sken 1.docx

29
Salah satu gangguan pada organ payudara yang sangat mengganggu adalah adanya benjolan. Setiap wanita, terutama yang sudah baligh, biasanya akan menyadari ketika ada sesuatu yang tidak wajar pada payudaranya. Namun demikian, apakah adanya benjolan selalu menandakan adanya sesuatu yang tidak beres dan perlu diwaspadai? Pada kesempatan ini, akan dikupas tentang benjolan pada payudara dan apa saja yang bisa dilakukan oleh seorang wanita ketika mendapati adanya benjolan pada payudaranya. Apa Saja Kemungkinannya? Adanya perubahan dalam jaringan payudara yang membuatnya terasa berbeda dengan jaringan di sekitarnya, terkadang membuat kaum wanita bertanya- tanya apa yang sedang terjadi pada payudaranya. Perubahan tersebut bisa berupa adanya satu atau lebih gumpalan di payudara yang bisa teraba sakit atau tidak. Beberapa kemungkinan ketika seorang wanita mendapati benjolan pada payudaranya, yaitu : Kista Benjolan payudara yang muncul di akhir siklus haid, umumnya kista yang tidak berbahaya. Setelah masa haid, jenis benjolan ini biasanya menghilang. Kista payudara adalah kantong berisi cairan yang cenderung membesar di akhir siklus haid, ketika tubuh menahan lebih banyak cairan. Ukuran kista ada yang kecil, dan ada yang besar

