subsequent event ppt 1
TRANSCRIPT
PEMERIKSAAN SUBSEQUENT
EVENTS dan PENYELESAIAN AUDIT
Subsequent events adalah:
peristiwa atau transaksi yang terjadi setelah tanggal neraca tetapi sebelum diterbitkannya
laporan audit
• Mempunyai akibat yang material terhadap laporan keuangan, sehingga memerlukan penyesuaian atau pengungkapan dalam laporan tersebut
Dua jenis subsequent events (PSA No.46):
1. Peristiwa yang memberikan tambahan bukti
yang berhubungan dengan kondisi yang
ada pada tanggal neraca, dan berdampak
terhadap taksiran yang melekat dalam
proses penyusunan laporan keuangan
2. Peristiwa yang menyediakan tambahan
bukti yang berhubungan dengan kondisi
yang tidak ada pada tanggal neraca, namun
kondisi tersebut ada sesudah tanggal
neraca
Subsequent Event yang harus diaudit:
1. Subsequent Collection
Penagihan sesudah tanggal neraca sampai
mendekati selesainya pekerjaan lapangan (audit
field work)
Dilaksanakan dalam audit piutang dan barang
dalam perjalanan
2. Subsequent Payment
Pembayaran sesudah tanggal neraca sampai
mendekati selesainya audit field work
Dilaksanakan dalam audit hutang dan biaya
yang masih harus dibayar
TUJUAN AUDIT SUBSEQUENT EVENTS
1. Menentukan keberadaan kejadian penting sesudah tanggal neraca yang membutuhkan penyesuaian terhadap laporan keuangan atau memerlukan pengungkapan dalam catatan atas laporan keuangan agar tidak menyesatkan pengguna laporan keuangan
2. Menentukan kemungkinan tertagihnya piutang
3. Memastikan bahwa “barang dalam perjalanan” yang tercantum di neraca per tanggal neraca, masih di perjalanan
• Saat membayar uang muka pembelian (L/C), perusahaan mencatat:
Barang Dalam Perjalanan xxxKas xxxHutang Dagang xxx
• Saat penerimaan barang sebelum tanggal neraca, perusahaan mencatat:
Persediaan xxxHutang Dagang xxx
• Akibatnya per tanggal neraca tetap terlihat saldo barang
dalam perjalanan dan terjadi dua kali pencatatan hutang
dagang:
Persediaan xxx
Barang Dalam Perjalanan xxx
Pada saat hutang tersebut dilunasi:
Hutang Dagang xxx
Kas xxx
4. Memastikan kewajiban dan beban yang masih harus
dibayar yang tercantum di neraca, per tanggal neraca,
yang menjadi kewajiban perusahaan yang dilunasi pada
saat jatuh temponya (sesudah tanggal neraca)
5. Memastikan bahwa tidak ada kewajiban perusahaan
yang belum dicatat per tanggal neraca
PROSEDUR AUDIT SUBSEQUENT EVENTS
1. Periksa pengeluaran dan penerimaan kas sesudah tanggal neraca, sampai mendekati tanggal selesainya audit field work
2. Periksa bukti pengeluaran dan penerimaan barang sesudah tanggal neraca, sampai mendekati tanggal selesainya audit field work
3. Periksa cut-off pembelian dan penjualan4. Review laporan keuangan interim untuk periode
sesudah tanggal neraca5. Minta copy notulen rapat direksi, dewan komisaris,
pemegang saham, periksa apakah ada commitment dari perusahaan yang baru dipenuhi pada periode sesudah tanggal neraca
6. Lakukan tanya jawab dengan pejabat perusahaan yang berwenang, mengenai:a. Ada/tidaknya contingent liabilitiesb. Ada/tidaknya perubahan dalam modal saham,
kewajiban jangka panjang atau kredit modal kerja dalam periode sesudah tanggal neraca
c. Ada/tidaknya kejadian penting sesudah tanggal neraca yang memerlukan adjustment terhadap laporan keuangan atau penjelasan catatan laporan keuangan
7. Kirim konfirmasi ke penasihat hukum perusahaan8. Analisa perkiraan profesional fees9. Dapatkan surat pernyataan langganan (client
representation letter)
Prosedur audit untuk penelaahan peristiwa kemudian
dibagi menjadi dua kategori, yaitu:
1. Prosedur yang dipadukan sebagai bagian dari verifikasi
saldo akun akhir tahun
a. Pengujian pisah batas (cut off) dan penilaian yang
dilakukan sebagai bagian dari pengujian terinci atas
saldo
