suspensi farmasetika i

64
SUSPENSI (SUSPENTIONES)

Upload: anjani-zatil-hidayah

Post on 04-Jan-2016

736 views

Category:

Documents


126 download

DESCRIPTION

farmasetika dasar

TRANSCRIPT

SUSPENSI(SUSPENTIONES)

SUSPENSI adalah sediaan cair yang mengandung partikel tidak larut dalam bentuk halus terdispersi ke dalam fase

cair

• Suspensi Oral • Suspensi Topikal • Suspensi Tetes Telinga • Suspensi Optalmik • Suspensi Untuk Injeksi• Suspensi untuk Injeksi Terkonstitusi

• Suspensi Oral adalah sediaan cair yang mengandung partikel padat yg terdispersi dlm pembawa cair dengan bahan pengaroma yang sesuai yang ditujukan untuk penggunaan oral. Termasuk disini susu dan magma.

• Suspensi Topikal adalah sediaan cair yang mengandung partikel padat yg terdipersi ke dalam fase cair yang ditujukan untuk penggunaan pd kulit. Termasuk disini lotio

• Suspensi Tetes Telinga adalah sediaan cair yang mengandung partikel-partikel halus yang ditujukan untuk diteteskan pada telinga bagian luar

• Suspensi Optalmik adalah sediaan cair steril yang mengandung partikel-partikel sangat halus yang terdispersi dalam cairan pembawa untuk pemakaian pada mata.Obat dalam suspensi harus dalam bentuk termikronisasi agar tidak menimbulkan iritasi atau goresan pada kornea.Suspensi obat mata tidak boleh digunakan jika terdapat massa yang mengeras atau penggumpalan.

• Suspensi untuk injeksi adl sediaan cair steril berupa suspensi serbuk dlm medium cair yg sesuai dan tidak boleh menyumbat jarum suntiknya serta tdk disuntikkan scr IV/spinal

• Suspensi u/injeksi t’konstitusi adl sediaan padat kering dng pembawa yg sesuai utk membentuk larutan yg memenuhi semua persyaratan utk suspensi steril

• Bbrp suspensi dibuat steril & digunakan u/ injeksi, untuk sediaan mata & telinga.

• Suspensi dpt dibagi 2 jenis yaitu: - suspensi yang siap digunakan & - yg dikonstitusikan dgn sejumlah

air u/ injeksi atau pelarut lain yg

sesu- ai sebelum digunakan.Suspensi tidak boleh diinjeksikan

secara intravena dan intratekal.

• Hampir semua sistem suspensi memisah pada waktu didiamkan. Ok itu yg diutamakan dlm formulasi bukan meniadakan pemisahan, tapi menurunkan kecepatan pengendapan & u/ memungkinkan kemudahan tersuspensinya kembali padatan yg tlh mengendap dg pengocokan sedang.

• Suspensi yg baik hrs tetap homogen se-kurang2nya dlm waktu yg diperlukan u/ pemakaian dosis yg dibutuhkan, setlh pengocokan wadahnya.

Menurut penggunaannya, suspensi diklasifikasikan menjadi 3 bagian

1.Suspensi oral2.Suspensi topikal3.Suspensi parenteral

1. Suspensi OralBerguna untuk anak-anak atau orang dewasa yang sulit menelan kapsul / tablet. Umumnya bagian padat suspensi 250mg – 500mg / 5ml.Obat tetes untuk anak2 dpt 3-4x nya, dlm bentuk yg dipekatkan.Pembawa umumnya sirup, larutan sorbitol atau air yang dikentalkan dengan suatu pensuspensi.Suspensi menghasilkan dispersi yang lebih baik dlm saluran cerna karena partikel kecil dengan rentang pH 1-50 mikron terbagi rata.

1. Suspensi OralObat2 yg rasanya tidak enak diperbaiki dengan menggunakan derivat yang tidak larut spt Chloramphenicol palmitat dan stearat.Alasan pembuatan suspensi oral a.l:

a. Obat tdk stabil dlm larutan tp stabil bila disuspesi

b. Untuk banyak pasien: bentuk cair lbh disukai dp bentuk padat (tablet/kapsul)

c. Karena lebih mudah menelan cairan dan keluwesan dalam pemberian dosis.

d. Mudah diberikan pd anak2 dan dosis mudah diatur

e. Obat tertentu yg mempunyai rasa tdk enak dpt ditutupi dg pemberian partikel yg tdk larut spt bentuk esternya.

