slide agama buddha

32
AGAMA (BUDDHA) (Hesti Sadtyadi,S.E.,M.Si,) Perkuliahan di Politeknik Kesehatan Surakarta Jur. Keperawatan Pustaka : Cornelis Wowor,MA.,Herman S Hendro,SH., DR. Hudoyo Hupudio P, Modul Pendidikan Agama Buddha, Univ. Terbuka, Jakarta, 1993. Team Departemen Agama RI, Modul Keluarga Bahagia Sejahtera menurut pandangan Agama Buddha, Jakarta, 1991 Bhikkhu Sri Pannavaro, Hiduplah dengan Hati – Hati, Sasana On line 2004 Kalyani Kumiyani,S.E., Damai di Hati Damai di Pikiran,Klaten 2006 Vidya Mangala, Menggugat Nurani Kita, Semarang 2005 Narada Mahathera, Keterangan Singkat Agama Buddha, Jakarta, 2004 Team Penulis PVVD, Pengenalan Terhadap Agama Buddha, Bandung 1989 Ivan Taniputera Dipl.Ing. Sains Modern dan Buddhisme, Jakarta, 2003 Oka Diputera,Drs., Cornelis Wowor, M.A., Puriati,S.AB., Kuliah Agama Buddha Untuk Perguruan Tinggi, Jakarta, 1997 DR. Buddhadasa P. Kirthisinghe, Agama Buddha dan Ilmu Pengetahuan, Jakarta, 2004 Pemuda Vihara Vimala Dharma, Mengapa Umat Beragama Bertoleransi, Oktober 1994. Drs. A Joko Wuryanto,S.Sos.,Yayuk Sri Rahayu,S.Ag. Penetahuan Dharma untuk Mahasiswa, Jakarta,2003 Cornelis Wowor,M.A., Pandangan Sosial Agama Buddha, Jakarta, 2004 K Wijaya Mukti, Di Atas Kekuasaan dan Kekayaan, Jakarta, 1993 Dr. R Surya Widya, Psikiater, Tuntunan Perkawinan dan Hidup Berkeluarga dalam Agama Buddha,Jakarta 1996 Mulyadi Wahyono, Pokok- pokok Dasar Agama Buddha, Jakarta, 2002.

Upload: ariie-priyanto

Post on 02-Jan-2016

774 views

Category:

Documents


39 download

TRANSCRIPT

Page 1: Slide Agama Buddha

AGAMA (BUDDHA)(Hesti Sadtyadi,S.E.,M.Si,)

Perkuliahan di Politeknik Kesehatan Surakarta Jur. Keperawatan

Pustaka :• Cornelis Wowor,MA.,Herman S Hendro,SH., DR. Hudoyo Hupudio P, Modul Pendidikan Agama Buddha, Univ. Terbuka,

Jakarta, 1993.

• Team Departemen Agama RI, Modul Keluarga Bahagia Sejahtera menurut pandangan Agama Buddha, Jakarta, 1991

• Bhikkhu Sri Pannavaro, Hiduplah dengan Hati – Hati, Sasana On line 2004• Kalyani Kumiyani,S.E., Damai di Hati Damai di Pikiran,Klaten 2006• Vidya Mangala, Menggugat Nurani Kita, Semarang 2005• Narada Mahathera, Keterangan Singkat Agama Buddha, Jakarta, 2004• Team Penulis PVVD, Pengenalan Terhadap Agama Buddha, Bandung 1989• Ivan Taniputera Dipl.Ing. Sains Modern dan Buddhisme, Jakarta, 2003• Oka Diputera,Drs., Cornelis Wowor, M.A., Puriati,S.AB., Kuliah Agama Buddha Untuk Perguruan Tinggi,

Jakarta, 1997• DR. Buddhadasa P. Kirthisinghe, Agama Buddha dan Ilmu Pengetahuan, Jakarta, 2004• Pemuda Vihara Vimala Dharma, Mengapa Umat Beragama Bertoleransi, Oktober 1994.• Drs. A Joko Wuryanto,S.Sos.,Yayuk Sri Rahayu,S.Ag. Penetahuan Dharma untuk Mahasiswa, Jakarta,2003• Cornelis Wowor,M.A., Pandangan Sosial Agama Buddha, Jakarta, 2004• K Wijaya Mukti, Di Atas Kekuasaan dan Kekayaan, Jakarta, 1993• Dr. R Surya Widya, Psikiater, Tuntunan Perkawinan dan Hidup Berkeluarga dalam Agama Buddha,Jakarta

1996• Mulyadi Wahyono, Pokok- pokok Dasar Agama Buddha, Jakarta, 2002.

