standar pelayanan smf anak

Upload: juna39

Post on 14-Jul-2015

109 views

Category:

Documents


3 download

TRANSCRIPT

Melayani dengan Canti

JL . RAY A T EL E - MA I L : a r i We b si t e :

MA S U B U D - G I A N Y A R B A L I P/ FAX : 0 3 6 1 - 9 7 4 5 7 3 _ ca n t i _ h o sp i t a l @ya h o o . co m www. a r i ca n t i h o sp i t a l . co m

STAF MEDIK FUNGSIONAL ILMU KESEHATAN ANAK RS ARI CANTI

1. Demam Berdarah Dengue ( DBD ) 2. Diare 3. Demam Tifoid 4. Sepsis Neonatorum 5. Pneumonia 6. Sindroma Nefrotik 7. Gagal Nafas Akut 8. Ensefalitis

1

Melayani dengan Canti

JL . RAY A T EL E - MA I L : a r i We b si t e :

MA S U B U D - G I A N Y A R B A L I P/ FAX : 0 3 6 1 - 9 7 4 5 7 3 _ ca n t i _ h o sp i t a l @ya h o o . co m www. a r i ca n t i h o sp i t a l . co m

1. Nomor ICD 2. Diagnosis 3. Kriteria Doagnosis

: : :

A.19 Demam Berdarah Dengue (DBD) Definisi Khusus A. Secara Laboratoris 1. Presumtif Positif (Kemungkinan)

Demam akut + 2 atau lebih manifestasi : nyeri kepala, nyeri belakang mata, mialgia, atralgia, ruam, manifestasi perdarahan, leucopenia, uji HI> 1,280 dan IgM (+) B. Secara Klinis 1. Kasus DBD a. Demam akut 2 7 hari (bifasik) b. Manifestasi perdarahan c. Trombositopenia 38 C beri parasetamol bila kejang beri obat antikonvulsan sesuai berat badan

Pasien tidak dapat minum Pasien muntah terus - menerus

Pasang infuse NS : D5W 1:3, tetesan rumatan Periksa Hb, Ht, trombosit tiap 6-12 jam

Monitor gejala klinis dan laboratorium perhatikan tanda syok palpasi hati setiap hari ukur dieresis setiap hari awasi perdarahan periksa Hb, Ht, trombosit tiap 6-12 jam

Ht naik atau trombosit turun

Perbaikan klinis dan laboratori

Infus ganti RL (tetesan disesuaikan, lihat bag.3)

Pulang (criteria pulang) o Tidak demam selama 24 jam tanpa atipiretik o Nafsu makan membaik o Secara klinis tampak perbaikan o Ht stabil o Tiga hari setelah syok teratasi o Jumlah trombosit > 50.000/1 o Tidak dijumpai disttes pernapasan (disebabkan oleh efusi pleura atau asidosis) Tatalaksana kasus DBD derajat I atau derajat II Tanpa Peningkatan hematokrit DBD derajat dengan peningkatan Ht 20% Ht normal

5

Melayani dengan Canti

JL . RAY A T EL E - MA I L : a r i We b si t e :

MA S U B U D - G I A N Y A R B A L I P/ FAX : 0 3 6 1 - 9 7 4 5 7 3 _ ca n t i _ h o sp i t a l @ya h o o . co m www. a r i ca n t i h o sp i t a l . co m

8. Terapi

:

Tersangka DBD Demam tinggi, mendadak terus menerus 100.000/uL

Rawat jalan parasetamol control tiap hari

MRS Rawat jalan : Minum banyak 1,5 2 liter/hr parasetamol Kontrol tiap hari sampai demam turun Periksa Hb, Ht, trombosit tiap kali Perhatian untuk orang tua : Pesan bila timbul tanda syok, yaitu Gelisah, lemah,kaki/tangan dingin, Nyeri perut, berak hitam, BAK kurang

Sampai demam hilang

Nilai tanda klinis, periksa trombosit & Ht bila demam menetap setelah hari sakit ke-3

Lab : Hb & Ht naik, Trombosit turun

Segera bawa ke rumah sakit tatalaksana kasus tersangka DBD

6

Melayani dengan Canti

JL . RAY A T EL E - MA I L : a r i We b si t e :

MA S U B U D - G I A N Y A R B A L I P/ FAX : 0 3 6 1 - 9 7 4 5 7 3 _ ca n t i _ h o sp i t a l @ya h o o . co m www. a r i ca n t i h o sp i t a l . co m

10. Penyulit

:

1. Udem paru 2. Gagal ginjal 3. Enchepalopati dengue

11. Informed Conssent (tertulis) 12. Standar Tenaga 13. Lama Perawatan

: : :

