t dq i 1338419909

2
Jamaah Jum’at Rahimakumullah Melalui mimbar ini saya mengajak kepada saudara- saudara juga kepada saya sendiri untuk selalu meningkatkan taqwa kepada Allah SWT, dengan berusaha secara maksimal menjalankan segala perintah-Nya dan menjauhi segala larangan-Nya kapan dan dimana saja Peliharalah sisa umur kita yang sangat berharga ini dengan tidak menggunakan pada hal-hal yang percuma dan sia-sia, apalagi ke lembah kemaksiatan. Ketahuilah bahwa dalam pergantian malam dan siang, hari-hari datang dan pergi berganti, sungguh akan mendatangkan penyesalan apabila hanya berlalu begitu saja tanpa ada pemanfaatan amal yang sebaik-baiknya. Oleh karena itu marilah kita syukuri kesempatan hidup yang masih tersisa ini dengan meningkatkan takwa kita melalui amal-amal shalih dan beribadah kepada Allah SWT, yang semua itu merupakan bekal kita menuju alam akhirat. Jamaah Jum’at Rahimakumullah Ketahuilah bahwa di antara berbagai kaifiyat atau cara- cara dan pendekatan menuju takwallah adalah dengan muroqabah (berintai-intaian/merasa diawasi Allah), dan juga dengan muhasabah (introspeksi diri). Apa makna muroqabah? Pengertian muroqabah secara bahasa dalam bahasa arab ( ) artinya adalah awas-mengawasi, berintai-intaian. Sedangkan secara terminologi dalam istilah Tasawwuf menurut Al- Qusyairi adalah: Artinya : “Muroqabah ialah hamba tahu sepenuhnya bahwa Tuhan (Allah SWT) selalu melihatnya“. Berpijak pada definisi di atas, maka dengan muroqabah keadaan seseorang meyakini dengan sepenuh hati bahwa Allah selalu melihat dan mengawasi kita dan bahkan apa-apa yang terlintas dalam hati semuanya pasti diketahui Allah. Cobalah renungkan firman Allah SWT dalam Al-Qur’an: Artinya : “Dia Allah yang melihat kamu ketika kamu berdiri (untuk sembahyang), dan (melihat pula) perubahan gerak badanmu di antara orang-orang yang sujud(QS. Asy-Syu’ara’ : 218 – 219). Wahai hamba Allah, sepertinya apa contoh orang yang muroqabah dengan Allah SWT? Dalam pada ini sebuah kisah diceritakan sebagai berikut: Bahwa suatu hari seorang syaikh / guru sedang menguji diantara beberapa muridnya tentang muroqabah. Dalam pengujian itu guru memberikan kepada masing-masing murid seekor burung dan disuruh potong di tempat yang tiada seorang pun yang melihatnya. Sejurus kemudian, murid-murid itu pergi ingin melaksanakan perintah guru untuk memotong burungnya masing-masing di tempat yang sunyi. Tidak lama kemudian, murid-murid itu datang kembali kepada gurunya membawa burungnya masing-masing yang sudah mereka potong. Tetapi ada seorang murid membawa burungnya dalam keadaan hidup, tidak dipotong. Serentak guru itu menegur murid yang satu ini, dan bertanya kenapa burung itu tidak kamu potong? Murid menjawab, tuan menyuruh supaya aku memotong burung ini di tempat yang tidak diketahui siapa pun. Tetapi tiada tempat melainkan Allah melihatnya. Kemudidan guru itu berkesimpulan bahwa muridnya itulah yang satu-satunya mengerti betul tentang arti Muroqqabah & Muhasabah Kita Tingkatkan Sebagai Jalan Menuju Taqwa kepada ALLAH SWT Oleh : Munji S.Ag Staf Pengajar MTs & SMA Tanwirul Hija Lenteng Sumenep 44 MPA 309 / Juni 2012

Upload: andriana-mys

Post on 05-Nov-2015

30 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • Jamaah Jumat RahimakumullahMelalui mimbar ini saya mengajak kepada saudara-

    saudara juga kepada saya sendiri untuk selalu meningkatkan taqwa kepada Allah SWT, dengan berusaha secara maksimal menjalankan segala perintah-Nya dan menjauhi segala larangan-Nya kapan dan dimana saja

