skenario say no to drugs
DESCRIPTION
skenario say no to drugsTRANSCRIPT
SKENARIO 1“ SAY NO TO DRUGS “
BLOK ETIKA
Dhita Kemala Ratu (1102009075)
Diah Dewi Anggraeni (1102009076)Dian Andreas (1102009077)Dian Mardiani (1102009078)Dian Puspita (1102009079)Dias Nuzulia (1102009080) Diaz Randanil (1102009081)
Hervico Dwi Cahya (1102008
SAY NO TO DRUGSFaisal 19 tahun dibawa keluarganya ke bagian IGD RS YARSI dengan
dehidrasi berat karena mencret-mencret yang berkepanjangan sejak 2 hari yang lalu. Dokter Achmad (dokter muslim ) kemudian menuju Faisal dan memeriksanya. Suasana di IGD RS YARSI seperti biasa ramai dikunjungi banyak pasien sehingga pasien lain dengan mudah dapat melihat dr Achmad memeriksa Faisal. Diagnosis dr. Achmad menuju kepada HIV/AIDS, akan tetapi banyak pertanyaan dokter Achmad tidak dijawab jujur oleh Faisal yang diragukan veracity nya, seperti penggunaan narkoba dan jarum suntik. Dr Achmad yang berusaha bekerja sesuai dengan kode etik kedokteran dengan agak kesal mengancam Faisal apabila tidak menjawab pertanyaannya dengan jujur maka bisa terjadi diagnosis yang salah dan pengobatan yang salah pula. Keluarga yang mengantar Faisalpun memarahi dan mendesak Faisal untuk menjawab pertanyaan dr Achmad dengan jujur, akan tetapi Faisal tetap tidak mau menjawab pertanyaan dr Achmad bahkan diam seribu bahasa dan hanya memejamkan mata. Dokter Achmadpun sadar akan pertanyaan-pertanyaan yang menyudutkannya tadi akan membuatnya melanggar kaidah dasar bioetik, sesuai asas beneficence dan autonomi dokter Achmad membawa Faisal ke ruang periksa yang lebih tertutup dan menyuruh keluarga Faisal meninggalkan mereka berdua. Dokter Achmad yang menyadari bahwa hubungan dokter pasien bersifat kontraktual kemudian meminta maaf kepada Faisal tentang perkataan yang menyudutkannya tadi, dan meminta maaf agar Faisal berkata apa adanya agar dia dapat mengobati penyakit Faisal dengan tepat. Faisal kemudian menangis dan berkata : " Bagaimana saya harus mengakui semua perbuatan saya di depan keluarga saya dokter……, karena memang saya menggunakan obat-obat terlarang itu dan sekarang saya harus menanggung akibat semua itu dengan menderita HIV/AIDS seperti yang dokter tanyakan tadi "
STEP IKata-Kata Sulit
Dokter Muslim : Dokter yang menguasai ilmu kedokteran dan dalam menjalankan tugasnya sesuai dengan
syariat- syariat islam.
HIV/AIDS : Penyakit berbahaya yang disebabkan oleh virus yang menyerang system kekebalan tubuh
Dehidrasi : Kekurangan cairan dalam tubuh
Veracity : Kebenaran tentang sesuatu
Kontraktual : Sesuai dengan perjanjian
Autonomi : Menghormati hak-hak pasien
Bioetik : Obligasi dri suatu moral alami yang berhubungan dengan riset biologis dan aplikasinya
Mencret : Pengeluaran tinja berupa cairan secara terus menerus
Beneficence : Berorientasi kepada kebaikan pasien
Obat terlarang : Obat-obatan yang dapat merusak system tubuh dan peredarannya dilarang oleh hukum dan agama
