skema sertifikasi : sertifikasi akuntansi...
TRANSCRIPT
Universitas Gunadarma Page i
Universitas Gunadarma
MODUL 3
PELATIHAN SERTIFIKASI
KOMPETENSI
Skema Sertifikasi :
Sertifikasi Akuntansi Muda
Judul Kursus :
Menyusun Laporan Keuangan, Mengelola
Kartu Piutang, Mengelola Kartu
Persediaan, Memproses Dokumen Dana
Kas Kecil, dan Memproses Dokumen
Dana Kas di Bank
2018
Universitas Gunadarma Page ii
UNIVERSITAS GUNADARMA
Skema Sertifikasi :
TEKNISI AKUNTANSI MUDA
Unit Kompetensi :
M.692000.013.02 Menyusun Laporan Keuangan
M.692000.009.02 Mengelola Kartu Piutang
M.692000.011.02 Mengelola Kartu Persediaan
M.692000.005.02 Memproses Dokumen Dana Kas Kecil
M.692000.006.02 Memproses Dokumen Dana Kas di Bank
Penyusun :
Mufid Suryani, SE, MM
Ira Phajar Lestari, SE, MM
Dr. Syntha Noviyana, SE, MM
Nida Nusaibatul Adawiyah, SE, MM
Abednego Priyatama, SE, MM
Editor :
Dr. Caecilia Widi Pratiwi, SE, MM
Depok, 2018
MODUL 3 PELATIHAN SERTIFIKASI KOMPETENSI
Universitas Gunadarma Page iii
KATA PENGANTAR
Puji syukur ke Hadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas berkat dan dan karunianya, Modul 3
(Pelatihan Sertifikasi Kompetensi skema Teknisi Akuntansi Muda Unit 5, 8, 10, 11 dan 12
dapat kami selesaikan. Modul ini merupakan bagian dari seri modul pendukung untuk
pelatihan sertifikasi kompetensi untuk skema Teknisis Akuntansi Muda, yang bertujuan
memberikan bekal keterampilan bagi mahasiswa khususnya di Program Studi Akuntansi.
Modul ini terbagi menjadi 5 bab yang meliputi cara membuat laporan keuangan dan
mengelola akun-akun aktiva. Bab pertama berisi materi mengenai bagaimana cara Menyusun
Laporan Keuangan, bab 2 mengenai cara Mengelola Kartu Piutang, bab 3 mengenai cara
Mengelola Kartu Persediaan, bab 4 Memproses Dokumen Dana Kas Kecil dan bab 5
mengenai Memproses Dokumen Dana Kas di Bank.
Ucapan terima kasih kami sampaikan kepada: Kaprodi Dr. Imam Subaweh, SE, MM, CA,
atas arahannya, agar modul ini sejalan dengan kurikulum yang diberikan di perkuliahan,
Bapak/Ibu Pengajar, Kepala Lembaga Pengembangan Manajemen dan Akuntansi (LePMA)
serta staff/asisten laboratorium yang membantu penyusunan modul ini, atas koordinasinya
terkait sarana prasarana dan teknis pelaksanaan kursus sertifikasi kompetensi, agar sesuai
dengan kebutuhan yang ada dalam modul pelatihan ini. Saran dan kritik dari pembaca, kami
harapkan untuk perbaikan modul ini di masa mendatang.
Depok, April 2018
Tim Penyusun
Universitas Gunadarma Page iv
DAFTAR ISI
Halaman Cover Depan ....................................................................................... i
Halaman Cover Dalam ...................................................................................... ii
Kata Pengantar ............................................................................................... iii
Daftar Isi ......................................................................................................... iv
BAB I MENYUSUN LAPORAN KEUANGAN
1.1Mencatat Jurnal Penyesuaian ............................................................................1
1.2 Menyajikan Laporan ..........................................................................................8
1.3 Mencatat Jurnal Penutup ................................................................................ 16
1.4 Memposting Jurnal Penyesuaian Dan Jurnal Penutup Ke Buku Besar........... 18
Menyusun Laporan Piutang
BAB II MENGELOLA KARTU PIUTANG
2.1 Mempersiapkan Pengelolaan Kartu Piutang .................................................. 23
2.2 Mengidentifikasi Data Piutang ....................................................................... 35
2.3 Membukukan Mutasi Piutang Ke Kartu Piutang .......................................... 52
2.4 Melakukan Konfirmasi Saldo Piutang ............................................................ 58
2.5 Menyusun Laporan Piutang .......................................................................... 65
BAB III MENGELOLA KARTU PERSEDIAAN
3.1 Mempersiapkan pengelolaan kartu persediaan ............................................... 80
3.2 Mengidentifikasi data mutasi persediaan ........................................................ 85
3.3 Membukukan mutasi persediaan ke kartu persediaan .................................... 88
3.4 Membuat laporan persediaan .......................................................................... 90
3.5 Membukukan selisih persediaan ..................................................................... 97
BAB 4 MENYUSUN LAPORAN KEUANGAN
4.1 Mempersiapkan Pengelolaan Administrasi Dana Kas Kecil ....................... 103
4.2 Menghitung Mutasi Dana Kas Kecil ............................................................ 119
4.3 Membukukan Mutasi Dana Kas Kecil .......................................................... 119
Universitas Gunadarma Page v
4.4 Menyusun Berita Acara Perhitungan Fisik Dana Kas Kecil ......................... 130
4.5 Membukukan Selisih Dana Kas Kecil .......................................................... 132
BAB 5 MEMPROSES DOKUMEN DANA KAS DI BANK
5.1 Mempersiapkan pengelolaan administrasi kas bank ..................................... 135
5.2 Menghitung mutasi kas bank ........................................................................ 141
5.3 Membukukan mutasi kas bank ...................................................................... 148
5.4 Menyusun laporan rekonsiliasi bank ............................................................ 154
5.5 Membukukan penyesuaian kas bank ............................................................ 166
Daftar Pustaka ..................................................................................................... 177
Modul Teknisi Akuntansi Muda 2017
Universitas Gunadarma Halaman | 1
MENYUSUN LAPORAN KEUANGAN
KODE: M.692000.013.02
Objektif:
Unit kompetensi ini berkaitan dengan ketrampilan, pengetahuan, dan sikap kerja yang
dibutuhkan dalam menyusun laporan keuangan akhir periode sesuai dengan ketentuan
SOP/SAK/SAK ETAP. Berikut ini elemen kompetensi KUK 5, yaitu:
1. Mencatat jurnal penyesuaian
2. Menyajikan laporan
3. Mencatat jurnal penutup
4. Memposting jurnal penyesuaian dan jurnal penutup ke buku besar
MATERI ELEMEN KOMPETENSI 1
MENCATAT JURNAL PENYESUAIAN
KRITERIA UNJUK KERJA
1.1. Dokumen sumber penyesuaian disediakan
1.2. Akun-akun yang memerlukan penyesuaian diidentifikasi
1.3. Jurnal penyesuaian yang diperlukan dicatat
URAIAN MATERI ELEMEN KOMPETENSI 1
Mencatat Jurnal Penyesuaian
Secara garis besar, laporan keuangan memberikan gambaran kuantitatif tentang
pendapatan - pendapatan dan biaya-biaya perusahaan serta posisi keuangan
perusahaan. Pendapatan dan biaya perusahaan harus selalu dihubungkan dengan suatu
periode waktu tertentu, sedangkan posisi keuangan yang disajikan harus berhubungan
dengan saat atau tanggal tertentu.
1
Modul Teknisi Akuntansi Muda 2017
Universitas Gunadarma Halaman | 2
Oleh karena nilai-nilai yang dicatat dalam rekening buku besar didasarkan atas
perumusan yang dilihat pada tanggal transaksi maka nilai yang tercantum di neraca
saldo tidak berada dalam keadaan siap untuk disusun menjadi suatu laporan keuangan.
Sehingga sebelum disusun suatu laporan keuangan maka nilai-nilai yang tidak sesuai
harus disesuaikan. Dalam melakukan penyesuaian proses penilaian dan pengakuan
atas timbulnya biaya dan pendapatan sangat memegang peranan penting.
Adjusment/penyesuaian adalah suatu salah satu proses dalam penyusunan dan
penyajian laporan keuangan dimana akun-akun tertentu disesuaikan melalui prosedur-
prosedur tertentu dengan maksud memastikan setiap akun nominal menunjukkan
pendapatan dan beban yang seharusnya diakui dalam suatu periode sehingga
menghasilkan laba yang sebenarnya diperoleh pada periode tersebut dan untuk
memastikan setiap akun riil menunjukkan jumlah aset dan kewajiban yang sebenarnya
pada akhir periode.
Tujuan proses penyesuaian;
1. Agar setiap rekening nil, khususnya rekening-rekening aktiva dan rekening
hutang menunjukkan jumlah yang sebenarnya pada akhir periode.
2. Agar setiap rekening nominal (rekening pendapatan dan biaya) menunjukkan
pendapatan dan biaya yang seharusnya diakui pada periode tersebut.
Saldo-saldo neraca saldo yang memerlukan penyesuaian adalah hal-hal sebagai berikut
:
1. Piutang Pendapatan;
Pendapatan yang sudah menjadi hak perusahaan akan tetapi belum d icatat
2. Hutang Biaya;
Biaya-biaya yang sudah menjadi kewajiban perusahaan akan tetapi belum
dicatat.
3. Pendapatan Diterima Dimuka;
Pendapatan yang sudah diterima perusahaan tetapi sebenarnya harus diakui
sebagai pendapatan pada periode yang akan datang.
4. Biaya Dibayar Dimuka;
Biaya-biaya yang sudah dibayar perusahaan tetapi harus dibebankan sebagai
biaya pada periode yang akan datang.
Modul Teknisi Akuntansi Muda 2017
Universitas Gunadarma Halaman | 3
5. Kerugian Piutang;
Taksiran kerugian yang timbul karena adanya piutang yang tidak bisa ditagih.
6. Penyusutan (depresiasi);
Penyusutan aktiva tetap yang harus dibebankan pada suatu periode akuntansi.
7. Biaya Pemakaian Perlengkapan;
Bagian dan harga beli perlengkapan yang telah dikonsumsi selama periode
akuntansi yang bersangkutan.
Contoh
1. Piutang Pendapatan (pendapatan yang masih harus diterima) Apabila suatu
pendapatan telah menjadi hak perusahaan tetapi belum diterima pada periode
yang bersangkutan maka pada akhir periode harus dibuatjurnal penyesuaian.
Perusahaan menyewakan gedung yang tidak dipakai dengan sewa Rp.
100.000 perbulan. Pendapatan sewa sampai dengan bulan Oktober sudah
diterima, sedangkan untuk bulan Nopember dan Desember akan diterima
dibulan Januari tahun berikutnya. Jurnal Penyesuaian yang harus dibuat pada
saat tutup buku di akhir tahun adalah;
Piutan Sewa Rp. 200.000
Pendapatan Sewa Rp. 200.000
Piutang Sewa Pendapatan Sewa
31/12 200.000 31/12 200.000
2. Hutang Biaya
Pada bulan Desember 2009 belum dapat dibayarkan gaji kepada para
karyawan sebesar Rp. 4.000.000 karena belum adanya uang tunai dan baru
akan dibayar pada bulan Januari tahun berikutnya.
Pada tanggal 31 Desember 2009 perusahaan harus membuat jurnal
penyesuaian adalah Beban Gaji Rp. 4.000.000 Hutang Gaji Rp. 4.000.000.
3. Penghasilan Diterima Dimuka
Modul Teknisi Akuntansi Muda 2017
Universitas Gunadarma Halaman | 4
Pada tanggal 1 Oktober 2008 perusahan menyewakan gedung yang tidak
dipakai sebesar Rp. 1.200.000 pertahun. Maka pada tanggal 31 Desember
2008 perusahaan harus melakukan penyesuaian untuk mengukur berapa
sebenarnya yang bisa diakui sebagai pendapatan sewa untuk tahun 2008,
maka ayat jurnal penyesuaian yang harus dibuat perusahaan adalah
Pendapatan Sewa Rp. 900.000 Sewa Diterima dimuka Rp. 900.000.
4. Biaya Dibayar Dimuka
Pada tanggal 1 Oktober 2008 perusahaan membayar biaya asuransi untuk satu
tahun sebesar Rp. 1.200.000. Pada saat tutup buku di akhir tahun perusahaan
harus membuat penyesuaian untuk mengukur berapa sebenarnya yang bisa
diakui sebagai biaya pada tahun 2008, maka ayat jurnal penyesuaian yang
harus dibuat perusahaan adalah Asuransi Dibayar Dimuka Rp. 900.000 Biaya
Asuransi Rp. 900.000.
5. Kerugian Piutang
Tagihan atau piutang timbul apabila terjadi suatu transaksi yang tidak atau
belum dibayar pada saat terjadinya penyerahan barang / jasa. Jika debitur
tidak membayar tagihan tersebut maka timbullah kerugian bagi perusahaan.
Jumlah kerugian tersebut dapat ditaksir misalnya sekian persen dan jumlah
tagihan.
Misalnya, saldo piutang pada akhir periode adalah sebesar Rp. 2.000.000,-
ditaksir 1% nya tidak akan dapat ditagih, maka jurnal penyesuaian yang harus
dibuat perusahaan pada akhir periode adalah Beban Piutang Tidak Tertagih
Rp. 20.000 Cadangan Piutang Tidak Tertagih Rp. 20.000.
6. Penyusutan (depresiasi)
Beban Penyusutan adalah biaya jasa dan penggunaan aktiva yang jumlahnya
atau nilainya ditentukan dengan pedoman tertentu, misalnya sekian persen
dan harga belinya, sekian rupiah dan tahunnya dan seterusnya.
Misalnya, Sebuah mesin dibeli pada tanggal 1 januari 2008 seharga
Rp.10.000.000,- Umur ekonomis mesin tersebut adalah lima (5) tahun.
Berarti tiap tahun akan berkurang Rp. 2.000.000 atau Beban Penyusutannya
Rp. 2.000.000 per tahun,- maka jurnal penyesuaian yang harus dibuat
Modul Teknisi Akuntansi Muda 2017
Universitas Gunadarma Halaman | 5
perusahaan pada akhir periode adalah Beban Penyusutan Mesin Rp.
2.000.000. Akumulasi Penyusutan Mesin Rp. 2.000.000.
7. Beban Pemakaian perlengkapan
Dan sejumlah perlengkapan yang dibeli oleh perusahaan, tidak semuanya
terpakai atau menjadi biaya pada periode dibelinya perlengkapan tersebut.
Pada akhir tahun akan dinilai berapa jumlah perlengkapan yang tersisa dan
yang sudah menjadi beban pada periode tersebut.
Misalnya, jumlah perlengkapan kantor yang dibeli selam tahun 2008 adalah
sebesar Rp. 500.000, penilaian pada akhir periode adalah masih tersisa
perlekapan kantor tersebut sebesar Rp. 200.000,- maka pemakai perlengkapan
atau beban perlengkapan untuk periode tersebut adalah sebesar Rp. 300.000,-
maka ayatjurnal penyesuaian yang harus dibuat perusahaan pada akhir
periode adalah Beban Perlengkapan Kantor Rp. 300.000. Perlengkapan
Kantor Rp. 300.000.
4.1. Neraca Lajur / Kertas Kerja ( Worksheet )
Adalah suatu kertas berkolom-kolom (berlajur-lajur) yang dirancang untuk
menghimpun semua data akuntansi yang dibutuhkan pada saat perusahaan akan
menyusun laporan keuangan dengan cara yang sistematis. Neraca lajur bukanlah
laporan keuangan, jadi tidak perlu diberikan kepada pihak luar.
Tujuan Pembuatan neraca lajur
1. Untuk memudahkan dalam penyusunan laporan keuangan.
2. Untuk menggolongkan dan meringkas informasi dan neraca saldo dan data
penyesuaian sehingga merupakan persiapan sebelum disusun laporan keuangan
yang formal.
3. Untuk menemukan kesalahan yang mungkin terjadi dalam menyusun jurnal
penyesuaian.
Berikut adalah contoh neraca lajur atau kertas kerja sebgai berikut :
Modul Teknisi Akuntansi Muda 2017
Universitas Gunadarma Halaman | 6
Gambar 5.1. Neraca Lajur
Penyusunan neraca lajur dimulai dari neraca saldo sebelum diadakan penyesuaian dan
kemudian dengan memasukkan data-data penyesuaian dapatlah ditentukan data-data
yang akan dicantumkan dalam laporan keuangan. Neraca lajur tersebut haruslah
disusun berkolom-kolom dan untuk perusahaan dagang atau jasa biasanya terdiri dari
8 kolom yaitu :
Kolom neraca saldo yang terdiri dari kolom D dan K
Kolom adjustment yang terdiri dri kolom D dan K
Kolom rugi laba yang terdiri dari kolom D dan K
Kolom neraca akhir yang terdiri dari kolom D dan K
Dalam prakteknya bentuk neraca lajur yang banyak digunakan terdiri dari lima pasang
kolom dimana tiap-tiap pasang kolom terdiri atas kolom debet dan kredit.
Modul Teknisi Akuntansi Muda 2017
Universitas Gunadarma Halaman | 7
Adapun prosedur yang harus dilaksanakan dalam penyusunan neraca lajur sebagai
berikut :
1. Nama perusahaan, Neraca Lajur dan Periode penyusunan ditulis di tengah atas.
2. Mengisi kolom keterangan untuk nama akun-akun.
3. Menyiapkan neraca saldo pada kertas kerja dengan memasukkan angka-angka
dari setiap saldo akun yang ada di buku besar dan dijumlahkan dari akun pada
neraca saldo ke kolom 1 sebelah debit dan ke 2 sebelah kredit.
4. Menyiapkan penyesuaian dalam kolom penyesuaian dengan memasukkan angka-
angka dari jurnal penyesuaian pada kolom penyesuaian. Kolom ke 3 sebelah
debit, ke 4 sebelah kredit dan setiap kolom dijumlahkan. Kita perlu mengingat
bahwa penyesuaian tidaklah dijurnal hingga kertas kerja selesai diselesaikan dan
laporan keuangan telah disiapkan.
5. Memasukkan saldo-saldo yang telah disesuaikan dalam kolom neraca saldo
setelah penyesuaian dengan cara menjumlahkan atau mengurangkan kolom neraca
saldo dan kolom penyesuaian (penjumlahan atau pengurangan dari kolom 1,2,3
dan 4) dari masig-masing akun dan hasilnya dimasukkan ke kolom 5 dan ke 6
Modul Teknisi Akuntansi Muda 2017
Universitas Gunadarma Halaman | 8
(neraca saldo setelah disesuaikan) kolom ke 5 harus dijumlah begitu juga kolom
ke 6.
6. Berdasarkan angka dari neraca saldo setelah disesuaikan (kolom 5 dan 6) dipilih
akun pendapatan dan beban dan dimasukkan ke kolom laporan laba rugi yaitu
kolom ke 7 debit dan kolom 8 kredit. Kolom ke 7 dijumlah dan juga kolom 8, jika
kolom 8 lebih besar dari pada kolom7 maka laba, angka selisih dimasukkan pada
kolom 7 dan sebaliknya.
7. Masih berdasarkan angka dari kolom neraca saldo setelah disesuaikan, maka
dipilih akun modal, laba (kolom ke 7) atau rugi (kolom 8) dan prive dimasukkan
ke kolom perubahan modal yaitu kolom 9 debit dan kolom 10 kredit. Pada
perusahaan yang mengalami laba, maka angka laba dari kolom 7 dimasukkan ke
kolom 10, jika rugi dari angka kolom 8 dimasukkan ke kolom 9. Kolom 8
dijumlahkan dan juga kolom 9, selisih yang terjadi merupakan modal akhir yang
dimasukkan ke kolom 9.
8. Berdasarkan angka dari neraca saldo setelah disesuaikan, maka akun tersisa
dipindahkan ke kolom neraca yaitu kolom 11 sebelah debit dan kolom 12 di
kredit. Kolom ini berisi aset, utang dan modal akhir (angka dari kolom 9)
dimasukkan ke kolom 12. kolom 11 dijumlahkan dan juga kolom 12.
MATERI ELEMEN KOMPETENSI 2
MENYAJIKAN LAPORAN
KRITERIA UNJUK KERJA
2.1. Neraca lajur disiapkankan sesuai ketentuan SOP
2.2. Laporan laba rugi disajikan sesuai ketentuan SOP/SAK/SAK ETAP
2.3. Laporan neraca/laporan posisi keuangan disajikan sesuai ketentuan
SOP/SAK/SAK ETAP
2.4. Laporan Perubahan ekuitas disajikan sesuai ketentuan SOP/SAK/SAK ETAP
2.5. Laporan arus kas disajikan sesuai ketentuan SOP/SAK/SAK ETAP
Modul Teknisi Akuntansi Muda 2017
Universitas Gunadarma Halaman | 9
URAIAN MATERI ELEMEN KOMPETENSI 2
4.1.1. Laporan Laba Rugi
Laporan laba rugi merupakan laporan untuk mengukur keberhasilan operasional
perusahaan selama jangka waktu tertentu. Biasanya pengusaha menggunakan laporan
ini untuk menentukan profitabilitas dan nilai investasi. Laporan ini menyajikan
informasi untuk membantu pengusaha dalam memprediksi jumlah arus kas di masa
mendatang..
Laporan laba rugi yang dibuat oleh bagian akuntansi tentu memiliki tujuan,
karena laporan ini akan diberikan kepada pihak terkait yang membutuhkan laporan
perusahaan. Berikut ini adalah beberapa tujuannya laporan laba rugi perusahaan.
1. Menginformasikan jumlah total pajak yang harus dibayarkan oleh perusahaan.
2. Memberikan informasi dari perolehan laba atau rugi semua periode.
3. Menjadi referensi evaluasi bagi manajemen perusahaan untuk menetapkan
langkah-langkah apa saja yang harus diambil di periode yang akan datang.
4. Memberikan informasi apakah langkah yang ditempuh menjadi efisien atau tidak
dari besaran beban atau biaya perusahaan.
Elemen-Elemen Dalam Laporan Laba Rugi
1. Pendapatan (revenues), merupakan arus masuk atau peningkatan aktiva lainnya
dari sebuah perusahaan atau penyelesaian liabilitas selama periode tertentu karena
pengiriman atau produksi barang dan menyelesaikan jasa.
2. Beban (expenses), merupakan arus keluar atau penggunaan aktiva atau timbulnya
liabilitas selama periode tertentu karena pengiriman atau produksi barang dan
menyelesaikan jasa.
3. Keuntungan (profit), merupakan peningkatan ekuitas karena adanya transaksi
perusahaan yang periferal atau secara kebetulan dihasilkan dari pendapatan atau
investasi dari pemilik perusahaan.
4. Kerugian (loss), merupakan penurunan ekuitas karena adanya transaksi
perusahaan yang periferal atau secara kebetulan dihasilkan dari beban atau
pendistribusian ke pemilik perusahaan.
Berikut adalah contoh format Laporan Laba / Rugi sebagai berikut :
Modul Teknisi Akuntansi Muda 2017
Universitas Gunadarma Halaman | 10
Gambar 5.3. Laporan Laba Rugi
4.1.2. Laporan Perubahan Modal
Laporan Perubahan Modal disusun sesudah ada neraca lajur atau kertas kerja dan
laporan laba rugi laporan perubahan modal dibutuhkan untuk menerangkan kondisi
modal yang sebenarnya.
Tujuan Laporan Perubahan Modal ;
1. Untuk bisa mengikhtisarkan aktiva pembayaran dan investasi dan juga dana
yang dihasilkan sepanjang satu periode akuntansi.
2. Menyajikan pengungkapan perubahan modal kerja.
Unsur-unsur yang ada pada laporan perubahan modal :
1. Laba tidak dibagi awal periode ( per awal tahun)
2. Laba neto periode akuntansi
3. Dividen yang diumumkan
4. Laba tidak dibagi per akhir periode
Modul Teknisi Akuntansi Muda 2017
Universitas Gunadarma Halaman | 11
Laporan perubahan modal akan berisi beberapa hal berikut ini, yaitu
1. Modal awal, yakni modal pada awal tahun.
2. Tambahan investasi pemilik, yakni setoran modal yang berasal dari pemilik
sepanjang satu periode akuntansi.
3. Perolehan laba atau rugi, yakni hasil laba bersih ataupun rugi bersih perusahaan
sepanjang satu periode akuntansi.
4. Pengambilan pribadi, yakni pengambilan uang untuk kepentingan pribadi oleh
pemilik perusahaan sepanjang satu periode akuntansi.
5. Modal akhir, yakni modal yang didapat pada akhir tahun.
6. Laba bersih yang terkandung pada laporan perubahan modal mesti sama
dengan jumlah laba bersih yang didapat pada laporan laba/rugi.
Sumber penyajian laporan perubahan modal ialah kertas kerja (work sheet).
1. Modal awal bisa dilihat pada neraca saldo.
2. Jika ada tambahan investasi, bisa diambil dari lajur penyesuaian sebelah kredit.
3. Laba bersih bisa dilihat pada neraca lajur kolom laba atau rugi sebelah debit.
4. Data pengambilan pribadi, dapat diambil dari neraca lajur kolom neraca
sebelah debit.
5. Rugi perusahaan bisa diambil dari lajur laba/rugi sebelah kredit atau hasil dari
penghitungan laba/rugi.
Berikut ini merupakan contoh dari laporan perubahan modal sebagai berikut :
Modul Teknisi Akuntansi Muda 2017
Universitas Gunadarma Halaman | 12
Gambar 5.4. Laporan perubahan Modal
4.1.3. Neraca
Adalah daftar yang berisi saldo - saldo seluruh rekening yang ada didalam buku besar
pada suatu saat tertentu. Saldo adalah selisih antara sisi debet dengan sisi kredit. Jika
jumlah sisi debetnya lebih besar dari pada sisi kreditnya, maka saldo rekening tersebut
dinamakan Saldo Debet, sebaliknya jika jumlah sisi kreditnya lebih besar daripada sisi
debetnya, maka saldo rekening tersebut dinamakan Saldo Kredit.
Neraca atau laporan posisi keuangan (bahasa Inggris: balance sheet atau statement of
financial position) adalah bagian dari laporan keuangan suatu entitas yang dihasilkan
pada suatu periode akuntansi yang menunjukkan posisi keuangan entitas tersebut pada
akhir periode tersebut.
Tujuan pembuatan neraca saldo adalah
1. Untuk menguji kesamaan debet dan kredit didalam buku besar.
2. Untuk mempermudah penyusunan laporan keuangan.
Kecocokan sisi debet dan sisi kredit harus dijaga agar seimbang, tetapi bukan berarti
bahwa jika sudah seimbang maka pencatatan sudah benar. Karena ada juga kesalahan
tertentu yang tidak akan terpengaruh terhadap keseimbangan debet dan kredit, yaitu;
1. Transaksi tidak tercatat didalam buku besar.
2. Kesalahan pencatatan jumlah rupiah dalam buku besar.
Modul Teknisi Akuntansi Muda 2017
Universitas Gunadarma Halaman | 13
3. Pendebetan atau pengkreditan kedalam rekening yang salah.
4. Kesalahan dalam menjumlah (totaling) saldo - saldo yang terdapat dalam
neraca saldo.
Penyebab ketidakseimbangan neraca saldo sebagai berikut :
1. Salah menjumlahkan kolom saldo rupiah pada saat menyusun neraca saldo.
2. Satu buah rekening atau lebih belum dicantumkan dalam neraca saldo atau
salah menuliskan jumlah saldonya.
3. Salah menghitung jumlah saldo
4. Saldo debet sebuah rekening ditulis sebagai saldo kredit dan sebaliknya.
5. Salah menghitung jumlah pada salah satu sisi rekening.
6. Transaksi telah dicatat dengan jumlah pendebetan yang tidak sama besar
dengan jumlah pengkreditan dibuku besar.
7. Pendebetan telah dicatat sebagai pengkreditan atau sebaliknya dibuku besar.
8. Lupa mencatat suatu pendebetan atau pengkreditan dibuku besar.
Cara menemukan kesalahan neraca saldo sebagai berikut :
1. Tentukan berapa perbedaan antara jumlah debet dan kredit dalam total neraca
saldo.
2. Periksa dengan teliti dan cermat bahwa neraca saldo itu untuk mengetahui
kemungkinan adanya salah menempatkan dalam kolomnya.
3. Ulangi lagi penjumlahan, jumlah angka rupiah yang ada dalam neraca saldo.
4. Cocokkan dengan buku besar untuk membuktikan apakah saldo yang terdapat
dalam buku besar sudah dimasukkan dengan betul kedalam neraca saldo.
5. Periksa kembali posting dan buku jurnal kedalam buku besar karena
6. Angka yang dimasukkan ke buku besar tidak sama dengan yang terdapat
didalam jurnal.
7. Angka dalam buku besar pada kolom debet salah dimasukkan kesebelah kredit
atau sebaliknya.
8. Hilangnya angka pada sebelah debet atau kredit, angka terdapat dalam buku
jurnal tetapi belum dimasukkan kedalam buku besar.
9. Angka yang dimasukkan berulang – ulang.
Modul Teknisi Akuntansi Muda 2017
Universitas Gunadarma Halaman | 14
Berikut ini merupakan contoh dari neraca sebagai berikut :
Gambar 5.5. Neraca
4.1.4. Laporan Arus Kas
Laporan arus kas adalah laporan keuangan yang bersumber (dananya) dari penggunaan
kas (uang simpanan perusahaan / organisasi / instansi terkait). Ada 3 bagian laporan
arus kas yaitu :
1. Kas dari Aktivitas Operasi adalah laporan kas yang terdiri dari kegiatan
utama sebuah perusahaan yang secara langsung berimbas pada kas, seperti
Modul Teknisi Akuntansi Muda 2017
Universitas Gunadarma Halaman | 15
pembayaran dan pendapatan piutang, pembayaran gaji, pengeluaran
operasional, dll.
2. Kas dari Aktivitas Investasi adalah laporan kas keuangan yang berkaitan
dengan perolehan penjualan dan pembelian aktiva tetap.
3. Kas dari Aktivitas Pendanaan adalah laporan kas keuangan yang
berhubungan dengan pengurangan dan penambahan modal.
Menurut Standard Akuntansi Keuangan No.2 (PSAK-02), laporan kas yang disajikan
harus melaporkan setiap aliran kas dalam waktu periode tertentu, serta diklasifikasikan
menurut aktivitas operasinya masing-masing. Dengan demikian laporan arus kas akan
menunjukkan arus kas uang masuk dan keluar dengan cukup jelas dari sebuah
perusahaan / organisasi dalam periode tertentu (semester atau tahunan).
Secara umum (baik direct method maupun indirect method), ada lima langkah yang
dapat digunakan sebagai cara menyusun laporan keuangan arus kas, yaitu:
1. Hitung kenaikan/ penurunan yang terjadi pada kas
2. Hitung dan laporkan kas netto yang digunakan pada aktivitas operasi, dengan
menggunakan cara langsung (direct method) atau tidak langsung (indirect
method).
3. Hitung dan laporkan kas netto yang digunakan pada aktivitas investasi
4. Hitung dan laporkan kas netto yang digunakan oleh aktivitas pendanaan
5. Hitung arus dan jumlahkan kas netto dari gabungan kas netto yang digunakan
oleh aktivitas operasi, investasi, dan pendanaan dengan saldo awal kas (sebagai
pembuktian kesamaan dengan saldo kas akhir).
Berikut ini merupakan contoh dari neraca sebagai berikut :
Modul Teknisi Akuntansi Muda 2017
Universitas Gunadarma Halaman | 16
Gambar 5.6. Laporan Arus Kas
MATERI ELEMEN KOMPETENSI 3
MENCATAT JURNAL PENUTUP
KRITERIA UNJUK KERJA
3.1 Akun yang didebit dan dikredit diidentifikasi
3.2 Jurnal penutup dicatat
URAIAN MATERI ELEMEN KOMPETENSI 3
4.2. Mencatat Jurnal Penutup
Jurnal Penutup adalah jurnal yang dibuat untuk memindahkan saldo-saldo rekening
sementara (rekening nominal dan rekening prive).
Tujuan pembuatan jurnal penutup :
1. Untuk menutup saldo yang terdapat dalam semua rekening sementara.
2. Agar saldo rekening modal menunjukkan jumlah yang sesuai dengan
Modul Teknisi Akuntansi Muda 2017
Universitas Gunadarma Halaman | 17
keadaan pada akhir periode.
Penutupan pembukuan
1. Penutupan rekening pendapatan ( menutup semua rekening pendapatan dengan
memindahkan saldo setiap rekening pendapatan ke rekening ikhtisar laba rugi
).
Pendapatan Usaha Rp. XXX
Ikhtisar Laba Rugi Rp. XXX
Apabila perusahaan mempunyai pendapatan lain-lain :
Pendapatan Sewa Rp. XXX
Pendapatan Bungan Rp. XXX
Ikhtisar Laba Rugi Rp. XXX
2. Penutupan rekening biaya ( menutup semua rekening biaya dengan
memindahkan saldo setiap rekening biaya ke rekening ikhtisar laba rugi ).
Ikhtisar Laba Rugi Rp. XXX
Biaya Gaji Rp. XXX
Biaya Telepon Rp. XXX
Biaya Sewa Rp. XXX
Biaya Asuransi Rp. XXX
Biaya lain –lain Rp. XXX
3. Menutup rekening Laba atau Rugi ( menutup rekening Laba atau Rugi dengan
memindahkan saldo kerekening Modal ).
Jika Laba :
Ikhtisar Laba Rugi Rp. XXX
Modal Rp. XXX
Jika Rugi :
Modal Rp. XXX
Ikhtisar Laba Rugi Rp. XXX
4. Menutup rekening Prive (menutup rekening prive dengan cara memindahkan
saldo rekening prive ke rekening Modal ).
Modal Rp. XXX
Modul Teknisi Akuntansi Muda 2017
Universitas Gunadarma Halaman | 18
Prive Rp. XXX
MATERI ELEMEN KOMPETENSI 4
MEMPOSTING JURNAL PENYESUAIAN DAN JURNAL
PENUTUP KE BUKU BESAR
KRITERIA UNJUK KERJA
4.1 Jurnal penyesuaian dan jurnal penutup diposting
4.2 Saldo dalam buku besar setelah tutup buku disajikan sesuai ketentuan SOP
URAIAN MATERI ELEMEN KOMPETENSI 4
4.3. Memposting Jurnal Penyesuaian dan Jurnal Penutup ke buku
besar
Proses posting jurnal umum ke buku besar dilakukan pada saat terjadi transaksi
ataupun dapat diposting pada akhir periode dengan kata lain tidak ada ketentuan
baku tentang waktu pemostingan jurnal umum ke buku besar, tetapi proses posting
jurnal penutup ke buku besar dilakukan pada akhir periode hal ini karena jurnal
penutup dibuat pada akhir periode sehingga proses postingannya juga pada akhir
periode.
Adapun Buku besar hasil proses posting jurnal umum dan jurnal penutup untuk
akun pendapatan adalah sebagai berikut :
Pendapatan 411
Tanggal Keterangan Ref D K Saldo
D K
10-Jan Kas J.U 2.000.000 2.000.000
15-Jan Kas J.U 1.000.000 3.000.000
25-Jan Kas J.U 1.000.000 4.000.000
31-Jan Jurnal
Penutup
J.Pn 4.000.000 0
Pada akhir periode, angka-angka rupiah yang terdapat pada sisi debet dan sisi
Modul Teknisi Akuntansi Muda 2017
Universitas Gunadarma Halaman | 19
kredit semua rekening buku besar dijumlahkan dan setelah jurnal penutup
dibukukan maka rekening nominal akan seimbang. Jumlah sisi debet dan kredit
digaris dobel yang menunjukkan bahwa penggunaan rekening tersebut pada
periode yang bersangkutan telah berakhir dan siap digunakan kembali pada
periode berikutnya. Pada rekening nil tidak perlu ditutup, karena saldo rekening nil
akan menjadi saldo awal pada periode berikutnya.
SOAL LATIHAN
4.3.1. Soal pilihan ganda dan essay
Berilah tanda silang (X) pada salah satu huruf A,B,C atau D pada lembar
jawaban yang tersedia sebagai jawaban yang anda anggap paling benar !
