strategi pemasaran produk tarbiah (tabungan...

58
STRATEGI PEMASARAN PRODUK TARBIAH (TABUNGAN ARISAN BERHADIAH) DI KJKS BINAMA SEMARANG TUGAS AKHIR Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Dan Melengkapi Syarat Guna Memperoleh Gelar Ahli Madya Dalam Ilmu Perbankan Syariah Oleh : NOVI ARDIANI NIM. 092503048 PROGRAM STUDI PERBANKAN SYARI’AH FAKULTAS SYARI’AH INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI WALISONGO SEMARANG 2012

Upload: lequynh

Post on 06-Mar-2019

251 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

STRATEGI PEMASARAN PRODUK TARBIAH (TABUNGAN

ARISAN BERHADIAH) DI KJKS BINAMA SEMARANG

TUGAS AKHIR

Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Dan Melengkapi Syarat Guna Memperoleh

Gelar Ahli Madya Dalam Ilmu Perbankan Syari’ah

Oleh :

NOVI ARDIANI

NIM. 092503048

PROGRAM STUDI PERBANKAN SYARI’AH

FAKULTAS SYARI’AH

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI WALISONGO

SEMARANG

2012

ii

Dr. H. Mohamad Arja Imroni, M.Ag

Jl. Mahoni D4 No. 3 perum Beringin Indah

Ngaliyan, Semarang

PERSETUJUAN PEMBIMBING

Lamp. : 6 (Enam) eks.

Hal : Naskah Tugas Akhir

A.n saudari Novi Ardiani

Assalamu’alaikum Wr. Wb

Setelah Saya meneliti dan mengadakan perbaikan seperlunya,

maka bersama ini saya kirimkan naskah Tugas Akhir saudari:

Nama : Novi Ardiani

NIM : 092503048

Judul : STRATEGI PEMASARAN PRODUK TARBIAH

( TABUNGAN ARISAN BERHADIAH ) DI KJKS

BINAMA CABANG WELERI

Dengan ini saya mohon kiranya Tugas Akhir Saudari tersebut

dapat segera diujikan.

Demikian harap menjadi maklum.

Wassalamu’alaikum Wr. Wb

iii

iv

DEKLARASI

Dengan penuh kejujuran dan tanggung jawab, penulis menyatakan bahwa Tugas

Akhir ini tidak berisi materi yang telah pernah ditulis oleh orang lain atau

diterbitkan. Demikian juga Tugas Akhir ini tidak berisi satu pun pikiran-pikiran

orang yang lain, kecuali informasi yang terdapat dalam referensi yang dijadikan

bahan rujukan

Semarang, April 2012

Deklarator,

Novi Ardiani

v

ABSTRAKSI

Novi Ardiani/ 092503048/ D3 PBS, Tugas Akhir ini berjudul Strategi

Pemasaran Produk Tarbiah (Tabungan Arisan Berhadiah) di KJKS Binama

Semarang. Penelitian ini dilatarbelakangi oleh keberhasilan marketing funding

dalam memasarkan produk Tarbiah dalam jangka waktu promosi yang singkat

yaitu hanya tiga bulan saja. Keberhasilan ini dapat diukur dengan perolehan

nasabah yang selalu melebihi target yang direncanakan. Dari latar belakang

tersebut peneliti merumuskan masalah yaitu yang pertama tentang gambaran

umum produk Tarbiah dan yang kedua tentang strategi pemasaran produk Tarbiah

di KJKS Binama Semarang. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif

deskriptif yaitu metode penelitian untuk membuat gambaran mengenai situasi atau

kejadian secara sistematis. Metode penelitian yang digunakan adalah observasi,

interview, dan dokumentasi. Penelitian ini dilakukan di KJKS Binama Semarang.

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Tabungan Arisan Berhadiah

(Tarbiah) merupakan produk kombinasi dari tabungan dan arisan. Sebagai

tabungan karena mitra menitipkan dana yang dimiliki di KJKS, dan dapat diambil

kembali setelah masa periode habis. Dengan menggunakan akad wadi’ah

yadlamanah, KJKS dapat menggunakan atau mengelola dana tersebut untuk

dikelola dalam bentuk pembiayaan. Dengan pembiayaan tersebut KJKS

memperoleh keuntungan. Dari keuntungan itulah, KJKS memberikan bonus

dalam bentuk hadiah-hadiah kepada mitra. Pemberian hadiah tidak ditunjuk

kepada salah seorang mitra, melainkan dengan cara diundi seperti arisan. Strategi

pemasaran yang diterapkan di KJKS Binama Semarang adalah menggunakan

bauran pemasaran yang meliputi strategi produk, harga, promosi, tempat/ saluran

distribusi, SDM, proses, dan bukti fisik. Untuk memasarkan produk Tarbiah,

KJKS Binama tidak mempunyai segmen khusus, sehingga semua lapisan

masyarakat dapat menggunakan produk tersebut. Kegiatan promosi menggunakan

penyebaran brosur dan personal selling. Dengan layanan jemput bola (pick-up

service) marketing dapat menjangkau semua pasar bahkan yang jauh sekalipun.

vi

KATA PENGANTAR

Alhamdulillahirobbil’alamin, puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah

mencurahkan segala rahmat dan hidayahnya, sehingga penulis dapat

menyelesaikan Tugas Akhir yang berjudul : “Strategi Pemasaran Produk Tarbiah

(Tabungan Arisan Berhadiah) di KJKS BINAMA SEMARANG”.

Shalawat serta salam senantiasa tercurahkan kepada junjungan kita Nabi

Agung Muhammad SAW, Nabi pembawa Rahmat bagi mahluk sekalian alam,

keluarga, sahabat, dan tabiin serta kepada kita umatnya. Semoga kita termasuk

umat yang memperoleh syafaat di Yaumil Qiyamah nanti. Amin

Dalam penulisan Tugas Akhir ini tidak terlepas dari bimbingan, arahan,

dan bantuan dari berbagai pihak baik secara langsung maupun tidak langsung,

sehingga pada kesempatan ini, penulis ingin menyampaikan terima kasih kepada :

1. Bapak Prof. Dr. H. Muhibbin, M.Ag selaku Rektor IAIN Walisongo

Semarang

2. Dr. Imam Yahya, M.Ag selaku Dekan Fakultas Syari’ah IAIN Walisongo

Semarang.

3. Drs. Wahabs, MM selaku Ketua Prodi Perbankan Syari’ah IAIN

Walisongo Semarang.

vii

4. Dr. H. Mohamad Arja Imroni, M.Ag selaku dosen pembimbing, terima

kasih atas bimbingan, masukan, kritikan, dan arahannya sehingga penulis

dapat menyelesaikan Tugas Akhir ini..

5. Pimpinan KJKS BINAMA pusat dan seluruh staf yang telah memberikan

izin bagi penulis untuk melakukan kegiatan Praktik Kerja Lapangan

(PKL). Terima kasih atas data-data dan informasi yang diberikan.

6. Bapak dan Ibu, serta keluarga tercinta terima kasih telah memberikan

kasih sayang, do’a, motivasi, dukungan moral dan finansial yang tiada

henti.

7. Teman-teman seperjuangan D3 Perbankan Syariah, terima kasih atas

kerjasama, motivasi, inspirasi, dan kekompakannya.

8. Semua pihak yang telah membantu hingga terselesaikannya penulisan

Tugas Akhir ini.

Semoga kebaikan dan ketulusan mereka semua menjadi amal ibadah di sisi

Allah. Penulis menyadari laporan ini jauh dari kesempurnaan, untuk itu penuls

mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari semua pihak demi

perbaikan Tugas akhir ini. Semoga bermanfaat.

Semarang, 30 April 2012

Penulis,

Novi Ardiani

viii

MOTTO

“Sesungguhnya Allah menyuruh kamu menyampaikan amanat kepada yang berhak menerimanya. . . “(Q.S An-Nisaa’: 58)1

1 Departemen Agama RI, Al-Qur’an dan Terjemahannya, Solo:PT. Qomari Prima Publisher, 2007,

hlm. 113

ix

HALAMAN PERSEMBAHAN

Dengan segala kerendahan hati,

kupersembahkan Tugas Akhir ini untuk

orang-orang yang telah memberikan warna dalam kehidupanku :

Bapak dan ibu tercinta, sembah sungkem putrimu, terima kasih atas

iringan do’a restumu, kerja keras untuk membiayai kuliahku, nasihat-

nasihat untuk menyemangatiku, dan kasih sayang yang tulus di setiap

waktu sehingga Allah memberikan kemudahan dan kelancaran, hingga

Tugas Akhir ini dapat terselesaikan.

Adekku Johan, terima kasih selalu memberikan semangat. Maaf kalau

kakak belum bisa menjadi kakak yang baik.

Mbah Sri, Mbah Senipah, terima kasih untuk do’a, nasihat dan tambahan

uang sakunya.

Mbah Nur dan Bulik Tari, terima kasih untuk tempat tinggalnya selama

aku magang di Weleri. Kamarnya nyaman banget.

Mas Huda, yang selalu ada untukku. Terima kasih untuk bantuan, kasih

sayang dan motivasinya selama ini.

Mas Edi, kakakku yang selalu membuat aku tersenyum dan selalu

menghibur disaat aku sedih.

Mbak Santi, terima kasih untuk pinjaman notebooknya.

Mbak Setiyo dan keponakanku Keysya yang selalu menghiburku saat di

rumah, membuat aku kesal dan juga geregetan dengan tingkah lucumu.

