survei perilaku peduli lingkungan hidup 2013 perilaku peduli...serta tata cara pengisian kuesioner....

64
SPPLH 2013 SURVEI PERILAKU PEDULI LINGKUNGAN HIDUP 2013 Buku II. Pedoman Pencacahan BADAN PUSAT STATISTIK

Upload: vokhanh

Post on 13-May-2018

265 views

Category:

Documents


7 download

TRANSCRIPT

Page 1: SURVEI PERILAKU PEDULI LINGKUNGAN HIDUP 2013 Perilaku Peduli...serta tata cara pengisian kuesioner. ... Pengelolaan Sampah, mencakup antara lain perlakuan terhadap sampah, frekuensi

SPPLH 2013

SURVEI

PERILAKU PEDULI

LINGKUNGAN HIDUP 2013

Buku II. Pedoman Pencacahan

BADAN PUSAT STATISTIK

Page 2: SURVEI PERILAKU PEDULI LINGKUNGAN HIDUP 2013 Perilaku Peduli...serta tata cara pengisian kuesioner. ... Pengelolaan Sampah, mencakup antara lain perlakuan terhadap sampah, frekuensi
Page 3: SURVEI PERILAKU PEDULI LINGKUNGAN HIDUP 2013 Perilaku Peduli...serta tata cara pengisian kuesioner. ... Pengelolaan Sampah, mencakup antara lain perlakuan terhadap sampah, frekuensi

Pedoman Pencacahan SPPLH 2013 i

KATA PENGANTAR

Buku pedoman ini merupakan acuan bagi petugas lapangan dalam melaksanakan

pengumpulan data Survei Perilaku Peduli Lingkungan Hidup (SPPLH) 2013. Fokus utama buku ini adalah

bagaimana menjaring informasi perilaku rumah tangga, baik yang ramah lingkungan maupun yang

merusak lingkungan. Oleh karena itu, buku ini juga dilengkapi dengan konsep definisi yang digunakan

serta tata cara pengisian kuesioner.

Kegiatan SPPLH 2013 dilaksanakan untuk mendapatkan data yang berkaitan dengan perilaku

peduli lingkungan hidup pada skala rumah tangga. Kegiatan ini merupakan salah satu bentuk kepedulian

BPS terhadap kondisi lingkungan hidup di Indonesia. Agar mendapatkan data yang berkualitas, para

petugas lapangan diharapkan mempelajari secara seksama dan mengikuti petunjuk yang dijelaskan

dalam buku Pedoman Pencacahan ini.

Selamat bertugas.

Jakarta, Mei 2013

Direktur Statistik Ketahanan Sosial

M. Sairi Hasbullah, M.A

NIP. 19580523 198103 1 011

Page 4: SURVEI PERILAKU PEDULI LINGKUNGAN HIDUP 2013 Perilaku Peduli...serta tata cara pengisian kuesioner. ... Pengelolaan Sampah, mencakup antara lain perlakuan terhadap sampah, frekuensi

ii Pedoman Pencacahan SPPLH 2013

Page 5: SURVEI PERILAKU PEDULI LINGKUNGAN HIDUP 2013 Perilaku Peduli...serta tata cara pengisian kuesioner. ... Pengelolaan Sampah, mencakup antara lain perlakuan terhadap sampah, frekuensi

Pedoman Pencacahan SPPLH 2013 iii

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.......................................................................................................................... i

DAFTAR ISI ...................................................................................................................................... iii

I. PENDAHULUAN ....................................................................................................................... 1

1.1. Latar Belakang ................................................................................................................... 1

1.2. Tujuan ................................................................................................................................ 1

1.3. Landasan Hukum ............................................................................................................... 2

1.4. Ruang Lingkup ................................................................................................................... 2

1.5. Jenis Data yang Dikumpulkan ........................................................................................... 2

1.6. Instrumen yang Digunakan ................................................................................................ 3

1.7. Jadwal Kegiatan ................................................................................................................ 4

II. URAIAN TUGAS PENCACAH DAN TATA CARA PENCACAHAN .......................................... 5

2.1. Tugas dan Tanggung Jawab ............................................................................................ 5

2.1.1. Pencacah Lapangan (PCL) ................................................................................... 5

2.1.2. Pengawas/Pemeriksa (PML) ................................................................................. 5

2.2. Tata Cara Pencacahan .................................................................................................... 6

2.2.1. Persiapan Lapangan ............................................................................................. 6

2.2.2. Metode Pencacahan ............................................................................................. 7

III. PENGISIAN DAFTAR SPPLH.13 DSRT .................................................................................. 8

3.1. Konsep Definisi dan Cara Pengisian Daftar SPPLH13.DSRT .......................................... 8

3.1.1. Blok I. Keterangan Tempat .......................................................................... 8

3.1.2. Blok II. Rekapitulasi Rumah Tangga ............................................................ 8

3.1.3. Blok III. Keterangan Petugas ......................................................................... 8

3.1.4. Blok IV. Catatan ............................................................................................. 8

3.1.5. Blok V. Keterangan Rumah Tangga Terpilih ................................................. 8

IV. PENGISIAN DAFTAR SPPLH13.RT ........................................................................................ 10

4.1 Tata Cara Pengisian Daftar SPPLH13.RT ....................................................................... 10

4.2 Konsep Definisi dan Cara Pengisian Daftar SPPLH13.RT ............................................... 12

4.2.1. Blok I. Keterangan Tempat ............................................................................. 12

4.2.2. Blok II. Ringkasan ........................................................................................... 12

4.2.3. Blok III. Keterangan Petugas ............................................................................ 13

4.2.4. Blok IV. Keterangan Anggota Rumah Tangga ................................................. 13

4.2.5. Blok V. Perumahan ......................................................................................... 24

4.2.6. Blok VI. Pemanfaatan Energi ........................................................................... 28

4.2.7. Blok VII. Pengelolaan Sampah .......................................................................... 33

Page 6: SURVEI PERILAKU PEDULI LINGKUNGAN HIDUP 2013 Perilaku Peduli...serta tata cara pengisian kuesioner. ... Pengelolaan Sampah, mencakup antara lain perlakuan terhadap sampah, frekuensi

iv Pedoman Pencacahan SPPLH 2013

4.2.8. Blok VIII. Pemanfaatan Air ................................................................................. 37

4.2.9. Blok IX. Penggunaan Transportasi ................................................................... 41

4.2.10. Blok X. Peduli Lingkungan Sekitar ................................................................. 45

4.2.11. Blok XI. Pengetahuan Perilaku Peduli Lingkungan .......................................... 46

4.2.12. Blok XII. Gambaran Kondisi Ekonomi ............................................................... 48

4.2.12. Blok XIII. Catatan ............................................................................................... 49

LAMPIRAN ........................................................................................................................................ 61

Page 7: SURVEI PERILAKU PEDULI LINGKUNGAN HIDUP 2013 Perilaku Peduli...serta tata cara pengisian kuesioner. ... Pengelolaan Sampah, mencakup antara lain perlakuan terhadap sampah, frekuensi

Pedoman Pencacahan SPPLH 2013 1

I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Pemanasan global dan perubahan iklim yang melanda dunia memberikan dampak serius pada

kehidupan sosial, ekonomi, lingkungan serta budaya. Pemanasan global dan perubahan iklim yang

terjadi tidak hanya ditimbulkan oleh rangkaian kejadian alam biasa, akan tetapi lebih diakibatkan oleh

perilaku manusia. Hasil kajian Intergovernmental Panel on Climate Change (IPCC) pada tahun 2007

memastikan bahwa perubahan iklim global terjadi akibat atmosfer bumi dipenuhi oleh Gas Rumah Kaca

(GRK), seperti karbon dioksida (CO2) dan metana (CH4). Gas karbon dioksida dihasilkan dari proses

pembakaran bahan bakar fosil yang digunakan oleh kendaraan bermotor dan industri serta gas hasil

kebakaran hutan, sementara gas metana dihasilkan dari aktivitas pembuangan sampah dan peternakan.

Ditegaskannya perilaku manusia sebagai penyebab utama timbulnya pemanasan global dan perubahan

iklim menjadi tantangan tersendiri bagi pemerintah Indonesia, sebagai negara terpadat keempat di

dunia, untuk menjadikan penduduknya lebih berperilaku peduli lingkungan.

Pada dasarnya kepedulian penduduk terhadap lingkungan tidak dapat tercipta dengan sendirinya.

Diperlukan berbagai perangkat untuk mewujudkannya, seperti penegakan hukum, infrastruktur yang

memadai, dan program-program edukasi. Perangkat tersebut akan lebih tepat guna baik pada saat

perencanaan, monitoring maupun evaluasi, jika data terkait sejauh mana kepedulian penduduk terhadap

lingkungannya diketahui.

Sebagai lembaga yang bertanggung jawab atas tersedianya data yang diperlukan untuk

perencanaan pembangunan di berbagai bidang baik sektoral maupun lintas sektoral, Badan Pusat

Statistik (BPS) berupaya menyediakan data mengenai perilaku penduduk yang merusak atau mencemari

lingkungan hidup maupun perilaku penduduk yang ramah lingkungan. Untuk itu BPS melakukan Survei

Perilaku Peduli Lingkungan Hidup (SPPLH) 2013 dengan pendekatan rumah tangga.

SPPLH 2013 adalah survei terkait perilaku peduli lingkungan hidup yang pertama kali dilakukan

oleh BPS. Oleh karena itu, buku pedoman ini disusun untuk memberikan panduan kerja bagi para

petugas lapangan SPPLH2013. Dengan mempelajari secara seksama dan mengikuti petunjuk yang

dijelaskan dalam buku Pedoman Pencacahan ini diharapkan para petugas dapat melaksanakan tugas

dengan sebaik-baiknya sehingga dapat menghasilkan data yang berkualitas.

1.2. Tujuan

Tujuan pelaksanaan SPPLH 2013 adalah untuk mendapatkan data lingkungan hidup skala mikro

yaitu pada level rumah tangga. Karakteristik data yang ingin diperoleh adalah data yang

menggambarkan perilaku rumah tangga terhadap lingkungan hidup baik perilaku ramah ataupun yang

sifatnya merusak lingkungan hidup, baik secara langsung atau tidak langsung berdampak pada

lingkungan.

Data yang dihasilkan diharapkan dapat memberi masukan untuk perencanaan program-program

kerja pemerintah di bidang lingkungan hidup dengan sasaran rumah tangga, sekaligus untuk memonitor

Page 8: SURVEI PERILAKU PEDULI LINGKUNGAN HIDUP 2013 Perilaku Peduli...serta tata cara pengisian kuesioner. ... Pengelolaan Sampah, mencakup antara lain perlakuan terhadap sampah, frekuensi

2 Pedoman Pencacahan SPPLH 2013

dan mengevaluasi program pembangunan di bidang lingkungan hidup.

1.3. Landasan Hukum

Pelaksanaan SPPLH 2013 didasarkan pada :

1. Undang Undang Nomor 16 Tahun 1997 tentang Statistik;

2. UU Nomor 32 tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup.

3. Peraturan Pemerintah Nomor 51 Tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Statistik;

4. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 86 Tahun 2007 tentang Kedudukan, Tugas,

Fungsi, Kewenangan, Susunan Organisasi dan Tata Kerja Lembaga Pemerintah Non

Departemen;

5. Keputusan Kepala BPS Nomor 007 Tahun 2008 tentang Struktur Organisasi dan Tata Kerja BPS;

1.4. Ruang Lingkup

SPPLH 2013 dilaksanakan di seluruh kabupaten/kota dengan sampel sebanyak 75.000 rumah

tangga.

1.5. Jenis Data yang Dikumpulkan

Data yang dikumpulkan dalam SPPLH 2013 mencakup:

1. Keterangan Anggota Rumah Tangga (ART), mencakup antara lain nama, hubungan dengan

kepala rumah tangga, jenis kelamin, umur, status perkawinan, ijazah tertinggi yang dimiliki, jenis

penyuluhan/pelatihan terkait lingkungan yang pernah diikuti, kegiatan utama, sarana angkutan

yang biasa digunakan untuk menunjang kegiatan utama dan jenis bahan bakarnya, perilaku

merokok, jenis dan jumlah rokok yang dikonsumsi, serta kebiasaan ART membuang sampah di

rumah.

2. Perumahan, mencakup antara lain status pengguasaan bangunan tempat tinggal, luas tanah,

luas tanah yang tidak tertutup semen/bangunan, ketersediaan fasilitas buang air besar, jenis

kloset dan penggunaan flush, tempat pembuangan akhir tinja, pemanfaatan cahaya matahari,

usaha menanam/memelihara tanaman di rumah, dan ketersediaan area resapan air.

3. Pemanfaatan Energi, mencakup antara lain sumber bahan bakar untuk memasak, kebiasaan

menutup panci pada saat memasak, sumber penerangan utama, daya listrik terpasang, jumlah

lampu yang terpasang di rumah, jumlah lampu yang dinyalakan pada siang hari, penggunaan

lampu hemat energi, penguasaan/penggunaan alat elektronik dan kebiasaan mematikan alat

elektronik yang tidak digunakan, frekuensi menyalakan AC di bawah 250C, dan usaha

mengurangi pemakaian listrik.

4. Pengelolaan Sampah, mencakup antara lain perlakuan terhadap sampah, frekuensi melakukan

pemilahan sampah, perlakuan terhadap sampah yang mengandung bahan berbahaya dan

beracun, serta perlakuan terhadap barang bekas layak pakai.

5. Pemanfaatan Air, mencakup antara lain sumber air utama yang digunakan untuk kegiatan rumah

tangga, pemanfaatan air bekas mencuci/wudhu/dll, fasilitas mandi yang digunakan, penggunaan

instalasi air, cara penggunaan air untuk mencuci alat makan/buah/sayuran, cara mencuci dan

membilas pakaian, perilaku membiarkan air mengalir, dan usaha mengurangi pemakaian air.

Page 9: SURVEI PERILAKU PEDULI LINGKUNGAN HIDUP 2013 Perilaku Peduli...serta tata cara pengisian kuesioner. ... Pengelolaan Sampah, mencakup antara lain perlakuan terhadap sampah, frekuensi

Pedoman Pencacahan SPPLH 2013 3

6. Penggunaan Transportasi, mencakup antara lain jumlah kendaraan bermotor yang

dikuasai/digunakan, perilaku penggunaan kendaraan bermotor, jenis pemeliharaan/ perawatan

kendaraan bermotor (perawatan mesin, dan pemeriksaan tekanan ban), serta usaha mengurangi

penggunaan kendaraan bermotor.

7. Peduli Lingkungan Sekitar, mencakup antara lain keikutsertaan ART pada kegiatan kerja bakti

di lingkungan rumah, keberadaan pencemaran dan jenisnya, dan upaya menanggulangi

pencemaran.

8. Pengetahuan Perilaku Peduli Lingkungan, mencakup antara lain pengetahuan responden akan

pencemaran udara, pemanasan suhu bumi, pemborosan air, penyediaan area resapan air,

penghematan listrik dan bahan bakar, perlakuan terhadap sampah dan sampah yang

mengandung bahan kimia, dan sumber informasi pengetahuan yang dimiliki responden.

1.6. Instrumen yang Digunakan

Instrumen yang digunakan dalam pelaksanaan lapangan SPPLH 2013 terdiri dari tiga jenis buku

pedoman dan dua jenis kuesioner. Jenis dan kegunaan masing-masing instrumen dijelaskan dalam

Tabel 1.1

Tabel 1.1 Jenis dan Kegunaan Instrumen SPPLH 2013

No Instrumen Kegunaan Digunakan Oleh

(1) (2) (3) (4)

1.

Buku Pedoman

Buku I. Pedoman

Kepala BPS Provinsi

dan Kepala BPS

Kabupaten/Kota

Merupakan acuan bagi Kepala BPS

Provinsi dan Kepala BPS

Kabupaten/Kota dalam melaksana-kan

pendataan SPPLH 2013

Kepala BPS Provinsi dan

Kepala BPS Kabupaten/

Kota

2. Buku II. Pedoman

Pencacahan

Merupakan acuan bagi pencacah

dalam melaksanakan pendataan

SPPLH 2013

Pencacah (PCL) dan

Pengawas/Pemeriksa (PML)

3. Buku III. Pedoman

Pengawasan

Merupakan acuan bagi pengawas/

pemeriksa dalam mengawasi/

memeriksa pendataan SPPLH di

lapangan

PML

4.

Kuesioner

SPPLH13.DSRT

Daftar Sampel Rumah Tangga Terpilih

SPPLH 2013. Setiap daftar berisi

sepuluh (10) rumah tangga sampel

yang dipilih hasil updating listing

Susenas Triwulan II 2013.

PML dan PCL

Page 10: SURVEI PERILAKU PEDULI LINGKUNGAN HIDUP 2013 Perilaku Peduli...serta tata cara pengisian kuesioner. ... Pengelolaan Sampah, mencakup antara lain perlakuan terhadap sampah, frekuensi

4 Pedoman Pencacahan SPPLH 2013

5.

SPPLH13.RT

Pencacahan Rumah Tangga

PCL

1.7. Jadwal Kegiatan

Pelaksanaan SPPLH 2013 terdiri dari beberapa tahap kegiatan yang dilaksanakan di BPS Pusat

dan daerah. Berikut tabel kegiatan beserta jadwal SPPLH 2013 :

Kegiatan Jadwal

A. Persiapan

1. Penyempurnaan pedoman dan kuesioner

2. Pencetakan kuesioner dan buku pedoman SPPLH

3. Pengiriman kuesioner dan buku pedoman SPPLH ke

daerah

4. Workshop Intama

5. Pelatihan Innas

6. Pelatihan Petugas

7. Supervisi Pelatihan

B. Pelaksanaan

8. Pencacahan rumah tangga sampel

9. Pengawasan/pemeriksaan

10. Penyerahan hasil pencacahan ke BPS Kab/Kota

C. Pengolahan

11. Receiving & Batching

12. Pengolahan data (editing, coding, entry, validasi) dan

pengecekan kualitas data di BPS Kab/Kota

13. Pengiriman data ke BPS Provinsi

14. Pengecekan kualitas data dan kelengkapan data oleh

BPS Provinsi

15. Pengiriman raw data ke Pusat

16. Kompilasi data di Pusat

D. Evaluasi Hasil dan Publikasi

17. Evaluasi dan pembahasan hasil

18. Publikasi

22 Mar - 26 Apr 2013

6 -12 Mei 2013

13 - 24 Mei 2013

3 - 4 Juni 2013

17 - 20 Juni 2013

24 - 30 Juni 2013

24 - 30 Juni 2013

1 - 15 Juli 2013

1 - 20 Juli 2013

15 - 25 Jui 2013

15 - 25 Juli 2013

20 Juli - 20 Agust 2013

21 - 23 Agust 2013

26 - 30 Agust 2013

2 - 6 Agust 2013

9 - 20 September 2013

Okt - Nov 2013

Desember 2013

Page 11: SURVEI PERILAKU PEDULI LINGKUNGAN HIDUP 2013 Perilaku Peduli...serta tata cara pengisian kuesioner. ... Pengelolaan Sampah, mencakup antara lain perlakuan terhadap sampah, frekuensi

Pedoman Pencacahan SPPLH 2013 5

II URAIAN TUGAS PENCACAH DAN TATA CARA PENCACAHAN

2.1 Tugas dan Tanggung Jawab

2.1.1 Pencacah Lapangan (PCL)

Secara umum tugas pencacah adalah sebagai berikut :

1) Mengikuti pelatihan petugas lapangan SPPLH 2013;

2) Menerima identitas rumah tangga sampel terpilih yang disiapkan oleh Pengawas/Pemeriksa pada

setiap blok sensus yang menjadi tanggung jawabnya;

3) Menelusuri rumah tangga sampel bersama Pengawas/Pemeriksa;

4) Melakukan wawancara terhadap responden pada rumah tangga sampel dengan Daftar

SPPLH13.RT berdasarkan Daftar SPPLH13.DSRT;

5) Menjalin kerja sama dengan Pengawas/Pemeriksa dan semua responden;

6) Melakukan kunjungan ulang untuk wawancara yang belum selesai;

7) Mengoreksi dan memastikan kewajaran serta kelengkapan isian untuk meyakinkan bahwa semua

pertanyaan telah diajukan ke responden dan semua jawaban responden telah dicatat dengan

benar;

8) Mendiskusikan masalah yang ditemui dalam pelaksanaan lapangan bersama

Pengawas/Pemeriksa;

9) Menyerahkan seluruh dokumen hasil pencacahan kepada Pengawas/Pemeriksa secara bertahap,

tanpa menunggu satu Blok Sensus selesai semuanya dan mematuhi jadwal yang telah

ditentukan.

2.1.2 Pengawas/Pemeriksa (PML)

Untuk meningkatkan efektifitas pelaksanaan lapangan serta mengurangi kesalahan yang mungkin

terjadi, maka harus dilaksanakan pengawasan lapangan. Tugas pokok dalam pengawasan lapangan ini

meliputi pengawasan pelaksanaan pencacahan dan pemeriksaan hasil-hasilnya.

Secara umum rangkaian tugas pemeriksa adalah sebagai berikut :

1) Seorang PML akan membawahi sekitar 3 PCL.

2) Mengikuti pelatihan petugas lapangan SPPLH 2013.

3) Membuat jadwal pengawasan lapangan untuk setiap pencacah.

4) Mengkoordinir pelaksanaan pencacahan pada semua PCL yang menjadi tanggung jawabnya.

5) Mendampingi setiap PCL saat melakukan pencacahan. Pendampingan dimulai dari pencacah

yang dinilai paling lemah dan dilakukan sedini mungkin pada awal pencacahan, sehingga

kesalahan-kesalahan yang mungkin terjadi dapat dihindari.

6) Mengawasi pelaksanaan lapangan hingga periode pencacahan berakhir.

7) Jika terdapat rumah tangga nonrespon atau tidak ditemukan, maka PML wajib memverifikasi

lapangan untuk benar-benar memastikan bahwa rumah tangga tersebut memang berstatus

nonrespon.

Page 12: SURVEI PERILAKU PEDULI LINGKUNGAN HIDUP 2013 Perilaku Peduli...serta tata cara pengisian kuesioner. ... Pengelolaan Sampah, mencakup antara lain perlakuan terhadap sampah, frekuensi

6 Pedoman Pencacahan SPPLH 2013

8) Membantu memecahkan masalah yang ditemui PCL dalam pelaksanaan pencacahan.

9) Memeriksa hasil pencacahan yang dilakukan PCL.

10) Mengumpulkan dokumen hasil pencacahan (Daftar SPPLH13.RT dan SPPLH13.DSRT) dan

diserahkan kepada BPS Kabupaten untuk dilakukan pengolahan.

11) Melaksanakan seluruh tugas sesuai jadwal yang telah ditentukan.

2.2 Tata Cara Pencacahan

Sebelum melakukan pencacahan para petugas harus menyiapkan perlengkapan, mencari

informasi situasi dan kondisi wilayah tugas, menemukan rumah tangga sampel, dan menemui responden

untuk dilakukan wawancara dengan metode pendataan yang telah ditentukan.

2.2.1 Persiapan Lapangan

Sebelum melakukan pencacahan petugas harus melakukan persiapan terkait dokumen

perlengkapan, informasi situasi dan kondisi wilayah tugas, koordinasi, dan komunikasi dengan BPS

kabupaten/kota dan pejabat wilayah tugas, serta mengetahui lokasi responden.

Dokumen dan Perlengkapan

Dokumen, bahan dan perlengkapan yang perlu dipersiapkan adalah:

1. Peta Blok Sensus terpilih

2. Daftar Updating Susenas Triwulan II 2013 (VSEN13.P)

3. Buku II Pedoman Pencacahan SPPLH 2013

4. Daftar SPPLH13.DSRT

5. Daftar SPPLH13.RT

6. Pensil hitam, rautan, penghapus, dan lain-lain

7. Surat tugas atau surat pengantar (dengan cap/stempel dari aparat setempat).

8. Dokumen-dokumen, bahan, dan perlengkapan tersebut harus diyakinkan tidak ada yang kurang,

baik dalam hal jumlah maupun kondisinya.