1. Dibawah ini yang tidak termasuk bentuk laporan keuangan adalah ...
a. Neraca
b. Laporan Laba Rugi
c. Laporan Perubahan Modal
d. Buku Besar
2. Laporan yang menunjukkan pendapatan dari penjualan, biaya-biaya, dan
laba yang diperoleh perusahaan selama periode tertentu, adalah pengertian
dari …
a. Neraca
b. Laporan Perubahan Modal
c. Laporan Laba Rugi
d. Laporan Arus Kas
3. Laporan yang menunjukkan posisi aktiva, utang, dan modal perusahaan
pada saat tertentu, merupangan pengertian dari …
a. Neraca
b. Laporan Perubahan Modal
c. Laporan Laba Rugi
d. Laporan Arus Kas
Modul Teknisi Akuntansi Muda 2017
Universitas Gunadarma Halaman | 20
4. Laporan yang menunjukkan keluar masuknya kas selama periode tertentu,
adalah pengertian dari …
a. Neraca
b. Laporan Perubahan Modal
c. Laporan Laba Rugi
d. Laporan Arus Kas
5. Laporan yang menunjukkan perubahan posisi laba selama periode tertentu
merupakan pengertian dari …
a. Neraca
b. Laporan Perubahan Modal
c. Laporan Laba Rugi
d. Laporan Arus Kas
6. Susunan atau format laporan laba/rugi dapat dibuat dalam bentuk ...
a. Skontro dan singel step
b. Skontro dan multiple step
c. Singel step dan multiple step
d. Skontro dan stafel
7. Prive merupakan akun dalam laporan ...
a. Neraca
b. Laba/Rugi
c. Perubahan Modal
d. Perubahan Modal dan Neraca
8. Akun berikut ini yang tidak termasuk dalam laporan laba/rugi adalah ...
a. Pendapatan Bunga
b. Beban Sewa
c. Beban Gaji
d. Penyusutan Aktiva
4.6.2. Soal Essay
1. Apa yang dimaksud dengan jurnal penyesuaian ?
2. Apa yang dimaksud dengan laporan laba rugi ?
Modul Teknisi Akuntansi Muda 2017
Universitas Gunadarma Halaman | 21
3. Buatlah contoh format laporan perubahan modal ?
4. Buatlah contoh format laporan arus kas ?
STUDI KASUS
Data-data penyesuaian pada akhir tahun adalah
1. Beban asuransi yang sudah kaluarsa sebesar Rp. 1.000.000
2. Tanggal 1 Juli 2009 diterima pendapatan sewa Rp. 2.500.000 untuk 10
bulan.
3. Gaji yang masih terhutang sebesar Rp. 850.000
4. Ditaksir 5% dan jumlah piutang tidak dapat ditagih.
5. Inventaris Rp. 12.000.000 dibeli tanggal 1 Agustus 2009 dengan umur
ekonomis 5 tahun.
6. Perlengkapan bengkel yang masih ada Rp. 200.000.
Diminta :
1. Buatlah Jurnal Penyesuaian mengacu pada jurnal umum yang ada pada studi
kasis di bab sebelumnya !
2. Buatlah Laporan Keuangannya !
3. Buatlah Jurnal Penutup!
DAFTAR PUSTAKA
Ikatan Akuntan Indonesia. 2017. Standar Akuntansi Keuangan. Penerbit Salemba
Empat. Jakarta
Carl S. Warren, James M. Reeve, Jonathan E. Duchac, Novrys Suhardian, Devi S.
Kalanjati, Amir Abdi Jusuf, Chaerul D. Djahman. 2017. Pengantar akuntansi-
adaptasi Indonesia, Salemba empat, Jakarta
Reeve, James M, Warren, Carl S, and Dulhac, Jonathan E. 2012. Principles of
Financial Accounting. 12th Edition International. Cengade Learning.
Modul Teknisi Akuntansi Muda 2017
Universitas Gunadarma Halaman | 22
Weygandt, Jerry J., Kimmel, Paul D., and Kieso, Donald E. 2015. Accounting
Principles. 12th
Edition. John Willey. USA
Modul Teknisi Akuntansi Muda 2017
Universitas Gunadarma Halaman | 23
MENGELOLA KARTU PIUTANG
KODE: M.692000.009.02
Objektif:
Unit kompetensi ini berkaitan dengan ketrampilan, pengetahuan dan sikap kerja yang
dibutuhkan dalam mengelola kartu piutang sesuai dengan prosedur yang di tetapkan
pada perusahaan. Berikut ini elemen kompetensi KUK 9, yaitu:
1. Mempersiapkan pengelolaan kartu piutang
2. Mengidentifikasi data piutang
3. Membukukan mutasi piutang ke kartu piutang
4. Melakukan konfirmasikan data piutang
5. Menyusun laporan piutang
MATERI ELEMEN KOMPETENSI 1
MEMPERSIAPKAN PENGELOLAAN KARTU PIUTANG
KRITERIA UNJUK KERJA
1.1 Peralatan dan Perlengkapan yang dibutuhkan untuk pengelolaan piutang
disediakan
1.2 Data transaksi piutang disediakan
A. Pengertian Piutang
Perkembangan dunia usaha mengalami pertumbuhan yang pesat, hal ini
tampak dari munculnya pelaku bisnis dengan berbagai sector. Perkembangan
tersebut membuat peningkatan interaksiantara penjual danpembeli. Pembeli
yang akan memenuhi kebutuhannya sering kali harus berhadapan dengan
terbatasnya sumber daya (uang) yang di miliki. Hal inilah yang menimbulkan
transaksi pembelian dan penjualan secara kredit.
2
Modul Teknisi Akuntansi Muda 2017
Universitas Gunadarma Halaman | 24
Pengertian Piutang menurut beberapa ahli adalah sebagai berikut :
Warren, Reeve,Fess
Piutang mencakup seluruh uang yang di klaim terhadap entitas lain,
termasuk perorangan, perusahaan dan organisasi lain.
Sumarso
Piutang merupakan kebiasaan bagi perusahaan untuk memberikan
kelonggaran kepada langganan-langgannya pada waktu melakukan
penjualan. Kelonggaran-kelonggaran yang diberikan, biasanya dalam
bentukbentuk memperbolekan langganan membayar kemudian atas
barang atau jasa yang dilakukan
Kieso
Piutang didefinisikan sebagai jumlah yang dapat ditagih dalam bentuk
tunai dari seseorang atau perusahaan lain.
IFRS (International Financial Reporting Standart)
Piutang diidentifikasikan sebagai tuntutan atau klaim terhadap pihak
tertentu yang penyelesaiannya diharapkan dalam bentuk kas selama
kegiatan normal perusahaan.
PSAK (Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan
Piutang usaha meliputi piutang yang timbul karena penjualan produk
atau penyerahan jasa dalam rangka kegiatan usaha normal perusahaan.
Piutang usaha dan lain-lain yang diharapkan tertagih dalam siklus
usaha normal diklasifikasi sebagai aktiva lancar.
B. Jenis Piutang
Piutang terjadi dalam suatu perusahaan karena adanya penjualan barang atau
jasa secara kredit, namun selain itu ada juga piutang karena klaim terhadap
entitas lain, termasuk perorangan, perusahaan dan organisasi yang terjadi
bukan karena penjualan barang atau jasa secara kredit. Piutang sering kali
digolongkan menjadi (1) Piutang Usaha, (2) Wesel Tagih dan (3) Piutang lain-
lain
a. Piutang Usaha (account receivable) adalah jumlah pembelian secara
kredit dari pelanggan. Piutang timbul sebagai akibat dari penjualann barang
Modul Teknisi Akuntansi Muda 2017
Universitas Gunadarma Halaman | 25
atau jasa. Piutang ini biasanya diperkirakan akan tertagih dalam waktu 30
sampai 60 hari. Secara umum , jenis piutang ini merupakan piutang
terbesar yang dimiliki perusahaan.
Contoh : PT. Indira Jaya menjual barang dagang secara kredit kepada
CV. Perkasa pada tanggal 1 Juli 2017 senilai Rp 10.000.000 dengan syarat
2/10, n/30. Pada tanggal 5 Juli 2017, CV. Perkasa mengembalikan barang
yang telah diterima senilai Rp 1.000.000 kepada PT. Indira Jaya. Pada
tanggal 11 Juli 2017, PT. Indira Jaya menerima pembayaran dari CV.
Perkasa. Pencatatan ayat jurnal yang dilakukan oleh PT.Indira Jaya adalah
sebagai berikut :
1 Juli 2017
Piutang Usaha – CV. Perkasa 10.000.000
Penjualan 10.000.000
(Mencatat penjualan secara kredit)
5 Juli 2017
Retur dan Potongan Penjualan 1.000.000
Piutang Usaha 1.000.000
(Mencatat retur barang dagang)
11 Juli 2017
Kas (Rp 9.000.000 – Rp 180.000) 8.820.000
Diskon Penjualan (9.000.000 x 2%) 180.000
Piutang Usaha – CV. Perkasa 9.000.000
(Mencatat penagihan piutang usaha)
b. Wesel Tagih (notes receivable) adalah surat utang formal yang diterbitkan
sebagai bentuk pengakuan utang. Wesel tagih biasanya memiliki waktu
tagih antara 60 -90 hari atau lebih lama serta mewajibkan pihak yang
berutang untuk membayar bunga. Wesel tagih dan piutang usaha yang
disebabkan karena transaksi penjualan biasa disebut dengan piutang
dagang (trade account).
Modul Teknisi Akuntansi Muda 2017
Universitas Gunadarma Halaman | 26
Utang biasanya dijamin dengan pemberian wesel promes. Wesel promes
(Promissory note) adalah janji tertulis untuk membayar sejumlah uang atas
permintaan atau pada suatu waktu tertentu. Dalam promes, pihak yang
membuat janji untuk membayar disebut dengan pembuat (maker). Pihak
yang menerima pembayaran disebut dengan penerima pembayaran
(payee). Contoh bentuk wesel, dapat dilihat pada gambar 1.
Gambar 1
Wesel Tagih
Akuntansi untuk wesel tagih mencakup : (1) Pengakuan wesel tagih, (2)
Penilaian wesel tagih, (3) Pelepasan wesel tagih
Menentukan Tanggal Jatuh Tempo
Dalam menghitungnya, tanggal penerbitan wesel diabaikan tetapi tanggal jatuh
tempo dimasukan dalam perhitungan. Sebahai contoh, tanggal jatuh tempo
untuk wesel berjangka waktu 60 hari tertanggal 17 Juli akan jatuh tempo pada
tanggal 15 September, perhitungannya adalah sebagai berikut :
Jangka waktu wesel 60 hari
Juli (31-17) 14
Agustus 31
45
Tanggal jatuh tempo September 15
Interest Rate
2 months After date
Date Due
Payee To the order of Wilma Company
Dollar
s
One Thousand and no/100 Amount
For value recived with annual interest at 12%
$ 1,000 Amount
Brent Company Maker
Treasure_________
Chicago, Illinois May 1, 2005
Date of Note
We promise to pay
Modul Teknisi Akuntansi Muda 2017
Universitas Gunadarma Halaman | 27
Menghitung Bunga
Jumlah pokok x Suku Bunga (Tahunan) x Jangka Waktu = Bunga
Contoh :
Jangka Waktu wesel Perhitungan Bunga
Jumlah Pokok x Tingkat Bunga x Waktu = Bunga
Rp 730.000, 18%,120 hari Rp 730.000 x 18% x 120/360 = Rp 43.800
Rp 1.000.000, 15%, 6 bulan Rp 1.000.000 x 15% x 6/12 = Rp 75.000
Rp 2.000.000, 12%, 1 tahun Rp 2.000.000 x 12% x 1/1 = Rp 240.000
Contoh :
Tanggal 1 Mei 2017 CV. Perkasa mengeluarkan wesel bernilai nominal Rp
10.000.000, berjangka waktu dua bulan, dan berbunga 12%, untuk diberikan kepada
PT. Indira Jaya. Diasumsikan bahwa wesel tersebut diterbitkan untuk pembayaran
piutang. Jurnal yang dicatat oleh PT.Indira Jaya, saat menerima wesel tagih adalah :
Pengakuan Wesel Tagih
1 Mei 2017
Wesel Tagih 10.000.000
Piutang Usaha-CV. Perkasa 10.000.000
(Mencatat penerimaan wesel dari CV. Perkasa)
Penilaian Wesel Tagih
Penilaian wesel tagih jangka pendek sama dengan penilaian piutang usaha. Wesel
tagih jangka pendek dilaporkan pada nilai realisasi kas (bersih). Akun penyisihan
wesel tagih adalah Penyisihan Piutang Tak Tertagih. Estimasi yang digunakan untuk
menentukan besarnya nilai realisasi bersih serta proses mencatat beban piutang tak
tertagih dan penyisihannya adalah sama seperti piutang usaha.
Pelepasan Wesel Tagih
Wesel Tagih Terbayar
Modul Teknisi Akuntansi Muda 2017
Universitas Gunadarma Halaman | 28
Dengan menggunakan contoh soal diatas, maka saat pembayaran pencatatan
penerimaan oleh PT. Indira Jaya adalah :
Bunga = Rp 10.000.000 x 12% x 2/12 = Rp 200.000
1 Juli 2017
Kas 10.200.000
Wesel Tagih 10.000.000
Pendapatan Bunga 200.000
(Mencatat penrimaan pembayaran wesel dari CV. Perkasa)
Jika PT. Indira Jaya, menyusun laporan keuangan per 31 Mei 2017, maka ia harus
mengakui pendapatan bunga. Pada kasus ini, ayat jurnal penyesuaian yang dibuat oleh
PT. Indira Jaya untuk mencatat pendapatan bunga selama 1 bulan (Rp 100.000),
ditunjukan di bawah ini :
Bunga Berjalan = Rp 10.000.000 x 12% x 1/12 = Rp 100.000
31 Mei 2017
Piutang Bunga 100.000
Pendapatan Bunga 100.000
(Mencatat bunga selama 1 bulan )
Ketika pendapatan bunga diakui, maka harus mengkredit Piutang Bunga pada tanggal
jatuh tempo. Selain itu, ketika lewat satu bulan berikutnya maka baru diakui
pendapatan bunga. Ayat jurnal yang dibuat saat penerimaan pembayaran dari CV.
Perkasa, adalah :
1 Juli 2017
Kas 10.200.000
Wesel Tagih 10.000.000
Piutang Bunga 100.000
Pendapatan Bunga 100.000
Modul Teknisi Akuntansi Muda 2017
Universitas Gunadarma Halaman | 29
( Mencatat penrimaan pembayaran Wesel dari CV. Perkasa)
Wesel Tagih Gagal Bayar (Ditolak)
Wesel tagih gagal bayar atau di tolak (dishonored note) adalah wesel yang tidak
dibayar secara penuh pada saat jatuh tempo. Wesel tagih yang gagal bayar sudah tidak
dapat dinegosiasikan lagi. Tetapi pihak penerima pembayaran masih memiliki hak
kepada pembuat janji, oleh sebab itu, wesel tagih biasanya akan diklasifikasikan pada
akun Piutang Usaha. Jurnal yang akan dibuat oleh PT. Indira Jaya adalah :
Piutang Usaha - CV.Perkasa 10.200.000
Wesel Tagih 10.000.000
Pendapatan Bunga 200.000
(Mencatat gagal bayar wesel dari CV. Perkasa)
c. Piutang Lain-lain (other receivable) mencakup selain piutang dagang.
Piutang lain-lain terdiri atas macam-macam tagihan yang tidak termasuk dalam
piutang dagang dan piutang wesel, seperti piutang yang timbul akibat pembayaran
beban di muka. Secara umum, piutang ini bukan berasal dari kegiatan operasional
perusahaan. Oleh sebab itu, piutang jenis ini akan diklasifikasikan dan dilaporkan pada
bagian yang terpisah pada neraca. Bentuk piutang lain-lain antara lain:
Piutang Biaya (Biaya Dibayar Dimuka), meliputi :
Gaji dibayar dimuka, asuransi dibayar di muka, Iklan dibayar di muka dan sewa
dibayar di muka.
Contoh : pada PT. Jelita Jaya pada tanggal 1 Januari 2017, mengeluarkan dana untuk
berbagai biaya untuk bulan Januari : membayar gaji kepada karyawan sebesar Rp
5.000.000, premi asuransi kendaraan untuk 1 tahun sebesar 3.700.000, biaya iklan
kepada MNC grup sebesar Rp 1.500.000 untuk bulan Februari 2017, membayar sewa
toko sebesar Rp 50.000.000.
Piutang Penghasilan (Penghasilan yang Masih Harus diterima)
Piutang Penghasilan adalah tagihan kepada pihak lain yang terjadi karena adanya
penghasilan yang semestinya diterima, tetapi baru akan diterima pada periode yang
Modul Teknisi Akuntansi Muda 2017
Universitas Gunadarma Halaman | 30
akan datang. Piutang penghasilan meliputi : piutang bunga, piutang sewa dan piutang
jasa.
Contoh : Pada tanggal 31 Desemaber 2017, PT. Jelita masih harus menerima
pendapatan untuk periode 2017, yaitu pendapatan bunga pinjaman sebesar Rp
200.000.000, pendapatan sewa gudang sebesar Rp 15.000.000, dan pendapatan jasa
service mobil sebesar 1.000.000.
Uang Muka Pembelian (Persekot)
Uang Muka Pembelian (Persekot) adalah uang muka atas barang yang dibeli sebagai
tanda jadi. Barang yang dibeli dengan mengunakan persekot biasanya adalah barang-
barang pesanan atau dagangan.
Contoh : Pada tanggal 20 September 2017 Salon Amanda, memesan peralatan salon
pada PT. Cahaya Bersinar sebesar Rp 100.000.000. Untuk pesanan tersebut Salon
Amanda memberikan uang muka sebesar Rp 5.000.000.
Piutang Pajak
Piutang pajak adalah pajak penghasilan yang dipotong oleh pihak lain atau kelebihan
pajak karena terbilang lebih kecil dari pajk yang telah dibayar dan PPN. Contoh :
1. Pajak penghasilan terhitung tahun pajak 2017 Rp 20.000.000
Kredit pajak :
Uang muka Pasal 22 Rp 3.000.000
Uang muka Pasal 23 Rp 4.000.000 (+)
Jumlah kredit pajak Rp 7.000.000 (-)
Pajak yang harus dibayar sendiri Rp 13.000.000
Pajak telah dibayar sendiri (Pasal 25) Rp 14.000.000 (-)
Pajak Penghasilan lebih bayar (Rp 1.000.000)
(Piutang PPh Pasal 28A)
2. PPN Masukan dapat dikreditkan lebih besar dari PPN Keluaran.
PPN Keluaran Rp 30.000.000
PPN Masukan Rp 45.000.000 (-)
PPN lebih bayar (Piutang PPN) (Rp 15.000.000)
Modul Teknisi Akuntansi Muda 2017
Universitas Gunadarma Halaman | 31
C. Prosedur Pengelolaan Kartu Piutang
1. Peralatan dan Perlengkapan yang Diperlukan dalam Mengelola Krtu
Piutang
Berikut adalah perlengkapan dan peralatan yang dibutuhkan dalam pengelolaan kartu
piutang agar mampu terekam dan tercatat dengan baik sesuai dengan prosedur
pengelolaan yang benar.
a. Buku-buku
Buku Jurnal Umum
Buku yang berfungsi sebagai tempat memcatat penghapusan dan retur penjualan.
Buku Jurnal Penerimaan Kas
Buku yang berfungsi sebagai tempat untuk mencatat transaksi penerimaan piutang.
Buku Jurnal Penjualan
Buku yang berfungsi sebagai tempat mencatat terjadinya piutang.
b. Formulir-formulir
Formulir daftar saldo piutang
Formulir daftar piutang adalah formulir yang digunakan untuk membuat daftar saldo
piutang.
Formulir daftar usia piutang
Formulir daftar usia piutang adalah formulir yang digunakan untuk membuat laporan
mengenai status usia piutang setiap debitur.
Formulir surat penagihan
Formulir surat penagihan adalah formulir yang digunakan untuk membuat surat
penagihan piutang yang telah jatuh tempo.
Formulir surat pernyataan piutang
Formulir surat peryataan piutang adalah formulir yang digunakan untuk membuat
konfirmasi saldo piutang setiap debitur.
c. Catatan Akuntansi
Jurnal Penjualan
Modul Teknisi Akuntansi Muda 2017
Universitas Gunadarma Halaman | 32
Jurnal ini digunakan untuk mencatat transaksi penjualan secara kredit yang akan
berpengaruh pada bertambahnya piutang.
Jurnal Retur Penjualan
Jurnal ini digunakan untuk mencatat transasi retur penjualan karena barang yang
dijual tidak sesuai dengan yang diminta. Jurnal ini berpengaruh pada berkurangnya
piutang.
Jurnal Umum
Jurnal ini digunakan untuk mencatat adanya penghapusan piutang yang tidak dapat
ditagih. Jurnal ini akan mengakibatkan piutang berkurang.
Jurnal Penerimaan Kas
Jurnal ini digunakan untuk memcatat adanya transaksi penerimaan pembayaran
piutang dari debitur. Hal ini akan mengakibatkan piutang berkurang.
d. Kartu Piutang
Kartu piutang merupakan catatan akuntansi berupa buku pembantu yang berisi rincian
mutasi piutang perusahaan dari masing-masing debitur. Contoh kartu piutang dapat
dilihat pada tabel 1.
KARTU PIUTANG
No. Rekening : Lembar Ke :
Nama : Syarat :
Alamat : Batas Kredit :
Tanggal Keterangan Ref Mutasi Saldo
Debet Kredit Debet Kredit
Modul Teknisi Akuntansi Muda 2017
Universitas Gunadarma Halaman | 33
Gambar 2
Contoh Kartu Piutang
Berikut adalah transaksi-transaksi yang berkaitan dengan perubahan dan
pengaruhnya terhadap saldo piutang perusahaan :
Tabel 1
Mutasi Transaksi Piutang
No. Transaksi Dokumen Mutasi Piutang
1 Transaksi Penjualan Kredit Faktur Penjualan (+)
2 Transaksi Retur Penjualan Memo Kredit (-)
3 Transaksi Penghapusan Piutang Bukti Memorial (-)
4 Transaksi Penerimaan Kas dari Piutang Bukti Kas Masuk (-)
Alur mutasi piutang yang diakibatkan oleh keempat transakasi tersebut
adalah dapat dilihat pada gambar 2 :
Faktur Penjualan
Memo Kredit
Buku Memorial
Bukti Kas Masuk
Jurnal Penjualan
Jurnal Umum
Jurnal
Penerimaan Kas
Jurnal Umum
KARTU PIUTANG
Modul Teknisi Akuntansi Muda 2017
Universitas Gunadarma Halaman | 34
Gambar 3
Alur Mutasi Piutang
2. Unit Organisasi dalam Pengelolaan Kartu Piutang
Bagian-bagian yang terlibat dalam pengelolaan Kartu Piutang menurut
Standart Prosedur Operasional adalah bagian Sekretaris, Kasa, Piutang,
Penagihan, Jurnal dan Buku Besar. Tugas setiap bagian adalah :
a. Bagian Sektretaris
Tugas bagian sektretaris meliputi :
Menerima cek dan surat pemberitahuan dari debitur
Menerima Memo Kredit dari bank dalam hal debitur membayar melalui
transfer rekening dana perusahaan di bank.
b. Bagian Kasa
Tugas bagian Kasa adalah menerima cek atau uang tunai dari debitur.
c. Bagian Piutang (dibawah departemen Akuntansi)
Tugas bagian Piutang meliputi :
Mencatat mutasi piutang dalam kartu piutang
Membuat surat pernyataan piutang
Membuat daftar usia piutang
Membuat daftar saldo piutang setiap debitur (laporan data posisi
piutang pada setiap debitur).
d. Bagian Penagihan (dibawah departemen Keuangan)
Tugas bagian penagihan meliputi :
Pembuatan dan pendistribusian kepada setiap pihak
Melaksanakan penagihan kepada debitur.
e. Bagian Jurnal an buku besar
Tugas bagian jurnal dan buku besar meliputi :
Modul Teknisi Akuntansi Muda 2017
Universitas Gunadarma Halaman | 35
Mencatat mutasi piutang secara kolektif dalam buku jurnal yang
terkait
Posting jurnal ke buku besar untuk kepentingan pemuatan laporan
keuangan
MATERI ELEMEN KOMPETENSI 2
MENGIDENTIFIKASI DATA PIUTANG
KRITERIA UNJUK KERJA
2.1 Saldo awal piutang diidentifikasi
2.2 Data mutasi piutang usaha diidentifikasi
2.3 Data mutasi piutang lainnya diidentifikasi
A. Data Mutasi Piutang
Mutasi piutang suatu perusahaan dapat berubah karena adanya transaksi.
Transaksi yang mengakibatkan mutasi piutang suatu perusahaan adalah transaksi
penjualan kredit yang akan berpengaruh secara positif terhadap saldo piutang.
Artinya transaksi ini akan menambah saldo piutang perusahaan. Sementara itu,
transaksi retur penjualan, pelunasan piutang, dan penghapusan piutang akan
berpengaruh negative terhadap saldo piutang. Artinya, transaksi-transaksi ini
akan mengurangi saldo piutang perusahaan.
Pencatatan piutang pelanggan pada kartu piutang akan diletakkan di debet
(dikolom mutasi) jika terjadi transaksi yang menyebabkan timbulnya atau
bertambahnya piutang. Sementara itu, pencatatan piutang pelanggan pada kartu
piutang akan diletakkan di kredit (pada kolom mutasi) jika aterjadi transasksi
yang meyebabkan berkurangnya piutang. Saldo awal ataupun sakdo akhir piutang
normal adalah debet. Mekanisme pendebetan dan pengkreditan (mutasi) dapat di
lihat pada gambar 4.
Modul Teknisi Akuntansi Muda 2017
Universitas Gunadarma Halaman | 36
Gambar 4
Mekanisme Mutasi
Berdasarkan gambar tersebut, dapat diklasifikasikan berbagai transaksi yang
menyebabkan mutasi penambahan dan pengurangan piutang, yaitu sebagai berikut.
1. Penambahan Piutang
Hal ini terjadi karena adanya transaksi penjualan kredit
2. Pengurangan Piutang
Hal ini terjadi karena adanya transasi :
Penerimaan pembayaran atau pelunasan piutang dari debitur.
Pengembalian barang yang dijual karena cacat atau tidak sesuai dengan contoh
(retur penjualan).
Penghapusan piutang karena debitur meninggal dunia, tidak diketahui
keberadaannya. Jatuh pailit, atau tidak sanggup membayar.
Mutasi piutang harus didukung dan dilengkapi dengan dokumen transaksi. Dokumen
transaksi tersebut menjadi acuan pencatatan mutasi piutang ke dalam jurnal ataupun
kartu piutang. Dokumen transaksi mutasi piutang adalah.
Nama Debitur :
Tgl. Keterangan Ref Mutasi Saldo
Debet Kredit Debet Kredit
No. Rekening :
Alamat :
Lembar ke :
Syarat :
Batas Kredit :
Transaksi-transaksi
penjualan keredit
(menambah)
Penerimaan kas dari piutang Retur penjualan Penghapusan piutang (mengurangi)
Saldo awal
Modul Teknisi Akuntansi Muda 2017
Universitas Gunadarma Halaman | 37
1. Faktur Penjualan, merupakan dokumen yang digunakan sebagai dasar pencatatan
adanya penjualan secara kredit.
2. Memo Kredit, merupakan dokumen yang digunakan sebagai dasar pencatatan
adanya retur pejualan.
3. Bukti Memorial, merupakan dokumen yang digunakan sebagai dasar pencatatan
penghapusan piutang.
4. Bukti Kas Masuk, merupakan dokumen yang digunakan sebagai dasar pencatatan
pelunasan piutang dari debitur.
B. Prosedur Pencatatan Piutang
Prosedur pencatatan piutang dilakukan oleh staf bagian Piutang dan bagian Jurnal
dan Buku Besar di departemen Akuntansi. Perlengkapan yang diperlukan dalam
prosedur pencatatan piutang adalah buku Jurnal Penjualan, Jurnal Penerimaan
Kas, Jurnal Umum, Buku Besar Piutang (rekening control), dan Kartu Piutang
sebagai buku pembantu.
Dalam melakukan pencatatan piutang, terdapat tiga metode yang dapat
digunakan, yaitu sebagai berikut :
1. Metode Konvensional
Dalam pencatatan piutang dengan menggunakan metode konvensional, transaksi
piutang akan langsung di catat dalam buku jurnal, kemudian langsung di posting
ke dalam buku besar. Metode konvensional tidak membutuhkan buku besar
pembantu, karena frekuensi transaksi piutang kecil dan pencatatan dalam buku
besar sudah terperinci. Alur pencatatan piutang dengan menggunakan metode
konvensional dapat di lihat pada gambar 5 :
Akun
Piutang
Akun
Piutang
Akun
Piutang
Faktur Penjualan
Bukti Kas Masuk
Memo Kredit
Bukti Memorial
Jurnal Penjualan
Jurnal
Penerimaan Kas
Jurnal Umum
Jurnal Umum
Posting ke
Buku Besar
Modul Teknisi Akuntansi Muda 2017
Universitas Gunadarma Halaman | 38
Gambar 5
Alur Pencatatan Piutang-Metode Konvesional
2. Metode Akun Buku Besar Piutang sebagai Rekening Kontrol
Pencatatan piutang dengan metode ini dilakukan dengan menyediakan buku
pembantu berupa kartu piutang dan satu buku besar untuk mencatat mutase
piutang secara keseluruhan. Pencatatan mutasi piutang dilakukan pada saat
transaksi-transasksi berikut.
a. Transaksi transaksi penjualan kredit
Faktur penjualan kredit umumnya terdiri atas tiga lembar. Faktur lembar
pertama (faktur asli) diberikan kepada pembeli. Dalam pencatatan transaksi
penjualan kredit, faktur lembar ketiga, dari bagian penagihan dicatat oleh
bagian jurnal dengan mendebet akun Piutang Dagang dan mengkredit akun
hasil Penjualan. Selanjutnya, faktur penjualan lembar kedua disertai surat muat
dari bagian penagihan dicatat oleh bagian Piutang dalam kartu piutang tiap
debitur sebagai mutase debet sebesar harga yang tertera dalam faktur tersebut.
b. Pencatatan transaksi retur penjualan kredit
Memo kredit yang dilampiri bukti penerimaan barang dari bagian order
penjualan, dicatat oleh bagian jurnal dalam Jurnal Umum atau buku penjualan
retur dengan mendebet Retur Penjualan dan mengkredit akun Piutang Dagang.
Sementara itu, oleh bagian Piutang dicatat dalam kartu piutang tiap debitur
sebagai mutasi kredit sebesar jumlah yang tertera dalam Memo Kredit.
c. Pencatatan transaksi penerimaan kas dari piutang
Bukti Penerimaan Kas dari pembayaran atau pelunasan piutang yang diterima
dari bagian Piutang dicatat oleh bagian Jurnal dalam Jurnal Penerimaan Kas
dengan mendebet akun Kas dan mengkredit akun Piutang Dagang. Sementara
Modul Teknisi Akuntansi Muda 2017
Universitas Gunadarma Halaman | 39
itu, oleh bagian Piutang dicatat dalam kartu piutang setiap debitur sebagai
mutasi kredit sebesar yang tercantum dakam Bukti Penerimaan Kas.
d. Pencatatan transaksi penghapusan piutang
Bukti Memorial yang diterima dari bagian Kredit dicatat oleh bagian Jurnal
dalam buku Jurnal Umum dengan mendebet Beban Penghapusan Piutang dan
mengkredit Piutang Dagang. Sementara itu, oleh bagian Piutang dicatat dalam
kartu piutang setiap debitur sebagai mutasi kredit sebesar yang tercantum
dalam Bukti Memorial.
Prosedur pencatatan mutasi piutang dengan akun buku besar piutang sebagai
rekening control terdapat dalam gambar 6 :
Gambar 6
Mutasi Piutang dengan Rekening Kontrol
Faktur Penjualan
Bukti Kas Masuk
Memo Kredit
Bukti Memorial
Faktur Penjualan
Memo Kredit
Bukti Kas Masuk
Bukti Memorial
Jurnal Penjualan
Jurnal Penerimaan Kas
Jurnal Umum
Jurnal Umum
Kartu Piutang
Kartu Piutang
Kartu Piutang
Kartu Piutang
Posting ke dalam
akum piutang
Susun Saldo
Piutang
Akun Piutang
Daftar Saldo
Piutang
Modul Teknisi Akuntansi Muda 2017
Universitas Gunadarma Halaman | 40
e. Metode Posting Langsung dalam Kartu Piutang
Dalam metode ini, pembuatan rekapitulasi total harga faktur penjualan
kredit dan pencatatan data setiap faktur dalam kartu piutang dilakukan
setiap hari oleh bagian Penagihan. Sementara itu, bagian Jurnal
melakukan pencatatan total harga faktur untuk penjualan kredit dalam
satu hari. Metode pencatatan piutang metode posting langsung dalam
kartu piutang dapat di lihat pada gambar 7.
Gambar 7
Mutasi Posting Langsung dalam Kartu Piutang
C. Pencatatan Penghapusan Piutang Dagang
1. Metode Penghapusan Langsung
Metode Penghapusan Langsung (direct write off method), jika piutang tersebut
telah dipastikan tidak dapat ditagih dan jumlah piutang yang tak tertagih sangat
kecil.
Contoh : PT. Diandra, menghapusbukukan saldo piutang CV. Bayu senilai Rp
10.000.000 sebagai piutang tak tertagih pada tanggal 12 Desember 2017.
Jurnal yang dibuat oleh PT.Diandra, adalah :
Faktur Penjualan
Faktur Penjualan
Faktur Penjualan
Faktur Penjualan
Rekap total harga faktur
Kartu Piutang
Kartu Piutang
Kartu Piutang
Kartu Piutang
Jurnal Penjualan Buku Besar akun
Piutang
Modul Teknisi Akuntansi Muda 2017
Universitas Gunadarma Halaman | 41
Beban Piutang Tak Tertagih 10.000.000
Piutang Usaha – CV.Bayu 10.000.000
(Menghapus piutang tak tertagih CV.Bayu)
2. Metode Penyisihan untuk Piutang Tak Tertagih
Metode penyisihan piutang tak tertagih lebih sesuai dengan tujuan pelaporan
keuagan jika nilai piutang tak tertagih cukup besar. Hal-hal yang berkaitan
dengan metode penyisihan piutang tak tertagih :
a. Piutang tak tertagih merupakan estimasi. Nilai estimasi yang diperlakukan
sebagai beban dan ditandingkan terhadap pendapatan pada periode
yang sama dimana pendapatan dicatat.
b. Piutang yang diperkirakan tidak dapat ditagih akan didebit ke Beban
Piutang Tak Tertagih dan dikredit ke Penyisihan Piutang Tak Tertagih
(akun kontra asset) melalui jurnal penyesuaian pada setiap akhir periode.
c. Jika ada sejumlah nilai piutang yang dihapuskan karena memang tidak
dapat ditagih, maka akan didebit ke Penyisihan Piutang Tak Tertagih dan
dikredit ke Piutang Usaha.
Contoh :
PT. Indira Jaya pada tahun 2017 memiliki nilai penjualan kredit sebesar Rp
500.000.000. Dari jumlah tersebut yang belum tertagih pada tanggal 31 Desember
adalah 150.000.000. Manager mengestimasi bahwa senilai 40.000.000 dari penjualan
periode ini tidak dapat ditagih
Mencatat Estimasi Piutang Tak Tertagih
31 Desember 2017
Beban Piutang Tak Tertagih 40.000.000
Penyisihan Piutang Tak Tertagih 40.000.000
(Mencatat estimasi piutang tak tertagih)
Beban Piutang Tak Tertagih akan disajikan pada laporan laba rugi sebagai beban
operasional (biasanya sebagai beban penjualan). Dengan demikian, estimasi piutang
tak tertagih ini akan ditandingkan dengan penjualan pada tahun 2017. Beban akan
dicatat pada tahun yang sama saat penjualan terjadi. Saldo kredit pada akun penyisihan
Modul Teknisi Akuntansi Muda 2017
Universitas Gunadarma Halaman | 42
piutang tak tertagih akan langsung dihapuskan jika benar-benar tidak terbayar.
Penyajian dalam laporan Neraca, dapat dilihat pada gambar 8.
PT. Indira JAYA
Neraca (sebagian)
Asset Lancar
Kas
Rp 14.800.000
Piutang Usaha 150.000.000
Dikurangi : Penyisihan Piutang Tak Tertagih 40.000.000 110.000.000
Persediaan Barang Dagang
310.000.000
Beban Dibayar di muka
35.000.000
Total Asset Lancar
Rp469,800,000
Gambar 8
Penyajian Piutang dalam Neraca
Nilai sebesar Rp 110.000.000 pada gambar diatas mewakili nilai realisasi kas yang
diperkirakan dari piutang usaha pada tanggal neraca. Penyisihan Piutang Tak Tertagih
tidak ditutup pada akhir tahun fiscal.