Teman tidurku, Alfa, Mbak Leli, teman-teman kost ku, Eva, Mbak Umi,

Wirdah, Mbak Ulfa, Mbak Wik, Lilis, Mbak Mung, Mbak masti, Mbak

Murtini, Mbak mus, Mbak Sari, dan special buat Citra dan Rehla terima

kasih telah menjadi sahabat yang tak tergantikan, bisa menerima aku apa

x

adanya, dan slalu ada disaat aku butuh kalian. Aku akan rindu kalian

semua.

Teman-teman magang di KJKS Binama, Iyut, Titik, Nike. Terima kasih

untuk bantuannya.

Teman-teman seperjuangan D3 Perbankan Syariah angkatan 2009, tetap

semangat kawan.

Teman-teman Grup Copers, kompak selalu.

Dan pihak-pihak lain yang tidak bisa disebut satu per satu, terima kasih

untuk segalanya.

Kupersembahkan Karya Sederhanaku ini untuk ketulusan hati kalian semua.

Semoga kebaikan dan ketulusan kalian menjadi sebuah ibadah di sisi Allah SWT.

Amin.

xi

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ..................................................................................... i

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ......................................... ii

HALAMAN PENGESAHAN ....................................................................... iii

HALAMAN DEKLARASI ........................................................................... iv

HALAMAN ABSTRAK ............................................................................... v

HALAMAN KATA PENGANTAR ............................................................. vi

HALAMAN MOTTO ................................................................................... viii

HALAMAN PERSEMBAHAN ................................................................... ix

HALAMAN DAFTAR ISI ............................................................................ xi

BAB I. PENDAHULUAN

I. Latar Belakang .................................................................................. 1

II. Rumusan Masalah ............................................................................. 3

III. Tujuan dan Kegunaan ....................................................................... 4

IV. Metode Penelitian ............................................................................. 5

V. Metode Analisis data ......................................................................... 7

VI. Sistematika Penulisan ....................................................................... 8

xii

BAB II. GAMBARAN UMUM KJKS BINAMA SEMARANG

I. Latar Belakang Berdirinya KJKS Binama Semarang ....................... 10

II. Manfaat Dan Sasaran Yang Hendak Dicapai ..................................... 12

III. Produk-Produk KJKS Binama Semarang ......................................... 13

IV. Susunan Manajemen ......................................................................... 16

V. Data Perkembangan Keuangan ......................................................... 18

VI. Persoalan Yang Dihadapi KJKS Binama Semarang ......................... 19

BAB III. PEMBAHASAN

I. Gambaran Umum Produk Tarbiah .................................................... 21

II. Strategi Pemasaran Produk Tarbiah .................................................. 28

III. Analisis ............................................................................................. 38

BAB VI. PENUTUP

I. Kesimpulan ....................................................................................... 41

II. Saran ................................................................................................. 42

III. Penutup ............................................................................................. 43

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

1

BAB I

PENDAHULUAN

I. Latar Belakang

Menurut UU nomor 25 tahun 1992, koperasi adalah suatu bentuk

badan usaha yang beranggotakan orang-orang atau badan hukum koperasi

yang melandaskan kegiatannya pada prinsip koperasi sekaligus sebagai

gerakan ekonomi rakyat yang berdasar atas asas kekeluargaan.1

Dewasa ini koperasi telah berkembang cukup pesat di beberapa

Negara. Menurut data statistik koperasi dari International Alliance yang

merupakan induk dari gerakan koperasi dunia, gerakan koperasi mewakili

tidak kurang dari delapan ratus juta penduduk dari berbagai belahan

penjuru dunia, bahkan Perserikatan Bangsa-Bangsa mengungkapkan pada

tahun 1994 terdapat tiga miliar orang (setengah dari jumlah penduduk saat

itu) yang menggantungkan hidupnya pada usaha koperasi.2

Di Indonesia sendiri, munculnya koperasi dipelopori oleh R. Aria

Wiriatmadja yaitu patih di Purwokerto (1896) yang mendirikan koperasi

simpan-pinjam dengan modal sebagian besar berasal dari dirinya sendiri.

Kemudian ide koperasi dikembangkan oleh Boedi Oetomo pada tahun

1908 dan serikat Islam pada tahun 1911.

Koperasi syariah mulai dibicarakan ketika banyak orang menyikapi

pesatnya pertumbuhan Baitul Maal Wattamwil (BMT) di Indonesia. BMT

1M. Fuad, et al., Pengantar Bisnis, Jakarta : GramediaPustakaUtama, 2000, hlm.69.

2Hendar, Manajemen Perusahaan Koperasi, Jakarta : Erlangga, 2010, hlm 2.

2

Bina Insan Kamil Jakarta yang berdiri pada tahun 1992 menjadi inspirasi

berdirinya BMT-BMT di seluruh Indonesia.

BMT memiliki basis kegiatan ekonomi rakyat dengan falsafah

yang sama yaitu dari anggota, oleh anggota, dan untuk anggota.

Berdasarkan Undang-Undang RI Nomor 25 Tahun 1992, BMT berhak

menggunakan badan hukum koperasi. Berdasarkan UU tersebut BMT pada

dasarnya sama dengan koperasi simpan pinjam atau unit simpan pinjam

konvensional, perbedaannya hanya terletak pada kegiatan operasional

yang menggunakan prinsip syari’ah dan etika moral dengan melihat kaidah

halal dan haram dalam melakukan usahanya.

Dalam lingkungan pasar yang bersaing, koperasi adalah salah satu

organisasi yang ikut serta bersaing memperebutkan pelanggan, baik

pelanggan internal (anggota) maupun pelanggan eksternal (non anggota).

Keberlangsungan koperasi hanya akan terus dirasakan jika koperasi

memiliki keunggulan bersaing dan para anggota mampu mempertahankan

keunggulan bersaing itu dengan berpartisipasi aktif pada koperasinya.3

Di KJKS Binama (Bina Niaga Utama) yang memiliki kantor pusat

di Tlogosari Semarang, telah mampu membuka lima kantor cabang di

berbagai daerah. Hal ini menunjukkkan bahwa KJKS Binama telah

mampu bersaing dan berpartisipasi aktif pada koperasinya. Beberapa

produk yang dimiliki juga mendapat respon yang baik dari masyarakat.

Misalnya pada produk Tarbiah (Tabungan Arisan Berhadiah) produk ini

3Ibid.hlm 112.

3

merupakan kombinasi dari arisan dan tabungan, dimana mitra yang keluar

nomor rekeningnya pada saat pengundian maka ia berhak mendapatkan

dana arisan dan tidak perlu menyetor lagi untuk periode berikutnya.

Dengan waktu promosi yang singkat, karena masa pendaftaran pembukaan

rekeningnya hanya berlangsung selama tiga bulan, sehingga bagaimana

para staf marketing melakukan kegiatan pemasaran produk Tarbiah kepada

masyarakat, strategi pemasaran yang seperti apa yang harus diterapkan

pada produk Tarbiah, dan apa saja yang membuat masyarakat tertarik pada

produk Tarbiah tersebut.

Pada penulisan Tugas Akhir ini tidak semua pertanyaan yang

muncul akan penulis uraikan, tetapi hanya berfokus pada strategi

pemasaran produk Tarbiah, sehingga dalam penulisan Tugas Akhir ini

penulis akan mengangkat judul“ STRATEGI PEMASARAN PRODUK

TARBIAH (TABUNGAN ARISAN BERHADIAH) DI KJKS BINAMA

SEMARANG”.

II. Rumusan Masalah

Dalam penulisan tugas akhir ini penulis akan memaparkan

beberapa hal yang berkaitan dengan bagaimana strategi pemasaran yang

diterapkan di KJKS Binama Semarang dalam menarik minat nasabah

untuk menggunakan produk Tarbiah (Tabungan Arisan Berhadiah) dengan

jangka waktu promosi yang terbatas, bagaimana prosedur dan

pelaksanaan produk Tarbiah, apa saja kelebihan produk Tarbiah, serta

ketentuan-ketentuan apa saja yang berlaku pada produk Tarbiah tersebut.

4

Adapun pokok permasalahannya adalah :

1. Bagaimana gambaran umum produk Tarbiah?

2. Bagaimana strategi pemasaran produk Tarbiah di KJKS Binama

Semarang?

III. Tujuan dan Manfaat

Tujuan dari penulisan tugas akhir ini adalah :

a. Mengetahui gambaran umum produk Tarbiah

b. Mengetahui prosedur dan pelaksanaan produk Tarbiah

c. Mengetahui strategi pemasaran yang diterapkan KJKS Binama

untuk memasarkan produk Tarbiah.

Manfaat dari penulisan tugas akhir ini adalah :

a. Bagi penulis :

1) Lebih memahami dan mengetahui tentang mekanisme

pelaksanaan Tarbiah.

2) Dapat mengetahui kelengkapan syarat dan prosedur produk

Tarbiah.

3) Dapat menganalisis strategi yang digunakan untuk

memasarkan produk Tarbiah.

4) Sebagai tambahan ilmu bagi penulis

b. Bagi pihak yang terkait :

Sebagai bahan pertimbangan untuk dapat mengembangkan

produk Tarbiah di masa depan.

5

c. Bagi pembaca :

1) Sebagai salah satu sarana untuk sosialisasi / pengenalan

kepada masyarakat tentang produk Tarbiah

2) Sebagai tambahan referensi dan informasi khususnya bagi

mahasiswa mengenai salah satu produk dalam perbankan.

