struktur database keanekaragaman hayati

Upload: ge-je-habibie

Post on 07-Jul-2015

52 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

STRUKTUR DATABASE KEANEKARAGAMAN HAYATI PROPINSI DAN KABUPATEN/KOTAMenu 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. Utama : Kondisi Geografis, Struktur Ekonomi, Kondisi Sosial Budaya, Kebijakan dan Kelembagaan Daerah, Tata Ruang, Keanekaragaman Hayati, Jenis-Jenis Pemanfaatan Keanekaragaman Hayati (Budidaya, industri, kearifan lokal)

A. KONDISI GEOGRAFIS (per Provinsi)Kondisi Geografis menjelaskan data kondisi geografis yg tdpt di suatu provinsi. Kondisi Geografis menampilkan 3 kategori utama, yaitu : 1. Batas wilayah administratif [Bentuk Data -> Narasi] 2. Data demografi (termasuk mata pencaharian) [Bentuk Data -> Narasi] 3. Peta Lokasi [Bentuk Data -> Image] Tiga (3) kategori utama Kondisi Geografis ini ditampilkan dalam 1 halaman. Contoh Data : 1. Batas wilayah administratif; Propinsi Jawa Barat secara geografis berada diantara 550 750 Lintang Selatan dan 105 109 Bujur Timur. Propinsi ini merupakan wilayah yang terletak paling barat dari Pulau Jawa. Secara administratif, di sebelah utara berbatasan dengan Laut Jawa dan DKI Jakarta, sebelah barat berbatasan dengan Propinsi Banten, sebelah timur berbatasan dengan Propinsi Jawa Tengah dan sebelah selatan berbatasan dengan Samudera Indonesia. Sebelum terbentuknya Propinsi Banten, luas wilayah Jawa Barat 44.354,61 km2 atau 4.435.461 hektar; wilayah ini terdiri atas daratan utama (bagian barat Pulau Jawa) dan sejumlah pulau kecil yang terletak di Samudera Hindia (sebanyak 48 pulau), di Laut Jawa (4 pulau). Propinsi Jawa Barat terdiri atas 15 kabupaten, 8 kota dan 5 kota administratif. 2. Data demografi (termasuk mata pencaharian); Berdasarkan Survey Sosial Ekonomi Nasional (Susenas) tahun 2003, jumlah penduduk Jawa Tengah tercatat sebesar 32,05 juta jiwa atau sekitar 15 persen dari jumlah penduduk Indonesia. Ini menempatkan Jawa Tengah sebagai Provinsi ketiga di Indonesia dengan jumlah penduduk terbanyak di samping jawa Timur dan Jawa barat. dan pada tahun 2004, jumlah penduduk Jawa Tengah diperkirakan sebesar 32,77 juta jiwa. Jumlah penduduk perempuan lebih besar dibandingkan jumlah penduduk laki-laki, ditunjukkan oleh rasio jenis kelamin ( rasio jumlah penduduk laki-laki terhadap jumlah penduduk perempuan ), sebesar 99. Penduduk Jawa Tengah belum menyebar secara merata di seluruh wilayah Jawa Tengah. Umumnya, penduduk banyak menumpuk di daerah kota dibandingkan kabupaten. Secara rata-rata, kepadatan penduduk Jawa Tengah tercatat sebesar 985 jiwa setiap kilometer persegi, dan wilayah terpadat adalah Kota Surakarta dengan tingkat kepadatan sekitar 11 ribu orang setiap kilometer persegi. Jumlah rumahtangga mengalami penurunan dari sebesar 8,18 juta pada tahun 2002 menjadi 7,96 juta pada tahun 2003 atau turun sebesar 2,64 persen. Namun demikian,

rata-rata penduduk per rumahtangga mengalami peningkatan. Tahun 2003, rata-rata penduduk per rumahtangga di Jawa Tengah tercatat sebesar 4,0 jiwa. 3. Peta Lokasi;

