strategi pengembangan sistem informasi publik · memenuhi tugas mata kuliah manajemen sistem...

51
STRATEGI PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI PUBLIK Untuk Memenuhi Tugas Akhir Manajemen Sistem Informasi Publik Yang dibina oleh Bapak Nurjati Widodo, S.AP., M.AP. Disusun Oleh : Ersa Eldhyanti (135030107113040) Salma Venna Auliya (135030118113002) Yosan Win Cahya (135030118113014) Dewisih Wulandari (135030118113044) FAKULTAS ILMU ADMINISTRASI ILMU ADMINISTRASI PUBLIK UNIVERSITAS BRAWIJAYA 2014

Upload: others

Post on 07-Feb-2020

28 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: STRATEGI PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI PUBLIK · memenuhi tugas mata kuliah Manajemen Sistem Informasi Publik dengan judul makalah “Strategi Pengembangan Sistem Informasi Publik”

i

STRATEGI PENGEMBANGAN SISTEM

INFORMASI PUBLIK

Untuk Memenuhi Tugas Akhir Manajemen Sistem Informasi Publik

Yang dibina oleh Bapak Nurjati Widodo, S.AP., M.AP.

Disusun Oleh :

Ersa Eldhyanti (135030107113040)

Salma Venna Auliya (135030118113002)

Yosan Win Cahya (135030118113014)

Dewisih Wulandari (135030118113044)

FAKULTAS ILMU ADMINISTRASI

ILMU ADMINISTRASI PUBLIK

UNIVERSITAS BRAWIJAYA

2014

Page 2: STRATEGI PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI PUBLIK · memenuhi tugas mata kuliah Manajemen Sistem Informasi Publik dengan judul makalah “Strategi Pengembangan Sistem Informasi Publik”

ii

KATA PENGANTAR

Alhamdulillahi Robbil Alamin, penulis panjatkan puji syukur kehadirat

Allah SWT atas berkah dan rahmat-Nya sehingga dapat menyelesaikan

penyusunan makalah ini. Makalah ini merupakan salah satu syarat untuk

memenuhi tugas mata kuliah Manajemen Sistem Informasi Publik dengan judul

makalah “Strategi Pengembangan Sistem Informasi Publik”.

Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada semua

pihak yang telah membantu dalam pembuatan makalah ini, terutama kepada

Bapak Pembimbing, yaitu Bapak Nurjati Widodo, S.AP., M.AP sebagai dosen

Manajemen Sistem Informasi Publik Ilmu Administrasi Universitas Brawijaya.

Penulis sangat menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh

karenanya kritik maupun saran sangat diperlukan untuk perbaikan dan

pengembangan dikemudian hari. Akhirnya kami berharap agar makalah ini dapat

bermanfaat baik bagi diri penulis maupun bagi pihak-pihak yang lain.

Kediri, 29 Desember 2014

Penyusun

ii

Page 3: STRATEGI PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI PUBLIK · memenuhi tugas mata kuliah Manajemen Sistem Informasi Publik dengan judul makalah “Strategi Pengembangan Sistem Informasi Publik”

iii

DAFTAR ISI

Halaman Judul ................................................................................................. i

Kata Pengantar ................................................................................................ ii

Daftar Isi ........................................................................................................... iii

Daftar Gambar .................................................................................................. iv

Daftar Tabel ...................................................................................................... v

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang .............................................................................................. 1

B. Rumusan Masalah ........................................................................................ 3

C. Tujuan Penulisan .......................................................................................... 3

D. Manfaat Penulisan ........................................................................................ 3

BAB II PEMBAHASAN

2.1 Konsep Strategi Pengembangan Sistem ...................................................... 5

2.2 Pendekatan Sistem ...................................................................................... 9

2.3 Metodologi Pengembangan Sistem ............................................................. 18

2.4 Langkah-Langkah Strategi Pengembangan Sistem ..................................... 19

2.5 Strategi Pengembangan E-Government Di Indonesia .................................. 32

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan ................................................................................................... 43

B. Saran ............................................................................................................ 44

DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 45

iii

Page 4: STRATEGI PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI PUBLIK · memenuhi tugas mata kuliah Manajemen Sistem Informasi Publik dengan judul makalah “Strategi Pengembangan Sistem Informasi Publik”

iv

DAFTAR GAMBAR

BAB II Tinjauan Teori

Gambar 2.1 Konsep Strategi Pengembangan Sistem ..................................... 9

Gambar 2.2 Tahapan-Tahapan SDLC ............................................................ 13

Gambar 2.3 Fase Perencanaan Sistem .......................................................... 14

Gambar 2.4 Analisis Sistem ............................................................................ 14

Gambar 2.5 Fase Perancangan/Design .......................................................... 16

Gambar 2.6 Fase Impementasi Sistem .......................................................... 17

Gambar 2.7 Fase Support ............................................................................. 18

Gambar 2.8 Model Prototyping ...................................................................... 19

Gambar 2.9 RAD Life Cycle ........................................................................... 21

Gambar 2.10 Langkah Strategi Pengembangan Sistem ............................... 26

Gambar 2.11 Alat, Tujuan, Objek E-Government .......................................... 34

Gambar 2.12 Grafik Tingkatan Transact ........................................................ 38

Gambar 2.11 Kerangka Sistem Pengolahan Dokumen dan Informasi ............ 41

iv

Page 5: STRATEGI PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI PUBLIK · memenuhi tugas mata kuliah Manajemen Sistem Informasi Publik dengan judul makalah “Strategi Pengembangan Sistem Informasi Publik”

v

DAFTAR TABEL

BAB II Tinjauan Teori

Tabel 2.1 Faktor Kelayakan dan Strategis ........................................................ 27

v

Page 6: STRATEGI PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI PUBLIK · memenuhi tugas mata kuliah Manajemen Sistem Informasi Publik dengan judul makalah “Strategi Pengembangan Sistem Informasi Publik”

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Perkembangan Ilmu Pengetahuan, Teknologi, Informasi, dan Komunikasi

telah memaksa dunia khususnya kepada negara-negara maupun masyarakat di

dalamnya untuk ikut serta terlibat dalam partisipasi berkembangnya aspek-aspek

di seluruh kehidupan manusia. Ruang lingkup, dan batasan-batasan antar

negara di dunia ini semakin sempit bahkan tidak ada batasan. Globalisasi telah

mendunia, memaksa dan mempengaruhi seluruh aspek kehidupan secara

mengglobal.

Dengan berjalan dan berkembangnya dinamika-dinamika kehidupan

secara mengglobal menyebabkan banyak sekali dampak yang melingkupinya.

Baik dampak positif maupun negative, baik dalam skala kecil maupun besar.

Proses-proses akulturasi memaksa kita agar memfilterisasi segala sesuatu agar

tidak terjadi mengilangnya jati diri (Asimilasi).

Sejalan dengan mengglobalnya dinamika perkembangan kehidupan

masyarakat, timbulya hasrat masyarakat dalam pemenuhan kebutuhan-

kebutuhan hidupnya. Terpenuhinya seluruh kebutuhan baik premier, sekunder,

maupun tersier tidak lepas dari ikut serta peran Pemerintah di dalamnya karena

sebagai pemegang kendali dalam scope negara.

Perkembangan kondisi stabilitas negara setelah perang dunia ke 2

banyak menunjukan perubahan-perubahannya. Negara-negara maju seperti di

benua Eropa dan Amerika berkembang pesat khususnya dalam bidang Ekonomi,

Ilmu Pengetahuan dan Teknologi. Sedangkan di negara-negara berkembang

berusaha meningkatkan taraf kondisi ekonomi dan stabilitas di dalam negaranya.

Dampak mengglobalnya Globalisasi di Negara Berkembang khususnya di

Indonesia, membuka cakrawala akan dahsyatnya pengaruh yang dirasakan baik

dari sisi ideology, ekonomi, politik, hukum, kebudayaan, dan lain-lain. Kita

sekarang hidup dalam dunia tanpa batas, dimana negara-bangsa telah menjadi

rekaan dan dimana para politikus telah kehilangan semua kekuatan efektif

mereka, ( menurut Harper Collins dalam Anthony Giddens,1995 ).

Page 7: STRATEGI PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI PUBLIK · memenuhi tugas mata kuliah Manajemen Sistem Informasi Publik dengan judul makalah “Strategi Pengembangan Sistem Informasi Publik”

2

Demokrasi dalam seluruh bidang dan lembaga pemerintah berkembang

setelah perang dunia ke-2 dan dikembangkan oleh Negara-negara maju. Mulai

dari tahun 1950’an hingga era sekarang. Tolak ukur dilihat dari tindakan, sikap

dan akuntabilitas Pemerintah dalam memenuhi harapan-harapan masyarakat tau

public serta pertanggungjawaban terhadap diri sendiri, negara, dan publik.

Akuntablilitas menunjukan sikap Pemerintah yang terbuka dan transparan

dengan apa yang selama ini telah dikerjakan untuk dipertanggungjawabkan

kepada public.

Keterkaitan pada era globalisasi saat ini harus didukung dengan

penerapan sistem informasi yang baik. Sistem informasi yang baik adalah suatu

sistem yang terpadu atau kombinasi teratur baik dari manusia, hardware,

software, dan jaringan komunikasi untuk menyediakan informasi yang berguna

dalam mendukung kegiatan operasional dan fungsi pengambilan keputusan dari

sebuah organisasi.

Sistem informasi dapat membantu segala jenis informasi konsumsi publik

dalam meningkatkan efisiensi, efektifitas serta kapabilitas pelayanan publik

dalam bentuk informasi publik elektronik kepada masyarakat. Tidak hanya itu

dengan adanya sistem informasi, dapat dijadikan sebagai bahan yang

dibutuhkan untuk pengambilan keputusan organisasi publik atau pemerintah

dilingkungan global yang dinamis saat ini.

Strategi pemerintah merupakan bagian penting untuk mencapai tujuan

perusahaan dan menjadi pedoman dalam penyusunan strategi lainnya.

Pengembangan sistem informasi (SI) Pemerintah yang didukung oleh

penggunaan teknologi informasi (TI) dapat menjadi salah satu strategi dalam

meningkatkan kinerja pemerintah dalam komunikasi dan informasi serta

pelayananan informasi kepada masyarakat.

Pengembangan Sistem Infomormasi berkaitan dengan perkembangan

teknologi. Dalam hal ini, bagaimana sistem informasi (SI) dapat memanfaatkan

teknologi-teknologi yang semakin berkembang ini agar lebih efisien dan efektif

dalam pemanfaatannya. Penggabungan teknologi dengan sistem informasi

terutama dalam informasi publik menggunakan metode sehingga terciptalah

sistem informasi yang berbasis teknologi informasi. Dalam pengembangan

sistem informasi berbasis teknologi memerlukan langkah-langkah yang harus

Page 8: STRATEGI PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI PUBLIK · memenuhi tugas mata kuliah Manajemen Sistem Informasi Publik dengan judul makalah “Strategi Pengembangan Sistem Informasi Publik”

3

ditempuh dengan menyesuaikan dengan kebutuhan informasi dan teknologi

komunikasi serta pengguanaan internet.

1.2 Rumusan Masalah

Dari latar belakang di atas,maka masalah yang akan dibahas pada

penulisan ini dapat dirumuskan sebagai berikut :

1.2.1 Apa Yang Dimaksud Dengan Konsep Startegi Pengembangan Sistem?

1.2.2 Apa Saja Pendekatan Sistem Yang Digunakan?

1.2.3 Apa Saja Metodelogi Pengembangan Sistem?

1.2.4 Apa Saja Langkah-Langkah Strategi Pengembangan Sistem?

1.2.5 Bagaimana Strategi Pengembangan Sistem E-Government Di Indonesia?

1.2 Tujuan Penulisan

Mengacu pada permasalahan penelitian yang telah dijabarkan diatas,

maka penulisan ini bertujuan untuk memahami, mendeskripsikan, mengevaluasi

hal-hal sebagai berikut :

1.3.1 Untuk Mengetahui Konsep Startegi Pengembangan Sistem.

1.3.2 Untuk Mengetahui Pendekatan Sistem Yang Digunakan.

1.3.3 Untuk Mengetahui Metodelogi Pengembangan Sistem.

1.3.4 Untuk Mengetahui Langkah-Langkah Strategi Pengembangan Sistem.

1.3.5 Untuk Mengetahui Strategi Pengembangan Sistem E-Government Di

Indonesia.