Page 2: Slide Agama Buddha

MATERI : • Agama di Indonesia :

– Pengertian agama secara Umum– Sejarah Agama di Indonesia– Kedudukan dan fungsi Agama– Motivasi dan Tujuan beragama– Kaidah dan Etika agama yang berhubungan dengan kesehatan.

• Agama Buddha : – Sejarah Agama – Sejarah dan perkembangannya– Pembawanya– Keyakinan/Keimanan/Ketuhanan– Sumber – Sumber Hukumnya– Cara – Cara Beribadah– Hubungan antar sesama, manusia dan lingkungan– Kaidah dan etika agama Buddha yang berhubungan dengan Kesehatan

Page 3: Slide Agama Buddha

Hesti Sadtyadi,S.E.,M.Si.

AGAMA DI INDONESIA• Kata Agama “sebagai seperangkat nilai – nilai dan norma – norma ajaran moral spiritual kerohanian

yang berfungsi mendasari dan membimbing hidup dan kehidupan manusia, baik sebagai individu maupun sebagai warga masyarakat.

• Sejarah Agama Besar di Indonesia

Agama Besar di Indonesia adalah : Agama Islam (diajarkan oleh Nabi Muhamad S.A.W. berasal dari Arab Saudi, Kitab Sucinya

Alqurán, tempat ibadahnya Masjid dan Mudhola, dan ibadah Sholat lima waktu : dzuhur, Ashar, Maghrib, Isya dan Subuh.

Agama Katolik diajarkan oleh Yesus Kristus dari Yerusalem, Kitab Sucinya Injil tempat Ibadahnya Gereja

Agama Kristen Diajarkan oleh Yesus Kristus dari Yerussalem, Kitab Sucinya Injil dengan tempat Ibadahnya Gereja.

Agama Hindu diajarkan turun temurun oleh Brahmana, Kitab Sucinya Weda, tempat ibadahnya Pura Agama Buddha diajarkan oleh Buddha Gautama atau Sakyamuni Buddha berasal dari Suku Sakya

Kerajaan Kapilavatthu (Sekarang India) Kitab Sucinya Tipitaka/Tripitaka, tempat ibadahnya : Arama, Vihara, Pagoda, Kuil dan cetiya.

Page 4: Slide Agama Buddha

Hesti Sadtyadi,S.E.,M.Si.

KEDUDUKAN DAN FUNGDI AGAMA

• KEDUDUKAN AGAMA : SEBAGAI SEPERANGKAT NILAI –NILAI

DAN NORMA – NORMA AJARAN SPIRITUAL KEROHANIAN BAGI MASYARAKAT YANG MEYAKININYA

• FUNGSI AGAMA :MENDASARI DAN MEMBIMBING HIDUP DAN KEHIDUPAN MANUSIA, SEBAGAI INDIVIDU MAUPUN WARGA MASYARAKAT

Page 5: Slide Agama Buddha

Hesti Sadtyadi,S.E.,M.Si.

KAIDAH DAN ETIKA AGAMA YANG BERHUBUNGAN DENGAN KESEHATAN

• IBADAH DALAM AGAMA BUDDHA

Kebaktian/Tata Upacara

Perbuatan

• KEHIDUPAN KELUARGA

Kehidupan berkeluarga merupakan pilihan bukan keharusan

Page 6: Slide Agama Buddha

Hesti Sadtyadi,S.E.,M.Si.

PENGERTIAN AGAMA

• AGAMA : Seperangkat nilai – nilai dan norma – norma ajaran moral spiritual kerohanian yang berfungsi mendasari dan membimbing hidup dan kehidupan manusia,sebagai individu dan masyarakat

Page 7: Slide Agama Buddha

Hesti Sadtyadi,S.E.,M.Si.

