skripsi rafli

Upload: anonymous-0juw2cxxd5

Post on 05-Jul-2018

224 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 8/16/2019 skripsi rafli

    1/70

     

    HUBUNGAN KEBIASAAN MINUM KOPI DENGAN KEJADIANHIPERTENSI PADA PEKERJA BANGUNAN DI PT. UWAY

    MAKMUR TIBAN BATAM TAHUN 2015

    SKRIPSI

    Untuk Memenuhi Persyaratan

    Memperoleh Gelar Sarjana Kedokteran 

    RAFLI RAMADHAN

    61112076

    FAKULTAS KEDOKTERAN

    UNIVERSITAS BATAM

    2016

  • 8/16/2019 skripsi rafli

    2/70

     

    PENGESAHAN SKRIPSI

    Skripsi dengan judul: Hubungan Kebiasan Minum Kopi Dengan Kejadian

    Hipertensi Pada Pekerja Bangunan di PT. Uway Makmur Tiban Batam Tahun

    2015

    Rafli Ramadhan, NPM : 61112076, Tahun : 2016

    Telah diuji dan sudah disahkan di hadapan Dewan Penguji Skripsi Program S1

    Kedokteran Fakultas Kedokteran Universitas Batam

    Pada Hari Jumat, Tanggal 19, Bulan Februari Tahun 2016

    Pembimbing I Nama : dr. Evi Diana Fitri, SH, Sp.F

     NIDN : - ……………………. 

    Pembimbing II Nama : dr. Kasih Purwati

     NIDN : - ……………………. 

    Penguji I

     Nama : dr. Adi Arianto, M.Biomed

     NIDN : 1002027801 ……………………. 

    Penguji II

     Nama : dr. Rama Haruki

     NIDN : -  ……………………. 

    Penguji III Nama : dr. Ira Damaswari

     NIDN : -  ……………………. 

    Universitas Batam, Februari 2016

    Dekan Fakultas Kedokteran

    dr. Saiful Batubara, M.Pd NIDN : 0124086901

  • 8/16/2019 skripsi rafli

    3/70

     

    PERNYATAAN ORISINALITAS

    Yang bertanda tangan dibawah ini saya Rafli Ramadhan, menyatakan bahwa

    skripsi dengan judul : Hubungan Kebiasaan Minum Kopi Dengan Kejadian

    Hipertensi Pada Pekerja Bangunan di PT. Uway Makmur Tiban Batam, adalah hasil

    tulisan saya sendiri. Dengan ini saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa dalam

    skripsi ini tidak terdapat keseluruhan atau sebagian tulisan orang lain yang saya ambil

    dengan cara menyalin atau meniru dalam bentuk rangkaian kalimat atau simbol yang

    menunjukkan gagasan atau pendapat atau pemikiran dari penulis lain yang saya akuiseolah-olah sebagai tulisan saya sendiri, dan/atau tidak terdapat bagian atau

    keseluruhan tulisan orang yang saya salin itu, atau yang saya ambil dari tulisan orang

    lain tanpa memberikan pengakuan penulis aslinya.

    Apabila saya melakukan tindakan yang bertentangan dengan hal tersebut diatas,

     baik disengaja maupun tidak, dengan ini saya menyatakan menarik skripsi yang saya

    ajukan sebagai hasil tulisan saya sendiri ini. Bila kemudian terbukti bahwa saya

    melakukan tindakan menyalin atau meniru tulisan orang lain seolah-olah hasil

     pemikiran saya sendiri, berarti gelar dan ijazah yang telah diberikan oleh Universitas

    Batam batal saya terima.

    Batam, 19 Februari 2016

    Yang membuat pernyataan,

    Rafli Ramadhan

     NPM : 61112076

  • 8/16/2019 skripsi rafli

    4/70

     

    ABSTRAK

    Rafli Ramadhan, 61112076, 2012. Hubungan kebiasaan minum kopi dengan

    kejadian hipertensi pada pekerja bangunan di PT. Uway Makmur Tiban Batam Tahun

    2015. Skripsi. Fakultas Kedokteran Universitas Batam.

    Latar Belakang :  Mengkonsumsi kopi menjadi kebiasaan yang tidak asing lagi

    didalam kehidupan. Kandungan terbesar dalam kopi, yaitu kafein, memiliki efek

    terhadap tekanan darah secara akut, terutama pada penderita hipertensi. Hipertensi

    telah menjadi penyakit yang menjadi perhatian di banyak negara dunia karena

    seringkali menjadi penyakit tidak menular. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui

    hubungan kebiasaan minum kopi dengan kejadian hipertensi pada pekerja bangunan

    di PT. Uway Makmur Tiban Batam Tahun 2015.

    Metode : Metode penelitian ini adalah deskriptif analitik dengan pendekatan cross

     sectional yang dilakukan di PT. Uway Makmur Tiban Batam. Populasi pada

     penelitian ini adalah seluruh pekerja bangunan di PT. Uway Makmur dengan teknik

     pengambilan sampel menggunakan purposive sampling menjadi 111 sampel pekerja

     bangunan yang memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi. Hasil penelitian dianalisis

    menggunakan analisis univariat dan bivariat dengan program SPSS.

    Hasil : Dari jumlah 111 responden terdapat pekerja peminum kopi sebanyak 68

    responden dengan tekanan darah normal sebanyak 53 responden (77,9%), sedangkan

    yang hipertensi 15 responden (22,1%). Dari 43 responden yang tidak minum kopisebanyak 39 responden (90,7) memiliki tekanan darah normal dan sebanyak 4

    responden (9,3%) hipertensi. Hasil uji statistik dengan chi-square diperoleh nila  p

    value = 0,082 > 0,05, maka Ho diterima dan Ha ditolak.

    Kesimpulan : Pada pekerja yang mengkonsumsi kopi jangka panjang  tidak ada

    hubungan dengan kejadian hipertensi pada pekerja bangunan di PT. Uway Makmur

    Tiban Batam Tahun 2015.

    Kata Kunci : Peminum Kopi, Hipertensi, Pekerja Bangunan

  • 8/16/2019 skripsi rafli

    5/70

     

    ABSTRACK  

    Rafli Ramadhan, 61112076, 2012. The correlation of the habits of drinking coffee

    and the occurencee of hypertension to the construction workers at Uway Makmur

    Company Tiban Batam in 2015. Research. Medicine Faculty of Batam University.

    Background:  Coffee has become familiar activity in life human. The biggest

    compounds in coffee is caffeine, it has an effect towards the blood pressure acutely.

     particularly for the someone who cutter hypertension.  Hypertension has become

    concern in disease many countries of the world because its not contagious. This study

    aims to know the correlation between the habits of drinking coffee with the

    hypertension to the construction workers in Uway Makmur Company Tiban Batam in

    2015.

    Method: The method used in this study was analytical descriptive with cross

    sectional approach, it was conducted in Uway Makmur Company Tiban Batam. By

    using purposive sampling with 111 construction workers who fulfill both inclusion

    and exclusion criteria. The findings of the study were analyzed by using univariate

    and bivariate analysis using SPSS application program.

    Result: The result shows that total 111 respondents, there are around white 53

    (77,9%) 68 respondents is coffee drinkers are having normal blood pressure. and 15

    respondents (22.1%) with hypertension. They are while for those 43 non-coffee-drinker, are having 39 respondents (90.7 %) are having normal blood pressure and 4

    respondents (9.3 %) are having hypertension. The result of statistical test of chi-

    square shows that p value = 0.082 > 0.05. Thus, Ho is accepted and Ha is rejected.

    Conclusion: The researcher conclude that of workers consuming coffee in a long-

    term, there will be no correlation of the habits of drinking coffee and the occurencee

    of hypertension to the construction workers at Uway Makmur Company Tiban Batam

    in 2015. Research. Medicine Faculty of Batam University.

    Keywords: Coffee Drinkers, Hypertension, Construction Worker

  • 8/16/2019 skripsi rafli

    6/70

     

    BIODATA PENULIS

     Nama : Rafli Ramadhan NPM : 61112076

    Agama : Islam

    Jenis Kelamin : Laki-laki

    Alamat : Komplek Pasar RT 027 RW 002, Desa Sido Rukun,

    Kecamatan Rimbo Ulu, Kabupaten Tebo, Provinsi

    Jambi

     Nama Orang Tua

    Ayah : M A D R I

    Ibu : Rochimah

    RIWAYAT PENDIDIKAN

    TK (1999-2000) : TK Raudhatul Athfal Sido Rukun Kab. Tebo Jambi

    SD (2000-2006) : SD Negeri 160 Sido Rukun Kab. Tebo Jambi

    SMP (2006-2009) : SMP Negeri 21 Sido Rukun Kab. Tebo Jambi

    SMA (2009-2012) : SMA Negeri 5 Kab. Tebo

    SI Kedokteran (20012-2016) : Universitas Batam

    MOTTO

    “ Banyak kegagalan dalam hidup ini dikarenakan orang-orang tidak menyadari betapa

    dekatnya mereka dengan keberhasilan saat mereka menyerah” 

    (Thomas Alva Edison)

  • 8/16/2019 skripsi rafli

    7/70

     

    KATA PENGANTAR

    Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, yang telah

    melimpahkan berkah dan karunia- Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan

     proposal ini dengan judul : “Hubungan Kebiasaan Minum Kopi Dengan Kejadian

    Hipertensi Pada Pekerja Bangunan di PT. Uway Makmur Tiban Batam Tahun

    2015“.  Penulisan proposal ini dilakukan dalam rangka memenuhi salah satu syarat

    untuk memperoleh gelar Sarjana Kedokteran pada Fakultas Kedokteran Universitas

    Batam. 

    Penyelesaian proposal ini banyak mendapatkan bantuan dari berbagai pihak,oleh

    karena itu penulis ingin menyampaikan rasa terimakasih yang tulus kepada :

    1.  Bapak Prof. Dr. Ir. H. Novirman Jamarun, M.Sc sebagai Rektor UniversitasBatam.

    2.  Bapak dr. Saiful Batubara, M.Pd Sebagai Dekan Fakultas Kedokteran UniversitasBatam.

    3.  dr. Evi Diana Fitri, SH, Sp.F selaku pembimbing I yang telah memberikan bimbingan serta petunjuk selama pembuatan proposal ini sehingga dapat

    terselesaikan dengan baik.

    4.  dr. Kasih Purwati selaku dosen pembimbing II yang telah memberikan kritik dansaran yang membangun selama pembuatan proposal sehingga dapat terselesaikan

    dengan baik.

    5.  Kedua orang tua saya Ayahanda Madri dan Ibunda Rochimah yang telahmemberikan semangat, do’a dan dukungan baik dari moral mau pun material

    kepada saya selama menjalani pendidikan dan penelitian.

    6.  Semua pihak PT. Uway Makmur Tiban Batam yang telah memberikan izin dan bantuan untuk melakukan penelitian.

    7.  Kakak-kakakku Muzaeri, S.Com, dr. Budi Santoso, dan Evi Rohmayenti, Amd.Keb yang telah memberikan dukungan dalam terselesaikannya proposal ini.

    8.  Trisna Widhi Pangestika yang selalu memberikan semangat dan motivasi dalam pembuatan proposal ini.

    9.  Sahabat-sahabat angkatan 2012 dan lainnya yang tidak bisa saya sebutkan satu per satu yang telah memberi dukungan dan membantu saya selama pembuatan

     proposal ini.

  • 8/16/2019 skripsi rafli

    8/70

     

    Penulis menyadari bahwa penulisan ini masih jauh dari kesempurnaan, oleh

    karena itu saran dan kritik sangat diharapkan. Penulis berharap Tuhan YME

    membalas segala kebaikan semua pihak yang telah membantu. Semoga proposal

    dapat disetujui dan ada manfaatnya dikemudian hari.