1.3 Manfaat Penulisan

Penulisan ini diharapkan memiliki manfaat baik secara teoritis maupun

praktis sebagai berikut :

1.4.1 Manfaat Teoritis

a. Sebagai instrument kajian teoritis yang bermakna terkait dengan Strategi

Pengembangan Sistem Informasi Publik.

b. Dengan adannya penelitian ini, sebagai bahan referensi peneliti lain yang

akan melakukan penelitian lebih lanjut mengenai, Strategi Pengembangan

Sistem Informasi Publik.

Page 9: STRATEGI PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI PUBLIK · memenuhi tugas mata kuliah Manajemen Sistem Informasi Publik dengan judul makalah “Strategi Pengembangan Sistem Informasi Publik”

4

1.4.2 Manfaat Praktis

a. Sebagai instrument untuk evaluasi maupun pertimbangan dalam upaya

mengetahui meningkatkan Strategi Pengembangan Sistem Informasi

Publik.

b. Sebagai instrument evaluasi dalam upaya memperbaiki Strategi

Pengembangan Sistem Informasi Publik.

Page 10: STRATEGI PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI PUBLIK · memenuhi tugas mata kuliah Manajemen Sistem Informasi Publik dengan judul makalah “Strategi Pengembangan Sistem Informasi Publik”

5

BAB II

PEMBAHASAN

2.1 KONSEP STRATEGI PENGEMBANGAN SISTEM

A. Pengertian Strategi

Strategi adalah seni memadukan atau menginteraksikan antara faktor

kunci keberhasilan antar faktor kunci keberhasilan agar terjadi sinergi dalam

mencapai tujuan. Strategi merpakan sarana untuk mencapai tujuan. Manfaat

strategi adalah untuk mengoptimalkan sumberdaya unggulan dalam

memaksimalkan pencapaian sasaran kinerja. Dalam konsep manajemen cara

terbaik untuk mencapai tujuan, sasaran dan kinerja adalah dengan strategi

memberdayakan sumber daya secara efektif dan efesien (LAN-RI,2008).

Barney, Jay B (1977) dalam LAN-RI (2008) mengemukakan definisi

kerja strategi adalah suatu pola alokasi sumberdaya yang memampukan

norganisasi memlihara bahkan meningkatkan kinerjanya. Strategi yang baik

adalah suatu strategi yang menetralisir ancaman/tantangan, dan merebut

peluang-peluang yang ada dengan memanfaatkn kekuatan yang tersedia serta

meniadakan atau memperbaiki kelemahan-kelemahan yang masih ada.

Glueek, dkk, dalam LAN-RI (2008) mengemukakan ada empat strategi

utama, yaitu langkah yang dilakukan setelah menganalisa proses kondisi

lingkungan internal dan eksternal adalah menetapkan strategi yang sesuai,

antara lain:

a. Stability Strategy

Industri yang menggunakan strategi stabilitas dapat melanjutkan strategi

yang sebelumnya dapat dikerjakan. Keputusan strategi utama difokuskan pada

penambahan perbaikan terhadap pelaksanaan fungsinya, alasannya karena

industri atau perusahaan telah berhasil dalam taraf kedewasaan, lingkungan

relative stabil, tidak terlalu berisiko.

b. Retrenchment Strategy

Strategi penciutan pada umumnya digunakan untuk mengurangi produk

pasar, alasannya karena industri atau perusahaan tidak berjalan dengan baik,

lingkungan semakin mengancam, mendapat tekanan dari konsumen sehingga

peluang tidak dimanfaatkan dengan baik.

Page 11: STRATEGI PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI PUBLIK · memenuhi tugas mata kuliah Manajemen Sistem Informasi Publik dengan judul makalah “Strategi Pengembangan Sistem Informasi Publik”

6

c. Growth Strategy

Strategi pertumbuhan banyak dipertimbangkan untuk dapat diterapkan

pada industry dengan petimbangan bahwa keberhasilan industry adalah

industry yang selalu terus berkembang. Strategi pertumbuhan melalui ekspansi

dengan memperluas daerah pemasaran dan penjualan produk atau dapr

berupa diversifikasi produk.

d. Combination Strategy

Strategi ini tepat digunakan bila industry banyak menghadapi perubahan

lingkungan dengan kecepatan yang tidak sama, tidak mempunyai potensi masa

depan yang sama serta mempunyai arus kas negative.

Untuk pengembangan agropolitan di suatu Kabupaten, startegi

pertumbuhan (growth strategy) merupakan alternatif strstegi yang patut

dipertimbangkan mengingat pembangunan di bidang pertanian terus

berkembang dan pemerintah daerah selalu berusaha mencari solusi dengan

inovasi dan kreativitas yang tinggi untuk meningkatkan produktifitas,

pengolahan hasil yang berkualitas, pemasaran dan penganekaragaman produk

guna meningkatkan daya saing.

B. Sistem Informasi Strategis

Sistem Informasi Strategis adalah dukungan terhadap sistem informasi

komputer yang digunakan pada tinggat organisasi yang mengubah tujuan

operasional,produk jasa,dan hubungan lingkungan untuk membantu organisasi.

Sedangkan menurut Martin (1994), Sistem Informasi Strategis adalah

alat untuk mengimplementasikan strategi dengan menggunakan

informasi,pengolahan informasi dan komunikasi informasi.

Menurut Laudon(1997), Sistem Informasi Strategis adalah sistem

komputer yang digunakan pada setiap tingkatan organisasi yang mengubah

tujuan operasional,produk jasa dan hubungan lingkungan untuk membantu

organisasi memperoleh keunggulan kompetitif.

Sistem Informasi dapat mempengruhi aktifitas bisnis perusahaan secara

keseluruhan sehingga dapat membantu perusahaan dalam persaingan bisnis

dengan perusahaan lainnya.Sistem yang dijalankan tidak hanya dalam lingkup

organisasi itu sendiri,tapi melibatkan pelanggan atau klien,pemasok,dan

pesaing.

Page 12: STRATEGI PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI PUBLIK · memenuhi tugas mata kuliah Manajemen Sistem Informasi Publik dengan judul makalah “Strategi Pengembangan Sistem Informasi Publik”

7

Sistem Informasi dapat dipandang secara strategis yaitu sebagai,

Jaringan Kompetitif Vital (pembaharuan organisasi),dan Invesasi teknologi

untuk membantu mencapai tujuan.

C. Pengembangan Sistem

Pengembangan sistem dapat berarti menyusun suatu sistem yang baru

untuk menggantikan sistem lama secara keseluruhan atau memperbaiki sistem

yang telah ada. Sistem yang lama perlu diperbaiki oleh karena beberapa hal,

yaitu:

a. Muncul problem pada sistem yang lama yang berupa

Ketidakberesan pada sistem yang lama menyebabkan sistem yang lama

tidak dapat beroperasi sesuai harapan.

Pertumbuhan organisasi

Kebutuhan informasi yang semakin luas, volume pengolahan data

semakin meningkat, perubabahan prinsip dalam kebutuhan organisasi

yang menyebabkan sebuah sistem baru harus disusun.

b. Untuk meraih kesempatan

Teknologi komputer berkembang dengan cepat sehingga organisasi

mulai merasakan bahwa teknologi infrmasi perlu digunakan untuk

meningkatkan penyediaan informasi agar dapat mendukung proses

pengambilan keputusan yang akan dilakukan oleh manajemen.

c. Adanya intruksi-intruksi

Sistem baru dibuat karena ada intruksi dari pimpinan ataupun

kekuatan dari luar organisasi, misalnya peraturan pemerintahan.

Pengembangan sistem tentunya harus didukung oleh personal-personal

yang kompeten di bidangnya. Suatu Tim biasanya terdiri dari :

a) Manajer Analis Sistem

b) Ketua Analis Sistem

c) Analis Sistem Senior

d) Analis Sistem Junior

e) Pemrogram Aplikasi Senior

f) Pemrogram Aplikasi Junior

Page 13: STRATEGI PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI PUBLIK · memenuhi tugas mata kuliah Manajemen Sistem Informasi Publik dengan judul makalah “Strategi Pengembangan Sistem Informasi Publik”

8

Jumlah personil Tim di atas diperlukan apabila sistem yang akan

dikembangkan cukup besar. Apabila sistem yang akan dikembangkan kecil,

maka personilnya dapat disesuaikan berdasarkan kebutuhan

Tujuan utama pembangunan/pengembangan sistem informasi adalah

sebagai berikut

a. Menyusun sistem informasi yang memenuhi kebutuhan informasi

organisasi dan kebutuhan dari fungsi operasi organisasi.

b. Menyusun sistem informasi dengan cara yang efisien dan efektif.

c. Mengorganisasikan suatu sistem informasiyang baru yang dapat

menangani semua problem yang terjadi di dalam organisasi.

Prinsip pengembangan sistem informasi yaitu:

a. Sistem yang dikembangkan adalah untuk manajemen.

b. Sistem yang dikembangkan adalah investasi modal yang besar.

c. Sistem yang dikembangkan memerlukan orang yang terdidik.

d. Tahapan kerja dan tugas yang harus dilakukan dalam pengembangan

sistem.

e. Proses pengembangan sistem tidak harus urut.

f. Dokumentasi harus ada untuk pedoman dalam pengembangan sistem.

Beberapa rencana kontrol yang bisa dilakukan da\lam menghadapi

masalah-masalah untuk mengantisipasi risiko kegagalan sistem dalam proses

pembangunan atau pengembangan yaitu:

a) Menggunakan metodologi pengembangan sistem yang standar dan

terdokumentasi dengan baik.

b) Menggunakan peralatan manajemen proyek untuk merencanakan,

mengkoordinasi dan mengamati proyek pengembangan sistem

informasi.

c) Mengajak pemakai (user), manajer dan auditor untuk berpartisipasi

dalam proyek pembangunan/pengembangan sistem.

d) Menguji sistem informasi secara menyeluruh sebelum

mengimplementasikan.

e) Menyusun kontrol untuk melakukan perubahan program secara formal

guna mencegah terjadinya perubahan yang tidak sah.

Page 14: STRATEGI PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI PUBLIK · memenuhi tugas mata kuliah Manajemen Sistem Informasi Publik dengan judul makalah “Strategi Pengembangan Sistem Informasi Publik”

9

Berdasarkan tiga konsep yang dijelaskan diatas, maka dapat dibuat

kesimpulan bahwa Konsep Strategi Pengembangan Sistem adalah

Pengembangan sistem dengan cara menggantikan atau memperbaiki sistem

yang telah ada, dalam rangka mengimpelemtasikan strategi dengan

menggunakan pengolahan informasi, komunikasi informasi, dan teknologi

komputer dalam rangka mencapai tujuan organisasi.

Gambar 2.1 Konsep Strategi Pengembangan Sistem.

2.2 PENDEKATAN SISTEM

Terdapat beberapa pendekatan untuk mengembangkan sistem, yaitu

Pendekatan Klasik, Pendekatan Terstruktur, Pendekatan Dari Bawah Ke Atas,

Pendekatan Dari Atas Ke Bawah.

A. Pendekatan Klasik

Pendekatan Klasik (classical approach) disebut juga dengan

Pendekatan Tradisional (traditional approach) atau Pendekatan Konvensional

(conventional approach). Metodologi Pendekatan Klasik mengembangkan

sistem dengan mengikuti tahapan-tahapan pada System Life Cycle.

Pendekatan ini menekankan bahwa pengembangan akan berhasil bila

mengikuti tahapan pada System Life Cycle.

Permasalahan-permasalahan yang dapat timbul pada Pendekatan

Klasik adalah sebagai berikut:

1) Pengembangan perangkat lunak akan menjadi sulit.

Pendekatan klasik kurang memberikan alat-alat dan teknik-teknik di

dalam mengembangkan sistem dan sebagai akibatnya proses pengembangan

perangkat lunak menjadi tidak terarah dan sulit untuk dikerjakan oleh

pemrogram.

2) Biaya perawatan atau pemeliharaan sistem akan menjadi mahal.

