skripsi analisis penerapan akuntansi berbasis akrual …

103
SKRIPSI ANALISIS PENERAPAN AKUNTANSI BERBASIS AKRUAL PADA DINAS KOPERASI DAN UMKM PROVINSI SULAWESI SELATAN DIDIN LISTANTO 10573 02636 11 JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR MAKASSAR 2015

Upload: others

Post on 24-Oct-2021

15 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: SKRIPSI ANALISIS PENERAPAN AKUNTANSI BERBASIS AKRUAL …

SKRIPSI

ANALISIS PENERAPAN AKUNTANSI BERBASIS AKRUAL

PADA DINAS KOPERASI DAN UMKM PROVINSI SULAWESI SELATAN

DIDIN LISTANTO

10573 02636 11

JURUSAN AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR

MAKASSAR

2015

Page 2: SKRIPSI ANALISIS PENERAPAN AKUNTANSI BERBASIS AKRUAL …

ANALISIS PENERAPAN AKUNTANSI BERBASIS AKRUAL

PADA DINAS KOPERASI DAN UMKM PROVINSI SULAWESI

SELATAN

SKRIPSI

Diajukan Kepada Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi Dan Bisnis

Universitas Muhammadiyah MakassarUntuk Memenuhi Persyaratan Guna

Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi

DIDIN LISTANTO

10573 02636 11

JURUSAN AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR

MAKASSAR

2015

Page 3: SKRIPSI ANALISIS PENERAPAN AKUNTANSI BERBASIS AKRUAL …

ii

Page 4: SKRIPSI ANALISIS PENERAPAN AKUNTANSI BERBASIS AKRUAL …

iii

Page 5: SKRIPSI ANALISIS PENERAPAN AKUNTANSI BERBASIS AKRUAL …

iv

ABSTRAK

Didin Listanto, 2015.ANALISIS PENERAPAN AKUNTANSI BERBASIS

AKRUAL PADA DINAS KOPERASI DAN UMKM PROVINSI SULAWESI

SELATAN. Skripsi, Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas

Muhammadiyah Makassar (dibimbing oleh Ibu Hj. Lilly Ibrahim Dan Bapak

Faidul Adziem).

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui “Seberapa Besar Penerapan

Akuntansi Berbasis Akrual Pada Dinas Koperasi dan UMKM provinsi Sulawesi

Selatan”. Yang dimana Standar Akuntansi Pemerintah (SAP) berbasis akrual

merupakan standar pemerintahan yang mencatat dan mengakui transaksi pada saat

terjadinya transaksi, tanpa memperhatikan kas dan setara kas diterima atau

dibayarkan. Penerapan SAP berbasis akrual dapat meningkatkan transparansi dan

akuntabilitas pengelolaan keuangan dinas koperasi dan UMKM maka diperlukan

kesiapan infrastruktur pendukung pada pemerintah. Pemerintah Indonesia

khususnya pada Dinas Koperasi dan UMKM pada Provinsi Sul-Sel belum

menerapkan akuntansi berbasis akrual secara penuh, namun sudah menerapkan

akuntansi berbasis kas akrual. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan

metode kualitatif dengan menekankan pada pendekatan interpretif. Analisis data

yang dilakukan melalui tiga tahapan, antara lain: 1) pengumpulan data, 2) data

reduksi, 3) penyajian data dan 4) pengambilan keputusan atau verifikasi. Hasil

penelitian ini menunjukkan bahwa: 1) kesiapan dari SDM Pemerintah Dinas

Koperasi dan UMKM Provinsi Sulawesi Selatan belum siap karena masih dalam

tahap pembelajaran untuk memahami penerapan SAP berbasis akrual 2) kesiapa

dari SIA menunjukkan bahwa sudah ada system khusus yang bernama system

manajemen yang digunakan dalam pelaporan keuangan pada pemerintah Dinas

Koperasi dan UMKM pada Provinsi Sulawesi Selatan, dan 3) komitmen

organisasi sangat mendukung penerapan basis akrual

Kata kunci: SAP,UMKM, dan Basis Akrual

Page 6: SKRIPSI ANALISIS PENERAPAN AKUNTANSI BERBASIS AKRUAL …

v

MOTTO

Allah akan meninggikan derajat orang-orang yang beriman diantaranya

kamu dan orang-orang yang memiliki ilmu pengetahuan

(QS. Al- Mujadillah : 11)

Orang-Orang Yang Gagal Yaitu Mereka Yang Berpikir Gagal Padahal

Tidak Pernah Melakukannya, Dan Mereka Yang Melakukan Kegagalan

Dan Tak Pernah Memikirkannya.

(John Charles Salak)

Kepuasan Terletak Pada Usaha, Bukan Pada Hasil. Berusaha Dengan

Keras Adalah Kemenangan Yang Hakiki.

(Penulis)

Page 7: SKRIPSI ANALISIS PENERAPAN AKUNTANSI BERBASIS AKRUAL …

vi

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah puji dan syukur penulis senantiasa panjatkan kehadirat

Allah SWT, atas rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan

skripsi yang berjudul “Analisis Penerapan Akuntansi Berbasis Akrual Pada ”

sebagai tugas akhir untuk memenuhi syarat guna memperoleh gelar kesarjanaan

pada Jurusan Akuntansi, Fakultas Ekonomi Dan Bisnis, Universitas

Muhammadiyah Makassar.

Banyak hambatan yang menimbulkan kesulitan dalam penyelesaian skripsi

ini, namun berkat bantuan dari berbagai pihak akhirnya kesulitan yang timbul

dapat teratasi. Peneliti menyadari bahwa tanpa dorongan dan dukungan dari

orang-orang di sekitar peneliti, skripsi ini tidak akan pernah selesai. Untuk itu atas

segala bentuk bantuannya, perkenankan peneliti menyampaikan ucapan terima

kasih kepada yang terhormat :

1. Bapak Dr. H.Irwan Akib, M.Pd selaku Rektor Universitas

Muhammadaiyah Makassar yang telah banyak memberikan waktu dan

kesempatan untuk mengarahkan kami sebagai peserta didik di Jurusan

Akuntansi.

2. Bapak Dr. H. Mahmud Nuhung,Ma. Selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan

Bisnis Universitas Muhammadaiyah Makassar yang telah banyak

memberikan waktu dan kesempatan untuk mengarahkan kami sebagai

peserta didik di Jurusan Akuntansi.

Page 8: SKRIPSI ANALISIS PENERAPAN AKUNTANSI BERBASIS AKRUAL …

vii

3. Ismail Badollahi SE., M.Si., Selaku ketua jurusan Akuntansi.

4. Bapak Dr. H. M. Rusydi Rahman SE., M.Si Selaku Penasehat Akademik

yang telah membimbing dan memberikan masukan selama masa

perkuliahan.

5. Ibu Hj. Lilly Ibrahim. SE., M.Si selaku pembimbing I , karena bimbingan

dan arahan beliaulah sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.

6. Bapak Faidul Adziem. SE., M.Si, selaku pembimbing II. Terima kasih atas

bimbingan dan arahan beliaulah sehingga penulis dapat menyelesaikan

skripsi

7. Bapak dan Ibu dosen Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Universitas Muhammadiyah Makassar yang telah mendidik dan

membimbing selama proses perkuliahan.

8. Teristimewah penulis mengucapkan banyak terima kasih yang sedalam-

dalamnya untuk Ayahandaku tersayang Misnan dan Ibundaku tersayang

Salmi yang selama ini telah mendidik, membesarkan, membiayai dan

senantiasa mendoakan penulis agar sukses dalam studi dan menggapai

cita-cita.

9. Buat teman-teman jelas AK-7 angkatan tahun 2011 yang selama ini

banyak memberikan arti kebersamaan.

10. Untuk teman-teman Ikatan Pelajar Mahasiswa Indonesia Luwu Raya, yang

selama ini banyak membantu dan memberikan motivasi kepada penulis.

Page 9: SKRIPSI ANALISIS PENERAPAN AKUNTANSI BERBASIS AKRUAL …

viii

11. Untuk temanku Rinah Hardiyanti, dan teman sekostku yang selama ini

banyak memberikan motivasi kepada penulis sehingga penulis dapat

menyelesaikan studynya.

12. Buat k”Farmi S.Pd, yang telah membantu selama proses pembuatan skripsi

ini.

Akhirnya penulis hanya mampu berdo’a dan berserah diri kepada Allah

SWT, semoga skripsi ini bermanfaat bagi kita semua dan mudah-mudahan Allah

SWT, berkenaan membalas jasa-jasa setiap amal bakti hambanya. Amin.

Makassar, September 2015

Penulis

Page 10: SKRIPSI ANALISIS PENERAPAN AKUNTANSI BERBASIS AKRUAL …

ix

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL............................................................................................. i

PERSETUJUAN PEMBIMBING ....................................................................... ii

HALAMAN PENGESAHAN.............................................................................. iii

ABSTRAK........................................................................................................... iv

MOTT................................................................................................................... v

KATA PENGANTAR ......................................................................................... vi

DAFTAR ISI........................................................................................................ ix

DAFTAR GAMBAR ........................................................................................... xii

DAFTAR TABEL ...............................................................................................xiii

BAB I PENDAHULUAN ............................................................................ 1

A. Latar Belakang .................................................................... ........ 1

B. Rumusan Masalah ............................................................... ........ 5

C. Tujuan Penelitian ........................................................................ 5

D. Manfaat Hasil Penelitian ............................................................. 5

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ................................................................... 7

A. Standar Akuntansi Pemerintahan........................................... 7

1. Pengertian akuntansi pemerintahan................................... 7

2. Pentingnya standar akuntansi pemerintahan....................... 9

3. Manfaat standar akuntansi pemerintahan........................... 11

B. Akuntansi Berbasis Akrual................................................... 12

1. Pengertian basis akrual................................................... 12

Page 11: SKRIPSI ANALISIS PENERAPAN AKUNTANSI BERBASIS AKRUAL …

x

2. Kelebihan dan kelemahan basis akrual.............................. 13

C. Standar Akuntansi Pemerintah Berbasis Kas Menuju Akrual

(PP No. 24 Tahun 2005....................................................... 15

1. Akuntansi pemerintah berbasis kas................................... 15

2. Akuntansi Pemerintah Berbasis Akrual

(PP No. 71 Tahub 2010)................................................. 17

D. Organisasi Sektor Publik...................................................... 19

1. Definisi dan sejarah organisasi sektor publik..................... 19

2. Karakteristik organisasi sektor publik................................ 22

3. Perbedaan organisasi sektor publik dengan swasta,.............24

E. Koperasi dan UMKM.......................................................... 29

1. Pengertian Koperasi....................................................... 29

2. Fungsi dan Peran Koperasi............................................... 31

3. Jenis-jenis Koperasi........................................................ 31

4. UMKM......................................................................... 32

5. Peranan SAP Berbasis Akrual Pada UMKM...................... 35

F. Kerangka Pikir.................................................................... 37

G. Hipotesis............................................................................ 38

BAB III METODE PENELITIAN......................................................... 39

A. Lokasi danWaktu Penelitian.................................................. 39

B. Metode Pengumpulan Data................................................... 40

C. Jenis dan Sumber Data......................................................... 40

D. Metode Analisis................................................................... 41

Page 12: SKRIPSI ANALISIS PENERAPAN AKUNTANSI BERBASIS AKRUAL …

xi

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN................................ 43

A. Hasil Penelitian................................................................... 43

B. Pembahasan........................................................................ 52

BAB V PENUTUP............................................................................... 71

A. Kesimpulan........................................................................... 71

B. Saran................................................................................. 72

DAFTAR PUSTAKA

Page 13: SKRIPSI ANALISIS PENERAPAN AKUNTANSI BERBASIS AKRUAL …

xii

DAFTAR GAMBAR

1. Skema Kerangka Pikir .............................................................................37

2. Struktur Organisasi Dinas Koperasi dan UMKM Prov. Sul-Sel ................49

Page 14: SKRIPSI ANALISIS PENERAPAN AKUNTANSI BERBASIS AKRUAL …

xiii

DAFTAR TABEL

1. Perbedaan Komponen Laporan keuangan PP No. 71 Tahun 2010

Dengan PP No. 24 Tahun 2005 .............................................................18

2. Siklus Strategi Penerapan SAP Bernasis Akrual ..................................18

Page 15: SKRIPSI ANALISIS PENERAPAN AKUNTANSI BERBASIS AKRUAL …

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Di kehidupan sehari – hari masyarakat sangat akrab dengan keberadaan

organisasi sektor publik disekitar lingkungannya. Institusi pemerintah seperti

Dinas Pendidikan, puskemas, dan universitas merupakan beberapa contoh dari

organisasi sektor publik. Dinas, Badan dan Institusi tersebut menyediakan barang

dan jasa kepada masyarakat semata – mata untuk kesejahteraan masyarakat

dengan prinsip nirlaba bukan seperti sektor swasta yang memiliki tujuan untuk

mendapatkan laba.

Di sisi lain tuntutan transparansi dalam sistem pemerintah semakin

meningkat pada era reformasi saat ini, tidak terkecuali transparansi dalam

pengelolaan keuangan Pemerintah Daerah. Pemerintah diwajibkan menyusun

laporan pertanggungjawaban yang menggunakan sistem akuntansi yang diatur

oleh pemerintah pusat dalam bentuk Undang-undang dan Peraturan Pemerintah

yang bersifat mengikat seluruh Pemerintah Daerah. Dalam sistem Pemerintah

terdapat 2 subsistem, yaitu Satuan Kerja Pengelola Keuangan Daerah (SKPKD)

dan Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD). Laporan Keuangan SKPD

merupakan sumber untuk menyusun Laporan Keuangan SKPKD, oleh karena itu

setiap SKPD harus menyusun Laporan Keuangan sebaik mungkin.

Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) merupakan bagian dari

Pemerintah yang melaksanakan fungsi pemerintahan dan pelayanan publik, baik

secara langsung ataupun tidak. Untuk melaksanakan tugas pokok dan fungsinya

Page 16: SKRIPSI ANALISIS PENERAPAN AKUNTANSI BERBASIS AKRUAL …

2

tersebut, SKPD diberikan alokasi dana (anggaran), diatur dan

dipertanggungjawabkan sesuai dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor

13 Tahun 2006 Tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah dan Peraturan

Pemerintah Nomor 71 tahun 2010 tentang Standar Akuntansi Pemerintahan.

Standar Akuntansi Pemerintah (SAP) berdasarkan Peraturan Pemerintah

PP No 24Tahun 2005 sebagai basis dalam penyusunan dan penyajian laporan

keuangan pemerintah telah disempurnakan dengan PP No 71 Tahun 2010. Secara

konseptual kebijakan tersebut diambil dalam kerangka proses penguatan public

sector governance di Indonesia. Standar tersebut tidak berdiri sendiri tetapi juga

disokong oleh peraturan lain seperti Undang-Undang (UU) No 17 Tahun 2003

tentang keuangan Negara dan UU No. 1 Tahun 2004 mengenai perbendaharaan

Negara.

Perubahan yang sangat mendasar dalam Standar Akuntansi Pemerintahan

yang baru dibandingkan dengan SAP 2005 adalah diterapkannya SAP full accrual

basis yakni mengakui pendapatan, beban, aset, utang dan ekuitas dalam pelaporan

finansial berbasis akrual, serta mengakui pendapatan, belanja, dan pembiayaan

dalam pelaporan pelaksanaan anggaran berdasarkan basis yang telah ditetapkan

dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) atau Anggaran

Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD).

Akuntansi akrual sendiri merupakan konsep yang sangat popular

digunakan di sektor swasta, karena akuntansi akrual dianggap memberikan benefit

yang besar kepada penggunanya. Akuntansi akrual memberikan informasi yang

lebih bisa diandalkan karena mampu memberikan informasi tentang kewajiban

Page 17: SKRIPSI ANALISIS PENERAPAN AKUNTANSI BERBASIS AKRUAL …

3

dan hak yang akan diterima di masa depan sehingga keputusan ekonomi dapat

diambil lebih baik. Akuntansi akrual telah menjadi asumsi dasar dalam kerangka

konseptual penyusunan laporan keuangan dengan International Financial

Reporting Standards (IFRS). Basis akrual menjelaskan bahwa transaksi yang

mempengaruhi keuangan perusahaan dicatat pada saat terjadi bukan didasarkan

pada saat menerima atau mengeluarkan uang (Kieso, 2011). Contoh lain adalah

Ikatan Akuntan Indonesia (2009) melalui Pernyataan Standar Akuntansi

Keuangan No.1 (Revisi 2009) paragraf 21 mewajibkan perusahaan untuk

menyusun laporan keuangan atas dasar akrual. Adanya regulasi ini menjelaskan

bagaimana krusialnya konsep akuntansi akrual di sektor bisnis.

Penggunaan basis akrual merupakan salah satu ciri dari praktik

manajemen keuangan modern (sektor publik) yang bertujuan untuk memberikan

informasi yang lebih transparan mengenai biaya (cost) pemerintah dan

meningkatkan kualitas pengambilan keputusan di dalam pemerintah dengan

menggunakan informasi yang diperluas, tidak sekedar memperhatikan kas. Secara

umum, basis akrual telah diterapkan di negara-negara yang lebih dahulu

melakukan reformasi manajemen publik seperti New Zealand yang pertama kali

menerapkan laporan keuangan dan anggaran berbasis akrual di dunia sejak tahun

1990. Tujuan kunci akuntansi akrual adalah untuk meminta pertanggungjawaban

para manajer dari sisi keluaran (output) dan/atau hasil (outcome) dan pada saat

yang sama melonggarkan kontrol atas masukan (input). Dalam konteks ini, para

manajer diminta agar bertanggung jawab untuk seluruh biaya yang berhubungan

dengan output/outcome yang dihasilkannya, tidak sekedar dari sisi pengeluaran

Page 18: SKRIPSI ANALISIS PENERAPAN AKUNTANSI BERBASIS AKRUAL …

4

kas. Karena itu, hanya basis akrual yang memungkinkan untuk mengakui semua

biaya, dengan demikian dapat mendukung pengambilan keputusan oleh para

manajer organisasi sektor publik secara efisien dan efektif termasuk penerapannya

pada Dinas Koperasi dan UMKM Propinsi Sulawesi Selatan.

Berbagai dorongan untuk mereformasi akuntansi pada sektor publik juga

hadir dari berbagai lembaga internasional. Dalam Beberapa tahun terakhir sampai

sekarang organisasi global seperti Bank Dunia, International Monetary Fund

(IMF) dan International federation of Accountants (IFAC) aktif mempromosikan

adopsi manajemen dan teknik sektor swasta ke sektor publik (Roob dan

Newberry, 2007). Dengan banyaknya dukungan dan dorongan dari lembaga –

lembaga penting tidak mengherankan jika akuntansi akrual diadopsi oleh sektor

publik. Setiap Negara sekarang berusaha untuk melakukan perubahan sistem

akuntansi di sektor publik, misalnya Indonesia yang secara bertahap merubah

sistem basis kas menjadi sistem akrual mulai tahun 2003.