Upload: udunk-adhink

Post on 16-Nov-2015

32 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Salah satu gangguan pada organ payudara yang sangat mengganggu adalah adanya benjolan. Setiap wanita, terutama yang sudah baligh, biasanya akan menyadari ketika ada sesuatu yang tidak wajar pada payudaranya. Namun demikian, apakah adanya benjolan selalu menandakan adanya sesuatu yang tidak beres dan perlu diwaspadai? Pada kesempatan ini, akan dikupas tentang benjolan pada payudara dan apa saja yang bisa dilakukan oleh seorang wanita ketika mendapati adanya benjolan pada payudaranya.Apa Saja Kemungkinannya?Adanya perubahan dalam jaringan payudara yang membuatnya terasa berbeda dengan jaringan di sekitarnya, terkadang membuat kaum wanita bertanya-tanya apa yang sedang terjadi pada payudaranya. Perubahan tersebut bisa berupa adanya satu atau lebih gumpalan di payudara yang bisa teraba sakit atau tidak. Beberapa kemungkinan ketika seorang wanita mendapati benjolan pada payudaranya, yaitu : KistaBenjolan payudara yang muncul di akhir siklus haid, umumnya kista yang tidak berbahaya. Setelah masa haid, jenis benjolan ini biasanya menghilang. Kista payudara adalah kantong berisi cairan yang cenderung membesar di akhir siklus haid, ketika tubuh menahan lebih banyak cairan. Ukuran kista ada yang kecil, dan ada yang besar sampai sebesar telur. Jika dipijat, kista bisa sedikit berubah bentuk dan sebagian besar bisa bergerak di bawah kulit. Adanya penyumbatan atau melebarnya saluran pada jaringan payudara yang mendasarinya bisa menjadi penyebab terjadinya kista. Kista biasanya muncul di usia 40 tahunan, yaitu beberapa tahun sebelum memasuki masa menopause. Karena biasanya kista akan menghilang setelah menopause, maka kemungkinan perubahan hormon pada ovariumlah yang menyebabkan perubahan ukuran pada kista. Payudara FibrokistikPayudara fibrosistik lebih sering terjadi pada wanita usia 20-30 tahunan. Kondisi ini juga disebut perubahan fibrosistik, mastitis sistik kronis atau penyakit payudara jinak. Dalam kondisi ini, pertumbuhan atau proliferasi jaringan penghubung fibrosa dan salurannya, dikombinasi dengan pertumbuhan kista, membuat jaringan kelenjar payudara menebal. Penebalan jaringan ini biasanya lebih terasa di bagian atas, dan wilayah luar payudara. Kondisi ini juga terkait dengan adanya variasi kadar hormonal selama siklus haid dan bisa terasa sakit. FibroadenomaFibroadenoma adalah gumpalan payudara yang bukan kista maupun kanker (adenomakarsinoma). Tumor jinak ini paling sering berkembang pada tahun-tahun pertengahan usia produktif (usia subur/masih bisa melahirkan). Fibroadenoma terasa seperti massa padat, licin, kuat, dan elastis, dengan bentuk yang jelas. Fibroadenoma juga bisa digerak-gerakkan di bawah kulit. Fibroadenoma berkembang ketika jaringan ikut bertumbuh di dalam kelenjar atau lobule payudara.Selain ketiga jenis benjolan payudara di atas, ada yang disebabkan oleh karena infeksi atau perdarahan akibat cedera atau disebut juga hematoma. Selain itu, ada pula benjolan yang disebabkan tumor atau jaringan berlemak yang disebut lipoma. Bisa juga karena adanya papiloma intraductal (tumor kecil yang bukan kanker/jinak yang tumbuh dalam saluran susu di payudara di dekat puting), terutama jika ini menyumbat saluran, sehingga menimbulkan kista. Semua kondisi tersebut tidak bersifat kanker, sehingga sifatnya tidak ganas.Berbahayakah Benjolan Pada Payudara ?Kebanyakan benjolan pada payudara tidak bersifat ganas (kanker). Benjolan jinak biasanya tidak membahayakan, hanya terkadang terasa tidak nyaman saja. Namun, bagaimanapun juga semua benjolan harus dianggap serius sampai benar-benar dinyatakan itu bukan kanker. Beberapa benjolan payudara, seperti fibroadenoma yang kompleks misalnya, bisa meningkatkan risiko kanker payudara. Menurut hasil penelitian terakhir, sebagian besar payudara fibrosistik tidak meningkatkan risiko kanker payudara. Meskipun demikian, pada wanita dengan payudara berbenjol-benjol (banyak gumpalan) lebih sulit mendeteksi adanya tumor ganas/kanker. Oleh karena itu, hendaknya tetap memeriksakan diri ke dokter setiap ada perubahan atau penebalan ketika melakukan SADARI (pemeriksaan payudara sendiri) setiap bulannya. Meskipun kebanyakan gumpalan pada payudara tidak berbahaya. Namun karena ada juga yang berbahaya, maka penting untuk tetap memeriksakannya ke dokter.Bagaimana Cara Melakukan Sadari ?Kebanyakan kasus kanker payudara dapat diketahui sejak dini melalui pemeriksaan payudara sendiri (SADARI). Mulai usia 20 tahun, setiap wanita dianjurkan untuk memeriksa payudaranya sendiri sebulan sekali untuk mendeteksi adanya benjolan mencurigakan pada payudara. Jika belum mengalami menopause, waktu terbaik untuk melakukan pemeriksaan adalah beberapa hari setelah berakhirnya haid, karena pada waktu itu payudara sudah tidak begitu peka lagi atau membengkak. Namun bagi yang sudah menopause/tidak haid lagi, tentukan saja satu tanggal dan lakukan pemeriksaan secara teratur di tanggal tersebut setiap bulannya. Caranya adalah sebagai berikut :1. Berdiri dengan telanjang dada di depan cermin. Dengan kedua lengan di samping, perhatikan apa ada bagian yang menjadi cekung atau bagian yang tertarik ke dalam, atau adanya perubahan ukuran, ataupun bentuk. Pastikan bahwa puting tidak masuk ke dalam, kecuali kalau memang sejak dulu puting payudara masuk ke dalam (bawaan lahir). Letakkan kedua tangan pada pinggul, kemudian letakkan di belakang kepala. Periksa kalau ada tanda-tanda yang sama di setiap sisi.2. Berikutnya, masuklah ke kamar mandi, basahi, dan sabuni payudara. Letakkan tangan kiri di belakang kepala, dan periksalah payudara kiri dengan tangan kanan. Anggaplah permukaan payudara seperti sebuah jam, dan letakkan tangan kanan pada posisi pukul 12, pada bagian atas payudara kurang lebih 1 cm di bawah tulang selangka (clavicula). Datarkan telapak tangan, kemudian dengan ujung-ujung jari secara bersama menekan disertai dengan penekanan oleh telapak 3 jari yaitu jari tengah, jari manis, dan telunjuk (bukan ujung jari), lakukan gerakan melingkar kecil, dan rasakan apakah teraba benjolan. Pada setiap posisi lakukan sedikit penekanan ringan, sedang dan tekanan yang dalam. Selanjutnya, gerakkan tangan menuju pukul 1, pukul 2, dan seterusnya. Ketika kembali ke posisi pukul 12, geser ujung jari ke dekat puting payudara (sekitar 1 cm) dan ulangi gerakan yang sama. Lakukan putaran di dalam lingkaran pertama, kemudian buat lingkaran yang lebih kecil lagi. Lanjutkan dengan menggunakan pola yang sama, hingga setiap bagian payudara termasuk puting sudah diperiksa.3. Untuk memeriksa cairan yang keluar dari puting, buatlah bentuk V dengan ibu jari dan jari telunjuk, lalu letakkan di bagian kiri dan kanan puting payudara. Tekan keareola(bagian gelap melingkar di sekitar puting) dan perlahan-lahan tari ke atas. Kemudian ubahlah posisi V tadi, sehingga ibu jari dan telunjuk masing-masing terletak pada areola di atas dan di bawah puting susu. Tekan dan perlahan-lahan tarik ke atas. Kemudian ubahlah posisi V tadi, sehingga ibu jari dan telunjuk masing-masing terletak pada areola di atas dan di bawah puting susu. Tekan dan perlahan-lahan tarik ke atas. (Prinsipnya lakukan pemencetan puting secara berhati-hati dan perhatikan apakah ada cairan atau darah yang keluar dari puting itu).4. Akhiri dengan memeriksa wilayah terdekat dengan payudara, yaitu di bawah ketiak, karena disitu juga terdapat jaringan payudara dan kelenjar getah bening yang menyalurkan cairan getah bening ke dalam jaringan payudara.5. Ulangi seluruh prosedur dengan menggunakan tangan kiri di payudara kanan.6. Setelah selesai mandi, tidurlah telentang dan periksalah payudara sekali lagi. Untuk memeriksa payudara kanan, letakkan bantal kecil di bawah bahu kanan dan tempatkan tangan kanan di bawah kepala, dan lakukan penekanan dalam gerakan melingkar seperti yang telah disebutkan di atas. Untuk memeriksa payudara kiri, letakkan bantal kecil di bawah bahu kiri dan sekali lagi secara merat meraba seluruh payudara untuk mencari kalau-kalau ada benjolan.7. Jika payudara yang biasanya berbenjol karena perubahan fibrosistik, catatlah berapa banyak benjolan yang ada, dimana lokasinya, dan ukurannya. Setiap bulan, periksalah untuk mengetahui adanya perubahan. Jika sudah mengenali dengan baik bagaimana payudara Anda, maka jika suatu saat merasa ada benjolan baru, atau benjolan bertahan selama 2 atau 3 siklus haid, atau yang ukurannya semakin membesar, maka segeralah periksa ke dokter.Perawatan SendiriSelain tindakan yang dilakukan oleh dokter terkait dengan adanya benjolan pada payudara, tindakan merawat diri sendiri ternyata juga cukup bermanfaat, seperti misalnya : Gunakan BH dengan ukuran yang sesuai dengan payudara untuk mengurangi rasa tidak nyaman. Hentikan kebiasaan merokok dan kurangi konsumsi kafein (seperti yang terdapat pada kopi dan teh). Meskipun belum terbukti jelas, beberapa wanita melaporkan bahwa benjolan mereka mengecil setelah mereka menghentikan kebiasaan merokok dan mengurangi konsumsi kafein. Banyak mengonsumsi makanan yang mengandung vitamin A, C, dan E karena berkhasiat sebagai anti oksidan. Antioksidan ini dapat dijumpai pada bahan makanan alami maupun suplemen. Vitamin A banyak terdapat pada kuning telur, hati, susu, mentega, sayuran warna hijau, tomat, kol, dan selada. Vitamin C dapat diperoleh dengan mengonsumsi buah segar berwarna kuning atau merah, seperti jambu biji, jeruk, tomat, dan anggur serta sayuran hijau seperti brokoli dan bayam. Vitamin E banyak terdapat pada kacang-kacangan, sayur dan buah. Mengurangi pajanan radikal bebas (polusi udara, asap rokok, radiasi TV dan komputer, bahan-bahan kimia serta kesibukan hidup yang tinggi). Olahraga secara teratur dan pertahankan berat badan yang ideal.Biasakan Hidup SehatBagi seorang wanita, apalagi yang sudah menikah dan mempunyai anak, tentu saja banyak sekali pekerjaan dan tanggung jawab yang harus diselesaikan. Kesibukan yang tinggi dan banyaknya pajanan radikal bebas dalam kehidupan sehari-hari membawa dampak yang cukup besar bagi kesehatan. Oleh karena itu, sangat dianjurkan bagi seorang wanita untuk menyempatkan berolahraga dan mengonsumsi makanan yang bergizi. Seorang wanita juga dituntut untuk bisa memanajemen perasaan dan emosinya karena kondisi psikologis (kejiwaan) yang tenang dan bebas stres juga sangat bermanfaat bagi kesehatan. Semoga penjelasan yang telah disampaikan dapat bermanfaat, terutama bagi kaum wanita.Perubahan pada payudara terjadi hampir pada setiap wanita. Tapi sebagian besar perubahan itu bukan kanker. Ini bisa jadi karena perubahan level hormone, yang normal terjadi pada wanita apabila usia bertambah. Wanita yang lebih muda, bisa jadi mempunyai kelenjar payudara lebih banyak, lebih padat dan tidak berlemak/gemuk, dibandingkan wanita yang usianya lebih tua, apalagi yang telah menapouse. Meskipun begitu, bisa jugaperubahan yang terjadi pada payudara itu merupakan tanda-tanda dari kanker. Perubahan ( benjolan ) pada payudara yang bukan merupakan kanker disebutbenign ( tumor, tapi bukan kanker ).Dalam siklus kehidupan wanita sering terjadi perubahan-perubahan pada payudaranya. Perubahan-perubahan yang bukan kanker itu diantaranya adalah :1.LUMPINESS ( BENJOLAN )Beberapa wanita mengalami beberapa jenis benjolan pada payudaranya, sebagian lebih terasa padat dibanding wanita lain, kadang juga terasa kenyal ketika di raba. Ini bisa jadi merupakan kelenjar pada jaringan payudara.2.PERUBAHAN PADA PAYUDARA DIKARENAKAN MENSTRUASIBanyak wanita, yang pada payudaranyamengalami pembengkakan, terasa lembut dan agak sakit, yaitu pada waktu sebelum atau sedang menstruasi. Mungkin juga terasa ada satu atau beberapa benjolan didalamnya. Ini disebabkan oleh adanya cairan ekstra di payudara yang dikarenakan adanya perubahan normal dari hormone. Dokter, biasanya akan menyarankan untuk kembali lagi satu atau dua bulan lagi, untuk memantau apakah benjolan itu akan hilang dengan sendirinya, ( karena apabila itu ada hubungannya dengan masa menstruasi, maka begitu menstruasi selesai, benjolan akan hilang ).atau akan tetap ada dan bahkan mungkin ada menunjukkan suatu perubahan. Dan ini yang membutuhkan penanganan khusus.3.SINGLE LUMPS ( BENJOLAN TUNGGAL )Sebuah benjolan bisa terjadi kapan saja, dengan berbagai macam bentuk dan ukuran. Tapi kebanyakan benjolan bukanlah kanker. Bagi dokter akan selalu diperiksa benjolan itu secara hati-hati. Mungkin akan disarankan untuk menjalani test mammography untuk meyakinkan bahwa itu memang bukan kanker. Dan selalu control ke dokter secara rutin apabila sudah ada benjolan dipayudara. Bisa saja benjolan yang terdahulu hanya tumor biasa, tapi apabila ada tumbuh benjolan baru, bisa jadi itu bukan tumor biasa, tapi merupakan salah satu jenis kanker.4.PUTING MENGELUARKAN CAIRANSebenarnya puting mengeluarkan cairan itu bisa dikatakan umum pada wanita. Cairan yang keluar itu bisa dalam warna dan bentuk yang berbeda. Sebagai contoh, ini bisa dikarenakan pil anti hamil,atau obat-obatan lain seperti misalnya obat-obat penenang, ataupun infeksi-infeksi tertentu. Namun begitu cairan yang keluar dari payudara, tetap harus diwaspadai, terutama bagi wanita yang sedang menuju atau telah lewat masa menapouse. Karena bisa jadi itu merupakan pertanda dari kanker. Untuk itu segeralah ke dokter, apalagi bila cairaan itu berubah warna dan tekstur. Dokter, akan mengambil sample dari cairan itu untuk di selidiki di laboratorium.5.MASTITISSelama menyusui, kadang bisa terjadi suatu infeksi yang disebut mastitis. Ini terjadi apabila saluran air susu tersumbat. Akan terlihat memerah, ada benjolan / pembengkakan, terasa hangat dan agak kenyal. Biasanya diobati dengan antibiotic dan kadang air susu perlu dikeluarkan dari salurannya, apabila dengan pengobatan biasa belum berhasil.6.AKIBAT PERUBAHAN LEVEL HORMONPerubahan hormone bisa menyebabkan payudara terasa lembut, padat bahkan kadang terasa lebih menonjol dari sebelumnya. Akibat bertambahnya usia, perubahan pada payudara bisa saja terjadi. Diantaranya :-Intraductal papilomaIni seperti jerawat, tumbuhnya di puting. Biasanya akan diambil melalui operasi kecil yang tidak akan merubah penampilan dari payudara-Mammary duct ectasiaSejalan dengan masa menapouse, saluran air susu dibawah puting bisa membengkak dan tersumbat. Ini akan terasa sakit dan puting akan mengeluarkan cairan. Masalah ini akan diobati dengan antibiotic, kompres hangat, bahkan kadang harus dioperasi untuk menghilangkan saluran air susu tersebut.Apabila pasien sedang menggunakan terapi hormone seperti misalnya hormone replacement therapy ( HRT ), pil anti hamil, atau suntikan. Harus diinformasikan ke dokter yang merawatnya, karena akan mempengaruhi hasil mammogram. Karena terapi hormone akan menyebabkan payudara menjadi lebih padat, yang menyebabkan dokter agak kesulitan dalam membaca hasil mammography.Ketika wanita mengalami menapouse, level hormonnya akan menurun, dan kelenjar payudara akan berkurang kepadatannya, lebih berlemak / gemuk. Pada saat ini, mungkin wanita akan merasa bahwa keluhannya seperti adanya benjolan, sakit, atau cairan yang keluar dari putting akan menghilang. Dan pada masa inipun hasil pemeriksaan mammography akan mudah terbaca.MAMMOGRAMAdalah penting bagi wanita selalu mengontrol payudaranya dan melakukan mammography satu hingga dua tahun sekali terutama yang telah berusia 40 tahun, agar bisa cepat diketahui apabila ada perubahan bentuk.GAMBAR MAMMOGRAPHY PADA PASIEN :