Sejumlah preparat resmi di perdagangan terdiri dari campuran kering serbuk/granulan yang dimaksudkan untuk disuspensikan dlm air atau pembawa lainnya seperti pemberian.Kebanyakan obat yang dibuat campuran kering untuk suspensi oral adl obat2 antibiotik --- sediaan ini disebut dry syrup.Scr komersil produk kering yg mengandung antibiotik diberi bahan tambahan spt pewarna, pemanis, pengharum, penstabil dan pensuspensi serta zat pengawet yang diinginkan utk meningkatkan stabilitas dari serbuk kering atau campuran granul atau dasar suspensi cair.Bila akan diberikan ke pasien, obat dibuka dan serbuk yang ada didasar wadah diturunkan dulu lalu tambah sejumlah air murni sesuai yang ditunjuk pada label (biasanya sebagian2 lalu kocok kuat2 dan cukupkan)

2. Suspensi TopikalLotio adl suspensi dlm air untuk pemakaian topikal yang digunakan tnp mengurut dan dpt dipakai untuk mendapatkan efek mendinginkan.Lotio yang digunakan untuk mempertahankan kelembaban mempunyai kandungan gliserin tinggi.Beberapa lotio ditambahkan suatu pensuspensi yg pada waktu mengering membentuk film yang memegang obat pada kulit.Lotio harus cukup cair agar menyebar rata, tapi harus cukup kental untuk melekat.Umumnya, suspensi kulit mengandung padatan 10-25%. Partikel padatan harus cukup halus, agar tidak terasa seperti pasir dan menyebabkan iritasi bila dipakai.

3. Suspensi ParenteralDiinjeksikan secara subkutan dan intramuskuler, tdk diberikan scr i.v atau ke dalam spinal.Untuk memperkecil rasa sakit dan iritasi pada jaringan, maka sebaiknya diameter partikel < 5 µReduksi ukuran partikel ini dapat dilakukan secara mekanik dengan menggiling atau dengan kristalisasi sebagai mikrokristal.Suspensi parenteral biasanya mengandung < 5% padatan, meskipun suspensi penisilin mengandung padatan 30%.

Keuntungan sediaan dalam bentuk suspensi : 1. ditujukan untuk bahan yang tidak dapat larut2. lebih stabil secara kimia jika dibandingkan

dengan larutan3. rasa yang tidak enak daripada obat dapat

ditutupi4. aksi terapi obat dapat diperpanjang5. merupakan bentuk sediaan yang ideal untuk

pasien yang sulit menelan 6. dapat mengurangi luas permukaan dari obat

yang dapat bersentuhan dengan lidah sehingga kurang pahit daripada bentuk larutan.

7. dosisnya dapat diatur

Kerugian sediaan dalam bentuk suspensi

1. tidak menguntungkan dari segi massa dan wadah yang besar

2. tidak stabil secara termodinamika

3. mudah membentuk caking/sedimentasi karena adanya gaya gravitasi

Komposisi Suspensi1. Zat aktif/bahan obat; zat yang dibuat dalam bentuk

suspensi adalah zat yang memiliki sifat fisika kimia antara lain sukar larut dalam air,lebih stabil dalam suspensi.

2. zat tambahan; bahan pensuspensi, pemanis, pengaroma, pewarna.1) bahan pensuspensi alam; umumnya digunakan GOM yang dapat mengembang atau mengikat air sehingga campuran tersebut membentuk mucilago/lendir. Dengan terbentuknya mucilago maka viskositas cairan akan bertambah besar dan akan menambah stabilitas suspensi. Contoh lain : gom acasia (gom arab), tragacanth, alginat, , PGS (campuran sama banyak PGA, gula dan tragakan). Jika digunakan PGS maka jumlah yang digunakan adalah 2% dari volume (untuk zat yang berkhasiat keras) dan 1% dari volume (untuk zat yang tidak berkhasiat keras)

2) bahan pensuspensi sintetik- derivat selulosa ; CMC ( carboxi methyl selulosa) dan hydroksi metilselulosa , golongan organik primer ; carbopol 934 merupakan serbuk putih

yang bereaksi asam dan sedikit larut dalam air. Biasanya digunakan kadar 1%.

