiliki oleh Antam. Di dalam

Sebagai perusahaan publik, betapa terganggunya perfor-mance Antam di bursa saham. Kalau dulu di bursa saham ter-catat asetnya sekian, lahannya sekian, cadangannya sekian. Tiba-tiba hilang, betapa itu menggangu pasar modal. Mengganggu bursa saham. Cari uang ya cari uang, tapi masak dengan cara yang begi-tu rusak. Saya nanti juga akan perkarakan yang menyerobot. Tidak hanya mempermasalah-kan bupatinya, tapi juga yang membuat bupatinya jadi se-perti itu.

Selain di Konawe, di mana lagi?

Di Bukit Asam juga. Polanya sama. Modusnya sama, mau pilkada. Jadi menurut saya, jangan hanya Buol dan perke-bunannya. Pernyerobotan se-perti yang terjadi di Antam ini juga bahaya sekali.

Kabarnya BUMN sering kalah dalam mengawal?

Ya, karena BUMN kan nggak punya dana khusus untuk mengawal. Nggak bisa kita membukukan, ini biaya nyo-gok, kan nggak bisa. Semen-tara kita dituntut harus bersih.

Dikabarkan ada petinggi TNI/Polri di belakangnya?

Yang Antam di sana, purna-wirawan Polri, tapi saya sudah laporkan ke Kapolri. Kapolri bi-lang akan ambil perhatian. Ka-dang begini juga, ada mantan orang Antam yang tahu data-data yang sangat valid, karena data itu milik Antam. Di mana saja lokasi yang cadangan-nya sangat bagus dan banyak. Setelah tak lagi di Antam, data itu dibawa pulang, kemudian data itu dijual, atau dia yang mencari-cari peluang.

Izin Kuasa Pertambangan (IKP) 136 ribu ha itu, ada 6213 ha, itu direvisi menjadi 5000 saja. Se-dangkan yang 1213, ditambah 787 ha tanah pemerintah, di-berikanlah kepada DIPM.

Jadi persoalan Antam dengan DIPM hanya 1213 ha itu.

Kabarnya DIPM mencaplok KP milik Antam?

Bukan mencaplok. Menca-plok itu dengan kekerasan, mengambil alih. Ini pemerin-tah yang memberikan, sesuai prosedur yang berlaku. Bu-pati menawarkan, pengusaha menerima. Pada 2007, bupati Aswad Sulaiman menawarkan ke investor, bukan kepada PT DIPM saja, banyak perusahaan lainnya. Istilah mencaplok itu mendiskreditkan DIPM. Peng-adilan juga sudah memutus-kan, membenarkan tindakan bupati. DIPM menang dalam jilid 1, 2, dan 3 perkara. Kepu-

Parasian SimanungkalitKuasa Hukum PT Duta Inti Perkasa Mineral

S

M

tusannya sudah jelas, dan jilid empat masih proses.

Bukan DIPM yang mengaju-kan ke bupati?

Setelah ada penawaran, baru diajukan permohonan dong. Itu proses.

Tapi DIPM tak melakukan pen-tahapan, langsung eksploitasi dan produksi?

Itu penyelidikan dulu. UU Per-tambangan 1967 memboleh-kan langsung eksplorasi. Di dalamnya sudah termasuk pe-nyelidikan. Boleh-boleh saja, itu tidak menyalahi.

DIPM resmi berbadan hukum pada November 2007, tapi sebelumnya sudah menam-bang?

Itu namanya untuk izin dari pertambangan. Berdirinya pe-rusahaan tidak boleh dinilai sepotong-sepotong gitu. Berdirinya perusahaan sejak dibuat akta notaris. Kalau pada waktu itu sudah diurus izinnya, sekarangkan birokrasi yang harus kita lalui banyak. Jadi jangan melihat ke sana. Yang perlu sekarang pengadilan sudah memutuskan apa yang dikerjakan bupati itu sah dan bisa diterima.

Tapi Antam masih berupaya menggugat setelah putusan di MA?

Antam harusnya legowo lah. Lebih bagus membuat per-mohonan kembali kepada Bu-pati untuk membuat konsesi. Dari pada ribut soal 1213 ha.

Dahlan Iskan Menteri Badan Usaha Milik Negara

Apa alasannya dia melawan hukum? Justru kita menyoal apa yang diinginkan oleh dirut Antam. Hanya mengurus yang 1213, tetapi melupakan 136 ribu yang diterbitkan bupati.

Gunawan menyatakan siap berunding dengan pihak BUMN. Maksudnya?

Mungkin berunding itu, Antam mau melepas yang 1213 ha. Kalau ada kerugian yang su-dah diambil, boleh saja diba-yar oleh DIPM. Sebetulnya kita patuh kepada hukum. Kalau menghormati putusan MA, maka dia seharusnya melepas-

kan yang 1213 ha itu. Jika ada kerugian, DIMP tidak menun-tut yang 6213 ha itu.

DIPM banyak mempekerjakan pensiunan Antam?

Kalau ada karyawan Antam yang mau bekerja di tempat itu, sah-sah saja. Saya dulu polisi jadi pengacara, tidak apa-apa kok.

Kabarnya DIPM turut mem-bayai pencalonan Aswad Su-laiman?

Tidak benar, isu saja itu. Itu dibuat-buat orang.

MI/Sumaryanto

Banyak orang BUMN setelah keluar lalu membuka rahasia?

Sebenarnya itu bukan hanya membuka rahasia, ngobyek-kan. Saya nggak bisa bilang banyak lah. Ada. Dan yang pa-ling bertanggungjawab dalam hal ini adalah bupati, karena yang berhak mengeluarkan izin.

Apa yang dilakukan pemerin-tah?

Kita sudah ke KPK, kemudian mengambil pengacara yang termasuk kelas 1 di Indone-sia. Lalu meminta Antam lebih sungguh-sungguh, all out. Sayabahkan pernah minta dirutnya, seluruh karyawan Antam harus ikut berjuang dengan cara ikut berkemah di sana. Siapa yang membela Antam, kalau bu-kan karyawannya yang nomor satu. Mereka harus ikut pri-hatin, harus juga berkorban.

Apa saja dampak masalah ini?

Selain mundurnya pembangu-nan smelter, ya terpengaruh semua lah. Dan ini menjadi iklim yang sangat tidak baik.  

Ada upaya dari DIPM menga-jak damai?

Mungkin langsung ke Antam, kalau ke saya sih nggak ada.

Bagaimana tentang persoalan hukumnya?

Terus akan kita persoalkan.

Apakah masalah ini sudah diketahui SBY?

Itu tugas menteri, tugas Antam dan tanggung jawab gubernur juga bupati.

Foto: Dok Pribadi

Page 10: Tabloid Prioritas Edisi 27

10 NASIONAL EDISI 27 - TAHUN I | 16 - 22 JULI 2012

Sengketa tanah eks perkebunan Belanda antara TNI dan penggarap yang telah berlangsung puluhan tahun berujung bentrok. Saling klaim kepemilikan ini dipicu ketidaktegasan pemerintah  menangani konfl ik pertanahan.

Malam di Dusun Mu-lyosari, Desa Harjo-kuncaran, Kecama-tan Sumbermanjing

Wetan, Kabupaten Malang, mendadak lengang. Kebiasaan warga yang suka nongkrong-bergerombol usai magrib tak ter-lihat lagi. Menjelang malam tiba mereka memilih mengunci pintu rumah rapat-rapat.

Trauma masih menghantui warga, meski insiden bentrok antara TNI dan warga telah se-pekan berlalu. Apalagi beredar isu, banyak intel keluyuran un-tuk menangkap mereka. ”Saya sangat takut, termasuk mau bi-cara ini juga takut. Sejak kon-flik, saya di rumah saja. Ada info, warga yang ikut baku pukul ke-marin katanya mau diambil,” ujar warga Dusun Mulyosari yang takut disebut namanya, Se-lasa pekan lalu.

Menurutnya, warga di dusun itu merasakan perasaan serupa, sehingga mereka memilih tinggal di rumah, meski siangnya tetap ke perkebunan. Konflik itu me-nyisakan trauma mendalam bagi warga. ”Saya ini hanya orang ke-cil. Masalah ini terlalu berat bagi saya. Apalagi yang kami hadapi TNI yang punya senjata dan di-latih perang,” ucapnya dengan nada bergetar.

Jumat, 6 Juli lalu, ratusan warga Desa Harjokuncaran terli-bat bentrok dengan tiga peleton personil prajurit TNI Angkatan Darat. Akar-sebabnya sengketa lahan yang sudah berlangsung puluhan tahun.

Bentrok pada sore menje-lang ashar terjadi di sekitar kan-tor perkebunan Telogorejo Baru. Setelah TNI mencabut patok-patok yang ditancapkan warga di atas lahan sengketa yang dikua-sai Pusat Koperasi TNI Angka-

Rakyat Lemah Hadapi Tentara

tan Darat (Puskopad) Kodam V Brawijaya Malang, Jawa Timur sehari sebelumnya. Akibatnya, delapan warga dan lima prajurit TNI yang saat itu hanya bersen-jatakan pentungan dan tameng mengalami luka.

Komisi Hak Asasi Manu-sia menyesalkan insiden keke-rasan tersebut. Padahal, Komnas HAM sudah mengeluarkan Surat Rekomendasi Nomor 209a/K/Mediasi/VI/2012 tertanggal 28Juni 2012. Intinya, meminta TNI tidak melakukan tindakan-tindakan represif dan intimidasi pada warga.

Komisioner Komnas HAM Ridha Saleh, mengaku kaget dan menilai ada yang janggal dalam bentrokan yang berlang-sung sekitar 30 menit itu. “Ada apa TNI seagresif ini?” ujarnya. Karenanya, lanjut Ridha, Kom-nas HAM akan segera menye-lidikinya, untuk memastikan ada pelanggaran hak asasi manusia atau tidak.

Berbagai kalangan menge-cam tindakan represif TNI. Namun TNI menolak dikatakan anarkis. ”Oh, tidak. Kita tidak akan berbuat kekerasan, itu rakyat sendiri. Wong kita tidak melawan,” kata Kepala Penera-ngan Kodam V Brawijaya Letkol Arm Totok Sug iharto.

Sengketa lahan eks perkebu-nan Belanda Tlogorejo itu se-jatinya terjadi sejak era 70-an. Masing-masing pihak meng-klaim tanah itu milik mereka. Dua-duanya mengaku memiliki alas hukum.

Totok mengklaim, lahan tersebut sudah dimiliki TNI se-jak 1973. Pada tahun itu telah diterbitkan Surat Keputusan Menteri Pertanian RI Nomor 263/Kpts/Um/6/1973 tanggal 2 Juni 1973 tentang penyerahan

Perkebunan Telogorejo kepada Kodam VIII Brawijaya seluas 1.230.400 hektar, yang meliputi empat Afdeling. Pertama di Du-sun Harjokuncaran (Afdeling Banaran dan Wonosari). Kedua di Dusun Ringinkembar (Afde-ling Pancurejo dan Sumbermas).

“Jadi kita punya data akurat, surat dari Menteri Pertanian itu. Dengan landasan itu, jelas lahan tersebut milik negara yang sudah diserahterimakan ke Kodam VIII Brawijaya dan saat ini ditangani oleh Puskopad A Dam V Brawi-jaya,” ungkap Totok.

TNI boleh saja mengklaim tanah itu miliknya. Tapi warga juga punya bukti, tanah seluas 662 hektar yang disengketakan itu hak mereka. Dasarnya, SK Dirjen Agraria Nomor 190/DJA/1981 tertanggal 1 Desem-ber 1981, yang menyebutkan tanah itu telah ditetapkan seba-

gai objek land reform.Berdasarkan SK tersebut,

kata warga yang tidak mau di-sebutkan namanya, tanah se-luas 662 hektar itu mestinya su-dah dibagikan kepada 2.525 KK petani penggarap yang ada di Dusun Telogorejo, Wonosari, Bantaran, dan Margomulyo di Desa Harjokuncaran sebagai pe-milik tanah yang dulu digusur TNI pada tahun 1976. “Namun,

hingga saat ini belum ada satu pun petani yang menerima ta-nah objek land reform,” tutur-nya.

Konsorsium Pembaharuan Agraria (KPA), sebuah lembaga swadaya masyarakat yang aktif mendampingi petani Harjokun-caran, menegaskan secara yu-ridis masyarakat sebenarnya me-miliki hak atas tanah lebih kuat dibanding TNI. Pasalnya, SK Menteri pertanian yang dijadikan pedoman TNI bukan merujuk atas hak tanah, melainkan usaha di bidang pertanian. ”Jadi SK itu tidak menjadi dasar bahwa Puskopad itu otomatis punya hak atas tanah. Bahwa dia pu-nya usaha di atas tanah tersebut, iya,” kata Sekjen KPA Idham Ar-syad.

Sayangnya, Badan Perta-hanan Nasional yang memiliki kewenangan menetapkan status tanah tersebut terkesan meng-hindar ketika dikonfirmasi. ”Maaf, saya tidak menangani masalah tanah di Malang terse-but,” kata Direktur Land Reform BPN Iwan Taruna melalui pesan singkat. Padahal, kata Idham, saat KPA mendampingi empat perwakilan warga Harjokuncaran ke kantor BPN, Iwan Taruna lah yang menerima mereka.

Terlepas siapa yang akan memenangkan sengketa lahan nantinya, faktanya warga kini mengalami trauma atas kegana-san para kombatan itu. Saat ini mereka hanya bisa pasrah me-nunggu kepastian.

•Muhammad Kodim | Lukman Al Haries

Saya ini hanya orang kecil.

Masalah ini terla-lu berat bagi saya. Apalagi yang kami hadapi TNI yang

punya senjata dan dilatih perang.

Seorang warga melintas di depan papan tanda kepemilikan tanah yang rusak di lokasi bentrokan sengketa tanah di Desa Hargokuncaran, Malang, Jawa Timur, Sabtu (7/7).

ANTARA/Ari Bowo Sucipto

Seorang warga mengumpulkan poster dan patok tanah yang berserakan di lokasi bentrokan sengketa tanah di Desa Hargokuncaran, Malang, Jawa Timur, Sabtu (7/7).

ANTARA/Ari Bowo Sucipto

Sengketa Berujung BentrokSetidaknya hingga Juli 2012, tercatat

7 kasus konfl ik agraria yang melibatkan TNI:

1. Konfl ik lahan Lanud Sultan Mahmud Badarudin Dua, Palembang, Sumsel.2. Konfl ik Lahan PT Smarts Tbk Kebun Padang Halaban, Medan.3. Konfl ik Lahan TNI AL dengan Warga Kelapa Gading, Jakarta.4. Konfl ik Perkebunan, Puskopad Kodam V Brawijaya Vs Petani Harjokuncaran, Malang5. Konfl ik Lahan Pemukiman Penduduk dg Pustlatpur AL di Pasuruan.6. Konfl ik Lahan Warga Rumpin dg TNI AU Paskhas (Bogor, Jawa Barat)7. Konfl ik Lahan Urutsewu, Setrojenar; TNI AD, Kebumen, Jawa Tengah.

Sumber: Konsorsium Pembaruan Agraria

Page 11: Tabloid Prioritas Edisi 27

11NASIONALEDISI 27 - TAHUN I | 16 - 22 JULI 2012

Pemecatan Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia Ratna Sitompul dari jabatannya memantik reaksi keras berbagai kalangan. Dituding sarana incumbent memuluskan jalan menguasai kursi rektor untuk kedua kalinya.

Surat elektronik itu dite-rima Riris menjelang ma-grib, Senin pekan lalu. Isi surat elektronik kiriman

rektor Universitas Indonesia, Gumilar Rusliwa Somantri itu membuatnya terperangah. Sekre-taris pribadi Dekan Fakultas Ke-dokteran Universitas Indonesia, Ratna Sitompul itu pun bergegas menuju ruang sang dekan yang letaknya bersebelahan untuk melaporkan berita penting terse-but.

Surat bertanggal 9 Juli 2012, bernomor 527/H2.R/2012 itu intinya, berisi pemberitahuan bahwa Rektor Universitas Indo-nesia Gumilar Rusliwa Somantri secara resmi memberhentikan Ratna dari jabatannya sebagai Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia. “Hanya saja tidak pakai istilah dipecat, tapi dibebastugaskan,” ujar Rat-na.

Meski demikian, Ratna meng-aku tak terkejut sedikit pun. ”Biasa saja, karena saya sudah tahu akan dipecat,” katanya en-teng. Hanya saja ia kecewa de-ngan cara pemecatan yang di-anggap semena-mena, karena tak mengikuti aturan yang ada.

Usai membaca, Ratna ke-mudian mengumpulkan jajaran Dekanat FKUI untuk mengkaji surat tersebut. Sekaligus surat rektor sebelumnya tertanggal 6 Juli 2012, yang ditujukan kepada Menteri Kesehatan. Isinya, pem-beritahuan bahwa masa jabatan Ratna sebagai Dekan FKUI te-lah berakhir sejak 22 April 2012 dan ia akan dikembalikan ke Ke-menterian tersebut. Posisi Ratna sementara akan digantikan Ke-tua Pengurus Besar Ikatan Dok-ter Indonesia, Priyo Sidipratomo.

Lalu surat teguran tertulis yang dikirimkan Rektor UI, 28 Juni lalu. Surat teguran itu me-nyebut Ratna telah mengeluar-kan pernyataan yang seharusnya menjadi rahasia jabatan. “Tapi tidak dijelaskan rahasia jabatan dan statemen apakah yang di-maksud,” terang Ratna.

Widijanto Nugroho, mantan Sekretaris Universitas Indonesia periode 2005-2008 yang pernah bekerja dengan Gumilar, menilai surat-surat yang dikeluarkan Gumilar tak tertib prosedur dan melanggar aturan. Misalnya su-rat teguran, menurut Widijanto, menabrak PP 53 tahun 2010 terkait tata cara menegur pega-wai negeri sipil.

Mengacu PP tersebut, lan-jutnya, Ratna tak bisa langsung

Main Pecat Gaya Gumilar

Deklarasi JakartaPresiden Susilo Bambang Yudhoyono dan Kanselir Jerman Angela Merkel menyepakati kemitraan komprehensif melalui Deklarasi Jakarta. Kerja sama ini disebut dengan 5 plus 3, yakni investasi dan perdagangan, teknologi, pendidikan, riset dan teknologi, dan pertahanan. Tiga poin tambahan, lanjut Yudhoyono adalah terkait food security, energi terbarukan, dan transportasi.

Komisi III Tidak IntervensiKetua Badan Kehormatan Muhammad Prakosa mengatakan tidak menemukan pelanggaran atau tindakan intervensi oleh anggota Komisi III atas permintaan pemindahan lokasi sidang Walikota Semarang Soemarmo mereka hanya melakukan pengawasan. Tugas peng-awasan itu dalam rangka konfi rmasi dan klarifi kasi atas pengaduan peng-acara Hotma Sitompul.

Putaran II, Jokowi VS FokePilkada DKI putaran pertama meng-hasilkan kejutan. Berdasarkan hitung cepat yang dilakukan sejumlah lembaga survei, Pasangan Jokowi-Ahok mem-peroleh suara di kisaran 42%, meng-ungguli pasangan Incumbent Foke-Nara yang hanya memperoleh sekitar 34% suara. Hampir dipastikan mereka akan bertarung di putaran II, 20 September 2012 mendatang.

ditegur melainkan harus di-panggil terlebih dahulu. Kemu-dian dibuat tim untuk menilai apakah PNS yang dimaksud benar-benar berbuat kesalahan. Dan, hasil evaluasi itu harus dituangkan dalam berita acara. ”Berita acaranya itu harus di-sampaikan kepada yang dite-gur secara tertutup, tidak boleh pakai email, apalagi disebar-se-barkan,” terang Widijanto yang kini menjadi Ketua Senat Aka-demik Fakultas Ilmu Komputer (Fasilkom) UI.

Tak hanya melanggar aturan, pemecaatan Ratna juga dinilai Widijanto janggal dan penuh aroma politik. Kejanggalan pa-ling mencolok adalah Ratna sa-tu-satunya dekan yang dipecat, sementara banyak dekan fakul-tas di kampus kuning itu yang masa jabatannya juga selesai. ”Ada sekitar delapan dekan di lingkungan UI yang sudah habis masa jabatannya. Tapi mereka diperpanjang,” ungkapnya.

Perpanjangan itu, lanjut Widijanto, berdasarkan arahan dari Dirjen Kementerian Pen-didikan dan Kebudayaan (Ke-mendikbud) dan surat Majelis Wali Amanat (MWA) UI. ”Jadi dekan-dekan yang masa jabatan-nya habis diperpanjang sampai pemilihan rektor baru nanti pada bulan Agustus,” tambahnya.

Kesepakatan lainnya yang dilanggar Gumilar adalah ke-sepakatan antara WMA dan Rektor dengan Menteri Pen-didikan dan Kebudayaan, serta penegasan Ketua Tim Transisi UI. Bahwa penggantian dekan baru akan dilakukan setelah penggantian Rektor UI pada

Agustus mendatang.Kenapa hanya Ratna yang di-

bidik Gumilar. Menurut Dosen Fisip UI, Ade Armando, karena selama ini Ratna kerap mem-berikan kritik tajam kepada Gu-milar yang dinilai kepemimpi-nannya lemah, manajerialnya amburadul, serta tata kelola keuangannya tidak akuntabel. Selain itu, Ratna juga dikenal sebagai ketua gerakan UI Bersih yang menyoroti dugaan korupsi di lingkungan UI. Salah satu kasus yang dilaporkan dan telah berjalan di KPK adalah kasus pemalsuan tanda tangan dalam pengadaan perlengkapan infor-masi dan teknologi untuk per-pustakaan UI. “Jadi dia (Rat-na) dipecat,” tegas Ade.

Karenanya, lanjut Ade, Ratna dinilai akan menjadi batu sandungan besar bagi Gumilar yang mencalon-kan kembali menjadi rektor.

Untuk itu dia harus disingkirkan mulai sekarang. ”Saya kira itu usaha dia (Gumilar) menying-kirkan Bu Ratna untuk memu-luskan jalannya menjadi rektor kembali,” tegasnya.

Cara main pecat ala Gumilar ini memantik reaksi keras dari sejumlah sivitas kampus kuning itu. Sehari setelah Ratna mene-rima surat elektronik, tepatnya Selasa 10 Juli 2012, ratusan mahasiswa, staf, dosen, Senat Akademik Fakultas, dan Dewan Guru Besar UI berkumpul di Gedung FKUI, Salemba, Jakar-ta. Intinya, mereka mengecam tindakan Gumilar yang kele-wat batas itu.

Ketua Dewan Guru Besar (DGB) UI, Prof Bi-ran Affandi menilai, pem-berhentian sepihak oleh Gumilar terhadap Ratna sebagai bentuk inkonsis-tensi dan diskriminasi. “Saya melihat apa yang terjadi saat ini melang-

gar semua kesepa-katan yang ada,” kata Biran.

Selanjutnya, kata Biran, DGB melayangkan surat tegur-an kepada rektor untuk menarik kembali perintah pemberhentian itu. DGB juga sudah berkirim surat kepada Menteri Moham-mad Nuh agar membantu me-nyelesaikan kisruh di UI dengan mengganti rektor segera.

Senada dengan Biran, Ke-tua Tim Transisi Anwar Nasu-tion mengatakan rektor sudah mengkhianati apa yang dia teken sendiri. “Malu kita seperti ini,” ujar Anwar. Dia menambahkan, Priyo Sidipratomo yang didapuk sebagai pengganti sementara Ratna, menolak. “Itu kan malah memalukan Gumilar,” tandas-nya.

Kepala Kantor Komuni-kasi UI Siane Indriani tak mau menanggapi berbagai protes tersebut. “Itu hak mereka, kita tidak mau menanggapi apapun,” ujarnya.

Sementara itu, Menteri Mo-hammad Nuh meminta agar kisruh tersebut diselesaikan oleh internal UI. Sebab di sana ada MWA, rektor, DGB, Senat dan elemen lainnya. “Jadi silahkan diselesaikan secara internal lah. Tidak bagus kalau ada apa-apa menteri ikut,” tuturnya, saat ditemui di Gedung DPR, Kamis pekan lalu.

•Muhammad Kodim | Lukman Al Haries

Kenapa hanya Ratna yang di-bidik Gumilar. Menurut Dosen Fisip UI, Ade Armando, karena selama ini Ratna kerap mem-berikan kritik tajam kepada Gu-milar yang dinilai kepemimpi-nannya lemah, manajerialnya amburadul, serta tata kelola keuangannya tidak akuntabel. Selain itu, Ratna juga dikenal sebagai ketua gerakan UI Bersih yang menyoroti dugaan korupsi di lingkungan UI. Salah satu kasus yang dilaporkan dan telah berjalan di KPK adalah kasus pemalsuan tanda tangan dalam pengadaan perlengkapan infor-masi dan teknologi untuk per-pustakaan UI. “Jadi dia (Rat-

tindakan Gumilar yang kele-wat batas itu.

Ketua Dewan Guru Besar (DGB) UI, Prof Bi-ran Affandi menilai, pem-berhentian sepihak oleh Gumilar terhadap Ratna sebagai bentuk inkonsis-tensi dan diskriminasi. “Saya melihat apa yang terjadi saat ini melang-

gar semua kesepa-katan yang ada,” kata Biran.

Dekan Fakultas Kedokteran UI, Ratna Sitompul (tengah baju kuning) memberikan keterangan pers terkait pemberhentiannya sebagai dekan FKUI di FKUI, Salemba, Jakarta, Selasa, (10/07).

