studi perilaku masyarakat dalam pengelolaan...

12
Antologi Pendidikan Geografi, Volume 4, Nomor 2, Agustus 2016 | 1 http://antologi.upi.edu/index.php/main/antologi/B035 STUDI KOMPARASI PERILAKU MASYARAKAT DALAM PENGELOLAAN SAMPAH RUMAH TANGGA DI DESA BABAKAN DAN DESA CIWARINGIN KECAMATAN CIWARINGIN KABUPETEN CIREBON Oleh : G.Yogiswatin, W. Kastolani *) , D.Sungkawa *) Departemen Pendidikan Geografi, Fakultas Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial Universitas Pendidikan Indonesia Email : [email protected] , [email protected] , [email protected] ABSTRAK Kondisi lingkungan di Desa Babakan dan Desa Ciwaringin secara fisik sangatlah berbeda, dimana lingkungan Desa Babakan tidak lebih bersih daripada lingkungan di Desa Ciwaringin. Cara pengelolaan sampah kedua desa tersebut didasari oleh perilaku masyarakatnya itu sendiri. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis perilaku masyarakat lingkup keluarga Desa Babakan dan Desa Ciwaringin dalam pengelolaan sampah rumah tangga berdasarkan caranya, menganalisis faktor yang mempengaruhi perilaku masyarakat Desa Babakan dan Desa Ciwaringin dalam pengelolaan sampah, dan mendeskripsikan perbedaan perilaku masyarakat Desa Babakan dengan Desa Ciwaringin dalam pengelolaan sampah rumah tangga. Metode penelitian yang digunakan adalah survey dengan metode pengambilan sampel random sampling. Analisis data yang digunakan adalah analisis deskriptif kualitatif dan kuantitatif dengan menggunakan pedoman Skala Likert. Secara umum, perilaku masyarakat Desa Babakan cenderung kurang baik dalam pengelolaan sampahnya dibandingkan dengan perilaku masyarakat Desa Ciwaringin. Melalui penelitian ini, diharapkan pemerintah kabupaten maupun kecamatan semakin peka terhadap fenomena permasalahan sampah ini, dan masyarakat di kedua desa tersebut semakin sadar akan kebersihan lingkungan, sehingga terciptanya pengeloaan sampah yang lebih baik. Kata Kunci : Kondisi Lingkungan, Pengelolaan Sampah, Perilaku Masyarakat, Desa Babakan dan Desa Ciwaringin.

Upload: doandan

Post on 27-Jul-2018

226 views

Category:

Documents


2 download

TRANSCRIPT

Page 1: Studi Perilaku Masyarakat dalam Pengelolaan Sampahantologi.upi.edu/file/Studi_Komparasi_Perilaku_Masyarakat_dalam... · Ciwaringin dalam pengelolaan sampah rumah tangga berdasarkan

Antologi Pendidikan Geografi, Volume 4, Nomor 2, Agustus 2016 | 1

http://antologi.upi.edu/index.php/main/antologi/B035

STUDI KOMPARASI PERILAKU MASYARAKAT DALAM PENGELOLAAN SAMPAH RUMAH TANGGA DI DESA BABAKAN

DAN DESA CIWARINGIN KECAMATAN CIWARINGIN KABUPETEN CIREBON

Oleh :

G.Yogiswatin, W. Kastolani*), D.Sungkawa*)

Departemen Pendidikan Geografi, Fakultas Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial

Universitas Pendidikan Indonesia

Email :

[email protected] , [email protected] , [email protected]

ABSTRAK

Kondisi lingkungan di Desa Babakan dan Desa Ciwaringin secara fisik sangatlah berbeda,

dimana lingkungan Desa Babakan tidak lebih bersih daripada lingkungan di Desa Ciwaringin. Cara

pengelolaan sampah kedua desa tersebut didasari oleh perilaku masyarakatnya itu sendiri. Tujuan

penelitian ini adalah untuk menganalisis perilaku masyarakat lingkup keluarga Desa Babakan dan Desa

Ciwaringin dalam pengelolaan sampah rumah tangga berdasarkan caranya, menganalisis faktor yang

mempengaruhi perilaku masyarakat Desa Babakan dan Desa Ciwaringin dalam pengelolaan sampah,

dan mendeskripsikan perbedaan perilaku masyarakat Desa Babakan dengan Desa Ciwaringin dalam

pengelolaan sampah rumah tangga. Metode penelitian yang digunakan adalah survey dengan metode

pengambilan sampel random sampling. Analisis data yang digunakan adalah analisis deskriptif

kualitatif dan kuantitatif dengan menggunakan pedoman Skala Likert. Secara umum, perilaku

masyarakat Desa Babakan cenderung kurang baik dalam pengelolaan sampahnya dibandingkan dengan

perilaku masyarakat Desa Ciwaringin. Melalui penelitian ini, diharapkan pemerintah kabupaten

maupun kecamatan semakin peka terhadap fenomena permasalahan sampah ini, dan masyarakat di

kedua desa tersebut semakin sadar akan kebersihan lingkungan, sehingga terciptanya pengeloaan

sampah yang lebih baik.