Dokter Spesialis Anak Pasien dirawat sampai demam tidak ada syok / komplikasi) Indikasi pulang : Paling tidak 24 jam tidak demam tanpa antipiretik Secara klinis tampak perbaikan Nafsu makan baik Tiga hari sesudah syok teratasi Tidak ada sesak nafas atau tekipneu Trombosit 50.000/mm3 hari ke 7 (Bila

14. Masa Pemulihan 15. Hasil

: :

Sangat tergantung dari ada tidaknya komplikasi Bila komplikasi dapat diatasi, dapat sembuh sempurna

16. Patologi 17. Otopsi 18. Progonis

: : :

Tidak perlu Tidak perlu Dengan diagnosis, dan penatalaksanaan dini dan tepat, prognosisnya baik

19. Tindak lanjut

:

Setelah pulang dari rumah sakit, control bila ada keluhan atau sesuai jadwal kontrol

7

Melayani dengan Canti

JL . RAY A T EL E - MA I L : a r i We b si t e :

MA S U B U D - G I A N Y A R B A L I P/ FAX : 0 3 6 1 - 9 7 4 5 7 3 _ ca n t i _ h o sp i t a l @ya h o o . co m www. a r i ca n t i h o sp i t a l . co m

1. Nomor ICD 2. Diagnosis 3. Kriteria Doagnosis

: : :

A. 09 Diare Anamnesis : Frekuensi defekasi lebih dari 3 kali sehari disertai tinja cair dengan /tanpa darah dan / atau lender Tanpa atau disertai muntah dari frekuensi jarang smapai sering Adanya rasa haus, haus sekali atau tidak mau minum pada keadaa dehidrasi berat Miksi dari volume normal sampai tidak miksi Nafsu makan/aktifitas dari normal,

menurun, sampai anak sangat lemas Pemeriksanaan Keadaan umum dari keadaan baik,

mengantuk, gelisah smapai tidak sadar Mata nampak normal, cowong atau sangat cowong Air mata ada atau tidak ada Mulut dan lidah Nampak basah, kering atau sangat kering Frekuensi nafas normal, lebih cepat dari normal atau cepat dan dalam Turgornormal atau menurun Frekuensi nadi normal, lebih cepat, sangat cepat atau tidak teraba Ubun ubun besar normal cekung atau sangat sekung8

Melayani dengan Canti

JL . RAY A T EL E - MA I L : a r i We b si t e :

MA S U B U D - G I A N Y A R B A L I P/ FAX : 0 3 6 1 - 9 7 4 5 7 3 _ ca n t i _ h o sp i t a l @ya h o o . co m www. a r i ca n t i h o sp i t a l . co m

4. Diagnisis Banding

:

Etiologi 1. Infeksi : virus, bakteri parasit, jamur 2. Non infeksi, Intoleransi, stress, keracunan makanan, alergi

5. Pemeriksanaan Penunjang

:

Pemeriksanaan

laboratorium

rutin

tinja

makroskopik dan mikroskopik Laboratorium tambahan/ lebih lengkap dikerjakan bila diare tidak sembuh dalam 5-7 hari, seperti : biakan kuman dan tes resistensi terhadap berbagai antibiotika, pH dan kadar gula jika diduga ada intoleransi laktosa, intubasi duodenal untuk

mencari kuman penyebab. 6. Konsultasi : Bila merupakan diare bermasalah atau disertai dengan : y y 7. Perawatan RS : KEP ke Gizi Penyakit lain sesuai dengan penyakit.

Penderita diare dengan dehidrasi ringan sedang yang gagal URO, dengan dehidrasi berat, diare lebih dari 7 hari, dan diare dengan penyulit

8. Terapi

:

a. URO pada diare dengan tanpa dehidrasi dan dehidrasi ringan sedang b. Infus RL : Pada diare dengan dehidrasi ringan sedang yang gagal URO : 70 ml/kgbb/4 jam selanjutnya sesuai kebutuhan cairan perhari Pada diare dengan dehidrasi berat : 30 ml/kgbb/ 1 jam, kemudian 70 ml/kgbb/4 jam selanjutnya sesuai kebutuhan cairan9

Melayani dengan Canti

JL . RAY A T EL E - MA I L : a r i We b si t e :