Diagnosis : Penentuan sifat suatu penyakit
IGD : Unit gawat darurat yang mengurusi pasien pasien pada keadaan darurat
STEP IIPertanyaan
1. Apakah efek dari narkoba ?
2. Apakah manfaat dari mematuhi KODEKI ?
3. Apa saja hak yang diterima oleh pasien apabila dokter telah mematuhi KODEKI ?
4. Apa ciri dari HIV/AIDS sehingga dokter dapat mendiagnosis penyakit tersebut ?
5. Apakah isi dari KODEKI ?
6. Apa yang seharusnya dilakukan dokter agar Faisal mau berkata jujur ?
7. Adakah landasan yang dipakai oleh dokter muslim selain KODEKI ?
8. Apakah sanksi yang diterima oleh dokter apabila melanggar KODEKI ?
9. Apakah perbedaan dokter muslim dengan dokter umum ?
10. Apakah maksud dari hubungan dokter-pasien yang bersifat kontraktual ?
11. Apa langkah dokter selanjutnya setelah mengetahui bahwa Faisal mengonsumsi narkoba dan terkena AIDS ?
12. Apa kewajiban dari dokter muslim ?
13. Mengapa dokter harus menerapkan asas Beneficence dan Autonomi ?
STEP IIIJawaban1. - Sistem kekebalan tubuh menurun,kecanduan
- Menurunkan daya intelegensi dan pola piker
- Terkena AIDS dan mudah terkena berbagai penyakit lain
2. -Dapat memperoleh kepercayaan ( hub yg baik antara dokter-pasien )
- Terlepas dari sanksi hukum
3. - Berhak mendapat perawatan yang terbaik
- Berhak mendapat perlindungan privacynya
4. - Kekebalan tubuh menurun
- Rentan terkena penyakit dan sulit mencapai kesembuhan
5. Kewajiban umum : Pasal 1-9Kewajiban dokter terhadap pasien : Pasal 10-14Kewajiban dokter terhadap teman sejawat : Pasal 15-16Kewajiban dokter terhadap diri sendiri : Pasal 17-18
6. - Berkomunikasi dengan baik dan tidak menyudutkan pasien
- Memberikan rasa aman dan nyaman kepada pasien
7. Berpedoman pada Al-Quran dan AL-Hadist serta norma agama islam.
8. - Dicabut izin prakteknya- Sanksi pidana/perdata dan moral
9. Dokter umum,Memberikan pelayanan perawatan dan pengobatan berdasarkan KODEKI. Sedangkan Dokter Muslim menyelipkan ajaran dan syariat islam
10. Dalam model kontraktual, baik pasien maupun dokter sejak semula jelas menekankan pada hak dan kewajiban masing-masing. Setiap waktu kedua belah pihak dapat meninjau
kembali atau memutuskan kontrak.
11. - Melakukan terapi atau pengobatan selanjutnya- Menjaga privacy pasien dengan baik- Memberikan advice sesuai dengan syariat islam
12. - Melakukan pengobatan dan perawatan sesuai dengan syariat islam
- Belajar sepanjang hayat
13. Karena dokter berhak untuk menerima keterangan dari pasien yang sejujurnya tanpa pengaruh dari orang lain dan tanpa meyudutkan pasien
STEP IVHipotesis
STEP VTIU & TIK
TIU I : Memahami Dokter Muslim
TIK I.1 : Definisi dokter muslim
I.2 : Ciri-ciri dokter muslim
I.3 : Landasan dokter muslim
I.4 : Kewajiban dokter muslim
TIU II : Memahami KODEKI
TIK II.1 : Definisi KODEKI
II.2 : Isi KODEKI
II.3 : Sanksi-sanksi pelanggaran
TIU III : Memahami Asas Beneficence dan Autonomi
TIK III.1 : Definisi Beneficence dan Autonomi
III.2 : Isi asas Beneficence dan Autonomi
III.3 : Manfaat asas Beneficence dan Autonomi
TIU IV : Memahami hubungan dokter-pasien
TIK IV.1 : Pola hubungan dokter-pasien
IV.2 : Jenis hubungan kontraktual
IV.3 : Hak dan kewajiban dokter
IV.4 : Hak dan kewajiban pasien
STEP VI
MANDIRI
STEP VII
TIU I : Dokter muslim
TIK I.1 (Definisi) : Dokter muslim adalah dokter yang mempunyai kompetensi dan kemampuan kedokteran mutakhir dan dapat mengimplementasikan nilai nilai islam dalam prakteknya sebagai dokter dan dalam kehidupan sehari-hari.