SEJARAH PERKEMBANGAN dan PEMBAWANYA

• Zaman Kedatuan SriwijayaSriwijaya berdiri sekitar abad ke 7 (1377), pernah menjadi pusat agama Buddha

• Kerajaan Mataram I/ Kerajaan Purba dibawah wangsa Sailendra 775 – 850 (Begelan Jogjakarta) -- membangun banyak candi

• Keprabuan Majapahit“Sutasoma”Siwa Buddha Bhinneka Tunggal Ika Tan Hana Dharma Mangrwa

• 1931 diJakarta terbit majalah mustika Dharma oleh Kwee Tek Hoay• 1932 International Buddhist Mission Bagian Jawa dan Yosias van Dients

sebagai Deputy Direktor Generalnya.• Narada Thera (Bhiku dari LN) 4/3/1934 tiba di Tj. Priuk• Theosofi dan Sam Kauw -- menjadi pelopor lahirnya/bamgkitnya agama

Buddha di Indonesia bersama-sama Bhikhu Asin Jinarakkhita 1956’).

Page 8: Slide Agama Buddha

Hesti Sadtyadi,S.E.,M.Si.

KEYAKINAN/KETUHANAN• DASAR-DASAR KEYAKINAN UMAT BUDDHA1. Keyakinan thd Tuhan YME2. Keyakinan thd Tri Ratna3. Keyakinan thd adanya Bodhisatva4. Keyakinan thd Hk. Kesunyataan5. Keyakinan thd Kitab Suci6. Keyakinan thd Nirvana• Kepercayaan thd Tuhan Yang Maha Esa dalam agama Buddha dapat

dilihat dalam Kitab Udana VIII;3“Para Bhikkhu ada yang tidak dilahirkan, tidak menjelma, tidak tercipta, yang mutlak. Para Bhikkhu , jika tidak ada yang dilahirkan tidak menjelma, tidak tercipta, yang mutlak maka kemungkinan untuk bebas darikelahiran, penjelmaan, pembentukan, pemunculan dari sebab yang lalu.

Page 9: Slide Agama Buddha

Hesti Sadtyadi,S.E.,M.Si.

SUMBER HUKUM

KITAB SUCI TIPITAKA• Sumber ajaran- KITAB SUCI TIPITAKA

TIPITAKA/TRIPITAKA BERARTI TIGA KERANJANG :

1. Vinaya Pitaka Bhikkhu = 227 sila, bhikkhuni = 311 sila

berisi 21000 pokok bahasan (Dhamma Khanda) (Vinaya terdiri 5 kitab : Bhikkhu Vibhanga, Bhikkhuni Vibhanga, Mahavagga, Cullavagga, dan Parivara

2. Sutta Pitaka ; berisi khotbah sang Buddha terdiri 5 kelompok (Panca Nikaya) :

Digha Nikaya, Majjhima Nikaya, Anggutara Nikaya, Samyuta Nikaya, dan Khuddhaka Nikaya

3. Abhidamma Pitaka : tentang filsafat dan ilmu jiwa Agama Buddha. (7 Kitab) :

Dhamma Sangani, Vibhanga, Dhatu Khata, Puggala pannati, Katha Vathu, Yamaka, dan Pathana

Page 10: Slide Agama Buddha

Hesti Sadtyadi,S.E.,M.Si.

CARA BERIBADAH

(PUJA DALAM AGAMA BUDDHA)

• Puja = menghormat, dapat dilakukan dengan berbagai cara :1. Materi misal :

persembahan makanan, buah, dupa, bunga, air dll.2. Perilaku misal :

sopan santun, ramah tamah, rendah hati, dll.perilaku fisik misal namakara, anjali atau pradaksina, sikap mental metta, karuna, khanti, samma dithi (pandangan benar)

Puja tidak terbatas pada penghormatan tertentu seperti para dewa tetapi pada siapapun yang patut dihormati (yang luhur, suci, mulia, dan memberikan manfaat serta jasa bagi makluk lain), yg patut dihormati misal : orang tua, guru, orang2 baik dan beraklak mulia, Bodhisatva, Arahat, dan para Buddha.Praktek Puja bukan segala – galanya, dan hanya sebagian kecil yg dilakukan dlm kehidupan umat Buddha.

Page 11: Slide Agama Buddha

Hesti Sadtyadi,S.E.,M.Si.

PRAKTEK PUJA

• Semua bentuk upacara dalam agama Buddha umumnya mengandung maksud sebagai berikut :

1. Memuja Tuhan Yang Maha Esa2. Memperkuat dan meneguhkan peryataan berlindung pada Triratna3. Menyatakan tekad mengikuti petunjuk dab jejak Buddha, khususnya dengan

melaksanakan Panna, sila dan samadhi;4. Merenungkan sifat – sifat luhur Triratna5. Mengulang kembali Khotbah –khotbah Buddha6. Mengembangkan cinta kasih, belas kasih, simpati dan keseimbangan batin7. Berdoa, mengungkapkan harapan,8. Bersyukur dan melimpahkan jasa atau membagi perbauatan baik kepada

makluk lain

Page 12: Slide Agama Buddha

Hesti Sadtyadi,S.E.,M.Si.