Kata Kunci : Kondisi Lingkungan, Pengelolaan Sampah, Perilaku Masyarakat, Desa Babakan dan

Desa Ciwaringin.

Page 2: Studi Perilaku Masyarakat dalam Pengelolaan Sampahantologi.upi.edu/file/Studi_Komparasi_Perilaku_Masyarakat_dalam... · Ciwaringin dalam pengelolaan sampah rumah tangga berdasarkan

2 |Yogiswatin, dkk

Studi Komparasi Perilaku Masyarakat dalam Pengelolaan Sampah Rumah Tangga...

http://antologi.upi.edu/index.php/main/antologi/B035

ABSTRACT

The condition of environment in Babakan Village and Ciwaringin Village physically are very

differents, the environment in Ciwaringin Village is more clean than Babakan Village. Waste

management system in these villages is created based on the society’s behavior of the two villages. The

aim of the research is to analyze society’s behaviors in Babakan Village and Ciwaringin Village in

waste management which is based on management system, analyzing factor affectng societies behavior

of Babakan and Ciwaringin Villages’ in case of waste management, and describing the differences of

society’s behaviors in Babakan and Ciwaringin Villages in case of waste management. The writer uses

survey research methods with random sampling method. Data analyse is qualitative and quantitative

descriptive analyses by using Likert Scale. Generally, in the case of waste management system, the

society’s behavior in Ciwaringin is better than society’s behavior in Babakan. By this research, the

writer hopes that the governments become more aware to the phenomenon of the waste’s problem, and

the last hopefully the society in both villages are more aware of hygiene and environmental health, in

order to create better waste managements.

Key Words : Environment Conditions, Waste Management, Society’s Behavior, Babakan and

Ciwaringin Village.

*) Penulis Penanggung Jawab

Page 3: Studi Perilaku Masyarakat dalam Pengelolaan Sampahantologi.upi.edu/file/Studi_Komparasi_Perilaku_Masyarakat_dalam... · Ciwaringin dalam pengelolaan sampah rumah tangga berdasarkan

Antologi Pendidikan Geografi, Volume 4, Nomor 2, Agustus 2016 | 3

http://antologi.upi.edu/index.php/main/antologi/B035

PENDAHULUAN

Sebagaimana yang kita ketahui

bahwa hidup yang sehat dan bersih adalah

hidup yang terbebas dari sampah, namun

pada kenyataannya sampah telah menjadi

permasalahan yang tiada ujungnya sejak

masyarakat mulai berperilaku buruk dalam

pengelolaan sampah, permasalahan sampah

tersebut semakin sulit ditangani seiiring

barjalannya waktu. Sampah yang dibuang

secara sembarangan dalam jangka waktu

yang cukup singkat akan mengakibatkan

penumpukan sampah yang berlebihan,

sehingga akan menimbulkan masalah

lingkungan. masalah tersebut tidak hanya

dialami oleh masyarakat yang berperilaku

buruk dalam pengelolaan sampah, akan

tetapi masyarakat yang berperilaku baik

dalam pengelolaan sampah pun akan ikut

merasakan dampaknya.

Untuk menciptakan lingkungan yang

terbebas dari sampah, tentunya perilaku

masyarakat yang menempati lingkungan

tersebut haruslah baik khususnya dalam

pengelolaan sampah. Menurut PP No 81

Tahun 2012 Tentang Pengelolaan Samoah,

bahwa pengelolaan sampah yang baik

adalah pengelolaan yang mengacu kepada

dua sistem, yaitu sistem pengurangan

sampah dan sistem penanganan sampah.

Sistem pengurangan sampah meliputi 3

indikator, antara lain: 1) pembatasan

timbunan sampah, dan; 2) pendaur ulangan

sampah; 3) pemanfaatan kembali sampah.

Sistem penanganan sampah meliputi 5

indikator, antara lain: 1) pemilahan

sampah; 2) pengumpulan sampah; 3)

pengangkutan sampah; 4) pengolahan, dan;

5) pemrosesan akhir sampah.