    Batam, 19 Februari 2016

    Penulis

  • 8/16/2019 skripsi rafli

    9/70

     

    DAFTAR ISI

    HALAMAN JUDUL ................................................................................................. i

    PENGESAHAN ......................................................................................................... ii

    PERNYATAAN ........................................................................................................ iii

    ABSTRAK ................................................................................................................. iv

     ABSTRACK ................................................................................................................v

    BIODATA PENULIS ................................................................................................ vi

    KATA PENGANTAR ............................................................................................... viii

    DAFTAR ISI .............................................................................................................. ix

    DAFTAR TABEL ...................................................................................................... xii

    DAFTAR GAMBAR ................................................................................................. xiii

    DAFTAR LAMPIRAN .............................................................................................. xiv

    BAB I PENDAHULUAN

    A. Latar Belakang........................................................................................... 1

    B. Rumusan Masalah ..................................................................................... 3C. Tujuan Penelitian ....................................................................................... 4D. Manfaat Penelitian ..................................................................................... 4

    1. Bagi Penderita Hipertensi ...................................................................... 4

    2. Bagi Peneliti .......................................................................................... 4

    3. Bagi Dunia Pendidikan .......................................................................... 4

    BAB II TINJAUAN PUSTAKA

    A. Kopi ........................................................................................................... 6

    1. Pengertian .............................................................................................. 6

    2. Jenis-Jenis Kopi ..................................................................................... 6

    3. Dampak Konsumsi Kopi ....................................................................... 7B. Kafein ........................................................................................................ 7

    1. Sifat Kimia............................................................................................. 7

    2. Sumber Kafein ....................................................................................... 8

    3. Manfaat Kafein ...................................................................................... 8

    4. Kadar Kafein ......................................................................................... 9

    C. Konsep Tekanan Darah ............................................................................. 101. Definisi .................................................................................................. 10

    2. Faktor Mempengaruhi Tekanan Darah .................................................. 11

    3. Klasifikasi .............................................................................................. 11

    4. Pengaturan Tekanan Darah.................................................................... 12

    5. Mengukur Tekanan Darah ..................................................................... 12

  • 8/16/2019 skripsi rafli

    10/70

     

    D. Hipertensi .................................................................................................. 151. Definisi .................................................................................................. 15

    2. Klasifikasi .............................................................................................. 15

    3. Etiologi .................................................................................................. 16

    4. Patofisiologi ........................................................................................... 17

    5. Gambaran Klinis .................................................................................... 18

    6. Bahaya dan Komplikasi ......................................................................... 19

    7. Pengobatan ............................................................................................ 20

    E. Hubungan Kebiasaan Minum Kopi Dengan Kejadian Hipertensi ............ 20F. Kerangka Berfikir ...................................................................................... 21G. Hipotesis .................................................................................................... 22H. Penelitian Terkait....................................................................................... 22

    BAB III METODOLOGI PENELITIANB. Kerangka Konsep ...................................................................................... 24C. Jenis Penelitian .......................................................................................... 24D. Tempat dan Waktu Penelitian ................................................................... 24E. Subjek Penelitian ....................................................................................... 25

    1. Populasi ................................................................................................. 25

    2. Sampel ................................................................................................... 25

    F.  Desain Penelitian ....................................................................................... 26G. Identifikasi Variabel Penelitian ................................................................. 26

    1. Variabel Bebas....................................................................................... 26

    2. Variabel Terikat ..................................................................................... 27

    H. Definisi Operasional .................................................................................. 27I.  Teknik Pengumpulan Data ........................................................................ 28

    1. Data Primer ............................................................................................ 28

    2. Data Sekunder ....................................................................................... 28

    J. Teknik Pengolahan Data ............................................................................ 281. Pemeriksaan Data .................................................................................. 28

    2. Pengkodean Data ................................................................................... 29

    3. Memasukkan Data ................................................................................. 29

    4. Pembersihan Data .................................................................................. 29

    J. Analisa Data ............................................................................................... 29

    1. Analisa Univariat ................................................................................... 292. Analisa Bivariat ..................................................................................... 29

    BAB IV HASIL PENELITIAN

    A. Gambaran Umum PT. Uway Makmur Tiban Batam ................................ 31

    B. Hasil Penelitian ......................................................................................... 31

    1. Analisis Univariat .................................................................................. 32

    2. Analisis Bivariat .................................................................................... 33

    BAB V PEMBAHASAN

    A. Peminum Kopi .......................................................................................... 35

    B. Tekanan Darah .......................................................................................... 36

    C. Hubungan Kebiasaan Minum Kopi Dengan Kejadian Hipertensi ............ 37D. Keterbatasan Penelitian ............................................................................. 39

  • 8/16/2019 skripsi rafli

    11/70

     

    BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN

    A. Kesimpulan ............................................................................................... 40

    B. Saran .......................................................................................................... 41

    1. Bagi Pekerja Bangunan ......................................................................... 41

    2. Bagi institusi Pendidikan ....................................................................... 41

    3. Bagi Peneliti Selanjutnya ...................................................................... 41

    DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................ 42

    LAMPIRAN ............................................................................................................... 44

  • 8/16/2019 skripsi rafli

    12/70

     

    DAFTAR TABEL

    Tabel 2.1 Kandungan Kafein Dalam Makanan atau Minuman ................................ 9

    Tabel 2.2 Klasifikasi Tekanan Darah ........................................................................ 11

    Tabel 2.3 Klasifikasi Tekanan Darah Sesuai dengan WHO atau ISH ...................... 16

    Tabel 3.1 Definisi Operasional ................................................................................. 27

    Tabel 4.1 Distribusi Frekuensi Peminum Kopi dan Tidak Peminum Kopi Pada

    Pekerja Bangunan ...................................................................................... 32

    Tabel 4.2 Distribusi Frekuensi Tekanan Darah Pekerja Bangunan .......................... 33

    Tabel 4.3 Analisis Hubungan Kebiasaan Minum Kopi Dengan Kejadian

    Hipertensi Pada Pekerja Bangunan ........................................................... 34

  • 8/16/2019 skripsi rafli

    13/70

     

    DAFTAR GAMBAR

    Gambar 2.1 Kerangka Berfikir.................................................................................. 21

    Gambar 3.1 Kerangka Konsep .................................................................................. 24

  • 8/16/2019 skripsi rafli

    14/70

     

    DAFTAR LAMPIRAN

    Lampiran 1 Jadwal Penelitian

    Lampiran 2 Lembar Permohonan Menjadi Responden

    Lampiran 3 Lembar Persetujuan Menjadi Responden

    Lampiran 4 Kuesioner

    Lampiran 5 Data Responden

    Lampiran 6 Hasil Perhitungan Data

    Lampiran 7 Surat Izin Penelitian

    Lampiran 8 Surat Persetujuan Penelitian

  • 8/16/2019 skripsi rafli

    15/70

     

    BAB I

    PENDAHULUAN

    E.  Latar Belakang

    Mengkonsumsi kopi menjadi kebiasaan yang tidak asing lagi didalam

    kehidupan. Kopi dapat ditemui di berbagai tempat, baik warung kopi pinggir

     jalan maupun kafe-kafe terkenal. Jika di warung kopi hanya menyediakan kopi

    tubruk (kopi murni), di kafe-kafe jenis kopi yang disajikan ada dalam berbagai

     pilihan. Setiap jenis kopi itu mempunyai penggemar tersendiri, namun, bagi

     penikmat kopi, secangkir kopi pilihan mereka mempunyai kenikmatan

    tersendiri.

    Minum kopi dapat merangsang lambung untuk mengeluarkan asam

    lambung lebih banyak daripada jumlah normal. Asam lambung yang berlebihan

    dapat menimbulkan penyakit lambung. Dua cangkir kecil kopi dapat

    merangsang pengeluaran asam lambung selama lebih dari satu jam (Anwar &

    Khomsan, 2009). Kandungan terbesar dalam kopi yaitu kafein, yang memiliki

    efek terhadap tekanan darah secara akut, terutama pada penderita hipertensi

    (Martiani, 2012).

    Hipertensi telah menjadi penyakit yang menjadi perhatian di banyak Negara

    di dunia, karena hipertensi seringkali menjadi penyakit tidak menular nomor satu

    di banyak negara. Hipertensi atau tekanan darah tinggi merupakan penyebab

    kematian dan kesakitan yang tinggi. Darah tinggi merupakan pembunuh

    tersembunyi yang penyebab awalnya tidak diketahui atau tanpa gejala sama

  • 8/16/2019 skripsi rafli

    16/70

     

    sekali. Hipertensi bisa menyebabkan berbagai komplikasi terhadap beberapa

     penyakit lain, bahkan penyebab timbulnya penyakit jantung, stroke dan ginjal

    (Brunner & Suddarth, 2002).

    Angka penderita hipertensi kian hari semakin mengkhawatirkan dengan

    angka yang terus meningkat tajam. WHO memprediksikan pada tahun 2025

    nanti, sekitar 29% orang dewasa di seluruh dunia menderita hipertensi

    (DEPKES, 2006).

    Menurut Hasil Riskesdas Kemenkes tahun 2013, Prevalensi hipertensi di

    Indonesia yang didapat melalui pengukuran pada umur > 18 tahun sebesar

    25,8%, tertinggi di Bangka Belitung 30,9%, diikuti Kalimantan selatan 30,8%,

    Kalimantan Timur 29,6%, Jawa Barat 29,4%, dan Kepulauan Riau 22,4%.

    Prevalensi hipertensi di Indonesia yang didapat melalui kuesioner terdiagnosis

    tenaga kesehatan sebesar 9,4%, yang didiagnosis tenaga kesehatan atau sedang

    minum obat sebesar 9,5%. Jadi ada 0,1% yang minum obat hipertensi sebesar

    0,7%. Jadi prevalensi hipertensi di Indonesia sebesar 26,5% (Riskesdas, 2013).

    Hipertensi yang diderita seseorang apabila tidak diobati secara seksama

    dapat berakibat fatal, salah satunya adalah kerusakan pada berbagai organ target

    seperti otak, ginjal, aorta, pembuluh darah perifer sampai kerusakan pada retina

    mata. Kerusakan ini diakibatkan oleh  Ambulatory Blood Preasure. Orang yang

    tidak terkena hipertensi, tekanan darahnya mengikuti pola sirkadian yaitu

    tekanan darah mengalami penurunan pada malam hari dan meningkat pada pagi

    hari (Ridwan, 2009).

    Faktor resiko pemicu penyakit hipertensi dapat disebabkan oleh faktor

    keturunan, usia yang semakin tua, massa tubuh yang berlebihan, konsumsi

  • 8/16/2019 skripsi rafli

    17/70

     

    garam melebihi ambang batas, keturunan yang memiliki riwayat hipertensi, pola

    makan dan gaya hidup yang kurang sehat, serta aktivitas olahraga yang kurang.

    Salah satu faktor pemicu munculnya penyakit hipertensi adalah asupan bahan

    makanan yang kurang memenuhi syarat sebagai makanan sehat.

    Kopi dapat mempengaruhi tekanan darah karena adanya polifenol, kalium,

    dan kafein yang terkandung di dalamnya. Polifenol dan kalium bersifat

    menurunkan darah. Polifenol menghambat terjadinya atherogenesis dan

    memperbaiki fungsi vaskuler. Kalium menurunkan tekanan darah sistolik dan

    diastolik dengan menghambat pelepasan rennin sehingga terjadi peningkatan

    ekskresi natrium air. Hal tersebut menyebabkan terjadinya penurunan volume

     plasma, curah jantung, dan tekanan perifer sehingga tekanan darah akan turun.

    Kafein memiliki efek yang antagonis kompetitif terhadap reseptor adenosin.