Mencatat Penghapusan Piutang Tak Tertagih
Perusahaan menggunakan banyak metode untuk menagih piutang, antara lain melalui
surat, telepon, dan tindakan hukum lainnya. Jika semua cara gagal dan tidak mungkin
untuk menagih lagi, maka piutang tersebut harus dihapusbukukan. Untuk menghindari
penghapusan piutang yang terlalu cepat atau tidak terotorisasi, setiap penghapusan
harus ada persetujuan tertulis dari manajemen dan tidak diberikan kepada orang yang
bertanggungjawab atas kas maupun piutang secara rutin.
Contoh : Wakil direktur bidang keuangan PT. Indira Jaya, yang memiliki wewenang
untuk menghapus piutang CV. Perkasa pada tanggal 1 Maret 2018 sebesar 15.000.000.
Ayat Jurnal untuk mencatat penghapusan tersebut adalah :
1 Maret 2018
Penyisihan Piutang Tak Tertagih 15.000.000
Piutang Usaha-CV. Perkasa 15.000.000
(Menghapus piutang CV. Perkasa)
Modul Teknisi Akuntansi Muda 2017
Universitas Gunadarma Halaman | 43
Beban Piutang Tak Tertagih tidak akan meningkat ketika terjadi penghapusan Piutang
Tak Tertagih, karena sudah di catat sewaktu estimasi dilakukan sebelumnya.
Penghapusan piutang akan mengurangi saldo Piutang Usaha dan Penyisihan Piutang
Tak Tertagih.
Sebelum Penghapusan Sesudah Penghapusan
Piutang Usaha Rp150,000,000.00 Rp135,000,000.00
Penyisihan Piutang Tak Tertagih Rp40,000,000.00 Rp25,000,000.00
Nilai Realisasi Kas Rp110,000,000.00 Rp110,000,000.00
Gambar 9
Perbandingan Sebelum dan Sesudah Penghapusan
Pembayaran Atas Piutang Tak Tertagih Yang Telah Dihapuskan.
Kadang kala pelanggan melakukan pembayaran atas piutang yang telah dihapuskan
oleh perusahaan. Ada dua jurnal yang harus dibuat untuk mengakui adanya
pembayaran atas piutang yang dihapuskan, yaitu :
1. Jurnal balik atas penghapusan untuk memunculkan kembali piutang pelanggan
yang melakukan pembauaran.
2. Jurnal penerimaan uang
Contoh : Pada tanggal 1 Juli CV. Perkasa membayar Rp 15.000.000 untuk membayar
piutang yang telah dihapuskan pada tanggal 1 Maret. Jurnal yang dibuat adalah :
1. Piutang Usaha – CV. Perkasa 15.000.000
Penyisihan Piutang Tak Tertagih 15.000.000
(Membalik jurnal peghapusan piutang CV. Perkasa)
2. Kas 15.000.000
Piutang Usaha – CV. Perkasa 15.000.000
(Mencatat penerimaan dari CV. Perkasa)
Dalam praktiknya menurut aturan pajak penghasilan jika seorang debitur yang piutang
telah diputuskan untuk dihapuskan, ternyata mampu membayar kembali, baik sebagian
Modul Teknisi Akuntansi Muda 2017
Universitas Gunadarma Halaman | 44
maupun seluruhnya, pembayaran tersebut diakui sebagai penghasilan. Perhatikan
contoh berikut.
Pada tanggal 1 Juli CV. Perkasa membayar Rp 15.000.000 untuk membayar piutang
yang telah dihapuskan pada tanggal 1 Maret. Jurnal yang dibuat adalah :
1. Piutang Usaha – CV. Perkasa 15.000.000
Penyisihan Piutang Tak Tertagih 15.000.000
(Membalik jurnal peghapusan piutang CV. Perkasa)
2. Kas 15.000.000
Pendapatan Lain-lain – CV. Perkasa 15.000.000
(Mencatat penerimaan dari CV. Perkasa)
Oleh karena itu, jika pada periode sebelumnya telah terjadi rugi fiscal sebesar Rp
45.000.000, pada tahun dilakukannya pembayaran piutang terdapat penghasilan objek
pajak sebesar Rp 15.000.000 dan secara gabungan terdapat Beban Fiskal sebesar Rp
30.000.000, yaitu sebagai berkut :
Beban penghasilan piutang Rp 45.000.000
Pendapatan lain-lain Rp 15.000.000 (-)
Beban Fiskal Rp 30.000.000
D. Dasar Yang Digunakan Untuk Metode Penyisihan
Ada dua dasar yang dapat digunakan untuk menentukan jumlah yang dianggap tidak
tertagih, yaitu :
1. Persentase penjualan (percentage of sales basis)
Manajemen perusahaan akan mengestimasi jumlah presentase atas penjualan kredit
yang tidak tertagih, berdasarkan pengalaman masa lalu dan kebijakan pemberian
kredit.
Contoh : PT. Indira Jaya, diasumsikan memilih menggunakan dasar persentase
penjualan. Perusahaan menetapkan bahwa 1% dari penjualan kredit bersih tidak
akan tertagih. Jika penjualan bersih tahun 2017 adalah Rp 800.000.000, maka
Modul Teknisi Akuntansi Muda 2017
Universitas Gunadarma Halaman | 45
estimasi atas beban piutang tak tertagih adalah Rp 8.000.000 (Rp 800.000.000 x
1%). Ayat Jurnal penyesuaian yang perlu dibuat adalah :
31 Desember 2017 :
Beban Piutang Tak Tertagih 8.000.000
Penyisihan Piutang Tak Tertagih 8.000.000
(Mencatat estimasi piutang tak tertagih untuk tahun berjalan)
2. Persentase Saldo Piutang (percentage of receivables basis)
Jumlah taksiran kerugian piutang berdasarkan metode ini ditetapkan
berdasarkan jumlah saldo piutang dagang akhir periode dikalikan persentase
tertentu tanpa memperhatikan periode terjadinya piutang. Dalam metode ini,
besarnya beban Penyisihan Piutang Tak Tertagih periode ini harus
memperhatikan saldo debet atau saldo kredit, sebagai berikut :
a. Penyisihan Piutang Tak Tertagih bersaldo Kredit
Jika perkiraan Penyisihan Piutang Tak Tertagih bersaldo kredit, besarnya
beban Penyisihan Piutang Tak Tertagih periode ini adalah hasil perhitungan
dikurangi saldo kredit penyisihan.
Contoh : Pada tanggal 31 Desember 2017, terdapat akun berikut dalam buku
besar PT. Indira Jaya, antara lain :
112 Piutang Dagang Rp 350.000.000
112.1 Penyisihan Piutang Tak Tertagih, saldo (K) Rp 3.000.000
Taksiran penyisihan piutang tak tertagih sebesar 2% dari saldo piutang 31
Desember 2017. Berdasarkan data tersebut, besarnya cadangan kerugian
piutang dapat dihitung sebagai berikut :
Taksiran Penyisihan Piutang Tak tertagih 2% x Rp 350.000.000 = Rp
7.000.000
Saldo kredit akun Penyisihan Piutang Tak Tertagih = Rp
3.000.000 (-)
Penyisihan Kerugian Piutang Tak Tertagih tahun 2017 = Rp
4.000.000
Modul Teknisi Akuntansi Muda 2017
Universitas Gunadarma Halaman | 46
Bagian kredit mengeluarkan Bukti Memorial sebagai bukti penyesuaian akun
Cadangan Kerugian Piutang. Adapun Bukti Memorial yang dikeluarkan oleh
bagian kredit seperti pada gambar 10.
PT. Indira Jaya
Bukti Memorial No : 29
Tanggal : 31 Desember 2017
Keterangan : Debet Kredit
Penyisihan Piutang Tak Tertagih ditambah Rp 4.000.000 No.Akun No. Akun
Disetujui oleh, Diverifikasi oleh, Dibuat oleh,
Kepala Bagian Keuangan Bagian Kredit
Indra Pristara Kusuma Dewi Kretty Margareta Gambar 10
Bukti Memorial
Berdasarkan Bukti Memorial tersebut, oleh bagian Jurnal dan Buku Besar akan
dicatat dalam jurnal sebagai berikut :
31 Desember 2017
Beban Piutang Tak Tertagih Rp 4.000.000
Penyisihan Piutang Tak Tertagih Rp
4.000.000
(Mencatat Penyisihan Piutang Tak Tertagih)
Pengaruhnya terhadap buku besar akun Piutang Tak Tertagih dapat dilihat pada
gambar 11 :
Akun : Penyisihan Piutang Tak Tertagih
No. Akun : 112.1
Tanggal Keterangan Ref Mutasi Saldo
Debet Kredit Debet Kredit
2017 31 Saldo Rp3,000,000
Desember 31 Penyesuain JU Rp4,000,000 Rp7,000,000
Gambar 11
Akun Penyisihan Piutang Tak Tertagih
Modul Teknisi Akuntansi Muda 2017
Universitas Gunadarma Halaman | 47
b. Penyisihan Piutang Tak Tertagih bersaldo Debet
Akun Penyisihan Piutang Tak Tertagih bersaldo debet berarti jumlah
penyisihan yang disediakan tahun lalu lebih kecil daripada jumlah piutang
yang dihapuskan. Kekurangannya dicatat sebagai beban periode berjalan atau
diperlakukan sebagai penambah jumlah taksiran penyisihan piutang periode
yang bersangkutan. Jika akun Penyisihan Piutang Tak Tertagih bersaldo debet,
maka besarnya beban kerugian piutang periode ini adalah hasil perhitungan
ditambah saldo debet Penyisihan Piutang Tak Tertagih.
Contoh : Pada tanggal 31 Desember 2017, terdapat akun berikut dalam buku
besar PT. Indira Jaya, antara lain :
112 Piutang Dagang Rp 350.000.000
112.1 Penyisihan Piutang Tak Tertagih, saldo (D) Rp 3.000.000
Taksiran penyisihan piutang tak tertagih sebesar 2% dari saldo piutang 31
Desember 2017. Berdasarkan data tersebut, besarnya cadangan kerugian
piutang dapat dihitung sebagai berikut :
Taksiran Penyisihan Piutang Tak tertagih 2% x Rp 350.000.000 = Rp
7.000.000
Saldo kredit akun Penyisihan Piutang Tak Tertagih = Rp
3.000.000 (+)
Penyisihan Kerugian Piutang Tak Tertagih tahun 2017 = Rp
10.000.000
Bagian kredit mengeluarkan Bukti Memorial sebagai bukti penyesuaian akun
Cadangan Kerugian Piutang. Adapun Bukti Memorial yang dikeluarkan oleh
bagian kredit dapat dilihat pada gambar 12.
Modul Teknisi Akuntansi Muda 2017
Universitas Gunadarma Halaman | 48
PT. Indira Jaya
Bukti Memorial No : 29
Tanggal : 31 Desember 2017
Keterangan : Debet Kredit
Penyisihan Piutang Tak Tertagih bertambah Rp 10.000.000 No.Akun No. Akun
Disetujui oleh, Diverifikasi oleh, Dibuat oleh,
Kepala Bagian Keuangan Bagian Kredit
Indra Pristara Kusuma Dewi Kretty Margareta
Gambar 12
Bukti Memorial
Berdasarkan Bukti Memorial tersebut, oleh bagian Jurnal dan Buku Besar akan
dicatat dalam jurnal sebagai berikut :
31 Desember 2017
Beban Piutang Tak Tertagih Rp 10.000.000
Penyisihan Piutang Tak Tertagih Rp
10.000.000
(Mencatat Penyisihan Piutang Tak Tertagih)
Pengaruhnya terhadap buku besar akun Piutang Tak Tertagih dapat dilihat pada
gambar 13.
Akun : Penyisihan Piutang Tak Tertagih
No. Akun : 112.1
Tanggal Keterangan Ref Mutasi Saldo
Debet Kredit Debet Kredit
2017 31 Saldo Rp 3,000,000 Desember 31 Penyesuain JU Rp10,000,000 Rp7,000,000
Gambar 13
Akun Penyisihan Piutang Tak Tertagih
Modul Teknisi Akuntansi Muda 2017
Universitas Gunadarma Halaman | 49
3. Berdasarkan Analisis Usia Piutang (aging the account receivable)
Manajemen perusahaan mengestimasi berapa presentase piutang yang tidak
tertagih. Skedul umur piutang dilakukan, hal ini mengklasifikasikan saldo
piutang pelanggan berdasarkan lamanya waktu piutang tersebut tidak terbayar.
Setelah membuat umur piutang, barulah menentukan tingkat piutang tak
tertagih. Hal ini dilakukan dengan menerapkan presentase berdasarkan
pengalaman masa lalu untuk menjumlahkan piutang tak tertagih dalam masing-
masing kelompok umur. Semakin lama piutang tersebut lewat dari jatuh tempo,
maka semakin kecil piutang tersebut dapat ditagih. Jadi estimasi presentase
piutang tak tertagih akan meningkat seiring dengan penambahan umur piutang.
Tabel 2
Analisis Umur Piutang
Pelanggan Saldo Belum Jatuh
Tempo
Jumlah Hari Setelah Jatuh Tempo
1-30 31-60 61-90 > 90 hari
Salon Amanda 6,000,000 3,000,000 2,000,000 1,000,000
CV. Perkasa 3,000,000 3,000,000
CV. Bayu 4,500,000 2,000,000 2,500,000
PT. Diandra 7,000,000 5,000,000 2,000,000
Toko Utami Sejahtera 6,000,000 3,000,000 3,000,000
Lain-lain 369,500,000 262,000,000 52,000,000 24,500,000 16,000,000 15,000,000
396,000,000 270,000,000 57,000,000 30,000,000 20,000,000 19,000,000
Estimasi Persentase Piutang
Tak Tertagih 2% 4% 10% 20% 40%
Total Estimasi Piutang Tak
Tertagih 22,280,000 5,400,000 2,280,000 3,000,000 4,000,000 7,600,000
a. Berikut adalah perhitungan Penyisihan Kerugian Piutang Tak Tertagih, Jika
bersaldo kredit (K)
Taksiran Penyisihan Piutang Tak Tertagih = Rp 22.280.000
Saldo Akun Penyisihan Piutang Tak Tertagih = Rp 5.280.000 (-)
Kerugian Piutang yang Tak Tertagih = Rp 17.000.000
Total estimasi piutang Tak Tertagih untuk PT. Indira Jaya sebesar Rp
22.280.000 menunjukan jumlah kepada pelanggan saat ini yang diperkirakan
Modul Teknisi Akuntansi Muda 2017
Universitas Gunadarma Halaman | 50
tidak dapat tertagih dimasa mendatang. Jumlah ini menunjukan saldo yang
ditetapkan untuk penyisihan Piutang Yang Tak Tertagih pada tanggal neraca.
Jumlah dari jurnal penyesuaian untuk Piutang Tak Tertagih adalah
selisih antara saldo yang ditetapkan dengan saldo akun penyisihan yang
belum disesuaikan. Jika neraca saldo menunjukan akun penyisihan Piutang
Tak Tertagih dengan saldo kredit sebesar Rp 5.280.000, maka ayat jurnal
penyesuaian yang harus dibuat adalah Rp 17.000.000 (22.280.000-5.280.000),
sebagai berikut :
31 Desember 2017
Beban Piutang Tak Tertagih 17.000.000
Penyisihan Piutang Tak Tertagih 17.000.000
( Menyesuaikan akun Penyisihan dengan total estimasi Piutang Tak Tertagih)
Akun : Penyisihan Piutang Tak Tertagih
No. Akun : 112.1
Tanggal Keterangan Ref Mutasi Saldo
Debet Kredit Debet Kredit
2017 31 Saldo Rp5,280,000
Desember 31 Penyesuain JU Rp17,000,000 Rp22,280,000
Gambar 14
Akun Penyisihan Piutang Tak Tertagih
b. Berikut adalah perhitungan Penyisihan Kerugian Piutang Tak Tertagih, Jika
bersaldo Debet (D)
Taksiran Penyisihan Piutang Tak Tertagih = Rp 22.280.000
Saldo Akun Penyisihan Piutang Tak Tertagih (D) = Rp 5.280.000 (+)
Kerugian Piutang yang Tak Tertagih = Rp 27.560.000
Total estimasi piutang Tak Tertagih untuk PT. Indira Jaya sebesar Rp
22.280.000 menunjukan jumlah kepada pelanggan saat ini yang diperkirakan
tidak dapat tertagih dimasa mendatang. Jumlah ini menunjukan saldo yang
ditetapkan untuk penyisihan Piutang Yang Tak Tertagih pada tanggal neraca.
Jumlah dari jurnal penyesuaian untuk Piutang Tak Tertagih adalah
Modul Teknisi Akuntansi Muda 2017
Universitas Gunadarma Halaman | 51
selisih antara saldo yang ditetapkan dengan saldo akun penyisihan yang
belum disesuaikan. Jika neraca saldo menunjukan akun penyisihan Piutang
Tak Tertagih dengan saldo Debet sebesar Rp 5.280.000, maka ayat jurnal
penyesuaian yang harus dibuat adalah Rp 27.560.000 (22.280.000 +
5.280.000), sebagai berikut :
31 Desember 2017
Beban Piutang Tak Tertagih 27.560.000
Penyisihan Piutang Tak Tertagih 27.560.000
( Menyesuaikan akun Penyisihan dengan total estimasi Piutang Tak Tertagih)
Akun : Penyisihan Piutang Tak Tertagih
No. Akun : 112.1
Tanggal Keterangan Ref Mutasi Saldo
Debet Kredit Debet Kredit
2017 31 Saldo Rp5,280,000 Desember 31 Penyesuain JU Rp27,560,000 Rp22,280,000
Gambar 15
Akun Penyisihan Piutang Tak Tertagih
Modul Teknisi Akuntansi Muda 2017
Universitas Gunadarma Halaman | 52
MATERI ELEMEN KOMPETENSI 3
MEMBUKUKAN MUTASI PIUTANG KE KARTU PIUTANG
KRITERIA UNJUK KERJA
3.1 Data mutasi pitang diverifikasi
3.2 Data mutasi piutang dibukukan
3.3 Saldo akhir piutang diidentifikasi
A. Mutasi Piutang
Mutasi Piutang pada suatu perusahaan terjadi sebagai akibat dari transaksi
penjualan kredit, retur penjualan, pembayaran atau pelunasan piutang dan
penghapusan piutang. Pencatatan mutasi piutang ke dalam Kartu Piutang
dilakukan oleh bagian Piutang di bawah depatemen Akuntansi. Bagian Kartu
piutang setiap hari mencatat mutasi piutang setiap debitur dan secara periodik
menghasilkan dokumen berikut.
1. Surat Pernyataan Piutang
Surat pernyataan piutang dikirim kepada setiap debitur. Tujuan pengiriman surat
pernyataan adalah untuk mengkonfirmasi piutang kepada setiap debitur. Surat
pernyataan piutang juga berfungsi sebagai alat pengawas atau pengendali internal
dalam mengkonfirmasi atau mencocokkan antara catatan perusahaan sebagai
kreditur dengan catatan debitur yang bersangkutan.
2. Daftar Saldo Piutang
Daftar saldo piutang memuat informasi mengenai saldo piutang setiap debitur
pada waktu tertentu. Tujuan penusunan daftar saldo piutang ini adalah untuk
mengetahui saldo piutang setiap debitur dan verifikasi ketelitan pencatatan
piutang. Verifikasi pencatatan piutang dilakukan dengan cara melakukan
pengecekan atas kesamaan total saldo piutang menurut kartu piutang dengan
saldo piutang pada tanggal yang sama.
3. Daftar Usia Piutang
Modul Teknisi Akuntansi Muda 2017
Universitas Gunadarma Halaman | 53
Daftar usia piutang memuat informasi mengenai usia piutang setiap debitur. Daftar
usia piutang dapat di gunakan untuk mengetahui kemampuan debitur dalam
membayar hutangnya.
B. Pencatatan Mutasi Piutang
Semua transaksi yang mengakibatkan bertambah atau berkurangnya piutang
dicatat ke dalam kartu piutang setiap debitur. Transaksi yang mengakibatkan
penambahan terhadap piutang dicatat sebagai mutase debet dalam rekening
piutang debitur yang bersangkutan, sebaliknya transaksi yang mengakibatkan
berkurangnya piutang debitur dicatat sebagai mutase kredit dalam rekening
atau kartu piutang debitur yang bersangkutan. Kartu piutang digunakan untuk
mencatat perubahan yang terjadi pada jumlah piutang setiap debitur. Data
piutang tersebut dibukukan ke tiap kartu piutang setelah transaksi di jurnal dan
dikelompokan.
Contoh 1
Berikut adalah beberapa transaksi PT. Indira Jaya selama bulan September
2017
1 Menjual barang dagang kepada CV. Cempaka senilai Rp 400.000.000 (Faktur
No. 600)
3 Penjualan kredit barang dagang kepada Koperasi Kusuma sebesar Rp
80.000.000 (Faktur No. 612)
5 Penjualan kredit barang dagangan kepada PT. Kencana sebesar Rp
100.000.000 (Faktur No. 619)
8 Penerimaan kas pelunasan piutang Koperasi Kusuma sebesar Rp 80.000.000
(KBM 505)
10 Diterima pembayaran dari CV. Cempaka sebesar Rp 120.000.000 (BKM 513)
12 Penerimaan pelunasan piutang PT.Kencana sebesar Rp 100.000.000 (BKM
525)
16 Diterima pembayaran kedua dari CV.Cempaka senilai Rp 80.000.000 (BKM
533)
17 Penjualan kredit barang dagang kepada Koperasi Kusuma sebesar Rp
120.000.000 (Faktur No. 635)
19 Penjualan kredit barang dagang kepada PT.Kencana sebesar Rp 165.000.000
( Faktur No. 648)
Modul Teknisi Akuntansi Muda 2017
Universitas Gunadarma Halaman | 54
20 Retur Penjualan barang dagang Koperasi Kusuma sebesar Rp 40.000.000
(Memo No.45)
22
Diterima laporan CV. Cempaka bahwa telah terjadi kebakaran dan PT. Indira
Jaya memutuskan untuk menghapuskan piutang kepada CV.Cempaka sebesar
Rp 200.000.000 (BM Np.11)
28
Terdapat surat dari CV. Cempaka yang mengabarkan akan mendapat ganti
rugi dari perusahaan asuransi dan akan melunasi sisa tagihannya yang
direalisasikan pembayarannya pada tanggal 30 September 2017 (BM No. 12)
30 Menerima kembali piutang yang telah dihapuskan sebesar Rp 200.000.000
(BKM No 530)
Berikut adalah jurnal yang dibuat oleh PT.Indira Jaya, dengan menggunakan Metode
Langsung :
Tabel 3
Buku Jurnal
Tanggal No.
Bukti Akun Ref Debet Kredit
2017 1 Faktur
No.60
0
Piutang Dagang Rp400,000,000
Septemb
er Penjualan Rp400,000,000
(Penjualan barang dagang kepada CV.
Cempaka)
3 Faktur
No.61
2
Piutang Dagang Rp80,000,000
Penjualan Rp80,000,000
(Penjualan barang dagang kepada Koperasi
Kusuma )
5 Faktur
No.61
9
Piutang Dagang
Penjualan Rp100,000,000
(Penjualan barang dagang kepada
PT.Kencana) Rp100,000,000
8 BKM
505
Kas Rp80,000,000
Piutang Dagang Rp80,000,000
(Pelunasan Piutang dari Koperasi Kusuma)
10 BKM
513
Kas Rp120,000,000
Piutang Dagang Rp120,000,000
(Pelunasan Piutang dari CV. Cempaka)
Modul Teknisi Akuntansi Muda 2017
Universitas Gunadarma Halaman | 55
Lanjutan
Tanggal No. Bukti Akun Ref Debet Kredit
12 BKM
525
Kas Rp100,000,000
Piutang Dagang Rp100,000,000
(Pelunasan Piutang dari Koperasi Kusuma)
16 BKM
533
Kas Rp80,000,000
Piutang Dagang Rp80,000,000
(Pelunasan Piutang dari Cempaka)
Lanjuran tabel 3
Tanggal No.
Bukti Akun Ref Debet Kredit
2017 17 Faktur
No.635
Piutang Dagang Rp120,000,000
September Penjualan Rp120,000,000
(Penjualan barang dagang kepada Koperasi
Kusuma )
19 Faktur
No.648
Piutang Dagang Rp165,000,000
Penjualan Rp165,000,000
(Penjualan barang dagang kepada
PT.Kencana)
20 Memo
No.45
Retur Penjualan Rp4,000,000
Piutang Dagang Rp4,000,000
(Pengembalian barang yang dibeli Koperasi
Kusuma)
22 BM
No.11
Beban Piutang Tak Tertagih Rp200,000,000
Piutang Dagang Rp200,000,000
(Penghapusan piutang CV. Cempaka karena
kebakaran)
28 BM
No.12
Piutang Dagang Rp200,000,000
Beban Piutang Tak tertagih Rp200,000,000
(Mencatat kesanggupan pelunasan kembali
piutang yang telah dihapuskan)
Modul Teknisi Akuntansi Muda 2017
Universitas Gunadarma Halaman | 56
30 BKM
530
Kas Rp200,000,000
Piutang Dagang Rp200,000,000
(Mencatat pelunasan piutang yang telah
dihapuskan)
Setelah membuat jurnal, langkah selanjutnya adalah membuat data mutasi piutang
berdasarkan kelompok debitur PT. Indira Jaya, seperti pada tabel 4 :
Tabel 4
Data Mutasi Piutang
Nama Pelanggan Jenis Transaksi Jumlah
CV. Cempaka
Penjualan kredit Barang Rp400,000,000
Pelunasan piutang Rp120,000,000
Pelunasan piutang Rp80,000,000
Penghapusan piutang Rp200,000,000
Pelunasan piutang yang sudah dihapuskan Rp200,000,000
Koperasi Kusuma
Penjualan kredit barang Rp80,000,000
Pelunasan piutang Rp80,000,000
Penjualan kredit barang Rp120,000,000
Retur penjualan Rp4,000,000
PT. Kencana
Penjualan kredit barang Rp100,000,000
Pelunasan piutang Rp100,000,000
Penjualan kredit barang Rp165,000,000
Setelah kedua langkah tersebut selesai dilakukan, pencatatan mutasi piutang ke kartu
piutang setiap debitur adalah sebagai pada gambar 16,17,18 :
KARTU PIUTANG
No. Rekening : 60 Lembar Ke :
Nama : CV. Cempaka Syarat : 2/10, n/30
Alamat : Jl. Sentosa Raya No. 101 Batas Kredit : Rp 500.000.000
Tanggal Keterangan Ref Mutasi Saldo
Debet Kredit Debet Kredit
2017 1 Saldo - - 0 -
September 1 Faktur No.600 Rp400,000,000 - Rp400,000,000 -
Modul Teknisi Akuntansi Muda 2017
Universitas Gunadarma Halaman | 57
10 BKM 513 - Rp120,000,000 Rp280,000,000 -
16 BKM 533 - Rp80,000,000 Rp200,000,000 -
22 BM No. 11 - Rp200,000,000 - -
28 BM No. 12 Rp200,000,000 - Rp200,000,000 -
30 BKN 530 - Rp200,000,000 - -
Gambar 16
Kartu Piutang CV. Cempaka
KARTU PIUTANG
No. Rekening : 61 Lembar Ke :
Nama : Koperasi Kusuma Syarat : 2/10, n/30
Alamat : Jl. Raya Bogor, KM 58 Batas Kredit : Rp 300.000.000
Tanggal Keterangan Ref Mutasi Saldo
Debet Kredit Debet Kredit
2017 September
1 Saldo - - 0 -
3 Faktur No.612 Rp80,000,000 - Rp80,000,000 -
8 BKM 505 - Rp80,000,000 - -
17 Faktur No.635 Rp120,000,000 - Rp120,000,000 -
20 Memo No.45 - Rp4,000,000 Rp116,000,000 -
Gambar 17
Kartu Piutang Koperasi Kusuma
KARTU PIUTANG
No. Rekening : 62 Lembar Ke :
Nama : PT. Kencana Syarat :
Alamat : Jl. Pejaten No.5B Batas Kredit : Rp 200.000.000
Tanggal Keterangan Ref Mutasi Saldo
Debet Kredit Debet Kredit
2017 1 Saldo - - 0 -
September 5 Faktur No.619 Rp100,000,000 - Rp100,000,000 -
12 BKM 525 - Rp100,000,000 - -
19 Faktur No.648 Rp165,000,000 - Rp165,000,000 -
Gambar 18
Kartu Piutang PT. Kencana
Modul Teknisi Akuntansi Muda 2017
Universitas Gunadarma Halaman | 58
MATERI ELEMEN KOMPETENSI 4
MELAKUKAN KONFIRMASI SALDO PIUTANG
KRITERIA UNJUK KERJA
4.1 Nama dan alamat debitur, serta jumlah piutang diidentifikasi.
4.2 Surat pernyataan piutang dibuat
4.3 Surat pernyataan piutang dipastikan terkirim
4.4 Jawaban surat dianalisis
A. Pengertian Konfirmasi Piutang
Piutang merupakan asset yang memiliki nilai yang cukup besar dalam sebuah
perusahaan. Nilai yang akan disajikan dalam neraca harus memperlihatkan
jumlah yang secara rasional dapat di tagih. Salah satu cara untuk memastikan
nilai piutang adalah dengan malakukan konfirmasi kepada debitur. Konfirmasi
piutang biasanya akan dilakukan oleh Akuntan Publik yang memeriksa
keuangan perusahaan. Konfirmasi piutang merupakan surat pernyataan dari
debitur yang menyajikan secara terperinci jumlah piutang yang masih belum
dilunasi. Konfirmasi piutang dilakukan dengan cara mengirimkan surat
konfirmasi kepada debitur, kemudian debitur akan mengirimkan surat balasan
untuk memastikan jumlah piutang, informasi nilai piutang dan complain jika
terjadi perbedaan nilai piutang antara catatan perusahaan dan debitur. Jika
jumlah piutang yang di konfirmasi sudah cocok dengan catatan debitur, maka
debitur akan mengkonfirmasi deng surat persetujuan. Berikut adalah contoh
surat konfirmasi Piutang yang dibuat oleh PT. Indira Jaya, dapat dilihat pada
gambar 19.
Modul Teknisi Akuntansi Muda 2017
Universitas Gunadarma Halaman | 59
Gambar 19
Surat Konfirmasi Piutang
B. Jenis Konfirmasi Piutang
Terdapat dua jenis konfirmasi yang dapat dilakukan oleh debitur, yaitu :
1. Konfirmasi Positif
Jika menggunakan konfirmasi positif, Akuntan Publik akan mengirimkan surat
konfirmasi kepada debitur dan debitur harus memberikan surat balasan baik
setuju atau tidak setuju sehubungan dengan nilai saldo piutang yang
dikonfirmasikan.
Ciri-ciri debitur yang harus dibuatkan konfirmasi positif adalah :
a. Tidak ada kepastian tentang kesalahan yang timbul karena lemahnya hasil
penilaian SPI (Sistem Pengendalian Internal).
b. Debitur merupakan peusahaan, bukan orang pribadi.
Tanggal Keterangan Debet Kredit Saldo
No. Bukti Jumlah No. Bukti Jumlah Jumlah
Juli 31 Saldo Rp. 6.000.000,00
Demikian pemberitahuan dari kami. Atas kerja sama Saudara, kami sampaikan terima kasih.
PT. Indira Jaya Jakarta
SURAT KONFIRMASI PIUTANG
Jakarta, 1 Agustus 2017
Yth. PT Mahameru Jakarta Dengan ini kami sampaikan catatan mengenai kewajiban Saudara per 31 Juli 2017. Apabila terdapat ketidaksesuaian antara saldo piutang kami dengan catatan saudara, mohon untuk segera menghubungi kami.
Hormat kami, Kemala
Modul Teknisi Akuntansi Muda 2017
Universitas Gunadarma Halaman | 60
c. Piutang berasal dari penjualan kredit kepada beberapa debitur dan masing-
masing dalam jumlah besar.
d. Saldo piutang debitur sangat besar dari total seluruh piutang.
2. Konfirmasi Negatif
Jika menggunakan konfirmasi negative, Akuntan Publik akan mengirimkan
surat konfirmasi kepada debitur dan debitur harus memberikan balasan jika
tidak setuju dengan saldo yang tertera pada surat konfirmasi.
Ciri-ciri debitur yang harus dibuatkan konfirmasi positif adalah :
a. Hasil penilaian SPI sangat baik.
b. Debitur terdiri atas orang pribadi.
c. Debitur banyak, tetapi saldo piutangnya sedikit.
C. Bentuk Konfirmasi Piutang
Bentuk atau format konfirmasi piutang berbeda-beda, bergantung dari kebijakan
perusahaan. Secara garis besar, terdapat tiga bentuk konfirmasi piutang, antara lain
:
1. Konfirmasi Saldo Piutang Akhir Bulan
Jika menggunakan bentuk ini, Akuntan Publik akan mengirimkan surat dengan
mennguraikan jumlah piutang pada akhir bulan. Kelemahan bentuk konfirmasi
ini adalah jika terdapat perbedaan antara catatan perusahaan dengan catatan
debitur, debitur akan kesulitan utntuk menelusuri penyebab ketidaksesuaian
saldo piutang tersebut.
Contoh : Data mutasi Koperasi Kusuma yang beralamat di Jl. Raya Bogor, KM
58, selama bulan September dan Oktober 2017, sebagai berikut pada gambar
20.
Modul Teknisi Akuntansi Muda 2017
Universitas Gunadarma Halaman | 61
KARTU PIUTANG
No. Rekening : 61 Lembar Ke :
Nama : Koperasi Kusuma Syarat : 2/10, n/30
Alamat : Jl. Raya Bogor, KM 58 Batas Kredit : Rp 300.000.000
Tanggal Keterangan Ref Mutasi Saldo
Debet Kredit Debet Kredit
2017 September
1 Saldo - - 0 -
3 Faktur No.612 Rp80,000,000 - Rp80,000,000 -
8 BKM 505 - Rp80,000,000 - -
17 Faktur No.635 Rp120,000,000 - Rp120,000,000 -
20 Memo No.45 - Rp4,000,000 Rp116,000,000 -
2017 Oktober
1 Saldo - - - -
15 Faktur No.702 Rp100,000,000 - Rp216,000,000 -
25 Faktur No.725 Rp55,000,000 - Rp271,000,000 -
30 BKM 611 - Rp116,000,000 Rp155,000,000 -
Gambar 20
Kartu Piutang PT. Kencana
Modul Teknisi Akuntansi Muda 2017
Universitas Gunadarma Halaman | 62
Berdasarkan data mutasi tersebut, konfirmasi saldo piutang akhir bulan yang akan
dibuat dan akan dikirimkan kepada debitur hanya menyajikan saldo piutang pada akhir
bulan, dapat dilihat pada gambar 21.
Gambar 21
Surat Konfirmasi Koperasi Kencana
2. Konfirmasi Satuan Piutang
Konfirmasi ini berbentuk satuan piutang yang dikirimkan kepada debitur. Isi
dari konfirmasi yang dikirimkan adalah sebagai berikut.
a. Saldo kewajiban pelanggan pada awal bulan.
b. Mutasi debet dan kredit selama sebulan bererta penjelasan rinci setiap
transaksi.
c. Saldo kewajiban debitur pada akhir bulan.
Bentuk konfirmasi satuan piutang dapat dilihat pada gambar 22.
Kepada Koperasi Kusuma Jakarta, 1 Oktober 2017 Jl. Raya Bogor, KM 58 Dengan hormat,
Menurut catatan kami, saldo piutang kami kepada Saudara pada tanggal 31 September 2017 adalah sebesar Rp. 116.000.000,00. Jika saldo tersebut tidak sesuai dengan catatan Saudara, gunakan ruang di bawah untuk menjelaskan kepada kami mengenai perbedaan tersebut.
Atas perhatian Saudara, kami sampaikan terima kasih. PT. Indira Jaya
Kepala Bag. Akuntansi
seperti yang tercantum dalam pernyataan piutang ini, dengan alasan sebagai berikut.