IV. Metode Penelitian

Metode penelitian yang digunakan dalam penulisan dan penyusunan

tugas akhir ini untuk mendapatkan informasi dan data-data adalah sebagai

berikut :

1. Tipe Penelitian

Penelitian ini termasuk penelitian deskriptif. Penelitian

deskriptif yaitu suatu metode dalam meneliti status sekelompok

manusia, suatu objek, suatu set kondisi, suatu sistem, pemikiran

maupun suatu kelas peristiwa pada masa sekarang. Tujuan dari

penelitian deskriptif ini adalah untuk membuat deskripsi,

gambaran, atau lukisan secara sistematis, faktual, dan akurat

mengenai fakta-fakta, sifat-sifat, serta hubungan antara fenomena

yang diteliti.4

2. Sumber Data

Dalam penelitian ini ada dua sumber data yang penulis

pergunakan yaitu sumber data primer dan sumber data sekunder.

4 Moh. Nazir, Metode Penelitian, Jakarta: Ghalia Indonesia, 1998, hlm. 63.

6

a) Data Primer yaitu sumber data yang langsung memberikan

data kepada pengumpul data.5

Sumber data primer yang penulis gunakan dalam

penulisan tugas akhir ini adalah data yang diperoleh dari

hasil wawancara langsung dengan Kepala Divisi

Pendanaan.

b) Data Sekunder yaitu sumber yang tidak secara langsung

memberikan data kepada pengumpul data.6 Dalam

penelitian ini yang menjadi data sekunder adalah dokumen-

dokumen, buku-buku, dan data-data lain yang berkaitan

dengan judul penulis.

3. Teknik Pengumpulan Data

Beberapa teknik pengumpulan data yang penulis pergunakan antara

lain :

a. Interview

Interview atau disebut dengan wawancara atau

kuesioner lisan. Pada teknik ini peneliti datang berhadapan

muka secara langsung dengan responden atau subjek yang

diteliti , mereka menanyakan sesuatu yang telah direncanakan

kepada responden. Hasilnya dicatat sebagai informasi penting

5 Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan, Bandung: Alfabeta, Cet. Ke-10, 2010, hlm.

193. 6 Ibid.

7

dalam penelitian.7 Dalam hal ini penulis melakukan

wawancara langsung dengan Kepala Divisi pendanaan di

KJKS Binama Semarang.

b. Observasi

Observasi diartikan sebagai pengamatan dan

pencatatan secara sistematik terhadap gejala yang tampak

pada objek penelitian.8 Penulis mengadakan pengamatan

langsung pada obyek yang diteliti yaitu dengan melihat

langsung kegiatan pengundian pemenang Tarbiah, kegiatan

pemasaran produk Tarbiah.

c. Dokumentasi

Pada teknik ini peneliti, dimungkinkan memperoleh

informasi dari bermacam-macam sumber tertulis atau

dokumen yang ada pada responden atau tempat dimana

responden bertempat tinggal atau melakukan kegiatan sehari-

harinya.9 Dalam penelitian ini penulis melakukan

pengumpulan data melalui dokumentasi dari dokumen-

dokumen di KJKS Binama Semarang, laporan publikasi,

pengumuman pemenang Tarbiah, dan buku buku lain yang

terkait.

7 Sukardi, Metodologi Penelitian Pendidikan Kompetensi Dan Praktiknya, Jakarta:Bumi

Aksara, 2003, hlm. 79. 8 S. Margono, Metodologi Penelitian Pendidikan, Jakarta:PT. Rineka Cipta, Cet ke-8,

2010, hlm. 158. 9 Op.cit. hlm 81.

8

V. Metode Analisis Data

Metode analisis data yang digunakan adalah metode deskriptif

analisis yaitu data yang diperoleh tidak dituangkan dalam bentuk bilangan

atau angka statistik, melainkan tetap dalam bentuk kualitatif yang

memiliki arti lebih kaya dari sekedar angka atau frekuensi. Penelitian

melakukan analisis data dengan memberi pemaparan gambaran mengenai

situasi yang diteliti dalam bentuk uraian naratif.

Setelah tahap pengumpulan data, kemudian data diolah dan

dianalisis sesuai dengan teori-teori pemasaran.

Analisis data merupakan proses mencari dan menyusun secara

sistematis data yang diperoleh dari hasil wawancara, catatan lapangan, dan

bahan-bahan lain sehingga mudah dipahami dan temuannya dapat

diinformasikan kepada orang lain.10

VI. Sistematika Penulisan

Untuk mendapatkan gambaran dari isi tugas akhir ini secara keseluruhan

penulis akan menguraikan secara global setiap bab yang meliputi beberapa

sub bab, yaitu sebagai berikut :

BAB I : PENDAHULUAN

Menjelaskan latar belakang permasalahan, batasan-batasan

masalah, tujuan dan kegunaan, metode penelitian, dan

sistematika penulisan yang dipergunakan dalam penulisan

tugas akhir ini.

10

Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan, Bandung:Alfabeta, Cet. Ke-10, 2010, hlm

334.

9

BAB II : GAMBARAN UMUM KJKS BINAMA SEMARANG

Menjelaskan tentang sejarah berrdirinya KJKS Binama,

manfaat dan sasaran yang hendak dicapai, produk-produk

KJKS Binama, susunan manajemen, dan data

perkembangan keuangan.

BAB III : STRATEGI PEMASARAN PRODUK TARBIAH

(TABUNGANARISAN BERHADIAH) DI KJKS

BINAMA SEMARANG.

Menejelaskan tentang gambaran umum produk Tarbiah,

dimulai dari pengertian, landasan hukum, prosedur

pelaksanaan produk Tarbiah. Dan pembahasan mengenai

Strategi pemasaran produk Tarbiah.

BAB IV : PENUTUP

Pada bab ini berisi kesimpulan, saran, serta penutup.

10

BAB II

GAMBARAN UMUM KJKS BINAMA SEMARANG

I. Latar Belakang Berdirinya KJKS Binama

KJKS BINAMA ( Koperasi Jasa Keuangan Syariah Bina Niaga

Utama), adalah lembaga keuangan berbadan hukum koperasi yang

bergerak di bidang jasa keuangan syariah, yaitu melayani anggota dan

calon anggota akan kebutuhan produk pendanaan dan pembiayaan syariah

dengan mengacu pada proses pembangunan ekonomi kerakyatan.

Pendirian KJKS Binama oleh para aktivis muda didukung para

tokoh masyarakat, didasarkan pada pemikiran bahwa masih jarang

lembaga keuangan yang mengakses masyarakat bawah yang bertujuan

untuk pertumbuhan atau pemberdayaan usaha kecil.

Pada tanggal 18 Agustus 1993, secara resmi berdirilah koperasi

serba usaha (KSU) BINAMA. Melalui perubahan Anggaran Dasar I pada

tahun 1996, dalam operasionalnya legalitas KJKS BINAMA berbadan

hukum Nomor : 1210A/BH/PAD/KWK.11/X/96 tanggal 31 Oktober 1996.

Selanjutnya meyesuaikan ketentuan Keputusan Menteri Negara

Koperasi dan UKM RI dilakukan Perubahan Anggaran Dasar Nomor : 08

tanggal 19 Mei 2010 yang telah disahkan oleh surat Keputusan Gubernur

Jawa Tengah dengan SK Nomor : 09/PAD/KDK.11/VI/2010 Tanggal 29

Juni 2010, diantaranya penggantian istilah menjadi KJKS BINAMA.

KJKS BINAMA adalah sebuah lembaga keuangan non bank yang

hadir ditengah-tengah masyarakat untuk menjembatani dana dari pihak

11

pemilik harta untuk dikelola secara professional untuk pengembangkan

ekonomi umat dalam bentuk pembiayaan.

Dalam menjalankan kegiatannya sebagai lembaga keuangan

syari’ah KJKS BINAMA memiliki visi, misi dan nilai dasar :

Visi : “menjadi lembaga keuangan Syariah yang mempunyai nilai

strategis untuk pengembangan ekonomi masyarakat”.

Misi : Menjadi BINAMA yang sehat, berkembang, dan professional

dengan mutu pelayanan yang baik, risiko usaha yang minimal, dan

pengembalian maksimal.

Nilai dasar

Nilai-nilai dasar sumber daya insani :

a. Shidiq (benar)

b. Istiqomah (tekun)

c. Fastabiqul Khairat (berlomba-lomba dalam kebaikan)

d. Amanah (dapat dipercaya)

e. Ta’awun (kerja sama)

Wilayah pelayanan :

Pada awal berdirinya, BINAMA memperoleh izin operasional di

wilayah Semarang. Seiring dengan perkembangan kebutuhan pelayanan

terhadap anggota di luar wilayah tersebut, maka melalui Perubahan

Anggaran Dasar Tahun 2000, daerah operasional BINAMA diperluas

menjadi Provinsi Jawa Tengah.

12

Persebaran kantor pelayanan KJKS BINAMA sampai dengan saat

ini meliputi :

Kantor Pusat : Ruko Anda Kav. 7 jalan Tlogosari Raya 1 Semarang 50196

Telp. 024-6702792, Email : [email protected]

Kantor Cabang :

1. Semarang :Ruko ANDA Kav. 4-5, jalan Tlogosari Raya 1,

Semarang 50196, Telp. 024-6702790, Email :

[email protected]

2. Weleri :Ruko Weleri Square No 2, jalan Raya Barat, Weleri

Telp : 0294 – 643440, Email : [email protected]

3. Kaliwungu :Ruko Kaliwungu Baru Blok A No. 8, Jl. KH.

Asy`ari, Telp : 024 – 3688860, 024 – 70778003

Email : [email protected]

4. Ungaran : Jl. Mayjen Sutoyo No. 1A, Sebantengan, Telp :

024 – 6926355, Email : [email protected]

5. Batang : Ruko Yos Sudarso No. 1G, Jl. Yos Sudarso ,Telp :

0285 – 392074, Email : [email protected]

II. Manfaat Dan Sasaran Yang Hendak Dicapai

Manfaat sosial :

terciptanya solidaritas dan kerjasama antara anggota KJKS

sehingga terbentuk komunikasi ekonomi anggota yang lebih

produktif.