    Adenosin merupakan neuromodulator yang mempengaruhi sejumlah fungsi pada

    susunan saraf pusat. Hal ini berdampak pada vasokontriksi dan meningkatkan

    total resistensi perifer, yang akan menyebabkan tekanan darah naik (Martiani,

    2012).

    Berdasarkan gambaran di atas, maka peneliti tertarik untuk melakukan

     penelitian mengenai efektifitas kopi terhadap kenaikan tekanan darah pada

     pekerja bangunan.

    F.  Rumusan Masalah

    Apakah ada hubungan kebiasaan minum kopi dengan kejadian hipertensi

     pada pekerja bangunan di PT. Uway Makmur Tiban Batam.

  • 8/16/2019 skripsi rafli

    18/70

     

    G.  Tujuan Penelitian

    1. Tujuan Umum

    Mengetahui pengaruh kopi terhadap kenaikan tekanan darah pada pekerja

     bangunan.

    2. Tujuan Khusus

    a.  Mengidentifikasi tekanan darah pada pekerja bangunan yang minum

    kopi.

     b.  Mengidentifikasi tekanan darah pada pekerja bangunan yang tidak

    minum kopi.

    c.  Mengidentifikasi adanya hubungan minum kopi terhadap kenaikan

    tekanan darah pada pekerja bangunan.

    H.  Manfaat Penelitian

    1. Bagi Penderita Hipertensi

    Memberikan pilihan dan alternatif bagi penderita dalam upaya

    menurunkan tekanan darah tanpa menimbulkan efek samping.

    2. Bagi Peneliti

    Dapat menambah ilmu pengetahuan dan memperdalam pengalaman

     peneliti tentang riset yang diteliti serta pengembangan wawasan tentang

     pengobatan hipertensi.

    3. Bagi Dunia Pendidikan

    Khususnya institusi Kedokteran Universitas Batam diharapkan bisa

     bermanfaat sebagai masukan untuk pengembangan ilmu dalam melakukan

  • 8/16/2019 skripsi rafli

    19/70

     

     penanganan pada klien hipertensi khususnya dalam memberikan edukasi

    kepada masyarakat.

  • 8/16/2019 skripsi rafli

    20/70

     

    BAB II

    TINJAUAN PUSTAKA

    A.  Kopi

    1. Pengertian Kopi

    Kopi merupakan bahan penyegar yang biasanya disajikan dalam bentuk

    minuman yang dibuat dari biji tanaman kopi yang telah dipanggang. Tanaman

    kopi terbagi menjadi dua spesies, yaitu arabika dan robusta. Arabika

    merupakan kopi tradisional dengan rasa yang enak. Sementara itu, robusta

    mempunyai rasa pahit dan sedikit asam serta mengandung kafein yang lebih

    tinggi. Kandungan kafein dalam secangkir kopi tergantung varietas kopi

    tersebut (Anwar & Khomsan, 2009).

    2. Jenis-Jenis Kopi

    Saat ini, jenis kopi yang ada sangat beragam, mulai dari kopi tubruk

    sampai kopi kombinasi. Kopi bubuk terbuat dari biji kopi murni yang

    disangrai, digiling sampai halus, kemudian disaring atau diayak. Kopi instan

    merupakan produk kering yang mudah larut dalam air, yang diperoleh dengan

    mengekstrak biji tanaman kopi yang telah disangrai.

    Ada juga produk kopi dalam bentuk campuran (coffe mix), misalnya kopi

    gula (duo), kopi gula susu (duo susu), kopi gula kremer (three in one).

    Biasanya, semua jenis itu disajikan dalam bentuk bubuk yang berisi campuran

    kopi murni atau instan, gula pasir atau pemanis serta susu atau krim.

  • 8/16/2019 skripsi rafli

    21/70

     

    Bentuk lain adalah kopi espresso  yang merupakan kopi pekatdan

    memiliki rasa yang sangat kuat. Ada juga kopi latte, yaitu kopi dengan

    kombinasi sepertiga espresso dan dua pertiga susu. Selain itu, ada kopi matte,

    yaitu kopi dengan kombinasi susu dan sari nabati.

    3. Dampak Konsumsi Kopi

    Minum kopi dapat merangsang lambung untuk mengeluarkan asam

    lambung lebih banyak daripada jumlah normal. Asam lambung yang

     berlebihan dapat menimbulkan penyakit lambung. Dua cangkir kecil kopi

    dapat merangsang pengeluaran asam lambung selama lebih dari satu jam.

    Selain itu, kopi juga bersifat diuretik, dapat merangsang ginjal untuk

    membentuk dan membuang air seni lebih banyak daripada jumlah air yang

    diminum. Kopi yang diminum sewaktu makan akan meningalkan pembuangan

    kalsium dari dalam tubuh.

    Pengaruh fisiologis kafein terhadap tubuh adalah bersifat stimulasi

     pernapasan dan jantung. Selain itu, kafein juga dapat memberikan efek

    samping berupa rasa gelisah, tidak dapat tidur, dan denyut jantung yang tidak

     berturan.

    B.  Kafein

    1. Sifat Kimia Kafein

    Kafein ialah alkaloid yang tergolong dalam keluarga methylxanthine 

     bersama sama senyawa tefilin  dan teobromin, berlaku sebagai perangsang

    sistem saraf pusat. Pada keadaan asal, kafein ialah serbuk putih yang pahit

  • 8/16/2019 skripsi rafli

    22/70

     

    (Phytomedical Technologies, 2006) dengan rumus kimianya C6  H

    10  O

    2, dan

    struktur kimianya 1,3,7- trimetilxantin (Tanu, 2007).

    2. Sumber Kafein

    Kopi robusta, jenis kopi yang menduduki 25% pasar dunia yang memiliki

    kandungan kafein dua kali lipat, yakni sekitar 2,2% dari bobot kopi. Kopi

    robusta memiliki rasa lebih pahit, sedikit kurang dalam hal rasa, dan hanya

    digunakan dalam olahan kopi termurah (Weinberg & Bealer, 2010).

    Sumber kafein juga mendominasi di beberapa bagian dunia. Teh (hijau,

    merah, dan hitam) merupakan sumber kafein yang lebih terkenal di Inggris

    dan Asia. Kakao yang biasa diolah menjadi minuman hangat merupakan

    sumber utama kafein di Amerika Selatan. Dan bagi sepuluh juta rakyat

    Amerika Selatan ada dua sumber kafein, yaitu matte yang diseduh dari pohon

    suci Brasil dan  guarana yang terbuat dari biji suatu tanaman rambat di

    Amazone.

    3. Manfaat Kafein

    Dengan memodifikasi dan mengatur neurotransmiter tubuh. Kafein membantu

    memunculkan potensi tersembunyi yang terbagi dalam empat kluster :

    a.  Kognitif

    Menjalankan logika, daya ingat, kefasihan verbal, konsentrasi, dan pengambilan

    keputusanserta meningkatkan persepsi terhadap keindahan.

     b.  Afektif

    Memoles emosi, meningkatkan ketenangan, melepaskan kebosanan, dan

    memompa rasa percaya diri.

  • 8/16/2019 skripsi rafli

    23/70

     

    c.  Fisik

    Meningkatkan kecepatan, daya tahan, energi yang dihasilkan, kekuatan, waktu

    reaksi, dan proses termogenesis, yakni pembakaran lemak dan laju metabolisme.

    d.  Terapeutik

    Melindungi sel tubuh, terutama sel otak, dari kerusakan jangka panjang dan

    memberikan efek terapeutik menguntungkan lainnya, termasuk meredakan nyeri

    dan melindungi paru-paru dari komplikasi akibat rokok dan kerusakan akibat

    stroke.

    4. Kadar Kafein

    Kafein sebanyak 150-250 mg dapat mengurangi kelelahan, menstimulasi organ

     panca indera, dan dapat meningkatkan aktivitas motorik tubuh. Kafein sebanyak 200-

    500 mg dapat menyebabkan sakit kepala, tubuh gemetar, dan perasaan gelisah atau

    gugup. Dosis kafein 100 mg dapat menunda tidur meskipun dampak yang dirasakan

    tiap individu dapat berbeda-beda. Konsumsi kafein sebanyak 1000 mg per hari atau

    setara yang terdapat dalam 10 cangkir kopi dapat menimbulkan kafeinisme.

    Kafeinisme adalah sekumpulan gejala yang ditimbulkan oleh keracunan kafein,

    seperti insomnia, kepala pusing, gelisah tubuh gemetar, dan mudah tersinggung

    (Anwar & Khomsan, 2009).

  • 8/16/2019 skripsi rafli

    24/70

     

    Tabel 2.1

    Kandungan Kafein dalam Makanan atau Minuman

    Produk Kandungan Kafein

    Secangkir kopi instan (180 ml) 100 mg

    Secangkir kopi saring (180 ml) 150 mg

    Secangkir kopi saring (240 ml) 200 mg

    Minuman Energi kaleng (kratingdaeng,

    M 150, coca-cola, dll)

    40 mg

    Secangkir teh hijau (180 ml)15 mg

    Secangkir teh hitam (180 ml)50 mg

    Secangkir cokelat panas (180 ml)10 mg

    (Weinberg & Bealer, 2010).

    C.  Konsep Tekanan Darah

    1. Definisi

    Tekanan darah itu sendiri didefinisikan sebagai tekanan yang terjadi di

    dalam pembuluh arteri manusia ketika darah dipompa oleh jantung ke seluruh

    anggota tubuh (Ridwan, 2009).

    Tekanan darah normal sangat bervariasi. Tekanan darah bervariasi dari

    satu orang ke orang lain, dan pada orang tertentu akan naik-turun secara alami

    dalam sehari, tergantung pada beban kerja jantung. Lebih dari itu, tekanan

    darah seseorang cenderung untuk naik sedikit demi sedikit berdasarkan umur.

    Karena perbedaan ini, tidak ada ukuran tertentu yang dipakai untuk

  • 8/16/2019 skripsi rafli

    25/70

     

    mendiagnosis tekanan darah tinggi. Semua itu tergantung pada umur

    seseorang dan gaya hidupnya (Buckman & Westcott, 2000).

    2. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Tekanan Darah

    a.  Volume Darah

    Volume darah akan mengakibatkan tekanan darah rendah (Potter Perry, 2002).

     b.  Gerakan memompa oleh jantung

    Semakin banyak darah yang dipompakan maka arteri akan mengembung

    sehingga terjadi peningkatan tekanan darah dan sebaliknya.

    c.  Tahanan prifer

    d.  Kekentalan darah

    Kekentalan (viskositas) dilihat dari perbandingan sel darah plasma semakin

    kental darah maka semakin tinggi pula tekanan darahnya.

    e.  Elastisitas dinding pembuluh darah

    Elastisitas sedikit maka tekanan darah akan bertambah.

    3. Klasifikasi Tekanan Darah

    Tabel 2.2 Klasifikasi tekanan darah

    (Potter Perry, 2002)

    Kategori Sistolik Diastolik

     Normal

  • 8/16/2019 skripsi rafli

    26/70

     

    4. Pengaturan Tekanan Darah

    Tekanan darah diatur oleh otak dan ginjal. Daerah di otak seseorang yang

    mengontrol sirkulasi menerima pesan tentang tingkat tekanan darah dari saraf

    sensitif tekanan di arteri, kemudian darah tersebut bereaksi dengan

    memerintahkan pembuluh darah yang lebih kecil, yang disebut arteriole, untuk

    menyempit atau melebar sesuai dengan kebutuhan. Reaksi ini mengubah

    tekanan di arteri (Buckman & Westcott, 2000).