B. STRUKTUR EKONOMI (per Provinsi)Struktur Ekonomi menjelaskan data Struktur Ekonomi yg tdpt di suatu provinsi. Struktur Ekonomi menampilkan 3 kategori utama, yaitu : 1. Aktifitas Utama Ekonomi [Bentuk Data -> Narasi] 2. Kontribusi Sektoral [Bentuk Data -> Narasi] 3. Perkembangan PDRB Per Kapita [Bentuk Data -> Narasi] Tiga (3) kategori utama Struktur Ekonomi ini ditampilkan dalam 1 halaman. Contoh Data : 1. Aktifitas Utama Ekonomi Tingginya keragaman laju pertumbuhan ekonomi sektoral pada periode 1993-1997 di Propinsi Jawa Barat mendorong terjadinya perubahan struktur perekonomian Jawa barat secara menyeluruh. Gambaran yang sangat jelas terlihat fenomena yang terjadi pada dua sektor yang cukup dominan yaitu pertanian dan industri pengolahan. Dua sektor tersebut mempunyai fenomena yang sangat berlawanan dimana sektorp pertanian memiliki laju pertumbuhan yang sangat lambat sehingga kontribusinya terhadap total PDRB Jawa Barat terus menerus mengalami perubahan. Di sisi lain sektor industri pengolahan memiliki laju pertumbuhan yang sangat tinggi sehingga kontribusinya terus menerus meningkat pada periode 1993-1997. 2. Kontribusi Sektoral Berdasarkan nilai output seluruh sektor perekonomian Jawa Barat tahun 1993, kontribusi sektor industri pengolahan terhadap total output mencapai 39,88% dengan nilai sebesar 35.542.167 juta rupiah. Dari 19 sektor industri pengolahan tersebut sebanyak tiga sektor berada dalam kelompok sepuluh sektor dengan nilai produksi tertinggi yaitu industri tekstil; industri makanan; industri logam dasar, besi dan baja. Kondisi yang sama juga terjadi pada tahun 2000, dengan nilai kontribusi terhadap sebesar 139.248.946 juta rupiah atau 49,96% dari total output perkonomian, terlihat sebanyak lima sektor yang berada dalam kelompok sepuluh sektor dengan nilai produksi tertinggi yaitu industri mesin dan

perlengkapannya; industri tekstil; industri alas kaki dan barang dari kulit; industri makanan; industri pupuk dan pestisida. 3. Perkembangan PDRB Per Kapita Perkembangan nilai PDRB atas dasar harga konstan 1993 (Gambar 1) pada periode sebelum krisis (1993-1996) menunjukkan peningkatan yang cukup signifikan yaitu dari Rp. 53.939,67 milyar tahun 1993 menjadi Rp. 68.243,53 milyar tahun 1996 atau rata-rata meningkat setiap tahunnnya sebesar 8,16%. Kemudian pada tahun 1997 meningkat lebih rendah dari tahun-tahun sebelumnya menjadi Rp. 71.568,92 milyar atau naik 4,87%. Sedangkan tahun 1998 terjadi penurunan yang cukup tinggi yaitu menjadi Rp. 58.847,84 milyar atau terkontraksi 17,77% akhir krisis moneter.

C. KONDISI SOSIAL BUDAYA (per Provinsi)Kondisi Sosial Budaya hanya menampilkan data berupa deskripsi tentang komponen yang mencerminkan modal sosial dalam perencanaan dan pengambilan keputusan, serta memberikan peluang untuk mendapatkan beragam kebutuhan sosial/budaya. Kondisi Sosial Budaya [Bentuk Data -> Narasi] Kondisi Sosial Budaya ini ditampilkan dalam 1 halaman. Contoh Data : Data yang tercakup adalah komponen yang mencerminkan modal sosial dalam perencanaan dan pengambilan keputusan, serta memberikan peluang untuk mendapatkan beragam kebutuhan sosial/budaya.

D. KEBIJAKAN DAN KELEMBAGAAN DAERAH (per Provinsi)Kebijakan dan Kelembagaan Daerah menampilkan 2 kategori utama, yaitu : 1. Peraturan Daerah (Perda, Sk Bupati, Pedoman, dll) [Bentuk Data -> Narasi Tabel] 2. Dinas terkait [Bentuk Data -> Narasi Tabel] Kebijakan dan Kelembagaan Daerah ini ditampilkan dalam 2 halaman yg berbeda, yaitu halaman Peraturan Daerah dan halaman Dinas Terkait. Contoh Data :

1.No 1 2

Peraturan Daerah (Perda, Sk Bupati, Pedoman, dll) Peraturan Daerah Keterangan Status Pengaturan pengelolaan Perda No 6 tahun 2002 download Sumber Daya Air Pemberdayaan Masyarakat dalam Perda No 10 tahun 2003 download Perlindungan Hutan Produksi Dinas Terkait Nama Dinas Dinas Kehutanan dan Perkebunan Sumedang Dinas Kehutanan dan Perkebunan Garut

2.No 1 2

Alamat Website www.dishutbunsumedang.go.id www.dishutbungarut.go.id

E.