Informasi Situasi dan Kondisi Lapangan

Situasi dan kondisi lapangan adalah faktor yang dapat mempengaruhi kelancaran pelaksanaan

lapangan. Oleh karena itu, para petugas sebaiknya segera mencari informasi yang diperlukan, seperti:

1) Letak geografis wilayah tugas.

2) Ketersediaan transportasi ke lokasi pencacahan. Untuk mengantisipasi apabila ada lokasi

pencacahan yang membutuhkan biaya dan waktu khusus.

3) Profil masyarakat pada wilayah yang akan dituju untuk menerapkan teknik wawancara yang tepat

digunakan.

Koordinasi dan Komunikasi dengan BPS Kabupaten/Kota dan Pejabat Wilayah Tugas

Sebelum mulai bertugas, koordinasi dan komunikasi antara pencacah dengan

pengawas/pemeriksa dan BPS Kabupaten/Kota harus tetap dilakukan baik dari ketersediaan dokumen,

permasalahan lapangan, dan kelengkapan surat tugas.

Page 13: SURVEI PERILAKU PEDULI LINGKUNGAN HIDUP 2013 Perilaku Peduli...serta tata cara pengisian kuesioner. ... Pengelolaan Sampah, mencakup antara lain perlakuan terhadap sampah, frekuensi

Pedoman Pencacahan SPPLH 2013 7

Sebelum mengunjungi rumah tangga sampel, petugas harus melakukan koordinasi dengan pejabat di

wilayah tugas (termasuk Ketua RT/RW atau Lurah/Kepala Desa/Kepala Dusun). Kepada pejabat di

wilayah tugas, petugas harus memperkenalkan diri dengan menunjukkan surat tugas, memberikan

penjelasan pelaksanaan SPPLH 2013 baik terkait tujuan, hal-hal yang akan dilakukan pada saat survei,

dan rumah tangga yang menjadi sampel, serta meminta ijin untuk melaksanakan kegiatan SPPLH 2013

pada jadwal yang telah ditentukan.

Menemukan Lokasi Rumah Tangga Terpilih

Pelaksanaan pencacahan rumah tangga dilakukan oleh Pencacah berdasarkan identitas rumah

tangga sampel pada SPPLH13.DSRT, VSEN13.P, dan sketsa peta blok sensus, dengan cara :

1) Mengidentifikasi alamat atau satuan lingkungan setempat seperti RT, RW, Dusun, Nama Jalan

atau Gang sesuai isian pada Blok V Kolom (7) Daftar SPPLH13.DSRT.

2) Mengidentifikasi letak nomor bangunan fisik rumah tangga sampel (Blok V kolom (3)

SPPLH13.DSRT) pada Blok V Kolom (2) Daftar VSEN13.P

3) Mengidentifikasi nama kepala rumah tangga tetangganya, yaitu nama kepala rumah tangga pada

Blok V Kolom (5) Daftar VSEN13.P yang berada di atas dan di bawah nama kepala rumah tangga

sampel (meyakinkan posisi rumah tangga). Mengidentifikasi letak nomor bangunan fisik rumah

tangga sampel pada sketsa peta blok sensus.

2.2.2 Metode Pencacahan

Pencacahan di setiap rumah tangga terpilih dilakukan melalui wawancara langsung antara

pencacah lapangan (PCL) dengan responden. Responden yang diwawancarai adalah anggota rumah

tangga yang bertanggung jawab/pengambil keputusan atas pengeluaran rumah tangga (baik

pengeluaran makanan maupun non makanan). Dalam hal ini diutamakan kepala rumah tangga,

pasangannya atau ART dewasa (15 tahun keatas) dan tidak diperkenankan mewawancarai

tetangga dari rumah tangga responden. Gunakan kecakapan, kesabaran, dan keramahan selama

berwawancara.

Page 14: SURVEI PERILAKU PEDULI LINGKUNGAN HIDUP 2013 Perilaku Peduli...serta tata cara pengisian kuesioner. ... Pengelolaan Sampah, mencakup antara lain perlakuan terhadap sampah, frekuensi

8 Pedoman Pencacahan SPPLH 2013

III PENGISIAN DAFTAR SPPLH13.DSRT

3.1 Konsep Definisi dan Cara Pengisian Daftar SPPLH13.DSRT

Daftar SPPLH13.DSRT merupakan daftar yang berisi sampel rumah tangga terpilih kegiatan

SPPLH 2013 dalam satu blok sensus. Daftar SPPLH13.DSRT terdiri dari 5 blok, yaitu: Blok I adalah

Pengenalan Tempat, Blok II adalah Rekapitulasi Rumah Tangga, Blok III adalah Keterangan Petugas,

Blok IV adalah Catatan, dan Blok V adalah Keterangan Rumah Tangga Terpilih. Isian untuk Blok I, Blok

II dan Blok V dalam daftar SPPLH13.DSRT telah tercetak dengan nama serta alamat rumah tangga

terpilih.

3.1.1 Blok I. Keterangan Tempat

Mencakup nama Provinsi, Kabupaten/Kota, Kecamatan, Desa/Kelurahan, Klasifikasi

Desa/Kelurahan, Nomor Blok Sensus, dan Nomor Kode Sampel (NKS). Isian dalam blok ini telah

tercetak dalam DSRT, namun apabila terdapat kesalahan maka lakukan perbaikan dengan mencoret

dan isikan identitas yang benar.

3.1.2 Blok II. Rekapitulasi Rumah Tangga

Memuat banyaknya rumah tangga eligible hasil pemutakhiran Susenas Triwulan II-2013. Isian

dalam blok ini sudah tercetak dalam DSRT.

3.1.3 Blok III. Keterangan Petugas

Memuat nama lengkap, tanggal, dan tanda tangan PCL dan Pengawas. Tulis nama, tanggal dan

bubuhkan tanda tangan setelah memastikan bahwa semua nama kepala rumah tangga (KRT) yang

berada di Blok V sudah dicacah dan status pencacahannya sudah terisi sesuai dengan dokumen

SPPLH13.RT.

3.1.4. Blok IV. Catatan

Blok Catatan disediakan jika pencacah menemukan hal-hal penting yang perlu dicatat. Misalnya

menuliskan alasan rumahtangga yang nonrespon, alasan pencoretan nama dan atau alamat, serta temuan

lapangan lainnya.

3.1.5. Blok V. Keterangan Rumah Tangga Terpilih

Keterangan rumah tangga terpilih sampel SPPLH telah tercetak pada kolom (1) – (8)

berdasarkan hasil updating Susenas Triwulan II tahun 2013. Khusus untuk kolom (9) isikan status hasil

pencacahan dengan kode 1 “berhasil” jika berhasil dicacah, kode 2 “tidak ditemukan” jika rumah tangga

tidak ditemukan di wilayah pencacahan dan kode 3 “menolak” jika responden tidak bersedia untuk

dicacah. Jika kolom (9) berkode 2 dan 3 tuliskan alasan rumah tangga tersebut tidak dapat dicacah di

Blok IV.Catatan dan segera laporkan kepada PML.

Terdapat kemungkinan nama KRT yang tercetak di kolom (6) berbeda dengan kondisi di

lapangan. Perbedaan ini dapat disebabkan beberapa kondisi sebagai berikut:

Page 15: SURVEI PERILAKU PEDULI LINGKUNGAN HIDUP 2013 Perilaku Peduli...serta tata cara pengisian kuesioner. ... Pengelolaan Sampah, mencakup antara lain perlakuan terhadap sampah, frekuensi

Pedoman Pencacahan SPPLH 2013 9

1. Perbedaan nama, seperti nama yang tercatat adalah nama panggilan, kesalahan penulisan

nama atau hal-hal lain yang dapat diterima secara logis bahwa rumah tangga yang dikunjungi

adalah rumah tangga sampel, maka perbaiki nama KRT pada kolom (6) dengan nama sesuai

identitas dan lakukan proses pencacahan.

2. Ganti Kepala Rumah Tangga (KRT), kondisi dimana alamat saat pencacahan SPPLH 2013

sama dengan alamat rumah tangga yang ditemui tetapi terjadi pergantian kepala rumah

tangga oleh anggota rumah tangga lainnya yang diakibatkan oleh KRT meninggal atau pindah.

Maka, coret nama KRT pada kolom (6) dan ganti dengan nama KRT baru dan tuliskan alasan

pencoretan nama KRT di Blok IV. Catatan dan lakukan proses pencacahan.

Contoh :

a. Nama yang tertera pada SPPLH13.DSRT adalah Arya namun saat petugas SPPLH 2013

mendatangi rumah Arya ternyata KRTnya adalah Bambang. Bambang adalah anak Arya yang

tinggal bersama Arya namun sebulan yang lalu Arya telah meninggal. Coret nama Arya

gantikan dengan Bambang dan tuliskan alasan pencoretan nama KRT di Blok IV. Catatan dan

lakukan proses pencacahan.

b. Nama yang tertera pada SPPLH13.DSRT adalah Tommi namun saat petugas SPPLH 2013

mendatangi rumah Tommi ternyata KRT-nya adalah Yoyok. Istri Yoyok menjelaskan Tommi

kakak iparnya pada bulan Mei sudah pindah menempati rumah barunya dan dulu Yoyok

tinggal dalam satu rumah dan makan bersama dengan keluarga Tommi. Coret nama Tommi

lalu gantikan dengan Yoyok dan tuliskan alasan pencoretan nama KRT di Blok IV. Catatan

dan lakukan proses pencacahan.

3. Pindah dalam blok sensus adalah kondisi dimana KRT yang dimaksud dalam Daftar

SPPLH13.DSRT ternyata sudah pindah rumah namun masih dalam wilayah pencacahan. Coret

alamat pada kolom (7) dan ganti dengan alamat baru lalu tuliskan alasan pencoretan alamat di

Blok IV. Catatan dan lakukan proses pencacahan.

Dalam pelaksanaan SPPLH 2013 juga dimungkinkan adanya nonrespon. Hal ini dapat terjadi jika:

1. Rumah tangga yang ditemui berbeda dengan rumah tangga yang tercetak di SPPLH13.DSRT;

2. Rumah tangga menolak untuk diwawancarai;

3. Rumah tangga pindah di luar blok sensus;

4. Setelah dilakukan kunjungan ulang rumah tangga hingga pada batas waktu pencacahan rumah

tangga tersebut tidak dapat ditemui.

Page 16: SURVEI PERILAKU PEDULI LINGKUNGAN HIDUP 2013 Perilaku Peduli...serta tata cara pengisian kuesioner. ... Pengelolaan Sampah, mencakup antara lain perlakuan terhadap sampah, frekuensi

10 Pedoman Pencacahan SPPLH 2013

IV PENGISIAN DAFTAR SPPLH13.RT

4.1 Tata Cara Penulisan Daftar SPPLH13.RT

Dalam kuesioner SPPLH13.RT penyajian pertanyaan dan jawaban memiliki jenis aturan

pengisian yang masing-masing berlaku untuk rincian atau pertanyaan tertentu. Pada dasarnya, cara

pengisian rincian atau pertanyaan dapat dikelompokkan sebagai berikut :

1. Untuk rincian yang disediakan nama/keterangan dan kotak jawaban di sampingnya maka tuliskan

nama/keterangan di tempat yang tersedia kemudian menuliskan kode nama/keterangan yang

dimaksud pada kotak yang tersedia;

Contoh: Pada Rincian 1 dan 2, Blok I. KETERANGAN TEMPAT

2. Untuk rincian yang tersedia kode jawabannya, sesuaikan jawaban responden dengan pilihan

jawaban dan lingkari kode jawaban, kemudian menuliskan ke kotak yang tersedia;

Contoh: Pada Rincian 6, Blok V. PERUMAHAN

6. Apakah terdapat sumur resapan, lubang resapan biopori,

dan taman/tanah berumput di lingkungan rumah?

a. Sumur resapan 1. Ya 2. Tidak

b. Lubang resapan biopori 1. Ya 2. Tidak

c. Taman/tanah berumput 1. Ya 2. Tidak

2

2

1

3. Mengisikan jawaban responden pada kotak yang tersedia

Contoh: Pada Rincian 10, Blok VI.PEMANFAATAN ENERGI

10. a. Jumlah lampu yang terpasang dirumah : buah

b. Jumlah lampu hemat energi yang

terpasang di rumah

c. Jumlah lampu yang menyala pada

siang hari

d. Jumlah lampu yang tetap menyala pada

malam hari ketika tidur

1 2

1 2

0 1

buah

buah

0 2 buah

:

:

:

Page 17: SURVEI PERILAKU PEDULI LINGKUNGAN HIDUP 2013 Perilaku Peduli...serta tata cara pengisian kuesioner. ... Pengelolaan Sampah, mencakup antara lain perlakuan terhadap sampah, frekuensi

Pedoman Pencacahan SPPLH 2013 11

4. Untuk rincian yang berbentuk tabel, pilihan jawaban bisa berada dalam baris atau kolom tabel.

Sesuaikan jawaban responden dengan pilihan jawaban lalu tuliskan pada kotak yang tersedia

atau lingkari kode jawaban

Contoh :

- Pada Rincian 12, Blok VI. PEMANFAATAN ENERGI

11. Berapa jumlah alat elektronik yang dikuasai/digunakan rumah

tangga dan bagaimana kebiasaan rumah tangga dalam

penggunaannya?

Alat elektronik yang

digunakanJumlah

Jika kol (2) ≠ 0, bagaimana

kebiasaan rumah tangga dalam

penggunaannya?

Apakah sering, kadang-kadang,

atau tidak pernah membiarkan

menyala meski tidak digunakan?

1. Sering

2. Kadang-kadang

3. Tidak pernah

(1) (2) (3)

3

a. Televisi 2

e. Radio/tape/DVD 1

i. Dispenser 1

k. Mesin cuci satu tabung 0

f. Pompa air 1

j. Magic com/Rice cooker 1

h. Lemari es 2

g. Setrika 1

d. Komputer/Laptop 2

c. Kipas angin/Exhaust fan

b. AC 0

1 2 3

l. Mesin cuci dua tabung 1

1 2 3

1 2 3

1 2 3

1 2 3

1 2 3

5. Membiarkan kotak tidak terisi apabila suatu rincian atau pertanyaan tidak perlu diisi karena

aturan, misalnya harus dilewati.

Contoh: Pada Rincian 7 sampai dengan 9, Blok VI.PEMANFAATAN ENERGI

9. a. Sumber penerangan utama :

1. Listrik PLN

2. Listrik non PLN bersumber energi alternatif

3. Listrik non PLN bukan bersumber energi alternatif

4. Petromak/pelita/sentir/obor

5. Lainnya

[R14.a]

7. Bahan bakar memasak yang digunakan :

1. Listrik 6. Arang

2. Gas Kota/Elpiji 7. Kayu bakar

3. Biogas 8. Lainnya

4. Minyak tanah 9. Tidak memasak

5. Briket

a.

b.

Utama

[R9]

8. Pada saat memasak, seberapa sering menutup panci?

1. Tidak pernah 3. Sering

2. Kadang-kadang

9

9

1

Page 18: SURVEI PERILAKU PEDULI LINGKUNGAN HIDUP 2013 Perilaku Peduli...serta tata cara pengisian kuesioner. ... Pengelolaan Sampah, mencakup antara lain perlakuan terhadap sampah, frekuensi

12 Pedoman Pencacahan SPPLH 2013

4.2 Konsep Definisi dan Cara Pengisian Daftar SPPLH13.RT

Kuesioner SPPLH13.RT terdiri dari tiga belas blok. Blok I untuk mencatat lokasi rumah tangga.

Blok II untuk mencatat ringkasan jumlah ART. Blok III untuk mencatat keterangan petugas. Blok IV

mencatat keterangan pokok anggota rumah tangga (ART) yang mencakup keterangan demografi ART,

keikutsertaaan dalam penyuluhan/pelatihan terkait lingkungan hidup, penggunaan transportasi, perilaku

merokok, dan perilaku membuang sampah. Blok V sampai Blok X mencatat keterangan perumahan dan

perilaku peduli lingkungan hidup rumah tangga. Blok XI untuk mencatat pengetahuan perilaku peduli

lingkungan. Blok XII untuk mengetahui pendapatan rumah tangga. Blok XIII untuk catatan.

4.2.1 Blok I. Keterangan Tempat

Blok ini berisi keterangan tempat mengenai Provinsi, Kabupaten/Kota, Kecamatan,

Desa/Kelurahan, Klasifikasi Desa/Kelurahan, Nomor Blok Sensus, Nomor Kode Sampel, Nomor urut

sampel rumah tangga, nama KRT, alamat, status pencacahan, nama pemberi informasi beserta nomor

urut ARTnya.

Rincian 1 sampai dengan 10: Identitas tempat

Tuliskan nama dan kode Provinsi, Kabupaten/Kota, Kecamatan, Desa/Kelurahan, Klasifikasi

Desa/Kelurahan, Nomor Blok Sensus, Nomer Kode Sampel, Nomor urut sampel rumah tangga, nama

KRT, dan alamat tempat tinggal responden. Isian rincian 1 s.d. 10 berasal dari Blok I dan Blok V Daftar

SPPLH13.DSRT. Apabila ditemukan perbedaan nama KRT atau alamat rumah tangga, maka

lakukan perbaikan sesuai kondisi lapangan.

Rincian 11: Status Pencacahan

Rincian ini digunakan untuk mengetahui hasil kunjungan yang dilakukan petugas pencacah. Isikan kode

1 jika ”Berhasil dicacah”, kode 2 jika ”Tidak ditemukan”, dan kode 3 jika ”Menolak” pada kotak yang

tersedia. Segera laporkan ke PML untuk rumah tangga yang tidak ditemukan dan menolak. Berdasarkan

laporan PCL, PML wajib melakukan verifikasi lapangan untuk memastikan kebenaran laporan.

Rincian 12: Pemberi informasi

Rincian ini digunakan untuk mencatat keterangan pemberi informasi. Rincian ini diisi pada akhir

pencacahan. Pemberi informasi adalah anggota rumah tangga yang menjadi narasumber utama dalam

pengisian kuesioner SPPLH13.RT. Pemberi informasi diutamakan KRT atau pasangannya

(Istri/Suami) atau ART dewasa (15 tahun keatas). Tuliskan nama dan salin nomor urut ART pemberi

informasi dari Blok IV kol.1.

4.2.2 Blok II. Ringkasan

Rincian 1: Banyaknya Anggota Rumah Tangga

Isikan jumlah ART dari rumah tangga sampel sesuai banyaknya baris dari Kolom (2) Blok IV yang terisi.

Rincian 2: Banyaknya Anggota Rumah Tangga Umur 10 Tahun Ke Atas

Isikan jumlah ART yang berumur 10 tahun ke atas, sesuai banyaknya baris dari Kolom (5) Blok IV yang

berisi angka 10 dan di atasnya.

Page 19: SURVEI PERILAKU PEDULI LINGKUNGAN HIDUP 2013 Perilaku Peduli...serta tata cara pengisian kuesioner. ... Pengelolaan Sampah, mencakup antara lain perlakuan terhadap sampah, frekuensi

Pedoman Pencacahan SPPLH 2013 13

4.2.3 Blok III. Keterangan Petugas

Blok ini mencatat keterangan petugas yang bertanggung jawab melakukan pencacahan dan

pemeriksaan Daftar SPPLH13.RT serta informasi tanggal pencacahan dan pemeriksaan.

Rincian 1-2 : Nama, dan Jabatan

Isikan Nama. Lingkari salah satu kode jabatan sesuai jabatan PCL/PML dan pindahkan ke dalam kotak

yang disediakan.

Rincian 3: Tanggal Pencacahan/Pemeriksaan

Tuliskan tanggal dan bulan pencacahan/pemeriksaan.

Rincian 4: Tanda Tangan

Sebelum membubuhkan tanda tangan, pencacah dan pengawas/pemeriksa diharuskan memeriksa

kebenaran dan kelengkapan isian Daftar SPPLH13.RT.

4.2.4 Blok IV. Keterangan Anggota Rumah Tangga

Blok ini digunakan untuk mencatat keterangan pokok ART. Keterangan yang dicatat meliputi

nama, hubungan dengan KRT, jenis kelamin, umur, status perkawinan, Ijazah/STTB tertinggi,

penyuluhan/pelatihan terkait lingkungan hidup, kegiatan utama, sarana angkutan yang digunakan,

perilaku merokok, dan kebiasaan membuang sampah.

Kolom (1) : Nomor Urut

Nomor urut sudah tertulis dari nomor 1 sampai dengan 10. Jika banyaknya ART lebih dari 10 orang,

gunakan lembar atau kuesioner tambahan dengan memberikan keterangan “bersambung” di sudut

kanan atas pada kuesioner pertama dan keterangan “sambungan” pada sudut kanan atas kuesioner

tambahan. Salin keterangan pengenalan tempat pada Daftar SPPLH13.RT tambahan dan ganti nomor

urut pada kolom (1) Blok IV menjadi 11, 12, dan seterusnya.

Rumah Tangga (Ruta) adalah seorang atau sekelompok orang yang mendiami sebagian atau seluruh

bangunan fisik atau sensus, dan biasanya tinggal bersama serta makan dari satu dapur. Rumah tangga

umumnya terdiri dari ibu, bapak, anak, orang tua/mertua, famili, pembantu dan lainnya.

Anggota Rumah Tangga (ART) adalah semua orang yang biasanya bertempat tinggal di suatu rumah

tangga (KRT, suami/istri, anak, menantu, cucu, orang tua/mertua, famili lain, pembantu rumah tangga

atau ART lainnya).

Termasuk ART:

a. Bayi yang baru lahir.

b. Tamu yang sudah tinggal 6 bulan atau lebih, meskipun belum berniat untuk menetap (pindah

datang). Termasuk tamu menginap yang belum tinggal 6 bulan tetapi sudah meninggalkan

rumahnya 6 bulan atau lebih.

c. Orang yang tinggal kurang dari 6 bulan tetapi berniat untuk menetap (pindah datang).

d. Pembantu rumah tangga, tukang kebun atau sopir yang tinggal dan makannya bergabung dengan

rumah majikan.

e. Orang yang mondok dengan makan (indekos) jumlahnya kurang dari 10 orang.

Page 20: SURVEI PERILAKU PEDULI LINGKUNGAN HIDUP 2013 Perilaku Peduli...serta tata cara pengisian kuesioner. ... Pengelolaan Sampah, mencakup antara lain perlakuan terhadap sampah, frekuensi

14 Pedoman Pencacahan SPPLH 2013

f. KRT yang bekerja di tempat lain (luar BS), tidak pulang setiap hari tapi pulang secara periodik

(kurang dari 6 bulan) seperti pelaut, pilot, pedagang antar pulau, atau pekerja tambang.

Tidak termasuk ART :

a. Anak yang tinggal di tempat lain (luar BS) misalnya untuk sekolah atau bekerja, meskipun kembali

ke orang tuanya seminggu sekali atau ketika libur, dianggap telah membentuk rumah tangga

sendiri atau bergabung dengan rumah tangga lain di tempat tinggalnya sehari-hari.

b. Seseorang yang sudah bepergian 6 bulan atau lebih, meskipun belum jelas akan pindah.

c. Orang yang sudah pergi kurang dari 6 bulan tetapi berniat untuk pindah.

d. Pembantu rumah tangga yang tidak tinggal di rumah tangga majikan.

e. Orang yang mondok tidak dengan makan.

Catatan:

1. Jika diketahui seorang suami mempunyai istri lebih dari satu, maka ia harus dicatat di salah satu

rumah tangga istri yang lebih lama ditinggali. Bila diketahui lamanya tinggal bersama istri-istrinya

sama, maka ia dicatat di rumah istri yang paling lama dinikahi.