GAMBAR HASIL MAMMOGRAPHY :

Mammogram gunanya adalah sebagai screening dan juga sebagai alat diagnosa. Screening, untuk menemukan perubahan pada payudara, apabila wanita sendiri tidak merasakan adanya perubahan apa-apa.Sebagai alat diagnosa, apabila dokter mencurigai adanya suatu perubahan pada payudara, maka pasien mungkin memerlukan diagnostic mammogram. Yang berarti sinar x-Ray harus lbh banyak, agar memperoleh gambaran yg jelas.APA YANG BISA DIPERLIHATKAN DARI MAMMOGRAM1. KISTABentuk- benjolan berisi cairan .- biasanya bukan kanker- hampir terjadi padaWanita usia 35 50 th- Sering terjadi pada ke-dua payudara- beberapa terlalu kecil sehingga sukarUntuk dirabaRekomendasi dokterDokter akan mengamati kista ini untuk beberapa kali atau menggunakanfine needle aspirationuntuk mengangkat cairan dari dalam kista. USG bisa juga digunakan untuk mengetahui apakah kista tersebut berisi cairan atau solid.2. FIBROADENOMA ( FAM )Bentuk-Keras, bulat, tumor yang tumbuh.Penyebabnya karena sering makan yg. berlemak-Terasa seperti karet,mudah berpindah-pindah-Biasanya terasa sakit-Biasanyasering terjadi pada remaja dan wanita muda-Penampakan dalam mammogram, benjolan yang membulat halus dengan batas yang jelas-Akan membesar pada saat wanita hamil atau menyusuiRekomendasi dokterKadang didiagnosa dengan biopsy ( fine needle aspiration )Apabila terlihat tidak normal, maka dokter akan menyarankan untuk diambil saja.3.MACROCALCIFICATIONBentuk-Dalam mammogram akan terlihat sebagai endapan kalsium yang besar.-Biasanya karena usia-Biasanya bukan kanker-Tapi apabila mereka mengumpul dengan cara / bentuk tertentu, bisa jadi itu pertanda kanker.Rekomendasi dokterAkan dilakukan mammogram ulang pada area tersebut, dan biopsy mungkin juga digunakan untuk mendukung diagnosa.4. LUMP /BENJOLAN ( MASSA )Bentuk-Mungkin berbentuk bulat dan halus-Mungkin dikarenakan perubahan hormone-Tepi benjolan yang berbentuk tak beraturan bisa jadi merupakan pertanda kankerRekomendasi dokterAkan dilakukan mammogram atau USG pada area tersebut untuk mengetahui apakah benjolan itu solid atau mengandung cairan, dan biopsy mungkin juga digunakan untuk mendukung diagnosa.4. MICROCALCIFICATIONBentuk- Terlihat dalam mammogram sebagai bintik kecil kalsium disuatu area dimanaterjadi pembelahan sel yang cepat- Apabila merupakan suatu kumpulan yang berubah dengan pola tertentu,kemungkinan kumpulan itu bisa merupakan pertanda kankerRekomendasi dokterMammogram lagi pada area tersebut, untuk melihat lebih detail.Kemungkinan akan dilakukan biopsi untuk menentukan diagnose