TATA RUANG (per Provinsi)

Tata Ruang menampilkan 5 kategori utama, yaitu :

1. 2. 3. 4. 5.

Kawasan konservasi (in-situ) [Bentuk Data -> Narasi Tabel] Kawasan konservasi (ex-situ) [Bentuk Data -> Narasi Tabel] Hutan Lindung [Bentuk Data -> Narasi Tabel] Kawasan Lindung Lainnya [Bentuk Data -> Narasi Tabel] Kawasan Budidaya [Bentuk Data -> Narasi Tabel]

Tata Ruang ini ditampilkan dalam 5 halaman yg berbeda, yaitu halaman Kawasan konservasi (in-situ), Kawasan konservasi (ex-situ), Hutan Lindung, Kawasan Lindung Lainnya, dan Kawasan Budidaya. Contoh Data : 1. No. 1 Kawasan konservasi (in-situ) Nama Cagar Alam Dungus Iwul Lokasi Kabupaten Bogor Luas (ha) 9 Keterangan Status : Cagar Alam dengan GB 2-3-1931 no.23 Stbl. No.99 Ancaman : Penebangan kayu dan penangkapan burung. Status : Cagar Alam dengan SK Mentan no. 394/Kpts/Um/6/1979 tanggal 23-6-1979 Ancaman : Penebangan kayu dan tekanan oleh arena rekreasi yang tinggi.

2

Cagar Alam dan Taman Wisata Alam Telaga Warna

Kabupaten Bogor

447,5

2.No. 1

Kawasan konservasi (ex-situ) Nama Kebun Raya Bogor Lokasi Kodya Bogor Luas (ha) 7 Keterangan Status : Cagar Alam dengan SK Mentan no. 394/Kpts/Um/6/1979 tanggal 23-6-1979 Ancaman : Penebangan kayu dan tekanan oleh arena rekreasi yang tinggi. Status : Cagar Alam dengan SK Mentan no. 394/Kpts/Um/6/1979 tanggal 23-6-1979 Ancaman : Penebangan kayu dan tekanan oleh

2

Kebun Raya Cibodas

Kabupaten Cianjur

9

arena rekreasi yang tinggi.

3.No. 1

Hutan Lindung Nama Hutan Lindung Cipatahunan Lokasi Kodya Bogor Luas 7 Keterangan* Status : Cagar Alam dengan SK Mentan no. 394/Kpts/Um/6/1979 tanggal 23-6-1979 Ancaman : Penebangan kayu dan tekanan oleh arena rekreasi yang tinggi. Status : Cagar Alam dengan SK Mentan no. 394/Kpts/Um/6/1979 tanggal 23-6-1979 Ancaman : Penebangan kayu dan tekanan oleh arena rekreasi yang tinggi.

2

Hutan Wanasari

Lindung

Kabupaten Cianjur

8

4.No. 1

Kawasan Lindung Lainnya (selain 1,2 & 3) Nama Hutan Lindung Cipatahunan Lokasi Kodya Bogor Luas 7 Keterangan* Status : Cagar Alam dengan SK Mentan no. 394/Kpts/Um/6/1979 tanggal 23-6-1979 Ancaman : Penebangan kayu dan tekanan oleh arena rekreasi yang tinggi. Status : Cagar Alam dengan SK Mentan no. 394/Kpts/Um/6/1979 tanggal 23-6-1979 Ancaman : Penebangan kayu dan tekanan oleh arena rekreasi yang tinggi.

2

Hutan Wanasari

Lindung

Kabupaten Cianjur

8

5.No. 1

Kawasan Budidaya (Contoh Data blm jelas) Klasifikasi Hutan Produksi HPH HTI Hutan Rakyat Dll Perkebunan: Kelapa sawit Karet Luas (Ha) 55 Produksi/Tahun

2

34

3 4 5

Kakao Kopi, Tebu, Dll Persawahan Penggembalaan ternak Pekarangan

53 67 87

F. KEANEKARAGAMAN HAYATI DAERAH (per kabupaten, ketik biasa)Tata Ruang menampilkan 2 kategori utama dengan masing-masing kategori memilki sub kategori , yaitu :

1. a. b. c. d.2. a.

i. ii.b.

i. ii.