b. Banyak pengujian peristiwa kemudian dilaksanakan
sebagai bagian dari verifikasi saldo akun
c. Prosedur auditnya bersifat normal untuk
membandingkan harga pembelian persediaan periode
berikutnya dengan harga perolehan yang dibukukan
pengujian atas penilaian mana yang lebih rendah
antara harga perolehan atau harga pasar
2. Pengujian kedua dilaksanakan secara khusus dengan
tujuan mendapatkan informasi yang harus dimasukan
ke dalam saldo akun tahun berjalan, atau diungkapkan
dengan catatan kaki
a. Permintaan keterangan ke manajemen mengenai peristiwa
kemudian dilakukan oleh pegawai klien yang tepat agar
didapat jawaban yang bermanfaat
b. Korespondensi dengan pengacara sebagai bagian dari
penelitian atas kewajiban bersyarat
c. Menelaah laporan intern yang disiapkan setelah tanggal
neraca
d. Menelaah catatan pembukuan yang disiapkan setelah
tanggal neraca
e. Memeriksa notulen yang diterbitkan setelah tanggal neraca
f. Mendapatkan surat representasi
PENYELESAIAN AUDIT
Beberapa hal yang harus dilakukan sebelum suatu pemeriksaan akuntan dinyatakan selesai, jika :
1. Seluruh kertas kerja pemeriksaan harus sudah diparaf oleh pembuatnya dan direview atasannya
2. Hasil review harus didokumentasikan dalam suatu review notes dan harus dijawab oleh staf yang direview (reviewee) secara tertulis
3. Daftar audit adjustment harus disusun, lengkap dengan index working papernya, diskusikan dengan klien
4. Audit adjustment yang sudah disetujui klien harus diposting ke masing-masing kertas kerja yang berkaitan
5. Draft report disusun oleh auditor in-charge (pimpinan tim audit), direview oleh audit manager dan audit partner
6. Sebelum kertas kerja pemeriksaan dan draft report di review oleh audit manager dan audit partner, maka audit supervisor harus menyusun notes to PPM (catatan untuk Partner, Principal dan Manager)
7. Setelah draft report direview dan disetujui PPM, diskusikan dengan klien. Jika klien setuju, buat final audit report.
8. Sebelum laporan audit diserahkan kepada klien, auditor harus meminta Surat Pernyataan Langganan dari klien. Tanggal surat harus sama dengan tanggal selesainya audit field work dan tanggal laporan audit.
9. Auditor membuat draft management letter, setelah direview dan disetujui PPM, diskusikan dengan klien. Klien setuju, buat management letter final untuk klien
10. Tahap akhir, selesaikan urusan pelunasan audit fee (ditambah 10% PPN, dikurangi PPh 23 7,5%)
11. Dalam audit working papers, cantumkan “catatan untuk audit tahun berikutnya”.
12. Opini yang diberikan, tergantung hasil pemeriksaan13. Dalam mereview kertas kerja pemeriksaan, KAP
sebaiknya mempunyai daftar “Audit Working Papers Review Guide”
PENGUMPULAN BAHAN BUKTI AKHIR
Lima jenis pengumpulan bahan bukti audit akhir:
1. Melaksanakan prosedur analitik, yaitu jenisbahan bukti untuk menaksir kelangsunganhidup atas kertas kerja dan laporankeuangan yang dilakukan oleh partner yangbermanfaat sebagai penelaahan akhir atassalah saji atau masalah keuangan yangmaterial dan tidak dicatat selama pengujianlain, serta membantu auditor dalammengambil “tinjauan objektif” akhir laporankeuangan
2. Mengevaluasi asumsi going concern, yaitu mendugaasumsi kelangsungan hidup perusahaan
3. Mendapatkan surat representasi manajamen yangmewajibkan auditor untuk mendokumentasikanrepresentasi lisan dari manajemen selama audit,sedangkan tujuan bagi klien adalah
a. meningkatkan manajemen akan tanggungjawabnya mengenai asersi dalam laporankeuangan;
b. mendokumentasikan tanggapan manajemen ataspernyataan mengenai berbagai aspek audit
Surat tersebut menandakan dari klien, tetapi merupakanpraktek umum bagi auditor untuk menyiapkan surat danmeminta klien untuk mengetiknya pada kop suratperusahaan dan menandatanganinya.
