strategi promosi arrum haji dalam...
TRANSCRIPT
STRATEGI PROMOSI ARRUM HAJI DALAM
MENINGKATKAN JUMLAH JAMA’AH PADA
PT. PEGADAIAN (PERSERO) CABANG SYARIAH
MARGONDA DEPOK
Skripsi
Diajukan Kepada Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi
Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh
Gelar Sarjana Sosial (S.Sos)
Oleh :
Diinii Islamiyati
NIM: 11150530000045
KONSENTRASI MANAJEMEN HAJI DAN UMRAH
JURUSAN MANAJEMEN DAKWAH
FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI
SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
1441 H / 2020 M
STRATEGI PROMOSI ARRUM HAJI DALAM
MENINGKATKAN JUMLAH’JAMA’AH PADA
PT. PEGADAIAN (PERSERO) CABANG SYARIAH
MARGONDA DEPOK
Skripsi
Diajukan Kepada Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi
Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh
Gelar Sarjan Sosial (S.Sos)
Oleh :
Diinii Islamiyati
NIM: 11150530000045
Pembimbing
Drs. Sugiharto, MA
NIP. 1966080 199603 1 001
KONSENTRASI MANAJEMEN HAJI DAN UMRAH
JURUSAN MANAJEMEN DAKWAH
FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI
SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
1441 H / 2020 M
ii
KATA PENGANTAR
Puja dan Puji Syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT
atas segala kehendak-Nya beserta nikmat-nikmatnya terutama
nikmat sehat wal afi’at penulis berhasil menyelesaikan skripsi ini.
Seribu Sholawat Sejuta Salam penulis haturkan kepada junjungan
kita Baginda Nabi Muhammad SAW, Nabi Penuntun ummat dan
panutan ummat. Sehingga penulis berhasil menyelesaikan
penelitian dan penyusunan skripsi ini dengan baik yang berjudul :
“Strategi Promosi Arrum Haji Dalam Meningkatkan Jumlah
Jama’ah pada PT. Pegadaian (Persero) Cabang Syariah
Margonda Depok ”.
Dalam melakukan Penelitian dan penyusunan skripsi ini
penulis menyadari masih jauh dari kesempurnaan. Oleh karena
itu, kritik dan saran yang dapat membangun, sangat saya
harapkan untuk kesempurnaan penyusunaan berikutnya yang
akan datang.
Selesainya skripsi ini tentunya tidak terlepas dari bantuan
dan dorongan oleh banyak pihak yang terkait. Tiada kata yang
dapat penulis sampaikan selain ucapan terima kasih banyak yang
sedalam-dalamnya kepada :
1. Prof. Dr. Hj. Amany Burhanuddin Lubis, LC, M.A selaku
Rektor Uninersitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah
Jakarta.
2. Suparto, M. Ed, Ph. D, selaku Dekanat Fakultas Ilmu
Dakwah dan Ilmu Komunikasi Universitas Islam Negeri
Syarif Hidayatullah Jakarta.
iii
3. Siti Napsiyah, S.Ag, MSW, selaku Wakil Dekanat I, Dr
Sihabuddin Noor, M.Ag selaku Wakil Dekanat II, Drs.
Cecep Sastrawijaya, M.A selaku Wakil Dekanat III,
Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi Universitas
Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.
4. Drs. Sugiharto, MA, selaku Ketua Jurusan Manajemen
Dakwah Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi dan
juga selaku Dosen Pembimbing yang selalu memberikan
dorongan, motivasi, arahan, dan petunjuk serta pendapat
atas penulisan skripsi ini.
5. Amiruddin, M.Si, selaku Sekretaris Jurusan Manajemen
Dakwah Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi.
6. Drs. H. Nurul Jamali, M.Si, selaku dosen Penasihat
Akademik Program Studi Manajemen Haji dan Umrah
yang telah banyak membantu dan memberikan
pengarahan kepada penulis dalam menyelesaikan skripsi
ini.
7. Tim Penguji Ujian Skripsi M. Zen, M.A dan Dra. Hj.
Jundah Sulaiman, M.A yang telah membantu penulis
dalam mengarahkan dan menyempurnakan penulisan
skripsi ini menjadi lebih baik lagi.
8. Bapak dan Ibu Dosen Jurusan Manajemen Dakwah,
Khususnya Konsentrasi Manajemen Haji dan Umrah yang
telah banyak berbagi ilmu serta pengalaman yang sangat
berharga bagi penulis.
9. Seluruh Staff Tata Usaha dan Akademik Fakultas Ilmu
Dakwah dan Ilmu Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah
iv
Jakarta
10. Seluruh staff yang bekerja di Fakultas Ilmu Dakwah dan
Ilmu Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
11. Teruntuk yang spesial kedua Orang Tua Penulis Bapak H.
A. Djunaedi, S.Ag dan Ibu Hj. Suryanti yang senantiasa
Ikhlas dan Tulus serta sabar dalam mendidik dan
mendampingi penulis dalam dunia pendidikan, dari mulai
sekolah tingkat dasar hingga jenjang perguruan tinggi ini
dengan selalu memberikan do’a dan restunya sehingga
penulis menyelesaikan studi di Universitas Islam Negeri
Syarif Hidayatullah Jakarta.
12. Untuk saudara kandungku tercinta Kakak Istiqomah
Sholihah, Fathurrahman, dan Anis Latifah yang selalu
memberi support dalam penulisan skripsi ini.
13. Semua pihak dan staff PT. Pegadaian Syariah Cabang
margonda Depok yang telah mengizinkan saya untuk
melakukan penelitian khususnya Ibu Yuly Arsianty selaku
Pimpinan Cabang atas kesediaan yang telah kepada
penulis untuk dapat melakukan penelitian pada PT.
Pegadaian (Persero) Cabang Syariah Margonda Depok.
14. Para teman seperjuangan kuliah khususnya Istiqomah
Addien, Nia Darmawati, Zulfa Aenun Nisa, Isnawati,
Primanita Aulia, Aida Maqbullah, Yuri Waish Asthonia,
Nabilla Fauziyah, Andini Nur Syarifah. Serta Kawan-
kawan Sejurusan Manajemen Dakwah terkhusus untuk
konsentrasi Manajemen Haji dan Umrah angkatan 2015
v
yang senantiasa memberi dukungan atas penyusunan
skripsi ini.
15. Para Sahabat Antika Syifa Syamsuri, Shabrina Dwi Nova,
Zidny Aulia Rahmah Afta, Astrie, Annisa Novianti, Melia
Makhda, Cindy Parinduani, Ratna Purnamasari, Syva
Aulia beserta yang lainnya yang senantiasa memberi
semangat dan motivasi.
16. Keluarga Alumni Al-Masthuriyah (Kalam UIN Jakarta)
angkatan 2015 yang senantiasa memberi dukungan atas
penyusunan skripsi ini.
17. Teman-teman guru MI Al-Khoiriyah Sawangan yang telah
memberikan semangat, dukungan dan waktunya untuk
saya bisa menyelesaikan skripsi ini
18. Dan untuk Muhda Muhtadie yang setia menemani dan
membersamai dalam menyelesaikan skripsi ini sampai
tuntas.
Serta semua pihak yang tidak bisa disebutkan satu
persatu, penulis mengucapkan terima kasih yang seluas-
luasnya atas jasa dan bantuan dari beberapa pihak, baik itu
moril maupun materiil. Penulis panjatkan doa semoga Allah
SWT membalasnya dengan imbalan yang setimpal. Dan
mudah-mudahan skripsi ini dapat bermanfaat, umumnya
kepada semua pihak, khususnya diri pribadi penulis.
Jakarta, 13 Januari 2020
Diinii Islamiyati
vi
DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING
LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI
LEMBAR PERNYATAAN
ABSTRAK ................................................................................... i
KATA PENGANTAR ................................................................ ii
DAFTAR ISI ............................................................................... vi
BAB I : PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah ............................................. 1
B. Pembatasan dan Perumusan Masalah ......................... 7
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian .................................. 8
D. Metodologi Penelitian ................................................ 9
E. Tinjauan Pustaka ........................................................ 15
F. Sistematika Penulisan ................................................. 16
BAB II : LANDASAN TEORITIS TENTANG
STRATEGI PROMOSI ARRUM HAJI PADA
PT. PEGADIAN (PERSERO) CABANG
SYARIAH MARGONDA DEPOK
A. Strategi
1. Pengertian Strategi ................................................ 19
B. Promosi
1. Pengertian Promosi ............................................... 24
2. Fungsi dan Tujuan Strategi Promosi ..................... 27
3. Tahap Mengembangkan Bauran Promosi ............. 28
4. Faktor Mempengaruhi Kegiatan Promosi ............. 32
5. Menentukan Bauran Promosi ................................ 36
v
C. Produk Arrum Haji Pegadaian Syariah
1. Produk Arrum Haji ................................................ 48
2. Pegadaian Syariah ................................................. 49
BAB III GAMBARAN UMUM PT. PEGADAIAN
(PERSERO) CABANG SYARIAH
MARGONDA DEPOK
A. Gambaran Umum PT. Pegadaian Syariah .................. 51
B. Visi dan Misi PT. Pegadaian Syariah ......................... 54
C. Struktur Organisasi PT. Mihrab Qolbi ....................... 55
D. Produk Pada PT. Pegadian Syariah ............................ 59
BAB IV DATA DAN TEMUAN PENELITIAN
A. Strategi Promosi Arrum Haji dalam meningkatkan
Jumlah Jama’ah ............................................................ 65
B. Data Jumlah Jama’ah Arrum Haji ................................ 67
C. Presentase Kegiatan Bauran Promosi ........................... 68
BAB V ANALISIS DAN PEMBAHASAN
A. Analisis Strategi Promosi Arrum Haji dalam
meningkatkan Jumlah Jama’ah ..................................... 69
B. Analisis Pengaruh Strategi Promosi Arrum Haji
dalam meningkatkan Jumlah Jama’ah .......................... 79
BAB VI PENUTUP
A. Kesimpulan ................................................................... 81
B. Saran ............................................................................. 82
DAFTAR PUSTAKA .................................................................. 83
LAMPIRAN
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Haji dan umrah merupakan salah satu ibadah yang
diwajibkan atas setiap muslim yang mampu. Kewajiban ini
merupakan rukun Islam yang ke lima. Haji dan umrah hanya
dilakukan sekali seumur hidup. Ini berarti bahwa telah
melakukan haji yang pertama, maka selesailah kewajibannya.
Haji yang berikutnya kedua, ketiga, dan seterusnya
merupakan ibadah sunah yaitu ibadah umrah.1
Islam adalah agama yang menjadi rahmat bagi alam
semesta. Oleh karenanya sifat dari ajaran Islam adalah
komprehensif dan universal. Semua aspek kehidupan manusia
tidak luput dari aturan Islam, termasuk di sini mengenai
hubungan manusia dengan manusia salah satunya dalam
melakukan transaksi ekonomi. Kegiatan ekonomi yang
dilakukan sudah seharusnya mendasarkan pada kaidah-kaidah
hukum, dan hukum yang dimaksud di sini adalah hukum
ekonomi Islam.2
Biro perjalanan haji dan umroh pun berlomba-lomba
menggaet pelanggan dengan berbagai promosi-promosi dan
strategi-strategi yang dapat menarik pelanggan. Dengan
banyaknya bermunculan biro perjalanan haji menyebabkan
1 Ahmad Thib Raya, Siti Musdah Mulia, Menyelami Selat-Beluk
Ibadah Islam, (Jakarta: Prenada Media, 2003), h.227 2 Burhanuddin Susanto, Hukum Perbankan Syariah Di Indonesia,
(Yogyakarta: UII Perss, 2008), cet ke-1, h.2
2
persaingan semakin ketat. Strategi promosi sangat
berpengaruh dalam mendapatkan calon jamaah bagi
perusahaan biro tersebut. Biro perjalansn dituntut untuk
memberikan pelayanan kepada Jemaah haji dengan baik.
Dikarenakan mahalnya biaya ibadah haji menyebabkan
Jemaah haji sangat kecewa apabila pelayanan yang diberikan
oleh biro perjalanan haji tidak sesuai dengan harapan mereka.
Jamaah tentu sangat mengharapkan pelayanan yang
memuaskan dan sesuai dengan nilai uang yang mereka
keluarkan. Biro perjalanan haji berkompetisi menawarkan
pembinaan, pelayanan dan kelebihan berbagai fasilitas untuk
dapat menarik simpati para jamaah. Sehingga banyaklah
bermunculan biro-biro penyelenggara haji yang menawarkan
harga dibawah standar dan strategi promosi yang menarik.
Promosi merupakan kegiatan yang ditujukan untuk
mempengaruhi konsumen agar mereka dapat menjadi kenal
akan produk yang ditawarkan oleh perusahaan kepada mereka
yang kemudian mereka menjadi senang lalu membeli produk
tersebut.3
Kegiatan promosi ini tentunya juga dilakukan
dengan strategi jitu agar pencapaian dari tujuan promosi itu
sendiri dapat tercapai. Menurut William F. Gluek dalam
bukunya Manajemen Strategis dan kebijakan perusahaan
menjelaskan bahwa strategi adalah rencana yang dipersatukan
secara komperhensif terintegrasi menghubungkan keunggulan
strategi perusahaan atau lembaga terhadap tantangan dan
3 Indriono Gitosudarmo, Manajemen Strategis, (Yogyakarta: BPFE,
2001), h.214
3
lingkungan dan dirancang untuk meyakinkan bahwa sasaran
dasar perusahaan akan dicapai dengan pelaksanaan yang tepat
oleh organisasi tertentu.4
Strategi pemasaran syariah akan membawa suatu bisnis
yang berorientasi pada pencapai suatu target serta
pertumbuhan yang terus bertumbuh dan meningkat dalam
kurun waktu selama mungkin dari keberkahan atau keridhaan
Allah. Hal ini menjadikan orientasi strategi perusahaan tidak
mengejar duniawi saja, akan tetepi keberkahan pula.5
Perusahaan Umum (PERUM) Pegadaian, yang
selanjutnya dalam Peraturan Pemerintah ini disebut
Perusahaan, adalah Badan Usaha Milik Negara sebagaimana
diatur dalam Undang-undang Nomor 9 Tahun 1969, yang
bidang usahanya berada dalam lingkup tugas dan kewenangan
Menteri Keuangan, dimana seluruh modalnya dimiliki Negara
berupa kekayaan Negara yang dipisahkan dan tidak terbagi
atas saham. Pembinaan adalah kegiatan untuk memberikan
pedoman bagi Perusahaan dalam perencanaan pelaksanaan
dan pengendalian dengan maksud agar Perusahaan dapat
melaksanakan tugas dan fungsinya secara berdaya guna dan
berhasil guna serta berkembang dengan baik. Dalam
Melaksanakan dan Menunjang Pelaksanaan Kebijakan dan
Program Pemerintah di Bidang Ekonomi dan Pembangunan
Nasional melalui penyaluran pinjaman uang atau dana dalam
4
William F. Glueck, Manajemen Strategis dan Kebijakan
Perusahaan, Alih Bahasa Murad (Jakarta: Erlangga, 1989), h.24 5 Yusanto dan M.K Widjayakusuma, Manajeman Strategis Perspektif
Syariah (Jakarta: Khairul Bayaan, 2003), h. 10
4
bentuk kredit atau talangan tersebut merupakan salah satu
upaya Pemerintah untuk menyehatkan Perekonomian
Nasional. Kredit atau dana talangan tersebut dapat diberikan
kepada masyarakat atau wirausahawan yang membutuhkan.
Pertanyaaan diatas diberlakukan di Perum Pegadaian baik
Pegadaian Syariah maupun dengan Pegadaian Konvensional.
Hanya saja terdapat dalam salah satu perbedaan yaitu dalam
Fiqih Muamalah, perjanjian kredit atau dana talangan disebut
Arrum jika operasionalnya menggunakan prinsip yang
berbasis syariah.6
Hadirnya Pegadaian Syariah sebagai sebuah lembaga
keuangan formal yang bertugas menyalurkan pembiayaan
dalam bentuk pemberian uang pinjaman kepada masyarakat
atau nasabahnya yang membutuhkan, berdasarkan hukum
gadai syariah merupakan suatu hal yang perlu mendapatkan
sambutan positif. Dalam gadai syariah yang terpenting adalah
dapat memberikan kemaslahatan sesuai yang diharapkan
masyarakat dan menjauhkan diri dari praktik-praktik riba,
qimar (spekulasi), maupun gharar (tidak transfaran) yang
berakibat terjadinya ketidakadilan dan kedzaliman pada
masyarakat dan nasabah.