Berdasarkan uraian yang telah dikemukakan diatas, maka peneliti tertarik

untuk melakukan penelitian pada Dinas Koperasi dan UMKM Provinsi Sulawesi

Selatan dengan judul :

“ Analisis Penerapan Akuntansi Berbasis Akrual Pada Dinas Koperasi Dan

UMKM Provinsi Sulawesi Selatan”.

Page 19: SKRIPSI ANALISIS PENERAPAN AKUNTANSI BERBASIS AKRUAL …

5

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang dikemukakan sebelumnya, maka

peneliti merumuskan permasalahan yaitu “ Bagaimana Penerapan Akuntansi

Berbasis Akrual Pada Dinas Koperasi Dan UMKM Provinsi Sulawesi Selatan”.

C. Tujuan Penelitian

Untuk mengetahui penerapan Akuntansi Berbasis Akrual pada Dinas

Koperasi Dan UMKM Provinsi Sulawesi Selatan.

D. Manfaat Penelitian

Berdasarkan tujuan penelitian yang telah ada maka penelitian ini

diharapkan dapat memberikan manfaat antara lain :

1. Secara Teoritis

Manfaat teoritis adalah manfaat yang berhubungan dengan pengembangan

ilmu pengetahuan secara konsep dan teori. Manfaat teoritis dalam penelitian ini

adalah:

a. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan pemikiran

positif bagi perkembangan ilmu pengetahuan pada umumnya khususnya

bidang ilmu akuntansi.

b. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan ilmu

akuntansi dan psikologi sosial.

Page 20: SKRIPSI ANALISIS PENERAPAN AKUNTANSI BERBASIS AKRUAL …

6

2. Secara Praktis

Manfaat praktis adalah manfaat yang menyangkut pemecahan masalah

aktual. Manfaat praktis dari penelitian ini adalah:

a. Bagi pegawai dinas koperasi dan UMKM propinsi Sulawesi selatan.

Sebagai bahan masukan bagi para pegawai dinas koperasi dan

UMKM propinsi Sulawesi selatan tentang pentingnya penerapan akuntansi

berbasis akrual.

b. Bagi Instansi Pemerintah

Sebagai bahan masukan kepada Dinas Koperasi dan UMKM

Provinsi Sulawesi Selatan dalam penerapan akuntansi berbasis akrual.

c. Bagi Peneliti

Sebagai landasan berpikir ilmiah bagi peneliti dalam menyusun skripsi.

Page 21: SKRIPSI ANALISIS PENERAPAN AKUNTANSI BERBASIS AKRUAL …

7

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Standar Akuntansi Pemerintahan

1. Pengertian Akuntansi Pemerintahan

Berdasarkan peraturan pemerintan nomor 71 tahun 2010 pasal 1 ayat (3)

tentang standar akuntansi pemerintahan, yang selanjutnya disingkat SAP, adalah

prinsip-prinsip akuntansi yang diterapkan dalam menyusun dan menyajikan

laporan keuangan pemerintah. Dapat disimpilkan bahwa SAP merupakan persyar

atan yang mempunyai kekuatan hokum dalam upaya meningkatkan kualitas

laporan keuangan pemerintah di Indonesia.

Menurut Wijaya (2008) Standar Akuntansi Pemerintahan (SAP)

merupakan standar akuntansi pertama di Indonesia yang mengatur mengenai

akuntansi pemerintahan Indonesia. Sehingga dengan adanya standar ini, maka

laporan keuangan pemerintah yang merupakan hasil dari proses akuntansi

diharapkan dapat digunakan sebagai alat komunikasi antara pemerintah dengan

stakeholders sehingga tercipta pengelolaan keuangan yang transparan dan

akuntabel.

Menurut Sinaga (2005) SAP merupakan pedoman untuk menyatukan

persepsi antara penyusun, pengguna, dan auditor. Pemerintah pusat dan juga

pemerintah daerah wajib menyajikan laporan keuangan sesuai dengan SAP.

Pengguns laporan keuangan termasuk legislatif akan menggunakan SAP untuk

memahami informasi yang disajikan dalam laporan keuangan eksternal auditor

(BPK) akan menggunakannya sebagai criteria dalam pelaksanaan audit.

Page 22: SKRIPSI ANALISIS PENERAPAN AKUNTANSI BERBASIS AKRUAL …

8

Standar Akuntansi Pemerintah (SAP) adalah prinsip-prinsip akuntansi

yang diterapkan dalam menyusun dan menyajikan laporan keuangan pemerintah

dalam rangka transparansi dan akuntabilitas penyelenggaraan akuntansi

pemerintahan, serta peningkatan kualitas laporan keuangan pemerintah. Laporan

keuangan pemerintah tersebut terdiri atas Laporan Keuangan Pemerintah Pusat

(LKPP) dan Laporan Keuangan Pemerintah Daerah (LKPD).

(www.wikiapbn.com)

Beberapa pengertian di atas dapat dinyatakan bahwa standar akuntansi

pemerintahan merupakan acuan wajib dalam menyusun dan menyajikan laporan

keuangan dalam pemerintahan, baik itu pemerintah pusat maupun pemerinatah

daerah dalam rangka mencapai transparansi dan akuntabilitas. Standar akuntansi

pemerintahan dapat menjadi pedoman untuk menyatukan persepsi antara

penyusun, pengguna dan auditor.

Basis-basis tersebut berkaitan dengan peenetapan waktu (timing) atas

pengukuran yang dilakukan, terlepas dari sifat pengukuran tersebut.berbagai basis

atau dasar akuntansiatau system pencatatan tersebut adalah, basis kas, basis

akrual, basis kas modifikasi dan basis akrual modifikasi.

a. Basis akuntansi kas

Menurut PP No.71 Tahun 2010 tentang standar akuntansi pemerintah

berbasis akrual.

“basis kas adalah basis akuntansi yang mengakui pengaruh transaksi dan

peristiwa penting lainnya pada saat kas atau setara dengan kasditerima atau

dibayar”.

Page 23: SKRIPSI ANALISIS PENERAPAN AKUNTANSI BERBASIS AKRUAL …

9

b. Basis akuntansi akrual

Menurut PP No. 71 Tahun 2010, tentang standar akintansi pemerintah

berbasis akrual, “basis akrual adalah basis akuntansi yang mengakui pengaruh

transaksi dan peristiwa penting lainnya pada saat transaksi dan peristiwa itu

terjadi, tampa memperhatikan saat kas atau setara kas diterima atau dibayar”.

c. Basis kas modifikasian

Menurut butir (12) dan butir (13) lampiran XXIX (tentang kebijakan

akuntansi) kepmendagri No 29 tahun 2002 dalam abdul halim 2008 disebutkan

bahwa:

“(12) basis dasar modifikasian merupakan kombinasi dasar kas dan akrual,

(13) transaksi penerimaan atau pengeluaran kas dibukukan (dicatat atau

dijurnal) pada saat uang diterima atau dibayar (dasar kas)”.

d. basis akrual modifikasian

Basis akrual modifikasian mencatat transaksi dengan menggunakan basis

kas untuk transaksi-transaksi tertentu dan menggunakan basis akrual untuk untuk

sebagian besar transaksi.

2. Pentingnya Standar Akuntansi Pemerintahan

Seiring dengan berkembangnya akuntansi di sektor komersil yang

dipelopori dengan dikeluarkannya stsndar akuntansi keuangan oleh ikatan akuntan

Indonesia, kebutuhan standar akuntansi pemerintahan kembali menguat. Oleh

karena itu, Badan Akuntansi Keuangan Negera (BAKUN), kementrian keuangan,

Page 24: SKRIPSI ANALISIS PENERAPAN AKUNTANSI BERBASIS AKRUAL …

10

mulai mengembangkan standar akuntansi. Seperti dalam organisasi komersil

(commercilal organization), para pengambol keputusan dalam organisasi

pemerintah pun membutuhkan informasi untuk mengelola organisasinya. Selain

sebagai dasar pengambilan keputusan, informasi juga dapat digunakan sebagai

alat komunikasi dan pertanggungjawaban pengelolaan organisasi terhadap pihak

lain (Siregar dan Siregar, 2001). Oleh karena itu, pemerintah memerlukan suatu

standar akuntansi di bidangnya tersendiri untuk menjalankan aktifitas layanan

kepada masyarakat luas. Dengan ditetapkannya PP SAP maka pemerintah pusat

dan pemerintah daerah telah memiliki suatu pedoman dalam penyusunan dan

penyajian laporan keuangan sesuai dengan prinsip-prinsip yang berlaku secara

internasional. Hal ini menandai dimulainya suatu era baru dalam

pertanggungjawaban pelaksanaan APBN/APBD dalam rangka memenuhi prinsip

transparansi dan akuntabilitas.

Menurut Nordiawan (2006), beberapa upaya untuk membuat sebuah

standar yang relevan dengan praktik-praktik akuntansi di organisasi sektor publik

telah dilakukan dengan baik oleh Ikatan Akuntan Indonesia (IAI) maupun oleh

pemerintah sendiri. Diperlukannya paket standar akuntansi tersendiri karena

adanya kekhususan yang signifikan antara organisasi sektor publik dengan

perusahaan koersil, yang diantaranya adalah adanya kewajiban

pertanggungjawaban kepada publikyang lebih besar atas penggunaan dana-dana

yang dimiliki.

Mahsun dkk (2007) menyebutkan di Indonesia, berbagai organisasi

termasuk dalam cakupan sektor publik antara lain pemerintah pusat, pemerintah

Page 25: SKRIPSI ANALISIS PENERAPAN AKUNTANSI BERBASIS AKRUAL …

11

daerah, organisasi bidang pendidikan, organisasi bidang kesehatan dan organisasi-

organisasi massa. Dari definisi tersebut dapat disimpulkan bahwa pemerintah,

baik pemerintah pusat maupun pemerintah daerah merupakan bagian dari

organisasi sektor publik, sehingga diperlukan juga standar akuntansi tersendiri.

Untuk memecahkan berbagai kebutuhan yang muncul dalam pelaporan keuangan,

akuntansi dan audit di pemerintahan, baik pemerintah pusat maupun pemerintah

daerah di Republik Indonesia diperlukan sebuah standar akuntansi pemerintahan

yang kredibel yang dibentuk oleh semua komite SAP (Nordiawan dkk,2007).

3. Manfaat Standar Akuntansi Pemerintahan

SAP diterapkan dilingkup pemerintahan, baik di pemerintah pusat dan

kementrian-kementriannya maupun di pemerintah daerah (Pemda) dan dinas-

dinasnya. Pnerapan SAP diyakini akan berdampak pada peningkatan kualitas

pelaporan keuangan di pemerintah pusat dan daerah. Ini berarti informasi

keuangan pemerintahan akan dapat menjadi dasar pengambilan keputusan di

pemerintahan dan juga terwujudnya transparansi, serta akuntabilitas. Menurut

Fahkhruzi (2010) manfaat yang dapat diperoleh dengan adanya standar akuntansi

pemerintahan adalah laporan keuangan yang dihasilkan dapat meberikan

informasi keuangan yang terbuka, jujur dan menyeluruh kepada stakeholders.

Selain itu, dalam lingkup manajemen dapat memudahkan fungsi perencanaan,

pengelolaan dan pengendalian atas aset, kewajiban dan ekuitas dana pemerintah.

Manfaat selanjutnya adalah keseimbangan antargenerasi dimana dapat

memberikan informasi mengenai kecukupan penerimaan pemerintah untuk

membiayai seluruh pengeluaran dan apakah generasi yang akan datang ikut

Page 26: SKRIPSI ANALISIS PENERAPAN AKUNTANSI BERBASIS AKRUAL …

12

menanggung beban pengeluaran tersebut. Laporan keunagan yang dihasilkan juga

dapat mempertanggungjawabkan pengelolaan dan pelaksanna kebijakan sumber

daya dalam mencapai tujuan.

B. Akuntansi Berbasis Akrual

1. Pengertian Basis Akrual

Fenomena yang terjadi dalam perkembangan sektorpublik di Indonesia

dewasa ini adalah menguatkan tuntutan akuntabilitas atas lembaga-lembaga

public, baik dipusat maupun didaerah. Akutabilitas dapat diartikan sebagai bentuk

kewajiban untuk mempertanggung jawabkan keberhasilan atau pelaksanaan misi

organisasi dalam mencapai tujuan dan sasarna yang telah ditetapkan sebelumnya

melalui suatu media yang dipertanggung jawabkan yang dilaksanakan secara

periodic (Standbury, 2010) disamping itu amanat yang terkuat dalam undang-

undang no 17 tahun 2003tentang keuangan Negara dalam pasal 36 ayat (1) yang

berbunyi sebagai berikut:

“ketentuan mengenai pengukuran dan pengaturan pendapatan dan belanja

berbasis akrual sebagaimana dimaksud dalam pasal 1 angka 13,14, 15 dan

16, undang-undang ini dilaksanakan dalam selambat-lambatnya dalam 5

tahun. Selama pengakuan dan pengukuran pendapatan dan belanja

berbasis akrual belum dilaksanakan, digunakan pengakuan dan

pengakuran berbasis kas”.

Basis akuntansi akrual, seperti yang telah disimpulkan oleh KSAP

(2006:3) adalah “suatu basis akuntansi dimana transaksi ekonomi dan peristiwa

lainnya diakui, dicatat dan disajikan dalam laporan keuangan pada saat terjadinya

Page 27: SKRIPSI ANALISIS PENERAPAN AKUNTANSI BERBASIS AKRUAL …

13

transaksi tersebut, tanpa menperhatikan waktu kas atau setara kas diterima atau

dibayarkan”. Selanjutnya dalam makalah yang sama, KSAP menyatakan bahwa

dalam akuntansi berbasis akrual, waktu pencatatan (recording) sesuai dengan saat

terjadinya arus sumber daya, sehingga dapat menyediakan informasi yang paling

komprehensif karena seluruh arus sumber daya dicatat.

Halim dan Kusufi (2012:53) menyimpulkan bahwa “basis akrual mampu

memenuhi tujuan pelaporan yang tidak dapat dipenuhi oleh basis kas, tujuan

pelaporan terdebut adalah tujuan manajerial dan pengawasan”.

Bastian (2009:54) menjelaskan “akuntansi akrual mengakui dan mencatat

transaksi dan kejadian keuangan pada saat terjadi atau pada saat perolehan”.

Dari pemaparan pengertian akuntansi basis akrual di atas, dapat

disimpulkan bahwa akuntansi basis akrual merupakan basis akuntansi di mana hak

dan kewajiban atas suatu transaksi atau peristiwa ekonomi lainnya diakui pada

saat terjadinya peristiwa, tanpa melihat kas atau setara kas diterima atau

dibayarkan. Setelah itu, basis akrual mampu memenuhi tujuan pelaporan yang

tidak dapat dipenuhi oleh basis kas antara lain tujuan manajerial dan pegawasan.

2. Kelebihan dan Kelemahan Basis Akrual

Secara sederhana, dikatakan bahwa penerapan akuntansi berbasis akrual

ditujukan untuk mengatasi ketidakcukupan basis kas untuk memberikan data yang

lebih akurat. Menurut KSAP (2006:1) dalam wacana akuntansi, secara konseptual

akunatansi berbasis akrual dipercaya dpat menghasilkan informasi yang lebih

Page 28: SKRIPSI ANALISIS PENERAPAN AKUNTANSI BERBASIS AKRUAL …

14

akuntabel dan transparan dibandingkan dengan akuntansi berbasis kas. Akuntansi

berbasis akrual mampu mendukung terlaksananya perhitungan biaya pelayanan

publik dengan lebih wajar. Nilai yang dihasilkan mencakup seluruh beban yang

terjadi, tidak hanya jumlah yang telah dibayarkan. Dengan memasukkan seluruh

beban, baik yang sudah dibayar maupun yang belum dibayar, akuntansi berbasis

akrual dapat menyediakan pengukuran yang lebih baik, pengakuan yang tepat

waktu dan pengungkapan kewajiban dimasa mendatang. Dalam rangka

pengukuran kinerja, informasi berbasis akrual dapat menyediakan informasi

menenai penggunaan sumber daya ekonomi yang sebenarnya. Oleh karena itu,

akuntansi berbasis akrual merupakan salah satu sarana pendukungyang diperlukan

dalam rangka transparansi dan akuntabilitas pemerintah.

Menurut Mardiasmo (2002:155) pengaplikasian accrual basis dalam

akuntansi sektor publik pada dasarnya adalah untuk menentukan cost of services

dan charging of services. Penentuan hal ini bertujuan untuk mengetahui besarnya

biaya yang dibutuhkan untuk menghasilkan pelayanan publik serta penentuan

harga pelayanan yang di bebankan kepada publik. Hal ini berbeda dengan tujuan

pengaplikasian accrual basis dalam sektor swasta yang digunakan untuk

mengetahui dan membandingkan besarnya biayaterhadap pendapatan (proper

matching cost against revenue). Perbedaan ini disebabkan karena pada sektor

swasta orientasi lebih difokuskan pada usaha untuk memaksimumkan laba (profit

orient), sedangkan dalam sektor publik orientasi difokuskan pada optimalisasi

pelayanan publik (public services oriented).

Page 29: SKRIPSI ANALISIS PENERAPAN AKUNTANSI BERBASIS AKRUAL …

15

Menurut Bastian (2006:118), keuntungan basis akrual dapat diperinci

sebagai berikut : pertama, bahwa penerimaan dan pengeluaran dalam laporan

operasional berhubungan dengan penerimaan dan pemasukannya, yang berarti

bahwa basis akrual memberikan alat ukur untuk barang dan jasa yang dikonsumsi,

diubah, dan diperoleh. Kedua, basis akrual menunjukkan gambaran pendapatan,

perubahan harga, pendapatan yang diperoleh dalam basis akrual, dan besarnya

biaya historis adalah alat ukur kinerja yang dapat diterima. Krtiga, basis akrual

dapat dijadikan sebagai alat ukur modal.

Kemudian menurut Bastian (2006:120), beberapa masalah aplikasi basis

akrual yang dapat diidentifikasikan antara lain : pertama, penentuan pos dan

besaran traksaksi yang dicatat dalam jurnal dilakukan oleh individu yang

mencatat. Kedua, relevansi akuntansi akrual menjadi terbatas ketika dikaitkan

dengan nilai historis dan inflasi. Ketiga, dalam perbandingan dengan basis kas,

penyesuaian akrual membutuhkan prosedur administrasi yang lebih rumit,

sehingga biaya administrasi menjadi lebih mahal. Keempat, peluang manipulasi

keuangan yang sulit dikendalikan.