Tumor payudara jinak tentu akan menjadi momok bagi para wanita karena kita tahu bahwa payudara adalah salah satu bagian dari kecantikan pada seorang wanita. Namun apa jadinya jika bagian payudara terserang tumor, mungkin bisa berbahaya atau juga tidak. Tumorpayudaraadalah salah satu penyakit yang cukup berbahaya bagi wanita dan bisa menyebabkan kematian.TumorPayudaraJinak tidak mematikan dan tumor jenis ini sering disebut dengan FAM (Fibroadenomamammae). Tumor jenis ini biasanya berbentuk benjolan pada bagian payudara, dimana berisi gumpalan lemak yang terbungkus/dilindungi oleh sesuatu yang menyerupai sebuah kantong. Tumor jenis ini tergolong jinak/tidak berbahaya dan juga tidak menyerang/menyebar ke anggota tubuh yang lainnya.Namun meskipun Tumor Payudara ini tidak berbahaya, tumor ini sering kali menyerang wanita yang berusia antara 16 30 tahun dan tentunya kejadian ini juga cukup mengganggu dan meresahkan para penderitanya. Lalu bagaimanakah cara mengenali bahwa tumor payudara yang menyerang anda adalah Tumor Payudara Jinak?Beberapa dokter spesialis bedah tumor mengungkapkan bahwa Tumor Payudara yang tidak berbahaya, kemungkinan besar akan menyerang para wanita yang berusia 40 tahun ke atas yang belum pernah melahirkan. Ini dikarenakan wanita yang belum pernah melahirkan, kadar estrogennya belum pernah menurun.Kemudian beberapa ciri tumor payudara yang tidak berbahaya ini dapat dikenali dari adanya benjolan yang terasa nyeri pada ketiak, kemudian adanya cairan yang keluar dari puting payudara, bagian payudara akan terasa nyeri sampai ke punggung sampai pada bagian puting payudara yang masuk (mengendur) hingga ke dalam. Namun ada kalanya ciri diatas ini kembali normal saat siklus PMS (Pra Menstruasi Sindrom) berakhir.Nah karena itulah para ahli bedah Tumor sangat menganjurkan pada para wanita untuk melakukan pengecekan payudara sendiri dengan cara meraba payudara bergerak memutar mengelilingi daerah puting payudara dan dilakukan searah dengan jarum jam. Coba perhatikan apakah ada bentuk perubahan pada payudara seperti benjolan yang keras atau terasa nyeri saat dipegang, kemudian bentuk yang tidak semestinya, atau mungkin juga kulit dan puting yang mengkerut. Jika anda menemukan tanda yang aneh pada payudara anda dan curiga adanya tumor payudara jinak, maka segeralah ke dokter.Saluran ASI Tersumbat dan Mastitis (Radang Kelenjar Susu)

Mastitis disebabkan karena infeksi (hampir selalu karena bakteri daripada jenis kuman lainnya) yang biasanya terjadi pada ibu menyusui. Namun dapat pula terjadi pada wanita mana saja, bahkan saat ia tidak sedang menyusui, bahkan juga dapat terjadi pada bayi baru lahir, dengan jenis kelamin apapun. Tidak ada yang tahu secara pasti mengapa beberapa wanita mengalami mastitis sedang yang lainnya tidak. Bakteri dapat masuk ke payudara melalui retakan atau lecet pada puting, tetapi wanita yang putingnya tidak lecet juga dapat mengalami mastitis, dan banyak juga wanita yang putingnya retak atau lecet malah tidak mengalaminya.

Mastitis berbeda dengan saluran tersumbat, karena saluran tersumbat bukanlah infeksi, sehingga tidak perlu diobati dengan antibiotik. Pada saluran tersumbat, ibu merasakan sakit, bengkak dan pengumpulan massa di payudara. Kulit yang menutupi saluran tersumbat biasanya berwarna merah, tapi tidak semerah pada mastitis. Tidak seperti mastitis, saluran tersumbat tidak selalu diikuti dengan demam, walaupun bisa saja demam terjadi. Mastitis biasanya lebih sakit daripada saluran tersumbat, tapi keduanya bisa terasa cukup sakit. Karena itu, tidak mudah membedakan antara mastitis ringan dan saluran tersumbat yang parah. Ada kemungkinan juga saluran tersumbat berkembang menjadi mastitis, sehingga menjadi lebih rumit.Bagaimanapun, tanpa adanya benjolan dalam payudara, berarti tidak ada mastitis ataupun saluran tersumbat.Di Perancis, para dokter mengenali sesuatu yang mereka sebut lymphangite yaitu ketika ibu merasakan sakit, kulit yang merah terbakar, bersamaan dengan demam, namun tidak ada benjolan yang sakit di payudara. Kelihatannya, banyak yang tidak percaya lymphangite ini memerlukan pengobatan dengan antibiotik. Saya pernah melihat beberapa kasus yang sesuai dengan gambaran ini, dan kenyataannya masalah tersebut hilang tanpa ibu meminum antibiotik. Tapi kemudian, seringkali mastitis yang sangat bengkak juga bisa hilang tanpa ibu meminum antibiotik.Seperti hampir semua masalah menyusui, pelekatan yang buruk, dan dengan demikian pengosongan payudara menjadi kurang baik, membuat ibu mengalami saluran tersumbat dan mastitis.Saluran tersumbatSaluran tersumbat hampir selalu dapat terselesaikan tanpa pengobatan khusus antara 24 hingga 48 jam setelah terjadi. Selama sumbatan itu masih ada, bayi mungkin saja rewel ketika menyusu di payudara tersebut karena aliran ASI akan lebih lambat dari biasanya. Hal ini mungkin disebabkan karena adanya tekanan dari benjolan yang menekan saluran lain. Saluran tersumbat dapat diatasi lebih cepat jika :1. Teruskan menyusui pada payudara yang sakit, dan kosongkan payudara dengan lebih baik.Hal ini dapat dilakukan dengan : Sedapat mungkin melakukan pelekatan yang baik(lihat lembar informasi Ketika Melekat/When Lacthing juga video klip bagaimana melekatkan bayi pada situs nbci.ca) Menggunakan tekanan pada payudara untuk menjaga ASI tetap mengalir(lihat lampiran informasi Penekanan Payudara/Breast Compression dan video klip bagaimana melekatkan bayi pada situs nbci.ca). Letakkan tangan di sekitar saluran yang tersumbat dan jika tidak terlalu sakit, tekan saat bayi sedang menyusui. Susui bayi dengan posisi sedemikian rupa sehingga dagu bayi mengarah pada saluran yang tersumbat.Jadi, bila saluran tersumbat ada pada bagian luar bawah payudara (arah jam 7), maka menyusui bayi dengan posisifootballdapat sangat membantu.2. Hangatkan area yang terinfeksi.Anda bisa melakukan ini dengan bantalan penghangat atau botol berisi air panas, tetapi hati-hati untuk tidak membakar kulit dengan menempelkan yang terlalu panas untuk waktu yang terlalu lama.3. Coba untuk beristrirahat.Tentu saja, dengan kehadiran seorang bayi baru tidaklah mudah untuk beristirahat. Cobalah untuk tidur. Bawa bayi bersama Anda ke tempat tidur dan susui dia di sana.Lepuh ataublister(gelembung)Kadang-kadang, namun tidak selalu, saluran tersumbat diikuti dengan lepuh atau gelembung pada ujung puting. Warna putih datar pada puting bukan lepuh ataublister. Bila tidak ada rasa sakit pada gumpalan yang ada di payudara, hal ini menimbulkan kerancuan untuk menyebut lepuh ataublisterpada puting sebagai saluran yang tersumbat. Lepuh ataublister, biasanya, terasa sakit dan merupakan salah satu penyebab rasa sakit pada puting yang terjadi setelah beberapa hari pertama. Beberapa ibu mengalamiblisterpada hari-hari pertama menyusui karena pelekatan yang buruk. Tidak ada seorangpun yang tahu mengapa seorang ibu tiba-tiba mengalami lepuh ataublisterbeberapa minggu setelah kelahiran bayinya.Blisterseringkali timbul tanpa ibu memiliki saluran yang tersumbat.Bilablisterterasa sangat menyakitkan (biasanya seperti itu), akan membantu untuk membukanya, karena ini dapat membuat Anda terbebas dari rasa sakit. Anda dapat membukanya sendiri, namun lakukan hal ini hanya sekali saja. Bagaimanapun, bila Anda merasa perlu untuk mengulang prosesnya, atau bila Anda tidak dapat melakukannya sendiri, yang terbaik adalah temui dokter Anda atau datang ke klinik kami. Bakar jarum jahit atau pin,biarkan sampai dingin, dan tusukkan padablister. Jangan menggali di sekitarnya; cukup angkat bagian atas atau sisiblister. Coba untuk menekan di bawahblister; Anda mungkin dapat mengeluarkan isi seperti pasta gigi melalui kulitblisteryang sekarang terbuka. Jika Anda mengalami saluran tersumbat bersamaan denganblister, hal ini mungkin dapat mengakibatkan sumbatan terbuka. Menyusui bayi pada payudara yang sakit juga dapat melepaskan sumbatan pada payudara.Setelah Anda menusuk lepuh ataublister, mulai gunakan salep puting serbaguna setiap habis menyusui kira-kira selama seminggu. Alasannya adalah untuk menghindari infeksi dan juga untuk mengurangi resiko kembalinya lepuh ataublister. Lihat lembar informasi mengenai Salep Puting Serbaguna (All Purpose Nipple Oinment). Anda memerlukan resep untuk mendapatkan salep ini.Ultrasonografi (USG) untuk saluran tersumbatKebanyakan saluran tersumbat akan hilang dalam 48 jam. Bila saluran tersumbat belum hilang dalam 48 jam atau lebih, terapi USG seringkali berhasil. Kebanyakan klinik fisioterapi atau pengobatan untuk olahraga sekitar dapat melakukannya untuk Anda. Bagaimanapun, sangat sedikit yang menyadari kegunaan USG ini untuk menyembuhkan saluran yang tersumbat. Terapis USG yang sudah berpengalaman dengan teknik ini akan lebih berhasil.

