standar kompetensi kerja nasional indonesia bagi nadzier ... · standar kompetensi kerja nasional...

40

Upload: others

Post on 19-Jul-2020

21 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia bagi Nadzier ... · Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia bagi Nadzier Tahun 2019 PENGARAH Kepala Kanwil Para Kepala Bidang Para
Page 2: Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia bagi Nadzier ... · Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia bagi Nadzier Tahun 2019 PENGARAH Kepala Kanwil Para Kepala Bidang Para

Kakanwil H. A. Buchori, tengah menerima penyerahan Piala Bergilir dari Kakankemenag Kab. Kuningan

Kedua dari kanan Kakanwil H. A. Buchori, MM didampingi Plt. Bupati Cianjur pada pembukaan KSM 2019 Tk. Prov. Jawa Barat

Kakanwil Kemenag Prov. Jawa Barat tengah menyampaikan arahannya pada acara workshop Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia bagi Nadzier Tahun 2019

PENGARAH

Kepala Kanwil

Para Kepala Bidang

Para Pembimas

PENANGGUNGJAWAB

Kabag Tata Usaha

PEMIMPIN REDAKSI

Dr. H. Ohan Burhan, M.Pd.I.

EDITOR

H. Ahmad Shiddiq

Haidar Yamin Mustafa

Tri Budiono

Novam Scorpiantrien

SEKRETARIAT

Deden Faried Moh. Yusuf

FOTOGRAFER

H. Deden Dharmawan

Hendra Gunawan

DESIGN GRAFIS

Gugun H Wiguna

Alamat Sekretariat:

Sub Bagian Informasi & HumasJl. Jend. Sudirman No. 644 Bandungwebsite: jabar.kemenag.go.idemail: [email protected][email protected]

03EDISI MEDIA PEMBINAAN | EDISI JULI - SEPTEMBER 2019 | TAHUN XLVII

Page 3: Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia bagi Nadzier ... · Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia bagi Nadzier Tahun 2019 PENGARAH Kepala Kanwil Para Kepala Bidang Para

Assalamu’alaikum Wr. Wb.

Kompetisi merupakan salah satu acara untuk meningkatkan kemampuan, kualitas dan sekaligus berupaya mendapatkan inovasi-inovasi terbaik dalam rangka

menunjang kinerja lembaga. Inilah yang dilakukan Kementerian Agama melalui beberapa kompetisi yang digelar. Even-even prestatif digelar, tujuannya tentunya bukan untuk melahirkan sang Juara semata, tetapi targetnya adalah spirit peningkatan kualitatif dalam rangka peningkatan kualitas pribadi, kualitas instansi dan juga kualitas program untuk pelayanan prima bagi masyarakat.

Sajian Majalah Media Pembinaan kali ini menampilkan beberapa liputan terkait digelarnya even-even prestatif dari berbagai bidang seperti penilaian KUA Teladan, Penyuluh Teladan baik tingkat PNS maupun Non PNS, dan KSM tingkat Provinsi Jawa Barat, serta liputan gelaran STQ XXV di Pontianak Kalimantan Barat. Dari kompetisi yang digelar itu, nampak sekali inovasi-inovasi yang sangat berarti bagi terwujudnya pelayanan prima di lingkungan Kementerian Agama.

Selain itu beberapa liputan pun tersaji, yang memberikan gambaran tentang perbaikan layanan, seperti dalam pelayanan wakaf, di mana pada peraturan pelayanan terbaru mengalami perubahan yang memangkas rantai pelayanan lebih cepat.

Selamat menikmati sajian Majalah Media Pembinaan. Semoga inovasi-inovasi selalu lahir dari setiap even prestatif untuk perbaikan dan peningkatan kualitas dalam mewujudkan Pelayanan Prima di Kementerian Agama.

Wassalamu’alaikum Wr. Wb.

Salam RedaksiAssalamu’alaikum Wr. Wb.

Kepada Yth.Pembaca Setia MPDipermaklumkan dengan hor-mat, dengan ini kami men-gundang pembaca setia MP/masyarakat umum/mahasiswa/pelajar untuk mengirim naskah informasi, artikel sesuai dengan rubrikasi yang kami sajikan da-lam MP, dengan ketentuan se-bagai berikut: • Naskah Artikel diketik rapi

1,5 spasi, maksimal 2 hala-man polio; dan akan diuta-makan jika dilengkapi den-gan soft copy, termasuk di dalamnya terdapat foto penulis atau foto lainnya se-bagai ilustrasi yang sesuai dengan tema tulisan yang dikirim; untuk kiriman berita diketik rapi 1,5 spasi mak-simal 1 halaman folia serta harap dilengkapi dengan foto dokumentasi kegiatan;

• Naskah Rubrik Berita dike-tik dengan jumlah maksimal 350 karakter.

• Diketik menggunakan for-mat file Notepad/Micro-soft word versi 2003/2007 dengan font Times New Roman;

• Naskah diterima redaksi se-lambat-lambatnya tanggal 10 awal bulan;

• Redaksi berhak untuk men-gubah judul dan isi naskah dengan tidak mengubah es-ensinya;

• Naskah yang tidak dimuat akan dikirim kembali jika dilengkapi dengan amplop dan perangko secukupnya;

• Naskah wajib disertai fo-tokopi KTP penulis, Contact Person (Nomor telepon);

• Setiap naskah yang dimuat akan diberi honorarium, un-tuk itu harap menyertakan no. rekening bank;

• Naskah dikirim ke alamat “Redaksi Media Pembinaan” Jl. Jenderal Sudirman no. 644 Bandung atau melalui email: [email protected] & [email protected]

Wassalamu’alaikum Wr. Wb.Bandung, Juni 2019REDAKSI

MEDIA INFORMASI KEMENTERIAN AGAMA PROVINSI JAWA BARAT 3

03EDISIMEDIA PEMBINAAN | EDISI JULI - SEPTEMBER 2019 | TAHUN XLVIISALAM REDAKSI

Page 4: Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia bagi Nadzier ... · Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia bagi Nadzier Tahun 2019 PENGARAH Kepala Kanwil Para Kepala Bidang Para

DAFTAR ISI

3 SALAM REDAKSI

4 DAFTAR ISI

6 EDITORIAL

7 WARTA UTAMAKAKANWIL PIMPIN UPACARA PERINGATAN HUT KE-74 KEMERDEKAAN RI

23 WARTA DAERAHKAKANWIL KEMENAG PROVINSI JAWA BARAT :GURU MTs N 14 TASIKMALAYA MILIKI MENTAL PEJUANG

34 ARTIKEL/INSPIRASIMEWASPADAI GELOMBANG TSUNAMI PERCERAIANDr. YUSEP SOLEHUDIEN, M.Ag

36 ARTIKEL/INSPIRASIUPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR PAI MELALUI PEMBERIAN TUGAS BERBASIS PORTOFOLIOTUTI MUSTIKAWATI, S.Ag

KETERANGAN FOTO COVER DEPAN:Kakanwil H. A. Buchori tengah memukul Gong tanda dibukanya KSM 2019 secara resmi

03EDISIMEDIA PEMBINAAN | EDISI JULI - SEPTERMBER 2019 | TAHUN XLVII

Daftar Alamat Kantor Kemenag Kab/Kota Se-Jawa Barat

Kantor Kemenag Kab. BandungJl. Adipati Agung No. 42, Baleendah Kab. Bandung

Kantor Kemenag Kab. BekasiKomplek Pemda Blok E-3, Cikarang Pusat Kab. Bekasi

Kantor Kemenag Kab. BogorJl. Bersih Komplek Pemda, Cibinong Kab.Bogor

Kantor Kemenag Kab. CiamisJl. Siliwangi No.96 Kab. Ciamis

Kantor Kemenag Kab. CianjurJl. Raya Bandung No. 108-B Kab. Cianjur

Kantor Kemenag Kab. CirebonJl. Sunan Drajat No.5 Komp. Perkantoran SumberKab. Cirebon

Kantor Kemenag Kab. GarutJl. Pahlawan No. 3 Kab. Garut

Kantor Kemenag Kab. IndramayuJl. Olahraga No. 3 Kab. Indramayu

Kantor Kemenag Kab. KarawangJl. Husni Hamid No. 1 Kab. Karawang

Kantor Kemenag Kab. KuninganJl. Otista No.87 Kab. Kuningan

Kantor Kemenag Kab. MajalengkaJl. Siti Armilah No. 17 Kab. Majalengka

Kantor Kemenag Kab. PurwakartaJl. Veteran No.61 Kab. Purwakarta

Kantor Kemenag Kab. SubangJl. Mayjend. Sutoyo S. No. 37-39 Kab. Subang

Kantor Kemenag Kab. SukabumiJl. Pelabuhan II KM. 6, Lembur Situ Sukabumi

Kantor Kemenag Kab. SumedangJl. Kutamaya No.25 Islamic Center Kab. Sumedang

Kantor Kemenag Kab. TasikmalayaJl. Bojong Koneng By Pass Suka Asih SingaparnaKab. Tasikmalaya

Kantor Kemenag Kota BandungJl. Soekarno Hatta No.498 Sekelimus Kota Bandung

Kantor Kemenag Kota BanjarJl. PETA Desa Balokang Kota Banjar

Kantor Kemenag Kota BekasiJl. Jend. Ahmad Yani No.22 Bekasi Selatan

Kantor Kemenag Kota BogorJl. Dr. Sumeru No. 25 Kebun Kelapa Bogor Tengah KotaKota Bogor

Kantor Kemenag Kota CimahiJl. Kamarung No. 17-A Kota Cimahi

Kantor Kemenag Kota CirebonJl. Terusan Pemuda By Pass Kota Cirebon

Kantor Kemenag Kota DepokJl. Boulevard Raya - Kota Kembang SukmajayaKota Depok

Kantor Kemenag Kota SukabumiJl. Taman Bahagia No. 20 Kota Sukabumi

Kantor Kemenag Kota TasikmalayaJl. Noenoeng Tisnasaputra No. 5A Kota Tasikmalaya

Kantor Kemenag Kab Bandung BaratJl. Letkol. GA Manulang Jayamekar PadalarangKab. Bandung Barat

Kantor Kemenag Kab. PangandaranJl. Raya Cijulang No. 100 Desa Kandangjajar Kec. CijulangKab. Pangandaran

Page 5: Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia bagi Nadzier ... · Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia bagi Nadzier Tahun 2019 PENGARAH Kepala Kanwil Para Kepala Bidang Para

Rubrik PembacaEmail dari Anda melalui humas_jabar.kemenag.go.id

Wa’alaikumsalam Wr. Wb

Terimakasih atas pertanyaan yang diajukan. Berdasarkan Surat Edaran MENPANRB No. 06 Tahun 2013 bahwa setiap instansi dan PNS harus menggunakan email resmi sebagai alat komunikasi persuratan kedinasan secara elektronik. Untuk Kementerian Agama alamat email resmi menggunakan domain @kemenag.go.id. Sebagai contoh [email protected], untuk alamat satker, dan [email protected] untuk alamat PNS. Untuk cara pembuatan email resmi baik untuk unit kerja atau satuan kerja dan PNS, bisa dilayangkan ke Kepala Biro Humas, Data dan Informasi Kemenag RI, melalui Subbag Informasi dan Humas Kanwil Kemenag Prov. Jawa Barat. Surat ditandatangani oleh Kepala Satuan Kerja masing-masing. Untuk PNS dilampirkan nama lengkap PNS, NIP, Pangkat/Golongan, dan Jabatan. Surat dapat dilayangkan ke alamat [email protected] atau ke [email protected]. Demikian penjelasan dari kami

Wassalamu’alaikum Wr. Wb.

Assalamu’alaikum Wr. Wb.

Nama saya Shinta, salah satu PNS baru di Kemenag Kota Tasikmalaya, saya memiliki informasi bahwa ada kewajiban bagi instansi dan pns untuk menggunakan email resmi dengan alamat “.go.id” untuk aktivitas komunikasi kedinasan. Sehubungan hal itu saya ingin bertanya bagaimana cara membuat email resmi di lingkungan kementerian Agama, terima kasih atas perhatiannya.

MEDIA INFORMASI KEMENTERIAN AGAMA PROVINSI JAWA BARAT 5

03EDISIMEDIA PEMBINAAN | EDISI JULI - SEPTEMBER 2019 | TAHUN XLVII

Page 6: Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia bagi Nadzier ... · Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia bagi Nadzier Tahun 2019 PENGARAH Kepala Kanwil Para Kepala Bidang Para

EDITORIAL

Bekerja adalah sebuah keniscayaan dalam kehidupan kita. Hampir separuh kehidupan kita dihabiskan untuk kerja dan karya. Adalah sebuah

kerugian tentunya, ketika kerja-kerja yang telah dilakukan dengan menghabiskan waktu separuh kehidupan itu tidak terkonversi yang berbuah pada amalan-amalan kebaikan yang menjadi investasi pada kehidupan yang abadi kelak.

Takdir Ilahiah telah menetapkan kita bekerja pada sebuah institusi yang sangat berkontribusi pada pembangunan kehidupan agama dan keagamaan bagi segenap warga di negeri ini. Ketika kinerja kita baik dan membuat kenyamanan bagi umat dalam menjalankan ajaran agama dan keyakinan, tentu catatan amal kebaikan yang akan diperoleh tanpa mengurangi amal kebaikan yang diperoleh oleh umat yang mengerjakannya itu.

Kerja kita adalah kerja dalam kesejarahan yang berbeda ruang, kondisi dan situasi dari waktu ke waktu. Segalanya dapat berubah

dalam hitungan waktu yang tak dapat diperkirakan, hingga setiap jaman akan memiliki ceritanya sendiri. Namun yang tak boleh berubah adalah kita harus bekerja tetap dalam kinerja yang produktif untuk kehidupan agama dan keagamaan yang baik di negeri ini.

Pada titik ruang, waktu dan kondisi tertentu, kita dapat berkinerja dengan baik, pada titik itu pula sejarah akan mencatatnya sebagai suatu keteladanan. Sejarah keteladanan ini tentunya akan berantai pada kepercayaan diri generasi kita selanjutnya, bahwa dalam situasi dan kondisi apapun, ternyata para pendahulu dapat memberikan kinerja yang terbaiknya.

Puncak dari hal itu semua adalah terkonversinya catatan-catatan sejarah kita menjadi catatan-catatan amal kebaikan yang dibuka pada peradilan Ilahiah kelak hingga mengantarkan kita menuju kepada Syurga-Nya yang abadi. Selamat bekerja dan berkarya.

Bekerja dalam Kesejarahan

KASUBAG INMASKanwil Kemenag Prov. Jawa Barat

Dr. H. OHAN BURHAN, M.Pd.I

MEDIA INFORMASI KEMENTERIAN AGAMA PROVINSI JAWA BARAT6

03EDISI MEDIA PEMBINAAN | EDISI JULI - SEPTEMBER 2019 | TAHUN XLVII EDITORIAL

Page 7: Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia bagi Nadzier ... · Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia bagi Nadzier Tahun 2019 PENGARAH Kepala Kanwil Para Kepala Bidang Para

Kakanwil Pimpin Upacara Peringatan HUT ke-74 Kemerdekaan RI

Upacara Hari Ulang Tahun ke-74 Kemerdekaan Republik Indonesia Tingkat Kantor Wilayah

Kementerian Agama Provinsi Jawa Barat, diselenggarakan dengan sederhana namun penuh khidmat di Parkir Timur Kanwil Kemenag Prov. Jawa Barat, Jl. Jend. Sudirman Bandung, Sabtu (17/08). Kakanwil, H. A. Buchori menjadi inspektur upacara, dengan peserta upacara terdiri dari ASN di lingkungan Kanwil dan MAN 1 Bandung.

110 orang Calon ASN Kemenag Terima SK Pengangkatan

Sebanyak 110 orang calon ASN di lingkungan Kanwil Kemenag Prov. Jawa Barat menerima SK Pengangkatan.

Surat Keputusan ini diserahkan secara simbolik oleh Kepala Bagian Tata Usaha Kanwil Kemenag Prov. Jawa Barat, H. A. Handiman Romdony, saat apel pagi di Parkir Timur Kanwil Kemenag Prov. Jawa Barat, Jl. Jend. Sudirman No. 644 Bandung, Senin (08/07).

Kabag TU memaparkan bahwa penyerahan SK ini merupakan tahap II dari 702 formasi CPNS yang ada di Kemenag. Pada Tahap I telah dibagikan sebanyak 575 SK. Masih tersisa sebanyak 17 SK yang belum dibagikan. Ia menargetkan sisa SK yang ada dapat dibagikan dalam waktu dekat.

Kabag TU mengajak kepada para Calon ASN untuk bersyukur karena telah resmi menjadi bagian dari Kemenag Prov. Jawa Barat. Para Calon ASN ini telah mengikuti tahapan demi tahapa, sejak pendaftaran, ujian, pembagian SK sekaligus penempatan. Ia menambahkan bahwa tercatat lebih dari 29 ribu orang ingin menjadi ASN di Kemenag. Namun hanya 702 orang yang mendapatkan keberkahan diterima di Kanwil Kemenag Prov. Jawa Barat.

Menjadi ASN adalah pilihan, oleh karena itu Kabag TU mengingatkan menjadi ASN harus memiliki pemahaman, bahwa ASN terikat oleh peraturan-peraturan yang berlaku. Ketika tidak siap dengan aturan- yang berlaku di Kemenag, Kabag TU secara tegas menyatakan ditunggu untuk surat pengunduran diri.

Kabid. Penais, Zakat dan Wakaf, H. A. Patoni didaulat membacakan teks Pancasila. Pembimas Katholik, Rosentina Lopes, dengan lantang membacakan teks Pembukaan UUD 1945. Sedangkan do’a dibacakan oleh Kepala Seksi Pengembangan Seni, Budaya Islam, Musabaqah Al Qur’an dan Al Hadits, Bidang Penais Zakat Wakaf, H. Effendi Rahmat.

Menyambut peringatan HUT ke-74 Kemerdekaan RI, Kakanwil menyampaikan bahwa dengan peringatan hari kemerdekaan

ini dapat menambah semangat untuk mengisi kemerdekaan yang telah diwariskan oleh para pendahulu bangsa. Terkait dengan hal itu, Ia menghimbau kepada seluruh ASN di lingkungan Kanwil Kemenag Prov. Jawa Barat harus mampu menjalankan amanah dengan sebaik-baiknya, menjaga dan merawat nilai-nilai perjuangan yang telah diwariskan para pendahulu. Sehingga, tambahnya, kemerdekaan ini dapat diisi dengan nilai-nilai luhur, untuk kebahagiaan, kesempurnaan serta kesejahteraan seluruh rakyat Indonesia.

Sementara itu, kebahagiaan dan rasa bangga terpancar dari wajah Kepala MAN 1 Bandung, H. Misbakhudin, atas keberhasilan anak didiknya, Paskibra dan Korsika Marching Band MAN 1 Bandung yang telah sukses menjalankan tugas pada penaikan bendera merah putih dan menjadi musik pengiring pada upacara tersebut. Ia menghaturkan terima kasih atas kepercayaan Kanwil Kemenag Prov. Jawa Barat yang telah menunjuk anak didiknya untuk menjadi petugas pada upacara yang sakral itu. (Tri Budiono)

Terkait dengan penempatan ASN, Kabag TU menyatakan hal ini sudah ditentukan oleh Pusat. Ketentuan ini harus dilaksanakan oleh para calon ASN, sesuai dengan pernyataan yang telah ditandatangani mereka bahwa siap ditempatkan di mana saja. Jika tidak berkenan dengan penempatan ini maka Kabag TU mempersilahkan untuk mengajukan surat pengunduran diri.

Tercatat dari 702 orang calon ASN, hanya 36 orang yang penempatannya sesuai dengan domisilinya. Sedangkan sebagiannya lagi ditempatkan di seluruh Kabupaten/ Kota se-Jawa Barat.

Penempatan ini memang suatu yang berat namun harus dilaksanakan. Sudah ada 4 orang yang mengajukan pengunduran diri

karena masalah penempatan yang tidak sesuai dengan domisili. Padahal menurut Kabag TU konsekuensi dari pengunduran diri dari Calon ASN adalah tidak dapat mengikuti seleksi CPNS untuk selamanya.

Kabag TU mengingatkan bahwa proses seleksi ini adalah murni hasil jerih payah dan kemampuan para peserta seleksi. Tidak ada pungutan sepeserpun dari proses ini. Jika ada oknum yang memanfaatkan peristiwa ini, Kabag TU, menginstruksikan agar segera melaporkan oknum tersebut. Harga yang diharapkan dari proses ini oleh Kemenag adalah para calon ASN dapat melaksanakan tugas dengan sebaik-baiknya sesuai dengan penempatannya. (Tri Budiono)

MEDIA INFORMASI KEMENTERIAN AGAMA PROVINSI JAWA BARAT 7

03EDISIMEDIA PEMBINAAN | EDISI JULI - SEPTEMBER 2019 | TAHUN XLVII

Page 8: Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia bagi Nadzier ... · Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia bagi Nadzier Tahun 2019 PENGARAH Kepala Kanwil Para Kepala Bidang Para

Penilaian KUA Kecamatan Teladan, even penuh prestisius!

“Kami sangat mengapresiasi kegiatan Penilaian KUA Kecamatan Teladan, disamping secara teknis

berkompetisi untuk memperoleh predikat terbaik sebagai KUA Kecamatan Teladan Tingkat Jawa Barat, juga sebagai ajang untuk mengasah kemampuan intelektual dan kemampuan manajerial KUA secara kelembagaan dalam aspek pelayanan melalui program unggulan masing-masing delegasi” tutur Kabid Urais dan Binsyar Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Jawa Barat, Drs. H Aldim, M.Si., pada acara pembukaan Penilaian dan Penganugerahan Kantor Urusan

KUA Cilebar Raih KUA Teladan I Jawa Barat

Kecamatan Cilebar Kabupaten Karawang merupakan Kecamatan pemekaran dari sebagian Desa yang

berada di Kecamatan Pedes, Tempuran, dan Rawamerta yang dibentuk berdasarkan Perda Kabupaten Karawang Nomor 2 Tahun 2005 dengan jumlah Desa sebanyak 10 Desa, memiliki luas wilayah ± 6.495 Ha yang berbatasan langsung dengan laut Jawa

Sebagai salahsatu kawasan Sub-Urban, dengan populasi penduduk ± 44.513 Jiwa, mayoritas berprofesi sebagai buruh, petani dan nelayan, dirundung massivenya industrialisasi, pembangunan serta pesatnya kemajuan teknologi dan informasi, berpengaruh terhadap pola dan gaya hidup masyarakat yang sedianya di imbangi dengan pembinaan spiritual

H. Deni Firman Nurhakim, S.Ag, M.Si, Sosok Kepala Kantor Urusan Agama Kecamatan Cilebar, jebolan Sosiologi Hukum Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia tersebut memiliki dukungan personil 1 orang penghulu, 2 orang pelaksana, 1 orang penyuluh agama Islam fungsional, 6 orang penyuluh agama Islam honorer, dan 1 orang sukarelawan pramubhakti, bersinergi dengan jajaran MUSPIKA, dan seluruh elemen masyarakat, secara persuasif mencoba menangkal tantangan tersebut dengan mengusung konsep “KAMPUNG SANTRI” sebagai manifestasi

Agama (KUA) Kecamatan Teladan Tingkat Provinsi Jawa Barat Tahun 2019, di Novotel Jl. Cihampelas, Bandung (8/7)

Even tahunan yang penuh prestisius ini merupakan media yang tepat untuk mengukur tingkat keberhasilan program layanan yang menjadi unggulan lembaga KUA Kecamatan untuk mendongkrak kualitas pelayanan kepada masyarakat. Tahun lalu, hal tersebut terbukti telah mendapat perhatian serta apresiasi dari Pemerintah berupa penghargaan dari Presiden Republik Indonesia serta Gubernur Jawa Barat pada puncak perayaan hari Kemerdekaan RI

Lebih lanjut, Kabid Urais dan Binsyar mengungkapkan bahwa “Kegiatan ini merupakan salah satu bentuk evaluasi dan apresiasi kami ter hadap prestasi, semangat kerja dan pengabdian KUA Kecamatan dalam memenuhi kebutuhan layanan masyarakat” ungkap Kepala Bidang

Sementara itu, Kepala Seksi Pemberdayaan KUA, H. Undang Lukmanul Hakim, S.H., dalam laporannya menyampaikan bahwa “Penilaian dan penganugerahan KUA Kecamatan Teladan merupakan program Ditjen Bimas Islam yang dilaksanakan di seluruh tingkatan, mulai dari tingkat Kabupaten/Kota, Provinsi, hingga tingkat Nasional” tutur

Kepala SeksiKegiatan tersebut dilaksanakan selama

tiga hari mulai, Senin (08/07) s/d Rabu (10/07) dengan jumlah peserta sebanyak 27 orang sebagai delegasi dari Kabupaten/Kota Se-Jawa Barat dengan menghadirkan 3 orang tim penilai sebagai penguji dari unsur Praktisi dan Akademisi diantaranya H. Achmad Nidjam, S.IP, M.M., dari Pusdiklat Kementerian Agama, serta Prof. Dr. Yadi Janwari, M.A., dan Dr. Hendar Riyadi, M.Ag dari UIN Sunan Gunung Djati Bandung. (Hendra Gunawan)

dari 7 inovasi program layanan dan pembinaan yang merepresentasikan peranan strategis lembaga KUA sebagai miniatur Kementerian Agama, diantaranya :• Wakaf Al Qur’an dari Calon

Pengantin untuk Pemberantasan Buta Aksara Al-Qur’an dengan sasaran khususnya fase usia produktif atau generasi milenial dan usia nikah, melalui Gerakan Maghrib Mengaji

• Pensertifikatan tanah Wakaf secara Massal, untuk menyelamatkan aset ummat ditengah pesatnya pembangunan dan pengembangan tata ruang

• Pencatatan Hasil Sidang Itsbat Nikah Massal, sebagai aspek legal untuk memenuhi kelengkapan administrasi bagi masyarakat yang pernikahannya tidak tercatat di KUA

• Mengoptimalkan fungsi sarana ibadah, melalui penyuluhan dan pelatihan Manajemen Masjid bagi DKM, sebagai media informatif, edukatif dan advokatif untuk masyarakat

• Moderasi beragama, berupa penyuluhan dan Pelatihan kepada Khotib Jum’at, sebagai upaya untuk mereduksi polarisasi faham keagamaan dan dinamika politik dalam kehidupan berdemokrasi

• Pemberdayaan potensi ekonomi ummat Islam, melalui penyaluran Bantuan Modal Usaha secara bergulir dan bebas riba, bagi Pelaku Usaha Mikro Kecil yang Aktif di Masjid, Mushalla, atau Majelis Ta’limInovasi tersebut merupakan upaya untuk

meningkatkan rating kepatuhan lembaga terhadap mandatory spending atas amanah undang-undang demi terwujudnya cita-cita luhur kemerdekaan dan bukti bahwa negara hadir untuk senantiasa berupaya meningkatkan kesejahteraan rakyat, sebagai wujud penyelenggaraan tata kelola pemerintahan yang baik (good governance) demi tercapainya keberhasilan pembangunan Nasional melalui pembangunan bidang agama yang diemban oleh KUA dalam melaksanakan sebagian tugas umum pemerintah. (Hendra Gunawan)

MEDIA INFORMASI KEMENTERIAN AGAMA PROVINSI JAWA BARAT8

03EDISI MEDIA PEMBINAAN | EDISI JULI - SEPTEMBER 2019 | TAHUN XLVII

Page 9: Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia bagi Nadzier ... · Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia bagi Nadzier Tahun 2019 PENGARAH Kepala Kanwil Para Kepala Bidang Para

Kasubbag Inmas yang baru saja mendapatkan penghargaan terbaik 1 Diklat PIM IV tersebut pun berharap dengan proyek perubahan yang telah digagasnya dapat dijadikan pioneer kedepannya sebagai peningkatan mutu pelayanan data dan informasi yang disajikan untuk masyarakat.