C. Standar Akuntansi Pemerintah Berbasis Kas Menuju Akrual (PP No. 24

Tahun 2005)

1. Akuntansi pemerintah berbasis kas

Dalam standar akuntansi pemerintah yang ditetapkan dengan PP No. 24

Tahun 2005, basis akuntansi yang digunakan pemerintah Dinas Koperasi dan

UMKM adalah menggunakan basis akuntansi menuju akrual (cash towar accrual)

Page 30: SKRIPSI ANALISIS PENERAPAN AKUNTANSI BERBASIS AKRUAL …

16

dalam kerangka konseptual akuntansi pemerintah dalam PP No 24 Tahun 2005,

basis akuntansi yang dilakukan adalah basis kas untuk pengakuan pendapatan,

belanja dan pembiayaan, dalam laporan realisasi anggaran dan basis akrual untuk

pengakuan asset, kewajiban dan ekuitas neraca. Komponen-komponen laporan

keuangan dalam SAP (PP No 24 Tahun 2005), adalah:

a. Laporan Realisasi anggaran yang menyajikan sekurang-kurangnya unsur-

unsur sebagai beriku:

1) Pendapatan

2) Belanja

3) Transfer

4) Surflut/defisi

5) Pembiayaan

6) Sisa/lebih kurang pembiayaan

b. Neraca yang mencantumkan sekurang-kurangnya pos-pos berikut:

1) Kas dan setara kas

2) Infestasi jangka pendek

3) Piutang pajak dan bukan pajak

4) Persediaan

5) Investasi jangka panjang

6) Asset tetapkewajiban jangka panjang

7) Kewajiban jangka pendek

8) Ekuitas dana

9) Laporan arus kas

Page 31: SKRIPSI ANALISIS PENERAPAN AKUNTANSI BERBASIS AKRUAL …

17

10) Catatan atas laporan keuangan

c. Laporan Arus Kas

Laporan arus kas menyejikan informasi mengenai sumber, penggunaan,

perubahan kas dan setara dengan kas selam satu periode akuntansi dan saldo

kas dan setara dengan kas selama tanggal pelaporan.

2. Akuntansi Pemerintah Berbasis Akrual (PP No. 71 Tahun 2010)

Fenomena yang terjadi dalam perkembangan sektor public di Indonesia

dewasa ini adalaha menguatkan tuntutan akuntabilitas atas lembaga-lembaga

publik baik dipusat maupun didaerah. Akuntabilitas dapat diartikan sebagai

bentuk kewajiban mempertanggun jawabkan keberhasilan atau kegagalan

pelaksanaan misi organisasi dalam mencapai tujuan dan sasaran yang telah

ditetapkan sebelumnya melalui suatu media pertanggung jawaban yang

dilaksanakan secara periodik.

Komite standar akuntansi pemerintahan (KSAP) menyusun standar

akuntansi pemerintah (SAP) berbasis akrual. Akuntansi akrual mampu

mendukung terlaksananya perhitungan biaya pelayanan publik dengan lebih

wajar. Nilai yang dihasilkan adalah seluruh beban yang terjadi tidak hanya jumlah

yang telah dibayarkan. Dalam rangka pengukuran kinerja, informasi berbasis

akrual dapat menyediakan informasi mengenai sumber daya ekonomi yang

sebenarnya. Oleh karena itu, akuntansi berbasis akrual merupakan salah satu

sarana pendukung yang diperlukan dalam rangka transparansi dan akuntabilitas

pemerintah (KSAP 2006).

Page 32: SKRIPSI ANALISIS PENERAPAN AKUNTANSI BERBASIS AKRUAL …

18

Adapun perbedaan komponen laporan keuangan dalam PP No. 71 Tahun

2010 dengan PP No.24 Tahun 2005 adalah sebagai berikkut:

PP 24/2005 PP 71/2010

Komponen Laporan Pokok

1. Neraca

2. Laporan Realisasi Anggaran

3. Laporan Arus KAS

4. Catatan Atas Laporan

Keuangan

Laporan yang Bersifat Optimal

1. Laporan kinerja keuangan

2. Laporan perubahan ekuitas

Komponen Laporan Keuangan Pokok

A. Laporan Anggran

1. Laporan Realisasi

Anggaran (LRA)

2. Laporan Perubahan Saldo

Anggaran Lebih (SAL)

B. Lporan Finansial

1. Neraca

2. Laporan operasional (LO)

3. Laporan Arus Kas (LAK)

4. Laporan Perubahan Ekuitas

(LPE)

C. Catatan Atas Laporan

Keuangan

Sumber : PP No.71 Tahun 2010

Adapun siklus strategi penerapan SAP berbasis akrual yang dilakukan

secara bertahap oleh pemerintah berdasarkan KSAP/SAP adalah sebagai berikut:

Tahun Komponen

2010 a. Penertiban Standar Akuntansi Berbasis Akrual

(SAP)

b. Mengembangkan Framework Akuntansi Berbasis

Akrual

Page 33: SKRIPSI ANALISIS PENERAPAN AKUNTANSI BERBASIS AKRUAL …

19

c. Sosialisasi SAP Bebasis Akrual

2011 a. Penyiapan Aturan Pelaksanaan dan Pelaksanaan

Kebijakan Akuntansi

b. Pengembangan System Akuntansi dan TI Bagian

Pertama (proses bisnis dan detail requiremen

c. Pengembanga Kapasitas SDM

2012 a. Pengembanga System Akuntansi dan TI (Lanjutan)

b. Pengembangan Kapasitas SDM (Lanjutan)

2013 a. Ploting Beberapa KL dan BUL

b. Reviuw, Evaluasi dan Konsolidasi Seluruh LK

c. Pengembangan Kapasitas SDM (lanjutan)

2014 a. Pararel run dan Konsolidasi Seluruh LK

b. Reviuw, Evaluasi dan Konsolidasi Seluruh LK

c. Pengembangan Kapasitas SDM (Lanjutan)

2015 a. Implementasi Penuh

b. Pengenmbangan Kapasitas SDM (lanjutan

Sumber: KSAP , sosialisasi PP No. 71 Tahun 2010 tentang SAP.

D. Organisasi Sektor Publik

1. Definisi dan Sejarah Orgnisasi Sektor Publik

Organisasi merupakan sekelompok orang yang bekerja sama secara

terstruktur untuk mencapai tujuan tertentu atau sejumlah sasaran yang telah

ditetapkan bersama. Setiap organisasi mempunyai tujuan yang spesifik yang

Page 34: SKRIPSI ANALISIS PENERAPAN AKUNTANSI BERBASIS AKRUAL …

20

hendak dicapai dan memerlukan manajemen yang baik agar bisa mencapai tujuan

tersebut. Tujuan organisasi tersebut dapat bersifst kualitatif ataupun kuantitatif

yang dapat dibagi lagi menjadi tujuan yang bersifat financial maupun non-

financial.

Secara umum seringkali organisasi hanya dikelompokkan menjadi dua

macam, yaitu profit organization dan nonprofit organization. Walupun di

kenyataan terdapat tipe lain dari organisasi yaitu quasi-profit organization dan

quasi-nonprofit organization. Hal ini disebabkan karena adanya kesulitan untuk

memberi batasan yang tegas antara tipe organisasi pure-profit organization dan

quasi-profit organization dan antara quasi-profit organization dan pure-profit

organization. Dengan pengelompokan tipe organisasi secara umum tersebut maka

organisasi sektor publik merupakan nonprofit organization.

Mahsun (2011:5) mengatakan bahwa sektor publik seringkali di pahami

sebagai segala sesuatau yang berhubungan dengan kepentingan umum dan

penyediaan barang atau jasa kepada publik yang dibayar melalui pendapatan

Negara lain yang diakui oleh hokum. Bidang kesehatan, pendidikan, kemanan dan

transportasi adalah contoh sektor publik. Oleh karena itu area sektor publik sangat

luas. Sedangkan menurut Bastian (2009:1) “kata sektor publik dari sisi kebijakan

publik dapat dipahami sebagai tuntutan pajak, birokrasi berlebihan, pemerintahan

yang besar dan nasionalisme dan privatisasi. Terlihat jelas dalam arti lua, sektor

publik disebut bidangyang membicarakan metode manajemen Negara. Sedangkan

dalam arti sempit, diartikan sebagai pembahasan pajak dan kebijakan pajak.”

Page 35: SKRIPSI ANALISIS PENERAPAN AKUNTANSI BERBASIS AKRUAL …

21

Menurut Nordiawan (2009:1) sektor publik merupakan sebuah entitas

ekonomi yang memiliki keunikan tersendiri. Disebut sebagai entitas ekonomi

karena memiliki sumber daya ekonomi yang tidak keci. Sektor publik juga

melakukan transaksi-transaksi ekonomi dan keuangan, tetapi berbeda dengan

entitas ekonomi lain, khususnya perusahaan komersial yang mencari laba, sumber

daya ekonomi sektor publik dikelola tidak untuk tujuan mencari laba (profit).

Munculnya sektor publik ini tidak terlepas dari sejarah. Awalnya sektor

publik ini muncul karena ada kebutuhan dari masyarakat secara bersama terhadap

barang ddan layanan terentu. Untuk menghndari terjadinya alokadsi dan distribusi

barang atau layanan umum yang tidak adil, maka pengaturan pengalokasian dan

pendistribusiannya diserahkan kepada pihak (pengurus) tertentu. Wargsa

masyarakat kemudian membayar sejumlah upeti (pajak) untuk mendukung

pengaturan barang atau layanan umum oleh pengurus tersebut (Mahsun et al,

2011:5)

Sektor publik sendiri telah hadir sejak ribuan tahun sebelum masehi.

Bastian (2009:2) menjelaskan bahwa kemunculan akuntansi sektor publik

dipengaruhi oleh interaksi yang terjadi dalam masyarakat dan kekuatan sosial

dalam masyarakat. Bukti sejarah menjelaskan bahwa praktik pencatatan telah

dilakukan di zaman mesir kuno sampai sekarang. Pada awalnya pencatatan ini

dilakukan untuk mengadministrasi laporan untuk keperluan pemerintah. Selain itu

praktik pencatatan ini juga dilakukan untuk mendukung mekanisme pajak,

pembagian pendapatan, inventaris barang dan proses perdagangan antar Negara.

Page 36: SKRIPSI ANALISIS PENERAPAN AKUNTANSI BERBASIS AKRUAL …

22

2. Karakteristik Organisasi Sektor Publik

Menurut Christensen (2007:6) menguraikan tiga karakteristik utama sektor

publik yang intisarinya sebagai berikut :

a. Pemimpin tertinggi organisasi publik seperti Presiden atau Perdana

Menteri dipilih melalui pemilu. Sehingga organisasi sektor publik yang

ada di masyarakat memiliki tanggung jawab politik. Terlepas dari apakah

organisasi publik dekat atau jauh dari kepemimpinan politik terdapat

pemimpin politik yang terpilih secara demokratis di atas organisasi yang

memiliki akuntabilitas tinggi. Berbeda dengan perusahaan swasta, yang

bertanggung jawab kepada dewan direksi yang dipilih oleh pemegang

saham, organosasi publik bertanggung jawab kepada legislatif yang dipilih

juga oleh rakyat melalui pemilu. Organisasi publik merupakan bagian dari

suatu sistem pemerintahan dan menghadapi tantangan yang brbeda dengan

sektor swasta. Sistem pemerintahan dipengaruhi oleh sistem politik

masyarakat tidak seperti organisasi swasta yang terbatas pada orang-orang

tertentu. Oleh karena itu organisasi sektor publik memiliki tanggungjawab

yang lebih besar dan banyak dibandingkan dengan organisasi swasta.

b. Model organisasi publik berbeda dari banyak organisasi sektor swasta.

Organisasi sektor publik memiliki model organisasi multifungsi. Model

organisasi multifungsi ini membuat organisasi sektor publik sangat rentan

terhadap kritik. Ini dikarenakan dalam menjalankan organisasinya

memerlukan banyak pertimbangan yang sangat sulit, seperti politik,

partisipasi oleh pihak yang terkena dampak, penentuan sumber daya

Page 37: SKRIPSI ANALISIS PENERAPAN AKUNTANSI BERBASIS AKRUAL …

23

manusi, sensitivitas pengguna, transparansi, publisitas dan wawasan proses

pengambilan keputusan, prediktabilitas, perlakuan yang sama, ketidak

berpihakan, netralitas, kualitas layanan, kemandirian professional,

loyalitas politik, efisiensi dan efektifitas. Dalam menjalankan fungsinya

pemerintahan tidak dapat membuat aturan dengan mudah karena harus

sesuai dengan konstitusi dan disetujui oleh rakyat, berbeda dengan sektor

swasta yang tidak terlalu sulit dalam membuat aturan yang digunakan di

organisasinya.

c. Sebagian besar organisasi publik berbeda dari organisasi swasta, mereka

tidak beroperasi dalam pasar bebas dan kompetitif. Meskipun ada

pembentukan BUMN yang ikut berkompetisi memperlihatkan cara ini,

tetapi hal ini dapat dijelaskan oleh beberapa argumen. Salah satu jenis

argumen organisasi publik adalah ide bahwa pasar (sektor swasta)

memiliki kapasitas terbatas untuk menangani masalah-masalah sehingga

diperlakukan intervensi organisasi publik. Selain itu organisasi sektor

publik juga memperbaiki atau mengatasi maslah yang diciptaka oleh pasar,

dimana pasar tidak menyelesaikannya.

Sedangkan menurut Nordiawan (2006:2) organisasi menjadi berbeda dan

unik karenamemiliki karakteristiksebagai berikut :

1) Dijalankan tidak untuk mencari keuntungan

2) Dimiliki secara kolektif oleh publik

3) Kepemilikan atas sumber daya tidak digambarkan dalam bentuk saham

yang diperjualbrlikan

Page 38: SKRIPSI ANALISIS PENERAPAN AKUNTANSI BERBASIS AKRUAL …

24

4) Keputusan-keputusan yang terkait kebijakan maupu opersai didasarkan

pada consensus

Mahsun (2011:14) mengatakan bahwa sektor publik berada pada batasan

antara lain :

1) Penyelenggaraan layanan atau pengadaan barang kebutuhan masyarakat

umum

2) Bukan konsumsi individual

3) Pemerintah ikut mengendalikan dengan saham atau sejumlah regulasi yang

mengikat

4) Harga tidak semata-mata ditentukan brdasarksn meknisme pasar

Dari uraian di atas kita dapat menarik benang merah bahwa organisasi

sektor publik meiliki karakteristik yang unik karena organisasi ini melayani dan

dimiliki oleh masyarakat luas. Organisasi sektor publik juga tidak mementingkan

keuntungan melainkan pelayanan terhadap anggotanya. Sifat organisasi sektor

publik yang unik ini menyebabkan sektor publik harus memperhatikan banyak

aspek dalam pengambilan keputusan ketika menjalankan kegiatannya. Keputusan

yang diambil oleh organisasi ini harus dapat diterima oleh mayoritas anggotanya.

3. Perbedaan organisasi sektor publik dengan sektor swasta

Secara umum Nordiawan (2006:3) mengatakan Perbedaan signifikan

antara organisasi sektor publik dan swasta adalah :

Page 39: SKRIPSI ANALISIS PENERAPAN AKUNTANSI BERBASIS AKRUAL …

25

a. Tujuan Organisasi

Perusahaan komersial bertujuan untuk memaksimalkan kesejahteraan

pemegang saham melalui penciptaan keuntungan sedangkan organisasi

sektor publik mempunyai tujuan untuk meningkatkan kesejahteraan

masyarakat melalui pelayanan. Dengan kata lain, perusahaan merupakan

organisasi yang dijalankan untuk mencari laba atau profit (profit-oriented).

Sedangkan organisasi sektor publik merupakan organisasi yang dijalankan

bukan untuk mencari laba (no profit-oriented)

b. Sumber Pendanaan

Perusahaan komersial didanai melalui hasil operasi perusahaan

bersangkutan selain investasi dari pemegang saham. Sementara itu, sesuai

dengan tujuan, organisasi sektor publik mendanai rmasuk operasinya

melalui cara khusus berupa sumbangan atau donasi yang sukarela. Di

organisasi pemerintahan cara seperti ini direalisasikan melalui pembayaran

pajak atau retribusi. Bagi pemerintah daerah, termasuk sumber pendanaan

adalah sumbangan/subsidi dari pemerintah pusat. Di organisasi sektor

publik lain sumber pendapatan bisa berupa iuran anggota, subsidi dan

sumbangan donator.

c. Peraturan perundang-undangan

Organisasi sektor publik khususnya lembaga pemerintah harus

melakukan aktivitasnya sesuai dengan peraturan perundang-undangan

yang berlaku. Pemerintah Indonesia misalnya, harus melakukan

pembangunan jembatan karena diamanatkan dalam UUD 1945 untuk

Page 40: SKRIPSI ANALISIS PENERAPAN AKUNTANSI BERBASIS AKRUAL …

26

meningkatkan kesejahteraan rakyat, meskipun pembangunan jembatan

tidak memberikan keuntungan bagi organisasipemerintah yang

bersangkutan. Sedangkan pada perusahaan komersial mereka bisa memilih

aktivitas mana yang akan dilakukan atau produk apa yang akan dibuat

berdasarkan pertimbangan untung dan rugi.

Selain itu Mahsun et al (2011:7) mengatakan bahwa untuk membedakan

area sektor publik dan awasta dapat dilihat berdasarkan kategorisasi tipe barang

atau pelayanan yang dibagi menjadi empat :

a. Pure Public Goods

Pure Public Goods adlah barang-barang atau jasa kebutuhan masyarakat

yang manfaat barang atau jasa tersebut dinikmati oleh masyarakat secara

bersama-sama. Barang ini apabila dikonsumsi oleh individu tertentu tidak

mengurangi konsumsi orang lain akan barang tersebut. Contoh Pure

Public Goods adalah keamanan, ketentraman dan keadilan

b. Quasi Public Goods

Quasi Public Goods adalah barang-barang atau jasa kebutuhan masyarakat

yang manfaat barang atau jasa tersebut dinikmati oleh seluruh masyarakat,

namun apabila dikonsumsi individu tertentu akan mengurangi konsumsi

orang lain akan barang tersebut. Contoh quasi public goods adalah

pelyanan kesehatan dan pendidikan.

c. Quasi Private Goods

Quasi private goods adalah barang-barang atau jasa kebutuhan masyarakat

yang mana manfaat barang dan jasa tersebut hanya dinikmati secara

Page 41: SKRIPSI ANALISIS PENERAPAN AKUNTANSI BERBASIS AKRUAL …

27

individual oleh yang membelinya walaupun sebelumnya barang dan jasa

tersebut dapat dinikmati oleh semua masyarakat. Contoh quasi private

goods adalah jalan told an tenaga listrik.

d. Pure Private Goods

Pure private goods adalah barang-barang atau jasa kebutuhan masyarakat

yang mana manfaat barang dan jasa tersebut hanya dinikmati secara

individual 0leh yang membelinya dan yang tidak membelinya tidak dapat

menikmati barang atau jasa tersebut. Contoh barang pure private goods

adalah makanan, pakaian, hiburan dan peralatan.

