swabbing job

26
Disusun Oleh Hendrita Kusuma

Upload: doddy-vallentyno

Post on 26-Dec-2015

283 views

Category:

Documents


54 download

DESCRIPTION

Petroleum Engineering

TRANSCRIPT

Page 1: Swabbing Job

Disusun Oleh

Hendrita Kusuma

Page 2: Swabbing Job

Swabbing Job

Swabbing job/hka-241204 1

“Pekerjaan Swabbing (Swabbing Job)” Informasi Umum

Pekerjaan swabbing ialah suatu pekerjaan untuk menimba/mengeluarkan fluida dari dalam

sumur melalui suatu rangkaian (string) khusus, seperti tubing, drill pipe, dll. Kemudian fluida

yang keluar ditampung dalam bak/tangki penampung untuk dilakukan proses berikutnya. Alat-

alat yang dipergunakan untuk pekerjaan swabbing ini disebut dengan Swab Tools.

A. Tujuan Melakukan Pekerjaan Swabbing

Pekerjaan Swabbing Dilakukan Dilapangan Umumnya Bertujuan Untuk:

1. Melakukan Uji Produksi (Production Test)

Didalam pekerjaan uji produksi ini diharapkan akan diperoleh data-data yang menyangkut

dengan produksi sumur tersebut seperti Productivity Index (PI), Water Cut (WC), dll.

Semua data yang diperoleh akan digunakan untuk menentukan ukuran dari pompa yang

akan dimasukkan kedalam sumur.

2. Melakukan Swab Dry Test

Pekerjaan ini untuk menguji apakah adanya kemungkinan terjadinya kebocoran pada pipa

selubung atau casing, packer, dll.

3. Mengambil Kembali Spent Acid

Pekerjaan ini bertujuan untuk mengeluarkan kembali asam (acid) dari dalam sumur setelah

pekerjaan pengasaman (acidizing) dilakukan agar supaya tidak terjadi kerusakan pada pipa

selubung/casing dan peralatan lainnya dikarenakan oleh asam tadi.

4. Mengurangi Hydrostatic Pressure Sumur

Pekerjaan ini bertujuan untuk mengeluarkan sejumlah fluida dari dalam sumur agar

tekanan diam cairan (hydrostatic pressure) yang ada dalam sumur ikut berkurang.

Biasanya pekerjaan ini dilakukan sebelum pekerjaan perforating dilaksanakan untuk

menghindari agar tidak terjadi penekanan pada lapisan/formasi tertentu sehingga fluida

formasi tersebut tetap bisa mengalir kedalam sumur. Adakalanya juga untuk memancing

agar sumur tersebut bisa mengelaurkan fluida sendiri (flowing).

5. Mengambil Contoh/Sample Dari Fluida

Pekerjaan ini hanya bertujuan untuk mengeluarkan beberapa liter saja dari fluida sumur

yang akan digunakan sebagai contoh/sample dari sumur tersebut.

Page 3: Swabbing Job

Swabbing Job

Swabbing job/hka-241204 2

B. Hal-Hal Yang Perlu Diperhatikan

1. Sebelum Melakukan Pekerjaan Swabbing

⇒ Pastikan melalui program kerja tujuan dari pekerjaan swabbing yang akan dilakukan

agar bisa mempersiapkan peralatan yang sesuai dengan kebutuhan.

⇒ Pastikan casing sudah di scrap jika pekerjaan swabbing ini menggunakan packer.

⇒ Pengukuran tubing saat memasukkan packer dilakukan secara benar dan penguncian

sambungannya sesuai dengan torsi yang diminta.

⇒ Dudukkan packer sesuai compression dan tension yang dianjurkan.

⇒ Periksa swab tools yang akan dipakai dan pastikan kondisinya masih bagus dan

sambungannya terkunci baik, bola-bolanya ada dan swab cup nya bagus.

⇒ Pastikan dimana titik nol untuk memulai pengukuran kedalaman swabbing.

⇒ Pasang/sisipkan bendera (flag) yang terbuat dari nilon pada sand line yang terletak

pada 2 tempat. Tanda pertama dipasang diatas sand drum sewaktu swab tool berada

didalam lubricator, sedangkan tanda kedua juga dipasang diatas sand drum saat tanda

(flag) pertama tadi berada diatas lubricator.