HUBUNGAN ANTARA SESAMA, MANUSIA DAN LINGKUNGAN

• Pandangan Buddhis mengenai hubungan manusia (makluk) dengan lingkungannya tercermin dari ayat Dhammapada 49 “Bagai seekor lebah yang tidak merusak bunga, baik warna maupun baunya, pergi setelah meperoleh madu, begitulah hendaknya orang bijaksana mengembara dari desa ke desa”.

• Dalam Agana Sutta digambarkan hubungan timbal balik antara perilaku manusia dan evolosi perkembangan tumbuh – tumbuhan. Jenis padi (Sali) yang semula dikenal sebagai butiran yang bersih tanpa sekam, tetapi akhirnya berubah karena campur tangan dan sifat serakah manusia, sehingga akhirnya menjadi butiran – butiran padi yang bersekam. (kejadian ini tercermin dalam sikap manusia yang terpusat pada diri manusia yang mengangap bahwa dunia dan isinya disediakan untuknya saja).- individualisme, kapitalisme>< sosialisme dan komunisme membayar kemajuan duniawi dengan permasalahan lingkungan (LH tidak terpelihara) Dlm agama Buddha menghendaki kesimbangan antara pemenuhan kepentingan materi dan spiritual.

Page 13: Slide Agama Buddha

Hesti Sadtyadi,S.E.,M.Si.

HUBUNGAN MANUSIA DAN LINGKUNGAN

• Usaha menciptakan lingkungan yang baik di bumi akan membawa berkah hingga ke alam kehidupan berikutnya. Hal ini dicontohkan oleh sakka, raja dewa di surga tavatimsa, ia mencapai kebahagiaan itu berkat jasa yg ditimbunya saat hidupdi bumi. Ia senantiasa menghormati orang tuanya, menunjang saudara, melakukan banyak kebaikan. Ia membuat jalan meratakan dan memberishkannya(terdapat 32 laki –laki ikut membantunya), mendirikan balai umum, tempat berteduh dan istirahat, menampung orang miskin dan orang sakit, menyediakan air minum maupun mandi,membuat kebun bungga, setelah meninggal dilahirkan di Surga (Dhammapada Atthakata 30)

Page 14: Slide Agama Buddha

Hesti Sadtyadi,S.E.,M.Si.

Beberapa Kaidah dan etika Agama Buddha yang berhubungan dengan Kesehatan

• UMUM• Kita hidup berbahagia bila bebas dari penyakit di antara orang-orang yang

terkena penyakit …. (Sukha Vagga, Dhammapada 198)• Siapa yang merawat orang sakit berarti merawat saya (Bhesajjakhanda Vinaya)• Kesehatan adalah keuntungan paling besar (Sukha Vagga, Dhammapada 204)• KHUSUS • Pandangan terhadap upaya pencegahan (Preventif)

Sakit adalah suatu penderitaan (Dhammacakapavattana Sutta) , alngkah baiknya dicegah sedini mungkin .

• Pandangan terhadap upaya peningkatan .“Makan secukupnya sesuai kebutuhan berarti menunjang kesehatan dan aktivitas kerja”(Vijjacaranasampano, Buddhanusati).

Page 15: Slide Agama Buddha

Hesti Sadtyadi,S.E.,M.Si.

PERAN DAN FUNGSI AGAMA DALAM KEHIDUPAN

• Fungsi Agama “untuk merubah tingkah laku yang kurang baik menjadi lebih baik dengan cara berbuat baïk”

• Peran “ Sebagai pencegah tindakan tidak baik, dengan menjalankan sila, samadhi, panna dan melaksanakan 10 paramita.:

• Beramal, menjalankan Pancasila Budhis, menghindarkan diri dari pemuasan nafsu indera, Khanti, viriya, panna, sacca, adhitthana, metta, dan upekha.

Page 16: Slide Agama Buddha

Hesti Sadtyadi,S.E.,M.Si.

HIKMAH BERGAMA

• Umat bergama adalah bagian dari masyarakat yang meyakini dan menjadikan nilai – nilai serta norma – norma kebenaran sebagaimana yang diajarkan oleh seorang nabi atau guru agung di dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara

Page 17: Slide Agama Buddha

Hesti Sadtyadi,S.E.,M.Si.