TIK I.2 (Ciri-ciri)
Beriman,bertaqwa,sabar dan rendah hati
Tenang,sekalipun dalam keadaan kritis
Peduli terhadap pasien, senantiasa memberi nasihat yang baik
Suci hatinya dan dapat dipercaya
Berilmu pengetahuan yang luas dan dapat dipercaya
TIK I.3 : Landasan- Tidak ada pembeda antara etika dan hokum- Ijma Al-Quran sebagai hukum dasar dan pedoman- Syariah sebagai jalan hidup TIK I.4 : Kewajiban- Memberi perawatan dan pengobatan dengan keyakinan bahwa kesembuhan datangnya dari Allah SWT- Memberikan perawatan dan pengobatan dengan menyelipkan nilai-nilai islam- Menolak melakukan tindakan medis yang bertentangan dengan etika,hukum dan agama islam.- Belajar atau menimba ilmu sepanjang hayat (long life learner)
TIK II.1 : DefinisiKODEKI adalah etika kedokteran yang berlandaskan etik
dan norma yang mengatur hubungan antara manusia yang asas-asasnya terdapat falsafah pancasila sebagai landasan idiil dan UUD 1945 sebagai landasan structural serta prinsip moral atau asas akhlak yang harus diterapkan oleh para dokter dalam hubungannya dengan pasien, teman sejawat dan masyarakat pada umumnya.
TIK II.2 : ISI KEWAJIBAN UMUMPasal 1: Setiap dokter harus menjunjung tinggi, menghayati dan mengamalkan Sumpah Dokter.
Pasal 2: Seorang dokter harus senantiasa berupaya melaksanakan profesinya sesuai dengan standard profesi yang tertinggi.
Pasal 3: Dalam melakukan pekerjaan kedokterannya, seorang dokter tidak boleh dipengaruhi oleh sesuatu yang mengakibatkan hilangnya kebebasan dan kemandirian profesi.
Pasal 4: Perbuatan berikut dipandang bertentangan dengan etik:-Setiap dokter harus menghindarkan diri dari perbuatan yang bersifat memuji diri sendiri-Secara sendiri atau sama-sama menerapkan pengetahuan dan ketrampilan kedokteran dalam segala bentuk,tanpa kebebasan profesi- Menerima imbalan selain daripada yang layak sesuai dengan jasanya kecuali dengan keikhlasan atau kehendak penderita
Pasal 5: Tiap perbuatan atau nasehat yang mungkin melemahkan daya tahan psikis maupun fisik hanya diberikan untuk kepentingan dan kebaikan pasien, setelah memperoleh persetujuan pasien
Pasal 6: Setiap dokter harus senantiasa berhati hati dalam mengumumkan dan menerapkan setiap penemuan tehnik atau pengobatan baru yang belum diuji kebenarannya dan hal hal yang dapat menimbulkan keresahan masyarakat.
Pasal 7: Seorang dokter hanya memberi surat keterangan dan pendapat yang telah diperiksa sendiri kebenarannya
Pasal 8: Dalam melakukan pekerjaannya seorang dokter harus memperhatikan kepentingan masyarakat dan memperhatikan semua aspek pelayanan kesehatan yang menyeluruh ( promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif )
Pasal 9: Setiap dokter dalam bekerja sama dengan para pejabat dibidang kesehatan dan bidang lainnya serta masyarakat, harus saling menghormati.
KEWAJIBAN DOKTER TERHADAP PASIENPasal 10: Setiap dokter harus senantiasa mengingat akan kewajibannya melindungi hidup makhluk insani
Pasal 11: Setiap dokter wajib bersikap tulus ikhlas dan mempergunakan segala ilmu dan ketrampilannya untuk kepentingan pasien. Dalam hal ini ia tidak mampu melakukan suatu pemeriksaan atau pengobatan, maka atas persetujuan pasien, ia wajib merujuk pasien kepada dokter yang mempunyai keahlian dalam penyakit tersebut.
Pasal 12: Setiap dokter harus memberikan kesempatan kepada pasien agar senantiasa dapat berhubungan dengan keluarga dan penasehatnya dalam beribadat dan atau dalam masalah lainnya.
Pasal 13: Setiap dokter wajib merahasiakan segala sesuatu yang diketahuinya tentang seorang pasien, bahkan juga setelah pasien itu meninggal dunia.
Pasal14: Setiap dokter wajib melakukan pertolongan darurat sebagai suatu tugas perikemanusiaan, kecuali bila ia yakin ada orang lain bersedia dan mampu memberikannya.
KEWAJIBAN DOKTER TERHADAP TEMAN SEJAWATPasal15: Setiap dokter memperlakukan teman sejawatnya sebagaimana ia sendiri ingin diperlakukan.