MA S U B U D - G I A N Y A R B A L I P/ FAX : 0 3 6 1 - 9 7 4 5 7 3 _ ca n t i _ h o sp i t a l @ya h o o . co m www. a r i ca n t i h o sp i t a l . co m

perhari c. Dietetik : Asi/makanan dilanjutkan, beri makanan yang mudah dicerna, rendah serat dan tidak merangsang d. Obat obatan : 1. Antibiotika : Kolera : umur >7 tahun diberikan

tetrasiklin 50 mg/kgbb/hari dibagi dalam 4 dosis selama 3 hari. Semua umur diberikan TMP 8 mg/kgbb/hari SMX 40

mg/kgbb/hari dibagi 2 dosis selama 3 hari Disentri :Anak anak diberikan TMP 10 mg/kgbb/hari SMX 50 mg/kgbb/hari dibagi 2 dosis selama 5 hari. Bayi diberikan Ertiromisin 25 mg/kggb/hari dibagi 4 dosis selama 3 hari 2. Lain lain: Preparat Zinc 20 mg/hari selama 10 hari Probiotik

9. Tempat pelayanan 10. Penyulit 11. Informed Conssent (tertulis) 12. Standar Tenaga 13. Lama Perawatan 14. Masa Pemulihan

: : : : : :

-

RS Ari Canti

Hipoglekimia, hipokalemia, ileus paralitik Diperlukan saat pemasangan infuse Dokter Spesialis Anak

4 6 hari Tergantung dari derajat dehidrasi saat MRS dan penyulit yang ada

15. Hasil

:

Tergantung beratnya dehidrasi dan penyulit yang timbul10

Melayani dengan Canti

JL . RAY A T EL E - MA I L : a r i We b si t e :

MA S U B U D - G I A N Y A R B A L I P/ FAX : 0 3 6 1 - 9 7 4 5 7 3 _ ca n t i _ h o sp i t a l @ya h o o . co m www. a r i ca n t i h o sp i t a l . co m

Sembuh dengan/tanpa sekuele, sampai kematian 16. Patologi 17. Otopsi 18. Progonis : : : Tidak perlu Tidak perlu Sangat tergantung dari berat ringannya dehidrasi etiologi, dan penyulit yang ada 19. Tindak lanjut : Kontrol Poliklinik

11

Melayani dengan Canti

JL . RAY A T EL E - MA I L : a r i We b si t e :

MA S U B U D - G I A N Y A R B A L I P/ FAX : 0 3 6 1 - 9 7 4 5 7 3 _ ca n t i _ h o sp i t a l @ya h o o . co m www. a r i ca n t i h o sp i t a l . co m

1. Nomor ICD

: Thypoid faver (Typhus abdominalis) A01.0 Para thypoid fever A01.4 A A01.1 B A01.2 C A01.3

2. Diagnosis 3. Kriteria

: Demam Tifoid : Gejala klinik : bervariasi seperti demam meningkat malais, obstipasi secara anoreksia, atau bertangga, abdominal diare, anak badan sakit kepala,

discomfort, tampak menurun

sakit,pucat,gelisah,berat gangguan kesadaran

kelainan fisik : keadaan umum lemah dengan kesadaran ssampai bervariasi koma, dari compos mentis relative,

febris,

bradikardi

delirium, lidah tifus, hepato spelenomegali, roseola tifosa, meteoristis, ikterus. Laboratorium : Serologi (tes widal yang

bermakna), biakan positif dari darah, feses, urin atau sumsum tulang. 4. Diagnosis Banding : Paratifus, Bruselosis,Meningoensefalitis, tuberkulosis 5. Pemeriksanaan Penunjang 6. Konslutasi 7. Perawatan RS 8. Terapi : DL, LFT, BUN / SC, tes widal, Gall culture. : Sesuai dengan komplikasi yang ada : MRS : Tirah baring (lama dan bentuk tergantung stadium dan beratnya penyakit) Diet rendah serat dan pada bubur penderita saring bila tanpa ada12

meteorismus

Melayani dengan Canti

JL . RAY A T EL E - MA I L : a r i We b si t e :

MA S U B U D - G I A N Y A R B A L I P/ FAX : 0 3 6 1 - 9 7 4 5 7 3 _ ca n t i _ h o sp i t a l @ya h o o . co m www. a r i ca n t i h o sp i t a l . co m

meteorismus. Antibitika : Kloramfenicol 50-100 mg/kg.bb/hari,2-3

minggu per oral,parenteral 25-50mg/kgbb/hr sesuai kebutuhan. Tiamfenicol 50-100

mg/kgbb/hr,2-3 minggu. Ampisilin 100-200 mg/kgbb/hr,oral atau parenteral 2-3 minggu. Kotrimoksasol resisten,TMP bila 6-10 mg terdapat dan SMZ dugaan 30-50

mg/kgbb/hr,2-3 minggu. Sefalosporin generasi III-Sefuroksim 150mg/kgbb/hr,iv,bila terdapat dugaan resistensi,2-3 minggu. Bila terdapat supurasi/diseminasi ekstraintestinal,obat-

obatan seperti diatas diberikan 4-6 minggu. Terhadap karier ampisilin yang seperti setara.