Dengan melihat karakteristik di atas disimpulkan bahwa sektor publik

berperan pada produksi pure public goods dan sektor swasta berperan pada pure

private goods. Sedangkan quasi public goods dan quasi private goods menjadi

tanggung jawab bersama dengan kadar yang berbeda, quasi public goods condong

ke sektor public dan quasi private goods condong ke sektor swata. Sedangkan

menurut W. F. Barber dalam hari (2008) bahwa sektor publik memiliki sepuluh

karakteristik penting yang membedakan sektor publik dengan sektor swasta, yaitu:

1) Sektor publik lebih kompleks dan mengemban tugas-tugas yang lebih

amigo

2) Sektor publik lebih banyak menghadapi masalah dalam

mengimplementasikan keputusan-keputusan

3) Sektor publik lebih banyak memanfaatkan orng yang memiliki motivasi

yang sangat beragam

Page 42: SKRIPSI ANALISIS PENERAPAN AKUNTANSI BERBASIS AKRUAL …

28

4) Sektor publik lebih banyak memperhatikan usaha, mempertahankan

peluang dan kapasitas

5) Sektor publik lebih memperhatikan kompensasi atau kegagalan pasar

6) Sektor publik lebih banyak melakukan aktivitas yang memiliki segmen

simbolik

7) Sektor publik lebih ketat dalam menjaga standar komitmen dan legalitas

8) Sektor publik mempunyai peluang yang lebih besar untuk merespon isu-

isu keadilan dan kejujuran

9) Sektor publik harus berorientasi demi kepentingan public

10) Sektor publik harus mempertahankan level dukungan publik minimal di

ata slevel yang dibutuhkan dalam industri swasta

Sektor publik memiliki tingkat kerumitan yang lebih rumit dibandingkan

sektor privat. Kerumitan disebabkan oleh ruang lingkup pelayanan yang lebih luas

dan struktur organisasi yang besar dibandingkan sektor privat. Kerumitan ini

mengakibatkan keputusan yang diambil oleh sektor publikharus dipikirkan dengan

baik dan berorientasi kepentingan masyarakat sehingga dapat mempertahankan

dukungan mayoritas anggotanya, hal ini berbeda dengan sektor privat yang

berfokus pada keuntungan. Hal ini mengakibatkan cara menjalankan organisasi

sektor publik sangat berbeda dengan sektor privat.

Sementara itu Christensen (2007:4) menjelaskan bahwa elemen inti dari

argumen yang mendukung konsepsi bahwa organisasi publik dan swasta pada

dasarnya berbeda dalam ha-hal kunci, Pertama, bahwa kepentingan publik

berbeda dengan kepentingan pribadi, karena sektor publik harus

Page 43: SKRIPSI ANALISIS PENERAPAN AKUNTANSI BERBASIS AKRUAL …

29

mempertimbangkan satu set yang lebih luas dari norma-norma dan nilai-nilai.

Banyak pertimbangan yang harus ditimbang terhadap satu sama lain,

pertimbangan demokrasi, nilai-nilai konstitusional dan kesejahteraan masyarakat

yang diberi bobot lebih dalam organisasi publik daripada di organisasi-organisasi

swasta. Kedua, para pemimpin organisasi publik bertanggung jawab kepada

warga negara dan pemilih daripada kelompok-kelompok khusus. Ketiga,

organisasi publik memerlukan penekanan lebih besar pada keterbukaan,

transparansi, imparsialitas perlakuan yang sama dan prediktabilitas.

E. Koperasi dan UMKM

1. Pengertian Koperasi

Koperasi adalah mengandung kata kerja sama. Koperasi (cooverative)

bersumber dari kata coopere (latin) co-operation yang berarti kerja sama. Ada

juga yang mendefinisikan koperasi dalam makna lain. Menurut Enriques

(2010:34), “pengertian koperasi adalah menolong atau sama lain (to help one

another) atau saling bergandengan tangan (hand it hand). Di Indonesia disebut

kerja sama menurut Notoadmojo disebut dengan gotong royong yang telah

dikenal oleh Indonesia sejak tahun 2000 SM.

Pengertian koperasi menurut UU No. 25 Tahun 1992 adalah badan usaha

yang beranggotakan orang seorang atau badan hukum koperasi melandaskan

seluruh kegiatannya berdasarkan prinsip koperasi serta asas kekeluargaan unruk

meningkatkan gerakan ekonomi rakyat.

Sedangkan menurut UU No. 17 Tahun 2012, Koperasi adalahbadan

hokum yang didirikan oleh orang perseorangan atau badan hokum koperasi, untuk

Page 44: SKRIPSI ANALISIS PENERAPAN AKUNTANSI BERBASIS AKRUAL …

30

dengan pemisahan kekayaan para anggotanya sebagai modal menjalankan usaha,

yang memenuhi aspirasi dankebutuhan bersama di bidang ekonomi, social, dan

budaya sesuai dengan nilai dan prinsip koperasi. Melihat dari criteria dan

pengertian organisasi koperasi yang ada, bagian-bagian dari koperasi sebagi

subsistem koperasi adalah:

a. Anggota koperasi sebagai individu yang bertindak sebagai pemilik dan

konsumen akhir

b. Anggota koperasi sebagai pengusaha perorangan maupun kelompok yang

memanfaatkan koperasi sebagi pemasok (supplier)

c. Koperasi sebagai badan usaha yang melayani anggota koperasi dan

masyarakat.

Dalam membahas koperasi, Ropke berusaha menggambarkan ciri-ciri dari

sebuah organisasi koperasi sebagai berikut:

a. Adanya beberpa atau sejumlahindividu yang bersatu dalam suatu

kelompok, atas dasar sekurang-kurangnya sati kepentingan atau tujuan

yang sama, yang disebut sebagai kelompok koperasi.

b. Adanya anggota-anggota koperasi yang bergabung dalam kelompok usaha

unutuk memperbaiki kondisi social ekonomi mereka sendiri, yang disebut

sebagai swadaya atau kerja kolektif dari kelompok social koperasi.

c. Adanya anggota koperasi yang bergabung dalam koperasi

mendayagunakan serta memanfaatkan koperasi secara bersama, yang

disebut sebagai perusahaan koperasi.

Page 45: SKRIPSI ANALISIS PENERAPAN AKUNTANSI BERBASIS AKRUAL …

31

d. Koperasi sebagai perusahaan mempunyai tugas untuk menunjang

kepentingan para anggota kelompok koperasi, dengan cara menyediakan

barang dan jasa yang dibutuhkan oleh anggota dalam kegiatan

ekonominya.

2. Fungsi Dan Peranan Koperasi

Dalam setiap organisasi memiliki fungsi dan peranan tertentu, begitupun

dengan organisasu koperasi. Perkoperasian di Indonesia seharusnya berfungsi dan

memiliki peran sebagai berikut:

a. Mengembangkan serta membangun kemanpuan dan potensi anggota

koperasi pada khusunya dan masyarakat pada umumnya untuk

meningkatkan kesejahteraan social ekonomi.

b. Berperang secara aktif (role actively) dalam rangka meningkatkan dan

memperbaiki kualitas kehidupan anggota koperasi dan masyarakat.

c. Memperkuat serta memperkokoh perekonomian rakyat

3. Jenis-jenis koperasi

Jenis-jenis koperasi didasarkanpada kesamaaan kegiatan aktifitas dan

kepentingan ekonomi anggotanya. Jenis koperasi terdiri dari tiga jenis

diantaranya:

a. Koperasi produksi

b. Koperasi konsumsi

c. Koperasi jasa.

Page 46: SKRIPSI ANALISIS PENERAPAN AKUNTANSI BERBASIS AKRUAL …

32

4. UMKM

Berdasarkan Kepmenkeu 571/KMK 03/2003 (Menterinya masih Pak

Boediono) maka pengusaha kecil adalah pengusaha yang selama satu tahun buku

melakukan penyerahan barang kena pajak dan atau jasa kena pajak dengan jumlah

peredaran brutto dan atau penerimaan brutto tak lebih dari 600 juta.

Usaha Menengah (menurut Inpres No. 10/1999, tentang Pemberdayaan

(Usaha Menengah), Usaha produktif milik Warga Negara Indonesia, yang

berbentuk badan usaha orang orang perorangan, badan usaha yang tidak berbadan

hukum, atau badan usaha berbadan hukum termasuk koperasi; berdiri sendiri, dan

bukan merupakan anak perusahaan atau cabang perusahaan yang dimiliki,

dikuasai atau berafiliasi, baik langsung maupun tidak langsung, dengan usaha

besar memiliki kekayaan bersih lebih besar dari Rp. 200 juta, sampai dengan Rp.

10 miliar, tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha, atau memiliki hasil

penjualan paling banyak Rp. 100 juta per tahun.

Sulawesi Menjadi contoh UKM Berbasis Teknologi

Indonesia menggandeng Kanada untuk bekerja sama mengembangkan dan

mendorong penggunaan ICT (Information Communication Technology) bagi

pelaku UKM di tanah air.“Pemerintah diwakili Kementerian Negara Koperasi dan

UKM bekerja sama dengan CIDA mengembangkan tiga proyek, salah satunya

penggunaan ICT bagi UKM,” kata Deputi Bidang Pemasaran dan Jaringan Usaha

Kementerian Negara Koperasi dan UKM, Ikhwan Asrin, di Jakarta.

CIDA yang merupakan Canadian International Development Agency bersama

Kemenkop sepakat menyelenggarakan program yang diberi nama CIPSED

Page 47: SKRIPSI ANALISIS PENERAPAN AKUNTANSI BERBASIS AKRUAL …

33

(Canada-Indonesia Private Sector Entreprise Development). Ikhwan mengatakan,

melalui CIPSED inilah akan dikembangkan usaha-usaha kecil berbasis teknologi

informasi khususnya dalam pemasaran dan perluasan jaringan usahanya. “Untuk

awalnya kami akan dorong penerapannya di empat provinsi, sedangkan provinsi

lainnya akan menyusul kemudian,” katanya. Pihaknya akan mendorong

penggunaan ICT bagi UKM di wilayah provinsi Sulawesi Selatan, Sulawesi

Utara, Sulawesi Tenggara, dan Gorontalo.

Empat provinsi tersebut akan menjadi proyek percontohan bagi suksesnya

penerapan ICT oleh UKM dari sejak 2008 hingga 2012.

“Dengan ICT misalnya internet, pelaku UKM akan lebih mudah dan murah

memasarkan produknya,”, upaya tersebut sekaligus merupakan langkah untuk

menghilangkan citra masyarakat awam bahwa ICT (termasuk penggunaan

internet) untuk usaha tidaklah mahal dan bukan lagi merupakan barang .

Adapun Peranan Penting Internet bagi Usaha Kecil Menengah (UKM)

yakni dimana saat ini banyak sekali usaha kecil menengah (UKM) bermunculan

di Indonesia. Hal ini sangat berdampak positif bagi perekonomian global di

Indonesia maupun juga dalam rangka meningkatkan daya saing dalam bidang

penyediaan produk atau jasa di segala bidang. Contoh UKM disini bisa berbagai

macam, mulai dari usaha handycraft, membuka usaha makanan, jasa rent car atau

juga usaha di bidang IT seperti menjual space hosting dan juga jasa web design.

Menurut Bido A.Budiman ( 2010:122), penggunaan internet sebagai

media teknologi informasi dalam menunjang UKM bisa dijabarkan menjadi

beberapa poin seperti berikut ini:

Page 48: SKRIPSI ANALISIS PENERAPAN AKUNTANSI BERBASIS AKRUAL …

34

a. Komunikasi

Internet digunakan sebagai media komunikasi dengan berbagai pihak.

Misalnya disini antara UKM dengan supplier. Sebagai contoh UKM di

bidang peternakan ayam. Pemiliknya bisa menggunakan e-mail kepada

supplier pakan ternaknya misalnya untuk melakukan order atau sebaliknya

pihak supplier yang melakukan komunikasi dengan UKM. Komunikasi

disini bisa bermacam-macam, salah satu yang sudah dibahas tadi misalnya

penggunaan e-mail. Penulis pernah melihat ada perusahaan jasa tenaga

kerja di Surabaya yang sudah menggunakan Yahoo! Messenger untuk

melakukan negosiasi dengan calon penampung tenaga kerja di hongkong.

Jadi para calon TKI tersebut duduk di depan PC yang dilengkapi dengan

webcam sehingga calon penamung tenaga kerja di luar negeri bisa melihat

langsung kondisi fisik dari calon TKI

b. Promosi

Ini maksudnya internet digunakan sebagai sarana promosi jasa atau produk

yang ditawarkan oleh UKM. Sebagai contoh misalnya UKM di bidang rent

car (persewaan kendaraan) bisa mempromosikan jasanya melalui website

atau juga melalui mailing list. Dari pengalaman penulis bahwa media

mailing list merupakan yang paling efektif untuk menawarkan jasa atau

produk. Kenapa begitu? Itu dikarenakan bahwa mailing list adalah suatu

forum diskusi berbasis e-mail mengenai suatu topik tertentu. Orang-orang

atau pihak-pihak yang tergabung dalam suatu mailing list tertentu biasanya

mempunyai satu kesamaan tujuan dan juga kesamaan minat tertentu.

Page 49: SKRIPSI ANALISIS PENERAPAN AKUNTANSI BERBASIS AKRUAL …

35

Sebagai contoh ada mailing list mengenai balita atau mailing list ayah

bunda yang isinya mengenai seputar pasangan muda yang baru

mempunyai anak.

5. Peranan SAP Basis Akrual terhadap UMKM

Metode akuntansi yang digunakan suatu perusahaan dapat mempengaruhi

pendapatan total suatu perusahaan pada laporan keuangannya begitu pula dengan

beban perusahaanya. Akuntansi UMKM memainkan peran yang penting dalam

memutuskan keberhasilan usaha. Masalah keuangna terkait dengan UMKM

sedikit berbeda dengan usaha skala besar.

Didalam manajemen akuntansi UMKM terdapat tiga pengukuhan financial

yang penting yakni mencakup laporan arus kas, laba rugi da neraca. Pada UMKM

ada dua metode yang biasa digunakan yaitu metode berbasis tunai yang

mengidentifiksi penerimaan tunai sebagai pengeluaran dan pendapatan serta

pembayaran tagihan yang dianggap pengeluaran. Metode ini biasanya digunakan

oleh penrusahaan dengan skala kecil karena tidak rumit dan bisa

diimplementasikan.

Metode akrual adalah metode kedua yang digunakan untuk

pemeliharaan akuntansi dalam usaha kecil. Pada metode ini adalah pendapatan

yang dimasukkan kedalam buku akun tidak mengandalkan pengumpulan tunai

dari sesungguhnya. Basis kas dan basis akrual digunakan untuk mengetahui suatu

transaksi. Suatu ntitas/perusahaan, organisasi yang akuntansinya menggunakan

basis akrual akan mengakui transaksi pada saat terjadinya.

Page 50: SKRIPSI ANALISIS PENERAPAN AKUNTANSI BERBASIS AKRUAL …

36

Dari hal tersebut perlakuan akuntansi accrual berbeda dengan basis kas

yang dimana UMKM dengan menggunakan penerapan basis kas accrual sesuai

dengan Standar Akuntansi Pemerintah (SAP) lebih mencerminkan keadaan

keuangan perusahaan sebenarnya, tetapi metode pencatatan accrual basis lebih

sulit untuk diterapkan karena akuntan harus melakukan pencatatan lebih banyak

dibandingkan denga menggunakan metode basis kas. Tetapi dengan menggunakan

software akuntansi, informasi yang handal dan efisien maka pekerjaan dapat

tercapai dengan baik pada Dina Koperasi dan UMKM Provinsi Sulawesi Selatan

Page 51: SKRIPSI ANALISIS PENERAPAN AKUNTANSI BERBASIS AKRUAL …

37

F. Kerangka Pikir

Basis akuntansi akrual, adalah sitem akuntansi baru yang diterapkan pada

organisasi sektor publik karena adanya reformasi di bidang keuangan pemerintah

yaitu dengan diterbitkannya PP Nomor 71 Tahun 2010 mengenai sistem akuntansi

pemerintahan.

Adapun kerangka pikir yang telah diuraikan dapat digambarkan dalam

skema sebagai berikut:

Gambar I. Skema Kerangka Pikir

Reformasi di bidang

keuangan

pemerintah

PP Nomor.24 Tahun

2005

Refisi PP Nomor.71

Tahun 2010 tentang

SAP berbasis akrual

SAP berbasis akrual

pada organisasi sektor

publik

Kesiapan Pemerintah

dalam menerapkan

SAP berbasis akrual

Dinas Koperasi

Dan UMKM

Provinsi Sulawesi

Selatan

Page 52: SKRIPSI ANALISIS PENERAPAN AKUNTANSI BERBASIS AKRUAL …

38

G. Hipotesis

Berdasarkan tinjauan pustaka dan kerangka pikir maka dapat disimpulkan

hipotesis yaitu ”Diduga bahwa sistem akuntansi berbasis akrual telah diterapkan

secara bertahap pada Dinas Koperasi dan UMKM Provinsi Sulawesi Selatan”.

Page 53: SKRIPSI ANALISIS PENERAPAN AKUNTANSI BERBASIS AKRUAL …

39

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Lokasi dan Waktu Penelitian

1. Lokasi Penelitian

Lokasi penelitian dilaksanakan diwilayah Makassar, tepatnya pada Dinas

Koperasi dan UMKM Provinsi Sulawesi Selatan Jln. A.P. Petrani No. Telp

(0411) 853991, Fax. (0411) 031 5616521 Makassar 90222. Penelitian

dilaksanakan kurang lebih dua bulan dari bulan Maret sampai Mei 2015.

2. Waktu Penelitian

Waktu yang digunakan untuk melakukan penelitian ini mulai proses

persiapan sampai dengan penyusunan laporan penelitian kurang lebih empat

bulan.