    Tekanan darah sebagian juga diatur oleh suatu hormon, disebut renin,

    dihasilkan oleh ginjal. Produksi renin menyebabkan pelepasan bahan kimia

    daerah lain, angiotensin, yang menyempitkan arteriole dan meningkatkan

    tekanan darah. Angiotensin juga menyebabkan kelenjar adrenal melepaskan

    hormon yang membuat ginjal menahan garam terlalu banyak. Garam

    menaikkan volume darah di sirkulasi yang menyebabkan naiknya tekanan

    darah.

    Jantung memompa darah ke seluruh tubuh melalui arteri, memasok

    tubuh dan otak dengan oksigen dan nurtisi penting. Tekanan ketika darah

    mengalir ke arteri ditentukan oleh seberapa keras jantung bekerja dan

    kesehatan pembuluh darah. Hipertensi terjadi ketika tekanannya terlalu tinggi.

    5. Mengukur Tekanan Darah

    a.  Definisi

    Mengukur tekanan darah adalah mengukur desakan darah pada dinding

    arteri (Potter Perry, 2002).

  • 8/16/2019 skripsi rafli

    27/70

     

     b.  Tujuan

    1) Untuk mengetahui tekanan darah pasien.

    2) Untuk memberikan terapi.

    c.  Dilakukan pada

    1) Setiap pasien baru

    2) Pasien dengan penyakit jantung/ginjal/hepar, ibu hamil dan lain-lain.

    3) Pasien gawat, hipertensi dan penyakit berat lainnya.

    d.  Cara kerja

    1) Persiapan alat

    a) Tensi meter

     b) Stetoskop

    c) Buku catatan

    2) Persiapan pasien

    a) Memberikan penjelasan pada pasien

     b) Menganjurkan pasien supaya berbaring atau mengatur posisi pasien

    diatur sesuai dengan kebutuhan.

    c) Mengistirahatkan pasien  5 menit

    3) Pelaksanaan

    a) Tentukan ukuran manset yang tepat.

     b) Tentukan sisi terbaik untuk penempatan manset, hindari ekstremitas

    dengan adanya trauma.

    c)  Jelaskan pada klien tujuan prosedur

    d) Perawat cuci tangan

  • 8/16/2019 skripsi rafli

    28/70

     

    e) Bantu klien untuk duduk dengan nyaman dengan lengan atas agak

    fleksi, lengan bawah disangga pada setinggi jantung dan telapak

    tangan terlentang.

    f)  Panjangkan lengan atas klien dengan penuh.

    g) Palpasi arteri brakhialis  (pada sisi medial bawah otot bisep) posisi

    manset 2,5 cm di atas tempat denyutan.

    h) Pusatkan tanda panah pada manse sejajar dengan arteri brachial  dan

    tempatkan diafragma stetoskop di atasnya.

    i)  Dengan manset kempiskan sempurna, lingkarkan manset dan

    kencangkan mengitari lengan atas. Tutup katup kantung tekanan

    searah putaran jarum jam sampai kencang.

     j)  Pastikan bahwa manometer terletak pada setinggi titik pandang mata

     pengamat harus tidak lebih dari 1 meter jauhnya.

    k) Palpasi arteri brachial  sambil mengembangkan manset dengan cepat

    sampai tekanan 30 mmHg di atas titik dimana nadi tidak terdengar

    atau di atas tingkat palpasi sistolik klien.

    l)  Tempatkan stetoskop pada telinga dengan perlahan lepaskan katup.

    m) Perhatikan titik pada manometer dimana bunyi jelas terdengar

     pertama disebut sistole.

    n) Lanjutkan untuk mengempiskan manset secara bertahap, perhatikan

    titik dimana bunyi redup atau redam menghilang disebut diastole.

    o) Kempiskan manset dengan cepat dan lepaskan dari lengan klien

    kecuali harus melakukan pengukuran ulang dengan menunggu 30

    detik.

  • 8/16/2019 skripsi rafli

    29/70

     

     p) Lipat manset simpan dengan benar.

    q) Bantu klien untuk posisi yang diinginkan.

    r)  Catat hasil pada catatan medik atau lembar kerja.

    s)  Cuci tangan.

    D.  Hipertensi

    1. Definisi

    The Sixth Report of the  Joint National Committee on Prevention,

     Detection, Evaluation and Treatment of High Blood Pressure (1997)

    mendefinisikn hipertensi sebagai tekanan darah sistolik 140 mmHg atau lebih

    atau tekanan darah diastolik 90 mmHg atau lebih atau sedang dalam

     pengobatan antihipertensi (Susalit dkk, 2001).

    Hipertensi merupakan penyakit yang berhubungan dengan tekanan darah

    manusia. Tekanan darah itu sendiri didefinisikan sebagai tekanan yang terjadi

    di dalam pembuluh arteri manusia ketika darah dipompa oleh jantung ke

    seluruh anggota tubuh (Ridwan, 2009).

    Hipertensi merupakan peningkatan tekanan terus menerus. Hipertensi

     pulmonalis dapat juga timbul, tetapi tekanan dalam arteri pulmonalis relatif

    tak tergantung dari yang dalam arteri sistemik (Ganong, 2008).

    2. Klasifikasi

    Tekanan darah bersifat kontinu, namun batas tekanan darah normal

    ditentukan secara konsensus berdasarkan data epidemiologik. Pada masa ini

    ada 2 klasifikasi yang banyak dianut yaitu yang berdasarkan pedoman The

     Joint National Commision (JNC VII)  dari amerika serikat dan dikeluarkan

  • 8/16/2019 skripsi rafli

    30/70

     

    oleh The European Society of Hypertension (ESC)  tahun 2007, yang sama

    dengan klasifikasi The International Society of Hypertension (ISH). The

    Canadian Hypertension Education Programme (CHEP)  juga menerbitkan

     program sendiri (Rilantono, 2012).

    Organisasi kesehatan dunia (WHO) menggolongkan hipertensi

     berdasarkan umum dalam tiga kriteria, yaitu :

    a.  Kelompok umur 20-29, tekanan darah

     180/90 mmHg

     b.  Kelompok umur 30-64 tahun, tekanan darah  160/95

    c.  Kelompok umur  65 tahun, tekanan darah  170/95 mmHg

    Klasifikasi sesuai WHO/ISH

    Tabel 2.3 Klasifikasi tekanan darah sesuai dengan WHO/ISH

    Klasifikasi

    Sistolik

    (mmHg)

    Diastolik

    (mmHg)

     Normotensi < 140 < 90

    Hipertensi ringan 140-180 90-105

    Hipertensi perbatasan 140-160 90-95

    Hipertensi sedang dan berat > 180 > 105

    Hipertensi sistolik terisolasi > 140 > 90

    Hipertensi sistolik perbatasan 140-160 < 90

    (Arief Mansjoer dkk, 1999)

    3. Etiologi

    Sampai saat ini penyebab hipertensi secara pasti masih belum diketahui

    dengan jelas. Dengan kata lain, hampir 90% penderita hipertensi tidak

  • 8/16/2019 skripsi rafli

    31/70

     

    diketahui penyebabnya secara pasti. Namun para ahli telah mengungkapkan

    ada dua faktor yang menyebabkan seseorang mengalami hipertensi, yaitu

    faktor yang dapat dikontrol dan faktor yang tidak dapat dikontrol.

    Faktor yang dapat dikontrol meliputi :

    a. Keturunan

     b. Jenis kelamin

    c. Umur

    Sedangkan faktor yang dapat dikontrol, meliputi :

    a. Kegemukan

     b. Olahraga

    c. Merokok dan konsumsi alkohol

    d. Konsumsi garam berlebih

    e. Stres dan ketegangan jiwa (Purwati dkk, 1998).

    4. Patofisiologi

    Tekanan darah adalah produk curah jantung (cardiac output) X tahanan

     perifer. Pada hipertensi primer (esensial) ada sejumlah faktor yang berperan,

    yaitu faktor hormonal pada sistem rennin-angiotensin-aldosteron (renin

    aldosteron angiotensin sistem RAAS), sistem saraf otonom, tahanan perifer,

    asupan garam (NaCl), dan lain-lain.

    Enzim pengubah angiotensin (ACE) diposisikan untuk mengatur

    keseimbangan antara efek presor atau proliferatif dengan efek depresor atau

    antiproliferatif.

    Efek bradikinin terhadap kardiovaskuler dimediasi melalui reseptor β2.

    Dengan merangsang sintesis dan pelepasan nitrat oksida (NO), prostasiklin,

  • 8/16/2019 skripsi rafli

    32/70

     

    dan faktor hiperpolarisasi yang berasal dari endotelium, bradikinin juga bisa

    menyebabkan vasodilatasi, menghambat adhesi platelet, dan menghambat

     proliferasi sel-sel.

    Ada 4 reseptor Ang II yang sudah teridentifikasi, dan reseptor AT1

    adalah yang paling diketahui. Reseptor AT2 bisa mengimbangi efek reseptor

    AT1, sedangkan reseptor AT3 bisa merangsang pelepasan PAI-1 dari

    endotelium.

    ACE meningkatkan Angiotensin II dan mendegradasi Bradikinin. Ang-(1-

    7) dibentuk dari Ang 1 oleh kerja beberapa endopeptidase spesifik jaringan,

    terutama neprilisin, yang terletak pada permukaan sel-sel endotel dan epitel,

    yang diubah menjadi peptida inaktif Ang-(1-5) oleh ACE. Semakin banyak

     bukti yang menyarankan bahwa sebagian besar efek Ang-(1-7) dimediasi oleh

    suatu subtype reseptor endotelial yang berbeda dari AT1 dan AT2.

    Penghambat reseptor AT1 (ARBs) tidak tampak memiliki efek utama terhadap

    aktifitas Ang-(1-7).

    Kerja biologis Ang-(1-7) juga telah diteliti. Seperti halnya bradikinin

    Ang-(1-7) menghasilkan berbagai respon vasodilatoris, natriuretik, dan

    antiproliferatif untuk mengimbangi efek Ang II.

    Dua target penting dalam sistem Rennin Angiotensin untuk pengobatan

    hipertensi adalah menghambat kerja ACE dan menghambat di reseptor AT1

    (Rilantono, 2012).

    5. Gambaran Klinis

    Keluhan seperti tengkuk pegal atau pusing bisa disebabkan oleh

     berbagai gangguan lain. Oleh karena itu penderita hipertensi tidak sadar

  • 8/16/2019 skripsi rafli

    33/70

     

     bahwa dia menderita tekanan darah tinggi, sehingga tidak memeriksakan diri

    atau tidak patuh berobat.

    Hipertensi bisa menyebabkan kerusakan organ tubuh sasaran (target

    organ damage) yaitu jantung (hipertrofi ventrikel kiri), ginjal (nefropati), saraf

    otak (ensefalopti), mata (retinopati  atau perdarahan), dan bahkan disfungsi

    ereksi. Kerusakan pada jantung bisa menyebabkan disfungsi, baik diastolik

    maupun sistolik, dan berakhir pada gagal jantung (heart failure). Hipertensi

     juga merupakan faktor resiko penyakit jantung koroner, dan terhadap otak

    hipertensi bisa menyebabkan stroke.

    6.  Bahaya dan Komplikasi

    Tekanan darah yang tinggi sangat berpengaruh buruk terhadap pembuluh

     jantung apabila terjadi tekanan darah tinggi secara terus menerus pada

     pembuluh darah, maka jantung akan terpaksa bekerja lebih keras lagi untuk

    mengimbanginya. Jantung harus memompa darah lebih cepat lagi daripada

    keadaan normal. Bila hal itu sampai terjadi dalam jangka waktu yang lama,

    maka jantung akan membengkak dan terus berkelanjutan. Jantung akan

    melemah dan tidak sanggup lagi mengirimkan darah ke seluruh tubuh,

    sehingga lama kelamaan jantung tidak sanggup lagi mengirimkan darah ke

    seluruh tubuh.