Keanekaragaman Ekosistem (1 halaman) Tipe-tipe ekosistem [Bentuk Data -> Narasi] Potensi & Manfaat [Bentuk Data -> Narasi] Ancaman [Bentuk Data -> Narasi] Analisis [Bentuk Data -> Narasi] Keanekaragaman Spesies & Genetik Daratan Tumbuhan [Bentuk Data -> Narasi Tabel] Satwa [Bentuk Data -> Narasi Tabel] Perairan Tumbuhan [Bentuk Data -> Narasi Tabel] Satwa [Bentuk Data -> Narasi Tabel]

Contoh Data (ex. Jawa Barat -> Kabupaten Bandung) : 1. Keanekaragaman Ekosistem (1 halaman) a. Tipe-tipe ekosistem Pegunungan dan dataran rendah b. Potensi & Manfaat Sebagai tempat peternakan susu perah pemijahan ikan tawar c. Ancaman Pertambahan penduduk yang semakin tinggi Penebangan hutan secara serampangan dll d. Analisis Kondisi pegunungan masih relatif baik walaupun sudah banyak terjadi perusakan

2. a. No 1 i. Nama lokal Padi

Keanekaragaman Spesies & Genetik Daratan Tumbuhan Nama ilmiah Persebaran geografi Ascocentru Bogor, m miniatum Cinjur

Status endemik

Status perlindungan Dilindungi melalui SK Mentan No. 54/Ktps/Um/2/1 972

Habitat Hutan campuran dan hutan jati

Keteran angan

N o 1

ii. Nama lokal Kodo k

Nama ilmiah Katak disawa h

Satwa Persebara n geografi Bogor, Cinjur

Status Endemi c

Status perlindungan Dilindungi melalui SK Mentan No. 54/Ktps/Um/2/197 2

Habitat Hutan campura n dan hutan jati

Keteranang an

b. No 1

i. Nama local Padi

Perairan Tumbuhan Nama ilmiah Persebaran geografi Ascocentru Bogor, m miniatum Cinjur

Status * endemik

Status perlindungan** Dilindungi melalui SK Mentan No. 54/Ktps/Um/2/1972

Habitat Hutan campuran dan hutan jati

Ket***

No 1

ii. Nama local Kodok

Satwa Nama Persebaran ilmiah geografi Katak Bogor, disawa Cinjur h

Status * endemik

Status perlindungan** Dilindungi melalui SK Mentan No. 54/Ktps/Um/2/1972

Habitat Hutan campuran dan hutan jati

Ket

G. BUDIDAYA (per kabupaten)Budidaya menjelaskan data jenis-jenis budidaya yang dikembangkan di suatu kabupaten. Budidaya menampilkan 5 kategori utama (namun kategori ini bisa di+, di-, dan diupdate), yaitu : 1. Tanaman Pangan [Bentuk Data -> Tabel] 2. Perkebunan (termasuk mata pencaharian) [Bentuk Data -> Tabel] 3. Holtikultura [Bentuk Data -> Tabel] 4. Pakan Ternak [Bentuk Data -> Tabel] 5. Obat & Rempah [Bentuk Data -> Tabel] Lima (5) kategori utama Budidaya ini ditampilkan dalam 5 halaman, namun 5 menu ini dpt berubah sesuai penambahan/pengurangan kategori di menu admin karena kategori Budidaya bisa berbeda antara 1 daerah (kabupaten) dengan daerah yang lain. Contoh Data (ex. Jawa Barat -> Kabupaten Bandung) : 1. Tanaman pangan No Jenis Nama latin 1 Padi Oriza sativa

Varietas

Persebaran

Ket* lokal

2 3

Jagung ubi-ubian

Oriza sajagung Oriza sabauhitut

R45, beras kabupaten cinajur, si bogor, manis kabupaten cianjur, kabupaten garut Pendek, kabupaten sedang, si bogor ayu bau kentut, kabupaten ubi cilembu bogor

eksotik pemuliaan modern

2. Perkebunan No Jenis 1 kelapa sawit

Nama Latin Oriza sativa

Varietas kelapa sawit bogor, si denok

2 3

Karet Kelapa

Oriza sajagung Oriza sabauhitut

bla, bla, bla bla, bla, bla

Persebaran kabupaten bogor, kabupaten cianjur, kabupaten garut kabupaten bogor kabupaten bogor