Kedua sistem pengelolaan sampah

yang baik tersebut akan tercapai apabila

masyarakat dan pemerintah setempat mau

berjalan beriringan, apabila hanya

salahsatunya saja yang melaksanakan,

maka pengelolaan sampah belum 100%

baik.

Sebagai Kabupaten yang memiliki

banyak Kecamatan yaitu sekitar 40

Kecamatan, Kabupaten Cirebon belum

sepenuhnya melaksanakan sistem

pengelolaan sampah yang baik, dimana dari

pihak pemerintah Kabupaten Cirebon itu

sendiri sampai saat ini belum menyanggupi

untuk mengelola sampah secara merata

pada setiap Kecamatannya, dikarenakan

faktor internal seperti kurangnya

pendanaan, lemahnya hukum, kurang

diterapkannya kebijakan, dll. Kemudian

faktor eksternal, seperti kurangnya

kesadaran masyarakat terhadap sampah.

Salah satu Kecamatan yang belum

tertangani pengelolaan sampahnya adalah

Kecamatan Ciwaringin Kabupaten

Cirebon, sehingga terdapat cukup banyak

sampah yang menumpuk di beberapa

wilayah, seperti Desa Babakan.

Page 4: Studi Perilaku Masyarakat dalam Pengelolaan Sampahantologi.upi.edu/file/Studi_Komparasi_Perilaku_Masyarakat_dalam... · Ciwaringin dalam pengelolaan sampah rumah tangga berdasarkan

4 |Yogiswatin, dkk

Studi Komparasi Perilaku Masyarakat dalam Pengelolaan Sampah Rumah Tangga...

http://antologi.upi.edu/index.php/main/antologi/B035

Desa Babakan merupakan desa di

Kecamatan Ciwaringin yang tidak memiliki

Tempat Pembuangan Sementara (TPS)

Sampah, sehingga sebagian besar

masyarakat membuang sampah di lahan

kosong atau kebun dekat pemukiman

secara sembarangan, hal tersebut

berdampak kepada lingkungan desa

babakan yang kotor dan banyak timbunan

sampah, ada sekitar 5 timbunan sampah

yang paling banyak dan tersebar di setiap

dusunnya.

Lain lagi di Desa Ciwaringin, yaitu

desa yang bersebelahan dengan Desa

Babakan memiliki kondisi lingkungan yang

cukup berbeda, dimana kondisi lingkungan

Desa Ciwaringin lebih bersih dibandingkan

dengan Desa Babakan, padahal kedua desa

tersebut masih dalam satu kecamatan yang

mana Kecamatan Ciwaringin pengelolaan

sampahnya tidak ditangani oleh

pemerintah, selain itu letak kedua Desa

tersebut bersebelahan. Masalah tersebut

menimbulkan pertanyaan yang terangkum

ke dalam rumusan masalah yang meliputi :

(1) Bagaimana cara masyaakat dalam

pengelolaan sampah rumah tangga di Desa

Babakan dan Desa Ciwaringin? (2) Faktor

apa saja yang mempengaruhi masyarakat

dalam pengelolaan sampah rumah tangga di

Desa Babakan dan Desa Ciwaringin? (3)

Bagaimana perbedaan perilaku masyarakat

dalam pengelolaan sampah rumah tangga di

Desa Babakan dengan Desa Ciwaringin?

Berkaitan dengan rumusan masalah

tersebut, maka tujuan dari penelitian ini

adalah untuk : (1) Menganalisis cara

masyaakat dalam pengelolaan sampah

rumah tangga di Desa Babakan dan Desa

Ciwaringin. (2) Mengidentifikasi faktor

yang mempengaruhi masyarakat dalam

pengelolaan sampah rumah tangga di Desa

Babakan dan Desa Ciwaringin. (3)

Mendeskripsikan perbedaan perilaku

masyarakat dalam pengelolaan sampah

rumah tangga di Desa Babakan dengan

Desa Ciwaringin.

METODE

Lokasi Penelitian

Lokasi penelitian yang penulis teliti

berada di Desa Babakan dan Desa

Ciwaringin Kecamatan Ciwaringin

Kabupaten Cirebon.