2. Rumah tangga yang memiliki 2 rumah dalam satu BS, dimana salah satu rumah ditempati anak-

anaknya tetapi pengurusan makan dan kebutuhan sehari-hari menjadi satu tetap dikategorikan 1

rumah tangga.

Tuliskan nama semua ART yang tinggal dan diurutkan mengikuti aturan baku SP2010 sebagai berikut :

1. Nomor urut pertama adalah nama KRT dan diikuti oleh nama istri/suami (pasangannya).

Kepala Rumah Tangga (KRT) adalah salah seorang dari ART yang bertanggung jawab atas

kebutuhan sehari-hari rumah tangga atau orang yang dituakan/dianggap/ditunjuk sebagai KRT.

2. Nomor urut berikutnya adalah nama anak-anaknya yang belum menikah. Susunan nama anak-anak

yang belum menikah diurutkan mulai dari yang tertua.

3. Nomor urut berikutnya adalah nama anak yang telah menikah yang diikuti oleh pasangannya dan

anak-anaknya yang belum menikah. Susunan nama anak-anak dari pasangan ini yang belum

menikah diurutkan mulai dari yang tertua. Demikian seterusnya, untuk para anak dari KRT yang

telah menikah disusun berurutan dengan pasangannya dan anak-anaknya.

4. Nomor urut berikutnya adalah ART selain anak, yang sudah menikah diikuti oleh pasangannya dan

anak-anaknya yang belum menikah.

5. Nomor urut berikutnya adalah ART lainnya yang tanpa pasangan dan tanpa anak mulai dari orang

tua/mertua, famili lain, pembantu/sopir/tukang kebun, dan lainnya.

Seseorang yang tinggal kurang dari 6 bulan dan tidak berniat

menetap, tetapi telah meninggalkan rumahnya 6 bulan atau lebih,

maka orang tersebut dicatat dimana dia tinggal pada saat

pencacahan. Ia tidak dicatat lagi di rumah asalnya

Page 21: SURVEI PERILAKU PEDULI LINGKUNGAN HIDUP 2013 Perilaku Peduli...serta tata cara pengisian kuesioner. ... Pengelolaan Sampah, mencakup antara lain perlakuan terhadap sampah, frekuensi

Pedoman Pencacahan SPPLH 2013 15

Nama tidak boleh disingkat dan tanpa menggunakan kata sebutan atau gelar, misalnya: Ir, Drs, Tuan,

Nyonya, Bapak, Ibu, dan lain-lain. Setelah semua selesai dicatat, bacakan kembali nama-nama tersebut

kemudian ajukan lagi pertanyaan untuk memastikan adanya:

a. Orang yang namanya belum tercatat karena lupa atau dianggap bukan ART seperti bayi atau anak

kecil, pembantu, teman/tamu yang sudah tinggal 6 bulan atau lebih, keponakan, anak indekos dan

sebagainya yang biasa tinggal di rumah tangga tersebut; orang yang sedang bepergian kurang dari

6 bulan tetapi biasanya tinggal di rumah tangga tersebut, dan tamu yang tinggal kurang dari 6 bulan

tetapi telah meninggalkan rumahnya lebih dari 6 bulan. Tambahkan nama-nama yang tertinggal

tersebut pada baris-baris sesuai dengan urutan seperti dijelaskan di atas.

b. Orang yang dianggap ART karena biasanya tinggal di rumah tangga tersebut tetapi sedang

bepergian selama 6 bulan atau lebih. Hapus nama dari daftar bila sudah terlanjur ditulis pada Blok

IV ini. Urutkan kembali nama-nama ART sesuai dengan urutan seperti dijelaskan di atas.

Kolom (3): Hubungan dengan KRT

Tanyakan hubungan setiap ART dengan KRT dan isikan kode yang sesuai pada kotak yang tersedia.

ART pertama harus KRT, sehingga kode di Kolom (3) sudah tertulis berkode 1. Hubungan dengan KRT

adalah:

Istri/suami adalah istri/suami dari KRT;

Anak, mencakup anak kandung, anak tiri, dan anak angkat KRT;

Menantu, yaitu suami/istri dari anak kandung, anak tiri, atau anak angkat;

Cucu, yaitu anak dari anak kandung, anak tiri, atau anak angkat;

Orang tua/mertua, yaitu bapak/ibu dari KRT atau bapak/ibu dari istri/suami KRT;

Famili lain, yaitu mereka yang ada hubungan famili dengan KRT atau dengan istri/suami KRT, misalnya

adik, kakak, bibi, paman, kakek, atau nenek;

Pembantu rumah tangga, yaitu orang yang bekerja sebagai pembantu yang menginap di rumah tangga

tersebut dengan menerima upah/gaji baik berupa uang ataupun barang;

Lainnya, yaitu orang yang tidak ada hubungan famili dengan KRT atau istri/suami KRT yang berada di

rumah tangga tersebut lebih dari 6 bulan, seperti tamu, teman dan orang yang mondok dengan makan

(indekos), termasuk anak pembantu yang juga tinggal dan makan di rumah tangga majikannya.

Urutan bertanya:

a. Tanyakan dan tuliskan nama kepala rumah tangga.

b. Isikan Kolom (2) dan (3) secara berturut-turut dengan

menanyakan dan menulis nama anggota rumah tangga sesuai

dengan aturan baku SP2010.

c. Kemudian tanyakan satu-persatu keterangan yang dibutuhkan

mulai Kolom (4) sampai dengan Kolom (16) untuk setiap anggota

rumah tangga.

Page 22: SURVEI PERILAKU PEDULI LINGKUNGAN HIDUP 2013 Perilaku Peduli...serta tata cara pengisian kuesioner. ... Pengelolaan Sampah, mencakup antara lain perlakuan terhadap sampah, frekuensi

16 Pedoman Pencacahan SPPLH 2013

Penjelasan :

1. Mantan menantu yang tidak ada hubungan famili dengan KRT dicatat sebagai lainnya (kode 9);

yang ada hubungan famili dicatat sebagaimana status hubungan dengan KRT sebelum menikah.

2. Famili yang dipekerjakan sebagai pembantu (diberi upah/gaji) dianggap sebagai pembantu rumah

tangga.

3. Anak pembantu rumah tangga yang ikut tinggal dalam rumah tangga, apabila diperlakukan sebagai

pembantu rumah tangga, status hubungan dengan KRT dicatat sebagai pembantu rumah tangga.

Apabila anak tersebut tidak diperlakukan sebagai pembantu rumah tangga, maka dicatat sebagai

lainnya.

Kolom (4) : Jenis Kelamin

Isikan kode jenis kelamin untuk masing-masing ART pada kotak yang tersedia, kode 1 untuk “Laki-laki”

dan kode 2 untuk ”Perempuan”. Jangan menduga jenis kelamin seseorang berdasarkan namanya. Untuk

meyakinkannya, tanyakan apakah ART tersebut laki-laki atau perempuan.

Kolom (5) : Umur

Tanyakan umur responden dan isikan jawabannya pada kotak yang tersedia. Umur dihitung dalam tahun

dengan pembulatan ke bawah atau umur pada waktu ulang tahun yang terakhir. Perhitungan umur

didasarkan pada kalender Masehi.

Penjelasan:

1. Jika umur responden 27 tahun 9 bulan, dicatat 27 tahun.

2. Jika umurnya kurang dari 1 tahun, dicatat 00 tahun.

Apabila responden tidak mengetahui umurnya dengan pasti, usahakan untuk memperoleh keterangan

mengenai umurnya dengan cara sebagai berikut :

1. Melalui akte kelahiran, surat kenal lahir, kartu dokter, kartu imunisasi, dan Kartu Menuju Sehat

(KMS) atau catatan lain yang dibuat oleh orang tuanya. Perhatikan tanggal dikeluarkannya surat-

surat tersebut (misalnya KTP atau kartu keluarga) bila yang tercatat di sana adalah umur (bukan

tanggal lahir).

2. Menghubungkan waktu kelahiran responden dengan tanggal, bulan, dan tahun kejadian atau

peristiwa penting yang terjadi di Indonesia atau di daerah yang dikenal secara nasional maupun

regional.

Contoh :

Pemilu, gunung meletus, banjir, kebakaran, pemilihan kepala desa/lurah, dan sebagainya. Beberapa

peristiwa penting yang dapat digunakan dalam memperkirakan umur antara lain:

a. Pendaratan Jepang di Indonesia (1942).

Pada umumnya apabila ditanyakan mengenai umur, ada kecenderungan

responden memberikan jawaban umur yang berakhiran 5 atau 0.

Sehingga apabila pencacah menemukan hal tersebut, maka pencacah

diharapkan untuk menanyakan lebih mendalam.

Page 23: SURVEI PERILAKU PEDULI LINGKUNGAN HIDUP 2013 Perilaku Peduli...serta tata cara pengisian kuesioner. ... Pengelolaan Sampah, mencakup antara lain perlakuan terhadap sampah, frekuensi

Pedoman Pencacahan SPPLH 2013 17

b. Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia (1945).

c. Pemilu I (1955).

d. Pemberontakan G30S/PKI (1965).

3. Membandingkan umur ART dengan saudara-saudara kandungnya. Mulailah dengan memperkirakan

umur anak yang terkecil, kemudian bandingkan dengan anak kedua terkecil dengan menanyakan

kira-kira berapa umur atau sudah bisa berbuat apa saja {duduk (6 bulan), merangkak (8 bulan),

berdiri (9 bulan), berjalan (12 bulan)} si kakak waktu adiknya lahir atau mulai ada dalam kandungan.

Lakukan cara-cara di atas ini untuk mencari keterangan mengenai anak-anak yang lebih besar.

4. Membandingkan dengan anak tetangga/saudara yang diketahui umurnya dengan pasti. Perkirakan

berapa bulan anak yang bersangkutan lebih tua atau lebih muda dari anak-anak tersebut.

Tidak jarang responden mengatakan tidak mengetahui sama sekali umurnya, ketika ditanya terus

dijawab "terserah bapak/ibu sajalah". Dalam kasus seperti ini pencacah diminta menanyakan kembali

dengan lebih sabar, mengulangi kembali cara-cara yang dianjurkan.

Karena untuk umur disediakan dua kotak, bagi yang umurnya kurang dari 10 tahun agar ditambahkan 0

di kotak pertama dan bagi yang umurnya 98 tahun atau lebih diisikan 98.

Contoh: 110 tahun 9 8

9 tahun 9 bulan 0 9

11 bulan, 20 hari 0 0

Kolom (6): Status Perkawinan

Tanyakan status perkawinan responden dan isikan kodenya pada kotak yang tersedia. Pilihan jawaban

untuk pertanyaan ini, kode 1: belum kawin, kode 2: kawin, kode 3: cerai hidup, kode 4: cerai mati.

Kawin adalah seseorang mempunyai istri (bagi laki-laki) atau suami (bagi perempuan) pada saat

pencacahan, baik tinggal bersama maupun terpisah. Dalam hal ini yang dicakup tidak saja mereka yang

kawin sah secara hukum (adat, agama, negara dan sebagainya), tetapi juga mereka yang hidup

bersama dan oleh masyarakat sekelilingnya dianggap sebagai suami-istri.

Cerai hidup adalah seseorang yang telah berpisah sebagai suami-istri karena bercerai dan belum kawin

lagi. Dalam hal ini termasuk mereka yang mengaku cerai walaupun belum resmi secara hukum.

Sebaliknya tidak termasuk mereka yang hanya hidup terpisah tetapi masih berstatus kawin, misalnya

suami/istri ditinggalkan oleh istri/suami ke tempat lain karena sekolah, bekerja, mencari pekerjaan, atau

untuk keperluan lain. Wanita yang mengaku belum pernah kawin tetapi pernah hamil, dianggap cerai

hidup.

Cerai mati adalah seseorang yang ditinggal mati oleh suami atau istrinya dan belum kawin lagi.

Kolom (7) - (16) hanya ditanyakan untuk ART berumur 10 tahun ke atas (kol(5) ≥ 10)

Kolom (7) : Ijazah/STTB Tertinggi yang Dimiliki

Isikan salah satu kode 0 sampai dengan 6 ke dalam kotak yang telah disediakan.

Page 24: SURVEI PERILAKU PEDULI LINGKUNGAN HIDUP 2013 Perilaku Peduli...serta tata cara pengisian kuesioner. ... Pengelolaan Sampah, mencakup antara lain perlakuan terhadap sampah, frekuensi

18 Pedoman Pencacahan SPPLH 2013

Kode Kolom (7) : Ijazah/STTB tertinggi yang dimiliki:

0. Tidak punya Ijazah SD

1. SD/Sederajat

2. SMP/Sederajat

3. SMA/Sederajat

4. D1/D2/D3

5. D4/S1

6. S2/S3

Tidak Punya Ijazah SD adalah KRT/ART yang tidak memiliki ijazah suatu jenjang pendidikan atau

pernah bersekolah di Sekolah Dasar 5/6/7 tahun atau yang sederajat (antara lain Sekolah Luar Biasa

tingkat dasar, Madrasah Ibtidaiyah, Sekolah Dasar Pamong, Sekolah Dasar Kecil, paket A1-A100, Paket

A Setara) tetapi tidak/belum tamat. Termasuk juga KRT/ART yang tamat sekolah dasar 3 tahun atau

yang sederajat.

Paket A/B/C merupakan pendidikan kesetaraan dengan tujuan memperluas akses pendidikan dasar

sembilan tahun melalui program Paket A dan Paket B serta pendidikan menengah melalui program

Paket C.

Menurut UU No. 20 tahun 2003 pasal 26 ayat 3, pendidikan kesetaraan adalah pendidikan non formal

yang mencakup program Paket A setara SD/MI, Paket B setara SMP/MTs, dan Paket C setara SMA/MA.

Kasus:

1. KRT/ART yang duduk di kelas 5 SD, atau kelas 2 SMP (kelas VIII), atau kelas 2 SMA (kelas XI)

tetapi telah mengikuti ujian SD, atau SMP, atau SMA dan lulus, maka pendidikan yang ditamatkan

adalah SD atau SMP atau SMA, sesuai dengan jenjang yang dinyatakan lulus ujiannya.

2. Jika ijazah yang dimiliki hilang/terbakar dianggap punya.

3. Jika seseorang pernah/sedang bersekolah di jenjang formal, karena gagal UAN kemudian ikut

ujian paket dan lulus maka ijazah/STTB tertinggi yang dimiliki adalah ijazah setingkat paket yang

dinyatakan lulus..

Kolom (8) : Dalam 3 tahun terakhir apakah (NAMA) pernah/sedang mengikuti

penyuluhan/pelatihan terkait lingkungan hidup?

Penyuluhan/pelatihan terkait lingkungan hidup adalah proses informal yang bertujuan mengubah

sikap dan perilaku seseorang atau kelompok orang melalui upaya pengajaran dalam usaha

meningkatkan kepedulian seseorang atau kelompok terhadap lingkungan hidup. Jadi dalam hal ini harus

ada fokus terhadap tema yang sedang diajarkan, pengajar yang telah memahami betul tema yang

diajarkan.

Contoh:

1. Penyuluhan pembuatan kompos dalam pertemuan PKK.

2. Penyuluhan pembuatan biopori di kantor kelurahan.

Penyuluhan/pelatihan disini tidak termasuk pendidikan yang diperoleh di sekolah (misal pendidikan

tentang pengelolaan sampah dalam pelajaran IPA untuk SD).

Page 25: SURVEI PERILAKU PEDULI LINGKUNGAN HIDUP 2013 Perilaku Peduli...serta tata cara pengisian kuesioner. ... Pengelolaan Sampah, mencakup antara lain perlakuan terhadap sampah, frekuensi

Pedoman Pencacahan SPPLH 2013 19

Tanyakan apakah dalam 3 tahun terakhir ART pernah/sedang mengikuti penyuluhan/pelatihan terkait

lingkungan hidup. Isikan salah satu kode 1 “pernah/sedang”, 2 ”tidak pernah” atau 9 “tidak tahu” untuk

tiap ART ke dalam kotak yang disediakan.

Jawaban tidak tahu diperuntukkan untuk ART yang pada waktu pencacahan sedang tidak berada di

rumah dan narasumber tidak mengetahui apakah ART tersebut pernah atau tidak pernah mengikuti

penyuluhan/pelatihan terkait lingkungan hidup selama 3 tahun terakhir.

Kolom (9) : Jika kolom (8) = 1, Jenis penyuluhan/pelatihan terakhir yang pernah diikuti:

Kolom ini diisi jika dalam 3 tahun terakhir ART pernah/sedang mengikuti penyuluhan/pelatihan terkait

lingkungan hidup (kolom (8) = 1). Setiap ART mungkin pernah mengikuti lebih dari satu

penyuluhan/pelatihan, isikan kode jenis penyuluhan/pelatihan terakhir yang diikuti dan pindahkan ke

kotak yang telah disediakan. Jenis penyuluhan/ pelatihan meliputi:

Pengelolaan sampah adalah penyuluhan/pelatihan terkait pengenalan jenis sampah, cara pemilahan

sampah, cara pembuangan sampah yang benar menurut jenis sampah, daur ulang sampah, pembuatan

kompos, perlakuan terhadap sampah yang mengandung B3 (Bahan Berbahaya dan Beracun), dll.

Penghematan/konservasi air adalah penyuluhan/pelatihan terkait penghematan air dan konservasi air,

seperti penjelasan cara-cara penghematan air, pemanfaatan air bekas, pembuatan area resapan air

(biopori, sumur resapan, dll).

Penghematan listrik/penggunaan energi listrik alternatif adalah penyuluhan/pelatihan terkait

penghematan listrik, seperti penjelasan cara-cara menghemat listrik, alat-alat yang dapat menghemat

listrik, perakitan alat yang menghemat listrik serta penggunaan energi listrik alternatif seperti energi listrik

dari pengolahan kotoran ternak, kincir angin, tenaga surya, dll.

Penghijauan adalah penyuluhan/pelatihan terkait proses penghijauan, seperti menjelaskan pentingnya

keberadaan tanaman, mengenalkan jenis tanaman yang mesti dilindungi, mengajarkan budidaya

tanaman, termasuk juga penggunaan pupuk organik, hidroponik, penyilangan tanaman untuk mendapat

jenis bibit baru, dll.

Konservasi satwa adalah penyuluhan/pelatihan terkait perlindungan dan pelestarian satwa yang

dilindungi, seperti penangkaran penyu hijau, penangkaran burung jalak bali, dll.

Tidak tahu, jawaban ini hanya diperuntukkan untuk ART lain yang pada waktu wawancara sedang tidak

berada di rumah tetapi narasumber mengetahui bahwa ART lain tersebut pernah mengikuti

penyuluhan/pelatihan terkait lingkungan, namun tidak mengetahui jenisnya.

Kolom (10) : Kegiatan utama selama seminggu yang lalu

Tanyakan kegiatan utama masing-masing ART. Isikan salah satu kode 0 sampai dengan kode 4 ke

kotak yang bersesuaian. Isikan kode 0 jika ART tidak melakukan kegiatan. Jika ART melakukan

kegiatan, isikan salah satu kode 1 sampai dengan kode 4 sesuai kegiatan utama yang dilakukan oleh

ART selama seminggu yang lalu.

Seminggu yang lalu adalah jangka waktu 7 hari berturut-turut yang berakhir sehari sebelum tanggal

pencacahan.

Contoh: Pencacahan dilakukan tanggal 8 Juli 2013, maka yang dimaksud seminggu yang lalu adalah

dari tanggal 1 Juli sampai dengan 7 Juli 2013.

Page 26: SURVEI PERILAKU PEDULI LINGKUNGAN HIDUP 2013 Perilaku Peduli...serta tata cara pengisian kuesioner. ... Pengelolaan Sampah, mencakup antara lain perlakuan terhadap sampah, frekuensi

20 Pedoman Pencacahan SPPLH 2013

Kegiatan di sini mencakup kegiatan bekerja, sekolah, mengurus rumah tangga, dan lainnya (kursus,

olahraga, rekreasi, dll). Termasuk tidak ada kegiatan adalah apabila ART tidak mampu melakukan

kegiatan karena cacat atau jompo atau hanya melakukan aktivitas keseharian saja (mandi, makan, tidur,

bermain, dll).

Dalam seminggu yang lalu ART dapat melakukan lebih dari satu kegiatan sehingga harus ditanyakan

kegiatan utamanya. Kegiatan utama adalah kegiatan yang menggunakan waktu terbanyak

dibandingkan dengan kegiatan lainnya. Waktu terbanyak diperhitungkan dengan membandingkan waktu

yang digunakan untuk bekerja, sekolah, mengurus rumah tangga, dan lainnya (olah raga, kursus,

rekreasi, dan kegiatan sosial). Waktu luang yang digunakan untuk arisan keluarga, mengunjungi famili,

santai, tidur, dan bermain tidak dihitung sebagai bahan pembanding. Apabila waktu yang digunakan

sama maka jawaban diserahkan kepada responden.

Catatan:

Apabila ART selama seminggu yang lalu sementara sedang tidak bekerja atau sementara tidak sekolah,

maka kegiatan utamanya tetap merujuk pada kegiatan utama yang biasa dilakukan oleh ART tersebut.

Bekerja/membantu mencari penghasilan adalah kegiatan melakukan pekerjaan dengan maksud

memperoleh atau membantu memperoleh penghasilan atau keuntungan paling sedikit selama satu jam

selama seminggu yang lalu. Bekerja selama satu jam tersebut harus dilakukan berturut-turut dan tidak

terputus. Penghasilan atau keuntungan mencakup upah/gaji termasuk semua tunjangan dan bonus bagi

pekerja/karyawan/pegawai dan hasil usaha berupa sewa atau keuntungan, baik berupa uang atau

barang termasuk bagi pengusaha. Termasuk dalam kategori ini adalah ART yang merupakan pekerja

tetap atau profesional tetapi sementara tidak bekerja dikarenakan sakit, cuti, menunggu panen, atau

mogok kerja.

Penjelasan:

a. Melakukan pekerjaan dalam konsep bekerja adalah melakukan kegiatan ekonomi yang

menghasilkan barang atau jasa.

b. Orang yang melakukan kegiatan budidaya tanaman yang hasilnya hanya untuk dikonsumsi sendiri

dianggap tidak bekerja, kecuali budidaya tanaman bahan makanan pokok, yaitu padi, jagung, sagu,

atau palawija (ubi kayu, ubi jalar, kentang).

c. ART yang membantu melaksanakan pekerjaan KRT atau ART yang lain, misal di sawah, ladang,

warung/toko dan sebagainya dianggap bekerja walaupun tidak menerima upah/gaji (pekerja tak

dibayar).

d. Orang yang memanfaatkan profesinya untuk keperluan rumah tangga sendiri dianggap bekerja.

Contoh:

i. Dokter yang mengobati ART sendiri, tukang bangunan yang memperbaiki rumah sendiri, dan tukang

jahit yang menjahit pakaian sendiri.

ii. Seseorang yang mengusahakan persewaan mesin/alat pertanian, mesin industri, peralatan pesta,

alat pengangkutan dan sebagainya dikategorikan bekerja.

iii. Pembantu rumah tangga termasuk kategori bekerja, baik sebagai ART majikannya maupun bukan

ART majikannya.

Page 27: SURVEI PERILAKU PEDULI LINGKUNGAN HIDUP 2013 Perilaku Peduli...serta tata cara pengisian kuesioner. ... Pengelolaan Sampah, mencakup antara lain perlakuan terhadap sampah, frekuensi

Pedoman Pencacahan SPPLH 2013 21

iv. Seseorang menyewakan tanah pertanian kepada orang lain secara bagi hasil, dikategorikan bekerja

bila ia menanggung risiko (ada keterlibatan biaya produksi) atau turut mengelola atas usaha

pertanian itu.

v. Pekerja serabutan/bebas baik yang bekerja di sektor pertanian maupun non pertanian yang sedang

menunggu pekerjaan, dianggap tidak bekerja.

vi. Seorang petinju atau penyanyi profesional yang sedang latihan dalam rangka profesinya, dianggap

sebagai bekerja.