Ket* lokal

eksotik pemuliaan modern

3. Hortikultura No Jenis 1 buah-buahan

Nama Latin Oriza sativa

Varietas bla, bla, bla

Persebaran kabupaten bogor, kabupaten cianjur, kabupaten

Ket* lokal

2 3

tanaman hias sayur-sayuran

Oriza sajagung Oriza sabauhitut

bla, bla, bla, bla bla, bla, bla, bla

garut kabupaten bogor kabupaten bogor

eksotik pemuliaan modern

4. Pakan Ternak No Jenis Nama Latin 1 rumput gajah Oriza sativa

Varietas bla, bla, bla, bla

2 3

Setaria jungkut pahit

Oriza sajagung Oriza sabauhitut

bla, bla, bla, bla bla, bla, bla, bla

Persebaran kabupaten bogor, kabupaten cianjur, kabupaten garut kabupaten bogor kabupaten bogor

Ket* lokal

eksotik pemuliaan modern

5. Obat & Rempah No Jenis 1 Kunyit Nama Latin Varietas Oriza sativa Persebaran Ket* pemuliaan modern

2 3

Jahe Lada

Oriza sajagung Oriza sabauhitut

kunyit kuning, kabupaten kunyit aneh, dll bogor, kabupaten cianjur, kabupaten garut jahe sidomuncul, kabupaten jahe wangi, dll bogor Lada Hitam kabupaten Lada Putih bogor

eksotik lokal

H. INDUSTRI (per kabupaten, ketik biasa)Industri menampilkan 5 kategori utama, namun kategori ini bisa diupdate (di +, di atau di edit) tergantung daerah masing-masing. 5 kategori tsbt yaitu : 1. Bambu [Bentuk Data -> Narasi Tabel] 2. Peternakan [Bentuk Data -> Narasi Tabel] 3. Kehutanan [Bentuk Data -> Narasi Tabel] 4. Perairan Laut [Bentuk Data -> Narasi Tabel] 5. Perairan air tawar [Bentuk Data -> Narasi Tabel] Lima (5) kategori utama Indiustri ini ditampilkan dalam 5 halaman, namun 5 menu ini dpt berubah sesuai penambahan/pengurangan kategori di menu admin karena kategori Industri bisa berbeda antara 1 daerah (kabupaten) dengan daerah yang lain. Contoh Data (ex. Jawa Barat -> Kabupaten Bandung) :

1. No Jenis

Bambu Nama

Varietas

Persebaran Ket*

Latin 1 2 3 4 Bambu Bambu Bambu Bambu tali betung apus kuning Peternakan Nama Latin

2. No Jenis 1 2 3 4 sapi domba ayam Itik

Varietas

Persebaran Ket*

3. No Jenis 1 2 3 4 kayu rotan lebah madu sutra

Kehutanan Nama Latin

Varietas

Persebaran Ket*

4. No Jenis 1 2 3 udang kepiting bandeng

Perairan Laut Nama Varietas Latin

Persebaran Ket*

5. No Jenis 1 2 3 4 emas nila mujair gurame

Perairan air tawar Nama Varietas Latin

Persebaran Ket*

I. KEARIFAN LOKAL (combo box pilih per kabupaten)Kearifan lokal berisi data seperti Kondisi Geografis, yang ditampilkan dalam 1 halaman, yang terdiri dari 3 kategori utama yaitu :

a. b. c.

Nama kearifan lokal yang ada di daerah [Bentuk Data -> Narasi] Deskripsi Kearifan tradisional [Bentuk Data -> Narasi] Lokasi kearifan lokal [Bentuk Data -> Narasi]

Contoh Data (ex. Jawa Barat -> Kabupaten Bandung) : a. Bla b. Bla Bla Bla Bla c. Nama kearifan lokal yang ada di daerah bla bla bla bla bla bla bla bla bla bla Bla Bla Bla Bla Deskripsi Kearifan tradisional bla bla Bla bla bla Bla bla bla Bla bla bla Bla bla bla Bla bla bla Bla bla bla bla bla Bla bla bla Bla bla bla Bla bla bla Bla bla bla Bla bla bla Bla bla bla bla bla Bla bla bla Bla bla bla Bla bla bla Bla bla bla Bla bla bla Bla bla bla bla bla Bla bla bla Lokasi kearifan lokal

Kabupaten Bandung

HALAMAN ADMINISTRATOR

Provinsi

Kabupaten

Kondisi Geografis