“Saya juga berharap insan kehumasan Kemenag Jawa Barat terus menggali potensi yang ada dengan membuat langkah-langkah inovatif dan kreativitas dalam melaksanakan Keterbukaan Informasi Publik, salah satunya dengan pembuatan video profil atau videografis,” harapnya.

Mengenai keterbatasan yang ada, Ia menegaskan bahwa keterbatasan jangan di-jadikan alasan untuk berhenti bergerak, justru keterbatasan harus dijadikan motivasi untuk bekerja cerdas.

Pada kesempatan yang berbeda, Kepala Bagian Tata Usaha, H. A. Handiman Romdony, sangat mengapresiasi penghargaan

Kanwil Kemenag Jabar Raih Peringkat 2 Piala Humas Jabar 2019

Setelah tahun lalu Kantor Wilayah Kementerian Agama Prov. Jawa Barat meraih penghargaan dari

Komisi Informasi Provinsi Jawa Barat dalam partisipasi Monitoring dan Evaluasi Penerapan UU KIP Tahun 2018 dengan kualifikasi Peringkat “Cukup Lengkap”, maka tahun ini merupakan kebanggaan bagi Subbag Informasi dan Humas dengan meraih Peringkat 2 Piala Humas Jabar.

“Ini adalah suatu penghargaan yang sangat membanggakan sekaligus hasil dari kerja keras insan humas Kementerian Agama Jawa Barat,” ujar Kasubbag Informasi dan Humas, H. Holis Somantri, sambil menunjukkan tropi silver kebanggaan, Senin (13/8).

Masih dengan senyum sumringahnya, Ia pun mengucapkan terima kasih kepada seluruh pranata dan JFU kehumasan baik dari Kanwil dan Kab/kota yang sudah bekerja keras dan bekerja cerdas dalam memberikan informasi yang akurat dan aktual kepada masyarakat.

Untuk meningkatkan prestasi, Ia mengajak kepada seluruh insan kehumasan Kementerian Agama Jawa Barat untuk bersama-sama meningkatkan kinerja dalam menyajikan dan memberikan pelayanan data dan informasi untuk publik. “Karena dari data dan informasilah masyarakat jadi mengetahui apa saja yang sudah menjadi pencapaian program kinerja Kementerian Agama,” ujarnya.

Kakanwil Serukan Penyelesaian Administratif untuk Selamatkan Aset Wakaf

Banyaknya aset tanah wakaf yang tidak teradministrasi dengan baik, menjadi penyebab timbulnya perkara hukum atas

status tanah wakaf. Oleh karenanya Kakanwil Kemenag Prov. Jawa Barat, H. A. Buchori, mengajak kepada seluruh nadzir untuk segera menyelesaikan permasalahan administratif terkait aset tanah wakaf. Hal ini disampaikannya saat membuka Workshop Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia bagi Nadzir Tingkat Prov. Jawa Barat di Hotel West Point, Jl. Nurtanio, Bandung, Selasa (27/08).

Selama menjabat 13 tahun sebagai Kepala KUA, Kakanwil mengungkapkan

bahwa sengketa hukum terhadap tanah wakaf yang timbul karena kelemahan administratif. Tradisi orang tua dahulu ketika mengikrarkan wakaf hanya dengan kata-kata dan tidak jelas batas tanah wakafnya. Hal tersebutlah, menurutnya, yang menyebabkan sulitnya memperoleh data untuk penyelesaian administratif berkenaan wakaf, baik ter-kait status tanah, wakif serta nadzirnya. Penyelesaian administratif sangat penting, sebagai upaya penyelamatan terhadap aset wakaf.

Selain itu, permasalahan kedua di-ungkapkan Kakanwil adalah terkait dengan

status Kantor Urusan Agama dan beberapa Madrasah negeri yang masih berada di atas tanah wakaf, yang seyogianya berada di atas tanah negara. Ia mengungkapkan pernah menggagas bersama Gubernur Jawa Barat terdahuluh untuk meruislag (tukar guling) tanah wakaf yang di atasnya berdiri kantor negara. Ia berharap gagasan ini dapat berlanjut pada gubernur saat ini.

Menurutnya, bila dikelola secara profesional dan produktif, aset wakaf bisa melahirkan manfaat yang luar biasa. Ia menghitung aset wakaf bisa mencapai trilyunan rupiah. Merujuk data yang dimiliki Kanwil Kementerian Agama Prov. Jawa Barat tahun 2019, dari luas tanah wakaf sebesar 4.765 hektare yang tersebar di 69. 055 lokasi, baru 38.785 lokasi atau 2.207 hektare yang sudah bersertifikat, sisanya 30. 297 lokasi atau 2. 558 hektare masih dalam proses kepemilikan sertifikat dan Akta Ikrar Wakaf (AIW).

Kegiatan Workshop yang diselenggara-kan selama dua hari ini dihadiri oleh para nadzir wakaf se- Jawa Barat. Tampil sebagai narasumber Ketua BWI Jawa Barat, Prof. Dr. H. Dedi Mulyasana, Kabid. Penais, Zakat dan Wakaf, H. A. Patoni, Perwakilan BPN Kanwil Jawa Barat, dan lainnya. (Tri Budiono)

tersebut. “Ini adalah bukti nyata bahwa Kementerian Agama RI khususnya Jawa Barat terus melakukan inovasi dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat,” tuturnya.

Ia beranggapan bahwa dengan adanya penghargaan ini maka Kementerian Agama yang sedang disorot dengan pemberitaan negatifnya dapat dianulir dengan membuktikan bahwa Kementerian Agama sudah melakukan pelayanan masyarakat yang transparansi dan keterbukaan.

“Prestasi ini merupakan salah satu upaya pencitraan positif Kementerian Agama untuk mengembalikan trust atau kepercayaan dari masyarakat,” ucapnya.

Maka dari itu, Romdony mengapresiasi penghargaan tersebut dengan berharap insan kehumasan Kementerian Agama Jawa Barat terus melaksanakan tusinya dengan inovasi dan kreativitas.

“Saya berharap tahun depan Humas Kementerian Agama Jawa Barat tidak lagi meraih peringkat 2 tetapi peringkat 1 dan juga dapat meraih prestasi lainnya. Teruslah berkarya dalam menyajikan dan memberikan pelayanan data dan informasi untuk masyarakat,” harapnya yang penuh motivasi.

Penghargaan Piala Humas Jabar 2019 digelar pada Hari Jumat tangga 09 Agustus 2019 di Hotel Trans Luxury Bandung atas gagasan Pemerintah Provinsi Jawa Barat. Ajang ini merupakan wujud apresiasi kepada insan informasi antara lain humas, protokol, dan jurnalis se-Jabar. (Novam Scorpiantrien)

MEDIA INFORMASI KEMENTERIAN AGAMA PROVINSI JAWA BARAT 9

03EDISIMEDIA PEMBINAAN | EDISI JULI - SEPTEMBER 2019 | TAHUN XLVII

Page 10: Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia bagi Nadzier ... · Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia bagi Nadzier Tahun 2019 PENGARAH Kepala Kanwil Para Kepala Bidang Para

2.802 Orang Meriahkan Pembukaan KSM Prov. Jawa Barat di Kab. Cianjur

Komisi VIII DPR RI Inisiasi Pengembangan Pendidikan Tinggi Agama Islam

Sebanyak 2.802 orang yang terdiri dari 300 orang undangan, 891 orang pendamping, 162 orang peserta MI,

peserta MTs sebanyak 243 orang dan MA sebanyak 486 orang, memeriahkan kegiatan Kompetisi Sains Madrasah (KSM) Tingkat Prov. Jawa Barat yang digelar di Cipanas, Cianjur, dari Rabu-Kamis 14-15 Agustus 2019. Hal ini diungkapkan oleh Kepala Bidang Pendidikan Madrasah Kanwil Kemenag Jabar, H. Abudin, saat pembukaan

Hari ini, Rabu (15/5), Lomba Karya Tulis Ilmiah dan Musabaqah Baca Kitab bagi Penghulu Tingkat Provinsi

Jawa Barat Tahun 2019 resmi diselenggarakan oleh Bidang Urais dan Binsyar Kanwil Kemenag Prov. Jawa Barat, di Hotel Karang Setra, Bandung. Kegiatan ini diresmikan langsung oleh Kepala Bagian Tata Usaha, H. A. Handiman Romdony, yang mewakili Kepala Kanwil Kemenag Prov. Jawa Barat.

“Tujuan dilaksanakannya kegiatan ini adalah sebagai uji kompetensi penghulu dan peningkatan kualitas penghulu di Provinsi Jawa Barat serta menumbuhkan semangat penghulu untuk meningkatkan kajian ilmiah dalam pengembangan literasi keagamaan,” jelas Kabid Urais dan Binsyar, H. Aldim, dalam laporan panitia yang dibacakannya.

Pada kesempatannya, Kabag TU pun memberikan sambutan kepada 54 peserta yang berasal dari penghulu tiap kab/kota di Provinsi Jawa Barat yang telah lulus pada tahapan seleksi daerah. “Saya yakin peserta yang mengikuti kegiatan ini adalah orang-orang terpilih yang memiliki kemampuan

KSM yang berlangsung di Hotel Ayola Cipanas Cianjur, Rabu (14/08).

Ajang kompetisi tahunan para pelajar madrasah ini, merupakan sarana yang menumbuhkembangkan siswa dalam meraih prestasi belajar. Kakanwil Kemenag Prov. Jawa Barat, H. A. Buchori dalam sambutannya menyampaikan bahwa kompetisi ini merupakan bagian dari upaya peningkatan mutu dan daya saing pendidikan yang dilakukan Kementerian Agama. Ia berharap

dari ajang kompetisi ini menghasilkan prestasi yang terbaik yang memberikan kontribusi positif untuk ajang KSM selanjutnya, yaitu KSM tingkat Nasional yang akan digelar di Kota Manado Prov. Sulawesi Utara, 16-20 September 2019.

Kakanwil mengungkapkan bahwa pesatnya perkembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi saat ini telah menghantarkan umat manusia ke era kompetisi global diberbagai bidang kehidupan. Ia berharap dari KSM ini mampu memupuk motivasi siswa untuk terus mencintai dan bergairah mempelajari bidang ilmu pengetahuan. Setiap siswa madrasah diharapkan mampu membangun bangsa di bidang IPTEK yang semakin hari semakin tak terpisahkan dari kehidupan masyarakat saat ini. Hal tersebut, menurutnya, dilakukan setelah memiliki dan mengamalkan ajaran Islam yang kuat dan menjadi panutan bagi masyarakat, sebagai anak bangsa yang unggul dan berakhlakul karimah.

Dengan ditandai oleh pemukulan gong, KSM tingkat Prov. Jawa Barat dibuka secara resmi oleh Kakanwil, yang didampingi Plh Sekda Kabupaten Cianjur, Budi Rahayu Toyib dan Kabid Pendidikan Madrasah. (Deden Faried MY)

untuk mengikuti kegiatan ini dengan maksimal demi hasil yang terbaik,” ujarnya.

Kabag TU menyoroti bahwa kedua kegiatan ini adalah kegiatan unggulan yang sangat penting dalam pengembangan kompetensi dan kualitas penghulu. “Seperti yang kita ketahui bersama, pada kegiatan yang sama untuk tingkat nasional Provinsi Jawa Barat berhasil mendapatkan juara pertama dan prestasi ini harus dapat dipertahankan,” tegasnya menyemangati para peserta.

“Saya berharap dengan dilaksanakannya kegiatan ini di Bulan Ramadhan, maka bapak dan ibu dapat memberikan tampilan terbaiknya, karena biasanya dengan perut yang kosong bisa lebih cerdas,” canda Kabag TU meriuhkan suasana.

Akhir sambutannya, Kabag TU mengucapkan selamat mengikuti perlombaan ini dengan usaha maksimal agar di bulan yang penuh keberkahan ini akan melahirkan inovasi dan kreativitas terbaik. (Novam Scorpiantrien)

MEDIA INFORMASI KEMENTERIAN AGAMA PROVINSI JAWA BARAT10

03EDISI MEDIA PEMBINAAN | EDISI JULI - SEPTEMBER 2019 | TAHUN XLVII

Page 11: Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia bagi Nadzier ... · Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia bagi Nadzier Tahun 2019 PENGARAH Kepala Kanwil Para Kepala Bidang Para

Barat. Namun tugas berat bagi saya untuk membawa inovasi ini ke tingkat nasional.” Demikian kesan yang disampaikan Ida setelah menjuarai Penyuluh Agama Islam Teladan Tingkat Provinsi Jawa Barat.

Impiannya dengan inovasi kepenyuluhannya adalah bisa membantu mewujudkan impian para penyandang disabilitas agar mendapatkan hak-hak keagamaan. Rendahnya pemahaman keagamaan mereka, menurut Ida, salah satunya disebabkan oleh terbatasnya fasilitas ibadah yang mereka dapatkan. Oleh sebab itu ia merencanakan program bekerja sama dengan beberapa instansi terkait agar memberikan bantuan fasilitas keagamaan untuk mereka. (Tri Budiono)

Dadan Komarudin Wakili Jawa Barat pada Ajang Penyuluh Teladan Nasional

Dadang Komarudin, Penyuluh Agama Islam Fungsional dari Kota Bandung terpilih menjadi Penyuluh Teladan

pada ajang Seleksi Penyuluh Agama Islam Fungsional Teladan Tingkat Jawa Barat Tahun 2019. Pengumuman Penyuluh Teladan ini dilaksanakan di Hotel de Java, Jl. Sukajadi Bandung Rabu (24/07).

Dadan meraih nilai 72,96 dengan kategori program unggulan yang diajukan Inovasi Kepenyuluhan Agama pada Komunitas Moonraker. Dengan prestasi ini Dadan akan mewakili Jawa Barat pada ajang

Kepedulian terhadap Keagamaan Kaum Disabilitas Bawa Ida Juarai Penyuluh Teladan Non PNS

Kepedulian Ida Widaningsih terhadap pemenuhan hak keagamaan bagi penyandang disabilitas atau

berkebutuhan khusus berhasil membawanya meraih juara seleksi Penyuluh Agama Islam Non PNS Teladan Tingkat Provinsi Jawa Barat Tahun 2019 yang diumumkan di Hotel Grand Pasific Pasirkaliki Bandung, Sabtu (27/07). Wanita kelahiran Bandung, 14 September 1983 itu berhasil meraih nilai 80.63 pada ajang tersebut dengan Program Unggulan Bimbingan Penyuluhan di Komunitas Berkebutuhan Khusus/Disabilitas.

Menurutnya, program ini merupakan upaya pemenuhan hak keagamaan bagi penyandang disabilitas atau berkebutuhan khusus. Program inovatif tersebut muncul saat beberapa anak berkebutuhan khusus datang ke madrasah diniyah yang ia pimpin untuk belajar mengaji.

Kehadiran mereka untuk mengaji, membuat wanita yang kesehariannya bertugas sebagai penyuluh non PNS di KUA Padalarang Kab. Bandung Barat dengan tugas pokok bimbingan penyuluhan Baca – Tulis Al Qur’an ini, terdorong untuk membuat anak-anak berkebutuhan khusus itu mampu menerima dan mengamalkan ilmu agama. Hal itulah yang memotivasinya untuk mulai membuat rencana kerja operasional kegiatan penyuluhan yang baru untuk mereka.

Selain itu adanya issue akibat dari mayoritas tingkat perekonomian masyarakat

kompetisi yang sama tingkat nasional.

Iin inayah, Penyuluh Fungsional dari Kota Bogor berada di posisi kedua dalam ajang kompetisi penyuluh teladan tahun ini. Iin memperoleh nilai 72.83 dengan kategori program unggulan Inovasi Penyuluh Agama Konsultasi 1000 HPK Catin untuk Meminimalissasi Stunting. Posisi ketiga di tempati penyuluh Kab. Bogor,

Nana Sahruna, memperoleh nilai 70.83 dengan kategori program unggulan Inovasi Penyuluh Agama Pemberdayaan Ekonomi Umat Melalui Program EDCCASH.

Kompetisi Penyuluh teladan merupakan program Kementerian Agama yang akan tetap dipertahankan. Kabid Penais Zakat dan Wakaf, H. A. Patoni, mengungkapkan program ini merupakan salah satu ajang evaluasi terkait dengan inovasi para penyuluh dalam melaksanakan tugasnya. Oleh karenanya, Kanwil kemenag Prov.

Jawa Barat akan terus berupaya menjalin kerjasama baik dengan Pemerintah Provinsi, organisasi masyarakat maupun lembaga lain untuk meningkatkan kualitas dan fasilitas penyelenggaraan kompetisi ini

“Ke depan mudah-mudahan kami mem-buat inovasi baru terutama terkait dengan fasilitasnya.” Demikian tambah Kabid ter-kait dengan upaya peningkatan kualitas penyelenggaraan kompetisi penyuluh teladan.

Kepala Bidang yang pernah menjadi Kepala Kankemenag Kota Tasikmalaya ini mengungkapkan bahwa kegiatan ini terus gelar sebagai tuntutan memotivasi para penyuluh dalam dakwah dan syiar, advokasi keumatan penyejuk serta penyelesaian permasalahan keumatan di lapangan.

Menurutnya, untuk menangani penduduk Jawa Barat yang berjumlah hampir 50 juta orang ini, inovasi harus dilakukan oleh penyuluh dalam melakukan kepenyuluhan. Peran penyuluh tidak hanya memberikan materi di majelis taklim tapi sejauhmana para penyuluh harus kreatif dalam membuat pemetaan di mana tempat rawan tauhid dan belum tersentuh syiar agama. (Tri Budiono)

penyandang disabilitas rendah maka mereka menjadi objek sasaran pemurtadan yang mudah. Kemudahan tersebut, menurutnya didapat karena mereka pun banyak yang memiliki kekurangan pemahaman keagamaan.

Ida memiliki strategi dalam kepenyuluhan Agama Islam kepada anak-anak berkebutuhan khusus, yaitu Vini (datang), Vidi (lihat) dan Vici (bahagiakan). Makna dari stategi ini adalah mendatangi mereka (Vini), kemudian lihat kemampuan keagamaan mereka dan kebutuhan materi agama nya (Vidi), setelah itu bahagiakan (Vici) dengan terpenuhinya hak-hak keagamaan mereka.

Bimbingan penyuluhan untuk kaum disabilitas tersebut ia lakukan di beberapa tempat meliputi Sekolah Luar Biasa Al Hikmah, SLB Negeri, komunitas therapy down sindron dan komunitas tuna rungu. Ida berharap besar inovasinya ini bisa dijadikan program nasional untuk dilaksanakan di setiap daerah oleh penyuluh ASN dan Non ASN. Karena menurutnya penyuluhan ini merupakan tugas bersama baik pemerintah maupun semua komponen masyarakat, wajib memenuhi hak mereka tidak ada lagi diskriminasi terhadap mereka. Pemenuhan hak keagamaan kaum disabilitas melalui upaya datangi dan sapa, melihat dan bantu serta bahagiakan dengan penuhi hak agamanya.

“Alhamdulillah bisa mengikuti ajang seleksi ini dan menjadi yang terbaik di Jawa

MEDIA INFORMASI KEMENTERIAN AGAMA PROVINSI JAWA BARAT 11

03EDISIMEDIA PEMBINAAN | EDISI JULI - SEPTEMBER 2019 | TAHUN XLVII

Page 12: Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia bagi Nadzier ... · Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia bagi Nadzier Tahun 2019 PENGARAH Kepala Kanwil Para Kepala Bidang Para

Sesditjen Bimas Islam : Wakaf Produktif untuk Kesejahteraan dan Kemaslahatan Umat

Potensi wakaf untuk kesejahteraan dan kemaslahatan umat sangat besar. Merujuk pada Masterplan Arsitektur

Keuangan Syariah Indonesia BAPPENAS tahun 2015, Sekretaris Direktorat Jenderal Bimas Islam, H. Tarmizi, mengungkapkan bahwa potensi tanah wakaf di Indonesia seluas 3,7 Milyar meter persegi memiliki potensi ekonomi sebesar 370 Trilyun Rupiah. Hal ini diungkapkannya saat menjadi narasumber pada kegiatan Meeting Forum Persepatan Sertifikasi Tanah Wakaf yang digelar Ditjen Bimas Islam Kemenag RI di Hotel Aston Imperial Kota Bekasi, Kamis (08/08).

Menurutnya, dengan potensi sebesar itu, tidak perlu APBN untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Pengelolaan tanah wakaf sudah seharusnya diarahkan

pada pemberdayaan produktif. Sekditjen mengungkapkan sudah ada model pem-berdayaan wakaf produktif yang bisa menjadi contoh bagi lokasi lain di antaranya pendirian rumah sakit di Malang, rumah kos di Buleleng dan Klungkung, Bali, minimarket di sukabumi, Maros, Bone, Karawang, dan Cirebon, dan Sawah 350 ha Demak.

Sesditjen yang juga mantan Kakanwil Kemenag Riau itu mensimulasikan potensi dan kekuatan wakaf bila dihitung dari jumlah umat Islam di Indonesia, menurut Survey BPS tahun 2010, sebanyak 207.706.162 orang. Jika dari jumlah tersebut sebanyak 20 juta di antaranya melakukan wakaf uang seribu rupiah per hari atau tiga puluh ribu perbulan, maka potensi wakaf uang yang akan diperoleh sebanyak 7,2 trilyun rupiah.