13

Manfaat ekonomis :

1. Terciptanya lembaga keuangan yang bisa membiayai

usaha-usaha di sektor kecil dan menengah.

2. Menumbuhkan usaha-usaha yang dapat memberi nilai

lebih, sehingga meningkatkan kemampuan ekonomi

masyarakat.

3. Meningkatkan kepemilikan asset ekonomi bagi masyarakat.

Sasaran binaan :

Yang menjadi sasaran binaan adalah usaha-usaha kecil dan

menengah dengan ketentuan asset antara Rp 1.000.000,- sampai Rp

200.000.000,- dan berpeluang menumbuhkan lapangan pekerjaan. Sampai

dengan akhir desember 2010, terdapat 1.957 orang pengusaha keci

meliputi segala sektor yang telah diberi pembiayaan oleh KJKS BINAMA

dengan besar pembiayaan antara Rp 1.000.000,- sampai Rp 200.000.000,-

Sasaran funding :

Yang menjadi sasaran funding adalah individu, lembaga-lembaga

donor, BUMN dan instansi pemerintah.

III. Produk-Produk KJKS Binama Semarang

Sistem yang digunakan oleh KJKS Binama baik dalam produk funding

(simpanan) maupun lending (pembiayaan) adalah dengan sistem syariah

(bagi hasil)

a) Produk pengerahan dana terdiri dari beberapa jenis simpanan,

antara lain :

14

1) SIRELA : Simpanan Sukarela lancar

Yaitu simpanan mudharabah yang penarikan dan

penyetorannya dapat dilakukan setiap saat. Bagi hasil

keuntungan diberikan setiap bulan atas saldo rata-rata

harian dan langsung menambahkan simpanan tersebut.

2) TASAQUR : Tabungan Persiapan Qurban

Adalah produk yang merujuk pada konsep wadiah.

Tujuan pokok tabungan ini adalah sebagai sarana untuk

para anggota untuk mempersiapkan dana untuk ibadah

qurban. Proses pencairan hanya dapat dilakukan sekali

dalam periode satu tahun hijriyah.

3) SISUKA : Simpanan Sukarela Berjangka

Yaitu produk yang berguna untuk investasi jangka

panjang dengan jangka waktu yang beragam, yaitu 3 bulan,

6 bulan, dan 12 bulan.

4) SiAp HAJI : Simpanan Persiapan Haji

Yaitu produk yang dikhususkan sebagai simpanan

untuk persiapan dana ibadah haji. Penarikan simpanan ini

hanya dapat dilakukan untuk melunasi biaya

penyelenggaraan ibadah haji.

5) TARBIAH : Tabungan Arisan Berhadiah

Merupakan produk kombinasi dari sistem arisan dan

tabungan dengan spesifikasi pada perolehan arisan, dimana

15

peserta yang keluar nomor rekeningnya saat diundi maka ia

tidak memilki kewajiban untuk menyetor lagi pada bulan

berikutnya. Keuntungan produk ini dalam pengembangan

ekonomi umat adalah perputaran dananya yang jangka

panjang.

6) Sertifikat Penyertaan Modal

Yaitu serifikat tanda pemilikan penyertaan dana bernominal

Rp 250.000,00 yang akan mendapat bagi hasil atas laba

tahunan KJKS BINAMA.

7) Simpanan Pokok dan Simpanan Wajib

Merupakan dana modal atas keanggotaan di tingkat

koperasi. Penempatan dana ini memiliki akad musyarakah

(penyertaan) yang berlaku atasnya segala ketentuan dan

risiko penempatan modal koperasi.

b) Sedangkan produk penyaluran dana berupa jenis pembiayaan untuk

kegiatan usaha produktif baik investasi maupun modal kerja

adalah:

1) Pembiayaan Murabahah (Jual Beli)

2) Pembiayaan Ijarah (sewa menyewa)

3) Pembiayaan mudharabah (bagi hasil)

16

IV. Susunan Manajemen11

Sinergi antara sistem operasional yang handal dengan

profesionalime Sumber Daya Insani memungkinkan KJKS BINAMA

untuk memberikan pelayanan yang cepat, mudah dan akurat bagi seluruh

anggota. Dukungan itu pula yang mendorong pesatnya kemajuan KJKS

Binama.

Struktur Organisasi KJKS Binama Kantor Pusat

11

SK No. 05/KJKS BINAMA/SK/I/12 Tentang Struktur Organisasi KJKS BINAMA

RAPAT ANGGOTA

PENGURUS

DIREKSI

INSPEKTORAT

STAF SDM

SEKRETARIS

KORPORAT

DEPUTI BIDANG

OPERASIONAL

KEPALA DIVISI OPERASI

DAN AKUNTANSI

KEPALA DIVISI

SARLOG DAN UMUM

KEPALA DIVISI

INFORMASI DAN

TEKNOLOGI

KEPALA CABANG

DEPUTI BIDANG

MARKETING Staf

Staf

Staf

KEPALA DIVISI

PEMBIAYAAN

KEPALA DIVISI

PENDANAAN

Staf Staf

17

1) Pengurus

Ketua : Agus Mubarok

Sekretaris : Moh. Efendi Yulistantyo

Bendahara : Sri Nawatmi

2) Manajemen

Direksi : R. Kartiko Adi Wibowo

Deputi Bidang Operasional : Diah Fajar Astuti

Deputi Bidang Marketing : Ida Panca Sriani

Sekretaris Korporat : Yani Kartika

Kepala Divisi Sarlog & umum : Habib Hidayat

Kepala Divisi Pembiayaan : Adi Prabowo

Kepala Divisi Pendanaan : Christanti Ambar Siwi

Kepala Cabang Semarang : Tur Priyono

Kepala Cabang Kaliwungu : Umbara Ranuaji

Kepala Semarang : Waskitho Budi Hayu

Kepala Cabang Ungaran : Nindyo Wahyono

Kepala Cabang Batang : M. Mudrik Tanthowi

18

V. Data Perkembangan Keuangan12

Sinergi antara sistem operasional yang handal dengan profesionalime

Sumber Daya Insani memungkinkan KJKS BINAMA untuk memberikan

pelayanan yang cepat, mudah dan akurat bagi seluruh anggota. Dukungan

itu pula yang mendorong pesatnya kemajuan KJKS BINAMA.

Data perkembangan keungan KJKS Binama :

Pencapaian 1993 2000 2010 2011

Asset 50,8 juta 938,4 juta 25,2milyar 38,1 milyar

Simpanan 36,3 juta 653,9 juta 18,4 milyar 26,7 milyar

Pembiayaan 17,3 juta 648,3 juta 21,3 milyar 30,3 milyar

SHU - 32,4 juta 620 juta 645 juta

Jml karyawan 6 orang 22 orang 50 orang 65 orang

12

Company profile KJKS BINAMA

19

VI. Persoalan Yang Dihadapi KJKS Binama Semarang

1. Bidang Operasional

Secara umum persoalan bidang operasional yang dihadapi oleh

KJKS Binama Semarang adalah bagaimana mengaplikasikan produk-

produk yang dimiliki agar sesuai dengan prinsip syariah. Mengingat

KJKS Binama adalah lembaga keuangan yang berdasarkan syariah

islam sehingga dalam menjalankan kegiatannya pun juga harus sesuai

syariah sehingga dapat berkembang secara maksimal.

2. Bidang Pemasaran

Dalam bidang pemasaran sebenarnya KJKS Binama telah

dianggap berhasil mengingat semua produk yang ditawarkan di KJKS

Binama telah dikenal oleh sebagian masyarakat. Namun sulitnya

mengubah persepsi masyarakat umum akan adanya prinsip syariah

yang diusung oleh KJKS Binama, masyarakat masih menganggap

bahwa KJKS Binama masih sama seperti bank pada umumnya.

Khususnya pada masalah pembiayaan, masyarakat masih berpikir

bahwa pembiayaan sama dengan kredit biasa. Intinya menurut

masyarakat pembiayaan adalah nasabah tersebut meminjam uang

(hutang) pada bank dan membayar bunga dari uang yang dipinjam tadi.

Masalah tersebut menjadi tugas dari para marketing untuk dapat

mengubah persepsi masyarakat akan perbedaan dari sistem bank

syariah dengan bank konvensional.

20

Untuk sasaran pendanaan sebagian telah terbagi pada beberapa

sektor usaha, tidak hanya fokus di pasar-pasar namun telah membuka

peluang di daerah baru yaitu daerah pemukiman, sekolah, dan lembaga

keuangan syariah lain. Namun jumlah daerah sasaran baru masih

terbatas, sehingga perlu diadakan ekspansi untuk perluasan wilayah

jangkauan.

3. Bidang Sumber Daya Manusia

Pentingnya sumber daya manusia yang memiliki latar belakang

syariah untuk menjalankan usaha keuangan syariah ini. Pada KJKS

Binama belum sepenuhnya sumber daya manusia yang berlatar

belakang syariah, bahkan sebagian besar bukan berlatar belakang

syariah. Jenjang pendidikan para karyawannya pun sebagian ada yang

masih lulusan SMA, sehingga perlu diadakannya pelatihan-pelatihan

tentang perbankan syariah dan peningkatan pada jenjang pendidikan

yang lebih tinggi bagi karyawan.