Ratna Sitompul

Foto: Dok FKUI

Saya melihat apa yang terjadi saat ini melanggar se-mua kesepakatan

yang ada

PRIORITAS/Adri Irianto

Page 12: Tabloid Prioritas Edisi 27

12 HUKUM EDIsI 27 - tahun I | 16 - 22 JulI 2012

Penyidik  Kejaksaan Agung mengusut kasus dugaan korupsi proyek pengadaan peralatan Sistem Informasi Manajemen di Direktorat Jendral Pajak. Perusahaan milik Hartati Mur-daya, yang selama ini dikenal dekat dengan kekuasaan turut terseret.

Sasaran Tembak untuk MurdayaRuang tunggu kantor PT

Berca Hardaya Perkasa di Jalan Abdul Muis, Jakarta Pusat, Kamis

pekan lalu nampak lengang. Hanya ada dua perempuan muda di belakang meja resep-sionis yang nampak sibuk me- nerima panggilan telepon untuk perusahaan milik keluarga Mur-daya itu. “Bapak dan ibu jarang berkunjung ke mari, belum tentu sebulan sekali mereka datang,” ujar Nefa, salah seorang pene- rima tamu itu, saat dikonfirmasi.

Pasangan pemilik PT Berca, Hartati dan Murdaya Poo tengah dirundung duka. Pasalnya selain disidik Komisi Pemberantasan Korupsi dalam kasus dugaan korupsi pengadaan lahan kelapa sawit di Buol, Sulawesi Tengah.

Mereka juga diperiksa Kejak-saan Agung terkait kasus dugaan korupsi Proyek Pengadaan Per-alatan Sistem Informasi Mana-jemen di Direktorat Jendral Pa-jak tahun 2006. Dimana dalam proyek ini PT Berca Hardaya Perkasa bertindak selaku re-kanan.

Jaksa Agung Muda Pidana Khusus, Andhi Nirwanto me-nyebut pemilik PT Berca, Har-tati Murdaya Poo telah dimintai keterangannya sebagai saksi. Se-mentara, pada awal April lalu, suami Hartati, Murdaya Poo yang menjabat Direktur Uta-ma Berca juga telah menjalani pemeriksaan. “Sebagai saksi untuk Kepala Kantor Wilayah Pajak DKI Jakarta, RN Karim,” katanya.

RN Karim yang ketika itu menjabat kepala Kantor Pela- yanan Pajak Besar dan Jakarta Khusus diduga merekayasa hasil proses pelelangan dengan me-menangkan PT Berca Hardaya Perkasa. Selain merekayasa, Karim juga diduga memiliki hubungan dengan Murdaya Poo.

Selain Karim, Kejagung juga telah menetapkan tersangka Di-rektur PT Berca, Liem Wendra Halingkar, mantan Direktur IT Ditjen Pajak yang saat ini menjabat sebagai Kepala Kan-tor Pelayanan Pajak Khusus pada Dirjen Pajak, Riza Nurka-rim, dan mantan Sekretaris Di-rektorat Jenderal Pajak selaku Kuasa Pengguna Anggaran, Ah-mad Sjarifuddin Alsjah serta dua orang pegawai pajak lainnya yai-tu Bahar dan Pulung Sukarno.

Para tersangka dijerat Pasal 2 dan 3 UU Tipikor dan Kepu-tusan Presiden Nomor 80 Tahun 2003 tentang Pedoman Pelak-sanaan Pengadaan Barang dan Jasa pada proyek senilai Rp43 miliar itu. Proyek tersebut di-duga fiktif dan sebagian tidak sesuai spesifikasi, dan diduga merugikan negara hingga Rp12 miliar.

Bahar dan Pulung Sukarno tengah menjalani persidangan di Pengadilan Tipikor Jakarta. Se-dang berkas perkara tersangka Liem telah dinyatakan leng-

Yang saya takutkan justru kejaksaan

akan menggoreng perkara, nanti ter-sangka tiba-tiba

keluar SP3, apalagi kita tahu selama ini

banyak SP3 yang dikeluarkan Kejak-

saan Agung

kap oleh jaksa penuntut. Se-mentara tersangka Riza dan Ah-mad masih dalam penyidikan.

Selain menetapkan empat orang tersangka, Gedung Bun-dar juga telah meminta kete- rangan saksi-saksi lain selain Hartati dan Murdaya Poo. Bela-kangan Kejaksaan kembali men-etapkan tersangka terhadap Mi-kael Surya Gunawan karyawan PT Berca dibidang Government Technical Support.

Koordinator Masyarakat

Anti Korupsi Indonesia, Bo- yamin Saiman meyakini Mur-daya Poo memenangkan proyek tersebut karena pengaruh kekua-saan isterinya. Jika proses tender dilakukan dengan cara yang fair, menurut Boyamin mereka tidak akan menang.

Menurut Boyamin, seharus- nya yang ditetapkan sebagai tersangka adalah Murdaya Poo karena ada kejahatan koorpo-rasi yang dilakukan. Namun Bo- yamin tidak yakin kejaksaan akan

melakukan hal ini karena sejak dulu sudah diketahui jika Direk-tur Utama PT Berca itu adalah Murdaya Poo.

Hanya ketika KPK menetap-kan kasus Buol yang menyeret Hartati Murdaya, seolah-olah kejaksaan seperti tersengat, mereka merasa kalah bersaing dengan KPK. “Yang saya takut-kan justru kejaksaan akan meng-goreng perkara, nanti tersangka tiba-tiba keluar SP3, apalagi kita tahu selama ini banyak SP3 yang dikeluarkan Kejaksaan Agung,” kata Boyamin.

Namun bagian legal PT Ber-ca Hardaya Perkasa, Marchel H Januari lalu mengaku perusa-haan telah mengikuti tahapan dan proses lelang sesuai prose-dur. Menurutnya perusahaan-nya juga telah tuntas memenuhi pasokan barang. Sehingga ke-luar berita serah terima barang keseluruhan.

Dengan serah terima itu, menurutnya, seluruh kewajiban dan tanggung jawab PT Ber-ca dalam proyek itu sudah se-lesai dan tak lagi menjadi tang-gung jawab perusahaannya.

•Yudho Raharjo | Nova AnggitaGedung Berca Hardayaperkasa perusahaan milik Murdaya Widyawimarta Poo di jalan Abdul Muis, Jakarta, Jumat (13/7).

Siti Hartati Murdaya dan suami, Murdaya Poo.

PRIORITAS/Adri Irianto

MI/HERI S

Page 13: Tabloid Prioritas Edisi 27

13HUKUMEDISI 27 - TAHUN I | 16 - 22 JULI 2012

Kasus semburan lumpur panas  di areal pengeboran PT Minarak Lapindo, yang menyengsarakan ribuan warga Sidoarjo, Jawa Timur tak kunjung teratasi. Penyelidikan Komnas HAM yang diharapkan bisa menjadi titik terang kejelasan nasib warga justru mangkrak.

Mangkrak Lapindo di Meja Komnas HAM

Langkah kaki Hari Su-wandi terasa lunglai saat mendekati komplek Sek-retariat Negara di Jalan

Medan Merdeka, Kamis pekan lalu. Sambil menggandeng le-ngan istrinya ia memasuki ruang tata usaha Sekretariat Negara di komplek Istana Kepresidenan. Tekad lelaki 44 tahun itu bulat ingin bertemu langsung presiden Susilo B ambang Yudhoyono.

Namun kali ini Hari harus menelan kecewa, sebab setelah menyampaikan maksudnya inginberaudiensi dengan presiden, petugas bagian tata usaha Sek-retariat Negara hanya memper-silahkannya untuk menunggu tanpa kepastian waktu yang je-las. “Saya berjalan kaki selama 25 hari dari Sidoarjo menuju Ja-karta hanya untuk bertemu de-ngan Pak SBY,” ujar Hari, Kamis pekan lalu.

Warga Desa Kedung Ben-do, Kecamatan Tanggulangin yang menjadi korban semburan lumpur panas tersebut hanya memperoleh secarik kertas seba-gai tanda terima. Suhandi, staff istana juga tidak memberi kepas-tian kapan SBY bersedia mene-mui Hari. “Yang jelas, saya tidak akan pulang sebelum bertemu dengan Pak SBY, saya berharap pak SBY mau mempertemukan kami dengan pak Ical (Aburizal Bakrie),” katanya.

Berlarut-larutnya kasus pe-nanganan lumpur Lapindo me-nurut Paring Waluyo Utomo yang mendampingi korban lum-pur sejak tahun 2006, antara lain akibat lambatnya penye-lidikan yang dilakukan Komisi Nasional Hak Asasi Manusia. Menurutnya, sejak tahun 2009 Komnas HAM telah memben-tuk tim penyelidikan pro justicia dugaan pelanggaran HAM berat yang terjadi di lokasi semburan lumpur maupun peta area ter-dampak.

Menurutnya, banyak warga yang sudah dimintai keterangan oleh Komnas HAM, termasuk dirinya. “Sayangnya sampai 2012ini kita tidak mendapatkan progres atas apa yang dilakukan Komnas HAM terkait dugaan pelanggaran HAM berat tadi,” ujar Paring yang mendampingi Hari selama berada di Jakarta.

Paring mengatakan jika ada temuan pelanggaran HAM be-rat, itu menjadi peluang warga

Wamenkeu diperiksa KPKKPK memeriksa Wakil Menteri Keuan-gan Any Rahmawati sebagai saksi kasus Hambalang. Any dimintai keterangan saat masih menjabat sebagai Dirjen Anggaran Kemenkeu. Dalam kesak-siannya Any menyatakan Kemenpora melanggar peraturan penganggaran pengadaan barang dan jasa.

Satu Tersangka Vaksin Flu BurungDirektorat Tindak Pidana Korupsi Bareskrim Polri menetapkan satu ter-sangka kasus pengadaan vaksin fl u burung di Kementerian Kesehatan. Tapi Polri masih merahasiakan inisial tersang-ka. Penetapan tersangka ini perkemba-ngan dari pemeriksa 41 orang saksi kasus korupsi anggaran senilai Rp 1,3 triliun.

MKH Pecat HakimMajelis Kehormatan Hakim menjatuh-kan vonis pemecatan terhadap hakim Pengadilan Negeri Denpasar Bali, Putu Suika. Pemecatan dilakukan karena Putu terbukti melanggar kode etik dan perilaku hakim, karena terbukti men-jalin komunikasi dengan pihak ber-perkara.

mendapatkan angin segar di te-ngah keringnya tanggungjawab Lapindo. Kalau misalnya ada hal yang kurang harusnya segera dilengkapi, kalau mengambang seperti ini akan berpengaruh ke-pada integritas Komnas HAM sendiri terutama para komisi-oner, karena sudah dua tahun tidak selesai pekerjaannya. Apa-lagi mereka bekerja dan dibayar oleh uang negara. “Harus ada tanggungjawab hukum, etika dan kemanusiaan sebagai hasil kerja tim investigasi itu,” kata Paring.

Koordinator Komisi un-tuk Orang Hilang dan Tindak Kekerasan (KONTRAS), Har-ris Azhar Azis mengecam kinerja Komnas HAM. Menurutnya tindakan Komnas HAM yang berlarut-larut melakukan penye-lidikan merendahkan prinsip-prinsip HAM universal, yang su-dah diakui sebagai nilai bersama dalam konstitusi maupun dalam berbagai undang-undang, se-perti UU Lingkungan Hidup

dan UU perumahan.Menurut Harris, serangkai-

an pelanggaran HAM berat ter-jadi secara kasat mata. Selain itu, unsur kelalaian dan kerugian ser-

ta penderitaan rakyat juga terlihat jelas. Haris menegaskan jika pe-langgaran-pelanggaran tersebuttidak ditemui Komnas, seharus-nya mereka memperkaya de-ngan menanyakan ke masyarakat sipil yang mendampingi kor-ban. “Sikap Komnas HAM me-nunjukkan mereka tidak berani mengambil resiko politik untuk berhadapan dengan Aburizal Bakrie,” ujar Harris.

Ketua Komnas HAM, Ifdal Kasim ditemui di kantornya mengatakan proses penyelidik-an pro justicia terhadap dugaan pelanggaran HAM berat dalam peristiwa lumpur Lapindo be-lum selesai diparipurnakan oleh komisioner Komnas. “Sehingga belum ada keputusan,” katanya.

Menurutnya masih ada satu fase yang belum dilalui yaitu mendengar pendapat para ahli pidana HAM dan korporasi un-tuk mengkonstruksikan peris-tiwa tersebut dari sudut hukum. Ifdal berjanji sebelum masa bak-ti komisioner yang berakhir Sep-

tember mendatang, hasil penye-lidikan diumumkan ke publik. “Kami tidak akan meninggalkan tunggakan perkara kepada komi-sioner yang baru,” janji Ifdal.

Ifdal juga membantah jika ada tekanan maupun ketakutan terhadap pihak tertentu. Menu-rutnya kasus Lapindo itu rumit karena tidak hanya menyangkut negara tetapi juga korporasi. Ia mengakui tim penyelidik kesulit-an mengumpulkan bukti. “Se-lain itu, kami juga terkendala minimnya anggaran,” ujar Ifdal.

Juru bicara keluarga Bakrie, Lalu Mara Satriwangsa yang dikonfirmasi soal penyelidikan oleh Komnas HAM mengata-kan sama sekali tidak mengeta-hui mengenai penyelidikan pro justicia itu. “Mengetahuinya saja tidak, bagaimana mau meng-intervensi. Tanyakan saja pada Kontras dan Komnas HAM,” ujar Lalu dihubungi Jumat pe-kan lalu.

•Yudho Raharjo | Nova Anggita | Lukman Al Haries

Hari Iswandi, korban Lapindo Brantas Inc. bersama isterinya yang nekat berjalan kaki dari Sidoarjo, Jawa Timur, untuk menemui Presiden saat di depan Istana Negara, Jakarta, Kamis (12/7).

PRIORITAS/Adri Irianto

Sikap Komnas HAM menunjuk-

kan mereka tidak berani mengambil

resiko politik untuk berhadapan

dengan Aburizal Bakrie.

Page 14: Tabloid Prioritas Edisi 27
Page 15: Tabloid Prioritas Edisi 27

15BUDAYAEDISI 27 - TAHUN I | 16 - 22 JULI 2012

Genderang Antikorupsi dari Panggung Teater

Korupsi masih mencolok meski nyaris tak sepi dari olok-olok. Persembahan Teater Kini, Jakarta ingin membangkitkan kesadaran bahwa watak koruptif kerap kali merasuki kesadaran setiap orang.

Rabu, 18 Juli 2012 Pukul 19.30 WIB | Pameran Tunggal Seni Rupa Tri Wahyudi The Journey Before Bedtime Tri ingin berkisah tentang dongeng sebelum tidur, layaknya masa kecil kita yang acapkali dininabobok oleh orang tua tentang kisah-kisah heroik, riwayat atau sejarah yang memperkaya lahir batin kita, dan pembelajaran hidup berlandaskan budi pekerti.

Jumat, 20 Juli 2012 | Pukul 19.00 WIB | Balai Soedjatmoko Solo Forum Keroncong (Foker’s) Baturan, Colomadu, Karanganyar Foker’s, Forum Keroncong Baturan, merupakan forum pertemuan bagi pencinta musik keroncong di daerah Colomadu. Forum Keroncong ini bukanlah kelom-pok keroncong seperti yang kita kenal selama ini. Sebagai forum pertemuan antar kelompok keroncong Foker’s menjadi ajang silahturahmi antarkelompok, namun kadang kala  seringkali mengadakan latihan bersama.

Kamis, 19 Juli 2012 | Pukul 17:00 & 19:30 WIB | Studio 9 Blitz Megaplex Grand Indonesia Lantai 8 Pemutaran Film PINA dalam Format 3DSebuah Film untuk Pina Bausch karya Wim Wenders PINA adalah pertunjukan tari kontemporer dalam sebuah fi lm panjang tiga di-mensi dengan ansembel teater tari Wuppertal, menggambarkan karya-karya be-sar Pina Bausch yang meninggal dunia pada musim panas 2009. Inilah satu karya seni yang unik dan memberi inspirasi. Wim Wenders mengundang para penonton menyaksikan kekuatan visual, gam-bar-gambar sensual penuh energi untuk menemukan satu dimensi baru, me-masuki pusat panggung ansembel legendaris ini kemudian bersama para penari keluar dari gedung teater ke kota dan alam sekitar Wuppertal – satu kota yang selama 35 tahun telah menjadi tanah air dan pusat kreativitas Pina Bausch. Gratis | Reservasi Diwajibkan +6221 23550208-147/157 | [email protected] ROAD MOVIES GmbH, Photograph by Donata Wenders

Layar perak selebar 10 me-ter persegi itu menyuguh-kan detik-detik runtuh-nya jembatan Mahakam,

di Tenggarong Kalimantan Timur September 2011 lalu. Jembatan yang berdiri gagah sepanjang 710 meter itu lantak dalam hitungan detik. Tali-tali pengait putus satu persatu diiringi terjerembabnya jembatan yang baru berusia 10 tahun itu ke dasar sungai. Tra-gis, puluhan kendaraan bersama ratusan orang yang melintas di sana terjun bebas.

Momen mengharukan itu tampil mengawali pementasan Drama Komedi Satire persemba-han Teater Kini di Taman Ismail Marzuki, Jakarta, Senin malam pekan lalu. Melibatkan puluhan seniman teater Jakarta, pemen-tasan yang hendak menggelora-kan kembali semangat anti-korupsi itu sengaja mengam-bil tema “Neko”, negosiasi dan kompromi.

Dua kata tersebut merang-sang Arif Firmansyah, penulis naskah lakon itu, untuk diper-gelarkan dalam pertunjukan tea-ter yang akan digelar di sejumlah daerah itu. Demi mewujudkan idenya, ia dan kalangan seniman teater Jakarta sempat menyam-bangi Indonesia Corruption Watch (ICW) untuk mendiskusi-

kan perjuangan antikorupsi yang dilakukan lembaga itu.

Peristiwa rubuhnya jembatan kebanggaan warga Borneo itu menjadi salah satu topik yang muncul kala membicarakan ko-rupsi. Banyaknya korupsi dan mark up di sektor infrastruktur membuat bangunan publik mi-nim kualitas. ”Ini menggelisah-kan kami sebagai pekerja seni,” tutur pimpinan produksi Andi Salomo.

Selain karut-marut korupsi infrastruktur, komedi fiksi ber-durasi 60 menit ini juga berkisah tentang kaburnya sejumlah ter-sangka megakorupsi ke luar ne-geri. Tak ingin sekadar nyinyir soal penyakit korupsi, Teater Kini ingin mengajak publik ber-cermin pada diri sendiri, meng-kritik diri dengan lelucon, bahwa perilaku koruptif kerapkali di-am-diam merasuk ke dalam diri setiap warga negara.

Peristiwa itu pula yang tam-pak menonjol dalam sosok to-koh Nurodin, diperankan Arif Firmansyah, tersangka korupsi pengadaan jembatan yang buron keluar negeri. Sempat buron di sejumlah negara, sambil mene-bar misteri dan ancaman pada para koleganya, sebelum akhir-nya dicokok polisi. Nurodin mewakili sosok salah seorang

koruptor negeri ini yang kerap tampil di muka publik bukan se-bagai pesakitan.

Nurodin yang kabur bersama anak dan istrinya tampil seperti saudagar yang tengah berlibur menghabiskan uang recehan. Tak heran jika ia mendapat per-lakuan khusus saat dijebloskan dalam tahanan Asosiasi Pemuti-han Korupsi (APEK), lembaga penegak hukum yang khusus menangani perkara korupsi di negerinya.

Kendati kerap ditekan pe-tinggi APEK, ia tak segan terus mengulang pengakuan bahwa ia bukanlah si jahat, tapi hanya se-

orang yang dijadikan korban.Alhasil, sidang yang digelar

berkali-kali tak berhasil me-nemukan bukti siapa pelaku uta-ma. Sidang memutuskan rubuh-nya jembatan adalah sebuah mu-sibah, yang harus ditanggung bersama. Pengakuan Nurodin yang membuat semua pelaku terbongkar tetap saja tak meng-ubah rubuhnya jembatan se-bagai akibat kejahatan korupsi. Temuan tim independen yang menyatakan adanya kesalahan dalam sistem sambungan jem-batan pun tak digubris majelis hakim.

Kecurigaan publik muncul.

Sebagai pimpinan sidang, Yang Mulia membenarkan semua ke-terangan Anggora, saksi kunci yang memberikan penjelasan rinci atas rubuhnya jembatan. Demi mendengar kesaksian Ang-gora, kemarahan Nurodin me-muncak. Tapi ia tak bisa berbuat banyak karena semua bisa diatur di persidangan, dikompromikan. Kendati terjerat pasal korupsi, Nurodin dan Anggora hanya menerima vonis ringan.

Sosok Yang Mulia dalam adegan ini bukan Presiden atau pimpinan lembaga penegak hu-kum yang begitu banyak di ne-geri ini, melainkan watak yang sudah banyak merasuk dalam kesadaran banyak orang. Wa-tak inilah yang hendaknya juga menjadi musuh bersama dalam memberantas korupsi di negeri ini. “Ajakan memberantas ko-rupsi sebaiknya dimulai dari diri sendiri,” kata Andi.

Gurita korupsi di negeri ini diakui Andi juga berjalin erat dengan persepsi masyarakat terhadap korupsi. Karena itu, upaya pemberantasan korupsi tak melulu bisa dilakukan oleh penegak hukum. Alangkah baik-nya jika publik menghidupkan kesadaran antikorupsi sejak dari pikiran dan tindakan sehari-hari.

Meminimalisir korupsi bu-kan perkara mudah. Namun, setidaknya, pementasan hasil besutan Teater Kini dengan ICW dalam rangka menyambut hari antikorupsi, 9 Desember mendatang itu mengajak kita kembali pada kesadaran, bahwa memberantas korupsi tak dimu-lai dari lembaga penegak hukum, tapi dari diri kita sendiri.

•Anom B Prasetyo

Drama Komedi Satire “Neko” yang dipentaskan Lembaga Teater Jakarta (LTJ) dengan sutradara Isman Sumantri, Taman Ismail Marzuki, Jakarta, Senin (9/7).

Salah satu adegan dalam Drama Komedi Satire “Neko”.

PRIORITAS/Adri Irianto

PRIORITAS/Adri Irianto

Page 16: Tabloid Prioritas Edisi 27

16 EKONOMI EDIsI 27 - tahun I | 16 - 22 julI 2012

Truk-truk Hauling melakukan aktivitas penggalian di penambangan terbuka Batu Hijau di Sumbawa Barat, Nusa Tenggara Barat, Rabu (29/6).

Jepang-Cina Bergantung pada Mineral Indonesia

Pembangunan pengolahan bahan tambang nampaknya tak berjalan mulus. Negara pesaing dan pengusaha lokal menentang rencana tersebut.

MI/SUSANTO

LOKASI PRODUK KAPASITAS Estimasi mulai beroperasi (tonpertahun)

Mandiodi, Konawe-Sulawesi Utara Nikel Pig iron 120.000 2015Mempawah, Kalimantan Barat Smelting grade alumina 1.000.000 2015Tayan, Kalimantan Barat Chemical Grade Alumina 300.000 2015Weda, Maluku Utara Nikel Hidroksida 60.000 2016Batu Licin, Kalimantan Selatan Besi Spons 315.000 2015Cilegon, Banten Tin Chemical, Besi Spons, Baja 7.000.000 2015Sebuku, Kalimantan Selatan Besi Spons 1.000.000 2015Bontang, Kalimantan Timur Copper Chatode 200.000 2015Maros Sulawesi Selatan Chatode Tembaga 300.000 2015Prabumulih, Sumatera Selatan Coal Gasification, Upgrade coal 5.000.000 2013Dairi, Sumatera Utara Konstrat Lead,Zinc 330.000 2015Tapanuli Selatan, Sumatera Utara Dore Bulliom 2.750.000 2015Morowali, Sulawesi Utara Sponge Feni 2.000.000 2015

Sumber: Ditjen Minerba KESDM 2012

Rudi berani menantang Jepang lantaran rencana Indonesia mendi-rikan smelter bertujuan untuk men-cari nilai tambah dari bahan men-tah tambang untuk pemasukan kas negara. Kewajiban pembangunan smelter itu sejatinya telah diamanat-kan dalam Undang-Undang (UU) Mineral dan Batubara Nomor 4 tahun 2009. Nah dalam beleid tersebut Pasal 103 ayat 1 menya-takan, pemegang Izin Usaha Per-tambangan (IUP) dan Izin Usaha Pertambangan Khusus (IUPK) operasi produksi wajib melakukan pengolahan dan pemurnian hasil penambangan di dalam negeri.

Selanjutnya pemerintah mengeluarkan Peraturan Men-teri (Permen) Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Nomor 7 Tahun 2012 tentang Peningkatan Nilai Tambah Mineral Melalui Kegiatan Pengolahan dan Pemur-nian Mineral. Kemudian Permen No. 7 itu direvisi dengan Per-men ESDM No. 11 Tahun 2012 tentang Perubahan Atas Permen ESDM No 7 Tahun 2012.

Namun sayang sejak UU itu disahkan hingga tahun lalu justru ekspor bahan tambang semakin

meningkat. Misalnya menurut data ESDM untuk ekspor bijih nikel ke Jepang dan Cina meningkat tajam sampai delapan kali lipat dari 5 juta ton menjadi 33 juta ton. Padahal apabila bahan tambang itu diolah lebih dulu maka akan meningkat-kan nilainya sekitar 19 kali lipat.