diatas,ditambah Kortikosteroid

probenesid bila

berat/sangat mg/kgbb

toksis,deksametahson

3mg/kgbb..1

tiap 6 jam. Operatif bila terjadi perforasi 9. Tempat pelayanan 10. Penyulit : RS Ari Canti ; Perdarahan usus,perforasi usus,syok septic, pneumonia, DIC, meningitis, pielonefritis 11. Informed Conssent (tertulis) 12. Standar Tenaga 13. Lama perawatan 14. Masa pemulihan 15. Hasil 16. Patologi 17. Otopsi : Perlu : Dokter Spesialis Anak : : 7 hari 7 hari

: Sembuh total atau meninggal : tidak perlu : hanya bila perlu13

Melayani dengan Canti

JL . RAY A T EL E - MA I L : a r i We b si t e :

MA S U B U D - G I A N Y A R B A L I P/ FAX : 0 3 6 1 - 9 7 4 5 7 3 _ ca n t i _ h o sp i t a l @ya h o o . co m www. a r i ca n t i h o sp i t a l . co m

18. Prognosis 19. Tindak lanjut

: Baik :-

14

Melayani dengan Canti

JL . RAY A T EL E - MA I L : a r i We b si t e :

MA S U B U D - G I A N Y A R B A L I P/ FAX : 0 3 6 1 - 9 7 4 5 7 3 _ ca n t i _ h o sp i t a l @ya h o o . co m www. a r i ca n t i h o sp i t a l . co m

1. Nomor ICD 2. Diagnosis 3. Kriteria Doagnosis

: : :

P.36.9 Sepsis Neonatorum Anamnesis : Sepsis Neonatorum merupakan sindroma klinis dari penyakit sistematik akibat infeksi yang timbul pada 1 bulan pertama kehidupan Penyebab infeksi dapat berupabakteri,

virus, jamur, dan protozoa Sepsis merupakan penyakit yang sangat berat pada neonates, diagnosisnya sulit oleh karena gejalanya tidak spesifik,

sehingga skrening sepsis dan pengelolaan terhadap faktor resiko perlu dilakukan. Dlam anamnesis perlu dicari adanya faktor faktor resiko mayor : ketuban pecah > 24 jam, ibu demam saat inpartu (suhu > 38oc), koriomnionitis, denyut jantung janin > 160x / menit, dan ketuban berbau, serta faktor resiko minor : ketuban pecah >12 jam, ibu demam saat inpartu (suhu >37oC) nilai APGAR rendah (bayi lahir asfiksia), berat badan lahir sangat rendah (BBL 7 hari.Segera setelah didapatkan hasil kultur darah maka jenis antibiotic disesuaikan dengan kuman penyebab dan pola resistensinya. b. Terapi Suportif Pemberian nutrisi baik secara enteral maupun parenteral Pemberian oksigen

9. Tempat pelayanan

:

RS Ari Canti

17

Melayani dengan Canti

JL . RAY A T EL E - MA I L : a r i We b si t e :

MA S U B U D - G I A N Y A R B A L I P/ FAX : 0 3 6 1 - 9 7 4 5 7 3 _ ca n t i _ h o sp i t a l @ya h o o . co m www. a r i ca n t i h o sp i t a l . co m

10. Penyulit

:

-

Syok septic Meningitis Kolestasis Gagal nafas DIC Asidosis metabolic Gejala sisa neurologis gangguang : gangguan penglihatan,

pendengaran,

gangguan belajar, gangguan tingkah laku, retardasi mental 11. Informed Conssent (tertulis) 12. Standar Tenaga 13. Lama Perawatan : : : Dokter spesialis anak

14 hari (bila tidak ada masalah prematuritas, BBLR dan komplikasi) Sangat tergantung pada prematuritas, BBLR, dan ada tidaknya komplikasi Bila tida ada komplikasi dapat sembuh sempurna Tidak peril Tidak perlu Dengan diagnosis dan pengobatan dini, bayi dapat terhindar dari sepsis yang berkepanjangan Bila tanda klinis dan/atau adanya faktor resiko infeksi yang tidak berpotensi terditeksi menimbulkan maka angka

14. Masa Pemulihan

:

15. Hasil 16. Patologi 17. Otopsi 18. Progonis

: : : :

kesakitan dan kematian dapat meningkat Gejala sisa neurologis timbul pada 15-30% neonates dengan meningitis18

Melayani dengan Canti

JL . RAY A T EL E - MA I L : a r i We b si t e :

MA S U B U D - G I A N Y A R B A L I P/ FAX : 0 3 6 1 - 9 7 4 5 7 3 _ ca n t i _ h o sp i t a l @ya h o o . co m www. a r i ca n t i h o sp i t a l . co m

19. Tindak lanjut

:

-

Setelah pulang control secara teratur ke poliklinik

-

Kasus

dengan

komplikasi

deficit perawatan

neurologis

memerlukan

rehabilitasi medis, dan stimulasi tumbuh kembang

19

Melayani dengan Canti

JL . RAY A T EL E - MA I L : a r i We b si t e :

MA S U B U D - G I A N Y A R B A L I P/ FAX : 0 3 6 1 - 9 7 4 5 7 3 _ ca n t i _ h o sp i t a l @ya h o o . co m www. a r i ca n t i h o sp i t a l . co m

1. Nomor ICD 2. Diagnosis 3. Kriteria Doagnosis

: : :

J 12 Pneumonia Anamnesis Pasien biasanya mengalami demam tinggi, batuk, gelisah, rewel dna sesak nafas. Pada bayi gejalanya tidak khas, sering kali tanpa demam dan batuk, anak lebih besar kadang mengeluh nyeri kepala, nyeri abdomen disertai muntah Pemeriksaan Fisik : Manifestasi klinis yang terjadi akan berbeda beda berdasarkan kelompok umur. 1. Neonatus : sering dijumpai takipneu, retraksi dinding dada, grunting, nafas cuping hidung dan sianosis 2. Bayi lebih besar,panas, batuk, takipneuretraksi, iritabel dan sianosis, nafascuping hidung, jarang ditemukan grunting 3. Anak Prasekolah : demam, batuk (non

produktif/produktif), takipneu, dispneu, retraksi dinding dada dan nafas cuping hidung. 4. Anak sekolah dan Remaja: panas, batuk (non produktif/produktif), nyeri dada, nyeri kepala, nafas cuping hidung, dehidrasi dan letargi Pada auskultasi : dapat terdengar suara pernafasan menurun, ronchi basah halus. Pada anak yang lebih besar terdapat suara redup pada perkusi, vocal fremitus yang menurun. Iritasi pleura akan

mengakibatkan nyeri dada, bila berat gerakan dada menurun waktu inspirasi, anak berebaring kearah20

Melayani dengan Canti

JL . RAY A T EL E - MA I L : a r i We b si t e :

MA S U B U D - G I A N Y A R B A L I P/ FAX : 0 3 6 1 - 9 7 4 5 7 3 _ ca n t i _ h o sp i t a l @ya h o o . co m www. a r i ca n t i h o sp i t a l . co m

yang sakit dengan kaki fleksi. Rasa nyeri dapat menjalar ke leher, bahu, dan perut. 4. Diagnosis Banding 5. Pemeriksanaan Penunjang : : Foto Rontgen pada proyeksi posterior anterior. Foto leteral dibuat bila diperlukan informasi tambahan misalnya efusi pleura. Terdapat

Konsolidasi lobar atau segmental, adanya gambaran air bronchogram, corakan bronchovaskuler,

peribronchial cuffing, overaeration, bila terjadi patchy consolidation karena atelektasis. Hasil pemeriksaan Dengan darah perifer : leukosit bila

>15.000/1

dominasi

netrofil

disebabkan oleh bakteri Laku endap Darah dan C reaktif protein juga tidak menunjukkan gambaran yang khas.

6. Konsultasi 7. Perawatan RS 8. Terapi

: : :

Perlu Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam penanganan pneumonia adalah : 1. Apakah anak dalam keadaan dehidrasi,

demam,hipoksemia atau terdapat komplikasi seperti empiema? 2. Apakah anak perlu dirawat di Rumah Sakit atau rawat jalan? Beberapa factor yang dapat membantu dalam menetukan anak perlu dirawat di RS: 1. Anak tampak toksi 2. Umur kurang dari 4 bulan21

Melayani dengan Canti

JL . RAY A T EL E - MA I L : a r i We b si t e :

MA S U B U D - G I A N Y A R B A L I P/ FAX : 0 3 6 1 - 9 7 4 5 7 3 _ ca n t i _ h o sp i t a l @ya h o o . co m www. a r i ca n t i h o sp i t a l . co m