Beberapa ibu telah mencoba menggunakan ujung datar pada sikat gigi elektronik untuk menghasilkan terapi serupa USG. Dan sepertinya memberikan hasil yang cukup baik.Bila dua terapi pada dua hari berturut-turut tidak membantu menyelesaikan masalah tersumbatnya saluran, tidak perlu mendapatkan perawatan lagi. Saluran tersumbat Anda harus diperiksa dengan dokter Anda atau di klinik kami. Walaupun begitu, biasanya masalah ini hanya membutuhkan satu macam terapi penyembuhan. USG juga dapat menghindari terulangnya kembali saluran tersumbat yang biasanya terjadi di bagian yang sama pada payudara.Dosis USG adalah 2 watt/cm selama lima menit pada area yang terkena, sehari sekali untuk sampai dua terapi.Lesitinadalah suplemen makanan yang sepertinya dapat membantu beberapa ibu untuk menghindari saluran tersumbat. Karena lesitin dapat menurunkan kekentalan dari ASI dengan meningkatkan persentase asam lemak tak jenuh ganda pada ASI. Lesitin aman untuk dikonsumsi, relatif murah, dan dapat bekerja setidaknya pada beberapa ibu. Dosisnya adalah 1200 mg empat kali setiap hari.MastitisBila Anda mulai mendapati gejala-gejala mastitis (gumpalan yang terasa sakit di payudara, kulit kemerahan dan sakit pada payudara, demam) cobalah untuk beristirahat. Tidur dan bawa bayi Anda bersama Anda sehingga Anda tetap dapat terus menyusui sementara tetap di tempat tidur. Istirahat adalah pertolongan yang baik untuk melawan infeksi.Tetap teruskan menyusui pada bagian yang sakit. Seharusnya bisa sembuh tanpa harus menyusui di payudara yang lain. Tentu saja, bila terasa amat sakit sehingga Anda tidak dapat menyusui pada payudara yang sakit, tetap lanjutkan menyusui pada payudara yang lain, setelah rasa sakitnya berkurang, baru susui bayi pada payudara yang terkena mastitis. Terkadang saat Anda memerah ASI, Anda tidak akan merasa terlalu sakit, tapi tidak selalu, jadi bila memang memungkinkan, lanjutkan menyusui pada area yang terkena mastitis. Ibu dan bayi saling berbagi kuman.Panasmembantu melawan infeksi. Mengosongkan payudara juga dapat membantu. Gunakan botol berisi air panas atau bantalan pemanas tetapi hati-hati agar tidak membakar kulit.Demam dapat membantu melawan infeksi. Orang dewasa biasanya merasa sangat tidak nyaman ketika mereka sedang demam dan Anda akan berusaha untuk menurunkan demam karena alasan ini. Tapi Anda tidak perlu menurunkan demam karena demam memang seharusnya ada. Demam tidak membuat ASI menjadi buruk!Kentang(diambil dari Bridget Lynch, RM, Komunitas Bidan di Toronto). Dalam 24 jam pertama ketika gejala-gejala mulai tampak, meletakkan irisan kentang mentah pada payudara dapat meringankan rasa sakit, pembengkakan, dan kemerahan akibat mastitis. Potong tipis memanjang 6 sampai 8 kentang mentah yang sudah dicuci. Letakkan pada mangkuk besar berisi air dengan suhu ruang dan diamkan selama 15 sampai 20 menit. Letakkan irisan kentang basah pada area yang terkena mastitis dan diamkan selama 15 sampai 20 menit. Buang kentang setelah 15 atau 20 menit, dan ambil kentang yang baru dari dalam mangkuk. Ulangi proses ini dua kali lagi sampai anda meletakkan irisan kentang tiga kali dalam satu jam. Beri jeda selama 20 sampai 30 menit, kemudian ulangi prosedur di atas.Mastitis dan AntibiotikUmumnya, lebih baik untuk menghindari antibiotik karena mastitis dapat sembuh dengan sendirinya dan antibiotik dapat mengakibatkan Anda mengalami infeksi Candida (jamur) pada puting dan/atau payudara. Pendekatan yang kami lakukan adalah sebagai berikut :Jika Anda telah memiliki gejala konsisten mastitis selamakurangdari 24 jam, kami akan memberikan resep untuk antibiotik, tetapi menyarankan Anda menunggu sebelum mulai minum obat. Bila dalam 8 hingga 12 jam,gejala Anda memburuk(lebih sakit, kemerahan pada kulit meluas atau gumpalan yang terasa sakit semakin membesar), mulai gunakan antibiotik. Bila dalam 24 jam berikutnya, gejala Anda tidak memburuk, tapi juga tidak membaik, gunakan antibiotik. Bila dalam 24 jam berikutnya, gejala Anda berkurang, maka hampir selalu mastitis tersebut akan terus berkurang dan menghilang tanpa perlu menggunakan antibiotik. Dalam kasus ini, gejala akan terus berkurang dan akan hilang dalam 2 sampai 7 hari ke depan. Demam akan hilang dalam 24 jam, sakit akan lenyap dalam 24 sampai 72 jam dan gumpalan pada payudara akan menghilang dalam 5 hingga 7 hari ke depan. Biasanya gumpalan perlu waktu lebih dari 7 hari untuk benar-benar hilang, tapi selama ukurannya semakin kecil, ini adalah hal yang bagus.Bila Anda telah mengalami gejala konsisten mastitislebih dari 24 jamdan gejala tersebut tidak membaik, Anda harus segera mulai mengkonsumsi antibiotik.Bila Anda akan mulai mengkonsumsi antibiotik, Anda harus menggunakan antibiotik yang benar. Amoxicillin, penicillin sederhana dan beberapa antibiotik lainnya yang sering digunakan untuk mengobati mastitis, tidak membunuh bakteri yang hampir selalu menyebabkan mastitis (Staphylococcus aureus). Beberapa antibiotik yang membunuh Staphylococcus aureus meliputi: cephalexin (pilihan biasa kami), cloxacillin, dicloxacillin, flucloxacillin, amoxicillin dikombinasikan dengan asam clavulinic, clindamycin dan ciprofloxacin. Antibiotik yang dapat digunakan oleh masyarakat yang methicillin-resistantStaphylococcus aureus(CA-MRSA): cotrimoxazole dan tetracycline.Semua antibiotik tersebut dapat digunakan saat ibu menyusui dan tidak perlu menghentikan proses menyusui.Anda tidak harus menghentikan menyusui bila Anda terinfeksi MRSA! Bagaimanapun, menyusui dapat menurunkan resiko bayi terkena infeksi.Obat untuk rasa nyeri/demam (ibuprofen, acetaminophen, dan lainnya) dapat membantu Anda mengatasi rasa sakit ini. Jumlah yang masuk ke dalam ASI, seperti juga halnya dengan obat lain, adalah sangat kecil. Acetaminophen mungkin kurang berguna dibandingkan dengan obat lainnya (seperti ibuprofen) yang memiliki efek anti-inflamasi.Abses PayudaraOperasi bukan lagi pilihan pengobatan terhadap abses payudara. Kami telah mendapatkan hasil yang lebih baik dengan USG untuk menemukan abses dan memasukkan kateter ke dalamnya dan mengeringkannya. Ibu yang menggunakan prosedur ini tidak perlu berhenti menyusui bahkan pada area yang terinfeksi, dan dapat menyelesaikan proses penyembuhan dalam seminggu. Prosedur ini dilakukan dengan intervensi radiolog, bukan seorang ahli bedah. Tanya kepada dokter Anda untuk memeriksa hasil penelitian ini: Dieter Ulitzsch, MD, Margareta K. G. Nyman,MD, Richard A. Carlson, MD. Breast Abscess in Lactating Women: US-guided Treatment.Radiology2004; 232:904909.Untuk abses yang kecil, seringkali hanya membutuhkan aspirasi dengan jarum suntik ditambah antibiotik, walaupun mungkin perlu dilakukan pengulangan aspirasi lebih dari satu kali.Benjolan yang tidak kunjung hilang.Bila Anda memiliki benjolan yang tidak juga hilang atau tidak kunjung mengecil lebih dari beberapa minggu, sebaiknya Anda diperiksa oleh dokter atau ahli bedah yang pro-menyusui. Anda tidak perlu berhenti menyusui untuk pemeriksaan benjolan pada payudara tersebut (USG, mammogram dan bahkan biopsi tidak mengharuskan Anda untuk berhenti menyusui, bahkan pada sisi yang terkena). Ahli bedah yang pro-menyusui tidak akan meminta Anda untuk menghentikan menyusui sebelum ia dapat melakukan pengujian-pengujian untuk memeriksa benjolan payudara tersebut.Pertanyaan?Pertama-tama kunjungi laman nbci.ca atau drjacknewman.com. Jika informasi yang Anda butuhkan tidak ada, klikContact Usdan tulis pertanyaan Anda ke dalam email. Informasi juga tersedia di dalamDr. Jack Newman's Guide to Breastfeeding(atauThe Ultimate Breastfeeding Book of Answers); dan/atau DVD kami,Dr. Jack Newman's Visual Guide to Breastfeeding(tersedia dalam bahasa Perancis atau dengan teks dalam bahasa Spanyol, Portugis dan Itali); dan/atauThe Latch Book and Other Keys to Breastfeeding Success; dan/atauL-eat Latch and Transfer Tool; dan/atauGamePlan for Protecting and Supporting Breastfeeding in the First 24 Hours of Life and Beyond.