Ironisnya, selama ini baik Jepang dan Cina mendapatkan pasokan energi gas dan batubara untuk pengolahan smelter mereka. Sehingga keuntungan kedua negara itu berlipat mendapatkan manfaat dari smelter maupun gas Indonesia. Rudi pun mengaku tak gentar bila kedua negara itu melaporkan Indonesia kepada World Trade Organization (WTO)

“Negara manapun, seperti Jepang yang tidak memilliki sum-ber energi tidak akan bisa berbuat apapun kalau tidak kita kasih ener-gi. Mereka sangat tergantung pada kita. Jadi bargaining position kita tidak lemah-lemah amat, jadi tidak usah takut,” ungkapnya.

Sebetulnya aturan smelter ini juga mendapat tentangan dari para pengusaha tambang lokal. Mereka beralasan mereka tak bisa lagi mengekspor bahan tambang men-

tah jika tak membangun smelter pada 2014 mendatang. Saat ini pemerintah masih memperboleh- kan ekspor namun dikenai bea keluar tambang hingga 20%.

Hal lain yang memberatkan pengusaha tambang lokal bahwa pembangunan smelter membutuh-kan dana tak sedikit dan juga perlu keahlian khusus. Akibatnya indus-triawan tambang berkantong cekak terancam gulung tikar, disusul ancaman Pemberhentian Hubung- an Kerja (PHK) massal para pekerjanya.

Ketua Asosiasi Nikel Indone-sia, Shelby Ihsan Saleh mengakui ada beberapa perusahaan tambang nikel yang mulai melakukan PHK. Namun sebagian besar perusahaan tambang kecil.

Shelby menjelaskan saat ini Indonesia merupakan produsen nikel terbesar di dunia dengan nilai ekspor mencapai 32 juta ton nikel atau US$ 50 miliar pada 2011. Negara tujuan ekspor utama yakni China, Jepang dan Eropa. Namun ironisnya yang mengatur harga jual nikel malah bukan Indonesia.

Namun keberatan dari pe- ngusaha tambang itu dibantah oleh

Suaranya menggelegar, seolah tak mau tunduk pada ancaman Jepang yang berniat meng-hentikan impor kertas fotokopi bila Indone-

sia jadi menerapkan kewajiban pembangunan pengolah mineral atau smelter. Wakil Menteri Energi Sumber Daya Mineral (ESDM), Rudi Rubiandini bahkan menan-tang Jepang kalau sampai meng-hentikan impor akan dibalas pula dengan penghentian ekspor gas Indonesia ke Jepang.

Selama ini Jepang sangat ber-gantung pada Indonesia dalam hal pasokan bijih nikel. Jepang merasa terancam tidak ada pasokan bijih nikel lagi dari Indonesia, karena Indonesia melarang ekspor mineral mentah pada 2014. Ekspor bijih mineral hanya boleh dilakukan setelah diolah lebih dulu oleh smelter dari dalam negeri.

“Ancaman Jepang sudah di- sampaikan ke Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM). Bila nanti kertas fotokopi itu dilarang masuk Jepang, maka pasokan gas ke sana, bisa saja kami hentikan,” kata Rudi, Kamis dua pekan lalu.

Direktur Jenderal Minerba Kemen-terian ESDM, Thamrin Sihite. Menurutnya sudah ada 154 pro-posal pembangunan smelter. “Ke-inginan membuat smelter ini men-unjukan komitmen perusahaan tambang lokal, sekaligus untuk memperoleh ekspor terdaftar,” kata Thamrin, Rabu pekan lalu.

Selain pengusaha lokal, investor dari China juga tertarik memba- ngun smelter di Indonesia. Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Muhammad Chatib Basri mengungkapkan ada beberapa pengusaha asal Cina berniat mendirikan smelter di Kalimantan.

“Sudah sepatutnya negeri ini berdaulat atas kekayaan alam sendiri. Berani mengolah hasil tambang yang dimilikinya dan menghilangkan kebiasaan meng- ekspor tanah dan air mentah- mentah,” kata Direktur Eksekutif Indonesian Resources Studies, Marwan Batubara.

•Praminto Moehayat | Fadila Armadita

RENCANA PEMBANGUNAN SMELTER DI INDONESIA

Page 17: Tabloid Prioritas Edisi 27

17EKONOMIEDIsI 27 - tahun I | 16 - 22 julI 2012

Era Baru Bisnis Properti Bisnis properti semakin berkembang, tak perlu lagi modal besar dan keahlian khusus. Asalkan bersedia melibatkan banyak pihak, bisnis kluster bisa berjalan baik.

ahannya tak seberapa luas, hanya 1200 meter persegi (m2) saja. Na-mun Winarto Rahmat memecah lahan di Cipu-tat, Tanggerang Selatan

itu menjadi sembilan kavling dengan luas tanah masing-masing 90 m2. Sementara luas bangunan- nya hanya 54 m2 bermodel mini-malis dengan kualitas bahan bangunan bagus. Pola itu terbukti ampuh mendongkrak penjualan perumahan mungil bernama Catallia Residence hanya berbilang bulan saja.

Sektor properti saat ini men-jadi salah satu primadona buat para pengusaha. Merujuk pada siklus bisnis properti di Indonesia dari tahun 1996 hingga 2014, sektor ini diprediksi masih booming. Terle-bih menilik pertumbuhan ekonomi di Indonesia yang lebih tinggi dari pertumbuhan ekonomi dunia. Pertumbuhan ekonomi tahun lalu mencapai 6,5 % lebih tinggi dari angka pertumbuhan ekonomi dunia yang hanya 4,4 %.

Bahkan kini semakin banyak pengembang yang membuat peru-mahan berupa kluster kecil. Bagi Winarto menjual rumah kluster

kecil lebih efektif dan bermodal ringan. “Bisnis skala kluster tidak terpengaruh kondisi politik. Karena orang membeli rumah karena butuh, bukan investasi,” katanya kepada Prioritas, Rabu pekan lalu.

Tak hanya Winarto, Zainul Arifin seorang arsitek lulusan Uni-versitas Brawijaya juga tertarik me-nekuni bisnis ini. Bapak dua anak ini sejak dua tahun lalu mendirikan PT Andalan Perkasa Propertindo. Ia merintis usaha dengan lahan seluas 2.400 meter persegi di kota Kepanjen, Kabupaten Malang. “Awalnya saya heran karena banyak teman yang tak berlatar belakang arsitek sukses menjalankan bisnis ini,” cerita Zainul.

Rasa penasaran membuat Zainul mencari tahu dan mempela-jarinya. Tahun 2010 ia memutuskan mengundurkan diri dari perusa-haan tempatnya bekerja dan mulai menjalankan bisnis ini. Kini peru-mahan yang ia kelola sudah tersebar di Malang, Bandung, Probolinggo, Kediri dan Pekanbaru.

Bagi Winarto dan Zainul men-jalankan bisnis perumahan skala kluster sangat menarik. Dengan modal dan lahan yang tak terlalu besar namun memberi keuntu-

ngan menggiurkan. Keduanya sepakat, dalam bisnis kluster ini per-lu mengubah pola pikir lebih dulu. Kebanyakan orang masih berpikir bahwa bisnis properti adalah bisnis jangka panjang yang membutuh-kan keahlian khusus, padat modal, dan memiliki resiko tinggi. “Pada-hal bisnis kluster berbeda dengan

PRIORITAS/Adri IriantoPerumahan cluster di kawasan selatan Jakarta, Rabu (11/7).

properti besar,” ujarnya.Untuk menggerakkan bisnis ini

hanya memerlukan tanah seluas 2.000 hingga 10.000 m2 saja. Jika berbekal luas tanah dibawah 2.000 m2 keuntungan yang didapat sangat kecil. Namun bila mendapat-kan tanah diatas 10.000 m2 akan lebih merepotkan terkait dengan perizinan yang kompleks.

Memang perlu kejelian dalam persoalan perizinan lahan ini. Ida Prihatin seorang ibu dua anak pe-main properti skala kluster dari Depok, Jawa Barat mengingatkan untuk berhati-hati. Terlebih bila ketika berbisnis juga melibatkan pihak lain seperti pemilik lahan dan pengelola. “Biar tidak terjadi masalah di kemudian hari, perlu ada pengecekan dan perjanjian ter-tulis, ” kata Ida.

Zainul malah menyarankan untuk melakukan pengecekan dan mengurus perizinan sendiri. “Banyak dari teman-teman yang tidak di urus sendiri dan terlalu percaya dengan makelar, malah nggak jadi-jadi karena kebanyakan tangan,” kata Zainul.

Kerja keras dari para pemain

properti skala kluster ini rasanya berimbang dengan keuntungan yang mereka dapatkan. Bahkan Ida mengatakan Return of Invest-ment (RoI) dari bisnis ini cukup cepat. Jika penjualan bagus, maka dalam enam bulan biaya investasi yang dikeluarkan sudah kembali.

Ida mengaku di awal memulai usaha, ia dan timnya hanya meng-gelontorkan modal awal sebesar Rp 50 juta. Tak sampai setahun, modalnya sudah kembali. Keun-tungan yang didapatkan dibagi tiga, yaitu untuk pemilik lahan, pemilik keahlian dan pengelola. Sebagai pengelola Ida berhak men-dapat bagian 60 persen dari total profit.

Prediksi Zainul dan Ida, bisnis ini akan terus berkembang lanta-ran kebutuhan rumah terus me- ningkat. Hanya saja, jika ingin ber-main di bisnis ini Zainul dan Ida menyarankan untuk rajin turun ke lapangan, tak hanya untuk survei lahan, bahkan juga melakukan negosiasi langsung dengan pemi-lik lahan.

•Endah Lismartini

Tips Berbisnis KlusterJika tertarik untuk mencoba berbisnis properti kluster, tips dari Zainul Arifin dibawah ini bisa digunakan:• Untuk lahan, lakukan kerjasama dengan pemilik lahan. Biasanya pembayaransesuaikaplingtanahyangterjualdenganwaktutertentu.

• UntukbangunanlakukankerjasamadenganpihakbankberupapembiayaanKPRindent.

• Untukoperasionalcariinvestoruntukmembantupembiayaanperijinan,legalitas,danpematanganlahan.

• Untukpelaksanaanbisnispropertilakukanpemantauansetiaphari. Kalaujauhusahakanuntukbekerjasamadengandeveloperlokaluntukmemantau.

• Untukmarketingmanfaatkanteamsalesoutsourcingsecaraeksklusif.• Intinyamakin banyak kerjasama dengan banyak pihak sesuai bidangnyamakabanyakpeluangyangterbukalebardanmodalbisaditekan.

Page 18: Tabloid Prioritas Edisi 27

EKONOMI18 EDIsI 27 - tahun I | 16 - 22 julI 2012

Terik siang m e n y e n g a t kota Jakarta. Namun pria berjas hitam nampak asyik m e n i k m a t i

segelas es cendol. ”Enak sekali, menyegarkan,“ kata Marcos Fon-cesa, ketika ditemui Prioritas diASEAN-Latin Bussiness Forum, Senin pekan lalu.

Marcos penasaran dengan minuman yang sedang dinikmati- nya dan menanyakannya pada pembuat cendol yakni Mee Mee. “Ini dari bahan yang menyehat-kan,” ujarnya memberi penjelasan.

Yup selama ini cendol menjadi salah satu minuman tradisional yang cukup populer di masyarakat Indonesia. Para penjual cendol dengan mudah ditemui dari kelas kaki lima hingga hotel-hotel.

Mee Mee berkisah memulai usaha pembuatan cendol ini sejak lima tahun lalu. Awalnya ia sendiri adalah penggemar minuman ma-nis yang menyegarkan ini. Namun seringkali setelah minum cendol tenggorokannya terasa sakit. Ia menduga penyebabnya bahan-bahan untuk membuat cendol kurang bersih dan tak sedikit pula penjual yang menggunakan bahan pewarna buatan.

Ia pun berniat membuat cendol yang sehat dengan bahan-bahan alami sehingga berdirilah Cendol de Keraton. Sebelum memutuskan

mendirikan outlet cendol ini, mantan pengusaha garmen ini telah melakukan berbagai riset.

Selama lebih dari 7 bulan, Mee Mee dan suaminya men-coba membuat cendol dari ba-han alami. Bahkan ia pun terus mencoba membuat cendol yang sehat sampai bertanya pada pakar makanan. Setelah ia merasa yakin cendol buatannya me-nyehatkan dan enak baru lah berani membuka satu outlet di Mall Hero di Bogor.

“Selama waktu itu, kami men-cari-cari konsep dengan tampilan tradisional dengan rombong rotan yang kami pakai sampai sekarang,” kisak Mee Mee.

Mee Mee pun kini berani mengklaim cendolnya menyehat-kan. Cendol produksinya meng-gunakan cendol asli dari daun suji.Sedangkan santannya dari kelapa pilihan, gula asli tanpa pemanis buatan, diproses dengan air Re-verse Osmosis (RO). Untuk menja-min kesegaran, saat dijual terpisah antara santan dan cendolnya.

Selain itu, Cendol de Keraton kerap kali mengeluarkan inovasi varian produk. Misalnya Cendol Float yakni cendol yang digabung-kan dengan es krim lalu ada pula cendol nangka dan cendol dengan topping duren. Varian yang terbaru adalah cendol dengan topping ka-cang merah. “Awalnya sih hanya menjual cendol biasa,” katanya.

Jaminan kualitas dan pelayanan

Cendol de Keraton di Jakarta, Senin (9/7). PRIORITAS/Adri Irianto

serta tawaran produk yang menye-hatkan mendapatkan respon positif di pasar. Sejak outlet pertama Cen-dol de Keraton dibuka di Bogor pada November 2007, tercatat sudah 60 mitra yang bergabung dengan Cendol De Keraton. Mitra tersebut tersebar di beberapa kota di pulau Jawa seperti di Jabodeta-

Bisnis Semanis Gula CendolCendol de Kraton menawarkan cendol sehat berbahan alami. Tingkat keuntungan-

nya juga cukup menggiurkan.

bek, Semarang dan sekitarnya, Menurut Mee Mee, selain ke-

unggulan yang disebutkan di atas, Cendol de Keraton menawarkan investasi yang sangat terjangkau untuk semua kalangan. Belum lagi raihan omzetnya yang me- ngundang selera investor untuk berinvestasi. Tak heran hanya

dalam jangka waktu enam minggu seorang mitra sudah mencapai balik modal. Tertarik menjadi mitranya?

•FadilaFikrianiArmadita

AnAlisis KeuAngAnAnalisis keuangan untuk memperkirakan kapan seorang mitra

cendol de keraton dapat mencapai balik modal atau BeP

Investasi ombong dan Perlengkapan 6.000.000 6.000.000 6.000.000Asumsi penjualan per hari @Rp 7.000,- 50 75 100

PendapatanOmzet per hari 350.000 525.000 700.000Omzet per bulan 10.500.000 15.750.000 21.000.000

PengeluaranBiaya produk 5.250.000 7.312.500 9.000.000Biaya kemasan + es cude 780.000 1.170.000 1.560.000Biaya sewa Tempat 600.000 900.000 1.500.000Biaya tenaga penjualan 750.000 750.000 750.000Biaya promosi dan lain-lain 200.000 200.000 200.000Biaya delivery 20x per bulan 240.000 240.000 240.000Total pengeluaran 7.820.000 10.332.500 13.010.000

Profit per bulan 2.680.000 5.417.500 7.990.000

ROI 6 minggu 3 minggu 2 minggu

Biaya dengan loss 5% tidak terjual 262.500 365.625 450.000Total pengeluaran 8.082.500 10.698.125 13.460.000

Profir per bulan 2.417.500 5.051.875 7.540.000

ROI 7 minggu 3 minggu 2 minggu

Sumber : www.cendoldekeraton.com

Page 19: Tabloid Prioritas Edisi 27

EKONOMI SEPEKAN 19EDIsI 27 - tahun I | 16 - 22 julI 2012

Direktur Pelaksana Bank Dunia, Sri Mulyani Indrawati.

Menteri Perdagangan Gita Wirjawan (tengah), Ketua APINDO Sofjan Wanandi (kanan), dan Kepala BKPM M Chatib Basri (kiri), memberi keterangan pers disela berlangsungnya ASEAN Latin Business Forum (ALBF) 2012 di Jakarta, Senin (9/7).

Direktur Penyuluhan, Pelayanan dan Hubungan Masyarakat (P2 Humas) Ditjen Pajak, Dedi Rudaedi pada acara Tax Gathering Wajib Pajak Besar Kanwil DJP Jawa Barat II, di Bogor, 9 Juli 2012.

Menjalin Mitra Amerika Latin

PRIORITAS/Kurniawan Mas’ud

Menjaga Citra Dongkrak Pemasukan

Tak Kebal Krisis Eropa

Krisis ekonomi yang melanda Eropa dua tahun terakhir mulai berdampak bagi Indonesia. Dalam laporan triwulanan

Bank Dunia, gejolak aliran modal portofo-lio dan pasar saham menunjukkan bahwa ekonomi Indonesia tidak kebal dari ketidak-pastian krisis Eropa.

Dampak itu terlihat dari menurunnya harga komoditas ekspor utama Indonesia. “Rupiah juga terus melemah, turun sekitar 10 persen sejak agustus 2011,” kata Stefan Koeberle Kepala Perwakilan Bank Dunia, Kamis pekan lalu.

Namun Bank Dunia mencatat Indone-sia sanggup melewati krisis global dengan pertumbuhan ekonomi 6 persen pada ta-hun 2012. Direktur Pelaksana Bank Dunia, Sri Mulyani Indrawati menilai angka per-tumbuhan ekonomi Indonesia itu cukup bagus. “Enam persen itu angka yang cukup mewah tahun ini,” katanya.

Mantan Menteri Keuangan ini mengata-kan, ketimbang negara berkembang lainnya Indonesia termasuk negara yang memiliki ketahanan ekonomi yang kuat. Dia mencon-tohkan, Brazil kini terseok-seok untuk dapat meningkatkan pertumbuhan ekonominya menuju 4 persen.

Indonesia tentu saja tidak dapat meng-hindar dari dampak penurunan ekonomi global. Ekonom Utama Bank Dunia, Shubam Chauduri mengatakan, Indone-sia saat ini menghadapi tantangan ganda. “Meningkatkan kesiapan untuk menghadapi krisis dalam jangka pendek dan mendukung pertumbuhan dalam jangka menengah,” kata Shubam.

Bank Dunia memprediksi gejolak pasar keuangan internasional akan terus berlanjut. Karena itu kesiapan menghadapi krisis harus menjadi prioritas kebijakan setiap negara.

•Fadila Fikriani Armadita

Kinerja Direktorat Jenderal (Ditjen) Pajak kembali diuji dengan tertangkapnya AS, Kepala Kantor Pelayanan

Pajak (KPP) Pratama Bogor. Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) me-nangkap AS karena diduga menerima suap Rp 300 juta pada Jumat, pekan lalu. Sebelumnya telah bermunculan kasus-kasus yang melibatkan pegawai pajak.

Direktur Penyuluhan, Pelayanan dan Hubungan Masyarakat (P2 Humas) Ditjen Pajak, Dedi Rudaedi mengakui berbagai kasus yang terjadi belakangan ini berpotensi mengganggu penerimaan pajak. “Untuk mencapai target peneri-maan pajak, para wajib pajak harus tahu bahwa di dalam internal Ditjen Pajak tetap berkomitmen meneruskan proses reformasi yang sudah berjalan,” katanya, pekan lalu.

Ia menambahkan gangguan peneri-maan lainnya adalah masih banyaknya subjek pajak yang belum terdaftar. Se-

lain itu pelaporan Surat Pemberitahuan Pajak (SPT) Tahunan dari wajib pajak yang belum benar menjadi tantangan tersendiri bagi Ditjen Pajak.

Sejauh ini target penerimaan pajak secara nasional tahun 2012 sebesar Rp 885,02 triliun. Salah satu wilayah yang telah melebihi target pada 2011 lalu ada-lah penerimaan pajak di Kanwil Ditjen Pajak Jawa Barat II. Dari rencana peneri-maan sebesar Rp 21,68 triliun, ternyata pajak yang diperoleh meningkat hingga Rp 21,95 triliun.

Kepala Kanwil Direktorat Jenderal Pajak Jabar II, Angin Prayitno Aji men-jelaskan karakter potensi Kanwil Ditjen Pajak Jabar II didominasi sektor industri pengolahan, perdagangan besar, peran-tara keuangan, konstruksi, dan real estate. Sampai 5 Juli 2012 pencapaian penerimaan Kanwil DJP Jabar II sebesar Rp 12,53 triliun atau sebesar 48,52 persen dari target yang ditetapkan.

•Rizkita Sari

REUTERS/Gary Cameron

Pemerintah Indonesia mulai melebarkan pasar ekspornya dengan menjalin kerjasama perdagangan dengan negara-

negara di kawasan Amerika Latin. Se-lama ini Indonesia maupun negara di kawasan ASEAN belum menganggap penting kerjasama dengan Amerika Latin mengingat jarak yang jauh dan berbagai permasalahan lain.

Menteri Perdagangan Gita Wirjawan mengakui pasar perdagangan Indonesia dengan Amerika Latin masih menjanji-kan. Hanya banyak masalah seperti per-janjian dan peraturan-peraturan yang harus dibicarakan dan diselesaikan. Saat ini, nilai perdagangan ASEAN dan Amerika Latin mencapai US$ 2,5 triliun.

“Masih ada titik perdagangan yang tidak terisi antara Indonesia dan negara latin. Tapi titik yang tidak terisi ini seharusnya membuahkan semangat komplementaris dengan memanfaatkan kesempatan yang ada. Kalau kita tahu

sektor-sektor apa yang mereka inginkan, kita bisa kawinkan dengan sektor-sek-tor kita untuk disana,” kata Gita dalam ASEAN Latin Bussines Forum yang ke 3, senin pekan lalu.

Lebih jauh Gita menjelaskan , peme- rintah punya peran untuk membantu menyelesaikan masalah yang terjadi di-antara pengusaha kedua negara. Gita memberi contoh, di Brazil ada masalah anti dumping yang belum selesai. “Itu harus kita selesaikan. Harus ada komit-men antara menteri Indonesia dengan menteri mereka. Jadi jelas, insentif apa yang bisa kita berikan dan hambatan apa yang harus diselesaikan,” tandasnya.

•Fadilla Fikriani Armadita

PRIORITAS/Adri Irianto

Page 20: Tabloid Prioritas Edisi 27

20 Otom tif EDIsI 27 - tahun I | 16 - 22 julI 2012

Mobil sport titisan Pajero bersiap me-luncur pada pekan lalu. Mobil keluaran

Mitsubishi yang menjadi pesaing Honda CR-V ini diberi nama Mitsubishi Outlander Sport.

Mobil ini dirancang mampu me- nempuh berbagai medan. “Juga efisien dalam bahan bakar agar bisa bersaing dengan CR-V,” kata Execu-tive Marketing Director PT Krama- yudha Tiga Berlian, M. Rizwan Alam-syah, Selasa pekan lalu.

Gayu Eusugi, Executif Vice Presi-dent Mitsubishi Motor Coporation menjelaskan kehebatan Pajero sport yang melegenda menurun pada mobil anyar ini. Layaknya memadukan ketangguhan Pajero dan kenyamanan sedan.

Mitsubishi Outlander sport lahir dengan tiga varian, yaitu Outlander Sport PX, Outlander Sport-GLS, dan Outlander Sport GLX.

Eusugi mengatakan, Indonesia merupakan negara pertama yang memproduksi mobil terbaru keluaran Mitsubishi. “Orang Indonesia gemar kendaraan jenis SUV. Itu salah satu alasannya,” kata dia

Rizwan menargetkan penjualan Outlander Sport menembus angka 1.000 unit perbulan dan 10.000 unit setahun. Dia memperkirakan sampai akhir tahun ini mencapai 5.000 unit. “Sudah banyak permintaan. Ke-mungkinan akan indent dua hingga tiga bulan,” ujarnya.

•Fadila Fikriani Armadita

Persaingan di segmen motor matik semakin ketat. Para produsen berlomba menge-luarkan produk terbaru buat

membetot konsumen. Salah satunya Yamaha yang telah meluncurkan ino-vasi terbarunya motor bebek perdana berteknologi Fuel Injection (FI), All New Jupiter Z1.

“Kali ini kami memberikan motor model sporty untuk anak muda yang menginginkan kecepatan dan teknolo-gi baru,” kata Dyonisius Beti, Execu-tive President Director Yamaha Indo-nesia Motor Manufacturing (YIMM) pekan lalu.

Dyonisius menjelaskan, All New Jupiter Z1 memiliki karakter tak jauh berbeda dengan Jupiter Z. Namun memiliki mesin baru dan berteknologi FI. Menurut dia dengan mesin baru

tersebut membuat performancenya meningkat 20 persen.

Lebih lanjut Dyonisius mengata-kan mesin baru All New Jupiter Z1 mengadopsi teknologi motor balap YZ XrankShaft Technologi, Low Friction Technologi, dan Forged Piston. Teknologi tersebut membuat perfor-mance Jupiter naik 20 persen.

Yamaha mengklaim produk baru tersebut makin sempurna den-gan teknologi low friction. Dengan teknologi itu memperkecil hambatan tenaga akibat gesekan sehingga tena-ga mesin menjadi lebih optimal.

Desain motor bebek keluaran ter-baru Yamaha ini memiliki bodi yang lebih efisien. Sehingga lebih mudah bermanuver dan menikung.

•Rizkita Sari

Bebek BaruSistem Injeksi

All New Jupiter Z1.

PT Krama Yudha Tiga Berlian Motors (KTB) secara resmi meluncurkan sekaligus mulai menjual SUV 4x2 kompak Outlander Sport di Jakarta, Selasa (10/7).

Cuaca tak menentu membuat kita terka-dang kesal. Terlebih lagi jika sisa air hujan

menempel di kaca mobil dan sulit dibersihkan. Ada beberapa tips yang bisa dipakai, tanpa perlu merogoh kocek banyak untuk membuat kaca mobil kembali cling.