Penolakan klien untuk menyiapkan danmenandatangani surat representasi menyebabkanpemberian pendapat wajar dengan pengecualian ataupernyataan tidak memberikan pendapat.
SAS 85 menyarankan empat kategori masalah yangdimasukan dalam surat representasi klien:
1). Laporan keuangan;
2). Kelengkapan informasi;
3). Pengakuan, pengukuran, dan pengungkapan;
4). Peristiwa kemudian.
Surat representasi klien pernyataan yang ditulispihak yang tidak independen, karena itu tidak dapatdianggap sebagai bahan bukti yang handal.
Dalam beberapa audit, auditor mungkin menemukanbahan bukti yang bertentangan dengan laporan dalamsurat representasi. Maka, auditor harus melakukaninvestigasi keadaan lingkungan danmempertimbangkan apakah representasi di dalam suratitu dapat dipercaya.
4. Mempertimbangkan informasi yang menyertai laporan keuangan
dasar
SAS 29 (AU 551) menyebut tambahan informasi yang
menyertai laporan keuangan dasar dalam dokumen yang
diserahkan auditor (laporan bentuk panjang/long-form report).
Beberapa jenis informasi tambahan informasi, yaitu:
a. laporan komparatif terinci yang mendukung keseluruhan
pengendalian atas laporan keuangan utama atas akun
harga pokok penjualan, beban operasi, dan aktiva rupa-
rupa
b. tambahan informasi yang diwajibkan oleh FASB dan SEC
c. data statistik tahun lalu dalam bentuk rasio dan tren
d. skedul pertanggungan asuransi
e. komentar tertentu atas perubahan yang terjadi dalam
laporan.
Mengilustrasikan laporan keuangan dasar dan
tambahan informasi
laporan Standar
keuangan laporan
dasar Auditor
informasi yang paragraf ter-
menyertai pisah wajar
laporan tanpa syarat,
dasar wajar dengan
syarat atau
menolak
memberikan
pendapat
Neraca
Laporan rugi-laba
Laporan arus kas
Catatan kaki
Laporan komparatif
terinci
Data Statistik
Skedul pertanggungan
asuransi
5. Membaca informsi lain dalam laporan tahunan.
SAS 8 (AU 550) mewajibkan auditor untukmembaca informasi yang berkaitan denganlaporan keuangan yang hanya menyinggunginformasi yang bukan bagian dari laporankeuangan, tetapi diterbitkan bersama.
Jika auditor menyimpulkan terdapatketidakkonsistenan yang material, maka kliendiminta merubah informasi.
Jika klien menolak, yang mungkin tidak biasa,maka auditor seharusnya memasukan paragrafpenjelas ke dalam laporan audit atau menarikdiri dari penugasan.
MENGEVALUASI HASILKECUKUPAN BAHAN BUKTI
Evaluasi akhir atas kecukupan bahan bukti penelaahan auditoratas seluruh audit untuk menentukan apakah seluruh aspekpenting telah cukup diuji setelah mempertimbangkan situasipenugasan.
Langkah utama dalam proses ini penelaahan program audituntuk meyakinkan bahwa seluruh bagian telah diselesaikan dandidokumentasikan dan bahwa seluruh tujuan audit dipenuhi.
Alat bantu dalam menarik kesimpulan tentang kecukupan bahanbukti daftar penyelesaian penugasan. (Ilustrasi daftarpenyelesaian penugasan diberikan dalam gambar 23-5)
Jika audit menyimpulkan bahwa kecukupan bahan bukti tidakdiperoleh guna menarik kesimpulan mengenai kewajaranrepresentasi klien, terdapat dua pilihan:
a. tambahan bahan bukti
b. memberikan pendapat wajar dengan pengecualian ataupernyataan menolak memberikan pendapat.