Terkait dengan pemanfaatan oleh pemerintah, H. Tarmizi menyampaikan bahwa pemerintah telah memperketat aturan tidak boleh membangun kantor di atas tanah wakaf. Karena wakif dan nazhir memiliki hak untuk mengubah status pemanfaatan tanah wakaf. Selain itu, ia menambahkan bahwa sejatinya tanah wakaf adalah milik masyarakat bukan pemerintah, dan harus kembali ke masyarakat dalam pemanfaatannya.

Setidaknya ada dua hal yang menyebabkan pembatalan tanah wakaf, yaitu ruislag (tukar guling) dan pembatalan di Pengadilan Agama. H. Tarmizi menjelaskan bahwa pemerintah melalui, Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 25 Tahun 2018 tentang Perubahan atas Peraturan Pemerintah Nomor 42 Tahun 2006 tentang Pelaksaanaan Undang-Undang Nomor 41 Tahun 2004 Tentang Wakaf, telah memberikan kemudahan dalam pengurusan tukar guling tanah wakaf digunakan untuk kepentingan umum sesuai dengan rencana umum tata ruang, yang memiliki luas sampai dengan 5.000 meter persegi), Menteri memberi mandat kepada Kepala Kantor Wilayah untuk menerbitkan izin tertulis. Sementara itu, perizinan ruislag untuk tanah di atas 5.000 meter persegi dan di luar kepentingan umum walaupun satu meter persegi kewenangannya masih pada Menteri Agama. (Tri Budiono)

Dirjen Bimas Islam : PP 25 Tahun 2018 Persingkat Perizinan Ruislag Tanah Wakaf

Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 25 Tahun 2018 tentang Perubahan atas Peraturan

Pemerintah Nomor 42 Tahun 2006 tentang Pelaksaanaan Undang-Undang Nomor 41 Tahun 2004 Tentang Wakaf, telah mempercepat pengurusan ruislag (tukar guling) tanah wakaf. Karena untuk pengurusan ruislag tanah wakaf untuk luas di bawah 5.000 m persegi dan untuk kepentingan umum sesuai dengan rencana umum tata ruang perizinannya cukup melalui Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi. Hal ini diungkapkan Direktur Jenderal Bimas Islam Kemenag RI, Prof. Dr. H. Muhammadiyah Amin, saat membuka kegiatan Meeting Forum Mutasi dan Perubahan Status Tukar-Menukar Harta Benda Wakaf yang diselenggarakan Direktorat Jenderal Bimas Islam Kemenag RI di Hotel Savero, Margonda Raya Kota Depok, Selasa (13/08).

Dirjen Bimas Islam mengilustrasikan bagaimana sulitnya mengurus tukar guling tanah wakaf sebelum terbitnya PP No. 25 Tahun 2018. Pembangunan bandara udara Kulon Progo di Daerah Istimewa Yogyakarta,

harus terhenti karena belum terselesaikan nya proses tukar guling pada 4 titik tanah wakaf. Begitu panjangnya pengurusannya, dari nazhir ke KUA, setelah itu ke Kemenag dan Bupati, selesai dari itu ke Kanwil Kemenag dan Gubernur, setelah itu ke BWI Pusat, Bimas Islam, lalu ke biro hukum baru selesai itu ke Menteri Agama. Begitu panjangnya rantai kepengurusan izin tanah wakaf ini memunculkan inisiasai untuk perubahan perizinan tanah wakaf.

Kegiatan Meeting Forum ini diikuti oleh 70 orang peserta yang terdiri dari unsur Kankemenag di Jawa Barat, BWI, Kepala KUA sebagai PPAIW, Nazhir, serta tim Blogger dan tim digitalistik. Sebagi Pejabat Pembuat Akta Ikrar Wakaf yang melekat pada jabatan Kepala KUA, Dirjen mengingatkan agar hati-hati dalam melaksanakan ruislag tanah wakaf agar tidak terjadi permasalahan hukum di kemudian hari.

Sekretaris Ditjen Bimas Islam, H. Tarmizi Tohor, yang menjadi nara sumber

pada kesempatan tersebut mengungkapkan bahwa penggunaan tanah wakaf masih secara tradisional, yaitu seputar Madrasah/pesantren, Masjid dan pemakaman. Ia mengharapkan agar penggunaan tanah wakaf agar dipergunakan pada usaha-usaha yang lebih produktif. Sebagaimana yang telah dilakukan di beberapa titik, di antaranya pemanfaatan tanah wakaf produktif seperti ruang rawat inap VIP di Jawa Timur dan pembangunan Rusunawa di Bojonegoro Jawa Timur.

Sesditjen mengungkapkan bahwa tahun ini Ditjen Bimas Islam menganggarkan 5.000 papan informasi tanah wakaf. Papanisasi ini, tambanhya, bertujuan agar tanah wakaf terawasi dalam pemanfaatannya. (Tri Budiono/ Nuniek Abimanyu)

MEDIA INFORMASI KEMENTERIAN AGAMA PROVINSI JAWA BARAT12

03EDISI MEDIA PEMBINAAN | EDISI JULI - SEPTEMBER 2019 | TAHUN XLVII

Page 13: Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia bagi Nadzier ... · Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia bagi Nadzier Tahun 2019 PENGARAH Kepala Kanwil Para Kepala Bidang Para

Kakanwil Lantik 4 orang Pejabat Fungsional Tertentu

Kakanwil, H. A. Buchori melantik sebanyak 4 orang ASN di lingkungan Kanwil Kemenag

Prov. Jawa Barat, dengan tugas Jabatan Fungsional Tertentu (JFT). Pelantikan dilaksanakan di Ruang Kerja Kepala Bagian Tata Usaha Kanwil kemenag Prov. Jawa Barat, Jl Jend. Sudirman No. 644 Bandung, Senin (22/07).

Pada kesempatan tersebut Kakanwil menyampaikan amanat kepada para JFT yang dilantik bahwa jabatan yang diamanatkan adalah jabatan khusus. Oleh karenanya ia mengingatkan agar menjalankan tugas dengan baik dan tetap meningkatkan kinerja kerjanya.

Hal kedua adalah terkait dengan posisinya sebagai Aparatur Sipil Negara, para JFT harus mampu menjaga dan memegang aturan yang berlaku. Salah satunya menyangkut dengan kerahasiaan lembaga.

“Jangan mudah memberikan informasi kepada siapapun yang tidak punya hak untuk mengetahui itu. Jika ingin menyampaikan informasi sebisa mungkin konsultasi dulu

Kakanwil Ingatkan para Anggota DWP Kemenag Dukung Tugas dan Fungsi Suaminya

Dharma Wanita Persatuan (DWP) Kanwil Kemenag Prov. Jawa Barat, menggelar Halal bil Halal yang

dilanjutkan dengan Rapat Konsolidasi Program untuk masa kerja Tahun 2019, di Hotel Lingga Jl. Sukarno Hatta Bandung, Jum’at (12/07). Kegiatan diikuti oleh 167 orang peserta yang terdiri dari para pengurus DWP Kankemenag se-Jawa Barat. Hadir pada kesempatan tersebut Kakanwil Kemenag Prov. Jawa Barat, H. A. Buchori, yang sekaligus membuka kegiatan tersebut, Ketua DWP Kanwil Kemenag Prov. Jawa Barat, Hj. Chulailatul Roihah Buchori, penceramah Ustadzah Hj. Karmila, dan para pengurus DWP.

Kakanwil mengungkapkan bahwa Halal bil Halal merupakan budaya bangsa ini. Menurutnya kegiatan ini bukan sekedar seremonial belaka. Jika hanya diartikan sebagai seremonial maka maknanya akan berkurang dan tujuan dari halal bil halal pun tak akan sampai. “Halal bil Halal harus berangkat dari hati yang paling dalam.” Tegasnya.

Di hadapan 167 anggota DWP Kemenag se-Jawa Barat, Kakanwil menyampaikan beberapa pesan untuk para Ibu DPW, di antaranya menghimbau agar para istri pejabat mengingatkan kepada para suaminya tentang tugas, pokok dan fungsi mereka, terutama terkait dengan hal-hal yang

bersentuhan langsung dengan masyarakat, seperti mengontrol lembaga pendidikan dan pelayanan terhadap Jemaah haji.

Menyoroti pelayanan terhadap Jemaah haji, Kakanwil menghimbau kepada para Kepala Kankemenag untuk bekerja secara maksimal, termasuk mengantarkan Jemaah sampai ke Embarkasi. Menurutnya melayani Jemaah haji memiliki kekhususan tersendiri, karena mereka adalah Tamu Allah, serta akan mendatangkan keberkahan.

Indeks Tingkat kepuasan haji mencapai 84,72 point. Hal ini merupakan prestasi bagus yang diraih oleh penyelenggara haji se-Indonesia. Menurut Kakanwil, prestasi ini

jangan sampai turun hanya karena pelayanan haji yang kurang baik di daerah.

Menutup sambutannya Kakanwil ber-pesan agar jangan menanamkan persaingan antar teman, sebab persaudaraan itu jauh lebih tinggi ketimbang karena hubungan jabatan. Menurutnya dengan menanamkan persaudaraan semuanya akan menjadi santai.

Hubungan persaudaraan telah dipraktik-kan dalam pola komunikasi yang dibangun oleh kakanwil dengan para kepala bidang. Komunikasi hendaknya dibuat sederhana dan jangan dibuat sulit.

“Ketika bergaul kita adalah saudara. Kalau dalam hubungan kerja sesuai dengan tusi.” Demikian pungkasnya. (Tri Budiono)

dengan atasan boleh atau tidak.” Demikian ungkapnya.

Keempat JFT yang dilantik diantaranya, Yudi Hermawan dilantik menjadi Pranata Komputer Muda, Tri Budiono dilantik menjadi Pranata Humas Muda, Daryeti

dilantik sebagai Pranata Arsiparis Muda dan Nuny Fauziah Sani dilantik sebagai Pranata Arsiparis pertama. Bertindak saksi pada pelantikan tersebut, Kabag Tata Usaha, H. A. Handiman Romdony dan Kabid Penais, Zakat dan Wakaf, H.A. Patoni. (Tri Budiono)

MEDIA INFORMASI KEMENTERIAN AGAMA PROVINSI JAWA BARAT 13

03EDISIMEDIA PEMBINAAN | EDISI JULI - SEPTEMBER 2019 | TAHUN XLVII

Page 14: Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia bagi Nadzier ... · Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia bagi Nadzier Tahun 2019 PENGARAH Kepala Kanwil Para Kepala Bidang Para

Tingkatkan Pengelolaan Kurukunan Antar Umat Beragama Sub Bagian Hukum dan KUB seleggarakan FGD di Bali

Untuk mendapatkan pengetahuan dan menambah ilmu bagaimana mengelola kerukunan di provinsi,

Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Jawa Barat melalui Subbagian Hukum dan KUB melakukan langkah konkrit menyelenggarakan Forum Group Discussion (FGD) berbasis kearifan lokal di Provinsi Bali. Apalagi menurut Kepala Bagian Tata Usaha Kantor Wilayah Provinsi Jawa Barat, H. A. Handiman Romdhony, Jawa Barat Dicap sebagai provinsi paling intoleran oleh setara institut.

“Jawa Barat ini dinilai oleh Setara Institut merupakan provinsi yang paling intoleran, tapi kami tidak tahu indikatornya. Oleh karena itu merupakan tantangan buat kami bagaimana bisa menjaga 50 juta penduduk Jawa Barat ini selalu rukun. Bagaimana

Pesan Trisna Willy: Lanjutkan Program SPAK

masyarakatnya bisa menjalankan agamanya dengan baik dan dengan nyaman,” Ungkap Kabag TU.

Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Jawa Barat juga sudah banyak menyelenggarakan kegiatan-kegiatan untuk meningkatkan kerukunan umat beragama, diantaranya dialog kerukunan umat beragama tingkat kabupaten/kota dan kecamatan, kemah pemuda, dan yang sekarang sedang dilakukan adalah program desa kerukunan. “Itu adalah beberapa upaya kami untuk menjaga kerukunan umat beragama di Jawa Barat,” imbuhnya.

“Kami datang ke Bali karena Bali merupakan provinsi yang dapat mempertahankan adat budaya untuk mendukung kegiatan keagamaan, Bali masih teguh mempertahankan adat istiadat dan

FGD ini pun judulnya FGD kerukunan berbasis kearifan lokal,” Ujar Kabag TU.

FGD yang diselenggarakan di Aula Kantor Wilayah Provinsi Bali ini dihadiri Kepala Bagian Tata Usaha, Kasubbag Hukum dan KUB, Kasubbag Umum, Kasubbag INMAS, dan 19 Kepala Subbagian Tata Usaha Kementerian Agama Kabupaten/Kota se Jawa Barat.

Sedangkan beberapa pejabat yang hadir dari kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Bali adalah Kepala Bagian Tata usaha Kanwil Kementerian Agama Provinsi Bali Drs. H. Abu Siri S.Ag., M.Pd.I. yang memberi sambutan kepada seluruh peserta, sebagai pendamping/moderator Kasubbag Inmas Bali, I Nyoman Buda Antara, S.Sos. dan hadir sebagai narasumber Dr. Drs. I Gusti Made Ngurah, M.Si. (Holis Somantri)

Program Saya Perempuan Anti Korupsi (SPAK) Kementerian Agama sudah berjalan dinamis

dengan tersebarnya agen SPAK Kementerian Agama di seluruh Indonesia. DWP Kementerian Agama Kanwil Provinsi se-Indonesia turut mengambil peran penting dalam mensosialisasikan Program SPAK Kemenag pada masyarakat. Hal inilah yang disampaikan oleh Ibu Menteri Agama RI, Trisna Willy, pada arahannya dalam Kegiatan Gathering DWP Kemenag RI, Kamis (29/30), di Hotel dan Resort Sari Ater, Kab. Subang.

“Kalaupun nanti saya sudah tidak menjadi Penasehat DWP Kemenag, Saya berharap ibu-ibu DWP Kanwil Kemenag tetap menjalankan program

SPAK,” tegas Trisna Willy dihadapan para istri Kakanwil Kemenag Provinsi se-Indonesia.

Terkait ada kasus yang menimpa ASN Kemenag, tambahnya, tidak perlu berkecil hati. Ia meminta untuk mengambil sisi positifnya, berhati-hati dalam melangkah. “Kita harus lebih gencar menebarkan nilai-nilai kejujuran dan anti korupsi di lingkungan keluarga besar Kemenag,” ujarnya.

Willy mengapresiasi usaha para istri Kakanwil yang sudah menjalankan program SPAK hingga dapat menyebarkan agen-agen SPAK ke daerahnya masing-masing.

“Lalu pesan saya selajutnya untuk para ibu Dharma Wanita agar terus melakukan kegiatan positif yang dapat mendukung kinerja para suami,” ucap Willy menutup pesannya untuk para ibu-ibu DWP Kementerian Agama Kanwil Provinsi se-Indonesia. (Novam Scorpiantrien)

MEDIA INFORMASI KEMENTERIAN AGAMA PROVINSI JAWA BARAT14

03EDISI MEDIA PEMBINAAN | EDISI JULI - SEPTEMBER 2019 | TAHUN XLVII

Page 15: Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia bagi Nadzier ... · Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia bagi Nadzier Tahun 2019 PENGARAH Kepala Kanwil Para Kepala Bidang Para

Menyamakan Visi, Subbag Inmas Adakan Rakor

Tugas dan fungsi informasi dan humas yang semakin berkembang dan menuntut percepatan aksi,

mendorong Subbag Informasi dan Humas Bagian Tata Usaha Kanwil Kemenag Prov. Jawa Barat mengadakan Pertemuan dengan para inmaser sebutannya dalam kegiatan Rapat Koordinasi Subbag Informasi dan Humas, Selasa (2/7), di Aula Ussisa Al Maula Kanwil Kementerian Agama Prov. Jawa Barat.

Rapat santai tapi sarat dengan diskusi tugas dan fungsi ini dibuka oleh Kasubbag Informasi dan Humas, H. Holis Somantri, yang memaparkan mengenai 3 tusi Subbag

Kasubbag Inmas Raih Terbaik 1 Diklat PIM IV

Tibalah saat yang membahagiakan bagi seorang H. Holis Somantri, Kasubbag Informasi dan Humas

Kanwil Kemenag Prov. Jawa Barat diakhir pelaksanaan Diklat PIM Tingkat IV Tahun 2019. Terbaik 1 berhasil diperolehnya setelah selama 3 bulan lamanya berjibaku di Balai Diklat Keagamaan Bandung, Jumat (9/8).

“Alhamdulillah, saya berhasil menyelesai-kan presentasi proyek perubahan yang telah saya gagas dengan judul Optimalisasi Publikasi Profil Lembaga Keagamaan dan Lembaga Kependidikan melalui website jabar.kemenag.go.id dan Media Sosial Kementerian Agama Provinsi Jawa Barat. Saya juga berhasil meraih predikat terbaik 1,” tuturnya dengan senyum sumringah.

Tujuan dari proyek perubahan yang digagasnya, Ia mengakui bahwa selama 73 tahun Kementerian Agama Jawa Barat berdiri belum ada profil lengkapnya apalagi dalam bentuk video.

“Maka dari itu, saya coba untuk membuat video profil mengenai sejarah Kementerian Agama Prov. Jawa Barat sekaligus Profil data agama dan keagamaannya dengan kemasan penyajian publikasi yang menarik, akurat, dan uptodate,” jelasnya.

Sebagai proyek perubahan jangka panjang, Ia berharap video profil ini dapat terus dikembangkan secara kontinu sehingga publik dapat melihat perkembangan program kinerja Kementerian Agama Jawa Barat dari tahun ke tahun.

Akhir dari rasa suka citanya, Ia menghaturkan rasa terima kasih kepada Kakanwil dan Kabag Tata Usaha yang telah memberikan bimbingan serta keluarga yang dengan sabar memberikan dukungan dan Tim Efektif yang telah bekerja sama mewujudkan proyek perubahan ini.

Selain Kasubbag Informasi dan Humas, H. Holis Somantri, yang mendapatkan Predikat Terbaik 1, ada juga yang lainnya yaitu Terbaik 2 Deddy Wijaya dari Kankemenag Kab Cianjur, Terbaik 3 Effendi Rahmat dari Kanwil Kemenag Prov. Jawa Barat, Terbaik 4 Taofik dari UIN SGD Bandung dan Wildan Taufik dari Kanwil Kemenag Prov. Jawa Barat. (Novam Scorpiantrien)

Informasi dan Humas yaitu Teknologi Informasi dan Komunikasi, Hubungan Masyarakat, dan Pengelolaan Data Agama dan Keagamaan.

“Rakor yang dilaksanakan hari ini bukan hanya kegiatan rutin, tetapi dengan adanya rakor ini kita bisa bersama-sama membahas tusi dan kendala yang dihadapi oleh masing-masing pengelola kehumasan di daerahnya masing-masing,” tuturnya Kasubbag.

Ia berharap hasil dari diskusi bersama ini akan menghasilkan program kegiatan yang dapat mengatasi dan merubah keadaan Inmas menjadi lebih baik dan maju.

Sebanyak 50 peserta yang hadir dengan aktif saling mengemukakan pendapat dan keluh kesahnya sehingga antara peserta tersebut dapat saling bertukar informasi seputar pengalaman dan pengetahuan yang ditemuinya pada masing-masing Kab/kota.

Pemaparan yang dijelaskan juga oleh Pranata Humas, Novam Scorpiantrien, dan Pranata Komputer, Yudi Hermawan mampu membuat suasana lebih santai dengan penjelasan mengenai jabatan fungsional tertentu yang dapat membawa perubahan pada kinerja layanan informasi dan humas.

Rapat Koordinasi Subbag Informasi dan Humas ini pun ditutup oleh arahan dari Kabag Tata Usaha, H. A. Handiman Romdony yang mengungkapkan bahwa sangatlah berat mengemban tugas menjadi humas dengan keterbatasan yang ada.

“Tetapi, profesi bapak dan ibu akan membawa keberkahan tersendiri ke depannya, maka dari itu tetaplah bersemangat dan jadikan keterbatasan bukan suatu halangan untuk tetap berkreativitas,” ucap Pak Kabag menyemangati para peserta. (Novam Scorpiantrien)

MEDIA INFORMASI KEMENTERIAN AGAMA PROVINSI JAWA BARAT 15

03EDISIMEDIA PEMBINAAN | EDISI JULI - SEPTEMBER 2019 | TAHUN XLVII

Page 16: Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia bagi Nadzier ... · Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia bagi Nadzier Tahun 2019 PENGARAH Kepala Kanwil Para Kepala Bidang Para

Sertifikasi Dewan Hakim untuk Tingkatkan Kualitas MTQ/STQ

Kanwil Kemenag Prov. Jawa Barat, terus berupaya untuk memperbaiki kualitas MTQ /STQ agar prestasi

di tingkat nasional dapat membaik. Salah satu upaya untuk hal tersebut adalah dengan sertifikasi dewan hakim MTQ/STQ.

Kegiatan sertifikasi dewan hakim untuk pertama kalinya digelar di Hotel Sahid Sunshine Soreang Kab. Bandung, 28-29 Juli 2019. Kegiatan dibuka secara resmi oleh Kepala Bagian Tata Usaha, H. A. Handiman

Rencana Aksi RB, Kabag TU: Kemenag Jabar Terus Berinovasi

Kementerian Agama RI menyelenggarakan Rapat Koordinasi Reformasi

Birokrasi Tahun 2019 yang mengundang Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi se-Indonesia beserta pejabat pendampingnya dan diselenggarakan selama 3 hari dari tanggal 29-31 Juli 2019 di Bogor. Kegiatan langsung dibuka oleh Menteri Agama RI, Lukman Hakim Saifudin, sekaligus memberikan arahan dan sambutan, Senin (29/7).

Pada kesempatannya, LHS meminta kepada para pejabat eselon II untuk memperhatikan enam hal dalam penataan birokrasi Kementerian Agama. “6 hal tersebut yaitu perbaikan regulasi, tata laksana, sumber daya manusia, akuntabilitas, peningkatan kualitas layanan, serta zona integritas,” tuturnya.

Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Prov. Jawa Barat, H. A. Buchori, ikut menghadiri kegiatan ini didampingi oleh Kepala Bagian Tata Usaha, H. Ahmad

Romdony dan dihadiri oleh unsur Dewan Hakim dan LPTQ se- Jawa Barat.

Kabag TU mengungkapkan bahwa kegiatan ini bukan bermaksud untuk mengklasifikasikan Dewan Hakim, tetapi sebagai media untuk “urun rembug” untuk memperbaiki kualitas MTQ/STQ di Jawa Barat. Menurutnya hal ini sejalan dengan program yang tengah digulirkan oleh Pemprov. Jawa Barat, yaitu Jabar Juara Lahir - Batin. Sejauh ini Kanwil Kemenag Prov.

Jawa Barat telah bersinergi dengan Gubernur dalam upaya perbaikan kualitas MTQ/STQ baik secara SDM maupun anggaran.

Sertifikasi Dewan Hakim MTQ/STQ merupakan salah satu proyek perubahan yang digulirkan Kanwil Kemenag Prov. Jawa Barat melalui Bidang Penais, Zakat dan Wakaf. Kepala Seksi Pengembangan Seni, Budaya Islam, Musabaqah Al Qur’an dan Al Hadits, Bidang Penais Zakat Wakaf, H. Effendi Rahmat, mengungkapkan bahwa tujuan digelarnya proyek perubahan ini untuk meningkatkan kompetensi dan profesionalitas bagi para Dewan

Hakim MTQ/STQ. Diharapkan melalui sertifikasi ini dapat meningkatkan kualitas MTQ/STQ di Jawa Barat.

Untuk kegiatan kali ini, tambahnya, Dewan Hakim yang diundang baru tiga bidang dari delapan bidang yang dilombakan, yaitu bidang Tilawah, Tafsir dan Hizfil Qur’an. Diharapkan pada tahun mendatang kedelapan Dewan Hakim bidang lomba dapat diundang seluruhnya. (Tri Budiono)

Handiman Romdony, serta beberapa staf dari Subbag Kepegawaian dan Ortala.

Setelah pembukaan kegiatan dilanjutkan dengan kegiatan inti yaitu pemaparan perkembangan Rencana Aksi RB pada satker yang telah dievaluasi oleh Kemenpan RB tahun 2018. Kanwil Kementerian Agama Prov. Jawa Barat diwakilkan oleh H. Ahmad

Handiman Rondony, Kepala Bagian Tata Usaha.

Mengawali pemaparannya dengan mengucapkan rasa syukur karena sudah diberikan kesempatan untuk menjelaskan dan melaporkan perkembangan program Reformasi Birokrasi yang sudah dilaksanakan di Kanwil Kemenag Prov. Jawa Barat.