Anda cukup menyiapkan air, lap bahan katun atau kaos bekas, dan pasta gigi. Nah, setelah itu ikuti langkah berikut:1. Letakkan mobil ditempat

yang teduh, jangan terkena sinar matahari secara lang-sung. Pastikan tak ada debu yang menempel di kaca.

2. Siramkan air ke kaca mobil kemudian usap kaca dengan

lap yang sudah dibasahi ter-lebih dahulu.

3. Keluarkan pasta gigi sedikit demi sedikit pada kaca ke-mudian lap dengan gerakan berulang.

4. Bersihkan dengan air dan keringkan dengan lap bersih dan kering. Usahakan meng-gunakan lap searah agar hasil lebih maksimal.

5. Pastikan jamur telah hilang dari kaca. Jika masih bisa ulangi langkah kedua dan ketiga.

6. Anda tidak perlu pergi ke salon mobil untuk membe-baskan kaca dari gangguan jamur. Selamat mencoba.

•Fadila Fikriani Armadita

TipsBebaskan Kaca dari Jamur

Ilustrasi membersihkan jamur di kaca mobil.

Titisan Pajero Pesaing CRV

Foto

: hai

-onl

ine.

com

PRIO

RITA

S/Ad

ri Ir

iant

o

PRIO

RITA

S/Ad

ri Ir

iant

o

Page 21: Tabloid Prioritas Edisi 27
Page 22: Tabloid Prioritas Edisi 27

22 OASE EDIsI 27 - tahun I | 16 - 22 julI 2012

ataran tinggi Dieng, Kabupaten Banjar- negara, Wonosobo, Jawa Tengah. Se- gerombol bocah 3-5 tahun tampak ceria bermain petak um-

pet di jalanan sempit yang seka-ligus menjadi pekarangan rumah mereka. Sesekali mereka berteriak dan menjerit girang. Saat sepeda motor melintas, mereka buru-buru menepi, memberi jalan, lalu kembali bermain.

Itulah kegiatan anak-anak perempuan ingusan, termasuk Nisa, yang berpipi merah dan berkulit agak gelap, saban petang yang dingin menusuk kulit. Tapi, berbeda dengan yang lain, di rambut bagian belakang Nisa, menjuntai sejumput gimbal. Mendadak, ia menghampiri ibunya yang duduk tak jauh dari situ. Menurut, sang ibu, anaknya memang seperti itu setiap kali melihat orang asing lewat. Rasa malu yang muncul begitu saja, membuatnya enggan kembali bermain.

Dengan pesona alamnya yang sangat memukau dan kekayaan warisan budayanya, termasuk sederet candi kuno, Dieng ter- masyhur dengan julukan “negeri

Rambut Istimewa di Negeri Dewata

Anak Gembel

Prosesi ruwatan potong rambut gimbal, Dieng (30/06).

Memiliki rambut gimbal sudah suratan takdir dan titipan leluhur. Titisan Nyi Ratu yang keinginannya harus dipenuhi agar tidak berubah menjadi musibah. Dianggap berkah keluarga, kedudukannya sangat istimewa di mata masyarakat.

PRIORITAS/Kurniawan Mas’ud

para dewa” (dalam bahasa Kawi, “di” berarti gunung dan “hyang” bermakna dewa). Keunikan ka-wasan ini makin mencolok berkat keberadaan anak-anak berambut gimbal yang disebut “anak gembel”.

Rambut gimbal itu sepenuhnya terbentuk secara alamiah, meski bukan bawaan sejak lahir. Menu-rut warga sekitar, anak-anak gem-bel tersebut merupakan titipan Nyi Ratu (Ratu Laut Selatan). Adapun dari segi asal-usulnya, anak gembel lelaki diyakini sebagai titisan Mbah Kolodite, sementara anak gembel perempuan titisan Nini Ronce Kala Prenye.

Sebelum gimbal tumbuh di sela-sela rambutnya, Nisa sering sakit-sakitan. Malah, di usia 8 bulan, ia sempat terserang demam sangat tinggi. Tapi, setelah tumbuh rambut gimbal, sakitnya langsung sembuh tanpa obat dan dokter. Kini, me-masuki 4 tahun, rambut gimbalnya sudah berbentuk lingkaran seperti konde (namun rambut bagian de-pannya tetap tumbuh seperti ke- banyakan anak di sana).

Mbah atau Kyai Kolodite sendiri merupakan perintis pemukiman di kawasan Dieng sejak 1628 M. Selain dipercaya berilmu tinggi, ia konon

tidak dipenuhi, sementara rambut gimbalnya sudah terlanjur dipotong, maka dalam tempo tiga bulan, gim-balnya akan kembali tumbuh. Al-hasil, anak gembel dianggap sosok istimewa yang harus diperlakukan berbeda dengan kebanyakan anak seusianya.

Konon, permintaan yang tidak bisa diprediksi itu juga bukan ber- asal dari keinginan si anak, me- lainkan dari leluhurnya. Sehingga, permintaan masing-masing anak gembel umumnya berbeda satu sama lain. Mulai dari jajanan warung hingga kambing hidup. Di tengah acara ruwatan yang disak-sikan langsung Prioritas, terdapat seorang anak yang rambut gim-balnya diperkirakan sudah tumbuh sempurna. Namanya Muhammad Alfarizi Masaid (10 tahun). Ia ter-paksa tidak diikutsertakan dalam ruwatan lantaran permintaan-nya belum bisa dipenuhi orang tua; mendatangkan Reog Ponorogo dan barongsai.

Rizi, begitu panggilannya, ada-lah maskot anak gembel Dieng di-karenakan berjenis kelamin laki-laki (mengingat 90 persen jenis kelamin anak gembel di sana perempuan). Dulu, persentase laki-laki dan perempuan gembel relatif seimbang. Namun, seiring berjalannya waktu, jumlah perempuan gembel jauh lebih banyak. Seperti Rizi, Nisa juga belum dapat diruwat lantaran orang tuanya belum sanggup memenuhi keinginannya memiliki akuarium.

Sebelum sesi potong rambut, biasanya akan digelar ritual doa di se-jumlah tempat agar prosesi ruwatan berjalan lancar. Seperti di Candi Dwarawati, komplek Candi Arjuna, Sendang Maerokoco, Candi Gatot Kaca, Telaga Balai Kambang, Candi Bima, Kawah Sikidang, Komplek Pertapaan Mandalsari (gua di Telaga Warna), Kali Pepek, dan tempat pemakaman Dieng. Malam harinya, mereka menggelar

pengayom dan pembela rakyat kecil yang disegani kawan dan lawan. Menurut Mbah Ruswanto, juru kunci atau pemangku adat di sana, Kyai Kolodite sebenarnya seorang raja besar yang berasal dari Jawa Timur. Namun, menyusul runtuh- nya kerajaan Majapahit, ia bersama Kyai Karim dan Kyai Walik melari-kan diri ke Dieng.

Saat itu, kawasan Dieng masih berupa hutan belukar. “Sebutan kyai bukan seperti kyai agama Islam sekarang ini. Namun lebih sebagai julukan bagi seseorang yang punya kesaktian atau kelebihan. Kemu-dian, ia dipercaya Nyi Ratu Selatan untuk dititipkan anak gembel di dae-rah ini,” ujar Mbah Ruswanto.

Adapun menurut cerita rakyat yang berkembang, rambut gimbal ini memang berasal dari Nyi Ratu Selatan yang kemudian dititipkan pada Kyai Kolodite—yang suatu saat kelak kembali pada Nyi Ratu melalui proses pemotongan gimbal itu. Kyai Kolodite sendiri memiliki rambut gimbal panjang dan ber-sumpah tidak akan mencukurnya sampai kawasan Dieng makmur. Bila keinginannya tidak terkabul, ia akan menitiskan rohnya pada anak yang baru lahir atau belajar berjalan.

Sebagai buktinya, si anak akan me-miliki rambut gimbal.

Berdasarkan legenda itulah, warga Dieng mempercayai kedudu-kan anak gembel lebih tinggi dari anak sebayanya. Sementara pihak keluarga menganggap keberadaan-nya sebagai berkah. “Karena keda-tangannya tidak bisa diminta, tidak bisa pula ditolak. Ini titipan leluhur. Untuk itu, bagi orang tua yang pu-nya anak gembel, harus prihatin. Bersiap-siap untuk selalu memenuhi apa yang diinginkan mereka,” papar Mbah Ruswanto. Anak gembel juga dipercaya punya kemampuan untuk melakukan kontak batin dengan dunia maya.

Rambut gimbal dapat dipotong dan dihilangkan lewat prosesi ru-watan yang diadakan secara mas-sal. Namun, pemotongan itu tidak bisa dilakukan sembarangan. Misal, hanya bisa dilakukan bila si anak sudah akil baligh dan atas kemauan-nya sendiri. Jika orang tua memak-sanya memotong rambut, niscaya si anak akan sakit parah dan rambut gimbalnya akan tumbuh lagi.

Tak hanya itu, si anak juga diberi keleluasaan untuk mengutarakan ke-inginannya yang harus dikabulkan pihak orang tua. Jika keinginanya

Page 23: Tabloid Prioritas Edisi 27

OASE 23EDIsI 27 - tahun I | 16 - 22 julI 2012

Kompleks Candi Arjuna, lokasi digelarnya prosesi ruwatan cukur gembel, Dieng (01/07).

Ritual yang dilakukan juru kunci (kuncen) sebelum melakukan ruwatan cukur rambut gimbal.

upacara jamasan pusaka atau pen-cucian benda pusaka yang akan dibawa saat arak-arakan anak gem-bel.

Prosesi ruwatan sendiri diawali dengan mengarak anak gembel yang rambut gimbalnya akan dicukur habis. Saat sesajen siap diusung, para sesepuh akan segera mengenakan pakaian adat Jawa. Berbarengan dengannya, orang-orang mulai berkerumun, seiring gerak tari yang dimainkan seorang penari. Kemudian, pihak keluarga mengantarkan anak gem-bel yang bagian atas kepalanya dibebat kain putih yang menutupi jidat hingga rambut bagian bela-kang. Sementara rambut gimbalnya dibiarkan menjuntai keluar.

Sepanjang jalan Dieng Kulon hingga kompleks candi, anak-

sumur yang airnya akan digunakan untuk jamasan rambut gimbal anak-anak tersebut. Rambut dan wajah mereka lalu diusap de- daunan yang telah dibasahi air sumur Sendang Sedayu dengan campuran kembang tujuh rupa.

Selesai dimandikan, anak-anak itu kembali diarak ke dalam kom-pleks Candi Arjuna untuk mengi-kuti prosesi puncak: pemotongan rambut gimbalnya. Di situ sudah tersedia sejumlah mahar atau sesajen yang ditata sedemikian apik. Sesajen berupa makanan tradisional yang didominasi ayam dan buah-buahan itu akan dibagi-bagikan ke seluruh hadirin seusai acara. Rangkaian ritual yang berlangsung sekitar 30 menit ini ditutup dengan melarung rambut gimbal di Telaga Warna yang airnya mengalir ke Sungai Ser-

Rambut gimbal itu sepenuhnya terbentuk secara alamiah, meski

bukan bawaan sejak lahir.

PRIORITAS/Kurniawan Mas’ud

PR

IOR

ITA

S/K

urn

iaw

an M

as’u

d

“Saya ingin sepeda,” ujar salah seorang anak perempuan gembel itu dengan mantap. “Saya mau seekor kambing,” sahut anak yang lain. Sementara empat anak lainnya

(salah satunya bocah laki-laki) masing-masing me- minta uang seratus ribu plus lembaran seribu rupiah, ayam jago, sepasang anting-anting emas, serta jajanan (buavita dan milkuat). Keenam anak itu melontarkan keinginannya pada sesi ruwatan dalam ‘Dieng Cul-ture Festival’ (DCF) III yang digelar Dinas Kebu-dayaan dan Pariwisata (Dinbudpar) Banjarnegara bersama Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) Dieng Pandawa, Desa Dieng Kulon, Kecamatan Batur- didelar.

Festival yang diadakan di pelataran kompleks candi Arjuna ini tidak hanya diisi ruwatan massal anak-anak gembel, melainkan juga pagelaran pelbagai kesenian tradisional khas masyarakat Dieng. Harapannya, acara yang sudah diadakan sejak 2010 dan sekarang telah memasuki tahun ketiga ini dapat mendukung program Tahunan Kunjungan Wisata jawa Tengah 2013.

anak gembel itu diarak untuk mengikuti prosesi pemandian. Mereka duduk berjejer dipangkuan orang tua masing-masing. Tak lama, pemangku adat dan para sesepuh memanjatkan doa di depan

ayu dan berhilir di Pantai Selatan di Samudera Hindia—untuk dikemba-likan pada Nyi Ratu Selatan.

•Winda Destiana

“Saya mau....”

Page 24: Tabloid Prioritas Edisi 27

EDISI 27 - TAHUN I | 16 - 22 JULI 201224 PERJALANAN

erletak tepat di bagian tengah, Madrid meru-pakan pusat tujuan turis di Spanyol. Kota terbe-sar yang sekaligus men-jadi ibukota Spanyol itu mampu memikat ribuan bahkan jutaan pelancong

karena keberhasilannya memadu-kan antara sejarah dan perkem-bangan metropolitan. Transportasi publik dan pusat informasi yang sangat lengkap, memudahkan tu-ris berkeliling. Pelancong semakin berat meninggalkan kota ini kare-na penduduk Madrid yang begitu ramah. Namun dari sekian hal yang mempesona itu, satu hal yang harus diwaspadai di kota ini: COPET.

Banyaknya wisatawan yang me-nyerbu kota ini membuat copet mera-jalela. Namun, keberadaan orang-orang tak diharapkan itu tak lantas membuat acara liburan Anda ka-cau. Di Madrid, kita bisa memulai acara jalan-jalan dengan mengun-jungi Plaza Mayor. Inilah kota ter-tua yang letaknya tepat di tengah hiruk pikuk kota metropolitan Ma-drid.

Plaza Mayor berbentuk persegi panjang dengan ukuran 129 x 94 meter. Plaza yang dalam bahasa Spanyol berarti medan, merujuk

pada area publik di tengah kota seperti alun-alun, dikelilingi ba-ngunan tiga lantai yang sebagian digunakan sebagai tempat ting-gal. Sebagian besar lagi telah di-alihfungsikan sebagai tempat ke-giatan kota dan budaya. Di Plaza ini terdapat satu monumen, yaitu patung Raja Phillip II yang te-ngah menunggang kuda. Patung ini dipinjam oleh Ratu Isabel II dari Casa de Campo untuk diletakan di tengah Plaza Mayor.

Plaza Mayor bisa dijangkau dari stasiun metro Sol. Dulu jalan raya di tempat ini lebar, tapi se-iring waktu, jalan tersebut semakin mengecil dan dibagi menjadi be-berapa gang yang tertata rapi dan indah. Sepanjang jalan, toko-toko berjejer menjual berbagai macam kebutuhan mulai dari pakaian, makanan, dan tentunya suvenir. Dipinggir jalan ini juga terda-pat kedai kopi yang dipenuhi pe-ngunjung. Sambil menghirup kopi,mereka menikmati alunan musik yang dibawakan para musisi jalan-an.

Bila perut mulai lapar, pengun-jung bisa mendatangi kafe atau restoran yang terdapat di sekitar area portico di lantai dasar. Di tem-pat ini, aneka hidangan khas Spa-

Berburu Paella Di Dasar MadridMemadukan antara sejarah dan perkembangan metropolitan, membuat Madrid

selalu diserbu wisatawan dari seluruh dunia. Ramah tapi banyak copet.

Parque del Retiro atau Taman Retiro di Madrid.

Foto: seemegrowround.wordpress.com

Paella, masakan yang berasal dari Valencia.

Page 25: Tabloid Prioritas Edisi 27

EDISI 27 - TAHUN I | 16 - 22 JULI 2012 25PERJALANAN

Sekali merangkuh dayung dua tiga pulau terlampaui, periba-hasa ini cocok bagi wisatawan pecinta bola. Pasalnya di kota ini mereka bisa mengunjungi Esta-dio Santiago Bernabeu, stadion yang sekaligus menjadi markas salah satu klub sepak bola ter-besar dan terkaya di dunia, Real Madrid. Saat tak ada jadwal pertandingan, stadion ini terbu-ka untuk umum. Stadion ini me-miliki stasiun metro tersendiri di line 10, dengan nama yang sama dengan stadion tersebut. Stasiun ini memudahkan siapa saja un-tuk berkunjung ke Estadio San-tiago Bernabeu.

Stadion ini pertama kali dibuka pada Desember 1947. Namanya mengambil nama kepala klub terdahulu, salah satu orang terpenting dalam perkem-bangan klub Real Madrid, San-tiago Bernabeu Yeste. Tiket tur stadion dapat dibeli langsung di loket, di luar stadion. De-Stadion Santiago Bernabeu markas klub sepakbola FC. Realmadrid. foto: forocoches.com

nyol dijajakan. Tapi yang paling populer adalah Paella. Masakan yang menjadi buruan para turis ini berasal dari Valencia. Merupakan hidangan dari nasi yang dimasak dengan kaldu di atas wajan datar, yang ditambahkan bahan seperti udang atau ikan beserta rempah-rempah sehingga warna nasi beru-bah menjadi kuning. Paella enak disantap selagi panas dengan saus pedas dan perasan jeruk lemon segar.

Tempat lain yang tak kalah per-lunya dikunjungi adalah Parque del Retiro atau Taman Retiro. Dibangun pada 1632 sebagai ta-man kerajaan oleh Raja Phillip IV, taman ini menjadi retreat untuk keluarga kerajaan. Seiring waktu,

taman ini menjadi bagian dari kota dan terbuka untuk umum. Luas taman yang mencapai 130 hektar atau 320 are, membuat pe-ngunjung tak bisa menjelajahi se-luruh sisi taman dalam sehari.

Taman Retiro dipenuhi pepo-hanan, air mancur dan aneka pa-tung. Beberapa bangunan kerajaan di tempat ini masih dipertahan-kan. Misalnya Palacio de Cris-tal, sebuah istana yang seluruh bangunannnya terbuat dari kaca. Awalnya bangunan ini dibuat se-bagai rumah untuk tumbuh-tum-buhan eksotis yang dibawa dari Filipina. Sekarang istana ini juga berfungsi sebagai tempat penye-lenggaraan pameran seni.

Bila pengunjung memasuki ta-man ini dari pintu utara, mereka

ngan hanya 16 euro, pengunjung sudah dapat melihat hampir se-luruh bagian bahkan area-area stadion yang tidak dapat dilihat pada hari pertandingan, seperti ruang ganti pemain dan ruang media.

Tur dimulai dengan pe-mandangan stadion dari atas, seakan untuk memberi kesan kemegahan dari Real Madrid secara keseluruhan. Dilanjutkan dengan perjalanan menyusuri ruang trofi dimana ruangan ini tidak hanya menyimpan koleksi trofi yang di dapat oleh klub dari awal hingga saat ini, namun juga terdapat koleksi seragam dan sepatu dari tim pertama. Selan-jutnya, pengunjung dapat ber-jalan mengelilingi stadion dari dalam, melewati presidential bal-cony, area khusus tamu VIP dan berjalan menuju sisi lapangan dan tempat duduk pelatih dan pemain. Bayangkan, anda bi-sa duduk di kursi dimana para pemain terdahulu seperti Zine-dine Zidane dan David Beck-ham pernah duduk, dan saat ini digunakan oleh Jose Mourinho dan pemain kelas dunia seperti Kaka dan Christiano Ronaldo. Selanjutnya pengunjung berja-lan melalui terowongan menuju ruang ganti pemain. Namun anda hanya dapat melihat ruang ganti tim lawan, karena ruang ganti tuan rumah tertutup un-tuk umum. Tur diakhiri dengan melewati ruang pers media dan toko suvenir khas Real Madrid.

akan melihat danau buatan yang letaknya persis di tengah taman. Pengunjung bisa menjelajahi da-nau dengan menyewa perahu da-yung. Tepat di tepi danau, terdapat monumen Raja Alfonso XII yang dibangun atas perintah Ratu Re-gent Maria Cristina setelah Raja Alfonso XIII naik tahta.

Istana lain yang tak boleh ab-sen untuk dikunjungi adalah Royal Palace. Istana yang dulunya men-jadi tempat tinggal keluarga kera-jaan Spanyol ini didominasi warna putih. Bangunannya berbentuk persegi karena terinspirasi oleh sketsa Bernini untuk Louvre di Paris. Istana yang menghadap ke halaman luas ini sekarang diguna-kan untuk upacara penghargaan, tamu kerajaan dan acara kebang-saan.

•Poppy Astari (Madrid)

Plaza Mayor di kota Madrid.

Foto: viajerosporelmundo.com

Foto: europeupclose.com

Foto: seemegrowround.wordpress.com

Page 26: Tabloid Prioritas Edisi 27

26 INTERNASIONAL EDIsI 27 - tahun I | 16 - 22 julI 2012

elite politik Cina pada Kongres Nasional ke-18 Partai Komunis, Oktober mendatang, kampanye negatif dan bahkan pembunu-han karakter terhadap Xi terus mencuat ke ranah dunia. Media Bloomberg, dalam artikel yang diterbitkan 29 Juni lalu, mem-beberkan daftar kepemilikan berbagai bisnis di Cina oleh keluarga besar Xi: adik, kakak mertua dan putrinya.

Dengan mengutip dokumen publik, Bloomberg menunjuk-kan adik Xi, Qi Qiaoqiao, dan suaminya, Deng Jiaqui, me-miliki Yuanwei Group dengan aset 288 juta dolar. Pasangan ini juga merupakan pemilik tung-gal perusahaan lain dari grup Yuanwei dengan aset minimal 84,8 juta dolar, serta memiliki 18 persen saham tidak langsung pada perusahaan minyak bumi, dan saham 20,2 juta dolar di sebuah perusahaan teknologi yang terdaftar.

Pasangan 63 dan 62 tahun ini, bersama anak perempuan mereka, Zhang Yannan, juga terdaftar sebagai pemilik be-berapa apartemen mewah dan properti lainnya di Hong Kong. Diperkirakan, total aset keluar-ga ini mencapai 376 juta dolar. Kendati demikian, laporan itu menyebutkan tidak ada bukti

Cina

akil Presiden Cina Xi Jinping menjabat erat tangan bekas Presiden Ghana, John Kufuor Agyekum, setelah upacara pem-bukaan Forum Rakyat Cina-Afrika ke-2 di Suzhou, sebelah timur Provinsi Jiangsu, Cina, Senin pekan lalu. Pertemuan itu hanya berselang tiga hari setelah konferensi internasional Forum Perdamaian Dunia 2012, yang juga dibuka resmi oleh Xi Jin-ping.

Kemunculan Xi dalam se-jumlah forum yang menghadir-kan pemimpin dunia itu, tam-paknya sengaja direncanakan oleh pemerintah Cina untuk memperkenalkan pewaris tahta, pengganti Presiden Hu Jintao. Dalam tiga tahun terakhir, Xi rajin bertandang ke luar negeri. Sedikitnya dia telah mengunjun-gi 47 negara, termasuk mengun-jungi Australia, Jerman, Jepang dan kunjungan resmi lima hari ke Amerika Serikat Februari lalu. Kini, dunia internasional mulai mengenal Xi, sebagai to-koh penting di Cina selain Hu Jintao dan Wen Jiabao.

Tapi, seperti kata adagium dalam politik, semakin tinggi pohon semakin kencang pula angin menerpa. Inilah kondisi yang menimpa Xi saat ini. Men-jelang suksesi kepemimpinan

langsung yang menunjukkan Xi ikut campur atau terlibat dalam bisnis dan kekayaan keluar- ganya.

Walaupun laporan tersebut tidak menunjukkan hubungan langsung kepada kekayaan Xi, tapi berita itu membuat peme- rintah Cina berang. Mereka langsung memblokir akses ke situs Bloomberg.com dan Busi-

nessweek.com. Tak hanya itu, Cina juga memblokir pencarian web untuk nama XI Jinping yang diasosiasikan dengan Bloom- berg. Juru bicara Bloomberg di Asia, Belina Tan, membenarkan situs Bloomberg tidak dapat di-akses di Cina. Mengenai hal ini, pejabat di Kementerian Industri dan Teknologi Informasi Cina hanya mengatakan mereka tidak

Menggoyang Pewaris Tahta Tirai BambuBloomberg membongkar kekayaan ratusan juta dolar keluarga calon presiden Cina berikutnya. Diduga untuk membunuh karakter Xi Jinping menjelang kongres Partai Komunis Oktober mendatang.

Wakil Presiden Cina, Xi Jinping, menendang bola saat berkunjung ke Croke Park di Dublin, Irlandia REUTERS/David Moir

Wakil Presiden Cina Xi Jinping dan keluarganya. Foto: chinatoday.com

Page 27: Tabloid Prioritas Edisi 27

EDISI 27 - TAHUN I | 16 - 22 JULI 2012 27INTERNASIONAL

bertanggung jawab atas sensor internet.

Pemerintah Cina memang berupaya memunculkan XI dan melindunginya dari upaya pem-bunuhan karakter, setidaknya sampai ia sukses mengambil alih tongkat kepemimpinan dari tangan Hu. Politbiro Partai Komunis bisa saja menyelidiki bagaimana keluarga Xi memper-oleh kekayaan sebesar itu. Tapi hal itu tampaknya sulit terjadi, sebab hampir semua pimpinan puncak Partai Komunis memi-liki kerabat yang kaya dan sa-ngat sukses, meski pejabat senior sendiri rela dibayar dengan gaji kecil di atas kertas.