Tabel : Jadwal Pelaksanaan Penelitian

No Keterangan

Tahun 2015

Maret April Mei Agustus Septemb

er

1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

1 Persiapan

2 Pengumpulan

data

3 Pengolahan

dan analisis

data

4 Penulisan

skripsi dan

konsultasi

5 Penggandaan

Page 54: SKRIPSI ANALISIS PENERAPAN AKUNTANSI BERBASIS AKRUAL …

40

B. Metode Pengumpulan Data

Penulis menggunakan beberapa metode pengumpulan data untuk

memperoleh data yang lengkap.

1. Observasi (pengamatan) yaitu pengamatan secara langsung pada objek

penelitian

2. Interview (wawancara) yaitu cara pengumpulan data dengan jalan melakukan

tanya jawab dengan pihak yang berwewenang dalam lingkup Dinas Koperasi

dan UMKM Provinsi Sulawesi Selatan, dalam hal ini, pegawai bidang

keuangan.

3. Dokumentasi adalah salah satu metode pengumpulan data dengan melihat

atau menganalisis dokumen-dokumen yang dibuat oleh subjek sendiri atau

oleh orang lain tentang subjek.

C. Jenis dan Sumber Data

1. Jenis data yang biasanya digunakan dalam penelitian diantaranya adalah :

a. Data Kuantitatif yaitu data pendukung berupa angka dan data lainnya

sesuai dengan kebutuhan penulis.

b. Data Kualitatif yaitu data yang berupa keterangan teoritis penjelasan yang

berasal dari pegawai pada objek penelitian.

2. Adapun Sumber data yang digunakan yaitu :

a. Data Primer yaitu data yang diperoleh melalui observasi langsung ke

objek penelitian.

Page 55: SKRIPSI ANALISIS PENERAPAN AKUNTANSI BERBASIS AKRUAL …

41

b. Data Skunder yaitu data yang bersumber dari dokumen obyek penelitian

berupa laporan tertulis yang dibuat secara berkala.

D. Metode Analisis

Metode analisis data yang digunakan penulis adalah analisis deskriptif

kualitatif yaitu metode yang menjelaskan tentang penerapan akuntansi berbasis

akrual pada Dinas Koperasi dan UMKM Provinsi Sulawesi Selatan.

1. Proses Pencatatan dan Analisis Data

Analisis data merupakan proses sistematis pencarian dan pengaturan

transkripsi wawancara, catatan lapangan, dan materi-materi lain yang telah anda

kumpulkan untuk meningkatkan pemahaman mengenai penerapan akuntansi berbasis

akrual pada dina koperasi dan UMKM propinsi Sulawesi selatan. Analisis melibatkan

pekerjaan dengan data, penyusunan, dan pemecahannya kedalam unit-unit yang dapat

ditangani, perangkumannya, pencarian pola-pola, dan penemuan apa yang penting

dan apa yang perlu dipelajari, dan pembuatan keputusan apa yang akan dikatakan

kepada orang lain. Untuk sebagian besar, produksi akhir dari penelitian adalah buku,

majalah, presentasi, atau rencana tindakan.

2. Keabsahan Data

a. Triangulasi Sumber

Menurut Patton (dalam Moloeng, 2004: 331) bahwa, “Triangulasi dengan

sumber artinya membandingkan dan mengecek balik derajat kepercayaan suatu

informasi yang diperoleh melalui waktu dan alat yang berbeda dalam penelitian

Page 56: SKRIPSI ANALISIS PENERAPAN AKUNTANSI BERBASIS AKRUAL …

42

kualitatif”. Lanjut oleh Patton (dalam Moloeng, 2004: 331) mengatakan bahwa

adapun hal yang dilakukan untuk mencapai kepercayaan itu, maka di tempuh langkah

sebagai berikut:

1) Membandingkan data hasil pengamatan dengan hasil wawancara

2) Membandingkan apa yang dikatakan orang didepan umum dengan apa yang

dikatakan secara pribadi

3) Membandingkan apa yang dikatakan orang-orang tentang situasi penelitian

dengan apa yang dikatakannya sepanjang waktu

4) Membandingkan keadaan dan presfektif seseorang dengan berbagai pendapat

dan pandangan masyarakat dari berbagai kelas

5) Membandingkan hasil wawancara dengan isi suatu dokumen yang berkaitan.

b. Triangulasi Teknik

Peneliti menggunakan triangulasi sebagai teknik untuk mengecek keabsahan

data. Menurut Andriana (moloeng, 2004: 330) bahwa, “teknik pemeriksaan

keabsahan data yang memanfaatkan sesuatu yang lain dalam membandingkan hasil

wawancara terhadap objek penelitian”. Sedangkan menurut Nasution (2003: 115)

mengemukakan bahwa, “triangulasi dapat dilakukan dengan menggunakan tehnik

yang berbeda yaitu wawancara, observasi, dan dokumentasi”. Triangulasi ini selain

dipake untuk mengecek kebenaran data juga dilakukan untuk memperkaya data.

Page 57: SKRIPSI ANALISIS PENERAPAN AKUNTANSI BERBASIS AKRUAL …

43

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian

1. Profil Dinas Koperasi dan UMKM Provinsi Sulawesi Selatan

Dinas Koperasi dan UMKM Provinsi Sulawesi Selatan beralamatkan di Jl.

Andi Pangeran Pettarani No. Telp (0411) 853991, Fax. (0411) 031 5616521

Makassar 90222. Dinas Koperasi Dan UMKM Provinsi Sulawesi Selatan dipimpin

oleh kepala dinas Koperasi dan UMKM Sul-Sel yaitu Bapak Drs. Andi Aswar yang

merupakan pembina utama muda pada Dinas Koperasi Provinsi Sulawesi Selatan.

Dinas Koperasi dan UMKM Provinsi Sulawesi Selatan menetapkan struktur

dan tatanan manajemen koperasi yang dibagi berdasarkan perangkat dan tatanan

organisasi koperasi, yaitu sebagai berikut:

a) Rapat anggota koperasi

b) Pengurus koperasi

c) Pengawas koperasi

d) Pengelola koperasi

Page 58: SKRIPSI ANALISIS PENERAPAN AKUNTANSI BERBASIS AKRUAL …

44

P

Skema : struktur Organisasi Koperasi

Dalam pemerintahan

Sulawesi Menjadi contoh UKM Berbasis Teknologi. Indonesia menggandeng

Kanada untuk bekerja sama mengembangkan dan mendorong penggunaan ICT

(Information Communication Technology) bagi pelaku UKM di tanah

air.“Pemerintah diwakili Kementerian Negara Koperasi dan UKM bekerja sama

dengan CIDA mengembangkan tiga proyek, salah satunya penggunaan ICT bagi

UKM,” kata Deputi Bidang Pemasaran dan Jaringan Usaha

Kementerian Negara Koperasi dan UKM, Ikhwan Asrin, di Jakarta.

CIDA yang merupakan Canadian International Development Agency bersama

Kemenkop sepakat menyelenggarakan program yang diberi nama CIPSED (Canada-

Indonesia Private Sector Entreprise Development). Ikhwan mengatakan, melalui

CIPSED inilah akan dikembangkan usaha-usaha kecil berbasis teknologi informasi

khususnya dalam pemasaran dan perluasan jaringan usahanya. “Untuk awalnya kami

Memilih dan

Memberhentikan

Memilih dan

Memberhentikan

Pengurus Pengawas

Page 59: SKRIPSI ANALISIS PENERAPAN AKUNTANSI BERBASIS AKRUAL …

45

akan dorong penerapannya di empat provinsi, sedangkan provinsi lainnya akan

menyusul kemudian,” katanya. Pihaknya akan mendorong penggunaan ICT bagi

UKM di wilayah provinsi Sulawesi Selatan, Sulawesi Utara, Sulawesi Tenggara, dan

Gorontalo.

Empat provinsi tersebut akan menjadi proyek percontohan bagi suksesnya

penerapan ICT oleh UKM dari sejak 2008 hingga 2012. “Dengan ICT misalnya

internet, pelaku UKM akan lebih mudah dan murah memasarkan produknya,”, upaya

tersebut sekaligus merupakan langkah untuk menghilangkan citra masyarakat awam

bahwa ICT (termasuk penggunaan internet) untuk usaha tidaklah mahal dan bukan

lagi merupakan barang .

2. Visi dan Misi Koperasi dan UMKM

a. Visi

“Menjadikan koperasi, usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) sebagai pilar

utama perekonomian Sulawesi selatan tahun2018”

b. Misi

1) Memberdayakan Koperasi, Usaha Mikro Kecil dan Menengah (KUMKM)

untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi yang berkualitas dan berkelanjutan,

memperluas kesempatan kerja dan menurunkan jumlah kemiskinan dalam

rangka mewujudkan Sulawesi Selatan sebagai pilar utama pembangunan

nasional dan simpul jejaring akselerasi perekonomian masyarakat.

Page 60: SKRIPSI ANALISIS PENERAPAN AKUNTANSI BERBASIS AKRUAL …

46

2) Memberdayakan Koperasi, Usaha Mikro Kecil dan Menengah (KUMKM)

untuk menjadi tumpuan harapan hidup, mempunyai kebanggaan dengan

menjalankan usaha sesuai dengan aturan agar menjadi lebih produktif.

c. Tujuan

1) Meningkatkan jumlah Koperasi yang berkualitas,

2) Meningkatkan peran dan kontribusi Koperasi, Usaha Mikro Kecil dan

Menengah (KUMKM) dalam perekonomian daerah,

3) Mengembangkan kebijakan-kebijakan dan program-program pemberdayaan

Koperasi, Usaha Mikro Kecil dan Menengah (KUMKM) berdasarkan kondisi

kekinian,

4) Meningkatkan kualitas pengelolaan dan keterampilan SDM Koperasi, Usaha

Mikro Kecil dan Menengah (KUMKM),

5) Meningkatkan dukungan sarana dan prasarana pemasaran produk Koperasi,

Usaha Mikro Kecil dan Menengah (KUMKM),

6) Meningkatkan legalitas dan kualitas produk bagi Koperasi, Usaha Mikro Kecil

dan Menengah (KUMKM),

7) Meningkatkan jaringan pemasaran, promosi dan pameran dalam dan luar

negeri,

8) Meningkatkan jaringan pemasaran, promosi dan pameran dalam dan luar

negeri,

Page 61: SKRIPSI ANALISIS PENERAPAN AKUNTANSI BERBASIS AKRUAL …

47

9) Penyediaan skema dan memperluas akses pembiayaan yang sesuai dengan

kebutuhan untuk mengembangkan usaha produksi dan pemasaran produk

Koperasi, Usaha Mikro Kecil dan Menengah (KUMKM),

10) Meningkatkan fungsi dan peran lembaga penjaminan kredit daerah,

11) Meningkatkan jiwa dan semangat kewirausahaan serta menumbuhkembangkan

wirasuaha baru/pemula yang inovatif,

12) Menyediakan regulasi yang berpihak pada Koperasi, Usaha Mikro Kecil dan

Menengah (KUMKM).

d. Sasaran

No. Uraian Indikator Kinerja Target

1

Meningkatnya jumlah

koperasi dan UMKM yang

terfasilitasi sarana dan

prasarana (mandiri)

Terfasilitasinya sarana dan

prasarana bagi Koperasi dan

UMKM

150

unit

2

Meningkatkan jumlah produk

baru yang terfasilitasi

perizinan

Peningkatan jumlah produk baru

yang terfasilitasi perizinan

25

produk

3 Meningkatnya jumlah

wirausaha baru

Terfasilitasinya penumbuhan

wirausaha baru

302.300

unit

4 Meningkatnya jumlah

koperasi aktif

Terfasilitasinya peningkatan jumlah

koperasi aktif

2.509

unit

5 Meningkatnya jumlah

koperasi skala besar

Terfasilitasinya peningkatan jumlah

koperasi skala besar 50 unit

6

Meningkatnya jumlah usaha

menengah menjadi usaha

besar

Terfasilitasinya peningkatan usaha

menengah menjadi usaha besar

497

unit

7

Meningkatnya jumlah usaha

kecil menjadi usaha

menengah

Terfasilitasinya peningkatan usaha

kecil menjadi usaha menengah

335

unit

8 Meningkatnya jumlah Terfasilitasinya koperasi dan 750

Page 62: SKRIPSI ANALISIS PENERAPAN AKUNTANSI BERBASIS AKRUAL …

48

koperasi dan UMKM yang

dapat mengakses lembaga

keuangan

UMKM kelembaga keuangan unit

9

Meningkatnya jumlah

pengolola koperasi dan

UMKM yang terfasilitasi

Diklat tehnis

Terfasilitasinya jumlah pengelola

koperasi dan UMKM dalam

mengikuti diklat tehnis

13.034

orang

3. Sruktur Organisasi Koperasi dan UMKM

Sejalan dengan pelaksanaan Undang-Undang No. 32 tahun 2004 dan sesuai

dengan kebutuhan dan perkembangan, maka Dinas Koperasi Usaha Mikro Kecil

Menengah Perindustrian dan Perdagangan Daerah Propinsi Sulawesi Tengah telah

ditetapkan susunan Organisasi dan Tata Kerja dengan besaran organisasi sesuai

Peraturan Daerah Nomor. 06 Tahun 2008 sebagai berikut:

a) Kepala Dinas

b) 1 (satu) Sekretaris dan 3 (tiga) sub. Bagian

c) 5 (Lima ) bidang, masing-masing bidang mempunyai 3(Tiga) Seksi .

d) Kelompok jabatan fungsional.

e) UPT Diklat Koperasi UMKM Industri dan perdagangan 1 (satu) Kepala dan

1 (satu) sub. Bagian tata usaha 2 (dua) Seksi

f) UPTD PSMB 1 (satu) Kepala dan 1 (Satu) Sub. Bagian Tata Usaha 2 (dua)

Seksi.

Page 63: SKRIPSI ANALISIS PENERAPAN AKUNTANSI BERBASIS AKRUAL …

49

Gambar : Struktur Organisasi

Dinas Koperasi dan UMKM Propinsi Sulawesi Selatan

Page 64: SKRIPSI ANALISIS PENERAPAN AKUNTANSI BERBASIS AKRUAL …

50

4. Komponen Laporan Keuangan Dinas Koperasi dan UMKM Provinsi

Sulawesi Selatan

DINAS KOPERASI DAN UMKM PROVINSI SULAWESI SELATAN

NERACA

PER 31 DESEMBER 2014

AKTIVA

Aktiva Lancar

Kas 55.362.907

Bank BNI Syariah 557.422.902

Piutang Usaha 9.261.308.239

Penyisihan piutang (545.733.996)

Jumlah Harta Lancar

Rp. 9.328.360.052

PENYERTAAN

Saham ke Bank 39.000.000

Takop Bank 167.225.197

Jumlah Penyertaan Rp. 206.225197

AKTIVA TETAP

Nilai Perolehan Harta Tetap 722.341.749

Akumulasi Penyusutan (58.273.300)

Nilai Buku Rp.664.068.449

TOTAL HARTA

Rp.10.198.653.698

PASIVA

KEWAJIBAN JANGKA PENDEK

Simpanan Sukarela 890.290.462

Beban yang Masih Harus Dibayar 4.000.000

Jumlah Kewajina Jangka Pendek Rp. 894.290.462

KEWAJIBAN JANGKA PANJANG

Hutan PKPRI Provinsi SULSEL -

Hutan Bank BNI Syariah 3.279.902.777

Hutang Bank BKE 3.218.829.625

Jumlah Hutang Jangka Panjang Rp .6.498.732.402

MODAL SENDIRI

Modal Distor 15.000.000

Modal Tetap Tambahan 2.157.206.329

Cadangan 254.584.377

SHU Tahun Berjalan 378.840.128

Jumlah Modal Sendiri Rp. 2.805.630.834

TOTAL PASIVA

Rp.10.198.653.698

Page 65: SKRIPSI ANALISIS PENERAPAN AKUNTANSI BERBASIS AKRUAL …

51

DINAS KOPERASI DAN UMKM PROVINSI SULAWESI SELATAN

PERHITUNGAN HASIL USAHA

PER 31 DESEMBER 2014

PENDAPATAN

Jasa Pinjaman Unit Simpan Pinjam 1.587.549.907

Provisi Pinjaman Simpanan Pinjam 236.207.261

Pendapatan Administrasi Pinjaman 86.512.500

TOTAL HASIL USAHA KOTOR

RP.1.910.269.668

BEBAN-BEBAN BIAYA

OPERASIONAL

Biaya Bunga Pinjaman

606.071.797

Beban Provisi Pinjaman

70.000.000

Beban Admistrasi & Adminstrasi

Kantor

28.765.000

Transportasi Karyawan Belanja Barang 11.900.000

Biaya Gaji Karyawan 176.000.000

Biaya Lembur Karyawan 3.000.000

Biaya Penagihan Piutang 60.020.080

Biaya Premi Kehadiran Karyawan 13.175.000

Beban Operasional Kendaraan 1.000.000

BIAYA UMUM DAN

ADMINISTRASI

Pemakaian ATK 17.002.793

Rekening Telepon 2.280.167

Pemeliharaan AC 308.000

Pemeliharaan komputer 2.105.000

Beban Pemeliharaan Kendaraan 8.354.404

Beban Penyusutan Inventaris Komputer 5.145.000

Beban Pentusustan Inventaris Kantor 4.135.300

Beban Penyisishan Piutang Tak Tertagih 92.558.782

Beban Bonus Manager 30.308.769

Page 66: SKRIPSI ANALISIS PENERAPAN AKUNTANSI BERBASIS AKRUAL …

52

Beban perisinan 408.000

Beban Seragam Karyawan 3.000.000

Rekenin Listrik 16.001.296

Beban Penyusustan Inventaris

Kendaraan

12.115.000

BEBAN ORGANISASI

Biaya Audit

8.000.000

Bingkisan Lebaran Anggota 252.382.000

Rapat Anggota Tahunan 57.635.400

Honor Pengawas 23.200.000

THR Pegawas 3.000.000

Transport Pengawas 4.700.000

\

BEBAN PAJAK

Pajak PPH Pasal 29

24.040.711

Pajak PPH Pasal 21 879.625

JUMLAH TOTAL BEBAN-BEBAN

(1.537.654.737)

SISA HASIL USAHA (SHU)

372.614.931

Sumber: Dinas Koperasi dan UMKM Provinsi Sulawesi Selatan

B. Pembahasan

Hasil pembahasan wawancara menunjukkan bahwa pemerintah Dinas

Koperasi dan UMKM Propinsi Sulawesi Selatan belum sepenuhnya siap dalam

penerapan basis akrual karena terkendala dalam kemampuan sumber daya manusia.