Pak Kabag pun mulai memaparkan program kegiatan dari masing-masing POKJA RB yang sudah dan sedang dilakukan bahkan rencana program RB selanjutnya sebagai tahapan inovasi.

“Beberapa program kerja RB kami kembangkan berbasis digital atau IT untuk mendukung program e-government dan memudahkan pelayanan kepada masyarakat, seperti e-register MTQ, e-disposisi, e-PTSP,

dan lain-lain,” jelas Romdony biasa disapa.Ia mengakui bahwa saat ini Kanwil

Kementerian Agama Prov. Jawa Barat masih berproses untuk menyempurnakan Rencana Aksi pada bidang pelayanan serta akan terus berinovasi untuk mendukung e-govenrment. (Novam Scorpiantrien)

MEDIA INFORMASI KEMENTERIAN AGAMA PROVINSI JAWA BARAT16

03EDISI MEDIA PEMBINAAN | EDISI JULI - SEPTEMBER 2019 | TAHUN XLVII

Page 17: Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia bagi Nadzier ... · Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia bagi Nadzier Tahun 2019 PENGARAH Kepala Kanwil Para Kepala Bidang Para

Gathering DWP Kanwil Kemenag Se-Indonesia, Penasehat DWP: 5 Tahun yang Membahagiakan

Istri-Istri Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi se-Indonesia yang tergabung dalam DWP

Kemenag RI mengadakan Kegiatan Gathering yang dilaksanakan selama 3 hari yaitu 28-30 Agustus 2019 di Sari Ater, Subang.

“Kegiatan Gathering ini bertujuan untuk berkumpul bersama mempererat tali silaturahmi sekaligus ini juga momen perpisahan dengan Ibu Menteri Agama RI, Hj. Trisna Willy Lukman Hakim,” ungkap Hj. Ratu Chulailatur Roihah Buchori, Istri dari Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Prov. Jawa Barat yang juga sebagai tuan rumah.

Rombongan Ibu Menag RI beserta istri Kakanwil Kemenag se-Indonesia tiba di Stasiun Kereta Api Bandung pada Hari Rabu tanggal 28 Agustus 2019 pukul 16.00 WIB dan langsung disambut oleh DWP Kanwil Kemenag Jawa Barat.

Perjalanan ini pun dilanjutkan menuju Hotel dan Resort Sari Ater Kab. Subang yang merupakan kawasan wisata alam yang sudah sangat terkenal. Kegiatan selama 3 hari pun diisi dengan kegiatan yang mampu mencairkan suasana dan menambah keakraban satu sama lainnya.

Walaupun lelah mengikuti kegiatan alam yang menantang tetapi senyum dan rona

Dirjen Bimas Islam Serukan Pengelolaan Wakaf Lebih Produktif

Direktur Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam Kemenag RI, Prof. Dr. H. Muhammadiyah Amin,

mengungkapkan bahwa Sampai kapanpun pensertifikatan tanah wakaf tak akan selesai, karena begitu cepatnya perkembangan jumlah tanah yang diwakafkan. Namun menurutnya hal yang penting adalah mengamankan asset wakaf, dengan memberdayakannya. Penyataan ini disampaikannya saat membuka kegiatan Meeting Forum Percepatan Pensertifikatan

Tanah Wakaf, yang digelar di Hoel Aston Imperial Kota Bekasi, Rabu (07/08).

Guru Besar UIN Alaudin Makassar itu, mengungkapkan bahwa luas tanah wakaf yang ada di Indonesia sesuai data tanggal 18 Maret 2016 adalah 4.359.443.170 meter persegi yang tersebar di 435.768 lokasi. Asset wakaf, tambahnya, secara undang-undang memiliki keunggulan di antaranya tidak boleh dijadikan jaminan, disita, dihibahkan, dijual, diwariskan, ditukar atau dialihkan

dalam bentukpengalihan hak lainnya.Dirjen Bimas Islam, pada kesempat

tersebut, menyerukan agar tanah wakaf harus diberdayakan agar lebih produktif. Selama ini tanah wakaf masih berkutat pada tiga hal, yaitu Kuburan, Masjid dan madrasah. Ia mengungkapkan bahwa problem terbesar adalah kemampuan entrepreneurship para Nazhir yang masih perlu dibina dan dikembangkan.

Paradigma harus dirubah dalam pengelolaan tanah wakaf. Menurutnya selama ini yang berkembang adalah nazhir sebagai kerja sambilan, berpikir masih tradisional dan kurang kreatif. Stategi pengelolaan wakaf dapat dilakukan dengan pola kemitraaan usaha wakaf bersama lembaga-lembaga keuangan atau profit dengan prinsip saling menguntungkan, menjaga kepercayaan, saling menghargai dan menghormati.

Kegiatan meeting forum percepatan pensertifikatan tanah wakaf ini diikuti oleh 70 orang peserta, di antaranya adalah para nazhir dan PPAIW di Jawa Barat. Kegiatan dilaksanakan selama tiga hari dengan harapan dapat terjalinnya kerjasama dengan para pihak dalam pengelolaan wakaf dan tersosialisasikannya peraturan terbaru tentang perwakafan. (Tri Budiono)

bahagia terus terpancar dari para perempuan hebat ini. “Seru ya, tadi kita sempat mencoba offroad mengelilingi hutan. Takut tetapi menyenangkan, ada tantangannya,” ucap Rosminar Mahyudin, istri Kakanwil Kemenag Prov. Riau.

Sampailah pada puncak kegiatan yaitu Malam Keakraban dipandu oleh Nana Ammar, DWP Kanwil Kemenag Prov. Jawa Barat. Pada malam puncak ini, Bu Willy biasa disapa memberikan sambutannya dihadapan para istri Kakanwil Kemenag provinsi se-Indonesia.

“Saya ucapkan terima kasih kepada para ibu-ibu hebat yang telah bersedia hadir dan berkumpul bersama. Selama 2 hari ini juga kita sudah berbahagia bersama, jadi saya

tidak ingin ada kesedihan di malam hari ini,” ujarnya mengawali sambutan, Kamis (29/8).

Selama 5 tahun menjadi istri Menteri Agama RI, Bu Willy mengingatkan para istri Kakanwil ini untuk tidak mengkhawatirkan jabatan suami karena suatu waktu juga pasti akan ditinggalkan, hanya masalah waktu saja.

Istri Menteri Agama RI yang terkenal dengan pribadi lembut dan bersahaja ini menegaskan bahwa yang berpisah hanyalah masalah jabatan saja tetapi kekeluargaan masih bisa terjalin dengan erat.

“Ini bukanlah perpisahan karena saya berharap kita masih bisa saling berkomunikasi,” pesannya sebelum menutup sambutan. (Novam Scorpiantrien)

MEDIA INFORMASI KEMENTERIAN AGAMA PROVINSI JAWA BARAT 17

03EDISIMEDIA PEMBINAAN | EDISI JULI - SEPTEMBER 2019 | TAHUN XLVII

Page 18: Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia bagi Nadzier ... · Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia bagi Nadzier Tahun 2019 PENGARAH Kepala Kanwil Para Kepala Bidang Para

Kafilah Jabar Raih 4 Predikat Terbaik STQ XXV Tingkat Nasional

Perhelatan Seleksi Tilawatil Quran dan Hadist ke XXV Tingkat Nasional Tahun 2019 yang telah ditutup

pada Jumat (05/07) langsung oleh Menteri Agama RI, Lukman Hakim Saifudin, Taman Alun Kapuas Pontianak Kalimantan Barat. Dewan Hakim Seleksi Tilawatil Quran (STQ) ke-XXV Pontianak Kalimantan Barat menetapkan juara umum dan peringkat 10 (sepuluh) besar kafilah yang berlaga.

Penetapan ini pun mengumumkan bahwa Provinsi Jawa barat berhasil menduduki peringkat ke 6 dan menghasilkan 4 predikat terbaik yang membanggakan bagi kafilah Jawa Barat yang sudah berlaga.

Berdasarkan hasil tersebut diketahui bahwa sebelumnya Kafilah Jawa Barat meloloskan 5 peserta ke babak final, namun hanya 4 peserta saja yang mendapat peringkat terbaik, mereka adalah Mustofa

Jamaludin Cabang Tilawah Dewasa Putra Terbaik 1, Ulfiyaturrohmah A. Cabang Tafsir Bahasa Arab Putri Terbaik 3, Hasna Shofwatul Cabang MHQ 1 Juz & Tilawah Terbaik 3, Khoirunnisa Cabang MHQ I0 Juz Putri Terbaik 3, serta beberapa peserta sisanya hanya mendapatkan predikat harapan 1, 2 dan 3.

Menteri Agama RI, Lukman Hakim Syaifuddin secara langsung menyerahkan Piala pada peserta terbaik 1 pada setiap cabang dan golongan serta Piala Juara Umum Seleksi Tilawatil Qur’an (STQ) Nasional ke XXV kepada Provinsi DKI Jakarta.

Lukman berharap usai STQ Nasional ke-25 ini menjadi momentum tidak ada lagi anak-anak muslim di Indonesia yang tidak bisa membaca Al Quran. Oleh karena itu

qari dan qariah peserta STQ Nasional mesti menjadi pelopor pendidikan Al Quran.

“Kita harap tidak ada lagi anak muslim tidak bisa membaca Alquran di Kota-kota maupun di Desa. Bagi qari dan qariah yang telah menunjukan kemampuan,hendaknya menjadi pelopor pendidikan Alquran dilingkunganya masing-masing,” ujarnya. (Novam Scorpiantrien/Yan)

Rawat Cinta Pernikahan, Romo Alfonsus Ingatkan Tujuan Perjanjian Perkawinan

Keluarga dibentuk oleh perkawinan, dengan perjanjian perkawinan pria dan wanita membentuk kebersamaan

seluruh hidup antara mereka. Hal inilah yang menjadi penegasan Romo Alfonsus Sutarno pada materinya pada kegiatan Pembinaan Bimbingan Keluarga Katolik Keuskupan Bandung yang diselenggarakan oleh Bimas Katolik Kanwil Kemenag Prov. Jawa Barat selama 3 hari yaitu tanggal 9-11 Agustus 2019.

Romo Alfonsus Sutarno merupakan Teologi lulusan dari Universitas Urbaniana Roma yang juga menjadi keynote speaker pada kegiatan ini.

Pada materinya Ia mengutarakan bahwa menurut sifat kodratinya perjanjian perkawinan itu terarah kepada kesejahteraan suami-istri dan prokreasi serta pendidikan anak.

“Oleh Kristus Tuhan perjanjian perkawinan antara orang-orang yang dibaptis diangkat ke martabat sakramen (Kitab Hukum Kanonik, Kanon 1055 $ 1),” terangnya.

Saat ini, lanjutnya, pertemuan, kebersamaan dan komunikasi antar keluarga dewasa ini menjadi barang yang teramat mahal, maka dari itu para pemerhati dan aktivis keluarga perlu memahami situasi

ini dan memberikan pendampingan dan bimbingan terhadap keluarga Kristiani agar cita-cita berkeluarga hidup bahagia, harmonis dan sejahtera.

“Sejak perjanjian diikrarkan oleh pria dan wanita dalam kesepakatan nikah dapat terjaga hingga akhir hayat,” ujarnya.

Dengan situasi inilah yang menggagas Romo Alfonsus mengemukakan Komisi Keluarga yang menjadi pendampingan dan bimbingan bagi keluarga Kristiani untuk menjaga martabat perkawinan dan menggelorakan cinta setiap pasangan hingga akhir hayat.

Romo pun mengakui bahwa Komisi Keluarga terbatas dalam pendanaan, tetapi dengan kemauan, rencana, dan program pembinaan akhirnya dapat terwujud.

“Saya berterimakasih kepada Bimas Katolik Kanwil Kemenag Jawa Barat yang telah mewujudkan program ini dan sudah dilaksanakan sebanyak 7 kali,” ucapnya.

Rosentina Lopes, Pembimas Katolik Kanwil Kemenag Prov. Jawa Barat menyambut baik materi dari Romo Alfonsus sekaligus berharap semoga tahun depan tetap ada alokasi anggaran untuk Pembinaan, Bimbingan Keluarga Katolik. (Maggi)

MEDIA INFORMASI KEMENTERIAN AGAMA PROVINSI JAWA BARAT18

03EDISI MEDIA PEMBINAAN | EDISI JULI - SEPTEMBER 2019 | TAHUN XLVII

Page 19: Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia bagi Nadzier ... · Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia bagi Nadzier Tahun 2019 PENGARAH Kepala Kanwil Para Kepala Bidang Para

Komisi VIII DPR RI Inisiasi Pengembangan Pendidikan Tinggi Agama Islam

Banyaknya permasalahan yang ada dalam pengembangan pendidikan Islam mendorong Komisi VIII DPR

RI menginisiasi untuk pengembangan Pendidikan Agama Islam. Selama ini Pendidikan Agama Islam, sejak dari tingkat Raudhatul Athfal (pendidikan usia dini) hingga Pendidikan Perguruan Tinggi ditangani oleh Kementerian Agama dalam satu Direktorat Jenderal, yaitu Ditjen Pendidikan Islam. Hal ini terungkap dalam kunjungan kerja Komisi VIII DPR RI dalam rangka Kunjungan Panja tentang Pemekaran Ditjen Pendidikan Tinggi Agama Islam di Kanwil Kemenag Prov. Jawa Barat, Jl. Jend. Sudirman Bandung, Senin (22/07).

K. H. Sodik Mudjahid, Ketua Tim Kunjungan Kerja mengungkapkan ada dua solusi untuk pengembangan Pendidikan Tinggi Agama Islam, yaitu memasukkannya pada Kementerian Pendidikan dan Budaya atau tetap berada Kementerian Agama. Namun hasil konsultasi dengan para mantan Menteri Agama dan tokoh lainnya, Pendidikan Tinggi Agama Islam tetap dipertahankan berada di bawah Kementerian Agama.

Adapun untuk solusi tersebut, Komisi VIII, lanjut Sodik Mudjahid, mengusulkan pemekaran Ditjen Pendidikan Islam menjadi tiga Direktorat Jenderal, yaitu Ditjen Pesantren, Ditjen Madrasah dan Ditjen Pendidikan Tinggi Agama Islam. Menurutnya pemekaran ini sangat penting mengingat meningkatnya jumlah

minat masyarakat, meningkatnya jumlah lembaga serta terdapatnya kesulitan terkait infrastruktur dan SDM. Argumentasi ini akan disampaikan Komisi VIII kepada pemerintah untuk pengembangan Pendidikan Tinggi Agama Islam. Terlebih lagi Pendidikan Agama Islam merupakan bagian dari Pilar bangsa, tambah Ketua Panja.

Kakanwil Kemenag Prov. Jawa Barat, H. A. Buchori, memandang pengembangan ini memberikan harapan besar bagi pendidikan agama Islam. Hal ini mengingat beban kerja dan anggaran yang timpang, yang terjadi di lapangan. Ia mengungkapkan beban kerja di Kanwil Kemenag Provinsi untuk mengelola pendidikan agama hanya ditangani oleh bidang Pondok Pesantren dan bidang Pendidikan Madrasah, setiap bidang hanya dikelola oleh lima belas orang, dengan komposisi lima seksi dan masing-masing seksi terdiri dari dua staf.

Sementara komposisi anggaran besar di Pendidikan Agama Islam hanya untuk gaji dan Bantuan Operasional Sekolah. Sedangkan untuk kegiatan lainnya, ungkap kakanwil, masih minim.

Di lihat dari lembaga pendidikan, jumlah perbandingan Madrasah di Jawa Barat yang berstatus negeri hanya 2 persen, sedangkan swasta berjumlah 98 persen. Dari 2 persen jumlah Madrasah Negeri tersebut, Kabupaten / kota rata-rata hanya memiliki satu lembaga, baik MIN, MTsN dan MAN.

Jawa Barat, ungkap Kakanwil masih kekurangan 6 ribu orang guru Pendidikan Agama Islam maupun pendidikan agama lain di sekolah umum. Sehingga wajar jika banyak siswa yang tidak memahami pendidikan agama. Tidak sedikit guru pendidikan mata pelajaran lainnya mengajar pendidikan agama karena kekurangan guru tersebut.

Menurut pandangan Rektor UIN Sunan Gunung Djati, Prof. H. Mahmud, pengembangan Pendidikan Tinggi Agama Islam sudah menjadi kewajaran. Untuk Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri (PTKIN) yang ada di Jawa Barat saja hanya ada dua, yaitu UIN Sunan Gunung Djati Bandung dan IAIN Syeikh Nurjati Cirebon. Sedangkan Perguruan Tinggi Agama Islam Swasta di Jawa Barat terdapat 134 lembaga.

Prof. Mahmud mengungkapkan tidak seperti di Kementerian lain, di mana Kopertis sebagai lembaga koordinasi PTS, berada di bawah sebuah satker, sedangkan Koordinasi Perguruan Tinggi Agama Islam (Kopertais) dititipkan kepada seorang Rektor PTKIN. Sehingga seorang rektor memiliki beban menjadi koordinator bagi perguruan tinggi Islam swasta, dengan anggaran yang minim.

Dengan adanya upaya pengembangan Direktorat Jenderal pada Pendidikan Agama Islam, Rektor UIN berharap agar Kopertais harus menjadi bagian yang masuk menjadi lembaga, satker sendiri dan anggaran sendiri sehingga PTKIS bisa lebih cepat melakukan perbaikan. (Tri Budiono)

MEDIA INFORMASI KEMENTERIAN AGAMA PROVINSI JAWA BARAT 19

03EDISIMEDIA PEMBINAAN | EDISI JULI - SEPTEMBER 2019 | TAHUN XLVII

Page 20: Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia bagi Nadzier ... · Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia bagi Nadzier Tahun 2019 PENGARAH Kepala Kanwil Para Kepala Bidang Para

Kakanwil Lantik 3 Pejabat Eselon IV di Lingkungan Bidang Pendidikan Madrasah

Kakanwil Kemenag Prov. Jawa Barat, H. A. Buchori melantik 3 orang pejabat eselon IV di lingkungan

Bidang Pendidikan Madrasah Kanwil Kemenag Prov. Jawa Barat, Selasa (27/08), di Aula Usisa Al Maula, Jl. Jend. Sudirman Bandung. Pelantikan ini menjadi kebutuhan karena kekosongan jabatan dan rotasi untuk penyegaran organisasi di lingkungan Pendidikan Madrasah.

Bahas Pengaduan Masyarakat, Bidang Urais dan Binsyar Adakan Pembinaan

Bidang Urais dan Binsyar Kanwil Kementerian Agama Provinsi Jawa Barat mengadakan Pembinaan

Urais dan Binsyar kepada para Kasi Urais Kankemenag Kab/Kota di Jawa barat, Rabu (07/08), di Aula Ussisa Al Maula Kanwil Kemenag jabar. Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Prov. Jawa Barat, H. A. Buchori, langsung memberikan arahan kepada peserta pembinaan.

“Tujuan diadakannya pembinaan ini adalah sebagai penguatan silaturahmi diantara kita sekaligus membahas isu-isu seputar KUA terutama NR,” ucap Plt Kepala Bidang Urais dan Binsyar, H. Ahmad Patoni.

Adanya pengaduan dari masyarakat seputar NR, Patoni mengimbau para Kasi untuk menginvestigasi KUA di tiap kecamatan yang melakukan kecurangan. “Hal ini sangat meresahkan masyarakat dan tentunya merugikan bagi instansi kita,” tegas Patoni.

Maka untuk menghindari praktik kecurangan, Patoni menginginkan dengan adanya kegiatan pembinaan ini bisa saling bertukar pikiran dan berbagi informasi sehingga dapat memberikan solusi bagi permasalahan yang ada.

Hal ini juga diperjelas oleh Buchori dalam arahannya bahwa pelayanan masyarakat yang selalu menjadi sorotan masyarakat adalah pelayanan Kantor Urusan Agama (KUA). “Maka dari itu sangatlah lazim masyarakat memberikan penilaian yang beragam atas pelayanan KUA tersebut. Apalagi dengan adanya media sosial maka informasi mengenai pelayanan KUA akan berkembang dengan cepat,” terang Buchori.

Ia menyentil adanya Kepala KUA yang melakukan praktik kecurangan dan luput dari pengawasan Kasi Urais Kankemenag Kab/Kota Jawa Barat.

“Mulai hari ini, mari kita bersama-sama mencarikan solusi dan tindakan agar praktik-praktik kecurangan itu tidak terjadi lagi,” tegas Buchori.

Mantan Kepala KUA ini pun mempersilahkan peserta yang hadir untuk menyampaikan pendapatnya mengenai penanganan kecurangan-kecurangan yang ada di KUA.

Hasil akhirnya, Buchori menggagas Bidang Urais dan Binsyar untuk membuat aplikasi online mengenai pelaporan peristiwa NR serta pengawasannya. “Jadi, dari aplikasi ini kita bisa melakukan pengawasan terhadap KUA. Tidak hanya data NR-nya saja yang diupload tetapi bukti berupa foto juga harus diupload,” jelas Buchori yang juga pernah menjadi Kepala KUA.

Akhir kegiatan ini, Buchori menegaskan akan menunggu tindak lanjut dari hasil pertemuan dan pembinaan hari ini terutama rencana pembuatan aplikasi untuk pencatatan NR yang disertai bukti nyatanya. (Novam Scorpiantrien)

Rotasi terjadi pada jabatan Kepala Seksi Kesiswaan yang dulu dijabat oleh H. Nunu Shohih Aminudin, kini dijabat oleh H. Agus Sholehudin. Semantara H. Nunu menjabat jabatan yang ditinggalkan H. Agus, sebagai Kepala Seksi Kelembagaan dan SIstem Infomasi Madrasah.

Evi Soviawati, JFU Pengembang Kurikulum pada Seksi Kurikulum dan Evaluasi, menambah daftar perempuan yang menduduki jabatan struktural di Lingkungan

Kanwil Kemenag Prov. Jawa Barat. Ia dipromosikan menempati jabatan yang kosong karena Purnabhakti, yaitu menjadi Kepala Seksi Seksi Kurikulum dan Evaluasi.

Kakanwil sangat mengharapkan dari pejabat yang dilantik dapat menjalankan tugasnya dengan baik serta membawa perubahan seiring dengan tuntutan reformasi birokrasi. Selain itu ia juga mengingatkan agar menjalin kerjasama dengan lintas sektoral untuk kemajuan madrasah. (Tri Budiono)

MEDIA INFORMASI KEMENTERIAN AGAMA PROVINSI JAWA BARAT20

03EDISI MEDIA PEMBINAAN | EDISI JULI - SEPTEMBER 2019 | TAHUN XLVII

Page 21: Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia bagi Nadzier ... · Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia bagi Nadzier Tahun 2019 PENGARAH Kepala Kanwil Para Kepala Bidang Para

Lembang Kabupaten Bandung Barat.Dalam Pembukaannya, Rosentina

Lopes, Pembimas Katolik menyampaikan bahwa kegiatan kerjasama dengan Komisi Keluarga Keuskupan Bandung ini pertama kalinya dilaksanakan. “Semoga kerjasama ini ke depan semakin terjalin erat dan sinergis

antara Pemerintah dan Gereja Katolik,” harapnya, Jumat (16/8).

“Tujuan dilaksanakannya kegiatan ini adalah untuk memberikan pendampingan, bimbingan, dan pembinaan kepada keluarga usia muda sehingga dapat mengurangi permasalahan di dalam rumah tangga,” terangnya.

Dihadapan 38 peserta yang berasal dari Wilayah Keuskupan Bandung, Ia mengemukakan bahwa kegiatan ini juga dapat meningkatkan kompetensi para penggerak keluarga muda untuk memiliki pengetahuan,

teori dan keterampilan.“Oleh karena itu substansi materi yang

dibahas adalah hal-hal yang terkait dengan pengetahuan dan keterampilan seperti tekhnik metode dalam berkomunikasi, strategi dalam menyampaikan materi agar mudah dipahami oleh peserta,” jelasnya. (Novam S/Maggi)

Rapat koordinasi persiapan POSPENAS VIII diselenggarakan oleh Direktorat Pendidikan Diniyah dan Pondok Pesantren Ditjen Pendidikan Islam Kementerian Agama Republik Indonesia. Menurut ASDA, rakor ini sangat penting untuk berkoordinasi persiapan pelaksanaan, mencari solusi terhadap permasalahan yang masih ada, serta membuat komitmen bersama terhadap kesiapan pelaksanaan kegiatan. (Deden FMY/ Tri B)

Kurangi Masalah Keluarga, Bimas Katolik Gagas Pembinaan Bimbingan Keluarga

Bimas Katolik Kanwil Kementerian Agama Prov. Jawa Barat bekerja sama dengan Komisi Keluarga Keuskupan

Bandung menyelenggarakan Pembinaan Bimbingan Keluarga Katolik Keuskupan Bandung yang dilaksanakan selama 3 hari yaitu tanggal 16-18 Agustus 2019. Bertempat di Takashimaya Hotel And Convention

Jabar Siap Gelar POSPENAS VIII

Perhelatan akbar Pekan Olahraga dan Seni Pondok Pesantren Nasional (POSPENAS) VIII, akan digelar di

Kota Bandung. Kegiatan besar skala nasional ini tentu memerlukan dukungan dari berbagai pihak. Kepala Bidang Pendidikan Agama Islam Kemenag Kanwil Provinsi Jawa Barat, yang juga menjadi Plt. Kabid. PD Pontren, Dr. H. Mohamad Athoillah, M.Ag, menyampaikan ucapan terima kasihnya kepada Gubernur Jawa Barat atas perhatian khususnya terhadap penyelenggaraan. Hal ini diungkapkannya Rapat Koordinasi persiapan POSPENAS VIII 2019 di Hotel Holiday Inn Pasteur Bandung, Kamis (29/08).

