sle (systemic lupus erythematosus)

33

Click here to load reader

Upload: yessy

Post on 17-Sep-2015

102 views

Category:

Documents


15 download

DESCRIPTION

SLE merupakan penyakit auto imun kronik

TRANSCRIPT

PRESENTASI KASUS BESAR SLE DENGAN EFUSI PERICARD MINIMAL

PRESENTASI KASUS BESAR

Systemic Lupus Erythematosus( SLE ) Pembimbing :dr. A. Heppy O, Sp.PD

Oleh :Yessy Dwi OktaviaG4A014053STATUS PASIENIdentitas PasienNama : Ny. UNo. CM: 621533Jenis Kelamin: PerempuanUsia : 28 tahunAlamat: Desa Pagelarang RT 04 RW 10 KemranjenBerat Badan: 52 kgTinggi Badan: 154 cm

AnamnesisKeluhan Utama: demamKeluhan tambahan: nyeri pinggang sebelah kiri, sariawan di sekitar mulut, lemas, rambut rontok, nyeri dada, dan bintik kemerahan

Riwayat Penyakit Sekarang :Pasien datang ke IGD RSMS tanggal 21 Desember 2014 rujukan dari RSUD Banyumas dengan keluhan demam. Keluhan dirasakan sejak 8 hari sebelum masuk rumah sakit. Keluhan demam berlangsung sepanjang hari dan terus menerus. Demam yang dirasakan tidak terlalu tinggi namun diikuti dengan nyeri sendi.Demam akan berkurang jika pasien mengkonsumsi obat parasetamol yang didapat saat pasien berobat ke puskesmas. Keluhan demam semakin hari semakin memburuk dan tidak kunjung sembuh sehingga keluarga pasien membawa ke RSUD Banyumas dan mondok kurang lebih selama 8 hari. Karena keluhan tidak kunjung membaik sehingga pasien akhirnya dirujuk ke RSMS Purwokerto.Selain itu pasien mengeluh adanya nyeri pinggang sebelah kiri, nyeri dada, sariawan di sekitar mulut, lemas, dan muncul bintik kemerahan di pipi dan di kedua tangan serta kaki. Sejak 1 bulan sebelum masuk rumah sakit pasien mengeluh rambutnya menjadi sering rontok.

Riwayat Penyakit Dahulu: Penyakit sama: diakui pasien kurang lebih 3 tahun yang lalu dan pasien dirawat di RSUD BanyumasPenyakit jantung: disangkalPenyakit gula: disangkalPenyakit darah tinggi: disangkalPenyakit asma: disangkalPenyakit kuning: disangkalPenyakit jangka lama: disangkalRiwayat Alergi: disangkal

Riwayat Penyakit Keluarga: Penyakit sama: disangkalPenyakit jantung: disangkalPenyakit gula: diakui pada nenek pasien.Penyakit darah tinggi : diakui pada kakek pasien. Penyakit asma: disangkalPenyakit kuning: disangkalPenyakit jangka lama: disangkalRiwayat Alergi: disangkal

Pemeriksaan FisikKeadaaan umum: sedangKesadaran: compos mentisVital Sign: TD: 130/80 mmHgNadi: 96 x/menit, regulerRR: 22 x/menitSuhu: 36,5 C

Status GeneralisKepala: normochepal, rambut hitam, distribusi merataMata: konjunctiva anemis (-/-), sklera ikterik (-/-)Hidung: simetris, deviasi septum (-), sekret (-)Telinga: bentuk daun telinga normal, sekret (-)Mulut: mukosa bibir dan mulut lembab, sianosis(-)Leher: deviasi trakhea -, JVP 5 + 2 cmH2O

Status LokalisParuinspeksi: hemithorax sinistra sama dengan dextra ketinggalan gerak palpasi: Apex vocal fremitus dextra = sinistra Basal vocal fremitus dextra = sinistraperkusi: sonor, batas paru hepar di SIC V LMCDauskultasi: apex sinistra SD ves + basal dextra SD ves + basal sinistra SD ves +, rbh basal dextra SD ves +, rbh - rbk parahilier -/- wh parahilier -/-

Jantunginspeksi: ictus cordis terlihat di SIC V LMCS pulsasi parasternal - , pulsasi epigastrium -palpasi: ictus cordis teraba di SIC V LMCS kuat angkat (-)perkusi: batas jantung kanan atas di SIC II LPSD kiri atas di SIC II LPSS kanan bawah di SIC IV LPSS kiri bawah di SIC V 2 jari lateral LMCSauskultasi: Apeks: M1 > M2, murmur (-) ,gallop (-)

Abdomeninspeksi : datarauskultasi: bising usus + normalperkusi: timpani, pekak sisi -, pekak alih -palpasi: supel, nyeri tekan -, undulasi , Hepar: tidak , Lien: tidak teraba

