soal uts ganjl 2011 okt

Upload: windiwijayanti

Post on 13-Jul-2015

152 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UJIAN TENGAH SMESTER GANJIL 2011 MATA KULIAH: INOVASI PENDIDIKAN SKS : 2 SKS JURUSAN : KURTEK (TIK) DOSEN : DRS. ABUBAKAR, M.Pd PETUNJUK: 1. Jawablah semua pertanyaan dengan benar dan plagiarisme merugikan diri sendiri 2. Jawaban di email ke [email protected] 3. Jawaban harus dikirim paling lambat tanggal 25 Oktober 2011 jam 21.00 wib. Soal 1. Apakah yang yang dimaksud dengan inovasi pendidikan? Tuliskan konsep inovasi dalam pendidikan yang dirumuskan rumuskan menurut pendapat anda sendiri!2. Apakah kendala dari pelaksanaan inovasi pendidikan? Jelaskan karakter

oleh

4 orang

ahli dan

dari

orang-orang

dalam menghadapi

inovasi dan bagaimana strategi

dan jenisnya yang harus ditempuh agar inovasi ini berhasil. 3. Apakah yang dimaksud dengan implementasinya hingga saat ini.?4. Identifikasi dan jelaskan jenis-jenis inovasi dalam pelaksanaan kurikulum

inovasi manajemen pendidikan Bagaimana

Manajemen Berbasis Sekolah/MBS dalam persekolahan?

dan pembelajaran dalam sistem pendidikan di negara kita. 5. Menurut pengamatan yang atau analisa saudara apakah ada inovasi Berikan pembelajaran masih perlu dikembangkan?

argumentasinya..!

Selamat bekerja

Nama: Windi Wijayanti NIM : 0901071 Jawaban UTS Inovasi Pendidikan1. Kata "innovation" (bahasa Inggris) sering diterjemahkan segala hal

yang baru atau pembaharuan (S. Wojowasito, 1972; Santoso S. Hamijoyo, 1996), tetapi ada yang menjadikan kata innovation menjadi kata Indonesia yaitu "inovasi". Inovasi kadang-kadang juga dipakai untuk menyatakan penemuan, karena hal yang baru itu hasil penemuan. Kata penemuan kata juga sering dari digunakan untuk bahasa menterjemahkan

Inggris"discovery" dan "invention". Diskoveri (discovery) adalah penemuan sesuatu yang sebenarnya benda atau hal yang ditemukan itu sudah ada, tetapi belum diketahui orang. Invensi (invention) adalah penemuan sesuatu yang benarbenar baru, artinya hasil kreasi manusia. Benda atau hal yang ditemui itu benar-benar sebelumnya belum ada, kemudian diadakan dengan hasil kreasi baru. novasi (innovation) ialah suatu ide, barang, kejadian, metode yang dirasakan atau diamati sebagai suatu hal yang baru bagi seseorang atau sekelompok orang (masyarakat), baik itu berupa hasil invention maupun diskoveri. Inovasi diadakan untuk mencapai tujuan tertentu atau untuk memecahkan suatu masalah tertentu. konsep inovasi dalam pendidikan yang dirumuskan oleh 4 orang ahli :a. Inovasi pendidikan adalah penemuan yang dapat berupa sesuatu

ide, barang, kejadian, metode yang diamati sebagai sesuatu hal yang baru bagi dunia pendidkan. Contoh bidangnya adalah Managerial, Teknologi, dan Kurikulum (Ibrahim-1989)

b. Inovasi Pendidikan adalah suatu perubahan yang baru dan bersifat

kualitatif berbeda dari hal yang ada sebelumnya serta sengaja diusahakan untuk meningkatkan kemampuan dalam rangka pencapaian tujuan tertentu dalam pendidikan (B. Suryo Subroto)c. Inovasi Pendidikan adalah gagasan perbuatan atau sesuatu yang

baru dalam konsep sosial tertentu yang menjawab masalah yang dihadapi. (Ansyar Nurtain:1991)d. Inovasi pendidikan sebagai suatu perubahan yang baru dan secara

kualitatif berbeda dari hal yang ada sebelumnya dan sengaja diusahakan untuk meningkatkan kemampuan guna mencapai tujuan tertentu termasuk dalam bidang pendidikan. (Santoso S Samidjojo : 2002) Dari pengertian inovasi pendidikan menurut para ahli diatas, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa menurut saya, inovasi pendidikan ialah suatu ide, barang, metode, yang dirasakan sebagai hal yang baru bagi seseorang atau sekelompok orang (masyarakat) baik berupa hasil invensi atau discovery, yang digunakan untuk mencapai tujuan pendidikan atau untuk memecahkan masalah pendidikan serta agar terus bisa mengembangkan proses pembelajaran yang lebih baik.