3. Terdapat tanda tanda pneumonia yang berat dan memerlukan terapi suportif seperti saturasi oksigen 70 kali permenit untuk yang lebih besar, pemberian cairan intra vena dan lainnya 4. Anak mengalami muntah muntah, dihedidrasi dan pemberian antibiotika secara oral tidak memungkinkan 5. Tidak memberikan respon perbaikan setelah diberikan antibiotika secara oral; 6. Anak dengan keadaan imunocompromised 7. Perhatian orang tua / keluarga kurang 8. Anak memerlukan pengawsan yang ketat dan perlu perawatan intensive care unit (ICU) a. Oksigen Oksigen diberikan bila terdapat tanda

hipoksemia: Helisah, sianosis dan lain lain Kecepatan oksigen diperkirakan dari volume tidak dan frekuensi pernapasan. Dibawah 2 tahun biasanya 21/menit, diatas 2 tahun hingga 4/menit b. Humiditas Hanya bila udara terlalu kering atau anak dengan intubasi / trakeostomi c. Deflasi Abdomen Bila distensi abdomen menggangu

pernapasan. Dengan sonde lambung (maag slag) atau sonde rectal (darm buis) d. Cairan dan makanan bergizi22

Melayani dengan Canti

JL . RAY A T EL E - MA I L : a r i We b si t e :

MA S U B U D - G I A N Y A R B A L I P/ FAX : 0 3 6 1 - 9 7 4 5 7 3 _ ca n t i _ h o sp i t a l @ya h o o . co m www. a r i ca n t i h o sp i t a l . co m

d.1. Cairan komposisi yang paling sederhana Dextrose 5% komposisi yang lain sesuai kebutuhan seperti Elektrolit yaitu kebutuhan Na, K, Cl. Jumlah cairan disesuaikan dengan

kebutuhan maintenance, kecuali penderita dalam keadaan dehidrasi atau menderita kelainan jantung d.2. Makanan bila tidak dapat peroral dapat

dipertimbangkan melalui sonde lambung atau intra vena e. Simtomatis e.1. Antipiretika bila demam. Hindari

asetosal karena dapat memperberat asidosis e.2. Mukolitik/ekspektoran f. Antibiotika Pemberian antibiotika dalam pengobatan pneumonia pada anak berdasarkan gejala klinik da factor emidemiologi Usia Baru lahir-3 minggu Rawat jalan Rawat inap Ampisilin +

gentamisin Dg atau tanpa

Cefotaksim 3 mg-3 Amoksilin bl klavuanat Makrolide: Ampisilin gentamisisn Ampisilin +23

+

Melayani dengan Canti

JL . RAY A T EL E - MA I L : a r i We b si t e :

MA S U B U D - G I A N Y A R B A L I P/ FAX : 0 3 6 1 - 9 7 4 5 7 3 _ ca n t i _ h o sp i t a l @ya h o o . co m www. a r i ca n t i h o sp i t a l . co m

Eritromisin 3 bl-5 th Ampisilin beta

Cefotaksin Ampisilin +

laktam Kloramfenikol Cephalosporin generasi :

amoksilin klavulanat

Cephalosporin ketiga

Kotrimoksasol Cefotakaim / Makrolide Eritromisin, Azitromisin, Claritromisin 5 th- Makrolide: Ampisilin + : Ceftriakson

adolesen azitromisin, Eritromisin

Kloramfenikol Makrolide Azitromisin, Claritromosin, Eritromisin :

9. Tempat pelayanan 10. Penyulit 11. Informed Conssent (tertulis) 12. Standar Tenaga 13. Lama Perawatan 14. Masa Pemulihan 15. Hasil 16. Patologi 17. Otopsi 18. Progonis 19. Tindak lanjut

: : : : : : : : : : :

RS Ari Canti

Perlu Dokter Spesialis Anak

-

24

Melayani dengan Canti

JL . RAY A T EL E - MA I L : a r i We b si t e :

MA S U B U D - G I A N Y A R B A L I P/ FAX : 0 3 6 1 - 9 7 4 5 7 3 _ ca n t i _ h o sp i t a l @ya h o o . co m www. a r i ca n t i h o sp i t a l . co m

1. Nomor ICD 2. Diagnosis 3. Kriteria Doagnosis 4. Diagnisis Banding 5. Pemeriksanaan Penunjang 6. Konsultasi 7. Perawatan RS 8. Terapi

: : : : : : : :

N.04 Sindroma Nefrotik -

Perlu 1. Suportif a. Aktivitas : Tirah baring tidak perlu dipaksakan dan aktivitas disesuaikan dengan kemampuan penderita b. Diet : Proten 2 g/kgbb/hari, diet rendah garam (1-2 g/hari) hanya selama anak menderita edema. Restriksi cairan dianjurkan selama ada edema berat c. Antibiotika : Apabila ada tanda tanda infeksi d. Diuretika : Bila edema anasarka, dapat diberikan furosemid 1-2 mg/kgbb/hari, bila perlu kombinasi dengan

spironolakton 2-3 mg/kgbb/hari e. Albumin 20-25% : Pada edema

refrakter atau bila ada tanda tanda syok hipovulomia dengan dosis 1 g/kgbb selama 4 jam dan diakhiri dengan furosemid i.v 1-2 mg/kgbb/hari.