• Sifat suspensi Disamping khasiat terapetik, stabilitas

kimia, kelanggengan sediaan, sifat2 lain yg lebih spesifik yg diinginkan oleh suatu suspensi farmasi adalah:

- s/ suspensi farmasi yg dibuat dgn tepat, mengendap secara lambat & harus rata lagi kalau dikocok.

- karakteristik suspensi hrs sdmk rupa, shg ukuran partikel dari suspensoid tetap agak konstan u/ waktu yg lama dlm penyimpanan.

- suspensi harus bisa dituang dari wadah dg cepat & homogen.

Ciri2 utama suspensi ini tgtg pd sifat fase terdispers, medium dispersi & bhn pembantu farmasi

STABILITAS SUSPENSISTABILITAS SUSPENSISalah satu masalah yang

dihadapi dalam proses pembuatan suspensi adalah cara memperlambat penimbunan partikel serta menjaga homogenitas partikel

Cara tersebut merupakan salah satu tindakan untuk menjaga stabilitas suspensi

STABILITAS SUSPENSI

Beberapa faktor yang mempengaruhi stabilitas suspensi ialah :

Ukuran PartikelKekentalan (Viskositas)Jumlah Partikel (Konsentrasi)Sifat atau Muatan Partikel

Ukuran Partikel• Ukuran partikel erat hubungannya

dengan luas penampang partikel tsb serta daya tekan ke atas dari cairan suspensi itu.

• Ukuran partikel berbanding terbalik dengan luas penampang

• Luas penampang partikel berbanding lurus dengan daya tekan ke atas

Kekentalan (Viskositas)

• Semakin kental suatu cairan, kecepatan alirannya akan semakin kecil

• Dengan menambah kekentalan/ viskositas cairan, gerakan turun partikel yang dikandungnya akan diperlambat

• Hukum Stokes :v = Kecepatan aliran

d = Diameter partikel ρ = Bobot jenis partikel ρ0 =Bobot jenis cairan

g = Gravitasi η = Viskositas cairan

d2 (ρ – ρ0) g V =

η

Jumlah Partikel (Konsentrasi)

• Partikel dalam jumlah besar akan sulit melakukan gerakan bebas karena sering terjadi benturan antara partikel tersebut.

• Benturan tsb akan menyebabkan terbentuknya endapan zat tsb, OKI semakin besar konsentrasi, semakin besar kemungkinan pengendapan dalam waktu singkat.

Sifat atau Muatan Partikel

• Suspensi kemungkinan besar terdiri dari campuran bahan yang tidak sama, shg ada kemungkinan terjadinya interaksi antar bahan, yang menghasilkan bahan yang sukar larut

• Stabilitas suspensi tidak mengalami agregasi dan tetap terdistribusi merata

• Jika dilihat dari faktor tsb, maka faktor konsentrasi dan sifat partikel tidak dapat diubah, yang dapat diubah/disesuaikan adalah ukuran partikel dan viskositas.

• Ukuran partikel diperkecil mixer, colloid mill, homogenizer dan mortir,

• Viskositas zat pengental yg disebut Suspending Agent, umumnya bersifat hidrokoloid

BAHAN PENSUSPENSI (SUSPENDING AGENT)

Bahan Pensuspensi dari Alam– Bahan Alam dari Jenis GOM– Bahan Pensuspensi Alam bukan GOM

Bahan Pensuspensi Sintetis– Derivat Selulosa– Golongan Organik Polimer

Bahan Alam Jenis GOM

• Sering disebut “Gom” atau “Hidrokoloid”, dapat larut atau mengembang atau mengikat air membentuk musilago atau lendir, dng demikian viskositas cairan bertambah dan meningkatkan stabilitas suspensi

• Kekentalan sangat dipengaruhi oleh panas, pH dan proses fermentasi bakteri.