Page 15: STRATEGI PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI PUBLIK · memenuhi tugas mata kuliah Manajemen Sistem Informasi Publik dengan judul makalah “Strategi Pengembangan Sistem Informasi Publik”

10

Mahalnya biaya perawatan pada pendekatan sistem klasik disebabkan

karena dokumentasi sistem yang dikembangkan kurang lengkap dan kurang

terstruktur. Dokumentasi ini merupakan hasil dari alat-alat dan teknik -teknik

yang digunakan. Karena pendekatan klasik kurang didukung oleh alat-alat dan

teknik-teknik, maka dokumentasi menjadi tidak lengkap dan walaupun ada

tetapi strukturnya kurang jelas, sehingga pada waktu pemeliharaan sistem

menjadi kesulitan.

3) Kemungkinan kesalahan sistem besar

Pendekatan klasik tidak menyediakan kepada analis sistem cara untuk

melakukan pengetesan sistem, sehingga kemungkinan kesalahankesalahan

sistem akan menjadi lebih besar.

4) Keberhasilan sistem kurang terjamin

Penekanan dari pendekatan klasik adalah kerja dari personil-personil

pengembang sistem, bukan pada pemakai sistem, padahal sekarang sudah

disadari bahwa dukungan dan pemahaman dari pemakai sistem terhadap

sistem yang sedang dikembangkan merupakan hal yang vital untuk

keberhasilan proyek pengembangan sistem pada akhirnya.

B. Pendekatan Terstruktur

Mulai awal tahun 1970 muncul suatu pendekatan baru disebut dengan

Pendekatan Terstruktur. Pendekatan ini pada dasarnya mencoba menyediakan

kepada analis sistem dengan alat-alat dan teknik-teknik untuk mengembangkan

sistem disamping tetap mengikuti ide dari system life cycle.

Pendekatan terstruktur dilengkapi dengan alat-alat (tools) dan

teknikteknik yang dibutuhkan dalam pengembangan sistem, sehingga hasil

akhir dari sistem yang dikembangkan akan didapatkan sistem yang strukturnya

didefinisikan dengan baik dan jelas. Beberapa metodologi pengembangan

sistem yang terstruktur telah banyak yang diperkenalkan baik dalam bukubuku,

maupun oleh perusahaan-perusahaan konsultan pengembang sistem.

Metodologi ini memperkenalkan penggunaan alat-alat dan teknik-teknik

untuk mengembangkan sistem yang terstruktur.

Konsep pengembangan sistem terstruktur bukan merupakan konsep

yang baru. Teknik perakitan di pabrik-pabrik dan perancangan sirkuit untuk alat-

alat elektronik adalah dua contoh baru konsep ini yang banyak digunakan di

Page 16: STRATEGI PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI PUBLIK · memenuhi tugas mata kuliah Manajemen Sistem Informasi Publik dengan judul makalah “Strategi Pengembangan Sistem Informasi Publik”

11

industri-industri. Konsep ini memang relatif masih baru digunakan dalam

mengembangkan sistem informasi untuk dihasilkan produk sistem yang

memuaskan pemakainya. Melalui pendekatan terstruktur, permasalahan

permasalahan yang kompleks dalam organisasi dapat dipecahkan dan hasil

dari sistem akan mudah untuk dipelihara, fleksibel, lebih memuaskan

pemakainya, mempunyai dokumentasi yang baik, tepat pada waktunya, sesuai

dengan anggaran biayanya, dapat meningkatkan produktivitas dan kualitasnya

akan lebih baik (bebas kesalahan). Keuntungan pendekatan terstruktur :

Mengurangi kerumitan masalah (reduction of complexity).

Konsep mengarah pada sistem yang ideal (focus on ideal).

Standarisasi (standardization).

Orientasi ke masa datang (future orientation).

Mengurangi ketergantungan pada disainer (less reliance on artistry).

Metodologi Pengembangan Sistem

C. Dari Bawah Ke Atas (Bottom-up Approach)

Pendekatan ini dimulai dari level bawah organisasi, yaitu level

operasional dimana transaksi dilakukan. Pendekatan ini dimulai dari perumusan

kebutuhan-kebutuhan untuk menangani transaksi dan naik ke level atas dengan

merumuskan kebutuhan informasi berdasarkan transaksi tersebut. Pendekatan

ini ciri-ciri dari pendekatan klasik. Pendekatan dari bawah ke atas bila

digunakan pada tahap analisis sistem disebut juga dengan istilah data analysis,

karena yang menjadi tekanan adalah data yang akan diolah terlebih dahulu,

informasi yang akan dihasilkan menyusul mengikuti datanya.

D. Pendekatan Dari Atas Ke Bawah (Top-down Approach)

Pendekatan Dari Atas Ke Bawah (Top-down Approach) dimulai dari

level atas organisasi, yaitu level perencanaan strategi. Pendekatan ini dimulai

dengan mendefinisikan sasaran dan kebijaksanaan organisasi. Langkah

selanjutnya dari pendekatan ini adalah dilakukannya analisis kebutuhan

informasi. Setelah kebutuhan informasi ditentukan, maka proses turun ke

pemrosesan transaksi, yaitu penentuan output, input, basis data,

prosedurprosedur operasi dan kontrol. Pendekatan ini juga merupakan ciri-ciri

pendekatan terstruktur. Pendekatan atas-turun bila digunakan pada tahap

Page 17: STRATEGI PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI PUBLIK · memenuhi tugas mata kuliah Manajemen Sistem Informasi Publik dengan judul makalah “Strategi Pengembangan Sistem Informasi Publik”

12

analis sistem disebut juga dengan istilah decision analysis, karena yang

menjadi tekanan adalah informasi yang dibutuhkan untuk pengambilan

keputusan oleh manajemen terlebih dahulu, kemudian data yang perlu diolah

didefinisikan menyusul mengikuti informasi yang dibutuhkan.

E. Pendekatan Sepotong (piecemeal approach)

Pengembangan yang menekankan pada suatu kegiatan/aplikasi tertentu

tanpa memperhatikan posisinya di sistem informasi atau tidak memperhatikan

sasaran organisasi secara global (memperhatikan sasaran dari kegiatan atau

aplikasi itu saja).

Pendekatan Sistem (systems approach) Memperhatikan sistem

informasi sebagai satu kesatuan terintegrasi untuk masing-masing

kegiatan/aplikasinya dan menekankan sasaran organisasi secara global.

F. Pendekatan Sistem menyeluruh (total-system approach)

Pendekatan pengembangan sistem serentak secara menyeluruh,

sehingga menjadi sulit untuk dikembangkan (ciri klasik).

G. Pendekatan Moduler (modular approach)

Pendekatan dengan memecah sistem komplek menjadi modul yang

sederhana, sehingga sistem lebih mudah dipahami dan dikembangkan, tepat

waktu, mudah dipelihara (ciri terstruktur)

H. Lompatan jauh (great loop approach)

Pendekatan yang menerapkan perubahan menyeluruh secara serentak

menggunakan teknologi canggih, sehingga mengandung resiko tinggi, terlalu

mahal, sulit dikembangkan karena terlalu komplek.

I. Pendekatan Berkembang (evolutionary approach)

Pendekatan yang menerapkan teknologi canggih hanya untuk

aplikasiaplikasi yang memerlukan saja dan terus dikembangkan untuk periode

berikutnya mengikuti kebutuhan dan teknologi yang ada.

Page 18: STRATEGI PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI PUBLIK · memenuhi tugas mata kuliah Manajemen Sistem Informasi Publik dengan judul makalah “Strategi Pengembangan Sistem Informasi Publik”

13

2.3 METODELOGI PENGEMBANGAN SISTEM DAN PERANGKAT

Metodologi adalah kesatuan metode-metode, prosedur-prosedur,

konsep-konsep pekerjaan, aturan-aturan, postulat-postulat yang digunakan oleh

suatu ilmu pengetahuan, seni atau disiplin lainnya. Metode adalah suatu cara,

teknik yang sistematik untuk mengerjakan sesuatu.

Metodologi pengembangan sistem berarti metode-metode, prosedur-

prosedur, konsep konsep pekerjaan, aturan-aturan untuk mengembangkan

suatu sistem informasi. Berikut beberapa metode pengembangan sistem:

1. Metode System Development Life Cycle (SDLC)

Model SDLC atau Sekuensial Linier sering disebut juga Model Air

Terjun. Model ini mengusulkan sebuah pendekatan perkembangan perangkat

lunak yang sistematik dan sekunsial yang dimulai pada tingkat dan kemajuan

sistem pada seluruh analisis, desain, kode, pengujian, dan pemeliharaan

Model ini disusun bertingkat, setiap tahap dalam model ini dilakukan

berurutan, satu sebelum yang lainnya. Model ini biasanya digunakan untuk

membuat sebuah software dalam skala besar dan yang akan dipakai dalam

waktu yang lama. Sangat cocok untuk pengembangan sistem yang besar.

Tidak sesuai atau tidak terlalu disarankan untuk small scale project, karena:

Resource intensive.

Tidak fleksibel.

Sulit untuk aplikasi dengan perubahan cara pengambilan keputusan

yang cepat.

Tahapan-tahapan (SDLC):

Gambar 2.2 Tahapan-Tahapan SDLC

Page 19: STRATEGI PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI PUBLIK · memenuhi tugas mata kuliah Manajemen Sistem Informasi Publik dengan judul makalah “Strategi Pengembangan Sistem Informasi Publik”

14

a) Fase Perencanaan Sistem

Gambar 2.3 Fase Perenacaan Sistem

Dalam tahapan ini dibentuk suatu struktur kerja strategis yang luas dan

pandangan sistem informasi baru yang jelas yang akan memenuhi kebutuhan-

kebutuhan pemakai informasi. Proyek sistem dievaluasi dan dipisahkan

berdasarkan prioritasnya. Proyek dengan prioritas tertinggi akan dipilih untuk

pengembangan. Penyediaan sumber daya baru dan penyediaan dana untuk

pengembangan sistem. Rencana kerja yang matang juga disusun untuk

menjalankan tahapan-tahapan lainnya. Tahapan Fase Perencanaan Sistem :

Mendefinisikan Masalah

Mengkonfirmasikan kelayakan proyek

Membuat jadwal proyek

Menentukan staff yang terlibat dalam proyek

Memulai proses pengembangan proyek

Hasil dari tahapan ini adalah : Langkah-langkah detail rencana kerja dan

penugasan untuk anggota tim.

b) Fase Analisis Sistem

Gambar 2.4 Fase Analisis Sistem

Dilakukan proses penilaian, identifikasi dan evaluasi komponen dan

hubungan timbal-balik yang terkait dalam pengembangan system: definisi

masalah, tujuan, kebutuhan, prioritas dan kendala-kendala system,

Page 20: STRATEGI PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI PUBLIK · memenuhi tugas mata kuliah Manajemen Sistem Informasi Publik dengan judul makalah “Strategi Pengembangan Sistem Informasi Publik”

15

ditambah identifikasi biaya, keuntungan dan estimasi jadwal untuk solusi

yang berpotensi.

Fase analisis sistem adalah fase profesional sistem melakukan kegiatan

analisis sistem.

Laporan yang dihasilkan menyediakan suatu landasan untuk membentuk

suatu tim proyek sistem dan memulai fase analisis sistem.

Tim proyek sistem memperoleh pengertian yang lebih jelas tentang alasan

untuk mengembangkan suatu sistem baru.

Ruang lingkup analisis sistem ditentukan pada fase ini. Profesional sistem

mewawancarai calon pemakai dan bekerja dengan pemakai yang

bersangkutan untuk mencari penyelesaian masalah dan menentukan

kebutuhan pemakai.

Beberapa aspek sistem yang sedang dikembangkan mungkin tidak

diketahui secara penuh pada fase ini, jadi asumsi kritis dibuat untuk

memungkinkan berlanjutnya siklus hidup pengembangan sistem.

Pada akhir fase analisis sistem, laporan analisis sistem disiapkan. Laporan

ini berisi penemuan-penemuan dan rekomendasi. Bila laporan ini

disetujui,tim proyek sistem siap untuk memulai fase perancangan sistem

secara umum. Bila laporan tidak disetujui, tim proyek sistem harus

menjalankan analisis tambahan sampai semua peserta setuju.