SIKAP HIDUP BERAGAMA

• Metta-Cinta Kasih• Karunia-Kasih Sayang• Mudita-Rasa Simpati• Upekha-Keseimbangan batin

Page 18: Slide Agama Buddha

Hesti Sadtyadi,S.E.,M.Si.

SIKAP HIDUP BERAGAMA

• Disiplin Umat Awam (Pancasila Buddhis)• Disiplin dalam keluarga (Sila Dalam Keluarga)• Sila Dalam Vihara

- Tata Krama Berpakaian, dalam Pikiran, Ucapan, Perbuatan, terhadap Bhikhu dan Bhikhuni

• Sila dalam masyarakat“Menurut Avatamsaka Sutra, seluruh dunia mempengaruhi sebuah pori dan sebuah pori mempengaruhi seluruh dunia. Seluruh makluk mempengaruhi satu tubuh diri sendiri dan setiap orang lain. Hidup adalah milik dari orang yang memelihara atau menyelamatkan, bukan milik orang yang menghancurkan. Manusia harus saling melindungi “dengan melindungi diri sendiri, seseorang itu melindungi orang lain. Dengan melindungi orang lain seseorang melindungi dirinya sendiri (samsyuta Nikaya V.168).

Page 19: Slide Agama Buddha

Hesti Sadtyadi,S.E.,M.Si.

AGAMA DALAM KEHIDUPAN

• Manusia tidak dapat hidup sendiri, setiap bentuk kehidupan saling bergantungan satu dengan yang lain.Bahkan segala macam benda; bulan, bintang, lautan, pohon, burung, ikan, dan manusia mempunyai ontologis yang sama, mengambil bagian dalam hidup yang satu.

• Menyadari hal tersebut diperlukan keselarasan.

Page 20: Slide Agama Buddha

Hesti Sadtyadi,S.E.,M.Si.

TOLERANSI BERAGAMA• Kerukunan hidup antar umat Beragama sangat bergantung pada peran

tiap individu, umat semua agama tidak diserahkan salah satu agama saja.

• Sesuai ajaran sang Buddha yg selalu menerapkan ajaran toleransi dengan penganut ajaran lainnya.

• Salah satu bentuk toleransi “Prasasti Raja Asoka” Siapapun yg memuji agamanya snediri dan merendahkan agama lain, hanya akan merendahkan agamanya sendir. Kerukunan anata umat beragama atau kepercayaan patut dihargai. Hendaknya kita mendengar dan memahami agama yang baik dari agama lain.

Page 21: Slide Agama Buddha

Hesti Sadtyadi,S.E.,M.Si.

ETIKA DAN KAIDAH BERAGAMA DENGAN KESEHATAN

• Etika beragama dalam kehidupan sehari – hariA. Prinsip Kehidupan :Sila (Kemoralan), Samadhi (Pengembangan batin), Panna (kebijaksanaan), melaksanakan sepuluh paramita (kebajikan) yang terdiri dari :

1. Beramal2. Latihan moral (Pancasila Budhis)3. Menghindari diri dari nafsu indera4. Sabar dan tabah dlm menghadapi kehidupan (khanti)5. Viriya6. Panna7. Sacca8. Adhitthana9. Metta10. Upekha

Page 22: Slide Agama Buddha

Hesti Sadtyadi,S.E.,M.Si.

ETIKA AGAMA DLM KEHIDUPAN SEHARI - HARI

B. Falsafah Agama Buddha :

“Janganlah melakukan kejahatan, berbuatlah kebaikan dan bersih hati dan pikiran”

“Metta “ Cinta kasih kepada semua makluk (Universal)

C. Sumber Ajaran

Sumber ajaran Agama Buddha adalah Kitab Suci Tipitaka/ Tripitaka berarti tiga keranjang yang terdiri dari :

1. Vinaya Pitaka : Peraturan untuk para Bhiku dan bhikuni

2. Sutta Pitaka : Uraian khotbah Sang Buddha mulai dari Khotbah yang terpanjang sampai yang terpendek berisi 21000 pokok bahasan

3. Abhidhamma Pitaka : Berisi tentang uraian filsafat dan ilmu jiwa Agama Buddha, hakekat sesungguhnya dari segala sesuatu baik batin/materi berisi 42000 pokok bahasan

Page 23: Slide Agama Buddha

Hesti Sadtyadi,S.E.,M.Si.