Sekolah adalah kegiatan bersekolah baik mengikuti pendidikan prasekolah (PAUD/TK/ kelompok

bermain/dll) maupun mengikuti pendidikan di sekolah formal maupun sekolah non formal (Paket A/B/C).

Termasuk yang sedang libur tetapi masih terdaftar di suatu sekolah atau berencana melanjutkan

sekolah terkecuali untuk anak yang memang sebelumnya tidak pernah sekolah.

Mengurus rumah tangga adalah kegiatan mengurus rumah tangga/membantu mengurus rumah tangga

tanpa mendapat upah/gaji.

Ibu rumah tangga atau anak-anaknya yang melakukan kegiatan kerumahtanggaan, seperti memasak,

mencuci dan sebagainya digolongkan sebagai mengurus rumah tangga. Bagi pembantu rumah tangga

yang mengerjakan hal yang sama tetapi mendapat upah/gaji, tidak digolongkan sebagai mengurus

rumah tangga, melainkan digolongkan sebagai bekerja.

Lainnya adalah kegiatan selain bekerja, sekolah, dan mengurus rumah tangga, seperti olahraga, kursus,

piknik, dan kegiatan sosial (berorganisasi, kerja bakti).

Kolom (11): Sarana angkutan yang paling sering digunakan untuk menunjang kegiatan utama

Kolom ini hanya diisi apabila kolom (10) tidak berkode 0 atau ART memiliki kegiatan. Kode jenis sarana

angkutan yang digunakan dibedakan atas:

0. Tanpa kendaraan

1. Sepeda

2. Becak/dokar

3. Sepeda motor pribadi/dinas

4. Mobil pribadi/dinas

5. Kendaraan umum bermotor dengan rute tertentu (contoh: Angkot, Angdes, Busway, Metromini,

termasuk juga angkutan di beberapa wilayah yang belum memiliki rute tetap).

6. Kendaraan umum bermotor tanpa rute tertentu, contohnya mobil jemputan sekolah/kantor, ojek,

taksi, bajaj, perahu bermotor, dll

7. Kereta api

8. Lainnya, contoh: perahu/sampan tidak bermotor, bonceng sepeda motor/mobil teman, dll

Penjelasan:

1. Jika biasanya menggunakan lebih dari satu jenis sarana angkutan, maka yang dimaksud adalah

penggunaan jenis sarana angkutan dengan jarak tempuh terpanjang.

2. Khusus untuk ART yang memiliki kegiatan utama bekerja, namun seminggu yang lalu sementara

tidak bekerja dikarenakan sakit, cuti, menunggu panen, atau alasan lainnya maka isian untuk kolom

(11) adalah sarana angkutan yang biasanya digunakan saat bekerja.

Page 28: SURVEI PERILAKU PEDULI LINGKUNGAN HIDUP 2013 Perilaku Peduli...serta tata cara pengisian kuesioner. ... Pengelolaan Sampah, mencakup antara lain perlakuan terhadap sampah, frekuensi

22 Pedoman Pencacahan SPPLH 2013

3. Khusus untuk ART yang memiliki kegiatan utama sekolah, namun seminggu yang lalu sedang

libur/berencana melanjutkan sekolah, maka isian untuk kolom (11) adalah sarana angkutan yang

biasanya digunakan saat bersekolah.

Contoh:

1. Najwa (10 tahun) Sekolah di SDN 1 Bekasi. Setiap hari Najwa diantar jemput Ibunya menggunakan

sepeda motor berbahan bakar bensin premium. Maka pengisian untuk Najwa pada Blok IV Kolom

(10) = 2, Kolom (11) = 3 dan kolom (12) =2.

2. Pak Zul adalah pegawai di BPS pusat, namun seminggu terakhir beliau cuti. Biasanya Pak Zul

berangkat ke kantor dari rumah menggunakan sepeda motor pribadi, lalu disambung dengan kereta,

dan terakhir bajaj. Dari ketiga alat transportasi tersebut, kereta menempuh jarak terpanjang. Maka

pengisian untuk Pak Zul pada Blok IV kolom (10) = 1, Kolom (11) =7 dan langsung ke kolom (13)

atau isian kolom (12) dibiarkan kosong.

Kolom (12) : Jenis bahan bakar yang digunakan

Kolom ini diisi apabila jenis kendaraan yang digunakan adalah sepeda motor atau mobil pribadi/dinas

(kolom (11) berkode 3 atau 4). Isikan sesuai jenis bahan bakar yang digunakan, yaitu kode 1 sampai

dengan kode 6.

Solar, biasa digunakan untuk kendaraan motor bermesin diesel.

Premium, merupakan bahan bakar dari pengolahan minyak bumi yang memiliki kadar oktan sebesar 88.

Pertamax, termasuk dalam kategori ini adalah pertamax plus. Pertamax/pertamax plus merupakan

bahan bakar dari pengolahan minyak bumi yang telah ditambahkan zat adiktif dan memiliki kadar oktan

lebih tinggi daripada premium. Nama lain untuk pertamax adalah bensin oktan 92, Super (produksi

Shell), dan Primax (produksi Petronas), sedangkan nama lain untuk pertamax plus adalah bensin oktan

95, super extra (produksi Shell), dan Primax95 (produksi Petronas).

Bahan bakar nabati (biofuel), bahan bakar yang berasal dari bahan tumbuh-tumbuhan yang juga

disebut Non-Fossil Energy, contohnya adalah Bioetanol..

Bahan bakar gas (BBG) adalah jenis bahan bakar dari gas.

Lainnya adalah bahan bakar selain yang disebutkan di atas, seperti bersumber dari tenaga listrik dan

tenaga surya.

Kolom (13) - kolom (15) bertujuan untuk menggali perilaku merokok ART

Kolom (13) Apakah [NAMA] merokok selama seminggu yang lalu?

ART disebut merokok apabila ART tersebut pernah menghisap rokok sekurang-kurangnya 1 (satu)

batang selama seminggu yang lalu. Tanyakan perilaku merokok untuk setiap ART yang berusia 10 tahun

ke atas. Jika ART merokok isikan kode 1 pada baris yang bersesuaian dan lanjutkan pertanyaan ke

kolom (14) dan kolom (15). Jika ART yang bersangkutan tidak merokok isikan kode 2 pada baris yang

bersesuaian dan lanjutkan pertanyaan ke kolom (16).

Catatan:

1. Apabila seseorang perokok rutin karena sakit sehingga pada saat pencacahan dia tidak

merokok, tetapi ketika sembuh tetap akan merokok maka tetap dianggap merokok (Blok IV

kolom (13) = 1).

Page 29: SURVEI PERILAKU PEDULI LINGKUNGAN HIDUP 2013 Perilaku Peduli...serta tata cara pengisian kuesioner. ... Pengelolaan Sampah, mencakup antara lain perlakuan terhadap sampah, frekuensi

Pedoman Pencacahan SPPLH 2013 23

2. ART yang mengkonsumsi rokok elektrik tidak dikategorikan merokok.

Kolom (14) : Jenis rokok yang dikonsumsi selama seminggu yang lalu

Pertanyaan ini hanya ditanyakan jika kolom (13) berkode 1 “Ya”. Maksud dari pertanyaan ini adalah ingin

melihat jenis rokok yang dikonsumsi oleh ART selama seminggu yang lalu. Isikan salah satu kode sesuai

jawaban responden, lalu tuliskan ke dalam kotak yang tersedia.

Rokok filter adalah rokok yang pada bagian pangkalnya terdapat gabus/filter. Filter ini biasanya terbuat

dari bahan busa serabut sintetis yang berfungsi menyaring nikotin. Contoh rokok filter: Marlboro, LA

lights, Djarum Super, Gudang Garam filter, Dji Sam Soe filter, dsb.

Rokok non filter adalah rokok yang pada bagian pangkalnya tidak terdapat gabus/filter. Contoh rokok

non filter: Djarum 76, Dji Sam Soe, Gudang Garam Merah, dsb.

Rokok Filter

Rokok Non Filter

Gambar 3.1. Rokok filter dan non filter

Rokok filter lebih tidak ramah lingkungan dibandingkan rokok non filter. Hal ini karena filter rokok

membutuhkan waktu sekitar lebih dari 5 tahun untuk terurai.

Kolom (15) : Jumlah rokok yang dikonsumsi seminggu yang lalu

Pertanyaan ini hanya ditanyakan jika kolom (13) berkode 1 “Ya”. Maksud dari pertanyaan ini adalah ingin

mengetahui jumlah rokok dalam satuan batang yang dikonsumsi oleh ART seminggu yang lalu. Isikan

berapa batang rokok yang dikonsumsi ART ke dalam kotak yang tersedia sesuai jawaban responden.

Untuk perokok rutin, dapat dilakukan probing dengan menanyakan konsumsi rokok per hari selanjutnya

dikalikan 7 (tujuh).

Yang dimaksud 1 batang rokok tidak melihat besar kecilnya lintingan rokok, seperti 1 batang cerutu tetap

dihitung 1 batang, termasuk juga rokok yang dilinting sendiri. Untuk perokok yang menggunakan pipa

rokok/tembakau dihitung 1 batang ketika perokok memasukkan campuran tembakau dan cengkeh ke

dalam pipa walaupun tidak dihabiskan dalam sekali merokok.

Catatan:

Untuk ART yang sementara tidak merokok selama seminggu yang lalu (karena alasan sakit) maka isian

kolom (15) = 0.

Kolom (16) : Ketika di lingkungan rumah, bagaimana kebiasaan [NAMA] dalam membuang

sampah?

Tujuan pertanyaan ini adalah mencari informasi kebiasaan perilaku membuang sampah di lingkungan

rumah. Tanyakan kepada responden masing-masing perilaku membuang sampah ART sehari-hari.

Page 30: SURVEI PERILAKU PEDULI LINGKUNGAN HIDUP 2013 Perilaku Peduli...serta tata cara pengisian kuesioner. ... Pengelolaan Sampah, mencakup antara lain perlakuan terhadap sampah, frekuensi

24 Pedoman Pencacahan SPPLH 2013

Isikan salah satu kode 1 atau 2 pada kotak yang telah disediakan. Yang dimaksud sampah disini adalah

sampah yang dihasilkan oleh ART seperti sampah bungkus makanan atau minuman, tissue bekas,

kertas bekas, dll.

Tempat Sampah adalah tempat untuk menampung sampah secara sementara yang berada di

lingkungan rumah. Tempat sampah tidak hanya tempat yang dirancang khusus untuk tempat sampah

yang biasanya terbuat dari plastik maupun logam, tetapi dapat berupa tong, ember maupun kantong

plastik/kantong kresek.

4.2.5 Blok V. Perumahan

Blok ini digunakan untuk mendapatkan informasi perumahan yang berkaitan dengan lingkungan.

Rincian 1: Status Penguasaan Bangunan Tempat Tinggal yang Ditempati

Lingkari salah satu kode 1 atau 2 sesuai dengan jawaban responden, kemudian tuliskan ke dalam kotak

yang tersedia. Status penguasaan bangunan rumah yang ditempati ini harus dilihat dari sisi ART yang

mendiaminya.

Milik sendiri, jika tempat tinggal tersebut pada waktu pencacahan betul-betul sudah milik KRT atau

salah seorang ART. Rumah yang dibeli secara angsuran melalui kredit bank atau rumah dengan status

sewa beli dianggap rumah milik sendiri;

Bukan milik sendiri, jika tempat tinggal tersebut pada waktu pencacahan bukan milik KRT atau salah

seorang ART. Misalnya status penguasaan bangunan tempat tinggal secara: kontrak, sewa, bebas

sewa, dinas, milik orang tua/anak/saudara, atau lainnya.

Rincian 2.a: Luas tanah tempat tinggal

Luas tanah adalah luas keseluruhan dari area tanah dimana bangunan tempat tinggal yang dihuni oleh

rumah tangga berada. Luas tanah yang dimaksud adalah luas tanah yang digunakan untuk bangunan

ditambah dengan luas pekarangan. Pekarangan adalah halaman sekitar rumah yang biasanya

dibersihkan setiap hari dan dibatasi pagar.

Luas tanah maksimal adalah 998 m2. Jika luas tanah melebihi 998 m2, maka isikan luas tanahnya = 998

m2.

Catatan : Untuk rumah yang dibangun di atas sungai, danau, laut, rumah apung, dll, maka isian luas

tanah sama dengan luas lantai dasar.

Rincian 2.b : Luas lantai dasar

Luas lantai dasar adalah luas lantai bagian bawah (sebatas atap) baik digunakan untuk keperluan

sehari-hari maupun bukan untuk keperluan sehari-hari seperti lumbung padi, kandang ternak, dan

ruangan khusus untuk usaha (misal warung).

Penjelasan :

1. Taman yang diberi atap baik di dalam maupun diluar rumah tetap dihitung luas lantainya.

2. Jika rumah tangga menempati bangunan bertingkat maka luas lantai atas tidak dihitung.

Rincian 2.c : Luas tanah yang tidak tertutup semen/bangunan

Page 31: SURVEI PERILAKU PEDULI LINGKUNGAN HIDUP 2013 Perilaku Peduli...serta tata cara pengisian kuesioner. ... Pengelolaan Sampah, mencakup antara lain perlakuan terhadap sampah, frekuensi

Pedoman Pencacahan SPPLH 2013 25

Hitung luas tanah yang tidak tertutup semen/bangunan dan isikan dalam kotak yang tersedia.

Penghitungan luas tanah yang tidak tertutup semen/bangunan dapat dilakukan dengan cara mengurangi

luas tanah tempat tinggal dengan luas tanah yang tertutup bangunan, semen, dan conblock.

Catatan : Untuk rumah yang dibangun di atas sungai, danau, laut, rumah apung, dll, maka isian luas

tanah yang tidak tertutup semen/bangunan bisa sama dengan 0.

Pastikan bahwa penjumlahan R2.b + R2.c ≤ R2.a.

Rincian 3.a: Tempat Pembuangan Akhir Tinja:

Lingkari salah satu kode yang sesuai mengenai tempat pembuangan akhir tinja, lalu pindahkan ke dalam

kotak yang tersedia.

Tangki/SPAL adalah tempat pembuangan akhir yang berupa bak penampungan, biasanya terbuat dari

pasangan bata/batu atau beton baik mempunyai bak resapan maupun tidak, termasuk disini daerah

permukiman yang mempunyai Sistem Pembuangan Air Limbah (SPAL) terpadu yang dikelola oleh

pemerintah kota. Dalam sistem pembuangan limbah cair seperti ini, air limbah rumah tangga tidak

ditampung di dalam tangki atau wadah semacamnya, tetapi langsung dialirkan ke suatu tempat

pengolahan limbah cair. Di tempat pengolahan tersebut, limbah cair diolah sedemikian rupa (dengan

teknologi tertentu) sehingga terpilah menjadi 2 bagian yaitu lumpur dan air. Air hasil pengolahan ini

dianggap aman untuk dibuang ke tanah atau badan air (sungai, danau, laut).

Pada beberapa jenis jamban/kakus yang disediakan di tempat umum/keramaian, seperti di taman kota,

tempat penampungannya dapat berupa tong yang terbuat dari logam atau kayu. Tempat penampungan

ini bisa dilepas untuk diangkut ke tempat pembuangan. Dalam hal demikian tempat pembuangan akhir

dari jamban/kakus ini dianggap sebagai tangki;

Kolam/sawah, bila limbahnya dibuang ke kolam/sawah;

Sungai/danau/laut, bila limbahnya dibuang ke sungai/danau/laut;

Lubang tanah, bila limbahnya dibuang ke dalam lubang tanah yang tidak diberi pembatas/tembok (tidak

kedap air);

Pantai/tanah lapang/kebun, bila limbahnya dibuang ke daerah pantai atau tanah lapang, termasuk

dibuang ke kebun;

Tidak tahu, bila responden tidak mengetahui tempat pembuangan akhir tinja (misal rumah tangga yang

status bangunan tempat tinggalnya kontrak/sewa).

Rincian 3.b: Jika R3.a=1 (Tangki/SPAL), apakah kloset menggunakan sistem penyiraman “flush”?

Rincian 3.b di tanyakan jika rincian 3.a=1 (tempat pembuangan akhir tinja adalah Tangki/SPAL). Lingkari

salah satu kode yang sesuai, lalu isikan ke dalam kotak yang tersedia.

Flush adalah sistem penyiraman (pembilasan) air pada kloset yang dioperasikan dengan gagang/handle

atau tombol. Ada dua sistem pembilasan yang umum digunakan, yaitu washdown dan siphonic. Cara

kerja pada sistem washdown, air yang digelontorkan langsung tersedot ke bawah sesaat setelah tombol

flushing ditekan. Biasanya diikuti suara yang sedikit berisik saat air tersedot ke bawah. Sedangkan pada

sistem siphonic air terlebih dahulu berputar pada bowl kloset membentuk spiral, sebelum akhirnya

masuk ke dalam saluran pembuangan dan nyaris tanpa suara. Pada umumnya, sistem washdown

Page 32: SURVEI PERILAKU PEDULI LINGKUNGAN HIDUP 2013 Perilaku Peduli...serta tata cara pengisian kuesioner. ... Pengelolaan Sampah, mencakup antara lain perlakuan terhadap sampah, frekuensi

26 Pedoman Pencacahan SPPLH 2013

digunakan pada kloset irit air model dual flush, sedangkan sistem siphonic banyak dijumpai pada kloset

mewah model one piece dengan single flush.

Gambar 3.2. Toilet yang menggunakan flush

Catatan : Jika dalam rumah tangga tersebut terdapat dua atau lebih kloset dan salah satunya

menggunakan flush maka dianggap menggunakan flush.

Rincian 4 : Di saat siang hari yang cerah, apakah rumah ini memanfaatkan pencahayaan dari

sinar matahari untuk penerangan ruangan?

Rumah tangga dikatakan memanfaatkan pencahayaan sinar matahari untuk penerangan ruangan

apabila pada siang hari ada ruangan yang cukup mendapat pencahayaan matahari sehingga seseorang

dapat membaca walaupun tanpa menggunakan lampu.

Lingkari salah satu kode 1 sampai dengan kode 3, apakah rumah tangga responden memanfaatkan

cahaya sinar matahari untuk penerangan ruangan pada siang hari di rumah, lalu isikan ke dalam kotak

yang tersedia.

Ya, sebagian besar ruangan, jika separuh atau lebih jumlah ruangan memanfaatkan pencahayaan

matahari;

Ya, sebagian kecil ruangan, jika satu ruangan hingga kurang dari separuh jumlah ruangan

memanfaatkan pencahayaan matahari;

Tidak, jika tidak ada ruangan yang memanfaatkan pencahayaan sinar matahari.

Rincian 5 : Apakah rumah tangga menanam/memelihara tanaman keras/tahunan di rumah (seperti

:pohon mangga, pohon jambu, ketapang, cemara dll) ?

Maksud dari pertanyaan ini untuk mengetahui adanya tanaman keras/tahunan yang ditanam/dipelihara

rumah tangga. Pencacah sebaiknya melakukan pengamatan langsung selain menanyakan kepada

responden. Lingkari kode 1 jika “ya” dan kode 2 jika “tidak”, lalu tuliskan ke dalam kotak yang tersedia.

Tanaman tahunan adalah tanaman yang pada umumnya berumur lebih dari satu tahun dan pemungutan

hasilnya dilakukan lebih dari satu kali dan tidak dibongkar sekali panen. Dari beberapa jenis tanaman

tahunan ada beberapa jenis tanaman yang tidak secara langsung berproduksi. Contoh tanaman tahunan

: mangga, belimbing, kelapa, coklat, duren, karet, kelapa sawit, kopi, teh, lada, kenanga, pinang, aren,

dll.

Page 33: SURVEI PERILAKU PEDULI LINGKUNGAN HIDUP 2013 Perilaku Peduli...serta tata cara pengisian kuesioner. ... Pengelolaan Sampah, mencakup antara lain perlakuan terhadap sampah, frekuensi

Pedoman Pencacahan SPPLH 2013 27

Rincian 6: Apakah terdapat sumur resapan, lubang resapan biopori, dan taman/tanah berumput di

lingkungan rumah?

Tujuan pertanyaan ini adalah untuk mengetahui keberadaan area untuk resapan air utamanya air hujan,

sehingga berguna untuk menambah cadangan air tanah. Lingkungan rumah adalah rumah dan

pekarangannya. Lingkari keberadaan area resapan air menurut jenisnya. Isikan kode 1 jika “ya” dan

kode 2 jika “tidak”.

Sumur resapan adalah sumur yang dirancang untuk menyerap air hujan. Sumur ini biasanya

berkedalaman 1½ - 2 m dan secara kasat mata tidak dapat dilihat karena permukaannya tertutup. Untuk

mempercepat penyerapan air hujan bagian dalam sumur biasanya diisi oleh batu pecah, bata merah, ijuk

serta arang dimana batu disusun berongga. Untuk rumah yang memiliki talang air, air hujan dari talang

air akan dialirkan ke sumur melalui pipa. Sementara untuk rumah yang tidak memiliki talang air, maka

sumur berada di bawah taman/parit. Jadi, sumur resapan yang dimaksud bukan untuk menyerap air

limbah dari septic tank. Sumur resapan biasanya berjarak minimal 5 meter dari septik tank. Untuk lebih

jelasnya lihat gambar di bawah ini;

Gambar 3.3. Sumur resapan

Lubang resapan biopori adalah lubang dengan diameter 10 sampai 30 cm dengan kedalaman 30

sampai 100 cm dan biasanya ditutupi sampah organik yang berfungsi untuk menjebak air yang mengalir

di sekitarnya, sehingga dapat menjadi sumber cadangan air bagi air bawah tanah atau tumbuhan di

sekitarnya. Selain itu, lubang resapan biopori juga membantu pelapukan sampah organik menjadi

kompos yang bisa dipakai untuk pupuk tumbuh-tumbuhan. Lubang resapan biopori memperbesar daya

tampung tanah terhadap air hujan, mengurangi genangan air, yang selanjutnya mengurangi limpahan air

hujan turun ke sungai;

Gambar 3.4. Lubang Resapan Biopori

Page 34: SURVEI PERILAKU PEDULI LINGKUNGAN HIDUP 2013 Perilaku Peduli...serta tata cara pengisian kuesioner. ... Pengelolaan Sampah, mencakup antara lain perlakuan terhadap sampah, frekuensi

28 Pedoman Pencacahan SPPLH 2013

Taman/tanah berumput adalah area resapan berupa taman atau tanah berumput yang memungkinkan

terjadinya resapan seperti lapangan rumput dan grass block. Taman adalah sebuah tempat yang

terencana atau sengaja direncanakan dibuat oleh manusia, biasanya diluar ruangan, dibuat untuk

menampilkan keindahan dari berbagai tanaman. Jika taman sudah disemen dan tidak

memungkinkan penyerapan air, maka tidak termasuk dalam kategori ini;

Grass block adalah paving block yang ditengah-tengahnya terdapat lubang untuk tanah sehingga dapat

ditumbuhi oleh rumput seperti tampak pada gambar di bawah ini. Harus dipastikan bahwa lapisan

dasar grass block tidak disemen.

Gambar 3.5 Grass block

Catatan:

Area resapan air yang berupa taman atau tanah berumput harus ditumbuhi tanaman baik sengaja

maupun tidak sengaja ditanam.

4.2.6 Blok VI. Pemanfaatan Energi

Blok ini digunakan untuk memperoleh informasi tentang pemanfaatan sumber daya energi oleh

rumah tangga responden.

Rincian 7 : Bahan bakar memasak yang digunakan.