2. Kendala-kendala dari pelaksanaan inovasi pendidikan (Subandiyah

1992:81) : Perkiraan yang tidak tepat terhadap inovasi Konflik dan motivasi yang kurang sehat Lemahnya berbagai faktor penunjang sehingga mengakibatkan tidak berkembangnya inovasi yang dihasilkan Keuangan (financial) yang tidak terpenuhi Penolakan dari sekelompok tertentu atas hasil inovasi Kurang adanya hubungan sosial dan publikasi

Karakter dari orang-orang dalam menghadapi inovasi : a. Para pembantu atau pioner/perintis (inovators), yaitu mereka yang paling cepat mengadopsi inovasi dalam masyarakat. Mereka tergolong proaktif, termasuk dalam mencari ide-ide baru yang relevan, serta aktif untuk menerapkan metode baru itu dalam lingkungan sosialnya. Kelompok ini prosentasinya sangat kecil, hanya sekitar 2,5 %.b. Para

adopter

awal

(early

adopters),

yaitu

orang-orang

yang

tergolong cepat mengikuti kelompok inovator. Mereka adalah kelompok rasional yang telah melihat beberapa perubahan ke arah yang lebih baik. Kelompok ini kira-kira hanya 13,5 %. c. Para kelompok mayoritas awal (early majority), yaitu mereka termasuk kelompok kebanyakan yang mau meniru cara baru apabila hal tersebut benar-benar berhasil. Mereka tidak mau mengambil resiko, dan cenderung mengadopsinya secara masal. Kelompok ini kira-kira 34%. d. Kelompok mayoritas akhir (late majority), yaitu kelompok masal yang umumnya ragu-ragu terhadap pengetahuan baru. Mereka cenderung skeptis, walaupun akhirnya mereka mau menerima inovasi tersebut pada periode akhir. Kelompok ini kira-kira 34%. e. Adopter akhir (late adopters), yaitu kelompok yang sangat skeptis, dan senantiasa resisten terhadap perubahan. Mereka sangat tradisional dalam berpikir, dan cenderung menolak dan mengadakan perlawanan terhadap inovasi yang ditawarkan. Kelompok ini kirakira 16% saja. Kennedy (1987:163) juga membicarakan tentang strategi inovasi yang dikutip dari Chin dan Benne (1970) menyarankan tiga jenis strategi inovasi, yaitu: Power Coercive (strategi pemaksaan), Rational Empirical

(empirik rasional), dan Normative-Re-Educative (Pendidikan yang berulang secara normatif). Strategi inovasi yang pertama adalah strategi pemaksaaan berdasarkankekuasaan merupakan suatu pola inovasi yang sangat bertentangan dengan kaidah-kaidah inovasi itu sendiri. Strategi ini cenderung memaksakan kehendak, ide dan pikiran sepihak tanpa menghiraukan kondisi dan keadaan serta situasi yang sebenarnya dimana inovasi itu akan dilaksanakan. Kekuasaan memegang peranan yang sangat kuat pengaruhnya dalam menerapkan ide-ide baru dan perubahan sesuai dengan kehendak dan pikiran-pikiran dari pencipta inovasinya. dalam Pihak pelaksana yang sebenarnya maupun pelaksana merupakan obyek utama dari inovasi itu sendiri sama sekali tidak dilibatkan baik proses hanya perencanaan menganggap pelaksanaannya. Para inovator