21

BAB III

PEMBAHASAN

I. Gambaran Umum Produk Tarbiah

1) Pengertian Tarbiah

Tarbiah atau Tabungan Arisan Berhadiah merupakan salah satu

produk simpanan di KJKS BINAMA yang banyak diminati oleh

masyarakat.13

Produk tarbiah merupakan kombinasi dari sistem

tabungan dan arisan. Menurut UU RI No. 21 tahun 2008 tentang

Perbankan syariah, yang dimaksud tabungan adalah simpanan

berdasarkan akad wadi’ah atau investasi dana berdasarkan akad

mudharabah atau akad lain yang tidak bertentangan dengan prinsip

syariah yang penarikannya hanya dapat dilakukan menurut syarat dan

ketentuan yang disepakati, tetapi tidak dapat ditarik dengan cek, bilyet

giro, dan/atau alat lainnya yang dipersamakan dengan itu.14

Namun

karena produk tarbiah merupakan kombinasi dari sistem arisan dan

tabungan maka pengambilan dana tidak dapat dilakukan sewaktu-

waktu. Seperti pada arisan pada umumnya setiap bulannya mitra di

wajibkan menyetor sejumlah uang tertentu agar dapat mengikuti

pengundian pemenang. Pada tanggal 26 setiap bulannya dilaksanakan

pengundian untuk menentukan siapa yang memperoleh dana arisan,

undian tersebut dilakukan sebanyak 25 kali atau 25 bulan. Bagi mitra

13

Wawancara dengan Mas Adi Prabowo, Divisi Pembiayaan KJKS Binama Semarang,

Kamis, 26 april 2012. 14

Undang-Undang RI No. 21 Tahun 2008 tentang Perbankan Syariah.

22

yang tidak keluar nomor rekeningnya selama periode maka dana yang

setiap bulannya disetorkan dapat diambil pada akhir periode.

2) Landasan syariah

Produk tarbiah merupakan produk kombinasi dari tabungan dan

arisan. Landasan syariah mengenai tabungan diatur dalam Fatwa

Dewan Syariah Nasional No. 02/DSN-MUI/IV/2000 tentang

tabungan.15

Dalam fatwa tersebut tabungan yang dibenarkan adalah

tabungan yang berdasarkan prinsip mudharabah dan wadiah. Produk

tabungan arisan berhadiah ini didasarkan atas akad wadiah

yadlamanah, yaitu titipan murni yang dengan seizin penitip boleh

digunakan oleh BMT. Dengan konsekuensi, jika uang itu dikelola oleh

pihak BMT dan mendapat keuntungan, maka seluruh keuntungan

menjadi milki BMT. Disamping itu, atas kehendak BMT, tanpa ada

persyaratan sebelumnya dengan pemilik uang, dapat memberikan

semacam bonus kepada para mitra.16

a) Landasan Al- Qur’an tabungan dengan prinsip wadiah, Q.S Al-

Baqarah ayat 283.

.. ..

Artinya : ...Maka hendaklah ada barang tanggungan yang

dipegang (oleh yang berpiutang). akan tetapi jika sebagian kamu

mempercayai sebagian yang lain, Maka hendaklah yang

15

Dewan Syariah Nasional, Himpunan Fatwa Dewan Syariah Nasional, Ciputat:Gaung

Persada, 2006, hlm. 9. 16

Nasrun Haroen, Fiqh Muamalah, Jakarta: Gaya Media Pratama, 2007, hlm. 251.

23

dipercayai itu menunaikan amanatnya (hutangnya) dan

hendaklah ia bertakwa kepada Allah Tuhannya…(QS Al-

Baqarah:283)17

b) Landasan Hadits tabungan dengan prinsip wadiah

. َكا َوَخ ْهَم ْهُخا َتَلَو َكَىَمَتا ْئ ً َمِهَل ِا َتا َوَم اَلْا ِبيِّ َقاَل :َادِّالَى ْهَع َةَزْيَزُه ْيِبَا ْهَعَو

(يث حسه وقل :حذ مذ ي)رواي ابى د اودوالتز

Artinya : dan dari Abi Hurairah, dari Nabi saw., ia bersabda

:”Tunaikanlah amanah kepada orang yang

mempercayaimu, dan janganlah berhianat kepada orang

yang menghianatimu. (HR Abu Daud, at-Tirmidzi. Dan

tirmidzi berkata : ini hadits hasan)18

Menurut fatwa DSN No. 02/DSN-MUI/IV/2000 tentang

tabungan, disebutkan bahwa ketentuan umum tabungan dengan

prinsip wadiah adalah tidak ada imbalan yang disyaratkan, kecuali

dalam bentuk pemberian yang bersifat sukarela dari bank. Dalam

wadiah imbalan tersebut disebut bonus. Fatwa DSN yang

didalamnya membahas bonus adalah Fatwa Dewan Syariah Nasional

NO.75/DSN MUI/VII/2009 tentang Pedoman Penjualan Langsung

Berjenjang Syariah (PLBS). Disebutkan bahwa yang disebut bonus

adalah tambahan imbalan yang diberikan oleh perusahaan kepada

mitra usaha atas penjualan, karena berhasil melampaui target

penjualan barang dan atau produk jasa yang ditetapkan perusahan.19

Dalam QS. An-Nisaa’ ayat 4, memberikan hadiah harus

dilakukan secara ikhlas :

17

Departemen Agama RI, Al-Qur’an dan Terjemahannya, Solo:PT. Qomari Prima

Publisher, 2007, hlm. 60. 18

A. Qadir hasan, et al, Terjemahan Nailul Authar Himpunan Hadits-Hadits Hukum,

Surabaya: PT. Bina Ilmu, Cet ke-2, 1987, hlm. 1891-1892. 19

http://www.klikmpm.com/MN%20Profil/Fatwa%20DSN/Fatwa.html, diakses tanggal

14 Mei 2012

24

….

Artinya : Berikanlah maskawin (mahar) kepada wanita (yang kamu

nikahi) sebagai pemberian dengan penuh kerelaan…20

Arisan secara umum termasuk muamalat yang belum pernah

disinggung didalam Al-Qur’an dan as-Sunnah secara langsung, maka

hukumnya dikembalikan kepada hukum asal muamalah, yaitu

diperbolehkan. Para ulama menyebutkan hal tersebut dengan

mengemukakan kaidah fiqh :

اَهِمْيِزْحً َتَلَع ٌلْيِل َد َلُذَي ْناَاَلِا ُتا َحَب اِلْا اِثَلا َمَعُمً اْلِف ُلْصَاْلَا

Artinya : pada dasarnya semua bentuk muamalah boleh dilakukan

kecuali ada dalil yang mengharamkannya.21

3) Keutamaan Tarbiah

Keutamaan tabungan tarbiah yaitu : 22

a. Setiap pendaftaran nomor rekening Tarbiah berhak mendapatkan

tiga kupon yaitu satu kupon hadiah hiburan, satu kupon arisan, dan

satu kupon hadiah istimewa dan pada saat pendaftaran ada souvenir

yang disediakan KJKS Binama diantaranya tas, topi, jam dinding,

payung, gelas, dan lain-lain.

b. Dapat memiliki lebih dari satu nomor rekening tarbiah sehingga

kesempatan mendapatkan hadiah lebih besar.

c. Setiap rekening yang keluar pada saat pembukaan arisan berhak

memperoleh hadiah-hadiah berupa uang maupun barang.

20

Op.cit, hlm. 100 21

Dewan Syariah Nasional, Himpunan Fatwa Dewan Syariah Nasional, Ciputat:Gaung

Persada, 2006, hlm 11-12. 22

Wawancara dengan Mas Adi Prabowo, Kepala Divisi Pembiayaan KJKS Binama

Semarang, Kamis 26 April 2012.

25

d. Apabila nomor rekening anda keluar saat pembukaan arisan berhak

atas dana arisan, anda tidak perlu membayar setoran lagi, karena

kelebihan uang dari saldo tarbiah adalah hadiah dari KJKS Binama.

Dan mitra masih berkesempatan memperoleh hadiah istimewa dan

hiburan.

e. Dapat dijadikan simpanan jangka panjang yang aman, karena

pencairan tarbiah hanya dapat dilakukan pada saat jatuh tempo.

f. Dilengkapi layanan jemput bola, untuk kemudahan transaksi baik

setoran maupun penarikan diantar langsung oleh marketing.

4) Data Perkembangan Rekening Tarbiah

TABEL. DATA PERKEMBANGAN REKENING TARBIAH

KJKS BINAMA SEMARANG

Periode Jumlah rekening Nominal Target

14 795 Rp 30.000 800

15 1194 Rp 30.000 900

16 942 Rp 50.000 800

17 1070 Rp 50.000 900

5) Prosedur dan Pelaksanaan Tabungan Arisan berhadiah

a. Syarat pembukaan rekening23

1) Penyimpanan perorangan atau lembaga

23

Brosur Tarbiah, KJKS Binama Semarang.

26

Pembukaan rekening tarbiah bisa perorangan atau

individu dan bisa juga suatu lembaga.

2) Mengisi permohonan keanggotaan dan pembukaan rekening

simpanan.

3) Menyerahkan fotocopy identitas diri ( KTP / SIM / kartu

pelajar).