Kami tidak setuju dengan saldo utang kami kepada Saudara per tanggal 31 September 2017
Modul Teknisi Akuntansi Muda 2017
Universitas Gunadarma Halaman | 63
Gambar 22
Surat Konfirmasi Satuan Piutang
3. Konfirmasi Faktur yang Belum Dilunasi
Bentuk konfirmasi ini menginformasikan faktur-faktur yang belum dibayarkan
sampai tanggal tertentu. Contoh :
Berdasarkan kartu piutang pada PT. Indira Jaya, Depok, menunjukan faktur-
faktur yang belum dibayar sampai tanggal tertentu, salah satunya adalah :
Faktur No.365,CV. Cempaka Cemerlang, jatuh tempo 15 November 2017 sebesar Rp
20.000.000
Faktur No.477,CV. Cempaka Cemerlang, jatuh tempo 20 November 2017 sebesar Rp
51.000.000
Kepada Koperasi Kusuma Jl. Raya Bogor, KM 58 Dengan hormat,
Menurut catatan kami, saldo piutang kami kepada Saudara pada tanggal 31 September 2017 adalah Rp. 116.000,00, dengan perincian sebagai berikut.
Tanggal Keterangan Ref Mutasi Saldo
Debet Kredit Debet Kredit
2017 September
1 Saldo - - 0 -
3 Faktur No.612 Rp80,000,000 - Rp80,000,000 -
8 BKM 505 - Rp80,000,000 - -
17 Faktur No.635 Rp120,000,000 - Rp120,000,000 -
20 Memo No.45 - Rp4,000,000 Rp116,000,000 -
Jika saldo tersebut tidak sesuai dengan catatan Saudara, gunakan ruang di bawah ini untuk menjelaskan kepada kami mengenai perbedaan tersebut. Atas perhatian Saudara, kami sampaikan terima kasih.
PT.Indira Jaya
Kepala Bag. Akuntansi
Kami tidak setuju dengan saldo utang kami kepada Saudara per tanggal 31 September 2017 seperti yang tercantum dalam pernyataan piutang ini, dengan alasan sebagai berikut.
Jakarta, 1 Oktober 2017
Modul Teknisi Akuntansi Muda 2017
Universitas Gunadarma Halaman | 64
Faktur No.523,CV.Cempaka Cemerlang, jatuh tempo 29 November 2017 sebesar
Rp11.750.000
Bentuk konfirmasi faktur yang belum dilunasi dapat dilihat pada gambar 23.
Gambar 23
Konfirmasi Faktur yang Belum Dilunasi
PT. Indira Jaya
Jakarta, 1 Desember 2017
Yth. CV. Cempaka Cemerlang
Jl. Kemakmuran Raya No. 120
Dengan hormat,
Kami memeberitahukan bahwa menurut catatan kami, faktur-faktur yang belum Saudara bayar
sampai tanggal 17 Oktober 2017 adalah sebagai berikut.
Faktur No.365, Cempaka Cemerlang, jatuh tempo 15 November 2017 sebesar Rp 20.000.000
Faktur No.477, Cempaka Cemerlang, jatuh tempo 20 November 2017 sebesar Rp 51.000.000
Faktur No.523, Cempaka Cemerlang, jatuh tempo 29 November 2017 sebesar Rp11.750.000
Jika saldo tersebut tidak sesuai dengan catatan Saudara, gunakan ruang di bawah ini untuk
menjelaskan kepada kami mengenai perbedaaan tersebut. Atas perhatian Saudara, kami sampaikan
terimakasih.
PT. Indira Jaya
Kepala Bag. Akuntansi
Kami tidak setuju dengan saldo utang kami kepada Saudara per tanggal 17 Oktober 2017 seperti
yang tercantum dalam pernyataan piutang ini dengan alasan sebagai berikut.
Modul Teknisi Akuntansi Muda 2017
Universitas Gunadarma Halaman | 65
MATERI ELEMEN KOMPETENSI 5
MENYUSUN LAPORAN PIUTANG
KRITERIA UNJUK KERJA
5.1 Umur piutang diidentifikasi
5.2 Laporan piutang disajikan sesuai dengan ketentuan SOP
A. Pengertian Laporan Piutang
Dalam perusahaan dagang, piutang menjadi bagian penting dalam kegiatan
penjualan. Akun ini sering kali merupakan jumlah yang cukup besar, yang
terjadi karena adanya penjualan secara kredit. Penjualan kredit memiliki resiko
tidak terbayar oleh debitur, kondisi ini membuat perusahaan harus melakukan
monitoring terhadap semua debitur, sehingga resiko kredit macet dapat di
hindari. Perusahaan harus membuat laporan piutang secara teratur. Laporan
piutang berisi rangkuman data debitur dalam sebuah tabel, antara lain : nama
pelanggan, mata uang, jumlah piutang. Hal ini akan memudahkan perusahaan
dalam melakukan monitoring piutang. Laporan piutang disusun berdasarkan
catatan saldo kartu piutang dari semua debitur, yang telah disusun berdasarkan
dokumen transaski yang merekam seluruh transaksi yang menyebabkan adanya
mutase piutang perusahaan.
B. Membuat Laporan Rekapitulasi Piutang
Laporan Rekapitulasi piutang merupakan laporan yang menyajikan rekapitulasi
saldo piutang dari seluruh debitur dalam periode tertentu. Berikut adalah
contoh data mutasi piutang berdasarkan kelompok debitur PT. Indira Jaya per
September 2017 dapat dilihat pada table 5.
Modul Teknisi Akuntansi Muda 2017
Universitas Gunadarma Halaman | 66
Tabel 5
Mutasi Piutang
Nama Pelanggan Jenis Transaksi Jumlah
CV. Cempaka
Penjualan kredit Barang Rp400,000,000
Pelunasan piutang Rp120,000,000
Pelunasan piutang Rp80,000,000
Penghapusan piutang Rp200,000,000
Pelunasan piutang yang sudah dihapuskan Rp200,000,000
Koperasi Kusuma
Penjualan kredit barang Rp80,000,000
Pelunasan piutang Rp80,000,000
Penjualan kredit barang Rp120,000,000
Retur penjualan Rp4,000,000
PT. Kencana
Penjualan kredit barang Rp100,000,000
Pelunasan piutang Rp100,000,000
Penjualan kredit barang Rp165,000,000
Berdasarkan data mutasi piutang tersebut, kita dapat menyusunnya ke dalam Kartu
Piutang masing-masing debitur,seperti pada gambar 24,25,26 berikut :
KARTU PIUTANG
No. Rekening : 60 Lembar Ke :
Nama : CV. Cempaka Syarat : 2/10, n/30
Alamat : Jl. Sentosa Raya No. 101 Batas Kredit : Rp 500.000.000
Tanggal Keterangan Ref Mutasi Saldo
Debet Kredit Debet Kredit
2017 1 Saldo - - 0 -
September 1 Faktur No.600 Rp400,000,000 - Rp400,000,000 -
10 BKM 513 - Rp120,000,000 Rp280,000,000 -
16 BKM 533 - Rp80,000,000 Rp200,000,000 -
22 BM No. 11 - Rp200,000,000 - -
28 BM No. 12 Rp200,000,000 - Rp200,000,000 -
30 BKN 530 - Rp200,000,000 - -
Gambar 24
Kartu Piutang CV.Cempaka
Modul Teknisi Akuntansi Muda 2017
Universitas Gunadarma Halaman | 67
Gambar 26
Kartu Piutang PT. Kencana
Setelah membuat kartu piutang, langkah berikutnya adalah membuat dan menyusun
Laporan Rekapitulasi Piutang seperti pada gambar 27.
KARTU PIUTANG
No. Rekening : 61 Lembar Ke :
Nama : Koperasi Kusuma Syarat : 2/10, n/30
Alamat : Jl. Raya Bogor, KM 58 Batas Kredit : Rp 300.000.000
Tanggal Keterangan Ref Mutasi Saldo
Debet Kredit Debet Kredit
2017 September
1 Saldo - - 0 -
3 Faktur No.612 Rp80,000,000 - Rp80,000,000 -
8 BKM 505 - Rp80,000,000 - -
17 Faktur No.635 Rp120,000,000 - Rp120,000,000 -
20 Memo No.45 - Rp4,000,000 Rp116,000,000 -
KARTU PIUTANG
No. Rekening : 62 Lembar Ke :
Nama : PT. Kencana Syarat :
Alamat : Jl. Pejaten No.5B Batas Kredit : Rp 200.000.000
Tanggal Keterangan Ref Mutasi Saldo
Debet Kredit Debet Kredit
2017 1 Saldo - - 0 -
September 5 Faktur No.619 Rp100,000,000 - Rp100,000,000 -
12 BKM 525 - Rp100,000,000 - -
19 Faktur No.648 Rp165,000,000 - Rp165,000,000 -
Gambar 25
Kartu Piutang Koperasi Kusuma
Modul Teknisi Akuntansi Muda 2017
Universitas Gunadarma Halaman | 68
Gambar 27
Konfirmasi Faktur yang Belum Dilunasi
PT. Indira Jaya
Daftar Rekapitulasi Piutang
September 2017
No. Nama Debitur Mata Uang Jumlah
1 CV. Cepmaka Rupiah Rp0
2 Koperasi Kusuma Rupiah Rp116,000,000
3 PT. Kencana Rupiah Rp165,000,000
Kepala Bag. Akuntansi
Modul Teknisi Akuntansi Muda 2017
Universitas Gunadarma Halaman | 69
SOAL LATIHAN
Kasus
PT. Delta, sebuah perusahaan pemasok alat-alat konstruksi, menggunakan metode
penyisihan untuk piutang tak tertagih. Transaksi-transaksi yang dilakukan PT. Delta
adalah sebagai berikut :
Feb 1 Menjual barang secara kredit kepada PT. Anya sebesar Rp 8.000.000. harga
pokok penjualan sebesar Rp 4.500.000.
Mar 15 Menerima wesel tagih 60 hari, bunga 12 % per tahun sebesar Rp 8.000.000
dari PT. Anya atas penjualan secara kredit.
Apr 9 Menghapus piutang dari PT. Dorres sebesar Rp 2.500.000 yang dianggap
tak tertagih
21 Meminjamkan uang kepada Jamila sebesar Rp 7.500.000, dan menerima
wesel tagih 9 hari, bunga 14 % per tahun.
Mei 14 Menerima pendapatan bunga jatuh tempo dari PT. Anya dan menerima
perpanjangan wesel tagih 90 hari, bunga 14 % per tahun (Catat ke dua debit
dan kredit ke akun wesel tagih).
Juni 13 Mencatat kembali piutang PT. Dorres yang telah dihapus pada tanggal 9
April, dan menerima kas atas pembayaran piutang tersebut sebesar Rp
2.500.000.
Juli 20 Jamilah tidak dapat menepati untuk membayar wesel tagih.
Agt 12 Menerima pembayaran wesel tagih yang tidak ditepati, ditambah bunga
keterlambatan 30 hari pada tingkat 15% per tahun, dihitung berdasarkan
nilai jatuh tempo wesel tagih.
Des 16 Menerima wesel tagih 60 hari, 12 % per tahun sebesar Rp 12000.000 dari
PT. Guntur atas pembelian secara kredit.
31 Diestimasi bahwa 3% dari penjualan kredit per 31 Desember sebesar Rp
1.375.000, dianggap tak tertagih.
Instruksi :
1. Buatlah ayat jurnal untuk mencatat transaksi-transaksi di atas.
Modul Teknisi Akuntansi Muda 2017
Universitas Gunadarma Halaman | 70
2. Buatkah ayat jurnal penyesuaian untuk mencatata kruanbunga per 31
Desember dari wesel tagih PT. Guntur.
Pilihan Berganda
1. Pada akhir tahun fiscal sebelum akun-akun disesuaikan. Piutang memiliki
saldo Rp. 2000.000.000 dan penyisihan Piutang Tak Tertagih memiliki saldo
kredit sebesar Rp.2.500.000. Jika estimasi piutang tak tertagih dibuat dengan
menentukan umur piutang, yaitu sebesar Rp.8.500.000, maka jumlah beban
piutang tak tertagih adalah:
a. Rp.2.500.000.
b. Rp.6.000.000.
c. Rp.8.500.000.
d. Rp.11.000.000.
2. Pada akhir tahun fiscal, piutang memiliki saldo sebesar Rp.100.000.000 dan
Penyisihan Piutang Tak Tertagih memiliki saldo Rp.7.000.000. nilai realisasi
bersih piutang yang diharapkan adalah:
a. Rp.7.000.000.
b. Rp.93.000.000.
c. Rp.100.000.000.
d. Rp.107.000.000.
3. Beberapa kali nilai jatuh tempo dari wesel tagih sebesar Rp.10.000.000, 90 hari
dengan bunga 12 % per bulan?
a. Rp.8.800.000.
b. Rp.10.000.000.
c. Rp.10.300.000.
d. Rp.11.200.000.
4. Kapan wesel tagih bertanggal 5 Agustus sebesarRp. 12.000.000, 90 hari
dengan bunga 8 % per bulan akan jatuh tempo?
a. 31 Oktober.
b. 2 November.
c. 3 November.
d. 4 November.
Modul Teknisi Akuntansi Muda 2017
Universitas Gunadarma Halaman | 71
5. Ketika wesel tagih gagal bayar, berapakahj umlah yang akan didebit ke
Piutang?
a. Nilai nominal wesel tagih
b. Nilai nominal wesel tagih
c. Nilai nominal wesel tagih dikurangi akruan bunga
d. Nilai wesel tagihan ditambah akruan bunga
Soal Diskusi
1. Apakah tiga penggolongan untuk piutang?
2. Jenis transaksi apakah yang menimbulkan piutang usaha?
3. Dalam bagian apakah di neraca, wesel tagih harus disebutkan jika jangka
waktunya (a) 120 hari, (b) enam tahun?
4. Berikan dua contoh piutang lainnya.
5. Wilson’s Hardware adalah toko peralatan besi kecil di pinggiran daerah
Struggle ville yang jarang memberikan kredit kepada pelanggan dalam bentuk
piutang. Hanya sedikit pelanggan yang merupakan penghuni Strugg leville
yang sudah lama, dan memiliki sejarah bertransaksi di took Wilson yang di
perbolehkan mendapat fasilitas piutang. Metode akuntansi di toko Wilson yang
manakah yang harus di gunakan oleh toko Wilson? Mengapa?
6. Dari dua metode akuntansi untuk piutang tak tertagih, metode apakah yang
terlebih dahulu mengakui terjadinya beban?
7. Jenis akun apakah (asset, kewajiban, dll.) Penyisihan Piutang Tak Tertagih,
dan apakah saldo normalnya debit atau kredit?
8. Setelah akun-akun disesuaikan dan ditutup pada akhir tahun fiscal, akun
Piutang Usaha memiliki saldo sebesar Rp 783.150.000 dan Penyisihan Piutang
Tak Tertagih memiliki saldo sebesar Rp 41.694.000. Jelaskan bagaimana
piutang usaha dan penyisihan piutang tak tertagih dilaporkan di neraca?
9. Secara konsisten, sebuah perusahaan menyesuaikan akun penyisihan piutang
tak tertagih pada akhir tahun fiskalnya dengan menambah presentase tetap dari
Modul Teknisi Akuntansi Muda 2017
Universitas Gunadarma Halaman | 72
penjualan kredit bersih periode tersebut. Setelah lima tahun, saldo Penyisihan
Piutang Usaha. Berikan dua penjelasn yang memungkinkan.
10. Untuk perusahaan, apakah keuntungan wesel tagih dibanding dengan piutang
usaha?
11. PT Yusja mengeluarkan wesel tagihan ke PT Dewi. (a) siapakah pihak yang
akan menerima pembayaraan (payee) ? Apakah nama akun yang digunakan
PT Dewi untuk mencatat wesel tagih?
12. Jika wesel tagih memiliki pembayaraan pokok sebesar Rp 75.000.000 dant
ingkat bunga *% pertahun, apakah bunga yang dibayarkan menjadi Rp
6.000.000? j elaskan.
13. Pembuatan wesel tagih sebesarRp 6.000.000, 120 hari dan bunga 1% per tahun
gagal membayar pada tanggal jatuh tempo 30 April. Akun apakah yang harus
didebit dan dikredit oleh penerima pembayaran untuk mencatat wesel tagih
yang gagal bayar?
14. Wesel tagih yang tidak ditepati pada soal No. 14 di atas di bayar tanggal 30
Mei oleh pembuat wesel, ditambah bunga keterlambatan 30 hari sebesar 9%.
Ayat jurnal apakah yang harus dibuat untuk mencatat penerimaan
pembayaran?
15. Di bagian apakah, piutang usaha harus dilaporkan di neraca?
Modul Teknisi Akuntansi Muda 2017
Universitas Gunadarma Halaman | 73
JAWABAN
Soal Kasus
Feb 1 Piutang Usaha - PT Anya
8.000.000
Penjualan
8.000.000
1 Harga Pokok Penjualan
4.500.000
Persediaan
4.500.000
Mar 15 Wesel Tagih- PT Anya
8.000.000
Piutang Usaha-PT Anya
8.000.000
Apr 9 Penyisihan Piutang Tak Tertagih 2.500.000
Piutang Usaha- PT Dorres
2.500.000
21 Wesel Tagih- Jamilah
7.500.000
Kas
7.500.000
Mei 14 Wesel Tagih- PT Anya
8.000.000
Kas
160.000
Wesel Tagih- PT Anya
8.000.000
Pendapatan Bunga
160.000
Juni 13 Piutang Usaha PT Dorres
2.500.000
Penyisihan Piutang Tak Tertagih
2.500.000
Modul Teknisi Akuntansi Muda 2017
Universitas Gunadarma Halaman | 74
13 Kas
2.500.000
Piutang Usaha- PT Dorres
2.500.000
Juli 13 Piutang Usaha- Jamilah
7.762.500
Wesel Tagih- Jamilah
7.500.000
Pendapatan Bunga
262.500
Agt 12 Kas
8.280.000
Wesel Tagih- PT Anya
8.000.000
Pendapatan Bunga
280.000
Agt 19 Kas
7.859.532
Putang Usaha- Jamilah
776.250
Pendapatan Bunga
97.030
(Rp. 7.762.5000 x 15% x 30/360).
Des 16 Wesel Tagih- PT Guntur
12.000.000
Piutang Usaha- PT Guntur
12.000.000
31 Beban Piutang Tak Tertagih 41.250.000
Penyisihan Piutan Tak Tertagih
41.250.000
Estimasi Piutang Tak Tertagih
(Rp. 1.375.000.000 X 3%)
Des 31 Piutang Bunga
60.000
Pendapatan Bunga
60.000
Akruan bunga
(12.000.000 X 12% X 15/360)
Modul Teknisi Akuntansi Muda 2017
Universitas Gunadarma Halaman | 75
Pilihan Berganda
1. B
2. B
3. C
4. C
5. B
Modul Teknisi Akuntansi Muda 2017
Universitas Gunadarma Halaman | 76
LEMBAR JAWABAN PILIHAN GANDA DAN ESSAY
Nama :
Kelas :
Tanggal :
Kasus
Tanggal keterangan Ref Debet Kredit
Modul Teknisi Akuntansi Muda 2017
Universitas Gunadarma Halaman | 77
Tanggal keterangan Ref Debet Kredit
Modul Teknisi Akuntansi Muda 2017
Universitas Gunadarma Halaman | 78
Tanggal keterangan Ref Debet Kredit
Pilihan Berganda
Modul Teknisi Akuntansi Muda 2017
Universitas Gunadarma Halaman | 79
No A B C D
1
2
3
4
5
Note : Mohon untuk disilang (X) dalam pengisian kotak diatas.
DAFTAR PUSTAKA
1. Reeve. James. M, Warren. Carl S, Duchak. Jonathan E.2009. “Principle Of
Accounting- Indonesia Adaptation”. Salemba Empat. Jakarta.
2. Slamet Raharjo.2008. “mengelola Kartu Piutang”. Erlangga. Jakarta
3. Weygandt,JJ, Donald E.Kieso, Paul D. Kimmel. 2007. “Accounting Principles”.
Jilid 1. Salemba Empat. Jakarta.
4. Warren. Carl S, Reeve. James M, Fess. Philip. M 2005. ” Accounting”. Edisi
Dua Puluh Satu. Salemba Empat. Jakarta.
Modul Teknisi Akuntansi Muda 2017
Universitas Gunadarma Halaman | 80
MENGELOLA KARTU PERSEDIAAN
M.692000.011.02
Objektif
1. Mempersiapkan pengelolaan kartu persediaan
2. Mengidentifikasi data mutasi persediaan
3. Membukukan mutasi persediaan ke kartu persediaan
4. Membuat laporan persediaan
5. Membukukan selisih persediaan
MATERI ELEMEN KOMPETENSI 1
MEMPERSIAPKAN PENGELOLAAN KARTU PERSEDIAAN
KRITERIA UNJUK KERJA
1.1 Peralatan dan perlengkapan yang dibutuhkan untuk pengelolaan
kartu persediaan disediakan
Dalam perusahaan dagang persediaan terdiri atas satu golongan yaitu persediaan
barang dagangan yang merupakan barang yang dibeli untuk dijual kembali. Sistem
akuntansi persediaan barang dagangan bertujuan untuk mencapai mutasi tiap – tiap
jenis persediaan yang disimpan di gudang , hal ini berkaitan erat dengan pembelian
atau penerimaan barang dagangan, retur pembelian , penjualan barang dagangan atau
pengeluaran dan retur penjualan. Dibawah ini adalah contoh kartu persediaan barang.
2
Modul Teknisi Akuntansi Muda 2017
Universitas Gunadarma Halaman | 81
A. Dokumen Transaksi dan Buku yang Diperlukan
1. Dokumen transaksi yang diperlukan
Dokumen transaksi dan bukti pendukung yang terkait dengan
pencatatan mutasi persediaan barang supplies adalah sebagai berikut:
a. Surat permintaan pembelian
b. Surat order pembelian
c. Laporan penerimaan barang
d. Faktur pembelian
e. Surat order pengiriman barang
f. Faktur penjualan
g. Memo kredit
2. Buku-buku yang digunakan
Dalam penyelenggaraan akuntansi secara manual buku-buku yang
diperlukan untuk pencatatan persediaan barang supplies sbb:
a. Buku jurnal pembelian; sebagai tempat mencatat transaksi
pembelian secara kredit.
b. Buku jurnal penjualan; sebagai tempat mencatat transaksi
penjualan secara kredit.
c. Buku jurnal pengeluaran kas; sebagai tempat mencatat transaksi
pembelian secara tunai.
d. Buku jurnal penerimaan kas; sebagai tempat mencatat transaksi
penjualan secara tunai.
Modul Teknisi Akuntansi Muda 2017
Universitas Gunadarma Halaman | 82
e. Buku jurnal umum; sebagai tempat mencatat retur pembelian dan
retur penjualan.
f. Kartu persediaan; sebagai tempat mencatat mutasi persediaan
1.2 Data transaksi persediaan disediakan
Persediaan merupakan barang yang diperoleh untuk dijual kembali atau vahan
untuk diolah menjadi barang jadi atau barang jadi yang akan dijual atau barang
yang akan digunakan. Persediaan ini dapat dicatat dengan dua sistem yaitu :
1. Sistem Fisik (Phisical System)
Pencatatan sistem fisik sering juga disebut pencatatan sistem periodik
(periodical system) Karena persediaan barang dagangan tidak diikuti mutasi
masuk keluarnya barang, sehingga besarnya persediaan barang dapat
diketahui dengan cara penghitungan secara fisik barang di gudang.
Jika menggunakan Sistem Periodik, jika ada penjualan barang tidak
dibuat jurnal untuk harga pokok dari barang yang dijual di bagian akuntansi.
Pada akhir tahun, persediaan yang ada di gudang penyimpanan dihitung
jumlah kuantitasnya dan ditentukan nilai/harga belinya.Untuk menentukan
persediaan yang dipakai/dijual, persediaan yang pernah ada (persediaan awal
ditambah pembelian selama satu periode) dikurangi dengan persediaan akhir
periode. Kemudian dibuat dua ayat jurnal penyesuaian. Jurnal yang pertama
mendebet akun Ikhtisar Laba Rugi dan mengkredit akun Persediaan sejumlah
persediaan awal. Jurnal yang kedua didasarkan atas hasil inventarisasi fisik
barang pada akhir tahun. Jurnalnya mendebetakun Persediaan Barang
Dagangan dan mengkredit akun Ikhtisar Laba Rugi. Ayat jurnal ini dibuat
sekaligus dalam satu periode. Ciri-ciri dalam sistem ini, yaitu :
a. Pencatatanya hanya dilakukan untuk transaksi pembelian, sedangkan
pemakaian barang/ pengeluaran persediaan tidak dicatat.
b. Pada akhir peroide dilakukan perhitungan fisik atas sisa barang untuk
mengetahui persediaan akhir peroide.
c. Harga pokok persediaan barang pada akhir periode dihitung terlebih
dahulu dan nilai persediaan yang dipakai/dikeluarkan dihitung dengan
Modul Teknisi Akuntansi Muda 2017
Universitas Gunadarma Halaman | 83
menjumlahkan persediaan awal periode + pembelian bersih –
persediaan akhir.
d. Sistem pencatatan ini digunakan untuk pengelolaan barang-barang yang
jenisnya banyak dan nilai satuanya rendah/secara teknis susah dicatat
pengeluarannya
2. Sistem Perpetual (Perpetual System)
Pencatatan sistem perpetual atau sistem pencatatan terus menerus
(kontinu), disebut juga dengan sistem balance permanen. Dalam pencatatan
persediaan sistem perpetual, baik jumlah penjualan maupun biaya pokok
penjualan akan dicatat pada setiap penjualan.
Dalam Metode Perpetual, pada waktu membeli barang, dibuat jurnal
yang mendebet akun persediaan barang dagangan dan mengkredit akun
hutang atau kas. Pada waktu menjual barang dibuat jurnal yang mendebet
akun harga pokok penjualan dan mengkredit akun persediaan sehingga akun
persediaan akan menunjukkan harga pokok dari persediaan yang ada di
gudang. Ciri-ciri sistem ini, yaitu :
a Pencatatan harga pokok/sediaan dilakukan baik untuk transaksi
pembelian atau transaksi penjualan atau pengeluaran. Sehingga mutasi
atau keluar masuknya persediaan akan terlihat dalam kartu persediaan.
b Nilai persediaan pada akhir periode tidak perlu dilakukan perhitungan
barang secara fisik, karena saldo akun sediaan sudah menunjukkan nilai
informasi persediaan barang pada akhir periode yang bersangkutan.
c Sistem pencatatan ini cocok digunakan untuk pengelolaan barang-
barang yang jenisnya sedikit dan nilai satuannya tinggi/secara tehnis
mudah di catat pengeluarannya.
Berikut ini adalah ilustrasi jurnal untuk sistem perpetual dan sistem periodik,
namun belum mencakup seluruh transaksi berkaitan dengan persediaan, seperti
pembayaran ongkos angkut, penerimaan dan pemberian diskon.
Transaksi Sistem Periodik Sistem Perpetual
1. Membeli Pembelian 10.000 Persediaan 10.000
Modul Teknisi Akuntansi Muda 2017
Universitas Gunadarma Halaman | 84
barang
dagangan
secara kredit
Rp 10.000
Hutang 10.000 Barang
Dagang
Hutang
10.000
2. Retur
pembelian
Rp 500
Hutang
Retur
Pembelian
500
500
Hutang
Persediaan
Barang
Dagang
500
500
3. Terdapat
barang yang
dijual. Harga
jual Rp 4.000
dan harga
pokok barang
Rp 1.500
Piutang/Kas
Penjualan
4.000
4.000
Piutang/Kas
Penjualan
HPP
Persediaan
Barang
Dagang
4.000
1.500
4.000
1.500
4. Pada akhir
tahun
Mutlak harus dilakukan
inventarisasi fisik karena tanpa
inventarisasi fisik barang, tidak
dapat diketahui persediaan
yang ada
Tanpa inventarisasi sudah dapat
diketahui persediaan, namun
inventarisasi perlu dilakukan
Misalkan
menurut
perhitungan
fisik pada
akhir tahun
saldo
persediaan
Rp 200 dan
pada awal
tahun Rp
150.
Ikhtisar L/R
Persediaan
Barang
Dagang
Persediaan
Barang
Dagang
Ikhtisar
L/R
150
200
150
200
Jika hasil inventarisasi fisik
tidak sama dengan saldo
rekening persediaan, perusahaan
perlu membuat jurnal, jika sama
tidak perlu membuat jurnal.
Modul Teknisi Akuntansi Muda 2017
Universitas Gunadarma Halaman | 85
MATERI ELEMEN KOMPETENSI 2
MENGIDENTIFIKASI DATAMUTASI PERSEDIAAN
2.1 Saldo awal persediaan diidentifikasi
Penetapan metode atau prinsip-prinsip untuk menilai persediaan
mempunyai pengaruh yang penting terhadap penjualan yang dilaporkan serta
pengaruh terhadap posisi keuangan perusahaan. Hal ini disebabkan karena
persediaan merupakan aktiva lancar yang penting dan selalu berputar sehingga
metode penilaian persediaan merupakan suatu faktor yang penting dalam
menetapkan hasil dari kegiatan operasi dan kondisi keuangan perusahaan.
Penilaian persediaan barang adalah nilai rupiah atas persediaan barang untuk
tujuan pencatuman dalam neraca pada akhir tahun dan nilai yang akan
dibebankan sebagai harga pokok yang dijual pada periode tahun buku
berikutnya.
Saldo persediaan awal tahun dapat diperoleh dari saldo akhir persediaan
tahun yang lalu. Misalnya : saldo akhir persediaan per 31 Desember 2016, akan
menjadi data nilai persediaan awal pada 1 Januari 2017.
2.2 Data penerimaan persediaan diidentifikasi
Penerimaan persediaan diperoleh dari nilai pembelian persediaan barang
dagangan yang dibeli. Perhitungannya dilakukan sebesar harga perolehan. Harga
perolehan di dapatkan dengan melakukan penjumlahan atas seluruh biaya yang
dikeluarkan atau nilai pembelian bersih, mencakup Harga beli ditambah biaya
angkut, dikurang retur pembelian.
Laporan penerimaan harus dilengkapi segera setelah barang diterima.
Laporan penerimaan (receiving report) harus dilengkapi oleh departemen
penerimaan perusahaan sebagai akuntabilitas awal atas persediaan. Untuk
memastikan persediaan yang diterima adalah barang yang dipesan, laporan
Modul Teknisi Akuntansi Muda 2017
Universitas Gunadarma Halaman | 86
penerimaan harus sesuai dengan pesanan pembelian barang yang dikeluarkan
perusahaan.
2.3 Data retur penjualan diidentifikasi
Retur penjualan adalah barang yang sudah dijual kepada pelanggan,
namun dikembalikan karena barang tersebut rusak, cacat atau tidak sesuai
dengan spesifikasi.
Dalam prosedur penjualan, harga pokok persediaan dicatat sebagai
pengurang pada kartu persediaan barang dagangan (kolom keluar) sesuai dengan
jenis spesifikasi atau kelompok persediaan barang yang bersangkutan. Dokumen
sumber berupa :
a Copy faktur untuk penjualan secara kredit
b Bukti kas masuk untuk penjualan secara tunai
c Laporan pengiriman barang
Fungi terkait dalam prosedur penjualan :
a Fungsi gudang
b Fungsi pembelian
c Fungsi pengiriman barang
d Fungsi akuntansi
Transaksi retur penjualan terjadi jika perusahaan menerima
pengembalian barang dagangan dari pelanggan. Pengembalian barang dari
pelanggan harus diotorisasi oleh fungsi penjualan dan diterima oleh fungsi
penerimaan. Dalam prosedur ini , harga pokok persediaan dicatat ke dalam
kartu persediaan barang dagangan sebagai penambah kembali harga pokok
persediaan sesuai jenis spesifikasi atau kelompok persediaan yang bersangkutan.
Retur penjualan dapat diidentifikasi dengan cara memeriksa kembali catatan
retur penjualan pada bagian penjualan, konfirmasi kembali kepada gudang,
debitur/pelanggan apakah benar terdapat retur penjualan, sedangkan dokumen
sumber yang digunakan adalah memo kredir dan laporan penerimaan barang.
Modul Teknisi Akuntansi Muda 2017
Universitas Gunadarma Halaman | 87
2.4 Data retur pembelian diidentifikasi
Retur pembelian adalah barang yang sudah dibeli oleh perusahaan,
namun dikembalikan karena barang tersebut rusak, cacat atau tidak sesuai
dengan spesifikasi.
Dalam prosedur pembelian, dicatat harga pokok persediaan barang yang
dibeli sebagai penambahan persediaan barang dagangan pada kartu persediaan
sesuai dengan jenis spesifikasi atau kelompok persediaan barang dagangan yang
bersangkutan . Dokumen sumbernya dapat berupa :
a Faktur asli untuk pembelian secara kredit.
b Bukti kas keluar untuk pembelian secara tunai
c Laporan penerimaan barang (LPB).
Fungsi yang terkait :
a Fungsi gudang
b Fungsi pembelian
c Fungsi penerimaan barang
d Fungsi akuntansi
Retur pembelian dapat diidentifikasi dengan cara memeriksa kembali
catatan retur pembelian atau pada bagian pembelian, konfirmasi dan cek kembali
ke bagian gudang, apakah benar terdapat retur pembelian
2.5 Data pengeluaran persediaan diidentifikasi
Dalam sistem akuntansi persediaan perpetual inventory method dibagian
kartu persediaan diselenggarakan catatan akuntansi berupa kartu persediaan
yang digunakan untuk mencatat mutasi tiap jenis persediaan yang disimpan
dibagian gudang.
Bagian ini bertanggungjawab atas terselenggaranya catatan akuntansi
yang dapat dihandalkan mengenai persediaan yang disimpan dibagian gudang.
Sedangkan bagian gudang bertanggungjawab atas penyimpanan fisik persediaan
digudang, maka secara periodik catatan persediaan yang diselenggarakan oleh
bagian kartu persediaan harus dicocokan dengan persediaan yang secara fisik
Modul Teknisi Akuntansi Muda 2017
Universitas Gunadarma Halaman | 88
ada digudang. Jika ada perbedaan perlu dibuat penyesuaian (Adjusment). Oleh
karena itu verifikasi data persediaan dapat dilakukan dengan cara :
a Melakukan perhitungan fisik (stock opname) setiap kali akan membuat
laporan keuangan
b Perhitungan fisik dilakukan oleh orang yang tidak bertanggungjawab
terhadap pengelolaan stock barang.
c Perhitungan harus dilakukan dengan saksama, misalnya dengan memastikan
jumlah dari barang yang ada di dalam kardus, isinya sesuai dengan
spesifikasi, jika perlu dilakukan penimbangan barang, petugas wajib
melakukannya.
d Membuat rekapitulasi, dan disetujui oleh tim independen.
MATERI ELEMEN KOMPETENSI 3
MEMBUKUKAN MUTASI PERSEDIAAN KE KARTU
PERSEDIAAN
3.1 Data mutasi persediaan diverifikasi
Sebagai tempat mencatat mutasi ( keluar masuknya ) kuantitasnsetiap jenis
barang, sehingga kuantitas persediaan barang setiap waktu dapat diketahui.
Berdasarkan data catatan dalam kartu gudang, dapat dibuat laporan kuantitas
Modul Teknisi Akuntansi Muda 2017
Universitas Gunadarma Halaman | 89
persediaan tiap jenis barang secara periodik. Dokumen pendukung pencatatan
dalam kartu gudang terdiri atas :
a Tembusan laporan penerimaan barang, dicatat sebagai mutasi masuk
b Tembusan faktur penjualan tunai, dicatat sebagai mutasi keluar
c Surat order pengiriman, dicatat sebagai mutasi keluar
d Tembusan memo kredit sebagai bukti transaksi pembelian retur, dicatat
sebagai mutasi keluar
e Tembusan memo debit sebagai bukti transaksi penjualan retur, dicatat
sebagai mutasi masuk.
Sedangkan untuk memverikasisi mutasi persediaan barang ke toko, dapat
dilakukan dengan cara :
a Membuat rekapituasi penjualan setiap hari, dilakukan oleh supervisor.
b Supervisor membuat surat permintaan pengambilan barang dari gudang ke
toko
c Rekapitulasi penjualan dan surat permintaan barang diberikan ke bagian
gudang.
d Bagian gudang mengeluarkan barang sesuai dengan permintaan barang dari
toko.
e Lakukan perhitungan secara fisik.
3.2 Data mutasi persediaan dibukukan
Mutasi persediaan dapat terjadi sewaktu terjadi pembelian dan penjualan
barang dagangan. Untuk melakukan pembukuan, dapat menggunakan dua metode
yaitu sistem periodik dan perpetual. Berikut ini pembukuan untuk transaksi
pembelian dan penjualan dengan menggunakan sistem periodik dan perpetual.
Sistem Periodik (physical), yaitu pada setiap akhir periode dilakukan
perhitungan secara phisik untuk menentukan jumlah persediaan akhir.