Presiden Hu Jintao, misalnya. Di atas kertas, setiap tahunnya dia hanya menerima gaji 11.000 dolar. Berbeda jauh dari anak-nya, Hu Haifeng, yang diduga menerima uang jauh lebih besar dari sebuah perusahaan milik negara yang memonopoli pasar skrining bandara yang mengun-tungkan di Cina. Istri Perdana Menteri Wen Jiabao diyakini mengontrol pasar permata ber-harga negara. Pendahulu mere-ka, Jiang Zemin dan Li Peng, juga memiliki kerabat yang sama makmurnya. Cina, yang me-miliki mentalitas kolektif, tidak suka rahasia kotor keluarganya diketahui publik. Sekalipun satu dari setiap keluarga politik di Cina tahu praktek ini.

Dalam kasus Xi, Bloomberg memang menjelaskan tidak ada hubungan langsung ke Xi Jin-ping, tapi mereka melanjutkan laporannya dengan mengatakan keluarga Xi kaya raya. Entah inginmemperlihatkan atau tidak bah-wa Xi yang terus berkampanye anti-korupsi mungkin saja ko-tor, namun dalam rekam jejak politik, Xi dikenal memiliki si-kap tanpa toleransi kepada para pejabat korup. Ketika jadi guber-nur di Fujian, ia membersihkan skandal korupsi di akhir 1990, dan saat menjabat sebagai kepala Shanghai pada 2007, ia meme-cat mantan kepala sebelumnya, Chen Liangyu, karena tuduhan korupsi.

REUTERS/David McNewWakil Presiden Cina, Xi Jinping berbicara saat kunjungannya ke Los Angeles, California, Amerika Serikat.

Rekam Jejak Sang Pangeran

Xi Jinping, 58 tahun, merupakan putra bekas wakil perdana menteri yang meni-ti karier melalui jajaran Partai Komunis Cina. Diangkat sebagai wakil presiden pada 2008, Xi memiliki silsilah komunis sempurna yang membuatnya menjadi salah satu dari kelompok politisi elite yang dikenal sebagai “pangeran” pewaris pucuk pimpinan Cina. Ayahnya, Xi Zhongxun adalah, seorang revolusioner komunis yang berjuang bersama Mao Zedong.

Xi dibesarkan di tengah kekacauan revolusi budaya pada 1960-an. Seperti banyak pemuda lainnya yang berpendidikan, ia diperintahkan untuk bergaul dengan kelas petani di provinsi utara kaya batu bara tapi tidak ramah, Shaanxi. Dia tinggal di sana sampai 1975, hanya setahun setelah bergabung dengan Partai Komunis. Kuliah di kam-pus bergengsi Cina, Beijing Tsinghua University, Xi menikah dengan penyanyi Cina terkenal. Dari pasangan ini lahir anak perempuan, yang mereka kuliahkan di Harvard University, Amerika Serikat.

Selama 30 tahun berikutnya, Xi mendapat pengakuan sebagai manajer berpengala-man, yang membawanya sebagai pemimpin dua provinsi ekonomi utama, Fujian dan Zhejiang. Pada 2007, dia pindah ke Shanghai dan menjadi satu dari sembilan anggota Komite Politbiro, badan pembuat keputusan tertinggi di Cina. Tiga tahun berikutnya, yakni pada 2010, ia kembali dipromosikan sebagai wakil ketua Komisi Militer Pusat Cina. Promosi ini semakin menguatkan dugaan bahwa ia dipersiapkan sebagai pengganti Pre-siden Hu Jintao pada 2013.

Tahun Politik Penting

• Oktober 2012: Komite Sentral ke-17 (2007-2012) bersidang untuk memilih Komite Sentral ke-18 (2013-2018), termasuk sekretaris partai, Politbiro dan Komite Tetap. Kemungkinan Hu Jintao juga akan mundur sebagai ketua Komisi Militer Pusat.• Maret 2013: Kongres Rakyat Nasional yang dihadiri hampir 3.000 delegasi dari provinsi, daerah otonom, kota dan angkatan bersenjata. Delegasi meme- gang jabatan selama lima tahun. Kongres memilih pemerintah baru, ter- masuk presiden, perdana menteri dan Dewan Negara. Xi Jinping dan Li Keqiang dilihat sebagai kandidat untuk menggantikan Hu Jintao dan PM Wen Jia bao.

Xi memang telah memba-ngun reputasi sebagai politisi bersih, tak hanya di Cina tapi juga di Barat. Dia juga beru-saha meyakinkan Barat dengan bersikap sangat moderat dan kooperatif sejak dua tahun ter-akhir. Bahkan dalam sebuah pi-dato di Sekolah Partai Pusat, 16 Mei lalu, dia mengatakan gene-rasi pemimpin Cina berikutnya harus memahami perbedaan antara Cina dan Barat. Mereka juga harus mempelajari secara hati-hati pemikiran politik dan sistem ekonomi Barat, karena belum tentu cocok untuk Cina.

Bagaimanapun tahun 2012 merupakan tahun politik penting bagi Cina. Di tahun ini akan ter-jadi transisi kepemimpinan un-tuk menggantikan Presiden Hu Jintao dan Perdana Menteri Wen Jiabao, setelah keduanya berkua-sa 10 tahun. Xi Jinping sendiri diperkirakan akan mengambil alih ketua komisi militer pusat dan sekretaris jenderal Partai Komunis pada Oktober men-datang. Berikutnya pada Maret 2013, menjadi presiden Republik Rakyat Cina. Ni Lexiong, profe-sor Ilmu Politik dan Hukum di Universitas Shanghai, mengata-kan, “kecuali sesuatu yang tidak terduga, Xi akan mengambil alih sebagai pemimpin partai.”

•Xinhua | BBC | Reuters | Guard-ian | Salman Nasution

Partai Komunis China

• Partai Komunis Cina berkuasa sejak 1949 • Didirikan di Shanghai pada 1921 dengan hanya 53 anggota • Keanggotaan sekarang melebihi 80 juta • Tidak ada oposisi terhadap Partai Komunis yang ditoleransi di Cina.

Page 28: Tabloid Prioritas Edisi 27

28 INTERNASIONAL EDISI 27 - TAHUN I | 16 - 22 JULI 2012

sedemikian rupa dalam busana na-sional atau barat untuk membujuk warga agar memilih mereka.

“Sangat membingungkan. Ada banyak orang. Bagaimana kita me-milih mereka? Tidak jelas siapa yang Islam dan siapa yang nasiona-lis atau apapun mereka menyebut diri mereka,” keluh Issam, seorang sopir taksi, yang bingung harus memilih siapa dalam pemilu parle-men tersebut. Tapi kebingungan Issam tak berlangsung lama. Senin pekan lalu, Ketua Komisi Pemili-han Umum Libya, Nouri Al Abbar, mengumumkan di kantor pusatnya di Rixos Hotel, Tripoli, bahwa koa-lisi liberal yang dipimpin Mahmoud Jibril unggul di Tripoli, Benghazi, Misrata, Zliten, Janzur, Tarhuna dan Al Garabulli. Diperkirakan aliansi Jibril akan meraup sedikitnya 80 kursi dari partai.

Hasil pemilu yang belum diu-mumkan secara resmi ini, menun-jukkan kondisi berbeda dibanding-kan beberapa negara yang pernah mengalami gelombang revolusi seperti Tunisia dan Mesir. Di dua negara ini, kelompok partai Islam langsung mengambil kendali kekua-saan paska runtuhnya rezim lama. Tapi di Libya, Ikhwanul Muslimin yang diwakili Partai Keadilan dan Pembangunan dan partai Islam lainnya, Al-Watan, gagal meraup kemenangan. Mahmoud Amer, pegawai di Kementerian Luar Ne-geri, mengatakan kondisi ini mem-perlihatkan negaranya berada di tengah mayoritas, ”tidak ke kanan atau kiri. Kami memiliki ketidaksu-kaan ekstremisme...”

Abdul Hakim Belhaj, pejabat senior Al-Wathan yang juga be-kas komandan Dewan Militer

lantai dua se-buah gedung pertemuan di Tripoli, buruh Turki merapi-kan tepi kerang-ka logam tiga tingkat sebelum dilengkapi pa-pan kayu yang baru didatang-

kan dari Jerman, Selasa pekan lalu. Struktur kemudian akan dimahko-tai dengan ratusan kursi mewah merah, yang di pesan khusus dari Turki. Inilah ruangan yang akan dihuni 200 anggota Majelis Nasio-nal Libya, yang diperkirakan akan menggelar sidang pertama pada 1 atau 7 Agustus mendatang. Proyek pembangunan ruangan ini meng-habiskan 2 juta dinar atau 1,6 juta dolar dengan bantuan mitra asing.

Selain menghabiskan banyak dana, ruangan itu juga akan men-jadi saksi sejarah pemilihan seorang perdana menteri oleh majelis. Pe-milihan ini merupakan yang per-tama setelah terjungkalnya rezim Muammar Qadhafi . Anggota ma-jelis sendiri terpilih pada Pemilihan Umum 7 Juli lalu. Tugas pertama mereka adalah menunjuk seorang perdana menteri untuk menjalan-kan pemerintahan, dan mendirikan sebuah komite yang akan menyusun konstitusi baru.

Dalam pemilu parlemen Sabtu dua pekan lalu itu, 2.600 kandidat yang melibatkan 100 partai politik, berkompetisi memperebutkan satu dari 200 kursi, 80 kursi di antaranya untuk kandidat dari partai dan 120 kursi untuk perwakilan individu atau independen. Kandidat tua, muda termasuk perempuan, tampil

Libya

RE

UT

ER

S/Kh

am P

han

Lasam

ou

th

REUTERS/Youssef Boudlal

Duta besar Suriah untuk Irak, Nawaf al-Fares, Rabu pekan lalu mengumumkan telah bergabung ke pihak oposisi. Fares merupakan pejabat senior kedua yang mening-galkan pemerintahan Pre-siden Bashar al-Assad, sete-lah sepekan sebelumnya se-

Pemimpin Yahudi dan Muslim Jerman, Rabu pekan lalu, ber-satu mengecam keputusan pengadilan Jerman yang me-larang sunat bagi anak laki-laki. Hakim menilai sunat, yang merupakan bagian dari ajaran agama itu, memba-

Menteri Luar Negeri Amerika Serikat Hillary Rodham Clin-ton Rabu pekan lalu berkun-jung ke Laos. Kunjungannya ini merupakan kunjungan pertama menteri luar negeri Amerika selama 57 tahun terakhir. Pengamat mengatakan lawa-

Kunjungan Bersejarah Hillary Clinton Ke laos

Duta Besar Suriah Membelot

Foto

: smh

.com

.auFo

to: telegrap

h.co

.uk

Muslim dan Yahudi Bersatu Karena Larangan Sunat

Liberal Kuasai Libya

orang jenderal yang dekat dengan Assad menyatakan membelot. “Saya menyeru-kan kepada anggota partai untuk melakukan hal serupa, karena rezim telah berubah menjadi alat untuk menekan,” kata Fares yang disiarkan te-levisi al Jazeera. Fares mem-

belot tepat saat Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa membu-ka pembicaraan menge-nai masa depan misi pe-ngawas di Suriah.

•VOA | BBC

tan Hillary, yang juga ke se-jumlah negara Asia Tenggara lainnya, merupakan upaya untuk menyeimbangkan dominasi ekonomi, politik, dan militer Cina di Asia Pasi-fi k. Salah satu isu yang diba-has Clinton di Ibukota Vien-

tiane adalah rencana pemerintah Laos mem-bangun bendungan be-sar di Sungai Mekong dan belum masuknya Laos dalam Organisasi Perdagangan Dunia, WTO.

•Nzherald | BBC

Berbeda dengan Mesir dan Tunisia, di Negeri Muammar Qadhafi kelompok Islam kalah telak.

hayakan tubuh. Namun oleh perwakilan dua komunitas agama, Yahudi dan Muslim, putusan itu dianggap tidak sensitif dan diskriminatif. Bahkan menyerang tradisi keagamaan. Larangan sunat

sendiri dipicu oleh pen-darahan yang dialami bo-cah laki-laki empat tahun setelah disunat oleh se-orang dokter.

•Guardian

Tripoli, menuding keberhasilan kelompok liberal meraih banyak kursi di parlemen nasional karena Jibril dan koalisinya menggunakan praktek-praktek kampanye yang tidak adil. Gambar Jibril, ujar Bel-haj, harusnya tidak muncul pada materi kampanye. “Jibril bukan kandidat, tapi gambar-gambarnya sampai ke seluruh negeri. Ini cara yang menipu orang.”

Kemenangan kelompok liberal di Libya memang sedikit di luar dugaan. Pasalnya, banyak yang mengharapkan Ikhwanul Musli-min mendulang kemenangan se-perti halnya kelompok mereka di Mesir dan Tunisia. “Kita semua memperkirakan, tapi kami salah. Saya pikir mereka [Ikhwanul] akan

lebih baik, khususnya di Tripoli, karena mereka relatif terorganisir,” kata Dirk Vanderwalle, profesor politik Amerika yang bekerja seba-gai staf perwakilan khusus Perseri-katan Bangsa-Bangsa di Libya. Ber-bicara sehari setelah pemilu, Jibril yang meraih gelar doktor dari Uni-versitas Pittsburgh Amerika Seri-kat, mengatakan bersedia berkoa-lisi dengan kelompok lain, terutama kelompok Islam, guna menyeim-bangkan kekuatan regional, agama dan suku.

•Guardian | BBC | Al Jazeera | Reuters | Libya Herald | Salman Nasution

Seorang wanita memberikan hak suaranya di sebuah TPS di Benghazi.

Page 29: Tabloid Prioritas Edisi 27
Page 30: Tabloid Prioritas Edisi 27

EDISI 27 - TAHUN I | 16 - 22 JULI 201230 DIALOG

setelah menyerang Afghanistan dan Irak.

Pemerintahan Bush ketika menginvasi Irak tanpa restu PBB sama sekali?

Amerika jalan tanpa PBB dan hukum internasional. Ke-mudian, Bush mengklaim punya dukungan kongres. Tapi, pada kenyataannya dia tidak memiliki dukungan kongres. Apa yang dia katakan? Bush mengatakan bahwa dia melindungi Amerika dari Saddam. Ini sangat berbe-da dengan apa yang dilakukan Bush senior pada 1991, ketika membebaskan Kuwait. Amerika memiliki persetujuan PBB. Dan itu juga merupakan koalisi dari 28 negara. Namun, 12 tahun setelah itu putranya menyerang Irak tanpa persetujuan PBB dan juga rakyat Amerika.

Kalau begitu, adakah keingin-an rakyat Amerika untuk me-ngajukan Bush ke pengadilan

PRIORITAS/Kurniawan Mas’ud

ebijakan luar negeri Amerika Serikat yang kerap mendua dan terkesan me-musuhi negara-negara muslim, dice-maskan sebagian besar rakyat Ameri-ka. Tak terkecuali Profesor Terry H. Anderson, seorang guru besar bidang sejarah asal negeri Paman Sam itu.

Di tengah kunjungannya sebagai Senior Ful-bright Profesor di Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta, bekas veteran perang Vietnam itu berkesempatan menyambangi kantor redaksi Prioritas , 19 Juni 2012 lalu.

Tampil dengan pakaian sporty dan santai, guru besar Sejarah di Texas A & M University, Amerika Serikat ini bicara blak-blakan ketika menyoroti sejumlah isu krusial dalam kebijakan luar negeri Amerika Serikat, khususnya sejak tragedi 9 Sep-tember 2001.

Berikut petikan bincang-bincang santai Prioritas dengan penulis buku terkenal Bush’s War tersebut :

Citra Amerika semakin mem-buruk di mata negara-negara Muslim sejak peristiwa 9/11. Ini semua berkat konstribusi Bush junior menginvasi Af-ghanistan dan Irak?

Ketika Bush meninggalkan Gedung Putih, dia termasuk presiden yang paling tidak po-puler dalam sejarah Amerika Serikat. Pada mulanya semuamendukung invasi untuk mela-wan Taliban dan Afghanistan.Amerika meminta kepada pe-merintah Taliban untuk meng-akhiri permainan dengan Osa-ma bin Laden yang bertanggung jawab atas serangan 9/11. Tapi, Pemerintahan Thaliban menga-takan tidak. Akhirnya kita me-nyaksikan perang terjadi. Sete-lah perang usai Amerika dinilai sebagai “diktator salib”. Drama 9/11 telah membuat seluruh du-nia Muslim menentang Ameri-ka. Mereka dengan mudah me-ngutuk pemerintahan Bush.

Lalu, Saddam Husein dikait-

kan dengan serangan 9/11. Pada awalnya, ada sebuah jajak pen-dapat publik soal kemungkinan menyerang Irak. Hasil jajak pen-dapat mengatakan hanya seki-tar enam persen yang disurvei yakin Saddam punya hubungan dengan 9/11. Sepanjang 2002 hingga Maret 2003, pemerin-tah Bush membohongi rakyat Amerika bahwa ada hubungan antara Osama, Al-Qaeda dan Saddam Husein. Saddam dika-takan membuat senjata kimia pemusnah massal. Mengem-bangkan uranium yang diper-oleh dari Afrika untuk membuat bom atom.

Bush melakukan semua ini selama sembilan bulan. Seba-gian orang Amerika memper-cayai hal ini karena pemerintah mengatakannya berulang-ulang. Padahal, ini benar-benar tidak masuk akal. Ini adalah kesala-han dari kebijakan luar negeri Amerika. Benar-benar bencana. Kami seakan menghina Islam

“Amerika Tidak Akan Serang Iran”Terry H Anderson, Pakar Sejarah Amerika

Page 31: Tabloid Prioritas Edisi 27

EDISI 27 - TAHUN I | 16 - 22 JULI 2012 31DIALOG

internasional?Ketika saya pergi ke Qatar, 15

bulan yang lalu, saya memberi kuliah soal perang Bush di Irak ke-pada beberapa perwakilan negara Arab di Timur Tengah. Ada per-tanyaan dari seorang ilmuan Irak, dia mengatakan “mengapa Bush belum dipenjara? Dia telah meng-hancurkan negara saya.” Laki-laki ini sangat emosional. Saya menga-takan saya tidak mewakili pemerin-tah Amerika Serikat. Sebagai rakyat Amerika saya hanya bisa mengata-kan, saya minta maaf.

Kalau diseret ke meja pengadilan di Amerika apakah mungkin?

Belum ada kepentingan untuk membawanya ke meja pengadilan. Sekarang ini dia tidak bisa mela-kukan perjalanan ke luar negeri karena terkait cekal internasional. Jika dia melakukan perjalanan akan ditahan. Teman saya di Kanada, mengatakan, “silahkan kirim dia ke sini. Kita ingin menahan dia.” Saya pribadi ingin membawanya ke meja pengadilan, tapi saya rasa itu tidak akan terjadi. Sekarang belum ada kemungkinan sama sekali ke arah sana.

November lalu Obama mengata-kan akan melakukan strategi ke-bijakan keluar dari Timur Tengah dan lebih fokus ke Asia Pasi�ik? Amerika kembali membangun pangkalan militer di Darwin Aus-tralia, bahkan berencana meng-hidupkan kembali pangkalan mi-liter di Vietnam. Apakah upaya ini ingin mengganggu Cina di Asia Pasi�ik?

Saya tiga minggu yang lalu be-rada di Shanghai, Cina. Tapi, justru saya melihat hubungan yang sangat kuat antara Amerika dan Cina. Saya kira tidak. Ini hanya pilihan konsen-trasi lima puluh persen di Atlantik dan lima puluh persen di Pasifi k. Atau membuatnya 40 untuk Atlan-tik dan 60 untuk Pasifi k. Makanya, saya mengerti kenyataan ini. Menu-rut saya, Amerika tidak punya lagi ancaman invasi Soviet. Uni Soviet sudah kolaps. Sekarang Obama me-letakkan 60 persen konsentrasi di Pasifi k. Ini adalah pergerakan pa-ling bijaksana. Orang-orang Cina dalam beberapa kesempatan ber-tanya kepada saya, ”apakah Ameri-ka akan menyerang kami?” “Tidak, kami tidak akan berperang dengan kalian,” jawab saya. Tidak ada ke-pentingan Amerika untuk perang dengan Cina.

Apakah Cina betul-betul menjadi ancaman Amerika?

Mereka yang bekerja di industri militer dan kementerian pertahanan ingin menjual perangkat keras mi-liter. Makanya, mereka pergi ke kampus dengan mengatakan bahwa Cina sekarang merupakan anca-man potensial. Ini hanya lelucon. Memang anggaran pertahanan Amerika sangat besar sekitar 660 miliar dolar. Anggaran yang sama untuk 25 negara. Dengan anggaran ini saja sebetulnya sudah membuat orang takut kepada Amerika. Me-nurut saya, tidak akan ada perang dengan Cina dalam pengertian mi-liter. Mungkin hanya perang dalam perdagangan.

Bagaimana Anda melihat kebija-kan luar negeri Amerika dalam mengatasi krisis di Suriah?

Saya kira Obama dan negara-negara Eropa bekerjasama untuk menjatuhkan Bashar al-Assad. Saya saksikan Hillary mengatakan akan

melawan diktator Suriah itu. Na-mun, saya berharap krisis di Su-riah bisa diselesaikan dengan jalan damai.

Apakah Amerika akan benar-be-nar menyerang Iran?

Tidak akan, sepanjang Obama masih menjadi presiden. Amerika menjalankan agendanya dengan se-kutu untuk menghentikan program pengayaan uranium Iran. Tidak ada satu pun negara di dunia ini yang ingin ada satu negara memproduksi uranium untuk bom atom.

Anda percaya bahwa Iran mem-produksi uranium untuk bom?

Saya percaya itu. Saya tidak tahu apa alasan mereka memiliki fasilitas pengayaan uranium. Mereka tidak butuh nuklir sebagai pembang-kit listrik. Karena Iran merupakan negara pengekspor minyak bumi. Meskipun demikian, saya lebih se-nang Amerika punya hubungan yang baik dengan Iran.

Bukti apa yang Anda miliki hingga menyebut proyek uranium Iran untuk senjata pemusnah semen-tara Badan Tenaga Atom Interna-sional hingga kini tak pernah me-nyebut hal itu?

Saya hanya menduga. Saya tak punya bukti karena saya bukan ahli nuklir. Kebanyakan orang Ameri-ka percaya bahwa Iran sedang mengembangkan uranium untuk bom atom.

Meskipun Obama tidak melaku-kan perang sungguhan, tapi Oba-ma melakukan perang sembunyi kepada Iran lewat “perang cyber”?

Kita mendengar banyak liputan bagaimana Amerika diserang Rusia melalui perang cyber. Tapi, sean-dainya kita terserang oleh virus Tro-jan, itu berarti kau diserang Cina?

BiodataTerry Howard Anderson Tempat/Tanggal Lahir : Minnesota, 8 Desember 1946

Pendidikan:•1978 Ph.D. Sejarah dari Universitas In- diana•1973 M.A Sejarah dari Universitas Mis- souri •1971 B.A. Psikologi dari Universitas Min- nesota

Riwayat Akademis Internasional:•Indonesia : Senior Fulbright Profesor, Uni- versitas Gadjah Mada, Yogyakarta, 2012.•Irlandia: Guru Besar Sejarah Amerika, di University College Dublin, 2001-2002.•Cina: Fulbright Profesor, di Northeast Nor- mal University, Changchun, Cina, 1994-5.•Jepang: Texas A & M University-Kori- yama, Jepang, 1991.•Malaysia: Texas International Education Consortium, Institut Teknologi Mara, Shah Alam, Malaysia, 1986-87.•Amerika : Asisten, Associate hingga Pro fesor di Texas A & M University (TAMU), 1979 – sekarang.

Buku :1.Bush’s Wars , Oxford University Press, 2011. 2.The Pursuit of Fairness : A History of Af- firmative Action. Oxford University Press, 2004.3.The Sixties. New York: Addison Wesley Longman, 1999.4.The Movement and The Sixties. New York: Oxford University Press, 1995.5.A Flying Tiger’s Diary (co-authored with Charles R. Bond, Jr.), College Station: Texas A&M University Press, 1984. 6.The United States, Great Britain, and the Cold War , 1944-1947, Columbia: Univer- sity of Missouri Press, 1981. Organisasi Profesional : Organisasi Sejarawan Amerika; Masyarakat Sejarawan Hubungan Luar Negeri Amerika (SHAFR).

Pengalaman Lain : Angkatan Laut Amerika, veteran perang Vietnam (1965–1967).

Siapa yang tahu? Mungkin Ameri-ka melakukan serangan cyber war kepada instalasi nuklir Iran. Tapi, apakah itu benar-benar invasi?

Terakhir, soal persiapan menuju pilpres Amerika November men-datang. Apakah Obama mungkin terpilih kembali sementara angka pengangguran sekarang sangat tinggi?

Kini, Obama hanya akan mem-buat ekonomi Amerika stabil. Me-mang angka pengangguran masih tinggi sekitar 8 persen. Dan angka pengangguran ini akan menjadi isu utama dalam pemilihan presiden Amerika. Kemenangan Obama sa-ngat tergantung dalam menangani pengangguran ini. Jika ekonomi berjalan lebih buruk, maka Obama berada dalam masalah.

Jika ekonomi menjadi lebih baik, itu akan menjadi lebih baik pula bagi Obama. Selain itu, jika ge-nerasi muda kembali memilih Oba-ma, maka Obama pasti menang. Manakala tidak maka Mitt Rom-ney yang akan menang. Karena generasi muda Amerika sekarang sangat konsumeristik. Mereka lebih tertarik pada diri mereka sendiri. Berbeda dengan generasi saya, yang memperjuangkan hak-hak sipil, hak-hak wanita dan melawan perang Vietnam.