Apabila ada mitra yang belum memiliki kartu identitas

namun merasa tertarik untuk membuka rekening tarbiah

maka solusinya adalah menggunakan perwakilan dalam

kepemilikan tabungan. Istilah untuk perwakilan tersebut

adalah QQ (Qualitate Qua) yang artinya “bertindak sebagai,

mewakili, atas kuasa” yang posisinya setelah nama mitra

yang akan membuka rekening. 24

4) Setoran awal dan selanjutnya sesuai ketentuan

Setoran awal dan selanjutnya misal untuk tarbiah periode 17

adalah RP 50.000,00. Penyetoran dapat dilakukan dengan

cara tunai (cash) maupun pemindahbukuan dari saldo

rekening Sirela ke rekening Tarbiah.

5) Hanya rekening aktif yang berhak mengikuti pada

pembukaan tarbiah bulanan.

Maksud dari rekening aktif adalah rekening yang setiap

bulannya terdapat saldo yang mencukupi untuk setoran

24

Op.cit.

27

tarbiah. misalkan anda tidak menyetor untuk bulan ini namun

karena saldo pada tabungan tarbiah anda mencukupi untuk

penyetoran maka saldo tersebut secara otomatis akan

digunakan untuk menyetor untuk bulan tersebut. Namun bila

saldo dalam rekening tarbiah anda tidak mencukupi maka

bulan berikutnya anda harus menyetor dua kali yaitu untuk

setoran bulan kemarin dan bulan itu.

b. Pengundian tarbiah

1) Pengundian tarbiah dilakukan pada tanggal 26 setiap bulan,

apabila pada tanggal tersebut adalah hari libur maka

dilakukan setelah tanggal tersebut atau pada hari kerja.

2) Pengundian dilakukan oleh kepala divisi pendanaan

disaksikan beberapa orang sebagai saksi.

3) Pada setiap periode terdapat tiga kupon yang ditempatkan

pada tiga tempat yang berbeda (toples).

4) Pengundian dilakukan dengan cara diambil secara acak,

dimulai toples pertama yang berisi kupon hadiah hiburan

diambil 10 pemenang, toples kedua hadiah istimewa dua

pemenang, dan terakhir kupon dana arisan satu orang

pemenang.

5) Nama-nama mitra yang keluar sebagai pemenang dicatat

pada berita acara pengundian tarbiah, kemudian divisi

28

pendanaan menandatangani berita acara tersebut beserta

saksi yang menemani.

II. STRATEGI PEMASARAN PRODUK TARBIAH DI KJKS BINAMA

CABANG SEMARANG

Pemasaran tidak akan pernah terlepas dari unsur persaingan.

Biasanya, tidak ada satu jenis bisnis pun yang dengan leluasa bisa berleha-

leha menikmati penjualan dan keuntungan. Paling tidak bukan untuk waktu

yang lama untuk menikmatinya karena aka nada pesaing yang akan turut

menikmatinya.25

Pemasaran adalah sistem keseluruhan dari kegiatan usaha

yang ditujukan untuk merencanakan, menentukan harga, mempromosikan,

dan mendistribusikan barang dan jasa yang dapat memuaskan kebutuhan

pembeli yang ada maupun pembeli potensial.26

Sedangkan strategi adalah

pola fundamental dari tujuan sekarang dan yang terencana, penyebaran

sumber daya, dan interaksi antara organisasi dengan pasar, pesaing, dan

faktor-faktor lingkungan lainnya.27

Untuk bersaing dengan Lembaga Keungan Lain yang juga

menawarkan produk jasa, KJKS Binama melakukan langkah-langkah dalam

pemasarannya :

A. Penentuan Segmentasi pasar

25

M. Taufik Amir, Dinamika Pemasaran, Jakarta:PT Raja Grafindo Persada, 2005, hlm.

18. 26

Basu Swastha Dan Ibnu Sukotjo, Pengantar Bisnis Modern, Yogyakarta:Liberti, edisi

ketiga cet. Ke 10, 2002, hlm. 179. 27

Henry Simamora, Manajemen Pemasaran Internasional, Jakarta: Salemba Empat, cet.

Ke 1, 2000, hlm. 214.

29

Segmentasi pasar adalah membagi pasar menjadi kelompok pembeli

yang dibedakan menurut kebutuhan, karakteristik atau tingkah laku, yang

mungkin membutuhkan produk yang berbeda.28

Segmentasi pasar yang dipilih oleh KJKS Binama menggunakan

pendekatan pemasaran tanpa perbedaan. Sehinggga dalam memasarkan

produk Tarbiah ini tidak ada segmen khusus yang dipilih, semua

masyarakat dapat menggunakan produk ini tanpa terkecuali.29

B. Positioning dan Diferensiasi Produk

Positioning mencakup perancangan dan penawaran citra perusahaan

agar target pasar mengetahui dan menganggap penting posisi perusahaan

dimata pesaing.30

untuk menciptakan citra yang bebeda dimata para mitra, KJKS

Binama menawarkan Tarbiah dengan harga yang terjangkau. Setoran

tarbiah yang murah dibandingkan dengan produk sejenis pada lembaga

keuangan lain menjadikan keunggulan bagi produk Tarbiah. Dengan harga

yang terjangkau semua mitra dapat mengikuti bukan dari salah satu

golongan melainkan dari semua golongan.31

C. Bauran pemasaran produk Jasa

KJKS BINAMA Semarang dalam kegiatan pemasaran produknya

juga tidak telepas dari konsep marketing mix. Pada kegiatan observasi

28

Rambat Lupiyoadi dan A. Hamdani, Manajemen Pemasaran Jasa, Jakarta: Salemba

Empat, 2006, hlm. 44. 29

Wawancara dengan Mas Adi Prabowo, Kepala Divisi Pembiayaan KJKS Binama

semarang, kamis,26 April 2012. 30

Op.cit, hlm. 58. 31

Op.cit.

30

yang penulis lakukan pada saat riset, penulis dapat mengetahui strategi

pemasaran yang seperti apa yang dilaksanakan KJKS BINAMA Semarang

untuk memasarkan produknya.

Kegiatan pemasaran produk tarbiah khususnya strategi promosi

sangat singkat yaitu hanya 3 bulan saja pada setiap periodenya, sehingga

pemasar harus memberikan sesuatu yang berbeda untuk memasarkan

produk ini agar kegiatan pemasaran dapat berjalan sesuai target yang telah

ditentukan. Strategi-strategi yang terkonsep dengan baik juga akan

mempengaruhi keberhasilan pemasar dalam melakukan kegiatan

pemasaran.

Unsur bauran pemasaran yang diterapkan oleh KJKS Binama

Semarang adalah :

1. Strategi Produk (Product)

Sama seperti produk perbankan konvensional, produk

perbankan syariah bukan berupa barang melainkan berupa jasa.

Jasa adalah tindakan atau kegiatan yang dapat ditawarkan oleh satu

pihak kepada pihak lain, yang pada dasarnya tidak berwujud dan

tidak mengakibatkan kepemilikan apapun.32

Untuk menarik minat mitra menggunakan produk jasa yang

ada pada KJKS BINAMA, para pendiri binama memberikan

produk yang sedikit berbeda dengan produk jasa pada koperasi lain

32

Philip khotler, Manajeman Pemasaran, (terj. Hendra teguh,et al), Jakarta:Prenhallindo,

2000, hlm. 86.

31

yaitu produk tarbiah yang merupakan kombinasi dari produk

tabungan dan arisan.

Melihat kultur masyarakat Indonesia yang tidak asing lagi

akan kegiatan arisan, terutama ibu-ibu. Hal tersebut memberikan

peluang bagi pihak KJKS untuk mengembangkan produk tabungan

arisan tersebut hingga diminati mitra dan dapat terus berkembang.

Dengan hadiah yang banyak dan menarik diharapkan

mampu manjadi magnet bagi mitra untuk menggunakan produk

tarbiah.

2. Strategi Harga (Price)

Harga dalah sejumlah uang (ditambah barang kalau

mungkin) yang dibutuhkan untuk mendapatkan sejumlah

kombinasi dari barang beserta pelayanannya.33

Menentukan harga jual suatu produk pada suatu lembaga

keuangan merupakan sesuatu yang penting dalam menarik minat

mitra. Dalam hal penentuan harga ini KJKS Binama menetapkan

harga yang berorientasi pada mitra. Pada produk tarbiah, untuk

menentukan jumlah setoran dan hadiah pada setiap periode dengan

berdasarkan angket atau kuesioner yang dibagikan kepada mitra

setiap tahun sekali.34

Pada angket tersebut mitra dapat

menyampaikan berapa setoran yang diinginkan setiap bulan dan

33

Basu Swastha Dan Ibnu Sukotjo, Pengantar Bisnis Modern, Yogyakarta:Liberti, edisi

ketiga cet. Ke 10, 2002, hlm. 211. 34

Wawancara dengan Mas Adi Prabowo, Kepala Divisi Pembiayaan KJKS Binama

Semarang, Kamis, 26 april 2012

32

hadiah apa saja yang diinginkan. Setelah menampung aspirasi dari

mitra pihak KJKS Binama menganalisis kemampuan menyetor

dengan permintaan hadiah, apakah setoran yang diminta cukup

untuk mengkover permintaan hadiah.

KJKS Binama merupakan lembaga yang berorientasi pada

profil sehingga dalam penetapan harga juga harus memperhatikan

apakah dana yang dihimpun dari masyarakat ketika dikelola untuk

pembiayaan dapat memberikan keuntungan bagi KJKS.