Perhitungan tersebut meliputi pengukuran dan penimbangan barangbarang yang
ada pada akhir suatu periode untuk kemudian dikalikan dengan suatu tingkat
harga/biaya.
Modul Teknisi Akuntansi Muda 2017
Universitas Gunadarma Halaman | 90
Jika menggunakan sistem periodik, maka pembukuan yang akan di
lakukan pada transaksi pembelian, yaitu :
Pembelian xxx
Kas/Hutang Dagang xxx
Sedangkan pembukuan yang akan di lakukan pada transaksi penjualan,
yaitu :
Kas/Piutang Dagang xxx
Penjualan xxx
Jika menggunakan metode perpetual, maka pembukuan yang akan
dilakukan pada transaksi pembelian, yaitu :
Persediaan Barang Dagangan xxx
Kas/Utang Usaha xxx
Sedangkan pembukuan yang akan di lakukan pada transaksi penjualan,
yaitu :
Kas/Piutang Dagang xxx
Penjualan xxx
Harga Poko Penjualan xxx
Persediaan Barang Dagangan xxx
MATERI ELEMEN KOMPETENSI 4
MEMBUAT LAPORAN PERSEDIAAN
4.1 Laporan persediaan disajikan sesuai dengan ketentuan SOP
Untuk memastikan keakuratan jumlah persediaan yang dilaporkan dalam
laporan keuangan, sebuah perusahaan dagang perlu melakukan penghitungan fisik
persediaan (physical inventory), yaitu menghitung persediaan secara fisik. Setelah
jumlah persediaan tersedia dihitung, biaya perolehan persediaan dimasukkan ke
Modul Teknisi Akuntansi Muda 2017
Universitas Gunadarma Halaman | 91
dalam laporan keuangan. Kebanyakan perusahaan menggunakan satu di antara
tiga macam asumsi arus biaya untuk menentukan biaya perolehan persediaan.
A. Asumsi arus biaya persediaan
Masalah akuntansi utama muncul saat barang yang identik diperoleh dengan
biaya yang berbeda pada periode tertentu. Dalam kasus seperti ini, saat suatu
barang dijual, perlu dilakukan penentuan biaya per unit dengan menggunakan
asumsi arus biaya, sehingga ayat jurnal akuntansi yang tepat dapat dicatat.
Jika unit tersebut dapat dikenali dengan pembelian tertentu, maka
metode identifikasi spesifik (specific identification method) dapat digunakan
untuk menghitung biaya unit yang terjual. Persediaan akhir terdiri atas
banyaknya unit yang tersisa dalam persediaan. Jadi, laba kotor, beban pokok
penjualan, dan persediaan akhir bervariasi seperti ditunjukkan dalam contoh di
atas. Metode identifikasi spesifik tidak praktis, kecuali setiap unit dapat
dikenali secara akurat. Sebuah diler mobil, misalnya, dapat menggunakan
metode ini karena setiap mobil memiliki nomor seri yang unik.
Saat metode masuk‐pertama, keluar‐pertama (first‐in, first‐out—FIFO)
digunakan, persediaan akhir berasal dari biaya paling baru, yaitu barang‐barang
yang dibeli paling akhir. Sebaliknya, saat metode masuk‐terakhir,
keluar‐pertama (last‐in, first‐out—LIFO) digunakan, persediaan akhir berasal
dari biaya paling awal, yaitu barang‐barang yang dibeli pertama kali.
Modul Teknisi Akuntansi Muda 2017
Universitas Gunadarma Halaman | 92
Sementara saat metode biaya rata‐rata tertimbang (weighted average inventory
cost flow method) atau sering disebut metode biaya rata‐rata (average cost flow
method) digunakan, biaya unit persediaan merupakan rata‐rata tertimbang
biaya pembelian.
B. Prosedur pelaporan persediaan
Pada perusahaan dagang pada dasarnya hanya ada satu golongan persediaan,
yang mempunyai sifat perputaran yang sama yaitu yang disebut persediaan
barang dagangan. Berikut prosedur persediaan :
1. Pemesanan Barang Dagang
Membuat daftar asset perusahaan
Membuat daftar asset perusahaan
Perhitungan fisik (Stock Opname)
Membuat daftar pemesanan barang
Meminta persetujuan pesanan barang
Menghubungi produsen
Melaporkan ketersediaan barang pesanan
2. Penerimaan Barang Masuk
Penyusunan Barang Kedalam Gudang
Bukti Penerimaan Barang
3. Pencatatan Barang Keluar
Pencatatan Persediaan Barang Yang Telah Dijual
Pencatatan Barang Dikembalikan ke Produsen
Kehilangan Barang Dagang
4.2 Saldo akhir persediaan diidentifikasi
Menentukan saldo akhir persediaan dapat menggunakan diantaranya
metode FIFO, LIFO, dan biaya rata-rata tertimbang diilustrasikan dalam sistem
persediaan perpetual. Kita akan memberi ilustrasi untuk setiap metode
menggunakan data untuk barang 127B, seperti ditunjukkan berikut ini.
Modul Teknisi Akuntansi Muda 2017
Universitas Gunadarma Halaman | 93
1. Metode Masuk‐Pertama, Keluar‐Pertama (FIFO)
Saat metode FIFO dari biaya persediaan digunakan, biaya dimasukkan dalam
beban pokok penjualan dengan urutan yang sama saat biaya tersebut terjadi.
Metode FIFO sering konsisten dengan arus fisik atau pergerakan barang. Oleh
karena itu, metode FIFO memberikan hasil yang kurang lebih sama dengan
hasil yang diperoleh dari metode identifikasi biaya spesifik untuk setiap unit
terjual dan yang masih berada dalam persediaan.
Jurnal :
04/01 Piutang Usaha 21.000.000
Penjualan 21.000.000
(Perhitungan : 700 unit x Harga Jual 30.000 per unit)
Beban Pokok Penjualan 14.000.000
Persediaan 14.000.000
10/01 Persediaan 11.200.000
Modul Teknisi Akuntansi Muda 2017
Universitas Gunadarma Halaman | 94
Utang Usaha 11.200.000
22/01 Piutang Usaha 10.800.000
Penjualan 10.800.000
(Perhitungan : 360 unit terjual x Harga Jual 30.000 per unit)
Beban Pokok Penjualan 7.334.000
Persediaan 7.334.000
28/01 Piutang usaha 7.200.000
Penjualan 7.200.000
(Perhitungan : 240 unit terjual x Harga Jual 30.000 per unit)
Beban Pokok Penjualan 5.376.000
Persediaan 5.376.000
30/01 Persediaan 13.980.000
Utang usaha 13.980.000
2. Metode Masuk‐Terakhir, Keluar‐Pertama (LIFO)
Saat metode LIFO digunakan dalam sistem persediaan perpetual, biaya unit
yang terjual merupakan biaya dari pembelian yang terakhir. Penggunaan
metode LIFO awalnya dibatasi pada situasi yang sangat jarang di mana unit
yang terjual diambil dari barang yang diperoleh paling akhir. Tetapi, untuk
tujuan perpajakan, saat ini metode LIFO banyak digunakan meskipun metode
ini tidak mencerminkan arus fisik unit.
Jurnal :
04/01 Piutang Usaha 21.000.000
Modul Teknisi Akuntansi Muda 2017
Universitas Gunadarma Halaman | 95
Penjualan 21.000.000
(Perhitungan : 700 unit x Harga Jual 30.000 per unit)
Beban Pokok Penjualan 14.000.000
Persediaan 14.000.000
10/01 Persediaan 11.200.000
Utang Usaha 11.200.000
22/01 Piutang Usaha 10.800.000
Penjualan 10.800.000
(Perhitungan : 360 unit terjual x Harga Jual 30.000 per unit)
Beban Pokok Penjualan 8.064.000
Persediaan 8.064.000
28/01 Piutang usaha 7.200.000
Penjualan 7.200.000
(Perhitungan : 240 unit terjual x Harga Jual 30.000 per unit)
Beban Pokok Penjualan 5.136.000
Persediaan 5.136.000
30/01 Persediaan 13.980.000
Utang usaha 13.980.000
3. Metode Biaya Rata‐Rata Tertimbang
Saat metode ini digunakan dalam sistem persediaan perpetual, biaya unit
rata‐rata tertimbang dihitung setiap ada pembelian yang dilakukan. Biaya unit ini
digunakan untuk menentukan beban pokok penjualan sampai pembelian
berikutnya dilakukan dan nilai rata‐rata baru dihitung. Teknik ini disebut rata‐rata
bergerak (moving average).
Modul Teknisi Akuntansi Muda 2017
Universitas Gunadarma Halaman | 96
Jurnal :
04/01 Piutang Usaha 21.000.000
Penjualan 21.000.000
(Perhitungan : 700 unit x Harga Jual 30.000 per unit)
Beban Pokok Penjualan 14.000.000
Persediaan 14.000.000
10/01 Persediaan 11.200.000
Utang Usaha 11.200.000
22/01 Piutang Usaha 10.800.000
Penjualan 10.800.000
(Perhitungan : 360 unit terjual x Harga Jual 30.000 per unit)
Beban Pokok Penjualan 7.740.000
Persediaan 7.740.000
28/01 Piutang usaha 7.200.000
Penjualan 7.200.000
(Perhitungan : 240 unit terjual x Harga Jual 30.000 per unit)
Beban Pokok Penjualan 5.160.000
Persediaan 5.160.000
30/01 Persediaan 13.980.000
Utang usaha 13.980.000
Dengan menggunakan contoh sistem persediaan perpetual dan
penjualan sebesar Rp 39.000.000 (1.300 unit × Rp30.000), ‐perbedaan ini
diilustrasikan sebagai berikut :
Modul Teknisi Akuntansi Muda 2017
Universitas Gunadarma Halaman | 97
MATERI ELEMEN KOMPETENSI 5
MEMBUKUKAN SELISIH PERSEDIAAN
5.1 Berita acara hasil penghitungan fisik persediaan disediakan
Contoh :
Berita acara penerimaan barang
Modul Teknisi Akuntansi Muda 2017
Universitas Gunadarma Halaman | 98
5.2 Selisih persediaan ditentukan kewajarannnya sesuai dengan
ketentuan perusahaan
Sering kali terjadi selisih persediaan antara catatan persediaan menurut
bendahara barang/pengurus barang dengan hasil stock opname. Selisih
persediaan dapat disebabkan karena persediaan hilang, usang, kadaluarsa, atau
rusak. Jika selisih persediaan dipertimbangkan sebagai suatu jumlah yang
normal, maka selisih persediaan ini diperlakukan sebagai beban, jika selisih
persediaan dipertimbangkan sebagai suatu jumlah yang abnormal, maka selisih
persediaan ini diperlakukan sebagai kerugian. Penetapan besaran selisih
persediaan sebagai normal atau abnormal ditentukan oleh perusahaan dalam
kebijakan akuntansinya. Selisih pengakuan atas selisih persediaan hanya terdapat
dalam metode perpetual.
5.3 Selisih persediaan (kurang/lebih) dibukukan
Selisih persediaan barang dagang adalah perbedaan jumlah persediaan
yang tercatat dalam pembukuan dengan jumlah persediaan berdasarkan
perhitungan fisik barang dagang.
Selisih persediaan barang dagang dapat terjadi karena :
1. Penggunaan metode yang berbeda
2. Kesalahan pada saat pencatatan persediaan barang dagang
3. Kesalahan pada saat perhitungan fisik (Stock Opname) persediaan
barang dagang.
Jika lebih Besar maka jurnal yang harus dibukukan adalah :
Selisih Persediaan xxx
Laba xxx
Jika kecil besar maka jurnal yang dibuat adalah :
Rugi xxx
Selisih Persediaan xxx
6. Soal Latihan
Modul Teknisi Akuntansi Muda 2017
Universitas Gunadarma Halaman | 99
1. Dalam pencatan fisik saldo akun-akun dibawah ini diperlukan untuk
menghitung harga pokok penjualan kecuali...
a. Persediaan
b. Retur pembelian
c. Pembelian
d. Retur penjualan
2. Penerimaan persediaan diperoleh dari nilai pembelian persediaan barang
dagangan yang dibeli dan dihitung berdasarkan...
a. Harga perolehan
b. Biaya yang dikeluarkan
c. Nilai buku
d. Nilai pembelian bersih
3. Berikut ini cara mengidentifikasi retur penjualan, kecuali...
a. Memeriksa catatan retur penjualan
b. Memeriksa catatan pada bagian pembelian
c. Konfirmasi pada bagian gudang
d. Konfirmasi kepada pelanggan
4. Dibawah ini merupakan pembukuan terhadap data mutasi persediaan pada
transaksi pembelian dengan metode periodik adalah...
a. Pembelian xxx
Kas/Hutang Dagang xxx
b. Persediaan Barang Dagangan xxx
Kas/Utang Usaha xxx
c. Persediaan xxx
Utang Dagang xxx
d. Pembelian xxx
Utang Usaha xxx
Modul Teknisi Akuntansi Muda 2017
Universitas Gunadarma Halaman | 100
5. Dibawah ini adalah metode penilaian persediaan, kecuali...
a. FIFO
b. LIFO
c. Perpetual
d. Rata-rata
6. Cara Memverifikasi data persediaan dapat dilakukan dengan cara dibawah
ini, kecuali...
a. Melakukan perhitungan fisik
b. Membuat rekapitulasi
c. Melakukan perhitungan fisik oleh orang yang tidak bertanggungjawab
terhadap pengelolaan barang
d. Mengeluarkan barang dari gudang sesuai dengan permintaan barang dari
toko
7. Metode pencatatan persediaan barang dagang ada dua macam, yaitu …
a. Metode special identification & general identification.
b. Metode periodical system & perpetual system.
c. Metode Low price & price market.
d. Metode Specific identification & general identification
8. Dalam metode perpetual, pencatatan persediaan barang dagang dilakukan
setiap...
a. Awal Periode.
b. Ada pembelian barang dagang.
c. Ada penjualan barang dagang.
d. Akhir periode.
9. Pencatatan persediaan dengan metode fisik berdasarkan atas ...
a. Harga pokok barang yang dijual.
b. Nilai penjualan bersih
c. Nilai pembelian bersih
d. Nilai stock opname
Modul Teknisi Akuntansi Muda 2017
Universitas Gunadarma Halaman | 101
10. Dalam metode fisik, pencatatan pada akun persediaan barang dagang dilakukan
setiap …
a. Awal periode akuntansi.
b. Ada pembelian barang dagang.
c. Ada penjualan barang dagang.
d. Terjadi mutasi persediaan barang dagang.
7. Sudi Kasus
Persediaan awal dan pembelian selama tahun berjalan dan berakhir pada 31
Desember 2015 dari perusahaan Perkasa adalah sebagai berikut :
Hitunglah persediaan akhir per 31 Desember 2015 dengan menggunakan sistem
persediaan perpetual dan setiap metode biaya berikut ini :
a. FIFO
b. LIFO
c. Rata-rata tertimbang
Daftar Pustaka
Mulyadi. 2001. Sistim Akuntansi. Edisi ke 3. Jakarta : Salemba
Carl s. Warren, James M. Reeve, Jonathan E.Duchac, Novrys Suhardianto, Devi
Sulistyo Kalanjati, Amir Abadi Jusuf, Chaerul D. Djakman. 2017.
Pengantar Akuntansi Adaptasi Indonesia. Edisi 25. Jakarta : Salemba Empat
Windy atmawardani rachman. Akuntansi Persediaan. Modul Akuntansi Dasar 2
Arif Gunarto. Modul Mengelola Persediaan Barang Dagang
Modul Teknisi Akuntansi Muda 2017
Universitas Gunadarma Halaman | 102
https://arifgunarto.files.wordpress.com
Modul Teknisi Akuntansi Muda 2017
Universitas Gunadarma Halaman | 103
MEMPROSES DOKUMEN DANA KAS KECIL
M.692000.005.02
Objektif
4.1 Mempersiapkan Pengelolaan Administrasi Dana Kas Kecil
4.2 Menghitung Mutasi Dana Kas Kecil
4.3 Membukukan Mutasi Dana Kas Kecil
4.4 Menyusun Berita Acara Perhitungan Fisik Dana Kas Kecil
4.5 Membukukan Selisih Dana Kas Kecil
MATERI ELEMEN KOMPETENSI 1
MEMPERSIAPKAN PENGELOLAAN ADMINISTRASI DANA KAS
KECIL
KRITERIA UNJUK KERJA
Dana kas kecil merupakan dana taktis yang digunakan untuk mendukung
kegiatan operasional perusahaan, dimana pengeluaran yang dikeluarkan, biasanya
jumlahnya tidak ekonomis apabila dibayar nenggunakan cek.
Perusahaan biasanya harus membayar sejumlah pengeluaran kecil seperti
peralatan kantor, pembelian materai, atau perbaikan kecil. Meskipun jumlah dana yang
dikeluarkan jumlahnya kecil, tetapi frekuensi pengeluaran atau pembayarannya cukup
sering, sehingga jika dijumlahkan , nilainya akan besar juga. Oleh karena itu, tindakan
pengendalian terhadap pembayaran semacam ini juga sangat diperlukan.
Dana kas kecil dibentuk pertama kali dengan memperkirakan jumlah kas yang
diperlukan untuk membayar pengeluaran selama periode akuntansi tertentu, misalnya
selama satu minggu, dua minggu, atau satu bulan. Tahap selanjutnya, setelah persetujuan
diberikan, cek ditulis dan diuangkan sebesar jumlah yang telah disetujui. Uang dari cek
tersebut, selanjutnya diserahkan kepada kepada karyawan yang berhak untuk
mengeluarkan uang dari dana kas kecil tersebut. Untuk tujuan pengendalian, perusahaan
4
Modul Teknisi Akuntansi Muda 2017
Universitas Gunadarma Halaman | 104
harus menetapkan batasan jumlah maksimum pembayaran dan jenis pembayaran yang
dapat menggunakan dana kas kecil tersebut. Setiap kali uang dibayarkan dari kas kecil,
karyawan harus mencatat rincian pembayaran dalam formulir penerimaan kas kecil.
Dana kas kecil biasanya diisi kembali pada jarak periodik atau saat dana habis atau
mencapai jumlah minimum. Kasir kas kecil biasanya akan meminta pengisian kembali kas
kecilnya sebesar jumlah yang sudah dibayarkan dari kas kecil. Dengan cara ini, jumlah kas
kecil akan kembali seperti semula. Pada waktu pengisian kembali, kasir kas kecil akan
menyerahkan bukti-bukti pengeluaran dan menerima cek sebesar pengeluaran yang sudah
dibayar.
Kasir kas kecil bertanggung jawab atas uang yang diserahkan kepadanya. Apabila
sebagian dari kas kecil sudah digunakan untuk membayar pengeluaran-pengeluaran, maka
bukti pengeluaran harus disimpan bersama dengan sisa uang yang ada dalam peti kas
(cash box). Untuk menjaga agar dana kas kecil bisa memenuhi tujuannya, maka kas kecil
tidak diperbolehkan untuk sebagai penukaran atau peminjaman uang para pegawai.
Apabila diperbolehkan, maka kas kecil akan berubah fungsinya, yaitu sebagai tempat
meminjam uang. Untuk mengetahui sisa uang yang ada dalam kas kecil, kasir kas kecil
bias membuat catatan kas kecil. Tetapi perlu diketahui, bahwa catatan kasir kas kecil tadi
bukanlah jurnal, tetapi merupakan catatan intern untuk kasir kas kecil. Yang membuat
jurnal adalah bagian akuntansi.
1. Peralatan dan Perlengkapan yang harus Disediakan Untuk
Pencatatan Dana Kas Kecil.
Kas menurut pengertian akuntansi adalah alat pertukaran yang dapat diterima
untuk pelunasan utang, dan dapat diterima sebagai suatu setoran ke bank dengan
jumlah sebesar nominalnya, juga simpanan dalam bank atau tempat-tempat lain yang
dapat diambil sewaktu-waktu. Kas dapat berupa uang tunai dalam bentuk uang kertas
Modul Teknisi Akuntansi Muda 2017
Universitas Gunadarma Halaman | 105
dan uang logam, cek yang belum disetorkan, wesel bayar, dan berbagai simpanan uang
di bank.
Kas merupakan alat pembayaran yang digunakan untuk membiayai berbagai
macam kegiatan umum perusahaan. Berikut ini yang termasuk kas perusahaan, antara
lain:
1. Uang Tunai (uang kertas dan uang logam) merupakan alat pembayaran yang
sah.
2. Cek adalah surat perintah yang dibuat oleh pihak yang mempunyai simpanan
di bank, agar bank tersebut membayar sejumlah uang tertentu kepada pihak /
orang yang namanya tertera di dalam cek atau si pembawa cek
3. Cashier’s Check adalah cek yang dibuat oleh suatu bank, yang merupakan
surat perintah bayar dari bank kepada bank itu sendiri.
Modul Teknisi Akuntansi Muda 2017
Universitas Gunadarma Halaman | 106
4. Traveler’s Check adalah cek perjalanan yang dikeluarkan oleh sebuah bank
untuk kepentingan orang-orang yang bepergian dan digunakan untuk
melakukan pembayaran-pembayaran
5. Simpanan di Bank.
6. Postal Money Order adalah sejenis wesel pos yang setiap waktu dapat
diuangkan di kantor pos.
Modul Teknisi Akuntansi Muda 2017
Universitas Gunadarma Halaman | 107
7. Money Order adalah surat perintah bayar yang setiap waktu dapat ditukarkan
dengan uang oleh yang disebutkan dalam surat tersebut.
Jadi kesimpulannya yang termasuk komposisi kas adalah semua elemen yang dapat
diterima bank sebagai setoran sebesar nilai nominalnya setiap saat. Adapun yang tidak
termasuk kas adalah.
1. Deposito berjangka, karena tidak dapat diuangkan setiap saat, tetapi baru bisa
diuangkan apabila sudah tiba saat jatuh temponya.
2. Cek kosong, karena cek yang dikeluarkan oleh perusahaan tidak dapat
diuangkan ke bank, berhubung dananya di bank sudah habis.
3. Cek mundur, cek ini tidak bisa diuangkan setiap saat, sebab waktu jatuh
temponya masih beberapa waktu yang akan datang.
4. Prangko, tidak dapat diterima sebagai setoran oleh bank.
Modul Teknisi Akuntansi Muda 2017
Universitas Gunadarma Halaman | 108
5. Overdraft bank terjadi apabila suatu cek ditulis dalam jumlah yang melebihi
saldo rekening giro perusahaan, di bank tetapi bank tetap membayarnya,
sehingga hal ini dilaporkan dalam kelompok utang lancar.
6. Obligasi yang dikeluarkan oleh perusahaan lain.
7. Saham yang dikeluarkan oleh perusahaan lain.
2. Menyiapkan Bukti Transaksi Pemakaian Kas Kecil
Fungsi utama kas kecil adalah menunjang efektivitas aktivitas operasi
perusahaan, karena tidak efektif apabila pengeluaran kecil dari perusahaan
menggunakan cek. Dalam mengelola dana kas kecil, tidak terlepas dari adanya
transaksi keuangan. Dari Transaksi keuangan yang terjadi akan muncul bukti-bukti
transaksi, seperti kuitansi, cek, faktur, nota kontan, nota kredit, nota debet, bukti kas
masuk, bukti kas keluar, dan bukti pengajuan kas kecil. Berikut ini adalah uraian dari
macam-macam bukti transaksi:
1. Kuitansi
Kuitansi yaitu surat bukti adanya penerimaan uang atau pembayaran. Kuitansi
ditandatangani oleh pihak yang menerima uang. Kuitansi pada umumnya
mempunyai dua sisi, yaitu sisi kanan dan sisi kiri. Sisi kanan diberikan kepada
orang yang melakukan pembayaran, sedangkan sisi kiri disimpan sebagai arsip
bagi yang menerima pembayaran.
Modul Teknisi Akuntansi Muda 2017
Universitas Gunadarma Halaman | 109
Keterangan:
a. No., nomor kuitansi biasanya diisi dengan nomor urut dibuatnya kuitansi.
b. Sudah terima dari, diisi dengan nama orang/perusahaan sebagai pihak yang
menyerahkan uang.
c. Banyaknya uang, diisi dengan banyaknya uang yang diserahkan dan ditulis
dalam bentuk huruf.
d. Untuk pembayaran, diisi dengan uraian tentang transaksi untuk apa uang yang
diserahkan.
e. Kota dan tanggal, diisi dengan tempat dan waktu terjadinya transaksi.
f. Penanggung jawab, diisi dengan nama perusahaan dan orang yang menerima
uang, disertai tanda tangan, cap/stempel perusahaan dan meterai (dalam jumlah
tertentu kuitansi harus diberi meterai)
g. Jumlah, diisi dengan banyaknya uang dalam bentuk angka.
2. Cek
Cek adalah perintah tertulis pemegang rekening kepada bank yang ditunjuknya
agar membayar sejumlah uang. Jadi cek merupakan surat perintah yang dibuat
oleh pihak yang mempunyai simpanan di bank, agar bank tersebut membayar
sejumlah uang tertentu kepada pihak/orang yang namanya tertera di dalam cek
tersebut atau orang yang membawa cek.
BANK BCA
Cabang Margonda
Cek No. AB 45678 Tgl. 4 Januari 2017
Kepada
PD Maju Jaya
Untuk Pembayaran
Faktur No. 454 Tgl. 5 Juni
BANK BCA
Cabang Margonda
Cek No. AB 45678
Tgl. 4 Januari 2017
Atas penyerahan cek ini bayarlah kepada Athar Yusuf atau pembawa
uang sejumlah Rupiah (dalam huruf) Dua puluh juta rupiah
Rp. 20.000.000,00
Kathlia Putri
Modul Teknisi Akuntansi Muda 2017
Universitas Gunadarma Halaman | 110
2016 Tanda tangan (dan cap Perusahaan)
3. Faktur
Faktur ialah surat bukti terjadinya transaksi pembelian atau penjualan secara
kredit. Yang membuat faktur yaitu penjual yang diserahkan kepada pembeli
bersamaan dengan barang yang dijual. Biasanya dibuat rangkap tiga, untuk
pembeli, untuk penjual dan untuk arsip.
Keterangan:
a. Toko Warna disebut Kepala Faktur, yaitu nama dan alamat perusahaan
penjual.
b. Tanggal, diisi dengan waktu terjadinya transaksi.
c. Nomor faktur, diisi dengan nomor urut faktur yang telah diterbitkan
penjual.
d. Syarat pengiriman, diisi tentang mekanisme biaya pengapalan dan biaya
lain yang terkait dengan pengangkutan barang dagangan.
e. Syarat pembayaran, diisi batas waktu pembayaran, n/30 artinya batas waktu
untuk melakukan pembayaran adalah 30 hari setelah tanggal faktur.
f. Dijual Kepada, diisi dengan nama dan alamat pembeli.
g. Kolom No., diisi nomor urut barang yang dibeli.
h. Kolom Nama Barang, diisi dengan jenis, maupun spesifikasi barang yang
dibeli.
i. Kolom Banyaknya, diisi dengan jumlah barang yang dibeli.
j. Kolom Harga Satuan, diisi dengan harga per satuan barang yang dibeli.
Toko Warna
Jln. Wisata No. 45 Bandung Telp. (022) 650655 Faks. (022) 650656
Dijual Kepada: Tanggal : 4 Januari 2017 Athar Yusuf Nomor Faktur : 456/I/17 Jln. Permata Puri No.5 Syarat Pengiriman :— Bandung Syarat Pembayaran: n/30
No. Nama Barang Banyaknya Harga Satuan (Rp) Jumlah (Rp)
1. 2. 3.
Kertas HVS A4 Buku Besar Pulpen Faster C. 60
2 rim 5 buah 2 pak
40.000 15.000 20.000
80.000 75.000 40.000
Total 195.000
Dengan Huruf: Seratus Sembilan puluh lima ribu rupiah Hormat kami, Yang menerima Toko Warna Athar Arbila Athar Yusuf Arbila Dewi
Modul Teknisi Akuntansi Muda 2017
Universitas Gunadarma Halaman | 111
k. Kolom Jumlah, diisi dengan harga satuan dikali banyaknya barang yang
dibeli.
l. Kolom Jumlah dijumlah seluruhnya, sehingga harga tersebut menjadi harga
yang harus dibayar oleh pihak pembeli (total).
m. Nama dan tanda tangan pihak penjual turut tercantum.
n. Nama dan tanda tangan pihak pembeli bahwa barang sudah diserahkan.
4. Nota
a. Nota kontan
Bukti transaksi terjadinya pembelian secara tunai yaitu denag nota kontan,
dibuat oleh penjual untuk pembeli. Biasanya dibuat rangkap dua, lembar
yang asli untuk pembeli sedangkan salinannya untuk penjual sebagai arsip.
Nota kontan berisi tentang:
1) Nama barang,
2) Banyak barang,
3) Harga satuan,
4) Jumlah, harga satuan dikali banyaknya barang yang dibeli,
5) Jumlah harga seluruhnya (total).
Berikut ini contoh dari nota kontan.
Toko Anggrek Nomor : 124/TA/I/2018 Jln. Anggrek Raya No.4 Setiakawan Tanggal : 24 Januari 2017 Jakarta Pusat Kepada: PT. Wiratama Unggul Jln. Jend. Sudirman Kav.10 Jakarta Selatan
NOTA KONTAN
No. Nama Barang Banyaknya Harga satuan (Rp) Jumlah (Rp)
1. 2. 3. 4. 5. 6.
Kertas HVS A4 paper one Kertas double folio Kiky Ballpoint Faster Pensil 2B Faber Castell Buku besar AA Stabilo Kenko
4 rim 4 rim
5 lusin 5 lusin
10 buah 12 buah
40.000 35.000 30.000 25.000 15.000 6.000
160.000 140.000 150.000 125.000 150.000 72.000
Total 797.000
Barang yang sudah dibeli tidak dapat dikembalikan atau ditukar. Terima aksih atas kunjungan Anda di took kami. Hormat Kami, Kathlia Putri Kathlia Putri
Modul Teknisi Akuntansi Muda 2017
Universitas Gunadarma Halaman | 112
Keterangan:
Cara pengisian nota kontan tidak berbeda jauh seperti pengisian faktur, hanya
bedanya pada nota kontan cukup ditandatangani penjual sajaapabila barang sudah
dibayar. Sedangkan pada faktur, harus ada tanda tangan pembeli sebagai tanda bahwa
barang sudah diterima, karena pembelian dilakukan secara kredit, atau pembayaran
dilakukan kemudian.
b. Nota debet dan nota kredit
Nota debet dan nota kredit merupakan bukti transaksi transaksi untuk
pengembalian barang karena barang rusak maupun tidak sesuai pesanan.
Nota debet dibuat oleh pembeli karena barang yang dibeli tidak sesuai
pesanan dan sebagai bukti adanya pengurangan utang usaha. Nota kredit
dibuat oleh penjual yang menerima barang kembali dan sebagai bukti
adanya pengurangan piutang usaha.
Berikut ini contoh nota debet.
Berikut ini contoh nota kredit.
PD. Bakti Jaya Nota Debet No. : 124/ XII/2017 Jln. Nyiur No. 11 Tanggal : 20 Desember 2017 Depok Timur Kepada:
Toko Mentari Jln. Menteng No. 5 Tangerang
Dikirim kembali lima buah tas ransel karena tidak sesuai dengan pesanan seharga Rp. 750.000,00 dan
rekening ini telah didebet.
Hormat kami,
PutraS
Putra Santoso
Modul Teknisi Akuntansi Muda 2017
Universitas Gunadarma Halaman | 113
5. Bukti Kas Masuk
Bukti kas masuk dilakukan jika transaksi yang dibuat oleh pemegang dana kas
kecil telah menerima sejumlah uang untuk keperluan kas kecil, biasanya untuk
pengisian kas kecil. Biasanya bukti penerimaan kas kecil juga dilampirkan foto
kopi cek apabila pemberian dana kas kecil menggunakan cek.
Berikut ini bukti kas masuk.
Keterangan:
Toko Mentari Nota Kredit No. : 124/ XII/2017 Jln. Menteng No. 5 Tanggal : 20 Desember 2017 Tangerang Kepada:
PD. Bakti Jaya Jln. Nyiur No. 11 Depok Timur
Diterima kembali lima buah tas ransel karena tidak sesuai dengan pesanan seharga Rp. 750.000,00 dan
rekening ini telah dikredit.
Hormat kami,
Wahyu
Wahyu Prakoso
UD Sinar Jaya Nomor : KM-02/SJ/II/17
Depok
BUKTI KAS MASUK
Diterima dari : Salsabila Cahyawati (Bendahara)
Uang sejumlah : Sepuluh juta rupiah
Untuk keperluan : Pengisian kembali kas kecil
Rp. 10.000.000,00
Depok, 14 Februari 2017
Disetujui oleh, Dibayar oleh, Diterima oleh,
Handika Salsabila Arbilla
Handika Pratama Salsabila Cahyawati Arbilla
Modul Teknisi Akuntansi Muda 2017
Universitas Gunadarma Halaman | 114
a. Nomor, diisi dengan nomor urut penerimaan kas.
b. Diterima dari, diisi dengan nama bendahara perusahaan yang menyerahkan
uang.
c. Uang sejumlah, diisi dengan besarnya uang yang diterima pemegang kas
kecil dan ditulis dengan huruf.
d. Untuk keperluan, diisi dengan uraian transaksi yang terjadi.
e. Tulis juga nama kota dan tanggal terjadinya transaksi.
f. Diterima oleh, diisi dengan nama dan tanda tangan orang yang menerima
dana kas kecil.
g. Dibayar oleh, diisi dengan nama dan tanda tangan orang yang
menyerahkan uang dalam hal ini biasanya bendahara/kasir perusahaaan.
h. Disetujui oleh, diisi dengan nama dan tanda tangan atasan/pimpinan dari
pemegang kas kecil.
6. Bukti Kas Keluar
Bukti kas keluar adalah bukti transaksi yang dibuat oleh pemegang dana kas
kecil bahwa telah mengeluarkan sejumlah uang tertentu untuk keperluan
pembayaran.
Keterangan:
UD Gundar Nomor : KK-05/UG/II/17
Depok
BUKTI KAS KELUAR
Dibayarkan kepada : Arbilla (Toko Sinar)
Uang sejumlah : lima ratus ribu rupiah
Untuk keperluan : Pembayaran pembelian alat tulis kantor
Rp. 500.000,00
Depok, 15 Februari 2017
Disetujui oleh, Dibayar oleh, Diterima oleh,
Handika Salsabila Arbilla
Handika Pratama Salsabila Cahyawati Arbilla
Modul Teknisi Akuntansi Muda 2017
Universitas Gunadarma Halaman | 115
Cara pengisian Bukti Kas Keluar hampir sama dengan Bukti Kas
masuk, yang perlu diperhatikan adalah siapa yang menyerahkan uang,
menerima uang, jumlah uang, dan untuk keperluan apa uang tersebut
dikeluarkan.
7. Formulir pengajuan Dana Kas Kecil
Formulir pengajuan dana kas kecil adalah formulir yang digunakan
untuk mengajukan pengisian kas kecil. Formulir prngajuan dana kas kecil
hanya digunakan pada sistem imprest, yaitu pada pembukuan kas kecil sistem
dana tetap, sedangkan pada sistem fluktuasi tidak menggunakan formulir
pengajuan dana kas kecil.
Perhatikan formulir pengajuan dana kas kecil.
Formulir pengajuan dana kas kecil
Dana untuk Bagian :
:
:
:
Periode Kas Kecil
Dana Tetap Kas Kecil
Saldo
Keterangan Jumlah
Total
Disetujui oleh : Disetujui oleh :
Tanggal : Tanggal :
Keterangan:
a. Dana untuk Bagian, diisi dengan nama unit kerja dimana pemegang kas kecil
menjadi bagian dari unit tersebut, seperti bagian kepegawaian.
b. Periode kas kecil, diisi dengan periode waktu penggunaan kas kecil, yaitu
rentang tanggal periode kas kecil. Misalnya, mulai dari tanggal 2 April s/d 30
April 2016.
Modul Teknisi Akuntansi Muda 2017
Universitas Gunadarma Halaman | 116
c. Dana tetap kas kecil, diisi dengan jumlah pengisian dana tetap kas kecil.
d. Saldo, diisi dengan jumlah saldo setelah melakukan berbagai pembayaran.
e. Keterangan, diisi dengan uraian penggunaan atau pengeluaran dana.
f. Jumlah, diisi dengan besarnya jumlah uang yang dikeluarkan sesuai dengan
penggunaannya.
g. Total, diisi dengan jumlah keseluruhan yang akan diajukan untuk pengisian
dana kas kecil.
h. Disetujui oleh, diisi dengan nama dan tanda tangan atasan/pimpinan dari
pemegang kas kecil dan tanggal persetujuannnya.
i. Dibuat oleh, diisi dengan nama dan tanda tangan dari bagian admin kantor
atau sekretaris selaku pemegang kas kecil berikut dengan informasi mengenai
tanggal pengajuan dibuat.