    Peliharalah sisa umur kita yang sangat berharga ini dengan tidak menggunakan pada hal-hal yang percuma dan sia-sia, apalagi ke lembah kemaksiatan. Ketahuilah bahwa dalam pergantian malam dan siang, hari-hari datang dan pergi berganti, sungguh akan mendatangkan penyesalan apabila hanya berlalu begitu saja tanpa ada pemanfaatan amal yang sebaik-baiknya. Oleh karena itu marilah kita syukuri kesempatan hidup yang masih tersisa ini dengan meningkatkan takwa kita melalui amal-amal shalih dan beribadah kepada Allah SWT, yang semua itu merupakan bekal kita menuju alam akhirat.

    Jamaah Jumat RahimakumullahKetahuilah bahwa di antara berbagai kaifiyat atau cara-

    cara dan pendekatan menuju takwallah adalah dengan muroqabah (berintai-intaian/merasa diawasi Allah), dan juga dengan muhasabah (introspeksi diri).

    Apa makna muroqabah? Pengertian muroqabah secara bahasa dalam bahasa arab

    ( ) artinya adalah awas-mengawasi, berintai -intaian. Sedangkan secara terminologi dalam istilah Tasawwuf menurut Al- Qusyairi adalah:

    Artinya : Muroqabah ialah hamba tahu sepenuhnya bahwa Tuhan (Allah SWT) selalu melihatnya.

    Berpijak pada definisi di atas, maka dengan muroqabah keadaan seseorang meyakini dengan sepenuh hati bahwa Allah selalu melihat dan mengawasi kita dan bahkan apa-apa yang terlintas dalam hati semuanya pasti diketahui Allah.

    Cobalah renungkan firman Allah SWT dalam Al-Quran:

    Artinya : Dia Allah yang melihat kamu ketika kamu berdiri (untuk sembahyang), dan (melihat pula) perubahan gerak badanmu di antara orang-orang yang sujud(QS. Asy-Syuara : 218 219).

    Wahai hamba Allah, sepertinya apa contoh orang yang muroqabah dengan Allah SWT? Dalam pada ini sebuah kisah diceritakan sebagai berikut:

    Bahwa suatu hari seorang syaikh / guru sedang menguji diantara beberapa muridnya tentang muroqabah. Dalam pengujian itu guru memberikan kepada masing-masing murid seekor burung dan disuruh potong di tempat yang tiada seorang pun yang melihatnya. Sejurus kemudian, murid-murid itu pergi ingin melaksanakan perintah guru untuk memotong burungnya masing-masing di tempat yang sunyi. Tidak lama kemudian, murid-murid itu datang kembali kepada gurunya membawa burungnya masing-masing yang sudah mereka potong. Tetapi ada seorang murid membawa burungnya dalam keadaan hidup, tidak dipotong. Serentak guru itu menegur murid yang satu ini, dan bertanya kenapa burung itu tidak kamu potong? Murid menjawab, tuan menyuruh supaya aku memotong burung ini di tempat yang tidak diketahui siapa pun. Tetapi tiada tempat melainkan Allah melihatnya. Kemudidan guru itu berkesimpulan bahwa muridnya itulah yang satu-satunya mengerti betul tentang arti

    Muroqqabah & MuhasabahKita Tingkatkan Sebagai Jalan Menuju Taqwa kepada ALLAH SWT

    Oleh : Munji S.AgStaf Pengajar MTs & SMA Tanwirul Hija Lenteng Sumenep

    44 MPA 309 / Juni 2012

  • muroqabah. Yakni, murid itu selalu merasa diintai dan diawasi oleh Allah dimana pun ia berada.

    Ulama tasawwuf berkata:

    Artinya: Barangsiapa yang muroqabah dengan Allah dalam hatinya maka Allah akan memeliharanya dari berbuat dosa pada anggota tubuhnya.

    Maksud perkataan sufi di atas, ialah bahwa orang yang selalu muroqabah dengan Allah, pasti tidak akan mengerjakan dosa, karena dia merasa diawasi Allah. Berbeda dengan orang-orang munafik, ia takut diawasi dan diintai orang lain. Kalau tidak dilihat orang maka beranilah ia berbuat dosa disetiap kesempatan.