Gadai merupakan salah satu kategori dari perjanjian
utang-piutang, untuk suatu kepercayaan dari orang yang
berpiutang menggadaikan barangnya sebagai jaminan
terhadap utangnya itu. Barang jaminan tetap milik orang yang
6
https://peraturan.bpk.go.id/.Home/Details/53682/pp-no-103-tahun-
2000, diakses tanggal 17 Januari 2020, pukul 19.00 WIB
5
menggadaikan (orang yang berpiutang) namun dikuasainya
oleh penerima gadai (yang berpiutang).7
Dalil yang
mendukung adanya Pegadaian Syariah di Indonesia yaitu
dalam Q.S. al- Baqarah/2: 283:
“ Jika kamu dalam perjalanan (dan bermu'amalah tidak
secara tunai) sedang kamu tidak memperoleh seorang
penulis, Maka hendaklah ada barang tanggungan yang
dipegang (oleh yang berpiutang). akan tetapi jika sebagian
kamu mempercayai sebagian yang lain, Maka hendaklah
yang dipercayai itu menunaikan amanatnya (hutangnya) dan
hendaklah ia bertakwa kepada Allah Tuhannya; dan
janganlah kamu (para saksi) Menyembunyikan persaksian.
dan Barangsiapa yang menyembunyikannya, Maka
Sesungguhnya ia adalah orang yang berdosa hatinya; dan
Allah Maha mengetahui apa yang kamu kerjakan”8
Pelayanan merupakan suatu tindakan atau perbuatan
yang dapat ditawarkan oleh suatu pihak kepada pihak lain,
yang bersifat intangible (tidak berwujud fisik) dan tidak
7 Sasli Rais, Pegadaian Syariah: konsep dan Sistem Operasional
(Jakarta: UI-Press, 2005), h. 2-3. 8
https://tafsirweb.com/37098-surat-al-baqarah.html. Diakses pada
tanggal 02 November 2019, pada pukul 09.00.
6
menghasilkan kepemilikan.9
Dalam sebuah perusahaan
pelayanan yang baik sangatlah dibutuhkan, terutama
perusahaan pelayanan jasa yang melayani banyak orang
dalam jumlah kelompok yang cukup banyak. Apabila
pelayanan yang diberikan sudah memuaskan pelanggan maka
semakin baik pula citra suatu perusahaan tersebut di mata
masyarakat, terutama perusahaan yang melayani jasa
peribadatan.
Melakukan pelayanan yang baik dapat memberikan
kepuasan jamaah yaitu dengan cara memberikan segala
informasi yang jamaah butuhkan, mengarahkan jamaah
dengan baik dan sopan, juga memberikan antusias yang lebih
kepada jamaah yang akan melakukan pendaftaran haji.
Mampu melayani secara cepat dan tepat, mampu memberikan
kepercayaan kepada jamaah.10
Dari uraian di atas maka peneliti tertarik untuk
melakukan penelitian berkenaan dengan pemasaran produk
Arrum Haji pada PT. Pegadaian (Persero) Cabang Syariah
Margonda Depok. Dengan demikian peneliti akan melakukan
penelitian tersebut dalam sebuah skripsi dengan judul:
“Strategi Promosi Produk Arrum Haji Dalam
Meningkatkan Jumlah Jamaah Pada PT. Pegadaian
(Persero) Cabang Syariah Margonda Depok”.
9
Sudarmanto, Kinerja dan Pengembangan Kompetensi SDM,
(Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2009) h. 25. 10
Kasmir, Etika Customer Service, (Jakarta: PT. Raja Garindo
Persada, 2005), h. 9
7
B. Pembatasan dan Perumusan Masalah
1. Pembatasan Masalah
Pembatasan masalah dimaksudkan untuk
memperoleh pemahaman yang sesuai dengan yang
diharapkan. Agar masalah yang dteliti tidak terlalu
meluas, maka perlu diberi batasan masalah. Batasan
masalah dalam penelitian ini mengacu pada strategi
promosi produk Arrum Haji dalam meningkatkan jumlah
jama‟ah pada PT. Pegadaian (Persero) Cabang Syariah
Margonda Depok.
2. Perumusan Masalah
Yang menjadi pokok permasalah disini adalah
dikarenakan pemasaran pada Pegadaian Syariah Cabang
Margonda Depok, sebagian masyarakat tidak banyak
mengetahui produk baru yang ada di pegadaian syariah.
Maka penulis ingin mengetahui. Dengan ini peneliti
mengajukan pertanyaan (Research Question) sebagai
berikut:
1. Bagaimana strategi promosi Arrum Haji pada PT.
Pegadaian (Persero) Cabang Syariah Margonda
Depok?
2. Bagaimana pengaruh strategi promosi Arrum Haji
terhadap jumlah jama‟ah?
8
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian
Adapun tujuan dan manfaat penelitian ini adalah
sebagai berikut :
1. Tujuan Penelitian
Menurut Soerjono Soekanto, penelitian merupakan
kegiatan ilmiah yang berkaitan dengan analisis dan
konstruksi yang dilakukan secara metodologis, sistematis
dan konsisten.11
Dengan mengacu pada latar belakang dan
perumusan masalah yang sudah dinyatakan sebelumnya,
maka tujuan penelitian ini adalah:
a. Mengetahui bagaimana strategi promosi produk
Arrum Haji pada PT. Pegadaian (Persero) Cabang
Syariah Margonda Depok.
b. Mengetahi bagaimana pengaruh strategi promosi
produk Arrum Haji terhadap jumlah jama‟ah.
2. Manfaat Penelitian
Adapun manfaat penelitian yang diharapkan
meliputi beberapa hal yaitu:
a. Aspek Teoritis
1) Menambah wawasan keilmuan bagi penulis
khususnya dan bagi pembaca pada umumnya
mengenai strategi Promosi dalam program Arrum
Haji pada Pegadaian Syariah.
11
Rosady Ruslan, Metode Penelitian Public Relations dan
Komunikasi, (Jakarta: PT. RajaGrafindo Persada, 2008), h.24
9
2) Sebagai bahan referensi dan informasi bagi peneliti
yang akan melakukan penelitian lebih lanjut.
b. Aspek Praktis
1) Bagi Lembaga, sebagai bahan pertimbangan untuk
memperbaiki strateginya.
2) Bagi masyarakat, dapat memberikan informasi
mengenai strategi yang digunakan oleh PT
Pegadaian Syariah untuk menambahakan
pengetahuan nasabah, dalam hal ini salah satu
strategi yang digunakan adalah strategi pemasaran.
D. Metodologi Penelitian
1. Metode Penelitian
Metode yang digunakan dalam penelitian ini
adalah metode kualitatif. Metodologi kualitatif sebagai
prosedur penelitian yang mehasilkan data deskriptif
berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan
perilaku yang dapat diamati. Dengan kata lain, penelitian
ini disebut penelitian kualitatif karena merupakan
penelitian yang tidak mengadakan perhitungan.12
2. Data dan Sumber Data
Data yang dimaksud dalam penelitian ini adalah
data yang berkaitan dengan „Strategi Promosi Program
Arrum Haji dalam Meningkatkan Jamaah di Pegadaian
12
Neong muhadjir, Metode Penelitian kualitatif (Yogykarta: Rake
Sarasih, 1996) edisi revisi, h. 135
10
Syariah Cabang Margonda Depok‟. Untuk memperoleh
data-data tersebut, maka penulis membutuhkan sumber
data yang dapat memberikan informasi kepada penulis.
Bila dilihat dari sumber datanya, maka pengumpulan data
dapat menggunakan sumber primer dan sumber sekunder:
a. Sumber Primer
Sumber primer adalah sumber data yang
langsung memberikan data kepada pengumpul data.13
Sumber data primer yaitu subjek penelitian yang
dijadikan sebagai sumber informasi penelitian dengan
menggunakan alat pengukuran atau pengambilan data
secara langsung atau yang dikenal dengan istilah
interview (wawancara).14
Dalam penelitian ini, sumber
data primer dapat diperoleh dari branch manager
(Pimpinan Cabang) dan para calon jamaah Pegadaian
Syariah Cabang Margonda kota Depok.
b. Sumber Sekunder
Data sekunder adalah data yang diperoleh dari
sumber kedua atau sumber sekunder. Data sekunder
dapat diperoleh dari berbagai sumber seperti Lembaga
Pegadaian, buku, laporan, jurnal, dan lain-lain.15
Pada
sumber data sekunder, data yang diambil bukan data
13
Sugiyono, Metode Penelitian Kombinasi (Mixed Methods)
(Bandung: Alfabeta, 2014), h. 308 14
Aifuddin Azwar, Metode Penelitian, (Yogyakarta: Pustaka Belajar,
Cet. VIII, 2007), h. 91. 15
M. Nazir, Metode Penelitian cet ke-5, (Jakarta: Ghalia Indonesia),
h. 27
11
dari lapangan langsung, melainkan data pendukung
yang berasal dari buku-buku maupun literatur lain dari
PT Pegadaian Syariah. Meliput dokumen adalah
sejumlah besar fakta dan data tersimpan dalam bahan
yang berbentuk dokumentasi.
3. Teknik Pegumpulan Data
Teknik pengumpulan data merupakan langkah
yang paling utama dalam penelitian, karena tujuan utama
dari penelitian ini adalah mendapatkan data. Tanpa
mengetahui teknik pengumpulan data, maka peneliti tidak
akan mendapatkan data yang memenuhi standar data yang
dipenuhi. Adapun teknik pengumpulan data yang
digunakan peneliti dalam penelitian ini adalah:
a. Wawancara atau interview
Wawancara digunakan sebagai teknik
pengumpulan data apabila peneliti ingin melakukan
studi pendahuluan untuk menemukan permasalahan
yang harus diteliti, tetapi juga apabila peneliti ingin
mengetahui hal-hal dari responden yang lebih
mendalam. Wawancara merupakan salah satu teknik
pengumpulan data yang dilakukan dengan berhadapan
secara langsung dengan yang diwawancarai tetapi
dapat juga diberikan daftar pertanyaan dahulu untuk
dijawab pada kesempatan lain.16
Dalam hal ini,
16
Juliansyah Noor, Metodologi Penelitian, (Jakarta: Kencana Prenada
Media Group, 2011), h. 139
12
wawancara dapat dilakukan dengan bagian Pemasaran
Pegadaian Syariah cabang Margonda Depok.
b. Dokumentasi
Dokumentasi adalah salah satu metode
pengumpulan data kualitatif dengan melihat atau
menganalisis dokumen-dokumen yang dibuat oleh
subjek sendiri atau oleh orang lain.17
Berbagai data
tentang strategi pemasaran pada Pegadaian Syariah
Depok. Teknik ini dapat dilakukan dengan cara
mengambil data dari Manajemen PT Pegadaian
Syariah Margonda Depok, web, dan berbagai data
tentang strategi promosi pada Pegadaian Syariah
cabang Margonda Depok.
4. Tekhnik Pengolahan Data
Setelah data terkumpul, langkah selanjutnya yang
dilakukan oleh peneliti adalah teknik pengolahan data.
Adapun teknik pengolahan data ini terdiri dari beberapa
metode, diantaranya:
a. Editing, yaitu proses pemeriksaan kembali dari semua
data yang diperoleh terutama dari segi
kelengkapannya, kejelasan makna, keselarasan antara
data yang ada dan relevansi dengan penelitian.18
17
Haris Herdiansyah, Metode Penelitian Kualitatif, (Jakarta: Salemba
Empat, 2010), h. 143 18
Sugiyono, Metode Peneltian Kualitatif Kuantitatif dan R&D,
(Bandung: Alfabeta, 2008), h. 243.
13
Teknik ini dilakukan untuk memeriksa ulang apakah
data-data yang diperoleh sudah lengkap
b. Organizing, yaitu menyusun dan mensistemasikan data
tentang penelitian yang diperoleh dalam kerangka
uraian yang telah direncanakan. Dalam penggunaan
organizing, peneliti menyusun dan mengurutkan data-
data tentang PT Pegadaian Syariah mulai dengan
profil, mengenal tentang program Arrum Haji sampai
dengan prosedur daftar haji, serta strategi pemasaran
Pegadaian Syariah Cabang Margonda Depok
c. Penemuan hasil, yaitu dengan menganalisis data yang
telah diperoleh dari penelitian untuk memperoleh
kesimpulan mengenai kebenaran fakta yang ditemukan,
yang akhirnya merupakan sebuah jawaban dari
rumusan masalah. Data yang dianalisis adalah data-
data tentang strategi Pemasaran Pegadaian Syariah
Cabang Margonda Depok. Data-data tersebut dianalisis
dengan teori-teori manajemen pemasaran secara
umum, sehingga pada akhirnya nanti peneliti akan
mendapatkan jawaban dari masalah yang diangkat.
5. Tekhnik Analisis Data
Data yang berhasil dikumpulkan selanjutnya akan
dianalisis secara deskriptif analisis yaitu analisis yang
menggunakan atau melukiskan secara sistematis, faktual,
dan aktual mengenai fakta-fakta, sifat-sifat serta
14
hubungan antar fenomena yang diteliti.19
Kemudian data
tersebut akan diolah dan dianalisis dengan pola pikir
induktif, yaitu pola pikir yang berpijak pada fakta- fakta
yang bersifat khusus kemudian diteliti, dianalisis dan
disimpulkan sehingga pemecahan persoalan atau solusi
tersebut dapat berlaku secara umum. Adapun fakta-fakta
yang dikumpulkan adalah data tentang Strategi Promosi
Pegadaian Syariah Cabang Margonda Depok, di mana
data-data tersebut bersumber dari Lembaga dan hasil
wawancara dengan Pegadaian Syariah Cabang Margonda
Depok.
E. Subjek dan Objek Penelitian
1. Subjek dalam penelitian ini adalah PT. Pegadaian
(Persero) Cabang Syariah Margonda Depok.
2. Objek penelitian ini adalah strategi Promosi Arrum Haji
dalam Meningkatkan Jumlah Jamaah.
F. Waktu dan Lokasi Penelitian
1. Waktu penelitian dari bulan November 2019 sampai
dengan bulan Desember 2019.
2. Lokasi penelitian di Jl. Margonda Raya No.239, Kemiri
Muka Kec. Beji Kota Depok.
G. Pedoman Penulisan
Adapun teknik penulisan dalam penulisan skripsi ini
adalah menggunakan “Pedoman penulisan karya ilmah
19
M. Nasir, Metode Penelitian, (Jakarta: Galia Indonesia, 1988), h. 62
15
(Skripsi, Tesis, dan Disertasi)”. Podoman penulisan karya
ilmiah UIN Syarif Hidayatullah Jakarta tahun 2017.20
H. Tinjauan Pustaka
Penulis mengadakan tinjauan dan kajian kepustakaan
yang kemudian menemukan beberapa skripsi yang membahas
tentang penyelenggaraan ibadah haji akan tetapi, judul dan
pembahasannya berbeda dengan pembahasan yang dilakukan
oleh penulis. Beberapa judul skripsi yang hampir sama
dengan skripsi yang penulis teliti.
Dalam melakukan penelitian ini penulis mengadakan
tinjauan pustaka terhadapa beberapa skripsi yang memiliki
kemiripan judul untuk mengindari bentuk plagiat,
diantaranya:
1. Skripsi pertama yang ditulis oleh Novi Kumala Sari, NIM
11140530000072, Fakultas Dakwah dan Ilmu
Komunikasi, Manajemen Dakwah, UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta 2018, dengan judul skripsi “Strategi
Promosi Pada PT. Saffar Arroyyan Wisata Dalam
Menjadikan Biro Perjalanan Umroh Yang Terpercaya” .
Dalam skripsi ini persamaannya adalah strategi promosi,
dan yang menjadi perbedaannya adalah strategi promosi
dalam menjadikan biro perjalan umroh yang terpercaya.
Sedangkan penulis membahas tentang strategi promosi
produk Arrum Haji dalam meningkatkan jamaah.
20
Pedoman Penulisan Karya Ilmiah (Skripsi, Tasis, dan Disertasi),
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, 2017), h. 21.
16
2. Skripsi kedua yang ditulis oleh Sufie Kholil Lulloh, NIM
109053000018, Fakultas Dakwah Dan Ilmu Komunikasi,
jurusan Manajemen Dakwah, UIN Syarif Hidayatullah
Jakarta 2014, dengan judul skripsi “Strategi Pemasaran
Pembiayaan Murabahah Produk Tabungan Cicil Emas
Pada PT. Bank Syariah Mandiri Cabang Bintaro”. Dalam
skripsi ini hanya meneliti pemasarannya saja, sedangkan
penulis menganalisis stretegi promosi.
3. Skripsi ketiga yang ditulis oleh Tika Sukriyah, Fakultas
Dakwah Dan Ilmu Komunikasi, Jurusan Manajemen
Dakwah, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta 2016, dengan
judul skripsi “Promosi PT. Lintas Iskandaria Tours
Dalam Meningkatkan Jumlah jama‟ah Umrah”. Dalam
skripsi ini persamaannya adalah stratrgi promosi dengan
memperhatikan tahapan bauran promosi dan dari skripsi
ini adalah promosi sebagai alat pengukur dan
meningkatkan jumlah jamaah umroh, sedangkan penulis
membahas strategi promosi produk Arrum Haji.
I. Sistematika Penulisan
Untuk mempermudah penulisan skripsi ini, maka
penulis membagi atas lima bab masing-masing bab terdiri dari
sub bab yang merupakan penjelasan dari bab tersebut dan
diakhiri dengan daftar pustaka dan lampiran.
Adapun sistematika penulisannya adalah sebagai berikut:
17
BAB I PENDAHULUAN
Berisi tentang pendahuluan yang terdiri dari: Latar
Belakang Masalah, Pembatasan dan Perumusan
Masalah, Tujuan dan Manfaat Penelitian, Tinjauan
Pustaka, metode penelitian, dan Sistematika
Penulisan.
BAB II TINJAUAN TEORITIS
Dalam bab ini akan dijelaskan mengenai teori-teori
yang relevan dan berhubungan dengan penelitian
ini. Dalam penelitian ini, teori yang akan
digunakan diantaranya adalah tentang optimalisasi,
teori promosi, pengertian strategi, dan lain-lain.