3. Prosedur Penanganan Kas Kecil
Berikut ini adalah prosedur yang dapat dilakukan seorang administrasi kantor dalam
penanganan kas kecil, yaitu:
1. Staf administrasi kantor membuat permohonan pengisian dana kas kecil
dengan mengisi formulir pengajuan dana kas kecil kepada bagian keuangan
atau bendahara perusahaan dengan ikut serta melampirkan pembukuan kas
kecil bulan sebelumnya yang telah disetujui oleh pimpinan.
2. Selanjutnya, jika permohonan disetujui, administrasi kantor menerima dana
pengisian kas kecil dari bendahara perusahaan berupa uang tunai atau cek.
3. Staf administrasi kantor mencatat penerimaan dana tersebut ke dalam bukti kas
masuk, ditandatangani oleh administrasi kantor, dan kasir/bendahara serta
diketahui atau disetujui oleh pimpinan dari staf administrasi kantor tersebut,
dengan melampirkan fotokopi cek (bila menggunakan cek). Berilah nomor
bukti kas masuk secara urut berdasarkan tanggal.
4. Mencatat pemasukan kas ke dalam buku kas.
Modul Teknisi Akuntansi Muda 2017
Universitas Gunadarma Halaman | 117
5. Uang disimpan dalam tempat yang aman. Ditaruh dalam peti uang khusus yang
berukuran kecil (kotak kas kecil atau cash box), kemudian disimpan dalam
lemari yang terkunci.
6. Bukti kas masuk disimpan dalam ordner (map besar untuk menyimpan surat-
surat).
7. Staf administrasi kantor dapat mengeluarkan dana kas kecil sesuai keperluan.
Staf administrasi kantor harus mampu mengelola dan mencatat penggunaan
kas kecil sebaik-baiknya. Segala pengeluaran harus ada bukti-bukti
pengeluaran yang dapat dipertanggungjawabkan serta sah menurut hukum.
8. Setiap terjadi pengeluaran, staf administrasi kantor harus mencatat pengeluaran
tersebut ke dalam bukti kas keluar dengan bukti transaksi penggunaan uang
seperti nota, faktur, dan kuitansi. Berilah nomor secara urut berdasarkan
tanggal.
9. Minta tanda tangan pimpinan pada bukti kas keluar.
10. Catat dan masukkan data bukti kas keluar ke dalam buku kas sesuai dengan
sistem pencatatan yang digunakan.
11. Simpan semua dokumen pengeluaran dalam ordner.
12. Buat laporan pertanggungjawaban penggunaan kas kecil, dilengkapi dengan
bukti-bukti transaksinya. Laporan ini harus mendapatkan persetujuan pimpinan
yang selanjutnya akan dilaporkan ke bagian keuangan, untuk mendapatkan
kembali pengisian dana kas kecil periode akuntansi berikutnya, transaksi akan
terjadi seterusnya seperti demikian.
Dari uraian diatas, dapat disimpulkan, ada beberapa perlengkapan dan peralatan
administrasi yang perlu dipersiapkan dalam mengelola kas kecil, yaitu sebagai berikut:
1. Formulir bukti kas masuk
2. Formulir bukti kas keluar
3. Formulir pengajuan dana kas kecil
4. Berbagai macam bukti transaksi
5. Peti uang
6. Ordner
Modul Teknisi Akuntansi Muda 2017
Universitas Gunadarma Halaman | 118
7. Buku kas
8. Alat tulis
9. Komputer
10. Printer
11. Perforator
12. Stapler
13. Tab/Guide
Formulir-formulir tersebut dapat dicetak dalam jumlah yang memada dengan
bentuk standar yang sudah ditentukan, sehingga ketika diperlukan staf administrasi
kantor hanya tinggal mencatat datanya saja serta dapat bekerja lebih cepat.
Modul Teknisi Akuntansi Muda 2017
Universitas Gunadarma Halaman | 119
MATERI ELEMEN KOMPETENSI 2
MENGHITUNG MUTASI DANA KAS KECIL
KRITERIA UNJUK KERJA
Di dalam materi ajar 2 akan disampaikan cara melakukan pengelolaan perhitungan
mutasi dana kas kecil, mulai dari adanya transaksi sampai dibuat laporan penggunaan
dana kas kecil. Di bagian ini akan dipelajari mengenai pengelolaan dan perhitungan
dana kas kecil yang dilakukan staf administrasi kantor.
Seorang staf administrasi kantor harus dapat membuat laporan penggunaan
dana kas kecil dengan baik, hal ini sebagai bentuk pertanggungjawaban untuk setiap
periode akuntansinya. Transaksi berupa adanya pengeluaran dan pemasukan uang kas
harus tercatat dengan jelas sesuai dengan penggunaannya. Pencatatan ini akan
dijadikan dasar untuk membuat laporan.
Untuk membuat laporan penggunaan dana kas kecil, ada beberapa hal yang
harus diperhatikan, yaitu mengenai mutasi dana kas kecil, metode pembukuan dana
kas kecil yang dipakai, selisih dana kas kecil, pemeriksaan fisik kas (Cash Opname),
dan sistem voucher.
MATERI ELEMEN KOMPETENSI 3
MEMBUKUKAN MUTASI DANA KAS KECIL
KRITERIA UNJUK KERJA
Mutasi dana adalah akibat dari adanya penerimaan dan pengeluaran dana. Dana kas
kecil diperoleh dari kas umum perusahaan dan diserahkan kepada bagian-bagian atau
unit kerja yang dikelola oleh seorang administrasi kantor. Mutasi dana kas kecil terjadi
Modul Teknisi Akuntansi Muda 2017
Universitas Gunadarma Halaman | 120
karena adanya transaksi-transaksi, antara lain pembentukan dana kas kecil,
penggunaan dan pengeluaran dana kas kecil, serta pengisian kembali dana kas kecil.
1. Pembentukan Dana Kas Kecil
Pembentukan Dana Kas Kecil merupakan hal yang pertama kali dilakukan dalam
proses dana kas kecil. Di tahap awal ini, perusahaan harus menyiapkan dokumen
terkait dan prosedur dari dana kas kecil. Dokumen yang terkait dengan proses ini
adalah Surat Keputusan Kepala Bagian Keuangan dan bukti kas keluar dari
bagian keuangan.
Berikut ini adalah prosedur pembentukan dana kas kecil:
a. Pihak yang berwenang, yaitu pimpinan perusahaan atau manajer keuangan
mengeluarkan Surat Keputusan (SK) untuk memberikan otorisasi bahwa ada
sejumlah dana yang akan disisihkan ke dalam dana kas kecil, sesuai dengan
tujuan dari dibentuknya kas kecil tersebut. Dengan adanya Surat Keputusan
(SK) tersebut, bagian keuangan membuat bukti kas keluar sebanyak 3 lembar.
Lembar ke-1 dan lembar ke-3 diserahkan kepada bendahara atau kasir, lembar
ke-2 diarsipkan.
b. Dengan adanya Surat Keputusan (SK) pembentukan dana kas kecil dan bukti
kas kecil tersebut, bendahara atau kasir mengisi cek dan harus ditandatangani
oleh pihak berwenang yang melakukan otorisasi, yaitu pimpinan atau manajer.
Cek beserta bukti kas keluar lembar ke-3 dan SK pembentukan dana kas kecil
kemudian diserahkan kepada pemegang dana kas kecil, yaitu administrasi
kantor yang ditunjuk untuk mengelola kas kecil di masing-masing unit kerja.
c. Pemegang kas kecil mencairkan cek ke bank dan menyimpan uang tersebut
dalam peti uang (cash box), dan mengarsipkan dokumen berurutan berdasarkan
nomor. Selanjutnya administrasi kantor akan mengeluarkan dana kas kecil
tersebut untuk membayar pengeluaran-pengeluaran yang digunakan untuk
mendukung kegiatan operasional bagian / unit kerja yang bersangkutan.
2. Penggunaan dan Pengeluaran Dana Kas Kecil
Modul Teknisi Akuntansi Muda 2017
Universitas Gunadarma Halaman | 121
Penggunaan dan Pengeluaran Dana Kas Kecil adalah pembayaran yang dilakukan
dengan menggunakan dana kas kecil untuk pengeluaran-pengeluaran yang relatif
kecil dan sifatnya mendadak sesuai dengan kebutuhan dari pimpinan atau kegiatan
operasional pada suatu unit kerja. Dokumen transaksinya, antara lain:
a. Bukti pengeluaran kas kecil (bukti kas keluar)
b. Bukti penggunaan dana yang dibuat pihak luar perusahaan, seperti nota kontan,
kuitansi, faktur, dan sebagainya.
3. Pengisian Dana Kas Kecil
Pengisian Dana Kas Kecil adalah periode pengisian kembali dana kas kecil
dalam periode akuntansi tertentu. Pengisian kembali dana kas kecil ini, misalnya
bias setiap bulan atau apabila dana kas kecil yang tersedia sudah mulai menipis.
Pengajuan kembali dana kas kecil dilakukan oleh pemegang dana kas kecil kepada
bagian keuangan melalui bendahara atau kasir dengan melampirkan penggunaan
kas kecil serta bukti-bukti pengeluarannya.
Pengisian kembali dana kas kecil dapat dilakukan dengan menggunakan cek
maupun uang tunai. Dokumen yang terkait dengan transaksi ini antara lain :
a. Surat pengajuan pengisian dana kas kecil
b. Bukti pengeluaran kas
c. Bukti Kas keluar dari bagian keuangan
Setiap melakukan suatu transaksi yang dapat mempengaruhi posisi saldo dari kas
kecil, administrasi kantor harus mencatatnya ke dalam buku kas, baik mutasi masuk
maupun keluar. Contoh bukti kas masuk :
UD Sinar Jaya Nomor : KM-02/SJ/III/16 Depok
BUKTI KAS MASUK Diterima dari : Salsabila Cahyawati (Bendahara) Uang sejumlah : Dua belas juta rupiah Untuk keperluan : Pengisian kembali kas kecil
Rp. 12.000.000,00 Depok, 03 Maret 2016
Disetujui oleh, Dibayar oleh, Diterima oleh,
Handika Salsabila Arbilla
Handika Pratama Salsabila Cahyawati Arbilla
Modul Teknisi Akuntansi Muda 2017
Universitas Gunadarma Halaman | 122
Contoh 1:
Tanggal 3 Maret 2016, menerima pengisian kas kecil dari bendahara sebesar Rp.
12.000.000. Transaksi ini dicatat ke dalam bukti kas masuk dan dilampiri dengan cek
yang telah dicairkan ke bank, jika pengisian dilakukann dengan menggunakan cek.
Bukti dokumen pencatatannya adalah sebagai berikut:
Bukti kas masuk tersebut dilampiri cek (jika dana diberikan dalam bentuk cek).
Selanjutnya, pada bukti kas masuk dicatat ke dalam buku kas.
Contoh 2:
Tanggal 8 Maret 2016, dikeluarkan dana kas kecil sebesar Rp. 150.000 untuk
membayar pembelian kue basah untuk tamu. Transaksi tersebut, oleh staf administrasi
kantor akan dicatat pada bukti kas keluar, dan dilampiri dengan bukti pembelian dari
toko Roti dan kue. Bukti dokumen pencatatannya adalah sebagai berikut.
Bukti kas keluar dilampiri Nota Kontan dari Toko Rori dan Kue, dengan bentuk nota
kontan sebagai berikut:
UD Gundar Nomor : KK-05/UG/III/16 Depok
BUKTI KAS KELUAR Dibayarkan kepada : Chacha Bakery Uang sejumlah : Seratus lima puluh ribu rupiah Untuk keperluan : Pembelian kue basah
Rp. 150.000,00 Depok, 08 Maret 2016
Disetujui oleh, Dibayar oleh, Diterima oleh,
Handika Salsabila ismayanti
Handika Pratama Salsabila Cahyawati Ismayanti
Modul Teknisi Akuntansi Muda 2017
Universitas Gunadarma Halaman | 123
Contoh 3:
Tanggal 12 Maret 2016 dikeluarkan dana kas kecil untuk biaya mengikuti kegiatan
Workshop mengenai Era Keterbukaan Informasi Keuangan Pada Perusahaan, yang
diikuti oleh Ibu Melati. Biaya dibayarkan melalui transfer ke bank sebesar Rp.
250.000, -. Transaksi tersebut akan dicatat ke dalam bukti kas keluar, dengan dilampiri
pula bukti transfer dari bank. Bukti dokumen pencatatannya adalah seperti berikut:
Chacha Bakery Nomor : 124/TA/III/2016 Jln. Anggrek Raya No.12 Tanggal : 08 Maret 2016 Jakarta Selatan Kepada: UD. Gundar Jln. Jend. Sudirman Kav.10 Jakarta Selatan
NOTA KONTAN
No. Nama Barang Banyaknya Harga satuan (Rp) Jumlah (Rp)
1. 2. 3. 4.
Kue Pukis Kue Cara Bikang
Bolu Marmer Lemper Ayam
5 5
10 5
4.000 6.000 8.000 4000
20.000 30.000 80.000 20.000
Total 150.000
Barang yang sudah dibeli tidak dapat dikembalikan atau ditukar. Terima kasih atas kunjungan Anda di toko kami. Hormat Kami, Kathlia Putri Kathlia Putri
UD Gundar Nomor : KK-05/UG/III/16
Depok
BUKTI KAS KELUAR
Dibayarkan kepada : Melati
Uang sejumlah : Dua Ratus lima puluh ribu rupiah
Untuk keperluan : Pembayaran biaya seminar Era Keterbukaan Informasi Keuangan Pada
Perusahaan
Rp. 250.000,00
Depok, 12 Maret 2016
Disetujui oleh, Dibayar oleh, Diterima oleh,
Handika Salsabila Melati
Modul Teknisi Akuntansi Muda 2017
Universitas Gunadarma Halaman | 124
2. Metode Pencatatan Dana Kas Kecil
Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam pengelolaan kas kecil, agar proses
pengelolaan dapat berjalan dengan baik adalah:
1. Pemegang dana kas kecil, dalam hal ini bisa staf administrasi kantor, dalam
mengelola dana kas kecil harus mendapatkan persetujuan dari atasan atau
pimpinan.
2. Setiap bukti pengeluaran kas kecil harus disimpan bersamaan dengan sisa uang
dana kas kecil yang ada pada peti kas (Cash Box), hal ini dimaksudkan, agar
apabila ada pemeriksaan, pemegang dana kas kecil dapat membuktikan dan
menunjukkan bahwa uang yang tersisa ditambah dengan seluruh jumlah
pengeluaran yang tercantum dalam bukti pengeluaran harus berjumlah sama
dengan jumlah keseluruhan uang yang dikelolanya.
3. Bukti pengeluaran kas kecil harus ditandatangani oleh pemegang kas kecil,
yaitu staf administrasi kantor atau pimpinan.
4. Kas kecil tidak boleh diberikan sebagai pinjaman kepada pegawai/karyawan
perusahaan.
5. Kas kecil tidak dapat digunakan sebagai alat tukar menukar uang.
6. Bukti-bukti pembayaran, seperti kuitansi, faktur, atau bukti-bukti pendukung
lain wajib dilampirkan pada bukti kas keluar.
Ada dua metode pencatatan yang digunakan dalam mencatat kas kecil,
yaitu metode sistem dana tetap (Imprest Fund System) dan sistem dana
berfluktuasi (Fluctuation Fund System)
1. Metode Sistem Dana Tetap (Imprest Fund System)
Modul Teknisi Akuntansi Muda 2017
Universitas Gunadarma Halaman | 125
Sistem imprest kas kecil adalah mekanisme kas kecil dimana dana
dipertahankan tetap. Pada awalnya dibentuk dana kas kecil dalam jumlah
tertentu. Setiap ada pengeluaran akan dibuat bukti pengeluaran tetapi tidak
dibuat jurnal. Jika jumlah kas kecil akan habis, maka akan dilakukan
penggantian sejumlah dana yang telah dipakai. Pada saat penggantian
akan dibuat jurnal terkait dengan pengeluaran tersebut dan mengurangi
kas perusahaan. Setelah penggantian saldo dana kas kecil akan kembali
sejumlah yang ditetapkan.
Metode Sistem Dana Tetap (Imprest Fund System) adalah metode
pencatatan dana kas kecil, dimana jumlah dana kas kecil selalu tetap, sampai
pada setiap pembukaan buku kas baru. Dana kas kecil diisi dari bagian
keuangan sebesar jumlah tertentu untuk membiayai pengeluaran-pengeluaran
yang telah dikeluarkan. Apabila dana kas kecil habis sebelum akhir periode
maka akan dilakukan pengisian kembali dana kas kecil. Pengisian kembali ini
hanya sebesar kas kecil yang telah digunakan atau dikeluarkan, sehingga
setelah dilakukan pengisian kembali, jumlah dana kas kecil akan kembali
seperti semula. Sistem dana tetap ini sering digunakan pada instansi
pemerintah. Pada sistem dana tetap, tanggal berapa pun dana habis, maka
pencatatan/pembukuan kas kecil ditutup.
Berikut ini merupakan keuntungan dan kerugian dari sistem dana tetap :
a. Keuntungan sistem dana tetap:
1. Pengeluaran dapat diketahui secara rinci berdasarkan pos-pos
pengeluaran setiap pembukuan.
2. Efektif di sisi waktu dalam melakukan pencatatan atau pembukuan.
b. Kelemahan sistem dana tetap:
1. Uang yang ada di kas tidak dapat diketahui setiap waktu
2. Staf administrasi kantor tidak dapat mengambil atau mengisi uang kas
setiap waktu.
Contoh:
Modul Teknisi Akuntansi Muda 2017
Universitas Gunadarma Halaman | 126
Untuk membiayai pengeluaran-pengeluaran perusahaan yang jumlahnya relatif kecil,
pada tanggal 6 Oktober 2016, PT. SARIKAYA membentuk dana kas kecil sebesar Rp.
20.000.000,-. Pengisian dana kas kecil dilakukan setiap tanggal 6 bulan berikutnya.
Berikut ini transaksi-transaksi yang dilaksanakan perusahaan
Tanggal Transaksi Nominal (Rp)
07/10/16 Membayar biaya telepon dan internet 1.500.000
08/10/16 Membayar biaya langganan Surat kabar 500.000
11/10/16 Membayar biaya listrik dan air 2.000.000
12/10/16 Membeli Peralatan Kantor 545.000
13/10/16 Membeli Supplies Kantor 150.000
14/10/16 Membayar Biaya Perjalanan Dinas 350.000
15/10/16 Membayar biaya seminar 1.500.000
18/10/16 Membayar biaya iklan 750.000
19/10/16 Membayar biaya reparasi Air Conditioner 550.000
20/10/06 Membeli Perangko dan Meterai 30.000
21/10/16 Membayar biaya katering untuk Rapat Internal
Perusahaan
850.000
22/10/16 Membeli Supplies Kantor 250.000
25/10/10 Membayar biaya reparasi komputer 375.000
26/10/10 Membayar biaya angkut pembelian 125.000
27/10/10 Membayar biaya catering untuk Acara Seminar 5.000.000
28/10/10 Membayar biaya pemeliharaan kendaraan 750.000
29/10/10 Membayar biaya reparasi printer 175.000
02/11/10 Membayar biaya iklan 1.000.000
03/11/10 Membayar biaya perjalanan dinas 100.000
04/11/10 Membeli Perlengkapan kantor 655.000
05/11/10 Membeli ATK 54.000
Total 17.209.000
Berdasarkan transaksi diatas, saldo kas kecil periode ini adalah :
Pembentukan dana kas kecil Rp. 20.000.000
Pengeluaran Rp. 17.209.000 -
Rp. 2.791.000,-
Pada pengisian kembali dana kas kecil untuk periode berikutnya, maka diisi kembali
dari kas (bank) sebesar Rp. 2.791.000,-, sehingga saldo kas kecil pada saat pengisian
kembali akan kembali seperti semula, yaitu menjadi Rp. 20.000.000, jumlah yang
sama dengan periode sebelumnya.
Modul Teknisi Akuntansi Muda 2017
Universitas Gunadarma Halaman | 127
Untuk pencatatan transaksi diatas, dalam metode sistem dana tetap, dapat dilihat pada
buku kas kecil berikut:
Mengetahui, Jakarta, 5 April 2016
Ka. Bag. Kepegawaian Dibuat oleh,
Herdiansyahutama Siskamelania
(Herdiansyah Utama, SE) (Siska Melania)
2. Metode Sistem Dana Berfluktuasi (Fluctuation Fund System)
Sistem ini dana kas kecil tidak ditetapkan sejumlah tertentu sehingga
saldonya bervariasi dari waktu ke waktu. Penggantian tidak didasarkan jumlah
terpakai tetapi sering kali ditetapkan sejumlah tertentu. Misalnya, untuk
pertama kali dibentuk dana kas kecil sebesar Rp 5.000.000. setiap bulan
Biaya Supplies Peralatan Biaya Belanja Biaya Reparasi & Bi. Angkut Biaya Biaya
Jumlah Bulan Tgl Transaksi No Jumlah Utilitas Kantor Kantor Konsumsi Perjal.dinas Pemeliharaan pembelian Lain-lain Iklan
(Rp) Bukti (Rp) (Rp) (Rp) (Rp) (Rp)
20,000,000 Maret 6 Kas Masuk KM01
7 Membayar biaya telepon dan internet KK01 1,500,000 1,500,000
8 Membayar biaya langganan Surat kabar KK02 500,000 500,000
11 Membayar biaya listrik dan air KK03 2,000,000 2,000,000
12 Membeli Peralatan Kantor KK04 545,000 545,000
13 Membeli Supplies Kantor KK05 150,000 150,000
14 Membayar Biaya Perjalanan Dinas KK06 350,000 350,000
15 Membayar biaya seminar KK07 1,500,000 1,500,000
18 Membayar biaya iklan KK08 750,000 750,000
19 Membayar biaya reparasi Air Conditioner KK09 550,000 550,000
20 Membeli Perangko dan Meterai KK10 30,000 30,000
21 Membayar biaya katering untuk rapat KK11 850,000 850,000
22 Membeli Supplies Kantor KK12 250,000 250,000
25 Membayar biaya reparasi komputer KK13 375,000 375,000
26 Membayar biaya angkut pembelian KK14 125,000 125,000
27 Membayar biaya catering Acara Seminar KK15 5,000,000 5,000,000
28 Membayar biaya pemeliharaan kendaraan KK16 750,000 750,000
29 Membayar biaya reparasi printer KK17 175,000 175,000
April 2 Membayar biaya iklan KK18 1,000,000 1,000,000
3 Membayar biaya perjalanan dinas KK19 100,000 100,000
4 Membeli Perlengkapan kantor KK20 655,000 655,000
5 Membeli ATK KK21 54,000 54,000
20,000,000 5 Jumlah 17,209,000 3,500,000 1,139,000 545,000 5,850,000 1,950,000 1,850,000 125,000 500,000 1,750,000
Saldo 2,791,000
17,209,000 5 Untuk Imprest
PT. SARIKAYA
Bagian Kepegawaian
Kas Kecil
Periode 6 Maret - 5 April 2016
Debit
Kredit
Modul Teknisi Akuntansi Muda 2017
Universitas Gunadarma Halaman | 128
ditambahkan dana sejumlah nilai yang sama tanpa memperhatikan jumlah dana
yang terpakai. Akibatnya saldo kas kecil akan berubah-ubah.
Metode Sistem Dana Berfluktuasi (Fluctuation Fund System) adalah metode
pembukuan kas kecil , dimana jumlah kas kecil selalu berubah-ubah pada saat
pembuatan buku kas baru. Hal ini dikarenakan pada saat pengisian kembali dana kas
kecil pada periode waktu tertentu jumlahnya selalu sama, sedangkan pengeluaran
setiap periode tidak sama, sehingga saldo dana kas kecil selalu berubah berfluktuasi
seuai dengan pengeluaran.
Sistem ini disebut juga sistem saldo harian, karena setiap terjadi pengeluaran
langsung dicatat sehingga pemegang dana kas kecil dapat mengetahui jumlah saldo
kas kecil setiap waktu. Dalam Sistem dana berfluktuasi, kas kecil selalu dibuka di
awal bulan dan di tutup pada akhir bulan. Sistem ini banyak digunakan oleh
perusahaan swasta. Di dalam sistem ini juga terdapat keuntungan dan kelemahan,
antara lain:
a. Keuntungan sistem dana berfluktuasi:
1. Saldo kas kecil dapat diketahui setiap hari/waktu
2. Pemegang dana kas kecil dapat meminta dana kembali, apabila dana yang
tersedia kurang.
b. Kelemahan sistem dana berfluktuasi:
1. Agak sulit untuk mendeteksi terkait dengan pengeluaran terbanyak yang
digunakan, untuk mengecek kesesuaiannya dengan tingkat prioritas dari
pengeluaran.
Contoh:
Pada Tanggal 6 Maret 2016 kas kecil diisi sebesar Rp. 20.000.000, -. Tertanggal 7
Maret – 5 April 2016 telah dikeluarkan dana kas kecil untuk transaksi-transaksi yang
sama seperti contoh pada sistem dana tetap.
Saldo pada akhir periode akuntansi adalah sebagai berikut :
Pembentukan dana kas kecil Rp. 20.000.000
Pengeluaran Rp. 17.209.000 -
Rp. 2.791.000,-
Modul Teknisi Akuntansi Muda 2017
Universitas Gunadarma Halaman | 129
Jika pada sistem dana tetap, pengisian kembali untuk periode akuntansi diatas adalah
sebesar Rp. 17.209.000(sebesar pengeluaran), maka pada sistem dana berfluktuasi,
pengisian kembali sebesar Rp. 20.000.000,- (jumlah selalu sama setiap periode) .
Sehingga, pada sistem dana berfluktuasi setelah diisi kembali, saldo kas kecil menjadi
Rp. 22.791.000, -.
Pencatatan transaksi dalam sistem dana berfluktuasi dapat dilihat pada buku kas kecil
berikut :
Mengetahui, Jakarta, 5 April 2016
Ka. Bag. Kepegawaian Dibuat oleh,
Herdiansyahutama Siskamelania
Bulan Tanggal No. Bukti Transaksi Debit (Rp) Kredit (Rp) Jumlah (Rp)
Maret 6 KM01 Kas Masuk 20,000,000 20,000,000
7 KK01 Membayar biaya telepon dan internet 1,500,000 18,500,000
8 KK02 Membayar biaya langganan Surat kabar 500,000 18,000,000
11 KK03 Membayar biaya listrik dan air 2,000,000 16,000,000
12 KK04 Membeli Peralatan Kantor 545,000 15,455,000
13 KK05 Membeli Supplies Kantor 150,000 15,305,000
14 KK06 Membayar Biaya Perjalanan Dinas 350,000 14,955,000
15 KK07 Membayar biaya seminar 1,500,000 13,455,000
18 KK08 Membayar biaya iklan 750,000 12,705,000
19 KK09 Membayar biaya reparasi Air Conditioner 550,000 12,155,000
20 KK10 Membeli Perangko dan Meterai 30,000 12,125,000
21 KK11 Membayar biaya katering untuk rapat 850,000 11,275,000
22 KK12 Membeli Supplies Kantor 250,000 11,025,000
25 KK13 Membayar biaya reparasi komputer 375,000 10,650,000
26 KK14 Membayar biaya angkut pembelian 125,000 10,525,000
27 KK15 Membayar biaya catering Acara Seminar 5,000,000 5,525,000
28 KK16 Membayar biaya pemeliharaan kendaraan 750,000 4,775,000
29 KK17 Membayar biaya reparasi printer 175,000 4,600,000
April 2 KK18 Membayar biaya iklan 1,000,000 3,600,000
3 KK19 Membayar biaya perjalanan dinas 100,000 3,500,000
4 KK20 Membeli Perlengkapan kantor 655,000 2,845,000
5 KK21 Membeli ATK 54,000 2,791,000
Jumlah 20,000,000 17,209,000
Saldo debit 2,791,000
Balance 20,000,000 20,000,000
PT. SARIKAYA
Bagian Kepegawaian
Kas Kecil
Periode 6 Maret -5 april 2016
Modul Teknisi Akuntansi Muda 2017
Universitas Gunadarma Halaman | 130
(Herdiansyah Utama, SE) (Siska Melania)
MATERI ELEMEN KOMPETENSI 4
MENYUSUN BERITA ACARA PENGHITUNGAN FISIK DANA
KAS KECIL
KRITERIA UNJUK KERJA
Pemeriksaan fisik dana kas kecil dilakukan untuk mencegah terjadinya
penyelewengan terhadap penggunaan dana kas kecil. Penyelewengan ini bias saja
dilakukan oleh karyawan atau pemegang kas itu sendiri. Pemeriksaan ini dilakukan
dengan cara melakukan perhitungan/pemeriksaan jumlah fisik dana kas kecil secara
berkala. Besarnya saldo dana kas kecil yang di periksa harus sama dengan saldo yang
ada di pembukuan. Hal ini yang disebut dengan istilah Cash Opname.
Contoh :
PT. MEGA RAYA PERMAI
Bagian Pemasaran
Berita Acara Perhitungan Fisik Kas Kecil
Tanggal 31 Desember 2016
1. Hasil Perhitungan Fisik Uang Tunai
1.1 Uang Kertas
60 lembar @ Rp. 100.000 …….…………………. = Rp. 6.000.000
10 lembar @ Rp. 50.000 ………………………... = Rp. 500.000
25 lembar @ Rp. 20.000 ………………………… = Rp. 500.000
15 lembar @ Rp. 10.000 ………………………… = Rp. 150.000
20 lembar @ Rp. 2.000 ………………………… = Rp. 40.000
30 lembar @ Rp. 1.000 ………………………… = Rp. 30.000
Jumlah uang kertas …………………………………… = Rp. 7.220.000
1.2 Uang Logam
50 keping @ Rp. 1.000 …………………………….. = Rp. 50.000
50 keping @ Rp. 500 …………………………….. = Rp. 25.000
50 keping @ Rp. 200 …………………………….. = Rp. 10.000
Modul Teknisi Akuntansi Muda 2017
Universitas Gunadarma Halaman | 131
50 keping @ Rp. 100 …………………………….. = Rp. 5.000
Jumlah uang logam …………………………………… = Rp. 90.000
Saldo Fisik uang tunai per 31 Desember 2016 ……….. =Rp. 8.310.000
2. Hasil verifikasi bukti pengeluaran kas kecil dan dokumen lain
2.1 Bukti Pengeluaran Kas Kecil
No. 1 – 26 ……………………………...................... = Rp. 2.150.000
Jumlah Dana Kas Kecil ………………………………. = Rp. 10. 460.000
Data berita acara pemeriksaan dana kas kecil di atas menunjukkan tidak ada kekeliruan dalam
pengelolaan dana kas kecil. Dana tetap yang disediakan sebesar Rp. 10.460.000, - pada tanggal 31
desember 2016 berada dalam bentuk berikut:
a. Uang Tunai yang ada pada pemegang kas kecil = Rp. 8.310.000
b. Bukti-bukti pengeluaran kas kecil = Rp. 2.150.000
Jumlah = Rp. 10.460.000
Jakarta, 31 Desember 2016
Bendahara/Kasir
VionnaSafitri
( Vionna Safitri)
5. Sistem Voucher
Sistem Voucher kas kecil adalah lembar formulir yang digunakan dalam
pengeluaran dana kas kecil, dimana fungsinya adalah untuk mencatat transaksi yang
tidak mempunyai bukti transaksi, seperti kuitansi, faktur, atau nota.
Pada prosedur pengelolaan kas kecil, apabila ada transaksi yang tidak memiliki
bukti, sebagai pengganti bukti transaksi dapat menggunakan Voucher kas kecil. sistem
voucher tersebut sengaja dirancang untuk membantu dalam pelaksanaan pengawasan
terhadap pengeluaran kas. Sistem ini menetapkan ketentuan-ketentuan sebagai berikut:
1. Kewajiban perusahaan hanya dapat terjadi dari transaksi yang telah disetujui
(disahkan)oleh orang yang diberi wewenang oleh perusahaan.
Modul Teknisi Akuntansi Muda 2017
Universitas Gunadarma Halaman | 132
2. Prosedur-prosedur yang berkaitan dengan terjadinya kewajiban, yang meliputi
verifikasi, pengesahan dan pencatatan, harus ditetapkan
Langkah-langkah penggunaan sistem voucher adalah sebagai berikut :
1. Setelah menerima pemberitahuan dari pimpinan bahwa ada transaksi yang tidak
memiliki bukti transaksi, ambil form voucher kas kecil, lalu catat data yang
diinformasikan, kemudian meminta tanda tangan dari pimpinan untuk verifikasi
2. Catat data voucher kas kecil pada Bukti kas keluar, lalu minta tanda tangan dari
pimpinan.
3. Keluarkan uang sejumlah nilai pada voucher tersebut.
Contoh:
Amanda Jayanti membeli Karangan Bunga Mawar sebesar Rp. 250.000. Amanda tidak
mempunyai bukti transaksi, dengan demikian transaksi tersebut akan dicatat ke dalam
voucher. Pencatatannya adalah sebagai berikut :
Petty Cash Voucher
(Digunakan untuk transaksi yang tidak mempunyai bukti transaksi)
No. Voucher : 002
Tanggal : 8 Maret 2016
Alasan Penggunaan Biaya Jumlah
Pembelian Karangan Bunga Mawar Rp. 250.000,-
Terbilang : Dua Ratus lima Puluh Ribu Rupiah Total : Rp. 250.000,-
Dibuat Oleh (Paraf):
AmandaJayanti
Amanda Jayanti
Pembayaran Disetujui Oleh :
Ahmadihsanhartadi
Ahmad Ihsan Hartadi
Diterima oleh :
Dianalarasati
Diana Larasati
MATERI ELEMEN KOMPETENSI 5
MEMBUKUKAN SELISIH DANA KAS KECIL
KRITERIA UNJUK KERJA
Modul Teknisi Akuntansi Muda 2017
Universitas Gunadarma Halaman | 133
Selisih dana kas kecil adalah selisih uang kas yang ada (bukti secara fisik)
dengan catatan menurut pembukuan. Selisih dana kas kecil, dapat dibedakan menjadi:
1. Selisih Kas Lebih
Selisih kas lebih adalah saldo buku kas yang lebih kecil daripada jumlah uang
tunai yang sebenarnya.
2 Selisih Kas Kurang
Selisih kas kurang adalah saldo buku kas yang lebih besar daripada jumlah
uang tunai yang sebenarnya.
Kadang-kadang jumlah saldo kas kecil secara fisik tidak sama dengan jumlah saldo
menurut bukti pengeluaran dari transaksi yang terjadi. Perbedaan tersebut
kemungkinan disebabkan oleh beberapa hal, diantaranya:
a. Tidak tersedianya uang pas atau uang kembalian.
b. Kekurangan atau kelebihan membayarkan.
c. Kemungkinan ada penggelapan yang dilakukan oleh karyawan.
d. Kemungkinan ada salah pencatatan bukti transaksi oleh karyawan.
Dalam pembukuan dana kas kecil, apabila ada perbedaan dikarenakan kesalahan atau
kelalaian karyawannya, hal ini harus diusut atau diselesaikan secara tuntas. Perbedaan
atau penyesuaian (adjustment) dapat dilaksanakan pada saat dana kas kecil diisi
kembali(reimburstment). Pemegang dana kas kecil (staf administrasi kantor) akan
meminta dilakukan pengisian kembali dana kas kecil sebesar jumlah yang telah
dikeluarkan, sehingga saldo dana kas kecil akan sama dengan saldo dana kas kecil
periode sebelumnya. Selain itu, bagian keuangan harus memeriksa secara teliti dan
cermat terhadap laporan dana kas kecil yang telah dibuat oleh pemegang kas kecil,
sehingga apabila terjadi selisih dapat dipertanggungjawabkan.
Contoh:
Siska, pemegang dana kas kecil bagian kepegawaian pada PT. SARIKAYA, telah
membuat laporan penggunaan dana kas kecil periode 6 Maret 2016 sampai dengan 5
April 2016, dengan sistem dana tetap, dengan saldo awal Rp. 5.000.000, -. Dana kas
Modul Teknisi Akuntansi Muda 2017
Universitas Gunadarma Halaman | 134
kecil yang telah dikeluarkan untuk pengeluaran adalah sebesar Rp. 4.000.000, -. Saldo
pada kas kecil adalah sebesar Rp. 1.000.000, -. Ternyata, setelah diperiksa oleh bagian
keuangan, nilai yang ada pada bukti keuangan adalah sebesar Rp. 3.999.800 , hal ini
dikarenakan tidak ada uang kembalian saat melakukan pembayaran suatu transaksi.