    Jamaah Jumat RahimakumullahDi antara juga pendekatan menuju taqwallah adalah

    dengan muhasabah (instropeksi diri). Dalam al-quran perintah muhasabah bergandingan dengan perintah takwa, sebagaimana firman Allah:

    Artinya: Hai orang-orang beriman, bertakwalah kepada Allah dan hendaklah setiap diri memperhatikan apa yang telah diperbuatnya untuk hari esok (akhirat), dan bertakwalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang kau kerjakan (QS. Al-Hasyr: 18).

    Hubungannya dengan muhasabah, nabi Muhammad SAW pernah bersabda:

    Artinya: Orang yang cerdas adalah orang yang selalu mengendalikan hawa nafsunya dan beramal untuk kehidupan sesudah kematian.(HR. At-Tirmidzi)

    Di antara pengertian orang yang mengendalikan hawa nafsunya ( ) dalam hadits di atas adalah orang yang selalu menghisab dirinya di dunia sebelum dirinya dihisab pada hari kiamat.

    Muhasabah (menghisab diri/instrospeksi), sebagai salah satu pesan inti dari hadits di atas, sangatlah penting dilakukan oleh setiap muslim. Dengan sering melakukan muhasabah, kita akan mengetahui berbagai kelemahan, kekurangan, dan dosa yang kita lakukan. Dengan itu kita akan terdorong untuk melakukan perbaikan diri. Dengan itu pula, dari tahun ke tahun, dari bulan ke bulan, dari hari ke hari bahkan dari waktu ke waktu kita semakin menjadi baik.

    Wahai hamba Allah, kita tampaknya perlu merenungkan kembali keteladanan baginda nabi Muhammad SAW, misalnya pernah semalaman beliau tidak dapat tidur karena khawatir memikirkan sebutir kurma yang terlanjur beliau makan di suatu tempat. Pasalnya belakangan beliau berpikir bahwa kurma itu mungkin bagian dari kurma sedekah yang disediakan untuk fakir miskin. Itulah yang menjadi beban pikiran beliau semalaman.

    Coba juga perhatikan apa yang dilakukan oleh Umar bin Khattob ra. Beliau pernah memuntahkan kembali air susu yang beliau minum, karena baru belakangan beliau tahu, bahwa ternyata air susu itu berasal dari unta sedekah yang disediakan untuk fakir miskin. Seketika beliau memasukkan jarinya ke mulutnya dan memuntahkan kembali air susu itu.

    Secuil kisah ini yang benar-benar nyata, mungkin bagi kita sepertinya mustahil kita teladani. Asumsi semacam ini sesungguhnya hanyalah menunjukkan bahwa kita benar-benar sangat jauh dengan keteladan baginda nabi Muhammad SAW, para sahabat, dan generasi salafus shalih dulu. Mengapa? Karena mungkin salah satunya kita jarang melakukan muhasabah. Kalaupun kita melakukannya, mungkin itu kita lakukan setahun sekali, saat pergantian tahun atau mungkin saat terkena musibah.

    Padahal dosa dan kemaksiatan kita lakukan setiap hari, bahkan setap waktu. Tentu, semua dosa dan kemaksiatan itu sangat mudah kita lupakan karena muhasabah setahun sekali tak mungkin bisa mendeteksi seluruh dosa setiap hari apalagi setiap waktu. Dosa setiap hari atau setiap waktu hanya akan mudah di deteksi jika kita melakukan muhasabah setiap hari atau setiap waktu. Mudah-mudahan kita semua bias melakukannya.

    Jamaah Jumat RahimakumullahDemikianlah khutbah ringkas yang dapat saya sampaikan.

    Marilah kita berhias dengan perhiasan takwa. Beramal shalihlah sebelum datang hari yang semakin manusia akan menyaksikan hasil perbuatannya di dunia. Dan marilah kita tingkatkan kualitas muraqabah dan muhasabah sebagai jalan menuju takwa kepada Allah SWT.

    Akhirnya, semoga kita mampu mengamalkan isi khutbah ini sehingga menjadi orang yang selamat di dunia dan di akhirat nanti, amin ya robbal alamin.

    45MPA 309 / Juni 2012