Kebanyakan orang Amerika percaya bahwa Iran sedang mengembangkan uranium untuk bom atom.

Presiden Iran Mahmoud Ahmadinejad mengunjungi fasilitas pengayaan nuklir Natanz. REUTERS/Presidential official website/Handout/Files

Page 32: Tabloid Prioritas Edisi 27

32 SELARUNG EDIsI 27 - tahun I | 16 - 22 JulI 2012

Memberontak Kediktatoran

Ekonomi Politik

Dengan wajah serius, sosok kurus berpakaian seder-hana dengan kopiah be-

ludru yang selalu menempel di kepalanya itu melangkah me- nuju podium. “Warga negara Indonesia asli harus mendapat perlindungan khusus, dalam usaha-usaha mereka di bidang ekonomi daripada persaingan orang-orang asing pada umum- nya dan orang Tionghoa pada khususnya,” ujarnya lantang di depan peserta Kongres Importir Nasional Seluruh Indonesia (KINSI) pada 1956.

Itulah petikan pidato Assaat, seperti dicatat Leo Surya- dinata dalam Dilema Minoritas Tionghoa (1986), yang dilatari kondisi perekonomian nasional yang didominasi segelintir peng- usaha. Menurutnya, kondisi ini warisan era kolonial, saat Be-landa dan Tionghoa menguasai sektor perdagangan. Karena itu, pengusaha pribumi harus meng- ubahnya dan menjadi tuan di ru-mah sendiri.

Sebenarnya, pada 1950, pemerintah sudah mulai mem-perkuat pengusaha pribumi le-wat program benteng. Namun, program ini keburu macet di tengah jalan. Menyadari itu, pada 1956, setelah membentuk KINSI, Assaat dan beberapa koleganya mendirikan Kongres Ekonomi Seluruh Indonesia (KENSI) yang diketuai Ruvinus Tobing (Assaat dan Karkono menjabat wakil ketua).

Pada kongres pertama itu, KINSI menyerukan disudahi-nya dominasi Tionghoa dalam perekonomian nasional dengan memberi perlindungan pada pengusaha pribumi. Gerakan “pribumisasi” yang dikenal se-bagai “gerakan Assaat” ini men-jadi bukti nyata sinismenya se-lama itu, “Kita sudah merdeka dalam bidang politik, tapi belum merdeka dalam bidang ekono-mi.”

Sebagai ujung tombak, Assaat berupaya menarik simpa-ti dan dukungan para politikus atau partai politik berbasis Islam yang rata-rata berprofesi peng- usaha, dan berhasil. Namun, tentu saja tidak semua pihak mendukung gerakannya, kalau bukan malah bersikap kontra; seperti Partai Komunis Indo-nesia (PKI) yang sangat dekat dengan Republik Rakyat Tiong-hoa (sebelum menjadi Republik Rakyat China).

Malah, tidak semua nasio- nalis papan atas mendukung Assaat, termasuk Bung Hatta. Tapi, ujar sejarahwan Didi Kwartanada, Hatta tetap ber-

MEESTER IN DE RECHTEN (MR) ASSAAT

Prihatin menyaksikan muramnya wajah perekonomian nasional akibat dominasi ras tertentu, ia mengusung pribumisasi dan menggalang kekuatan ekonomi revolusioner.

Berkelana di belantara Sumatera demi tekad bulatnya: lawan Demokrasi Terpimpin!

Page 33: Tabloid Prioritas Edisi 27

33SELARUNGEDIsI 27 - tahun I | 16 - 22 JulI 2012

simpati pada pengusaha pribu-mi. “Jika yang dimaksud gerakan Assaat itu melindungi perusa-haan nasional yang lemah terha-dap perusahaan asing, terutama Tionghoa, saya setuju dan ber-sedia membantu. Namun saya tidak setuju jika terjadi diskrimi-nasi rasial karena bertentangan dengan UUD yang tidak mem-bedakan warga negara satu de- ngan yang lain. Kalau diskrimi-nasi ini terjadi, kita tidak bisa membentuk bangsa homogen, karena akan memecah belah,” imbuhnya mengutip Hatta.

Jadi, Hatta juga mendukung perlindungan ekonomi lewat koperasi, asalkan tidak sampai mengarah pada diskriminasi ra-sial. “Jadi, bukan rasnya yang di- singkirkan. Kalau orang Cina di- singkirkan saat itu, belum tentu pengusaha pribumi siap meng-gantikannya. Itu kekhawatir- an Hatta,” lanjut Didi.

Terlepas dari kiprah dan ge- rakannya yang kontroversial, sosok Assaat diakui berjasa besar bagi perekonomian nasional. Na-mun tak hanya di bidang ekono-mi, lelaki kelahiran 18 Septem-ber 1904 di Dusun Pincuran Landai, kanagarian Kubang Putih Banuhampu, Sumatera Barat, ini juga aktif dan punya kontribusi signifikan di ranah politik. Ia sempat memang- ku Jabatan Presiden Republik Indonesia (1949-1950).

Menurut catatan sejarah, pada 27 Desember 1949, terjadi dua transfer kekuasaan: di Am-sterdam, pihak Belanda menye- rahkan kedaulatan ke pihak Re-publik Indonesia Serikat (RIS); di Yogyakarta, pihak Republik In-donesia menyerahkan kedaulat- an pada RIS yang terdiri dari 16 negara, termasuk Indonesia.

Saat Soekarno dan Hatta ditetapkan sebagai presiden dan perdana menteri RIS, terjadi ke-kosongan pimpinan di Republik Indonesia. Lalu, Assat selaku ketua Komite Nasional Indone-

sia Pusat (KNIP) dilantik seba-gai pemangku jabatan (action) presiden. Nah, selama menjadi bagian RIS (sekitar delapan bu-lan), RI yang dipimpin Assaat menjadi negara bagian paling menonjol dan menginspirasi ter-bentuknya negara kesatuan. Tak ayal, satu per satu negara bagian bergabung dengan RI, hingga hanya menyisakan tiga negara bagian RIS: Republik Indonesia, Negara Indonesia Timur, dan Negara Sumatera Timur.

Klimaksnya, pada 17 Agus-tus 1950, RIS dilikuidasi dan di-ubah menjadi Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), yang ditandai penyerahan man- dat kepemimpinan negara ba-gian kepada Presiden NKRI, Soekarno. Inilah taktik diploma-si yang tak hanya sukses memen-tahkan rencana licik Belanda untuk kembali menjajah Indo-nesia, tapi juga mengembalikan seluruh wilayah nusantara ke pangkuan RI.

Menurut media massa saat itu, selaku pejabat presiden, Assaat menolak dipanggil Padu-ka Yang Mulia. “Cukup panggil saya ‘saudara acting presiden’,” tegasnya suatu hari. Namun lantaran panggilan tersebut ter-

dengar canggung pada masa itu, ia lalu meminta disapa “Bung Presiden”. Begitulah salah satu contoh kesederhanaannya yang sudah terbina sejak kecil.

Lahir dari keluarga cukup religius, Assaat memulai pen-didikan dasar di sekolah agama Adabiah, lalu MULO di Padang. Bercita-cita menjadi dokter, ia melanjutkan studi di STOVIA, Jakarta. Tapi, di tengah jalan, jiwanya terpanggil untuk men-dalami bidang hukum. Ia lalu melanjutkan studinya di Rechts Hoge School (Sekolah Hakim Tinggi), Jakarta.

Saat itulah Assaat mulai berkecimpung dalam gerakan kebangsaan dan politik. Karir politiknya melesat setelah ber-hasil menjadi anggota Pengurus Besar Perhimpunan Pemuda In-donesia (PPI). Saat PPI melebur dalam Indonesia Muda, ia ter- pilih sebagai bendahara Komisa-ris Besar. Lantaran aktivitas politiknya tercium pihak Belan-da, kelulusannya pun ditangguh-kan—kendati sudah beberapa kali mengikuti ujian akhir. Ter- singgung atas perlakuan itu, ia

lalu bertolak ke Belanda hingga menyabet gelar Meester in de Rechten (MR, sarjana hukum).

Pulang ke Tanah Air pada 1939, Assaat bekerja sebagai ad-vokat di Jakarta. Setelah Jepang memasuki nusantara pada 1942, ia diangkat sebagai camat Gam-bir, lalu wedana Mangga Be-sar. Karirnya terus menanjak setelah terpilih sebagai anggota parlemen lalu menjadi Men-teri Dalam Negeri (1950-1951) dalam Kabinet Natsir.

Sebagai Muslim dan kampi-un demokrasi, Assaat menen-tang sistem Demokrasi Ter-pimpin yang digagas Soekarno. Kendati sangat menghormati Presiden RI pertama itu, ia mengklaim, sistem ini hanya memberi celah lebih besar pada PKI untuk berkuasa. Demokrasi Terpimpin, katanya, tak lain dari kediktatoran terselubung. Akibat penentangannya itu, ia merasa jiwanya terancam dan terus di- awasi aparat intelijen dan ang-gota PKI.

Assaat memutuskan hijrah ke Sumatera dengan cara me- nyamar. Kebetulan, saat itu su-

dah terbentuk sejumlah dewan di Sumatera dan Sulawesi yang menjadi cikal bakal Pemerintah Revolusioner Republik Indone-sia (PRRI). Semua dewan itu dibentuk para tokoh militer dan sipil lokal yang kecewa dengan kebijakan pemerintah pusat. Di Sumatera Selatan, Letkol. Barlian membentuk Dewan Gajah. Letkol. Ahmad Husein mendirikan Dewan Banteng di Sumatera Barat. Di Sumatera Utara, Kol. Simbolon memben-tuk Dewan Gajah. Sementara di Sulawesi, dibentuk Dewan Ma- nguni pimpinan Kol. Sumual.

Dewan-dewan itu lalu ber-satu menentang Soekarno yang dianggap sudah berada di bawah pengaruh PKI seraya mendi-rikan PRRI. Assaat kemudian bergabung di dalamnya dan melarikan diri ke hutan Sumate- ra setelah pemerintah pusat menggempur kekuatan PRRI. Pada 1962, ia tertangkap dalam kondisi fisik begitu lemah dan dipenjara selama empat tahun (sebelum akhirnya dibebaskan rezim Orde Baru).

•Winda Destiana

Tenang dan Matang Menimbang

Menurut rekan seperjuangannya, tulis Muhammad Subarkah dalam Republika (2011), Assaat selalu tenang dalam menghadapi persoalan. “Ayah itu pendiam dan sederhana,” ujar Lucy, putri Assaat. Karenanya, ia tak banyak tahu soal kiprah sang ayah. “Apalagi saya tak suka politik. Saya sering

melihat ayah merenung saat menghadapi masalah. Tapi, ia tak pernah cerita apapun,’’ imbuhnya.Putra penghulu (datuk) ini memang diselimuti misterius. Namun, berkat artikel yang ditulis wartawan se- nior Soebagjo IN di harian ibukota pertengahan 1970-an, siapa dan bagaimana dirinya mu-lai terkuak. Perawakan Assaat, tulis Soebagjo, biasa-biasa saja, seperti orang Indonesia umumnya. Ia bukan orator ulung, ahli pidato, atau ‘macan mimbar’ seperti Bung Karno.Di mata keluarga, Assaat adalah sosok lembut yang suka merenung. Sebelum mengambil keputusan atau bertindak, ia pasti akan mempertimbangkannya matang-matang. “Selama pergolakan PRRI, Ayah banyak termenung. Berkali-kali ia menemui Bung Hatta. Keduanya acap bertukar pikiran untuk mencermati keadaan. Keputus- annya masuk hutan Sumatra mengikuti PRRI, pasti sudah melalui pertimbangan yang matang. Ayah tampaknya yakin soal itu bisa cepat selesai sehingga memilih bergabung,’’ imbuhnya.Pada 16 Juni 1976, Assaat menghembuskan nafas terakhir di RSCM, Jakarta. Lanta-ran tidak memiliki rumah, jenasahnya sempat disemayamkan di rumah saudaranya di kawasan Kebayoran Baru, sebelum akhirnya dikebumikan.

Kita sudah merde-ka dalam bidang

politik, tapi belum merdeka dalam bidang ekonomi.

MR Assaat (kanan) saat bersama Soekarno.

Foto

: ber

itak

bar

.blo

gsp

ot.c

om

Page 34: Tabloid Prioritas Edisi 27
Page 35: Tabloid Prioritas Edisi 27
Page 36: Tabloid Prioritas Edisi 27

EDISI 27 - TAHUN I | 16 - 22 JULI 201236 POPLITIK

ktor Jackie Chan menemui anak-anak korban perdagangan manusia di Myanmar. Duta Unicef ini me-

ngunjungi mereka yang ma-sih membutuhkan perawa-tan khusus dan perlindu-ngan. “Anak bukan untuk dijual,” ujar Chan dalam per-jalanan ke Myanmar.

Dalam kunjungan sela-ma tiga hari ke Myanmar itu, Chan juga membahas bagaimana secara efektif me-merangi perdagangan anakdengan Departemen Sosial,Bantuan Kesejahteraan danPemukiman Kembali, serta Anggota Satuan Tugas Polisi Anti Perdagangan di Myan-

Perangi Perdagangan Anak

da yang berbeda pada pagelaran Dharma Gita Maha Guru dua tahun terakhirini. Pentas yang me-

ngisahkan riwayat Presiden Soekarno sejak lahir hingga menutup mata ini tak hanya ditampilkan secara teateri-kal, tapi juga musikal. “Tokoh Soekarno ini membawa se-buah ajaran. Agar pesannya bisa ditangkap generasi muda, saya modifi kasi dengan tari,

nyanyi, narasi dan dialog,” ujar Rahmawati Soekarno Putri, kepada Prioritas beberapa wak-tu lalu.

Pentas kali ini adalah ke-sempatan kedua bagi putri Soekarno ini unjuk gigi seba-gai sutradara. Tak hanya me-nyutradarai, dia juga terjun langsung dalam proses pe-milihan aktor dan aktris untuk pagelaran itu. Sebelumnya, sejak pentas Dharmagita per-tama kali digelar pada tahun

Musikal Maha Guru1981, Rahmawati berperan se-bagai produser.

Perempuan yang mengaku belajar penyutradaraan se-cara otodidak ini berencana merambah dunia layar lebar. “Tapi hanya supervisi di be-lakang sutradara. Ini memang kesenangan saya, dunia seni,” kata Rahmawati yang tengah menyiapkan sebuah fi lm ten-tang Soekarno ini.

•Yekthi Hesthi Murthi I Bushtari Ariyanti

Rahmawati Soekarno

PRIORITAS/Kurniawan Mas’ud

Jackie Chan

mar Mandalay. “Demi anak-anak di dunia, kita harus kerja keras untuk membasmi praktek kriminal yang meru-sak ini,” katanya. “Karena hal itu meninggalkan bekas seumur hidup dan merampas masa kanak-kanak mereka.”

Pantauan Unicef, setiap tahun setidaknya 1,2 juta anak menjadi korban per-dagangan manusia. Di Asia Tenggara dan Asia Timur, perdagangan anak dipe-ngaruhi permintaan buruh murah, seks komersial de-ngan korban anak, adopsi ile-gal, pernikahan eksploitatif yang melibatkan anak-anak.

•Yekthi Hesthi Murthi I

Bushtari Ariyanti I unicef.org

Galang Solidaritas Drummer

Gilang Ramadhan

rihatin dengan kondisi penggebuk drum generasi tua yang hidup tak layak,

Gilang Ramadhan menggelar acara penggalangan dana un-tuk mereka. Ajang itu dilakukan melalui Indonesian Drummer, sebuah perkumpulan penggebuk drum dari berbagai lintas ge-nerasi.

Terdapat lebih dari 100 drummer memeriahkan acara yang digelar beberapa waktu lalu itu. “(Drummer) yang paling tua itu Om Beni Mustafa, usianya 74 tahun, yang paling muda umur-nya 19 tahun,” ujar Gilang yang juga Ketua Indonesian Drummer itu kepada Prioritas, Rabu dua pekan lalu.

Meski tak rutin, penggalangan dana ini di-lakukan sejak organisasi itu berdiri dua tahun lalu. Hasil

pengumpulan dana itu, menurut Gilang, tak hanya untuk drum-mer yang kesulitan ekonomi. Na-mun juga untuk membantu pen-didikan anak-anak tidak mampu lainnya.

Saat ini, dana yang dikum-pulkan masih sedikit. Gilang tak akan berhenti mengge-rakkan drummer Indonesia un-tuk berbagi. “Begitu banyak drummer-drummer yang dikenal oleh umum terutama band-band yang lagi terkenal. Nah itu, kami mau menggerakkan (mereka),” ujarnya.

•Yekthi Hesthi Murthi I Bushtari Ariyanti

Anti Perdagangan di Myan-

Kurniawan Mas’ud

•Yekthi Hesthi Murthi I Bushtari Ariyanti I unicef.org

REUTERS/Soe Zeya Tun

PRIORITAS/Kurniawan Mas’ud

Page 37: Tabloid Prioritas Edisi 27

IMPRESARIO 37EDIsI 27 - tahun I | 16 - 22 julI 2012

Prigi Arisandi (kiri), pendiri Ecoton, lembaga kajian ekologi dan konservasi lahan basah, saat bersama rekan-rekannya di Kali Surabaya. Foto : Dok Pribadi

Agar Kali Surabaya Tak TercemarPrigi bersama masyarakat mengawasi hingga menggugat perusahaan yang membuang limbah tanpa pengolahan ke sungai. Kerap mendapat teror.

Surabaya, Gresik dan Sidoarjo. “Dampak- nya sudah dirasakan,” ujar laki-laki beram-but gondrong yang lahir 24 Januari 1976 ini.

Kadar merkuri dan timbal dalam air susu ibu, maupun dalam darah penduduk yang tinggal di muara Kali Surabaya, menjadi cukup tinggi. Kondisi itu diduga mempengaruhi pertumbuhan anak-anak di daerah ini. Sekitar 80 persen anak-anak di sana mengalami gejala slow learner alias idiot. Tidak hanya itu, sekitar 63 persen penderita kanker anak adalah mereka yang tinggal di tepian Kali Brantas, hulu kali Surabaya. “Anak-anak adalah korban nyata dari pencemaran lingkungan yang terjadi,” ujar Prigi.

Kerisauannya bertambah lantaran pemerintah daerah dinilai sering berpihak pada industri. Juga lemah dalam penga-wasan pembuangan limbah industi yang

melebihi baku mutu. Tak kurang akal, melalui lembaga yang berdiri pada 2007 ini, ia lantas menyuplai data ke media massa lokal dan nasional. Nama-nama industri yang melakukan tindakan pencemaran di sepanjang Kali Surabaya dipublikasikan. “Cara ini sangat efektif,” ujar Prigi.

Menurut mahasiswa program master Biologi Universitas Airlangga ini, langkah itu bisa menyadarkan pabrik penyebab pencemaran Kali Surabaya. “Pelaku industri malu bila dicap pencemar dan ter-tangkap membuang limbah yang melebihi baku mutu,” kata Prigi. “Apalagi industri yang terdaftar di bursa efek. Berita negatif akan berdampak pada sahamnya,” Prigi menambahkan.

Data yang dipublikasikan itu merupakan hasil investigasi dan penelitian di labora-torium berstandar nasional. Bahkan pada 2002, Ecoton bekerjasama dengan Labo-ratorium Kota Minamata, Jepang, untuk mengkaji pencemaran merkuri Kali Sura-baya. Penelitian ini sekaligus untuk mene-pis tudingan, “Organisasi hanya (banyak) ngomong tanpa data,” kata Prigi.

Dia lantas membentuk kelompok detektif Surabaya yang melibatkan siswa sekolah. Mereka memantau pencemaran sungai. Menggandeng Badan Lingkungan

Anak-anak adalah korban nyata dari pencemaran ling-

kungan yang terjadi.

Beragam jenis ikan, dari Betutu, Rengkik, hingga Jendil berseliweran di Kali Surabaya. Padahal sungai sepanjang 41 kilometer yang melintasi wilayah Surabaya,

Gresik dan Sidoarjo ini sempat mengala-mi pencemaran berat pada 1999 hingga 2007. “Kini kualitas air Kali Surabaya berangsur membaik,” ujar Prigi Arisandi, pendiri Ecoton, sebuah lembaga kajian ekologi dan konservasi lahan basah kepa-da Prioritas beberapa waktu lalu.

Kondisi sungai yang membaik itu membuat Prigi sedikit lega. Itu menanda-kan perjuangannya selama ini bersama aktivis lingkungan telah membuahkan harapan. Kerisauan yang berkecamuk dibenak sarjana jebolan Jurusan Biologi, Universitas Airlangga ini pun sedikit terkikis.

Sebelumnya, Prigi sangat gundah lantaran sungai yang bermuara di Pantai Kenjeran Surabaya itu tercemar logam berat. Itu diduga akibat 80 persen industri yang berdiri di sepanjang sungai ini membuang limbah ke sungai tanpa pengolahan. Air sungai pun menjadi ke-cokelatan. Padahal, air tersebut menjadi bahan baku air minum sekitar 4 juta warga

Hidup, Kepolisian Wilayah Kota Besar Surabaya dan Perusahaan Umum Jasa Tirta 1, ia juga melakukan patroli pence-maran kali. “Setidaknya 17 industri atau pelaku yang ditangkap karena melakukan pencemaran,” ujarnya.

Gugatan pada perusahaan yang me- lakukan pencemaran di Kali Surabaya pun dilakukan. Ia juga mengaku pernah meng-gugat Gubernur Jawa Timur lantaran dianggap abai dengan kondisi Kali Surabaya. Hasilnya, menurut Prigi, Pengadilan Negeri Surabaya memerin-tahkan gubernur untuk menyusun pera-turan tentang peruntukan Kali Surabaya, menyusun pedoman, serta penetapan daya tampung beban pencemaran Kali Surabaya.

Berbagai upaya yang dilakukan untuk perbaikan Kali Surabaya itu tak lepas dari tekanan. Prigi mengaku kerap mendapat teror berupa ancaman atau cacian lewat telepon. Tapi dia tak bergeming. “Tekanan dan teror adalah bunganya gerakan peru-bahan,” ujarnya. Karena bagi Prigi, me- nyuarakan kebenaran tetap harus dilaku-kan meskipun pahit, seperti ajaran sang bapak ketika dia masih kanak-kanak.

•Yekthi Hesthi Murthi | Bushtari Ariyanti

Page 38: Tabloid Prioritas Edisi 27

38 KOLASE EDIsI 27 - tahun I | 16 - 22 JulI 2012

Air bah di Negeri Tirai BambuSebagian besar wilayah utara dan barat daya China diterjang banjir,

akibat hujan deras yang terus mengguyur tanpa henti sejak Ahad 8 Juli 2012. Banjir menyebabkan lalu lintas terganggu dan ribuan warga

dievakuasi.Selain itu, banjir juga merusak infrastruktur dan lahan perkebunan. Setidaknya 21 hektar lahan siap panen dan tiga ribu rumah di Provinsi Shaanxi rusak diterjang banjir. Banjir juga merendam puluhan jalan utama.Sementara di Provinsi Sichuan, sebanyak 30 ribu warga sudah direlokasi pada Kamis 5 Juli. Lebih dari 10 ribu rumah hancur dan lebih dari 83 hek-tar tanaman rusak. Kerugian diperkirakan mencapai 276 juta yuan, setara dengan 43,4 juta dollar AS.Foto: ReutersTeks: PRIORITAS/Budi Yanto

Page 39: Tabloid Prioritas Edisi 27

EDISI 27 - TAHUN I | 16 - 22 JULI 2012 39PENDIDIKAN

ening Supriyani, 40 ta-hun, mengkerut. Raut mukanya sedih de-ngan mata menera-wang jauh. Untuk ke-sekian kalinya ibu tiga anak ini tak mampu mengambil rapor anak sulungnya yang se-kolah di salah satu Se-

kolah Menengah Kejuruan di Jakarta Selatan. “Saya gak bisa ambil rapor anak karena masih punya tunggakan,” ujarnya lirih saat ditemui di kontrakan-nya, Rabu pekan lalu.

Peristiwa ini sebenarnya tidak hanya terjadi tahun ini. Ketika anaknya masih duduk di bangku Sekolah Menengah Pertama, Supriyani juga sering tak bisa mengambil rapor anaknya karena tersandung biaya. Bahkan anaknya se-ring dipanggil staf Tata Usaha karena sering telat bayar iuran Sumbangan Pembinaan Pendidikan. Menurut Su-priyani, ia berusaha keras agar bisa membayar semua biaya sekolah anak-nya. Namun usahanya seringkali tak bisa mengimbangi biaya pendidikan yang terus melonjak setiap tahun.

“Anggaran yang dikelola Kemen-

Dana pendidikan meningkat setiap tahun, namun masyarakat miskin tetap kesulitan mengakses pendidikan yang murah dan bermutu. Diduga karena tak ada efi siensi anggaran.

ANTARA/Zabur Karuru

trian Pendidikan dan Kebudayaan itu kecil,” ujar pengamat pendidikan Dar-maningtyas. Itulah yang menyebabkan masih banyak keluarga miskin seperti Supriyani kesulitan membiayai sekolah anaknya. Untuk tahun 2012, anggaran pendidikan sekitar Rp 289 triliun. Tapi yang dikelola Kemendikbud hanya Rp 64 triliun. Sisanya, digunakan oleh kementrian lain yang menangani fung-si pendidikan.

Direktur Sekolah Tanpa Batas, Bambang Wisudo, pun berpendapat sama. Pemerhati pendidikan ini me-ngatakan anggaran pendidikan belum

Serikat Rakyat Miskin Indonesia (SRMI) mengelar aksi teatrikal saat unjuk rasa menuntut pendidikan gratis di depan Istana Merdeka.