BAB III GAMBARAN UMUM PT. PEGADAIAN
SYARIAH
Dalam bab ini membahas gambaran umum tentang
PT Pegadaian Syariah, mulai dari sejarah
berdirinya Lembaga Keuangan Syariah PT
Pegadaian, Visi dan misi Pegadaian Syariah,
susunan karyawan dan deskripsi tugas karyawan
Pegadaian Syariah Depok, macam-macam produk
yang dimiliki PT Pegadaian Syariah,
BAB IV DATA DAN TEMUAN PENELITIAN
Dalam bab ini berisi uraian data dan temuan
penelitian yaitu strategi promosi, jumlah jama‟ah.
18
BAB V PEMBAHASAN
Dalam bab ini menjelaskan mengenai uraian
temuan lapangan mengenai tahapan strategi
promosi, optimalisasi dan pengaruh jumlah
jama‟ah pada PT. Pegadaian Syariah Cabang
Margonda Depok.
BAB VI PENUTUP
Penutup yang berisi kesimpulan dari hasil
penelitian yang telah dijelaskan pada bab
sebelumnya dan saran-saran yang bermanfaat
untuk membangun penelitian selanjutnya.
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
19
BAB II
KAJIAN TEORI
A. Strategi
Pada awalnya konsep strategi didefinisikan sebagai
berbagai cara untuk mencapai tujuan. Konsep generik ini
terutama sesuai dengan perkembangan awal penggunaan konsep
strategi yang digunakan didalam dunia militer. Strategi dalam
dunia militer adalah berbagai cara yang digunakan oleh
panglima perang untuk mengalahkan musuh dalam suatu
peperangan. Sedangkan cara yang digunakan oleh pasukan
untuk memenangkan pertempuran disebut dengan istilah taktik.1
Untuk memperluas khasanah keilmuan yang berkaitan
dengan makna strategi, maka akan dijelaskan secara
terminology dan menurut pendapat para ahli. Secara harfiah,
kata strategi dapat di artikan sebagai “seni (art) melaksanakan
stratagem yakni siasat atau rencana.” 2 Selanjutnya pengertian
tersebut di perkuat oleh para ahli diantaranya adalah pengertian
strategi menurut Chandler yang di kutip oleh Mudrajad
Kuncoro, “Strategi adalah penetuan tujuan dan sasaran jangka
panjang perusahaan diterapkannya aksi dan alokasi sumber daya
yang dibutuhkan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.”3
Strategi secara umum dapat didefinisikan sebagai “garis besar
1 Ismail Solihin, Manajemen Strategik, (Bandung: Erlangga, 2012), h.
24. 2 Muhibbin Syah, Psikologi pendidikan dengan pendekatan baru,
(Bandung: Remaja Rosdakarya, 2005), h. 214. 3 Mudrajad Kuncoro, Strategi Bagaimana Meraih Keunggulan Kompetitif
(Jakarta: Erlangga, 2007), h. 1.
20
haluan bertindak untuk mencapai sasaran yang telah
ditetapkan.” 4
Sejalan dengan perkembangan konsep manajemen strategi,
strategi tidak didefinisikan hanya semata-mata sebagai cara
untuk mencapai tujuan. Karena strategi dalam konsep
menejemen strategis mencakup juga penetapan berbagai tujuan
itu sendiri (melalui berbagai kepuasan strategis yang dibuat oleh
manajemen perusahaan) yang diharapkan akan menjamin
terpeliharanya keunggulan kompetitf perusahaan.5
Strategi dapat di pahami sebagai suatu cara yang cermat
tentang cara-cara pendayagunaan dan penggunaan sumber daya
yang ada untuk meningkatkan efektifitas dan efesien dalam
mencapai sasaran tertentu. Dalam dunia bisnis strategi sering
digunakan untuk menunjuk pada tindakan khusus yang di pakai
oleh seorang manager untuk mengimbangi tindakan potensial
para pesaingnya. Sedangkan dalam pengertian yang umum,
strategi adalah setiap langkah yang dilakukan untuk mencapai
tujuan dan sasaran utama. Berdasarkan pengertian diatas, dapat
disimpulkan bahwa strategi adalah sebuah program yang
meliputi tujuan yang ingin dicapai disertai dengan tindakan atau
langkah-langkah khusus untuk mencapai tujuan tersebut sebagai
usaha untuk merespon lingkungannya.
Dari definisi tersebut dapat disimpulkan bahwa strategi
adalah suatu upaya atau cara yang digunakan seseorang atau
4 A. Tabani Rusyan, dkk., Pendekatan Dalam Proses Belajar Mengajar
(Bandung: PT. Remaja Rosadakarya, 1992), h. 165. 5 Ismail Solihin, Manajemen Strategik....., h. 25.
21
kelompok untuk mencapai suatu tujuan dengan efektif dan
efisien
Melihat strategi hanya sebagai salah satu bagian dari
rencana ternyata tidak dapat memberikan penjelasan yang
memuaskan terhadap berbagai fenomena strategi dalam dunia
bisnis. Oleh sebab itu Mintzberg-sebagaimana dikutip oleh
Ismail Sholihin- memperluas konsep strategi dan
mendefinisikan strategi dengan memperhatikan berbagai
dimensi dari konsep strategi. Mintzberg menamakannya
“Strategi 5 P”, yaitu:6
a. Strategi sebagai sebuah rencana (Plan).
Dalam hal ini terdapat dua karakteristik strategi yang
sangat penting yakni pertama, strategi direncanakan terlebih
dahulu secara sadar dan sengaja mendahului berbagai
tindakan yang akan dilakukan berdasarkan strategi yang
dibuat tersebut. Kedua, strategi kemudian dikembangkan dan
diimplementasikan agar mencapai suatu tujuan.
b. Strategi sebagai sebuah manuver (Play).
Dalam hal ini strategi merupakan suatu manuver yang
spesifik untuk memberi isyarat mengancam kepada pesaing
perusahaan. Misalnya keputusan yang dibuat oleh pemimpin
pasar untuk memperbesar kapasitas pabrik tidak hanya
merupakan strategi dalam arti sebuah “plan”, melainkan
strategi ini juga akan menjadi “play” sehingga dapat
menyurutkan minat pendatang baru potensial untuk
memasuki industri bersangkutan karena pendatang baru
6 Ismail Solihin, Manajemen Strategik......, h. 26.
22
tersebut misalnya tidak memiliki skala ekonomi yang
sebanding dengan pemimpin pasar.
c. Strategi sebagai sebuah pola (Pattern)
Strategi sebagai sebuah pola menunjukan adanya
serangkaian tindakan yang dilakukan oleh manajemen dalam
mengejar sebuah tujuan. Berdasarkan pengamatan yang
dilakukannya, Mintzberg menemukan fenomena bahwa
strategi yang direncanakan perusahaan melalui proses
perencanaan yang diterjemahkan ke dalam suatu tindakan
strategi yang disengaja seringkali berubah menjadi strategi
yang tidak dapat direalisasikan akibat terjadinya perubahan
lingkungan perusahaan. Sebaliknya strategi yang tidak
dimaksudkan sebelumnya dapat muncul menjadi alternatif
strategi yang apabila diimplementasikan perusahaan dapat
menjadi strategi yang dapat direalisasikan.
d. Strategi sebagai sebuah posisi (Position)
Dalam hal ini strategi menunjukkan berbagai keputusan
yang dipilih perusahaan untuk memposisikan organisasi
perusahaan didalam lingkungan perusahaan.
e. Strategi sebagai sebuah sudut pandang (Perspective)
Dalam hal ini strategi menunjukkan perspektif dari para
pembuat keputusan strategi didalam memandang dunianya.
Strategi merupakan pemikiran yang hidup didalam benak
para pembuat keputusan strategis dan seperti halnya ideologi
atau budaya kemudian berusaha untuk dijadikan nilai
bersama didalam suatu organisasi.
23
Pemahaman yang baik mengenai konsep strategi dan
konsep lain yang berkaitan, sangat menentukan suksesnya
strategi yang disusun. Konsep strategi menurut Chandler
sebagaimana dikutip Sedarmayanti adalah sebagai berikut:
1) Tindakan yang dilakukan oleh perusahaan agar dapat
melakukan kegiatan lebih baik dibandingan dengan
pesaingnya dengan cara menjaga keahlian tenaga kerja
dan kemampuan sumber daya. Dua faktor tersebut
menyebabkan perusahaan dapat unggul dibandingkan
dengan pesaingannya.
2) Keunggulan bersaing disebabkan pilihan strategi yang
dilakukan perusahaan untuk merebut peluang pasar. Jika
perusahaan ingin meningkatkan usahaannya dalam
persaingan yang semakin ketat, perusahaan harus memilih
prinsip ini, porter menyatakan terdapat tiga strategi, yaitu:
a) Strategi diferensiasi, cirinya adalah perusahaan
mengambil keputusan untuk membangun persepsi
pasar potensial terhadap suatu produk/jasa yang
unggul agar tampak berbeda dengan produk lain.
Dengan demikian diharapkan calon konsumen mau
membeli dengan harga mahal karena adanya
perbedaan itu.
b) Strategi kepemimpinan biaya menyeluruh, cirinya
adalah perusahaan lebih memperhitungkan pesaing
dari pada pelanggan, dengan cara memfokuskan harga
jual produk yang murah, sehingga biaya produksi,
promosi, riset dapat ditekan, bila perlu produk yang
24
dihasilkan hanya sekedar meniru produk dari
perusahaan lain.
c) Strategi fokus, cirinya adalah perusahaan
mengonsentrasikan pada pangsa pasar yang kecil
untuk menghindar dari pesaing dengan menggunakan
strategi kepemimpinan biaya menyeluruh/
diferensiasi.
B. Konsep Promosi
1. Pengertian Promosi
Pada hakikatnya promosi adalah suatu bentuk
komunikasi pemasaran. Yang dimaksud dengan komunikasi
pemasaran adalah aktivitas pemasaran yang berusaha
menyebarkan informasi, mempengaruhi/membujuk, dan/atau
mengingatkan pasar sasaran atas perusahaan dan produknya
agar bersedia menerima, membeli, dan loyal pada produk
yang ditawarkan perusahaan yang bersangkutan.7
Ada beberapa kajian tentang definisi promosi meurut
para ahli, untuk memahami hal tersebut disini penulis
mengutip beberapa definisi diantaranya adalah Charles W.
Lamb yang mendefinisikan promosi sebagai “Komunikasi
oleh pemasar yang menginformasikan dan meningkatkan
calon pembeli mengenai sebuah produk untuk mengetahui
suatu pendapat atau memperoleh sebuah respon”. 8
Sedangkan menurut Irwan Dani promosi adalah “usaha
7 Fandi Tjiptono, Strategi Pemasaran, (Yogyakarta: ANDI, 2013), h. 219.
8 Charles W. Lamb, Pemasaran, Penerjemah David Octorevia ( Jakarta:
Salemba Empat, 2001), h. 146.
25
yang dilakukan agar calon pembeli memberi perhatian
kepada usaha, barang atau jasa yang ditawarkan untuk
kemudian mendorongnya untuk membeli”. 9
Definisi lain mengatakan bahwa promosi adalah
aktivitas-aktivitas atau peristiwa-peristiwa yang
direncanakan untuk menjamin dukungan atau pengakuan
tentang diri seseorang, produk, lembaga atau gagasan”. 10
Promosi merupakan salah satu faktor penentu keberhasilan
suatu program pemasaran. Berapapun kualitasnya suatu
produk, bila konsumen belum pernah mendengarnya dan
tidak yakin bahwa produk tersebut akan berguna bagi
mereka, maka mereka tidak akan pernah membelinya.
Menurut Basu Swastha DH, “Promosi adalah arus
informasi atau persuasi satu arah yang di buat untuk
mengarahkan seseorang atau organisasai kepada tindakan
yang menciptakan pertukaran dalam pemasaran”. 11
Selanjutnya Philip Kotler menyatakan bahwa “Promosi
merupakan aktivitas yang mengkomunikasikan keunggulan
produk dan membujuk pelanggan sasaran (target consumers)
untuk membelinya”. 12
Untuk lebih memhami tentang definisi promosi,
penulis juga mengutip dalam Kamus Besar Bahasa
9 Irwan Dani, Bagaimana Memperbaiki Pemasaran Anda (Jakarta:
Friedrich Ebert Stiffung, 1999), h. 66. 10
H. Frazier Moore, Humas; Membangun Citra Dengan Komunikasi
(Bandung: Remaja Rosadakarya , 2005), h. 5. 11
Basu Swastha DH, Azas-azas Marketing , cet. Ke-3 (Yogyakarta:
Liberty, 1984), h. 237. 12
Philip Kotler, Dasar- dasar Pemasaran , Alih Bahasa Alexander
Sindoro cet. Ke-1 (Jakarta: Intermedia, 1983), h. 49.
26
Indonesia, “promosi (dagang) adalah kegiatan komunikasi
untuk meningkatkan volume penjualan dengan pameran,
periklanan, demontrasi, dan usaha lain yang bersifat
persuasif”. 13
bertolak dari definisi diatas pengertian promosi
kembali diperjelas oleh Philip Kotler dan Garry Amstrong
dalam bukunya yang mendefinisikan promosi adalah
“bagian dari komunikasi yang terdiri dari pesan-pesan
perusahaan yang didesain untuk menstimulasi terjadinya
kesadaran (awareness), ketertarikan (interest), dan berakhir
dengan tindakan pembelian (purchase) yang dilakukan oleh
pelanggan terhadap produk atau jasa perusahaan”. 14
Setelah mengetahui pengertian promosi, maka dapat
disimpulkan bahwa promosi merupakan rangkaian kegiatan
pemasaran yang bertujuan untuk memperkenalkan produk
yang dihasilkan oleh produsen kepada konsumen melalui
jalinan komunikasi dengan maksud mempengaruhi dan
mendorong konsumen untuk membeli produk yang
ditawarkan. Kegiatan promosi dapat dilakukan dengan cara
langsung bertatap muka dengan calon konsumen (personal
selling) atau dengan menggunakan media yang ada seperti
media massa maupun elektronik atau dengan melakukan
promosi penjualan dengan tujuan mempengaruhi
pengetahuan, sikap dan prilaku audiens sasaran sehingga
13
Pusat Bahasa Departemen Pendidikan Nasional, Kamus Besar Bahasa
Indonesia, h. 898. 14
Philip Kotler, Marketing Insight From A to Z , Penerjemah Anies
Lastiati, (Jakarta: Erlangga, 2003), h. 22.
27
dapat mencapai tujuan promosi yang terjadinya pembelian
atas produk yang telah ditawarkan.
2. Fungsi dan Tujuan Strategi Promosi
Fungsi strategi promosi menurut Larecche adalah
untuk menyampaikan ciri-ciri produk yang memuaskan
kebutuhan untuk mendorong penjualan yang pada akhirnya
memberi kontribusi pada kinerja laba jangka panjang.
Pengembangan strategi promosi yang efektif sangat
tergantung pada seberapa baik perusahaan melakukan
tahap-tahap awal dalam proses manajemen pemasaran,
khususnya yang berhubungan dengan pemasaran, perilaku
pembeli, segmentasi pasar, analisa persaingan, penetapan
pasar sasaran dan penentuan sisi produk. Strategi promosi
yang dijalankan harus memberikan kontribusi yang jelas
terhadap produk yang ditawarkan pada konsumen serta
memuaskan barang mulai jangka pendek hingga jangka
panjang dengan proses promosi.15
Sedangkan tujuan strategi promosi menurut Basu
Swastha dalam bukunya Manajemen Pemasaran Modern
adalah sebagai berikut:16
a. Memodifikasi tingkah laku
Dalam promosi, modifikasi tingkah laku
maksudnya adalah berusaha merubah tingkah laku dan
15
Larreche, Manajemen Pemasaran, Alih Bahasa Imam Nurmawan,
(Jakarta: Erlangga, 2000), h. 65-66 16
Basu Swastha, Manajemen Pemasaran Modern, (Yogyakarta: Liberty,
2005), h. 353-355
28
pendapat serta memperkuat tingkah laku yang ada.
Penjual selalu berusaha menciptakan kesan baik tentang
dirinya (promosi kelembagaan) atau mendorong
pembelian barang dan jasa perusahaan.
b. Memberitahu
Kegiatan promosi dapat ditujukan untuk
memberitahu pasar yang dituju tentang penawaran
perusahaan. Promosi yang bersifat informasi umumnya
lebih sesuai dilakukan pada tahap-tahap awal dalam
siklus kehidupan produk. Promosi yang bersifat
informatif ini juga penting bagi konsumen karena dapat
membantu pengambilan keputusan untuk membeli.
c. Membujuk
Promosi ini terutama diarahkan untuk mendorong
pembelian. Tanggapan yang diperoleh dari konsumen
tidak cepat tetapi lebih mengutamakan untuk
menciptakan kesan positif. Hal ini dimaksudkan agar
dapat memberi pengaruh dalam waktu yang lama
terhadap perilaku pembeli.
d. Mengingatkan
Promosi yang bersifat mengingatkan dilakukan
terutama untuk mempertahankan merek produk di hati
masyarakat dan perlu dilakukan selama tahap
kedewasaan dalam siklus kehidupan produk. Ini berarti
pula perusahaan berusaha untuk paling tidak
mempertahankan pembeli yang ada.17
17
Basu Swastha, Manajemen Pemasaran..., h. 355.