Gambar 23-5
Daftar Penyelesaian Penugasan
1. Periksa dokumentasi audit tahun lalu YA TIDAK
a. Apakah kertas kerja audit tahun lalu diperiksa atas
bagian yang ditentukan dalam audit tahun berjalan?
b. Apakah berkas permanen ditelaah untuk pos yang
mempengaruhi tahun berjalan?
2. Pengendalian Intern
a. Apakah pengendalian intern telah cukup dipahami?
b. Apakah ruang lingkup audit mencukupi berdasar
risiko pengendalian yang ditetapkan?
c. Apakah seluruh kelemahan utama telah dimasukan
sebagai kondisi yang dilaporkan dalam surat ke
komite audit atau ke manajer senior?
3. Seluruh Dokumen
a. Apakah semua notulen tahun berjalan telah ditelaah,
dikutip, dan ditindaklanjuti?
b. Sudahkah berkas permanen dimutakhirkan?
c. Sudahkah semua kontrak dan perjanjian ditelaah dan
dikutip, disalin dan didownload untuk menegaskan
bahwa klien menaati seluruh hukum yang berlaku?
BAHAN BUKTI YANG MENDUKUNG PENDAPATAUDITOR
Bagian penting dari evaluasi apakah laporan keuangan disajikan secara wajar adalah mengikhtisarkan salah
saji yang ditemukan dalam audit.
Jika auditor menemukan salah saji yang material neraca saldo harus disesuaikan untuk mengkoreksi laporan
keuangan.
Selain salah saji yang material, seringkali terdapat banyak salahsaji yang tidak material ditemukan yang tidak disesuaikan pada saat ditemukan. Auditor dapat
mengetahui jejak salah saji tersebut dan menggabungkan dalam beberapa cara, tetapi banyak auditor mengunakan
metode yang mudah, disebut Skedul Audit Salah-Saji yang Tidak Disesuaikan atau Ikhtisar Salah-Saji yang mungkin.
Contoh neraca lajur salah-saji yang tidak disesuaikan dalam Gambar 23-6.
Skedul dalam Gambar 23-6 mencakup baik salah
saji yang diketahui yang oleh klien telah diputuskan
untuk tidak disesuaikan dan proyeksi atas salah
saji, yang mencakup kesalahan pengambilan
sample.
Jika auditor percaya bahwa terdapat kecukupan
bahan bukti tetapi tidak menjamin kesimpulan
mengenai penyajian laporan keuangan yang wajar,
auditor sekali lagi mempunyai dua pilihan : laporan
harus direvisi sehingga auditor puas atau
memberikan pendapat wajar tanpa syarat atau
menolak untuk memberikan pendapat harus
diterbitkan.
Gambar 23-6
Skedul Audit Kesalahan yang Belum Disesuaikan
HILLSBURG HARDWARE, CO Skedul A-3 Tanggal
REKAPITULASI KEMUNGKINAN KESALAHAN Disiapkan oleh LF 28/1/03
31/12/02 Disetujui oleh JA 31/1/03
KEMUNGKINAN SALAH SAJI-LEBIH SAJI
(KURANG SAJI)
Sumber Jenis Jumlah Aktiva Aktiva Hutang Pendapatan
Berkas Audit Salah saji Total Lancar Non-lancar Lancar sebelum pajak
C-8 salah saji piutang dagang/ [P] 60.000 (60.000) (60.000)
pisah batas penjualan
D-2 selisih antara persediaan [A] 120.000 (120.000) (120.000)
pisik dan angka di catatan
H-7/2 kewajiban yang tidak dibukukan [P] 285.000 (100.000) (85.000) (285.000) 100.000
V-10 Pos beban perbaikan yang [A] 90.000 (90.000) (90.000)
dikapitalisasi
Jumlah (280.000) (175.000) (285.000) (170.000)
[A] Populasi salah saji aktual
Kesimpulan [P] Estimasi populasi atas dasar sampel, termasuk kesalahan
sampel
Pengaruh bersih dari pos di atas sebagai
berikut Tidak satu pun pengaruh keseluruhan atas
masing-masing pos mempunyai pengaruh
material pada laporan keuangan dalam ke-
Kemungkinan seluruhan atau terhadap setiap komponen
lebih saji yang terkait. Dengan pertimbangan ini,
(kurang saji) Materialitas penyesuaian dari satu atau semua pos telah
dilakukan.