    Beberapa komplikasi atau efek samping dari hipertensi dapat terjadi

    seperti penyakit jantung koroner, gagal jantung, kerusakan pembuluh darah,

    otak dan gagal ginjal (Purwati dkk, 1998).

    Tekanan darah tinggi yang tidak terkendali dapat menyebabkan

    kerusakan pembuluh darah pada beberapa bagian tubuh, seperti mata dan

  • 8/16/2019 skripsi rafli

    34/70

     

    tangkai. Komplikasi penyakit tekanan darah tinggi yang sering menyebabkan

    kematian yaitu penyakit jantung, stroke dan gagal ginjal (Purwati, dkk, 1998).

    7.  Pengobatan

    a.  Antihipertensi nonfarmakologik

    1)  Turunkan berat badan pada obesitas

    2)  Pembatasan konsumsi garam dapur

    3)  Kurangi alkohol

    4)  Menghentikan rokok

    5)  Olahraga

    6)  Diet rendah lemak jenuh

    7)  Pemberian kalium dalam bentuk makanan

     b.  Obat anti hipertensi

    1)  Diuretika

    2)  Penyekat beta

    3)  Inhibitor ACE

    4)  Obat anti hipertensi sentral ( simpatokolitika)

    5)  Obat penyekat alpha

    6)  Vasodilator

    E.  Hubungan Kebiasaan Minum Kopi Dengan Kejadian Hipertensi

    Sesuai dengan penelitian Michael J. Klag dkk yang menunjukkan bahwa

    resiko hipertensi konsumsi kopi 1-2 cangkir per hari lebih tinggi jika

    dibandingkan dengan konsumsi 0 cangkir per hari. Kandungan terbesar dalam

    kopi, yaitu kafein, memiliki efek terhadap tekanan darah secara akut terutama

  • 8/16/2019 skripsi rafli

    35/70

     

     pada penderita hipertensi. Peningkatan tekanan darah ini terjadi melalui

    mekanisme biologi antara lain kafein mengikat reseptor adenosin, mengaktifasi

    system saraf simpatik dengan meningkatkan konsentrasi cathecolamines  dalam

     plasma, dan menstimulasi kelenjar adrenalin serta meningkatkan produksi

    kortisol. Hal ini berdampak pada vasokonstriksi dan meningkatkan total

    resistensi perifer, yang menyebabkan tekanan darah naik (Martiani, 2012).

    F.  Kerangka Berfikir

    Diet dan kebiasaan yang bisa memicu tekanan darah.

    Keterangan :

    : Diteliti

    : Tidak diteliti

    (Modifikasi dari Purwati, dkk).

    Gambar 2.1 Kerangka Berfikir

      Lemak

      Alkohol

      Garam

    Tekanan Darah

      Kopi

  • 8/16/2019 skripsi rafli

    36/70

     

    G.  Hipotesis

    Ha : Ada hubungan antara kebiasaan minum kopi dengan kejadian hipertensi

     pada pekerja bangunan di PT. Uway Makmur Tiban Batam.

    Ho : Tidak ada hubungan antara kebiasaan minum kopi dengan kejadian hipertensi

     pada pekerja bangunan di PT. Uway Makmur Tiban Batam.

    H.  Penelitian Terkait

    Dari penelitian yang terkait dengan judul : “Faktor Resiko Hipertensi

    Ditinjau dari Kebiasaan Minum Kopi”, Oleh : Ayu Martiani yaitu, berdasarkan

    frekuensinya, subjek yang minum kopi 1-2 memiliki OR tertinggi yaitu 4,12 dan

    secara statistik signifikan (p

  • 8/16/2019 skripsi rafli

    37/70

     

    kopi dibandingkan dengan diet bebas kafein atau dibandingkan dengan kopi

    tanpa kafein. Terakhir, 7 penelitian kohort   tidak menemukan bukti adanya

    hubungan antara konsumsi kopi dan kebiasaan resiko lebih tinggi pada

    kardiovaskuler.

    Kesimpulan : Pada individu hipertensi, asupan kafein menghasilkan

     peningkatan tekanan darah akut untuk ≥3 jam. Namun, bukti saat ini tidak

    mendukung hubungan antara konsumsi kopi jangka panjang dan peningkatan

    tekanan darah atau antara konsumsi kopi dan kebiasaan peningkatan risiko

    kardiovaskuler pada subyek hipertensi (Mesas E. Arthur. dkk, 2011).

  • 8/16/2019 skripsi rafli

    38/70

     

    BAB III

    METODE PENELITIAN

    A.  Kerangka Konsep

    Kerangka konsep adalah suatu hubungan atau kaitan antara konsep yang

    ingin diteliti (Notoatmojo, 2010).

    Gambar 3.1 Kerangka Konsep

    K.  Jenis Penelitian

    Jenis penelitian ini deskriptif analitik dengan pendekatan Cross sectional

    yaitu penelitian untuk mempelajari dinamika kolerasi antara faktor-faktor resiko

    dengan efek, cara pendekatan, observasi dan pengumpulan data (Notoatmodjo,

    2010). Dalam hal ini untuk mengetahui “Hubungan Kebiasaan Minum Kopi

    Dengan Kejadian Hipertensi Pada Pekerja Bangunan di PT. Uway Makmur

    Tiban Batam Tahun 2015”.

    L.  Tempat dan Waktu Penelitian

    1.  Tempat Penelitian

    Penelitian dilakukan di PT. Uway Makmur Tiban Batam

    2.  Waktu Penelitian

    Penelitian ini dilakukan selama bulan Desember

    Kebiasaan Minum Kopi Kejadian Hipertensi

  • 8/16/2019 skripsi rafli

    39/70

     

    M. Subjek Penelitian

    1.  Populasi

    Populasi adalah sejumlah besar subjek yang mempunyai karakteristik

    tertentu (Sastroasmoro, 2014). Populasi dalam penelitian adalah pekerja

     bangunan di PT. Uway Makmur Tiban Batam. Populasi penelitian ini harus

    sesuai dengan kriteria sebagai berikut :

    a.  Kriteria Inklusi

    1) Pekerja bangunan yang bekerja di PT. Uway Makmur Tiban Batam.

    2) Bersedia menjadi responden

    3) Pekerja bangunan usia < 50 tahun

     b.  Kriteria Eksklusi

    1) Terdiagnosa mempunyai riwayat penyakit kardiovaskuler, hipertensi

    dan ginjal.

    2.  Sampel

    Sampel merupakan objek yang diteliti dan dianggap mewakili seluruh

     populasi (Notoatmodjo, 2010).

    Pengambilan sampel pada penelitian ini adalah dengan teknik  purposive

     sampling.

  • 8/16/2019 skripsi rafli

    40/70

     

    Rumus Taro Yamane/Slovin (Siswanto, 2014) yaitu ;

    1 N.d

     N n

    2

     

    Keterangan:

    n = Jumlah sampel

     N = Jumlah populasi

    d = Presisi (ditetapkan 5% dengan Tingkat kepercayaan 95%)

    Jumlah sampel menurut rumus Slovin adalah :

    1 N.d

     N n

    2

     

    1150.(0.05)

    150 n

    2

     = 111,1 digenapkan menjadi 111 orang

    N.  Desain Penelitian

    Desain penelitian ini adalah  survey analitik cross sectional, yaitu suatu

     penelitian untuk mempelajari dinamika kolerasi antara faktor-faktor resiko

    dengan efek, dengan cara pendekatan, observasi atau pengumpulan data

    sekaligus pada suatu saat ( point time approach). Artinya, tiap subjek penelitian

    hanya diobservasi sekali saja dan pengukuran dilakukan terhadap status karakter

    atau variabel subjek pada saat pemeriksaan (Notoatmodjo, 2010).

    O.  Identifikasi Variabel Penelitian

    1.  Variabel Bebas

    Variabel bebas adalah variabel yang apabila ia berubah akan

    mengakibatkan perubahan pada variabel lain (Sastroasmoro, 2014). Variabel

     bebas dalam penelitian ini adalah minum kopi.

  • 8/16/2019 skripsi rafli

    41/70

     

    2.  Variabel Terikat

    Variabel terikat adalah variabel yang berubah akibat perubahan variabel

     bebas (Sastroasmoro, 2014). Variabel terikat dalam penelitian ini adalah

    kejadian hipertensi.

    P.  Definisi Operasional Variabel Penelitian

    Tabel 3.1 Definisi Operasional

     No Variabel DefinisiOperasional

    Alat Ukur Cara Kerja Hasil Ukur SkalaUkur

    1 Variabel

    Bebas

    (minum

    kopi)

    Kopi merupakan

     bahan penyegar

    yang biasanya

    disajikan dalam

     bentuk minuman

    yang dibuat dari

     biji tanaman kopi

    yang telah

    dipanggang (Anwar

    dan Khomsan,2009). Kebiasaan

    minum kopi 1-2

    cangkir per hari

    meningkatkan

    resiko hipertensi

    disbanding dengan

    yang tidak minum

    (Martiani, 2012).

    Kuesioner Mengisi

    kuesioner

    0:Tidak

     peminum

    kopi

    1:Peminum

    kopi

     Nominal

    2 Variabel

    Terikat

    (Kejadian

    hipertensi)

    Suatu kedaan

    dimana

     peningkatan

    tekanan darahdipengaruhi oleh

     peningkatan

    volume darah

    maupun penurunan

    elastisitas

     pembuluh darah

    (Rilantono, 2012) 

    sphygmom

    anometer

    Pemeriksaan

    tekanan

    darah

    0:Normal

    1:Hipertensi

     Nominal

  • 8/16/2019 skripsi rafli

    42/70

     

    Q.  Teknik Pengumpulan Data

    Teknik pengumpulan data pada penelitian ini adalah dengan menggunakan

    data primer.

    1.  Data Primer

    Data primer dikumpulkan dengan menggunakan formulir yang telah

    tersedia untuk menyaring informasi tentang :

    a.  Data perilaku peminum kopi pekerja bangunan PT. Uway Makmur

    Tiban Batam.

     b. Tekanan darah pekerja bangunan PT. Uway Makmur Tiban Batam.

    2.  Data Sekunder

    Data sekunder adalah data yang diperoleh dari pihak PT. Uway Makmur

    Tiban Batam.

    R.  Teknik Pengolahan Data

    Pengolahan data dalam penelitian ini menggunakan teknik statistik yaitu

     pengolahan data yang menggunakan analisis statistik dengan bantuan alat

    komputer (Notoatmodjo, 2010).

    Menurut Budiarto tahun 2001 mengungkapkan bahwa ada beberapa teknik

     pengolahan data diantaranya :

    1.  Pemeriksaan Data (editing) 

    Melakukan pemeriksaan pada setiap formulir atau pengecekan kembali isi

    kuesioner.

  • 8/16/2019 skripsi rafli

    43/70

     

    2.  Pengkodean Data (coding) 

    Memberikan kode jawaban secara angka atau kode tertentu sehingga lebih

    mudah dalam pengolahan data.

    3.  Memasukkan Data (entry) 

    Memasukkan data yang telah diberi kode ke dalam aster tabel dengan

    menggunakan computer.

    4.  Pembersihan Data (cleaning) 

    Setelah dientry data diperiksa kembali sehingga benar-benar bersih dari

    kesalahan.

    S.  Analisa Data

    1.  Analisis Univariat

    Analisis univariat bertujuan untuk menjelaskan atau mendeskripsikan

    karakteristik setiap variabel penelitian. Setiap variabel bebas dan variabel

    terikat dianalisis dengan statistik deskripsi yaitu untuk menghasilkan distribusi

    dan presentase dari setiap variabel (Notoatmodjo).