2. Sewaktu Melakukan Pekerjaan Swabbing

⇒ Pastikan dimana kira-kira kedalaman Static Fluid Level (SFL) berada, ini bisa diketahu

dari sumur sekitarnya.

⇒ Turunkan alat swab dengan kecepatan sedang (moderate speed) antara 300 ~ 400 feet

per menit terutama menjelang fluid level.

⇒ Hindari mengangkat fluida berlebihan agar sand line tidak putus dan dianjurkan sekitar

10% dari breaking strength sand line (sand line baru 22600 lbs, load yang diizinkan =

10% x 22600 lbs = ± 2200 lbs atau setara dengan ± 7 bbls fluida (water).

⇒ Cabut/angkat swab assembly dengan kecepatan sedang dan tetap antara 200 ~ 300 feet

per menit sambil memperhatikan aliran yang keluar.

⇒ Perhatikan susunan sand line pada sand drum selama melakukan pekerjaan swabbing,

susunannya harus selalu rapi tanpa menumpuk pada salah satu sisi dari sand drum.

⇒ Hindari menghentikan swab tool didalam tubing/rangkaian, tetapi harus didalam

lubricator dan usahakan agar swab cup nya melewati tee dari swab head agar jika ada

kotoran/pasir yang terbawa kepermukaan akan bebas/lepas dari swab cup nya.

Page 4: Swabbing Job

Swabbing Job

Swabbing job/hka-241204 3

3. Aspek-Aspek Keselamatan Dalam Melakukan Pekerjaan Swabbing

⇒ Gunakan swab head yang sesuai dengan kondisi sumur.

⇒ Pastikan kembali sambungan swab tools setiap beberapa kali run alat swab (4x) agar

menghindari terlepasnya swab tool saat digunakan.

⇒ Pastikan bendera (flag) selalu ada/terpasang sebagai pedoman bagi operator untuk

mengetahui alat swab sudah sampai dipermukaan dan juga agar tidak terjadi putusnya

sand line karena kelewat angkat.

⇒ Gunakan alat yang cocok (9/16” wire clip with handle) untuk memasang plastic/nylon

flag pada sand line agar sand line tidak rusak yang akan membahayakan juga pada

crew rig itu sendiri.

⇒ Turunkan sand line dengan kecepatan sedang (300 ~ 400 ft/menit) dan/atau lebih

lambat lagi saat crew sedang mengukur kedalaman swab tool dengan menggunakan

alat ukur dephtometer.

⇒ Gunakan selalu oil saver dan pastikan kondisinya dalam keadaan bagus untuk

menghindari bahaya kebakaran.

⇒ Pastikan anggota crew tidak berada disekitar well head selama sand line dalam

keadaan bergerak.

⇒ Pastikan sumur yang sedang dikerjakan direkomendasikan oleh RMT/PE untuk

melakukan pekerjaan swabbing dimalam hari jika ini harus dilakukan.

⇒ Pastikan penerangan mencukupi jika pekerjaan swabbing ini dilakukan pada malam

hari, jika perlu mintakan tambahan lampu sorot sesuai kebutuhan termasuk kipas angin

besar/blower.

⇒ Tempatkan semua peralatan pendukung, seperti storage tank, sludge pump, dan

lainnya minimum 90 feet dari kepala sumur dan mengacu pada layout peralatan

pekrerjaan swabbing yang ada dalam SOP.

⇒ Mintakan bantuan salah seorang anggota crew untuk ikut memperhatikan

tanda/bendera saat swab tool sedang dicabut oleh Operator agar swab tool tidak

melewati lubricator sehingga putusnya sand line bisa dihindari.

⇒ Gunakan alat pelindung diri (APD) yang dianjurkan, seperti goggles, masker, sarung

tangan, mantel, dll jika melakukan swabbing untuk asam (acid) atau bahan kimia

lainnya yang telah dimasukkan kedalam sumur.

Page 5: Swabbing Job

Swabbing Job

Swabbing job/hka-241204 4

C. Peralatan Untuk Pekerjaan Swabbing

Alat-Alat Swab (Swab Tools) Terdiri Dari:

1. Guide shoe

2. Thimble

3. Swab Cup dan Ring

4. Manorate & Sleeve

5. Mandrel

6. Tubular Jar + Sinker Bar

7. Rope Socket + Swivel

8. Swab Head atau X-Mas Tree

9. Oil Saver/Lubricator

10. Alat-Alat Lain (centrifuge, can, dll)

Cara Kerja Swab Tools Assembly:

Sewaktu swab tools assembly diturunkan dan memasuki fluida, maka fluida tersebut akan

masuk melalui guide shoe dan mendorong bola-bola (ball valve) yang ada dalam mandrel

kemudian keluar melalui ports/lobang-lobang yang ada pada tubular jar dan mengisi tubing.