Rincian ini dimaksudkan untuk mengidentifikasi bahan bakar memasak yang biasanya digunakan oleh

rumah tangga. Lingkari kode jawaban dan isikan salah satu kode 1 sampai dengan kode 9 ke dalam

kotak a atau kotak b.

Kotak jawaban a diisi kode bahan bakar memasak yang utama/paling sering digunakan oleh rumah

tangga.

Kotak jawaban b diisi kode bahan bakar memasak cadangan.

Penjelasan:

1. Jika rumah tangga hanya menggunakan satu jenis bahan bakar memasak, maka isian pada kotak a

dan kotak b adalah kode yang sama.

2. Jika rumah tangga menggunakan lebih dari dua jenis bahan bakar memasak, maka isikan pada

kotak a dan kotak b jenis bahan bakar memasak yang dimulai dari jenis bahan bakar yang paling

sering digunakan.

3. Apabila rumah tangga tidak memasak, maka isikan kode 9 ke kotak a dan kotak b.

Page 35: SURVEI PERILAKU PEDULI LINGKUNGAN HIDUP 2013 Perilaku Peduli...serta tata cara pengisian kuesioner. ... Pengelolaan Sampah, mencakup antara lain perlakuan terhadap sampah, frekuensi

Pedoman Pencacahan SPPLH 2013 29

4. Bahan bakar listrik yang dimaksud adalah memasak dengan menggunakan kompor listrik, tidak

termasuk memasak nasi menggunakan magic com/rice cooker.

5. Serbuk gergaji yang dipadatkan dan digunakan sebagai bahan bakar/energi untuk memasak tidak

dikategorikan sebagai kayu bakar, akan tetapi termasuk kategori lainnya.

Contoh:

Ibu Budi memasak dengan menggunakan bahan bakar dari kayu dan gas. Ibu Budi menggunakan bahan

bakar gas hanya untuk memanaskan sayuran saja karena dirasa lebih praktis. Cara pengisian untuk

Rincian 7 adalah lingkari kode 2 dan 7, kemudian isikan kode 7 pada kotak pertama (a) dan isikan kode

2 pada kotak kedua (b).

Rincian 8 : Pada saat memasak, seberapa sering menutup panci?

Menurut Mirpury (2011), kebiasaan menutup panci pada saat memasak dapat menghemat energi

sampai dengan 70%.

Lingkari salah satu kode 1 sampai dengan 3 dan pindahkan ke kotak yang telah disediakan.

Kode 1 “Tidak pernah”, jika responden tidak pernah menutup panci ketika memasak;

Kode 2 “Kadang-kadang”, jika responden lebih sering tidak menutup panci ketika memasak daripada

menutupnya;

Kode 3 “Sering”, jika responden lebih sering/selalu menutup panci ketika memasak daripada tidak

menutupnya.

Rincian 9.a : Sumber penerangan utama

Lingkari salah satu kode 1 sampai dengan kode 5 sesuai sumber penerangan yang digunakan oleh

rumah tangga responden, lalu tuliskan ke dalam kotak yang tersedia. Apabila responden menggunakan

lebih dari satu sumber penerangan, maka pilih sumber penerangan yang mempunyai nilai lebih tinggi

(kode terkecil). Jika rumah tangga mengisi kode 3 atau kode 4 maka pertanyaan langsung dilanjutkan ke

R.10.a.

Listrik PLN adalah sumber penerangan listrik yang dikelola oleh PLN. Rumah tangga responden

dikatakan menggunakan listrik PLN baik menggunakan maupun tidak menggunakan meteran

(volumetrik).

Listrik non PLN bersumber energi alternatif adalah sumber penerangan listrik yang dikelola selain

PLN dengan menggunakan energi alternatif (misal bersumber dari tenaga surya, kincir air, kincir angin,

biogas).

Listrik non PLN bukan bersumber energi alternatif adalah sumber penerangan listrik yang dikelola

selain PLN dengan menggunakan bukan energi alternatif (misal accu, generator).

Sumber penerangan dari minyak tanah seperti petromak/lampu tekan, dan aladin (termasuk lampu gas,

lampu teplok, pelita, dan sejenisnya) masuk kode 4. Sementara untuk lampu karbit, lilin, biji jarak, dan

kemiri masuk kode 5.

Page 36: SURVEI PERILAKU PEDULI LINGKUNGAN HIDUP 2013 Perilaku Peduli...serta tata cara pengisian kuesioner. ... Pengelolaan Sampah, mencakup antara lain perlakuan terhadap sampah, frekuensi

30 Pedoman Pencacahan SPPLH 2013

Rincian 9.b : Jika listrik PLN (R9.a=1), daya listrik terpasang

Rincian ini ditanyakan jika rincian 9.a berkode 1 (Listrik PLN). Lingkari salah satu kode daya listrik

terpasang. Jika rumah tangga menggunakan lebih dari satu daya terpasang, maka jumlahkan semua

daya terpasang yang dikuasai rumah tangga.

Rincian 10.a : Jumlah lampu yang terpasang di rumah

Jumlah lampu yang dimaksud adalah lampu yang digunakan untuk penerangan di dalam rumah,

maupun di luar rumah seperti teras, taman, dan pekarangan rumah. Lampu yang digunakan hanya

sebagai aksesoris seperti lampu aquarium, lampu hiasan dinding, lampu jam, dan lampu belajar tidak

termasuk yang dihitung. Tuliskan banyaknya lampu yang digunakan di rumah responden ke dalam

kotak yang tersedia.

Catatan :

Lampu Kristal dan sejenisnya di hitung satu lampu, walaupun sebenarnya terdiri dari banyak lampu.

Gambar 3.6. Lampu Kristal

Rincian 10.b : Jumlah lampu hemat energi yang terpasang di rumah

Tuliskan banyaknya lampu hemat energi yang terpasang di rumah ke dalam kotak yang tersedia.

Lampu Hemat Energi (LHE) adalah lampu yang dapat menghemat pemakaian energi listrik sampai

beberapa persen.

Gambar 3.7. Lampu Hemat Energi

Page 37: SURVEI PERILAKU PEDULI LINGKUNGAN HIDUP 2013 Perilaku Peduli...serta tata cara pengisian kuesioner. ... Pengelolaan Sampah, mencakup antara lain perlakuan terhadap sampah, frekuensi

Pedoman Pencacahan SPPLH 2013 31

Contoh lampu tidak hemat energi adalah lampu pijar.

Gambar 3.8. Lampu Tidak Hemat Energi

Rincian 10.c : Jumlah lampu yang menyala pada siang hari

Tuliskan banyaknya lampu yang menyala pada siang hari yang digunakan oleh rumah tangga responden

ke dalam kotak yang tersedia.

Lampu yang menyala pada siang hari adalah lampu yang tetap menyala secara terus menerus sebagai

penerangan ruangan oleh rumah tangga meski di siang hari yang cerah. Hal ini disebabkan tanpa

dinyalakannya lampu tersebut, maka ART tidak dapat melihat dengan jelas sehingga aktivitas terganggu.

Rincian 10.d : Jumlah lampu yang tetap menyala pada malam hari ketika tidur

Tuliskan banyaknya lampu yang tetap menyala pada malam hari ketika tidur yang digunakan oleh rumah

tangga responden ke dalam kotak yang tersedia.

Lampu yang tetap menyala pada malam hari ketika tidur adalah lampu yang dibiarkan tetap menyala

secara terus menerus pada waktu ART tidur di malam hari sampai pagi hari.

Rincian 11 : Berapa jumlah alat elektronik yang dikuasai/digunakan rumah tangga dan bagaimana

kebiasaan rumah tangga dalam penggunaannya? Apakah sering, kadang-kadang atau tidak

pernah membiarkan menyala meski tidak digunakan?

Rincian ini terdiri dari tiga kolom, yaitu alat elektronik yang digunakan, jumlah alat elektronik, dan

kebiasaan penggunaan alat elektronik tersebut. Tanyakan terlebih dahulu jumlah alat elektronik yang

dikuasai/digunakan oleh rumah tangga dan isikan ke kolom (2).

Jika rumah tangga tidak menguasai/menggunakan alat elektronik yang dimaksud maka isikan nilai 0 di

kolom (2) dan lanjutkan ke alat elektronik berikutnya.

Jika rumah tangga menguasai/menggunakan alat elektronik (isian kolom (2)≠0), maka isikan kebiasaan

rumah tangga dalam penggunaan alat elektronik tersebut pada kolom (3), apakah sering, kadang-

kadang atau tidak pernah membiarkan alat elektronik tetap menyala meski tidak digunakan dengan

melingkari salah satu kode 1 sampai 3 yang bersesuaian. Khusus R11.g s.d. R11.l untuk kolom (3)

tidak ditanyakan.

Catatan :

Jika rumah tangga memiliki lebih dari satu alat elektronik maka kebiasaan yang dipilih adalah yang

terburuk. Contoh : Jika suatu rumah tangga memiliki 2 televisi, televisi yang satu tidak pernah dibiarkan

menyala jika tidak ditonton, sedangkan televisi yang satunya kadang-kadang dibiarkan menyala jika

tidak ditonton maka pada kolom (3) R11.a kode yang dilingkari adalah kode 2 “kadang-kadang”.

Page 38: SURVEI PERILAKU PEDULI LINGKUNGAN HIDUP 2013 Perilaku Peduli...serta tata cara pengisian kuesioner. ... Pengelolaan Sampah, mencakup antara lain perlakuan terhadap sampah, frekuensi

32 Pedoman Pencacahan SPPLH 2013

Rincian 12 : Jika memiliki AC (rincian 11.b kol (2) ≠0) Apakah menyalakan AC pada suhu dibawah

25°C selama sebulan terakhir :

Berdasarkan Peraturan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral No.31 Tahun 2005 pasal 4 tentang

perlakuan penghematan energi pada rumah tangga salah satunya dapat dilakukan dengan mengatur

suhu ruangan di rumah dengan suhu minimal 25°C. Pertanyaan ini dimaksudkan untuk menanyakan

rumah tangga yang memiliki AC terkait kebiasaan menyalakan AC di bawah suhu 25°C (16°C-24°C)

selama sebulan terakhir.

Lingkari salah satu kode 1 sampai dengan 3 dan pindahkan ke kotak yang telah disediakan.

Kode 1 “Tidak pernah”, jika responden tidak pernah menyalakan AC pada suhu di bawah 25°C

(16°C-24°C);

Kode 2 “Ya, Kadang-kadang”, jika responden lebih sering menyalakan AC pada suhu 25°C atau

lebih daripada di bawah 25°C (16°C-24°C);

Kode 3 “Ya, Sering”, jika responden lebih sering/selalu menyalakan AC pada suhu di bawah 25°C

(16°C-24°C) daripada pada suhu 25°C atau lebih.

Jika responden mulai menyalakan AC pada suhu di bawah 25°C (16°C-24°C) kemudian suhu baru

dinaikkan menjadi 25°C atau lebih maupun kebalikannya, harus dilihat rentang waktunya. Jika

responden lebih lama menyalakan AC pada suhu 25°C atau lebih, maka responden dikategorikan kode

2 dan jika responden lebih lama menyalakan AC pada suhu di bawah 25°C (16°C-24°C) maka

responden dikategorikan kode 3. Jika rentang waktunya sama pilih kondisi terburuk (kode terbesar).

Rincian 13.a : Dalam setahun terakhir, apakah rumah tangga mengurangi pemakaian listrik?

Tujuan pertanyaan ini adalah untuk mengetahui adanya usaha rumah tangga untuk mengurangi

konsumsi listrik selama setahun terakhir. Rumah tangga yang sudah terbiasa melakukan penghematan

listrik tetap dikategorikan mengurangi pemakaian listrik tanpa dibandingkan dengan tahun sebelumnya.

Lingkari salah satu kode jawaban dan isikan kode ke dalam kotak yang telah disediakan. Jika jawaban

berkode 2 “Tidak”, lanjutkan ke R14.

Rincian 13.b : Alasan utama mengurangi pemakaian listrik:

Rincian ini diisi jika ada usaha mengurangi pemakaian listrik selama setahun terakhir (R13.a =1).

Tanyakan alasan mengapa mengurangi pemakaian listrik, namun jangan dibacakan pilihan

jawabannya. Biarkan responden menjawab secara spontan. Berdasarkan jawaban yang pertama kali

diucapkan oleh responden, pencacah dapat menyimpulkan alasan sesuai kode yang tersedia.

Penghematan biaya adalah alasan terkait penghematan pengeluaran tagihan listrik. Misal, karena tarif

listrik naik, maka rumah tangga berusaha melakukan penghematan listrik seperti mematikan lampu atau

alat elektronik jika tidak digunakan.

Peduli lingkungan adalah alasan terkait kepedulian rumah tangga terhadap lingkungan. Misal rumah

tangga sadar bahwa listrik berasal dari sumber daya yang tidak tergantikan, sehingga rumah tangga

tersebut melakukan usaha-usaha penghematan pemakaian listrik.

Keterbatasan daya/pasokan sumber listrik adalah alasan karena adanya keterbatasan daya listrik

sehingga rumah tangga harus mematikan alat elektroniknya untuk menghidupkan alat elektronik yang

lain, atau adanya aturan pembatasan konsumsi listrik oleh pemerintah setempat.

Page 39: SURVEI PERILAKU PEDULI LINGKUNGAN HIDUP 2013 Perilaku Peduli...serta tata cara pengisian kuesioner. ... Pengelolaan Sampah, mencakup antara lain perlakuan terhadap sampah, frekuensi

Pedoman Pencacahan SPPLH 2013 33

4.2.7 Blok VII. Pengelolaan Sampah

Blok ini digunakan untuk memperoleh informasi tentang cara pengelolaan sampah oleh rumah

tangga.

Rincian 14.a : Perlakuan terhadap sampah

Maksud dari pertanyaan ini adalah untuk mengetahui cara pembuangan sampah yang dilakukan oleh

rumah tangga. Bacakan satu persatu setiap jenis perlakuan sampah. Lingkari kode 1 jika “ya” atau kode

2 jika “tidak” sesuai jawaban responden, lalu tuliskan ke dalam kotak yang tersedia.

Didaur ulang, jika rumah tangga memperlakukan sampah yang tidak mudah membusuk untuk dikelola

menjadi barang baru yang dapat digunakan kembali. Contoh sampah botol dijadikan vas/hiasan rumah,

kardus bekas dihias dijadikan tempat tissue, plastic bungkus dijadikan bahan membuat tas, dll;

Contoh hasil daur ulang.

Gambar 3.9. Hasil Daur Ulang

Dibuat kompos/pupuk, jika rumah tangga mengolah sampah yang mudah membusuk dengan bahan-

bahan tertentu yang dapat mempercepat pembusukan sehingga hasilnya dapat digunakan sebagai

pupuk;

Diangkut petugas/dibuang ke TPS/TPA, apabila sampah yang dihasilkan oleh rumah tangga diangkut

oleh petugas kebersihan untuk dibawa ke tempat penampungan sementara (TPS) atau tempat

penampungan akhir (TPA), termasuk yang dibuang langsung oleh ART ke TPS atau TPA;

Dijual ke pengumpul barang bekas, apabila sampah dikumpulkan kemudian dijual ke pengumpul

barang bekas;

Ditimbun/dikubur, apabila sampah dibuang ke dalam lubang kemudian ditutup dengan tanah;

Dibakar, apabila sampah dibakar langsung maupun ditumpuk terlebih dahulu kemudian dibakar;

Dibuang ke laut/sungai/got, apabila sampah dibuang langsung ke laut/sungai/got atau perairan lainnya

seperti danau, rawa, dll;

Dibuang sembarangan, apabila sampah dibuang ke sembarang tempat selain perairan atau tidak

memiliki tempat penampungan yang tetap misal jalan, tanah kosong, sawah, kebun, dll;

Minimal harus ada satu isian perlakuan terhadap sampah oleh rumah tangga yang berkode 1.

Page 40: SURVEI PERILAKU PEDULI LINGKUNGAN HIDUP 2013 Perilaku Peduli...serta tata cara pengisian kuesioner. ... Pengelolaan Sampah, mencakup antara lain perlakuan terhadap sampah, frekuensi

34 Pedoman Pencacahan SPPLH 2013

Dijadikan makanan ternak, adalah cara pengelolaan sampah untuk makanan ternak ayam, itik,

kambing, babi dll.

Rincian 14.b : Perlakuan terhadap sampah yang paling utama/sering dilakukan

Isikan salah satu kode 1 sampai dengan kode 9, jenis perlakuan terhadap sampah yang paling sering

dilakukan oleh rumah tangga. Jika rumah tangga hanya melakukan satu jenis perlakuan terhadap

sampah (R14.a hanya terdapat satu jenis perlakuan yang berkode 1), maka isian R14.b adalah kode dari

perlakuan terhadap sampah tersebut. Jika rumah tangga melakukan lebih dari satu perlakuan sampah

(R14.a yang berkode satu jumlahnya lebih dari satu), maka tanyakan kepada responden diantara

perlakuan tersebut mana yang paling utama/sering dilakukan.

Rincian 15.a : Apakah melakukan pemilahan sampah mudah membusuk dan tidak mudah

membusuk dan bagaimana perlakuan akhirnya?

Maksud dari pertanyaan ini adalah untuk mengetahui kebiasaan pemilahan sampah oleh rumah tangga.

Lingkari kode 1 sampai kode 3 sesuai jawaban responden, lalu tuliskan ke dalam kotak yang tersedia.

Kode 1 “Dipilah dan sebagian dimanfaatkan”, jika responden melakukan pemilahan atau pemisahan

sampah mudah membusuk dengan sampah tidak mudah membusuk kemudian sebagian sampah hasil

pemilahan dimanfaatkan untuk membuat kompos, diberikan kepada pihak lain, dijual, didaur ulang,

makanan ternak, dll;

Kode 2 “Dipilah kemudian dibuang”, jika responden melakukan pemilahan atau pemisahan sampah

mudah membusuk dengan sampah tidak mudah membusuk kemudian sampah hasil pemilahan

semuanya dibuang;

Kode 3 “Tidak dipilah”, jika responden tidak melakukan pemilahan atau pemisahan sampah mudah

membusuk dengan sampah tidak mudah membusuk.

Sampah mudah membusuk, seperti sayuran dan buah-buahan yang dibuang dalam proses memasak,

serta makanan sisa (nasi basi, tulang ikan, dan buah-buahan busuk). Sampah ini dapat diolah lebih

lanjut menjadi kompos;

Sampah tidak mudah membusuk, seperti plastik wadah pembungkus makanan, kertas, plastik mainan,

botol, gelas minuman, kaleng, dan sebagainya. Sampah ini biasanya dapat dijadikan sampah komersil

atau sampah yang laku dijual..

Catatan :

Rumah tangga yang hanya memilah sampah yang laku dijual misalnya botol air kemasan, kardus tidak

dikategorikan memilah sampah karena sampah lainnya masih bercampur antara yang mudah

membusuk dan yang tidak mudah membusuk.

Rincian 15.b : Jika tidak dipilah (R15.a = 3), apa alasan utama tidak melakukan pemilahan

sampah?

Rincian ini diisi jika rumah tangga tidak melakukan pemilahan sampah mudah membusuk dan tidak

mudah membusuk (R15.a =3). Tanyakan alasan mengapa tidak melakukan pemilahan sampah, namun

jangan dibacakan pilihan jawabannya. Biarkan responden menjawab secara spontan. Berdasarkan

Page 41: SURVEI PERILAKU PEDULI LINGKUNGAN HIDUP 2013 Perilaku Peduli...serta tata cara pengisian kuesioner. ... Pengelolaan Sampah, mencakup antara lain perlakuan terhadap sampah, frekuensi

Pedoman Pencacahan SPPLH 2013 35

jawaban yang pertama kali diucapkan oleh responden, pencacah dapat menyimpulkan alasan sesuai

kode yang tersedia.

Malas adalah alasan rumah tangga tidak melakukan pemilahan sampah karena ketidakpedulian rumah

tangga seperti tidak ada waktu, capek, malas dll.

Tidak menguntungkan adalah alasan rumah tangga tidak melakukan pemilahan sampah karena rumah

tangga merasa hal tersebut tidak ada manfaatnya seperti tidak penting, tidak ada gunanya, tidak perlu

dll.

Tidak ada fasilitas adalah alasan rumah tangga tidak melakukan pemilahan sampah karena tidak

tersedianya sarana prasarana pemilahan sampah seperti tidak tersedia tempat sampah organik dan non

organik.

Tidak ada peraturan adalah alasan rumah tangga tidak melakukan pemilahan sampah karena rumah

tangga merasa tidak ada peraturan yang mengharuskan untuk melakukan pemilahan sampah.

Tidak mengetahui sampah harus dipilah adalah alasan rumah tangga tidak melakukan pemilahan

sampah karena ketidaktahuan rumah tangga bahwa sampah sebaiknya dipilah.

Rincian 16 : Bagaimana perlakuan akhir terhadap sampah yang mengandung bahan berbaya dan

beracun (seperti bungkus deterjen, kemasan pemutih pakaian, bohlam lampu, baterai, kaleng

bekas obat nyamuk, kaleng bekas cat, bungkus pembersih lantai, obat kadaluarsa)?

Menurut Undang-Undang RI No.32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan

Hidup, Bahan Berbahaya dan Beracun (B3) adalah zat, energi, dan/atau komponen lain yang karena

sifat, konsentrasi, dan/atau jumlahnya dapat mencemarkan dan/atau merusak lingkungan hidup,

dan/atau membahayakan lingkungan hidup, kesehatan, serta kelangsungan hidup manusia dan makhluk

hidup lain. Jenis sampah ini antara lain adalah batu baterai bekas, neon dan bohlam bekas, kemasan

cat, kosmetik atau pelumas kendaraan yang umumnya mengandung bahan-bahan yang menyebabkan

iritasi atau gangguan kesehatan lainnya seperti logam merkuri yang terkandung di dalam batu baterai

pada umumnya.

Menurut PP No.18 Tahun 1999 jo PP No. 85 Tahun 1999 tentang Pengelolaan Limbah Bahan

Berbahaya dan Beracun, setiap orang yang melakukan usaha dan/atau kegiatan yang menghasilkan

limbah B3 dilarang membuang limbah B3 yang dihasilkannya itu secara langsung ke dalam media

lingkungan hidup, tanpa pengelolaan terlebih dahulu.

Bahan berbahaya dan beracun mungkin dapat kita jumpai di rumah kita, seperti buangan produk yang

tidak memenuhi standar yang aman bagi lingkungan atau sisa bahan maupun tumpahan bahan kimia

yang kadaluarsa. Pada umumnya, produk yang mengandung B3 bersifat mudah meledak dan terbakar,

reaktif, beracun, menyebabkan infeksi dan menyebabkan karat (korosif). Berikut ini adalah produk yang

mengandung B3 antara lain: pengharum ruangan, pemutih pakaian, diterjen pakaian, pembersih kamar

mandi, pembesih kaca/jendela, pembersih lantai, pengkilat kayu, pembersih oven, pembasmi serangga,

lem perekat, hair spray, batu baterai dll.

Maksud dari pertanyaan ini adalah untuk mengetahui perlakuan utama pada sampah yang mengandung

bahan berbahaya dan beracun oleh rumah tangga. Tanyakan perlakuan utama pada sampah yang

mengandung bahan berbahaya dan beracun. Pilihan jawaban jangan dibacakan, berdasarkan

Page 42: SURVEI PERILAKU PEDULI LINGKUNGAN HIDUP 2013 Perilaku Peduli...serta tata cara pengisian kuesioner. ... Pengelolaan Sampah, mencakup antara lain perlakuan terhadap sampah, frekuensi

36 Pedoman Pencacahan SPPLH 2013

jawaban responden lingkari salah satu kode 1 sampai dengan kode 3 lalu tuliskan ke dalam kotak yang

tersedia.