Ekstremitas

Pemeriksaan Laboratorium

HASIL EKG

HASIL RONTGEN THORAKS

HASIL EKOKARDIOGRAFI

DIAGNOSA KERJA Systemic Lupus Erythematosus ( SLE )PENATALAKSANAAN

PROGNOSIS

TINJAUAN PUSTAKADEFINISILupus Eritematosus Sistemik ( SLE ) adalah penyakit reumatik autoimun yang ditandai adanya inflamasi tersebar luas, yang mempengaruhi setiap organ atau sistem dalam tubuh.ETIOLOGIFaktor GenetikPenelitian menunjukkan adanya kepekaan terhadap SLE melibatkan polimorfisme dari gen HLA (human leucocyte antigen) kelas II yaitu HLA-DR2 dan HLA-DR3 serta dengan komponen komplemen yang berperan dalam fase awal reaksi ikat komplemen ( yaitu C1q, C1r, C1s, C4, dan C2) .

2. Faktor HormonalSLE merupakan penyakit yang lebih banyak menyerang perempuan. Estrogen mengaktivasi sel B poliklonal sehingga mengakibatkan produksi autoantibodi berlebihan pada pasien SLE (Isbagio, 2009).3. Faktor LingkunganFaktor lingkungan dapat menjadi pemicu pada penderita lupus, seperti radiasi ultra violet, tembakau, obat-obatan, virus. PENEGAKAN DIAGNOSA

PATOGENESIS

PENATALAKSANAANTerapi Non-FarmakologisTerapi Farmakologis Terapi agresif : kortikosteroid, siklosfamid, azatioprin, siklosporin, mofetil-mikofenolat (MMF), rituximab, immunoglobulin G IV, KESIMPULANSystemic Lupus Erythematosus (SLE) adalah penyakit reumatik autoimun yang ditandai adanya inflamasi tersebar luas, yang mempengaruhi setiap organ atau sistem dalam tubuh.Diagnosis SLE, dapat ditegakkan berdasarkan gambaran klinik dan laboratorium berdasar kriteria diagnosis American College of Rheumatology (ACR) tahun 1997.Terapi pada kelainan jantung pada SLE bergantung derajat berat ringannya penyakit jantung akibat SLE dan aktivitas SLE di organ tubuh yang lain.

DAFTAR PUSTAKAAbdulaziz, Sultana., AlGhamdi, Yahya., Samannodi, Mohammed., Shabrawishi, Mohammed. 2010. Cardiovascular Involvement in Systemic Lupus Erythematosus. Available at : www.intechopen.comBartels CM, Krause RS, Lakdawala VS, et al. 2014. [cited 2014 Dec 6]. Systemic Lupus Erythematosus (SLE). Available from : http://emedicine.medscape.com/article/332244-overviewBertsias, George., Cervera, Ricard., Boumpas, Dimitros. 2012. Systemic Lupus Erythematosus : Pathogenesis and Clinical Features. Available at : www.eular.orgDCruz D, Espinoza G, Cervera R. Systemic lupus erythematosus: pathogenesis, clinical manifestations, and diagnosis. 2010 [ cited 2011 Dec 7 ]. Available from : http://www.eular.org/myuploaddata/fiSLE/Compendium_sample_chapter.pdfEisenberg H. SLE-Rituximab in lupus. 2010 [ cited 2014 Dec 06 ]. Available from : http://www.ncbi.nlm.gov/pmc/articSLE/PMC165056 Isbagio H, Albar Z, Kasjmir YI, et al. 2009. Lupus Eritematosus Sistemik. Dalam: Sudoyo AW, Setiyohadi B, Alwi I, et al, editor. Ilmu Penyakit Dalam Jilid III. Edisi kelima. Jakarta: Interna Publishing ; 2565-2579.Manson JJ, Isenberg DA. 2003. The Pathogenesis of systemic lupus erythematosus. J Netherl Med ;61(11):343-346. Mok CC, Lau CS. 2003. Pathogenesis of systemic lupus erythematosus. J Clin Pathol;56:481-490.Silva C, Isenberg DA. 2001. Aetiology and pathology of systemic lupus erythematosus. Hospt Pharm ;7:1-7.Sahin A. Mycophenolate Mofetil in the Treatment of Systemic Lupus Erythematosus. 2009 [cited 2014 Dec 6]. Available from :http://www.eajm.org/pdf/pdf_EAJM_304.pdf Utomo, Wicaksono. 2012. Hubungan Antara Aktivitas Penyakit dengan Status Kesehatan pada Pasien SLE (Lupus Erimatosus Sistemik) di RSUP dr.Kariadi, Semarang. Semarang: FK UndipZandmann-Goddard G, Levy Y, Shoenfeld Y. 2005. Intravenous immunoglobulin therapy and systemic lupus erythematosus. 2005 [cited 2014 Dec 9]. Available from : http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/16391397

TERIMAKASIH