Menyusui dan PenyakitPendahuluanSelama bertahun-tahun, terlalu banyak ibu telahsecara kelirudiminta untukberhenti menyusuikarena mereka mengonsumsi obat-obatan tertentu. Keputusan untuk terus menyusui ketika ibu berada dalam masa pengobatan, misalnya, seringkali lebih dipengaruhi oleh kekhawatiran akan masuknya zat kimia obat di dalam ASI. Padahal, seharusnya ada pertimbangan resiko tidak menyusui, bagi ibu, bayi dan keluarga, serta tentu saja masyarakat. Ada begitu banyakresiko tidak menyusui, jadi pertanyaan yang mendasar sesungguhnya adalah:Apakah masuknya sejumlah kecil obat ke dalam ASI membuat menyusui menjadi lebih berbahaya dibandingkan susu formula?Jawabannyahampir selalu tidak. ASI dengan hanya sedikit obat hampir selalu lebih aman. Dengan kata lain, arti kataberhati-hatiadalahmelanjutkan menyusui, bukan berhenti. Pertimbangan yang sama perlu dilakukan ketika ibu maupun bayinya sakit.

Ingat bahwa menghentikan proses menyusui selama satu minggu dapat mengakibatkan penyapihan permanen karena bayi mungkin tidak mau menyusu langsung lagi pada payudara ibu. Di sisi lain, perlu dipertimbangkan juga bahwa beberapa bayi mungkin menolak minum dari botol, sehingga saran untuk berhenti menyusui bukan saja tidak tepat, tapi seringkali juga tidak praktis. Di atas itu semua, adalah mudah menyarankan ibu untuk memerah ASI-nya sementara bayi tidak menyusu, tapi hal ini tidak selalu mudah dalam prakteknya dan ibu dapat mengalami pembengkakan yang menyakitkan.

Penyakit pada IbuHanya sedikit jenis penyakit pada ibu yang mengharuskan ibu berhenti menyusui. Hal tersebut sesuai untuk berbagai infeksi yang diderita ibu, dan infeksi adalah jenis penyakit yang paling umum, yang biasanya digunakan sebagai alasan dalam menyarankan seorang ibu untuk berhenti menyusui. Sebagian besar infeksi disebabkan oleh virus, dan sebagian besar infeksi virus justru tingkat penularannya paling tinggi, bahkan sebelum ibu mengetahui bahwa ia sedang sakit. Ketika ibu demam (atau hidung meler, diare, batuk, ruam, muntah, dll), ibu kemungkinan sudah menularkan infeksi tersebut kepada bayinya. Bagaimanapun juga, menyusui justru melindungi bayi melawan infeksi tersebut, dan ibu harus melanjutkan menyusui,dengan tujuan untuk melindungi bayinya. Jika si bayi sampai tertular sakit, bayi akan lebih ringan sakitnya daripada jika ibu berhenti menyusui. Namun, banyak juga para ibu dikejutkan karena mendapati bayi mereka tidak tertular sama sekali. Hal tersebut dikarenakan bayi yang disusui terus akan tetap terlindungi. Infeksi-infeksi bakteri (seperti misalnya radang tenggorokan) juga tidak ada sangkut pautnya dengan alasan-alasan yang sama.