29
3. Tahap-tahap Mengembangkan Bauran Promosi
a. Menentukan Tujuan Promosi
Menurut Tjiptono, tujuan utama promosi adalah
menginformasikan, mempengaruhi dan membujuk, serta
mengingatkan pelanggan sasaran tentang perusahaan
dan bauran pemasarannya. Secara rinci ketiga tujuan
promosi tersebut dapat dijabarkan sebagai berikut:18
1) Menginformasikan (informing), dapat berupa:
a) Menginformasikan pasar mengenai keberadaan
suatu produk baru
b) Memperkenalkan cara pemakaian yang baru dari
suatu produk
c) Menyampaikan perubahan harga kepada pasar.
d) Menjelaskan cara kerja suatu produk
e) Menginformasikan jasa-jasa yang disediakan
oleh perusahaan
f) Meluruskan kesan yang keliru
g) Mengurangi ketakutan atau kekhawatiran
pembeli
h) Membangun citra perusahaan.
2) Membujuk pelanggan sasaran (persuading) untuk:
a) Membentuk pilihan merek
b) Mengalihkan pilihan ke merek tertentu
c) Mengubah persepsi pelanggan terhadap atribut
produk
18
Fandi Tjiptono, Strategi ..., h. 221.
30
d) Mendorong pembeli untuk belanja saat itu juga
e) Mendorong pembeli untuk menerima kunjungan
wiraniaga (salesman).
3) Mengingatkan (reminding), dapat terdiri atas:
a) Mengingatkan pembeli bahwa produk yang
bersangkutan dibutuhkan dalam waktu dekat
b) Mengingatkan pembeli akan tempat-tempat yang
menjual produk perusahaan
c) Membuat pembeli tetap ingat walaupun tidak
ada kampanye iklan
d) Menjaga agar ingatan pertama pembeli jatuh
pada produk perusahaan.
b. Merancang Pesan
Setelah menetapkan respon sasaran, komunikator
selanjutnya mengembangkan pesan efektif, pesan harus
mendapat perhatian (Attention), mempertahankan minat
(Interest), menimbulkan keinginan (Desire) dan
memperoleh tindakan (Action).19
Dalam upaya
penyusunan pesan yang nantinya akan disampaikan,
terdapat dua bentuk rumusan tema pesan yang bisa
dipakai yaitu yang bersifat one side issue dan both side
issue. Merupakan rumusan pesan yang bersifat sepihak,
yaitu pesan berisi hal-hal positif atau hal-hal negatif
saja.
19
Philip Kotler, Dasar-dasar Pemasaran....., h. 80.
31
Pesan yang bersifat konsepsi komunikator saja
tanpa mempertimbangkan berbagai pendapat yang
berkembang di kalangan khalayak. Sedangkan, both
side issue merupakan rumusan pesan baik dari segi
positif maupun negatif, jadi pesan positif maupun
negatif atau untung ruginya disampaikan kepada
khalayak sehingga khalayak mengetahui kejelasannya
dari pesan tersebut.
c. Memilih Saluran Komunikasi
Saluran komunikasi dimaksudkan sebagai jalur
komunikasi yang dilakukan untuk menyampaikan
pesan dari komunikator ke komunikan. Saluran
komunikasi di bagi dua, yaitu personal dan non
personal.20
Saluran komunikasi personal merupakan
komunikasi yang dilakukan dua orang atau lebih secara
langsung tanpa perantara pihak ketiga. Komunikator
dan komunikan dapat bertemu langsung disuatu tempat
atau melalui alat komunikasi seperti surat dan telepon.
Berbeda dengan saluran komunikasi personal, saluran
komunikasi non personal menyampaikan pesan tanpa
melakukan kontak atau interaksi langsung dengan
audiens sasaran, tetapi menggunakan media, atmosfer,
dan acara.21
Pemilihan jalur komunikasi tersebut dapat
di aplikasikan berdasarkan strategi promosi yang
20
Terence A. Shimp, Periklanan Promosi;Aspek Tambahan Komunikasi
Pemasaran Terpadu, Penerjemah Reviyani Sahrial, ( Jakarta: Erlangga, 2003), h.
233 21
Winardi, Promosi dan Reklame (Bandung: Mandar Maju, 1992), h. 65
32
digunakan sesuai dengan konsep yang telah dirancang
sebelumnya.
d. Menyiapkan Anggaran Promosi
Ada sejumlah cara untuk menyiapkan anggaran
promosi, sebagian besar bekerja dari atas ke bawah.
Misalnya, manajer mula-mula menentukan jumlah total
dana yang akan dianggarkan kemudian mengalokasikan
beragam jumlah dari bauran komponen yang berbeda.
e. Memilih Bauran Promosi
Merancang bauran promosi merupakan hal yang
rumit karena unsur- unsurnya berinteraksi. Contohnya,
promosi penjualan konsumen (sayembara) sering
memerlukan iklan untuk menginformasikan pada
masyarakat tentang promosi itu. Adapun faktor-faktor
yang menentukan keefektivan dari unsur-unsur bauran
promosi akan dijelaskan pada sub-bab berikutnya.
f. Mengevaluasi Hasil
Mengevaluasi hasil mencakup upaya menemukan
apakah tujuan dari aktifitas promosi telah tercapai
(biasanya melalui riset pemasaran).22
4. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kegiatan Promosi
Dalam memasarkan suatu produk dengan
menggunakan bauran promosi, tentu saja tidak semudah
pembahasan secara teoritis. Banyak persyaratan dan kendala
22 Harper W. Boyd, Manajemen Pemasaran – Suatu Pendekatan
Strategis Dengan Orientasi Global edisi 2 Jilid 2, Penerjemah Imam Nurmawan,
(Jakarta: Erlangga, 2000) , h. 74.
33
kompleks yang dihadapi para pengusaha atau produsen.
Dengan demikian, pemilihan strategi promosi juga berbeda-
beda berdasarkan kondisi yang dihadapi saat itu dan banyak
faktor yang mempengaruhi penerapan bauran promosi.
Berikut ini faktor-faktor yang mempengaruhi bauran
promosi menurut Michael J. Etzel, 1994 yang dikutip oleh
Danang Suntoyo, 2013:23
a. Anggaran yang Tersedia (Budgetting)
Jumlah dana yang tersedia merupakan faktor
penting yang mempengaruhi promotion mix. Perusahaan
yang memiliki dana lebih besar, kegiatan promosinya
akan lebih efektif dibandingkan dengan perusahaan yang
hanya mempunyai sumber dana lebih terbatas24
.
Perusahaan yang mempunyai dana terbatas biasanya
lebih menyukai cara personal selling, pameran dalam
tokonya sendiri atau bekerja sama dengan perusahaan.
Untuk mencapai sukses secara efektif program
kampanye bauran promosi hendaknya:
1) Program periklanan merupakan rangkaian iklan yang
saling berhubungan, tepat waktu, ditempatkan secara
tepat, memperkuat usaha personal selling dan
promosi penjualan.
2) Usaha penjualan personal akan dikoordinasikan
dengan program periklanan.
23
Danang Suntoyo, Teori Kuesioner & Analisis Data Untuk Pemasaran
dan Perilaku Konsumen, ( Yogyakarta: Graha Ilmu, 2013), h. 24-25. 24
Basu Swastha, Manajemen Pemasaran..., h. 356
34
3) Cara promosi penjualan sebagai bahan untuk pameran
ditempat pembelian, dikoordinasikan dengan segi-segi
lain dari kampanye promosi.
4) Manajemen distribusi fisik menjamin persediaan yang
cukup disetiap penyalur atau pengecer sebelum
kampanye dimulai.
b. Sifat Pasar
Faktor yang mempengaruhi bauran promosi
bersifat pasaran meliputi tiga variabel yaitu luasnya
geografi pasar, tipe pelanggan, dan konsentrasi pasar.
1) Berdasarkan geografi pasar. Bagi perusahaan yang
mempunyai pasar lokal mungkin sudah cukup
menggunakan personal selling saja, tetapi bagi
perusahaan yang mempunyai pasar nasional paling
tidak harus menggunakan periklanan.
2) Berdasarkan konsentrasi pasar.25
Misalnya,
perusahaan memusatkan penjualannya pada
kelompok pembeli wanita, maka perusahaan dapat
menggunakan media kewanitaan (seperti majalah
Kartini, Gadis, femina dan lain sebagainya) untuk
melaksanakan program periklanannya.
3) Berdasarkan tipe dan macam pembeli. Misalkan tipe
pelanggan yang tidak senang membaca, maka lebih
baik menggunakan media promosi seperti tv, radio,
atau pameran serta macam pembeli apakah pembeli
industri, konsumen rumah tangga, dan lain
25
Basu Swastha, Manajemen Pemasaran..., h. 356.
35
sebagainya.
c. Sifat dan Jenis Produk
Adapun faktor yang mempengaruhinya ada tiga
variabel, yaitu:
1) Nilai unit barang. Pada umumnya barang yang
bernilai rendah akan menggunakan periklanan,
sedangkan barang yang bernilai tinggi akan
menggunakan personal selling.
Tingkat kebutuhan barang bagi konsumen. Barang-
barang yang sangat dibutuhkan penyesuaian
langsung dengan kebutuhan konsumen, maka
dipergunakan personal selling. Akan tetapi jika
produk dengan standar yang menguntungkan, maka
lebih efektif menggunakan periklanan.
2) Presale dan postsale service. Barang-barang yang
memerlukan pelayanan sebelum dan sesudahnya
melakukan penjualan, maka biasanya dipergunakan
personal selling.26
d. Daur Ulang Hidup Produk
Strategi suatu produk akan dipengaruhi oleh
tahap daur hidup produk. Pada tahap perkenalan
produsen harus menstimulasi permintaan primer
(permintaan untuk satu macam produk) dan bukan
untuk permintaan selektif (permintaan untuk produk
26
Danang Suntoyo, Teori Kuesioner..., h. 24-25
36
dengan merek tertentu). Pada saat mempromosikan
produk baru atau pada saat memasuki daerah
pemasaran baru, kegiatan personal selling dapat lebih
ditonjolkan daripada kegiatan lainnya.
Pada tahap pertumbuhan, kedewasaan, dan
kejenuhan, perusahaan dapat menitik-beratkan
periklanan dalam kegiatan promosinya. Sedangkan
pada tahap kemunduran/penurunan, perusahaan harus
sudah membuat produk baru atau produk yang lebih
baik.27
5. Menentukan Bauran Promosi
Langkah selanjutnya setelah menetapkan anggaran
promosi adalah menentukan alat promosi apa yang
digunakan, apakah melalui periklanan, penjualan
perorangan, promosi penjualan, atau hubungan masyarakat.
Selanjutnya secara rinci akan di bahas sebagai berikut :
a. Periklanan
Didefinisikan William G. Nickels, yang dikutip
oleh Basu Swasta menyatakan periklanan adalah
“komunikasi non-individu dengan sejumlah biaya
melalui berbagai media yang dilakukan oleh
perusahaan, lembaga non-laba, serta individu-
individu.”28
27
Basu Swastha, Manajemen Pemasaran...., hal. 357-358 28
Basu Swasta DH, Azas-azas Marketing......, hlm. 245
37
Sedangkan periklanan menurut Monle Lee dan
Carla Johnson adalah “komunikasi komersil dan non
personal tentang sebuah organisasi dan produk-
produknya yang akan ditransmisikan ke suatu khalayak
target melalui media bersifat massal seperti televisi,
radio, koran, majalah, direct mail (pengeposan
langsung), reklame luar ruang, atau kendaraan
umum.”29
Dari beberapa definisi diatas dapat disimpulkan
bahwa periklanan adalah suatu kegiatan yang dilakukan
untuk memberikan informasi atau pengaruh kepada
konsumen atau masyarakat luas tentang terjadinya
suatu barang dan manfaatnya. Berikut akan diuraikan
fungsi dan macam-macam media yang digunakan
dalam periklanan, yaitu:
1) Fungsi-fungsi peiklanan
Fungsi periklanan dibagi menjadi lima, yaitu
informing (memberi informasi), persuading
(mempersuasi), reminding (mengingatkan), adding
value (memberikan nilai tambah), dan assisting
(mendampingi) upaya-upaya lain dari perusahaan.30
Disamping itu, menurut Basu Swastha DH
dalam bukunya Azas-azas Marketing dikatakan
bahwa periklanan juga berfungsi “menciptakan
29
Monle Lee dan Carla Johnson, Prinsip-prinsip Pokok Periklanan dalam
Perspektif Global, Penerjemah Haris Munandar dan Dudy Priatna, (Jakarta:
Kencana, 2007), h. 3 30
Terence A. Shimp, Periklanan Promosi......, h. 357
38
kesan (image), memuaskan keinginan, dan alat
komunikasi.”31
Selanjutnya akan dijelaskan tenang beberapa
fungsi periklanan sebagai berikut :
a) Memberikan informasi (Informing)
Iklan merupakan salah satu strategi promosi
yang paling banyak digunakan. Iklan digunakan
untuk memberikan informasi kepada konsumen
tentang penyediaan produk tertentu, pada lokasi
tertentu dan dengan harga tertentu pula. Dengan
adaya informasi akan memudahkan pembeli
untuk mencari barang yang dibutuhkan dan juga
akan lebih mudah menjual barang dagangannya.
Jadi, periklanan memberikan keuntungan bagi
kedua belah pihak yaitu penjual dan pembeli.
b) Membujuk dan mempengaruhi (Persuading)
Disamping memberikan informasi, iklan
pun dapat dijadikan sebagai media untuk
membujuk dan mempengaruhi pembeli dengan
pesan-pesan persuasif. Iklan yang efektif akan
mampu mempersuasi pelanggan untuk mencoba
produk dan jasa yang di iklankan.
c) Pengingat (Remainding)
Iklan yang diputar atau ditayangkan secara
berulang-ulang dimaksudkan untuk mengingatkan
konsumen tentang semua produk sehingga
31
Basu Swastha DH, Azas-azas Marketing......, h. 247-248
39
mereka akan tetap membeli produk yang di
iklankan tanpa memperdulikan merk lain. Iklan
menjaga agar merk perusahaan tetap segar dalam
ingatan konsumen.
d) Memberikan nilai tambah (Adding Value)
Iklan memberikan nilai tambah pada merk
dengan mempengaruhi persepsi konsumen. Iklan
yang efektif menyebabkan merk dipandang lebih
elegan, lebih bergaya, lebih bergengsi dan lebih
bisa unggul dari tawaran persaing.
e) Mendampingi upaya lain perusahaan (Assisting)
Peran utama iklan adalah pendamping yang
memfasilitasi upaya-upaya lain dari perusahaan
dalam proses komunikasi pemasaran.
f) Menciptakan kesan
Iklan yang ditampilkan harus bisa
menciptakan dan memberikan kesan kepada
konsumen bahwa produk yang ditawarkan
berbeda dengan produk-produk lainnya.
g) Memuaskan keinginan
Sebelum memilih dan membeli produk,
konsumen biasanya ingin diberitahu tentang
manfaat produk bagi dirinya, keluarganya atau
mungkin bangsanya.
h) Alat komunikasi
Walaupun dalam prosesnya bersifat tidak
langsung, iklan bisa dijadikan sebagai media
40
komunikasi oleh penjual kepada pembeli begitu
sebaliknya.
i) Menyenangkan atau menghibur (Entertainment)
Selain menginformasikan, dan
mempengaruhi, iklan pun menjadi media
penghibur bagi khalayak dari apa yang
ditampilkan dan disampaikan. Konsep iklan dan
tokoh yang memerankannya pun menjadi alasan
masyarakat memilih produk yang di iklankan.32
b. Personal Selling
Danang Suntoyo mengutip pengertian personal
selling menurut Bruce J. Walker adalah suatu penyajian
(presentasi) suatu produk kepada konsumen akhir yang
dilakukan oleh tenaga penjual perusahaan yang
represetatif. Menurut Indriyo Gitosudarmo personal
selling merupakan kegiatan perusahaan untuk
melakukan kontak langsung dengan para calon
konsumennya.33
Sedangkan menurut Basu Swastha
personal selling merupakan presentasi lisan dalam
suatu percakapan dengan satu calon pembeli atau lebih
yang ditujukan untuk menciptakan penjualan.34
Sofjan Assauri menyebutkan personal selling
dapat diartikan sebagai hubungan antara dua orang atau
lebih secara bertatap muka untuk menimbulkan
32
Fandy Tjiptono, “Strategy...., h 226 33
Danang Suntoyo, Teori, Komunikasi..., h. 20. 34
Basu Swastha, Manajemen Pemasaran...., hal. 350.
41
hubungan timbal balik dalam rangka membuat,
mengubah, menggunakan, dan atau membina hubungan
komunikasi antara produsen dengan konsumen.35
Dalam personal selling terjadi interaksi langsung.
Komunikasi yang dilakukan kedua belah pihak bersifat
individual dan dua arah sehingga penjual dapat
langsung memperoleh tanggapan sebagai umpan balik
tentang keinginan dan kesukaan pembeli.36
Dalam hal
ini, penjual berupaya untuk membantu atau membujuk
calon pembeli untuk membeli produk yang ditawarkan.