• Meliputi : Akasia, Chondrus, Tragakan, Alginat

Akasia (Pulvis Gummi Arabic)

• Diperoleh dari eksudat tanaman Acasia sp

• Dapat larut dalam air, tidak larut dalam alkohol dan bersifat asam

• Viskositas optimum pada pH 5 – 9• Kekentalan musilago Gom Arab 35 %

kira-kira sama dengan gliserin• Mudah dirusak oleh bakteri sehingga

harus ditambahkan pengawet

Chondrus• Diperoleh dari tanaman Chondrus

crispus atau Gigartina mamilosa• Dapat larut dalam air, tidak larut

dalam alkohol, bersifat basa• Ekstraknya disebut “karagen”,

dipakai dalam industri makanan. Merupakan derivat sakarida sehingga mudah dirusak oleh bakteri (memerlukan pengawet)

Tragakan

• Eksudat tanaman Astragalus gummifera

• Sangat lambat terhidrasi shg biasa dilakukan pemanasan

• Musilagonya lebih kental daripada musilago Gom Arab

• Hanya baik sbg stabilisator suspensi, bukan sebagai emulgator

Algin

• Diperoleh dari beberapa spesies ganggang laut

• Di perdagangan terdapat dlm bentuk garam Na

• Merupakan senyawa organik yang mudah mengalami fermentasi bakteri (memerlukan pengawet)

• Kadar sebagai pensuspensi umumnya 1 – 2 %

Bahan Pensuspensi Alam Bukan Gom

• Tanah Liat• Yg sering digunakan untuk menambah

kestabilan suspensi yaitu bentonit, hectorite dan veegum

• Jika tanah liat dimasukkan dalam air, akan mengembang dan mudah bergerak jika dilakukan pengocokan (Tiksotrofi)

• Karena peristiwa tsb, kekentalan bertambah shg stabilitas suspensi lebih

baik

Bahan Pensuspensi Alam Bukan Gom

• Tanah liat tsb tidak larut dalam air shg penambahannya dengan menaburkan pada campuran suspensi

• Keuntungan : tidak dipengaruhi oleh suhu/panas dan fermentasi bakteri (karena merupakan senyawa anorganik bukan gol. Karbohidrat)

Bahan Pensuspensi Sintetis

• Derivat SelulosaTermasuk dalam gol.ini adalah metil selulosa (methosol, tylose), karboksimetilselulosa (CMC), hidroksimetilselulosa

• Golongan Organik PolimerYang paling terkenal adl

Carbophol 934

Derivat Selulosa

• Metil selulosa, CMC, hidroksi metil selulosa (biasanya diikuti angka yg menunjukkan kemampuan cairan pelarut untuk meningkatkan viskositasnya)

• Tidak diabsorpsi oleh usus halus dan tidak beracun

• Selain sbg pensuspensi juga sbg laksansia dan bahan penghancur dalam pembuatan tablet

Golongan Organik Polimer

• Yg paling terkenal Carbopol 934• Organik polimer berupa serbuk putih,

bereaksi asam, sedikit larut dalam air, tidak beracun dan tidak mengiritasi kulit

• Utk memperoleh viskositas yg baik diperlukan kadar ± 1 %

• Carbopol sangat peka terhadap panas dan dan elektrolit (menyebabkan penurunan viskositas)

PEMILIHAN BAHAN PENSUSPENSI

Bhn pensuspensi a/ substansi yg menaik-kan viskositas suspensi, shg memperlambat/menunda sedimentasi Pemilihan bahan pensuspensi yg tepat, dapat memberi kan aliran yg karakteristik pada sistem polifase.

Karakteristik bahan pensuspensi yg ideal adl :• Harus terapetik netral• Stabil secara kimia pada rentang pH yg luas• Menghasilkan viskositas memadai pada

konsentrasi yg rendah• Memberikan kestabilan fisika pada sistem polifase

Proses Pembasahan (Wetting)

• Kesulitan utama dlm pembuatan suspensi adl membasahi fase padat dng medium pendispersinya

• Bila daya gabung (afinitas) antara cairan dan padatan– Kuat : campuran mudah dibasahi– Lemah (tdk ada) : sukar utk dibasahi &

akan ada sudut kontak antara cairan dan padatan

Sudut Kontak• Sudut Kontak adl hasil dari

kesetimbangan 3 tegangan antarmuka yg ada yaitu antara :– Cairan & fase uap– Cairan & padatan– Padatan & fase uap

• Jadi teg.antarmuka disebabkan oleh adanya kekuatan antar molekul yg tidak seimbang antara 2 fase

• Padatan yg mudah dibasahi oleh air disebut hidrofil (liofobik),juga dapat meningkatkan viskositas suspensi yg mediumnya air, dpt ditambahkan ke suspensi tanpa m’gunakan pembasah

• Padatan yg sukar dibasahi disebut hidrofob,sulit didispersikan dan sering mengapung di permukaan cairan,tdk meningkatkan viskositas suspensi

• U/ bhn2 yg ringan spt MgO, Mg Sub Carb. Yg merupakan serbuk ringan dpt disuspensi tanpa zat tambahan.