Sumber : Hasil Kutipan, 2016

Gambar 1. Peta Administrasi

Dimana Desa Babakan berbatasan

dengan Kecamatan Susukan di sebelah

Page 5: Studi Perilaku Masyarakat dalam Pengelolaan Sampahantologi.upi.edu/file/Studi_Komparasi_Perilaku_Masyarakat_dalam... · Ciwaringin dalam pengelolaan sampah rumah tangga berdasarkan

Antologi Pendidikan Geografi, Volume 4, Nomor 2, Agustus 2016 | 5

http://antologi.upi.edu/index.php/main/antologi/B035

utara, Kabupaten Majalengka sebelah

timur, dan Desa Gintungranjeng dan Desa

Ciwaringin sebelah timur. Desa Budur di

sebelah barat. Sedangkan Desa Ciwaringin

berbatasan dengan Desa Gintungranjeng

dan Desa Galagamba sebelah timur, Desa

Babakan di sebelah barat, Kecamatan

Gempol di sebelah selatan dan timur.

Metode Penelitian

Penelitian ini menggunakan metode

survey. Metode survey adalah “pengamatan

yang kritis untuk mendapatkan keterangan

yang terang dan baik terhadap suatu

persoalan tertentu dan di dalam suatu

daerah tertentu” (Amin N dalam Soeharto,

2011 hlm. 1)

Penelitian survey umumnya

bertujuan untuk mencapai generalisasi dan

juga untuk membuat prediksi. Metode

survey dalam penelitian ini menggunakan

Skala Likert dengan Rumus Indeks.

Dalam penelitian ini penulis ingin

membandingkan perilaku masyarakat

dalam pengelolaan sampah di Desa

Babakan dan Desa Ciwaringin Kecamatan

Ciwaringin Kabupaten Cirebon.

Data Penelitian

Data yang diperlukan untuk

mendukung kegiatan penelitian, terdiri dari

dua jenis data, yaitu : (1) data primer, terdiri

data hasil observasi, data hasil angket

dengan menggunakan Skala Likert, dan

data hasil. Data-data primer ini seluruhnya

diperoleh melalui survey lapangan. (2) data

sekunder, yaitu data BPS, data DCKTR,

dan data Monografi.

Sampel Penelitian

Dalam penentuan sampel, peneliti

menggunakan sampel acak sederhana

dengan menggunakan Rumus Slovin

sebagai berikut :

𝒏 =𝐍

𝟏 + 𝐍𝐞²

Berdasarkan perhitungan Rumus

Slovin, maka jumlah sampel yang diambil

dalam penelitian ini di Desa Babakan

sebanyak 100 responden, dan di Desa

Ciwaringin sebanyak 100 responden.

Dimana sampel setiap desa, jadi sampel

keseluruhannya adalah 200 responden.

Tehnik Analisis Data

Dalam penelitian ini, data yang telah

dikumpulkan dianalisis secara kualitatif

dan kuantitatif dengan menggunakan

metode penelitian deskriptif kualitatif dan

kuantitatif dengan analisis data yang

digunakan yaitu menggunakan Rumus

Indeks sebagai berikut :

𝑹𝒖𝒎𝒖𝒔 𝑰𝒏𝒅𝒆𝒌𝒔 % = 𝑻𝒐𝒕𝒂𝒍 𝑺𝒌𝒐𝒓

∶ 𝒀 𝒙 𝟏𝟎𝟎

Setelah melakukan perhitungan di

atas, maka hasil dari perhitungan berupa

persentase tersebut digunakan untuk

Page 6: Studi Perilaku Masyarakat dalam Pengelolaan Sampahantologi.upi.edu/file/Studi_Komparasi_Perilaku_Masyarakat_dalam... · Ciwaringin dalam pengelolaan sampah rumah tangga berdasarkan

6 |Yogiswatin, dkk

Studi Komparasi Perilaku Masyarakat dalam Pengelolaan Sampah Rumah Tangga...

http://antologi.upi.edu/index.php/main/antologi/B035

mempermudah dalam penafsiran dan

pengumpulan data. Kemudian persentase

tersebut diklasifikasikan dengan kategori

sebagai berikut :

Tabel 1. Persentase Bobot Nilai Skala

Likert dengan Rumus Indeks

Sumber : Sappaile, 2007 hlm.5

HASIL DAN PEMBAHASAN

Gambaran Umum Lokasi

Desa Babakan dan Desa Ciwaringin

berada pada Kecamatan Ciwaringin

Kabupaten Cirebon, rata – rata ketinggian

pada Kecamatan Ciwaringin tersebut yaitu

sekitar 10 Mdpl, hal ini membuat

Kecamatan Ciwaringin memiliki suhu yang

terbilang cukup panas yaitu rata – rata

suhunya sekitar 26˚ C.