Didaur ulang/diolah oleh rumah tangga atau pihak lain, adalah jika rumah tangga memperlakukan

sampah yang mengandung B3 dikelola menjadi barang baru yang dapat digunakan kembali atau diolah

untuk menghilangkan racun yang dikandungnya. Contoh sampah bungkus diterjen, bungkus pembersih

lantai dibuat tas, botol bekas pemutih baju dibuat hiasan. Termasuk juga sampah yang mengandung B3

dikumpulkan kemudian diserahkan kepada pihak penyedia jasa pengelolaan sampah B3 yang sudah

memenuhi standar manajemen limbah, yaitu WMI - Waste Management Indonesia, dll;

Dijual, apabila sampah dikumpulkan kemudian dijual, seperti botol pemutih baju, botol pembersih lantai,

kaleng cat, kaleng pembersih logam dikumpulkan kemudian dijual.

Lainnya, adalah perlakuan terhadap sampah yang mengandung B3 selain dua perlakuan di atas.

Seperti : dibuang ke TPS/TPA, ditimbun, dibuang ke laut/sungai/danau, dibuang sembarangan dll.

Rincian 17.a : Apa yang sering dilakukan pada barang bekas layak pakai (seperti baju bekas,

sepatu bekas, perkakas, dll)?

Lingkari salah satu kode 1 sampai dengan kode 4 sesuai jawaban responden, lalu tuliskan ke dalam

kotak yang tersedia.

Dibuang, jika barang bekas layak pakai tidak dimanfaatkan lagi dan hanya dibuang;

Dijual, jika barang bekas layak pakai dijual untuk memperoleh uang/barang lainnya;

Diberikan kepada orang lain, jika barang bekas layak pakai diberikan kepada orang lain untuk dipakai

kembali;

Dimanfaatkan untuk keperluan lain, jika barang bekas layak pakai dimanfaatkan kembali untuk

keperluan lain. Misalnya baju bekas dijadikan lap atau pel.

Rincian 17.b : Dalam sebulan terakhir, apakah membeli produk yang dapat diisi ulang (seperti :

sabun cair, pewangi pakaian, pembersih lantai)?

Membeli produk yang dapat diisi ulang merupakan salah satu cara untuk mengurangi sampah atau

menerapkan sistem reduce. Misalnya botol bekas sabun cair, pewangi pakaian, pembersih lantai, dll

digunakan kembali dengan membeli produk isi ulangnya (refill).

Lingkari salah satu kode yang bersesuaian.

Kode 1 “Tidak pernah”, jika rumah tangga tidak pernah membeli produk yang dapat diisi ulang

selama sebulan terakhir;

Kode 2 “Ya, Kadang-kadang”, jika rumah tangga lebih sering tidak membeli produk yang dapat diisi

ulang daripada membeli produk bukan kemasan isi ulang selama sebulan terakhir;

Kode 3 ”Ya, Sering”, jika rumah tangga lebih sering/selalu membeli produk yang dapat diisi ulang

daripada membeli produk bukan kemasan isi ulang selama sebulan terakhir.

Rincian 17.c : Dalam setahun terakhir, apakah ketika berbelanja membawa tas belanja sendiri

(seperti: tas kanvas, tas kain, dan tas nilon, dll) untuk mengurangi tas plastik?

Salah satu penerapan sistem 3R, reduce bisa dilakukan secara nyata dengan mengurangi pemakaian

kemasan/tas plastik sekali pakai. Dengan membawa tas belanja sendiri saat berbelanja (seperti: tas

Page 43: SURVEI PERILAKU PEDULI LINGKUNGAN HIDUP 2013 Perilaku Peduli...serta tata cara pengisian kuesioner. ... Pengelolaan Sampah, mencakup antara lain perlakuan terhadap sampah, frekuensi

Pedoman Pencacahan SPPLH 2013 37

kanvas, tas kain, tas nilon, dll), kita berkontribusi untuk mengurangi sampah plastik. Sampah plastik

pada umumnya tidak ramah lingkungan karena sangat sukar terurai.

Lingkari salah satu kode yang bersesuaian.

Kode 1 “Tidak pernah”, jika rumah tangga tidak pernah membawa tas belanja sendiri selama setahun

terakhir;

Kode 2 “Ya, Kadang-kadang”, jika rumah tangga lebih sering tidak membawa tas belanja sendiri

daripada membawanya selama setahun terakhir;

Kode 3 “Ya, Sering”, jika rumah tangga lebih sering/selalu membawa tas belanja sendiri daripada

tidak membawanya selama setahun terakhir.

4.2.8 Blok VIII. Pemanfaatan Air

Blok ini digunakan untuk memperoleh informasi tentang cara pemanfaatan air oleh rumah tangga.

Rincian 18 : Sumber air utama yang digunakan

Tanyakan sumber air utama yang digunakan oleh rumah tangga responden guna keperluan minum,

masak, mandi, cuci baju, dan cuci kendaraan. Isikan salah satu kode 01 sampai dengan kode 10,

jawaban yang sesuai dan tuliskan di dalam kotak yang tersedia untuk masing-masing jenis keperluan.

Apabila rumah tangga tidak menyediakan sendiri keperluan tersebut, seperti tidak memasak, tidak

mencuci baju/kendaraan sendiri maka isikan kode “99” pada kotak yang bersesuaian.

Air kemasan/air isi ulang adalah air yang diproduksi dan didistribusikan oleh suatu perusahaan dalam

kemasan botol (500 ml, 600 ml, 1 liter, 12 liter, atau 19 liter) dan kemasan gelas; misalnya air kemasan

merk Aqua, Moya, 2Tang, VIT serta air yang diproduksi melalui proses penjernihan dan tidak memiliki

merek;

Leding adalah air yang diproduksi melalui proses penjernihan dan penyehatan sebelum dialirkan

kepada konsumen melalui suatu instalasi berupa saluran air. Sumber air ini diusahakan oleh PAM

(Perusahaan Air Minum), PDAM (Perusahaan Daerah Air Minum), atau BPAM (Badan Pengelola Air

Minum), baik dikelola oleh pemerintah maupun swasta. Air hasil penjernihan disalurkan ke konsumen

oleh perusahaan air melalui instalasi dengan meteran maupun tanpa meteran, termasuk juga

melalui pedagang air keliling/pikulan.

Sumur bor/pompa adalah air tanah yang cara pengambilannya dengan pompa tangan, pompa listrik,

atau kincir angin, termasuk sumur artesis (sumur pantek);

Sumur terlindung adalah air yang berasal dari dalam tanah yang digali dan lingkar sumur tersebut

dilindungi oleh tembok paling sedikit 0,8 meter di atas tanah dan 3 meter ke bawah tanah, serta ada

lantai semen sejauh 1 meter dari lingkar sumur;

Sumur tak terlindung adalah air yang berasal dari dalam tanah yang digali dan lingkar sumur tersebut

tidak dilindungi oleh tembok dan lantai semen sejauh 1 meter dari lingkar sumur.

Cara pengambilan air sumur terlindung maupun tak terlindung dengan menggunakan gayung atau

ember, baik dengan maupun tanpa katrol;

Mata air terlindung adalah sumber air permukaan tanah di mana air timbul dengan sendirinya dan

terlindung dari air bekas pakai, bekas mandi, mencuci, atau lainnya;

Page 44: SURVEI PERILAKU PEDULI LINGKUNGAN HIDUP 2013 Perilaku Peduli...serta tata cara pengisian kuesioner. ... Pengelolaan Sampah, mencakup antara lain perlakuan terhadap sampah, frekuensi

38 Pedoman Pencacahan SPPLH 2013

Mata air tak terlindung adalah sumber air permukaan tanah di mana air timbul dengan sendirinya tetapi

tidak terlindung dari air bekas pakai, bekas mandi, mencuci, atau lainnya.

Penjelasan:

1. Ruta yang air minumnya berasal dari mata air atau air hujan yang ditampung dan dialirkan ke rumah

dengan menggunakan pipa pralon/pipa leding maka sumber air minumnya tetap mata air atau air

hujan.

2. Ruta yang menggunakan dua sumber air minum atau lebih, maka sumber air minum yang dicatat

adalah yang terbanyak dimanfaatkan selama sebulan terakhir.

3. Bila suatu ruta menggunakan sumur terlindung sebagai sumber air minum, namun dalam mengambil

(menaikkan) airnya, ruta itu menggunakan pompa (pompa tangan atau pompa listrik), maka sumber

air ruta tersebut dikategorikan sumur terlindung jika mulut sumur terbuka, tetapi jika mulut sumur

tersebut tertutup maka dikategorikan pompa.

Rincian 19 : Dalam seminggu terakhir, apakah memanfaatkan air bekas (cucian sayur/buah/beras,

wudhu, dll) untuk keperluan lain?

Mirpury (2011) menjelaskan yang dimaksud air bekas (gray water) adalah air yang berasal dari bak cuci

piring, mesin cuci dan kamar mandi. Sementara air yang sudah digunakan untuk menyiram kloset

disebut air kotor (black water).

Tujuan pertanyaan ini adalah untuk mengetahui kebiasaan rumah tangga dalam memanfaatkan air

bekas seperti menggunakan air bekas mencuci beras/sayuran/daging/ikan untuk menyiram tanaman

atau menggunakan air bekas mencuci pakaian untuk mencuci motor. Lingkari salah satu kode 1 sampai

kode 3 dan isikan ke kotak yang tersedia.

Kode 1 ”Tidak pernah”, jika responden tidak pernah memanfaatkan air bekas untuk keperluan lain;

Kode 2 ”Ya, Kadang-kadang”, jika responden lebih sering tidak memanfaatkan air bekas untuk

keperluan lain daripada memanfaatkannya;

Kode 3 ”Ya, Sering”, jika responden lebih sering memanfaatkan air bekas untuk keperluan lain

daripada tidak memanfaatkannya.

Rincian 20 : Fasilitas mandi yang digunakan sebagian besar anggota rumah tangga:

Lingkari salah satu kode 1 sampai dengan kode 4, fasilitas mandi yang digunakan oleh sebagian besar

ART responden, lalu tuliskan ke dalam kotak yang tersedia. Bila fasilitas mandi yang digunakan lebih

dari satu, pilih fasilitas mandi yang lebih sering digunakan.

Lainnya adalah fasilitas mandi dengan menggunakan ember timba, pancuran, selang, dll.

Tidak menggunakan fasilitas mandi adalah rumah tangga yang mandi di sungai, danau, laut, dll.

Isikan kode “9” untuk rumah tangga yang tidak menggunakan fasilitas mandi.

Perlu berhati-hati dalam menentukan sumber air minum rumah tangga, karena di beberapa daerah ada yang menyalurkan air sungai atau mata air dari gunung ke

rumahnya dengan bambu atau pipa pralon/plastik. Dalam hal ini sumber air minumnya adalah air sungai atau mata air, bukan leding.

Page 45: SURVEI PERILAKU PEDULI LINGKUNGAN HIDUP 2013 Perilaku Peduli...serta tata cara pengisian kuesioner. ... Pengelolaan Sampah, mencakup antara lain perlakuan terhadap sampah, frekuensi

Pedoman Pencacahan SPPLH 2013 39

Rincian 21 : Bagaimana penggunaan air untuk membilas cucian pakaian?

Lingkari salah satu kode 1 sampai dengan kode 5 tentang penggunaan air untuk membilas cucian

pakaian oleh rumah tangga responden, lalu tuliskan ke dalam kotak yang tersedia. Bila cara penggunaan

air untuk membilas cucian pakaian lebih dari satu, pilih yang paling sering dilakukan.

Menggunakan mesin cuci 1 tabung adalah cara membilas pakaian dengan menggunakan mesin cuci

1 tabung/otomatis.

Air mengalir adalah cara membilas cucian pakaian dengan menggunakan air yang terus mengalir dari

kran atau selang.

Air ditampung (≤ 2 kali bilas) adalah cara membilas cucian pakaian dengan menggunakan air cucian

yang ditempatkan di wadah, baskom, ember, atau tempat lainnya termasuk juga yang menggunakan

mesin cuci 2 tabung/manual, maksimal 2 kali bilas.

Air ditampung (> 2 kali bilas) adalah cara membilas cucian pakaian dengan menggunakan air cucian

yang ditempatkan di wadah, baskom, ember, atau tempat lainnya termasuk juga yang menggunakan

mesin cuci 2 tabung/manual, lebih dari 2 kali bilas

Lainnya, adalah cara penggunaan air untuk membilas cucian pakaian selain tersebut di atas, seperti

membilas di sungai, danau, rawa serta rumah tangga yang tidak mencuci dirumah/laundry.

Rincian 22 : Apakah menggunakan instalasi air (seperti: pipa, selang, dll)?

Tujuan pertanyaan ini adalah untuk mengetahui keberadaan instalasi air yang digunakan rumah tangga

responden. Lingkari kode 1 atau kode 2 sesuai jawaban responden dan isikan ke dalam kotak yang

tersedia.

Instalasi air merupakan bangunan alur air bersih dari sumber air melalui komponen penyalur dan

penyambungnya ke bak-bak penampungan air maupun kran-kran yang berfungsi untuk memenuhi

kebutuhan air dalam kehidupan sehari-hari. Jika jawaban berkode 2 atau “Tidak” lanjutkan ke R26.

Rincian 23.a: Bagaimana penggunaan air untuk mencuci alat makan dan minum?

Isikan salah satu kode 1 atau kode 2 ke dalam kotak yang tersedia mengenai penggunaan air untuk

mencuci alat makan/minum (termasuk peralatan dapur lainnya) yang biasanya dilakukan oleh rumah

tangga responden.

Alat makan/minum dan peralatan dapur adalah peralatan yang digunakan untuk makan dan minum ART,

seperti piring, sendok, gelas, serta peralatan dapur untuk memasak.

Mencuci dengan air mengalir adalah mencuci dengan menggunakan air yang terus mengalir dari kran

atau selang.

Mencuci dengan air ditampung adalah mencuci dengan menggunakan air cucian yang ditempatkan di

wadah, baskom, ember, atau tempat lainnya.

Rincian 23.b : Bagaimana penggunaan air untuk mencuci sayuran/buah?

Isikan salah satu kode 1 atau kode 2 ke dalam kotak yang tersedia mengenai penggunaan air untuk

mencuci sayuran atau buah-buahan yang biasanya dilakukan oleh rumah tangga responden. Jika rumah

tangga tidak memasak (tidak mencuci sayuran) dan tidak mencuci buah maka isikan kode “9”.

Page 46: SURVEI PERILAKU PEDULI LINGKUNGAN HIDUP 2013 Perilaku Peduli...serta tata cara pengisian kuesioner. ... Pengelolaan Sampah, mencakup antara lain perlakuan terhadap sampah, frekuensi

40 Pedoman Pencacahan SPPLH 2013

Rincian 24 : Apakah pernah membiarkan air mengalir tanpa digunakan?

Perilaku membiarkan air mengalir tanpa digunakan contohnya seperti mengisi bak mandi dan ditinggal

melakukan aktivitas lainnya hingga meluap, menggosok gigi dan membiarkan kran tetap terbuka, dan

lain-lain. Termasuk jika di rumah tersebut terdapat pipa bocor, namun dibiarkan untuk tidak

diperbaiki. Isikan sesuai dengan kode yang bersesuaian.

Kode 1 “Tidak pernah”, jika responden tidak pernah membiarkan air mengalir tanpa digunakan;

Kode 2 “Ya, Kadang-kadang”, jika responden lebih sering tidak membiarkan air mengalir tanpa

digunakan daripada membiarkannya;

Kode 3 “Ya, Sering”, jika responden lebih sering membiarkan air mengalir tanpa digunakan daripada

tidak membiarkannya;

Rincian 25.a : Dalam setahun terakhir, apakah rumah tangga mengurangi pemakaian air?

Tujuan pertanyaan ini adalah untuk mengetahui adanya usaha untuk mengurangi konsumsi air yang

digunakan oleh rumah tangga. Lingkari kode 1 jika ”Ya” atau kode 2 jika “Tidak” dan isikan kode ke

dalam kotak yang tersedia. Jika jawaban berkode 2 lanjutkan ke R26.

Rincian 25.b : Alasan utama mengurangi pemakaian air:

Rincian ini diisi jika ada usaha mengurangi pemakaian air selama setahun terakhir (R25.a = 1).

Tanyakan alasan mengapa mengurangi pemakaian air, namun jangan dibacakan pilihan jawabannya.

Biarkan responden menjawab secara spontan. Berdasarkan jawaban yang pertama kali diucapkan oleh

responden, pencacah dapat menyimpulkan alasan utama sesuai kode yang tersedia. Lingkari salah satu

kode alasan dan pindahkan ke dalam kotak yang tersedia.

Penghematan biaya adalah alasan terkait penghematan pengeluaran/biaya untuk memperoleh sumber

air. Misal, karena kenaikan tarif air, biaya pengambilan air mahal, hemat biaya listrik untuk mesin pompa

air, maka rumah tangga berusaha melakukan penghematan seperti mematikan kran air ketika tidak

digunakan;

Peduli lingkungan adalah alasan terkait kepedulian rumah tangga terhadap lingkungan. Misal rumah

tangga sadar bahwa cadangan air bersih di dunia terbatas, air bersih dihemat untuk kepentingan

generasi mendatang, sadar bahwa proses pembuatan air bersih memakan waktu lama dan tidak mudah,

antisipasi kemarau panjang, atau sudah merupakan kebiasaan rumah tangga tersebut;

Pasokan/distribusi air terbatas adalah alasan di luar kedua alasan di atas. Misal karena keterbatasan

pasokan atau tersendatnya distribusi air bersih oleh PDAM setempat, adanya keterbatasan air bersih

pada musim kemarau sehingga rumah tangga terpaksa harus menghemat pemakaian air.

Usaha mengurangi pemakaian air yang dimaksud TIDAK TERMASUK jika

rumah tangga mengganti/mensubtitusi satu jenis sumber air dengan jenis

sumber air lainnya, seperti mengurangi pemakaian air leding dengan jalan

menggunakan air pompa.

Page 47: SURVEI PERILAKU PEDULI LINGKUNGAN HIDUP 2013 Perilaku Peduli...serta tata cara pengisian kuesioner. ... Pengelolaan Sampah, mencakup antara lain perlakuan terhadap sampah, frekuensi

Pedoman Pencacahan SPPLH 2013 41

4.2.9 Blok IX. Penggunaan Transportasi

Blok ini digunakan untuk mencatat informasi yang berkaitan dengan sarana transportasi yang

digunakan rumah tangga responden.

Rincian 26.a : Jumlah sepeda motor yang dikuasai/digunakan ART selama sebulan terakhir

Isikan jumlah sepeda motor yang dikuasai/digunakan oleh rumah tangga responden selama sebulan

terakhir, lalu tuliskan isian ke dalam kotak yang tersedia. Sepeda motor yang dimaksud terbatas pada

sepeda motor yang digunakan untuk keperluan rumah tangga, termasuk juga sepeda motor yang

digunakan untuk keperluan rumah tangga sekaligus untuk usaha. Akan tetapi, sepeda motor yang

khusus digunakan untuk usaha tidak dihitung.

Rincian 26.b: Jika menguasai/menggunakan sepeda motor (R26.a≠0), penggunaan sepeda motor

yang lebih sering dilakukan oleh ART selama sebulan terakhir

Rincian 26.b diisi hanya jika rumah tangga menguasai/menggunakan sepeda motor (R26.a≠0).

Tanyakan kebiasaan penggunaan sepeda motor yang lebih sering dilakukan oleh ART rumah tangga

responden. Kebiasaan penggunaan sepeda motor yang dimaksud adalah kebiasaan pada saat sepeda

motor digunakan untuk keperluan rumah tangga. Lingkari kode jawaban dan isikan ke kotak yang

tersedia.

Sendiri adalah apabila sepeda motor lebih sering digunakan oleh satu orang saja (si pengendara motor

saja/tidak berboncengan).

Bersama adalah apabila sepeda motor lebih sering digunakan oleh dua orang atau lebih ART secara

bersama/berboncengan.

Rincian 27.a : Jumlah mobil yang dikuasai/digunakan ART selama sebulan terakhir

Isikan jumlah mobil yang dikuasai dan digunakan oleh rumah tangga responden selama sebulan

terakhir, lalu pindahkan isian ke dalam kotak yang tersedia. Mobil yang dimaksud terbatas pada mobil

yang digunakan untuk keperluan rumah tangga, termasuk juga mobil yang digunakan untuk keperluan

rumah tangga sekaligus untuk usaha. Akan tetapi, mobil yang khusus digunakan untuk usaha tidak

dihitung.

Rincian 27.b: Jika menguasai/menggunakan mobil (R27.a≠0), penggunaan mobil yang lebih

sering dilakukan oleh ART selama sebulan terakhir

Rincian 27.b diisi hanya jika rumah tangga menguasai/menggunakan mobil (R27.a≠0). Tanyakan

kebiasaan penggunaan mobil yang lebih sering dilakukan oleh ART rumah tangga responden.

Kebiasaan penggunaan mobil yang dimaksud adalah kebiasaan pada saat mobil digunakan untuk

keperluan rumah tangga. Lingkari kode jawaban dan isikan ke kotak yang tersedia.

Sendiri adalah apabila mobil lebih sering digunakan oleh satu orang ART, termasuk juga bagi rumah

tangga yang menggunakan jasa sopir dan mobil tersebut lebih sering digunakan untuk keperluan salah

satu ART.

Bersama adalah apabila mobil lebih sering digunakan oleh dua orang atau lebih ART secara bersama.

Page 48: SURVEI PERILAKU PEDULI LINGKUNGAN HIDUP 2013 Perilaku Peduli...serta tata cara pengisian kuesioner. ... Pengelolaan Sampah, mencakup antara lain perlakuan terhadap sampah, frekuensi

42 Pedoman Pencacahan SPPLH 2013

Rincian 28 : Jika tidak menguasai/tidak menggunakan kendaraan bermotor (R26.a = 0 dan R27.a =

0), apa alasan utama rumah tangga tidak menguasai/tidak menggunakan kendaraan bermotor?

Rincian 28 diisi hanya jika rumah tangga tidak menguasai/menggunakan sepeda motor (R26.a=0) dan

tidak menguasai/menggunakan mobil (R27.a=0).

Tanyakan alasan utama rumah tangga responden tidak menguasai/menggunakan kendaraan bermotor

(sepeda motor dan mobil). Lingkari kode jawaban dan isikan ke dalam kotak yang tersedia.

Keterbatasan ekonomi adalah alasan terkait ketidakmampuan rumah tangga untuk

menggunakan/menguasai kendaraan bermotor seperti tidak ada uang untuk membeli, tidak sanggup

membayar cicilan, tidak mampu membayar uang muka.

Tidak tersedia infrastruktur jalan kendaraan adalah alasan terkait tidak adanya atau terbatasnya

infrastruktur jalan kendaraan, seperti gang/lorong sempit, jalan setapak, tidak ada jembatan penghubung

sehingga tidak dapat dilalui kendaraan bermotor. Termasuk juga rumah tangga yang tidak memiliki

tempat parkir.

Dapat pergi kemanapun tanpa kendaraan adalah alasan terkait mudahnya menjangkau

fasilitas/tempat tujuan tanpa kendaraan seperti dengan berjalan kaki, bersepeda, naik becak, naik

delman.

Akses terhadap kendaraan umum mudah adalah alasan terkait mudahnya akses kendaraan umum

untuk beraktifitas sehari-hari. Seperti banyak angkutan umum, angkutan umum lebih nyaman, tidak

capek, lebih murah menggunakan kendaraan umum.

Dapat berdampak buruk pada lingkungan adalah alasan terkait kepedulian rumah tangga pada

lingkungan, seperti boros bahan bakar, mengurangi polusi udara dan alasan lain yang berhubungan

dengan lingkungan.

Lainnya adalah alasan selain lima alasan di atas, seperti tidak ada ART yang dapat mengendarai,

dilarang saudara, takut anaknya keluyuran, alasan keselamatan, dll.