Personal selling dibutuhkan dalam usaha menciptakan
kepercayaan pelanggan, pembelian yang bersifat sekali-
sekali, produk yang mempunyai nilai tinggi, produk
yang di design dengan kebutuhan, dan demontrasi
(peragaan).37
Adapun proses proses personal selling adalah
sebagai berikut:
a. Mengadakan persiapan sebelum melakukan
penjualan yaitu dengan mempersiapkan tenaga
penjual, pengetahuan produk yang akan dijual,
pasar yang dituju dan teknik penjualannya.
b. Menentuan lokasi pembeli potensial, yaitu dengan
menentukan segmen pasar mana yang akan dinilai
35
Sofjan Assauri, Manajemen Pemasaran (Jakarta: Raja Grafindo
Persada, 2004), h. 278. 36
Basu Swastha, Manajemen Pemasaran , hal. 354. 37
Sofjan Assauri, Manajemen Pemasaran...., hal. 279.
42
akan tertarik untuk membeli produk yang
ditawarkan.
c. Pendekatan pendahuluan, dimana tenaga penjual
harus memahami terlebih dahulu produk yang akan
dijualnya.
d. Melakukan penjualan, yaitu tenaga penjual
berusaha untuk memikat perhatian calon
konsumen.
e. Memberikan pelayanan konsumen setelah
melakukan penjualan.38
c. Hubungan Masyarakat (Humas) dan Publisitas
Hubungan masyarakat dapat didefinisikan sebagai
fungsi manajemen yang memberikan penilaian tentang
sikap masyarakat, identitas kebijaksanaan dan prosedur
dari individu atau organisasi dengan keinginan
masyarakat, melakukan program tindakan untuk
mendapatkan pengertian serta pengakuan masyarakat.39
Dalam buku Danang Suntoyo seperti dikutip dari J.
Walker, hubungan masyarakat merupakan usaha
terencana oleh suatu organisasi untuk mempengaruhi
sikap atau golongan. Sedangkan menurut Hamdani
pada buku yang sama, humas kiat pemasaran penting
lainnya dimana perusahaan tidak harus berhubungan
dengan pelanggan, pemasok dan penyalur tetapi juga
38
Basu Swastha, Azas-Azas Marketing, (Yogyakarta: Liberty, 2002), h.
263. 39
Basu Swastha, Azas-Azas Marketing..., h. 269.
43
harus berhubungan dengan kumpulan kepentingan
publik yang lebih besar.40
Humas berupaya untuk mempengaruhi publik
agar memberikan opini yang bersifat positif bagi
organisasi. Si sisi lain, humas juga harus
mengumpulkan informasi dari khalayak, dan
melaporkannya kepada manajemen jika informasi
tersebut memiliki pengaruh terhadap keputusan
manajemen. Humas juga bertanggung jawab
menjelaskan tindakan perusahaan kepada khalayak
yang berkepentingan dengan perusahaan. humas harus
menjadi saluran arus bolak-balik antara organisasi dan
perusahaan dan khalayaknya. Program humas antara
lain mengadakan event ke masyarakat, hubungan
dengan investor, pameran dan mensponsori beberapa
acara.41
Adapun salah satu kegiatan dari bagian humas
lainnya adalah mendorong publisitas. Publisitas berasal
dari kata publicity (bahasa Inggris) yang berarti
informasi yang berasal dari sumber luar yang
digunakan media massa karena informasi itu memiliki
nilai berita.42
Publisitasitas adalah dorongan permintaan
secara non pribadi untuk suatu produk, jasa, atau ide
dengan menggunakan berita komersial di dalam media
40
Danang Suntoyo, Teori, Komunikasi...., h. 24-25 41
Morissan, Periklanan Komunikasi Pemasaran Terpadu, (Jakarta:
Kencana, 2010). h. 28 42
Morrisan, Periklanan...., h. 30.
44
massa dan sponsor tidak dibebani bayaran secara
langsung.43
Publisitas merupakan kegiatan menempatkan
berita mengenai seseorang, organisasi, atau perusahaan
di media massa. Dengan kata lain publisitas adalah
upaya agar kegiatannya diberitakan di media massa.
Kegiatan publisitas ini berbeda dengan ketiga promosi
lainnya, karena tidak seluruhnya diawasi oleh
perusahaan. Semua perusahaan berusaha menciptakan
hubungan masyarakat yang baik, sehingga dapat
menerima publisitas yang baik.
Informasi yang disampaikan kepada media massa
ternyata berasal dari informasi yang disampaikan
humas suatu organisasi atau perusahaan kepada media
massa. Informasi disampaikan melalui mengirimkan
siaran pers (press release), mengundang wartawan pada
acara jumpa pers (press conference) atau mengundang
wartawan di acara yang diadakan suatu organisasi.
Selain itu humas juga melakukan lobiying dan
konsultasi.44
d. Promosi Penjualan
Promosi penjualan merupakan kegiatan
pemasaran selain periklanan, personal selling, maupun
publisitas yang mendorong pembelian konsumen dan
efektivitas pengecer. Kegiatan-kegiatan yang termasuk
43
Basu Swastha, Manajemen Pemasaran..., h. 350. 44
Morrisan, Periklanan...., h. 29.
45
dalam promosi penjualan antara lain adalah peragaan,
pertunjukkan atau pameran, demonstrasi atau
peragaan.45
Promosi penjualan secara umum dapat dibedakan
menjadi dua bagian, yaitu promosi penjualan yang
berorientasi pada konsumen dan promosi penjualan
yang berorientasi pada pedagang. Promosi penjualan
yang berorientasi pada konsumen ditujukan untuk
pengguna atau pemakai akhir suatu barang atau jasa
yang mencakup pemberian kupon, pemberian sampel
produk, potongan harga, undian berhadiah, dan lain
sebagainya.46
Promosi penjualan konsumen dapat dilakukan
untuk mendapatkan orang bersedia mencoba produk
baru, untuk meningkatkan volume penjualan, untuk
mendorong pengguna baru, untuk menyaingi promosi
yang dilakukan oleh pesaing dan untuk
mempertahankan penjualan.
Sedangkan promosi penjualan yang berorientasi
pada perdagangan ditujukan pada pihak-pihak yang
menjadi perantara pemasaran, yaitu seperti pedagang
pengecer, pedagang besar, dan distributor. Bentuk-
bentuk promosinya antara lain berupa pemberian
bantuan dana promosi, penyesuaian harga jual produk,
kompetisi pedagang, pameran dagang dan lain
45
Basu Swastha, Manajemen Pemasaran...., h. 350. 46
Morrisan, Periklanan..., h. 25.
46
sebagainya yang semuanya bertujuan untuk
mempersiapkan stok dan mempromosikan produk
tersebut.
Promosi penjualan pada kenyataannya paling
sering digunakan untuk tujuan menarik pembeli, agar
dapat menembus atau memasuki pasar baru dan agar
mendapatkan langganan baru. Dalam hal ini sifat yang
terdapat pada promosi penjualan tersebut adalah sebagai
berikut:47
1) Insistent Presence
Peralatan promosi penjualan selalu menarik
perhatian, dan seringkali dapat mengubah kebiasaan
lama konsumen, untuk kemudian menjuruskan
perhatiannya pada produk yang dihasilkan
perusahaan.
2) Product Demeaning
Jika peralatan promosi penjualan ini terlalu
sering digunakan dan ceroboh dalam pemakaiannya,
akan timbul keraguan konsumen, yang menganggap
bahwa barang atau jasa yang dipromosikan tersebut
kurang laku, kurang disenangi, belum dikenal, atau
tidak akan diproduksi lagi.
e. Pemasaran Langsung (Direct Marketing)
Direct marketing atau pemasaran langsung adalah
upaya perusahaan atau organisasi untuk berkomunikasi
secara langsung dengan pelanggan sasaran dengan
47
Sofjan Assauri, Manajemen Pemasaran...., h. 285.
47
maksud untuk menimbulkan tanggapan dan/atau
transaksi penjualan.48
Pemasaran langsung bukanlah sekedar kegiatan
mengirim surat (direct mail) dan mengirim katalog
perusahaan (mail-order catalogs). Pemasaran langsung
mencakup berbagai aktivitas termasuk pengelolaan
database (database management), penjualan langsung
(direct selling), telemarketing dan iklan tanggapan
langsung melalui surat langsung kepada
pelanggan/calon pelanggan atau melalui internet, media
cetak, dan penyiaran.
f. Internet Media
Internet saat ini sudah menjadi media iklan yang
menarik. Banyak praktisi pemasaran mengiklankan
produk mereka baik di website sendiri maupun website
milik perusahaan lain. Dapat dikatakan internet
merupakan media yang bahkan dapat digunakan untuk
melaksanakan seluruh elemen bauran promosi.49
Selain berfungsi sebagai media promosi, internet
juga dipandang sebagai suatu instrumen komunikasi
pemasaran yang bersifat mandiri. Karena sifatnya yang
interaktif, internet menjadi cara yang efektif untuk
berkomunikasi dengan konsumen. Selain menggunakan
website biasanya perusahaan juga memanfaatkan media
sosial internet seperti facebook, twitter, instagram untuk
48
Morrisan, Periklanan..., h. 22. 49
Morrisan, Periklanan..., hal. 24.
48
memberikan wadah komunikasi antara perusahaan
dengan konsumen secara langsung.
C. Produk Arrum Haji Pegadaian Syariah
1. Produk Arrum Haji
Pegadaian syariah terus berkomitmen
mengembangkan produk-produk jasa keuangan yang di
butuhkan masyarakat. Salah satunya adalah produk AR-
Rahn Usaha Mikro atau biasa disebut ARRUM. Produk
Arrum merupakan skin pembiayaan berbasis syariah bagi
para pengusaha mikro kecil untuk keperluan usaha yang
didasarkan atas kelayakan usaha.
Produk pegadaian syariah ini merupakan produk yang
memberikan layanan pinjaman untuk mendaftar haji,
dengan jaminan berupa emas atau keping logam mulia
sebanyak 3,5 gram atau setara Rp. 2,5 juta plus bukti SA
BPIH SPPH dan buku tabungan Haji. Nasabah bisa
mendapatkan uang pinjaman sebesar Rp. 25 juta dalam
bentuk tabungan Haji yang langsung dapat digunakan untuk
memperoleh nomor porsi haji.
Dengan skema gadai, nasabah tidak perlu khawatir
karena emas dan dokumen Haji aman tersimpan di
pegadaian dengan biaya pemeliharaan barang jaminan
terjangkau, jaminan emas ini juga dapat dipergunakan untuk
pelunasan biaya Haji pada saat lunas. Nasabah tidak perlu
khawatir mengenai pemeriksaan kelayakan pembiayaan,
karena persyaratannya untuk mengunakan produk sejenis
49
talangan haji ini hanya dua. Yaitu, Anda memenuhi syarat
sebagai pendaftar haji dan juga fotokopi KTP yang masih
berlaku.
2. Pengertian Pegadaian Syariah
Dalam istilah bahasa Arab gadai diistilahkan dengan
rahn dan dapat juga dinamai al-habsu.Secara etimologis,
arti rahn adalah tetap dan lama, sedangkan al-habsu berarti
penahanan terhadap suatu barang dengan hak sehingga
dapat dijadikan sebagai pembayaran dari barang tersebut.
Pengertian ini di dasarkan pada praktek bahwa apabila
seseorang ingin berhutang kepada orang lain, ia menjadikan
barang miliknya baik berupa barang bergerak ataupun
barang tak bergerak berada dibawah penguasaan pemberi
pinjaman sampai penerima pinjaman melunasi hutangnya.
Pegadaian menurut kitab Undang-Undang Hukum
Perdata Pasal 1150 di sebutkan “Gadai adalah suatu hak
yang diperoleh seseorang yang berpiutang atas suatu barang
bergerak, yang diserahkan kepadanya oleh seseorang
berutang atau oleh seseorang lain atas namanya, dan yang
memberikan kekuasaan kepada orang yang berpiutang itu
untuk mengambil pelunasan dari barang tersebut secara
didahulukan daripada orang yang berpiutang lainnya,
dengan pengecualian biaya untuk melelang barang tersebut
dan biaya yang telah dikeluarkan untuk menyelamatkannya
setelah barang itu digadaikan, biaya-biaya mana yang harus
didahulukan. Selain berbeda dengan KUH perdata,
pengertian gadai menurut syariat islam juga berbeda dengan
50
pengertian gadai menurut hukum adat yang mana dalam
ketentuan hukum adat pengertian gadai yaitu menyerahkan
tanah untuk menerima pembayaran sejumlah uang secara
tunai, dengan ketentuan si penjual (penggadai) tetap berhak
atas pengembalian tanahnya dengan jalan menebusnya
kembali.
Menurut Subagyo menyatakan bahwa pegadaian
adalah suatu lembaga keuangan bukan bank yang
memberikan kredit kepada masyarakat dengan corak khusus
yaitu secara hukum gadai. Sigit Triandaru menyatakan
bahwa pegadaian adalah satu satunya badan usaha di
Indonesia yang secara resmi mempunyai izin untuk
melaksanakan kegiatan lembaga kuangan berupa
pembayaran dalam bentuk penyaluran dana ke masyarakat
atas dasar hukum gadai.
Ulama Syafi’iyyah berpendapat bahwa al-rahn adalah
ja‟lu ainin yajuzu bay‟uha washiqatan bidaynin yustaufa
minha „inda ta‟adhuri wafihi “menjadikan suatu barang
yang bisa dijual sebagai jaminan utang dipenuhi dari
harganya, bila yang berutang tidak sanggup membayar
utangnya. Sayyid Sabiq menambahkan bahwa rahn adalah
menjadikan suatu barang yang mempunyai nilai harta dalam
pandangan syara’ sebagai jaminan utang, yang
memungkinkan untuk mengambil seluruh atau sebagian
utang dari barang tersebut.
51
BAB III
GAMBARAN UMUM PT. PEGADAIAN SYARIAH
A. Gambaran Umum PT. Pegadaian Syariah
1. Sejarah Singkat Berdirinya Pegadaian
Sejarah singkat berdirinya Pegadian, Pegadaian
dimulai pada saat Pemerintahan Belanda (VOC)
mendirikan Bank Van Leening. Yaitu lembaga keuangan
yang memberikan kredit dengan sistem gadai. Lembaga ini
pertama kali didirikan di Batavia pada 20 Agustus 1746.
Tahun 1811-1816 Inggris mengambil alih
kekuasaan Indonesia dari tangan Belanda. Bank Van
Leening milik pemerintah di bubarkan dan masyarakat
diberi keleluasaan untuk menmdirikan usaha pegadaian asal
mendapat lisensi dari pemerintah daerah setempat. Namun,
metode yang dipakai menjalankan praktek rentenir atau
lintah darat. Hal itu dirasakan kurang menguntungkan
pemerintah setempat sehingga pendirian pegadaian
diberikan kepada pihak umum yang mampu membayarkan
pajak yang tinggi kepada pemerintah.1
Tahun 1969, pegadaian mengalami perubahan
bentuk Badan Hukum yang sebelumnya berbentuk dari
Perusahaan Negara (PN) berubah menjadi Perusahaan
Jawatan (Perjan). Dalam periode berikutnya, Pegadaian
juga mengalami perubahan bentuk hokum pada tahun 1990
1 https://sejarah-berdirinya-pegadaian, diakses pada tanggal 15
Desember 2019 pukul 14.50 WIB
52
yaitu peralihan Badan Hukum Perusahaan Jawatan (Perjan)
menjadi Perusahaan Umum berdasarkan Undang-Undang
No. 9 Tahun 1969, di dalam penjelasan umum sub A alenia
4 undang-undang tersebut dinyatakan dalam rangka bahwa
pelaksanaan ketetapan MPRS No. XX111/1/1966 oleh
pemerintah berdasarkan instruksi Presiden No. 17 Tahun
1967 telah digariskan kebijaksanaan untuk menggolongkan
usaha-usaha Negara secara tegas ke dalam tiga bentuk
yaitu, Perusahaan Negara Jawatan, Perusahaan Negara
Umum, Perusahaan Negara Perseroan.
Perubahan badan hukum PT. Pegadaian masih
dibilang baru dibentuk yaitu pada Tahun 2012 tepatnya
pada tanggal 1 April 2012. Perubahan Badan Hukum
Pegadaian menjadi Perseroan Terbatas (PT) tidak dilakukan
hanya untuk menaikkan identitas perusahaan saja
melainkan dengan mengingat perkembangan ekonomi
sekarang ini dan untuk lebih mengingatkan efisiensi dan
produktifitas pengelolaan perusahaan perlu mengadakan
perubahan bentuk badan hukum menjadi PT. Pegadaian.
Untuk mengubah badan hukum menjadi Perusahaan
Perseroan, Pegadaian memiliki landasan hukum untuk
mendukungnya, yaitu, Peraturan Pemerintah Republik
Indonesia Nomor 51 Tahun 2011 Tentang perubahan
bentuk Badan Hukum Perusahaan Umum (Perum)
Pegadaian menjadi Perusahaan Perseroan (Persero).
Keberadaan Pegadaian Syariah pada awalnya
didorong oleh perkembangan dan keberhasilan lembaga-
53
lembaga keuangan syariah. Di samping itu, juga dilandasi
oleh kebutuhan masyarakat Indonesia terhadap hadirnya
sebuah pegadaian yang menerapakan prinsip-prinsip
syariah. Pegadaian Syariah Dewi Sartika Jakarta merupakan
salah satu pegadaian syariah yang pertama kali beroperasi
di Indonesia. Sehingga hadirnya merupakan hal yang
menggembirakan, karena Pegadaian Syariah menyalurkan
pinjaman dalam bentuk pemberiaan uang kepada
masyarakat berdasarkan hukum gadai syariah.