Ketika swab assembly diangkat/dicabut, ball valve akan duduk pada ball seat nya sehingga

fluida yang ada dalam tubing tadi terbawa kepermukaan karena ditahan oleh swab cup (karet

swab) yang dipasang pada bagian paling ujung/bawah dari swab assembly.

4

1

2

3

5

67

Page 6: Swabbing Job

Swabbing Job

Swabbing job/hka-241204 5

Swab Mandrel

Rope Socket

Alat ini dipasang langsung pada ujung sand line dan dihubungkan

dengan sinker bar melalui alat khusus: Swivel

(anti pelintir)

Sinker Bar & Tubular Jar

Sinker Bar adalah sebagai alt pemberat agar swab tool bisa turun didalam fluida Alat Tubular Jar ini akan digunakan untuk memukul turun swab tool jika terjadi stuck (lengket) agar swab tool bisa lepas

Page 7: Swabbing Job

Swabbing Job

Swabbing job/hka-241204 6

Wire Line Oil Saver & Pump

Swab Cup

Type “J”

Type “TUF”

Type “MW”

Type “JS”

Oil Saver Rubber

Page 8: Swabbing Job

Swabbing Job

Swabbing job/hka-241204 7

Hydraulic Oil Saver Parts

Page 9: Swabbing Job

Swabbing Job

Swabbing job/hka-241204 8

Swabbing Head (X-Mas Tree)

Flow Line Menuju Tangki Penampungan

Pressure Gauge

Master Valve 1

Wing Master Valve

Union Hammer (Male Connection)

Master Valve 2

Master Valve 3

Page 10: Swabbing Job

Swabbing Job

Swabbing job/hka-241204 9

Swab Tool Assembly Depthometer

Alat ini disisipkan pada sand line untuk

mengukur kedalaman swab tool yang

diinginkan (dibaca dari counter nya).

Lubricator

o o

Oil Saver

Swab Cup

Thimble & Lock Nut

Mandrel & Jar

Swivel

Sinker bar

Rope Socket

Page 11: Swabbing Job

Swabbing Job

Swabbing job/hka-241204 10

Susunan Peralatan Rig & Tangki Swab Di Lokasi

Storage Tank

15 ft

90 ft from Well

Swab Test Tank

80 ft from Well

Exhaust Extension80 ft from Rig

Well

Skid House

RigSludge Pump

Vacuum Truck 80 ft from Well

Suction Line

Discharge Line

Production Line

BlowerSpot Light

Spot Light

Page 12: Swabbing Job

Swabbing Job

Swabbing job/hka-241204 11

D. Permasalahan/Trouble Shooting

1. Hasil Swab Kecil atau Tidak Ada Sama Sekali (Dry)

Swab depth kurang dalam

Periksa kondisi swab cup (masih bagus atau sudah aus/rusak)

Periksa ball vavle/seat didalam swab mandrel (kemungkinan terganjal)

Waktu yang terpakai untuk satu kali run terlalu cepat dan perlu dinaikkan (misal,

10 menit/run menjadi 15 menit/run, dan begitu seterusnya)

Terdapat masalah dengan packer yang dipakai (misalkan lobang perforated tubing

tersumbat untuk straddle packer, atau RBP dan Packer lainnya masih

tersambung/bersatu)

2. Swab Tool Lengket (Stuck)

Lakukan jarring down terhadap swab tool dengan menaik turunkan tubular jar dari

swab tool tersebut

Unset packer (jika menggunakan packer), pompakan air dari annulus sambil

menaik turunkan rangkaian

Jika tidak berhasil, putuskan sand line dan cabut packer (stripping job)

3. Swab Tool Tinggal Dalam Sumur

Kalau adanya memungkinkan masih bisa menggunakan alat swab yang lain untuk

meneruskan pekerjaan swabbing (pertimbangkan waktu dan hasil swab yang telah

didapat dan kondisi lainnya)