Akan tetapi, pada saat pengisian kembali dana kas kecil, pemegang dana kas kecil
bagian kepegawaian pada PT. SARIKAYA, tetap meminta sebesar Rp. 4.000.000
sesuai dengan jumlah uang yang telah dikeluarkan. Sementara bagian keuangan akan
mencatat pengisian kembali dana kas kecil dengan ayat jurnal :
Biaya pengeluaran kas kecil Rp. 3.999.800
Selisih kas kecil 200
Kas Rp. 4.000.000
Apabila terjadi selisih kas lebih, akan dicatat oleh bagian keuangan dengan jurnal:
Biaya pengeluaran kas kecil Rp. 3.999.800
Kas 200
Selisih kas kecil Rp. 200
Kas Rp. 3.999.800
Modul Teknisi Akuntansi Muda 2017
Universitas Gunadarma Halaman | 135
MEMPROSES DOKUMEN DANA KAS
DI BANK
KODE: M.692000.006.02
Objektif:
Unit kompetensi ini berkaitan dengan ketrampilan, pengetahuan dan sikap kerja yang
dibutuhkan dalam memproses dokumen dana kas di bank sesuai dengan prosedur yang
ditetapkan pada perusahaan. Berikut ini elemen kompetensi KUK 12, yaitu:
5.1 Mempersiapkan pengelolaan administrasi kas bank
5.2 Menghitung mutasi kas bank
5.3 Membukukan mutasi kas bank
5.4 Menyusun laporan rekonsiliasi bank
5.5 Membukukan penyesuaian kas bank
MATERI ELEMEN KOMPETENSI 1
MEMPERSIAPKAN PENGELOLAAN ADMINISTRASI KAS
BANK
KRITERIA UNJUK KERJA
1.1. Peralatan dan perlengkapan yang dibutuhkan untuk pencatatan kas di bank
disediakan
1.2. Bukti transaksi pemakaian kas di bank disiapkan
1.1. URAIAN MATERI ELEMEN KOMPETENSI 1
1. Pengertian Kas
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), kas adalah tempat
menyimpan uang; tempat membayar dan menerima uang; keluar masuknya
uang. Sedangkan menurut Kamus Istilah Akuntansi, kas merupakan alat
5
Modul Teknisi Akuntansi Muda 2017
Universitas Gunadarma Halaman | 136
pembayaran yang dapat diterima oleh bank dengan nilai nominal untuk
disimpan. Dalam arti sempit, kas adalah sejumlah uang tunai dalam bentuk
uang kertas dan uang logam, sedangkan dalam arti yang lebih luas, kas juga
termasuk cek, wesel pos, dan simpanan di bank. Kas juga merupakan aktiva
yang paling likuid, media pertukaran standar dan dasar pengukuran serta
akuntansi untuk semua pos-pos lainnya. Pada umumnya, kas diklasifikasikan
sebagai aktiva lancar.
Kas adalah aktiva yang paling rentan untuk disalahgunakan.
Manajemen biasanya menghadapi dua masalah akuntansi untuk transaksi kas:
(1) pengendalian yang tepat harus ditetapkan untuk menjamin bahwa tidak ada
transaksi yang tidak diotorisasi dicatat oleh pejabat atau karyawan; dan (2)
menyediakan informasi yang diperlukan untuk mengelola kas yang ada di
tangan dan transaksi kas dengan tepat. Namun, dengan perangkat pengendalian
yang canggih sekalipun belum tentu mampu menghindarkan kesalahan.
Daya beli uang bisa berubah-ubah mungkin naik atau turun tetapi
kenaikan atau penurunan daya beli ini tidak akan mengakibatkan penilaian
kembali terhadap kas. Sifat kas yang sangat mudah untuk dipindahtangankan
dan tidak dapat dibuktikan pemiliknya juga mengakibatkan kas mudah
digelapkan. Oleh karena itu perlu diadakan pengawasan yang ketat terhadap
kas. Pada umumnya, suatu sistem pengawasan intern terhadap kas akan
memisahkan fungsi-fungsi penyimpanan, pelaksana dan pencatatan. Tanpa
adanya fungsi tersebut, akan mudah menggelapkan uang kas.
2. Pelaporan dan Pengendalian Kas di Bank
Penanaman uang kas untuk tujuan operasional harus diperhitungkan
atas dasar kebutuhan dana rata-rata uang tunai setiap hari. Kebutuhan uang
tunai yang melonjak pada hari-hari tertentu dapat disediakan dari persediaan
dalam rekening penempatan dana pada bank-bank lain. Dengan demikian
besarnya penempatan alat likuid dalam bentuk tunai maupun penempatan pada
beberapa bank harus dilakukan dengan memperhitungkan kebutuhan minimum
dan syarat minimum yang harus dipelihara oleh suatu bank.
Modul Teknisi Akuntansi Muda 2017
Universitas Gunadarma Halaman | 137
Berkenaan dengan syarat minimum alat likuid yang harus ada, semua
bank diwajibkan untuk mempertahankan saldo giro minimal di Bank Indonesia
sebesar 5 persen dari dana masyarakat yang dimiliki. Oleh sebab itu, setiap
bank harus memiliki informasi akuntansi yang akurat akan posisi dana
masyarakat. Tujuan dari memelihara minimum alat likuid ini adalah selain
untuk memelihara likuiditas juga untuk menghindari terjadinya over atau under
liquid, memanfaatkan kelebihan dana untuk dapat disalurkan kepada aktiva
yang dapat menciptakan pendapatan.
Bank dan institusi pemberi pinjaman lainnya seringkali mewajibkan
para nasabah yang meminjam uang kepada mereka untuk mempertahankan
saldo kas minimum dalam rekening giro atau tabungan. Saldo minimum ini
dinamakan saldo kompensasi. Untuk menghindari kesalahpahaman investor
mengenai jumlah kas yang tersedia guna memenuhi kewajiban yang berulang,
SEC merekomendasikan agar deposito yang dibatasi secara legal yang
disimpan sebagai saldo kompensasi terhadap kesepakatan pinjaman jangka
pendek disajikan secara terpisah diantara pos-pos “kas dan ekuivalen-kas”
dalam aktiva lancar. Deposito restriktif yang disimpan sebagai saldo
kompensasi terhadap kesepakatan peminjaman jangka panjang harus
diklasifikasikan secara terpisah sebagai aktiva tidak lancar, baik dalam
kelompok investasi atau aktiva lainnya.
Overdraft bank terjadi apabila suatu cek ditulis dalam jumlah yang
melebihi rekening kas. Hal itu harus dilaporkan dalam kelompok kewajiban
lancar dan biasanya ditambahkan ke dalam jumlah yang dilaporkan sebagai
utang usaha. Jika material, maka pos ini harus diungkapkan secara terpisah
pada bagian depan neraca atau dalam catatan yang berhubungan. Overdraft
bank umumnya tidak di offset terhadap akun kas. Pengecualian utamanya
adalah apabila kas tersedia pada akun lainnya di bank yang sama dimana
overdraft tersebut terjadi.
Ekuivalen kas merupakan investasi jangka pendek yang sangat likuid,
yang (1) segera bisa dikonversi menjadi sejumlah kas yang diketahui, dan (2)
begitu dekat dengan jatuh temponya sehingga risiko perubahan suku bunga
Modul Teknisi Akuntansi Muda 2017
Universitas Gunadarma Halaman | 138
tidak signifikan. Pada umumnya, hanya investasi dengan jatuh tempo awal 3
bulan atau kurang yang memenuhi syarat definisi ini. Contoh-contoh ekuivalen
kas adalah Treasury bill, kertas komersial, dan dana pasar uang.
Laporan bank merupakan salah satu alat penting yang digunakan
perusahaan untuk mengendalikan kas. Perusahaan dapat menggunakan laporan
bank untuk membandingkan transaksi kas di catatan akuntansinya dengan
catatan yang dibuat oleh bank. Saldo kas yang ditunjukkan oleh laporan bank
biasanya berbeda dari saldo kas yang ditunjukkan dalam catatan akuntansi
perusahaan. Adanya selisih yang terjadi dapat disebabkan oleh tertundanya
pencatatan transaksi yang dilakukan oleh salah satu pihak atau mungkin juga
berasal dari kesalahan dalam pencatatan transaksi yang dilakukan baik oleh
perusahaan ataupun bank.
Alasan yang membuat perusahaan menggunakan rekening bank adalah
untuk pengendalian internal. Beberapa keuntungan pengendalian dengan
menggunakan rekening bank adalah sebagai berikut:
1. Rekening bank mengurangi jumlah kas di tangan
2. Rekening menyediakan pencatatan mandiri atas transaksi kas.
Merekonsiliasi saldo atas akun kas dalam catatan perusahaan dengan saldo
kas menurut bank adalah pengendalian yang penting.
3. Penggunaan rekening bank memfasilitasi proses transfer dana
menggunakan sistem transfer dana elektronik.
3. Peralatan dan Perlengkapan Pencatatan Kas
Peralatan dan perlengkapan yang dibutuhkan untuk pencatatan kas di bank
terdiri dari:
1. Format bukti-bukti transaksi seperti:
a. Bukti penerimaan kas
b. Bukti pengeluaran kas
c. Formulir pengajuan cek
d. Kuitansi
e. Nota
Modul Teknisi Akuntansi Muda 2017
Universitas Gunadarma Halaman | 139
f. Faktur
g. Buku kas
h. Rekening Koran bank
i. Cut Off laporan bank
2. Ordner/Map snelhecter
3. Guide/pembatas
4. Contoh uang
5. Komputer
6. Printer
7. Peti uang (Cash Box)
8. Alat tulis kantor
9. Perforator
10. Stapler
11. Kalkulator
4. Bukti Transaksi Pemakaian Kas di Bank
Dalam mengelola dana kas di bank, tidak terlepas dari adanya transaksi
keuangan. Dari transaksi tersebut akan muncul bukti-bukti transaksi. Transaksi
adalah persetujuan jual beli (dalam perdagangan) antara dua pihak. Bukti
transaksi tersebut antara lain kuitansi, cek, cashier’s check, traveler’s check,
faktur, nota kontan, nota debet, nota kredit, bukti kas masuk, bukti kas keluar,
dan blangko pembayaran bank dari instansi/perusahaan.
Adapun penjelasannya sebagai berikut:
1. Kuitansi
Kuitansi adalah surat bukti adanya penerimaan uang atau pembayaran. Kuitansi
ditandatangani oleh pihak yang menerima uang. Kuitansi umumnya
mempunyai dua sisi, yaitu sisi kanan dan sisi kiri. Sisi kanan diberikan kepada
orang yang membayar, sedangkan sisi kiri disimpan untuk arsip bagi yang
menerima pembayaran.
2. Cek
Modul Teknisi Akuntansi Muda 2017
Universitas Gunadarma Halaman | 140
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), cek adalah perintah tertulis
pemegang rekening kepada bank yang ditunjuknya supaya membayar sejumlah
uang. Maka dari pengertian tersebut, cek adalah surat perintah yang dibuat oleh
pihak yang mempunyai simpanan di bank agar bank tersebut membayar
sejumlah uang tertentu kepada pihak/orang yang namanya tertera didalam cek
tersebut atau si pembawa cek.
3. Cashier’s Check
Cashier’s check adalah cek yang dibuat oleh suatu bank, yang merupakan surat
perintah bayar dari bank kepada bank itu sendiri.
4. Traveler’s Check
Traveler’s Check adalah cek perjalanan yang dikeluarkan oleh suatu bank
untuk kepentingan orang-orang yang bepergian dan dapat digunakan untuk
melakukan pembayaran-pembayaran.
5. Faktur
Faktur adalah surat bukti terjadinya transaksi pembelian atau penjualan secara
kredit. Faktur dibuat oleh penjual yang diserahkan kepada pembeli bersamaan
dengan barang yang dijual. Faktur biasanya dibuat rangkap tiga, lembar
pertama untuk pembeli, lembar kedua untuk penjual, dan lembar ketiga untuk
arsip.
6. Nota kontan
Nota kontan adalah bukti transaksi terjadinya pembelian secara tunai. Nota
kontan dibuat oleh penjual untuk pembeli. Biasanya dibuat rangkap dua,
lembar yang asli diberikan kepada pembeli, sedangkan salinannya disimpan
sebagai arsip oleh penjual.
7. Nota debet
Nota debet adalah bukti transaksi adanya pengembalian karena barang rusak
atau tidak sesuai pesanan. Nota debet dibuat oleh pembeli karena barang yang
dibeli tidak sesuai pesanan dan sebagai bukti adanya pengurangan utang usaha.
8. Nota kredit
Modul Teknisi Akuntansi Muda 2017
Universitas Gunadarma Halaman | 141
Nota kredit adalah bukti transaksi adanya pengembalian karena barang rusak
atau tidak sesuai pesanan. Nota kredit dibuat oleh penjual yang menerima
barang kembali dan sebagai bukti adanya pengurangan piutang usaha
9. Bukti kas masuk
Bukti kas masuk adalah bukti transaksi yang dibuat oleh pemegang dana
bahwa telah menerima sejumlah uang untuk keperluan kas.
10. Bukti kas keluar
Bukti kas keluar adalah bukti transaksi yang dibuat oleh pemegang dana bahwa
telah mengeluarkan sejumlah uang tertentu untuk keperluan pembayaran.
MATERI ELEMEN KOMPETENSI 2
MENGHITUNG MUTASI KAS BANK
KRITERIA UNJUK KERJA
2.1. Saldo awal Kas di Bank diidentifikasi
2.2. Bukti penerimaan Kas di Bank diidentifikasi
2.3. Bukti pengeluaran Kas di Bank diidentifikasi
2.4. Jumlah penerimaan dan pengeluaran Kas di Bank untuk setiap transaksi dihitung
1.2. URAIAN MATERI ELEMEN KOMPETENSI 2
1. Penggunaan Bank sebagai Pengendalian Internal Atas Kas
Penggunaan bank memberikan kontribusi yang sangat signifikan
terhadap pengendalian internal atas kas. Perusahaan dapat melindungi kasnya
dengan menggunakan jasa bank sebagai tempat penyimpanan sekaligus sebagai
pemeriksa dan penghitung cek yang diterima dan cek yang dikeluarkan.
Penggunaan bank meminimalkan jumlah mata uang yang harus tersedia di
tangan. Penggunaan bank juga memfasilitasi pengendalian atas kas karena
menyebabkan dua catatan terpisah atas semua transaksi perbankan, yaitu oleh
perusahaan dan oleh bank.
Modul Teknisi Akuntansi Muda 2017
Universitas Gunadarma Halaman | 142
Ketika membuka akun cek bank, umumnya bank memberikan cek
kredit kepada nasabah baru dan deposan dengan mengharuskan pemberian
tanda tangan di kartu specimen tanda tangan. Kartu ini berisi tanda tangan
pihak yang berwenang untuk menandatangani cek atas rekening di bank. Kartu
spesimen tanda tangan digunakan oleh karyawan bank untuk memvalidasi
keabsahan cek yang dikeluarkan.
Segera setelah rekening dibuka, bank memberikan deposan dengan
sejumlah cek yang bernomor seri dan slip setoran yang tercetak nama dan
alamat deposan. Setiap cek dan slip setoran juga tercetak nomor identitas bank
dan deposan. Nomor ini, tercetak dengan tinta magnetis, memungkinkan
komputer untuk memproses transaksi.
Sebagian besar perusahaan memiliki rekening bank lebih dari satu.
Untuk efisiensi operasional dan pengendalian yang lebih baik, peritel nasional
dapat memiliki rekening bank di tingkat regional. Perusahaan dengan 70.000
karyawan memiliki satu rekening bank penggajian, dan juga rekening bank
umum. Juga, sebuah perusahaan dapat memiliki beberapa rekening bank dalam
rangka akses pinjaman jangka pendek jika dibutuhkan.
2. Melakukan Setoran Bank
Apabila setiap penerimaan uang disetor ke bank dan setiap pengeluaran
uang (kecuali yang jumlahnya relatif kecil) menggunakan cek maka rekening
kas akan dapat dibandingkan dengan laporan bank. Biasanya laporan bank
diterima bulanan dan akan direkonsiliasikan dengan catatan kas. Rekonsiliasi
laporan bank ini berguna untuk mengecek ketelitian pencatatan dalam rekening
kas dan catatan bank. Selain itu rekonsiliasi juga berguna untuk mengetahui
penerimaan atau pengeluaran-pengeluaran yang sudah terjadi di bank tetapi
belum dicatat oleh perusahaan.
Penyetoran ke bank seharusnya dilakukan oleh karyawan yang
berwenang, seperti kepala kasir. Setiap setoran harus didokumentasikan
dengan slip (formulir) setoran. Slip setoran dibuat rangkapnya. Slip yang asli
Modul Teknisi Akuntansi Muda 2017
Universitas Gunadarma Halaman | 143
untuk bank; rangkapnya, distempel oleh bank sebagai bukti otentik untuk
deposan.
Penyetoran ke bank merupakan salah satu momen yang dapat
mengakibatkan terjadinya selisih saldo kas yang terjadi antara catatan kas oleh
perusahaan dengan laporan yang dibuat oleh bank. Selisih tersebut harus
disesuaikan dalam bentuk rekonsiliasi. Dalam rekonsiliasi laporan bank
sebaiknya dibuat oleh pegawai yang tidak mempunyai kepentingan terhadap
kas, maksudnya agar penyusunan rekonsiliasi bank ini dapat digunakan untuk
mengecek catatan-catatan kas dan bank. Dalam membuat rekonsiliasi laporan
bank perlu diketahui yang perlu direkonsiliasi itu adalah catatan perusahaan
dan bank, sehingga harus dibuat perbandingan antara keduanya agar dapat
diketahui perbedaan-perbedaan yang ada. Pembandingan ini dilakukan dengan
cara debit rekening kas dibandingkan dengan kredit catatan bank yang bisa
dilihat dari laporan bank kolom penerimaan, dan kredit rekening kas
dibandingkan dengan debit catatan bank yang bisa dilihat dari laporan bank
kolom pengeluaran. Biasanya terdapat perbedaan antara saldo menurut catatan
kas dengan saldo menurut laporan bank.
Contoh gambar slip bukti setoran dapat dilihat pada gambar 1 berikut
ini:
Modul Teknisi Akuntansi Muda 2017
Universitas Gunadarma Halaman | 144
Gambar 1: Slip Bukti Setoran
3. Mengeluarkan Cek
Cek (check) adalah dokumen tertulis yang ditandatangani oleh deposan
yang memerintahkan bank untuk membayar sejumlah uang tertentu kepada
pihak yang ditunjuk. Terdapat tiga pihak yang terkait dengan cek: (1) pembuat
(maker) atau pemberi (drawer) yang menerbitkan cek; (2) bank atau pembayar
(payer) atas mana cek tersebut ditarik; dan (3) penerima atau penarik (payee)
yang mendapat pembayaran atas cek tersebut. Cek merupakan instrument yang
bisa dinegosiasikan yang dapat dialihkan ke pihak lain dengan persetujuan.
Setiap cek harus dilengkapi dengan penjelasan tujuan pembayaran. Di banyak
perusahaan, hal ini dilakukan dengan melampirkan slip pembayaran
(remittance advice) pada cek.
Merupakan hal yang penting untuk mengetahui saldo rekening cek
setiap waktu. Untuk melihat saldo terkini, setiap setoran dan cek seharusnya
dimasukkan dengan formulir memo catatan saldo yang disediakan bank atau di
catatan cek yang terdapat pada buku cek.
Modul Teknisi Akuntansi Muda 2017
Universitas Gunadarma Halaman | 145
Di dalam cek juga berpotensi menimbulkan selisih antara saldo kas
oleh perusahaan dengan laporan bank. Hal-hal yang menimbulkan perbedaan
antara saldo kas oleh perusahaan dengan laporan bank dapat digolongkan
sebagai berikut:
1. Elemen-elemen yang oleh perusahaan sudah dicatat sebagai penerimaan
uang tetapi belum dicatat oleh bank, contoh:
a. Setoran yang dikirimkan ke bank pada akhir bulan tetapi belum
diterima oleh bank sampai bulan berikutnya (setoran dalam perjalanan).
b. Setoran yang diterima oleh bank pada akhir bulan, tetapi dilaporkan
sebagai setoran bulan berikutnya, karena laporan bank sudah terlanjur
dibuat (setoran dalam perjalanan).
c. Uang tunai yang tidak disetorkan ke bank.
2. Elemen-elemen yang sudah dicatat sebagai penerimaan oleh bank tetapi
belum dicatat oleh perusahaan, contoh:
a. Bunga yang diperhitungkan oleh bank terhadap simpanan, tetapi belum
dicatat dalam buku perusahaan (jasa giro).
b. Penagihan wesel oleh bank, sudah dicatat oleh bank sebagai
penerimaan tetapi perusahaan belum mencatatnya.
3. Elemen-elemen yang sudah dicatat oleh perusahaan sebagai pengeluaran
tetapi bank belum mencatatnya, contoh:
a. Cek-cek yang beredar (outstanding checks) yaitu cek yang sudah
dikeluarkan oleh perusahaan dan sudah dicatat sebagai pengeluaran kas
tetapi oleh yang menerima belum diuangkan ke bank sehingga bank
belum mencatatnya sebagai pengeluaran.
b. Cek yang sudah ditulis dan sudah dicatat dalam jurnal pengeluaran
uang tetapi ceknya belum diserahkan kepada yang dibayar maka cek
tersebut belum merupakan pengeluaran oleh karena itu jurnal
pengeluaran kas harus dikoreksi pada akhir periode.
4. Elemen-elemen yang sudah dicatat oleh bank sebagai pengeluaran tetapi
belum dicatat oleh perusahaan, contoh:
Modul Teknisi Akuntansi Muda 2017
Universitas Gunadarma Halaman | 146
a. Cek dari langganan yang ditolak oleh bank karena kosong tetapi belum
dicatat oleh perusahaan.
b. Bunga yang diperhitungkan atas overdraft (saldo kredit kas) tetapi
belum dicatat oleh perusahaan.
c. Biaya jasa bank yang belum dicatat oleh perusahaan.
Contoh gambar cek dengan slip pembayaran terdapat pada Gambar 2 berikut
ini:
Gambar 2: Cek dengan slip pembayaran
Modul Teknisi Akuntansi Muda 2017
Universitas Gunadarma Halaman | 147
Gambar 3: Cek
4. Laporan Bank
Setiap bulan, deposan (penyetor) menerima laporan bank dari bank.
Rekening Koran atau laporan bank (bank statement) menunjukkan transaksi
dan saldo perbankan milik deposan. Laporan ini menunjukkan (1) cek yang
dibayar dan debit lainnya yang mengurangi saldo rekening deposan, (2) setoran
dan kredit lainnya yang menambah saldo rekening deposan, dan (3) saldo
setelah transaksi harian. Umumnya, laporan bank merupakan salinan catatan
bank yang dikirim ke nasabah untuk tinjauan secara periodik.
Seluruh cek ‘yang dibayar’ diurutkan berdasarkan nomor pada laporan
bank bersama dengan tanggal dibayarkannya cek dan jumlahnya. Setelah
membayar cek, bank memberi stempel ‘lunas’ pada cek; cek yang telah dibayar
terkadang disebut juga dengan cek ‘yang dibatalkan’. Sebagian besar bank
menawarkan deposan untuk menerima cek ‘yang dibayar’ pada laporan bank
mereka. Untuk mereka yang tidak mau, bank menyimpan catatan setiap cek
pada microfilm.
Setiap setoran yang diterima oleh bank dikreditkan ke rekening
nasabah. Yang sebaliknya terjadi ketika bank ‘membayar’ cek yang diterbitkan
perusahaan pada saldo rekening cek: pembayaran mengurangi kewajiban bank.
Modul Teknisi Akuntansi Muda 2017
Universitas Gunadarma Halaman | 148
Dengan demikian akan mendebit rekening nasabah di bank. Bank juga
memasukkan memorandum laporan bank yang menjelaskan debit dan kredit
lainnya yang dilakukan oleh bank kepada rekening nasabah.
Rekonsiliasi bank dapat dibuat dalam 2 macam cara yang berbeda,
yaitu:
1. Rekonsiliasi saldo akhir yang bisa dibuat dalam 2 bentuk:
a. Laporan rekonsiliasi saldo bank dan saldo kas untuk menunjukkan
saldo yang benar.
b. Laporan rekonsiliasi saldo bank kepada saldo kas.
2. Rekonsiliasi saldo awal, penerimaan, pengeluaran, dan saldo akhir yang
bisa dibuat dalam 2 bentuk:
a. Laporan rekonsiliasi saldo bank kepada saldo kas (4 kolom)
b. Laporan rekonsiliasi saldo bank dan saldo kas untuk menunjukkan
saldo yang benar (8 kolom)
MATERI ELEMEN KOMPETENSI 3
MEMBUKUKAN MUTASI KAS BANK
KRITERIA UNJUK KERJA
3.1. Bukti penerimaan dan pengeluaran Kas di Bank diverifikasi.
3.2. Jumlah penerimaan dan pengeluaran Kas di Bank untuk setiap transaksi
dibukukan.
3.3. Hasil mutasi data penerimaan dan pengeluaran Kas di Bank diidentifikasi.
1.3. URAIAN MATERI ELEMEN KOMPETENSI 3
1. Penerimaan dan Pengeluaran Kas di Bank
Apabila penerimaan kas setiap hari langsung disetorkan ke bank dan
pembayaran dilakukan dengan cek, maka setiap akhir bulan perusahaan perlu
Modul Teknisi Akuntansi Muda 2017
Universitas Gunadarma Halaman | 149
mencocokkan saldo menurut catatan perusahaan dengan saldo menurut catatan
bank yang tersaji di laporan bank. Prosedur mencocokkan saldo kas menurut
catatan perusahaan dan catatan bank dan catatan perusahaan disebut rekonsiliasi
bank.
Rekonsiliasi bank dilakukan untuk mengungkapkan setiap kesalahan dan
ketidakwajaran yang ada pada catatan perusahaan di bank. Prosedur rekonsiliasi
dilakukan untuk mencari sebab-sebab ketidakcocokan yang terjadi antara saldo
menurut catatan bank dan catatan perusahaan. Selain itu, rekonsiliasi bank
berguna untuk mengecek ketelitian pencatatan dalam rekening kas dan catatan
bank. Rekonsiliasi juga berguna untuk mengetahui penerimaan atau pengeluaran
yang sudah terjadi di bank tetapi belum dicatat oleh perusahaan.
Pemakaian cek kertas semakin populer sebagai suatu cara pembayaran.
Namun, kemajuan perangkat lunak dan perangkat keras desktop publishing telah
menciptakan peluang-peluang baru untuk menduplikasi, mengubah dan
memalsukan cek. Pada saat yang sama, teknologi-teknologi pengamanan baru,
seperti image ultraviolet, bar-code berkapasitas tinggi, dan biometrik juga
berkembang. Teknologi-teknologi ini mengubah dokumen-dokumen kertas
menjadi file-file yang diproses secara elektronik, sehingga mengurangi risiko
penipuan.
Bank mengenakan biaya bulanan atas jasa yang diberikan. Seringkali biaya
dikenakan hanya ketika saldo rata-rata bulanan di rekening koran di bawah jumlah
tertentu. Biaya ini, disebut dengan biaya administrasi bank (bank service charge),
tampak pada laporan bank dengan kode SC. Memorandum debit yang
menjelaskan biaya ini ada di laporan bank dan catatan yang menyertainya.
Memorandum debit terpisah mungkin juga diterbitkan atas pemberian jasa lainnya
semacam biaya cetak cek, penerbitan cek perjalanan, dan memindah dana ke
tempat lain. Singkatan DM sering digunakan untuk biaya-biaya semacam ini.
Memorandum debit juga digunakan oleh bank ketika cek yang disetor dari
nasabah ‘ditolak’ karena dana yang tidak cukup. Dalam kasus ini, cek ditandai
NSF (Not Sufficient Funds atau dana tidak mencukupi) oleh bank nasabah dan
dikembalikan ke bank deposan. Bank kemudian mendebit rekening deposan. Bank
Modul Teknisi Akuntansi Muda 2017
Universitas Gunadarma Halaman | 150
kemudian mengirimkan cek NSF dan memorandum debit kepada deposan sebagai
pemberitahuan atas biaya. Cek NSF menyebabkan piutang usaha (dari penerbit
cek) bagi deposan dan menurunkan saldo kas di rekening bank.
Deposan dapat meminta bank untuk menagihkan wesel tagihnya. Dalam hal
ini, bank akan mengkredit rekening deposan atas kas yang diterima dari penagihan
wesel tersebut. Hal ini diilustrasikan pada laporan bank dengan kode CM (Credit
Memorandum). Bank akan menerbitkan memorandum kredit yang dikirim
bersama dengan laporan yang menjelaskan ayat tersebut. Sebagian besar bank
juga menawarkan bunga atas rekening cek ini. Bunga yang dihasilkan dapat juga
dijelaskan dalam laporan bank dengan kode CM atau INT (Interest Earned).
2. Perbedaan Saldo Kas di Bank dan Deposan
Bank dan deposan memiliki catatan tersendiri atas rekening deposan. Ke
dua saldo tersebut jarang sama sehingga diperlukan untuk menyesuaikan saldo kas
yang dilaporkan pada pembukuan perusahaan dengan saldo kas pada laporan
bank. Proses ini disebut dengan rekonsiliasi rekening bank (reconciling the bank
account). Ketidaksesuaian ini dikarenakan:
1. Perbedaan waktu yang tidak memungkinkan salah satu pihak mencatat
transaksi di periode yang sama.
2. Kesalahan oleh salah satu pihak dalam mencatat transaksi.
Perbedaan waktu sering terjadi. Sebagai contoh, beberapa hari mungkin
terlewatkan antara cek yang dikirimkan kepada penarik cek dan tanggal yang
dibayarkan bank. Sama halnya, ketika deposan menggunakan setoran bank untuk
menyetorkannya, aka nada selisih waktu satu hari antara waktu yang diterima
yang dicatat deposan dengan waktu diterima yang dicatat oleh bank. Perbedaan
waktu juga terjadi ketika bank mengirimkan memorandum debit atau kredit
kepada deposan.
Juga, kesalahan terkadang terjadi. Kejadian kesalahan bergantung pada
keefektifan pengendalian internal deposan dan bank. Kesalahan dari pihak bank
sangat jarang terjadi. Akan tetapi, salah satu pihak dapat saja salah mencatat cek
Modul Teknisi Akuntansi Muda 2017
Universitas Gunadarma Halaman | 151
senilai Rp 450.000 menjadi Rp 45.000 atau Rp 540.000. Juga, bank mungkin saja
salah mengenakan cek yang ditarik oleh Andi ke rekening Adi.
3. Jumlah Saldo Kas di Bank dan Deposan
Setiap perusahaan memiliki catatan atas kas yang diterima, dikeluarkan, dan
saldonya. Namun karena banyaknya transaksi kas, maka kesalahan atau kelalaian
dapat saja terjadi dalam melakukan pencatatan. Karena itu, secara periodik
perusahaan perlu membuktikan saldo yang disajikan dalam buku besar. Kas yang
sebenarnya ada di kantor, misalnya kas kecil, dana pertukaran, dan penerimaan
yang belum didepositokan, dapat dihitung dan dibandingkan dengan catatan
perusahaan. Kas yang berada di dalam deposito tidak tersedia untuk dihitung, dan
dibuktikan dengan membuat rekonsiliasi bank, yaitu rekonsiliasi atas catatan
perusahaan dengan catatan bank tentang kas perusahaan.
Logisnya, catatan perusahaan dan catatan bank harus menunjukkan saldo
yang sama. Dalam kenyataan, dua saldo tersebut mungkin berbeda.
Ketidakcocokan yang terjadi biasanya disebabkan oleh adanya beda waktu yang
terjadi dalam prosedur pencatatan, penerimaan dan pengeluaran kas. Berikut ini
adalah penyebab perbedaan antara saldo perusahaan dan saldo bank karena beda
waktu mencatat dan salah catat:
1. Setoran dalam perjalanan (deposit intransit)
Setoran dalam perjalanan adalah setoran perusahaan ke bank yang belum
dicatat oleh bank karena kemungkinan-kemungkinan berikut.
a. Aturan intern bank bahwa setoran yang dilakukan pada akhir bulan akan
dicatat selang satu hari kerja berikutnya
b. Aturan intern bank bahwa setoran di atas pukul 12:00 baru dicatat selang
satu hari kerja berikutnya
c. Setoran melalui Automatic Teller Machine (ATM) dicatat selang satu hari
kerja berikutnya
d. Setoran dengan prosedur clearing dicatat setelah selesai prosedur tersebut.
Jika clearing selesai pada pukul 10:00, sehingga setoran dengan prosedur
Modul Teknisi Akuntansi Muda 2017
Universitas Gunadarma Halaman | 152
clearing yang diterima bank setelah pukul 10:00 akan diselesaikan pada
hari clearing berikutnya.
Prosedur pemeriksaan untuk menemukan setoran dalam perjalanan adalah
membandingkan semua setoran menurut slip setoran dengan setoran yang tampak
dalam laporan bank. Setoran perusahaan yang tidak tampak di laporan bank adalah
setoran dalam perjalanan.
2. Cek yang masih beredar (outstanding check)
Cek yang masih beredar adalah cek yang sudah dikeluarkan oleh
perusahaan tetapi bank belum membayarnya karena pemegang cek (pihak yang
dibayar perusahaan, misalnya supplier) belum menguangkannya ke bank. Prosedur
pemeriksaan untuk menemukan cek yang masih beredar adalah membandingkan
seluruh cek yang telah dikeluarkan (periksa nomor cek di bonggol cek) dengan
cek-cek yang telah diuangkan oleh bank yang tampak di laporan bank. Cek yang
tidak nampak di laporan bank adalah cek yang masih beredar.
3. Biaya bank (service charge)
Biaya bank adalah biaya yang dibebankan oleh bank kepada perusahaan
atas jasa bank melayani giro perusahaan. Bank langsung mengurangi giro
perusahaan, sedangkan perusahaan belum mencatatnya karena belum
mengetahuinya sebelum menerima laporan bank atau memo debit dari bank.
Prosedur pemeriksaan untuk menemukan biaya bank adalah dengan
mengidentifikasi memo debit untuk biaya bank di laporan bank (kode memo debit)
untuk biaya bank pada umumnya DM dengan nomor tertentu).
4. Cek kosong (non-sufficient fund check)
Cek kosong adalah cek yang tidak cukup dananya. Pada waktu perusahaan
menerima cek dari pelanggan, perusahaan sudah mengakuinya sebagai
penerimaan kas dan disetornya ke bank sebagai penambah saldo rekening giro
perusahaan. Di hari berikutnya, ternyata ada pemberitahuan dari bank bahwa cek
yang disetorkan tidak cukup dananya. Jika bank belum terlanjur menganggap cek
kosong ini sebagai setoran, maka di laporan bank tidak terdapat setoran tersebut
Modul Teknisi Akuntansi Muda 2017
Universitas Gunadarma Halaman | 153
dan juga tidak terjadi pengurangan setoran. Namun jika bank telah telanjur
menganggapnya sebagai setoran, maka di laporan bank akan tercantum setoran
dan juga pengurangan. Keterangan untuk pengurangan adalah cek kosong (non-
sufficient fund check/NSF Check). Prosedur untuk menemukan cek kosong adalah
mengidentifikasi memo debit untuk cek kosong di laporan bank (kode DM dengan
nomor tertentu).
Di Amerika Serikat, bank menerima setoran berupa cek meskipun cek
tersebut berasal dari bank lain. Apabila cek tersebut tidak cukup dananya pada
waktu clearing, barulah bank tersebut membatalkan setoran tersebut. Dengan
demikian, setiap menyetor cek pelanggan di bank, perusahaan langsung menerima
bukti setor (deposit slip) dan oleh karena itu menjadi bukti untuk pencatatan
bertambahnya rekening kas di bank. Di Indonesia, bank tidak menerima setoran
berupa cek yang berasal dari bank lain, kecuali kalau sudah selesai clearing.
Dengan praktik seperti ini, maka perusahaan di Indonesia tidak
menganggap cek dari pelanggannya sebagai pelunasan sebelum cek itu dinyatakan
tertagih oleh bank setelah selesai clearing. Berdasar uraian sebelumnya maka
dapat ditarik kesimpulan bahwa tidak satu pun cek kosong telanjur dicatat oleh
perusahaan sebagai kas.
