sop perkebunan

Upload: wawan-setiawan

Post on 06-Jul-2015

899 views

Category:

Documents


30 download

TRANSCRIPT

KATA PENGANTAR

(Garcinnia Manggissatu komoditasmangostana Linn.) merupakan salah buah eksotik mempunyai nilai

ekonomis tinggi terutama untuk ekspor dan sangat potensial untuk dikembangkan dalam skala perkebunan. Meskipun manggis sudah dapat di ekspor, tetapi belum didukung dengan ketersediaan buah dengan mutu yang baik. Keragaman mutu buah manggis di sentra produksi utama, dikarenakan pengelolaan kebun manggis masih bersifat tradisional dan sistem produksinya masih tergantung pada alam.

Tersusunnya SPO komoditas manggis ini, diharapkan dapat menjadi acuan penerapan di lapangan, sekaligus merangsang minat petani untuk dapat mengatasi permasalahan mutu buah manggis yang selama ini terjadi di Kabupaten Purworejo. Keberadaan SPO ini diharapkan dapat memacu daerah sentra produksi manggis lain untuk menyusun SPO komoditas manggis yang spesifik lokasi Semoga buku SPO manggis ini dapat dimanfaatkan oleh petugas dan petani manggis di sentra produksi utama untuk menghasilkan buah manggis yang bermutu. Jakarta, Desember 2004 Direktur Tanaman Buah,

Untuk mengatasi permasalahan tersebut di atas, maka diperlukan adanya pengelolaan kebun manggis secara baik melalui penerapan Standar Prosedur Operasional (SPO). SPO ini merupakan acuan pedoman bagi petugas/petani di daerah khususnya Kabupaten Purworejo dalam proses menghasilkan buah manggis yang berkualitas baik. SPO komoditas manggis ini merupakan contoh kasus yang terdapat di Kabupaten Purworejo sebagai penyempurnaan dari apa yang telah dilakukan oleh petani dalam proses sistem produksi buah manggis. SPO ini dapat digunakan sebagai acuan bagi daerah lain untuk menyusun SPO yang sesuai dengan daerah dan kondisi agroekosistem daerahnya.

Prof. Dr. Ir. Roedhy Poerwanto MSc.

i

ii

XI.

PASCA PANEN................................................................... XI-1

DAFTAR ISI

TIM PENYUSUN ........................................................ XI-12

HalamanKATA PENGANTAR........................................................... i DAFTAR ISI ......................................................................iii DAFTAR GAMBAR ........................................................... v DAFTAR TABEL ............................................................... vi PENDAHULUAN................................................................ 1 TARGET .............................................................................. 3 KEGIATAN ......................................................................... 3 STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL ..................... I-1I. II. III. IV. V. VI. VII. VIII. IX. X. PENYIAPAN LAHAN ........................................................... I-1 PENYIAPAN BENIH/BIBIT ................................................ II-1 PENANAMAN BENIH PEPAYA/PISANG SEBAGAI TANAMAN PENAUNG. .....................................................III-1 PENANAMAN MANGGIS................................................. IV-1 PEMANGKASAN .................................................................V-1 PEMUPUKAN ..................................................................... VI-1 PENYIANGAN................................................................... VII-1 PENGAIRAN .....................................................................VIII-1 PENGENDALIAN HAMA DAN PENYAKIT. ................ IX-1 PANEN ...................................................................................X-1

iii

iv

DAFTAR GAMBAR Halaman Gambar 1. Tumpang sari manggis dengan tanaman pisang sebagai tanaman pelindung ...............III-4 Gambar 2. Tumpangsari manggis dengan tanaman pepaya sebagai tanaman pelindung ..............III-5 Gambar 3.Tanaman manggis dengan tanaman pisang sebagai tanaman naungan............................ IV-5 Gambar 4. Pengorok Daun (Phyllocnistis citrella) ...... IX-9 Gambar 5. Kanker batang/cabang (Botryosphaeria ribis) .......................................................... IX-27 Gambar 5. Tingkat kematangan buah manggis berdasarkan indek/tahapan ............................X-5