Cabut packer untuk mengambil swab tools yang putus/tertinggal tadi dan ganti

bagian yang rusak

Page 13: Swabbing Job

Swabbing Job

Swabbing job/hka-241204 12

E. Prosedur Melaksanakan Pekerjaan Swabbing

1. Pastikan bahwa mesin Rig dan mesin pompa diperlengkapi dengan exhaust cooler dan

spark arrestor

Yakinkan exhaust cooler bekerja dengan baik

Yakinkan spark arrestor terisi penuh dengan air

Jika kedua-duanya tidak ada/baik, 80 ft pipa penyambung harus dipasang untuk kedua

mesin tersebut

2. Pastikan bahwa semua sambungan drat swab mandrel, jar, sinker bar, swivel, dan rope

socket dalam kondisi baik

Periksa kondisi keausan swivel and rope socket, titik lemahnya berada pada bagian

yang aus ini

3. Rangkaikan alat-alat swab secara benar

Masukkan tubular jar antara swab mandrel dan sinker bar

Pastikan bola-bola valvenya ada dalam mandrel

Swab tool harus dipasangkan secara kuat pada sand line

4. Masukkan rangkaian alat-alat swab kedalam lubricator

Gunakan lubricator dengan 1 batang tubing yang komplit dengan oil saver hidrolis,

diatas master valve dan wing valve

5. Pasang alat swab diatas rangkaian swab dan kencangkan kuncinya dengan baik

Pastikan master valve dari swab head telah diuji sampai minimum 2000 psi dan wing

valve 1500 psi

6. Tempatkan semua alat pendukung sesuai penempatan Rig & peralatannya

Pakai tubing dan chiksan untuk saluran dari swab head ke tanki

Selang tekanan tinggi bisa digunakan dan harus tertambat dengan baik

Page 14: Swabbing Job

Swabbing Job

Swabbing job/hka-241204 13

7. Angkat alat swab dan sambungkan dengan baik lubricator ke swab head

Gunakan cat line/winch line untuk menjaga lubricator agar tetap tegak lurus selama

pekerjaan swabbing

Cangkokkan dan ikat secara benar cat line/winch line ke lubricator

8. Pasang bendera penunjuk/plastik ke sand line untuk mengingatkan Rig operator saat swab

Angkat swab tool sampai berada didalam lubricator dan pasang bendera pertama diatas

sand drum.

Ulur swab tool sampai bendera pertama berada diatas lubricator dan kemudian pasang

bendera kedua diatas sand drum (bedakan jumlah bendera pertama dan kedua).

9. Turunkan dan/atau angkat alat swab dengan kecepatan sedang

Jaga kecepatan masuk/cabut, saat swabbing siang hari, dengan kecepatan maksimum

400 ft/menit

Kecepatan agak lambat, saat swab pada malam hari, harus dijaga pada maksimum 300

ft/menit

10. Tentukan levelnya fluida dalam rangkaian saat memasukkan alat swab

Awasi batasan fluida saat alat swab menyentuh fluida tersebut didalam rangkaian kerja

Batasi mengangkat fluida maksimum 6 bbl/run. Jika tidak, sand line bisa putus

11. Dapatkan dan hitung batasan awal dari fluida (IFL) yang sebenarnya setelah mencabut alat

swab yang pertama kali

Batasan awal fluida (IFL) didapatkan dari selisih kedalaman swab pertama dengan

ketinggian kolom fluida dalam rangkaian kerja

Begitu IFL diperoleh, hitung isi rangkian kerja dan casing. Isinya diperoleh dari

jumlah isi fluida dalam rangkiana kerja dan isi casing antara OE Packer dan bahagian

paling bawah dari formasi/interval yang diswab

Page 15: Swabbing Job

Swabbing Job

Swabbing job/hka-241204 14

12. Pertimbangkan untuk memperdalam swab dengan maksimum angkatan yang

diperbolehkan

Jaga batasan kekuatan sand line untuk mengangkat fluida keluar dengan maksimum 6

bbls sekali run

13. Jaga waktu swab secara konstan antara run pertama dan berikutnya

14. Ukur dan catat fluida yang didapat selama kerja swab termasuk batasan kerja fluida

(WFL) dan waktu untuk setiap kali cabut masuk alat swab

Ambil test pertama untuk WC setelah jumlah load keluar semuanya

Lakukan test secara tetap pada fluida formasi yang diperoleh setelah 4 ~ 5 kali swab

untuk mendapatkan WC yang stabil

15. Perhatikan apakah jumlah fluida dan water cut yang diperoleh telah stabil. Jika tidak,

teruskan pekerjaan swab sampai mendapatkan rate & cut stabil. Jika keduanya stabil,

lakukan hal ini:

Pertimbangkan, secara umum, 100 bbl dari kelebihan load ialah batasan jumlah

minimum yang dibutuhkan untuk pekerjaan swab

Hitung batasan level kerja fluida (WFL) melalui selisih antara kedalaman akhir swab

dengan ketinggian fluida yang stabil dalam rangkaian

Ambil WC dengan menggunakan tangki uji dan centrifuge

16. Persiapkan laporan swab yang meliputi informasi tentang Formasi atau Interval yang telah

diuji, level awal & kerja dari fluida (IFL & WFL), RPH, WC, dan lain-lainnya

Page 16: Swabbing Job

Swabbing Job

Swabbing job/hka-241204 15

Catatan:

Pastikan memasang alat stop swab tool/cross bar dibawah/diujung rangkaian jika metoda

OE digunakan.

Mintakan crew agar secara benar memasang dan menguatkan kuncian tubing dan alat

bawah permukaan saat memasukkannya.

Mintakan operator swab agar hati-hati mengamati level fluida dalam tubing dan selalu siap

akan perobahannya.

Hindari mengangkat fluida terlalu berat agar terhindar dari kejadian yang tidak diingini.

Lewatkan swab cup dari tee swab head setiap kali cabut swab untuk mencegah tumpukan

pasir yg keluar bersama fluida.

Perhatikan terus gulungan sand line selama pekerjaan swab dan gulungannya harus rapi.

Jika ditemukan tidak rapi lagi, hentikan pekerjaan swab, digulung kembali swab line

secara baik. Jika perlu ratakan kembali swab drumnya.

Dapatkan daftar sumur yang tidak diizinkan untuk swab pada malam hari. Jika ada, ini

berarti swab malam tidak dibenarkan (diskusikan dengan RMT/PE dari lokasi terkait)

Page 17: Swabbing Job

Swabbing Job

Swabbing job/hka-241204 16

Perhatian Khusus Untuk Swab Malam Hari

Perhatian khusus harus diberikan jika melakuan pekerjaan swab pada malam hari, jika sumur

yang sedang dikerjakan tersebut mendapatkan izin dari RMT/PE untuk dilakukan swab pada

malam hari.

Pastikan semua kabel listrik, fiting, dan system penerangan Rig haruslah tahan ledakan.

Periksa kemungkinan sambungan kabel yang longgar dan sumber-sumber percikan api.

Gunakan 2 buah bendera plastik yang lebih besar dan jelas pada sand line.

Tempatkan dan arahkan lampu sorot pada oil saver dan pada sand drum dan hindari

cahaya mengganggu pandangan operator.

Tempatkan blower diatas tanah dekat operator bekerja dan hadapkan ke arah sumur dan

tangki swab.

Mintalah seorang crew membantu melihat swab line dan oil saver dan memperhatikan

bendera untuk mengingatkan operator.

Gunakan gas detector untuk menguji lokasi akan gas yang mudah terbakar minimal sekali

dalam satu jam.

Pertimbangkan secara seksama apakah pekerjaan swabbing masih bisa dilakukan atau

dihentikan sama sekali untuk menunggu siang hari (tergantung dari kondisi yang terjadi).

Perhatikan !!!

Saat pekerjaan swab berlangsung, jika sumur mulai mengalirkan fluida lebih besar dari yang

diharapkan, lakukan hal berikut:

Tutup wing valve.

Cabut rangkaian swab pelan-pelan.

Atur bukaan kerangan wing untuk mengontrol aliran sampai alat swab berada dalam

lubricator.

Tutup master valve yang lebih atas dari swab head dan kontrol tekanan.