Anggaran Boros, Sekolah Dipersulit

memadai, karena dana 20 persen dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara itu sebagian besar untuk be-lanja rutin pegawai. Selain itu, peren-canaan dan penggunaan anggaran juga tidak efektif. “Pemborosan luar bisa terjadi untuk ujian nasional, program sertifi kasi, maksudnya untuk program pelatihan sertifi kasinya bukan tunja-ngannya. Sekarang mau dilakukan uji kompetensi lagi, duit lagi,” ujar mantan wartawan ini. Akibatnya, peningkatan anggaran pendidikan tak berbanding lurus dengan peningkatan akses dan mutu pendidikan.

Kementrian Pendidikan dan Kebu-dayaan mengakui anggaran pendidikan yang mereka kelola memang kecil. Se-kretaris Jenderal Kemendikbud AinunNaim mengatakan, dari Rp 289 trili-un anggaran fungsi pendidikan tahun 2012, yang dikelola Kemendikbud ha-nya 64,3 triliun. Itupun digunakan un-tuk berbagai macam kebutuhan mulai dari membayar tunjangan guru hingga operasional pendidikan. “Untuk pen-didikan usia dini, pendidikan dasar, menengah, perguruan tinggi, tata kelo-la, pengawasan, penelitian pengem-bangan, pengembangan dan penjagaan mutu, pengembangan sumber daya manusia dan mutu pendidikan,” ujar-nya. Tak hanya itu kadang untuk pem-bangunan sarana dan prasarana juga mengambil anggaran pendidikan yang dikelola Kemendikbud.

Kemendikbud juga mengakui se-jauh ini tak ada pengawasan langsung oleh mereka terkait penggunaan ang-garan fungsi pendidikan oleh lembaga di kementrian lain. “Kemendikbud hanya melakukan evaluasi dan penga-wasan terkait akademik. Sementara un-tuk penggunaan anggaran dilakukan oleh masing-masing kementrian,” ujar Ainun. Dia berharap dengan adanya Undang-Undang Perguruan Tinggi, integrasi fungsi pendidikan di Ke-mendikbud akan meningkat.

Komisi X DPR mendesak Ke-mendikbud mengevaluasi anggaran fungsi pendidikan yang dikelola oleh lembaga di luar Kemendikbud. Wakil Ketua Komisi X Utut Adianto menga-takan, tahun ini anggaran fungsi pen-didikan mencapai 320 triliun. Namun anggaran itu dialokasikan untuk 20 lembaga di luar Kemendikbud. Semen-tara Kemendikbud hanya mendapat ja-tah Rp 65 triliun. “Dari Rp 320 triliun itu, Rp 65 triliun untuk Kemendik-bud, Rp 36 triliun untuk Kementerian Agama. Kemudian ada Dana Alokasi Umum pendidikan sekitar Rp 125 triliun,” ujar anggota dewan dari Fraksi PDI Perjuangan ini.

Menurut Utut, anggaran Rp 65 trili-un tidak cukup untuk mencapai pen-didikan yang bermutu dan terjangkau oleh semua lapisan masyarakat. Sebab, anggaran itu habis untuk membayar tunjangan sertifi kasi guru, Bantuan Operasional Sekolah untuk SD dan SMP, Bantuan Operasional Manaje-men untuk SMA, juga membiayai pro-gram sertifi kasi guru. Komisi X DPR berharap ke depan pengelolaan angga-ran fungsi pendidikan hanya satu pintu, yakni melalui Kemendikbud, sehingga Supriyani tak harus didera kesedihan untuk mengambil rapor anaknya.

•Mustakim | Agus Hariyanto

Page 40: Tabloid Prioritas Edisi 27

40 IPTEK EDISI 27 - TAHUN I | 16 - 22 JULI 2012

Mata pemuda belia itu menerawang jauh memandangi ham-paran padi di daerah

Ciomas, Bogor. Dari kejauhan nampak petani sedang menabur-kan pupuk tak beraturan. Terber-sit di benak Muhammad Luth-fi Nurfakhri sungguh mubazir pupuk terbuang begitu saja tan-pa ada takarannya.

Sekejap, ia berfikir akan pen-tingnya alat yang dapat meng-ukur kebutuhan nutrisi bagi tanaman padi. “Saya sempat mencari tahu lewat internet, ternyata sudah ada alatnya,” kata siswa SMAN 1 Bogor itu, Senin pekan lalu.

Sebuah alat ia dapati yakni Leaf Color Chart, buatan Filipi-na. Sayangnya walaupun murah, setelah dianalisis alat ini tidak optimal. Luthfi tak patah arang kembali mencari alat serupa dan

Tinggal Tempel Nutrisi Terdeteksi

Pupuk penting bagi tumbuh kembang tanaman. Pemuda Bogor menemukan alat aku-rat, murah dan mudah peng-gunaannya untuk mendeteksi kecukupan nutrisi.

diketemukan yaitu SPAD 502, buatan Amerika. Namun harga-nya mahal, sekitar Rp 14 juta. Dengan harga semahal itu, pasti tak terjangkau oleh petani.

“Saya mikir bisa enggak saya membuat alat yang harganya terjangkau, tetapi tetap efektif,” kata Luthfi.

Luthfi merasa tertantang membuat alat pengukur kebu-tuhan pupuk pada tanaman padi yang murah, tetapi berkuali-tas tinggi. Sejak mendapatkan ide pada Februari 2011 lalu, ia bergegas merancang Digital Leaf Color Chart (DLCC). Alat sen-sor optik digital ini berfungsi un-tuk mengukur kebutuhan pupuk pada tanaman padi

Setelah itu, anak peneliti ini juga langsung mencari jurnal yang dapat mendukung peneli-tiannya agar lebih valid. Lang-kah selanjutnya mencari bahan-

bahan dasar ke pasar Glodok, Jakarta sembari merakit DLCC.

Dalam sepekan ia bisa dua kali bolak-balik Bogor-Jakarta untuk mencari alat elektronik yang sesuai. Proses terakhir me-rakit dan menganalisis efektifitas alat ini yang rampung pada April 2012 lalu. Ia menjelaskan biaya pembuatan alat ini sekitar Rp 20 juta. Dana ini dikumpulkan-nya dari hadiah saat memenang-kan berbagai lomba penelitian dan beberapa sponsor yang di-carinya sendiri.

Selama proses pembua-tan, Luthfi tetap berdiskusi de-ngan guru Fisika di sekolahnya. Di samping itu ia pun mengaju-kan proposal ke Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) untuk meminta bimbingan. “Saya harus pintar bagi waktu, Penelitian baru mulai pukul 10 malam sampai 3 pagi,”katanya.

Sensor optik yang dirancang Lutfi menyajikan tingkat akurat yang tinggi, karena mengguna-kan dua sensor optik cahaya. Sehingga ketika ada fluktuasi cahaya dari luar, alat itu tidak

terpengaruh. Selain akurasinya yang tinggi, alat ini pun bila diproduksi secara massal hanya Rp 800.000 satu buah. Jauh lebih murah ketimbang alat yang beredar di pasaran.

Penggunaannya pun sangat sederhana, tinggal menempel-kannya saja ke daun. Seperti pe-layan toko menempelkan kode bar code pada produk makanan yang dibeli konsumen di mini-market.

Setelah rampung, hasil pe-nelitian itu diikutkan dalam kompetisi International Science and Engineering Fair (ISEF) yang berlangsung 14-18 Mei 2012 di Pittsburgh, Pennsyl-vania, Amerika Serikat. Tidak tanggung-tanggung, karyanya ini menyabet juara tiga pada kompetisi (ISEF).

Kompetisi ISEF yang dis-ponsori oleh Intel tersebut ber-langsung setiap tahun. Tahun ini merupakan kompetisi yang ke-63 dengan peserta sebanyak 1.545 finalis dari 68 negara. Para peserta tersebut adalah para juara dari berbagai kompetisi di negaranya. Bidang ilmu pengeta-huan yag dikompetisikan, antara lain: matematika, kimia, bioki-mia, kimia, rekayasa elektrikal dan mekanikal, komputer, ilmu lingkungan, manajemen ling-kungan, energi, mikrobiologi, dan sebagainya.

Kerja keras remaja kelahiran 6 Oktober 1995 ini berbuah ma-nis. Ia pun diganjar penghargaan dari berbagai lembaga di Ameri-ka seperti dari angkatan darat dan angkatan laut. Luthfi juga mendapat tawaran beasiswa dariUniversity of Pittsburg. Hadiah lainnya uang tunai US$ 10.000 untuk persiapan kuliah dan pe-nelitian lanjutan.

•Rizkita Sari | Muhamad Fasabeni

Penggunaannya pun sangat seder-hana, tinggal me

nempelkannya saja ke daun.

Siswa SMAN 1 Bogor, Muhammad Luthfi Nurfakhri pencipta alat pengukur kebutuhan nutrisi tanaman padi Digital Leaf Color Chart (DLCC).

Foto: Dok. Pribadi

Alat pengukur kebutuhan nutrisi tanaman padi Digital Leaf Color Chart (DLCC).

Foto: Dok

. Prib

adi

Page 41: Tabloid Prioritas Edisi 27

41SENTILANEDIsI 27 - tahun I | 16 - 22 JulI 2012

Martin ManurungKetua Umum Garda Pemuda NasDem

Transformasi Regenerasi

Kepemimpinan

Banyak hal menarik dari temuan survei Saiful Mujani Research and Consulting (SRMC) ten-

tang “Tantangan Calon Pre- siden Populer”. Tapi saya akan membatasi perihal tantangan munculnya pemimpin muda.

Survei tersebut menunjuk-kan minimnya tokoh muda yang muncul dan dinilai layak untuk menjadi pemimpin nasional. Dari pertanyaan dengan nama terdaftar hanya muncul Anas Urbaningrum dengan perolehan popularitas sekitar 55 persen. Dari jumlah yang mengenalnya, hanya 29,4 persen yang menyu-kainya.

Dengan demikian, Anas ber-sama Aburizal Bakrie adalah dua tokoh yang memiliki tingkat kesukaan publik paling rendah kepada para tokoh nasional.

Kemudian, dengan perta- nyaan “on top of mind” (tanpa daftar nama), kembali hanya nama Anas yang muncul. Na-

mun, kali ini ia memperoleh elektabilitas sangat minim, yaitu 0,2 persen. Survei itu tidak men-jelaskan alasan perolehan yang minim tersebut.

Metode on top of mind ini menarik. Sebab, hal itu meng-gambarkan apa yang ada di kepala publik Indonesia secara spontan, tanpa dipancing de- ngan pilihan daftar nama. Minim- nya nama tokoh muda yang muncul secara spontan me-nandakan bahwa publik Indone-sia secara genuine masih memiliki penilaian bahwa Pemilu 2014 nanti masih akan didominasi oleh tokoh-tokoh tua.

Padahal, wacana publik se- ring memunculkan perlunya re-generasi kepemimpinan. Media cetak dan elektronik berkali-kali memberitakan pentingnya kepemimpinan nasional diisi oleh tokoh-tokoh muda pada Pemilu 2014 mendatang. Me- ngapa terdapat perbedaan antara wacana publik dan pilihan spon-

tan publik tersebut?Pertama, saya menduga bah-

wa regenerasi kepemimpinan nasional masih sekadar wacana elit dan persepsi media. Kepe- mimpinan muda masih diimaji-nasikan dan belum merupakan kebutuhan rakyat secara luas.

Mungkin inilah sebabnya para tokoh muda masih disebut sebagai “pemimpin masa depan” ketimbang “pemimpin masa

kini”. Buktinya, rakyat masih secara spontan menyebutkan na-ma-nama yang masih tergolong berusia tua sebagai calon pe- mimpin nasional saat ini.

Kedua, regenerasi politik di tubuh partai-partai politik dan lembaga-lembaga negara masih tersendat. Hampir tidak ada tokoh muda yang muncul me- mimpin sebagai akibat regene- rasi yang terdesain. Tokoh-tokoh muda yang muncul selalu karena faktor kecelakaan (unintended). Termasuk Anas Urbaningrum yang menjadi Ketua Umum Par-tai Demokrat, diduga secara luas terjadi di luar desain Ketua De-wan Pembina partai itu.

Lantas, bagaimana mungkin terjadi regenerasi kepemimpinan bila: 1) rakyat memang tidak menyadarinya sebagai kebutu-han, dan 2) institusi-institusi yang ada memang tidak mende-sainnya?

Tampaknya perlu rekayasa sosial untuk mendorong perce-

patan regenerasi. Ketua Umum Nasional Demokrat Surya Paloh menegaskan bahwa diperlukan transformasi regenerasi kepe- mimpinan yang terdesain. Re-generasi tidak boleh selalu ter-jadi karena kecelakaan.

Negara-negara lain sudah melakukannya, misalnya China, Singapura, Rusia, Jerman dan lain-lain. Pemimpin-pemimpin muda di negara-negara itu mun-cul dan dimunculkan secara sa-dar sebagai bagian dari strategi nasional untuk memajukan ne-gara.

Di Jerman, misalnya, Partai Sosial Demokrat (SPD) secara sadar melakukan regenerasi kepemimpinan. Partai politik tertua di Jerman itu merasakan gerakannya semakin lambat dan cenderung kurang responsif ter-hadap perubahan yang terjadi di tengah-tengah masyarakat Jer-man. Akibatnya, kendati masih memperoleh suara yang cukup besar, SPD mengalami pe-nurunan suara dalam Pemilu-pemilu pasca kepemimpinan Gerhard Schröder.

Menanggapi perkembangan tersebut, Kongres SPD me-mutuskan untuk memudakan struktur kepemimpinan partai di semua tingkatan. Hal itu men-dorong partai untuk lebih gesit dan berenergi dalam kerja-kerja politiknya. Serta, tentunya men-dapat sambutan yang luas dari kalangan muda Jerman yang seperti di Indonesia juga cende- rung apatis terhadap politik.

Hasilnya, saat ini SPD mem-peroleh peningkatan suara dan kemenangan dalam Pemilu-pemilu di tingkat negara bagian. Sementara hasil di tingkat na-sional (federal) masih akan kita saksikan beberapa tahun menda-tang.

Pelajaran ini menarik. Re-generasi kepemimpinan dapat terjadi dengan dua hal: 1) ke-celakaan, dan 2) terdesain. Re-generasi karena kecelakaan –se- perti terjadi di Indonesia selama ini, menghasilkan perubahan yang limbung. Misalnya, tragedi 1965 yang menumpahkan darah jutaan rakyat dan menghasilkan pemerintahan otoriter.

Atau, transformasi regene- rasi secara terdesain yang akan menghasilkan demokrasi yang semakin matang dan berkelanjut- an. Untuk itu, diperlukan kon-sensus nasional untuk melaku-kan transformasi regenerasi yang terdesain di tiap-tiap institusi negara dan partai-partai politik. Hal itu penting, karena toh hu-kum alam tidak memungkinkan pemimpin yang saat ini ada un-tuk selamanya hidup.

Publik Indonesia secara genuine masih

memiliki penilaian bahwa Pemilu 2014 nanti masih akan di-dominasi oleh tokoh-

tokoh tua.

Ilustrasi: Rais Diosdado

Page 42: Tabloid Prioritas Edisi 27

42 KESEHATAN EDIsI 27 - tahun I | 16 - 22 julI 2012

Bak cendawan di musim hu-jan, kios obat ber tebaran di ibukota, baik dalam bentuk toko

ataupun kaki lima. Kios-kios itu menjajakan aneka obat, mulai dari obat untuk me-nyembuhkan suatu penyakit

Rapor Merah Badan POM

Maraknya peredaran obat palsu, obat kuat, makanan berbahaya dan produk farmasi ilegal lainnya mencerminkan lemahnya pengawasan dan buruknya kinerja Badan POM.

hingga obat kuat. Seperti di se-buah kios berpapan nama “De-nai”, ketika didatangi Kamis pekan lalu, Sutan, sang penjual, langsung menawarkan obat kuat yang paling diminati pelanggan. Obat kuat itu terbungkus dalam kotak perak agak transparan dengan tulisan Cina dan angka 99 yang mencolok. Satu botol isinya 9 kapsul.

PRIORITAS/Kurniawan Mas’ud

Kendati dijajakan di kios ping-gir jalan, harganya tidak murah. Pembeli harus merogoh kocek hingga Rp 250 ribu untuk men-dapatkan pil biru tersebut. “Obat ini ampuh untuk meningkatkan stamina dan vitalitas pria. Di impor langsung dari Cina,” kata Sutan. Dia tak khawatir menjual pil biru yang masuk dalam kategori obat ilegal. Sebab, ujarnya, Badan

Pengawas Obat dan Makanan (Badan POM) ataupun polisi belum pernah merazia kiosnya.

Sutan hanyalah satu dari sekian banyak pedagang obat kuat. Padahal menurut Badan POM, istilah obat kuat tidak ada dalam kamus kedokteran, sehingga arah pengobatan yang akan dicapai pun tidak jelas. Karena tidak masuk dalam ka-mus kedokteran, obat kuat pun digolongkan sebagai obat ilegal. Kendati ilegal dan terang- terangan di jual, Badan POM ataupun Kementerian Kesehatan tidak pernah menindak secara tegas orang-orang yang terlibat dalam peredaran obat tersebut.

Ketua Harian Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) Husna Zahir mengata-kan peredaran obat ilegal jelas merugikan konsumen. “Badan POM tidak cukup hanya mem-beri peringatan atau himbauan kepada masyarakat bahaya obat, makanan ataupun produk farmasi lainnya, karena tak mu-dah bagi konsumen untuk me- ngetahui keamanan sebuah produk jika dikonsumsi,” kata Husna. “Untuk kemananan biasanya hanya diketahui melalui uji laboratorium. Dari kacamata YLKI, jaminan keamanan itu harus tersedia dan itu diawasi oleh Badan POM.”

Kritik lebih pedas datang dari Sekretaris Jenderal Pengu-rus Besar Ikatan Dokter Indo-nesia (IDI), Slamet Budiarto.

Dia meminta Badan POM harus direformasi total. “Badan POM itu harus menjamin makanan yang kita makan sehari-hari betul-betul sehat. Obat yang dimakan sehari-hari bukan palsu,” ungkapnya. Menurut Slamet, reformasi Badan POM mendesak karena sumber daya manusia di lembaga itu terlalu didominasi satu bidang keilmuan, yakni farmasi. Padahal, mayoritas Badan POM di seluruh dunia men-cakup berbagai disiplin ilmu terkait, khususnya kedokteran.

Ketika dikonfirmasi, Kepala Biro Hukum dan Humas Badan POM Budi Djanu Purwanto, memban-tah jika lembaganya disebut lemah dalam pengawasan. Menurutnya, Badan POM sudah melakukan langkah optimal dengan melakukan pengawasan rutin dan insfeksi men-dadak. “Badan POM melakukan pemeriksaan rutin ke industri, pasar dan sebagainya. Apakah produk ber-sangkutan masuk dari luar negeri, atau industri dalam negeri. Infor-masinya digali terus pada saat kami melakukan penyidikan, karena kalau terjadi pelanggaran maka itu tindak pidana,” papar Budi.

Adapun Direktur Jenderal Bina Kefarmasian dan Alat Kesehatan, Kementerian Kesehatan, Maura Linda Sitanggang mengatakan masih maraknya peredaran obat palsu atau ilegal karena belum adanya persepsi yang sama di antara lembaga yang terlibat dalam pengendalian peredar-an obat-obat berbahaya itu.

•Salman Nasution | Rubayyi Astari

Ilustrasi

Mengobral Izin Edar

Sesuai dengan Keputusan Presiden Nomor 166/2000 dan Nomor 103/2001, Badan POM bertugas memberikan izin

dan mengawasi peredaran obat serta penga- wasan industri farmasi. Pengawasan tentu- nya dilakukan dengan menilai keamanan, manfaat, dan mutu serta pemberian Nomor Izin Edar (NIE). Pada 2011 Badan POM telah mengeluarkan NIE sebanyak 19.585 yang terdiri dari 3.717 NIE untuk produk obat, 1.614 untuk obat tradisional, 732 untuk suplemen makanan, 13.522 untuk produk pangan serta 22.504 untuk notifikasi kosmetika. Jumlah pemberian izin ini naik lebih dari 100 persen dibandingkan pada 2010 lalu.

Namun izin edar Badan POM dalam be-berapa kali sempat digugat YLKI yang juga melakukan tes pengujian tersendiri. Misal- nya pada Maret 2009, YLKI menemukan sepu-luh produk makanan yang mengandung me- lamin dan lima diantaranya terdaftar di Badan POM. Bukan hanya itu, badan POM juga sempat adu mulut mengenai air minum dalam kemasan yang tak layak konsumsi. YLKI menemukan 9 merek minuman mineral gelas yang memiliki jumlah mikroba mendekati batas aman dan 2 merek yang memiliki jumlah mikroba melebihi batas aman.

Sumber : Badan POM & YLKI

Nama Obat Pabrik/ Agen Ciri Palsu/ Keterangan

Tarivid 200 (tablet) Kalbe Kemasannya tidak ada hologramTarivid 400 (tablet) Kalbe Kemasannya tidak ada hologramApisate (tablet) Sunthi-Wyeth Dalam botol, tidak berbau, importDaonil (tablet) Hoechst Tidak ada tanggal Expired, tidak

ada hologramDumocydine (kapsul) Dumex Warna kapsul buramAmoxsan (kapsul) Sanbe Huruf tulisan lebih besarDextamine (tablet) Phapros Kemasan lama (strip)Valtaren (tablet) Novertis Import (Gba Geygi)Actifed (tablet) Glaxo Wellcome Kemasan lama strip silverErytrocin (kapsul) Abott Warna kemasan buramByropiran (kaptab) Bima Mitra Pabrik telah ditutupHimogen (kaptab) Hima Pabrik telah ditutupHiralgin (kaptab) Hima Pabrik telah ditutupNovadril (vial) Nova Labs - Sby Pabrik tidak terdaftarChloramphenical (sirup) Nova Labs - Sby Pabrik telah terdaftarBor Water (cairan) Para Farmasi Pabrik telah terdaftarAlkohol 70% Para Farmasi Pabrik telah terdaftarPK (serbuk) Para Farmasi Pabrik telah terdaftarCodein (tablet) Kimia Farma Lembek, logo tidak jelasViagra (tablet) Pfizer Biru muda, Ex. New ZealendSuper Tetra (kapsul) Darya Varia Tidak pakai strip hologramLasix (tablet) Hoechst Tidak ada tanggal Expired, tidak

ada hologramPonstan (kaptab) Parke Davis Ponstan FCT import, pararelInadol (kapsul) Bayer Tidak ada hologramDuphastan (tablet) Kimia Farma-Duphar Strip lembek, mudah pecahDiamicran (tablet) Darya Varian-Servier Strip tidak ada logo ServierKemicetine (kapsul) Carlo Ebra Warna kapsul buramFansidar (tablet) Roche Kemasan lamaKalmathesan (vial) Kalbe PalceboRantin (tablet) Kalbe Tidak ada tanggal Expiried, tidak

ada tanda hologram

(Sumber:BPOM)

Obat Palsu yang Beredar di Pasaran

Page 43: Tabloid Prioritas Edisi 27

IMPRESI 43EDIsI 27 - tahun I | 16 - 22 julI 2012

rikan Perkumpulan Ekonomi Indonesia Jerman (EKONID) di awal tahun 1970-an, dan sampai kini telah memberikan kontribusi signifikan dalam peningkatan kerjasama ekonomi dan perda-gangan.

Dibidang pembangunan demokrasi, Jerman juga berperan melalui beberapa Yayasan seperti Friedrich Ebert Stiftung (FES), Konrad Adenauer Stuftung (KAS), Friedrich Naumann Stiftung (FES) dan Hans Seidel Stiftung (HSS). Dalam rangka 60 tahun hubungan Indonesia Jerman (JERIN), bersama pihak Kedubes Jerman dan EKONID, Gothe Institut mengangkat peran Raden Saleh, maestro seni lukis Indonesia yang dulu pernah ber-mukim di Dresden.

Sebagai anggota G 20, Jerman kini tidak lagi melihat Indonesia sebagai negara yang sangat butuh bantuan, namun menantikan peran Indonesia memperkuat ASEAN dan bahkan berbagi pengalaman turut mengatasi krisis ekonomi di kawasan Eropa.

Kanselir Merkel menyambut hangat peran Lingkarsahabat Indonesia Jerman (Deutche- Indonesischer Freundekreis) yang di inisiasi oleh Dubes Baas dengan didukung oleh tokoh industri, bisnis dan budaya Jerman seperti Dr.Claus Weidner, Joachim Wessling, dan Hans-Peter Haesslein dan Dr. Franz Xaver Augustin. Sebagai mitra di Indonesia peran tokoh sekaliber

tantangan terberat dalam karirnya. Ia gigih mempertahankan gagasannya tentang Pakta Fiskal sebagai syarat bantuan Jerman bagi negara-negara yang sedang terkena krisis ekonomi.Ia dinilai terlalu keras. Obsesinya mencegah runtuhnya kejayaan mata uang Euro. Ia memang cerdik, ulet dan tekun.

Hubungan Indonesia Jerman bermula di tahun 1952 ketika pemerintah Republik Federal Jerman melalui Deutsche Akademischer Austausch Dients (DAAD) memberikan bea siswa pertama kalinya kepada maha-siswa Indonesia untuk melanjut- kan studi di negara itu. Di-masa usainya Perang Dunia ke II, Ekonom ternama Ludwig Erhard, mantan Kanselir, me- ngembangkan konsep Ekonomi Pasar Sosial (Soziale Mark-twirtschaft) yang kemudian me- ngantar Jerman sebagai negara dengan keajaiban ekonomi (Wirtschaftwunder) dan menjadi salah satu kekuatan ekonomi dunia hingga kini.