Hal ini terlihat pada saat peneliti mewawancarai beberapa pegawai di kantor dinas

koperasi dan UMKM Sulawesi selatan. Pemahaman mereka mengenai basis akrual

tidak sepenuhnya mereka mengerti dan masih memerlukan bantuan dari pihak lain

untuk memahami dan mempraktekkan basis ini.

Dalam penerapan SAP berbasis akrual hendaknya managemen suatu

organisasi memiliki kemampuan yang sudah memahami tentang basis akrual.

Page 67: SKRIPSI ANALISIS PENERAPAN AKUNTANSI BERBASIS AKRUAL …

53

Keberhasilan suatu organisasi untuk mencapai tujuan yang ingin dicapai akan

tercermin dari masing-masing individu yang melaksanakan tugas yang diberikan oleh

atasannya. Oleh karena itu, penerapan basis akrual belum sepenuhnya bisa diterapkan

karena masih dalam tahap pembelajaran termasuk pada Dinas Koperasi dan UMKM

Propinsi Sulawesi Selatan.

Adapun strategi penerapan basis akrual pada Dinas Koperasi dan UMKM

Provinsi Sulawesi Selatan dapat dilihat dalam tabel berikut :

Tabel Strategi Penerapan Akuntansi Berbasis Akrual Pada Dinas Koperasi

dan UMKM Provinsi Sulawesi Selatan

Tahun komponen

2010 a. Penertiban Standar Akuntansi Berbasis Akrual

(SAP)

b. Sosialisasi SAP Bebasis Akrual

2011 a. Penyiapan Aturan Pelaksanaan dan Pelaksanaan

Kebijakan Akuntansi

b. Pengembangan System Akuntansi dan TI Bagian

Pertama (proses bisnis dan detail requiremen

c. Pengembanga Kapasitas SDM

2012 c. Pengembanga System Akuntansi dan TI (Lanjutan)

d. Pengembangan Kapasitas SDM (Lanjutan)

2013 d. Review, Evaluasi dan Konsolidasi Seluruh LK

e. Pengembangan Kapasitas SDM (lanjutan)

2014 d. Pararel run dan Konsolidasi Seluruh LK

e. Reviuw, Evaluasi dan Konsolidasi Seluruh LK

Page 68: SKRIPSI ANALISIS PENERAPAN AKUNTANSI BERBASIS AKRUAL …

54

f. Pengembangan Kapasitas SDM (Lanjutan)

2015 c. Pengenmbangan Kapasitas SDM (lanjutan)

2016 a. Implementasi Akuntansi Berbasis Akrual Pada

Dinas Koperasi dan UMKM Provinsi Sulawesi

Selatan

b. Pengembangan Kapasitas SDM (Lanjutan)

Sumber : Olah Data

1. Pemahaman Basis Akrual Pada Dinas Koperasi Dan UMKM Propinsi

Sulawesi Selatan

Untuk menerapkan basis akrual, maka diperlukan pemahaman khusus dalam

mengimplementasikan basis yang bisa dikatakan baru dipemerintahan. Pengetahuan

yang dimiliki oleh setiap individu salam menentukan keberhasilan diterapkannya

basis ini.

Pemahaman Ibu Dhina sebagai kabag keungan di dinas Koperasi dan UMKM

Sul-Sel terhadap basis akrual pada 9 Juli 2015/ Senin 09.00 - 10.00 Wib berikut ini:

“kalau menurut saya akrual itu merupakan suatu pencatatan yang dilakukan

pas terjadi kejadian atau adanya suatu penerimaan barang, yang

berhubungan nanti sama kas tetapi disini ditekankan pada pengakuannya.

Setelah barang diterima kemudian itu sudah diakui barang sepenuhnya, milik

kita, walaupun misalnya barang tersebut belum dibayarkan”

Page 69: SKRIPSI ANALISIS PENERAPAN AKUNTANSI BERBASIS AKRUAL …

55

Basis akrual digunakan sebagai basis akuntansi dimana hak dan kewajiban atas

suatu transaksi atau peristiwa ekonomi lainnya diakui pada saat terjadinya peristiwa,

tanpa melihat kas atau setara kas diterima atau dibayarkan. Namun Ibu Kartini

menjelaskan pengertian basis yang diungkapkan pada 9 Juli 2015/ Senin 09.00 -

10.00 Wib berikut ini:

“menurut saya basis akrual ini dapat memberikan gambaran umum posisi

keuangan, artinya kita sudah mengetahui sberapa besar kita punya kekayaan,

utang dan lain sebagainya. Dengan basis ini kan kita dapat melihat berapa

keuntungan yang dimiliki diawal seblum kas diterima”

Berdasarkan tanggapan diatasdikatakan bahwa akuntansi berbasis akrual dapat

menyajikan informasi diseluruh posisi keuangan yang terdiri dari posisi asset, utang

dan kekayaan bersih dari suatu entiras. Akuntansi akrual memberikan bebrapa

informasi atas pendapatan dan beban, meliputi pengaruh dari transaksiyang kasnya

belum diterima atu dibayarkan.

Basis akrual digunakan untuk pengukuran asset, kewajiban adan ekuitas dana.

Basis akrual mendasrkan konsepnya pada dua pilar yaitu pengakuan pendapatan dan

pengakuan biaya/beban. Konsep pengakuan pendapatan menimbulkan estimasi

piutang tak tertagih, sebab pengasilan sudah diakui padahal kas belum diterima.

Sedangkan konsep pengakuan biaya atau beban dianggap sebagai starting poin

meskipun munculnya biaya beban meskipun biaya tersebut belum dibayar.akuntansi

akrual diperlukan oleh organisasi untuk memelihara catatan yang lengkap mengenai

Page 70: SKRIPSI ANALISIS PENERAPAN AKUNTANSI BERBASIS AKRUAL …

56

asset dan utang, sehingga menfasilitasi pengelolaan asset yang lebih baik. Namun Ibu

Dhina menambahkan penjelasan sebagai berikut:

“ sebenarnya sih kalo menurut saya basis akrual dapat mengukur kinerja dari

setiap SKPD nantinya, sejauh mana kinerja SKPD akan terlihat nantinya. Ini

akan terlihat pada ketetapan pencatatan yang suharunya sudah dicatat tapi

masih dibiarkan begitu saja. Itu akan menimbulkan utang nantinya jika itu

dibiarkan. Nah dari sana saja sudah keliatan kinerjannya apakah dia malas

untuk melaksanakan tugas atau tidak”.

Pelaporan berbasis akrual bermanfaat dalam mengevaluasi kinerja pemerintah

terkait biaya jasa linnya, efisisensi dan pencapaian tujuan. Dengan pelaporan berbasis

akrual, pengguna dapat mengidentifikasi posisi keuangan pemerintah, dan

peruabahannya, bagaimana peerintah mendanai kegiatan sesuai dengan kemanpuan

pendanaanya sehingga dapat diukur kapasitas pemerintah yang sesungguhnya

terutama di DInas Koperasi dan UMKM Se Sul-Sel.

2. Penerapan Basis Kas Menuju Akrual (Cash Toward Accrual)

Saat ini pemerintah di Dinas Koperasi dan UMKM Propinsi Sulawesi Selatan

masih menggunakan akuntansi berbasis Kas Menuju Akrual atau Cash TowarD

Accrual (CTA), dalam menyusun laporan keuangan pemerintah. Basis CTA ini pada

dasarnya merupakan suatu pendekatan basis akuntansi modified accrual, system

akuntansi dan aplikasi computer yang digunakan dan dikembangkan sendiri.

Page 71: SKRIPSI ANALISIS PENERAPAN AKUNTANSI BERBASIS AKRUAL …

57

Pernyataan yang dikemukakan mengenai basis kas menuju accrual yang

dijelaskan oleh ibu Dhina kabag keuangan dinas koperasi dan UMKM provinsi Sulsel

pada 9 Juli 2015/ Senin 09.00 - 10.00 Wib berikut ini:

“kan sebelumnya juga sudah ada, hanya saja ada metodenya nanti ini

bagaimana pemberlakuannya ini, karena sebelumnnya kita mengacu ke cash

basis. Kas menuju akrual itu kan sudah kita lakukan dan perangkat dan

komputernya juga sudah ada. Hanya saja perbedaannya kalau accrual basis

kan di LRA juga harus diakrualkan kan sebelumnya diakrual basis

pendapatan, belanja, pembiayaan kita cask an nantinya dineraca nantinya

kita lakukan akrualnya. Tapi sekarang kan seluruhnya sudah harus

diakrualkan.

Berdasarkan ungkapan diatas disampaikan bahwa pengelolaan keuangan Dinas

Koperasi dan UMKM Provinsi Sul-Sel maish menggunakan basis cash toward

accrual (CTA) dalam pelaporan keuangan, namun penerapan basis akrual akan segera

dilaksanakan mengingat telah disiapkan softwear pengelolaan data untuk membuat

laporan keuangan berbasis akrual. Perbedaan yang mendasar antara CTA dan accrual

basis yaitu diliat dari laporan realisasi anggaran. Pendapatan LRA diakui pada saat

anggaran telah ditetapkan, namun jika pendapatan tidak mampu dipenuhi maka akn

menjadi piutang, pendapatan akan diakui pada periode selanjutnya.

Page 72: SKRIPSI ANALISIS PENERAPAN AKUNTANSI BERBASIS AKRUAL …

58

Perbedaan utama antara basis kas menuju akrual dengan basis akrual adalah

pada basis pengakuan pendapatan dan biaya. Sebagaimana dijelaskan pengakuan dan

pengukuran pendapatan dan biaya pada basis kas dilakukan berdasarkan pada masuk

dan keluarnya kas, sementara basis akrual dilakukan pada saat terjadinya transaksi

tersebut, tanpa memperhatikan waktu kas dibayarkan atau diterima. Sebagaimana

yang diungkapka oleh ibu Kartini pada 9 Juli 2015/ Senin 09.00 - 10.00 Wib berikut

ini:

“pada Metode akrual adalah metode kedua yang digunakan untuk

pemeliharaan akuntansi dalam usaha kecil. Pada metode ini adalah

pendapatan yang dimasukkan kedalam buku akun tidak mengandalkan

pengumpulan tunai dari sesungguhnya. Basis kas dan basis akrual digunakan

untuk mengetahui suatu transaksi. Suatu ntitas/perusahaan, organisasi yang

akuntansinya menggunakan basis akrual akan mengakui transaksi pada saat

terjadinya”.

Dari hal tersebut perlakuan akuntansi accrual berbeda dengan basis kas yang

dimana UMKM dengan menggunakan penerapan basis kas accrual sesuai dengan

Standar Akuntansi Pemerintah (SAP) lebih mencerminkan keadaan keuangan

perusahaan sebenarnya, tetapi metode pencatatan accrual basis lebih sulit untuk

diterapkan karena akuntan harus melakukan pencatatan lebih banyak dibandingkan

denga menggunakan metode basis kas. Tetapi dengan menggunakan software

Page 73: SKRIPSI ANALISIS PENERAPAN AKUNTANSI BERBASIS AKRUAL …

59

akuntansi, informasi yang handal dan efisien maka pekerjaan dapat tercapai dengan

baik pada Dina Koperasi dan UMKM Provinsi Sulawesi Selatan.

3. Persiapan Dalam Menerapkan SAP Berbasis Akrual

Dalam persiapan penerapan akuntansi akrual secara penuh pemerintah perlu

memperhatikan beberapa hal. Hal-hal yang perlu dipersiapakan pemerintah dinas

koperasi dan UMKM yaitu infrastruktur pendukung penerapan akuntansi berbasis

akrual. Infrastruktur akuntansi yang dimaksud adalah kebijakan persiapan dan model

penerapan, manajemen sumber daya manusia, dan system informasi akuntansi,

disamping itu, penerapan akuntansi berbasis akrual harus didukung oleh komitmen

pemerintah kota Makassar.

Beberapa hal yang harus dipersiapkan oleh pemerintah dinas koperasi dan

UMKM dalam tahun 2014 untuk menerapkan standar akuntansi pemerintah berbasis

akrual dalam tahun anggaran tahun 2015 sebagaimana diamantkan dalam

Permendagri No 64 tahun 2013 diantaranya: 1) tetapkan peraturan kepala daerah

tentang kebijakan akuntansi pemerintah yang berlaku baik bagi entitas akumntansi

maupun pelaporan, 2) tetapkan peraturn kepala dina dan daerah tentang System

Akuntansi Pemerintah Daerah (SAPD) yang meliputi system akuntansi PPKD dan

system akuntansi SKPD, 3) Susun bagan akun standar (BAS) yang merupakan

Page 74: SKRIPSI ANALISIS PENERAPAN AKUNTANSI BERBASIS AKRUAL …

60

pedoman bagi pemerintah dinas kota dan daerah dalam melakukan kodefikasi

akunyang menggambarkan struktur laporan keuangan secara lengkap, 4)

pilih/kembangkan aplikasi komputer pengelolaan dinas kota dan daerah, 5) pilih dan

latih tenaga akuntansi. Terbatasnya tenaga akuntansi pada masing-masing pemerintah

dinas Koperasi dan UMKM provinsi Sul-Sel sampai ketingkat SKPD masih menjadi

kendala umum yang terjadi dalam penerapan akuntansi pemerintahan.

Sesuai dengan peraturan pemerintahNo. 71 tahun 2010 tentang standar

akuntansi pemerintah, laporan keuangan terdiri dari laporan realisasi anggaran,

laporan perubahaan saldo anggaran lebih, neraca, Laporan Operasional, laporan arus

kas, laporan perubahan ekuitas, dan catatan atas laporan keuangan, laporan

opeasional, laporan perubahan ekuitas, dan laporan perubahan saldo anggaran lebih.

Sosialisasi mengenai PP 71 telah dilaksanakan di Dinas Koperasi dan UMKM

provinsi Sul-Sel yang disampaikan oleh BPK mengenai arahan pengelolaan

keuangan, sementara itu pemerintah dinas kota Makassar mengingatkan kepada

kepala SKPD dalam menjalankan tugasnya harus berpedoman pada peraturan yang

ada begitu pula dalam membuat laporan keuangan harus berpedoman pada Standar

Akuntansi Pemerintah (SAP).

Berikut ini pernyataan yang disampaikan oleh ibu Dhina selaku kepala Kabag

Keuangan pada 9 Juli 2015/ Senin 09.00 - 10.00 Wib berikut ini:

Page 75: SKRIPSI ANALISIS PENERAPAN AKUNTANSI BERBASIS AKRUAL …

61

“kalau sosialisasi PP No 71 Tahun 2010 sudah dilakukan tiga kali. Pertama

itu dilaksanakan pada November 2013 kemudian juli 2014 dan agustus 2014.

Pada sosialisasinya itu kami mengundang seluruh kepala dinas koperasi dan

UMKM dan staf pegawai se sul-sel yang terkait terutama yang kami undang

itu kabag keuangan dari masing-masing Koperasi dan UMKM yang berada

di Sulawesi Selatan”

Berdasarkan ungkapan diatas, persiapan yang dialakukan pemerintah dinas

Koperasi dan UMKM Sulawesi Selatan dalam penerapan basis akrual yaitu telah

dilakukan sosialisasi implementasi PP No 71 tahun 2010 selaam tiga kali. Dalam

sosialisasi ini diikuti oleh seluruh pegawai pada bagian keuangan di instansi Koperasi

dan UMKM. Strategi penerapan basis akrual dapat dilaksanakan dengan langkah-

langkah berikut, 1) sosialisasi dan perlatihan yang berjenjang melitputi pimpinana

level kebijakan sampai dengan pelaksanaan teknis, dengan tujuan sosialisasi ini untuk

meningkatkan skill pelaksana, membantu awareness, dan mengajak keterlibatan

semua pihak, 2) menyiapakan dokumen legal yang bersifat lokal seperti perarturan

kepala dinas tentang kebijakan akuntansi dan system prosedur.

4. Analisis Kesiapan Sumber Daya Manusia Dalam Menerapkan SAP Berbasis

Akrual

Sumber daya manusia merupakan pilar penyangga utama sekaligus penggerak

roda organisasi dalam usaha menwujuadkan visi dan misi serta tujuan dari organisasi.

Page 76: SKRIPSI ANALISIS PENERAPAN AKUNTANSI BERBASIS AKRUAL …

62

Kegagalan sumber daya manusia pemerintah dinas kota dan daerah dalam memahami

dan menerapkan logika akuntansi akan berdampak pada kekeliruan laporn keuangan

yang dibuat dan ketidak sesuaian laporan dengan standar yang dibuat oleh pemerintah

(warisno dalam putrid, 2010).

Penyiapan dan penyusunan laporan tersebut memerlukan SDM yang menguasai

akuntansi pemerintahan, selain itu menurut Bastian (2010:45), “pada saat ini

kebutuhan tersebut sangat terasa dengan semakin kuatnya upaya yang digunakan

untuk menerapkan akuntansi pemerintah berbasis akrual”. Untuk itu pemerintah dinas

koperasi dan UMKM pusat dan daerah perlu secara serius menyusun perencanaan

SDM dibidan akuntansi pemerintahan. Termasuk didalamnya memberikan system

insentif dan remunerasi yang memadai untuk mencegah timbulnya praktek korupsi,

kolusi dan nepotisme (KKN) oleh SDM yang terkait dengan akuntansi pemerintahan.

Menurut hasil wawancara ibu Dhina mengenai SDM Pemerintah Dinas

Koperasi Dan UMKM Sul-Sel pada 9 Juli 2015/ Senin 09.00 - 10.00 Wib berikut ini:

“karena rata-rata background pegawai yang disini itu tamatan bukan

akuntantapi rata-rata ada juga tamatan dari akuntansi dan juga ekonomi. Tapi

kita akan tetap latih dan bombing mereka dari awal unruk memahami basis

akrual ini”

Masalah yang paling menonjol yang diungkapkan adalah ketidak sesuaian

pekerjaan yang diembang dengan pendidikan yang telah ditempuh oleh pegawai.

Dalam hal ini pemerintah ousat harus melatih kembali pegawai yang kurang mengerti

Page 77: SKRIPSI ANALISIS PENERAPAN AKUNTANSI BERBASIS AKRUAL …

63

dengan pekerjaan yang didapat. Hal ini dapat memperlambat keberhasilan suatu

organisasi dipemerintahan dinas koperasi dan UMKM. Adanya sumber daya manusia

yang bekerja bukan pada bidangnya menjadi pengaruh yang besar, karena SDM yang

bukan tamatan dari ekonomi tersebut tidak mengenal basis akrual.