• Sedangkan Carbo adsorbens yg digunakan sbg obat diare (berfungsi u/ mengadsorpsi toksin & bakteri),

juga tdk ditambahkan lendir, karena akan mengurangi daya kerjanya.

Cara mengerjakan Obat dalam Suspensi

Suspensi dapat dibuat dengan metode sbb :

• Metode Dispersi• Metode Presipitasi

Metode Dispersi• Bl fase terdispersi memp. afinitas thd

pembawa ---- berarti mudah dibasahi oleh pembawa tsb.

• Bl fase terdispers cenderung menjadi satu atau mengambang diatas pembawa ------- maka serbuk hrs dibasahi dg pembasah lalu + pembawa. Sbg pembasah: alkohol, gliserin & cairan higroskopis lain (bl air sbg pembawa). Bhn tsb berfungsi menggantikan udara di-celah2 partikel ----- mendispersikan partikel tersebut kemudian terjadi penetrasi medium dispersi ke dalam serbuk.

Metode Dispersi (Pembuatan)• Skala besar: saat pembasah

dicampur dengan partikel menggunakan alat spt penggiling koloid (mixer)

• Skala kecil (apotik): serbuk obat + bhn lain dicampur dlm mortir, kemudian basahi dengan medium dispersi (sudah ditambah komponen formulasi yang larut)---- aduk rata sebelum penambahan pembawa berikutnya, lalu tambah pembawa sampai volume suspensi.

Metode Presipitasi ( ada 3)

1. Dengan menggunakan pelarut organikObat yg tidak larut dlm air dilarutkan dlm pelarut organik spt etanol, propilen glikol, polietilen glikolFase organik yang mengandung padatan ini kemudian dilarutkan ke dlm air suling shg obatnya mengendap

Metoda Presipitasi2. Metoda perubahan pH medium

Ini berlaku untuk obat yang kelarutannya tergantung pHcontoh: suspensi estradiol dibuat larutan pekat dlm alkali (KOH/NaOH), lalu tambahkan larutan asam lemah spt As.Asetat ---estradiol mengendap dan terbagi halus.

Metoda Presipitasi

3. Metoda dekomposisi rangkapMerupakan proses kimia sederhana.contoh: seng sulfida dan sulfur melalui pencampuran seng sulfat dengan larutan polisulfida

Sistem Pembentukan Suspensi

• Sistem FlokulasiPartikel flokulasi terikat lemah, cepat mengendap dan pada penyimpanan tidak terjadi cake dan mudah tersuspensi kembali

• Sistem DeflokulasiPartikel deflokulasi mengendap perlahan dan akhirnya membentuk sedimen, terjadi agregasi, dan akhirnya terbentuk cake yg sukar tersuspensi kembali

Flokulasi :

• Partikel merupakan agregat yg bebas• Sedimentasi terjadi cepat, partikel

mengendap sbg flok• Sedimen dlm keadaan terbungkus dan

bebas• Sedimen tidak membentuk cake yg

keras dan mudah terdispersi kembali• Wujud suspensi kurang bagus, di atas

sedimen terjadi daerah cairan yg jernih dan nyata

Deflokulasi :

• Partikel suspensi dalam keadaan terpisah satu dng yang lainnya

• Sedimentasi terjadi lambat, masing-masing partikel mengendap terpisah dan partikel berada dalam ukuran paling kecil

• Sedimen terbentuk lambat

Deflokulasi :• Akhirnya terbentuk cake yg keras dan sukar

tersuspensi kembali• Wujud suspensi bagus karena zat tersuspensi

dalam waktu relatif lama. Terlihat bahwa ada endapan dan cairan atas berkabut

Untuk menahan pembentukan cake tsb, digunakan bhn pensuspensi yang memberikan viskositas sbg bhn pembantu. Bahan ini akan menghambat pengendapan partikel dengan fungsi sbg penghalang energi, yang memperkecil interaksi antar partikel dan membentuk flok.