Keadaan suhu tersebut didukung pula

oleh keadaan alam yang terdapat di

Kecamatan Ciwaringin, yang mana

sebagian besar terdiri dari penggunaan

lahan didominasi oleh sawah tadah hujan &

irigasi, lahan kosong, dan pemukiman.

Dengan keberadaan tumbuh – tumbuhan

yang ketinggiannya cukup rendah, hal

tersebut membuat Kecamatan Ciwaringin

memiliki suhu yang terbilang cukup panas,

termasuk pada Desa Babakan dan Desa

Ciwaringin. Kemudian, rata – rata curah

hujan tahunan di Kecamatan Ciwaringin

mencapai 2580,5 mm/tahun.

Cara Pegelolaan Sampah Rumah

Tangga di Desa Babakan dan Desa

Ciwaringin

Menurut Peraturan Pemerintah

Nomor 81 Tahun 2012, pengelolaan

sampah yang baik itu mencakup kepada 2

pengelolaan, yang pertama adalah

pengurangan sampah dan penanganan

sampah, pengurangan sampah itu sendiri

terdiri dari pembatasan timbunan, pendaur

ulangan, dan pemanfaatan kembali sampah,

sedangkan penanganan sampah terdiri dari

pemilahan, pengumpulan, pengolahan, dan

pemrosesan akhir sampah.

Dari hasil penelitian, sebagian kecil

masyarakat di Desa Babakan mengelola

sampah dengan cara membakar di halaman

rumahnya, dan sebagian besar membuang

sampah pada lahan kosong, sehingga

menghasilkan timbulan sampah yang

tingginya +50 cm di beberapa tempat.

Lain hal di Desa Ciwaringin yang

memiliki 2 tempat pembuangan sampah

sementara (TPS) tepatnya berada di Blok

Cikaranti dan Blok Lebak Bawah. Cara

pengelolaan sampah rumah tangga

masyarakat memiliki cara tersendiri dalam

mengelola sampah, sebagian besar

masyarakat mengelola sampah rumah

tangga dengan cara memilah atau

memisahkan jenis sampah pada tong

1 E

2 D

3 C

4 B

5 A

Bobot Nilai

Tabel Presentasi Nilai

Keterangan

Sangat (Tidak Setuju, Buruk, atau Kurang Sekali)

Jawaban

0 % - 19.99 %

20 % - 39.99 %

40 % - 59.99 %

60 % - 79.99 %

80 % - 100 %

Tidak Setuju atau Kurang Baik

Cukup atau Netral

Setuju,Baik,atau Suka

Sangat (Setuju, Baik, Suka)

Page 7: Studi Perilaku Masyarakat dalam Pengelolaan Sampahantologi.upi.edu/file/Studi_Komparasi_Perilaku_Masyarakat_dalam... · Ciwaringin dalam pengelolaan sampah rumah tangga berdasarkan

Antologi Pendidikan Geografi, Volume 4, Nomor 2, Agustus 2016 | 7

http://antologi.upi.edu/index.php/main/antologi/B035

pembuangan sampah di rumahnya, hal

tersebut dimaksudkan agar memudahkan

dalam pembuangan sampah rumah tangga

yang organik dan non organik, sampah non

organik sebagian besar dikumpulkan oleh

masyarakat untuk dijual ke pengepul

sampah atau dibakar, sampah organik

sebagian besar dibuang dengan cara

dikubur di halaman rumah atau dibuang ke

TPS. Sebagian masyarakat Desa

Ciwaringin dapat menggunakan kembali

barang atau benda yang dapat digunakan

berulang – ulang, seperti tas jinjing untuk

belanja sayur, drum cat digunakan untuk

penampungan air, botol atau kaleng

digunakan sebagai pot tanaman, dan masih

banyak lagi. Selain itu, masyarakat Desa

Ciwaringin memiliki jadwal khusus untuk

mengadakan bersih – bersih desa yang

dilaksanakan setiap dua bulan sekali,

dimana pada saat bersih – bersih hal yang

dilakukan adalah membersihkan sampah

khususnya pada TPS, memperbaiki sarana

prasarana yang rusak, dan lain – lain.

Dapat disimpulkan bahwa Desa

Ciwaringin memiliki cara yang lebih

efisien dalam pengelolaan sampah rumah

tangganya dibandingkan dengan Desa

Babakan.

Faktor yang Mempengaruhi

Masyarakat dalam Pengelolaan Sampah

Rumah Tangga

Perilaku masyarakat khususnya

keluarga dalam pengelolaan sampah rumah

tangga dipengaruhi oleh 5 faktor, antara iali

1) Jenis Kelamin; 2) Usia; 3) Mata

Pencaharian; 4) Pendidikan Terakhir; dan

5) Pendapatan.