25

Melayani dengan Canti

JL . RAY A T EL E - MA I L : a r i We b si t e :

MA S U B U D - G I A N Y A R B A L I P/ FAX : 0 3 6 1 - 9 7 4 5 7 3 _ ca n t i _ h o sp i t a l @ya h o o . co m www. a r i ca n t i h o sp i t a l . co m

Bila pasien tidak mampu diberi plasma 20 ml/kgbb/hari secara perlahan (101 tetes / menit) f. Hipertensi : Captopril 0,3 mg/kgbb/hari atau Nifedipine 0,25 2 mg/kgbb/hari g. Terapi Psikologis : KIE pada orang tua dan psien karena SN merupakan

penyakit kronis dan dapat berulang 2. Medikamentosa Pada pengobatan inisial diberi prednisone 60 mg/m2/hari atau 2 kg/kgbb/hari

(maksimal 80 mg/hari), dibagi 3 dosis. Dosis prednisone dihitung berdasarkan berat badan ideal (berat terhadap tinggi badan pada persentil 50).Prednison dosis penuh (full dose) diberikan selama 4 minggu bila remisi pada 4 minggu pertama dilanjutkan dengan 4 minggu kedua dengan dosis 40 mg/m2 (2/3 dosis awal),1 kali setelah makan pagi. Bila selama minggu tidak terjadi remisi, pasien dinyatakan sebagai resisten steroid. Pengobatan SN relaps diberikan

prednisone dosis penuh sampai remisi (maksimal 4minggu) dilanjutkan dengan dosis alternating 4 minggu. Pada SN resisten steroid diberikan siklofosfamid oral 2 3 mg/kgbb/hari selama 3- 6 bulan ditambah prednisone dosis alternating26

Melayani dengan Canti

JL . RAY A T EL E - MA I L : a r i We b si t e :

MA S U B U D - G I A N Y A R B A L I P/ FAX : 0 3 6 1 - 9 7 4 5 7 3 _ ca n t i _ h o sp i t a l @ya h o o . co m www. a r i ca n t i h o sp i t a l . co m

selama 6 bulan Pasien SN toksik steroid diberikan obat imunosupresan lain seperti siklofosfamid 2 3 mg/kgbb/hari selama 8 minggu Untuk pasien relaps sering dan dependen steroid dapat dicoba pemberian steroid jangka panjang pemberian levamisol,

pengobatan siklofosfamid atau siklosporin 9. Tempat pelayanan 10. Penyulit : : RS Ari Canti Yang tersering adalah infeksi peritonitis, sepsis, pneumonia,selulitis, ISK) Kadang kadang terjadi kelainan koagulasi (trombosit), hipovolunia, hiperlipidema,

hipokalsemia dan penurunan kadar vitamin D serum 11. Informed Conssent (tertulis) 12. Standar Tenaga 13. Lama Perawatan 14. Masa Pemulihan 15. Hasil 16. Patologi 17. Otopsi 18. Progonis 19. Tindak lanjut : : : : : : : : : Dokter Spesialis Anak

27

Melayani dengan Canti

JL . RAY A T EL E - MA I L : a r i We b si t e :

MA S U B U D - G I A N Y A R B A L I P/ FAX : 0 3 6 1 - 9 7 4 5 7 3 _ ca n t i _ h o sp i t a l @ya h o o . co m www. a r i ca n t i h o sp i t a l . co m

28

Melayani dengan Canti

JL . RAY A T EL E - MA I L : a r i We b si t e :

MA S U B U D - G I A N Y A R B A L I P/ FAX : 0 3 6 1 - 9 7 4 5 7 3 _ ca n t i _ h o sp i t a l @ya h o o . co m www. a r i ca n t i h o sp i t a l . co m

1. Nomor ICD 2. Diagnosis 3. Kriteria Doagnosis

: : :