“Pada awalnya yang ditunjuk untuk menjadi penyelenggara POSPENAS VIII ini adalah di Bengkulu. Namun karena satu dan lain hal, akhirnya Provinsi Jawa Barat yang menjadi penyelenggara.” Demikian ungkapnya.

Terkait persiapan perhelatan akbar tersebut, Asisten Administrasi Jawa Barat, Dudi Sudrajat Abdurrachim, mengungkapkan bahwa Jawa Barat sendiri siap mendukung penyelenggaraan POSPENAS ini, terutama dalam pembiayaan di upacara Pembukaan, Upacara Penutupan, Welcome Party, serta menggratiskan penggunaan semua sarana

dan prasarana di wilayah komplek olah raga arcamanik.

Selain itu, ia menyatakan beberapa Perangkat Daerah yang siap membantu pelaksanaan di antaranya Dispora, yang akan membantu mempersiapkan venue cabang olah raga, dan juga Diskominfo yang akan membantu dalam hal penyediaan access point serta media center.

MEDIA INFORMASI KEMENTERIAN AGAMA PROVINSI JAWA BARAT 21

03EDISIMEDIA PEMBINAAN | EDISI JULI - SEPTEMBER 2019 | TAHUN XLVII

Page 22: Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia bagi Nadzier ... · Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia bagi Nadzier Tahun 2019 PENGARAH Kepala Kanwil Para Kepala Bidang Para

PPKA Jawa Barat Gelar Tabligh Akbar 1 Muharram 1441 H

Kemenag Jabar Serahkan Hewan Kurban 31 Kambing dan 4 Sapi

Ratusan orang memadati Masjid Baiturrahim Kopo Permai Kab. Bandung,

untuk mengikuti kegiatan tabligh akbar dalam rangka menyambut Tahun Baru Islam 1 Muharram 1441 H, yang digelar oleh Persaudaraan Pensiunan Kementerian Agama (PPKA) Jawa Barat, Sabtu (31/08). Kegiatan ini merupakan kegiatan rutin dari PPKA setiap menyambut Tahun Baru Islam.

Dewan Pembina Masjid yang juga anggota PPKA, H. A. Baridin menjelaskan bahwa Masjid Baiturrahim ini berdiri di tengah kompleks Kopo Permai dibangun tahun 1984, yang didanai 95 persen dari swadaya masyarakat dan sisanya adalah bantuan dari Pemerintah Kabupaten Bandung. Ia menambahkan meskipun secara kedinasan telah selesai, namun tugas-tugas dakwah

Semarak Hari Raya Idul Adha masih terasa hingga hari ini Senin (12/8) di berbagai sudut Kota Bandung, tidak

terkecuali Kanwil Kementerian Agama Prov. Jawa Barat. Menyisakan 1 ekor sapi limosin yang merupakan kurban dari para pejabat di lingkungan Kanwil Kemenag Prov. Jawa Barat.

H. Ahmad Patoni, Kepala Bidang Penaiszawa, menerangkan bahwa total dari

kepada masyarakat masih terus dilakukan oleh anggota PPKA.

Ketua Umum PPKA, H. Taqdimullah, memaparkan bahwa PPKA merupakan wadah persaudaraan bagi para pensiunan Kementerian Agama yang memiliki program

kerja diantaranya pengajian rutin, kajian tafsir bulanan, dan setiap tahunnya mengadakan tabligh akbar. Ia berharap agar kegiatan tersebut dapat berjalan dengan baik. Menurutnya melalui wadah PPKA, para pensiunan walaupun sudah pensiun tetapi kegiatan masih ada.

Tabligh akbar dalam rangka menyambut Tahun Baru Islam ini diisi dengan ceramah yang disampaikan oleh Dr. H. Aam Amirudin dari Yayasan Percikan Iman Bandung dengan tema Menggapai Ridha Allah. Dalam ceramahnya ia menyampaikan

tentang hakikat Hijrah yang bermakna berpindah menuju kepada kebaikan. Oleh karenanya ia mengajak para Jemaah untuk berhijrah menuju kebaikan secara berkesinambungan hingga akhir hayat. (Tri Budiono)

keseluruhan hewan kurban yang berhasil dihimpun dari Kankemenag kab/kota adalah 31 kambing dan 4 sapi.

“Penyebaran hewan kurban ini kita alokasikan kepada masyarakat baik itu Ormas Islam, Pondok Pesantren, dan mesjid-mesjid. Sedangkan yang dipotong hari ini untuk pegawai di lingkungan Kanwil Kemenag Prov. Jawa Barat dan masyarakat sekitar,” terangnya.

Patoni juga menjelaskan bahwa tahun ini jumlah hewan kurban mengalami peningkatan 10-20% dibandingkan tahun yang lalu. “Hal ini menandakan bahwa tingkat kesejahteraan dan kesadaran masyarakat sudah mulai meningkat. Diharapkan tahun yang akan datang juga akan ada peningkatan,” ungkapnya.

Untuk meningkatkan kepercayaan kepada DKM Al Ikhlas, Patoni menjelaskan bahwa pendataan kurban yang diberikan oleh masyarakat dilakukan secara transparan yaitu catatan pembelian hewan kurban beserta berkasnya diarsipkan.

“Bukti-bukti tersebut dapat dipertanggungjawabkan sehingga masyarakat memiliki kepercayaan kepada DKM Al Ikhlas untuk menitipkan hewan kurbannya ditahun yang akan datang,” ujar Patoni.

Ia bersyukur bahwa setiap tahunnya Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Jawa Barat selalu melaksanakan kurban dan dapat berbagi dengan masyarakat. “Semoga semangat berkurban dan berbagi ini menjadi penyambung tali silaturahmi yang akan menambah keberkahan dalam hidup ini,” harapnya. (Novam Scorpiantrien)

MEDIA INFORMASI KEMENTERIAN AGAMA PROVINSI JAWA BARAT22

03EDISI MEDIA PEMBINAAN | EDISI JULI - SEPTEMBER 2019 | TAHUN XLVII

Page 23: Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia bagi Nadzier ... · Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia bagi Nadzier Tahun 2019 PENGARAH Kepala Kanwil Para Kepala Bidang Para

H. Dadang Solihin: Hadapi Era Industri 4.0, Kualitas SDM Harus Ditingkatkan

Kepala Kantor Kementerian Agama Kab. Pangandaran, H. Dadang Solihin mengajak para kepala Tata

Usaha di setiap satker Madrasah untuk senang tiasa meningkatkan kualitas SDM di era Revolusi Industri 4.0.

Hal itu disampaikan Kankemenag saat menjadi narasumber pada kegitan penguatan sistem informasi tata usaha menuju E-Goverment yang di gelar direktorat Jenderal Pendidikan Islam yang berlangsung di Kota Tasikmalaya.

“Menuju e-Goverment bagian tata usaha (TU) harus mampu meningkatkan kompetensi maupun kapasitasnya sesuai dengan tuntutan perkembangan teknologi informasi jangan sampai kita tidak siap

Kakanwil Kemenag Provinsi Jabar: Guru MTs N 14 Tasikmalaya Miliki Mental Pejuang

Pada peresmian MTs Negeri 14 Tasikmalaya yang dilaksanakan pada

hari Kamis, (08/08) disatu sisi sangat bersyukur, tetapi disisi lain menimbulkan kekhawatiran dari Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Jawa Barat. Pasalnya MTs Negeri 14 Tasikmalaya pada tahun ini hanya menerima 22 Siswa. “Disatu sisi saya bersyukur atas berdirinya Madrasah Negeri ini, disisi lain saya hawatir karena dengan berdirinya madrasah ini apakah membawa kemaslahatan untuk masyarakat ini atau kemaslahatan untuk guru-gurunya, karena saya dengar tahun ini hanya menerima 22 Siswa yang berarti hanya satu rombel.” Kata Kakanwil Kemenag Provinsi Jawa Barat Drs.

H. A. Buchori, MM saat menyampaikan sambutannya.

Akan tetapi Ka Kanwil sangat meyakini bahwa guru di MTs N 14 Tasikmalaya ini memiliki mental pejuang dan Ruhul

Jihad yang tinggi. Perjalanan penegrian yang begitu panjang telah melatih dari jiwa juang yang kuat dalam menjalankan proses belajar mengajar. “Jangan-jangan guru yang mengajar disini sertifikasinya tidak bisa dibayar, karena kekurangan Jam mengajarnya, itu kekhawatiran saya. Tapi saya yakin bahwa guru-guru disini tidak pernah menghitung tentang bayaran, karena saya yakin guru-guru disini tidak memiliki mental kuli, tidak memiliki mental pedagang. Saya sakin bahwa guru-guru disini adalah orang yang

mempunyai ruhul jihad, tentang penyiaran Agama Islam dan pengembangan Agama Isam. Kalau ini yang menjadi standarna maka kekhawatiransaya akan pupus dengan secara otomatis” Pungkasnya. (Fajri Adi Nugraha)

menghadapi e-goverment. Kita harus siap karna sekarang jamannya teknologi yang serba menggunakan IT, “ kata Kankemenag, Kamis (30/8) di Hotel Fave Kota Tasikmalaya.

Menurut Kankemenag, di era revolusi Industri 4.0 dimungkinkan kedepannya semua yang berhubungan dengan ketata usahaan baik itu di Madrasah maupun Kemenag akan serba menggunakan aplikasi.

“Sekarang saja yang berhubungan dengan keuangan dan perencanaan setiap satker sudah semuanya mengunakan aplikasi online bisa juga nanti yang berhubungan dengan ketata usahaan semuanya berbasis aplikasi dan online termasuk persuratan, jadi jangan sampai kita tidak mengerti aplikasi sedikitpun,” terangnya.

Lebih lanjut menurutnya kepala tata usaha harus lebih pintar dari operator, jangan sampai operatorlah yang lebih pintar dan menguasai dari kepala TU karena semua kendali ada di KTU. Oleh sebab itu kata Kankemenag perlu mempersiapkan dan meningkatkan kapasitas sumber daya manusia (SDM) unggul di bidang IT.

“Menyediakan SDM yang unggul dan menciptakan inovasi adalah hal terpenting dalam menghadapi E-Goverment dan revolusi industri 4.0,” pungkasnya.

Kankemenag berharap dengan adanya kegitan peningkatan kapasitas penguatan sistem informasi ketata usahan yang digelar Dirjen Pendis diharapkan mampu meningkatkan kualitas SDM di bidang tata usaha menuju e-goverment.

“Dengan adaya kegitan ini diharapkan ketata usahaan seperti persuratan kedepannya akan lebih baik lagi jangan

sampai dikalat terus digulirkan namun perubahan dan peningkatan kualitas tidak ada. Semoga kita mampu meralisasikan dan kita siap menghadapi era revolusi industri 4.0 menuju tata kelola Good and clean governance pemerintahan yang baik dan bersih,” tegasnya.

Peserta kegiatan penguatan sistem informasi ketata usahan menuju E-Goverment bagi tata usaha Madrasah dan Kemenag berasal dari sebagian satker Madrasah dan Kemenag yang ada di Kab. Ciamis, Pangandaran dan Kota Banjar selama dua hari mulai 30 s.d 31 Agustus. Pada kesempatan yang sama juga digelar pengauatan pengelolaan BMN pusat dan Satker daerah. (Andri Nazarudin)

03EDISIBERITA DAERAH MEDIA PEMBINAAN | EDISI JULI - SEPTEMBER 2019 | TAHUN XLVII

MEDIA INFORMASI KEMENTERIAN AGAMA PROVINSI JAWA BARAT 23

Page 24: Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia bagi Nadzier ... · Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia bagi Nadzier Tahun 2019 PENGARAH Kepala Kanwil Para Kepala Bidang Para

Kakankemenag Cianjur Tandatangani Perjanjian Kerjasama dengan Pemkab dan Pengadilan Agama

Rakor, Kemenag Kota Tasikmalaya Tingkatan Pelayanan Haji 1440 H

Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Cianjur, Pardi Suhardian menandatangani perjanjian kerjasama

dengan Pemerintah Kabupaten Cianjur yang dilakukan oleh Plt Bupati, Herman Suherman serta Pengadilan Agama Cianjur yang dilakukan oleh Ketua Pengadilan Agama, Azid Izuddin terkait isbat nikah pada Jumat (26/07) di Pendopo Pemkab Cianjur Jl. Siti

Perbaikan layanan penyelenggaraan ibadah haji 1440H/2019M yang dilakukan Kementerian Agama tidak

hanya sebatas pada segi layanan fisik seperti fasilitas akomodasi, transportasi maupun konsumsi saja. Kementerian Agama terus melakukan perbaikan layanan penyelenggaraan ibadah haji. Menyambut musim haji tahun 1440 Hiriyah / 2019 Masehi, Kementerian Agama Kota Tasikmalaya menyelenggarakan Rapat Koordinasi Persiapan Pemberangkatan Jemaah Haji Kota Tasikmalaya bersama perangkat daerah (PD) dan elemen terkait di Aula Kemenag Kota Tasikmalaya (2/7) Jalan Ahmad Yani No.75.

Seluruh elemen yang terkait dalam keberangkatan ibadah haji kompak dan dapat berkoordinasi dengan baik agar pelepasan sekaligus pemberangkatan jemaah haji Kota Tasikmalaya dapat berjalan dengan baik. Hal ini diungkapkan oleh Kepala Kementerian Agama Kota Tasikmalaya, Dr. H. Hilmy Rivai, M.Pd dalam pembukaan Rapat Koordinasi Persiapan Pemberangkatan Jemaah Haji Kota Tasikmalaya kemarin.

Rakor ini dihadiri oleh perwakilan beberapa perangkat daerah diantaranya; Polres Tasikmalaya Kota, Patroli Jalan Raya (PJR), Dinas Kesehatan, Dinas Ciptakarya dan Kebersihan, Dinas Perhubungan, Satpol PP, Armada Bus, dan Pengurus Gedung Dakwah.

Walikota Kota Tasikmalaya awalnya ingin melepas jemaah ibadah haji tanggal

Jenab No.31 Pamoyanan Cianjur.Dalam hal ini Pemkab

Cianjur menyiapkan kuota isbat nikah untuk 300 pasangan pada gelombang pertama di bulan Oktober 2019 bekerjasama dengan Kemenag dan Pengadilan Agama Cianjur. Plt Bupati Cianjur mengatakan dengan digelarnya isbat nikah, pencatatan administrasi kependudukan dapat lebih optimal, terlebih untuk memastikan penduduk yang sudah menikah secara agama namun tidak tercatat di dokumen negara.

Ia menjelaskan, “Hingga saat ini masih banyak warga yang menikah secara agama kesulitan saat hendak membuat administrasi kependudukan terutama saat membuat akta lahir untuk anak, dan melalui sidang isbat mereka yang menikah secara agama akan mendapatkan administrasi kependudukan yang sesuai,” terangnya.

Kepala Kemenag Cianjur mengatakan bahwa dalam isbat nikah harus ada kesepakatan bersama antara Pemda, Kemenag, dan Pengadilan Agama. “Jadi penetapan putusan Pengadilan Agama ada, pencatatan nikah dari Kemenag ada, dan ditindaklanjuti oleh Pemkab Cianjur untuk kepentingan administrasi kependudukan,” katanya. Ia menjelaskan bahwa dalam kesepakatan tersebut ditetapkan kuota awal periode Oktober sebanyak 300 pasangan namun nanti akan ditambah pada periode Desember.

Sedangkan terkait masih banyaknya pasangan yang menikah hanya secara agama, Pardi menjelaskan hal tersebut disebabkan berbagai faktor seperti tuntutan proses cepat ataupun ketidakpahaman warga terkait pentingnya menikah tercatat oleh negara. “Kami terus sosialisasikan, termasuk memberikan kemudahan untuk warga, kami juga menjelaskan terdapat keringanan bagi mereka yang menikah di Kantor Urusan Agama yaitu akan dibebaskan dari biaya nikah,” tandasnya. (Rahmita Pujiawati)

4 Juli 2019, tetapi dimundurkan menjadi tanggal 8 juli 2019, karena harus bertugas dinas ke Semarang. Pelepasan Jemaah Ibadah Haji nantinya akan bersamaan dengan pemberangkatan ibadah haji 2019 di Gedung Dakwah Islamiyah, Jl. Mesjid Agung, Tawangsari, Kec. Tawang, Tasikmalaya.

Efisensi dan ketepatan waktu menjadi hal penting dalam pelepasan dan pemberangkatan jemaah ibadah haji 2019 nanti, sehingga seluruh elemen diharapkan dapat tepat waktu dan sesuai rundown yang sudah dibuat.

“Pun jika ada keterlambatan, maka bisa mensiasati dengan memangkas acara. Bila perlu, saya tidak perlu sambutan pun tidak apa-apa. Karena jika terlambat akan berdampak panjang. Seluruh sambutan tidak boleh panjang-panjang. Singkat, padat, fokus. Fokus kepada sambutan Walikota Tasikmalaya saja yang terpenting,” ungkap Dr. H. Hilmy.

Sistem pengamanan mohon bantuan kerjasama dari Satpol PP, Polres Tasikmalaya Kota, Patroli Jalan Raya (PJR). Armada Bus Budiman juga untuk kembali di cek segala kesiapan teknis mulai dari mesin, bus, AC, kenyamanan jamaah, hingga supir bus yang harus fit dan sehat. Angkutan barang satu hari

sebelumnya harus sudah terkordinasi dengan baik.

“Satu lagi yang sering terlupa, kadangkala kita direpotkan dengan pengantar jemaah ibadah haji. Pasukan pendampingnya terlalu banyak. Jangan sampai dari pasukan KBIH malah memadati dan menghambat keberangkatan, misalnya menambah macet. Pengantar bisa dihimbau jangan terlalu banyak mohon diingatkan oleh KBIH. Bukan tidak menghormati, tetapi mohon pemakluman dengan kondisi hari Senin, pagi, dan kondisi gedung yang tidak terlalu besar,” tegasnya.

Pemberangkatan dan pelepasan Jemaah Haji Kota Tasikmalaya 1440 H / 2019 M fokus teknis dan fokus birokrasi. Apresiasi sangat besar diberikan kepada seluruh elemen yang terlibat pada pemberangkatan Jemaah Haji tahun 1439 H. Diharapkan tahun 2019, dapat megulang kesuksesan bahkan dapat lebih baik lagi. (Shinta Wulan Anggraeni)

03EDISI BERITA DAERAHMEDIA PEMBINAAN | EDISI JULI - SEPTEMBER 2019 | TAHUN XLVII

MEDIA INFORMASI KEMENTERIAN AGAMA PROVINSI JAWA BARAT24

Page 25: Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia bagi Nadzier ... · Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia bagi Nadzier Tahun 2019 PENGARAH Kepala Kanwil Para Kepala Bidang Para

H. Agus Abdul Kholik Buka KSM Aliyah Tingkat Kab. Ciamis Tahun 2019

Seksi Pendidikan Madrasah Kementerian Agama Kabupaten Ciamis mengadakan pembukaan KSM Aliyah tingkat

Kabupaten Ciamis yang bertepat di MAN Cijantung (Sabtu, 20/7).

Acara tersebut dihadiri Kepala Kementerian Agama Kabupaten Ciamis H. Agus Abdul Kholik, pengawas, ketua KKM,

Kepala Madrasah, panitia serta para tamu undangan lainnya.Kasrodin M.Pd selaku ketua panitia dalam laporannya menyapaikan bahwa “kegiatan KSM Aliyah tingkat kabupaen ciamis diikuti oleh Madrasah baik negeri maupun swasta dengan cabang lomba yang diperlombakan Matematika dengan jumlah peserta 37 orang, Fisika dengna jumlah

pesera 24 orang, Kimia 18 orang, Biologi 32 orang, Ekonomi 36 orang, pendamping 181 orang dan panitia 11 orang” ungkapnya.

Selanjutnya H. Agus dalam sambutannya menyampaikan bahwa KSM Aliyah tingkat Kabupaten Ciamis ini adalah evaluasi perjalanan kita melalui proses pembelajaran

dan upaya kita dalam mewujudkan cita-cita meningkatkan kualitas pendidikan madrasah formal maupun nonformal tentu saja menjadikan tanggung jawab kita bersama, semuanya mengemba tugas bersama baik guru pengawas maupun kepala Madrasah untuk mensukseskan meningkatkan kualitas pendidikan agama dan keagamaan.

Bagi setiap jenjang Madrasah Aliyah hari ini mendapatkan kesempatan pada Kompetensi Sains Madrasah tahun ini bagi para peserta yang menjadi juara I, II, dan III yang nantinya akan dikirim untuk mengikuti tingka Provinsi maupun Nasional. Namun pada hari ini bagi para peserta yang tidak mendapatkan juara itu bukan berarti tidak berpresasi, semuanya berprestasi tapi masih ditunda masih ada harapan di tahun depan.

Dengan demikian mudh-mudahan Allah SWT memberkati usaha-usaha kita dn kegiatan KSM ini berlangsung dengan lancar. (Wahyu Nenda)

Pawai Ta’aruf Meriahkan Pembukaan MTQ Ke-46 Tingkat Kab. Cirebon

Musabaqoh Tilawatil Qur’an tingkat Kabupaten Cirebon tahun 2019 digelar, dengan diawali penampilan

kontingen dari masing-masing kecamatan dalam Pawai Ta’aruf, yang dipusatkan di Kecamatan Arjawinangun Kab. Cirebon.

Pawai Ta’aruf deselenggarakan pada Rabu (24/7), ribuan peserta yang terdiri dari para kafilah, kontingen, Pelajar dan ASN mengikuti Pawai Ta’aruf dalam rangka memeriahkan Musabaqah Tilawatil Quran (MTQ) tingkat Kabupaten Cirebon ke 46 yang diselenggarakan di Kecamatan Arjawinangun. Peserta pawai ta’aruf dilepas oleh Plt. Bupati Cirebon Drs. H. Imron,

M.Ag, turut hadir dalam pawai ta’aruf Kabag Kesra Pemda, Kapolsek Arjawinangun, Danramil Arjawinangun, Camat Arjawinangun, Kepala Kementerian Agama Kab. Cirebon H. Mujayin, Kepala Subag TU, Kasi Pedmad, Kasi Pais, Kasi PD. Pontren dan undangan lainnya.

Seluruh Kontingen Peserta pawai Ta’aruf menunjukan kebolehannya berkeliling menuju mimbar utama di Jalan Pahlawan (Depan Kecamatan Arjawinangun ), Selanjutnya di mimbar Utama peserta pawai memberikan penggormatan kepada Bupati dengan cara masing-masing disana diterima langsung oleh Plt. Bupati Cirebon.Drs.H.

Imron Rosadi,M.Ag.Pelaksanaan Kegiatan MTQ Ke 46

Tingkat Kabupaten Cirebon Tahun 2019 ini dipusatkan di Alun-alun Arjawinangun. Untuk itu Kita berharap Pelaksanaan Kegiatan MTQ yang akan dibuka malam nanti 24 s/d 29 Juli 2019 dapat berjalan dengan lancar dan sukses. Lebih lanjut beliau mengatakan,“Mudah-mudahan dengan kegiatan MTQ ini dapat menambah sisi religious Kab. Cirebon. Karena jika pembangunan hanya mengandalkan pembangunan fisik saja, tanpa adanya pembangunan rohani, maka pembangunan akan pincang ,” jelas H.Imron.

Untuk itu diiharapkan kepada para kafilah dapat mempersiapkan diri dengan sebaik-baiknya, dan menampilkan kemampuannya serta keunggulan dan keahlian yang dimiliki.agar mendapatkan hasil yang memuaskan (menjadi juara). Kita pelihara kesucian Al-Quran dan mengembangkan syiar Islam, semoga dapat membawa manfaat dan maslahat dalam upaya mengaktualisasikan nilai-nilai universal Islam secara damai,” sebut dia.