Page 18: Swabbing Job

Swabbing Job

Swabbing job/hka-241204 17

F. Perhitungan-Perhitungan Dalam Pekerjaan Swabbing 1. Menentukan IFL, WFL & LOADS

Lower Interval

Upper Interval

IFL

SDI

H Tubing Fluid Column (HTFC)

Casing PBTD

Packer Set

⇒ Menentukan Initial Fluid Level (IFL)

IFL = SDI – HTFC

HTFC = Recovered Volume : Tubing Capacity

(from swab run-1)

Contoh:

Swab String = 3.5”, 9.3# tubing, ID 2.992”

Initial Swab Depth (SDI) = 1000 ft

Recovered Volume = 3.2 bbl. (f/ swab test tank)

HTFC = 3.2 bbl : 0.0087 bbl/ft = 368 ft

IFL = 1000 – 368 = 632 ft

⇒ Menentukan Working Fluid Level (WFL)

(Caranya sama dengan menentukan IFL, tapi menggunakan

kedalaman swab maksimum, SDM)

WFL = SDM – HTFC yang stabil

Contoh:

Swab Depth Maximum (SDM) = 2000 ft

Recovered Volume = 5.4 bbl (f/ swab test tank)

HTFC = Recovered Volume : Tubing Capacity

(f/ swab run, stable)

HTFC = 5.4 bbl : 0.0087 bbl/ft = 621 ft

WFL = 2000 – 621 = 1379 ft

⇒ Menentukan LOADS

Hitung Volume Tbg (IFL ~ OE) = …………. bbl

Hitung Volume Ann (below pkr) = ………… bbl

Hitung Volume Csg (OE ~ L.Intv) = ………… bbl

Total LOADS = ………… bbl

Page 19: Swabbing Job

Swabbing Job

Swabbing job/hka-241204 18

2. Contoh: Menentukan IFL, WFL, dan LOAD

o o

o o

Casing 7”, 23#

Interval: 2440-60

Mod “G”: 2300 ft OE “G”: 2320 ft

IFL

Tubing 3.5”, 9.3#

Data Sumur:

Casing: 7”, 23#; Kapasitas casing = 0.0394 bbls/ft.

Tubing: 3.5”, 9.3#, Kapasitas tubing = 0.0087 bbls/ft.

Mod “G” packer pada: 2400 ft dan OE “G” pada: 2420 ft.

Interval yang akan dites/swab: 2440-60.

Swab depth-1: 1200 ft; Hasil swab-1 = 3.6 bbls.

Swab depth terakhir/max: 2100 ft; Hasil swab = 4.8 bbls (stabil).

1. IFL = Swab depth-I – Tinggi kolom fluida dalam tubing

(hasil dari swab-1)

IFL = 1000 ft – (3.6 bbls : 0.0087 bbls/ft) = 586 ft

2. WFL = Swab depth terakhir – Tinggi kolom fluida dlm tbg

(hasil swab terakhir/stabil)

WFL = 2100 ft – (4.8 bbls : 0.0087 bbls/ft) = 1548 ft

3. LOAD = Fluida dalam tubing + Fluida dalam annulus

Fluida dalam tbg = (OE pkr – IFL) x vol tbg/ft

= (2320 ft – 586 ft) x 0.0087 bbls/ft

= 1734 ft x 0.0087 bbls/ft = 15.0 bbls

Fluida dalam ann = Panjang Ekor “G” x vol annulus/ft

= 20 ft x 0.0275 bbls/ft = 0.6 bbls

Fluida dalam csg = (Intv bawah – Ekor “G”) x vol csg/ft

= (2460 ft – 2320 ft) x 0.0394 bbls/ft

= 140 ft x 0.0394 bbls/ft = 5.5 bbls

Jadi LOAD semua = 15.0 + 0.6 + 5.5 = 21.1 bbls

Page 20: Swabbing Job

Swabbing Job

Swabbing job/hka-241204 19

3. Menentukan Water Cut (WC) 4. Menentukan/Menghitung Water Cut:

a. Menentukan Free Water dari Test Tank

Masukkan fluida yang diswab ke test tank, misalkan levelnya dalam tangki = 16”

Buang (drain) air bebas nya, misalkan level fluid setelah di buang airnya = 6”