G 04 Ensefalitis Anamnesis Ensefalitis etiologinya bermacam macam mikroorganisme, yaitu terpenting dan

tersering adalah virus Permulaan penyakit menunjukkan gejala seperti infeksi virus lainnya berupa batuk, pilek, panas. Gejala berikutnya panas tinggi, sakit kepala, mual, muntah,kesadaran dengan cepat menurn, kejang kejang bersifat umum, fokal atau hanya twitching dan paries paralisis. Pemeriksanaan fisik Seringkali hiperpireksia, kesadaran

menurun sampai koma, kejang dapat berjam jam. Kelainan saraf berupa paries, paralisis,afasia. 4. Diagnisis Banding : 1. Meningitis bakteri 2. Keracunan obat obatan

5. Pemeriksanaan Penunjang

:

1. Darah lengkap, gila darah, elektrolit darah 2. Pungsi lumbal (LP) : cairan jernih, jumlah selmeningkat, hitung jenis didominasi oleh sel limfosit, protein dan glucose normal atau meningkat 3. Pemeriksaaan menunjukkan CT atau MRI edema kepala otak29

gambaran

Melayani dengan Canti

JL . RAY A T EL E - MA I L : a r i We b si t e :

MA S U B U D - G I A N Y A R B A L I P/ FAX : 0 3 6 1 - 9 7 4 5 7 3 _ ca n t i _ h o sp i t a l @ya h o o . co m www. a r i ca n t i h o sp i t a l . co m

(hipodens). Pada ensefalitis herpes simpleks CT Scan pada hari ke 3 menunjukkan hipodens pada daerah frontotemporal 6. Konsultasi : 1. Bila gagal menghentikan kejang konsulkan ke bagian Anestesi 2. Bila ada deficit neurologi hemiplegia,

monoplegia konsulkan dokter Rehabilitasi Medis 7. Perawatan RS 8. Terapi : : Semua penderita dengan diagnosis ensefalitis 1. Tindakan dan perawatan sesuai dengan kejang demam dari posisi kepala 300 lebih tinggi dari badan 2. Pemaian obat obatan Tidak ada obat spesifik untuk virus kecuali asiklovir bila dicurigai etiologinya virus herpes simpleks diberikan 10mg/kgbb tiap 8 jam Mengatasi edema otak : a. Dexametason : 0,5 mg/kgbb/hari i.v b. Metilprednisolon 1 2 mg/kgbb/hari c. Manitol 0,5 1 gram/kgbb diberikan tiap 8 jam (terutama pada prekoma, koma) Antibiotika untuk mencegah infeksi

sekunder seperti Ampisilin 3. Memberikan nutrisi yang adekuat seperti asam Amino secara i.v, bila memungkinkan berikan makanan sonle lewat NGT 4. Pengobatan suportif30

Melayani dengan Canti

JL . RAY A T EL E - MA I L : a r i We b si t e :

MA S U B U D - G I A N Y A R B A L I P/ FAX : 0 3 6 1 - 9 7 4 5 7 3 _ ca n t i _ h o sp i t a l @ya h o o . co m www. a r i ca n t i h o sp i t a l . co m

9. Tempat pelayanan 10. Penyulit : :

Pemberian cairan iv (glucose 10%) Pemberian vitamin Pemberian oksigen (O2)

Di Ruangan Intensif 1. Pneumonia 2. Hemiplegia, monoplegia, paresis atau paralisis saraf otak, apasia 3. Mental retardasi, epilepsy

11. Informed Conssent (tertulis) 12. Standar Tenaga 13. Lama Perawatan 14. Masa Pemulihan

: : : :

Diperlukan pada saat LP Dokter Spesialis Anak 7 45 hari Sangat tergantung dari berat ringannya penyakit yang mengakibat timbulnya komplikasi

15. Hasil 16. Patologi 17. Otopsi 18. Progonis

: : : :

Sembuh dengan sekuele minimal Tidak perlu Tidak perlu Sangat tergantung dari berat ringannya penyakit Angka kematian 35 50%, sekuele neurologis 20 40% berupa paresis, paralisis, gerakan

koreoasetoid, gangguan penglihatan 19. Tindak lanjut : Setelah pulang control secara teratur ke dokter yang merawat Kasus dengan komplikasi deficit perawatan tumbuh

neurologis rehabilitasi kembang.

memerlukan medis, stimulasi

31

Melayani dengan Canti

JL . RAY A T EL E - MA I L : a r i We b si t e :

MA S U B U D - G I A N Y A R B A L I P/ FAX : 0 3 6 1 - 9 7 4 5 7 3 _ ca n t i _ h o sp i t a l @ya h o o . co m www. a r i ca n t i h o sp i t a l . co m

32