Di bawah Presiden Soekarno, hubungan Indonesia-Jerman di- tandai dengan pengiriman ma-hasiswa yang belajar teknologi. Generasi BJ Habibie menjadi pionir. Sejak medio 1950an hing-ga sekarang Jerman kontinyu memberikan bantuan teknik dan pelatihan melalui GTZ, sekarang GIZ guna mempercepat pem- bangunan di Indonesia. Sementara itu berbagai perusahaan Jerman dan mitranya di Indonesia mendi-

Kanselir Jerman Dr. Angela Merkel pekan lalu (10/11} m e n a p a k i kembali bumi I n d o n e s i a

setelah 17 tahun silam berkun-jung sebagai Menteri Lingkungan Hidup di era Kanselir Dr. Helmut Kohl. Dalam sambutannya di ke-diaman Duta Besar Dr. Norbert Baas, kepala pemerintahan Jerman yang menuai hormat dunia dan disegani di Eropa ini, kembali menghimbau agar kedua Negara sungguh-sungguh menjaga ling-kungan hidup dan menyelamat-kan flora dan fauna yang teran-cam punah karena ulah manusia.

Kanselir Angela Merkel sepakat dengan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono untuk merealisasikan Deklarasi Jakarta. Suatu kesepakatan kerjasama yang meliputi bidang perdaga- ngan dan industri, kesehatan, riset dan teknologi, pendidikan, per-tahanan, keamanan pangan, kea-manan energi, serta transportasi.

Ketika saya bertanya apa resep mengatasi krisis Eropa dan konflik yang terus terjadi di dunia, sambil menarik nafas dalam-dalam, Kanselir Merkel yang memulai karirnya sebagai aktivis demokrasi dan menjadi juru bicara rezim transisi Jerman Timur Lothar de Meiziere,mengatakan kita harus memiliki kemauan keras, siap ber-dialog apapun hasilnya, pantang menyerah dan fokus. Tetapi itu sulit (Aber, es ist schwierig), ka-tanya.

Tampaknya keuletan dan ke-sabaran perempuan yang ahli fisika dan menjadi Kanselir sejak 2005 di bawah usungan Partai Uni Kristen Demokrat (CDU) ini memang terbukti. Ia tahan banting dikritik oleh pemimpin Eropa yang tak suka atas kebija-kannya “menyembuhkan Eropa”. Ia pun selalu meminta pengertian rakyatnya bahwa dengan mem-buat stabil Eropa hasilnya juga akan dinikmati Jerman. Industri dan produk Jerman ada di mana-mana.

Ditengah kesibukannya me- ngatasi krisis keuangan yang melanda benua biru, kunjungan Merkel secara diplomatis mengan- dung makna hubungan bilateral 60 tahun dengan terbang lang-sung ke Jakarta dari Berlin tanpa singgah di Negara manapun juga. Di mata Jerman selain sebagai sahabat yang terpercaya juga pengakuan terhadap Indonesia yang perannya semakin meningkat dalam percaturan geopolitik dan geoekonomi.

Sebagai anak emas Helmut Kohl, ia kini menghadapi

Prof. Dr. Bachtiar Aly , MA dan Kanselir Jerman Jerman Angela Merkel.

Perspektif 60 Tahun Indonesia-Jerman

Prof. Dr. Arifin Siregar, Ari H. Soemarno, Edward S. Soerya djaya dan Shanti Poesposoetjipto sangat diharapka kiprahnya.

Harapan Merkel yang dititip-kan pada saya bersama tokoh enerji Wally A. Saleh dan Suchyar Effendi selaku Direktur Eksekutif, bukanlah pekerjaan mudah. Bagaimana mengoptimal- kan potensi alumni Jerman yang mencapai puluhan ribu dan men-jadi mediator sekaligus diharap-kan menjadi lobi baru Indonesia Jerman.

Hubungan kedua Negara yang semakin erat ini tidak lepas dari peranan Dubes Jerman bersama pendampingnya Dr. Annabel von Arnim-Baas yang sering keliling Indonesia dan aktif mendorong kerjasama institusi Jerman seperti GTI, Goethe Institut dan kelem-bagaan lainnya.

Seperti kontribusi pimpinan World University Service Germany Dr. Khambiz Ghawami dan Frau Petra Loch yang mem-fasilitasi program reintegrasi kedua Negara yang berbeda kultur. Kanselir Angela Merkel telah meninggalkan kenangan manis yang tak terlupakan. Banyak orang yang disapa, kagum padanya. Sederhana, romantis dan rendah hati. Ibaratnya daya pesona Merkel seperti fenomena CLBK (cinta lama bersemi kem-bali). Eh, jadi teringat Surya Paloh yang di tanggal 16 Juli patut kita ucapkan, “Selamat Ulang Tahun, Bung!” Viel Glueck Frau Merkel!

FOTO : Edward S. Soeryadjaya

Oleh Prof. Dr. Bachtiar Aly, MAGuru Besar FISIP Universitas Indonesia

Cinta Lama Bersemi Kembali

Page 44: Tabloid Prioritas Edisi 27
Page 45: Tabloid Prioritas Edisi 27

EDISI 27 - TAHUN I | 16 - 22 JULI 2012 45SPORTS

aut wajah Stuart Pearce tampak dingin. Tak ada senyum di bi-birnya kala dia mengumumkan skuat Britania Raya di hadapan pers. Mengena-kan kaus lengan panjang berwar-

na putih dengan emblem Union Jack di bagian lengan kiri, dia menjelaskan perihal keputusan-nya tidak memasukkan nama David Beckham ke dalam daftar tim Inggris.

Menurut Pearce, alasannya tidak membawa mantan kapten tim nasional Inggris itu adalah murni pertimbangan sepak bola. “Performa memainkan peranan penting dan saya kira tak ada pelatih mana pun di dunia yang memilih pemain berdasarkan sentimen pribadi,” ujarnya.

Pearce lebih memilih Ryan Giggs, Craig Bellamy dan Mi-cah Richards, untuk mem-perkuat skuatnya di Olimpiade London 2012 mendatang. Ryan Giggs, 39 tahun, ditunjuk seba-gai kapten tim.

Keputusan itu membuat Da-vid Beckham kecewa. “Semua orang tahu betapa banyaknya aku bermain untuk negaraku dan itu selalu merupakan hal yang berarti bagiku,” kata Beck-ham. Menurut pemain yang pada 2008 diganjar English Foot-ball Hall of Fame ini, dia akan merasa sangat terhormat apabila

45SPORTS

REUTERS/Pablo La Rosa

REUTERS/Kai Pfaffenbach

REUTERS/Miguel Vidal

Pemain Timnas Uruguay, Luis Suarez.

Pemain Timnas Spanyol, Juan Mata.

Hulk de Sousa.

diizinkan untuk tampil membela Britania Raya.

Apalagi, Beckham saat ini berusia 37 tahun. Dia menya-takan sangat ingin bisa tampil untuk memberikan persemba-han terakhir bagi negaranya itu. “Tentu saja, aku sangat kecewa,” kata Beckham.

Cabang sepakbola Olimpiade bakal diikuti 16 negara. Mereka akan bertarung mulai 26 Juli-11 Agustus 2012. Kali ini, sejatinya cabang olahraga ini diikuti para pemain yang berusia tidak lebih dari 23 tahun. Namun, setiap tim masih diizinkan memasuk-kan pemain berusia di atas itu, maksimal tiga orang, untuk tu-rut berlaga.

Sejumlah negara memilih pe-main senior yang telah menjadi bintang ke dalam skuatnya. Tim nasional Spanyol misalnya, me-masukkan Juan Mata, Javi Mar-tinez dan Adrian Lopez.“Mereka contoh bagi pemain muda lain-nya,” kata Luis Milla, pelatih tim nasional Spanyol. Adapun di jajaran pemain muda, tim Mata-dor itu di antaranya menurunkan David de Gea (kiper Manches-ter United) dan Jordi Alba, salah satu pencetak gol pada fi nal Pia-la Eropa lalu.

Negara lainnya, Uruguay menurunkan bintang Liver-pool Luis Suarez dan Edinson Cavani, pemain Napoli. Oscar Tabarez, pelatih Uruguay, me-nyatakan menaruh harapan be-sar kepada dua pemain senior tersebut demi meraih medali

emas untuk ketiga kalinya. Tim yang memiliki julukan La Celeste ini terakhir kali meraih meraih emas pada 1928.

Kubu Brasil, yang sepanjang sejarah tidak pernah meraih me-dali emasi Olimpiade di cabang sepak bola, pada Olimpiade kali ini menurunkan pemain senior Hulk (FC Porto), Thiago Silva (AC Milan) dan Marcelo (Real Madrid). Kepada pers, Marcelo mengaku antusias saat dipilih sebagai salah satu pemain senior yang memperkuat Brasil. “Ada di timnas membuat saya lebih bahagia,” kata Marcelo.

Tim Samba juga diperkuat pemain-pemain muda yang namanya telah bersinar. Neymar,striker Santos, misalnya. Dia sempat menjadi buah bibir lan-taran bakat cemerlangnya. Lalu ada nama Alexandro Pato, pe-main lini depan AC Milan, dan Rafael da Silva, yang kerap di-sebut bek cemerlang Manchester United.

Sementara dari Benua Asia, Korea Selatan, satu dari tiga wakil Asia pada Olimpiade kali ini, menurunkan tiga pemain senior Park Chu-Young, Jeong Sung-Ryong, dan Lee Jung-Soo. Park, striker Arsenal, sebelum-nya sempat terancam tidak da-pat memperkuat negeri Ginseng itu lantaran diduga menghindari wajib militer (wamil) di negara-nya dengan bermain sepak bola di Eropa.

Pertengahan Juni lalu, Park menjelaskan sikapnya. Dia me-

ngatakan tak ada niat untuk menghindari wamil. Kehadiran-nya di Eropa adalah upayanya untuk mengembangkan karir-nya sebagai pemain sepak bola. “Saya bersumpah bahwa saya akan menunaikan kewajiban mi-liter saya,” kata Park.

•Imam Hidayah| Goal.com| FIFA.com

Laga Bertabur Bintang Sebanyak 16 negara telah menyiapkan tim sepak bola terbaiknya.

Diperkuat para senior yang telah moncer.

Grup A

Britania RayaSenegalUni Emirat ArabUruguay

Grup B

MeksikoKorea SelatanGabonSwiss

Grup D

SpanyolJepangHondurasMaroko

Grup C

BrasilMesirBelarusiaSelandia Baru

Sepak Bola Olimpiade 201226 Juli – 11 Agustus 2012

Page 46: Tabloid Prioritas Edisi 27

EDISI 27 - TAHUN I | 16 - 22 JULI 201246 SPORTS

a l a m - m a l a m yang dilalui Arsene Wenger saat ini tidak lagi indah. Ren-tetan pertanyaan di dalamk e p a l a n y a

membuat tidur tak nyenyak. Pelatih Arsenal itu terus gusar memikirkan pemain bintangnya, Robin van Persie. Pesepakbola asal Belanda itu belum mau pu-lang dari liburan panjangnya setelah mengikuti Piala Eropa 2012.

Sebelum berangkat berlibur, dalam situs resminya, Van Persiemengeluarkan pernyataan me-ngejutkan. Dia menyatakan ti-dak akan memperpanjang kon-trak dengan the Gunners, julukan Arsenal. Kontraknya bakal ber-akhir pada 2013 mendatang.

Sebagai pemain sepak bola, menurut Van Persie, merengkuh sebuah trofi dan membawa klub kepada kejayaan adalah tujuan-nya. Namun, “Rencana Arsenal FC sudah tidak sejalan dengan keinginan saya,” tulisnya.

Hal itu yang membuat Wenger gusar. “Situasnya men-jadi sangat sulit,” kata Wenger. “Van Persie sudah lama berada di sini dan sekarang kami harus melihatnya pergi. Ini tidak akan pernah menjadi mudah,” dia menambahkan. The Professor, julukan Wenger, masih berharap agar Van Persie mengurungkan niatnya untuk hengkang.

Wenger melatih Arsenal sejak 1996. Di bawah komandonya, Arsenal belum mampu me-raih satu pun gelar sejak musim 2004/2005 ketika mereka ber-

Kerap kehilangan pemain bintang tak membuat Arsenal gentar. Tetap percaya pemain muda.

Musim Berganti di Gudang Peluru

hasil menjadi juara di Piala FA. Kebijakan Wenger untuk terus menggunakan pemain muda belum memanen hasil yang ce-merlang.

Menurut Alisher Usmanov, pemegang saham terbesar Ar-senal, hal itu menjadi penyebab dari banyaknya pemain bintang Arsenal pergi. “Klub tidak bisa memberikan keyakinan kepada pemain bahwa Arsenal mam-pu mendapatkan gelar,” ujar Usmanov sebagaimana disi-tir Goal.com. Usmanov pun mengkritik manajemen Arse-nal setelah mengetahui niat Van Persie untuk pergi.

Perginya pemain berbakat dari Arsenal bukan baru per-tama kali terjadi. Sebelum Van Persie mengutarakan niat-nya, Cesc Fabregas, Samir Nasri, dan Gael Clichy telah hengkang lebih dulu mening-galkan kesebelasan itu. Ada-pun Wenger, tetap konsisten mengandalkan pemain muda dan enggan membeli bintang mahal.

Wenger mengakui bahwa dia mengikuti fi losofi yang di-anjurkan oleh Johan Cruyff, pemain legenda sepak bola Be-landa yang meletakkan pondasi pembinaan bagi Ajax Ams-terdam dan FC Barcelona. Filosofi tersebut selalu mene-kankan pentingnya pembinaan pemain muda ketimbang mem-beli pemain-pemain mahal. “Saya sangat setuju dengan Cruyff dan tak akan pernah berubah,” kata Wenger.

Mengenai kepergian be-berapa pemainnya, Wenger justru merasa dia yang dikor-

bankan. “Seharusnya mereka berada pada puncak permainan buat Arsenal,” katanya. Dia mengaku sudah menjawab kri-tikan para pemilik Arsenal tersebut. Juga membahas per-masalahan yang ada seperti soal gaji pemain yang masih kalah bila dibandingkan dengan klub seperti Manchester City. “Tapi sayangnya, kembali terjadi per-bedaan dalam cara mengem-bangkan Arsenal,” kata Wenger.

Kini, dengan situasi yang ada, Wenger tetap yakin mena-tap musim depan yang akan ber-gulir Agustus nanti. Dia telah mendatangkan Olivier Giroud dan Lukas Podolski. Keduanya baru menyepakati kontrak de-ngan Arsenal untuk mencipta-kan gelombang serang. Semen-tara itu, pemain-pemain lainnya seperti Park Chu-Young, Theo Walcot atau Tomas Rosicky, tetap berada di klub itu.

Dalam situs resminya, Ar-senal mengatakan tengah me-nyiapkan ambisi dan keper-cayaan diri untuk musim depan. Hal tersebut, membuat Freddie Ljunberg, mantan pemain Arse-nal, optimistis dengan kekuatan Arsenal saat ini. “Ini tim muda. Dengan tambahan satu atau dua pemain, segalanya tentu akan bisa lebih bersinar lagi,” ujar pe-main yang pernah berlaga 313 kali bersama Arsenal ini.

•Imam Hidayah|Goal.com|Arsenal.com|

robinvanpersie.com| bleacherreport.com

Pemain Arsenal Robin Van Persie (kedua kanan) dan pemain lainnya pada pertandingan Liga Premier Inggris di Stadion Emirates, London. REUTERS/Eddie Keogh

Liga Primer (Termasuk Di-visi Satu Sebelum 1992)13 Gelar

Piala FA10 Gelar

Piala Liga2 Gelar

FA Charity Shield12 Gelar

Piala Winners1 Gelar

Piala Fairs1 Gelar

1930/31, 1932/33, 1933/34, 1934/35, 1937/38, 1947/48, 1952/53, 1970/71, 1988/89, 1990/91, 1997/98, 2001/02, 2003/04

1929/30, 1935/36, 1949/50, 1970/71, 1978/79, 1992/93, 1997/98, 2001/02, 2002/03, 2004/05

1986/87, 1992/93

1930, 1931, 1933, 1934, 1938, 1948, 1953, 1991, 1998, 1999, 2002, 2004

1993/94

1969/70

Gelar untuk Arsenal

Page 47: Tabloid Prioritas Edisi 27

EDISI 27 - TAHUN I | 16 - 22 JULI 2012 47LINGKAR ARENAEDISI 27 - TAHUN I | 16 - 22 JULI 2012 47LINGKAR ARENA

lub sepak bola Al Wasl memecat pelatihnya Diego Maradona. Pemecatan tersebut dilakukan diduga lan-taran klub asal Uni

Emirat Arab dibawah asuhan pemain legendaris Argentina itu tidak menunjukkan prestasi memuaskan.

Pemain legendaris Argenti-na ini didapuk menjadi pelatih Al Wasl pada Mei tahun lalu. Maradona diharapkan dapat membawa klub pada puncak prestasi. Namun, dia hanya mampu mengantarkan klub itu bertenger pada urutan kede-

lapan. Klub yang bermarkas di

Dubai ini juga mengalami kekalahan di fi nal kejuara-an antarklub kawasan Teluk. Mereka pun tersingkir di babak perempat fi nal Piala Presiden dan Piala Emirates.

Maradona langsung dipecat pada tahun pertama kepelati-hannya di Al Wasl. Keputusan itu diambil setelah Dewan Di-reksi melakukan rapat. “Dewan Direksi memutuskan tidak lagi menggunakan jasa Maradona dan staf tekniknya,” bunyi pernyataan klub kepada sport 360.

•Badru Alwahdi|�ifa.com

Al Wasl Pecat Maradona

Sharapova Pimpin Tim Olimpiade

REUTERS/Nir Elias

REUTERS/Nigel Roddis

uara tenis Pran-cis Terbuka Maria Sharapova bakal membawa bendera Rusia pada upacara pembukaan Olimpi-ade London, Inggris,

27 Juni nanti. Dia juga bakal memimpin para atlet negara

itu di perhelatan akbar sedu-nia tersebut.

Sharapova bakal menjadi wanita pertama yang mem-bawa bendera negaranya di ajang olahraga empat tahun-an itu. “Kami sudah men-capai kesepakatan bahwa Sharapova akan membawa

di Liga Primer Inggris. Dia merasa menyesal telah melaku-kan hal itu. “Itu bukan sesuatu yang saya banggakan. Kami melakukannya hampir di setiap pekan,” ujarnya.

Menurut dia, pengaturan itu dilakukan bersama kapten lawan. Mulai dari lemparan pertama ke dalam, sepak po-jok pertama, memegang bola pertama, kartu kuning, hingga penalti.

Lundekvam bergabung dengan Southampton pada September 1996. Dia memu-tuskan pensiun dari sepak bola pada 2008 setelah menjalani 300 penampilan bersama klub itu.

•Badru Alwahdi|Goal.com

adan Sepak Bola Dunia (FIFA) akan melaku-kan investigasi terhadap dugaan pengaturan skor di Inggris. “FIFA juga akan melibatkan tim investigasi di Inggris. Setelah semua informasi

didapat, keputusan akan dike-luarkan pemimpin penyelidi-kan,” demikian bunyi pernya-taan FIFA seperti dilansir Goal.com.

Penyelidikan itu dilakukan setelah mantan kapten South-ampton Claus Lundekvam mengeluarkan pernyataan bah-wa dia terlibat jaringan peng-aturan skor. Pada Rabu pekan lalu, Lundekvam mengaku telah terlibat dalam pengaturan skor selama bertahun-tahun

FIFA Selidiki Pengaturan Skor

bendera Rusia pada pembu-kaan Olimpiade,” kata Komite Olimpiade Rusia (ROC) Alexander Zhukov, Selasa pe-kan lalu.

Keputusan Komite Olimpi-ade Rusia memilih Sharapova itu sekaligus mengubah tradisi yang sudah berlangsung sejak

Foto: newswhip.com Foto: vivelohoy.com

1952. Sejak Olimpiade pertama yang diikuti Rusia, ketika itu bernama Uni Soviet, atlet pria menjadi pilihan utama untuk membawa bendera Rusia.

Sharavopa mengaku sangatsenang dipilih menjadi atlet yang membawa bendera Rusia. “Saya merasa sangat terhormat

dan antusias sekali, ini akan menjadi pengalaman per-tama dalam karir saya,” ujar mantan petenis nomor satu dunia ini.

Badru Alwahdi|dailymail.co.uk

Page 48: Tabloid Prioritas Edisi 27

EDISI 27 - TAHUN I | 16 - 22 JULI 2012 www.prioritasnews.com DENGAN RP 3.000 DUNIA ANDA GENGGAM

46

uasana haru menyergap Centre Court, Wimble-don, Inggris. Petenis Andy Murray menangis di ping-

gir lapangan setelah kalah dalam pertandingan fi nal tenis

Wimbledon 2012. Dengan suara bergetar, dia mengucapkan rasa terima kasih kepada keluarga dan penonton yang terus memberinya dukungan sampai pertandingan berakhir. “Ini sulit, sangat berat menerimanya,” ujar Murray terba-ta-bata.

Dalam pertandingan Ahad pe-kan lalu itu, Murray takluk di ha-dapan Roger Federer, petenis Swiss. Awalnya, Murray tampil gemilang. Ia berhasil memenangkan set per-tama. Namun situasi berbalik sete-lah pertandingan sempat dihen-tikan sementara lantaran hujan turun. Federer terus tampil mendominasi. Murray pun kalah lewat pertandingan empat set, 4-6, 7-5, 6-3, 6-4. “Federer adalah petenis ter-baik sepanjang masa, aku yakin masih memiliki waktu untuk bisa memberikan yang terbaik bagi Inggris,” kata Murray.

Kekalahan Murray menambah panjang daftar petenis pria Inggris yang gagal merebut gelar di Wim-bledon. Petenis pria Inggris terakhir yang berhasil meraih gelar itu ada-lah Fred Perry pada 1936.

Jika hari itu menjadi momen yang menyedihkan untuk Murray,sebaliknya bagi Federer. Dengankemenangan itu, petenis yang Agus-tus nanti berusia 31 tahun ini, ber-hasil menyamai rekor Pete Sampras, yang ia sebut sebagai ‘pahlawan-nya’.

Federer berhasil membuku-kan tujuh kemenangan di fi nal Wimbledon. Petenis yang men-dapat julukan Legend In The Ma-king ini sekaligus berhasil me-ngumpulkan 17 trofi Grand Slam, jumlah piala terbanyak sepanjang sejarah kompetisi tersebut. De-ngan raihan itu, Federer men-dongkrak namanya menjadi pe-tenis peringkat nomor wahid dunia. Dia menggusur nama Novak Djokovic yang harus turun ke peringkat dua. “Jadi, tentu saja rasanya sa-ngat menyenangkan. Aku tak bisa lebih baha-gia lagi dari ini,” ujar Federer seusai laga.

Nama Federer per-tama kali melambung 11 tahun lalu. Kala itu, ia menjadi satu-sa-

tunya petenis yang berhasil meng-hentikan laju Pete Sampras di tur-namen Wimbledon 2001. Namun, saat itu langkah Federer terhenti di perempat fi nal oleh Tim Henman, petenis asal Inggris. Bertahun-ta-hun sesudahnya, jagat tenis dirajai Federer. Dia sempat bertahan di peringkat pertama selama 237 pe-kan berturut-turut, sejak 2 Februari 2004 hingga 18 Agustus 2008. Dia juga berhasil meraih gelar Wim-bledon berturut-turut pada 2003 hingga 2007, lalu pada 2009.

Namun pada 2010,

RE

UT

ER

S/To

by M

elville Rog

er F

eder

er

Setelah lama puasa gelar, Federer kembali meraih kemenangan. Perburuan rekor belum berhenti.

Kekalahannya ini bahkan menge-jutkan publik karena untuk pertama kalinya ia berhasil dikalahkan hanya dengan dua set.

Kemenangan Federer atas Murray pekan lalu seakan men-jadi isyarat bahwa perburuan gelar bagi Federer belum usai. Seu-sai pertandingan, ia mengatakan hal yang menginspirasinya. “Pete Sampras, Stefan Edberg dan Boris Becker, juga mungkin Michael Jor-dan, Tiger Woods, Valentino Rossi. Mereka memberiku inspirasi untuk terus maju lebih keras,” katanya. “Tidak cukup merasa bahagia de-ngan menjadi peringkat satu dunia atau dengan gelar Grand Slam, tapi berjuang meraih yang lebih lagi,” kata Federer.

•Imam Hidayah|Tennis.com| rogerfederer.com| Guardian.co.uk

nama Federer per-lahan memudar. Dia

harus kehilangan pe-ringkat pertamanya

pada Mei 2010 lantaran didepak oleh Djokovic.

Setelah peristiwa itu, ia terus terperosok dan hanya me-nyaksikan Djokovic dan Ra-

fael Nadal dielu-elukan jagat tenis. Pada tahun itu juga, dia gagal mencapai fi nal Wimble-don lantaran kalah dari Tomas Berdych.

Setahun kemudian, dia harus menerima kekalahan dari Jo-Wlifried Tsonga hingga tak mampu menembus fi nal.

Roger Federer

Lahir: 8 Agustus 1981Tempat: Basel, SwissTinggi: 185 sentimeterTangan: Kanan

Menang:Kalah: 853:192Gelar Single: 75Gelar Grand Slam: 17Gelar Ganda: 8Medali Olimpiade: 1

Musim Berganti di Gudang Peluru