Secara singkatnya, tahapan-tahapan pada Fase Analisa :

Mengumpulkan informasi

Mendefinisikan kebutuhan - kebutuhan sistem

Membangun prototipe yang sesuai atau memenuhi kebutuhan sistem

Menentukan prioritas kebutuhan sistem

Membuat prototipe atas prioritas dan melakukan evaluasi terhadap

alternatif yang dipilih

Mereview rekomendasi terhadap pihak manajemen

Page 21: STRATEGI PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI PUBLIK · memenuhi tugas mata kuliah Manajemen Sistem Informasi Publik dengan judul makalah “Strategi Pengembangan Sistem Informasi Publik”

16

c) Fase Perancangan

Gambar 2.5 Fase Perancangan/Design

Perancangan Sistem secara Umum

Dibentuk alternatif-alternatif perancangan konseptual untuk pandangan

pemakai. Alternatif ini merupakan perluasan kebutuhan pemakai. Alternatif

perancangan konseptual memungkinkan manajer dan pemakai untuk memilih

rancangan terbaik yang cocok untuk kebutuhan mereka.

Pada fase ini analis sistem mulai merancang proses dengan

mengidentifikasikan laporan-laporan dan output yang akan dihasilkan oleh

sistem yang diusulkan. Data masing-masing laporan ditentukan. Biasanya,

perancang sistem membuat sketsa form atau tampilan yang mereka harapkan

bila sistem telah selesai dibentuk. Sketsa ini dilakukan pada kertas atau pada

tampilan komputer.

Akhir fase perancangan sistem secara umum menyediakan point utama

untuk keputusan investasi. Oleh sebab itu dalam fase evaluasi dan seleksi

sistem ini nilai kualitas sistem dan biaya/keuntungan dari laporan dengan

proyek system dinilai secara hati-hati dan diuraikan dalam laporan evaluasi dan

seleksi sistem.

Jika tak satupun altenatif perancangan konseptual yang dihasilkan pada

fase perancangan sistem secara umum terbukti dapat dibenarkan, maka semua

altenatif akan dibuang. Biasanya, beberapa alternatif harus terbukti dapat

dibenarkan, dan salah satunya dengan nilai tertinggi dipilih untuk pekerjaan

akhir. Bila satu alternatif perancangan sudah dipilih, maka akan dibuatkan

rekomendasi untuk sistem ini dan dibuatkan jadwal untuk perancangan

detailnya.

Page 22: STRATEGI PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI PUBLIK · memenuhi tugas mata kuliah Manajemen Sistem Informasi Publik dengan judul makalah “Strategi Pengembangan Sistem Informasi Publik”

17

Perancangan Sistem secara Detail

Pada fase ini semua komponen dirancang dan dijelaskan secara detail.

Perencanaan output (layout) dirancang untuk semua layar, form-form tertentu

dan laporan-laporan yang dicetak. Semua output direview dan disetujui oleh

pemakai dan didokumentasikan.

Berdasarkan perancangan output dan input, proses-proses dirancang

untuk mengubah input menjadi output. Transaksi-transaksi dicatat dan

dimasukkan secara online atau batch. Macam-macam model dikembangkan

untuk mengubah data menjadi informasi. Prosedur ditulis untuk membimbing

pemakai dan pesonel operasi agar dapat bekerja dengan sistem yang sedang

dikembangkan.

Database dirancang untuk menyimpan dan mengakses data. Kendali-

kendali yang dibutuhkan untuk melindungi sistem baru dari macam-macam

ancaman dan error ditentukan.

Pada akhir fase ini, laporan rancangan sistem secara detail dihasilkan.

Laporan ini mungkin berisi beribu-ribu dokumen dengan semua spesifikasi

untuk masing-masing rancangan sistem yang terintegrasi menjadi satu

kesatuan. Laporan ini dapat juga dijadikan sebagai buku pedoman yang

lengkap untuk merancang, membuat kode dan menguji sistem; instalasi

peralatan; pelatihan; dan tugas-tugas implementasi lainnya.

d) Fase Implementasi Sistem

Gambar 2.6 Fase Implementasi Sistem

Sistem siap untuk dibuat dan diinstalasi. Sejumlah tugas harus

dikoordinasi dan dilaksanakan untuk implementasi sistem baru. Laporan

implementasi yang dibuat pada fase ini ada dua bagian, yaitu:

Page 23: STRATEGI PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI PUBLIK · memenuhi tugas mata kuliah Manajemen Sistem Informasi Publik dengan judul makalah “Strategi Pengembangan Sistem Informasi Publik”

18

1. Rencana implementasi dalam bentuk Gantt Chart atau Program and

Evaluation Review Technique (PERT) Chart.

2. Penjadwalan proyek dan teknik manajemen. Bagian kedua adalah

laporan yang menerangkan tugas penting untuk melaksanakan

implementasi sistem, seperti : Pengembangan perangkat lunak,

Persiapan lokasi peletakkan sistem, Instalasi peralatan yang digunakan,

dan Pengujian Sistem.

e) Fase Support/Dukungan

Gambar 2.7 Fase Support/Dukungan

Memelihara Sistem

Memperbaiki Sistem

Mendukung Pengguna

Kelebihan dan Kekurangan pada pendekatan Metode System

Development Life Cycle (SDLC) atau waterfall atau ari terjun yaitu:

Kelebihan

a. Mudah diaplikasikan.

b. Memberikan template tentang metode analisis, desain, pengkodean,

pengujian, dan pemeliharaan.

Kekurangan

a. Jarang sekali proyek riil mengikuti aliran sekuensial yang dianjurkan

model karena model ini bisa melakukan itersi tidak langsung.

b. Pelanggan sulit untuk menyatakan kebutuhan secara eksplisit sehingga

sulit untuk megakomodasi ketidakpastian pada saat awal proyek.

Page 24: STRATEGI PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI PUBLIK · memenuhi tugas mata kuliah Manajemen Sistem Informasi Publik dengan judul makalah “Strategi Pengembangan Sistem Informasi Publik”

19

c. Pelanggan harus bersikap sabar karena harus menunggu sampai akhir

proyrk dilalui. Sebuah kesalahan jika tidak diketahui dari awal akan

menjadi masalah besar karenaharus mengulang dari awal.

d. Pengembang sering malakukan penundaan yang tidak perlu karena

anggota tim proyek harus menunggu tim lain untuk melengkapi tugas

karena memiliki ketergantungan hal ini menyebabkan penggunaan

waktu tidak efesien.

e. Persyaratan sistem "terkunci " setelah ditentukan (tidak dapat berubah).

f. Keterlibatan pengguna terbatas (hanya dalam fase analisa kebutuhan

sistem).

g. Terlalu banyak fokus pada fase SDLC yang dapat merugikan praktek-

praktek pengembangan sistem informasi.

2. Model Prototyping

Prototyping adalah proses iterative dalam pengembangan sistem

dimana requirement diubah ke dalam sistem yang bekerja (working system)

yang secara terus menerus diperbaiki melalui kerjasama antara user dan

analis. Prototype juga bisa dibangun melalui beberapa tool pengembangan

untuk menyederhanakan proses.

Gambar 2.8 Prototyping Methodology

Page 25: STRATEGI PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI PUBLIK · memenuhi tugas mata kuliah Manajemen Sistem Informasi Publik dengan judul makalah “Strategi Pengembangan Sistem Informasi Publik”

20

Tahapan-tahapan Model Prototyping

1) Pengumpulan Kebutuhan

Pelanggan dan pengembang bersama-sama mendefinisikan format

seluruh perangkat lunak, mengidentifikasikan semua kebutuhan, dan garis

besar sistem yang akan dibuat.

2) Membangun Prototyping

Membangun prototyping dengan membuat perancangan sementara

yang berfokus pada penyajian kepada pelanggan (misalnya dengan membuat

input dan format output).

3) Menggunakan Sistem

Evaluasi ini dilakukan oleh pelanggan apakah prototyping yang sudah

dibangun sudah sesuai dengan keinginann pelanggan.

4) Mengkodekan Sistem

Dalam tahap ini prototyping yang sudah di sepakati diterjemahkan ke

dalam bahasa pemrograman yang sesuai.

5) Menguji Sistem

Setelah sistem sudah menjadi suatu perangkat lunak yang siap pakai,

harus dites dahulu sebelum digunakan. Pengujian ini dilakukan dengan White

Box, Black Box, Basis Path, pengujian arsitektur dan lain-lain.

6) Evaluasi Sistem

Pelanggan mengevaluasi apakah sistem yang sudah jadi sudah sesuai

dengan yang diharapkan.

7) Evaluasi Protoptyping

Perangkat lunak yang telah diuji dan diterima pelanggan siap untuk

digunakan.

Kelebihan dan Kekurangan Model Prototyping, yaitu:

Kelebihan

a) Prototype melibatkan user dalam analisa dan desain.

b) Punya kemampuan menangkap requirement secara konkret.

c) Digunakan untuk memperluas SDLC.

Kekurangan

a) Proses analisis dan perancangan terlalu singkat.

b) Mengesampingkan alternatif pemecahan masalah.

Page 26: STRATEGI PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI PUBLIK · memenuhi tugas mata kuliah Manajemen Sistem Informasi Publik dengan judul makalah “Strategi Pengembangan Sistem Informasi Publik”

21

c) Bisanya kurang fleksible dalam mengahdapi perubahan.

d) Protitype yang dihasilkan tidak selamanya mudah dirubah dan cepat

selesai.

3. Model RAD (Rapid Application Development)

RAD adalah metodologi untuk mengurangi desain dan implementasi,

penggabungan beberapa metode atau teknik terstruktur. RAD menggunakan

metode prototyping dan teknik terstruktur lainnya untuk menentukan kebutuhan

user dan perancangan sistem informasi selain itu RAD menekankan siklus

perkembangan dalam waktu yang singkat (60 sampai 90 hari) dengan

pendekatan konstruksi berbasis komponen.

Gambar 2.9 RAD Life Cycle

Tahapan-tahapan Model RAD

1) Bussiness Modelling

Fase ini untuk mencari aliran informasi seperti: informasi

mengendalikan proses bisnis, di mana informasi digunakan, siapa yang

memprosenya, dan informasi apa yang dimunculkan.

2) Testing and Turnover

Karena menggunakan kembali komponen yang telah ada, maka akan

mengurangi waktu pengujian. Tetapi komponen baru harus diuji dan semua

interface harus dilatih secara penuh.

Page 27: STRATEGI PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI PUBLIK · memenuhi tugas mata kuliah Manajemen Sistem Informasi Publik dengan judul makalah “Strategi Pengembangan Sistem Informasi Publik”

22

3) Aplication Generation

Selain menggunakan bahasa pemrograman generasi ketiga, RAD juga

memakai komponen program yang telah ada atau menciptakan komponen yang

bisa dipakai lagi. Alat-alat baantu bisa dipakai untuk memfasilitasi konstruksi

perangkat lunak.

4) Process Modelling

Aliran informasi pada fase data modelling ditransformasikan untuk

mendapatkan aliran informasi yang diperlukan pada implementasi fungsi bisnis.

Pemrosesan diciptakan untuk menambah, memodifikasi, menghapus, atu

mendapatkan kembali objek data tertentu.

5) Data Modelling

Fase ini menjelaskan objek data yang dibutuhkan dalam proyek.

Karakteristik (atribut) masing-masing data diidentifikasikan dan hubungan antar

objek didefinisikan.

Kelebihan dan Kekurangan Model RAD (Rapid Application

Development) :

Kelebihan

a) RAD mengikuti tahapan pengembangan sistem sepeti umumnya, tetapi

mempunyai kemampuan untuk menggunakan kembali komponen yang ada

(reusable object).

b) Setiap fungsi dapat dimodulkan dalam waktu tertentu dan dapat

dibicarakan oleh tim RAD yang terpisah dan kemudian diintegrasikan

sehingga waktunya lebih efesien.

Kekurangan

a) Tidak cocok untuk proyek skala besar

b) Proyek bisa gagal karena waktu yang disepakati tidak dipenuhi.

c) Sistem yang tidak bisa dimodularisasi tidak cocok untuk model ini.

d) Resiko teknis yang tinggi juga kurang cocok untuk model ini.

Page 28: STRATEGI PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI PUBLIK · memenuhi tugas mata kuliah Manajemen Sistem Informasi Publik dengan judul makalah “Strategi Pengembangan Sistem Informasi Publik”

23

4. Data Oriented Methodologies

Metodologi ini menekankan pada karakteristik dari data yang akan

diproses. Dikelompokkan ke dalam dua kelas, yaitu :

1) Data flow oriented methodologies.