Lihat lembar informasi Menyusui dan Pengobatan/Breastfeeding and Medications, yang berhubungan dengan pembahasan tetap menyusui ketika sedang mengkonsumsi obat-obatan.Satu-satunya pengecualian adalah infeksi virus HIV pada ibu. Sampai ada informasi lebih lanjut, nampaknya ibu yang positif terjangkit virus HIV sebaiknya tidak menyusui, setidaknya dalam situasi dimana resiko konsumsi susu formula dapat diterima dengan baik. Bagaimanapun juga, ada situasi-situasi, bahkan di Canada, dimana resiko-resiko jika tidak menyusui cukup tinggi sehingga, kegiatan menyusui tidak bisa secara otomatis dikesampingkan. Bahkan, informasi terkini menunjukkan bahwa menyusui bayi secara ekslusif dapat melindungi bayi dari virus HIV daripada bayi yang meminum susu formula. Resiko penularan yang tertinggi adalah pada bayi yang mengkonsumsi ASI dan susu formula pada saat yang bersamaan. Hal ini perlu dikonfirmasikan lebih lanjut.Antibodi di dalam ASI

Beberapa ibu menderita penyakit yang disebut autoimun sepertiidiopathic thrombocytopenic purpura, autoimmune thyroid disease, autoimmune hemolytic anemia, dan masih banyak lagi. Ciri-ciri dari penyakit-penyakit ini adalah antibodi yang diproduksi oleh tubuh ibu bekerja melawan sel-sel yang ada di dalam tubuhnya sendiri. Banyak ibu yang disarankan untuk berhenti menyusui karena antibodi ini bisa masuk ke ASI dan dapat menyebabkan bayinya sakit. Hal ini sama sekali tidak masuk akal, dan ibu sebaiknya tetap menyusui.Antibodi yang menghasilkan sebagian besar antibodi pada ASI adalah secretory IgA. Penyakit autoimuntidak disebabkan oleh secretory IgA. Walaupun ada yang disebabkan oleh secretory IgA, tubuh bayi tidak akan menyerap secretory IgA. Hal ini tidak berhubungan. Teruskan menyusui.

Masalah pada payudara Mastitis(infeksi pada payudara) bukanlah alasan untuk berhenti menyusui. Faktanya, payudara akan sembuh lebih cepat jika ibu tetap menyusui pada bagian yang terinfeksi (Lihat lembar informasiSaluran Tersumbat dan Mastitis). Abses pada payudarabukanlah alasan untuk berhenti menyusui, bahkan pada bagian yang terinfeksi. Walaupun melakukan tindakan pembedahan lebih sulit pada payudara ibu menyusui, namun tindakan pembedahan dan proses paska melahirkanjuga tidak menjadi lebih mudah jika ibu berhenti menyusui karena ASI tetap diproduksi selama berminggu-minggu setelah berhenti menyusui. Bahkan, pembengkakan setelah tindakan pembedahan hanya akan membuat keadaan semakin buruk. Pastikan bahwa dokter bedah tidak melakukan insisi pada garis areola (garis antara bagian berawarna gelap dan terang pada payudara). Insisi seperti itu dapat mengakibatkan turunnya pasokan ASI. Tindakan insisi yang menyerupai jari2 roda sepeda (puting menjadi pusat dari roda) akan mengurangi kerusakan jaringan penghasil ASI. Saat ini, abses pada payudara tidak selalu memerlukan tindakan pembedahan. Aspirasi menggunakan jarum secara berulang, atau penempatan kateter untuk mengeringkan abses ditambah dengan antibiotik seringkali cukup untuk menghindari tindakan pembedahan. Tindakan pembedahan apapuntidak mengharuskan ibu berhenti menyusui. Apakah pembedahan tersebut benar-benar perlu dilakukan sekarang, ketika Anda sedang menyusui? Apakah Anda yakin bahwa pendekatan perawatan lain tidak memungkinkan? Apakah benjolan tersebut harus dikeluarkan sekarang, bukan setahun dari sekarang? Apakah biopsi dengan jarum cukup? Jika Anda memerlukan tindakan pembedahan sekarang, pastikan irisan tidak dibuat di sekeliling areola. Anda bisa menyusui setelah tindakan pembedahan selesai, segera, setelah Anda bangun dan ingin melakukannya. Jika untuk alasan tertentu Anda harus berhenti menyusui pada payudara yang sakit, jangan berhenti menyusui pada payudara yang satunya. Beberapa dokter bedah tidak mengetahui bahwa Anda bisa mengeringkan hanya salah satu payudara.Anda tidak perlu berhenti menyusui karena Anda mendapat bius total. Anda dapat menyusui segera setelah Anda bangun dan ingin melakukannya. Mammogramlebih sulit dibaca jika ibu sedang meyusui, tapi tetap bisa berguna. Sekali lagi, berapa lama seorang ibu harus menunggu hingga payudaranya tidak lagi menghasilkan ASI? Evaluasi terhadap sebuah benjolan membutuhkan lebih dari sekedar riwayat dan, pemeriksaan fisik dapat dilakukan dengan cara lain selain mammogram (contohnya : USG, biopsi dengan menggunakan jarum). Diskusikan pilihan lain dengan dokter Anda. Beritahukan dokter Anda bahwa menyusui merupakah hal yang penting bagi Anda.Kehamilan baru