Plt. Bupati Cirebon berharap MTQ ke 46 Tingkat Kabupaten Cirebon tahun ini menjadi momentum menggelorakan semangat membangun daerah. “Membangun nilai silaturahmi sesama masyarakat. Sehingga ke depannya Kabupaten Cirebon dapat menjadi kota Religius dan agamis,” sebutnya. Dengan pawai ta’aruf terbentuk keakraban dan persahabatan sehingga tercipta suasana saling menghormati dan saling berbagi sebagai refleksi masyarakat Kabupaten Cirebon yang religius dan berkarakter. (Heri+Jaya)

03EDISIBERITA DAERAH MEDIA PEMBINAAN | EDISI JULI - SEPTEMBER 2019 | TAHUN XLVII

MEDIA INFORMASI KEMENTERIAN AGAMA PROVINSI JAWA BARAT 25

Page 26: Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia bagi Nadzier ... · Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia bagi Nadzier Tahun 2019 PENGARAH Kepala Kanwil Para Kepala Bidang Para

Kemenag Depok Mulai Gerakan Prilaku Hidup Bersih Dan Sehat (PHBS)

Kantor Kementerian Agama Kota Depok bersama dengan Pemerintah Kota Depok dan Dinas Kesehatan

melaksanakan kegiatan sosialisasi terkait dengan program Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat (PHBS) yang dilaksanakan pada Hari Rabu (3/7) bertempat di Aula Kemenag Kota Depok.

Kegiatan diikuti oleh 50 orang peserta yang terdiri dari perwakilan Pejabat dan ASN Kankemenag Kota Depok, para Kepala KUA, Pengawas Madrasah dan Penyuluh Agama se-Kota Depok. Kegiatan di buka oleh Kepala Kantor Kementerian Agama Kota Depok, Asnawi, didampingi oleh Kepala Seksi Pendidikan Agama dan Keagamaan Islam, Ahmad Sadeli serta perwakilan dari Dinas

Kakemenag Indramayu Tutup Kegiatan Sekolah Literasi Indonesia (SLI) Kab. Indramayu

Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Indramayu, H. Sofandi, S.Ag., M.Si. secara resmi menutup

kegiatan Sekolah Literasi Indonesia bertempat di Kampus MI Bitsatul Islamiyah Desa Tempel, Kecamatan Lelea Kab. Indramayu, Selasa (27/08).

Sekolah Literasi Indonesia (SLI) adalah program dari Dompet Dhuafa Pendidikan yang bertujuan untuk mewujudkan model sekolah berkualitas yang berkonsentrasi pada peningkatan kepemimpinan sekolah, sistem pembelajaran, dan budaya sekolah dengan kekhasan literasi. Upaya untuk mewujudkan hal tersebut adalah dengan melibatkan Konsultan Relawan (Kawan) yang akan mendampingi sekolah/madrasah agar performa sekolah meningkat.

Sekolah di Indonesia perlu ditingkatkan kapasitasnya agar mampu menghadapi tantangan di masa depan yang akan jauh lebih kompetitif. Salah satu upaya untuk menjawab permasalahan tersebut, Dompet Dhuafa Pendidikan menginisiasi program Sekolah Literasi Indonesia (SLI) dengan tujuan untuk meningkatkan kualitas pendidikan dengan pemberikan pelatihan dan pendampingan terhadap kepala sekolah dalam satu wilayah secara tersistematis dan terukur. Sekolah yang tergabung menjadi mitra sekolah dampingan

Kesehatan Kota Depok.Dalam sambutannya

Asnawi mengingatkan kembali bahwa sesungguhnya kebersihan itu adalah sebagian dari iman oleh sebab itu menjaga kebersihan, baik bagi pribadi ataupun lingkungan adalah merupakan sebuah kewajiban yang memang harus dilaksanakan. Salah satu upaya pemerintah Kota Depok dalam mewujudkan

pola hidup bersih, khususnya di lingkungan aparatur pemerintahan adalah melalui Peraturan Daerah yang tujuannya tentunya menciptakan situasi yang bersih, asri dan nyaman. Salah satunya tertuang dalam Peraturan Daerah (Perda) No. 03 Tahun 2014 tentang Kawasan Tanpa Rokok.

Selanjutnya Asnawi berpesan agar seluruh ASN, khususnya yang berada di lingkungan Kementerian Agama untuk dapat mematuhi seluruh peraturan yang terkait dengan PHBS karena itu adalah merupakan bagian dari tanggungjawab moral yaitu keteladanan.

“Khusus untuk para perokok, Intinya tidak dilarang merokok tapi hargailah

tempat-tempat di mana orang di larang untuk merokok,” ujar Asnawi. Sementara menurut Drg. Mai Haryanti, Kabid Kesehatan Masyarakat, bahwa manfaat dari PHBS ini bukan hanya akan dirasakan oleh para pegawai tapi juga oleh masyarakat.

Ada 8 indikator PHBS, yaitu: 1. Memelihara kebersihan dan kerapihan, 2. Menggunakan air bersih, 3. Menggunakan jamban sehat, 4. Membuang sampah di tempat terpilah, 5. Cuci tangan pakai air dan sabun, 6. Mengkonsumsi makanan sehat, 7. Memberantas jentik, 8. Olahraga teratur dan 9. Tidak merokok.

Terkait dengan tempat kerja, maka yang harus dilakukan dalam PHBS adalah: 1. Menggurangi penggunaan plastik dan strefoam di kantor, 2. Memanfaatkan kertas bekas (less paper), 3. Membuang sampah dan pemilahan sampah, 4. Mematikan peralatan perkantoran bila sudah dipakai untuk penghematan, 5. Makan sayur dan buah 3-5 porsi sehari, 6. Cuci tangan menggunakan sabun, 7. Konsumsi makanan yang berserat dan bergizi tinggi, 8. Tidak merokok diperkantoran karena akan ada yang terkena (perokok pasif ), 9. Aktifitas fisik/olahraga. (Lan Stiawan, S.Sos)

SLI khusus pada 5 sekolah, diantaranya: MI Al Wathoniyah, MI Bitsatul Islamiyah, MI Tarbiyah Islamiyah, SDN 2 Plosokerep, dan SDN 2 Wanasari yang tersebar di 4 kecamatan yaitu Kecamatan Lelea, Cikedung, Terisi dan Widasari.

Kepala Kanmenag Kab. Indramayu dalam sambutannya menyampaikan bahwa tujuan umum gerakan literasi sekolah yaitu untuk menumbuhkembangkan budi

pekerti peserta didik melalui pembudayaan ekosistem literasi sekolah yang diwujudkan dalam Gerakan Literasi Sekolah agar mereka menjadi pembelajar sepanjang hayat.

Ia juga menyampaikan ucapan selamat dan memberikan apresiasi yang tinggi atas dilaksanakannya kegiatan SLI dan berharap agar kegiatan ini dapat ditingkatkan kuantitas dan kualitasnya di masa yang akan datang. (Opik)

03EDISI BERITA DAERAHMEDIA PEMBINAAN | EDISI JULI - SEPTEMBER 2019 | TAHUN XLVII

MEDIA INFORMASI KEMENTERIAN AGAMA PROVINSI JAWA BARAT26

Page 27: Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia bagi Nadzier ... · Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia bagi Nadzier Tahun 2019 PENGARAH Kepala Kanwil Para Kepala Bidang Para

hingga 31 Agustus 2019.Aan memyebutkan bahwa penyusunan

bahan ajar memiliki peran penting dalam menentukan keberhasilan pendidikan. “Bahan ajar menjadi bagian penting dalam proses pembelajaran. Sebab bahan ajar yang padu akan menentukan pembelajaran yang bermutu,” ungkapnya.

Plt. Kepala Kemenag Kota Cirebon: Bahan Ajar Tentukan Proses Pembelajaran

Ada fenomena unik terkait madrasah. Madrasah kerap masih dipandang sebagai pendidikan pelengkap semata,

sementara disisi lain madrasah juga semakin dipercaya sebagai salah satu tempat bagi anak untuk mendapatkan pendidikan formal.

Namun itu belum cukup. Madrasah perlu untuk terus berkembang agar pendidikan yang diajarkan semakin hebat bermartabat. Ini sebagaimana diungkapkan oleh Plt. Kepala Kantor Kementerian Agama Kota Cirebon, H. Aan Fathul Anwar, SH., M.Pd.I di hadapan 20 guru madrasah ibtidaiyah di aula kantor (27/8).

Ke-20 guru tersebut tengah mengikuti Diklat di Wilayah Kerja (DDWK) bertajuk Diklat Substantif Penyusunan Bahan Ajar untuk Guru MI, dihelat sejak 26 Agustus

Karenanya, Aan menghimbau agar guru MI tidak henti untuk berinovasi. Inovasi akan menentukan kualitas bahan ajar yang dihasilkan. “Melalui DDWK kita akan belajar bagaimana cara membuat bahan ajar berkualitas tinggi,” tambahnya. Ia berharap, para peserta DDWK melahap tandas semua ilmu yang dibagikan oleh para widyaiswara yang datang jauh-jauh dari BDK Bandung, dipimpin oleh H. Agus Ahyar.

Sebagai pamungkas, Aan memberikan dukungan moriil kepada peserta agar memiliki kebanggaan tersendiri sebagai guru MI.

“Kebanggaan agar menghasilkan daya juang yang hebat dalam merealisasikan pendidikan madrasah hebat bermartabat.” pungkasnya. (H. Arif Arofah)

Bimwin, KUA Kecamatan Cikole Ngampar

KUA Kecamatan Cikole Kota Sukabumi menggelar bimbingan perkawinan bagi 25 pasang calon

pengantin. Kegiatan di laksanakan di Balai Nikah KUA Kecamatan Cikole, Jl. Mayawati Atas Kota Sukabumi. Kamis (25/07).

Kepala KUA Kecamatan Cikole, Dasep Setiawan menuturkan bahwa program bimbingan perkawinan (Bimwin) bagi calon pengantin adalah salah satu layanan pada KUA secara nasional, dengan tujuan agar mempelai yang baru menikah mendapat rahasia pernikahan yang baik.

“Bimwin adalah ruang belajar rahasia nikah. Jangan dibalik menjadi belajar nikah rahasia,” ujar Dasep.

Kegiatan bimwin kali ini dilaksanakan secara lesehan, atau dalam Bahasa sunda Ngampar. Namun menurut Dasep, selain

karena peserta duduknya lesehan tanpa kursi, slogan ngampar disini adalah sebuah kepanjangan dari “Ngamumule Panganten Remaja”. Maksudnya menghidupkan kembali kabiasaan orang tua, atau tokoh masyarakat dalam membimbing calon pengantin untuk menghadapi kehidupan baru.

Bimwin ini penting, kata Dasep, karena grafik angka perceraian terus melonjak. Demikian juga dengan kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) sehingga harus disikapi secara serius.

Untuk itu, kata Dasep, Kementerian Agama menggarap serius program pendidikan pranikah, bimbingan perkawinan. Pelayanan di KUA terus ditingkatkan, tidak hanya menjadi tempat akad nikah, tapi juga tempat

bimbingan perkawinan pasangan-pasangan muda untuk pembekalan perkawinan.

“Selain itu, masalah reproduksi sehat juga diberikan pemahaman. Karena banyak pasangan muda yang tidak paham anatomi dan alat-alat reproduksi, itu juga harus diberikan. Tujuannya agar lahir anak-anak sehat yang menjadi modal utama bangsa ini,” tambah Dasep. (Fitra Nurjaman)

kelemahan. Secara kelembagaan misalnya ada beberapa kelemahan yakni adanya lembaga lama yang belum terdaftar di EMIS, perubahan nomenklatur yang mempengaruhi data nsmdan login, adanya lembaga baru yang belum memiliki NPSM, sinkronisasi data sispen, adanya perbedaan nomer statistik antara yang didaftarkan di database akun emis dengan yang sudah terdaftar di master data referensi serta lembaga belum masuk ke data referensi EMIS dan akun emis.

Sedangkan dalam bidang kesiswaan kelemahannya terdapat pada adanya siswa yang belum memiliki NISN, data siswa aktif belum lengkap, data siswa ganda, mutasi siswa dan detail siswa belum lengkap. (Evi Agustin)

Kasi Kelembagaan: Sulit Kontrol Data EMIS

Kepala Seksi Kelembagaan Bidang Pendidikan Madrasah Kanwil Kemenag Provinsi Jawa Barat, H.

Agus Solehudin mengatakan sulit melakukan kontrol data EMIS yang sudah masuk atau belum. Artinya setiap operator yang melakukan input data pada EMIS tidak dapat kami kontrol langsung apakah sudah selesai dan sejauh mana tingkat penyelesaiaannya. Selain mengontrol, Kanwil Kemenag juga tidak bisa mengambil data seenaknya.

“Ini kadang yang merepotkan apalagi jika ada permintaan data pendidikan madrasah dari Provinsi, sulit kita memberikan langsung dengan mengambil data dari daerah.” ungkapnya.

Selain sulit mengontrol jumlah data yang telah masuk dan mengontrol keakuratan data ada beberapa kendala lainnya yang kerap ditemukan di lapangan yakni masih terkendalanya infrastruktur yang terbatas. Kemudian tidak adanya petunjuk pengisian atau manual book yang jelas serta data belum terekspose secara maksimal.

“Memang untuk publikasi data pada EMIS belum ada, sehingga data yang diinput di EMIS belum terekspose dengan maksimal,” ujar Agus.

Dalam kesempatan tersebut, Agus juga memberi semangat kepada seluruh peserta BIMTEK untuk tidak patah semangat melakukan input data. Meski dalam 3-4 tahun terakhir ini makhluk yang namanya EMIS ini sakit dan memiliki banyak kendala, diharapkan kedepannya akan sembuh dan pemberian data dapat berjalan dengan lancar.

“Kondisi data EMIS sekarang ini Alhamdulillah relatif sudah baik meski belum maksimal, tetap semangat dan putus asa,” ucapnya dengan semangat.

Senada dengan hal itu, pengembang aplikasi data EMIS Kementerian Agama RI Denny Triyantono Suryoputro memaparkan evaluasi pelaksanaan pendataan EMIS kurun waktu 2018/2019 kemarin. Menurut Denny, pada pendataan EMIS tahun 2018/2019 kemarin masih ada beberapa kelemahan-

03EDISIBERITA DAERAH MEDIA PEMBINAAN | EDISI JULI - SEPTEMBER 2019 | TAHUN XLVII

MEDIA INFORMASI KEMENTERIAN AGAMA PROVINSI JAWA BARAT 27

Page 28: Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia bagi Nadzier ... · Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia bagi Nadzier Tahun 2019 PENGARAH Kepala Kanwil Para Kepala Bidang Para

Ajang Olimpiade Kepahlawanan Prov. Jabar 2019 MAN Kota Cimahi Raih Juara 3

Kemenag Karawang Hadiri Doa dan Dzikir Sambut Tahun Baru Islam 1441 H

Olimpiade Kepahlawanan yang dilaksanakan Dinas Sosial Provinsi Jawa Barat pada Kamis, 22 Agustus

2019 bertempat di Ruang Aula Gedung Dinas Sosial Provinsi Jawa Barat. Ajang tersebut diikuti oleh 20 regu dari 18 sekolah yang datang dari 7 kabupaten/kota di Provinsi Jawa Barat yaitu dari Kota Bandung, Kabupaten Bandung, Kota Cimahi, Kabupaten Bandung Barat, Kabupaten Cianjur, Kabupaten Purwakarta dan Kabupaten Garut. Madrasah Aliyah Negeri (MAN) Kota

Kemenag Karawang mengerahkan Kepala Seksi/Penyelenggara, Kepala KUA dan penyuluh untuk

menghadiri acara doa dan dzikir dalam rangka menyambut tahun baru Islam 1441 H yang diseleggarakan oleh pemerintah Daerah Kabupaten Karawang bertempat di Masjid Agung Syech Quro, Sabtu (31/08) sore.

Acara diawali dengan istighotsah yang dipimpin langsung Sekda Karawang, H. Acep Jamhuri yang juga merupakan Ketua Dewan Kemakmuran Masjid Agung Syech Quro. Selepas Istighotsah dan sholawatan dilanjutkan pembacaan do’a akhir tahun oleh perwakilan MUI Kabupaten Karawang, KH. Ceceng Syarif Husen.

Cimahi dalam ajang tersebut berkesempatan mengirimkan 2 regu. Regu yang beranggota-kan Risco Firdaus kelas XI, Arlan Nugraha kelas XII, dan Alfathia Nur Azhari kelas XII berhasil melenggang ke babak final.

Tim dari MAN Kota Cimahi yang dibimbing oleh Bapak H. Ade Hidayatulloh, M.Pd dan Ibu Nunung Sukaesih, S.Pd ini berjuang dibabak Final dengan tiga tim lain yaitu SMAN 2 Kota Cimahi, SMA BPK Penabur dari Kota Bandung, dan SMA 1 Garut, dengan perolehan nilai 400 selisih nilai yang tidak jauh dari juara dua SMAN 1 Garut yang memperoleh nilai 450 dan SMAN 2 Kota Cimahi yang jadi juara 1 memperoleh nilai 500. Maka dikukuhkan MAN Kota Cimahi

menjadi juara 3 dalam ajang lomba Cerdas Cermat Olimpiade Kepahlawanan yang diselenggarakan oleh Dinas sosial Provinsi Jawa Barat Tahun 2019, mudah-mudahan dengan prestasi yang dicapai oleh siswa MAN Kota Cimahi ini dapat menjadi motivasi dan kebanggaan tersendiri bagi para siswa peserta olimpiade dan guru pembimbing khususnya dan warga MAN Kota Cimahi yang berada dibawah naungan Kemenag Kota Cimahi, HADE Kesiswaan MAN Kota Cimahi.

“Prestasi ini adalah acuan dan motivasi tinggi untuk prestasi-prestasi lainnya, ini bukanlah akhir, apa yang sudah dicapai hari ini adalah awal dari kesuksesan untuk kita semua, atas kerjasama yang baik dari para siswa dan para guru sebagai pembina, sudah saatnya madrasah munculkan geliatnya di dunia pendidikan, buktikan bahwa madrasah lebih baik, lebih baik Madrasah. Madrasah Hebat Madrasah Bermartabat.” kata Kamad MAN Kota Cimahi. (Iyen)

Sementara itu, pada acara seremonial diawali dengan pembacaan Al-Qur’an oleh Pengasuh Pondok Pesantren Al-Furqon Kawali Klari yang juga penyuluh fungsional Kecamatan Klari, KH. Ahmad Fauzi Ridwan. Kemudian laporan panitia oleh Kabag Kesra, H. Matin Abdul Rojak dan sambutan Bupati Karawang yang diwakili oleh Sekretaris Daerah, H. Acep Jamhuri.

Sebelum tausyiah oleh KH. Abdul Mukti Permana yang merupakan da’i Kamtibmas Polres Karawang, dilakukan penyerahan santunan kepada anak yatim piatu secara simbolis diberikan langsung kepada 5 orang anak dari Yayasan Al Kholisoh oleh Sekda dengan didampingi Ketua Baznas Kabupaten

Karawang.Peringatan tahun baru Islam 1441 H

menjadi bagian terpenting untuk melakukan muhasabah, introspeksi diri dan bertaubat seraya memanjatkan do’a agar dosa yang diperbuat dalam setahun yang lalu dapat diampuni sementara segala amal baik yang dilakukan dapat diterima oleh Allah SWT. Aamiin. (Denden)

8.046 Akta Nikah Di Musnahkan

Sebanyak 8.046 akta nikah atau 4.023 pasang akta nikah yang ada di Kabupaten Purwakarta dimusnahkan

secara bersama-sama, dengan di pimpin langsung oleh Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Purwakarta H. Tedi Ahmad Junaedi, dan disaksikan oleh seluruh unsur Kemenag Purwakarta, Senin (26/08) seluruh akta nikah yang sudah kadaluarsa alias

out of date tersebut di bakar tanpa menyisakan satu lembar pun.

Kepala Seksi Bimbingan Masyarakat Islam, H. Agus Salahudin mengatakan, seluruh akta nikah tersebut adalah akta nikah yang sudah kadaluarsa alias out of date.

“Sehingga kalaupun di gunakan di masa saat ini, akta nikah tersebut menjadi buku nikah aspal asli tapi palsu,” ujarnya.

Kasi Bimas menambahkan bahwa akta nikah tersebut adalah akta nikah terbitan pada zaman eranya Menteri Agama Suryadarma Ali, sedangkan saat ini Menteri Agamanya sudah di penghujung eranya Lukman Hakim Saifuddin.

“Kenapa baru saat ini di musnahkan, karena terlebih dahulu kami harus menunggu

surat persetujuan dari Biro Keuangan Sekretaris Jenderal Kementerian Agama Republik Indonesia,” ungkapnya.

Menurut pria yang sebelumnya pernah menjabat sebagai Kepala KUA di beberapa Kecamatan di Kabupaten Purwakarta ini, nilai akta nikah yang dibakar tersebut berjumlah Rp.2.413.800.000,- ( Dua milyar empat ratus tiga belas juta delapan ratus ribu rupiah ) hal itu berdasarkan jumlah perkalian antara 4.023 pasang buku di kali 600.000,-

“Jumlah yang cukup besar, karena jumlah akta nikah tersebut cukup untuk memenuhi stok akta nikah selama satu semester di Kabupaten Purwakarta,” ujarnya seraya menutup arahan. (ASN)

03EDISI BERITA DAERAHMEDIA PEMBINAAN | EDISI JULI - SEPTEMBER 2019 | TAHUN XLVII

MEDIA INFORMASI KEMENTERIAN AGAMA PROVINSI JAWA BARAT28

Page 29: Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia bagi Nadzier ... · Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia bagi Nadzier Tahun 2019 PENGARAH Kepala Kanwil Para Kepala Bidang Para

Lepas Purnabhakti, Kakankemenag: Tetaplah Mengemban Visi Kementerian Agama di Tengah Masyarakat

Telah menjadi agenda rutin pada Kankemenag Kabupaten Kuningan pada pelepasan secara resmi Aparatur

Sipil Negara (ASN) yang memasuki masa purnabakti. Pada Senin (01/07), Kepala Kankemenag Kab. Kuningan, H. Hanif Hanafi, secara resmi melepas 5 ASN yang memasuki masa purnabakti per 01 Juli 2019 yaitu Analis Kepegawaian, Kepala MTsN, Guru MTsN dan dua pelaksana administrasi pada KUA kecamatan, di Lapangan Kankemenag Kab. Kuningan.

Selain pelepasan ASN yang memasuki masa purnabhakti, diadakan juga penyerahan penyerahan piala bagi KUA kecamatan yang terpilih menjadi KUA Teladan tingkat Kabupaten tahun 2019, serta penyerahan sertifikat kalibrasi pengukuran arah bagi masjid dan mushola di Kabupaten Kuningan.

Dalam arahan dan sambutanya, Hanif, mengucapkan terima kasih kepada ASN yang telah memasuki purnabakti atas pengabdian selama ini dalam melayani dan mengabdi bagi masyarakat, bangsa dan negara, khususnya mencurahkan

jiwa dan raganya serta pengabdiannya bagi Kementerian Agama .

“Diiringan doa yang tulus, purnabhakti dapat kembali dan mengabdi kepada masyarakat dengan tetap membawa visi dan misi Kementerian Agama dalam melayani, membina dan membimbing masyarakat dalam bidang agama dan keagamaan,” ungkap H. Hanif.

Kepala pun tidak lupa mengucapkan selamat kepada KUA Teladan tingkat

kabupaten yang telah berjuang untuk meningkatkan prestasi pelayanannya. “Tak lepas dari hasil jerih payah kepala KUA dan jajarannya mengoptimalkan kinerja dalam melaksanakan tupoksi, tata kelola administrasi , disiplin aparatur, pelayanan kepada masyarakat, dan lain lain sehingga dapat menunjang optimalisasi dan lropesioalisasi pelayanan kepada masyarakat,” tuturnya dengan antusias.

H.Hanif juga mengapresiasi Penyelenggara Syariah dengan segala keterbatasan telah dapat mengoptimalkan pelayanan kepada masyarakat, salah satunya yaitu dengan bertahap melaksanakan koreksi dan kalibrasi pengukuran arah kiblat bagi masjid dan mushola di wilayah kabupaten Kuningan.

“Saya berharap dengan upaya dari penyelenggara syariah ini, seluruh masjid dan mushola dapat diukur dan dikoreksi arah kiblatnya, sehingga dapat mengotimal kemaslahatan umat dalam melaksanakan ibadahnya,” tambah H. Hanif. (Zaenal Arifin)

Lautan Merah Putih di MAN 1 Sukabumi

Layaknya seperti upacara bendera merah putih yang digelar di Istana Negara untuk memperingati HUT ke-74

Kemerdekaan RI, guru dan siswa warga civitas MAN 1 Sukabumi Kec. Cibadak menggelar upacara bendera di halaman sekolah tepat pukul 08.00 WIB, Senin (19/08/2019).