Sistem secara logika dapat digambarkan secara logika dari arus data

dan hubungan antar fungsinya di dalam modul-modul di sistem. Yang termasuk

dalam metodologi ini adalah SADT (Structured Analysis and Design

Techniques), Composite Design, SSAD (Structured System Analysis and

Design).

2) Data Structured oriented methodologies

Metodologi ini menekankan struktur dari input dan output di sistem.

Yang termasuk dalam metodologi ini adalah JSD (Jackson’s System

Development), W/O (Warnier/Orr).

5. JAD (Joint Appplication Development/Design).

JAD merupakan suatu kerjasama yang terstruktur antara pemakai atau

pengguna sistem informasi, manajer dan ahli analisis sistem informasi, yang

membutuhkan beberapa hari sesi workgroup secara intensif, dengan tujuan

untuk menentukan dan menjabarkan atau menjabarkan persyaratan sistem,

permintaan pemakai, dan teknik yang dibuthkan dan unsur rancangan

eksternal.

Kelebihan :

a) Penerapan JAD jika pengembang dan user bekerjasama dalam satu tim

akan sangat mendukung penerapan prototyping.

b) Penentuan keperluan oleh sekumpulan pemegang saham.

c) Melibatkan kerjasama tim proyek, pengguna dan pengurusan.

d) Memberikan dukungan yang besar dan penerimaan sistem yang baru

dapat menghasilkan sistem dengan kualitas yang lebih tinggi.

e) Dapat mengurangi scope creep hingga 50%.

f) Keterlibatan banyak user akan memudahkan proses implementasi

sistem baru dengan biaya training yang lebih rendah.

Kekurangan :

a) Dana yang diperlukan untuk membangun sistem lebih mahal

Page 29: STRATEGI PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI PUBLIK · memenuhi tugas mata kuliah Manajemen Sistem Informasi Publik dengan judul makalah “Strategi Pengembangan Sistem Informasi Publik”

24

b) Dalam analisa sistem akan memakan waktu yang lebih lama, karena

sangat sulit untuk mendapatkan waktu dan ketersediaan user dalam

forum diskusi JAD

c) Pendekatan JAD memiliki banyak masalah yang disebabkan oleh

proses kelompok membuat seseorang yang mendominasi forum,

sedangkan yang lainnya akan menjadi “penonton” saja dan tidak

memberikan kontribusi dalam pembahasan (analisa sistem)

Waktu Penggunaan Teknik Joint Application Development (JAD) cocok

digunakan untuk proyek yang mmbutuhkan teknik analisis dan perancangan

sistem dengan menekankan pengembangan partisipasi antara system owners,

users, designer, dan builders.

6. Agile Methodologies

Agile Model adalah suatu metode konvensional untuk membangun

berbagai jenis perangkat lunak dan berbagai macam tipe proyek

pengembangan perangkat lunak, yang dapat melakukan pengiriman atau

penyampaian hasil dari implementasi sistem melalui perangkat lunak dengan

cepat. Tiga prinsip kuncil dalam Agile Methodologies yaitu adaptif daripada

prediksi, tekankan orang daripada peran, dan self-adaptif proses.

Tahapan Agile Model, yaitu Perencanaan, Requirements analysis,

Design, Coding, Testing, dan Dokumentasi.

Kelebihan Agile Model

a) Meningkatkan rasio kepuasan pelanggan.

b) Bisa melakukan review pelanggan mengenai software yang dibuat lebih

awal.

c) Mengurangi resiko kegagalan implementasi software dari non-teknis.

d) Besar kerugian baik secara material atau imaterial tidak terlalu besar

jiak terjadi kegagalan.

Kelemahan Agile Model: Dokumentasi harus cukup detail agar fase

selanjutnya dapat berjalan dengan baik.

Waktu Penggunaan, Metode Agile cocok untuk proyek yang

memberikan kepuasan pelanggan karena resiko kegagalan yang kecil dan lebih

cepat dalam penyelesaian software serta perubahan yang cepat dari software

yang dibangun untuk meningkatkan kualitas software yang lebih baik.

Page 30: STRATEGI PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI PUBLIK · memenuhi tugas mata kuliah Manajemen Sistem Informasi Publik dengan judul makalah “Strategi Pengembangan Sistem Informasi Publik”

25

7. Metode Outsoucing

Outsourcing merupakan salah satu metode pengelolaan teknologi

informasi dengan cara memindahkan pengelolaannya pada pihak lain, yang

tujuan akhirnya adalah efektivitas dan efisiensi kerja. Metode ini seringkali juga

disamakan dengan metode lain seperti: sub kontrak, supplier, proyek atau

istilah lain yang berbeda-beda dilapangan, namun pada dasarnya adalah sama,

yaitu pemindahan layanan kepada pihak lain.

Kelebihan

a) Manajemen TI yang lebih baik, TI dikelola oleh pihak luar yang telah

berpengalaman dalam bidangnya, dengan prosedur dan standar operasi

yang terus menerus dikembangkan.

b) Fleksibiltas untuk meresponse perubahan TI yang cepat, perubahan

arsitektur TI berikut sumberdayanya lebih mudah dilakukan

c) Akses pada pakar TI yang lebih baik.

d) Fokus pada inti bisnis, perusahaan tidak perlu memikirkan bagaimana

sistem TI-nya bekerja

Kekurangan

a) Terdapat kekhawatiran tentang keamanan sistem informasi karena

adanya peluang penyalahgunaan sistem informasi oleh vendor,

misalnya pembajakan atau pembocoran informasi perusahaan

b) Ada peluang sistem informasi yang dikembangkan tidak sesuai dengan

kebutuhan perusahaan dikarenakan vendor tidak memahami kebutuhan

sistem dalam perusahaan tersebut.

c) Transfer knowledge terbatas karena pengembangan sistem informasi

sepenuhnya dilakukan oleh vendor.

d) Relatif sulit melakukan perbaikan dan pengembangan sistem informasi

karena pengembangan perangkat lunak dilakukan oleh vendor,

sedangkan perusahaan umumnya hanya terlibat sampai rancangan

kebutuhan sistem.

e) Dapat terjadi ketergantungan kepada konsultan.

f) Resiko tidak kembalinya investasi yang telah dikeluarkan apabila terjadi

ketidakcocokan sistem informasi yang dikembangkan.

Page 31: STRATEGI PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI PUBLIK · memenuhi tugas mata kuliah Manajemen Sistem Informasi Publik dengan judul makalah “Strategi Pengembangan Sistem Informasi Publik”

26

2.4 LANGKAH-LANGKAH STARTEGI PENGEMBANGAN

Bila dalam operasi sistem yang sudah dikembangkan masih timbul

permasalahan-permasalahan yang tidak dapat diatasi dalam tahap

pemeliharaan sistem, maka perlu dikembangkan kembali suatu sistem untuk

mengatasinya dan proses ini kembali ke proses yang pertama. Siklus ini

disebut dengan Siklus Hidup suatu Sistem. Siklus Hidup Pengembangan

Sistem dapat didefinisikan sebagai serangkaian aktivitas yang dilaksanakan

oleh profesional dan pemakai sistem informasi untuk mengembangkan dan

mengimplementasikan sistem informasi. Siklus hidup pengembangan sistem

informasi saat ini terbagi atas enam fase,

yaitu :

a) Perencanaan sistem

b) Analisis sistem

c) Perancangan sistem secara umum / konseptual

d) Evaluasi dan seleksi sistem

e) Perancangan sistem secara detail

f) Pengembangan Perangkat Lunak dan Implementasi sistem

g) Pemeliharaan / Perawatan Sistem

Gambar 2.10 Langkah Strategi Pengembangan Sistem

Page 32: STRATEGI PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI PUBLIK · memenuhi tugas mata kuliah Manajemen Sistem Informasi Publik dengan judul makalah “Strategi Pengembangan Sistem Informasi Publik”

27

A. Fase Perencanaan Sistem

Dalam fase perencanaan sistem :

Dibentuk suatu struktur kerja strategis yang luas dan pandangan system

informasi baru yang jelas yang akan memenuhi kebutuhan-kebutuhan

pemakai informasi.

Proyek sistem dievaluasi dan dipisahkan berdasarkan prioritasnya.

Proyek dengan prioritas tertinggi akan dipilih untuk pengembangan.

Sumber daya baru direncanakan untuk, dan dana disediakan untuk

mendukung pengembangan sistem.

Selama fase perencanaan sistem, dipertimbangkan :

Faktor-faktor kelayakan (feasibility factors) yang berkaitan dengan

kemungkinan berhasilnya sistem informasi yang dikembangkan dan

digunakan.

faktor-faktor strategis (strategic factors) yang berkaitan dengan

pendukung sistem informasi dari sasaran bisnis dipertimbangkan untuk

setiap proyek yang diusulkan. Nilai-nilai yang dihasilkan dievaluasi untuk

menentukan proyek sistem mana yang akan menerima prioritas yang

tertinggi.

Tabel 2.1 Faktor Kelayakan dan Strategis

Faktor Kelayakan Faktor Strategis

Kelayakan Teknis Produktivitas

Kelayakan Ekonomis Diferensiasi

Kelayakan Legal Manajemen

Kelayakan Operasional

Kelayakan Rencana

Suatu sistem yang diusulkan harus layak, yaitu sistem ini harus

memenuhi kriteria-kriteria sebagai berikut :

Kelayakan teknis untuk melihat apakah sistem yang diusulkan dapat

dikembangkan dan diimplementasikan dengan menggunakan teknologi

yang ada atau apakah teknologi yang baru dibutuhkan.

Page 33: STRATEGI PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI PUBLIK · memenuhi tugas mata kuliah Manajemen Sistem Informasi Publik dengan judul makalah “Strategi Pengembangan Sistem Informasi Publik”

28

Kelayakan ekonomis untuk melihat apakah dana yang tersedia cukup

untuk mendukung estimasi biaya untuk sistem yang diusulkan. Kelayakan

legal untuk melihat apakah ada konflik antara sistem yang sedang

dipertimbangkan dengan kemampuan perusahaan untuk melaksanakan

kewajibannya secara legal.

Kelayakan operasional untuk melihat apakah prosedur dan keahlian

pegawai yang ada cukup untuk mengoperasikan sistem yang diusulkan

atau apakah diperlukan penambahan/pengurangan prosedur dan keahlian.

Kelayakan rencana berarti bahwa sistem yang diusulkan harus telah

beroperasi dalam waktu yang telah ditetapkan.

Selain kelayakan, proyek sistem yang diusulkan harus mendukung

faktor-faktor strategis,seperti:

Produktivitas mengukur jumlah output yang dihasilkan oleh input yang

tersedia. Tujuan produktivitas adalah mengurangi atau menghilangkan\

biaya tambahan yang tidak berarti. Produktivitas ini dapat diukur dengan

rasio antara biaya yang dikeluarkan dengan jumlah unit yang dihasilkan.

Diferensiasi mengukur bagaimana suatu perusahaan dapat menawarkan

produk atau pelayanan yang sangat berbeda dengan produk dan

pelayanan dari saingannya. Diferensiasi dapat dicapai dengan

meningkatkan kualitas, variasi, penanganan khusus, pelayanan yang lebih

cepat, dan biaya yang lebih rendah.

Manajemen melihat bagaimana sistem informasi menyediakan informasi

untuk menolong manajer dalam merencanakan, mengendalikan dan

membuat keputusan. Manajemen ini dapat dilihat dengan adanya

laporanlaporan tentang efisiensi produktivitas setiap hari.

B. Fase Analisis Sistem

Dalam fase ini :

Dilakukan proses penilaian, identifikasi dan evaluasi komponen dan

hubungan timbal-balik yang terkait dalam pengembangan sistem;

definisi masalah, tujuan, kebutuhan, prioritas dan kendala-kendala

sistem; ditambah identifikasi biaya, keuntungan dan estimasi jadwal

untuk solusi yang berpotensi.

Page 34: STRATEGI PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI PUBLIK · memenuhi tugas mata kuliah Manajemen Sistem Informasi Publik dengan judul makalah “Strategi Pengembangan Sistem Informasi Publik”

29

Fase analisis sistem adalah fase profesional sistem melakukan kegiatan

analisis sistem.

Laporan yang dihasilkan menyediakan suatu landasan untuk

membentuk suatu tim proyek sistem dan memulai fase analisis sistem.