DAFTAR TABEL Halaman Tabel 1. Klasifikasi kesesuaian lahan untuk tanaman manggis.............................................................. I-4 Tabel 2. Pedoman Pemupukan Tanaman Manggis...... VI-5

v

vi

PENDAHULUAN

merupakan salah satu komoditas buah eksotik primadona ekspor yang sangat potensial untuk dikembangkan. Manggis dijuluki Queen of the Tropical Fruit, karena memiliki cita rasa yang eksotik dan keindahan kulit buah dan daging buah yang berwarna putih bersih, yang tidak dimiliki oleh komoditas buah-buahan eksotik lainnya. Perkembangan ekspor buah manggis terus mengalami peningkatan selama periode tiga tahun terakhir. Tahun 2003 ekspor manggis sudah mencapai 9.305 ton (US $ 9.306.042) dengan pangsa pasar utama ke Taiwan, Singapura, Hongkong.dan Saudi Arabia. Manggis pada umumnya ditanam pada lahan pekarangan/tegalan, sudah berumur puluhan tahun dan belum mendapat penanganan pra-panen dan pasca panen secara baik, sehingga mutu buah manggis yang dihasilkan rendah. Untuk mengatasi permasalahan tersebut diatas, perlu dilakukan penanganan kebun manggis secara baik melalui penerapan Standar Prosedur Operasional (SPO). Salah satu sentra produksi utama manggis di Purworejo adalah Kecamatan Kaligesing, yang memiliki populasi tanaman manggis sebanyak 82.757

Manggis

pohon (742 hektar), sebanyak 21.683 pohon adalah tanaman telah menghasilkan (TM) dan sebanyak 71.114 pohon adalah tanaman belum menghasilkan (TBM). Produksi yang sudah dicapai sebanyak 7.589 ton pada tahun 2003, dengan produktivitas 35 kg/pohon. Manggis di Purworejo pada umumnya ditanam pada ketinggian tempat 200-850 m diatas permukaan laut, curah hujan 2.500-3.500 mm/tahun, rata-rata jumlah hari hujan 130 hari hujan, terdapat 9 bulan basah dan 3 bulan kering, suhu udara 24-36 C, dan kelembaban udara 75-85%. Manggis ditanam pada jenis tanah latosol, bentuk kebun terpencar, dengan tofografi pegunungan. Purworejo terkenal dengan manggis varietas Kaligesing yang sudah dilepas oleh Menteri Pertanian pada tahun 1996 dan sudah ditetapkan sebagai pohon induk oleh BPSB II. Keunggulan dari manggis varietas Kaligesing adalah mempunyai jumlah siung 4-8, rasa daging buah manis asam (segar) berair, hasil buah per pohon dapat mencapai 4,5-6,5 kwintal dan tahan terhadap penyakit busuk akar.

1

2

TARGET

STANDAR PROSEDUR OPERASIONALStandar Prosedur Oprerasional Persiapan Lahan Nomor I Halaman 1/5 Tanggal 6 Desember 2004 Revisi III

Dengan tersusunnya buku pedoman Standar Prosedur Operasional (SPO) ini, diharapkan dapat mencapai target-target yang sudah direncanakan sebagai berikut : (a) Produksi meningkat menjadi 1.294 ton (naik 15%), (b) Produktivitas menjadi 50 kg/pohon (naik 15%), (c) Buah layak di ekspor (mutu baik) menjadi 337,50 ton (naik 30%), (d) Serangan penyakit getah kuning turun menjadi 10% (sebanyak 112,50 ton), (e) Serangan burik buah turun menjadi 10% (sebanyak 112,50 ton), dan kerontokan buah turun menjadi 10 % (sebanyak 112,50 ton).

I.

PENYIAPAN LAHAN

A. Definisi : Mempersiapkan lahan kebun manggis untuk penanaman sesuai dengan kesesuaian lahan yang diinginkan tanaman manggis. B. Tujuan : Memperoleh lokasi lahan kebun manggis yang sesuai untuk penanaman tanaman manggis, agar tanaman tumbuh subur dan berproduksi baik. C. Validasi : a. Djaebudin, D. Marwan, H dan Subagyo, H. 2000. Kriteria Kesesuaian Lahan untuk Komoditas Pertanian. Pusat Penelitian Tanah dan Agroklimat Departemen Pertanian. Bogor, halaman 156. b. Poerwanto, R. 2000. Peningkatan Produksi dan Mutu untuk mendukung Ekspor Manggis. Hotel Salak Bogor tanggal 15-16 November 2000, halaman 9

KEGIATAN

Untuk mencapai target-target yang sudah ditetapkan di atas melalui penerapan SPO komoditas manggis di Purworejo, maka diperlukan beberapa kegiatan yaitu penyiapan lahan, penyiapan benih, penanaman (untuk tanaman baru), pemangkasan, pemupukan, penyiangan, pengairan, pengendalian hama dan penyakit dan penanganan panen.