Pada awalnya pegadian syariah bekerja sama
dengan bank Muamalat Indonesia. Karena bank Muamalat
Indonesia sendiri masih belum punya manajemen skil
dalam bidang ahli menaksir, adapun pegadaian sudah
mempunyai ahli penaksir barang akan tetapi dananya sangat
terbatas. Maka dari itu perlu adanya kerjasama antara
pegadaian dengan bank dengan prinsip bagi hasil.
Sifat usaha pegadaian pada prinsipnya
menyediakan pelayanan bagi kemanfaatan umum dan
sekaligus mengambil keuntungan berdasarkan prinsip-
prinsip pengelolaan. Keberadaan Pegadaian Syariah pada
awalnya didorong oleh perkembangan dan keberhasilan
lembaga-lembaga keuangan syariah. Di samping itu, juga
dilandasi oleh kebutuhan masyarakat Indonesia terhadap
hadirnya sebuah pegadaian yang menerapakan prinsip-
prinsip syariah.
Pada tahun 2002 merupakan awal pegadaian
syariah, saat itu juga ditetapkannya sistem pegadaian yang
54
dijabarkan dalam fatwa dewan syariah Nasional (DSN) no.
25/DSN-MUI/III/2002 tentang rahn dan fatwa DSN no.
26/DSN/MUI/III/2002 tentang rahn emas yang menentukan
bahwa pinjaman dengan menggadaikan barang sebagai
barang jaminan dalam bentuk rahn diperbolehkan.
Pegadaian Syariah Dewi Sartika Jakarta
merupakan salah satu pegadaian syariah yang pertama kali
beroperasi di Indonesia pada tahun 2003. Hingga kini
pegadaian syariah telah memiliki banyak kantor wilayah di
seluruh Indonesia yang membawahi beberapa kantor
cabang syariah, di wilayah jabodetabek khususnya seperti
cabang dewi sartika, cabang margonda depok, cabang
cinere, cabang pondok aren.
Pegadaian Syariah cabang Margonda Depok
berdiri pada tanggal 3 September 2004, dalam
perkembangannya pegadaian syariah cabang Margonda
Depok hingga kini memiliki 3 anak cabang yaitu, anak
cabang srengseng sawah, anak cabang depok timur dan
anak cabang parung bingung.2
B. Visi dan Misi Pegadaian Syariah3
a. Visi dari Pegadaian Syariah:
1) Membantu program pemerintah meningkatkan
kesejahteraan rakyat khususnya golongan menengah
kebawah dengan memberikan solusi keuangan yang
2 Wawancara Pribadi Bersama Ibu Yuli Arsianty, sebagai Pimpinan
Cabang, pada tanggal 27 November 2019 3 Wawancara Pribadi Bersama Ibu Yuli Arsianty, sebagai Pimpinan
Cabang pada tanggal 27 November 2019
55
terbaik melalui penyaluran pinjaman kepada usaha
sekala mikro dan menengah atas dasar dan hukum
fidusia.
2) Memberikan manfaat kepada pemangku kepentingan dan
melaksanakan tata kelola perusahaan yang baek secara
konsisten.
3) Melaksanakan usaha lain dalam rangka optimalisasi
sumber daya.
b. Misi dari Pegadaian Syariah
Misi dari Pegadaian Syariah pada umumnya yaitu
turut meningkatkan kesejahteraan masyarakat (nasabah) dari
praktek gadai gelap, praktek riba dan pinjaman yang tidak
wajar serta bertujuan dalam rangka pemenuhan atau untuk
menjawab kebutuhan sebagian masyarakat muslim di
Indonesia yang menginginkan transaksi pinjam-meminjam
yang sesuai dengan syariat Islam.
Untuk mencapai visi dan misi tersebut, maka devinisi
syariah akan mengelola usaha dengan prinsip “memberikan
solusi keuangan berbasis syariah dengan prosedur mudah dan
praktis, proses cepat serta memberikan rasa tentram bagi para
penggunanya.”
C. Struktur Organisasi
Struktur organisasi sangat penting demi tercapainya
kegiatan pada suatu perusahaan. Susunan mempunyai arti cara
bagaimana sesuatu disusun atau dibangun, dan struktur
dirancang untuk penempatan dan koordinasi yang efisien dari
semua kegiatan-kegiatan, posisi dan tugas-tugas dalam
56
PIMPINAN CABANG
Pinca Yuly Arsyanti
KASIR
Isna A.R &
Aryesta F.
PENYIMPAN
Alis Sri .W
PENAKSIR
Sangaji Al Ghozali
organisasi atau lembaga. Sebagaimana telah kita ketahui
bahwa organisasi merupakan suatu susunan atau aturan dari
berbagai bagian sehingga merupakan suatu kesatuan yang
teratur.
Bagan I. Struktur Organisasi PT. Pegadaian Syariah
Cabang Margonda Depok.4
Adapun tugas-tugasnya menurut struktur organisasi di atas
dapat diuraikan sebagai berikut:
a. Pimpinan Cabang
1) Menyusun rencana kerja dan anggaran Cabang
Pegadaian Syariah berdasarkan acuan yang telah di
tetapkan.
2) Merencanakan,mengorganisasikan,menyelenggarakan,
dan mengendalikan operasional pegadaian syariah.
4 Wawancara Pribadi Bersama Ibu Yuli Arsianty, sebagai Pimpinan
Cabang, pada tanggal 27 November 2019
57
3) Merencanakan, mengorganisasikan, menyelenggarakan,
dan mengendalikan penatausahaan barang jaminan
bermasalah.
4) Merencanakan, mengorganisasikan, menyelenggarakan,
dan mengendalikan pengelolaan modal kerja.
5) Merencanakan, mengorganisasikan, menyelenggarakan,
dan mengendalikan penggunaan sarana dan prasarana
Kantor Cabang Pegadaian Syariah.
6) Merencanakan, mengorganisasikan, menyelenggarakan,
dan mengendalikan pemasaran dan pelayanan
konsumen.
7) Mewakili kepentingan perusahaan baik ke dalam
maupun keluar berdasarkan kewenangan yang diberikan.
b. Penaksir
1) Melaksanakan penaksiran terhadap barang jaminan
untuk mengetahui mutu dan nilai barang serta bukti
kepemilikannya dalam rangka menentukan dan
menetapkan golongan taksiran dan uang jaminan untuk
mengurangi risiko kedepanya.
2) Melaksanakan penaksiran terhadap barang jaminan yang
akan dilelang untuk mengetahui mutu dan nilai dalam
menentukan harga dasar barang jaminan yang akan
dilelang.
3) Merencanakan dan menyiapkan barang jaminan yang akan
disimpan guna keamanan.
58
c. Penyimpan
1) Secara bekala melakukan pemeriksaan keadaan gudang
penyimpanan barang jaminan emas, agar tercipta keamanan
dan keutuhan barang jaminan untuk serah terima jabatan.
2) Menerima barang jaminan emas perhiasan dari Asisten
Pemimpin atau pimpinan Cabang Syariah.
3) Mengeluarkan jaminan emas dan perhiasan untuk
keperluan pelunasan, pemeriksaan atasan dan pihak lain.
4) Merawat barang jaminan dan gudang penyimpanan agar
barang jaminan baik dan aman.
5) Melakukan pencatatan mutasi penerimaan atau pengeluaran
barang jaminan yang menjadi tanggung jawab.
6) Melakukan penghitungan barang jaminan menjadi
tanggungjawabnya secara terprogram sehingga keakuran
saldo buku gudang dapat dipertanggungjawabkan.
d. Kasir
1) Melaksanakan penerimaan pelunasan uangpinjaman dari
nasabah sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
2) Menerima uang dari hasil penjualan barang jaminan
yang dilelang.
3) Membayarkan uang pinjaman kredit kepada nasabah
sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
4) Melakukan pembayaran segala pengelompokkan yang
terjadi di kantor cabang dan UPC.
59
D. Produk Pada Pegadaian Syari’ah
Produk pegadaian syariah untuk pinjaman sebagai berikut:5
1. Pembiayaan Rahn (Gadai Syariah)
Rahn merupakan layanan yang memberikan solusi
atas kebutuhan pinjaman dana cepat dan halal. Caranya
dengan meminjamkan barang tertentu dan mengajukan
pinjaman uang berdasarkan taksiran nilai tersebut. Jangka
waktu pinjaman pun fleksibel. Masa pinjaman dapat
diperpanjang dengan cara membayar ujroh saja. Atau jika
sudah tersedia sebagian dana, dapat juga mengangsur
sebagian pinjaman terlebih dahulu. Berikut ketiga jenis
produk Rahn pegadaian syariah:
a. Rahn merupakan gadai dengan barang jaminan berupa
perhiasan, kendaraan, dan elektronik dengan ketentuan
pengembalian sebesar pokok pinjaman ditambah biaya
pemeliharaan.
b. Rahn Hasan merupakan pinjaman dengan mengadaikan
barang jaminan tertentu, tanpa biaya pemeliharaan.
c. Rahn tasjili Tanah merupakan produk gadai dengan
jaminan berupa sertifikat tanah. Khusus bagi petani dan
pengusaha mikro
Kelebihan lainnya adalah persyaratan yang mudah.
Kamu hanya perlu menyiapkan fotokopi KTP, dan
menyerahkan barang jaminan. Sertakan juga kelengkapan
dokumen asli kepemilikan barang yang digadaikan.
5 http://produk-produk-pegadaian-syariah, diakses pada tanggal 15
Desember 2019 pukul 15.00 WIB
60
2. Arrum BPKB
Arrum BPKB adalah produk rahn yang
diperuntukkan khusus bagi pelaku usaha mikro, dengan
mengunakan Buku Pemilik Kendaraan Bermotor sebagai
jaminannya. Produk pegadaian syariah ini dapat
dimanfaatkan untuk mendapatkan tambahan modal usaha.
Untuk memudahkan mengatur keuangan, tersedia pilihan
jangka waktu, mulai dari 12, 18, 24 hingga 36 bulan.
Caranya pun mudah dan praktis. Pertama, ajukan
permohonan pembiayaan usaha ke gerai pegadaian syariah.
Dan pastikan telah menyertakan dokumen identitas diri
seperti KTP dan Kartu keluarga. Sertakan juga buku
pemilik kendaraan bermotor (BPKB), fotokopi STNK dan
faktur pembeliannya.
Selanjutnya tim pegadaian akan menganalisa
kelayakan usaha dan melakukan verifikasi dokumen.
Setelah itu, perlu menyiapkan diri saat tim pegadaian
melakukan survey tempat dan kondisi usaha, serta
kendaraan yang akan digadaikan.
Jika permohonan dinilai layak, maka tambahan
modal dan sesuai syariah akan diberikan. manfaat gadai
BPKB mobil dan motor lainnya adalah kendaraan masih
dapat digunakan mendukung kegiatan usahamu.
3. Amanah
Amanah ialah berbekal fatwa DSN-MUI nomor 92
tahun 2014 tentang pembiayaan yang disertai rahn atau al-
tamwil al-Mautsuq bi al-Rahn. Pegadaian syariah
61
mengeluarkan produk kredit motor tanpa riba, yaitu
pegadaian amanah.
Pegadaian memberikan pinjaman untuk membeli
kendaraan dengan perjanjian qardh, lalu BPKB kendaraan
tersebut dijadikan jaminan dengan akad rahn. Dan nasabah
mencicil angsuran qardh plus mu’nah atau jasa
pemeliharaan selama jangka waktu pembiayaan.
Layanan pegadaian amanah ini tersedia bagi
karyawan tetap maupun pegusaha UMKM, untuk
kepemilikan motor ataupun mobil. Dengan pilihan jangka
waktu mulai dari 12 hingga 60 bulan. Karena bunga kredit
mobil dan motor di pegadaian syariah lebih kompetitif.
Produk amanah menjadi salah satu produk pembiayaan
paling diminati oleh mereka yang berencana membeli
kendaraan baru ataupun bekas.
4. Arrum Haji
Arrum haji merupakan produk pegadaian syariah
yang memberikan pinjaman untuk mendaftar haji.Caranya
mudah, cukup dengan mengunakan emas atau keping
logam mulia sebanyak 15 gram atau setara Rp. 7,5 juta.
Kamu dapat memperoleh tabungan haji yang langsung
dapat digunakan untuk memperoleh nomor porsi haji.
Dengan skema gadai, Anda tidak perlu khawatir
mengenai pemeriksaan kelayakan pembiayaan, karena
persyaratannya untuk mengunakan produk sejenis talangan
haji ini hanya dua. Yaitu, Anda memenuhi syarat sebagai
pendaftar haji dan juga fotokopi KTP yang masih berlaku.
62
Produk pegadaian syariah untuk investasi emas sebagai
berikut:
1. Mulia
Produk murabahah logam mulia Untuk Investasi
Abadi, atau lebih dikenal sebagai produk mulia adalah
produk penjualan emas batangan kepada masyarakat, baik
secara tunai maupun kredit.
Emas batangan atau logam mulia (LM) dapat
dimiliki secara kredit dengan uang muka ringan mulai dari
10%, dengan jangka waktu angsuran mulai 3 bulan hingga
36 bulan.
Sedangkan untuk pembelian tunai, hanya perlu
mendatangi loket pegadaian syariah terdekat dan membayar
nilai logam mulia sesuai harga ter-update. Seperti halnya
program mulia di pegadaian konvensional. Anda dapat
mulai mencicil emas di pegadaian secara invidu, kolektif
atau dengan mengikuti program arisan emas pegadaian.
2. Tabungan Emas
Dalam hal ini tabungan emas dapat dimulai dari
berat 0,01 gram menggunakan produk pegadaian syariah.
Cara buka tabungan emas pegadaian syariah juga simpel.
Cukup melampirkan fotokopi KTP dan mengisi form
pembukaan rekening. Agar rekeningnya aktif, Anda juga
perlu membayar biaya administrasi sebesar Rp. 5 ribu dan
jasa tititpan sebesar Rp. 30 ribu per tahun.
Berbeda dengan tabungan emas bank muamalat,
mengunakan produk pegadaian syariah ini, anda dapat
63
langsung mengetahui jumlah emas yang sudah berhasil di
tabung. Sebab, setiap pembelian emas akan langsung
dikonversikan kedalam besar gram emas, dan
tercatat history transaksi dan saldonya di buku tabungan
emas pegadaian kamu.
Jika suatu saat ingin untuk mencetaknya menjadi
keping logam mulia, dapat dilakukan dengan pilihan keping
mulai dari 5gr hingga 100 gr. Dan membayar biaya
pencetakan logam mulianya atau jika membutuhkan dana
tunai segera, kamu dapat menjual kembali dengan minimal
penjualan seberat 1 gram.
Jasa dan layanan lainnya di Pegadaian Syariah, sebagai
berikut:
1. Multi Pembayaran Online
Produk pegadaian ini tak ubahnya seperti Payment
Point Online Bank (PPOB). Jadi masyarakat dapat
melakukan pembayaran tagihan listrik, telpon, pulsa, air
minum, pembelian tiket dan berbagai tagihan lainnya secara
online di gerai pegadaian syariah terdekat. Masyarakat
hanya membawa dan menyerahkan nomor pelanggan atau
nomor tagihan yang akan dilunasi tagihannya. Selanjutnya
membayar tagihan dan biaya administrasi transaksi yang
kompotitif. Sehingga kamu dapat melakukan transaksi
secara real time tanpa harus memiliki rekening bank.
Saat sedang kekurangan dana , masyarakat dapat
menggunakan layanan MPO ini bersamaan dengan
64
transaksi gadai emas. Sehingga dapat menghindar masalah,
akibat tunggakan yang jatuh tempo untuk dilunasi.
2. Konsinyasi emas
Inovasi produk pegadaian syariah ini
memungkinkan investasi emas lebih menguntungkan dari
pada disimpan di rumah saja. Setidaknya karena dua hal,
yaitu:
1) Emas aman karena terproteksi 100% dan disimpan di
pegadaian.
2) Memperoleh keuntungan dari penjualan emas.
Persyaratannya cukup dengan menyertakan
fotokopi kartu tanda penduduk (KTP), melampirkan
kuitansi pembelian emas, atau berita acra serah terima
emas yang dibeli di pegadaian dan mengisi formulir
pengajuan konsinyasi emas dilengkapi 2 lembar materai
6000. Perjanjian konsinyasi berlaku selama 3 bulan
dengan ketentuan barang yang dikonsinyasikan hanya
dapat ditransaksikan sebanyak 1 kali, setiap periode
akadnya.
65
BAB IV
DATA DAN TEMUAN PENELITIAN
A. Strategi Promosi Arrum Haji PT. Pegadaian (Persero)
Cabang Syariah Margonda Depok
PT. Pegadaian (Persero) Cabang Syariah Margonda
Depok memiliki strategi promosi dalam memasarkan produk
Arrum Haji, berikut strategi promosinya:1
1. Brosur, dalam mempromosikannya PT. Pegadaian (Persero)
Cabang Syariah Margonda Depok membuat brosur dengan
tampilang menarik membagikan atau menyebarkan brosur
kepada masyarakat umum seperti membagikan kepada
nasabah pada saat di kantor dan turun ke jalan untuk
membagikan brosur kepada masyarakat umum.