Tim proyek sistem memperoleh pengertian yang lebih jelas tentang

alasan untuk mengembangkan suatu sistem baru.

Ruang lingkup analisis sistem ditentukan pada fase ini. Profesional

sistem mewawancarai calon pemakai dan bekerja dengan pemakai

yang bersangkutan untuk mencari penyelesaian masalah dan

menentukan kebutuhan pemakai.

Beberapa aspek sistem yang sedang dikembangkan mungkin tidak

diketahui secara penuh pada fase ini, jadi asumsi kritis dibuat untuk

memungkinkan berlanjutnya siklus hidup pengembangan sistem.

Pada akhir fase analisis sistem, laporan analisis sistem disiapkan.

Laporan ini berisi penemuan-penemuan dan rekomendasi. Bila laporan

ini disetujui, tim proyek sistem siap untuk memulai fase perancangan

sistem secara umum. Bila laporan tidak disetujui, tim proyek sistem

harus menjalankan analisis tambahan sampai semua peserta setuju.

C. Fase Perancangan Sistem secara umum/konseptual

Perancangan sistem merupakan tahap setelah analisis dari Siklus

Hidup Pengembangan Sistem, di dalamnya terdapat pendefinisian dari

kebutuhan kebutuhan fungsional, Persiapan untuk rancang bangun

implementasi, Menggambarkan bagaimana suatu sistem dibentuk yang dapat

berupa penggambaran, perencanaan dan pembuatan sketsa atau pengaturan

dari beberapa elemen yang terpisah ke dalam satu kesatuan yang utuh dan

berfungsi, termasuk mengkonfirmasikan.

Tujuan dari perancangan sistem yaitu:

a) Untuk memenuhi kebutuhan para pemakai sistem.

b) Untuk memberikan gambaran yang jelas dan rancang bangun yang

lengkap kepada pemrogram komputer dan ahli-ahli teknik lainnya yang

terlibat.

Sasaran Perancangan Sistem:

a) Harus berguna, mudah dipahami dan mudah digunakan

Page 35: STRATEGI PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI PUBLIK · memenuhi tugas mata kuliah Manajemen Sistem Informasi Publik dengan judul makalah “Strategi Pengembangan Sistem Informasi Publik”

30

b) Harus dapat mendukung tujuan utama perusahaan

c) Harus efisien dan efektif untuk dapat mendukung pengolahan transaksi,

pelaporan manajemen dan mendukung keputusan yang akan dilakukan

oleh manajemen, termasuk tugas-tugas yang lainnya yang tidak dilakukan

oleh komputer.

d) Harus dapat mempersiapkan rancang bangun yang terinci untuk masing-

masing komponen dari sistem informasi yang meliputi data dan informasi,

simponan data, metode-metode, prosedur-prosedur, orang orang,

perangkat keras, perangkat lunak dan pengendalian intern.

Dalam Fase ini :

Dibentuk alternatif-alternatif perancangan konseptual untuk pandangan

pemakai. Alternatif ini merupakan perluasan kebutuhan pemakai. Alternatif

perancangan konseptual memungkinkan manajer dan pemakai untuk

memilih rancangan terbaik yang cocok untuk kebutuhan mereka.

Pada fase ini analis sistem mulai merancang proses dengan

mengidentifikasikan laporan-laporan dan output yang akan dihasilkan oleh

sistem yang diusulkan. Data masing-masing laporan ditentukan. Biasanya,

perancang sistem membuat sketsa form atau tampilan yang mereka

harapkan bila sistem telah selesai dibentuk. Sketsa ini dilakukan pada

kertas atau pada tampilan komputer.

Jadi, perancangan sistem secara umum berarti untuk menerangkan

secara luas bagaimana setiap komponen perancangan sistem tentang output,

input, proses, kendali, database dan teknologi akan dirancang. Perancangan

sistem ini juga menerangkan data yang akan dimasukkan, dihitung atau

disimpan. Perancang sistem memilih struktur file dan alat penyimpanan seperti

disket, pita magnetik, disk magnetik atau bahkan filefile dokumen. Prosedur-

prosedur yang ditulis menjelaskan bagaimana data diproses untuk

menghasilkan output.

D. Fase Evaluasi dan Seleksi Sistem

Akhir fase perancangan sistem secara umum menyediakan point utama

untuk keputusan investasi. Oleh sebab itu dalam fase evaluasi dan seleksi

sistem ini nilai kualitas sistem dan biaya/keuntungan dari laporan dengan

Page 36: STRATEGI PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI PUBLIK · memenuhi tugas mata kuliah Manajemen Sistem Informasi Publik dengan judul makalah “Strategi Pengembangan Sistem Informasi Publik”

31

proyek sistem dinilai secara hati-hati dan diuraikan dalam laporan evaluasi dan

seleksi sistem.

Jika tak satupun altenatif perancangan konseptual yang dihasilkan pada

fase perancangan sistem secara umum terbukti dapat dibenarkan, maka semua

altenatif akan dibuang. Biasanya, beberapa alternatif harus terbukti dapat

dibenarkan, dan salah satunya dengan nilai tertinggi dipilih untuk pekerjaan

akhir. Bila satu alternatif perancangan sudah dipilih, maka akan dibuatkan

rekomendasi untuk sistem ini dan dibuatkan jadwal untuk perancangan

detailnya.

E. Fase Perancangan Sistem secara Detail/Fungsional

Fase perancangan sistem secara detail menyediakan spesifikasi untuk

perancangan secara konseptual. Pada fase ini semua komponen dirancang

dan dijelaskan secara detail.

Perencanaan output (layout) dirancang untuk semua layar, form-form

tertentu dan laporan-laporan yang dicetak. Semua output direview dan disetujui

oleh pemakai dan didokumentasikan. Semua input ditentukan dan format input

baik untuk layar dan form-form biasa direview dan disetujui oleh pemakai dan

didokumentasikan.

Berdasarkan perancangan output dan input, proses-proses dirancang

untuk mengubah input menjadi output. Transaksi-transaksi dicatat dan

dimasukkan secara online atau batch. Macam-macam model dikembangkan

untuk mengubah data menjadi informasi. Prosedur ditulis untuk membimbing

pemakai dan pesonel operasi agar dapat bekerja dengan sistem yang sedang

dikembangkan.

Database dirancang untuk menyimpan dan mengakses data. Kendali-

kendali yang dibutuhkan untuk melindungi sistem baru dari macam-macam

ancaman dan error ditentukan. Pada beberapa proyek sistem, teknologi baru

dan berbeda dibutuhkan untuk merancang kemampuan tambahan macam-

macam komputer, peralatan dan jaringan telekomunikasi. Pada akhir fase ini,

laporan rancangan sistem secara detail dihasilkan. Laporan ini mungkin berisi

beribu-ribu dokumen dengan semua spesifikasi untuk masing-masing

rancangan sistem yang terintegrasi menjadi satu kesatuan. Laporan ini dapat

juga dijadikan sebagai buku pedoman yang lengkap untuk merancang,

Page 37: STRATEGI PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI PUBLIK · memenuhi tugas mata kuliah Manajemen Sistem Informasi Publik dengan judul makalah “Strategi Pengembangan Sistem Informasi Publik”

32

membuat kode dan menguji sistem; instalasi peralatan; pelatihan; dan tugas-

tugas implementasi lainnya.

Meskipun sejumlah orang telah me-review dan menyetujui setiap

komponen rancangan sistem, review terhadap rancangan sistem secara detail

harus dilakukan kembali secara menyeluruh dan lengkap oleh pemakai sistem

dan personel manajemen, sedangkan profesional sistem mungkin tidak terlibat

dalam kegiatan ini.

Tujuan dilakukannya review secara menyeluruh ini adalah untuk

menemukan error dan kekurangan rancangan sebelum implementasi dimulai.

Jika error dan kekurangan atau sesuatu yang hilang ditemukan sebelum

implementasi sistem, sumber daya yang bernilai dapat diselamatkan dan

kesalahan yang tidak diinginkan terhindari. Setelah semua review secara

menyeluruh selesai dilaksanakan, perubahan-perubahan dibuat dan pemakai

dan manajer sistem menandatangani laporan perancangan secara detail.

Alat-alat perancangan menolong profesional sistem untuk membentuk

struktur sistem yang akan memenuhi kebutuhan pemakai selama aktivitas

analisis. Alat-alat perancangan sistem yang digunakan adalah :

Spesifikasi proses untuk menjelaskan bagaimana data ditransformasikan

menjadi informasi, seperti Pseudocode, Structure english, dan Tabel

keputusan.

Hierachy Plus Input, Process, Output (HIPO) untuk merepresentasikan

hirarki modul-modul program tidak termasuk dokumentasi interface antar

modul.

Structure chart untuk merepresentasikan hirarki modul-modul program

termasuk dokumentasi interface antar modul.

Diagram Warnier-Orr (W/O) untuk merepresentasikan struktur program

dari gambaran umum sampai detail.

Diagram Jackson untuk merepresentasikan struktur program.

F. Fase Impelemtasi Sistem dan Pemeliharaan Sistem

Pada fase ini sistem siap untuk dibuat dan diinstalasi, sejumlah tugas

harus dikoordinasi dan dilaksanakan untuk implementasi sistem baru. Laporan

implementasi yang dibuat pada fase ini ada dua bagian, yaitu

Page 38: STRATEGI PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI PUBLIK · memenuhi tugas mata kuliah Manajemen Sistem Informasi Publik dengan judul makalah “Strategi Pengembangan Sistem Informasi Publik”

33

a) Rencana implementasi dalam bentuk Gantt Chart atau Program and

Evaluation Review Technique (PERT) Chart dan

b) Penjadwalan proyek dan teknik manajemen. Bagian kedua adalah laporan

yang menerangkan tugas penting untuk melaksanakan implementasi

sistem, seperti :

Pengembangan perangkat lunak

Persiapan lokasi peletakkan system

Instalasi peralatan yang digunakan

Pengujian Sistem

Pelatihan untuk para pemakai system

Persiapan dokumentasi

2.5 STRATEGI PENGEMBANGAN E-GOVERNMENT DI INDONESIA

E-Government berkaitan dengan penggunaan teknologi informasi

(seperti:wide area network, internet, dan komunikasi bergerak) oleh lembaga

pemerintah yang mempunyai kemampuan untuk mentransformasikan

hubungan Pemerintah dengan warganya, pelaku dunia usaha (bisnis), dan

lembaga pemerintah lainnya. Teknologi ini dapat mempunyai tujuan yang

beragam, antara lain: pemberian layanan pemerintahan yang lebih baik kepada

warganya, peningkatan interaksi dengan dunia usaha dan industri,

pemberdayaan masyarakat melalui akses informasi, atau manajemen

pemerintahan yang lebih efisien. Hasil yang diharapkan dapat berupa

pengurangan korupsi, peningkatan transparansi, peningkatan kenyamanan,

pertambahan pendapatan dan/atau pengurangan biaya. Berdasarkan fakta

yang ada pelaksanaan e-Government di Indonesia sebagian besar barulah

pada tahap publikasi situs oleh pemerintah atau baru pada tahap pemberian

informasi.

Page 39: STRATEGI PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI PUBLIK · memenuhi tugas mata kuliah Manajemen Sistem Informasi Publik dengan judul makalah “Strategi Pengembangan Sistem Informasi Publik”

34

Dari definisi tersebut dapat ditarik unsur-unsur obyek, tujuan dan alatnya

sebagai terlihat pada gambar berikut:

Gambar 2.11 Alat, Tujuan, dan Objek E-Government

Berdasarkan fakta yang ada pelaksanaan e-Government di Indonesia

sebagian besar barulah pada tahap publikasi situs oleh pemerintah atau baru

pada tahap pemberian informasi. Data Maret 2002 menunjukkan 369 kantor

pemerintahan telah membuka situs mereka. Akan tetapi 24% dari situs tersebut

gagal untuk mempertahankan kelangsungan waktu operasi karena anggaran

yang terbatas. Saat ini hanya 85 situs yang beroperasi dengan pilihan yang

lengkap. (Jakarta Post, 15 Januari 2003). Akan tetapi perlu digaris bawahi

bahwa e-Government bukan hanya sekedar publikasi situs oleh pemerintah.