Dari kelima identitas responden

tersebut akan mempengaruhi bagaimana

perilaku masyarakat dalam pengelolaan

sampah khususnya sampah rumah tangga.

1. Berdasarkan Jenis Kelamin

Jenis kelamin merupakan kategori

dalam masyarakat yang didasarkan pada

perbedaan biologis, dari perbedaan biologis

tersebut terdapat perbedaan perilaku pula.

Berdasarkan jenis kelamin, perilaku

masyarakat terhadap pengelolaan sampah

tentunya berbeda – beda.

Sumber : Hasil Penelitian, 2016

Gambar 2. Komparasi Perilaku

Masyarakat dalam Pengelolaan Sampah

Berdasarkan Jenis Kelamin

komparasi perilaku masyarakat Desa

Babakan dan Desa Ciwaringin dalam

pengelolaan sampah berdasarkan jenis

kelamin, dimana perilaku masyarakat Desa

Ciwaringin lebih baik dalam pengelolaan

sampah dengan rata – rata nilai 72,1%

dibandingkan Desa Babakan dengan rerata

nilai 34,78%. (Lihat Gambar 2).

Page 8: Studi Perilaku Masyarakat dalam Pengelolaan Sampahantologi.upi.edu/file/Studi_Komparasi_Perilaku_Masyarakat_dalam... · Ciwaringin dalam pengelolaan sampah rumah tangga berdasarkan

8 |Yogiswatin, dkk

Studi Komparasi Perilaku Masyarakat dalam Pengelolaan Sampah Rumah Tangga...

http://antologi.upi.edu/index.php/main/antologi/B035

2. Berdasarkan Usia

Berdasarkan Gambar 3 dapat

diketahui komparasi perilaku masyarakat

Desa Babakan dan Desa Ciwaringin dalam

pengelolaan sampah berdasarkan usia,

dimana perilaku masyarakat Desa

Ciwaringin lebih baik dalam pengelolaan

sampah dengan rata – rata nilai 74,3%

dibandingkan Desa Babakan dengan rata –

rata nilai 35,9%.

Sumber : Hasil Penelitian, 2016

Gambar 3. Komparasi Perilaku

Masyarakat dalam Pengelolaan Sampah

Berdasarkan Usia

3. Berdasarkan Status Pekerjaan

Sumber : Hasil Penelitian, 2016

Gambar 4. Komparasi Perilaku

Masyarakat dalam Pengelolaan Sampah

Berdasarkan Status pekerjaan

Berdasarkan Gambar 4 dapat

diketahui komparasi perilaku masyarakat

Desa Babakan dan Desa Ciwaringin dalam

pengelolaan sampah berdasarkan status

pekerjaan, dimana perilaku masyarakat

Desa Ciwaringin lebih baik dalam

pengelolaan sampah dengan rata – rata nilai

73,7% dibandingkan Desa Babakan dengan

rata – rata nilai 48,2%.

4. Berdasarkan Pendidikan Terakhir

Sumber : Hasil Penelitian, 2016

Gambar 5. Komparasi Perilaku

Masyarakat dalam Pengelolaan Sampah

Berdasarkan Pendidikan Terakhir

Berdasarkan Gambar 5 dapat

diketahui komparasi perilaku masyarakat

Desa Babakan dan Desa Ciwaringin dalam

pengelolaan sampah pendidikan terakhir,

dimana perilaku masyarakat Desa

Ciwaringin lebih baik dalam pengelolaan

sampah dengan rata – rata nilai 72,4%

dibandingkan Desa Babakan dengan rata –

rata nilai 45,78%.

5. Berdasarkan Pendapatan/Bulan

Berdasarkan Gambar 6 dapat

diketahui komparasi perilaku masyarakat

Desa Babakan dan Desa Ciwaringin dalam

pengelolaan sampah pendidikan terakhir,

dimana perilaku masyarakat Desa

Page 9: Studi Perilaku Masyarakat dalam Pengelolaan Sampahantologi.upi.edu/file/Studi_Komparasi_Perilaku_Masyarakat_dalam... · Ciwaringin dalam pengelolaan sampah rumah tangga berdasarkan

Antologi Pendidikan Geografi, Volume 4, Nomor 2, Agustus 2016 | 9

http://antologi.upi.edu/index.php/main/antologi/B035

Ciwaringin lebih baik dalam pengelolaan

sampah dengan rata – rata nilai 70,3%

dibandingkan Desa Babakan dengan rata –

rata nilai 49,89%.