2. Sosial media, PT. Pegadaian (Persero) Cabang Syariah
Margonda Depok juga menggunakan media sosial dalam
mempromosikan produk Arrum Haji seperti website
(www.pegadaiansyariah.com) dan Instagram,
“pegadaiansyariahpusat” merupakan akun instagram
Pegadaian Syariah Pusat. Awalnya PT. Pegadaian (Persero)
Cabang Syariah Margonda Depok memiliki akun Instagram
sendiri, namun dikarenakan banyak sekali akun fake atau
palsu jadi Instagram digabung dengan Pegadaian Syariah
Pusat. Isi dalam Instagram Syariah ini beragam, termasuk
produk Arrum Haji yang dikemas semenarik mungkin
1 Wawancara Pribadi Bersama Ibu Yuli Arsianty sebagai Pimpinan
Cabang, pada tanggal 20 Desember 2019
66
berupa foto dan caption agar menarik minat masyarakat
umum.
3. Talk Show Radio, dalam mempromosikan produk Arrum
Haji PT. Pegadaian (Persero) Cabang Syariah Margonda
Depok menggunakan Radio sebagai alat promosi.
Contohnya Radio Cemerlang Depok merupakan Radio
yang bekerja sama dengan Pegadaian Syariah cabang
Depok dalam mempromosikan produk Arrum Haji.
4. Media Cetak, dalam mempromosikan produk Arrum Haji
PT. Pegadaian (Persero) Cabang Syariah Margonda Depok
menggunakan media cetak seperti koran “Radar”.
5. Seminar, dalam mempromosikan produk Arrum Haji PT.
Pegadaian (Persero) Cabang Syariah Margonda Depok
menyelenggarakan seminar Arrum Haji untuk memberi
pengetahuan kepada masyarakat tentang Arrum Haji
tersebut tanpa dikenakan biaya.
6. SMS Blast, merupakan fasilitas pengiriman SMS memakai
jaringan Telkomsel yang bisa dirimi sms adalah kartu
Simpati dan AS. SMS Blast difokuskan menggunakan
pelanggan jaringan tekkomsel. Maka dari itu, dalam
mempromosikan produk Arrum Haji PT. Pegadaian
(Persero) Cabang Syariah Margonda Depok bekerjasama
dengan Telkomsel untuk mempromosikan Arrum Haji
tersebut.
7. Gathering, dalam mempromosikan produk Arrum Haji PT.
Pegadaian (Persero) Cabang Syariah Margonda Depok
mengadakan gethring antara nasabah dan oihak pegadaian.
67
Misalnya pada bulan ramadhan mengadakan buka bersama
antara pihak pegadaian, nasabah, dan calon nasabah.
8. Cross Selling, dalam mempromosikan produk Arrum Haji
PT. Pegadaian (Persero) Cabang Syariah Margonda Depok
menawarkan secara langsung kepada nasabah yang datang
ke kantor pegadaian syariah.
9. Sosialisasi, dalam mempromosikan produk Arrum Haji PT.
Pegadaian (Persero) Cabang Syariah Margonda Depok
mengadakan sosialisasi kepada masyarakat sekitar seperti,
mendatangi pengajian dan majlis taklim.
B. Data Jumlah Jama’ah Produk Arrum Haji Pada PT.
Pegadaian (Persero) Cabang Syariah Margonda Depok
Penulis dalam hal ini memperoleh data jumlah jama’ah Arrum
Haji tahun 2018 dan 2019, sebagai berikut2:
NO TAHUN JUMLAH
1 2018 2565 Jamaah
2 2019 3185 Jamaah
TOTAL 5750 Jamaah
2 Wawancara Pribadi....., pada tanggal 20 Desember 2019
68
C. Presentase Kegiatan Bauran Promosi pada PT. Pegadaian
Syariah Cabang Margonda Depok3
Bauran Promosi Presentase (%)
Periklanan 10%
Penalan Personal 20%
Humas dan Publisitas 30%
Promosi Penjualan 15%
Pemasaran langsung 10%
Media Internet 15%
3 Wawancara pribadi...., pada tanggal 20 Desember 2019
69
BAB V
PEMBAHASAN
A. Analisis Strategi Promosi Arrum Haji dalam
Meningkatkan Jumlah Jama’ah Pada PT. Pegadaian
(Persero) Cabang Syariah margonda Depok
Promosi merupakan salah satu dari empat bauran
pemasaran (marketing mix). Tujuan dari kegiatan promosi itu
sendiri untuk memperkenalkan, memberitahu/informasi, serta
mengingatkan akan suatu produk. Dengan demikian dapat
menarik minat beli masyarakat dalam hal ini konsumen.
Promosi penting dilakukan oleh setiap perusahaan baik
perusahaan barang atau jasa, karena dengan melakukan
promosi tujuan dan rencana yang ditetapkan oleh perusahaan
dapat tercapai. Tanpa adanya promosi maka suatu produk
akan menjadi sia-sia saja.
Penulis menganalisis menggunakan bauran promosi,
berikut bauran promosi pada PT. Pegadaian Syariah Cabang
Margonda Depok:
1. Periklanan
Di awal telah disebutkan bahwa periklanan
merupakan bentuk presentasi dan promosi non pribadi
tentang ide, barang dan jasa yang dibayar oleh sponsor
tertentu. Iklan yang dipasang pada media media dapat
memberikan umpan balik kepada sponsor (berupa
70
tanggapan) meskipun dalam tenggang waktu tertentu
atau tidak secepat personal selling.1
Dalam melakukan kegiatan periklanan ini PT.
Pegadaian Syariah Cabang Margonda Depok setiap
tahunnya membuat iklan terutama melalui brosur, surat
kabar dan radio. Dengan brosur, PT. Pegadaian Syariah
Cabang Margonda Depok dapat menjelaskan secara rinci
tentang produk Arrum Haji baik mengenai persyaratan,
pembayaran, dan keunggulan dari Arrum Haji tersebut.2
Sedangkan pada surat kabar PT. Pegadaian
Syariah Cabang Margonda Depok mengiklankan
produknya di koran Radar yang di dalamnya berisi
persyaratan pendaftaran, pembiayaan dan keunggulan
dari Arrum Haji tersebut. Kemudian PT. Pegadaian
Syariah Cabang Margonda Depok juga mengiklankan di
Radio Cemerlang Depok yang setiap harinya akan
dipromosikan pada radio tersebut yang dikemas
semenarik mungkin agar dapat menarik perhatian para
pendengarnya.
Secara umum, fungsi iklan bagi PT. Pegadaian
Syariah Cabang Margonda Depok adalah untuk
memperkenalkan dan menunjukkan eksistensi sebagai
lembaga yang memiliki program Arrum Haji . Oleh
karena jangkauan iklan yang luas, sehingga dinilai lebih
1 Basu Swastha, Manajemen Pemasaran Modern, ( Yogyakarta:
Liberty, 2005), h. 350 2 Observasi lapangan dengan melihat brosur, pada tanggal 4 November
2019
71
efektif untuk memperkenalkan kepada konsumen yang
belum mengetahui tentang Arrum haji pada PT.
Pegadaian Syariah Cabang Margonda Depok.
Tabel 5.1 Persentase promosi Melaui Periklanan
No. Promosi Periklanan Presentase
1. Brosur 50%
2. Surat Kabar Koran 20%
3. Radio 30%
Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa
dalam melakukan promosi melalui periklanan, brosur
merupakan media yang paling sering digunakan. Hal ini
karena dalam brosur dapat dijelaskan secara rinci
mengenai Arrum Haji.
2. Penjualan Personal (Personal Selling)
Menurut Basu Swastha, personal selling
merupakan suatu kegiatan persentasi lisan dalam suatu
percakapan dengan satu calon pembeli atau lebih yang
ditujukan untuk menciptakan penjualan.3
PT. Pegadaian Syariah Cabang Margonda Depok
melakukan kegiatan personal selling ini ke beberapa
tempat Majlis Taklim dan Pengajian untuk melakukan
presentasi memperkenalkan produk Arrum Haji.
Beberapa karyawan PT. Pegadaian Syariah
Cabang Margonda Depok dari bagian pemasaran yang
3 Basu Swastha, Manajemen Pemasaran...., h. 350
72
menguasai produk Arrum Haji melakukan kegiatan ini ke
beberapa Majlis Taklim berskala besar di Depok.
Presentasi yang dilakukan dengan membagikan brosur
yang berisikan produk Arrum Haji. Kemudian dijelaskan
mengenai produk Arrum haji tersebut, syarat pendaftaran
hingga proses pembiayaan. PT. Pegadaian Syariah
Cabang Margonda Depok juga melakukan kegiatan
personal selling ini di kantor PT. Pegadaian Syariah
Cabang Margonda Depok sendiri. Para pelanggan yang
datang ke kantor untuk melakukan pembiayaan lainnya
akan di perkenalkan tentang Arrum Haji oleh karyawan
yang bertugas kemudian akan terjadi komunikasi dua arah
sehingga terbentuk percakapan. Dengan personal selling
yang dilakukan di kantor ini, PT. Pegadaian Syariah
Cabang Margonda Depok dapat langsung berinteraksi
secara lebih akrab untuk membentuk hubungan baik dan
juga dapat langsung mengetahui tanggapan dari calon
jama’ah.
Tabel 5.2 Persentase Promosi Melalui Personal Selling
No Promosi Personal Selling Presentase
1. Dalam Kantor Pegadaian Syariah 60%
2. Luar Kantor Pegadaian Syariah 40%
Berdasarkan tabel di atas, dapat diketahui bahwa
dalam melakukan promosi melaui personal selling,
percakapan antar muka yang dilakukan di kantor
merupakan media yang paling sering digunakan. Hal ini
73
karena dengan bercakap langsung dengan calon pembeli
dapat mengetahui respon calon jama’ah.
3. Humas dan Publisitas
Morrisan dalam bukunya Periklanan Komunikasi
Pemasaran Terpadu mengutip definisi humas menurut
Frank Jefkins yaitu sesuatu yang merangkum keseluruhan
komunikasi yang terencana, baik itu ke dalam maupun
keluar antara suatu dengan semua khalayaknya dalam
rangka mencapai tujuan-tujuan spesifik yang
berlandaskan pada saling pengertian.4
PT. Pegadaian Syariah Cabang Margonda Depok
selalu berusaha memberikan pelayanan jasa mereka untuk
membangun suatu hubungan yang baik dengan jama’ah.
karena hubungan yang baik dengan jama’ah dapat
mendatangkan keuntungan bagi PT. Pegadaian Syariah
dan bagi jama’ah itu sendiri. Keuntungan bagi PT.
Pegadaian Syariah yaitu dapat mempertahankan
jama’ahnya serta terbangunnya kepercayaan. Sedangkan
bagi jama’ah yaitu mereka mendapatkan pelayanan prima
sehingga dapat khusyu’ dalam melakukan ibadah mereka.
Dalam menjalin hubungan baik tersebut PT.
Pegadaian Syariah Cabang Margonda Depok mengadakan
buka bersama pada saat bulan Ramadan dengan jama’ah,
serta membuat database jama’ah. buka bersama ini diikuti
oleh jama’ah, anak yatim dan para calon jama’ah. PT.
Pegadaian Syariah Cabang Margonda Depok juga dapat
4 Morrisan, Periklanan...., h. 27
74
memperkenalkan produk Arrum haji kepada jama’ah
lainnya yang belum mengetahui.
Selain membangun hubungan baik dengan jama’ah
humas juga melakukan kegiatan publisitas. Publisitas
adalah kegiatan menempatkan berita mengenai seseorang,
organisasi atau perusahaan di media masa. Publisitas lebih
menekankan pada proses komunikasi satu arah sedangkan
humas dua arah.5 Dengan publisitas perusahaan mendapat
manfaat seperti menumbuhkan kesadaran konsumen,
membentuk citra positif, mendapat pengakuan atas
prestasi perusahaan.
PT. Pegadaian Syariah Cabang Margonda Depok
dalam hal ini jama’ah khusunya. Hal ini dikarenakan
mereka yang telah mendaftar dan menggunakan jasa PT.
Pegadaian Syariah telah mengetahui bagaimana pelayanan
yang diberikan PT. Pegdaian Syariah. Sebagian besar dari
mereka merasa sangat puas sehingga merekomendasikan
Arrum Haji pada PT. Pegadaian Syariah kepada orang
lain. Publisitas semacam ini biasanya disebut promosi dari
mulut ke mulut (word of mouth) dimana konsumen
membicarakan tentang suatu barang dan jasa kepada
pelanggan atau masyarakat lainnya tentang pegalamannya
menggunakan produk yang dibelinya.6
Jama’ah selain sebagai konsumen pengguna jasa
dari PT. Pegadaian Syariah, juga menjadi ujung tombak
5 Morrisan, Periklanan...., h. 29
6 Danang Suntoyo, Teori Kuesioner..., h. 22
75
dari kegiatan promosi, karena dari hubungan masyarakat
dan publisitas inilah yang baling berpengaruh terhadap
peningkatan jumlah jama’ah Arrum Haji setiap tahunnya.
Tabel 5.3 Persentase Kegiatan Promosi Melalui Humas
No. Promosi Humas Presentase
1. Bukber Ramadan 20%
2. Publisitas mulut ke mulut 80%
Berdasarkan tabel di atas, dapat diketahui bahwa
dalam melakukan promosi melalui hubungan masyarakat,
publisitas mulut kemulut yang dilakukan oleh jama’ah
merupakan media yang paling sering terjadi. Hal ini
terjadi secara tidak langsung dimana jama’ah atau
konsumen yang telah menggunakan jasa PT. Pegadaian
Syariah memberikan pengakuan kepada orang lain dan
merekomendasikan Arrum Haji.
4. Promosi Penjualan
Promosi penjualan merupakan kegiatan pemasaran
selain periklanan, personal selling, dan humas publisitas.7
Pada promosi penjualan, PT. Pegadaian Syariah Cabang
Margonda Depok lebih mengkhususkan untuk melakukan
kegiatan event-event dan pameran hal ini dimaksudkan
untuk lebih lebih mendekatkan diri kepada para calon
jama’ah. oleh karena itu PT. Pegadaian Syariah Cabang
7 Basu Swastha, Manajemen Pemasaran..., h. 350
76
Margonda Depok mengadakan seminar dan beberapa
pameran di wilayah jakarta dan sekitarnya.
Biasanya disetiap seminar atau pameran yang
diadakan PT. Pegadaian syariah memberikan diskon
khusus, hal ini dilakukan agar dapat menarik minat calon
jama’ah untuk mendaftar. Tujuan khusus PT. Pegadaian
Syariah mengadakan seminar dan pameran adalah untuk
memperkenalkan kepada konsumen dimana seminar dan
pameran diadakan. Kegiatan seminar dan pemeran secara
tidak langsung dapat mempengaruhi keputusan calon
jama’ah untuk menggunakan jasa PT. Pegadaian Syariah
karena adanya komunikasi dua arah. Dengan komunikasi
dua arah ini dapat menjelaskan secara rinci mengenai
produk Arrum Haji tersebut. Sehingga bila calon jama’ah
yang belum mengerti dapat langsung menanyakannya.
Komunikasi dua arah ini dinilai efektif untuk
mempromosikan produk Arrum Haji karena juga dapat
membujuk calon jama’ah untuk membeli produk.
Tabel 5.4 Persentase Kegiatan Promosi Penjualan
No. Promosi Penjualan Presentase
1. Seminar 70%
2. Pameran 30%
Berdasarkan tabel di atas bahwa promosi penjualan
seperti seminar yang presentasenya lebih tinggi karena
yang hadir ke seminar lebihbesar kemungkinan untuk
mendaftar.
77
5. Pemasaran Langsung
Direct marketing atau pemasaran langsung adalah
upaya perusahaan atau organisasi untuk berkomunikasi
secara langsung dengan pelanggan sasaran dengan untuk
menimbulkan tanggapan atau transaksi penjualan.8
Kegiatan pemasaran langsung yang dilakukan oleh
pihak PT. Pegadaian Syariah adalah dengan lebih
menekankan pada telemarketing dimana tugas
telemarketing adalah mem-follow up melaui nomor
telepon calon pelanggan yang telah berkunjung di seminar
dan pameran yang diselenggarakan PT. Pegadaian
Syariah.
Selain itu, bentuk kegiatan pemasaran langsung
lainnya adalah dengan mengirim SMS kepada konsumen,
terutama jama’ah. biasanya SMS yang dikirimkan berisi
tentang produk Arrum Haji. Kegiatan promosi
menggunakan media SMS ini dilakukan oleh karyawan
yang memahami IT karena pengiriman dilakukan secara
otomatis dari komputer. Perlu ditekankan disini bahwa
pemasaran langsung bukanlah sekedar kegiatan
pengelolaan database, penjualan langsung, dan
telemarketing saja. Akan tetapi juga iklan tanggapan
langsung dengan menggunakan berbagai saluran
komunikasi seperti mengirim surat langsung kepada
pelanggan dan calon pelanggan ata melalui internet,
media cetak dan media penyiaran
8 Morrisan, Periklanan..., h. 22
78
Tabel 5.5 Persentase Kegiatan Promosi Pemasaran
Langsung
No. Promosi Pemasaran
Langsung Persentase
1. Telemarketing 70%
2. Layanan SMS 30%
Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa
dalam melakukan promosi pemasaran langsung, follow up
yang dilakukan telemarketing merupakan media yang
paling sering terjadi. Hal ini dapat berlangsung setiap hari
karena follow up jama’ah merupakan tugas utama
telemarketing.
6. Media Interaktif
Peran internet sangatlah membantu PT. Pegadaian
Syariah untuk dapat menjual produk Arrum Haji mereka
dan memberikan informasi kepada konsumen. PT.