KAIDAH/ETIKA AGAMA DENGAN KESEHATAN

• UMUM

1. Kita hidup berbahagia bila bebas dari penyakit di antara orang - orang yang terkena penyakit …. (Sukha Vagga, Dhammapada 198)

2. Siapa yang merawat orang sakit berarti merawat saya (Bhesajjakhanda Vinaya).

3. Kesehatan adalah keuntungan yang paling besar (Sukha Vagga, Dhammapada 204).

a. Pandangan terhadap upaya pencegahan (Preventif) “Sakit adalah suatu penderitaan. (Dhammacakkappavatana Sutta), alangkah baiknya dicegah sedini mungkin”.

b. Pandangan terhadap upaya peningkatan. “makan secukupnya sesuai kebutuhan berarti menunjang kesehatan dan aktivitas kerja” (Vijjacaranasampanno,Buddhanusati).

Page 24: Slide Agama Buddha

Hesti Sadtyadi,S.E.,M.Si.

KAIDAH/ETIKA AGAMA DENGAN KESEHATAN

• Khusus

a. Pandangan terhadap ibu hamil

“Peristiwa hamil dan melahirkan sebaiknya dibatasi, karena hamil dan melahirkan adalah penderitaan yang berat”(Maha Tanhasankaya Sutta).

“jarak kehamilan yang terlapau dekat menyebabkan terlantarnya pemeliharaan dan makanan anak tersebut ( manggala Sutta)

b. Pandangan terhadap bayi, anak balita, sebagai generasi penerus.

“Merawat anak adalah salah satu berkah mulia ( Manggala Sutta).

c. Pandangan terhadap Gisi

“Makan secukupnya dan bergisi adalah salah satu perilaku yang baik.”(Bhojane Matannuta, Caranasampanno, Buddhanusati).

“Makanan berarti untuk memberikan tenaga dan kelangsungan hidup (Pacca Vekhana)

d. Pandangan terhadap kesehatan lingkungan

Saya tidak akan buang air besar , buang air kecil atau meludah pada tanaman – tanaman hijau dan ke dalam air (yang digunakan umum) “(Bhikkhu Patimokha: Sekhiyavatta No. 74,75).

Page 25: Slide Agama Buddha

Hesti Sadtyadi,S.E.,M.Si.

KAIDAH / KEYAKINAN AGAMA TERHADAP MANUSIA• Pengertian Manusia: manusia hanyalah lima kelompok komponen makluk hidup yang

masing – masing komponen berbeda, namun tidak dapat dipisah-pisahkan satu dengan lainnya, yaitu kelompok – kelompok : Jasmani, perasaan, pencerapan, bentuk – bentuk pikiran dan kesadaran.

• Makluk hidup termasuk manusia adalah jalinan kegiatan yang saling berkaitan dari jasmani rohani, satu keseluruhan jiwa dan raga, sehingga selalu terdapat dua aspek hidup atau bidang kegiatan yang berlainan dan saling mempengaruhi satu sama lainnya. (jasmani (Rupa khanda, fisikal), (Rohaniah ( Nama Kahnda, moral spiritual).

KOMPONEN PENTING DLM DIRI MANUSIAJasmani Manusia terdiri dari Panca Maha Bhuta, lima unsur yang dapat berkembang yaitu :

1. Pathavi – dhatu, Unsur eksistensi yg menyebabkan kepadatan disebut dengan lambang tanah2. Apo dhatu, unsur tarik menarik (kohesi) disebut dengan lambang air3. Tejo dhatu, unsur panas, kalorisitas, disebut dengan lambang api.4. Vayo dhatu, unsur gerak disebut dengan lambang angin5. Akasa dhatu, unsur ruang dimana keempat unsur lainnya berada disebut lambang ruang.Kesehatan adalah salah satu komponen dari lima unsur yang diperlukan dalam perjuangan hidup ,

sebagaimana tersurat dalam Anguttara Nikaya V, 53, dan 135, yaitu keyakinan Buddha, sehat dan sejahtera, jujur, senantiasa bersemangat aktif dan diberkahi pengertian mengenai timbul dan lenyapnya sesuatu.

Page 26: Slide Agama Buddha

Hesti Sadtyadi,S.E.,M.Si.

TUGAS MANUSIA DENGAN AGAMA

Page 27: Slide Agama Buddha

Hesti Sadtyadi,S.E.,M.Si.