Aktiva lancar (280.000) 2.550.000
Total Aktiva (455.000) 300.000
Pendapatan sebelum pajak (170.000) 737.000 Leslie Franklin
28/1/03
PENELAAHAN DOKUMENTASI AUDIT
Tiga alasan utama mengapa kertas kerja
penting ditelaah oleh anggota lain dari kantor
akuntan publik pada saat penyelesaian audit:
1. Untuk mengevaluasi pelaksanaan atau
kinerja
staf yang belum berpengalaman
2. Untuk memastikan bahwa audit memenuhi
standar pelaksanaan kantor akuntan publik
3. Untuk menetralkan bias yang seringkali
masuk ke dalam pertimbangan auditor.
PENGUNGKAPAN LAPORAN KEUANGAN
Pertimbangan utama dalam menyelesaikan audit adalah menentukan apakah pengungkapan dalam laporan
keuangan telah mencukupi
Dalam keseluruhan audit, penekanan padakebanyakan pemeriksaan adalah verifikasi akurasisaldo pada buku besar dengan menguji akun yang palingpenting dalam neraca saldo.
Tugas penting lainnya yaitu memastikan bahwasaldo akun pada neraca saldo dijumlah dengan benarkeseluruhannya dan diungkapkan pada laporan keuangan.
Sebagai bagian dari tinjauan akhir penyingkapanlaporan keuangan, beberapa kantor akuntan publikmemberikan pemisahan antara daftar penyingkapanlaporan keungan untuk setiap perikatan. Sebagai ilustrasidari daftar penyingkapan laporan keuangan parsial padagambar 23-7
Gambar 23-7
Daftar Pengungkapan Laporan Keuangan: Properti, Bangunan
pabrik dan Peralatan
1. Apakah pengungkapan berikut tercakup dalam laporan atau catatan keuangan (APB 12, paragraf 5):
a. Saldo kelompok aktiva utama yang dapat didepresiasikan (tanah, bangunan, peralatan, dan lain-
lain) pada tanggal neraca?
b. Penyisihan atas depresiasi, menurut kelompok atau secara total, pada tanggal neraca?
c. Deskripsi umum mengenai metode depresiasi untuk kelompok utama properti, bangunan, pabrik,
dan peralatan (APB 22, paragraf 13)?
d. Jumlah total depresiasi yang diakui sebagai beban untuk setiap laporan rugi-laba yang disajikan?
e. Dasar evaluasi? (SAS 32, AU 43.02)
2. Apakah nilai yang terbawa atas properti yang dihipotikan dan dijaminkan untuk hutang telah
diungkapkan (FASB 5 paragraf 18)?
3. Apakah rincian transaksi jual dan sewa kembali (sales & leasback) selama periode telah diungkapkan
(FASB 13, paragraf 32-34)?
4. Apakah nilai yang terbawa atas properti yang bukan bagian dari pabrik yang dioperasikan – misalnya
menganggur atau disimpan untuk investasi atau penjualan – telah dipisahkan?
5. Apakah pertimbangan telah diberikan untuk pengungkapan aktiva modal yang didepresiasikan yang
masih digunakan dan aktiva modal yang saat ini tidak digunakan?
PENELAHAAN INDEPENDEN
Telaah independen disyaratkan pada penugasanSEC. Penelaahan ini seringkali mengambil posisiyang bertolak belakang guna menyakinkan bahwapelaksanaan audit mencukupi.
IKHTISAR EVALUASI BAHAN BUKTI
Gambar 23-8 mengikhtisarkan evaluasi ataskecukupan bahan bukti dan pengambilan keputusanapakah barang bukti itu mendukung pendapat.
Auditor mengevaluasi kecukupan bahan buktiaktual dengan lebih dahulu mengevaluasi risiko audityang dicapai, manurut akun dan menurut siklus,kemudian membuat evaluasi yang sama atas laporankeuangan keseluruhan.