Tidak ada alasan untuk tidak menyusui jika Anda hamil lagi. Tidak ada bukti bahwa menyusui di kala hamil dapat membahayakan Anda, atau janin yang ada di dalam kandungan, atau anak yang sedang disusui. Jika Anda ingin berhenti, lakukan secara perlahan; karena kehamilan memang berhubungan dengan berkurangnya pasokan ASI dan bayi mungkin akan berhenti sendiri.Penyakit pada BayiSangat jarang kegiatan menyusui harus dihentikan pada bayi yang sedang sakit. Dengan menyusui, ibu mampu menyamankan anak yang sedang sakit, dan dengan menyusu, anak mampu menyamankan ibunya. Diare dan muntah. Infeksi usus jarang dialami oleh bayi yang disusui secara eksklusif. (Meskipun BAB yang sering adalah sangat umum dan normal pada bayi yang disusui secara eksklusif). Perawatan yang paling baik dalam kondisi ini adalah dengan cara menyusuinya terus. Bayi akan lebih cepat membaik jika tetap disusui. Pada sebagian besar kasus, bayi akan membaik dengan hanya menyusu dan tidak membutuhkan cairan tambahan seperti oralit kecuali pada kasus-kasus khusus. Penyakit pada saluran pernapasan. Ada mitos medis bahwa susu sebaiknya tidak diberikan pada anak-anak yang menderita infeksi saluran pernapasan. Entah benar atau tidak hal tersebut pada susu, yang jelas hal ini tidak berlaku untuk ASI. Kuning. Sangat umum terjadi pada bayi yang menyusu secara eksklusif mengalami kuning, bahkan sampai usia 3 bulan, walaupun biasanya warna kuning pada kulit nyaris tidak terlihat. Oleh karena itu, daripada mempermasalahkannya, hal ini adalahnormal.(Ada penyebab penyakit kuning yang tidak normal, tetapi yang ini normal, kecuali pada kasus yang sangat jarang terjadi, mengharuskan untuk berhenti menyusui). Jika menyusui berlangsung baik, penyakit kuning tidak mengharuskan ibu untuk berhenti menyusui. Jika proses menyusui berlangsung kurang baik, memperbaiki proses menyusui akan menyelesaikan masalah, sedangkan berhenti menyusui walaupun hanya untuk jangka waktu yang pendek justru bisa menghentikan proses menyusui. Berhenti menyusui bukan jawaban, bukan solusi, dan juga bukan ide yang baik. (Lihat lembar informasiMenyusui dan Sakit Kuning)Tanda Dan Gejala Kanker PayudaraDi Bawah Ini MerupakanGejala Dan ciri awal kanker payudaraperlu di perhatikan, kaum pria juga bisa terkena kanker payudara akan tetapi sangat jarang sekali pria terkena kanker payudara.wanitalah yang sangat rentan terkena jenis penyakit berbahaya ini. Diantaranya : Benjolan Di Payudara Umumnya benjolan terdapat di bagian bawah kulit payudara, dan ukurannya kurang lebih sebesar kacang polong. Bila benjolan tersebut ditekan dan dapat bergeser, berarti kanker payudara masih masuk ke dalam gejala awal yang ringan dan bisa langsung ditangani. Tetapi jika benjolan sudah tidak digeser dan terasa keras, artinya kanker sudah memasuki stadium lanjut. Benjolan ini juga bisa ditemukan di permukaan ketiak. Pembengkakan dan nyeri di bagian puting Payudara yang membengkak dan terasa berat atau nyeri perlu diwaspadai. Tidak seperti pembengkakan payudara pada wanita yang sedang hamil, pembengkakan akibat kanker akan terlihat tidak sama besarnya antara payudara kanan dan kiri. Untuk membedakan dengan kista, lakukan pemeriksaan lebih lanjut dengan sinar ultrasonik. Keluarnya darah atau cairan aneh Cairan yang keluar dari puting susu biasanya berbentuk darah atau nanah yang berwarna kuning kehijauan. Umumnya tidak keluar terlalu banyak, tetapi cukup mengganggu dan biasanya diikuti dengan rasa nyeri pada permukaan payudara dan rasa gatal pada daerah sekitar puting. Lakukan konsultasi dengan dokter spesialis untuk melakukan pemeriksaan ductogram, yaitu sejenis pemeriksaan kelenjar susu dengan mengamati cairan yang keluar lewat mikroskop. Perubahan warna dan tekstur kulit Biasanya warna kulit payudara akan memerah dan terdapat permukaan yang bersisik seperti kulit jeruk. Kulit akan terasa kasar dan kaku, disertai dengan timbulnya luka yang bengkak dan terasa panas. Biasanya pada ibu menyusui payudara juga akan merasakan hal seperti ini, tetapi bedanya permukaan kulit tidak menyerupai kulit jeruk. Perhatikan bedanya dengan seksama. Puting tenggelam Meskipun jarang terjadi, pertumbuhan sel kanker payudara di sekitar areola (lingkaran cokelat di sekitar puting) juga bisa menyebabkan puting tenggelam atau menjorok ke dalam. Jika gejala ini muncul tiba-tiba dan bertahan hingga beberapa minggu, ada kemungkinan terjadi pengencangan kelenjar susu yang diakibatkan oleh terdesaknya sel tumor atau kanker. University NHS Foundation Trust, ada banyak penyebab benjolan di payudara. Semua tergantung bentuk dan ukurannya. Mengutip lamanDaily Mail, berikut beberapa kemungkinan munculnya benjolan pada payudara.

Fibroadenoma Benjolan berbentuk oval dan terasa bergerak di bawah kulit saat disentuh. Umumnya, lebar benjolan ini hanya sekitar satu sampai dua centimeter. Penyebabnya, jaringan dan kelenjar payudara yang menggumpal.

Sebuah teori menyebutkan, penggumpalan itu umum terjadi pada wanita yang jaringan payudaranya sensitif saat bereaksi dengan perubahan tingkat hormon. Ini tidak menyebabkan kanker. Jika merasa tak nyaman, benjolan ini bisa diangkat dengan operasi.

Penggumpalan Lemak Benjolan ini biasanya sangat keras, mirip kanker. Terkadang juga terasa menyakitkan. Jika muncul setelah terjadi benturan dan memar, bisa dipastikan hanya penggumpalan lemak. Karena pembengkakan, jaringan lemak menjadi keras dan membentuk benjolan, ujar Marsh.

Ukurannya sekitar dua sampai tiga sentimeter. Penyembuhannya memerlukan pengangkatan jaringan inti. Setelah dikonfirmasi sebagai penggumpalan lemak, benjolan itu akan hilang secara perlahan.

Kista Payudara Jika ada benjolan yang muncul tiba-tiba, bisa jadi itu kista. Bisa muncul hanya dalam waktu semalam, seperti kantong penuh cairan. Jika disentuh, terasa licin namun menyakitkan. Biasanya, kulit di sekililingnya berwarna merah.

Ini umum terjadi pada wanita berusia 40 sampai 60 tahun. Kemungkinan karena kadar hormon yang mengubah tekstur jaringan payudara. Ini juga bisa terjadi pada wanita menyusui. Meski benjolan ini bisa dikeringkan, ada baiknya diperiksa lebih intensif karena kista bisa menyamarkan kanker.

Lipoma Sel lemak yang mengumpul di bawah kulit bisa menyebabkan benjolan kecil. Benjolan ini tidak menyakitkan, jika disentuh terasa licin dan lembut. Tak hanya di payudara, lipoma juga bisa muncul di bagian tubuh manapun kecuali telapak tangan serta kaki.

Lipoma yang berukuran kecil, sekitar satu sampai dua sentimeter, cukup dibiarkan saja karena tidak berbahaya. Namun jika itu bertumbuh, perlu diangkat karena bisa menekan struktur organ lain di sekitarnya.

Abses Payudara Abses payudara bisa terjadi ketika bakteri dari mulut bayi yang masih minum ASI masuk ke jaringan payudara dan menyebabkan infeksi. Ukurannya bervariasi, bisa lima sampai 10 centimeter. Berupa benjolan kecil dengan nanah.

Pengobatannya bisa dilakukan di klinik, dengan mengeluarkan nanah menggunakan jarum. Karena kecenderungannya untuk kambuh, proses penyembuhan abses perlu diulang beberapa kali.

Phyllodes Tumor Benjolan ini mirip dengan fibroadenoma, berbentuk bulat dan seperti bergerak di bawah kulit. Ukurannya rata-rata dua sampai lima sentimeter. Ini terbentuk dari jaringan kelenjar dan ikat yang fungsinya menyangga payudara.

Umumnya, benjolan ini ditemukan di bagian atas payudara, dekat dengan ketiak. Benjolan ini tidak akan menyebar ke seluruh tubuh. Pengobatannya harus melalui operasi pengangkatan.

Adenoma Payudara Bentuknya kaku dan umumnya terletak di sekitar puting. Kalaupun bertumbuh, ukurannya tidak akan lebih besar dari kelereng. Benjolan ini terkadang menyakitkan. Terbentuk dari gumpalan sel-sel kelenjar yang menghasilkan susu pada wanita menyusui.

Perlu pemeriksaan intensif untuk memastikan benjolan ini jinak. Adenoma juga bisa diangkat dengan operasi kecil.

Hamartoma Hamartoma merupakan benjolan lembut, seperti jaringan payudara pada umumnya. Ini memang disebabkan pertumbuhan jaringan payudara yang tidak terorganisasi. Sebenarnya benjolan ini bisa terjadi di manapun, bahkan di paru-paru.

Sering ditemukan, kasus ini terjadi secara genetik. Tak perlu pengobatan khusus. Namun, jika sudah membesar dan terasa menyakitkan, benjolan ini bisa dengan mudah dioperasi. (eh)