3. Strategi Tempat (Place)

Tempat dalam jasa merupakan gabungan antara lokasi dan

keputusan atas saluran distribusi, dalam hal ini berhubungan

dengan bagaimana cara penyampaian jasa kepada konsumen dan di

mana lokasi yang strategis.35

Letak fisik bank yang terdiri dari

bangunan, interior, peralatan dan furniture juga memperngaruhi

seorang mitra untuk menggunakan jasa di bank. Lokasi KJKS

Binama yang strategis menjadikan kenyamanan bagi mitra untuk

melakukan transaksi di KJKS. Dengan layanan pick up service

(jemput bola) mampu menjangkau pasar yang jauh sekalipun

sehingga mitra yang jauh dari lokasi dapat memanfaatkan layanan

tersebut.

35

Ramabat Lupiyoadi dan A. hamdani, Manajeman Pemasaran jasa, Jakarta:Salemba

Empat, 2006, hlm.73

33

sasaran pasar produk tarbiah mencakup semua masyarakat,

menjangkau hampir semua sektor, mulai dari pasar, sekolah,

lembaga keuangan lain, dan pemukiman penduduk.36

4. Strategi Promosi (Promotion)

Promosi merupakan salah satu variabel marketing mix yang

digunakan oleh perusahaan untuk mengadakan komunikasi dengan

pasarnya.37

Promosi ini akan menjadi salah satu faktor pendukung

kesuksesan KJKS BINAMA jika dilakukan dengan baik.

Dalam memasarkan produk tarbiah ini promosi yang

dilakukan oleh KJKS BINAMA Semarang adalah dengan

penyebaran brosur dan personal selling.38

a. Penyebaran brosur

Kegiatan penyebaran brosur ini lebih banyak dilakukan oleh

karyawati KJKS BINAMA Semarang. Mereka menyebarkan

brosur pada kegiatan-kegiatan seperti pengajian, arisan RT

dirumah, atau kegiatan sosial.

b. Personal selling

Personal selling merupakan interaksi antar individu, saling

bertemu muka yang ditujukan untuk menciptakan,

36

Op.cit 37

Basu Swastha Dan Ibnu Sukotjo, Pengantar Bisnis Modern, Yogyakarta:Liberti, edisi

ketiga cet. Ke 10, 2002. hlm 222. 22

Wawancara dengan Mas Adi Prabowo, kepala Divisi Pembiayaan, KJKS Binama

semarang, Kamis 26 April 2012.

34

memperbaiki, menguasai, atau mempertahankan hubungan

pertukaran yang saling menguntungkan dengan pihak lain.39

Teknik personal selling yang diterapkan oleh marketing

funding dalam memasarkan produk tarbiah adalah :40

1) Persiapan kunjungan

Sebelum memulai kunjungan sebelumnya marketing

mempersiapkan segala sesuatunya untuk persiapan

memasarkan produk tarbiah. Yang perlu dipersiapkan dan

dibawa adalah :

a) Pendalaman produk, sebelum melakukan kunjungan

marketing harus paham akan produk yang akan

ditawarkan. Sehingga ketika calon mitra menanyakan

tentang produk marketing dapat memberikan

penjelasan yang meyakinkan.

b) Memakai pin, pada promosi tarbiah 17 semua

karyawan KJKS BINAMA diwajibkan memakai pin

yang bertuliskan angka 17. Apabila mitra melihat pin

tersebut, mungkin akan memberikan rasa penasaran

sehingga akan bertanya kepada karyawan. Pada saat

itu karyawan dapat menjelaskan dan mempromosikan

tarbiah.

39

Op.cit . hlm 226 40

Wawancara dengan Mas Adi Prabowo, kepala Divisi Pembiayaan, KJKS Binama

semarang, Kamis 26 April 2012.

35

c) Brosur, brosur harus selalu dibawa. Saat ingin

menawarkan produk, marketing menyerahkan brosur

untuk dibaca calon mitra dan marketing memberikan

penjelasan secukupnya.

d) Company profile, pada company profile ada banyak

dokumentasi yang berisi foto para mitra yang

memperoleh hadiah. Marketing memperlihatkan foto

tersebut kepada calon mitra, mungkin ada pemenang

yang dikenal calon mitra sehingga calon mitra merasa

yakin untuk menggunakan produk tarbiah.

e) Formulir pembukaan rekening

f) Slip storan dan penarikan

g) Buletin Binama yang didalamnya terdapat liputan-

liputan mengenai KJKS Binama

2) Melakukan penjualan

Marketing memperkenalkan diri kepada calon

mitra dan mulai membuka pembicaraan, pergunakan

bahasa yang santun, halus dan sopan. Buat calon mitra

merasa nyaman dengan marketing. Kemudian marketing

mempresentasikan tentang KJKS dan keunggulan produk

tarbiah secara jelas dan mudah untuk dipahami calon

mitra.

36

Marketing harus meyakinkan calon mitra dan

berusaha untuk menarik perhatian mitra agar timbul minat

untuk menggunakan produk tarbiah dan mempercayakan

dananya untuk dikelola KJKS BINAMA Semarang.

3) Pelayanan sesudah penjualan

Kegiatan penjualan tidak cukup sampai pada

mitra yang menggunakan produk dari KJKS BINAMA

Semarang, sebagai imbalan atas kepercayaan mitra yang

menyimpan dananya pada KJKS BINAMA Semarang,

karyawan marketing akan memberikan layanan yang

baik kepada mitra yaitu dengan sistem jemput bola.

Sehingga hal tersebut akan mempermudah mitra untuk

menyimpan dana tanpa meninggalkan usahanya. Dengan

pelayanan tersebut diharapkan mitra memilki loyalitas

yang kuat melalui penciptaan kepuasan pelanggan yang

menggunakan produk tersebut dan tidak akan berpindah

ke pesaing yang lain. Mitra yang puas menciptakan

komunikasi yang positif dari mulut ke mulut sehingga

mampu menarik konsumen baru.

5. Strategi orang/SDM (People)

Karena sebagian jasa diberikan oleh orang, seleksi, pelatihan,

dan motivasi pegawai dapat membuat perbedaan yang besar dalam

kepuasan pelanggan. Idealnya pegawai harus memperlihatkan

37

kompetensi, sikap memperhatikan, responsif, inisiatif, kemampuan

memecahkan masalah, dan niat baik.41

Untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia yang ada

pada KJKS Binama Semarang para karyawan sering mengikuti

kegiatan seminar tentang perbankan syariah, training, dan

pelatihan-pelatihan.hal tersebut dilakukan agar kualitas SDM yang

ada di KJKS Binama Semarang mencapai ideal.

6. Strategi proses (Process)

Proses yang dimaksud disini adalah mekanisme, mulai dari

proses penawaran, penjualan, pelayanan sesudah menjual, dan

penyelesaian masalah atau keluhan mitra KJKS Binama Semarang

agar lebih ditingkatkan dan dikembangkan secara efektif dan

efisien untuk mencapai hasil yang optimal.

7. Strategi bukti fisik (Physical Evidence)

Produk yang ditawarkan oleh KJKS Binama Semarang berupa

jasa yang bersifat tidak berwujud. Jasa mengarah kepada rasa atau

semacam testimonial dari para mitra yang menggunakan jasa KJKS

Binama.

Cara dan bentuk pelayanan yang optimal kepada mitra

merupakan bentuk nyata atau dapat dianggap bukti fisik yang dapat

dirasakan oleh para mitra yang menggunakan jasa di KJKS

Binama.

41

Philip khotler, Manajemen Pemasaran, (terj. Hendra teguh,et al), Jakarta:Prenhallindo,

2002, hlm 493.

38

III. Analisis

Setelah peneliti memberikan penjelasan mengenai strategi pemasaran

yang dijalankan oleh KJKS BINAMA Semarang untuk meningkatkan

volume penjualan produk tarbiah, pada bagian ini peneliti akan

menganalisis berdasarkan analisis SWOT untuk mengetahui kekuatan,

kelemahan, peluang, dan ancaman.

1. Kekuatan

a) Produk tarbiah berbeda dengan produk simpanan pada umumnya

karena merupakan kombinasi dari produk tabungan dan arisan.

Belum banyak lembaga keuangan lain yang memiliki produk

seperti ini sehingga produk terbiah memberikan kekhasan

tersendiri.

b) Dengan akad menggunakan akad wadiah yaddlamanah pihak KJKS

lebih leluasa untuk mengelola dana, karena setiap periode tarbiah

berlangsung selama 25 bulan. Dalam jangka waktu tersebut dana

yang mengendap dapat dikelola untuk dilendingkan sehingga KJKS

juga menerima pendapatan dari pembiayaan tersebut. Dari

pendapatan tersebutlah KJKS dapat membelikan berbagai macam

hadiah.

c) Inovasi menggunakan pin dirasa cukup efektif karena memberikan

rasa penasaran kepada mitra sehingga mitra menanyakan kepada

karyawan.

39

d) Rekening tarbiah dapat dijadikan jaminan untuk pembiayaan.

Sehingga mitra tidak perlu memberikan jaminan lagi jika ia

menghendaki rekening tarbiah menjadi jaminan untuk mengajukan

pembiayaan.

e) Banyak hadiah yang ditawarkan dan jika nomor rekening yang

beruntung yang keluar sebagai pemenang dana arisan tidak perlu

menyetor lagi untuk setoran selanjutnya.

f) Dilengkapi dengan layanan jemput bola sehingga memudahkan

mitra untuk menyetor arisan setiap bulan.

2. Kelemahan

1) Masa promosi yang relatif singkat menjadikan pemasaran produk

tarbiah tidak dapat berlangsung lama sehingga mitra tarbiah lebih

sedikit dari pada mitra sirela.