Sebanyak 1.200 orang secara serentak mengibarkan bendera merah putih pada upacara tersebut. Mereka juga mengikuti berbagai lomba tradisional yang telah dikemas oleh OSIS MAN 1 Sukabumi serta sejumlah penampilan drama teatrikal dengan tema Gebyar Merah Putih di Dadaku.

Dalam pantauan kontributor INMAS Kab. Sukabumi, suasana haru dan khidmat menyelimuti lubuk hati para peserta upacara, khususnya para siswa saat upacara dilaksanakan. Bertindak sebagai Pembina upacara adalah Kepala MAN 1 Sukabumi, Pahirudin, yang dalam sambutannya menggelorakan semangat kebangsaan dan cinta tanah air. Suasana merah-putih pun makin terasa ketika teriakan siapa kita? Siapa kita? Siapa kita? Indonesia. NKRI harga mati! terus digemakan oleh Kepala Madrasah. Suara ini terus menggema di sekitar lapangan upacara yang dipenuhi oleh siswa yang

tak henti-hentinya mengibarkan bendera kebangsaan merah putih.

Setelah upacara penampilan drama teatrikal yang dimainkan, siswa menyuguhkan berbagai tragedi dan momentum bersejarah yang menggambarkan perjuangan bangsa dalam merebut kemerdekaan yang dikemas dalam drama kontemporer masa kini.

Dalam wawancara, Pahirudin mengata-kan bahwa teriakan ini dilakukan dalam rangka terus menumbuh suburkan rasa nasionalisme dan cinta tanah air.

“Warga civitas akademika MAN 1 Sukabumi selalu dan senantiasa akan menjunjung tinggi nasionalisme dan cinta tanah air,” tuturnya.

“Kita lahir disini, di tanah ini, hidup disini, ditanah ini, bahkan mungkin wafat pun disini, di tanah ini. Indonesia, maka semua warga MAN 1 Sukabumi sudah menjadi keharusan dan kewajiban menjaga keutuhan bangsa ini. NKRI harga mati,” tegasnya.

Ketika ditanya soal pengibaran bendera tauhid yang mirip dengan salah satu ormas terlarang, Pahirudin menjelaskan, “Tidak ada ormas-ormasan, ini lembaga pendidikan, apalagi sebagai lembaga pendidikan Islam, tulisan tauhid semata-mata untuk menanamkan jiwa agama kepada anak didik.” tuturnya.

“Tauhid diajarkan dan ditanamkan sejak orang itu lahir, bahkan sepanjang hayat masih di kandung badan, tauhid tetap harus menggema dan bersemi di dada peserta didik.” imbuhnya. (Moh. Iqbal Taufiqi)

03EDISIBERITA DAERAH MEDIA PEMBINAAN | EDISI JULI - SEPTEMBER 2019 | TAHUN XLVII

MEDIA INFORMASI KEMENTERIAN AGAMA PROVINSI JAWA BARAT 29

Page 30: Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia bagi Nadzier ... · Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia bagi Nadzier Tahun 2019 PENGARAH Kepala Kanwil Para Kepala Bidang Para

Sambut 1 Muharam 1441 H., PHBI Kota Banjar Agendakan Pawai Kendaraan

Berakhirnya kalender Islam Tahun 1440 Hijriyah, Panitia Hari Besar Islam (PHBI) Kota Banjar gelar rapat

persiapan menyambut tahun baru 1 Muharam 1441 Hijriyah di Aula Rapat Setda Kota Banjar, Kamis (29/08) pukul 15.00 WIB.

Hadir dalam rapat tersebut, Sekda Kota Banjar, Kapolres, Ketua MUI, Ketua DMI, Ketua BKMM dan seluruh Pengurus PHBI Kota Banjar.

Kepala Kantor Kementerian Agama Kota Banjar, ex officio Ketua PHBI Kota Banjar, DR. H. Badruzaman, M.Pd. menyampaikan, penyelenggaraan tarhib muharam akan dilaksanakan sebagaimana kegiatan yang biasa

dilaksanakan seperti tahun-tahun sebelumnya di Kota Banjar.

“Kegiatan yang dilaksanakan di tahun-tahun sebelumnya selalu diisi dengan pawai kendaraan. Nah tahun ini pun kita akan melaksanakan peringatan 1 Muharam dengan pawai kendaraaan roda dua dan roda empat mengelilingi seluruh wilayah Kota banjar.”Tutur Badruzaman.

Untuk memeriahkannya, lanjut Badruzaman, kita berharap semua lapisan dapat ikut berpartisipasi mengirimkan peserta pawai mulai dari unsur Dinas, intansi, lembaga-lembaga, ormas islam, dan juga siswa siswi sekolah.

“Yang terpenting adalah Syi’arnya. Tentunya kita semua mengharapkan khususnya umat islam tau adanya pergantian tahun Hijriyah.”Tegas Badruzaman.

Pawai tarhib muharam akan dilaksanakan pada hari Rabu tanggal 4 Muharam 1441 Hijriyah atau tanggal 4 September 2019 pukul 06.30 WIB dengan start finish di Alaun-alun Kota Banjar.

Kapolres Banjar, AKBP Yulian Perdana, SIK, dalam kesempatan yang sama menyampaikan himbauan, agar dalam pelaksanaan pawai kendaraan ada kesepahaman bersama antara panitia pelaksana dengan pihak keamanan untuk meningkatkan ketertiban lalu lintas dan keamanan bagi peserta pawai.

“Kami siap membantu dalam pengawalan juga menjaga keamanan para peserta pawai. Titik-titik yang dianggap rawan, akan kami siapkan personil untuk penjagaan.”Ujar Kapolres.

Untuk itu, lanjut Kapolres, kami minta dari panitia penetapan rute pawai dan perkiraan jumlah peserta pawai agar kami bisa menganalisis untuk persiapan tim keamanan kami dilapangan.

“Kami berharap panitia untuk terus berkordinasi dan komunikasi melaporkan setiap waktu kepada pihak kami.”Tegas Kapolres. (Aep Saepulloh)

Inilah Tiga Modal Penting Untuk Mengarungi Bahtera Rumah Tangga

KUA Kecamatan Majalengka gelar Bimbingan Perkawinan (Bimwin) bagi Calon

Pengantin di Aula Kemenag Majalengka, Selasa pagi (16/7/19). Bimwin yang dihadiri oleh lebih dari 30 pasang Catin tersebut terasa spesial, pasalnya dihadiri langsung oleh Kepala Kantor Kementerian Agama Kab. Majalengka, Dr. H. Yayat Hidayat, M Ag.

Kakankemenag menilai, kegiatan Bimwin ini menjadi sangat penting dan strategis sebagai momentum untuk menggali ilmu atau menambah wawasan sebelum mengarungi bahtera rumah tangga.

Ia menjelaskan, tujuan berumah tangga itu supaya sakinah, damai dan tentram. Menurutnya, ada tiga modal penting untuk mewujudkan keluarga sakinah itu.

Pertama, mawaddah, yaitu cinta yang mampu menerima kekurangan, cinta yang siap menerima apa adanya. Kedua, rohmah

atau kasih sayang yang tulus, kasih sayang tanpa pamrih. Ketiga, Amanah, memegang kepercayaan dari orang tua masing masing pasangan yang telah menyetujui dilangsungkannya pernikahan.

“Ketiga modal tersebut harus dimiliki oleh semua pasangan”, ujar Yayat.

Kemudian, Kakankemenag mempertegas, rumah tangga itu semestinya dilandasi cinta yang tulus, kasih sayang yang kuat sebagai

modal untuk mengarungi ganasnya gelombang bahtera rumah tangga. “Saling memahami peran, menerima kekurangan, memahami hak dan kewajiban masing masing pasangan, itu mesti di lakukan”, tukas Yayat.

Sementara itu, Ketua Panitia, Iwan Ridwan menyampaikan, kegiatan ini akan dilaksanakan selama dua hari, 16-17 Juli 2019. Menurutnya, tujuan dari kegiatan ini untuk

mewujudkan program pemerintah dalam bidang pembangunan dan ketahanan keluarga menuju keluarga sakinah, mawaddah, dan rahmah. Selain itu, bimwin juga untuk mengurangi angka perselisihan, perceraian, dan kekerasan dalam rumah tangga (KDRT). Sehingga kegiatan ini merupakan salah satu tahap yang mesti ditempuh sebelum proses akad nikah dilaksanakan. (Taupik Hidayat)

03EDISI BERITA DAERAHMEDIA PEMBINAAN | EDISI JULI - SEPTEMBER 2019 | TAHUN XLVII

MEDIA INFORMASI KEMENTERIAN AGAMA PROVINSI JAWA BARAT30

Page 31: Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia bagi Nadzier ... · Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia bagi Nadzier Tahun 2019 PENGARAH Kepala Kanwil Para Kepala Bidang Para

Sakip Lakip Tingkatkan Kualitas Manajemen Kinerja Pegawai

Sebagai upaya meningkatkan kualitas penerapan manajemen kinerja yang sejalan dan konsisten dengan penerapan reformasi

birokrasi serta capaian hasil program kerja dan pelayanan publik yang lebih baik dan berkualitas, Kementerian Agama Kantor Kota Bandung menyelengarakan kegiatan penyusunan SAKIP LAKIP, Jum’at (23/08/2019).

Kegiatan tersebut dilaksanakan di Hotel Lingga Jl. Soekarno Hatta dan dihadiri oleh 11 orang peserta sebagai tim penyusun SAKIP LAKIP. Acara dibuka secara langsung oleh Kepala Kementerian Agama Kantor Kota Bandung, H. Yusuf, dan didampingi oleh Kepala Subag TU, H. Mimin Sutisna.

Kankemenag, H. Yusuf, dalam sambutannya menyampaikan kegiatan penyusunan SAKIP LAKIP sangat penting diselenggarakan mengingat bahwa sebuah laporan LAKIP dalam sistem akuntabilitas kinerja instansi pemerintah merupakan gambaran tertulis mengenai keberhasilan dan kegagalan program pelayanan publik sekaligus berperan sebagai alat kendali dan penilai kualitas kinerja.

“Pentingnya peningkatan kinerja pegawai maka harus dibarengi dengan ketepatan

dan keakuratan dalam menempatkan para pegawai sesuai dengan keahlian dan kompetensinya,” ujar Yusuf.

Ia melanjutkan bahwa dengan terlaksananya peningkatan kinerja pegawai maka penyusunan SAKIP LAKIP harus diikuti dengan pelaksanaan analisis jabatan untuk memberikan informasi yang berguna dan menentukan syarat-syarat tenaga kerja secara kualitatif,” jelas Pak Kepala.

Analisis jabatan, tambahnya, me-nunjuk kan jenis-jenis jabatan dan karyawan-karyawan yang diperlukan untuk menyelesaikan tugas-tugas pada sebuah instansi dan organisasi. “Untuk itu sangat tepatlah pada kegiatan ini selain membahas dan mengkaji sakip lakip juga diikuti dengan agenda pembahasan analisis jabatan,” ujarnya.

Sementara itu dalam kesempatan yang sama Kepala Subag TU, H. Mimin Sutisna, S.Ag., M.Pd.I. dalam laporannya menegaskan bahwa kegiatan penyusunan SAKIP LAKIP ini dilaksanakan sebagai amanat instansi dimana Kementerian Agama Kantor Kota Bandung harus melaksanakan kegiatan ini dan sebagai dasar dalam pelaksanaan program kegiatan kedepannya.

Mimin Sutisna juga menegaskan bahwa penyusunan SAKIP LAKIP ini sebagai persiapan dalam pelaksanaan audit kinerja dan audit tugas dan fungsi dari setiap ASN yang ada di lingkungan Kementerian Agama Kantor Kota Bandung. H. Mimin Sutisna meminta kepada tim 11 untuk sungguh-sungguh melaksanakan tugasnya dan menghasilkan hasil SAKIP LAKIP yang baik dan mencerminkan visi dan misi Kementerian Agama Kantor Kota Bandung dari setiap rumusannya khususnya pada pembuatan rencana strategis (renstra) untuk tahun 2019-2024 kedepan. (Agus Saparudin)

Kemenag Sumedang Gelar Kegiatan Pemutakhiran Data

“Pemutakhiran data ini merupakan bagian yang sangat penting dalam konteks pengelolaan

kelembagaan terlebih diera digitalisasi seperti sekarang ini”. Demikian disampaikan Kepala Kantor Kementerian Agama dalam sambutan sekaligus membuka Kegiatan Pemutakhiran Data Pendidikan Madrasah Tahun Pelajaran 2019/2020 di Lingkungan Kantor Kementerian Agama Kab. Sumedang Tahun 2019.

Lebih jauh Kepala Kantor menekankan bahwa data merupakan inti dari segala persoalan dan kebutuhan dan di era digitalisasi. Pemutakhiran data sangat

diperlukan agar data yang dihasilkan valid.Kepala Kantor menyampaikan, data

adalah merupakan indikator utama untuk menetapkan sebuah keputusan, oleh karenanya data yang disampaikan harus betul-betul akurat dan dapat dipertanggung jawabkan. Di era reformasi industri menurutnya hanya ada tiga faktor penentu keberhasilan sebuah perjuangan, baik perseorangan maupun kelembagaan, yakni pertama menguasai data, kedua melakukan riset atas data tersebut dan ketiga pengolahan data.

Sementara itu, Kasi Kelebagaan pada Bidang Pendidikan Madrasah Kanwil Kemenag Prov. Jawa Barat menyampaikan

semua operator pada kegiatan Pemutakhiran Data Madrasah ini agar dapat mengiput data selengkap-lengkapnya mengenai kondisi lembaga pendidikannya masing-masing, hal ini penting karena Data Emis ini terintegrasi dengan berbagai program yang ada, seperti Ujian Nasional, Bantuan Operasional Sekolah (BOS), PIP, bantuan dari Pemerintah Daerah, Bantuan Sarana Prasarana, Kurikulum, Kesiswaan dan Tenaga pendidik dan Kependidikan. Bahkan dua tahun terakhir ini Emis terintegrasi dengan Sispena (Sistem Penilaian Akreditasi Sekolah berbasis web) yang dikelola oleh Badan Akreditasi Nasional Sekolah/Madrasah (BAN S/M).

Selanjutnya Kasi Kelembagaan menyampaikan Data Emis fungsinya untuk memudahkan perencanaan pembangunan bagi pemerintah. Dalam beberapa kasus ada lembaga yang tidak menyampaikan Data Emis, dan lembaga tersebut luput dari perhatian dan bantuan dari pemerintah.

Kegiatan Pemutakhiran Dara Madrasah ini diikuti 175 peserta, terdiri dari operator RA sebanyak 11 orang, operator MI sebanyak 62 orang, operator MTs sebanyak 78 orang dan operator MA sebanyak 24 orang. Adapun narasumber adalah Kepala Kantor Kemenag Kab. Sumedang, Kepala Seksi Kelembagaan pada Kanwil Kemenag Prov. Jawa Barat dan Operator Emis Kanwil Prov. Jawa Barat. Kegiatan ini akan berlangsung satu hari penuh. (HB)

03EDISIBERITA DAERAH MEDIA PEMBINAAN | EDISI JULI - SEPTEMBER 2019 | TAHUN XLVII

MEDIA INFORMASI KEMENTERIAN AGAMA PROVINSI JAWA BARAT 31

Page 32: Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia bagi Nadzier ... · Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia bagi Nadzier Tahun 2019 PENGARAH Kepala Kanwil Para Kepala Bidang Para

23 KUA se-Kab. Bekasi Siap Gelar Bimwin

Geliat kegiatan Bimbingan Perkawinan (Bimwin) di lingkungan Kementerian Agama Kab. Bekasi

mulai terasa sejak Kamis (01/08). Secara bertahap dan terjadwal kegiatan Bimwin, yang merupakan salah satu program unggulan seksi Bimbingan Masyarakat Islam, akan digelar di 23 KUA se-Kab. Bekasi.

1404 Siswa Ikuti Kegiatan KSM

Kementerian Agama (Kemenag) Kabupaten Bandung Barat menggelar Kompetisi Sains Madrasah (KSM)

tingkat madrasah Aliyah yang diikuti 358 siswa Madrasah Aliyah (MA) se-Kabupaten Bandung Barat yang tempat pelaksanaannya di Kampus MAN Bandung Barat, Sabtu, 20 Juli 2019.

Ketua panitia KSM 2019, Agus Mulyadi mengatakan para peserta yang mengikuti kompetisi didaftarkan oleh operator madrasah masing-masing melalui website KSM, dan kemudian data pendaftaran diverifikasi kembali oleh Seksi Penmad. “Jumlah peserta dari tingkat MI 552 siswa, MTs 494 siswa dan tingkat Aliyah berjumlah 358 siswa,” tuturnya.

Lanjut Agus dari ribuan siswa yang ikut KSM ini, diambil 3 nilai terbaik, untuk nantinya bakal mewakili kabupaten di ajang KSM tingkat provinsi.

Kegiatan KSM ini diawali dengan pelaksanaan upacara pembukaan yang dipimpin langsung oleh Kepala Kemenag Bandung Barat, Drs. H. Ahmad Sanukri, MM. dan diikuti oleh para pengawas, kepala sekolah negeri maupun swasta serta guru pendamping dan ratusan siswa peserta KSM.

Kepala Kemenag Bandung Barat, Ahmad Sanukri, mengungkapkan kegiatan ini merupakan bagian dari proses hasil belajar sains yang diintegrasikan dengan ilmu agama.

Pelaksana tugas Kepala Seksi Bimas Islam Kemenag Kab. Bekasi, Nedi, mengungkapkan bahwa Program Bimwin mengacu pada Peraturan Dirjen Bimas Islam No. DJ.II/542 Tahun 2013 tentang Pedoman Penyelenggaraan Kursus Pra Nikah yang diperbaharui dengan Peraturan Dirjen Bimas

Islam No. 379 Tahun 2018 tentang Petunjuk Pelaksanaan Bimbingan Perkawinan Bagi Calon Pengantin (Catin). Ia menambahkan bahwa program ini bertujuan untuk membantu pasangan calon pengantin agar mendapatkan bekal untuk menghadapi hidup berumah tangga, mengurangi perselisihan, kekerasan dan menekan angka perceraian, menghindari kematian ibu hamil dan bayi, serta meningkatkan ketahanan kehidupan rumah tangga demi terwujudnya keluarga sakinah mawaddah warohmah.

Nedi menjelaskan bahwa seluruh catin yang mengikuti program bimbingan perkawinan ini adalah mereka yang telah mendaftarkan pernikahannya minimal 10 hari kerja sebelum tanggal pelaksanaan pernikahan. Mereka akan diberikan meteri bimbingan selama 2 hari di tempat yang telah ditentukan oleh KUA masing-masing dimana mereka mendaftarkan pernikahannya.

“Diharapkan pelaksanaannya dapat berjalan lancar dan mencapai tujuan sesuai yang diamanatkan Perdirjen Bimas Islam tersebut.” pungkasnya. (MNS)

“Selain itu, kegiatan ini sebagai langkah untuk menggali wawasan siswa sekaligus mempersiapkan siswa untuk bisa mewakili KBB dijenjang kompetisi yang lebih atas lagi,” tuturnya.

Usai melaksanakan upacara, kegiatan KSM resmi dibuka dengan membacakan bismillah sekaligus semua siswa madrasah langsung menempati ruangan yang telah ditentukan.

Pada acara yang sama Kemenag Bandung Barat menandatangani MOU dengan Perusahaan BUMN Telkom Indonesia.

Kerjasama sama Telkom Indonesia dengan Kemenag Kab. Bandung Barat ini berkaitan dengan program layanan digischool seperti memberikan layanan perangkat UNBK, laboratorium, network dan aplikasi digischool, online PPDB, serta kaitannya dengan kehadiran siswa secara digital.

Penandatanganan MoU ditandatangani oleh General manager Witel Bandung Barat, Tedi Rukmantara dan H. Ahmad Sanukri Kepala Kemenag Kab. Bandung Barat.

“MoU ini merupakan realisasi dari visi misi BUMN yaitu BUMN hadir untuk negeri,” jelas Tedi dalam sambutannya. (Dh BK Chanel)

03EDISI BERITA DAERAHMEDIA PEMBINAAN | EDISI JULI - SEPTEMBER 2019 | TAHUN XLVII

MEDIA INFORMASI KEMENTERIAN AGAMA PROVINSI JAWA BARAT32

Page 33: Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia bagi Nadzier ... · Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia bagi Nadzier Tahun 2019 PENGARAH Kepala Kanwil Para Kepala Bidang Para

Kakankemenag Kab Bogor Minta MA Kuatkan Karakter Siswa

Kelompok kerja madrasah Aliyah (KKMA) Kabupaten Bogor menyelenggarakan pembinaan dan

sosialisasi dokumen KTSP bagi madrasah Aliyah Se-Kabupaten Bogor, di Aula MAN 1 Bogor, Kamis (28/8). Kegiatan ini diikuti oleh 98 MA yang terdiri dari Kepala MA dan Waka kurikulum.

Ketua KKMA Kab. Bogor Asep Ruhiyat mengatakan, “Tim dari propinsi akan melakukan pendampingan dalam penyusunan dokumen ini.”

Ketika berbicata kurikulum sangat urgen, karena kurikulum adalah rujukan pendidikan di madrasah. Jadi, banyak regulasi yang berbuah yang bisa diselasarkan dengan pola pendidikan madrasah hari ini. “Agar nyambung dengan informasi dan regulasi yang ada,” kata Ruhiyat.

Lebih jauh dia mengatakan, Madrasah di Kab bogor paling banyak di Jabar namun secara rangkin UN keenam dari bawah di Jawa Barat. “Ini PR bagi kita untuk bersama-sama mengubah itu,” tegasnya.

Potensi anak harus menjadi perhatian bagi setiap pengelola pendidikan, melalui banyak hal pembangunan karakter dan budaya literasi. “ Maka kita harus hadir menjamin potensi yang dimiliki anak dan lembaga kita,” tandasnya.

Kepala Kankemenag Kab Bogor, Dadang

Kementerian Agama Kab. Subang Berikan Bantuan 16 Lokasi Tanah Wakaf

Kementerian Agama Kab. Subang memberikan bantuan 16 lokasi

sertifikasi tanah wakaf, demikian Plt. Kepala Kementerian Agama kab. Subang, H. Eddy Mulyadi Wijaya S.Sos. M.Si menyampaikan dihadapan 100 peserta pembinaan PPAIW dan NADZIR wakaf se Kabupaten Subang dan an. Kepala Kementerian Agama Kab. Subang beliau membuka secara resmi acara tersebut (4/8) 2019. Sebagai penyelenggara acara adalah Badan Wakaf Indonesia (BWI) Perwakilan Kabupaten Subang.

Dari 16 lokasi tanah wakaf dan sekarang sedang dalam tahapan proses persertifikatan berada di 5 Wilayah Kecamatan yaitu; di Kecamatan Binong 2 Lokasi, Compreng 2 Lokasi, Sagalaherang 5 lokasi, Ciasem 5 Lokasi dan Cibogo 2 lokasi, kata H. Wasdikin JFU Bimas Islam Kementerian Agama Kab. Subang, menambahkan.

Tujuan diadakannya Pembinaan ini disampaikan H. Eddy adalah agar tekhnis

pensertifikatan dapat dilaksanakan seoftimal mungkin sehingga tidak terjadi hal-hal yang tidak dinginkan sehingga dapat mengganggu kelancaran proses persertifikatannya, dan diharapkan bagi penerima amanah, dalam hal ini nadzir agar dapat mengelola mendayagunakan harta tanah wakaf tersebut sesuai dengan perundang-undangan yang berlaku dengan peruntukannya sebagai

pasilitas umum yang dipergunakan sebagai sarana ibadah dan sosial, demikian kilasnya.

Pembinaan PPAIW dan Nadzir Wakaf Badan Wakaf Indonesia (BWI) Perwakilan Kabupaten Subang dilaksanakan 1 (satu) hari kerja mulai pukul 07.30 Wib. Sd. Selesai dengan menghadirkan Pejabat dari Badan Pertanahan Nasional (BPN) KabupatenSubang. Hadir Kepala Subsi Sengketa Tanah BPN Kab. Subang, Suarsa, menyampaikan materi tentang, Mekanisme Sertifikasi Wakaf Dan Pelaksanaan Ruislag Berdasarkan PP 25 Tahun 2018. Kemudian

berkenan Ketua BWI Perwakilan Kabupaten Subang, Drs. H. Hamdan Lubis, M.Si. pada sesi 3 menyampaikan materi, Tata kelola Wakaf Untuk Pemberdayaan Umat.