Ibu Jane mengatakan bahwa kendala yang paling menonjol yang dirasakan

yaitu sumber daya manusia (SDM) yang menangani basis akrul ini,:

“kami sih masih mendalami pemahami dan maish mengimput data. Kami

belum bisa sepenuhnya menerapkan. Butuh proses yang lama untuk

memahaminya. Kendala kedepannya mungkin SDM nya, soalnya kan

pemahaman orang itu berbeda satu sama lain.

Kualitas SDM yang belum memadai memang menjadi kendala sebab yang

akan menerapkan basis akrual itu adalah SDM itu sendiri.persoalan ini sangat

mendasar mengingat perekrutan PNS yang masih terpusat, meskipun kewenangan

untuk pelaksanakan program peningkatan kualitas SDM ada di daerah.

Dilihat dari kualitas dumber datya manusia (SDM) untuk mengetahui kesiapan

penerapan akuntansi berbasis akrual dapat dilakukan analisis pengetahuan,

keterampilan, sikat dan system manajemen SDM.

a. Pengetahuan

Page 78: SKRIPSI ANALISIS PENERAPAN AKUNTANSI BERBASIS AKRUAL …

64

Setiap pegawai hendaknya memiliki pengetahuan dan pemahaman mengenai

basis akrual sebelum menerapkannya.pengetahuan pegai di dinas koperasi dan

UMKM Sul-Sel mesih kurang tentang basis akrual ini.

b. Keterampilan

Keterampilan berbeda dengan pengetahuan meskipun berbeda tapi sma-sama

dalam menentukan tingkat ,kualitas SDM. Keterampilan yang dimiliki pegai di

Dinas Koperasi dan UMKM Sul-Sel dalam hal melakukan akuntansi berbasis

akrual masih kurang sehinggah masih perlu dilakukan pelatihan-pelatihan khusus

tata cara pengimputan data ke system akuntansi yang telah disediakan

pemerintah Dinas Koperasi dan UMKM berupa SIMDA.

c. Sikap

Setelah mereka mengikuti sosialisasi bahwa basis akrual memiliki manfaat dan

tantangan baru, sikap yang ditunjukkan adalah mendukung rencana tersebut.

pegai di pemerintah dinas koperasi dan UMKM Sul-Sel sebagian besar ingin

mampu menerapkan basis akrual ini secara baik. Mereka terus berusaha untuk

memahami basis akrual inidan terus melakukan pelatihan-pelatihan dalam

mengimput data kesistem akuntansi.

Oleh karena itu, kesiapan sumber daya manusia (SDM) pada pemerintah Dinas

Koperasi Dan UMKM Provinsi Sul-Sel dapat dikatan belum siap sepenuhnya

mengenai basis akrual. Pelatihan penerapan basis akrual ini harus ruting dilakukan

dengan mengimput data ke system akrual, selain itu latar belakan pegawai yang

Page 79: SKRIPSI ANALISIS PENERAPAN AKUNTANSI BERBASIS AKRUAL …

65

berasal dari non akuntansi masih menjadi kendala utama. Pemerintah Dina Koperasi

dan UMKM Provinsi Sul-Sel harus berupaya untuk memotivasi para pegawai dalam

pemahaman basis akrual ini.

5. Analisis Kesiapan Sistem Informasi Akuntansi dalam Menerapkan SAP

berbasis Akrual

Dalam rangka mendukung penerapan Akauntansi Berbasis Akrual, penggunaan

teknologi yang andal sangat diperlukan guna mendukung pengelolaan data mulai

pada masa transisis sampai pada masa penerapan basis akrual secara penuh. Persiapan

dibidang teknologi informasi terutama diarahkan untuk pengembangan system

akuntansi.

Analisis kesiapan system informasi akuntansi dapat dilihat dari system yang

digunakan untuk mempbuat pelaporan keuangan. Persiapan akuntansi berbasis

system akrual dilingkungan pemerintahan memerlukan system akuntansi dan IT

based system yang lebih rumit. Pemerintah Dinas Koperasi dan UMKM Provisnsi

Sul-Sel telah menyiapkan system laporan keuangan yang telah diberikan oleh pusat.

Siastem akuntansi akrual setidaknya perlu diterapkan di seluruh instansi

pemerintahan baik pusat maupun daerah sertah instansi pemerintahan yang terkait.

Aplikasi system manajemen akuntansi system akrual dapat diimpelmentasikan

untuk pengelolaan keuangan pusat dan daerah serta dinas instansi yang terkait

termasuk Dinas Koperasi dan UMKM harus dilakukan secara terintegrasi,

menggunakan teknologi multi user dan teknologi clean/server dari penyusunan

Page 80: SKRIPSI ANALISIS PENERAPAN AKUNTANSI BERBASIS AKRUAL …

66

anggaran dan pertanggung jawaban anggaran keuangan baik di pemerintah pusata

dan daerah sehingga mempunyai keuntungan yaitu pengendalian transaksi terjamin,

efisien dalam melakukan pinatausaha, yang hanya membutuhkan satu laki input data

transaksi sehingga menghemat waktu, tenaga, dan biaya serta cepat, akurat, dan

efisisen dalam mengahsilkan informasi keuangan.

Dengan adanya penerapan akuntansi berbasis akrual yang diterapkan oleh

pemerintah maka pengelolaan keuangan akan lebih muda dilaksankan. Hanya saja

SDM yang menerapkan belum mengetahui system tersebut secara penuh. Pemerintah

Dinas Koperasi dan UMKM Provinsi Sul-Sel masih dalam tahap proses belajar

didalam me-ngimput data-data kesistem ini. Berikut tanggapan yang dipaparka oleh

inu Dhina selaku kabag keuangan mengenai penerapan system informasi akuntansi

bernasis akrual pada 9 Juli 2015/ Senin 09.00 - 10.00 Wib berikut ini:

“kami telah mengadakan diklat bimtek kepada staf keuangan di Dinas

Koperasi Dan UMKM terutama kepada KASUBAG keuangan, kasubag

anggaran, dan kasubbag perencanaan. Selain itu kita menekankan juga

kepada pihak inependen di dinas koperasi dan umkm yaitu kepada pihak

pengujian keuangan perbendaharaannya untuk memahami basis akrual ini”.

Dengan mengadakan bimptek ini, beliau berharap para pegawai keuangan di

Dinas Koperasi Dan UMKM mampu menerapkan system informasi yang baru dengan

lancar tanpa adanya kendala apapun. Namun kenyataanna para pegawai tidak selalu

hadir dalam pelatihan tersebut. pelatihan yang dilakukan secara rutin akan

mempercepat penguasaan praktek system akuntansi yang diterapkan.

Page 81: SKRIPSI ANALISIS PENERAPAN AKUNTANSI BERBASIS AKRUAL …

67

Dengan demikian kesiapan dari segia IT atai system informasi untuk

menerapkan SAP berbasi Akrual pada Dinas Koperasi Dan UMKM Provinsi

Sulawesi Selatan sudah diterapkan dengan menggunakan system manajemen

akuntansi pusat dan daerah.

6. Komitmen Organisasi Dalam Menerapkan SAP Berbasis Akrual

Menurut Bastia (201:45) dukungan yang kuat dari pimpinan merupakan kunci

keberhasilan dari suatu perubahan. Salah satu penyebab kelemahan penyusunan

laporan keuangan pada beberapa kementerian/lembaga adalah lemahnya pimpinan

kinerja satuan kerja khususnya satuan kerja perangkat daerah (SKPD) penerima dana

dekonstrasi tugas pembantuan.

Tanggapan bapak Susila selaku kabbag keuangan disekertaris Dinas Koperasi

Dan UMKM Provinsi Sulawesi Selatan mengenai komitmen organisasi pada 9 Juli

2015/ Senin 09.00 - 10.00 Wib berikut ini:

“yah kalau kita ditingkata SKPD kan kita sebenarnya posissinya menerima

apaun itu aturan. Karena kalau sudah menjadi atauran kita harus ikuti, sisa

bagaimana kita menambah wawasan menambah kualitas kita untuk

bagaimana menangani aturan tersebut. persoalan mau akrual, mau basis kas

menuju akrual merupKn persoalan metode saja. Tetapi yang pasti katanya

kita lebih repot kalau akrual katanya ketimbang basisnya kas. Tapi nanti kita

liat bagaimana penerapannya nanti”.

Berdasarkan tanggapan diatas, dapat dijelaskan bahwa komitmen pemimpin

dalam hal menerima perubahan sesuai dengan peraturan yang telah ditetapakan.

Page 82: SKRIPSI ANALISIS PENERAPAN AKUNTANSI BERBASIS AKRUAL …

68

Beliau berpendapat bahwa jika telah ditetapkan akuran dalam penerapan basis akrual

maka harus dilaksanakan. Pernyataan yang didukung oleh penerapan basis akuntansi

ini disampaikan oleh ibu Kartini Selaku Kabag Anggaran Sekertaris Dinas Koperasi

Dan UMKM Provinsi Sul-Sel pada 9 Juli 2015/ Senin 09.00 - 10.00 Wib berikut ini:

“ iya, sangat mendukung penerapan akrual ini, bahkan beliau memberikan

motivasi kepada kita agar dapat melaksanakan dengan baik. Disamping itu

dari pemerintah Dinas Kota sendiri menginginkan opini audit WTP dari

BPK karena Pemda Kota Makassar masih dinyatakan WDP dan ini artinya

kami belum sempurna betul.”

Komitmen pemerintah Dinas Koperasi dan UMKM untuk melaksanakan

reformasi dibidang akuntansi terutama untuk penerapan akuntansi berbasis akrual

pada setiap instsnsi pemerintahan Koperasi dan UMKM sangat didukung oleh

komitmen yang dimiliki oleh setiap orang untuk melakukan perubahan yang

mengarah kondisi keuangan yang lebih baik . komitmen dan dukungan politik dari

para pengambil keputusan harus ada dalam pemerintahan, karena upaya menerapkan

akuntansi berbasis akrual memerlukan dana yang besar dan waktu yang lama, bahkan

lebih lama dari masa jabatan presiden, gubernur, bupati, walikota dan anggota

DPR/DPRD.

Jadi komitmen pemerintah Dinas Koperasi Dana UMKM Provinsi Sulawesi

Selatan dalam menerapkan SAP berbasis Akrual sangat mendukung peraturan yang

telah ada dan segera menerapkannya pemerintah Dinas Koperasi dan UMKM

Page 83: SKRIPSI ANALISIS PENERAPAN AKUNTANSI BERBASIS AKRUAL …

69

Provinsi Sul-Sel berkomitmen untuk terus berusaha belajar dan berlatih dalam

penerapan SAP berbasis akrual dalam laporan keuangan.

Meskipun hasil penelitian ini menunjukkan adanya belum siapnya dalam

penerapan SAP dalam rangka kesiapan inplementasi SAP berbasis akrual penuh

berdasarkan PP No. 71 tahun 2010 tersebut, masih terdapat beberapa kendala yang

dihadapi pemerintah Dinas Koperasi dan UMKM Provinsi Sulawesi Selatang.

Adanya kendala atau kelemahan yang dihadapi pemerintah Dinas Koperasi dan

UMKM Provinsi Sulawesi Selatang dalam rangka kesiapan implementasi SAP PP

No. 71 tahun 2010 tersebut maka pemerintah dinas koperasi dan UMKM Sul-Sel

perlu lebih focus dan optimal dalam mengatasi kendala yang dimaksud, dalam artian

peningkatan komitmen, kemauan dan ntegritas pemerintah untuk meningkatkan

perhatian dan pemberian penghargaan (reward and punishment) dan memberikan

kesempatan untuk berprestasi serta memberikan kesempatan promosi atas prestasi

kerja bagi pemangku pelaksana system perangkat lunakyang didukung dengan

lingkungan kerja yang sesuai untuk menyelesaikan segala aktifitas atas pelaksanaan

SAP dalam upaya mendukung optimalisasi bidang tugas pemerintah Dinas Koperasi

Dan UMKM Sul-Sel.

Berdasarkan dengan laporan pelaksanaan pertanggung jawaban pelaksanaan

pada kantor Dinas Koperasi dan UMKM Provinsi Sulawesi Selatan pada tahun 2014

masih berpedoman pada PP No.24 Thun 2005 tentang standar akuntansi pemerintah.

Namun demikian pemerintah Dinas Koperasi dan UMKM Sul-Sel sudah mulai

mempersiapkan diri untuk mengimplementasikan PP No. 71 Tahun 2010 dengan

Page 84: SKRIPSI ANALISIS PENERAPAN AKUNTANSI BERBASIS AKRUAL …

70

meningkatkan pemahaman melalaui keikutsertaan dalam sosialisasi PP tersebut,

meskipun narasumber berasal dari akademis. Selanjutnya, untuk mengatasi kendala

terbatasnya jumlah dan kemanpuan SDM dalam bidang akuntansi SDM untuk

mengikuti les akuntansi.

Page 85: SKRIPSI ANALISIS PENERAPAN AKUNTANSI BERBASIS AKRUAL …

71

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. KESIMPULAN

Kesiapan pemerintah Dinas Koperasi dan UMKM Provinsi Sulawesi Selatan

dalam implementasi standar akuntansi pemerintah (SAP) berbasis akrual yaitu masih

melakukan persiapan-persiapan dalam menuju implementasi standar akuntansis

pemerintahan berbasis akrual sebagai wujud kepatuhan terhadap peraturan

pemerintah yang berlaku saat ini. Bentuk persiapan pemerintah Dinas Koperasi dan

UMKM Provinsi Sulawesi Selatan seperti sosialisasi kepada aparat pemerintah dinas

koperasi dan UMKM Se Sul-Sel , mengadakan Bimtek kepada bagian keuangan di

SKPD Dinas Koperasi dan UMKM Provinsi Sul- Sel, menetapkan kebijakan

akuntansi yang merupakan peraturan pemerintah kota mengenai system akuntansi

pemerintahan dan kebijakan akuntansi serta system dan prosedur pengelolaan

keuangan yang merupakan langkah awal pemerintah Dinas Koperasi dan UMKM

Provinsi Sulawesi Selatan dalam mengimplementasikan SAP berbasis akkrual

ditahun 2015 ini.

Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa :

1) Pemerintah Dinas Koperasi dan UMKM Provinsi Sulawesi Selatan dilihat

dari kualitas sumber daya manusia (SDM) belum sepenuhnya menguasai

basis akrual, karena dalam menggunakan system informasi manajeman

masih perlu dilakukan pelatihan-pelatihan cara pengapliasianya

Page 86: SKRIPSI ANALISIS PENERAPAN AKUNTANSI BERBASIS AKRUAL …

72

2) Kesiapan pemerintah Dinas Koperasi dan UMKM Provinsi Sulawesi

Selatan dilihat dari system informasi IT/ system informasi akuntansi sudah

menyiapakan software dan hardware yang mendukung penerapan SAP

berbasis akrual

3) Komitmen organisasi pemerintah Dinas Koperasi dan UMKM Provinsi

Sulawesi Selatan mendukung peraturan yang telah ada dan ingin

menerapkan basis akrual.

B. SARAN

Saran yang dapat diberikan peneliti dalam penelitian ini adalah:

1) Diperlukan adanya pengembangan atas pemahaman akan standar

akuntansi pemerintahan berbasis akrual.

2) Pelatihan dan bimbingan kepada SKPD Pemerintah Dinas Koperasi dan

UMKM Provinsi Sulawesi Selatan hendaknya terus dilakukan.

3) Sebaiknya Pemerintah Dinas Koperasi dan UMKM Provinsi Sulawesi

Selatan meningkatkan koordinasi kepada SKPD lainnya mengenai

kebijakan yang ditetapkan kepada atasan terhadap bawahan untuk

meningkatkan pengetahuan terhadap para pelaksana kebijakan terutama

pada instansi dinas koperasi dan UMKM.

Page 87: SKRIPSI ANALISIS PENERAPAN AKUNTANSI BERBASIS AKRUAL …

DAFTAR PUSTAKA

Amriani, Tenry Nur, 2014. Menyongsong Penerapan Akuntansi Pemerintahan

Berbasis Akrual. (artikel). Makassar, Balai Diklat Keuangan Makassar.

Bastian Indra, 2006. Akuntansi sector public, Jakarta. Erlangga

Fakhrurazi, 2010. Standar Akuntansi Pemerintahan.

http://fakhrurazypi.wordpress.com/tag/standar-akuntansi-pemerintahan/

di akses pada 27 Januari 2015.

Faradillah, Andi, 2013. Analisis kesiapan pemerintah Daerah Dalam Menerapkan

Standar akuntansi Pemerintah Daerah Dalam Menerapkan Standar

Akuntansi Pemerintah (PP No. 71 Tahun 2010) (Skripsi). Makassar,

Universitas Hasanuddin.

Halim, A dan Syam M, 2011. Akuntansi Keuangan Daerah. Jakata, Salemba Empat.

Hasibuan, S.P. Malayu. Organisasi Koperasi dan UKM. Jakarta. Bumi Aksara

Hunger, J, David. Wheelen, L. Thomas. 2003. Manajemen Strategis.

Yogyakarta : Penerbit Andi.

Ibrahim, Pajaruddin, 2013. Akuntansi Akrual dan Penerapannya di Sektor Publik,

(skripsi), Makassar, Universitas Hasanuddin.

Mustofa, Pipit, 2013. Peran Kredit Dari Koperasi Serba Usaha (KSU) Artha Sukses

Terhadap Perkembangan Usaha Mikro Yang Menjadi Anggotanya Di Kota

Semarang (skripsi), Semarang, Universitas Diponegoro.

Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun 2010, Tentang Standar Akuntansi

Pemerintahan.

Siahaan, Justan, 2013. Modul Akuntansi Pemerintah Berbasis Akrual, BPKP.

Tanjung, Abdul Hafiz, 2013. Akuntansi Pemerintahan Daerah Berbasis Akrual,

Bandung, Alfabeta.

Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2012, Tentang Perkoperasian.

Nordiawan, Deddi. Iswahyudi Sandi Putra, Maulidah Rahmawati. 2008.

Akuntansi Pemerintahan. Jakarta : Salemba Empat.