3

I-1

Standar Prosedur Oprerasional Persiapan Lahan

Nomor I Halaman 2/5

Tanggal 6 Desember 2004 Revisi III

Standar Prosedur Oprerasional Persiapan Lahan

Nomor I Halaman 3/5

Tanggal 6 Desember 2004 Revisi III

D. Alat dan bahan : Parang, cangkul, garu. E. Fungsi : a. Parang digunakan untuk membabat rumput b. Cangkul digunakan untuk menggali tanah dan membuat lubang tanam c. Garu digunakan untuk memisahkan akarakar tanaman pada tanah. F. Prosedur Pelaksanaan : a. Buatlah peta lokasi lahan kebun yang direncanakan secara matang untuk tanaman manggis. b. Lakukan pencatatan riwayat lokasi lahan kebun, untuk mengetahui ada tidaknya perlakuan kimia yang digunakan pada lokasi lahan tersebut sebelumnya. c. Lakukan pengukuran lokasi lahan kebun yang direncanakan secara cermat, melalui pemetaan dan pengukuran luas lahan. d. Lakukan survei hidrologi pada lokasi lahan kebun yang direncanakan, untuk mengetahui ketersediaan sumber air (sungai, danau, sumur) agar tidak terjadi kekurangan air pada saat musim kemarau.

e. Lakukan penelitian status hukum dan kelembagaan kawasan kebun yang direncanakan apakah sudah mempunyai kepastian hukum seperti sertifikat/tanah garapan/ tanah warisan. f. Lokasi lahan kebun yang akan direncanakan sebaiknya mempunyai tingkat kemiringan lahan sampai 20 %. Apabila kemiringannya lebih dari 20% maka dianjurkan untuk membuat terasering. g. Menetapkan titik calon lubang tanam dengan jarak 10 x 10 meter dan dibuat lubang tanam berukuran, 75 x 75 x 75 cm, untuk jenis tanah gembur. Khusus jenis tanah berat (berliat) buat ukuran 100 x 100 x 100 cm. h. Tanah bagian atas (0-30 cm) dicampur pupuk kandang (sapi atau kambing) sebanyak 20-40 kg, SP 36 sebanyak 400 gram, dan kapur sebanyak 1 kg perlubang tanam diletakkan disebelah kanan lubang tanam. Tanah bagian bawah (30-70 cm) diletakkan disebelah kiri lubang tanam

I-2

I-3

Standar Prosedur Oprerasional Persiapan Lahan

Nomor I Halaman 4/5

Tanggal 6 Desember 2004 Revisi III

Standar Prosedur Oprerasional Persiapan Lahan Karakteristik

Nomor I Halaman 5/5

Tanggal 6 Desember 2004 Revisi III

i. Lubang tanam dibiarkan terbuka selama 2 minggu untuk memberi kesempatan tanah menyerap oksigen dan sinar matahari untuk mematikan bakteri yang merugikan tanaman manggis. j. Tahap terakhir, lakukan pencatatan kegiatan penyiapan lahan pada kartu kendali untuk memudahkan pengontrolan kegiatan.

S1 Alkalinitas/ESP (%) Kedalaman sulfidik (cm) Bahaya erosi(eh) - Lereng (%) - Bahaya erosi(eh) Bahaya banjir(fh) Genangan Penyiapan lahan(lp) -Batuan dipermukaan -Singkapan batuan 125 40 >25

Tabel 1. Klasifikasi Kesesuaian Lahan Untuk Tanaman Manggis.Karakteristik Temperatur C Curah hujan (mm) Drainase Media perakaran (rc) - Tekstur - Bahan dasar (%) - Kedalaman tanah (cm) Gambut - Ketebalan (cm) - + =sisipan Pengayaan - Kematangan S1 22-28 1.2501.750 Baik ; agak baik Kelas kesesuian lahan S2 S3 28-34 34-40 1.7502.000-2.500 2.000 Agak Terlambat : terlambat agak cepat N >40 >2.500 Sangat terlambat; cepat K >55 200 >400 Fibrik

Sumber : Pusat Penelitian Tanah dan Agroklimat. Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian. Departemen Pertanian. Keterangan : Tekstur : h = halus ; ah = agak halus ; s = sedang ; ak = agak kasar. Kematangan : + = gambut dengan sisipan/pengkayaan bahan Mineral. Bahaya erosi : sr = sangat ringan ; r = ringan ; sd = sedang ; b = berat ; sb = sangat berat.

h ; ah 100