Sebagai Peserta Pembinaan yang hadir terdiri dari 30 PPAIW, 60 Nadzir dan 10 peserta dari unsur Kementerian Agama Kabupaten Subang. (Sep Nj)

Ramdani, mengungkapkan, “Kegiatan ini harus bisa memberikan waswasan kepada pengelola madrasah sehingga apa yang menjadi tanggungjawab pengelola bisa mengikuti dan mengimbangi.”

“Kita harus memberikan kontribusi kepada masyarakat di dunia pendidikan madrasah,” kata Dadang.

Menurutnya, Kemenag memiliki keinginan, yaitu KKMA menjadi fasilitator terhadap keberadaan MA di Kabupaten Bogor. MA di kemenag hampir 90 persen dikelola oleh swasta dan negerinya hanya

berjumlah 5 MAN.“Harus ada sinergitas yang luar biasa

diantara negeri dan swasta meningkatkan kualitas mutu madrasah Aliyah, ini yang harus sama-sama kita garis bawahi,” bebernya.

Tak hanya itu, tantangan kedepan akan jauh lebih besar lagi, terutama mengenai karakter siswa dan guru. “Kita harus mengimbangi apa yang menjadi kebutuhan hari ini, dan karakter menjadi hal yang dominan. Dan bedanya dengan sekolah umum, ada di pembentukan karakter,” imbuh Dadang. (Ade Irawan)

03EDISIBERITA DAERAH MEDIA PEMBINAAN | EDISI JULI - SEPTEMBER 2019 | TAHUN XLVII

MEDIA INFORMASI KEMENTERIAN AGAMA PROVINSI JAWA BARAT 33

Page 34: Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia bagi Nadzier ... · Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia bagi Nadzier Tahun 2019 PENGARAH Kepala Kanwil Para Kepala Bidang Para

MEWASPADAIGELOMBANG TSUNAMI PERCERAIAN

Dr. Yusep Solihudien, M.Ag.Penais Kemenag PurwakartaBadan Legislasi DPR telah

menyetujui ditetapkannya batas minimal usia per-kawinan bagi perempuan dan laki-laki menjadi 19

tahun. Hal ini terkait Pembahasan Rancangan Undang-Undang tentang Perubahan atas Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1974 tentang Perkawinan. Selama 45 tahun akhirya terjadi perubahan UU perkawinan. Fenomena ini menarik sebagai ikhtiar dari upaya menyelamatkan anak dari pernikaan usia dini yang rawan dan rentan terjadi perceraian. Tentu hal ini juga berdasarkan kajian empirik tentang banyak terjadinya gelombang perceraian disetiap daerah. Kondisi ini harus diwaspadai karena sebuah perceraian biasanya membawa efek besar bagi anggota keluarganya. Tema ini harus diketengahkan, karene biasanya perceraian membawa efek domino ke berbagai asfek kehidupan.

Pada saat dirilis pada tahun 2015, hasil penelitian dari Pusat Penelitian dan Pengembangan (Puslitbang) Kehidupan Keagamaan Kementerian Agama

(Kemenag) mengejutkan banyak pihak. Pasalnya, data menunjukkan bahwa angka perceraian di Indonesia selama tahun 2010-2014 naik 100.000 kasus dibandingkan lima tahun sebelumnya. Pemerintah mempunyai tanggung jawab besar untuk meredam tingginya angka perceraian di Indonesia. Karena, hingga saat ini, ratusan ribu kasus perceraian masih terjadi dalam setiap tahunnya. Berdasarkan data tahun 2016 lalu, setidaknya ada sekitar 350 ribu kasus perceraian di Indonesia. Hal ini disampaikan oleh Dirjen Bimas Islam Kemenag. Berdasarkan data dari Dirjen Badan Peradilan Agama Mahkamah Agung pada periode 2014-2016 perceraian di Indonesia trennya memang meningkat. Dari 344.237 perceraian pada 2014, naik menjadi 365.633 perceraian di 2016. Rata-rata angka perceraian naik 3 persen per tahunnya. Menurut data BPS, kasus perceraian yang terjadi di Indonesia pada tahun 2017 adalah sebanyak 374.516 perceraian.

Jika dibuat perhitungan prosentase laju kenaikan kasus perceraian di

Indonesia setiap tahunnya, maka didapatkan bahwa terjadi kenaikan sebesar 11.811 kasus perceraian 3,33 % dari tahun 2015 ke tahun 2016. Seementara kenaikan pada tahun ke tahun 2017 adalah sebesar 8.862 kasus perceraian atau 2,42 %. Berdasarkan data yang dilansir BPS maka pada tahun 2017 ada tiga provinsi dengan perceraia tertinggi, Provinsi Jawa Timur (87.475 kasus), Provinsi Jawa Barat (79.047) dan Provinsi jawa Tengah (69.857 kasus). Lebih lanjut berdasarkan data yang dikutip detikcom dari wibesite Mahkamah Agung Rabu (3/42019), sebanyak 419.268 pasangan bercerai sepanjang tahun 2018. Dari jumlah itu, inisatif perceraian paling banyak dari pihak perempuan yaitu 307.778 perempuan. Sedangkan dari pihak laki-laki sebanyak 111.490 orang.

Dari data-data tersebut, maka kondisi perceraian ini sangat mem-

03EDISI ARTIKELMEDIA PEMBINAAN | EDISI JULI - SEPTEMBER 2019 | TAHUN XLVII

MEDIA INFORMASI KEMENTERIAN AGAMA PROVINSI JAWA BARAT34

Page 35: Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia bagi Nadzier ... · Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia bagi Nadzier Tahun 2019 PENGARAH Kepala Kanwil Para Kepala Bidang Para

prihatinkan, trend angka per ceraian akan terus semakin meningkat tajam seiring dengan problematika kehidupan sosial ekonomi yang makin komplek. Jika diruntut secara nasional maka ada 11 penyebab perceraian antara, (1) masalah ekonomi;(2)perselingkuhan;(3) tidak sesuai dengan kriteria;(4) salah satu pasangan sibuk dengan pekerjaan; (5) Perbedaan (perbedaan keyakinan, prinsip hidup, perbedaan status sosial dan lain-lain);(6) pernikahan yang terlalu dini;(7) perubahan budaya;(8) kurangnya komunikasi; (9) kurangnya kepercayaan antar pasangan; (10) kurang perhatian; (11) kekerasan dalam rumah tangga. Tingginya angka percerain bangsa ini bagaikan gelombang tsunami yang bisa membahayakan nasib perjalana bangsa. Keluarga mempunyai be-berapa fungsi antara lain, fungsi penguatan agama, fungsi pendidikan, fungsi dakwah, fungsi ekonomi, dan fungsi psikologis. Karena itu kebaikan dan keburukan keluarga Indonesa akan menentukan bangkit dan hancurnya sebuah negeri. Dalam istilah Arab ada istilah, “Al-Usrah Imadul Billad biiha tahya wa biiha tamut” (Keluarga adalah tiang Negara, dengan keluarga Negara bisa bangkit dan bisa hancur).

Ketika sebuah keluarga mengalami perceraian maka akan ber-dampak besar pada berbaga asfek. Secara umum, dampak perceraian yang menjadi korban adalah istri dan anak. Bagi anak-anak biasanya menimbulkan dampak pada mental, fisik, pendidikan dan sosial. Menurut American Psycholgical Association, ada dua dampak negative jangka panjang perceraian orang tua bagi amak, antara lain (1) mengalami cemas yang berlebihan dan depresi; dan (2) sulit menjalin hubungan yang sehat. Kondisi psikologis ini akan membawa dampak pada tidak akan maksimalnya mutu pendidikan, sehingga akan mengancam pada rendahnya kualitas generasi usia emas bangsa kita. Problematika psikologis depresi dan rasa cemas berlebihan pasca perceraian ini akan berdampak pada kriminalitas, narkoba, miras,

sek bebas dan LGBT. Jika Anak-anak remaja tidak ada kekuatan Iman dan lingkungan yang baik, mereka akan mencari kompensasi kekecewaan dan ketenangan psikologisnya dalam bentuk-bentuk perilaku negative tersebut.

Dampak ekonomi atau financial khusunya bagi suami atau istri yang bercerai, terutama pihak istri antara lain, (1) Pemasukan berkurang, bahan hilang; (2) asset menipis; (3) biaya pendidikan anak terancam; (4) berpikir sendiri dan bekerja sendiri. Kondisi merosotnya financial ini juga akan mengancam pada masa depan pendidikan anak dan kriminalitas. Ketika seorang wanita yang pasca perceraian tidak punya pegangan ekonomi, tidak punya mental ikhtiar dan keimanan lemah, maka ini akan juga memberikan kontribusi pada kriminalitas dan penyakit sosial lainnya di negeri kita.

Badai tsunami dan dengan segala efek negative bola saju perceraian ini harus segera dilakukan. Penikahan memerlukan kesiapan mental dan spiritual yang matang dan kuat, karena akan dihadapkan pada berbagai kejutan-kejutan cobaan dai Allah. Karena itu untuk menahan laju badai tsunami perceraian itu perlu ada beberapa langkah terobosan. Regulasi harus dikuatkan dalam hal

“kewajiaban” setiap calon pengantin mengikuti pendidikan dan latihan bimbingan pernikahan yang digelar oleh setiap KUA atau lembaga lainnya. Upaya Bimbingan calon pengantin dalam menguatkan makna saklar pernikahan, penguatan mental spiritual dan kemampuan memanaj konflik. Perlu ada upaya terus menerus bimbingan layanan konseling konsultasi pernikahan Samawa dari berbagai pihak yang professional, sehingga problematika keluarga bisa diselesaikan degan damai dan asyik. Para orang tua harus juga harus terus memberikan bimbingan mental spiritual kepada anak-anak calon pengantin. Namun, yang paling kunci adalah ada pada para suami istri sendiri. Para suami dan istri harus terus menerus memperkuat iman dan takwa, mentalitas shabar dan ikhlas menerima kekurangan pasangan satu sama lain, meguatkan pola komunikasi yang terbuka satu sama lain, saling memberikan kepuasan, senantiasa merefresh pernikahan, dan suami istri harus terus menerus mencash atau mengupgrade diri dengan ilmu kiat-kiat menjadi sakinah mawadah wa rahmah dan ilmu-ilmu cara mendidik anak. Semoga terus menjadi keluarga sakinah mawadah wa rahmah dan berkah pada seluruh keluarga Indonesia, demi kejayaan bangsa dam Negara.** wallahu ‘alam bissawab

Keluarga mempunyai beberapa fungsi antara lain, fungsi penguatan agama, fungsi pendidikan, fungsi dakwah, fungsi ekonomi,

dan fungsi psikologis. Karena itu kebaikan dan keburukan keluarga Indonesa akan menentukan

bangkit dan hancurnya sebuah negeri. Dalam istilah Arab ada istilah, “Al-Usrah Imadul Billad biiha tahya wa biiha tamut” (Keluarga adalah tiang Negara, dengan keluarga Negara bisa

bangkit dan bisa hancur).

ARTIKEL 03EDISIMEDIA PEMBINAAN | EDISI JULI - SEPTEMBER 2019 | TAHUN XLVII

MEDIA INFORMASI KEMENTERIAN AGAMA PROVINSI JAWA BARAT 35

Page 36: Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia bagi Nadzier ... · Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia bagi Nadzier Tahun 2019 PENGARAH Kepala Kanwil Para Kepala Bidang Para

UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR PAI MELALUI PEMBERIAN TUGAS BERBASIS PORTOFOLIO

Dalam rangka me-wujudkan manusia yang beriman dan ber-taqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, ber-

budi pekerti luhur dan memiliki pengetahuan dan keterampilan yang cukup sebagaimana yang dikehendaki oleh tujuan Pendidikan Nasional, maka hendaknya pendidikan tidak hanya sebuah transfer of knowledge tetapi juga transfer of value. Pendidikan harus mampu mengantarkan manusia mencapai kompetensi intelektualitasnya sekaligus mengemban spiritualitas sebagai potensi kemanusiaannya. Diri manusia adalah entitas yang kompleks dengan potensi akal dan rasa yang harus dikembangkan secara berimbang. Pendidikan yang hanya menekankan pada pentingnya akal dan hanya dilakukan sebagai transfer pengetahuan dan teknologi saja, hanya akan mencetak manusia dengan mental robot. Untuk itu, pendidikan pun harus juga memberi kesadaran akan nilai-nilai dalam kehidupan manusia, sehingga perilaku dan sikap hidup manusia tidak hanya didasari pertimbangan rasio: benar salah, untung rugi, tetapi juga pertimbangan etis: baik buruk yang mencerminkan kualitas kemanusiaan(Jurnal Studi

Islam: 2004:3).Berbagai upaya telah dilakukan

untuk meningkatkan mutu Pendidikan Nasional, khususnya pendidikan dasar dan menengah pada setiap jenjang dan satuan pendidikan. Beberapa upaya tersebut antara lain melalui berbagai pelatihan dan peningkatan kompetensi guru, pengadaan buku dan alat pelajaran, perbaikan sarana dan prasarana pendidikan dan peningkatan mutu manajemen sekolah.

Kenyataan di lapangan banyak guru yang memberi pelajaran untuk keperluan ujian yang segera akan dilupakan oleh anak-anak. Akan tetapi bukan itu hasil belajar yang diinginkan. Yang diharapkan ialah agar anak-anak memahami pelajaran secara mendalam sehingga ia lama mengingatnya serta dapat menggunakannya dalam hidupnya (J. Musell & Nasution: 1995:5)

Permasalahan yang sering muncul dalam pembelajaran PAI adalah masih rendahnya pemahaman siswa terhadap konsep PAI yang diajarkan guru. Bukti-bukti penilaian ulangan harian dan ulangan umum menunjukkan bahwa prestasi belajar PAI belum sesuai dengan standar ketuntasan minimal. Pada mata pelajaran agama Islam, dimana

Pendidikan Agama Islam (PAI) bukan sekedar untuk menghafal beberapa dalil agama atau beberapa syarat rukun setiap ibadah namun harus merupakan upaya, proses, usaha mendidik murid, disamping untuk memahami atau mengetahui juga sekaligus menghayati dan mengamalkan nilai-nilai Islam. Ajaran Islam untuk diamalkan bukan sekedar dihafalkan meskipun ada pula aspek yang harus dihafal.( A. Qodri A. Azizy, 2007 : 21)

Diharapkan dengan menerapkan model pembelajaran portofolio, mata pelajaran pendidikan agama Islam akan dapat meningkatkan prestasi belajar PAI. Dalam portofolio PAI ini siswa dibina agar memiliki kecakapan untuk memecahkan masalah-masalah yang terjadi di masyarakat yang erat kaitannya dengan materi pokok PAI, misalnya masalah keimanan dan ketauhidan, pembelajaran diharapkan dapat menciptakan akhlak peserta didik menjadi muslim yang beriman dan bertaqwa. Sesuai dengan pendapat Budimansyah bahwa portofolio sebenarnya dapat diartikan sebagai wujud benda fisik, sebagai suatu proses sosial pedagogis, maupun sebagai objective, maka peneliti membatasi

TUTI MUSTIKAWATI,S.Ag

03EDISI ARTIKELMEDIA PEMBINAAN | EDISI JULI - SEPTEMBER 2019 | TAHUN XLVII

MEDIA INFORMASI KEMENTERIAN AGAMA PROVINSI JAWA BARAT36

Page 37: Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia bagi Nadzier ... · Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia bagi Nadzier Tahun 2019 PENGARAH Kepala Kanwil Para Kepala Bidang Para

penelitian ini pada pengertian portofolio sebagai wujud benda fisik, yaitu tugas portofolio. Dengan memanfaatkan lingkungan sekitar sebagai sumber belajar, maka dengan diberikannya tugas berbasis portofolio diharapkan dapat meningkatkan prestasi belajar siswa sehingga tujuan PAI dapat terwujud.

Upaya Meningkatkan Prestasi Belajar PAI Melalui Pemberian Tugas Berbasis PortofolioPenetapan atau perumusan tujuan merupakan suatu keharusan dalam pembelajaran. Tujuan adalah maksud yang disampaikan melalui pernyataan yang merumuskan perubahan yang direncanakan terjadi pada diri siswa. Perumusan tujuan pembelajaran menjadi sangat penting untuk kepentingan penilaian atau evaluasi dengan cara yang diinginkan dan direncanakan. Adapun tujuan pendidikan agama Islam adalah agar siswa memahami, menghayati, meyakini, dan mengamalkan ajaran Islam sehingga menjadi manusia muslim beriman dan bertaqwa pada Allah SWT. Rumusan tujuan PAI ini mengandung pengertian bahwa pend agama Islam yang dilalui dan di alami oleh siswa di sekolah dimulai dari tahapan kognisi, yakni pengetahuan dan pemahaman siswa terhadap ajaran-ajaran dan nilai-nilai yang terkandung dalam ajaran Islam. Untuk selanjutnya menuju ke tahapan afeksi, yakni terjadinya proses internalisasi ajaran nilai agama dalam diri siswa, dalam arti menghayati dan meyakininya. Tahapan afeksi ini terkait erat dengan kognisi, dalam arti penghayatan dan keyakinan siswa menjadi kokoh jika dilandasi oleh pengetahuan dan pemahamannya terhadap ajaran agama dan nilai agama Islam. Melalui tahapan afeksi tersebut diharapkan dapat tumbuh motivasi dalam diri siswa dan tergerak mengamalkan dan menaati ajaran Islam (tahapan psikomotor) yang telah diinternalisaasikan dalam dirinya. Guna mencapai tujuan tersebut di atas maka ruang lingkup pendidikan agama Islam mencakup usaha mewujudkan keserasian, keselarasan, keseimbangan antara hubugan manusia dengan Allah SWT, hubungan manusia dengan makhluk lain, dan lingkungan alamnya.

Berdasarkan hasil pengamatan dan refleksi kegiatan siswa, Sebelum melaksanakan pembelajaran PAI dengan pemberian tugas portofolio, aktivitas siswa dalam belajar kurang. Hal tersebut tampak pada banyaknya siswa yang kurang merespon penjelasan guru, motivasi untuk belajar masih rendah. Banyak siswa yang bersikap acuh tak acuh terhadap penjelasan guru.

Pada saat pembelajaran PAI dengan memberikan tugas portofolio ternyata aktivitas siswa dalam pembelajaran meningkat. Aktifitas siswa pada pertemuan pertama masih belum nampak. Hal ini dapat dipahami, karena metode pemberian tugas portofolio ini merupakan model pembelajaran yang baru, karena siswa sebelumnya mendapatkan materi pelajaran secara verbalistik oleh guru. Sebagian siswa belum memahami proses pembelajaran dengan metode tersebut. pada pertemuan selanjutnya yaitu penemuan kedua dan pada pertemuan ketiga, situasi pembelajaran menjadi berubah konsentrasi belajar siswa menjadi tinggi. Hal tersebut dibuktikan dengan banyaknya siswa yang aktif bertanya jawab dalam diskusi.

Dilihat dari proses belajar mengajar siswa yang sudah dicapai diperoleh model pembelajaran PAI dengan pemberian tugas portofolio sebagai berikut: (1) Pembelajaran PAI dengan strategi pemberian tugas portofolio, dapat dilakukan variasi pembelajaran. (2) pemberian tugas portofolio lebih efektif jika disusun dengan tujuan untuk meningkatkan interaksi siswa. (3) pengerjaan tugas portofolio dilakukan secara individu, sehingga guru dapat melakukan penilaian secara objektif. Dengan demikian, nilai akhir yang dicapai siswa merupakan serangkaian nilai pada kriteria penilaian.

Dengan demikian beberapa ke-lebihan dari penerapan metode pem-berian tugas portofolio ini dapat di jelaskan sebagai berikut: 1.guru dapat memfungsikan diri sebagai fasilitator dan motivator yang baik dalam pembelajaran. 2. Meningkatkan interaksi siswa dan lebih mengaktifkan siswa dalam pembelajaran. 3. memberi kesempatan siswa seluas-luasnya untuk mengembangkan ide dan penjelasan mereka terhadap suatu masalah, dan 4. dapat

Secara umum, respon siswa terhadap pembelajaran PAI dengan metode pemberian tugas portofolio adalah positif. Respon positif tersebut ditunjukkan oleh pernyataan-pernyataan siswa dalam pembelajaran PAI dengan metode pemberian tugas portofolio merupakan model pembelajaran sebagai variasi dalam pembelajaran. Siswa mengharapkan agar metode ini dapat diterapkan pada mata pelajaran yang lain, tidak hanya sebatas pada pelajaran PAI.

Respon guru dan observer terhadap pembelajaran PAI menggunakan metode pemberian tugas portofolio secara umum juga baik. Mereka memberikan pernyataan bahwa pembelajaran PAI dengan metode pemberian tugas portofolio cukup efektif. Guru dapat memfungsikan dirinya sebagai fasilitator dan motivator yang baik dalam pembelajaran. Berdasarkan uraian tersebut diatas, maka dapat dikatakan bahwa dengan menerapkan metode pemberian tugas portofolio pada pembelajaran PAI dapat meningkatkan prestasi belajar siswa. Secara khusus bahwa penerapan metode pemberian tugas portofolio dalam pembelajaran PAI telah dapat meningkatkan pemahaman terhadap materi PAI yang diajarkan pada siswa SMP.

Pendidikan tidak hanya sebuah transfer of knowledge tetapi juga transfer of value. Pendidikan harus mampu mengantarkan

manusia mencapai kompetensi intelektualitasnya sekaligus mengemban

spiritualitas sebagai potensi kemanusiaannya.

ARTIKEL 03EDISIMEDIA PEMBINAAN | EDISI JULI - SEPTEMBER 2019 | TAHUN XLVII

MEDIA INFORMASI KEMENTERIAN AGAMA PROVINSI JAWA BARAT 37

Page 38: Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia bagi Nadzier ... · Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia bagi Nadzier Tahun 2019 PENGARAH Kepala Kanwil Para Kepala Bidang Para

Kakanwil Jawa H. A. Buchori tengah melantik Pejabat eselon IV Bidang Penmad di lingkungan kanwil Kemenag Prov Jawa Barat

Kabid PAIS H. M. Athoillah tengah menyampaikan sambutan selamat datang pada acara Rakornas DitPontren angkatan I

(Dari kiri) Kasi Wakaf, Hj. Siti Sadiah bersama narasumber pada acara meeting Forum mutasi dan perubahan status tukar menukar harta benda wakaf

Para Kepala Kemenag se Jawa Barat saat pembukaan KSM 2019 di Kab. Cianjur

Dari Kiri Kabag TU H. A Handiman Romdony pada saat pembukaan Festifal seni dan Budaya Islam Bagi kaum Disabilitas

Penyerahan Bendera Kontingen Jawa Barat pada Pelepasan KSM ketingkat Nasional

galeri

FOTO03EDISI MEDIA PEMBINAAN | EDISI JULI - SEPTEMBER 2019 | TAHUN XLVII

Page 39: Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia bagi Nadzier ... · Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia bagi Nadzier Tahun 2019 PENGARAH Kepala Kanwil Para Kepala Bidang Para

Ke empat dari kanan, Kabid Penais. H. A. Patoni foto bersama Kontingen KSM pada pelepasan kontingen ke Tingkat Nasional

Rapat Kerja Bidang PAIS di Lembah Sarimas Ciater 19-09-2019

Kabid Pendidikan Madrasah, H. Abudin saat menyampaikan laporan Pada Pembukaan KSM 2019 di Kab. Cianjur.

Serah terima Jabatan, pejabat eselon IV di Lingkungan Kanwil Kemenag Prov. Jawa Barat

Foto bersama Kabag TU H. A. Handiman Romdony (keempat dari kanan) pada acara Festival Seni dan Budaya untuk disabilitas

Kakanwil H. A. Buchori tengah menyaksikan penandatanganan berita acara sumpah jabatan Pranata Humas dan Pranata Komputer di lingkungan Kanwil Kementerian Agama Prov. Jabar

03EDISIMEDIA PEMBINAAN | EDISI JULI - SEPTEMBER | TAHUN XLVII

Page 40: Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia bagi Nadzier ... · Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia bagi Nadzier Tahun 2019 PENGARAH Kepala Kanwil Para Kepala Bidang Para

Kakanwil H. A. Buchori beserta pejabat Eselon III dan Paskibra MAN 1 Kota Bandung usai Upacara Puncak HUT ke 74 Kemerdekaan RI

Kakanwil kemenag Prov. Jawa Barat H. A. Buchori Foto bersama Anggaota Komisi VIII DPR RI usai pembahan Draft Undang-undang Pondok Pesantren