Sumber : Hasil Penelitian, 2016

Gambar 6. Komparasi Perilaku

Masyarakat dalam Pengelolaan Sampah

Berdasarkan Pendapatan/Bulan

Perbedaan Perilaku Masyarakat dalam

Pengelolaan Sampah di Desa Babakan

dan Desa Ciwaringin

1. Perilaku tertutup (Covert Behavior)

masyarakat Desa Babakan dengan Desa

Ciwaringin

Dalam teori perilaku masyarakat,

terdapat bahasan mengenai perilaku

tertutup (Covert Behavior).

Skiner (dalam Rohani, 2007, hlm. 28)

menjelaskan bahwa Perilaku Tertutup

(Covert Behavior), yaitu respon seseorang

terhadap stimulus dalam bentuk

terselubung atau tertutup yang masih

terbatas pada perhatian, persepsi,

pengetahuan/kesadaran, dan sikap yang

terjadi terhadap orang yang menerima

stimulus tersebut dan belum diamati secara

jelas oleh orang lain.

Perilaku tersebut bukan berarti tidak

dapat dilihat, perilaku tersebut dapat dilihat

melalui persepsi, pengetahuan, sikap, dan

perhatian, khususnya dalam pengelolaan

sampah.

Berdasarkan hasil penelitian, bahwa

rata – rata perilaku tertutup masyarakat

Desa Babakan dalam pengelolaan sampah

rumah tangga bernilai C atau 3, yang

artinya cukup. Sedangkan rata – rata

perilaku masyarakat Desa Ciwaringin

dalam pengelolaan sampah bernilai B atau

4, yang artinya baik.

2. Perilaku Terbuka (Overt Behavior)

Masyarakat Desa Babakan dan Desa

Ciwaringin

Selain perilaku tertutup (Cover

Behavior), perilaku masyarakat juga ada

yang terbuka (Overt Behavor).

Perilaku Terbuka (Overt Bahavior),

yaitu respon seseorang terhadap stimulus

dalam bentuk tindakan nyata atau terbuka

atau praktek dan dengan mudah dapat

diamati atau dilihat oleh orang lain. Skiner

(dalam Rohani, 2007, hlm. 28)

Perilaku masyarakat dapat dilihat

melalui beberapa kategori, seperti

pengalaman, tindakan, dan keterampilan

khususnya dalam pengelolaan sampah

Berdasarkan hasil penelitian

menunjukan bahwa rata – rata perilaku

Page 10: Studi Perilaku Masyarakat dalam Pengelolaan Sampahantologi.upi.edu/file/Studi_Komparasi_Perilaku_Masyarakat_dalam... · Ciwaringin dalam pengelolaan sampah rumah tangga berdasarkan

10 |Yogiswatin, dkk

Studi Komparasi Perilaku Masyarakat dalam Pengelolaan Sampah Rumah Tangga...

http://antologi.upi.edu/index.php/main/antologi/B035

terbuka masyarakat Desa Babakan dalam

pengelolaan sampah bernilai B atau 4, yang

artinya baik. Sedangkan rata – rata perilaku

masyarakat Desa Ciwaringin dalam

pengelolaan sampah bernilai B atau 4, yang

artinya baik.

Dalam pengelolaan sampah rumah

tangga, perilaku masyarakat di Desa

Ciwaringin lebih baik dibandingkan dengan

perilaku masyarakat Desa Babakan. Hal ini

disebabkan karena beberapa faktor, seperti

faktor internal yaitu kesadaran masyarakat

itu sendiri terhadap sampah beserta

pengelolaannya, dan faktor eksternal yaitu

fasilitas – fasilitas yang tersedia dalam

mengelola sampah itu sendiri.

Tabel 6. Komparasi Perilaku

Masyarakat dalam Pengelolaan Sampah

di Desa Babakan dan Desa Ciwaringin

Sumber : Hasil Penelitian, 2015

Tabel 6 menunjukan bahwa perilaku

masyarakat dalam pengelolaan sampah

rumah tangga secara keseluruhan di Desa

Ciwaringin lebih baik dibandingkan dengan

Desa Babakan, hal ini dapat diketahui hasil

akhir dari perhitungan Skala Likert dengan

menggunakan Rumus Indeks, yang mana

Desa Ciwaringin mendapatkan nilai

72,64% atau B, itu artinya perilaku

masyarakat dalam pengelolaan sampah di

Desa Ciwaringin sudah baik. Sedangkan

Desa Babakan mendapatkan nilai 45,21%

atau D, itu arttinya perilaku Desa Babakan

kurang baik dalam pengelolaan sampahnya.