Gambar 23-8
Mengevaluasi Hasil dan Mencapai Kesimpulan atas Dasar Bukti
Mengevaluasi Hasil dan
Mencapai Kesimpulan
Bahan bukti audit
aktual (menurut siklus,
akun dan tujuan)
Prosedur audit
Besarnya sampel
Unsur yang dipilih
waktu
Evaluasi hasil (menurut
akun dan siklus)
Salah saji yang
diestimasi (menurut
akun) Risiko audit
yang dicapai (menurut
akun dan siklus)
Evaluasi laporan
keuangan keseluruhan
Salah saji yang
diestimasi (laporan
keseluruhan) Risiko
audit yang dicapai
(laporan keseluruhan)
Penerbitan
Laporan
audit
MENERBITKAN LAPORAN AUDIT
Dalam kebanyakan audit, auditor menerbitkan laporan dengan wajar tanpa syarat (unqualified opinion). Kebanyakan KAP memiliki pedoman
pelaporan audit yang komprehensif guna membantu mereka dalam menyeleksi kalimat yang layak untuk
laporan yang akan mereka putuskan untuk diterbitkan
KOMUNIKASI DENGAN KOMITE AUDIT DENGAN MANAJEMEN
Tiga komunikasi pertama yang di bahas dalam bagian ini diwajibkan oleh standar audit untuk
memastikan bahwa komite audit dan manajemen senior diberitahukan tentang temuan audit dan
rekomendasi audit.
1. MENGKOMUNIKASIKAN KECURANGAN dan TINDAKAN ILEGAL
SAS 82 (AU 316) dan SAS 54 (AU 317) mewajibkan auditormengkomunikasikan semua kecurangan dan tindakan ilegal ke komiteaudit atau kelompok sejenis yang ditetapkan, tanpa memperhatikanmaterialitas. Tujuannya adalah membantu komite audit dalammelaksanakan peran supervisi atas laporan keuangan yang handal.
2. MENGKOMUNIKASIKAN KOMISI yang DAPAT DILAPORKAN
Auditor juga mengkomunikasikan kelemahan yang signifikan dalamdesain atau operasi pengendalian intern. Dalam perusahaan besar,komunikasi ini dilakukan ke komite audit, sedangkan dalamperusahaan kecil ke pemilik atau ke manajemen senior.
3. KOMUNIKASI LAIN dengan KOMITE AUDIT
SAS 61 (AU 380) dan perubahannya mensyaratkan auditormengkomunikasikan tambahan informasi tertentu yang diperolehselama audit untuk semua penugasan SEC dan audit lainnya dimanaterdapat komite audit atau badan sejenisnya. Tujuannya adalah untukmenginformasikan ke komite mengenai isu audit dan temuan yangakan membantu mereka dalam melaksanakan peran supervisinyaatas laporan keungan.
Unsur utama yang harus dikomunikasikan ke komite audit atau badan sejenis berdasarkan SAS 6:
• Tanggung jawab auditor berdasarkan standar audit yang berlaku umum, yangmeliputi tanggung jawab untuk mengevaluasi struktur pengendalian intern dankonsep keyakinan memadai bukan keyakinan absolut.
• Pokok-pokok kebijakan akuntansi yang dipilih dan diterapkan ke dalam laporankeuangan yang meliputi pertimbangan manajemen dann aspek yang berkaitandengan estimasi topik akuntansi terkait.
• Penyesuaian laporan keuangan yang signifikan yang ditemukan sepanjang auditdan implikasi yang dipilih manajemen untuk dibukukan dan juga yang di usulkantetapi tidak di bukukan, demikian pula salah saji yang tidak dikoreksi yangditentukan oleh manajemen sebagai tidak material baik secara individu maupunsecara keseluruhan.
• Pertimbangan auditor mengenai kualitas, tidak hanya akseptabilitas, prinsip-prinsip akuntansi klien.
• Ketidak sepakatan dengan manajemen mengenai lingkup audit, penerapanprinsip akuntansi, atau susunan kalimat atau kata-kata dalam laporan audit.
• Kesulitan-kesulitan yang ditemui dalam pelaksanaan audit, seperti kelangkaanpegawai klien dan kegagalan menyediakan informasi yang diperlukan.
• Topik signifikan dibahas degan manajemen sebelum retensi auditor, khususnyayang berkaitan dengan penerapan prinsip akuntansi dan standar audit.
• Tanggung jawab auditor atas informasi lain yang termasuk ke dalam dokumen-dokumen yang berisi laporan keuangan yang diaudit, jika dapat di aplikasikan.