Pegadaian Syariah memiliki website dengan alamat
www.pegadaiansyariah.com. Website ini dapat
dikatakansangat lengkap karena berisi smua informasi
mengenai produk yang ada di PT. Pegadaian
Syariah.selain itu Instagram juga salah satu media sosial
yang dimiliki PT. Pegadaian syariah dalam
mempromosikan produk Arrum Haji tersebut dengan
alamat akun @pegadaiansyariahpusat.
Dikarenakan website dinilai fungsional dapat
diakses kapan saja dan dimana saja, dan oleh siapa saja
79
maka PT. Pegadaian syariah terus mengembangkan
website nya. Melalui website ini konsumen dapat
mengetahui pesyaratan, pendaftaran dan pembiayaan
seperti apa mengenai produk Arrum Haji.
Tabel 5.6 Persentase Kegiatan Promosi Media Internet
No. Promosi Media
Internet Presentase
1. Website 70%
2. Instagram 30%
Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa
dalam melakukan promosi melalui media internet, media
website merupakan media yang paling sering digunakan.
B. Analisis Pengaruh Strategi Promosi dalam Peningkatan
Jumlah Jama’ah.
Seperti yang sudah penulis analisis dari bauran promosi
yang digunakan PT. Pegadaian Syariah Cabang Margonda
Depok untuk memperkenalkan dan menjual produk arrum
haji PT. Pegadaian Syariah menggunakan seluuruh bauran
promosi, dengan kata lain memaksimalkan kegiatan promosi
yang dilakukan. Berikut tabel persentase kegiatan bauran
promosi yang dilakukan oleh PT. Pegadaian Syariah Cabang
Margonda Depok.
80
Tabel 5.6 Persentase kegiatan Bauran Promosi PT.
Pegadaian Syariah Cabang Margonda Depok dan
Kaitannya dengan Jumlah Jama’ah Arrum Haji
Bauran Promosi Presentase
(%)
Jumlah Jama’ah
2018 2019
Periklanan 10% 320 430
Penjualan Personal 20% 453 540
Humas dan Publisitas 30% 605 768
Promosi Penjualan 15% 425 511
Pemasaran Langsung 10% 302 421
Media Internet 15% 460 515
Jumlah Total 100% 2565 3185
Tebel presentase dibuat berdasarkan intensitas
besarnya kegiatan promosi yang dilakukan PT. Pegadaian
Syariah Cabang Margonda Depok dan keefektivannya
dalam menarik jama’ah dan dari tabel tersebut bisa dilihat
bahwa jumlah jama’ah Arrum Haji tahun 2018 ke 2019
mengalami peningkatan dari strategi promosi yang
digunakan PT. Pegadaian syariah dalam menarik jama’ah
Haji. Jadi, penulis menilai dari strategi promosi yang
digunakan PT. Pegadaian syariah sangat mempengaruhi
dari segi kuantitas jama’ah Arrum Haji .
81
BAB VI
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang penulis lakukan di PT.
Pegadaian Syariah Cabang Margonda Depok dan wawancara
mengenai “Strategi Promosi Produk Arrum Haji dalam
Meningkatkan Jumlah Jama’ah pada PT. Pegadaian (Persero)
Cabang Syariah Margonda Depok”, maka peneliti mengambil
kesimpulan bahwa:
1. Strategi promosi menggunakan bauran pemasaran yang
digunakan PT. Pegadaian Syariah Cabanag Margonda
Depok seperti periklanan, personal selling, humas dan
publisitas, promosi penjualan, pemasaran langsung dan
juga media internet sudah cukup baik dengan presntase
dari mulut ke mulut yang lebih terlihat.
2. Bahwasanya dari proses strategi bauran promosi yang
digunakan, dengan menggunakan presentase yang sudah
ditetapkan sebelumnya dapat mempengaruhi dari segi
kuantitas atau jumlah jama’ah yang didapatkan dari tahun
2018 hingga 2019 berjumlah 5750 jama’ah. Dengan
kenaikan sebesar 620 jama’ah dari tahun 2018 ke tahun
2019.
82
B. Saran
Setelah melakukan penelitian PT. Pegadaian Syariah
Cabang Margonda Depok dan wawancara, penulis
memberikan saran sebagai berikut:
a. Strategi promosi yang sudah dijalankan, harus
dipertahankan dan dimodifikasi sebaik mungkin agar
tercapainya tujuan awal.
b. Sumber daya manusia diperbanyak agar dalam proses
promosinya berjalan dengan baik.
83
DAFTAR PUSTAKA
Buku :
Anwar, Arifin, Strategi Komunikasi : Sebuah Pengantar
Ringkas,: Armico, 1984
Azwar, Aifuddin. Metode Penelitian, Yogyakarta: Pustaka
Belajar, Cet. VIII, 2007
Assauri, Sofjan, Manajemen Pemasaran Jakarta: Raja Grafindo
Persada, 2004
Boyd, Harper W., Manajemen Pemasaran – Suatu Pendekatan
Strategis Dengan Orientasi Global edisi 2 Jilid 2,
Penerjemah Imam Nurmawan, (Jakarta: Erlangga, 2000
DH, Basu Swastha, Azas-azas Marketing , cet. Ke-3 Yogyakarta:
Liberty, 1984
Glueck, William F, Manajemen Strategis dan Kebijakan
Perusahaan, Alih Bahasa Murad, Jakarta: Erlangga, 1989
Gitosudarmo, Manajemen Strategis, Yogyakarta: BPFE, 2001
Herdiansyah, Haris, Metode Penelitian Kualitatif, Jakarta:
Salemba Empat, 2010
Herjanto, Eddy, Manajemen Operasi Edisi 3 Grasindo, 2007
Kasmir, Etika Customer Service, Jakarta: PT. Raja Garindo
Persada, 2005
Kotler, Philip, Dasar- dasar Pemasaran , Alih Bahasa Alexander
Sindoro, cet. Ke-1 Jakarta: Intermedia, 1983
Kotler, Philip, Marketing Insight From A to Z, Penerjemah Anies
Lastiati, cet. Ke-1 Jakarta: Intermedia, 1983
Kuncoro, Mudrajad, Strategi Bagaimana Meraih Keunggulan
Kompetitif. Jakarta: Erlangga, 2007
Lamb, Charles W, Pemasaran, Penerjemah David Octorevia,
Jakarta: Salemba Empat, 2001
84
Larreche, Manajemen Pemasaran, Alih Bahasa Imam
Nurmawan, Jakarta: Erlangga, 2000
Lee, Monle dan Carla Johnson, Prinsip-prinsip Pokok Periklanan
dalam Perspektif Global, Penerjemah Haris Munandar dan
Dudy Priatna, Jakarta: Kencana, 2007
Moore, H Frazier, Humas; Membangun Citra Dengan
Komunikasi, Bandung: Remaja Rosadakarya , 2005
Morissan, Periklanan Komunikasi Pemasaran Terpadu, Jakarta:
Kencana, 2010
Muhadjir, Neong, Metode Penelitian kualitatif Yogykarta: Rake
Sarasih, 1996
Nasir, M, Metode Penelitian, cet ke-5, Jakarta: Ghalia Indonesia,
2005
Noor, Juliansyah, Metodologi Penelitian, Jakarta: Kencana
Prenada Media Group, 2011
Pedoman Penulisan Karya Ilmiah (Skripsi, Tasis, dan Disertasi),
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, 2017.
Pusat Bahasa Departemen Pendidikan Nasional, Kamus Besar
Bahasa Indoensia, 2008
Rais, Sasli, Pegadaian Syariah: konsep dan Sistem Operasional,
Jakarta: UI-Press, 2005
Raya, Ahmad Thib dan Siti Musdah Mulia, Menyelami Selat
Beluk Ibadah Islam, Jakarta, Prenada Media, 2003
Ruslan, Rosady, Metode Penelitian Public Relations dan
Komunikasi, Jakarta: PT. RajaGrafindo Persada,2008
Rusyan, A Tabani, dkk, Pendekatan Dalam Proses Belajar
Mengajar, Bandung: PT. Remaja Rosadakarya, 1992
Shimp, Terence A, Periklanan Promosi;Aspek Tambahan
Komunikasi Pemasaran Terpadu, Penerjemah Reviyani
Sahrial, Jakarta: Erlangga, 2000
Solihin, Ismail, Manajemen Strategik, Bandung: Erlangga, 2012
85
Sudarmanto, Kinerja dan Pengembangan Kompetensi SDM,
Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2009)
Sugiyono, Metode Penelitian Kombinasi (Mixed Methods)
Bandung: Alfabeta, 2014
Suntoyo, Danang, Teori Kuesioner & Analisis Data Untuk
Pemasaran dan Perilaku Konsumen, Yogyakarta: Graha
Ilmu, 2013
Susanto, Burhanuddin, Hukum Perbankan Syariah Di Indonesia,
Yogyakarta: UII Perss, 2008
Sutisna, Perilaku Konsumen dan Komunikasi Pemasaran
Bandung: PT. Remaja Roda Karya. 2002
Syah, Muhibbin, Psikologi Pendidikan Dengan Pendekatan Baru
Bandung: Remaja Rosdakarya, 2005
Tjiptono, Fandi, Strategi Pemasaran, Yogyakarta: Andi, 2013
Yusanto dan M.K Widjayakusuma, Manajeman Strategis
Perspektif Syariah, Jakarta: Khairul Bayaan, 2003
Winardi, Promosi dan Reklame, Bandung: Mandar Maju, 1992
Internet :
https://tafsir.com/37098-surat-al-baqarah.html diakses pada
tanggal 22 Oktober 2019, pukul 09.00 WIB
https://id.wikipedia.org/wiki/Optimasi, diakses pada tanggal 22
Oktober 2019, pukul 10.25 WIB
https://tafsirweb.com/37098-surat-al-baqarah.html. Diakses pada
tanggal 02 November 2019, pada pukul 09.00 WIB
https://sejarah-berdirinya-pegadaian, diakses pada tanggal 15
Desember 2019 pukul 14.50 WIB
http://produk-produk-pegadaian-syariah, diakses pada tanggal 15
Desember 2019 pukul 15.00 WIB
86
https://peraturan.bpk.go.id/.Home/Details/53682/pp-no-103-
tahun-2000, diakses tanggal 17 Januari 2020, pukul 19.00
WIB
HASIL PENELITIAN WAWANCARA
A. Data Wawancara
Nama Lengkap : Pinca Yuli Asyianti
Jabatan : Pimpinan Cabang PT.
Pegadaian Syariah Margonda
Depok
Tanggal Wawancara : 27 November dan 20
Desember 2019
Waktu Wawancara : 09.00 – 10.30 WIB
B. Pertanyaan dan Jawaban:
1. Sejak kapan berdirinya PT. Pegadaian Syariah Cabang
Margonda Depok?
Jawaban :
Pegadaian Syariah cabang Margonda Depok berdiri pada
tanggal 3 September 2004, dalam perkembangannya
pegadaian syariah cabang Margonda Depok hingga kini
memiliki 3 anak cabang yaitu, anak cabang srengseng
sawah, anak cabang depok timur dan anak cabang parung
bingung.
2. Apa saja visi dan misi PT. Pegadaian Syariah Cabang
Margonda Depok?
Jawaban :
Visi dari Pegadaian Syariah ialah:
1) Membantu program pemerintah meningkatkan
kesejahteraan rakyat khususnya golongan menengah
kebawah dengan memberikan solusi keuangan yang
terbaik melalui penyaluran pinjaman kepada usaha
sekala mikro dan menengah atas dasar dan hukum
fidusia.
2) Memberikan manfaat kepada pemangku kepentingan dan
melaksanakan tata kelola perusahaan yang baek secara
konsisten.
3) Melaksanakan usaha lain dalam rangka optimalisasi
sumber daya.
Misi dari Pegadaian Syariah pada umumnya yaitu
turut meningkatkan kesejahteraan masyarakat (nasabah)
dari praktek gadai gelap, praktek riba dan pinjaman yang
tidak wajar serta bertujuan dalam rangka pemenuhan atau
untuk menjawab kebutuhan sebagian masyarakat muslim
di Indonesia yang menginginkan transaksi pinjam-
meminjam yang sesuai dengan syariat Islam.
Untuk mencapai visi dan misi tersebut, maka devinisi
syariah akan mengelola usaha dengan prinsip
“memberikan solusi keuangan berbasis syariah dengan
prosedur mudah dan praktis, proses cepat serta
memberikan rasa tentram bagi para penggunanya.”
3. Bagaimana struktur organisasi di PT. Pegadaian Syariah
Cabang Margonda Depok?
Jawaban :
Untuk struktur organisasi ada pimpinan cabang saya
sendiri Pinca Yuli Arsyanti, lalu ada penaksir yaitu Sangaji
Al-Ghozali, kemudian ada kasir yaitu Isna A.R dan
Aryesta F, dan terakhir ada penyimpan yaitu Alis Sri W.
4. Apa kelebihan dan kelemahan Arrum Haji?
Jawab:
Kelebihannya masyarakat dapat pinjaman sebesar 25 juta
dengan hanya menggadaikan emas senilai 3,5 gram.
Kemudian masyarakat langsung bisa mendapatkan porsi
haji. Masyarakat juga mendapatkan biaya pemeliharaan
marhun yang terjangkau. Proses pengajuan pembiayaan
yang sangat mudah dan terjamin aman karena di awasi
oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
Kelemahannya apabila masyarakat belum memiliki emas
senilai 3,5 gram tidak bisa untuk mendapatkan pinjaman
25 juta untuk porsi haji. Kemudian produk Arrum Haji ini
hanya diperuntukkan untuk masyarakat yang
berpenghasilan tetap mencakup keseluruhan.
5. Bagaimana strategi promosi produk Arrum Haji pada PT.
Pegadaian Syariah Cabang Margonda Depok?
Jawaban :
Kami memiliki strategi promosi produk Arrum Haji
sebagai berikut:
a. Brosur, dalam mempromosikannya PT. Pegadaian
(Persero) Cabang Syariah Margonda Depok membuat
brosur dengan tampilang menarik membagikan atau
menyebarkan brosur kepada masyarakat umum seperti
membagikan kepada nasabah pada saat di kantor dan
turun ke jalan untuk membagikan brosur kepada
masyarakat umum.
b. Sosial media, PT. Pegadaian (Persero) Cabang Syariah
Margonda Depok juga menggunakan media sosial
dalam mempromosikan produk Arrum Haji seperti
Instagram, “pegadaiansyariahpusat” merupakan akun
instagram Pegadaian Syariah Pusat. Awalnya PT.
Pegadaian (Persero) Cabang Syariah Margonda Depok
memiliki akun Instagram sendiri, namun dikarenakan
banyak sekali akun fake atau palsu jadi Instagram
digabung dengan Pegadaian Syariah Pusat. Isi dalam
Instagram Syariah ini beragam, termasuk produk
Arrum Haji yang dikemas semenarik mungkin berupa
foto dan caption agar menarik minat masyarakat
umum.
c. Talk Show Radio, dalam mempromosikan produk
Arrum Haji PT. Pegadaian (Persero) Cabang Syariah
Margonda Depok menggunakan Radio sebagai alat
promosi. Contohnya Radio Cemerlang Depok
merupakan Radio yang bekerja sama dengan
Pegadaian Syariah cabang Depok dalam
mempromosikan produk Arrum Haji.
d. Media Cetak, dalam mempromosikan produk Arrum
Haji PT. Pegadaian (Persero) Cabang Syariah
Margonda Depok menggunakan media cetak seperti
koran “Radar”.
e. Seminar, dalam mempromosikan produk Arrum Haji
PT. Pegadaian (Persero) Cabang Syariah Margonda
Depok menyelenggarakan seminar Arrum Haji untuk
memberi pengetahuan kepada masyarakat tentang
Arrum Haji tersebut tanpa dikenakan biaya.
f. SMS Blast, merupakan fasilitas pengiriman SMS
memakai jaringan Telkomsel yang bisa dirimi sms
adalah kartu Simpati dan AS. SMS Blast difokuskan
menggunakan pelanggan jaringan tekkomsel. Maka
dari itu, dalam mempromosikan produk Arrum Haji
PT. Pegadaian (Persero) Cabang Syariah Margonda
Depok bekerjasama dengan Telkomsel untuk
mempromosikan Arrum Haji tersebut.
g. Gethring, dalam mempromosikan produk Arrum Haji
PT. Pegadaian (Persero) Cabang Syariah Margonda
Depok mengadakan gethring antara nasabah dan oihak
pegadaian. Misalnya pada bulan ramadhan
mengadakan buka bersama antara pihak pegadaian,
nasabah, dan calon nasabah.
h. Cross Selling, dalam mempromosikan produk Arrum
Haji PT. Pegadaian (Persero) Cabang Syariah
Margonda Depok menawarkan secara langsung
kepada nasabah yang datang ke kantor pegadaian
syariah.
i. Sosialisasi, dalam mempromosikan produk Arrum
Haji PT. Pegadaian (Persero) Cabang Syariah
Margonda Depok mengadakan sosialisasi kepada
masyarakat sekitar seperti, mendatangi pengajian dan
majlis taklim.
LAMPIRAN-LAMPIRAN
Surat Pembimbing Skripsi
Surat Izin Penelitian di PT. Pegadaian Syariah cabang Margonda
Bukti Penelitian di PT. Pegadaian Syariah Cabang Margonda
Foto Bukti Wawancara Bersama Ibu Yuli Arsyanti
Foto Suasana Kantor PT. Pegadaian Syariah Cabang Margonda
Foto Brosur Arrum Haji