Pemilihan bahan pensuspensi tsb meliputi: koloid pelindung, bhn2 penginduksi viskositas, surfaktan, & bhn pendispersi. Kombinasi bahan ini digunakan untuk memperoleh sifat aliran yang diinginkan.

Formulasi Suspensi

• Penggunaan “structured vehicle” utk menjaga partikel deflokulasi dlm suspensi. Structured vehicle adlh larutan hidrokoloid spt tilose, gom, bentonit dll

• Penggunaan prinsip-prinsip flokulasi utk membentuk flok, meskipun cepat mengendap, tapi mudah disuspensikan kembali dng pengocokan ringan

Pembuatan suspensi sistem flokulasi

• Partikel diberi zat pembasah dan dispersi medium

• Ditambahkan zat pemflokulasi, biasanya larutan elektrolit, surfaktan atau polimer

• Diperoleh suspensi flokulasi sbg produk akhir

• Jika dikehendaki, agar flok yg terjadi tidak cepat mengendap, ditambah Structured Vehicle

• Produk akhir yg diperoleh adl suspensi flokulasi dlm structured vehicle

Pembuatan suspensi sistem flokulasi

• Bahan pemflokulasi yg digunakan dapat berupa larutan elektrolit, surfaktan atau polimer

• Utk partikel bermuatan positif digunakan zat pemflokulasi bermuatan negatif dan sebaliknya

• Cth : utk suspensi Bi-Subnitrat (+) digunakan kalium fosfat monobase (-)

Sistem flokulasi ini dimaksudkan untuk penggunaan oral, parenteral, optalmik atau topikal --- hasil tdk memuaskan karena kurang mengalir shg partikel berkelompok. Sifat ini diperbaiki dengan penambahan koloid pelindung.

Bahan2 penolong yang digunakan pada pembuatan suspensi a.l pengawet, pewarna, pengharum dan pemberi rasa.

Umumnya pewarna, pengharum dan pemberi rasa digunakan dlm jumlah kecil yg dpt bercampur dg pembawanya

Bahan Pengawet• Utk menambah stabilitas suspensi,

terutama yg menggunakan hidrokoloid alam karena mudah rusak oleh bakteri

• Dpt digunakan butil para benzoat (1:1250), etil parabenzoat (1:500), propil parabenzoat (1:4000), Nipasol, Nipagin ± 1 %

• Banyak juga digunakan garam kompleks merkuri, karena hanya diperlukan dlm jumlah kecil, tidak toksis dan tidak mengiritasi

• Cth:Fenil Merkuri nitrat, Fenil Merkuri Klorida, Fenil Merkuri Asetat

Penilaian Stabilitas Suspensi

• Volume Sedimentasiperbandingan antara volume sedimentasi akhir (Vu) thd volume mula-mula suspensi (Vo) sebelum mengendap

• Derajat Flokulasiperbandingan antara vol.sedimen akhir dari suspensi flokulasi (Vu) terhadap vol.sedimen akhir suspensi deflokulasi (Voc)

• Metode ReologiBerhub.dengan faktor sedimentasi dan redispersibilitas,membantu prilaku pengendapan,mengatur pembawa dan susunan partikel utk tujuan perbandingan

• Perubahan Ukuran PartikelDigunakan cara freeze-thaw cycling, yaitu temperatur diturunkan sampai titik beku, lalu dinaikkan sampai mencair kembali

Penilaian Stabilitas Suspensi

Pengemasan & Penyimpanan

• Semua suspensi harus dikemas dlm wadah mulut lebar yg mempunyai ruang udara yg memadai di atas cairan, shg dapat dikocok dan mudah dituang

• Kebanyakan suspensi harus disimpan dlm wadah yg tertutup rapat dan terlindung dr pembekuan, panas berlebihan dan cahaya

Pengemasan & Penyimpanan

• Suspensi perlu dikocok setiap kali sebelum digunakan, utk menjamin distribusi zat padat yg merata dlm pembawa,shg dosis yg diberikan setiap kali tepat dan seragam

Contoh2 Suspensi

1. Suspensi oral antasida2. Suspensi oral anthelmintika3. Suspensi oral anti bakteri/

antibiotika4. Dll.

• 1 CMC = 10 PGA• 1 PGS = 4 PGA• 2,5 PGS= 10 PGA• 1 CMC + air panas 20 kalinya