5. Pelunasan dari pelanggan (debitor) via transfer giro
Dalam praktik bisnis modern, para debitor atau pelanggan perusahaan
membayar utangnya melalui rekening giro perusahaan di bank. Perusahaan baru
mengetahui bertambahnya saldo kas dari transfer ini setelah menerima laporan
bank atau memo kredit dari bank. Prosedur untuk menemukan transfer dari pihak
lain adalah mengidentifikasi memo kredit untuk transfer tersebut di laporan bank
(kode CM dengan nomor tertentu).
6. Jasa giro bank
Jasa giro bank adalah balas jasa bank yang diberikan kepada perusahaan
karena bank dapat memanfaatkan simpanan giro perusahaan. Dalam hal ini, bank
langsung menambah giro perusahaan, sedangkan perusahaan belum mencatatnya
karena belum mengetahuinya sebelum menerima laporan bank atau memo
Modul Teknisi Akuntansi Muda 2017
Universitas Gunadarma Halaman | 154
kreditdari bank. Prosedur pemeriksaan untuk menemukan jasa giro bank adalah
mengidentifikasi memo kredit untuk jasa giro di laporan bank (kode CM dengan
nomor tertentu).
7. Salah catat
Apabila setelah mempertimbangkan semua pos di atas, ketidakcocokan
antara saldo perusahaan dan saldo bank masih ditemukan, maka dilakukan
prosedur pemeriksaan yang lain untuk menentukan kemungkinan salah catat di
buku perusahaan dan atau di buku bank. Apabila salah catat telah diidentifikasi,
tetapi saldonya belum cocok, maka ada indikasi bahwa kas digelapkan.
MATERI ELEMEN KOMPETENSI 4
MENYUSUN LAPORAN REKONSILIASI BANK
KRITERIA UNJUK KERJA
4.1 Laporan rekening koran bank dan catatan perusahaan serta data pendukung
rekonsiliasi bank diidentifikasi.
4.2 Selisih antara rekening koran bank dan catatan perusahaan diidentifikasi.
4.3. Laporan Rekonsiliasi Bank disajikan.
4.1. URAIAN MATERI ELEMEN KOMPETENSI 4
1. Laporan Bank dan Catatan Perusahaan serta Tahapan Prosedur Rekonsiliasi
Untuk mendapatkan manfaat maksimal dari rekonsiliasi bank, rekonsiliasi
seharusnya dibuat oleh karyawan yang memiliki tanggung jawab selain terkait dengan
kas. Ketika prinsip pengendalian internal atas verifikasi internal independen tidak
diikuti dalam membuat rekonsiliasi, penggelapan kas mungkin terjadi. Sebagai contoh,
kasir yang menyiapkan rekonsiliasi dapat menggelapkan kas dan menyembunyikan
penggelapan tersebut dengan menuliskan kesalahan yang disengaja pada rekonsiliasi.
Modul Teknisi Akuntansi Muda 2017
Universitas Gunadarma Halaman | 155
Dengan demikian, rekening bank akan terekonsiliasi, dan penggelapan mungkin tidak
terdeteksi.
Dalam merekonsiliasi rekening bank, boleh saja melakukan rekonsiliasi antara
saldo menurut pembukuan perusahaan dan saldo menurut bank ke saldo kas (benar dan
tepat) disesuaikan. Skedul rekonsiliasi dibagi menjadi dua bagian. Titik awal membuat
rekonsiliasi adalah memasukkan saldo menurut laporan bank dan saldo menurut
pembukuan deposan pada skedul tersebut. Penyesuaian dilakukan di setiap bagian.
Tahapan-tahapan prosedur Rekonsiliasi, sebagai berikut:
1. Setoran dalam perjalanan
Bandingkan setiap setoran pada laporan bank dengan setoran dalam perjalanan
dari rekonsiliasi bank sebelumnya dan dengan setiap setoran yang dicatat
perusahaan atau salinan slip setoran. Setoran yang dicatat oleh deposan yang
belum dicatat oleh bank mencerminkan setoran dalam perjalanan (deposits
in transit). Tambahkan setoran yang belum dicatat oleh bank ke saldo kas
menurut laporan bank.
2. Cek beredar
Bandingkan cek yang telah dibayar yang ditunjukkan pada laporan bank atau
cek yang dikembalikan pada laporan bank dengan (a) cek beredar dari
rekonsiliasi bank sebelumnya, dan (b) cek yang diterbitkan oleh perusahaan
sebagaimana dicatat pada jurnal pembayaran kas. Cek yang diterbitkan yang
dicatat perusahaan yang belum dibayar bank mencerminkan cek beredar
(outstanding checks). Kurangkan cek beredar yang belum dibayar oleh bank
dari saldo kas menurut bank.
3. Kesalahan
Perhatikan bahwa kesalahan (error) ditemukan dari tahapan-tahapan berikut.
Daftarlah di bagian yang tepat pada skedul rekonsiliasi. Contoh, jika cek
dibayar dengan benar ditulis perusahaan seharusnya Rp 195.000, dan ternyata
dicatat Rp 159.000, koreksi Rp 36.000 harus dikurangkan dari saldo menurut
pembukuan deposan. Seluruh kesalahan yang dibuat deposan merupakan
bagian rekonsiliasi yang menyesuaikan saldo kas menurut pembukuan
Modul Teknisi Akuntansi Muda 2017
Universitas Gunadarma Halaman | 156
deposan. Sebaliknya, seluruh kesalahan yang dibuat oleh bank merupakan
bagian rekonsiliasi yang menyesuaikan saldo kas menurut bank.
4. Memorandum bank
Lacak memorandum bank (bank memorandum) ke catatan deposan. Setiap
memorandum yang belum tercatat seharusnya terdaftar pada bagian skedul
rekonsiliasi. Contoh, memorandum debit Rp 5.000 atas biaya administrasi bank
akan dikurangi dari saldo menurut pembukuan perusahaan, dan pendapatan
bunga Rp 32.000 ditambahkan ke saldo menurut pembukuan perusahaan.
2. Selisih Antara Rekening Koran Bank dan Catatan Perusahaan
Jika jumlah uang yang ada ternyata tidak sesuai dengan catatan kas maka
selisihnya dicatat dalam rekening selisih kas dan rekening lawannya adalah rekening
kas. Apabila saldo selisih kas itu debit maka dilaporkan sebagai biaya diluar usaha,
tetapi kalau saldo rekening selisih kas itu kredit, maka dilaporkan sebagai pendapatan
diluar usaha. Bila selisih kas itu jumlahnya besar dan dapat diketahui bahwa itu akibat
kecurangan pegawai maka selisih tersebut dicatat sebagai piutang (dengan anggapan
akan dilunasi oleh pegawai yang curang atau perusahaan yang menjamin pegawai
tersebut), tetapi jika selisih tadi tidak mungkin untuk ditagih kembali maka dicatat
sebagai rugi yang tidak biasa (extra ordinary losses).
Pada akhir setiap bulan kalender, bank akan mengirimkan salinan rekening
bank atau rekening koran kepada setiap nasabahnya bersama dengan cek nasabah
yang telah dibayarkan oleh bank selama bulan berjalan. Jika tidak ada kesalahan yang
dibuat oleh bank atau nasabah, jika semua deposito yang dilakukan dan semua cek
yang ditarik oleh nasabah sampai pada bank pada bulan yang sama, dan jika tidak ada
transaksi tidak biasa yang mempengaruhi baik catatan kas perusahaan ataupun bank,
maka saldo kas yang dilaporkan oleh bank dalam laporan bank akan sama dengan
saldo yang terdapat dalam catatan nasabah sendiri. Namun kondisi ini jarang terjadi
karena satu atau beberapa alasan berikut. Karena itu, selisih antara catatan kas deposan
dengan catatan bank merupakan hal yang biasa dan sudah diperkirakan. Dengan
demikian, keduanya harus direkonsiliasi untuk menentukan sumber perbedaan diantara
kedua jumlah itu.
Modul Teknisi Akuntansi Muda 2017
Universitas Gunadarma Halaman | 157
Contoh, laporan bank menunjukkan saldo sebesar Rp 11.907.450,00 per 30
April 2015. Pada tanggal tersebut, saldo kas menurut pembukuan deposan yang
mewakili Lani Company sebesar Rp 11.589.450,00. Dari tahapan-tahapan selanjutnya,
bagian rekonsiliasi berikut ini ditentukan:
1. Setoran dalam perjalanan: Setoran 30 April
(diterima bank pada tanggal 1 Mei) Rp
2.201.400,00
2. Cek beredar: No. 453, Rp 3.000.000,00; No. 457,
Rp 1.401.300,00; No. 460, Rp 1.502.700,00. Rp
5.904.000,00
3. Kesalahan: Cek No. 443 salah ditulis Lani sebesar
Rp 1.226.000,00 dan dibayar dengan benar oleh bank. Akan
tetapi, dicatat sebesar Rp 1.262.000,00 oleh Lani Company. Rp
36.000,00
4. Memorandum bank:
a. Debit Cek NSF dari Baron sebesar Rp 425.600,00 Rp
425.600,00
b. Debit Biaya pencetakan cek perusahaan Rp 30.000,- Rp
30.000,00
c. Kredit Penagihan wesel tagih sebesar Rp 1.000.000,00
ditambah bunga Rp 50.000,00, dikurangi biaya jasa
penagihan bank Rp 15.000,00 Rp
1.035.000,00
3. Penyajian Laporan Rekonsiliasi Bank
Rekonsiliasi bank adalah skedul yang menjelaskan setiap perbedaan antara
catatan kas bank dengan catatan kas perusahaan. Jika perbedaan ini hanya berasal dari
transaksi yang belum dicatat oleh bank, maka catatan perusahaan dipandang yang
benar. Namun, jika beberapa bagian dari perbedaan itu berasal dari pos-pos lain, maka
catatan bank atau catatan perusahaan harus disesuaikan.
Modul Teknisi Akuntansi Muda 2017
Universitas Gunadarma Halaman | 158
Rekonsiliasi bank bisa dibuat dalam dua bentuk. Bentuk yang pertama
merekonsiliasi saldo laporan bank dengan saldo buku atau sebaliknya. Bentuk lainnya
merekonsiliasi baik saldo bank maupun saldo buku dengan saldo kas yang benar.
Bentuk yang terakhir ini lebih lazim digunakan.
Rekonsiliasi bank dapat dibuat dalam 2 macam cara yang berbeda:
Rekonsiliasi saldo akhir. Rekonsiliasi ini mempunyai dua bentuk:
a. Laporan rekonsiliasi saldo bank dan saldo kas untuk menunjukkan saldo
yang benar. Berikut adalah contoh:
Penyusunan laporan rekonsiliasi saldo akhir disusun berdasarkan data yang diperoleh
dari catatan PT XYZ pada tanggal 31 Desember 2005 sebagai berikut:
Data di atas jika disusun dalam laporan rekonsiliasi saldo bank dan saldo kas untuk
menunjukkan saldo yang benar adalah sebagai
Modul Teknisi Akuntansi Muda 2017
Universitas Gunadarma Halaman | 159
berikut:
Dalam laporan rekonsiliasi ini dapat diperoleh hasil yang menunjukkan berapa saldo
yang benar menurut kas maupun saldo yang benar menurut bank. Bentuk ini sering
digunakan karena lebih berguna untuk tujuan intern perusahaan.
b. Laporan rekonsiliasi saldo bank kepada saldo kas.
Modul Teknisi Akuntansi Muda 2017
Universitas Gunadarma Halaman | 160
Pada rekonsiliasi ini hanya diketahui sebab-sebab perbedaan saldo kas dan
saldo bank. Rekonsiliasi bentuk ini sering digunakan oleh akuntan dalam melakukan
pemeriksaan kas. Perlu diperhatikan bahwa rekonsiliasi bank tidak membetulkan
rekening kas dan rekening-rekening lainnya. Ia hanya merupakan kertas kerja atau
laporan yang dibuat oleh pemeriksa intern atas hasil prosedur rekonsiliasi. Oleh karena
itu, saldo rekening-rekening setelah rekonsiliasi bank tersebut masih tetap
menunjukkan saldo-saldo semula. Untuk membetulkan saldo-saldo buku perusahaan,
kita harus menyusun jurnal penyesuaian dan mempostingnya ke rekening-rekening
terkait.
Rekonsiliasi saldo awal, penerimaan, pengeluaran dan saldo akhir.
Rekonsiliasi ini biasanya dilakukan oleh akuntan pemeriksa (auditor) sebagai
alat pengujian yang menyeluruh terhadap transaksi-transaksi kas. Dalam
Modul Teknisi Akuntansi Muda 2017
Universitas Gunadarma Halaman | 161
bentuk ini, selain saldo awal dan saldo akhir akan dapat diketahui perbedaan
jumlah penerimaan dan pengeluaran antara bank dengan catatan kas. Susunan
kolom-kolomnya adalah saldo awal, penerimaan, pengeluaran dan saldo akhir.
Dalam mengerjakan rekonsiliasi bentuk ini diperlukan pengetahuan mengenai
prosedur pencatatan penerimaan dan pengeluaran kas dan bank, karena
prosedur yang digunakan akan mempengaruhi jumlah-jumlah yang akan
direkonsiliasikan. Rekonsiliasi ini mempunyai dua bentuk:
a. Laporan rekonsiliasi saldo bank kepada saldo kas (4 kolom)
Sebagai contoh adalah data yang diambil dari PT ABC:
Laporan rekonsiliasi yang disusun dari data di atas adalah sebagai berikut:
Modul Teknisi Akuntansi Muda 2017
Universitas Gunadarma Halaman | 162
Setelah menyusun rekonsiliasi laporan bank, perlu dibuat jurnal untuk
membetulkan catatan kas. Dari rekonsiliasi di atas yang dibuat koreksinya hanya
elemen-elemen yang mempengaruhi saldo kas tanggal 31 Januari 2006. Jurnal koreksi
yang dibuat pada tanggal 31 Januari 2006 adalah sebagai berikut:
Modul Teknisi Akuntansi Muda 2017
Universitas Gunadarma Halaman | 163
b. Rekonsiliasi saldo awal, penerimaan, pengeluaran dan saldo akhir (8
kolom)
Prinsipnya sama dengan rekonsiliasi saldo akhir untuk menunjukkan saldo yang benar,
hanya saja disusun rekonsiliasi untuk saldo bank tersendiri dan saldo kas tersendiri.
Karena yang direkonsiliasikan ada 4 jumlah yaitu saldo awal, penerimaan,
pengeluaran dan saldo akhir maka rekonsiliasinya menjadi 8 kolom, masing-masing
untuk bank dan kas. Berikut adalah contoh dari rekonsiliasi 8 kolom dengan
menggunakan PT. ABC:
Modul Teknisi Akuntansi Muda 2017
Universitas Gunadarma Halaman | 164
Rekonsiliasi 8 kolom di atas dapat juga dibuat laporannya dengan bentuk yang
berbeda seperti yang nampak berikut.
Modul Teknisi Akuntansi Muda 2017
Universitas Gunadarma Halaman | 165
Bentuk ini adalah untuk mencari saldo yang benar, sehingga merupakan
rekonsiliasi 8 kolom. Perbedaannya adalah dalam cara penyajian, yaitu 4 kolom diatas,
dan 4 kolom dibawah. Karena bentuknya yang seperti ini, walaupun prinsipnya adalah
sama dengan rekonsiliasi 8 kolom, nampaknya seperti rekonsiliasi 4 kolom.
Jika dibandingkan dengan rekonsiliasi saldo akhir maka rekonsiliasi 4 kolom
adalah perluasan dari rekonsiliasi saldo bank kepada saldo kas, sedang rekonsiliasi 8
kolom merupakan perluasan dari rekonsiliasi saldo bank dan saldo kas untuk
menunjukkan saldo yang benar. Oleh karena itu prosedur dalam membuat rekonsiliasi
saldo akhir juga berlaku dalam rekonsiliasi saldo awal, penerimaan, pengeluaran dan
saldo akhir, hanya saja lebih komplek.
Modul Teknisi Akuntansi Muda 2017
Universitas Gunadarma Halaman | 166
MATERI ELEMEN KOMPETENSI 5
MEMBUKUKAN PENYESUAIAN KAS BANK
KRITERIA UNJUK KERJA
1. Data penyesuaian kas di Bank diidentifikasi.
2. Data penyesuaian kas di Bank dibukukan.
1.5. URAIAN MATERI ELEMEN KOMPETENSI 5
1. Mengidentifikasi Data Penyesuaian Kas di Bank
Setiap bagian rekonsiliasi dalam menentukan saldo kas disesuaikan
menurut pembukuan perusahaan seharusnya dicatat oleh deposan. Jika bagian
ini tidak dijurnal dan diposting, maka akun kas tidak akan memunculkan saldo
yang tepat.
Berikut ini ayat jurnal yang dicatat pada contoh kasus Lani Company
diatas, per 30 April 2015 adalah sebagai berikut:
1. Penagihan Wesel Tagih
Ayat ini melibatkan empat akun. Asumsikan bunga Rp 50.000,00 belum diakui
dan biaya penagihan dibebankan ke beban lain-lain, maka ayat jurnalnya
adalah:
30/4 Kas Rp 1.035.000,00
Beban Lain-lain Rp 15.000,00
Wesel Tagih Rp 1,000.000,00
Pendapatan Bunga Rp 50.000,00
(Mencatat penagihan wesel tagih oleh bank)
2. Kesalahan Pembukuan
Jurnal pengeluaran kas menunjukkan bahwa cek no. 443 merupakan
pembayaran ke Andrea Company, pemasok. Ayat koreksinya adalah:
30/4 Kas Rp 36.000,00
Utang Usaha --- Andrea Company Rp 36.000,00
Modul Teknisi Akuntansi Muda 2017
Universitas Gunadarma Halaman | 167
(Membetulkan kesalahan dalam pencatatan cek no. 443)
3. Cek NSF
Sebagaimana dijelaskan sebelumnya, cek NSF menjadi piutang usaha bagi
pihak deposan. Ayat jurnalnya adalah:
30/4 Piutang Usaha --- Baron Rp 425.600,00
Kas Rp 425.600,00
(Mencatat cek NSF)
4. Biaya Administrasi Bank
Biaya pencetakan cek (DM) dan biaya jasa bank lainnya (SC) didebit ke
Beban Lain-lain. Jumlah umumnya telah ditentukan. Ayat jurnalnya adalah:
30/4 Beban Lain-lain Rp 30.000,00
Kas Rp 30.000,00
(Mencatat beban atas pencetakan cek perusahaan)
Ke empat ayat jurnal tersebut dapat digabungkan menjadi hanya satu ayat
jurnal.
Biasanya bank mengelola pencatatan seluruh transaksi rekening bank.
Rangkuman seluruh transaksi, yang disebut laporan bank (bank statement), dikirimkan
ke nasabah dalam bentuk cetakan (bard copy) maupun email (soft copy). Seperti akun
pelanggan atau kreditur, laporan bank juga menunjukkan saldo awal, penambahan,
pengurangan, dan saldo pada akhir periode.
Cek nasabah yang dicairkan selama periode tertentu dapat dilampirkan oleh
bank bersama dengan laporan bank sesuai urutan pembayaran. Jika cek yang telah
diuangkan, cek tersebut dicap ‘Telah Dibayar’, bersama dengan tanggal pembayaran,
sehingga tidak dapat diuangkan dua kali. Namun sekarang ini banyak bank yang tidak
lagi mengembalikan cek bersama dengan laporan bank. Sebaliknya, informasi tentang
pembayaran cek tersedia secara online.
Saldo rekening bank nasabah dalam catatan bank merupakan liabilitas,
sehingga rekening nasabah memiliki saldo kredit dalam catatan bank. Oleh karena
laporan bank disiapkan dari sudut pandang bank, maka ayat jurnal memo kredit dalam
Modul Teknisi Akuntansi Muda 2017
Universitas Gunadarma Halaman | 168
laporan bank menunjukkan kenaikan (kredit) dalam rekening nasabah. Begitu pula,
ayat jurnal memo debit dalam laporan bank menunjukkan penurunan (debit) dalam
rekening nasabah.
Bank membuat ayat jurnal kredit (mengeluarkan memo kredit) untuk:
1. Setoran yang dilakukan melalui transfer dana elektronik;
2. Penerimaan pembayaran wesel tagih untuk nasabah;
3. Pencairan dana atas pinjaman nasabah yang diberikan oleh bank;
4. Pembayaran bunga atas saldo uang nasabah;
5. Koreksi (jika ada) atas kesalahan bank.
Bank membuat ayat jurnal debit (mengeluarkan memo debit) untuk:
1. Pembayaran yang dilakukan melalui transfer dana elektronik;
2. Beban administrasi;
3. Cek yang dikembalikan karena sewaktu hendak dicairkan saldo uangnya tidak
mencukupi;
4. Koreksi (jika ada) kesalahan bank.
Cek dari pelanggan yang dikembalikan karena rekening banknya tidak
mencukupi, disebut cek kosong atau cek yang ditolak. Awalnya, ketika perusahaan
atau nasabah menyetorkan cek pembayaran dari pelanggan ke bank, kemudian bank
akan mengkredit rekening nasabah sehingga jumlah saldonya bertambah. Dalam
proses selanjutnya, ketika saldo rekening bank pelanggan yang menerbitkan cek
tersebut akan dipotong oleh banknya untuk ditransfer ke rekening penerima cek, baru
diketahui bahwa saldonya tidak mencukupi. Cek tersebut akan ditolak dan
dikembalikan ke bank nasabah. Akibatnya, bank nasabah akan mendebit
(mengeluarkan memo debit) rekening atau mengurangi saldo nasabah sebesar cek
yang ditolak tersebut. Ayat jurnal memo kredit atau debit ditunjukkan dalam laporan
bank. Jenis ayat jurnal memo kredit dan debit berikut ini:
1. EC (Error Correction)
Koreksi kesalahan untuk memperbaiki kesalahan yang dilakukan oleh bank.
2. NSF (Not Sufficient Funds)
Cek kosong atau cek yang ditolak karena dana di bank si penerbit cek tidak
mencukupi.
Modul Teknisi Akuntansi Muda 2017
Universitas Gunadarma Halaman | 169
3. SC (Service Charge)
Beban administrasi bank.
4. ACH (Automated Clearing House)
Ayat jurnal kliring otomatis untuk transfer dana elektronik.
5. MS (Miscellaneous)
Lain-lain, seperti penerimaan pembayaran wesel tagih atas nama nasabah atau
pencairan pinjaman dari bank untuk nasabah.
2. Pembukuan Data Penyesuaian Kas di Bank
Setelah seluruh ayat jurnal diposting, maka akun kas akan ditunjukkan
pada table 1 sebagai berikut:
Tabel 1: Saldo akun kas disesuaikan
Kas
30 April Rp 11.589.450,00
1.035.000,00
36.000,00
30 April Rp 425.600,00
30.000,00
30 April Rp 12.204.850,00
Saldo kas disesuaikan dalam buku besar harus sesuai dengan saldo kas
disesuaikan menurut pembukuan perusahaan direkonsiliasi bank pada gambar
1. Jika kesalahan bank yang ditemukan dalam membuat rekonsiliasi bank, bank
seharusnya diinformasikan. Sehingga mereka dapat melakukan koreksi yang
diperlukan dalam catatannya. Bank tidak membuat ayat-ayat untuk setoran
dalam perjalanan dan cek beredar. Bank hanya mencatatnya jika setoran dalam
perjalanan dan cek beredar tiba di bank.
Rekonsiliasi bank (bank reconciliation) merupakan analisis informasi
dan jumlah yang menyebabkan saldo kas yang dilaporkan dalam rekening bank
berbeda dari saldo kas dari buku besar dan bertujuan untuk menghasilkan saldo
kas yang disesuaikan. Saldo kas disesuaikan yang ditentukan dalam
Modul Teknisi Akuntansi Muda 2017
Universitas Gunadarma Halaman | 170
rekonsiliasi bank dilaporkan dalam laporan posisi keuangan. Rekonsiliasi bank
biasanya dibagi dalam 2 bagian:
1. Bagian bank, dimulai dengan saldo kas menurut rekening bank dan
berakhir dengan saldo yang disesuaikan.
2. Bagian perusahaan, dimulai dengan saldo kas menurut catatan perusahaan
dan berakhir dengan saldo yang disesuaikan. Kedua jumlah saldo yang
telah disesuaikan harus sama.
Penyajian rekonsiliasi bank ditunjukkan sebagai berikut:
Saldo kas menurut bank Rp
xxx
Ditambah: Debit ke kas, yang tidak terdapat dalam laporan
bank (setoran yang belum dicatat oleh bank, dll). Rp xxx
Dikurangi: kredit ke kas yang tidak terdapat dalam laporan
bank (cek yang belum diuangkan, dll) Rp xxx Rp
xxx
Saldo yang disesuaikan: Rp
xxx
Saldo kas menurut perusahaan Rp
xxx
Ditambah: kredit bank yang belum dicatat (pembayaran piutang
yang diterima oleh bank). Rp xxx
Dikurangi: debit bank yang belum dicatat (cek kosong, beban
administrasi bank, dll) Rp xxx Rp
xxx
Saldo yang disesuaikan: Rp
xxx
Note: Saldo yang disesuaikan menurut bank dan perusahaan harus sama.
Rekonsiliasi bank disiapkan dengan langkah-langkah sebagai berikut:
Modul Teknisi Akuntansi Muda 2017
Universitas Gunadarma Halaman | 171
Rekonsiliasi Sisi Bank
Langkah 1. Masukkan saldo kas menurut bank dari saldo akhir kas menurut rekening
bank.
Langkah 2. Tambahkan dengan deposit yang tidak dicatat oleh bank.
Identifikasi deposit yang tidak dicatat oleh bank dengan cara membandingkan
setiap deposit yang terdaftar dalam rekening bank dengan deposit yang tidak
tercatat yang muncul dalam rekonsiliasi periode sebelumnya dengan periode
saat ini. Contoh: setoran belum dicatat bank pada akhir periode (deposit in
transit/ setoran dalam perjalanan).
Langkah 3. Kurangkan dengan cek yang beredar yang belum dibayar oleh bank.
Identifikasi cek yang beredar dengan membandingkan cek yang telah dibayar
dengan cek yang beredar yang muncul dalam rekonsiliasi periode sebelumnya
dengan cek yang tercatat. Contoh: cek sedang beredar pada akhir periode
(outsanding check).
Langkah 4. Tentukan saldo disesuaikan dengan menambahkan Langkah 2 dan
mengurangi Langkah 3.
Rekonsiliasi Sisi Perusahaan
Langkah 5. Masukkan saldo kas menurut perusahaan dari saldo kas dalam buku besar.
Langkah 6. Tambahkan dengan memo kredit yang belum dicatat.
Identifikasi memo kredit bank yang belum dicatat dengan membandingkan
memo kredit rekening bank ke ayat jurnal. Contoh: wesel tagih dan bunga yang
dikumpulkan oleh bank.
Langkah 7. Kurangkan dengan memo debit yang belum dicatat.
Identifikasi memo debit bank yang belum dicatat oleh perusahaan dengan
membandingkan memo debit laporan bank ke ayat jurnal. Contoh: cek
kosong (NSF) pelanggan, biaya jasa bank.
Langkah 8. Tentukan saldo disesuaikan dengan menambah Langkah 6 dan mengurangi
Langkah 7.
Buktikan jika saldo disesuaikan sama.
Modul Teknisi Akuntansi Muda 2017
Universitas Gunadarma Halaman | 172
Langkah 9. Buktikan jika saldo disesuaikan yang ditentukan dalam Langkah 4 dan 8
sama.
Saldo yang disesuaikan dalam rekonsiliasi oleh bank dan perusahaan harus
sama. Jika saldo tidak sama, ada pos yang telah diabaikan dan harus ditemukan.
Kadang-kadang, saldo disesuaikan tidak sama karena baik perusahaan atau bank telah
membuat kesalahan. Dalam kasus tersebut, kesalahan ini sering ditemukan dengan
membandingkan jumlah setiap pos (deposit dan cek) pada laporan bank dengan
catatan dalam perusahaan.
Setiap kesalahan bank atau perusahaan yang ditemukan harus ditambahkan
atau dikurangi dengan bagian rekonsiliasi oleh bank atau perusahaan, tergantung pada
sifat kesalahan. Sebagai contoh, asumsikan bahwa bank salah mencatat cek
perusahaan sebesar Rp 50.000 dicatat sebesar Rp 500.000. kesalahan sebesar Rp
450.000 (Rp500.000 – Rp50.000) akan ditambahkan ke saldo bank di bagian bank
rekonsiliasi. Selain itu, bank akan diberitahu tentang kesalahan tersebut sehingga dapat
diperbaiki. Di sisi lain, anggaplah bahwa perusahaan mencatat deposit sebesar Rp
1.200.000 sebagai Rp 2.100.000. kesalahan perusahaan sebesar Rp 900.000
(Rp2.100.000 – Rp1.200.000) akan dipotong dari saldo kas di bagian perusahaan dari
rekonsiliasi bank. Perusahaan ini kemudian akan memperbaiki kesalahan dengan
menggunakan jurnal.
Catatan perusahaan tidak perlu disesuaikan untuk setiap informasi di
rekonsiliasi bagian bank. Bagian bank dimulai dengan saldo kas menurut laporan
bank. Akan tetapi, bank perlu diberitahu jika terjadi kesalahan yang harus diperbaiki
dalam laporan bank. Informasi apapun dalam rekonsiliasi bagian perusahaan harus
dicatat dalam catatan perusahaan. Sebagai contoh, ayat jurnal perlu dibuat untuk
memo bank yang belum dicatat dan kesalahan yang dilakukan oleh perusahaan.
Tujuan perusahaan merekonsiliasi rekening bank adalah untuk mengendalikan
kas dengan mencocokkan catatan perusahaan dengan catatan sumber yang independen,
yaitu bank. Dengan cara ini, kesalahan atau penyalahgunaan kas dapat dideteksi.
Untuk pengendalian yang efektif, rekonsiliasi bank harus disiapkan oleh
karyawan yang tidak terlibat dalam atau mencatat transaksi kas. Ketika tugas ini tidak
Modul Teknisi Akuntansi Muda 2017
Universitas Gunadarma Halaman | 173
dipisahkan dengan baik, kesalahan mungkin akan terjadi, dan sangat mungkin terjadi
pencurian atau penyalahgunaan kas. Sebagai contoh, karyawan yang terlibat dalam
seluruh tugas ini dapat menyiapkan dan menguangkan cek yang tidak diotorisasi,
menghilangkannya dari catatan akuntansi, dan menghilangkannya dari rekonsiliasi.
Rekonsiliasi bank juga dapat diterapkan dalam lingkungan komputerisasian
dimana setoran dan cek disimpan dalam dokumen dan catatan elektronik. Dalam
beberapa sistem, komputer menentukan perbedaan antara saldo akhir bank dan saldo
menurut catatan perusahaan dan kemudian membuat penyesuaian untuk setoran yang
belum dicatat oleh bank dan cek yang belum diuangkan.
Langkah-langkah dalam rekonsiliasi bank pada PT Depok Photo Studio dapat
dilihat pada gambar berikut ini.
PT Depok Photo Studio
Rekonsiliasi Bank
31 Juli 2017
Saldo kas menurut laporan bank
Ditambah: setoran yang belum dicatat bank
Dikurangi: cek yang belum diuangkan
No. 001
No. 002
No. 003
Saldo yang disesuaikan
Rp 1.061.000
Rp 435.390
Rp 48.600
Rp 3.359.780
Rp 816.200
Rp 4.175.980
Rp 1.544.990
Rp 2.630.990
Saldo kas menurut catatan perusahaan
Ditambah: pembayaran wesel tagih & bunga
Rp 2.549.990
Rp 408.000
Modul Teknisi Akuntansi Muda 2017
Universitas Gunadarma Halaman | 174
Langkah 1
Langkah 2
Langkah 3
Langkah 4
Langkah 5
Langkah 6
Langkah 7
Langkah 8
Langkah 9 Pastikan saldo yang disesuaikan menurut laporan bank dan perusahaan sama
1.6. SOAL ESSAY
Dikurangi: Cek kosong
Beban administrasi bank
Kesalahan dalam mencatat cek
Saldo yang disesuaikan
Rp 300.000
Rp 18.000
Rp 9.000
Rp 2.957.990
Rp 327.000
Rp 2.630.990
Modul Teknisi Akuntansi Muda 2017
Universitas Gunadarma Halaman | 175
1. Apa saja peralatan dan perlengkapan yang dibutuhkan dalam pencatatan kas di
bank?
2. Sebutkan bukti transaksi pemakaian kas di bank!
3. Hal-hal apa saja yang menimbulkan perbedaan antara saldo kas oleh perusahaan
dengan laporan bank?
4. Jelaskan tahap-tahap prosedur rekonsiliasi!
5. Tuliskan ayat jurnal yang diperlukan dalam melakukan rekonsiliasi!
1.7. SOAL PILIHAN GANDA
1. Fitur pengendalian rekening bank tidak mencakup:
a. Memiliki auditor bank yang memverifikasi ketepatan saldo kas di bank
menurut pembukuan deposan.
b. Meminimalkan jumlah kas yang ada di tangan.
c. Memberikan catatan ganda atas seluruh transaksi di bank.
d. Melindungi kas dengan menggunakan deposito di bank.
2. Dalam rekonsiliasi bank, setoran dalam perjalanan adalah:
a. Dikurangkan dari saldo menurut pembukuan deposan.
b. Ditambahkan ke saldo menurut pembukuan deposan.
c. Ditambahkan ke saldo menurut laporan bank.
d. Dikurangkan dari saldo menurut laporan bank.
3. Bagian rekonsiliasi dalam rekonsiliasi bank yang akan menyebabkan jurnal
koreksi pihak deposan adalah:
a. Cek beredar. c. Kesalahan bank.
b. Setoran dalam perjalanan. d. Biaya administrasi bank.
4. Pernyataan yang tepat dalam menjelaskan pelaporan kas adalah:
Modul Teknisi Akuntansi Muda 2017
Universitas Gunadarma Halaman | 176
a. Kas tidak dapat disatukan dengan setara kas.
b. Dana kas yang dibatasi dapat disatukan dengan kas.
c. Kas tercantum paling atas dalam bagian asset lancar.
d. Dana kas yang dibatasi tidak dapat dilaporkan pada asset lancar.
5. Cek ditulis untuk mengisi ulang dana kas kecil Rp 100.000,00 ketika dana
terdiri atas penerimaan Rp 94.000,00 dan Rp 3.000,00 dalam bentuk uang
tunai. Bagaimana penulisan ceknya?
a. Kelebihan dan kekurangan kas seharusnya didebit sebesar Rp 3.000,00
b. Kas kecil seharusnya didebit sebesar Rp 94.000,00
c. Kas seharusnya dikredit sebesar Rp 94.000,00
d. Kas kecil seharusnya dikredit sebesar Rp 3.000,00
LEMBAR JAWABAN PILIHAN GANDA DAN ESSAY
Berikut adalah format jawaban pilihan ganda :
Nama :
Kelas :
Tanggal :
No A B C D
1
2
3
4
5
Note : Mohon untuk disilang (X) dalam pengisian kotak diatas.
Berikut adalah format jawaban essay :
1. ....................................
Modul Teknisi Akuntansi Muda 2017
Universitas Gunadarma Halaman | 177
2. ....................................
3. ....................................
4. ……………………….
5. ....................................
Jawaban:
1. A 2. C 3. D 4. C 5. A
1.8. DAFTAR PUSTAKA
Kieso, Donald E., Jerry J. Weygandt, Terry D. Warfield. 2007. Akuntansi
Intermediate. Jakarta: Erlangga
N. Lapoliwa dan Daniel S. Kuswadi, 2000. Akuntansi Perbankan: Akuntansi
Transaksi Bank dalam Valuta Rupiah Jilid I. Jakarta : Penerbit Institut Bankir
Indonesia
Sri Endang, Sri Mulyani, dan Suyetty. 2011. Modul Mengelola Dana Kas Kecil untuk
SMK dan MAK. Jakarta: Erlangga
Warren, Carl S., James M. Reeve, dkk. 2017. Pengantar Akuntansi: Adaptasi
Indonesia. Singapore: Salemba Empat
Weygandt, Jerry J., Donald E. Kieso, Paul D. Kimmel. 2007. Accounting Principles:
Pengantar Akuntansi. Buku 1. Jakarta: Salemba Empat
Zaki Baridwan. 2000. Intermediate Accounting. Yogyakarta: BPFE-Yogyakarta