Pasal16: Setiap dokter tidak boleh mengambil alih pasien dari teman sejawat, kecuali dengan persetujuan atau berdasarkan prosedur yang etis.
KEWAJIBAN DOKTER TERHADAP DIRI SENDIRIPasal17: Setiap dokter harus memelihara kesehatannya, supaya dapat bekerja dengan baik.
Pasal18: Setiap dokter harus senantiasa mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan dan tehnologi kedokteran/kesehatan
TIK II.3 : Sanksi pelanggaran
- Teguran atau tuntutan secara lisan atau tulisan- Penundaan kenaikan gaji atau pangkat- Penurunan gaji atau pangkat setingkat lebih rendah- Dicabut izin praktek dokter untuk sementara atau selama-lamanya- Pada kasus-kasus tertentu atau pelanggaran etikolegal, diberikan sanksi hukum sesuai dengan hukum pidana atau perdata atau sesuai peraturan kepegawaian yang berlaku dalam proses pengadilan
TIU III : Memahami asas beneficence dan AutonomiTIK III.1(Definisi) :Asas yang digunakan oleh para dokter sebagai bentuk pelaksanannya memberikan yang terbaik untuk pasien dan menghormati hak-hak pasien.
TIK III.2 : IsiBeneficence :
Kewajiban mencegah yang buruk (evil ) atau cedera ( harm )Kewajiban menghilangkan yang buruk atau cedera
Autonomi :Setiap pasien harus diperlakukan sebagai manusia yang memiliki otonomSetiap pasien yang otonominya berkurang atau hilang perlu mendapatkan perlindungan
TIK III.3 : ManfaatMemandang pasien tak hanya sejauh menguntungkan dokter atau rumah sakitMemaksimalisasi akibat baik dibandingkan dengan akibat buruk
TIU IV : Memahami hubungan dokter-pasienTIK IV.1 : Pola Hubungan A. PRIESTLY MODEL (paternalistik) -hak penuh pengambilan keputusan oleh dokter/dokter dominan
-Prinsip utama : Beneficence
B. COLLEGIAL MODEL (mitra) :-hak dokter – pasien sejajar -prinsip utama : otonomi
C.ENGINEERING MODEL : -hak pasien penuh, dokter tidak mengambil keputusan.-pasien dominan
D. PARTNERSHIP -Hubungan kontraktual lebih dilihat dari kacamata hukum -Lebih mengutamakan keselamatan pasien (patient’s safety)-Kalau dokter mau selamat, pasien harus selamat lebih dahulu supaya tidak ada tuntut menuntut
TIK IV.2 : Jenis hub kontraktualJANJI HASIL (resultaat verbitenis) mis : seperti Kedokteran kosmetik, bedah palstik JANJI USAHA (inspaning verbitenis) berusaha sebaik-baiknya, berdasarkan keilmuannya untuk kebaikan pasien
TIK IV.3 : Hak dan kewajiban dokterHak
-Melakukan praktek dokter setelah mendapat surat izin dokter dan praktek-Memperoleh informasi yang benar dan lengkap dari pasien atau keluarga -Menolak melakukan tindakan medis yang bertentangan dengan etika-Menolak pasien yang bukan bidang spesialisnya kecuali darurat-Menerima imbalan jasa-Menjadi anggota perhimpunan profesi
Kewajiban-Menjunjung tinggi dan mengamalkan sumpah dokter-Nasehat atau perbuatan yang melemahkan hanya untuk kepentingan pasien-Hati-hati dalam mengumumkan temuan-Memberi keterangan yang dapat dibuktikan kebenarannya-Mengutamakan kepentingan masyarakat TIK IV.4 : Hak dan kewajiban pasien
Hak-Hak memilih dokter-Hak menerima / menolak pengobatan setelah menerima informasi-Hak atas kerahasiaan-Hak mati secara bermartabat-Hak atas dukungan moral / spiritual-Hak atas second opinion-Hak atas persetujuan tindakan medis
Kewajiban-Itikad baik-Beri informasi yang adekuat-Melaksanakan nasehat dokter dalam rangka perawatan / pengobatan-Menghormati hak dokter-Memberi imbalan & ganti rugi-Berterus terang apabila timbul masalah
DAFTAR PUSTAKA