Rincian 29 dan 30 hanya diisi jika rumah tangga menguasai/menggunakan kendaraan bermotor

baik sepeda motor dan/atau mobil (R26.a≠0 atau R27.a≠0)

Rincian 29.a : Apakah melakukan perawatan mesin secara rutin selama setahun terakhir

Tanyakan apakah responden melakukan perawatan mesin kendaraan bermotor secara rutin selama

setahun terakhir. Lingkari kode 1 jika “Ya”, kode 2 jika “Tidak” serta kode 9 jika “Belum waktunya”, lalu

pindahkan ke dalam kotak yang tersedia.

Perawatan mesin secara rutin adalah perawatan mesin kendaraan yang mengikuti aturan yang

dianjurkan dalam buku perawatan kendaraan bermotor. Biasanya jadwal perawatan berdasar jarak

kilometer (km) yang ditempuh suatu kendaraan. Perawatan kendaraan meliputi service, ganti oli, dll.

Tujuan perawatan mesin antara lain supaya mesin menjadi awet dan emisi gas buang yang dihasilkan

tidak melebihi ambang batas emisi kendaraan bermotor.

Belum waktunya adalah apabila kendaraan bermotor yang dimiliki masih baru (jarak tempuh masih

kurang dari km yang dianjurkan untuk service pertama).

Page 49: SURVEI PERILAKU PEDULI LINGKUNGAN HIDUP 2013 Perilaku Peduli...serta tata cara pengisian kuesioner. ... Pengelolaan Sampah, mencakup antara lain perlakuan terhadap sampah, frekuensi

Pedoman Pencacahan SPPLH 2013 43

Catatan:

Bila kendaraan yang dikuasai/digunakan oleh rumah tangga lebih dari satu dan perlakuan perawatan

mesin untuk masing-masing kendaraan bermotor berbeda, maka pilih perlakuan yang terburuk.

Rincian 29.b : Apakah melakukan pemeriksaan tekanan ban selama sebulan terakhir?

Maksud dari pertanyaan ini adalah untuk mengetahui pemeriksaan tekanan ban kendaraaan bermotor

yang dikuasai/digunakan responden. Tanyakan apakah responden melakukan pemeriksaan tekanan ban

selama sebulan terakhir. Lingkari kode 1 jika “Ya” atau kode 2 jika “Tidak”, lalu pindahkan ke dalam

kotak yang tersedia.

Catatan:

Bila kendaraan yang dikuasai/digunakan oleh rumah tangga lebih dari satu dan perlakuan pemeriksaan

tekanan ban untuk masing-masing kendaraan bermotor berbeda, maka pilih perlakuan yang terburuk.

Rincian 30.a : Dalam setahun terakhir, apakah rumah tangga mengurangi penggunaan kendaraan

bermotor?

Tujuan pertanyaan ini adalah untuk mengetahui adanya usaha rumah tangga untuk mengurangi

pemakaian kendaraan bermotor yang dikuasai/digunakan, yang berarti juga mengurangi konsumsi

bahan bakar. Jika salah satu ART melakukan usaha mengurangi pemakaian kendaraan bermotor, maka

ada usaha mengurangi pemakaian kendaraan bermotor oleh rumah tangga tersebut. Lingkari salah satu

kode jawaban dan isikan kode ke dalam kotak yang telah disediakan. Jika jawaban berkode 2 “Tidak”,

lanjutkan ke R31.

Rincian 30.b : Jika melakukan pengurangan (R30.a=1), upaya apa yang dilakukan:

Rincian ini diisi jika ada upaya mengurangi pemakaian kendaraan bermotor selama setahun terakhir.

Tanyakan upaya yang telah dilakukan untuk mengurangi pemakaian kendaraan bermotor, namun

jangan dibacakan pilihan jenis upaya yang dilakukan. Biarkan responden menjawab secara spontan.

Berdasarkan jawaban yang diucapkan oleh responden, pencacah dapat menyimpulkan jenis-jenis upaya

yang telah dilakukan responden untuk mengurangi pemakaian kendaraan bermotor. Lingkari kode 1 dan

tuliskan ke dalam kotak yang tersedia untuk jenis upaya yang disebutkan responden, lalu lakukan

probing dengan menanyakan “apakah terdapat upaya untuk mengurangi pemakaian kendaraan

bermotor selain yang telah [Nama] sebutkan?”. Apabila setelah dilakukan probing responden tidak

menjawab maka untuk jenis upaya yang tidak disebutkan oleh responden lingkari kode 2 dan tuliskan ke

dalam kotak yang tersedia.

Catatan :

Jika ada upaya mengurangi pemakaian kendaraan bermotor selama setahun terakhir, maka harus ada

salah satu jenis upaya yang berkode 1.

Menggunakan kendaraan umum bermotor tanpa rute tertentu adalah upaya yang dilakukan rumah

tangga untuk mengurangi pemakaian kendaraan bermotor dengan cara beralih menggunakan

kendaraan umum bermotor tanpa rute tertentu ke tempat yang dituju seperti menggunakan motor ojek,

bajaj, taksi, mobil jemputan, dll .

Page 50: SURVEI PERILAKU PEDULI LINGKUNGAN HIDUP 2013 Perilaku Peduli...serta tata cara pengisian kuesioner. ... Pengelolaan Sampah, mencakup antara lain perlakuan terhadap sampah, frekuensi

44 Pedoman Pencacahan SPPLH 2013

Menggunakan kendaraan umum bermotor dengan rute tertentu adalah upaya yang dilakukan rumah

tangga untuk mengurangi pemakaian kendaraan bermotor dengan cara beralih menggunakan

kendaraan umum dengan rute tertentu ke tempat yang dituju seperti menggunakan angkutan kota

(angkot), angkutan desa (angdes), busway, metromini, termasuk juga angkutan di beberapa wilayah

yang belum memiliki rute tetap, dll.

Jalan kaki/menggunakan sepeda adalah upaya yang dilakukan rumah tangga untuk mengurangi

pemakaian kendaraan bermotor dengan cara beralih berjalan kaki atau menggunakan sepeda ke tempat

yang dituju.

Menggunakan kendaraan secara bersama adalah upaya yang dilakukan rumah tangga untuk

mengurangi pemakaian kendaraan bermotor dengan cara beralih menggunakan kendaraan bermotor

secara bersama ART lain ke tempat yang dituju.

Lainnya upaya yang dilakukan rumah tangga untuk mengurangi pemakaian kendaraan bermotor selain

kategori di atas, seperti mengurangi aktifitas bepergian dengan kendaraan bermotor, menumpang

kendaraan bermotor teman/tetangga, dan pindah ke tempat tinggal yang lebih dekat dengan fasilitas

umum atau tempat kerja.

Rincian 30.c : Alasan utama mengurangi penggunaan kendaraan bermotor:

Rincian ini diisi jika ada upaya mengurangi pemakaian kendaraan bermotor selama setahun terakhir.

Tanyakan alasan mengapa mengurangi pemakaian kendaraan bermotor, namun jangan dibacakan

pilihan jawabannya. Biarkan responden menjawab secara spontan. Berdasarkan jawaban yang

pertama kali diucapkan oleh responden, pencacah dapat menyimpulkan alasan sesuai kode yang

tersedia.

Penghematan biaya adalah alasan terkait penghematan pengeluaran untuk biaya penggunaan

kendaraan bermotor. Misal, karena kenaikan harga BBM atau mahalnya biaya perawatan sehingga

rumah tangga mengurangi penggunaan kendaraan bermotor;

Peduli lingkungan adalah alasan terkait kepedulian rumah tangga terhadap lingkungan. Misal rumah

tangga berusaha mengurangi pemakaian kendaraan bermotor karena sadar bahwa cadangan bahan

bakar di dunia terbatas, bahan bakar dihemat untuk kepentingan generasi mendatang, sadar bahwa

proses pembuatan bahan bakar memakan waktu lama dan tidak mudah, penggunaan kendaraan

bermotor menimbulkan polusi udara;

Aktivitas berkurang (pensiun)/alasan kesehatan adalah alasan terkait berkurangnya aktivitas ART

dan alasan kesehatan yang menyebabkan ART mengurangi penggunaan kendaraan bermotor.

Jarak tempuh ke tempat aktivitas semakin dekat/semakin mudah mengakses kendaraan umum

adalah alasan terkait semakin dekatnya tempat aktifitas serta semakin mudahnya akses kendaraan

umum.

Menghindari macet adalah alasan terkait kemacetan lalu lintas ketika menggunakan kendaraan

bermotor sehingga mengurangi penggunaan kendaraan bermotor.

Lainnya adalah alasan di luar kelima alasan di atas. Misal adanya peraturan pemerintah terkait

pembatasan penggunaan bahan bakar, kelangkaan BBM, pengaturan kendaraan yang boleh melalui

jalur setiap harinya (ganjil/genap, three in one).

Page 51: SURVEI PERILAKU PEDULI LINGKUNGAN HIDUP 2013 Perilaku Peduli...serta tata cara pengisian kuesioner. ... Pengelolaan Sampah, mencakup antara lain perlakuan terhadap sampah, frekuensi

Pedoman Pencacahan SPPLH 2013 45

4.2.10 Blok X. Peduli Lingkungan Sekitar

Rincian 31.a : Dalam tiga bulan terakhir, apakah di sekitar lingkungan rumah diadakan kegiatan

kerja bakti?

Pertanyaan ini ditujukan untuk mengetahui adanya kegiatan kerja bakti di sekitar lingkungan rumah.

Lingkari salah satu kode sesuai jawaban responden, lalu tuliskan ke dalam kotak yang tersedia. Jika

jawaban berkode 2 “tidak”, lanjutkan pertanyaan ke R32.

Kerja bakti yang dimaksud dalam pertanyaan ini adalah kerja bakti yang berhubungan dengan

lingkungan, misalnya membersihkan parit/selokan, membersihkan jalan, penanaman pohon di sepanjang

pinggir jalan, dll.

Rincian 31.b : Apakah ada ART yang ikut dalam kegiatan tersebut?

Pertanyaan ini hanya ditanyakan jika R31.a berkode 1 (ada kegiatan kerja bakti selama 3 bulan terakhir).

Lingkari kode 1 jika “Ya” atau kode 2 jika “tidak” mengenai partisipasi dari rumah tangga responden

dalam kegiatan kerja bakti tersebut, lalu tuliskan ke dalam kotak yang tersedia.

Rincian 32.a : Dalam setahun terakhir, apakah rumah tangga merasa terganggu terhadap

kondisi/kualitas air, udara, tanah di lingkungan sekitar?

Pertanyaan ini merupakan pendekatan untuk mengetahui adanya pencemaran lingkungan sekitar rumah

tangga responden. Pencemaran di lingkungan sekitar rumah tangga responden ditunjukkan dengan

terganggunya rumah tangga tersebut terhadap kondisi/kualitas air, tanah, atau udara yang ada

disekitarnya.

Isikan kode 1 jika “ya” dan kode 2 jika “tidak” untuk masing-masing rincian lalu tuliskan ke dalam kotak

yang tersedia. Jika R32.a1 – R32.a3 berkode 2 maka lanjutkan ke pertanyaan R33.

Gangguan air:

- tercemarnya air got/sungai akibat buangan pabrik, sampah keluarga/pasar/pertokoan/ perkantoran

dan sebagainya sehingga air got/ sungai menjadi hitam dan menyebarkan bau.

- tercemarnya danau karena aktifitas pemeliharaan ikan karamba yang berlebihan sehingga jika

airnya digunakan bisa menyebabkan rasa gatal dan menyebarkan bau amis.

Gangguan udara:

- debu/jelaga dari asap pabrik, pembakaran gamping, kendaraan bermotor, letusan gunung;

- bau dari peternakan, buangan limbah pabrik, penyamakan kulit;

- asap dari pembakaran hutan dan sebagainya.

Gangguan tanah:

- kesuburan tanah menurun atau rusaknya komposisi tanah oleh berbagai sebab, seperti akibat

penambangan, penggalian, terkontaminasinya tanah karena bahan radio aktif di atasnya atau yang

dipendam di dalamnya dan sebagainya;

- Timbunan sampah yang tidak terangkut.

Page 52: SURVEI PERILAKU PEDULI LINGKUNGAN HIDUP 2013 Perilaku Peduli...serta tata cara pengisian kuesioner. ... Pengelolaan Sampah, mencakup antara lain perlakuan terhadap sampah, frekuensi

46 Pedoman Pencacahan SPPLH 2013

Rincian 32.b : Jika mengalami gangguan (R32.a ada yang berkode 1) Apakah rumah tangga

melakukan upaya untuk menanggulangi gangguan lingkungan tersebut?

Rincian ini ditujukan untuk mengetahui adanya upaya yang dilakukan rumah tangga untuk

menanggulangi gangguan. Jika salah satu ART melakukan upaya menanggulangi gangguan lingkungan,

maka ada upaya menanggulangi gangguan lingkungan tersebut oleh rumah tangga. Isikan kode 1 jika

“ya” dan kode 2 jika “tidak”. Jika R32.b berkode 2 maka lanjutkan ke R33.

Rincian 32.c : Jika ikut menanggulangi (R32.b=1), upaya apa yang dilakukan rumah tangga

terhadap gangguan lingkungan yang terjadi?

Rincian 32.c ditanyakan jika R32.b berkode 1 atau ada upaya yang dilakukan rumah tangga untuk

menanggulangi gangguan lingkungan. Isikan kode 1 jika “ya” dan kode 2 jika “tidak” ke kotak jawaban

setiap jenis upaya yang dilakukan untuk menanggulangi gangguan lingkungan yang terjadi.

Catatan:

Jika ada upaya untuk menanggulangi gangguan lingkungan (R32.b = 1), maka R32.c1 - R32.c3 harus

ada minimal satu yang berkode 1.

Rincian 32.c1 Apakah melaporkan/mengadukan kepada aparat setempat/berwenang?

Melaporkan/mengadukan kepada aparat setempat/berwenang adalah usaha untuk menanggulangi

gangguan lingkungan di sekitar rumah dengan cara melaporkan adanya gangguan lingkungan kepada

RT, RW, Aparat Desa/Kelurahan, Aparat Kecamatan, Bapedalda, Dinas kebersihan, maupun pihak lain

yang berwenang;

Rincian 32.c2 Apakah menegur pelaku gangguan lingkungan?

Menegur pelaku gangguan lingkungan adalah usaha untuk menanggulangi gangguan lingkungan di

sekitar rumah dengan cara menegur pelaku pencemaran, menegur pimpinan perusahaan yang

melakukan pencemaran maupun mengadakan demonstrasi terkait pencemaran yang terjadi;

Rincian 32.c3 Apakah ikut menangani gangguan lingkungan?

Ikut menangani gangguan lingkungan adalah usaha untuk menanggulangi gangguan lingkungan di

sekitar rumah dengan cara ikut menanggulangi gangguan yang terjadi secara langsung seperti

membersihkan air yang tercemar tumpahan oli, membersihkan tumpukan sampah yang mencemari

tanah, dll. Termasuk juga menyuruh/membayar orang untuk menanggulangi pencemaran yang terjadi.

4.2.11 Blok XI. Pengetahuan Perilaku Peduli Lingkungan

Tujuan pertanyaan Blok ini adalah untuk mengukur pengetahuan peduli lingkungan responden.

Rincian 33 : Apakah pernyataan-pernyataan ini menurut [NAMA] benar atau salah?

Bacakan pernyataan pada Rincian 33.a – rincian 33.k dan tanyakan pendapat responden, apakah

menurut responden pernyataan tersebut benar atau salah. Pencacah tidak diperbolehkan melakukan

probing yang dapat mengarahkan jawaban responden, biarkan responden menjawab secara

spontan. Jika responden menjawab benar atau salah, maka isikan kode 1 atau kode 2. Akan tetapi, jika

responden diam atau tidak mau menjawab, maka pencacah dapat menyimpulkan bahwa responden

tidak tahu dan isikan kode 9.

Page 53: SURVEI PERILAKU PEDULI LINGKUNGAN HIDUP 2013 Perilaku Peduli...serta tata cara pengisian kuesioner. ... Pengelolaan Sampah, mencakup antara lain perlakuan terhadap sampah, frekuensi

Pedoman Pencacahan SPPLH 2013 47

a. Membakar sampah mencemari udara.

Membakar sampah merupakan sumber pencemaran udara dan meningkatkan emisi gas rumah kaca

sehingga tidak baik untuk lingkungan;

b. Sampah plastic, sampah makanan, sampah kertas dan sampah lainnya tidak perlu dipilah

sebelum dibuang.

Pembuangan sampah oleh setiap rumah tangga seharusnya dipisahkan antara sampah mudah

membusuk dan sampah tidak mudah membusuk, sehingga memudahkan proses daur ulang sampah

menjadi sesuatu yang berguna. Misalnya, sampah mudah membusuk diolah menjadi kompos

(pupuk), sampah tidak mudah membusuk (plastik) didaur ulang menjadi bahan plastik yang baru;

c. Sampah yang mengandung bahan kimia (seperti kaleng bekas obat nyamuk semprot, baterai,

bohlam lampu, botol insektisida, dll) sebaiknya dikubur.

Sampah yang mengandung bahan kimia (seperti kaleng bekas obat nyamuk semprot, baterai,

bohlam lampu, botol insektisida, dll) termasuk golongan sampah B3 (Bahan Berbahaya dan Beracun)

sehingga berbahaya bagi lingkungan dan kesehatan manusia. Sampah yang mengandung bahan

kimia yang dibuang ke TPS atau TPA atau bahkan dikubur akan mencemari tanah dan air tanah;

d. Asap kendaraan bermotor menyebabkan semakin memanasnya suhu bumi.

Asap kendaraan bermotor selain merupakan sumber pencemaran udara juga akan meningkatkan

emisi gas rumah kaca (emisi CO2) yang pada akhirnya meningkatkan suhu bumi;

e. Membiarkan air mengalir tanpa digunakan berpeluang menyebabkan pemborosan air.

Membiarkan air mengalir tanpa digunakan merupakan pemborosan energi dan menyebabkan

sumber daya air terbuang percuma. Perilaku membiarkan air mengalir salah satunya adalah

membiarkan kran yang bocor padahal kran yang bocor dapat membuang sekitar 24.000 liter air per

tahun (www.environment.victoria.org.au/content/fix-your-leaking-tap);

f. Rumah tangga perlu menyediakan area resapan air.

Area resapan air berfungsi untuk menampung air hujan yang turun di area tersebut. Area resapan air

secara tidak langsung juga berfungsi untuk pengendalian banjir pada area/daerah yang berada lebih

rendah dari area resapan air tersebut, karena air hujan tidak langsung mengalir ke area yang lebih

rendah tersebut, namun diserap sebagai air tanah. Air yang diserap ini menjadi cadangan air di

musim kering;

g. Menghemat listrik berarti menghemat bahan bakar.

Bahan Bakar Minyak (BBM) dan bahan bakar batubara merupakan sumber energi untuk

memproduksi listrik. Tindakan apapun yang mengurangi penggunaan listrik berarti akan menghemat

BBM ataupun bahan bakar batubara.

h. Menggunakan kendaraan umum ketika bepergian berarti menghemat bahan bakar.

Menggunakan kendaraan umum akan menghemat bahan bakar dibandingkan menggunakan

kendaraan pribadi. Sebagai contoh satu bis angkutan umum dapat menampung 30 orang, sementara

mobil pribadi hanya bisa menampung 5 orang. Maka jika ada 30 orang ingin bepergian cukup dengan

satu bis saja. Tetapi jika dengan mobil pribadi memerlukan 6 mobil, hal ini berarti konsumsi bahan

bakar untuk 6 mobil akan jauh lebih banyak dibandingkan dengan konsumsi bahan bakar satu bis;

Page 54: SURVEI PERILAKU PEDULI LINGKUNGAN HIDUP 2013 Perilaku Peduli...serta tata cara pengisian kuesioner. ... Pengelolaan Sampah, mencakup antara lain perlakuan terhadap sampah, frekuensi

48 Pedoman Pencacahan SPPLH 2013

i. Melakukan perawatan kendaraan bermotor tidak ada kaitannya dengan menjaga lingkungan.

Mesin kendaraan bermotor yang terawat menyebabkan emisi gas buangnya (CO2) lebih kecil

dibandingkan mesin kendaraan bermotor yang tidak terawat, selain itu mesin kendaraan bermotor

yang terawat juga dapat menghemat bahan bakar. Hal ini sesuai dengan prinsip ecodriving yaitu

berkendara sesuai prinsip ramah lingkungan (Arif dkk, 2009);

j. Sinar matahari dapat dijadikan sumber energi listrik alternatif.

Panas sinar matahari dapat dimanfaatkan sebagai sumber energi listrik melalui panel surya (solar

cell), sebagai contoh untuk lampu penerangan jalan, pemanas air, kalkulator.

k. Menutup panci ketika memasak dapat menghemat bahan bakar.

Kebiasaan menutup panci ketika memasak dapat menghemat energi sampai 70% (Mirpury, 2011).

Menutup panci ketika memasak menyebabkan masakan akan cepat matang, sehingga bahan bakar

yang digunakan lebih sedikit.

Rincian 34 : Dari sumber mana saja (Nama) memperoleh informasi terkait lingkungan hidup?

Tujuan pertanyaan ini adalah untuk mengetahui sumber informasi terkait lingkungan hidup. Isikan kode 1

jika “Ya” atau kode 2 jika “Tidak” ke dalam kotak yang telah disediakan.

Jangan bacakan sumber-sumber informasi yang ada dalam kuesioner, biarkan responden

menjawab secara spontan. Jika responden menyebutkan sumber informasi tertentu, isikan kode 1

pada sumber informasi yang bersesuaian, lalu lakukan probing dengan menanyakan “apakah ada

sumber informasi lainnya?”. Jika setelah dilakukan probing responden tidak menjawab, maka untuk

sumber informasi yang tidak disebutkan oleh responden isikan kode 2 pada kotak yang bersesuaian.

Catatan:

- Apabila responden menyebutkan penyuluhan sebagai salah satu sumber informasi (R34.i=1), maka

tanyakan kapan responden mendapatkan penyuluhan. Jika penyuluhan dilaksanakan dalam

periode 3 tahun terakhir, pastikan isian Blok IV kol (8) pada baris responden yang bersesuaian

berkode 1.

Rincian 35 : Seberapa peduli rumah tangga Anda terhadap lingkungan hidup?

Tujuan pertanyaan ini adalah melihat kepedulian rumah tangga responden pada permasalahan

lingkungan hidup secara umum. Berdasarkan jawaban responden, isikan kode 1 jika “Sangat tidak

peduli”, kode 2 jika “Tidak peduli”, kode 3 jika “Kurang peduli”, kode 4 jika “Peduli” atau kode 5 jika

“Sangat peduli” ke dalam kotak yang disediakan.

4.2.12 Blok XII. Gambaran Kondisi Ekonomi

Rincian 36 : Pendapatan rumah tangga perbulan?

Rincian ini bertujuan untuk mengetahui kisaran besarnya pendapatan rumah tangga responden.

Tanyakan besarnya pendapatan seluruh ART perbulan setelah dikonversi dalam satuan ribu rupiah.

Pendapatan yang dimaksud disini adalah rata-rata pendapatan per bulan yang bersumber dari hasil

kerja dan bukan hasil kerja seluruh ART selama sebulan. Pendapatan yang dicakup disini adalah:

Upah dan Gaji adalah balas jasa yang diterima oleh anggota ruta sebagai buruh atau

karyawan secara tetap dan teratur sesuai ketentuan yang berlaku. Upah dan gaji yang diterima

Page 55: SURVEI PERILAKU PEDULI LINGKUNGAN HIDUP 2013 Perilaku Peduli...serta tata cara pengisian kuesioner. ... Pengelolaan Sampah, mencakup antara lain perlakuan terhadap sampah, frekuensi

Pedoman Pencacahan SPPLH 2013 49

dapat berbentuk uang maupun barang. Upah dan gaji dalam bentuk uang mencakup upah dan

gaji pokok, tunjangan biaya hidup, tunjangan kemahalan, dan tunjangan lain seperti tunjangan

jabatan, tunjangan perumahan, uang makan, uang transpor. Upah dan gaji dalam bentuk

barang termasuk fasilitas rumah dinas, dan barang lainnya seperti beras, pakaian, dan fasilitas

lain seperti mobil dinas, listrik, dan sejenisnya.