    2.  Analisis Bivariat

    Apabila telah dilakukan analisis univariat tersebut di atas, hasilnya akan

    diketahui karakteristik atau distribusi setiap variabel, dan dapat dilanjutkan

    analisis bivariat. Analisis bivariat yang dilakukan terhadap dua variabel yang

    diduga berhubungan atau berkolerasi (Notoatmodjo, 2010).

    Pada penelitian ini, untuk mencari hubungan antara variabel bebas dan

    variabel terikat digunakan analisis dengan menggunakan program

    komputerisasi statistik yaitu SPSS  for windows. Karena data pada penelitian

  • 8/16/2019 skripsi rafli

    44/70

     

    ini adalah kategori untuk variabel bebas dan terikat dan merupakan variabel

    kategori tidak berpasangan. Oleh karena itu, penelitian ini menggunakan uji

    statistik chi square untuk menyimpulkan ada atau tidaknya hubungan dua

    variabel kategori

    Rumus chi square (Notoatmodjo, 2010), sebagai berikut :

    (0 –  E)2 

    x

    2

     = ∑ 

    E

    Keterangan :

    x2

    = Nilai chi square

    O = Frekuensi yang diamati (observed)

    E = Frekuensi yang diharapkan (expected)

    Batas kemaknaan sebesar 5% (α=0,05). 

  • 8/16/2019 skripsi rafli

    45/70

     

    BAB IV

    HASIL PENELITIAN

    A.  Gambaran Umum PT. Uway Makmur Batam

    PT. Uway Makmur merupakan perusahaan dibidang Properti, Hotel dan

    Apartemen di Kota Batam Kepulauan Riau yang salah satunya adalah

    Perumahan Tiban Makmur Recidence berlokasi di daerah Tiban Sekupang

    Batam dalam proses pembangunan. Jumlah pekerja bangunan yang bekerja

    dalam pembangunan di Perumahan Tiban Makmur Residence yaitu berjumlah

    150 pekerja, 5 orang Staf keamanan dan beberapa karyawan marketing. Disini

     peneliti meneliti pekerja bangunan yang bekerja di Perumahan Tiban Makmur

    Residence.

    B.  Hasil Penelitian

    Hasil penelitian hubungan kebiasaan minum kopi dengan kejadian

    hipertensi pada pekerja bangunan di PT. Uway Makmur Tiban Batam Tahun

    2015 dianalisa dengan analisis univariat dan analisis bivariat. Analisis

    univariat menjelaskan distribusi frekuensi dari masing-masing variabel,

    sedangkan analisis bivariat menjelaskan hubungan antara dua variabel.

    Penelitian dilakukan selama bulan Desember 2015 dengan jumlah responden

    111 orang yang memenuhi kriteria inklusi.

  • 8/16/2019 skripsi rafli

    46/70

     

    1.  Analisis Univariat

    a.  Peminum kopi

    Dalam penelitian ini peneliti membedakan peminum kopi antara

    “ya” ( peminum kopi) dan “tidak” (tidak  peminum kopi). Penilaian

     peminum kopi dan tidak peminum kopi dinilai dengan menggunakan

    lembar kuesioner. Jumlah responden keseluruhan adalah 111 orang.

    Distribusi frekuensi peminum kopi dan tidak peminum kopi

     pada pekerja bangunan di PT. Uway Makmur Tiban Batam Tahun

    2015 disajikan dalam tabel berikut :

    Tabel 4.1 Distribusi Frekuensi Peminum Kopi dan Tidak Pada Pekerja

    Bangunan di PT. Uway Makmur Tiban Batam Tahun 2015 

    Peminum Kopi Frekuensi (n) Persentase (%)

    Ya 68 61,3

    Tidak 43 38,7

    Total 111 100

    Berdasarkan Tabel 4.1 menunjukkan bahwa sebagian besar dari 111

    responden yang diteliti terdapat 68 responden (61,3%) peminum kopi,

    sedangkan yang tidak peminum kopi sebanyak 43 responden (38,7%).

     b.  Tekanan Darah

    Dalam penelitian ini tekanan darah dibedakan menjadi 2 kategori

    yaitu normal dan hipertensi berdasarkan pengukuran tekanan darah.

  • 8/16/2019 skripsi rafli

    47/70

     

    Distribusi frekuensi tekanan darah pada pekerja bangunan di PT.

    Uway Makmur Tiban Batam Tahun 2015 disajikan dalam tabel sebagai

     berikut :

    Tabel 4.2 Distribusi Frekuensi Tekanan Darah Pada Pekerja

    Bangunan di PT. Uway Makmur Tiban Batam Tahun 2015

    Tekanan Darah Frekuensi (n) Persentase (%)

     Normal 92 82,9

    Hipertensi 19 17,1

    Total 111 100

    Berdasarkan Tabel 4.2 menunjukkan bahwa sebagian besar dari 111

    responden yang diteliti terdapat 92 responden (82,9%) memiliki tekanan

    darah yang normal, sedangkan tekanan darah yang hipertensi sebanyak 19

    responden (17,1%).

    2.  Analisis Bivariat

    Dalam analisis bivariat peneliti menggunakan uji statistic dengan

    Chi-Square dimana peneliti ingin melihat hubungan antara variabel bebas

    dan variabel terikat yaitu peminum kopi dengan hipertensi yang ada pada

    kerangka konsep penelitian, derajat kemaknaan (confidence interval ) yang

    digunakan dalam penelitan ini 95% dengan nilai () = 0,05

  • 8/16/2019 skripsi rafli

    48/70

     

    Tabel 4.3 Analisis Hubungan Kebiasaan Minum Kopi Dengan Kejadian

    Hipertensi Pada Pekerja Bangunan di PT. Uway Makmur Tiban Batam

    Tahun 2015

    Peminum Kopi Tekanan Darah Total P

    Value

    RR

     Normal Hipertensi

     N % N % N %

    Ya 53 77,9 15 22,1 68 100

    Tidak 39 90,7 4 9,3 43 100 0,082 27,9

    Total 92 168,6 19 31,4 111 100

    Berdasarkan Tabel 4.3 menunjukkan bahwa jumlah responden dengan

     peminum kopi sebanyak 68 responden dengan tekanan darah normal

    sebanyak 53 responden (77,9%), sedangkan yang hipertensi 15 responden

    (22,1%). Dari 43 responden yang tidak minum kopi sebanyak 39 responden

    (90,7) memiliki tekanan darah normal dan sebanyak 4 responden (9,3%)

    hipertensi.

    Hasil uji statistik dengan chi-square diperoleh nila  p value  = 0,082

    angka tersebut menunjukkan angka yang tidak signifikan karena nilai p lebih

     besar dibandingkan dengan taraf signifikansi () = 5% (0,05). Sehingga  p

    value 0,082 > 0,05, Ho diterima maka Ha tolak. Jadi dapat disimpulkan tidak  

    ada hubungan kebiasaan minum kopi dengan kejadian hipertensi pada

    pekerja bangunan di PT. Uway Makmur Tiban Batam Tahun 2015.

  • 8/16/2019 skripsi rafli

    49/70

     

    BAB V

    PEMBAHASAN

    A.  Peminum Kopi

    Berdasarkan hasil penelitian pada tabel 4.1 tentang distribusi frekuensi

     peminum kopi dan tidak peminum kopi dengan kriteria tidak mempunyai riwayat

    hipertensi, penyakit ginjal dan kardiovaskuler pada pekerja bangunan usia di PT.

    Uway Makmur Tiban Batam Tahun 2015 menunjukkan bahwa sebagian besar

    dari 111 responden yang diteliti terdapat 68 responden (61,3%) peminum kopi,

    sedangkan yang tidak peminum kopi sebanyak 43 responden (38,7%).

    Di dalam penelitian ini peminum kopi yang dimaksud adalah dimana

    seseorang mengkonsumsi kopi menjadi kebiasaan untuk memenuhi energi untuk

    meningkatkan kinerja dan produktivitas kerja. Ini sesuai dengan yang

    dikemukakan Anwar dan Khomsan (2009) mengkonsumsi kopi menjadi

    kebiasaan yang tidak asing lagi di dalam kehidupan sehari-hari. Kopi dapat

    ditemui di berbagai tempat, baik warung kopi pinggir jalan maupun kafe-kafe

    yang terkenal. Menurut Weinberg dan Bealer (2002) kopi mengandung berbagai

    zat salah satunya kafein yang merupakan bagian penting dalam kehidupan sehari-

    hari miliaran manusia di seluruh penjuru dunia. Fakta menyatakan bahwa pada

    orang dewasa sehat, kafein dapat memperbaiki suasana hati, mempercepat

    respon, meningkatkan daya ingat, memperkuat konsentrasi, menajamkan logika,

    meningkatkan ketahanan otot dan meredakan nyeri.

  • 8/16/2019 skripsi rafli

    50/70

     

    Dengan demikian dari penelitian di atas peneliti menyimpulkan prevalensi

     peminum kopi pada pekerja bangunan termasuk tinggi dibandingkan dengan

    yang tidak peminum kopi. Tingginya prevalensi peminum kopi didukung oleh

    suatu kebiasaan seseorang untuk mendapatkan kenikmatan dan manfaat dari kopi

    itu sendiri. Namun masih juga ditemukan pekerja bangunan yang tidak minum

    kopi, hal ini terjadi karena kebiasaan setiap seseorang berbeda-beda.

    B.  Tekanan Darah

    Berdasarkan hasil penelitian pada tabel 4.2 tentang distribusi frekuensi

    tekanan darah pada pekerja bangunan di PT. Uway Makmur Tiban Batam Tahun

    2015 menunjukkan bahwa sebagian besar responden dengan tekanan darah

    normal yaitu sebanyak 92 responden (82.9%), sedangkan tekanan darah yang

    hipertensi sebanyak 19 responden (17,1%).

    Dalam penelitian ini tekanan darah yang dimaksud adalah keadaan dimana

    tekanan darah seseorang bervariasi dari satu orang ke orang lain, dan pada orang

    tertentu akan naik-turun secara alami dalam sehari, tergantung pada beban kerja

     jantung. Ini sesuai dengan yang dikemukakan Ridwan (2009) tekanan darah

    didefinisikan sebagai tekanan yang terjadi di dalam pembuluh arteri manusia

    ketika darah dipompa oleh jantung ke seluruh anggota tubuh. Menurut Potter

    Perry (2002) tekanan darah dapat di pengaruhi oleh volume darah, gerakan

    memompa jantung, tahanan perifer, kekentalan darah dan elastisitas dinding

     pembuluh darah.

  • 8/16/2019 skripsi rafli

    51/70

     

    Berdasarkan penelitian di atas dapat disimpulkan bahwa tekanan darah pada

     pekerja bangunan yang normal lebih banyak daripada pekerja bangunan yang

    hipertensi. Tekanan darah yang sesuai atau dalam batas normal ini didukung oleh

    aktifitas setiap pagi bekerja sehari-hari sebagai pekerja bangunan dan istirahat

     pada sore hari disaat menjelang petang. Sedangkan pada pekerja bangunan yang

    hipertensi dipengaruhi oleh banyak faktor diantaranya kurangnya makan yang

     bergizi, tidur malam yang tidak teratur, obesitas, konsumsi garam berlebih, stress

    dan lain-lain.

    C.  Hubungan Kebiasaan Minum Kopi Dengan Kejadian Hipertensi Pada

    Pekerja Bangunan di PT. Uway Makmur Tiban Batam Tahun 2015.