PROSES KEJADIAN MANUSIA MENURUT AGAMA

• Kejadian Bumi dan Manusia menurut pandangan Buddhis adalah berlangsung sangat lama sekali . Proses kejadian ini merupakan suatu evolusi, (tidak seperti evolusinya Darwin), hal ini seperti dalam uraian berikut :

“Kejadian Bumi disebutkan secara singkat dalam Mahaparinibbana Sutta, ketika sang Buddha menerangkan tentang Delapan sebab gempa Bhumi kepada Bhikkhu Ananda, sebagai berikut : Bumi yang sangat luas ini terbentuk dari zat – zat cair, zat cair terbentukd ari udara, dan udara dari angkasa”

Selanjutnya dalam proses pengerasan bumi dari zat cair ke padat, manusia muncul di bumi ini adalah banyak sekali jumlahnya. Proses terbentuknya bumi dan manusia yang muncul di bumi diuraikan oleh Sang Buddha dalam Aganna Sutta, Patika Sutta dan Brahmajala Sutta, yang merupakan bagian dari Digha Nikaya, Sutta Pitaka.

Aggana Sutta

Vesetha, terdapat suatu waktu, cepat atau lambat, setelah berselang suatu masa yang lama sekali, ketika bumi mulai terbentuk kembali, ketika hal ini terjadi, makluk – makluk yang meninggal di Alam Abhasara (Alam Cahaya), biasanya terlahir kembali di Bumi sebagai manusia. Mereka hidup dari ciptaan batin (mano maya), diliputi kegiuran, memiliki tubuh yang bercahaya, melayang – layang diangkasa dan hidup di dalam kemegahan. Mereka hidup seperti di dalam masa yang lama sekali. … dst.

Page 28: Slide Agama Buddha

Hesti Sadtyadi,S.E.,M.Si.

PEDOMAN MENCIPTAKAN KELUARGA BERDASARKAN AGAMA

• Dalam Pesta perkawinan umat di Jambudipa, Sang Buddha bersabda “Kebahagiaan terbesar yg dapat dirasakan manusia adalah perpaduan dari pernikahan yang mengikat dua hati yg saling mencintai menjadi satu . Tetapi masih ada kebahagiaan lain yang lebih besar, yaitu mencapai kebenaran . Kematian dpt menyebabkan suami istri terpisah, tetapi kematian tidak dpt menggangu orang yang telah mencapai kebenaran. Maka menjadi kewajiban manusia untuk bukan hanya melakukan pernikahan jasmani, tetapi juga rohani”.

• Tujuan perkawinan adalah ikatan lahir dan batin antara Pria dan wanita dengan membentuk keluarga yang bahagia dan kekal berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa, untuk mencapai kebahagian sekarang maupun kehidupan yang akan datang.

• Dalam Nakulapitar Vagga “Jika suami istri mempunyai niat yg kuat utk saling membahagiakan baik dalam kehidupan yg sekarang maupun dlm kehidupan yg akan dtng, syarat utama yg harus dipahami, suami sitri harus mempunyai sadha vanta, yakni sama – sama mempunyai keyakinan yg teguh thd TriRatna. Disamping itu masing – masing hendaknya melaksanakan sila, bermurah hati, dan bijaksana.

• Kebahagiaan suatu perkawinan “Kebahagiaan dapt dibayangkan oleh seseorang, adalah kebahagiaan perkawinan yg dijalin oleh cinta kasih dan kasih sayang. Tetapi disamping kebahagiaan yg dapt dinikmati dlm kehidupan perkawinan masih ada kebahagiaan yg lebih tinggi yaitu kebahagiaan perkawinan di dalam dhamma.”

Page 29: Slide Agama Buddha

Hesti Sadtyadi,S.E.,M.Si.

PEDOMAN MENCIPTAKAN KELUARGA BERDASARKAN AGAMA

• Kewajiban Suami

Menyokong dan merawat ayah dan ibu, Membahagiakan anak dan istri, Pekerjaan yg bebas dari keruwetan, Itulah berkah utama,(Khuddaka Patha,hal 13).

Lima kewajiban seorang Suami (Sigalovada Sutta)

1. Menghrmati istrinya, 2. Bersikap lemah lembut thd istrinya, 3 Bersikap setia thd istrinya, 4.memberikan kekuasaan tertentu kepada istrinya, 5. Memberikan atau menghadiahkan perhiasan kepada istrinya. (Digha Nikaya III,190).