Laba bersih dari usaha yang dilakukan ART. Laba bersih diperoleh dari nilai produksi dikurangi

dengan biaya produksi (bahan-bahan dan upah/gaji yang dibayarkan).

Pendapatan bukan dari hasil kerja adalah pendapatan selain upah/gaji dan laba bersih

seperti pensiunan, transfer, hasil penyewaan, bunga, deviden dll.

4.2.13 Blok XIII. Catatan

Blok ini digunakan untuk mencatat segala hal penting yang terkait dengan isian dokumen.

Page 56: SURVEI PERILAKU PEDULI LINGKUNGAN HIDUP 2013 Perilaku Peduli...serta tata cara pengisian kuesioner. ... Pengelolaan Sampah, mencakup antara lain perlakuan terhadap sampah, frekuensi

50 Pedoman Pencacahan SPPLH 2013

Page 57: SURVEI PERILAKU PEDULI LINGKUNGAN HIDUP 2013 Perilaku Peduli...serta tata cara pengisian kuesioner. ... Pengelolaan Sampah, mencakup antara lain perlakuan terhadap sampah, frekuensi

SPPLH13.DSRT

SURVEI PERILAKU PEDULI LINGKUNGAN HIDUP 2013

Lampiran 1. Daftar DSRT

Page 58: SURVEI PERILAKU PEDULI LINGKUNGAN HIDUP 2013 Perilaku Peduli...serta tata cara pengisian kuesioner. ... Pengelolaan Sampah, mencakup antara lain perlakuan terhadap sampah, frekuensi

BLOK V. KETERANGAN RUMAH TANGGA TERPILIH

Page 59: SURVEI PERILAKU PEDULI LINGKUNGAN HIDUP 2013 Perilaku Peduli...serta tata cara pengisian kuesioner. ... Pengelolaan Sampah, mencakup antara lain perlakuan terhadap sampah, frekuensi

SURVEI PERILAKU PEDULI LINGKUNGAN HIDUP 2013

REPUBLIK INDONESIA

BADAN PUSAT STATISTIK

RAHASIA

4. Tanda Tangan

*) Coret yang tidak perlu

III. KETERANGAN PETUGAS

Uraian Pengawas/Pemeriksa

2. Jabatan

…………………………………………

Pencacah

1. Nama

I. KETERANGAN TEMPAT

1 Provinsi

3 Kecamatan

4 Desa/Kelurahan*)

5 Klasifikasi Desa/Kelurahan

6

2 Kabupaten/Kota *)

7

8

Nomor Blok Sensus

Nama Kepala Rumah Tangga

Alamat (nama jalan/gang, RT/RW/dusun)

12 Pemberi Informasi2. No. Urut ART (Disalin dari Blok IV Kol.1)

1. Nama :

II. RINGKASAN(Diisi setelah Blok IV terisi)

1 Banyaknya anggota rumah tangga

Tanggal Bulan

1. Staf BPS Provinsi 3. KSK2. Staf BPS Kab/Kota 4. Mitra

1. Perkotaan 2. Perdesaan

3. Tanggal Pencacahan/Pemeriksaan

9

Nomor Kode Sampel (NKS)

10

Nomor Urut Sampel Rumah Tangga

11 Status Pencacahan1. Berhasil dicacah2. Tidak ditemukan3. Menolak

…………………………………………

Tanggal Bulan

1. Staf BPS Provinsi 3. KSK2. Staf BPS Kab/Kota 4. Mitra

2 Banyaknya anggota rumah tangga umur 10 tahun ke atas

STOP

Page 60: SURVEI PERILAKU PEDULI LINGKUNGAN HIDUP 2013 Perilaku Peduli...serta tata cara pengisian kuesioner. ... Pengelolaan Sampah, mencakup antara lain perlakuan terhadap sampah, frekuensi

IV. KETERANGAN ANGGOTA RUMAH TANGGA

1

2

3

4

6

7

8

9

10

5

Kode Kol. (3):Hubungan dengan Kepala Ruta

1. Kepala ruta2. Istri/suami3. Anak4. Menantu5. Cucu6. Orang tua/mertua7. Famili lain8. Pembantu ruta9. Lainnya

Kode Kol. (6):Status Perkawinan

1. Belum Kawin2. Kawin3. Cerai hidup4. Cerai mati

Kode Kol. (10):Jenis Kegiatan utama

0. Tidak ada kegiatan1. Bekerja/membantu mencari penghasilan2. Sekolah3. Mengurus Ruta4. Lainnya

Kode Kol. (11):Jenis Angkutan

0. Tanpa kendaraan1. Sepeda2. Becak/dokar3. Sepeda motor pribadi/dinas 4. Mobil pribadi/dinas5. Kendaraan umum bermotor

dengan rute tertentu6. Kendaraan umum bermotor tanpa rute tertentu7. Kereta api8. Lainnya

Kode Kol. (7):Ijazah Tertinggi yang dimiliki

0. Tidak punya Ijazah SD1. SD/Sederajat2. SMP/Sederajat3. SMA/Sederajat4. D1/D2/D35. D4/S16. S2/S3

Kode Kol. (9):Jenis penyuluhan/pelatihan

1. Pengelolaan sampah2. Penghematan/konservasi air

3. Penghematan listrik/penggunaan energi listrik alternatif 4. Penghijauan 5. Konservasi satwa 9. Tidak tahu

Kode Kol. (12):Jenis Bahan Bakar

1. Solar2. Premium3. Pertamax 4. Bahan bakar nabati (biofuel)5. Bahan bakar gas6. Lainnya

No. urut

Nama anggota rumah tangga

(Tulis siapa saja yang biasanya tinggal dan makan di ruta ini baik dewasa,

anak-anak maupun bayi)

Hubungan dengan kepala rumah tangga

[Kode]

Perilaku Merokok

Jenis rokok yang dikonsumsi seminggu yang lalu

1. Filter2. Nonfilter3. Filter dan

Nonfilter

Apakah [NAMA]merokokselama

seminggu yang lalu?

1. Ya2. Tidak

Kol. (16)

Ketika di lingkungan

rumah, bagaimana kebiasaan

[NAMA] dalam

membuang sampah

1. Tempat sampah2. Semba- rangan

Jenis kelamin

1. Laki- laki2. Perem- puan

Umur

(Tahun)

Status perkawinan

[Kode]

Kegiatan utama selama

seminggu yang lalu

[Kode]

Jika Kol. (10) ≠ 0Sarana angkutan yang

paling seringdigunakan

untuk menunjang kegiatan utama

Jenisangkutan

[Kode]

Jika Kol.(11) = 3

atau 4Jenis bahan bakar yang digunakan

[Kode]

ART 10 tahun ke atas

(1) (2) (3) (10) (11) (13) (14) (15) (16)

Ijazah/STTB tertinggi

yang dimiliki

[Kode]

Dalam 3 tahun terakhir, apakah [NAMA] pernah/

sedang mengikuti penyuluhan/

pelatihan terkait lingkungan

hidup?

1. Pernah/sedang2. Tidak pernah9. Tidak tahu

1

Jumlah rokok yang

dikonsumsi seminggu yang lalu

(Batang)

Jika kol.(8) = 1

Jenis penyuluhan/

pelatihan terakhir

yang pernah diikuti

[Kode]

2

(12)(11)(5)(4) (6) (8)(7) (9)

Page 61: SURVEI PERILAKU PEDULI LINGKUNGAN HIDUP 2013 Perilaku Peduli...serta tata cara pengisian kuesioner. ... Pengelolaan Sampah, mencakup antara lain perlakuan terhadap sampah, frekuensi

5. Apakah rumah tangga menanam/memelihara tanaman keras/tahunan di rumah (seperti : pohon mangga, pohonjambu, ketapang, cemara dll) ?

1. Ya 2. Tidak

6. Apakah terdapat sumur resapan, lubang resapan biopori, dan taman/tanah berumput di lingkungan rumah? a. Sumur resapan 1. Ya 2. Tidak

b. Lubang resapan biopori 1. Ya 2. Tidak

c. Taman/tanah berumput 1. Ya 2. Tidak

2. a. Luas tanah tempat tinggal : m2

b. Luas lantai dasar : m2

c. Luas tanah yang tidak tertutup semen/bangunan : m2

3. a. Tempat pembuangan akhir tinja : 1. Tangki/SPAL 4. Lubang tanah 2. Kolam/sawah 5. Pantai/tanah lapang/kebun 3. Sungai/danau/laut 6. Tidak tahu

b. Jika R3.a = 1 (tangki/SPAL), apakah kloset menggunakan sistem penyiraman “flush”? 1. Ya 2. Tidak

4. Di saat siang hari yang cerah, apakah rumah ini memanfaatkan pencahayaan dari sinar matahari untuk

penerangan ruangan? 1. Ya, sebagian besar ruangan 2. Ya, sebagian kecil ruangan 3. Tidak

VI. PEMANFAATAN ENERGI

9. a. Sumber penerangan utama : 1. Listrik PLN 2. Listrik non PLN bersumber energi alternatif

3. Listrik non PLN bukan bersumber energi alternatif 4. Petromak/pelita/sentir/obor 5. Lainnya

 

V. PERUMAHAN

1. Status penguasaan bangunan tempat tinggal yang ditempati : 1. Milik sendiri 2. Bukan milik sendiri

[R14.a]

11. Berapa jumlah alat elektronik yang dikuasai/digunakan rumah tangga dan bagaimana kebiasaan rumah tangga dalam penggunaannya?

12. Jika memiliki AC (R11.b kol. (2) ≠ 0), Apakah menyalakan AC pada suhu di bawah 25°C selama sebulan terakhir : 1. Tidak pernah 3. Ya, Sering 2. Ya, Kadang-kadang

13. a. Dalam setahun terakhir, apakah rumah tangga mengurangi pemakaian listrik? 1. Ya 2. Tidak

b. Alasan utama mengurangi pemakaian listrik :(pilihan jawaban jangan dibacakan)

1. Penghematan biaya 2. Peduli lingkungan 3. Keterbatasan daya/pasokan sumber listrik

7. Bahan bakar memasak yang digunakan : 1. Listrik 6. Arang 2. Gas Kota/Elpiji 7. Kayu bakar 3. Biogas 8. Lainnya

4. Minyak tanah 9. Tidak memasak 5. Briket

a.

b.

3

Utama

Cadangan [R9]

8. Pada saat memasak, seberapa sering menutup panci? 1. Tidak pernah 3. Sering 2. Kadang-kadang

10. a. Jumlah lampu yang terpasang dirumah : buah

b. Jumlah lampu hemat energi yang terpasang di rumah

c. Jumlah lampu yang menyala pada siang hari

d. Jumlah lampu yang tetap menyala pada malam hari ketika tidur

buah

buah

9. b. Jika listrik PLN (R9.a=1), daya listrik terpasang : 1. 450 watt 4. 2.200 watt 2. 900 watt 5. > 2.200 watt 3. 1.300 watt 6. Tanpa meteran

Alat elektronik yang digunakan Jumlah

Jika kol (2) ≠ 0, bagaimana kebiasaan rumah tangga dalam

penggunaannya?Apakah sering, kadang-kadang, atau tidak pernah membiarkan

menyala meski tidak digunakan? 1. Sering 2. Kadang-kadang 3. Tidak pernah

(1) (2) (3) a. Televisi

e. Radio/tape/DVD

i. Dispenser

k. Mesin cuci satu tabung

f. Pompa air

j. Magic com/Rice cooker

h. Lemari esg. Setrika

d. Komputer/Laptop c. Kipas angin/Exhaust fan b. AC

1 2 3

l. Mesin cuci dua tabung

1 2 31 2 31 2 31 2 31 2 3

buah

:

:

:

[R14.a]

Page 62: SURVEI PERILAKU PEDULI LINGKUNGAN HIDUP 2013 Perilaku Peduli...serta tata cara pengisian kuesioner. ... Pengelolaan Sampah, mencakup antara lain perlakuan terhadap sampah, frekuensi

VII. PENGELOLAAN SAMPAH

14. a. Perlakuan terhadap sampah : 1. Didaur ulang 1. Ya 2. Tidak 2. Dibuat kompos/pupuk 1. Ya 2. Tidak 3. Diangkut petugas/dibuang 1. Ya 2. Tidak ke TPS/TPA 4. Dijual ke pengumpul 1. Ya 2. Tidak

barang bekas 5. Ditimbun/dikubur 1. Ya 2. Tidak 6. Dibakar 1. Ya 2. Tidak 7. Dibuang ke laut/sungai/got 1. Ya 2. Tidak 8. Dibuang sembarangan 1. Ya 2. Tidak 9. Dijadikan makanan ternak 1. Ya 2. Tidak

b. Perlakuan terhadap sampah yang paling utama/sering dilakukan:

(Isikan kode 1-9 sesuai dengan R14.a yang berkode 1)

15. a. Apakah melakukan pemilahan sampah mudah membusuk dan tidak mudah membusuk dan bagaimana perlakuan akhirnya? 1. Dipilah dan sebagian dimanfaatkan 2. Dipilah kemudian dibuang 3. Tidak dipilah

b. Jika tidak dipilah (R15.a=3), apa alasan utama tidak melakukan pemilahan sampah? 1. Malas 4. Tidak ada peraturan 2. Tidak menguntungkan 5. Tidak mengetahui 3. Tidak ada fasilitas sampah harus dipilah

16. Bagaimana perlakuan akhir terhadap sampah yang mengandung bahan berbahaya dan beracun (seperti: bungkus deterjen, kemasan pemutih pakaian, bohlam lampu, baterai, kaleng bekas obat nyamuk, kaleng bekas cat, bungkus pembersih lantai, obat kadaluarsa)? 1. Didaur ulang/diolah 2. Dijual 3. Lainnya

17. a. Apa yang sering dilakukan pada barang bekas layak pakai (seperti: baju bekas, sepatu bekas, perkakas, dll)? 1. Dibuang 3. Diberikan kepada

orang lain 2. Dijual 4. Dimanfaatkan untuk

keperluan lain

b. Dalam sebulan terakhir, apakah membeli produk yang dapat diisi ulang (seperti : sabun cair,

pewangi pakaian, pembersih lantai)? 1. Tidak pernah 3. Ya, Sering 2. Ya, Kadang-kadang

c. Dalam setahun terakhir, apakah ketika berbelanja membawa tas belanja sendiri (seperti: tas kanvas, tas kain, tas nilon, dll) untuk mengurangi tas plastik? 1. Tidak pernah 3. Ya, Sering 2. Ya, Kadang-kadang

VIII. PEMANFAATAN AIR

18. Sumber air utama yang digunakan: [Isikan kode jenis sumber air]

Jenis sumber airMandi

(1)

01. Air kemasan/ air isi ulang

02. Leding 03. Sumur bor/ pompa 04. Sumur

terlindung05. Sumur tidak

terlindung06. Mata air

terlindung07. Mata air tidak

terlindung08. Air sungai09. Waduk/danau

10. Air hujan

Cuci baju Cuci kendaraanMinum Masak

Penggunaan

(2) (6)(3) (4) (5)

20. Fasilitas mandi yang digunakan sebagian besar anggota rumah tangga : 1. Shower 4. Lainnya

2. Gayung 9. Tidak menggunakan 3. Bathtub fasilitas mandi

19. Dalam seminggu terakhir, apakah memanfaatkan air bekas (cucian sayur/buah/beras, wudhu, dll) untuk

keperluan lain? 1. Tidak pernah 3. Ya, Sering 2. Ya, Kadang-kadang

21. Bagaimana penggunaan air untuk membilas cucian pakaian? 1. Menggunakan mesin cuci satu tabung

2. Air mengalir3. Air ditampung (≤ 2 kali bilas)4. Air ditampung (> 2 kali bilas)5. Lainnya

22. Apakah menggunakan instalasi air (seperti: pipa, selang, dll)? 1. Ya 2. Tidak

23. Bagaimana penggunaan air untuk mencuci? (Isikan kode 1 jika ‘air mengalir’ dan kode 2 jika ‘air ditampung’) a. Alat makan dan minum

b. Sayuran/buah

24. Apakah pernah membiarkan air mengalir tanpa digunakan? 1. Tidak pernah 3. Ya, Sering 2. Ya, Kadang-kadang

[R26.a]

4

 

[R16]

Page 63: SURVEI PERILAKU PEDULI LINGKUNGAN HIDUP 2013 Perilaku Peduli...serta tata cara pengisian kuesioner. ... Pengelolaan Sampah, mencakup antara lain perlakuan terhadap sampah, frekuensi

25. a. Dalam setahun terakhir, apakah rumah tangga mengurangi pemakaian air? 1. Ya 2. Tidak

b. Alasan utama mengurangi pemakaian air :(pilihan jawaban jangan dibacakan)

1. Penghematan biaya 2. Peduli lingkungan 3. Pasokan/distribusi air terbatas

IX. PENGGUNAAN TRANSPORTASI

JIKA MENGUASAI/MENGGUNAKAN KENDARAAN BERMOTOR[R26.a ≠ 0 atau R27.a ≠ 0]

29. a. Apakah melakukan perawatan mesin secara rutin selama setahun terakhir?

1. Ya 9. Belum waktunya 2. Tidak

b. Apakah melakukan pemeriksaan tekanan ban selama sebulan terakhir? 1. Ya 2. Tidak

26. a. Jumlah sepeda motor yang dikuasai/digunakan ART selama sebulan terakhir ………… unit

b. Jika menguasai/menggunakan sepeda motor (R26.a ≠ 0), Penggunaan sepeda motor yang lebih

sering dilakukan oleh ART selama sebulan terakhir: 1. Sendiri 2. Bersama

27. a. Jumlah mobil yang dikuasai/digunakan ART selama sebulan terakhir ………… unit

b. Jika menguasai/menggunakan mobil (R27.a ≠ 0), Penggunaan mobil yang lebih sering dilakukan oleh ART selama sebulan terakhir: 1. Sendiri 2. Bersama

30. a. Dalam setahun terakhir, apakah rumah tangga mengurangi penggunaan kendaraan bermotor ? 1. Ya 2. Tidak [R31.a]

28. Jika tidak menguasai/tidak menggunakan kendaraan bermotor (R26.a=0 dan R27.a=0), Apa alasan utama rumah tangga tidak menguasai/tidak menggunakan kendaraan bermotor? 1. Keterbatasan ekonomi 2. Tidak tersedia infrastruktur jalan kendaraan bermotor 3. Dapat pergi kemanapun tanpa berkendaraan 4. Akses terhadap kendaraan umum mudah 5. Dapat berdampak buruk pada lingkungan 6. Lainnya

30. b. Jika melakukan pengurangan (R30.a=1), upaya apa yang dilakukan:

(pilihan jawaban jangan dibacakan) 1. Menggunakan kendaraan 1. Ya 2.Tidak umum bermotor tanpa rute tertentu (ojek, taksi, dll) 2. Menggunakan kendaraan 1. Ya 2.Tidak umum bermotor dengan rute tertentu (angkot, bus) 3. Jalan kaki/menggunakan 1. Ya 2.Tidak sepeda 4. Menggunakan kendaraan 1. Ya 2.Tidak secara bersama (carpooling) 5. Lainnya 1. Ya 2.Tidak

c. Alasan utama mengurangi penggunaan kendaraan bermotor : (pilihan jawaban jangan dibacakan) 1. Penghematan biaya 2. Peduli lingkungan 3. Aktivitas berkurang (pensiun) / Alasan kesehatan 4. Jarak tempuh ke tempat aktivitas semakin dekat/ Semakin mudah mengakses kendaraan umum 5. Menghindari macet 6. Lainnya

X. PEDULI LINGKUNGAN SEKITAR

31. a. Dalam tiga bulan terakhir, apakah di sekitar lingkungan rumah diadakan kegiatan kerja bakti? 1. Ya 2. Tidak [R32.a]

b. Apakah ada ART yang ikut dalam kegiatan tersebut? 1. Ada 2. Tidak

32. a. Dalam setahun terakhir, apakah rumah tangga merasa terganggu terhadap kondisi/kualitas: 1. Air 1. Ya 2. Tidak

2. Udara 1. Ya 2. Tidak

3. Tanah 1. Ya 2. Tidak

b. Jika mengalami gangguan (R32.a ada yang berkode 1), apakah rumah tangga melakukan upaya untuk menanggulangi gangguan lingkungan tersebut? 1. Ya 2. Tidak [R33.a]

c. Jika ikut menanggulangi (R32.b=1), upaya apa yang dilakukan rumah tangga terhadap gangguan lingkungan yang terjadi? 1. Apakah melaporkan/mengadukan 1. Ya 2. Tidak kepada aparat setempat

2. Apakah menegur pelaku 1. Ya 2. Tidak gangguan lingkungan 3. Apakah ikut menangani 1. Ya 2. Tidak gangguan lingkungan

5

[R26.a]

Page 64: SURVEI PERILAKU PEDULI LINGKUNGAN HIDUP 2013 Perilaku Peduli...serta tata cara pengisian kuesioner. ... Pengelolaan Sampah, mencakup antara lain perlakuan terhadap sampah, frekuensi

XII. GAMBARAN KONDISI EKONOMI

35. Seberapa peduli rumah tangga Anda terhadap lingkungan hidup?

1. Sangat tidak peduli 2. Tidak peduli 3. Kurang peduli 4. Peduli 5. Sangat peduli

6

33. Apakah pernyataan-pernyataan ini menurut [NAMA] benar atau salah?

(Isikan : 1. Benar 2. Salah atau 9. Tidak tahu)

a. Membakar sampah mencemari udara

b. Sampah plastik, sampah makanan, sampah kertas, dan sampah lainnya tidak perlu dipilah sebelum dibuang

c. Sampah yang mengandung bahan kimia (seperti: kaleng bekas obat nyamuk semprot, baterai, bohlam lampu, botol insektisida, dll) sebaiknya dikubur

d. Asap kendaraan bermotor menyebabkan semakin memanasnya suhu bumi

e. Membiarkan air mengalir tanpa digunakan berpeluang menyebabkan pemborosan air

f. Rumah tangga perlu menyediakan area resapan air

g. Menghemat listrik berarti menghemat bahan bakar

h. Menggunakan kendaraan umum ketika bepergian berarti menghemat bahan bakar

i. Melakukan perawatan kendaraan bermotor tidak ada kaitannya dengan menjaga lingkungan

j. Sinar matahari dapat dijadikan sumber energi listrik alternatif

k. Menutup panci ketika memasak dapat menghemat bahan bakar

a.

b.

c.

d.

e.

f.

g.

h.

i.

j.

k.

XI. PENGETAHUAN PERILAKU PEDULI LINGKUNGAN

34. Dari sumber mana saja [NAMA] memperoleh informasi terkait lingkungan hidup?

( Jangan bacakan sumber informasi )Isikan kode 1 jika “ya”, kode 2 jika “tidak”

a. Brosur/Leaflet h. Guru/Dosen

b. Surat kabar i. Penyuluhan

c. Majalah/Tabloid j. Teman/Tetangga

d. Radio k. Anggota keluarga

e. TV l. Famili lain

f. Internet m. Buku ilmiah

g. Aparat desa/kecamatan dan tomas/toga

36. Pendapatan rumah tangga per bulan: 1. < 500 ribu rupiah 4. 2,6 – 5 juta rupiah 2. 500 ribu – 1 juta rupiah 5. 5,1 – 10 juta rupiah 3. 1,1 – 2,5 juta rupiah 6. > 10 juta rupiah

5

XIII. CATATAN