sebagai obyek semata dan bukan sebagai subyek yang juga harus diperhatikan dan dilibatkan secara aktif dalam proses perencanaan dan pengimplementasiannya. Strategi inovasi yang kedua adalah empirik Rasional. Asumsi dasardalam bertindak metode strategi ini adalah bahwa kaitan manusia ini mampu inovator menggunakan pikiranlogisnya atau akalnya sehingga mereka akan secara yang rasional.Dalam valid dengan bertugas mendemonstrasikan inovasinya dengan menggunakan terbaik Di untuk itu, memberikan startegi ini manfaat bagi didasarkan penggunanya. samping

atas pandangan yang optimistik seperti apa yang dikatakan oleh Bennis, Benne, dan Chin yang dikutip dari Cece Wijaya dkk (1991). Jenis strategi inovasi yang ketiga adalah normatif re-edukatif

(pendidikan yang berulang) adalah suatu strategi inovasi yang didasarkan pada pemikiran para ahli pendidikan seperti Sigmund Freud, John Dewey, Kurt Lewis dan beberapa pakar lainnya (Cece Wijaya (1991), yang menekankan bagaimana klien memahami

permasalahan pembaharuan seperti perubahan sikap, skill, dan nilai-nilai yang berhubungan dengan manusia.3. Istilah manajemen berbasis sekolah (MBS) berasal dari tiga kata, yaitu

manajemen,

berbasis,

dan

sekolah. Manajemen adalah

pengkoordinasian dan penyerasian sumberdaya melalui sejumlah input manajemen untuk mencapai tujuan atau untuk memenuhi kebutuhan pelanggan. Berbasis berarti "berdasarkan pada" atau "berfokuskan pada". Sekolahadalah Departemen suatu organisasi terbawah dalam yang jajaran bertugas Pendidikan Nasional (Depdiknas)

memberikan "bekal kemampuan dasar" kepada peserta didik atas dasar ketentuan-ketentuan yang bersifat legalistik (makro, meso, mikro) dan profesionalistik (kualifikasi, untuk sumber daya manusia; spesifikasi untuk barang/jasa, dan prosedur-prosedur kerja). Poernomosidi adalah Hadjisarosa, 1997 dan "manajemen penyerasian berbasis sekolah" yang pengkoordinasian sumberdaya

dilakukan secara otonomis (mandiri) oleh sekolah melalui sejumlah input manajemen untuk mencapai tujuan sekolah dalam kerangka pendidikan nasional, dengan melibatkan semua kelompok kepentingan yang terkait dengan sekolah secara langsung dalam proses pengambilan keputusan (partisipatif)". (David, 1989): manajemen berbasis sekolah = otonomi manajemen sekolah + pengambilan keputusan partisipatif. Manajemen berbasis sekolah bertujuan untuk "memberdayakan" sekolah, terutama sumber daya manusianya (kepala sekolah, guru, karyawan, siswa, orang tua siswa, dan masyarakat sekitarnya), melalui pemberian kewenangan, fleksibilitas, dan sumber daya lain untuk memecahkan persoalan yang dihadapi oleh sekolah yang bersangkutan.4. Jenis-jenis

inovasi dalam pelaksanaan kurikulum

dan pembelajaran

dalam sistem pendidikan di negara kita :

Top-down model yaitu inovasi pendidikan yang diciptakan oleh pihak

tertentu sebagai pimpinan/atasan yang diterapkan kepada bawahan, seperti halnya inovasi pendidikan yang dilakukan oleh Departemen Pendidikan Nasional selama ini. Bottom-up model

Bottom-up model yaitu model inovasi yang

bersumber dan hasil ciptaan dari bawah dan dilaksanakan sebagai upaya untuk meningkatkan penyelenggaraan dan mutu pendidikan.5. Inovasi pembelajaran memang perlu terus dikembangkan, misalnya

metode

pembelajarannya,

sebagai

pendidik

harus

pintar-pintar

membuat metode pembelajaran yang baik agar peserta didik tidak jenuh, maka inovasi pendidikan harus terus dikembangkan. Selain metode pembelajaran, media pembelajarannya pun berpengaruh, dengan seiring berkembangnya zaman, maka teknologi pun semakin berkembang maju, metode pembelajaran yang berinovasi biasanya selalu didukung dengan media pembelajaran yang baik pula (tidak monoton).