Free Water yang didapat = {(16 – 6) :16} x 100% = 62.5%

Oil Cut yang didapat = (6 : 16) x 100% = 37.5%

b. Menentukan Water Cut dengan Centrifuge

Gunakan 2 buah tabung centrifuge dengan skala 100 ml, masukkan minyak yang 37.5%

sebanyak 50 ml dan 50 ml lagi diisi dengan toluene

Teteskan RP (pemisah air dalam kandungan minyak) atau JN (pemisah minyak dalam

kandungan air) kedalam tabung centrifuge

Putar centrifuge selama ± 5 menit, perhatikan adanya pemisahan air dengan minyak akibat

adanya perbedaan densitas air dengan minyak serta gaya sentrifugal

Jika dalam tabung I terbaca air nya = 9% dan dalam tabung II terbaca = 11%, maka: Water Cut

nya = (9 + 11) x 37.5% = 7.5%

Jadi Water Cut (WC) sebenarnya = 62.5% + 7.5% = 70%

Jika menggunakan 1 buah tabung centrifuge, maka hasil yang didapat dikalikan 2

Tubing Lubricator

Swabbing tank

Test tank

Page 21: Swabbing Job

Swabbing Job

Swabbing job/hka-241204 20

5. “Swab/Flow Test Report” Date: RIG: Field: Well No:

Sand Perforations Pkr Setting Depth Loads Tbg: bbls

Csg: bbls

Ann: bbls

Total: bbls

No Time (from-to, mnt)

S D (ft)

Fluid Rec (bbls/run)

Total Rec (bbls)

Est. FL/FTP(ft/psi)

WC (%)

1.

2.

3.

4.

5.

6.

7.

8.

9.

10.

11.

12.

13.

14.

15.

16.

17.

18.

19.

20.

Page 22: Swabbing Job

Swabbing Job

Swabbing job/hka-241204 21

No Time (from-to, mnt)

S D (ft)

Fluid Rec (bbls/run)

Total Rec (bbls)

Est. FL/FTP(ft/psi)

WC (%)

21.

22.

23.

24.

25.

26.

27.

28.

29.

30.

31.

32.

33.

34.

35.

36.

37.

38.

39.

40. Summary:

Total Recovery : ………… bbls

Formation Fluid Recovery : ………… bbls

Stabilized Rate/Run : ………… bbls

Stabilized Rate : ………… bph

Initial Fluid Level (IFL) : …………...ft

Working Fluid Level (WFL) : …………...ft

Stabilized Cut (WC) : …………...%

Swab Depth (SD) : …………...ft

Last SITP : ………….. psi

*Take Sample: Reported by:

After swabbing loads while getting oil

At the end of swab time

Page 23: Swabbing Job

Swabbing Job

Swabbing job/hka-241204 22

G. Tenaga Tekanan Pada Packer (Force On Packer)

Setelah packer didudukkan pada kedalaman yang telah ditentukan, maka packer tersebut

seharusnya hanya menerima tenaga tekanan sebesar beban tekan (compression) atau beban

tarik (tension) yang diperbolehkan. Pada kenyataannya packer ini akan menerima beban

tambahan dari adanya tenaga tekanan (hidrostatis force) yang terjadi pada packer tersebut.

Agar cara kerja dari packer bisa difahami lebih jauh dan juga agar penanganannya bisa lebih

efektif dilapangan, contoh berikut ini akan memberikan gambaran bagaimana terjadinya Up-

force dan Down-force pada packer.

Casing 7”,23#

Mod-G pkr at 2400’

HA HA

FL: 2000’

HC

oo

o o

Tubing 3.5”, 9.3# Faktor-faktor yang mempengaruhi force pada packer seperti

contoh berikut ini:

Pada saat Model-“G” packer didudukkan, tenaga tekanan

(force) yang diterimanya ialah :

Selisih Tenaga Tekanan yang timbul dari atas packer dan dari

bawah packer.

FP = HA + SC – HC

FP : Force pada packer ………………………...... lbs

HA : Hydrostatic Force diatas packer …………… lbs

SC : Compression pada packer ………………….. lbs

HC : Hydrostatic Force dibawah packer …….……lbs

Hydrostatic Force = Hydrostatic Pressure x Area

(lbs) = (psi) x (in2)

Karena fluida dalam tubing dan casing sama density nya

(misalkan air), maka HA = HC

Pada saat melakukan pekerjaan kerja ulang (workover job)

lainnya akan terjadi perobahan-perobahan fluida didalam tubing

dan casing dibawah packer yang tentunya akan mempengaruhi

besarnya HC (tekanan dibawah packer).

Page 24: Swabbing Job

Swabbing Job

Swabbing job/hka-241204 23

Contoh #1

Sumur berisi penuh dengan air formasi (formation water) dimana tekanan gradient air ialah

sebesar 0.433 psi/ft. Model-“G” packer dimasukkan kedalam sumur dan didudukkan pada

kedalaman 2300 ft dengan string compression (SC) 10000 lbs pada weight indicator.