2) Tarbiah yang identik dengan hadiah menjadikan nasabah

menginginkan hadiah yang besar namun jumlah setoran yang

ringan. Hal tersebut akan memberikan beban kepada KJKS untuk

mengelola dana tersebut.

3) Saldo tarbiah yang tidak dapat diambil sewaktu-waktu dengan

alasan apapun sehingga tidak bisa dijadikan investasi jangka

pendek.

3. Peluang

40

1) Letak KJKS Binama Semarang yang strategis, serta memiliki

cabang yang telah tersebar di berbagai daerah memberikan peluang

yang besar bagi KJKS untuk terus berkembang.

2) Masih sedikit lembaga keuangan yang memiliki produk sejenis

dengan tarbiah sehingga kesempatan untuk memasarkan lebih

besar.

4. Ancaman

1) Adanya produk arisan yang sejenis misal pada kospin jasa yang

memliki produk semacam arisan dengan hadiah yang lebih besar

berupa paket wisata maupun sepeda motor.

2) Banyak mitra yang menyimpan dana, atau masih dalam masa

angsuran pembiayaan pada lembaga keuangan lain sehingga

menolak untuk menambah menggunakan produk dari KJKS.

3) Masyarakat cenderung memilih bank umum atau bank syariah yang

sudah memiliki nama besar dengan alasan keamanan dan fasilitas

ATM yang dimiliki bank sehingga memudahkan mitra bertransaksi.

41

BAB IV

PENUTUP

1. KESIMPULAN

A. Produk Tarbiah (Tabungan Arisan Berhadiah) merupakan kombinasi

dari tabungan dan arisan. Seperti arisan karena setiap bulannya mitra

diwajibkan menyetor sejumlah uang tertentu dan setiap bulannya juga

diadakan pengundian pemenang. Seperti tabungan karena jika mitra

dalam setiap pengundian tidak keluar nomor rekeningnya maka setoran

yang setiap bulan ia setorkan dapat diambil kembali setelah periode

tarbiah habis tanpa adanya potongan. Dengan menggunakan akad

wadiah Yadlamanah KJKS dapat menggelola dana yang dihimpun dari

masyarakat sehingga memperoleh keuntungan. Dari keuntungan

tersebut KJKS memberikan bonus dalam bentuk hadiah sebagai

imbalan atas kepercayaan mitra. Hadiah utama dari produk tarbiah ini

adalah dana arisan, jika mitra yang memenangkan dana arisan maka ia

tidak berkewajiban untuk menyetor lagi. Karena kelebihan dana yang

diperoleh merupakan hadiah dari KJKS BINAMA. Setiap pembukaan

rekening mitra telah memperoleh satu souvenir dan tiga kupon yaitu

satu kupon dana arisan, satu kupon hadiah istimewa, dan satu kupon

hadiah hiburan.

B. Konsep pemasaran yang digunakan oleh KJKS BINAMA dimulai

dengan menentukan segemntasi pasar, kemudian penentuan

positioning dan menggunakan bauran pemasaran (7P) , yaitu: product,

42

price, place, promotion, people, process, physical evidence. Strategi

penentuan produk yang memberikan diferensiasi dengan produk pada

lembaga keuangan sejenis merupakan suatu keunggulan. Dengan harga

yang relatif murah dapat menjadi alternatif pilihan masyarakat. Saluran

distribusi produk tarbiah ini tidak hanya fokus di pasar saja namun

juga juga di sekolah, pemukiman, dan lembaga keuangan lain. Strategi

promosi yang diterapkan untuk mempromosikan tarbiah adalah dengan

penyebaran brosur, dan personal selling, penjualan pribadi dengan cara

marketing mendatangi langsung ke lokasi sasaran. Untuk melakukan

kegiatan pemasaran ini, KJKS BINAMA memiliki karyawan yang

sudah terlatih sehingga diharapkan mampu menjawab semua

pertanyaan yang muncul dari mitra dan setiap proses yang berkaitan

dengan mitra mulai dari menawaran produk hingga menangani keluhan

yang dialami mitra perlu dikembangkan dan ditingkatkan, karena

pelayanan yang memuaskan mitra merupakan sebuah bukti fisik dari

produk jasa yang dapat dirasakan mitra.

2. SARAN

Setiap pelaksanaan kegiatan tentunya ada kelebihan dan kekurangan dari

produk itu sendiri maupun strategi pemasaran yang digunakan., dengan itu

penulis memberikan saran-saran guna kemajuan produk tarbiah ke depan,

yaitu :

A. kegiatan promosi agar lebih ditingkatkan, baik melalui media

elektronik maupun melalui media cetak. Mengingat masa promosi

43

produk tarbiah yang sangat singkat yaitu hanya tiga bulan saja

sehingga perlu diadakan inovasi lain selain pemasangan pin, misalnya

dengan memasang spanduk, menghias kantor saat masa promosi, dan

membentuk tim khusus untuk kegiatan promosi ini.

B. Memperluas jangkauan pemasaran dengan membuka cabang-cabang di

daerah lain. Sehingga banyak mitra baru yang menjadi anggota di

KJKS Binama.

C. Kualitas sumber daya manusia perlu ditingkatkan dengan mengikuti

berbagai kegiatan yang mampu memberikan banyak pengalaman

sehingga pelayanan kepada mitra lebih maksimal.

3. PENUTUP

Dengan segala kerendahan hati penulis mengucapkan syukur

Alhamdulillah kepada Allah SWT yang telah memberikan kemudahan dan

kelancaran bagi penulis untuk menyelesaikan tugas akhir ini. Penulis

menyadari bahwa tugas akhir ini masih jauh dari kesempurnaan, semoga

kekurangan ini bisa menjadi cambuk semangat bagi penulis agar lebih baik

lagi. Kritik dan saran yang membangun sangat penulis harapkan demi

perbaikan tugas akhir ini dan selanjutnya.

Semoga tugas akhir ini dapat bermanfaat bagi penulis khususnya

dan pada pembaca pada umumnya, serta semoga mendapat ridlo dari Allah

SWT . Amiin ya robbal ‘aalamin.

DAFTAR PUSTAKA

Amir, M. Taufik, Dinamika Pemasaran, Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2005

Departemen Agama RI, Al-qur’an dan terjemahannya, Solo:PT Qomari Prima

Publisher, 2007

Dewan Syariah nasional Majelis Ulama Indonesia, Himpunan Fatwa Dewan

Syariah Nasional, Jakarta: Gaung Persada, 2006

Haroen, Nasrun, Fiqh Muamalah, Jakarta: Gaya Media Pratama, 2007

Hassan, A. Qodir, et al, Terjemahan Nailil Authar Himpunan Hadits-Hadits

Hukum, Surabaya:PT Bina Ilmu, Jilid 4, 1987

Hendar, Manajemen Perusahaann Koperasi, Jakarta: Erlangga, 2010

http://www.klikmpm.com/MN%20Profil/Fatwa%20DSN/Fatwa.html

Khotler, Philip, Manajemen Pemasaran, (Terj. Hendra Teguh, et al), Jakarta:

Prenhallindo, 2000

Lupiyoadi, Rambat dan A. Hamdani, Manajemen Pemasaran Jasa,

Jakarta:Salemba Empat, 2006

M, Fuad, et al, Pengantar Bisnis, Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 2000

Margono, S, Metodologi Penelitian Pendidikan, Jakarta: PT. Rineka Cipta, Cet

ke-8, 2010

Nazir, Moh, Metode Penelitian, Jakarta: Ghalia Indonesia, 1998

Simamora, Henry, Manajemen Pemasaran Internasional, Jakarta: Salemba

Empat, Cet ke-1, 2000

Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan, Bandung: Alfabeta, Cet ke-10, 2010

Sukardi, Metodologi Penelitian Pendidikan Kompetensi dan Praktiknya, Jakarta:

Bumi aksara, 2003

Swastha, Basu dan Ibnu Sukotjo,s Pengantar Bisnis Modern, Yogyakarta: Liberti,

Edisi ke-3 Cet ke-10, 2002

Brosur Tarbiah, KJKS Binama Semarang

Company Profile KJKS Binama Semarang

SK Nomor : 05/KJKS BINAMA/SK/I/12 Tentang Struktur Organisasi KJKS

BINAMA

Wawancara dengan Mas Adi Prabowo, Kepala Divisi Pembiayaan, KJKS Binama

Semarang, Kamis, 26 April 2012

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

I. DATA PRIBADI

Nama : NOVI ARDIANI

Alamat : Desa Tambahrejo, RT 02 RW 03,

Kecamatan Pageruyung, Kabupaten

Kendal, 51361

Tempat / Tanggal Lahir : Kendal, 13 April 1991

Jenis Kelamin : Perempuan

Agama : Islam

II. RIWAYAT PENDIDIKAN

1. SD Negeri 2 Tambahrejo Tahun 1997 s/d Tahun 2003

2. SMP Negeri 1 Pageruyung tahun 2003 s/d Tahun 2006

3. SMA Negeri 1 Sukorejo Tahun 2006 s/d Tahun 2009

4. IAIN Walisongo Semarang Tahun 2009 s/d Tahun 2012

III. PENGALAMAN ORGANISASI

1. Divisi Pengkaderan Ikatan Mahasiswa Kendal (IMAKEN) tahun

2010

2. Anggota Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) tahun

2009

3. Anggota Walisongo English Club (WEC) tahun 2009

Demikian daftar Riwayat Hidup ini Saya buat dengan Sebenar-benarnya.