Pemberian pelayanan sampai dengan tahap full-electronic delivery service

perlu diupayakan. Situs institusi publik di Indonesia selain dapat diakses secara

langsung dapat diakses melalui entry point lembaga publik Indonesia

www.indonesia.go.id yang merupakan portal nasional Indonesia. Dari situs ini

selain memperoleh informasi pengunjung juga dapat mengakses secara

langsung beberapa situs institusi publik dan media. Beberapa contoh

implementasi e-Government yang mendominasi di seluruh dunia saat ini berupa

pelayanan pendaftaran warga negara antar lain pendaftaran kelahiran,

pernikahan dan penggantian alamat, perhitungan pajak (pajak penghasilan,

pajak perusahaan dan custom duties), pendaftaran bisnis, perizinan kendaraan

dsb.

Page 40: STRATEGI PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI PUBLIK · memenuhi tugas mata kuliah Manajemen Sistem Informasi Publik dengan judul makalah “Strategi Pengembangan Sistem Informasi Publik”

35

A. Strategi Nasional Pengembangan E-Government di Indonesia

Sebagai negara berkembang, aplikasi e-government di Indonesia

sebenarnya tidak termasuk menggembirakan kendatipun pemerintah sudah

berusaha untuk merumuskan banyak peraturan perundangan terkait dengan

teknologi informasi. Dibandingkan dengan negara tetangga seperti Singapura

dan Malaysia, misalnya, tampak sekali bahwa aplikasi e-gov Indonesia masih

tertinggal. Ada banyak faktor yang mempengaruhi keterlambatan ini, dan tentu

saja yang paling menentukan adalah kurang adanya komitmen untuk

memperkecil kesenjangan digital kita dengan negara-negara maju disamping

faktor infrastruktur dan kondisi geografis yang menyulitkan. Saat ini sebenarnya

perangkat perundangan mengenai e-gov di Indonesia sudah cukup lengkap

walaupun dibandingkan dengan negara-negara maju relatif terlambat.

Dukungan pemerintah mengenai pentingnya e-gov baru mulai tampak pada

awal tahun 1990-an walaupun di sektor swasta sudah banyak pelaku bisnis

besar yang menggunakan teknologi dengan konsep e-commerce, e-banking

atau tele-marketing.

Menyadari pentingnya penerapan konsep e-gov, pemerintah

menerbitkan Inpres No. 3 tahun 2003 tentang Strategi Pengembangan E-

Government. Instruksi Presiden Nomor 3 Tahun 2003 tentang kebijakan dan

strategi nasional pengembangan E-government tidak bisa dipungkiri adalah

angin bagus bagi penerapan teknologi komunikasi dan informasi di

pemerintahan.

Dalam lampiran Inpres E-goverment, dipaparkan enam strategi yang

disusun pemerintah dalam mencapai tujuan strategis e-government. Antara

lain:

1. Strategi pertama adalah mengembangkan sistem pelayanan yang

andal, terpercaya serta terjangkau masyarakat luas. Sasarannya antara

lain, perluasan dan peningkatan kualitas jaringan komunikasi ke seluruh

wilayah negara dengan tarif terjangkau. Sasaran lain adalah

pembentukan portal informasi dan pelayanan publik yang dapat

mengintegrasikan sistem manajemen dan proses kerja instansi

pemerintah.

2. Strategi kedua adalah menata sistem dan proses kerja pemerintah dan

pemerintah daerah otonom secara holistik. Dengan strategi ini,

Page 41: STRATEGI PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI PUBLIK · memenuhi tugas mata kuliah Manajemen Sistem Informasi Publik dengan judul makalah “Strategi Pengembangan Sistem Informasi Publik”

36

pemerintah ingin menata sistem manajemen dan prosedur kerja

pemerintah agar dapat mengadopsi kemajuan teknologi informasi

secara cepat.

3. Strategi ketiga adalah memanfaatkan teknologi informasi secara

optimal. Sasaran yang ingin dicapai adalah standardisasi yang berkaitan

dengan interoperabilitas pertukaran dan transaksi informasi antarportal

pemerintah. Standardisasi dan prosedur yang berkaitan dengan

manajemen dokumen dan informasi elektronik. Pengembangan aplikasi

dasar seperti e-billing, e-procurement, e-reporting yang dapat

dimanfaatkan setiap situs pemerintah untuk menjamin keamanan

transaksi informasi dan pelayanan publik. Sasaran lain adalah

pengembangan jaringan intra pemerintah.

4. Strategi keempat adalah meningkatkan peran serta dunia usaha dan

mengembangkan industri telekomunikasi dan teknologi informasi.

Sasaran yang ingin dicapai adalah adanya partisipasi dunia usaha

dalam mempercepat pencapaian tujuan strategis e-government. Itu

berarti, pengembangan pelayanan publik tidak perlu sepenuhnya

dilayani oleh pemerintah.

5. Strategi kelima adalah mengembangkan kapasitas sumber daya

manusia, baik pada pemerintah maupun pemerintah daerah otonom

disertai dengan meningkatkan e-literacy masyarakat.

6. Strategi keenam adalah melaksanakan pengembangan secara

sistematik melalui tahapan yang realistik dan terukur Dalam

pengembangan e-government, dapat dilaksanakan dengan empat

tingkatan yaitu, persiapan, pematangan, pemantapan dan pemanfaatan.

B. Langkah-Langkah Pengembangan E-Government di Indonesia

Berdasarkan perkembangan e-Gov di berbagai negara, khususnya

Indonesia, maka dapat diperoleh lesson learned dari good practices dan bad

practices yang masing-masing negara alami. Apabila lesson learned dipadukan

dengan teori yang ada, maka dapat diusulkan suatu metodologi (langkah-

langkah) pengembangan e-Gov yang bisa dijadikan panduan untuk lingkungan

pemerintah di Indonesia.

Page 42: STRATEGI PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI PUBLIK · memenuhi tugas mata kuliah Manajemen Sistem Informasi Publik dengan judul makalah “Strategi Pengembangan Sistem Informasi Publik”

37

Menurut Center for Democracy and Technology and InfoDev, proses

implementasi e-Government terbagi menjadi 3 tahapan. Tahapan itu harus

dilakukan secara berurutan dan masing-masing tahapan harus menjelaskan

tujuan dari e-Government. Adapun ketiga tahapan tersebut, antara lain, yaitu :

1. Publish

Yaitu tahapan yang menggunakan teknologi informasi untuk meluaskan

akses untuk informasi pemerintah, misalnya dengan cara pembuatan situs

informasi di setiap lembaga, penyiapan sumber daya manusia, sosialisasi situs

informasi baik untuk internal maupun untuk publik, serta penyiapan sarana

akses yang mudah. Beberapa contoh implementasi e-government yang

termasuk tahap publish ini anataralain:

a) Masyarakat dapat melihat profil pejabat serta wakil rakyat di daerahnya,

peraturan-peraturan daerah yang telah ditetapkan, Rencana Anggaran

Belanja Daerah (RAPBD).

b) Seorang peneliti dapat melihat data statistik daerah tersebut untuk

menjadi bahan kajian dan penelitiannya.

c) Seorang investor dapat mengetahui prosedur dan persyaratan yang

harus dipenuhi untuk melakukan investasi di daerah tersebut.

d) Masyarakat dapat melihat pengumuman lowongan dan penerimaan

calon pegawai negeri sipil daerah (CPNSD) di kabupatennya.

e) Wisatawan dari luar daerah dapat melihat potensi pariwisata yang

dimiliki, pilihan transportasi serta hotel.

2. Interact

Yaitu meluaskan partisipasi masyarakat dalam pemerintahan, misalnya

dengan cara pembuatan situs yang interaktif dengan publik, serta adanya

antarmuka yang terhubung dengan lembaga lain.Contoh aplikasi yang dapat

digunakan adalah; situs portal, e-mail, mailing list, Internet Relay Chatting, tele-

conference, web-TV dan sebagainya. Beberapa contoh penerapan e-

government pada tahap ini antara lain:

a) Seorang pasien dapat melakukan pendaftaran ke puskesmas atau

rumah sakit yang diinginkan didalam pemeriksaan penyakitnya.

b) Suatu dinas pemerintahan yang membuka lowongan kerja dapat

melakukan tes penerimaan secara langsung dan online melalui Internet.

Page 43: STRATEGI PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI PUBLIK · memenuhi tugas mata kuliah Manajemen Sistem Informasi Publik dengan judul makalah “Strategi Pengembangan Sistem Informasi Publik”

38

c) Masyarakat dapat berdiskusi secara langsung melalui metoda mailing

list dengan wakil rakyatnya.

d) Suatu perusahaan swasta yang akan membuka cabang disuatu daerah

dapat berdiskusi dan tanya jawab dengan instansi terkait mengenai

prosedur dan persyaratan yang harus ditempuh.

e) Masyarakat dapat memilih atau memberikan pendapat tentang wakil

rakyat dan pejabat secara langsung menggunakan media elektronik

(electronic voting).

3. Transact

Yaitu menyediakan layanan pemerintah secara online. Pada tahap

transaction juga terjadi interaksi dua arah seperti halnya pada tahap

interactivity. Hanya disini user dapat mencari dan membeli suatu produk, atau

membayar jasa layanan dan mengumpulkan suatu informasi yang akan diolah.

Aplikasi yang digunakan disini jauh lebih kompleks, serta melibatkan sistem

kemanan (security) yang baik agar perpindahan uang dapat dilakukan dengan

aman dan melindungi hak-hak privacy pihak yang bertransaksi. Contoh

implementasi e-government apda tahap ini:

a) Masyarakat dapat mengurus permohonan baru atau memperpanjang

KTP, SIM atau passport secara langsung melalui Internet.

b) Wajib pajak dapat langsung mengisi formulir-formulir pajak yang

panjang serta membayar kewajibanya secara online melalui Internet.

c) Proses tender berbagai proyek pemerintah dapat dilangsungkan secara

online dan relatime melalui media Internet (konsep e-Procurement).

d) Petani dan nelayan dapat menjual produknya pada pasca panen ke

institusi yang berkaitan.

Gambar 2.12 Grafik Tingkatan Transact

Page 44: STRATEGI PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI PUBLIK · memenuhi tugas mata kuliah Manajemen Sistem Informasi Publik dengan judul makalah “Strategi Pengembangan Sistem Informasi Publik”

39

Situs web pemerintah daerah merupakan salah satu strategi didalam

melaksanakan pengembangan egovernment secara sistematik melalui tahapan

yang realistik dan terukur. Pembuatan situs web pemerintah daerah merupakan

tingkat pertama dalam pengembangan e-government di Indonesia dengan

sasaran agar masyarakat Indonesia dapat dengan mudah memperoleh akses

kepada informasi dan layanan pemerintah daerah, serta ikut berpartisipasi di

dalam pengembangan demokrasi di Indonesia dengan menggunakan media

internet.

Berdasarkan sifat transaksi informasi dan pelayanan publik yang

disediakan oleh Pemerintah Daerah melalui jaringan informasi, pengembangan

e-government dapat dilaksanakan melalui 4 (empat) tingkatan, yaitu :

a) Tingkat 1 – Persiapan

Pembuatan situs web sebagai media informasi dan komunikasi pada

setiap lembaga.

Sosialisasi situs web untuk internal dan publik.

Pendidikan dan pelatihan sumber daya manusia menuju penerapan e-

government.

Penyediaan sarana akses publik antara lain dalam bentuk Multipurpose

Community Center (MCC), warung dan kios internet dan lain-lain

Pengembangan motivasi kepemimpinan (e-leadership) dan kesadaran

akan pentingnya manfaat e-government (awareness buliding).

Penyiapan peraturan pendukung

b) Tingkat 2 – Pematangan

Pembuatan situs web informasi publik yang bersifat interaktif, antara lain

dengan menambahkan fasilitas mesin pencari (search engine), fasilitas

tanya jawab dan lain lain.

Pembuatan antar muka keterhubungan dengan lembaga lain (hyperlink).

c) Tingkat 3 – Pemantapan

Pembuatan situs web yang bersifat transaksi pelayanan publik.

Pembuatan penyatuan penggunaan (interoperabilitas) aplikasi dan data

dengan lembaga lain.

d) Tingkat 4 – Pemanfaatan

Pembuatan aplikasi untuk pelayanan yang bersifat Government to

Government (G2G), Government to Business (G2B), Government to

Page 45: STRATEGI PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI PUBLIK · memenuhi tugas mata kuliah Manajemen Sistem Informasi Publik dengan judul makalah “Strategi Pengembangan Sistem Informasi Publik”

40

Consumers (G2C) yang terintegrasi. (Buku Panduan Penyelenggaran

situs Pemerintah Daerah, Depkominfo, 2003).