Anggutara Nikaya IV,283

Seorang suami sebagai kepala keluarga wajib menghindarkan 4 macam apayamukha (sebab – sebab yang membawa keruntuhan) :

1. Suka mengoda wanita lain, 2. Suka bermabuk – mabukan, 3. Suka berjudi, 4. Suka bergaul dg orangjahat dan akrab dg orng jahat. Dst

(Anggutara Nikaya IV, 281) …,( Samsyuta Nikaya, I, 215) …

Page 30: Slide Agama Buddha

Hesti Sadtyadi,S.E.,M.Si.

Kewajiban Istri• Atas Perlakuan yg diterimanya dari seorang suami yg baik, berdasarkan Sigalovada Sutta maka seorang

isteri yg mencintai suaminya mempunyai kewajiban sbb :

1. Melakukan semua tugas kewajibannya dg baik,2. Bersikap ramah kpd keluarga dari kedua belah pihak, 3. Setia kepada Suami, 4. Menjaga baik – baik barang – barang yg dibawa olh suaminya, 5. Pandai dan rajin dlm melaksanakan semua pekerjaan. (Digha Nikaya III, 90)

Adalah merupakan hal yg pantas dipuji apabila setiap istri berusaha memenuhi 5 ciri istri yg sempurna : 1. Bangun lebih dahulu dari suaminya, 2. Pergi tidur setelah suami tidur, 3. Selalu mematuhi perintah suami, 4. Selalu bersikap ramah dan sopan, 5. Dari mulut hanya keluar kata – kata yg ramah.

… dst

KEWAJIBAN ORANG TUA THD ANAK

Sesuai dg sigalovada Sutta maka orang tua mempunyai kewajiban thd anaknya sbb :

1. Mencegah anak berbuat jahat

2. Menganjurkan anak berbuat baik

3. Memberikan pendidikan profesional kepada anak

4. Mencarikan pasangan yg sesuai utk anak

5. Menyerahkan harta warisan kepada anak pd saat yang tepat. Dst…

Page 31: Slide Agama Buddha

Hesti Sadtyadi,S.E.,M.Si.

TANGGUNG JAWAB ORANG TUA THD ANAK

• Menurut Sang Buddha tdp 4 lapangan yg utama utk menanamkan jasa kebajikan, 1. Adalah para Buddha, 2 para Arahat, 3. Ibu dan terkir adalah Ayah.

• Barang siapa yg memperlakukan dg buruk , ibu, ayah dan samasambuddha, Sang Tatagatha serta para pengikutnya, sebenarnya telah menimbun banyak bibit penderitaan, karena siapapun yg mengabaikan orang tuanya dlm hidup ini, akan dicela oleh para bijaksana, dan dalam kelahiran – kelahiran selanjutnya, Ia akan menderita sengsara di alam neraka.

• Barang siapa yang telah memperlakukan dengan baik, Ibu, ayah dan sammasambuddha, sang Tatagatha serta para pengikutny, sebenarnya telah menimbun banyak bibit kebajikan, karena siapapun yg berbuat bajik kepada orang tuanya dalam hidup ini, akan dipuji oleh para bijaksana, dan dalam kelahiran – kelahiran selanjutnya, Ia akan hidup berbahagia di alam – lam surga.

• Dst…

Page 32: Slide Agama Buddha

Hesti Sadtyadi,S.E.,M.Si.

Pandangan agama thd Kesehatan• Kesehatan Keluarga Berencana

Hendaknya dalam memilih cara KB yg diprgramkan dan dipilih tidak bertentangan dengan sila, sila adalah tata hidp yang bermoral, yg dibangun atas dasar kasioh. Pancasila agama Buddha merupakan disiplin akhak yg mnimal dijalankan umatnya. Salah satunya “Panatipata Veramani Sikkhapadang Samadiyami “kami berjanji untuk menghindari pembunuhan.”.

Anak laki – laki /Perempuan sama saja

Anak perempuan oh tuan raja, akan menjadi keturunan yang lebih baik daripada seorang laki – laki (Samsyuta Nikaya, 1 , 83)

Pertimbangan kesehatan dan perawatan diri

Kesehatan adalah anugrah yg terbesar, kepuasan adalah kekayaan yg terbesar, kepercayaan adalah persaudaraan yg terbaik, nibana adalah kebahagiaan yg tertinggi.

Pertimbangan kesejahteraan Sosial ekonomi

Kebebasan merencanakan dan memilih. Dst… dst