No Ds. Babakan Nilai Ds. Ciwaringin Nilai

1 50,2 C 71,4 B

2 63 B 76,8 B

3 73 B 81 A

4 67,8 B 78,6 B

5 32 D 58,2 B

6 31,4 D 60,6 B

7 30 D 69,2 B

8 43,2 C 78 B

9 70,6 B 77,2 B

10 30,4 D 66,8 B

11 49,2 C 75,4 B

12 55 C 77,8 B

13 46,4 C 76,6 B

14 30,2 D 60 B

15 52,4 C 73,4 B

16 40,8 C 71,2 B

17 32,6 D 70 B

18 35,2 D 72 B

19 38,4 D 79,8 B

20 32,4 D 78,8 B

R 45,21 C 72,64 B

Page 11: Studi Perilaku Masyarakat dalam Pengelolaan Sampahantologi.upi.edu/file/Studi_Komparasi_Perilaku_Masyarakat_dalam... · Ciwaringin dalam pengelolaan sampah rumah tangga berdasarkan

Antologi Pendidikan Geografi, Volume 4, Nomor 2, Agustus 2016 | 11

http://antologi.upi.edu/index.php/main/antologi/B035

Gambar 7. Peta Komparasi Perilaku Desa Babakan dan Desa Ciwaringin dalam Pengelolaan Sampah Sumber: Peta RBI

Page 12: Studi Perilaku Masyarakat dalam Pengelolaan Sampahantologi.upi.edu/file/Studi_Komparasi_Perilaku_Masyarakat_dalam... · Ciwaringin dalam pengelolaan sampah rumah tangga berdasarkan

12 |Yogiswatin, dkk

Studi Komparasi Perilaku Masyarakat dalam Pengelolaan Sampah Rumah Tangga...

http://antologi.upi.edu/index.php/main/antologi/B035

KESIMPULAN

Berdasarkan hasil penelitian,

maka dapat diketahui bahwa perilaku

masyarakat di Desa Babakan dan Desa

Ciwaringin Kecamatan Ciwaringin

dalam pengelolaan sampah rumah

tangga memiliki perbedaan, yang mana

perilaku masyarakat dalam pengelolaan

sampah rumah tangga di Desa

Ciwaringin lebih baik dibandingkan

dengan Desa Babakan. Hal tersebut

dapat dibuktikan melalui analisis data

yang dilakukan melalui angket Skala

Likert dengan menggunakan Rumus

Indeks, hasilnya antara lain nilai dari

Desa Ciwaringin yaitu 72,64% atau B,

artinya perilaku masyarakat Desa

Ciwaringin tergolong kategori baik

dalam pengelolaan sampahnya.

Sedangkan nilai yang diperoleh oleh

Desa Babakan yaitu 45,21% atau C,

artinya perilaku masyarakat Desa

Babakan dalam pengelolaan sampah

cukup baik.

DAFTAR PUSTAKA

Sumber Buku

Amin N, Bimbingan dan Konseling

Unnes. (2011). Penelitian Survey.

Paper pada Jurusan Bimbingan

dan Konseling, FIP-UNNES,

Semarang : Tidak Diterbitkan.

Putri dan Putro (2015). “Kajian

Hubungan Faktor – Faktor yang

Membentuk Perilaku Masyarakat

Terhadap Pola Pembuangan

Sampah di Luwuk”. Jurnal

Perencanaan Wilayah dan Kota B

SAPPK V4N2.

Rohani (2007). Perilaku Masyarakat

dalam Pengelolaan Sampah di

Desa Medan Senembah Kabupaten

Deliserdang dan di Kelurahan

Asam Kumbang Kota Medan

(Skripsi). Kesehatan Masyarakat,

Universitas Sumatera Utara,

Medan.

Sumber Dokumen

Peraturan Pemerintah Nomor 81 Tahun

2012 Tentang Pengelolaan Sampah

Rumah Tangga dan Sampah

Sejenis Sampah Rumah Tangga.

Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten

Cirebon 2015

Sumber Jurnal

Hasanah U, (2013). Pembentukan

Identitas Diri dan Gambaran Diri

Pada Remaja Putri Bertato di

Samarinda. eJournal Psikologi,

Volume 1, Nomor 2, 20013 : 177-

196

Sappaile. 2007. Pembobotan Butir

Pernyataan dalam Skala Likert

dengan Pendekatan Distribusi Z.

Volume 13, No. 064, Januari

2007.