    Berdasarkan hasil penelitian pada tabel 4.3 tentang distribusi analisis

    hubungan kebiasaan minum kopi dengan kejadian hipertensi pada pekerja

     bangunan di PT. Uway Makmur Tiban Batam Tahun 2015 menunjukkan bahwa

     jumlah responden terdapat pekerja peminum kopi sebanyak 68 responden dengan

    tekanan darah normal sebanyak 53 responden (77,9%), sedangkan yang

    hipertensi 15 responden (22,1%). Dari 43 responden yang tidak minum kopi

    sebanyak 39 responden (90,7) memiliki tekanan darah normal dan sebanyak 4

    responden (9,3%) hipertensi.

    Hasil uji statistik dengan chi-square diperoleh nila  p value  = 0,082 angka

    tersebut menunjukkan angka yang tidak signifikan karena nilai p lebih besar

    dibandingkan dengan taraf signifikansi () = 5% (0,05). Sehingga  p value 0,082

    > 0,05, maka Ho diterima dan Ha ditolak. Jadi dapat disimpulkan tidak ada

  • 8/16/2019 skripsi rafli

    52/70

     

    hubungan kebiasaan minum kopi dengan kejadian hipertensi pada pekerja

     bangunan di PT, Uway Makmur Tiban Batam Tahun 2015.

    Penelitian ini didukung oleh teori yang dikemukakan oleh Arthur Eumann

    Mesas dkk yaitu, pada 5 uji coba, administrasi 200-300 mg kafein menghasilkan

     peningkatan rata-rata 8,1 mmHg tekanan darah sistolik dan 5,7 mmHg tekanan

    darah diastolik. Peningkatan tekanan darah diamati pada satu jam pertama setelah

    asupan kafein dan berlangsung ≥3 jam. Dalam 3 studi tentang efek jangka

     panjang (2 minggu) kopi, tidak ada peningkatan tekanan darah diamati setelah

    kopi dibandingkan dengan diet bebas kafein atau dibandingkan dengan kopi

    tanpa kafein. Terakhir, 7 penelitian kohort tidak menemukan bukti adanya

    hubungan antara konsumsi kopi dan kebiasaan resiko lebih tinggi pada

    kardiovaskuler. Kesimpulan : Pada individu demgan asupan kafein menghasilkan

     peningkatan tekanan darah akut untuk ≥3 jam. Namun, bukti saat ini tidak

    mendukung hubungan antara konsumsi kopi jangka panjang dan peningkatan

    tekanan darah atau antara konsumsi kopi dan kebiasaan peningkatan risiko

    kardiovaskuler.

    Berdasarkan hasil penelitian di atas peneliti dapat menyimpulkan bahwa

     pekerja bangunan peminum kopi dengan konsumsi 3 cangkir kopi per hari yang

    telah diatur oleh peneliti dengan takaran 180 ml cangkir kopi untuk ≥ 2 minggu.

    Setelah dilakukan pengukuran tekanan darah pada pekerja bangunan peminum

    kopi dan tidak peminum kopi dapat disimpulkan dengan mengkonsumsi 3

    cangkir kopi per hari ≥ 2 minggu tidak berarti akan meningkatkan tekanan darah

    kecuali tekanan darah. Namun ada juga beberapa pekerja bangunan yang

    hipertensi kemungkinan disebabkan faktor resiko yang berperan dalam

  • 8/16/2019 skripsi rafli

    53/70

     

    meningkatkan tekanan darah yaitu umur, genetik, pola makan, gaya hidup,

    obesitas dan respon tubuh terhadap kafein atau orang-orang yang tidak memiliki

    cukup toleransi terhadap kafein.

    D.  Kelemahan Penelitian

    Di dalam penelitian ini, kelemahan peneliti adalah :

    1.  Teknik penelitian yang digunakan adalah cross sectional yaitu penelitian yang

    dilakukan pada satu waktu dan satu kali, sehingga tidak dapat memantau

     perubahan yang berhubungan dengan perjalanan waktu untuk mempelajari

     penyakit dengan kurun waktu yang pendek.

    2.  Pengukuran tekanan darah hanya dilakukan sesudah mengkonsumsi kopi,

    sebaiknya dilakukan sebelum dan sesudah mengkonsumsi kopi agar dapat

    diketahui sampel hipertensi dan tidak hipertensi.

    3.  Pengukuran tekanan darah hanya menggunakan 2 tensimeter sementara

     jumlah responden lebih dari 100 orang oleh karena itu dilakukan dalam 3 hari

     pada waktu dan jam yang sama.

    4.  Faktor resiko yang berperan terhadap peningkatkan tekanan darah dalam

     penelitian ini hanya kopi yang diteliti, sementara masih banyak faktor lain

    yang berperan terhadap peningkatan tekanan darah seperti pola makan, gaya

    hidup dan lain-lain.

    5.  Aturan konsumsi kopi peneliti menyerahkan pada staf keamanan PT. Uway

    Makmur tersebut selama 2 minggu yang telah di tetapkan aturan takaran dan

    lain-lain oleh peneliti.

  • 8/16/2019 skripsi rafli

    54/70

     

    BAB VI

    KESIMPULAN DAN SARAN

    A.  Kesimpulan

    Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan di PT. Uway Makmur Tiban

    Batam selama Bulan Desember 2015, dapat disimpulkan bahwa :

    1.  Dari hasil analisis univariat pada pekerja bangunan terhadap 111 responden

    yaitu lebih bayak peminum kopi dibandingkan dengan yang tidak minum

    kopi. Banyaknya responden yang peminum kopi adalah sebanyak 68

    responden (61,3%), dan yang tidak peminum kopi sebanyak 43 responden

    (38,7%).

    2.  Dari hasil analisis univariat pada pekerja bangunan terhadap 111 responden

    mempunyai tekanan darah yang normal lebih banyak dibandingkan dengan

    tekanan darah yang hipertensi. Banyaknya responden yang mempunyai

    tekanan darah yang normal sebanyak 92 responden (82,9%) dan tekanan

    darah yang hipertensi sebanyak 19 responden (17,1%).

    3.  Dari hasil analisis bivariat hubungan kebiasaan minum kopi dengan kejadian

    hipertensi pada pekerja bangunan didapatkan nilai p value 0,082 > 0,05

    dengan uji Chi Square  berarti tidak ada hubungan kebiasaan minum kopi

    dengan kejadian hipertensi pada pekerja bangunan di PT. Uway Makmur

    Tiban Batam Tahun 2015.

  • 8/16/2019 skripsi rafli

    55/70

     

    4.  Dari hasil nilai resiko relative pada penelitian ini adalah 27,9. Dengan nilai

    ini dapat diartikan bahwa pekerja bangunan peminum kopi memiliki 28 kali

    untuk mengalami hipertensi.

    B. Saran

    1.  Bagi Pekerja Bangunan 

    Diharapkan para pekerja bangunan dapat memanfaatkan kopi sebagai

    minuman stimulan dan berbagai manfaat, namun ada batas-batas dari

    mengkonsumsi kopi tersebut, karena respon tubuh terhadap kopi berbeda setiap

    masing-masing orang dengan berbagai kandungan di dalam kopi. 

    2.  Bagi Instansi Pendidikan 

    Diharapkan dapat menjadi bahan bacaan yang bermafaat bagi civitas

    akademika dibidang kesehatan mengenai tentang kebiasaan minum kopi

    dengan kejadian hipertensi pada pekerja bangunan.

    3.  Bagi Peneliti Selanjutnya

    a)  Diharapkan dapat dilakukan penelitian selanjutnya mengenai faktor-faktor

    apa saja yang dapat mempengaruhi tekanan darah meningkat atau

    hipertensi.

     b)  Diharapkan dapat dilakukan penelitian selanjutnya dengan menggunakan

    teknik case contol untuk pemilihan subyek berdasarkan status penyakit.

    c)  Diharapkan dapat dilakukan penelitian selanjutnya mengenai faktor

    kebiasaan minum kopi terhadap dispepsia.

  • 8/16/2019 skripsi rafli

    56/70

     

    DAFTAR PUSTAKA

    Anwar. F. & Khomsan. A. (2009). Makan Tepat Badan Sehat. Jakarta : Penerbit

    Hikmah PT. Mizan Publika.

    Brunner & Suddarth. (2002). Buku Ajar Keperawatan  Medical   Bedah. Edisi 8.

    Volume 2. Jakarta : Penerbit Buku Kedokteran EGC.

    Buckman, R. & Westcott, P. (2000). Apa Yang Seharusnya Anda Ketahui Tentang

    Tekanan Darah Tinggi. Penerbit Citra Aji Parama.

    Departemen Kesehatan Republik Indonesia. (2006). Profil Kesehatan Tahun 2005.

    Jakarta.

    Ganong, William S. (2008). Buku Ajar Fisiologi Kedokteran. Edisi 22. Jakarta :

    Penerbit Buku Kedokteran EGC.

    Mansjoer, A., dkk. (2001). Buku Ajar Kapita Selekta Kedokteran. Jilid I. Jakarta :

    Media Aesculapius.

    Martiani. A. (2012). Faktor Resiko Hipertesi Ditinjau Dari Kebiasaan Minum Kopi.

    Skripsi. Semarang : Universitas Diponegoro.

    Mesas. E. Arthur. dkk. (2011). The Effect Of Coffe On Blood Pressure and

    Cardiovascular Disease in Hypertensive Individuals.  The American Journal

    of Clinical Nutrition.

  • 8/16/2019 skripsi rafli

    57/70

     

     Notoatmodjo Soekidjo (2010). Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta : Rineka

    Cipta.

    Potter Perry. (2002). Buku Ajar Keterampilan dan Prosedur Dasar Keperawatan.

    Jakarta : Buku Kedokteran EGC.

    Purwati, Ir. dkk. (1998). Perencanaan Menu untuk Penderita Tekanan Darah Tinggi.

    Jakarta : Penebar Swadaya.

    Ridwan, M. (2009). Mengenal, Mencegah, Mengatasi Silent Killer   Hipertensi.

    Penerbit Pustaka Widyamara.

    Rilantono. L. (2012). Penyakit Kardiovaskular. Jakarta : Penerbit Fakultas

    Kedokteran Univesitas Indonesia.

    Riset Kesehatan Dasar. (2013). Kementerian Kesehatan Republik Indonesia.

    Susalit, dkk. (2001). Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam. Jilid 2. Edisi 3. Jakarta :

    Penerbit Fakulatas Kedokteran Universitas Indonesia.

    Tanu. I. (2007). Buku Ajar Farmakologi dan Terapi. Edisi 5. Jakarta : Penerbit

    Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia.

    Weinberg. A. Bennett. & Bealer. K. Bonnie. (2010). The Miracle of Caffeine. Jakarta

    : Penerbit Qanita PT. Mizan Publika.

  • 8/16/2019 skripsi rafli

    58/70

     

  • 8/16/2019 skripsi rafli

    59/70

     

    Lampiran 2

    LEMBAR PERMOHONAN MENJADI RESPONDEN

    Kepada

    Yth. Calon Responden Penelitian

    di-

    Tempat

    Dengan hormat,

    Saya mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Batam, bermaksud

    melaksanakan penelitian dengan judul “Hubungan Kebiasaan Minum Kopi Dengan

    Kejadian Hipertensi Pada Pekerja Bangunan di PT. Uway Makmur Tiban Batam”. 

    Saya mengharapkan partisipasi dalam penelitian yang saya lakukan. Saya

    menjamin kerahasiaan pendapat dan identitas Anda. Informasi yang Anda berikan

    hanya semata-mata digunakan untuk pengembangan ilmu kesehatan dan tidak

    dipergunakan untuk maksud-maksud yang lain.

    Apabila Anda bersedia menjadi responden, saya mohon Anda mengisi dan

    menandatangani lembar persetujuan menjadi responden.