Laporan Akhir Kajian. 2012. Kesiapan Pemda Dalam Implementasi SAP

Sugiyono. 2010. Memahami Penelitian Kualitatif. Bandung: Alfabeta

Page 88: SKRIPSI ANALISIS PENERAPAN AKUNTANSI BERBASIS AKRUAL …

LAMPIRAN

Page 89: SKRIPSI ANALISIS PENERAPAN AKUNTANSI BERBASIS AKRUAL …
Page 90: SKRIPSI ANALISIS PENERAPAN AKUNTANSI BERBASIS AKRUAL …
Page 91: SKRIPSI ANALISIS PENERAPAN AKUNTANSI BERBASIS AKRUAL …

Pedoman Wawancara

1. Jadwal Wawancara

a. Tanggal/ Hari : 9 Juli 2015/ Senin

b. Waktu Mulai : 09.00 Wib

c. Wkatu Selesai : 10.00 Wib

2. Identitas Inform

a. Nama : Ir. Sri Ramadhina

b. Jenis kelamin : Perempuan

c. Usia : 35 Tahun

d. Pendidikan : S1

e. Jabatan/ Pangkat : Kasubbag Keuangan Dinas Koperasi dan UMKM

Sulawesi Selatan

Pertanyaa Wawancara:

1. Menurut ibu bagaimana gambatran pengetahuan umum anda mengenai SAP

berbasis akrual ini?

2. Menurut ibu bagaimana system pengelolaan keuangan pada Dinas Koperasi

dan UMKM Provinsi Sul-Sel sebelum diberlakukannya SAP akrual ini dalam

pelaporan keuangan

3. Menurut ibu bagaimana penerapan Sosialisasi mengenai PP No.71 2010 telah

dilaksanakan di Dinas Koperasi dan UMKM provinsi Sul-Sel?

Page 92: SKRIPSI ANALISIS PENERAPAN AKUNTANSI BERBASIS AKRUAL …

4. Menurut ibu bagaimana kesiapan pegawai untuk menerapkan SAP berbasis

accrual ?

5. Bagaimana penilaian kesiapan dilihat dari parameter intregritas dan

komitmen?

6. Bagaimana penilain kesiapan dari para meter sumber daya manusia yang

ditekankan pada pegawai akuntansi yang akan melaksanakan menyatakan siap

dalam menerapkan melaksanakan sistema akuntansi Pemerintah (SAP)

berbasis akrual penuh berdasarkan PP No. 70 Tahun 2010?

7. Bagaimana penerapan system informasi akuntansi bernasis akrual PP No 70

Tahun 2010 pada Dinas Koperasi dan UMKM Provinsi Sul-Sel?

8. Bagaimana kendala dan hambatan penerapan system akuntansi pemerintah

(SAP) berbasis akrual penuh berdasrkan PP No. 70 Tahun 2010?

9. Menurut Ibu bagaimana komitmen organisasi pada kantor Dinas Koperasi dan

UMKM Provinsi Sul-Sel?

Jawaban Wawancara

1. “Menurut saya basis akrual ini dapat memberikan gambaran umum posisi

keuangan, artinya kita sudah mengetahui sberapa besar kita punya kekayaan,

utang dan lain sebagainya. Dengan basis ini kan kita dapat melihat berapa

keuntungan yang dimiliki diawal seblum kas diterima”

2. “Kan sebelumnya juga sudah ada, hanya saja ada metodenya nanti ini

bagaimana pemberlakuannya ini, karena sebelumnnya kita mengacu ke cash

basis. Kas menuju akrual itu kan sudah kita lakukan dan perangkat dan

Page 93: SKRIPSI ANALISIS PENERAPAN AKUNTANSI BERBASIS AKRUAL …

komputernya juga sudah ada. Hanya saja perbedaannya kalau accrual basis

kan di LRA juga harus diakrualkan kan sebelumnya diakrual basis

pendapatan, belanja, pembiayaan kita cask an nantinya dineraca nantinya kita

lakukan akrualnya. Tapi sekarang kan seluruhnya sudah harus diakrualkan.

3. “Kalau sosialisasi PP No 71 Tahun 2010 sudah dilakukan tiga kali. Pertama

itu dilaksanakan pada November 2013 kemudian juli 2014 dan agustus 2014.

Pada sosialisasinya itu kami mengundang seluruh kepala dinas koperasi dan

UMKM dan staf pegawai se sul-sel yang terkait terutama yang kami undang

itu kabag keuangan dari masing-masing Koperasi dan UMKM yang berada di

Sulawesi Selatan”

4. Menurut saya pegawai yang ada belum cukup siap dalam menerapkan SAP

berbasis akrual ini.

5. Dilihat dari sisi integritas dan komitmen, saya melihat kesiapan dari pegawai

yang sangat besar untuk mempelajari system SAP No 70 Tahun 2010 berbasis

akrual ini.

6. Saya melihat dari sisi pegawai yang berlatar belakang akuntansi kurang lebih

sepenuhnya belum terlalu siap dalam menerapkan system SAP PP No. 71

Tahun 2010 ini, karena sumber daya manusia yang dibutuhkan untuk

keberhasilan penerapan SAP berbasis akrual memang harus memperhatikan

semua orang yang terlibat dalam pemerintahan khusunya pegawai akuntansi

yang akan mengerjakannya. Kesiapan SDM dalam hal ini adalah pegawai

akuntansi yang didukung dalam kesiapan, pengetahuan, keterampilan, dan

Page 94: SKRIPSI ANALISIS PENERAPAN AKUNTANSI BERBASIS AKRUAL …

keahlian sehingga akan tercapai sesuai dengan tujuan penerapan SAP

nantinya.

7. “Karena rata-rata background pegawai yang disini itu tamatan bukan

akuntantapi rata-rata ada juga tamatan dari akuntansi dan juga ekonomi. Tapi

kita akan tetap latih dan bombing mereka dari awal unruk memahami basis

akrual ini”

8. Disamping pegawai berlatar belakang akuntansi yang kurang, kesiapan sarana

dan prasarana yang mendukung harus diperhatikan juga. Adanya pelatihan

yang intensif harus diperhatikan juga.

9. “Yah kalau kita ditingkata SKPD kan kita sebenarnya posissinya menerima

apaun itu aturan. Karena kalau sudah menjadi atauran kita harus ikuti, sisa

bagaimana kita menambah wawasan menambah kualitas kita untuk

bagaimana menangani aturan tersebut. persoalan mau akrual, mau basis kas

menuju akrual merupKn persoalan metode saja. Tetapi yang pasti katanya kita

lebih repot kalau akrual katanya ketimbang basisnya kas. Tapi nanti kita liat

bagaimana penerapannya nanti”.

Page 95: SKRIPSI ANALISIS PENERAPAN AKUNTANSI BERBASIS AKRUAL …

Pedoman Wawancara

1. Jadwal Wawancara

a. Tanggal/ Hari : 9 Juli 2015/ Senin

b. Waktu Mulai : 09.00 Wib

c. Wkatu Selesai : 10.00 Wib

2. Identitas Inform

a. Nama : Kartini, SE

b. Jenis kelamin : Perempuan

c. Usia : 37 Tahun

d. Pendidikan : S1

e. Jabatan/ Pangkat : Staf Pegawai Keuangan Dinas Koperasi dan

UMKM Sulawesi Selatan

Pertanyaa Wawancara:

1. Menurut ibu bagaimana gambatran pengetahuan umum anda mengenai SAP

berbasis akrual ini?

2. Menurut ibu bagaimana system pengelolaan keuangan pada Dinas Koperasi

dan UMKM Provinsi Sul-Sel sebelum diberlakukannya SAP akrual ini dalam

pelaporan keuangan

Page 96: SKRIPSI ANALISIS PENERAPAN AKUNTANSI BERBASIS AKRUAL …

3. Menurut ibu bagaimana penerapan Sosialisasi mengenai PP No.71 2010 telah

dilaksanakan di Dinas Koperasi dan UMKM provinsi Sul-Sel?

4. Menurut ibu bagaimana kesiapan pegawai untuk menerapkan SAP berbasis

accrual ?

5. Bagaimana penilaian kesiapan dilihat dari parameter intregritas dan

komitmen?

6. Bagaimana penilain kesiapan dari para meter sumber daya manusia yang

ditekankan pada pegawai akuntansi yang akan melaksanakan menyatakan siap

dalam menerapkan melaksanakan sistema akuntansi Pemerintah (SAP)

berbasis akrual penuh berdasarkan PP No. 70 Tahun 2010?

7. Bagaimana penerapan system informasi akuntansi bernasis akrual PP No 70

Tahun 2010 pada Dinas Koperasi dan UMKM Provinsi Sul-Sel?

8. Bagaimana kendala dan hambatan penerapan system akuntansi pemerintah

(SAP) berbasis akrual penuh berdasrkan PP No. 70 Tahun 2010?

9. Menurut Ibu bagaimana komitmen organisasi pada kantor Dinas Koperasi dan

UMKM Provinsi Sul-Sel?

Jawaban Wawancara

1. “Sebenarnya sih kalo menurut saya basis akrual dapat mengukur kinerja dari

setiap SKPD nantinya, sejauh mana kinerja SKPD akan terlihat nantinya. Ini

akan terlihat pada ketetapan pencatatan yang suharunya sudah dicatat tapi

masih dibiarkan begitu saja. Itu akan menimbulkan utang nantinya jika itu

Page 97: SKRIPSI ANALISIS PENERAPAN AKUNTANSI BERBASIS AKRUAL …

dibiarkan. Nah dari sana saja sudah keliatan kinerjannya apakah dia malas

untuk melaksanakan tugas atau tidak”

2. “Pada Metode akrual adalah metode kedua yang digunakan untuk

pemeliharaan akuntansi dalam usaha kecil. Pada metode ini adalah

pendapatan yang dimasukkan kedalam buku akun tidak mengandalkan

pengumpulan tunai dari sesungguhnya. Basis kas dan basis akrual digunakan

untuk mengetahui suatu transaksi. Suatu ntitas/perusahaan, organisasi yang

akuntansinya menggunakan basis akrual akan mengakui transaksi pada saat

terjadinya”.

3. “kami telah mengadakan diklat bimtek kepada staf keuangan di Dinas

Koperasi Dan UMKM terutama kepada KASUBAG keuangan, kasubag

anggaran, dan kasubbag perencanaan. Selain itu kita menekankan juga

kepada pihak inependen di dinas koperasi dan umkm yaitu kepada pihak

pengujian keuangan perbendaharaannya untuk memahami basis akrual ini”.

4. “Menurut saya pegawai yang ada belum cukup siap dalam menerapkan SAP

berbasis akrual ini karena prosesnya juga sementara berjalan.

3. Dilihat dari sisi integritas dan komitmen, saya melihat kesiapan dari pegawai

yang sangat besar untuk mempelajari system SAP No 70 Tahun 2010 berbasis

akrual ini. Integritas dan komitmen itu sangat pentin dalam melaksanakan

system SAP ini, hal in karena adanya sisi integritas dan komitmen menjadi

landasan kuat untuk keberasilan dan penerapan pelaksanaan system akuntansi

Page 98: SKRIPSI ANALISIS PENERAPAN AKUNTANSI BERBASIS AKRUAL …

berbasis akrual ini sesuai SAP No. 40 Tahun 2010 Pada Dinas Koperasi dan

UMKM Sul-Sel.

4. “Sepenuhnya sih belum siap, karena rata-rata pegawai yang ada tidak

sepenuhnya berasal dari lulusan auntansi jadi sudah otomatis pengetahuan dan

keahliannya berbeda dari yang alumni akunansi, sehingga penerapan SAP

Pemerintah No. 70 Tahun 2010 ini sepenuhnya belum terlalu berjalan optimal

karenahal demikian”

5. Dilihat dari sisi integritas dan komitmen, saya melihat kesiapan dari pegawai

yang sangat besar untuk mempelajari system SAP No 70 Tahun 2010 berbasis

akrual ini.

6. Saya melihat dari sisi pegawai yang berlatar belakang akuntansi kurang lebih

sepenuhnya belum terlalu siap dalam menerapkan system SAP PP No. 71

Tahun 2010 ini, karena sumber daya manusia yang dibutuhkan untuk

keberhasilan penerapan SAP berbasis akrual memang harus memperhatikan

semua orang yang terlibat dalam pemerintahan khusunya pegawai akuntansi

yang akan mengerjakannya. Kesiapan SDM dalam hal ini adalah pegawai

akuntansi yang didukung dalam kesiapan, pengetahuan, keterampilan, dan

keahlian sehingga akan tercapai sesuai dengan tujuan penerapan SAP

nantinya.

7. “kami sih masih mendalami pemahami dan maish mengimput data. Kami

belum bisa sepenuhnya menerapkan. Butuh proses yang lama untuk

Page 99: SKRIPSI ANALISIS PENERAPAN AKUNTANSI BERBASIS AKRUAL …

memahaminya. Kendala kedepannya mungkin SDM nya, soalnya kan

pemahaman orang itu berbeda satu sama lain.

8. Penerapan SAP ini Pemerintah Dinas Koperasi dan UMKM tidak sepenuhnya

mudah untuk diterapkan sesuai dengan PP No. 70 Tahun 2010 tentang standar

akuntansi pemerintah (SAP). Banyak sekali kendala dan hambatan yang perlu

diperhatikan dan ditingkatkan seperti masallah SDM, sistemnya dan hambatan

lain yang masih ada untuk menerapkan SAP berbasis accrual ini.

9. “Yah sama dengan penjelasan sebelumny kalau kita ditingkata SKPD kan kita

sebenarnya posissinya menerima apaun itu aturan. Karena kalau sudah

menjadi atauran kita harus ikuti, sisa bagaimana kita menambah wawasan

menambah kualitas kita untuk bagaimana menangani aturan tersebut.

persoalan mau akrual, mau basis kas menuju akrual merupKn persoalan

metode saja. Tetapi yang pasti katanya kita lebih repot kalau akrual katanya

ketimbang basisnya kas. Tapi nanti kita liat bagaimana penerapannya nanti”.

Page 100: SKRIPSI ANALISIS PENERAPAN AKUNTANSI BERBASIS AKRUAL …

DINAS KOPERASI DAN UMKM PROVINSI SULAWESI SELATAN

NERACA

PER 31 DESEMBER 2014

AKTIVA

Aktiva Lancar

Kas 55.362.907

Bank BNI Syariah 557.422.902

Piutang Usaha 9.261.308.239

Penyisihan piutang (545.733.996)

Jumlah Harta Lancar

Rp. 9.328.360.052

PENYERTAAN

Saham ke Bank 39.000.000

Takop Bank 167.225.197

Jumlah Penyertaan Rp. 206.225197

AKTIVA TETAP

Nilai Perolehan Harta Tetap 722.341.749

Akumulasi Penyusutan (58.273.300)

Nilai Buku Rp.664.068.449

TOTAL HARTA

Rp.10.198.653.698

PASIVA

KEWAJIBAN JANGKA PENDEK

Simpanan Sukarela 890.290.462

Beban yang Masih Harus Dibayar 4.000.000

Jumlah Kewajina Jangka Pendek Rp. 894.290.462

KEWAJIBAN JANGKA PANJANG

Hutan PKPRI Provinsi SULSEL -

Hutan Bank BNI Syariah 3.279.902.777

Hutang Bank BKE 3.218.829.625

Jumlah Hutang Jangka Panjang Rp .6.498.732.402

MODAL SENDIRI

Modal Distor 15.000.000

Modal Tetap Tambahan 2.157.206.329

Cadangan 254.584.377

SHU Tahun Berjalan 378.840.128

Jumlah Modal Sendiri Rp. 2.805.630.834

TOTAL PASIVA

Rp.10.198.653.698

Page 101: SKRIPSI ANALISIS PENERAPAN AKUNTANSI BERBASIS AKRUAL …

DINAS KOPERASI DAN UMKM PROVINSI SULAWESI SELATAN

PERHITUNGAN HASIL USAHA

PER 31 DESEMBER 2014

PENDAPATAN

Jasa Pinjaman Unit Simpan Pinjam 1.587.549.907

Provisi Pinjaman Simpanan Pinjam 236.207.261

Pendapatan Administrasi Pinjaman 86.512.500

TOTAL HASIL USAHA KOTOR

RP.1.910.269.668

BEBAN-BEBAN BIAYA

OPERASIONAL

Biaya Bunga Pinjaman

606.071.797

Beban Provisi Pinjaman

70.000.000

Beban Admistrasi & Adminstrasi

Kantor

28.765.000

Transportasi Karyawan Belanja Barang 11.900.000

Biaya Gaji Karyawan 176.000.000

Biaya Lembur Karyawan 3.000.000

Biaya Penagihan Piutang 60.020.080

Biaya Premi Kehadiran Karyawan 13.175.000

Beban Operasional Kendaraan 1.000.000

BIAYA UMUM DAN

ADMINISTRASI

Pemakaian ATK 17.002.793

Rekening Telepon 2.280.167

Pemeliharaan AC 308.000

Pemeliharaan computer 2.105.000

Beban Pemeliharaan Kendaraan 8.354.404

Beban Penyusutan Inventaris Komputer 5.145.000

Beban Pentusustan Inventaris Kantor 4.135.300

Beban Penyisishan Piutang Tak Tertagih 92.558.782

Beban Bonus Manager 30.308.769

Page 102: SKRIPSI ANALISIS PENERAPAN AKUNTANSI BERBASIS AKRUAL …

Beban perisinan 408.000

Beban Seragam Karyawan 3.000.000

Rekenin Listrik 16.001.296

Beban Penyusustan Inventaris

Kendaraan

12.115.000

BEBAN ORGANISASI

Biaya Audit

8.000.000

Bingkisan Lebaran Anggota 252.382.000

Rapat Anggota Tahunan 57.635.400

Honor Pengawas 23.200.000

THR Pegawas 3.000.000

Transport Pengawas 4.700.000

\

BEBAN PAJAK

Pajak PPH Pasal 29

24.040.711

Pajak PPH Pasal 21 879.625

JUMLAH TOTAL BEBAN-BEBAN

(1.537.654.737)

SISA HASIL USAHA (SHU)

372.614.931

Page 103: SKRIPSI ANALISIS PENERAPAN AKUNTANSI BERBASIS AKRUAL …

RIWAYAT HIDUP

Penulis bernama lengkap Didin Listanto, lahir di Toli-Toli

Sulawesi Tengah pada tanggal 14 Januari 1993 merupakan anak

pertama dari dua bersaudara. Penulis lahir dari pasangan suami

istri Bapak Misnan dan Ibu Salmi. Penulis selama ini bertempat tinggal di Jl.

Abdullah Daeng Sirua Perumahan Swadaya Mas Makassar. Penulis menyelesaikan

pendidikan dasar di SDN 094 Laba Kecamatan Masamba Kabupaten Luwu Utara

pada tahun 2005, SMPN 1 Masamba Kecamatan Masamba Kabupaten Luwu Utara,

pada tahun 2008, SMKN 1 Masamba Kecamatan Masamba Kabupaten Luwu Utara

pada tahun 2011, sampai dengan penulisan skripsi ini Penulis masih terdaftar

sebagai Mahasiswa Program S1 Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Universitas Muhammadiyah Makassar..