Pengembangan proses layanan e-government yang efektif dan efisien

Penyempurnaan menuju kualitas layanan terbaik (best practice).

Selain itu tahapan yang harus dilalui oleh suatu negara dalam

pengembangan e-government yang relatif sama di rekomendasikan oleh United

Nations Online Network in Public Administration and Finance (www.unpan.org),

yang merupakan organ PBB yang menjembatani studi di bidang administrasi

publik dan keuangan. Tahapan-tahapan tersebut adalah:

1. Emerging: yaitu, tahapan di mana negara melakukan komitmen awal untuk

menjadi pelaku e-government. Beberapa situs internet dibuat untuk

menyediakan informasi poliltik dan organisasional pemerintahan. Situs-situs

ini menyediakan informasi kontak (contact information) bagi penggunanya,

namun pada banyak kasus tidak terdapat fitur FAQ (Frequently Asked

Questions) dalam situs tersebut. Situs inipun jarang di-update.

2. Enhanced yaitu tahapan di mana kehadiran suatu negara di Internet semakin

diperkukuh dengan bertambahnya situs-situs departemen dan lembaga-

lembaga pemerintahan. Isinya pun semakin kaya dengan informasi yang

dibutuhkan oleh masyarakat dan up-to-date. Publikasi pemerintah, legislasi,

dan bulettin digital (newsletter) mulai tersedia, lengkap dengan fitur

pencarian dokumen, alamat e-mail, dan lain-lain.

3. Interactive: Pada tahapan ini, terbukalah akses yang luas terhadap

bermacam-macam situs institusi dan pelayanan pemerintah. Situs-situs ini

mulai menawarkan interaksi kepada penggunanya yang sedang online lewat

e-mail maupun ruang untuk memberikan komentar (chat box). Kapasitas

data yang tersedia semakin banyak, dan data-data ini diperbaharui (update)

secara teratur.

4. Transactional: pada tahapan ini, telah tersedia layanan yang menyeluruh

dan aman untuk digunakan sebagai media transaksi. Masyarakat, misalnya,

dapat mengurus paspor, visa, berbagai surat izin, dan dapat melakukan

pembayaran pajak dan bukan pajak secara online. Tahapan ini

membutuhkan infrastruktur internet yang “kebal” terhadap serangan cyber

crime yang dilakukan oleh para cracker atau black hackers.

Page 46: STRATEGI PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI PUBLIK · memenuhi tugas mata kuliah Manajemen Sistem Informasi Publik dengan judul makalah “Strategi Pengembangan Sistem Informasi Publik”

41

5. Fully Integrated: pada tahapan akhir ini, telah tercapai kapasitas atau

kemampuan untuk mendapatkan seluruh aspek-aspek pelayanan

pemerintah. Di sini, tidak ada garis pemisah antara departemen pemerintah

yang satu dengan yang lainnya. Pembayaran pajak, misalnya, dapat juga

dilakukan pada situs Kepolisian. Layanan akan di-cluster-kan ke dalam

kebutuhan masyarakat yang paling umum.

Untuk menjamin keterpaduan sistem pengelolaan dan pengolahan

dokumen dan informasi elektronik dalam rangka mengembangkan pelayanan

publik yang transparan, pengembangan e-government berorientasi pada

kerangka arsitektur dibawah ini.

Gambar 2.13 Kerangka Sistem Pengelolaan, Pengolahan Dokumen Dan Informasi Elektronik.

Dapat diterangkan bahwa kerangka arsitektur e-government terdiri dari

empat lapis struktur, yakni :

1) Akses. Jaringan telekomunikasi, jaringan internet, dan media komunikasi

lainnya yang dapat digunakan oleh masyarakat untuk mengakses situs

pelayanan publik.

2) Portal Pelayanan Publik. Situs web Pemerintah pada internet penyedia

layanan publik tertentu yang mengintegrasikan proses pengolahan dan

Page 47: STRATEGI PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI PUBLIK · memenuhi tugas mata kuliah Manajemen Sistem Informasi Publik dengan judul makalah “Strategi Pengembangan Sistem Informasi Publik”

42

pengelolaan informasi dan dokumen elektronik di sejumlah instansi yang

terkait.

3) Organisasi Pengelolaan dan Pengolahan Informasi. Organisasi

pendukung (back office) yang mengelola, menyediakan dan mengolah

transaksi informasi dan dokumen elektronik.

4) Infrastruktur dan Aplikasi Dasar. Semua prasarana, baik berbentuk

perangkat keras dan lunak yang diperlukan untuk mendukung

pengelolaan, pengolahan, transaksi, dan penyaluran informasi (antar

back office, antar portal pelayanan publik dengan back office), maupun

antar portal pelayanan publik dengan jaringan internet secara handal,

aman, dan terpercaya (Buku Panduan Penyelenggaran situs Pemerintah

Daerah, Depkominfo, 2003).

Oleh karena itu, kesiapan institusi pemerintah maupun non pemerintah

untuk mulai menerapkan konsep e-Government sangat bergantung pada dua

faktor yaitu:

Pertama adalah kebutuhan seperti apa yang saat ini menjadi prioritas utama

dari masyarakat di Negara terkait.

Kedua adalah ketersediaan sumber daya yang terdapat pada domain

masyarakat dan pemerintah tersebut. Beberapa implementasi yang bisa

diterapkan pada penyelenggaraan e-government diantaranya:

a) Penyediaan sumber informasi yang sering dan banyak dicari masyarakat

seperti potensi daerah, pendapatan daerah, komoditas daerah serta

kualitas sumber daya masyarakat di suatu daerah.

b) Penyediaan mekanisme akses melaui kios informasi yang tersedia di

kantor pemerintahan dan tempat publik sehingga menjamin keseteraan

kesempatan mendapat informasi.

c) E-procurement. Pemerintah dapat melakukan tender secara on line dan

transparan.

Page 48: STRATEGI PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI PUBLIK · memenuhi tugas mata kuliah Manajemen Sistem Informasi Publik dengan judul makalah “Strategi Pengembangan Sistem Informasi Publik”

43

BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Kebutuhan untuk mensinkronkan perencanaan strategi dengan pengembangan

sistem infoemasi sudah semakin mendesak. Organisasi tidak bisa lagi berbangga

memiliki beberapa sistem aplikasi yang mempermudah operasional, tetapi juga

sudah harus mulai memikirkan bagaimana semua sistem aplikasi yang ada.

Perencanaan strategi nasional untuk organisasi harus diteliti ulang secara

menyeluruh karena hal ini merupakan kunci yang akan menjadi titik tolak dari

perencanaan strategis sistem informasi. Hal ini tidak mudah untuk dilaksanakan

karena eksekutif belum memiki permainan perencanaan yang telah

terdokumentasi secara menyeluruh.

Metodologi perencanaan strategis organisasi sangat besar peranannya dalam

hal ini. Dengan melakukan wawancara, kajian, dan menyusun faktor-faktor

strategis dalam beberapa dokumen planning, maka akan tercipta sebuh ide

untuk menghubungkan semua faktor-faktor strategis tersebut secara logis dan

sistematis.

Siklus Hidup Pengembangan Sistem dapat didefinisikan sebagai

serangkaian aktivitas yang dilaksanakan oleh profesional dan pemakai sistem

informasi untuk mengembangkan dan mengimplementasikan sistem informasi.

Siklus hidup pengembangan sistem informasi saat ini terbagi atas enam fase,

yaitu : Perencanaan sistem, Analisis sistem, Perancangan sistem secara

umum/konseptual, Evaluasi dan seleksi sistem, Perancangan sistem secara

detail, Pengembangan Perangkat Lunak dan Implementasi sistem, dan

Pemeliharaan/Perawatan Sistem.

Pemerintah menerbitkan Inpres No. 3 tahun 2003 tentang Strategi

Pengembangan E-Government. Instruksi Presiden Nomor 3 Tahun 2003

tentang kebijakan dan strategi nasional pengembangan E-government tidak

bisa dipungkiri adalah angin bagus bagi penerapan teknologi komunikasi dan

informasi di pemerintahan. Dalam lampiran Inpres E-goverment, dipaparkan

enam strategi yang disusun pemerintah dalam mencapai tujuan strategis e-

government.

Page 49: STRATEGI PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI PUBLIK · memenuhi tugas mata kuliah Manajemen Sistem Informasi Publik dengan judul makalah “Strategi Pengembangan Sistem Informasi Publik”

44

3.2 Saran

Setelah pembahasan diatas, kami mempunyai beberapa saran untuk:

Masyarakat :

Untuk masyarakat sebaiknya menggunakan teknologi digunakan dengan benar.

Misalnya untuk mencari informasi mengenai kinerja pemerintah daerah masing-

masing maupun pemerintah pusat. Selain itu, pemanfaatan teknologi untuk

menambah wawasan dengan berkembangnya informasi-informasi yang didapat

melalui teknologi yang ada.

Pemerintah :

Untuk pemerintah sebaiknya terus mengemangkan layanan publik dengan

berbagai model dan type sesuai dengan kondisi daerah masing-masing.

Sehingga informasi yang berasal dari pemerintah akan sampai ke masyarakat

dan sebaliknya pemerintah dapat mengetahui informasi apa saja yang sedang

berkembang dikalangan masyarakat.

Page 50: STRATEGI PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI PUBLIK · memenuhi tugas mata kuliah Manajemen Sistem Informasi Publik dengan judul makalah “Strategi Pengembangan Sistem Informasi Publik”

45

DAFTAR PUSTAKA

Anonim. 2012. Konsep Strategi Pengembangan. Melalui

http://2frameit.blogspot.com/2012/03/konsep-strategi-

pengembangan.html. Diakses [21/12/2014].

Febriani, Dewi. 2012. Strategi Nasional Pengembangan E-Government di

Indonesia. Melalui

file:///D:/Semester%203/5.%20SISTEM%20INFORMASI/MSIP%20Penge

mbangan%20Sistem/1.%20MATERI%20DAN%20PPT%20MSIP/5.%20M

ATERI%205%20INPRES/ICT%20%20STRATEGI%20NASIONAL%20PE

NGEMBANGAN%20E-

GOVERNMENT%20DI%20INDONESIA%20_%20DEUSASTORY.htm.

Diakses [19/12/2014].

http://santirianingrum.dosen.narotama.ac.id/bahan-ajar/sistem-informasi/

Iiriadi, Fajar. 2011. Pendekatan Pengembangan Sistem. Melalui

file:///D:/Semester%203/5.%20SISTEM%20INFORMASI/MSIP%20Penge

mbangan%20Sistem/Bahan%20MSIP/Fajar%20Iriadi%20%28%20Aloth%

20%29%20%20Pendekatan%20Pengembangan%20Sistem.htm. Diakses

[18/12/2014].

Usniatun, Siti. 2012. Strategi Pengembangan Sistem Informasi Untuk Mendorong

Peningkatan Keunggulan Bersaing Pada Perusahaan Dan Organisasi

Modern. Melalui

file:///D:/Semester%203/5.%20SISTEM%20INFORMASI/MSIP%20Penge

mbangan%20Sistem/1.%20MATERI%20DAN%20PPT%20MSIP/1.%20M

ATERI%20KONSEP/Usni_blog%20%20Makalah%20Strategi%20Pengem

bangan%20Sistem%20Informasi%20Untuk%20Keunggulan%20Bersaing

%20Pada%20Perusahaan%20dan%20Organisasi%20Modern.htm.

Diakses [19/12/2014].

Page 51: STRATEGI PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI PUBLIK · memenuhi tugas mata kuliah Manajemen Sistem Informasi Publik dengan judul makalah “Strategi Pengembangan Sistem Informasi Publik”

46

Zakiyudin, Ais. 2012. Sistem Infomasi Stategis. Melalui

file:///D:/Semester%203/5.%20SISTEM%20INFORMASI/MSIP%20Penge

mbangan%20Sistem/1.%20MATERI%20DAN%20PPT%20MSIP/1.%20M

ATERI%20KONSEP/Ais%20Zakiyudin%20%20Sistem%20Informasi%20

Strategis.htm. Diakses [21/12/2014].