Kemudian dilakukan swab dry test sampai kedalaman 2000 ft, dijumpai hasilnya bagus/dry.

Berapakah Force yang terjadi pada packer setelah dilakukan swab dry test ?.

Tubing 3.5”, 9.3#

Casing 7”,23#

Mod-G pkr at 2300 ft

HA HA Swab dry to 2000 ft HC

o o

o o

CS

Down Force = HA + CS

= (0.433 x 2400) x [0.7854 x {(6.366)2 – (3.5)2}] + 10.000

= 23078 + 10000 = 33078 lbs

Up Force = HC

= (0.433 x 300) x [0.7854 x {(6.366)2 – (3.0)2}] = 3216 lbs

Force = 33078 lbs – 3216 lbs = 29862 lbs ….…(down force)

Disini akan terlihat bahwa tenaga tekanan pada packer yang tadinya

hanya 10000 lbs, sesudah swab dry test menjadi 29862 lbs. Keadaan

ini bisa menyebabkan kerusakan pada karet packer (packing

element), terutama setelah swab dry, packer langsung dicabut tanpa

ada usaha untuk mengurangi force pada packer.

Hal-Hal Yang Perlu Diperhatikan:

1. Sesudah string compression diangkat 10000 lbs, maka masih

ada HA yang tersisa sebesar ± 20000 lbs. Ini akan tetap

menekan sealing/packing element dari Model “G” sehingga

tidak bisa mengkerut (contract) dengan sendirinya.

2. Apabila diteruskan mencabut packer ini, maka sealing/packing

element akan tergosok terus kedinding casing karena masih

adanya HA tadi sehingga akan rusak.

3. Karena Model “G” packer tidak mempunyai unloader (bypass),

untuk menyeimbangkan pressure maka disarankan agar tubing

diisi kembali dengan air sehingga HC akan bertambah besar dan

bisa mengimbangi HA yang tersisa tadi.

Page 25: Swabbing Job

Swabbing Job

Swabbing job/hka-241204 24

Contoh #2

Pekerjaan squeeze akan dilakukan pada sumur lurus dan Model “C” Full Bore packer diset

pada kedalaman 2000 ft dengan beban tarik (TS) sebesar 15000 lbs. Bubur semen yang

digunakan sebanyak 30 bbls dengan density 15.8 ppg dan annulus diisi penuh dengan air.

Pekerjaan squeeze dilakukan dengan tekanan 200 psi. Berapakah force yang terjadi pada

packer disaat bubur semen penuh didalam tubing ?.

Tubing 3.5”, 9.3#

Casing 7”,23#

FB packer at 2000 ft

HA HA

HC

o o

o o

TS

Down Force = HA

= (0.433 x 2000) x [0.7854 x {(6.366)2 – (3.5)2}]

= 19232 lbs

Up Force = HC + TS

= {(0.8216 x 2000) + 200} x [0.7854 x {(6.366)2 – (3)2}]

= 45639 + 15000 = 60638 lbs ……………….. (up force)

Jadi Up force = 60638 lbs – 19232 lbs = 41406 lbs

Tekanan naik (up force) sis ini terlau besar untuk ditahan oleh packer

yang mana akan bisa merusakkan packing elementnya sehingga

semen akan masuk keannulus.

Untuk mengimbangi force pada packer dengan kondisi seperti ini,

sering sekali dalam melakukan pekerjaan squeeze di annulus diberi

tekanan (pressurized).

Misalkan dengan tekanan (pressure) sebesar 700 psi di annulus,

maka akan terjadi HA tambahan sbb:

= 700 x [0.7854 x [(6.366)2 – (3.5)2}] = 15546 lbs

Up force sisa = 41406 lbs – 15546 lbs = 25860 lbs

Dengan demikian packer yang digunakan saat melakukan squeeze ini

tidak akan menerima tekanan yang melebihi kemampuannya

sehingga karet pecahnya karet packer selama pekerjaan squeeze bisa

dihindari dan semen tidak akan masuk ke annulus yang bisa

menyebabkan packer terjepit/stuck.

Page 26: Swabbing Job

Swabbing Job

Swabbing job/hka-241204 25

Beberapa Packer Yang Sering Digunakan Untuk Swabbing Job

Arrow Set I-X Packer

Arrow Set I-XS Packer

Model “G” Packer

oooooOOooooo