    Atas perhatian dan kesediaan Anda saya ucapkan terima kasih,

    Batam, Desember 2015

    Peneliti

    Rafli Ramadhan

     NPM. 61112076

  • 8/16/2019 skripsi rafli

    60/70

     

    Lampiran 3

    LEMBAR PERSETUJUAN MENJADI RESPONDEN

    Saya menyatakan bersedia untuk berpartisipasi dalam pengambilan data atau

    sebagai responden pada penelitian yang akan dilakukan oleh mahasiswa Fakultas

    Kedokteran Universitas Batam.

    Judul Penelitian : Hubungan Kebiasaan Minum Kopi Dengan KejadianHipertensi Pada Pekerja Bangunan di PT. Uway Makmur

    Tiban Batam.

    Peneliti : Rafli Ramadhan

     NPM : 61112076

    Peneliti

    Rafli Ramadhan

     NPM. 61112076

    Batam, Desember 2015

    Responden

    ( ………………………… ) 

  • 8/16/2019 skripsi rafli

    61/70

     

    Lampiran 4

    Lembar Kuesioner

     Nama :

    Umur :

    1. Apakah anda peminum kopi ?

    Ya

    Tidak

    2. Apakah anda pernah menderita stroke ?

    Ya

    Tidak

    3. Apakah anda pernah menderita penyakit jantung ?

    Ya

    Tidak

    4. Apakah anda menderita Penyakit ginjal ?

    Ya

    Tidak

    4. Tekanan Darah Responden ............./..……...mmHg

     Normal

    Hipertensi

  • 8/16/2019 skripsi rafli

    62/70

     

    Lampiran 5

    DATA RESPONDEN

     No Nama

    (Inisial)

    Peminum Kopi Tekanan Darah

    Hasil Kode HasilSistolik /

    Diastolik mmHgKode

    1 BA Tidak 0 Hipertensi 140/90 1

    2 NR Tidak 0 Normal 120/80 0

    3 GT Tidak 0 Normal 120/80 0

    4 HR Tidak 0 Normal 120/80 0

    5 MD Ya 1 Hipertensi 140/95 16 TL Ya 1 Normal 120/80 0

    7 WS Tidak 0 Normal 120/80 0

    8 MR Ya 1 Normal 120/80 0

    9 MW Ya 1 Hipertensi 150/110 1

    10 MK Ya 1 Normal 120/80 0

    11 PN Tidak 0 Normal 120/80 0

    12 MD Tidak 0 Hipertensi 170/110 1

    13 PJ Ya 1 Hipertensi 140/95 1

    14 SM Tidak 0 Normal 130/85 0

    15 RT Ya 1 Normal 130/85 016 ST Ya 1 Hipertensi 160/100 1

    17 AR Tidak 0 Normal 120/80 0

    18 JW Ya 1 Hipertensi 160/110 1

    19 AY Ya 1 Normal 120/80 0

    20 WW Ya 1 Normal 120/80 0

    21 TZ Ya 1 Hipertensi 140/85 1

    22 DS Tidak 0 Normal 120/80 0

    23 SG Ya 1 Normal 120/80 0

    24 RD Ya 1 Normal 120/80 0

    25 DD Ya 1 Normal 120/80 0

    26 IW Ya 1 Normal 120/80 027 SR Ya 1 Hipertensi 150/100 1

    28 HW Ya 1 Normal 120/80 0

    29 AR Tidak 0 Hipertensi 140/95 1

    30 SP Tidak 0 Normal 120/80 0

    31 RM Ya 0 Normal 130/85 0

    32 BI Ya 1 Normal 130/85 0

    33 DA Ya 1 Hipertensi 160/100 1

    34 DT Tidak 0 Normal 120/80 0

    35 AM Tidak 0 Normal 120/80 0

    36 PN Tidak 0 Normal 120/80 037 MR Tidak 0 Normal 120/80 0

  • 8/16/2019 skripsi rafli

    63/70

     

    38 MD Tidak 0 Normal 120/80 0

    39 SH Ya 1 Hipertensi 140/95 1

    40 MN Ya 1 Hipertensi 170/110 1

    41 SI Ya 1 Normal 130/80 0

    42 AB Ya 1 Normal 130/80 0

    43 KR Ya 1 Normal 130/80 0

    44 AT Ya 1 Normal 130/80 0

    45 AB Ya 1 Hipertensi 140/90 1

    46 HU Ya 1 Hipertensi 150/100 1

    47 RB Tidak 0 Hipertensi 160/110 1

    48 GT Tidak 0 Normal 120/80 0

    49 AS Tidak 0 Normal 120/80 0

    50 MS Ya 1 Hipertensi 180/100 151 AK Tidak 0 Normal 120/80 0

    52 AL Tidak 0 Normal 130/80 0

    53 ST Tidak 0 Normal 130/80 0

    54 HN Ya 1 Normal 130/80 0

    55 PM Tidak 0 Normal 120/80 0

    56 ST Tidak 0 Normal 120/80 0

    57 AI Ya 1 Normal 120/80 0

    58 NY Ya 1 Hipertensi 150/95 1

    59 TN Ya 1 Normal 130/85 0

    60 MO Ya 1 Hipertensi 180/100 161 TM Tidak 0 Normal 120/80 0

    62 HD Ya 1 Normal 130/80 0

    63 HB Tidak 0 Normal 120/80 0

    64 AH Ya 1 Normal 120/85 0

    65 MN Ya 1 Normal 120/85 0

    66 YY Ya 1 Normal 130/80 0

    67 DY Tidak 0 Normal 120/80 0

    68 MD Ya 1 Normal 130/80 0

    69 SD Tidak 0 Normal 120/80 0

    70 SW Ya 1 Normal 130/80 0

    71 SP Tidak 0 Normal 120/80 0

    72 MZ Ya 1 Normal 120/80 0

    73 WG Tidak 0 Normal 120/80 0

    74 TR Tidak 0 Normal 120/80 0

    75 MH Ya 1 Normal 130/85 0

    76 AR Tidak 0 Normal 110/70 0

    77 ST Ya 1 Normal 130/85 0

    78 MN Tidak 0 Normal 120/80 0

    79 SD Ya 1 Normal 130/85 0

    80 SP Ya 1 Normal 130/85 0

    81 JN Ya 1 Normal 130/85 082 MH Ya 1 Normal 130/85 0

  • 8/16/2019 skripsi rafli

    64/70

     

    83 AN Ya 1 Normal 130/85 0

    84 NSM Ya 1 Normal 130/85 0

    85 TN Ya 1 Normal 130/85 0

    86 JM Ya 1 Normal 130/85 0

    87 SJ Ya 1 Normal 130/85 0

    88 TM Tidak 0 Normal 120/80 0

    89 EP Tidak 0 Normal 120/80 0

    90 SL Tidak 0 Normal 120/80 0

    91 RN Tidak 0 Normal 120/70 0

    92 SP Tidak 0 Normal 120/80 0

    93 KR Tidak 0 Normal 110/70 0

    94 HD Tidak 0 Normal 120/70 0

    95 HT Ya 1 Normal 130/85 096 JK Ya 1 Normal 130/85 0

    97 UT Ya 1 Normal 130/85 0

    98 HR Ya 1 Normal 130/85 0

    99 YN Ya 1 Normal 130/85 0

    100 PA Ya 1 Normal 130/85 0

    101 SP Ya 1 Normal 130/80 0

    102 SA Ya 1 Normal 130/85 0

    103 PM Ya 1 Normal 130/80 0

    104 TK Ya 1 Normal 130/85 0

    105 AT Ya 1 Normal 130/80 0106 US Ya 1 Normal 130/85 0

    107 SK Ya 1 Normal 130/85 0

    108 AN Ya 1 Normal 130/85 0

    109 PO Ya 1 Normal 130/80 0

    110 PN Ya 1 Normal 130/85 0

    111 TG Tidak 0 Normal 120/80 0

  • 8/16/2019 skripsi rafli

    65/70

     

    Lampiran 6

    HASIL PERHITUNGAN DATA

    Frekuensi

    Statistics 

    PeminumKopi

    NValid 111

    Missing 0

    Mean .61

    Median 1.00

    Mode 1

    Sum 68

    PeminumKopi 

    Frequency Percent Valid Percent Cumulative

    Percent

    Valid

    Tidak 43 38.7 38.7 38.7

    Ya 68 61.3 61.3 100.0

    Total 111 100.0 100.0

  • 8/16/2019 skripsi rafli

    66/70

     

    Lanjutan….. 

    Statistics 

    TekananDarah

    NValid 111

    Missing 0

    Mean .17

    Median .00

    Mode 0

    Sum 19

    TekananDarah 

    Frequency Percent Valid Percent Cumulative

    Percent

    Valid

    Normal 92 82.9 82.9 82.9

    Hipertensi 19 17.1 17.1 100.0

    Total 111 100.0 100.0

  • 8/16/2019 skripsi rafli

    67/70

     

    Lanjutan…. 

    Crosstabs

    Case Processing Summary 

    Cases

    Valid Missing Total

    N Percent N Percent N Percent

    PeminumKopi * TekananDarah 111 100.0% 0 0.0% 111 100.0%

    PeminumKopi * TekananDarah Crosstabulation 

    Count

    TekananDarah Total

    Normal Hipertensi

    PeminumKopiTidak 39 4 43

    Ya 53 15 68

    Total 92 19 111

    Chi-Square Tests 

    Value Df Asymp. Sig. (2-

    sided)

    Exact Sig. (2-

    sided)

    Exact Sig. (1-

    sided)

    Pearson Chi-Square 3.021a  1 .082

    Continuity Correctionb  2.189 1 .139

    Likelihood Ratio 3.242 1 .072

    Fisher's Exact Test .120 .067

    Linear-by-Linear Association 2.994 1 .084

    N of Valid Cases 111

    a. 0 cells (,0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 7,36.

    b. Computed only for a 2x2 table

    Risk Estimate 

    Value 95% Confidence Interval

    Lower Upper

    Odds Ratio for PeminumKopi (Tidak / Ya) 2.759 .850 8.961

    For cohort TekananDarah = Normal 1.164 .993 1.364

    For cohort TekananDarah = Hipertensi .422 .150 1.187

    N of Valid Cases 111

  • 8/16/2019 skripsi rafli

    68/70

     

    Lanjutan…. 

    Tests of Homogeneity of the Odds Ratio  

    Chi-Squared df Asymp. Sig. (2-

    sided)

    Breslow-Day .000 0 .

    Tarone's .000 0 .

    Tests of Conditional Independence 

    Chi-Squared Df Asymp. Sig. (2-

    sided)

    Cochran's 3.021 1 .082Mantel-Haenszel 2.170 1 .141

    Under the conditional independence assumption, Cochran's

    statistic is asymptotically distributed as a 1 df chi-squared

    distribution, only if the number of strata is fixed, while the Mantel-

    Haenszel statistic is always asymptotically distributed as a 1 df

    chi-squared distribution. Note that the continuity correction is

    removed from the Mantel-Haenszel statistic when the sum of the

    differences between the observed and the expected is 0.

    Mantel-Haenszel Common Odds Ratio Estimate 

    Estimate 2.759

    ln(Estimate) 1.015

    Std. Error of ln(Estimate) .601

     Asymp. Sig. (2-sided) .091

     Asymp. 95% Confidence Interval

    Common Odds RatioLower Bound .850

    Upper Bound 8.961

    ln(Common Odds Ratio)Lower Bound -.163

    Upper Bound 2.193

    The Mantel-Haenszel common odds ratio estimate is asymptotically normally distributed under

    the common odds ratio of 1,000 assumption. So is the natural log of the estimate.

  • 8/16/2019 skripsi rafli

    69/70

     

    Lampiran 7

    Surat Izin Penelitian

  • 8/16/2019 skripsi rafli

    70/70

    Lampiran 8

    Surat Persetujuan Penelitian