siti maimunah lestari-fsh

Upload: tri-sumarto

Post on 19-Oct-2015

52 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

ok

TRANSCRIPT

  • ANALISIS KLAIM ASURANSI KENDARAAN BERMOTOR

    PADA PT. ASURANSI TAKAFUL UMUM

    Oleh:

    SITI MAIMUNAH LESTARI 105046201729

    KONSENTRASI ASURANSI SYARIAH

    PROGRAM STUDI MUAMALAH ( EKONOMI ISLAM )

    FAKULTAS SYARIAH DAN HUKUM

    UIN SYARIF HIDAYATULLAH

    JAKARTA

    1430 / 2010

  • LEMBAR PERNYATAAN Dengan ini menyatakan bahwa :

    1. Skripsi ini merupakan hasil karya asli saya yang diajukan untuk memenuhi salah

    satu persyaratan memperoleh geler Strata 1 di Universitas Islam Negeri (UIN)

    Syarif Hidayatullah Jakarta.

    2. Semua sumber yang saya gunakan dalam penulisan ini telah saya cantumkan

    sesuai dengan ketentuan yang berlaku di Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif

    Hidayatullah Jakarta.

    3. Jika dikemudian hari terbukti bahwa karya ini bukan hasil karya asli saya atau

    merupakan jiplakan dari karya orang lain, maka saya bersedia menerima sanksi

    yang berlaku di Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta.

    Jakarta, September 2010

    Siti Maimunah Lestari

  • PENGESAHAN PANITIA UJIAN

    Skripsi yang berjudul Analisis Klaim Asuransi Kendaraan Bermotor Syariah pada PT. Asuransi Takaful Umum, telah diujikan dalam sidang munaqasyah Fakultas Syariah dan Hukum UIN Syarif Hidayatullah Jakarta pada tanggal 2

    September 2010. Skripsi ini telah diterima sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Program Strata 1 (S1)

    pada Program Studi Muamalat

    Jakarta, 2 September 2010 Dekan,

    Prof. Dr. Muhammad Amin Suma, SH,MA, MM NIP. 150 210 422

    Panitia Ujian Munaqasyah

    Ketua : Euis Amalia, M.Ag (......................................) NIP. 150 289 264 Sekretaris : Ah. Azharuddin Lathif, M.Ag (......................................) NIP. 150 318 308 Pembimbing : Dr. H. Afifi Fauzi Abbas (......................................) NIP. 195 609 061 982 031 004 Penguji I : Ir. Ela Patriana, MM, AAIJ (......................................)

    NIP.

    Penguji II : Dr. Asep Saepuddin Jahar, M.A (......................................) NIP. 196 912 161 996 031 001

  • DAFTAR ISI

    KATA PENGANTAR. vi

    DAFTAR ISI... viii

    BAB I PENDAHULUAN

    A. Latar Belakang Masalah.................................................................... 1

    B. Identifikasi Masalah........................................................................... 5

    C. Pembatasan dan Perumusan Masalah................................................ 5

    D. Tujuan dan Manfaat Penelitian.......................................................... 6

    E. Review Studi Terdahulu.................................................................... 8

    F. Metode Penelitian.............................................................................. 13

    G. Teknik Penulisan... 16

    H. Sistematika Penulisan 16

    BAB II LANDASAN TEORI KLAIM ASURANSI KENDARAAN BERMOTOR

    SYARIAH

    A. Klaim

    1. Pengertian Klaim. 18

    2. Prinsip Dasar Asuransi Dalam Penyelesaian Klaim.................... 20

    3. Model Klaim Asuransi Kerugian................................................. 24

    B. Asuransi Kendaraan Bermotor Syariah

    1. Pengertian Asuransi Syariah.... 26

    2. Landasan Hukum Asuransi Syariah.... 27

    viii

  • 3. Pengertian Asuransi Kendaraan Bermotor...... 32

    4. Berakhirnya Asuransi Kendaraan Bermotor 33

    C. Model Bagi Hasil Asuransi Kerugian

    1. Model Bagi Hasil Asuransi Kerugian Syariah 36

    2. Model Bagi Hasil PT. Asuransi Takaful Umum.. 37

    (Wakalah Bil Ujrah Takaful Model)

    BAB III KLAIM ASURANSI KENDARAAN BERMOTOR PADA

    PT. ASURANSI TAKAFUL UMUM

    A. Macam-macam Produk Asuransi Kendaraan Bermotor 39

    B. Manfaat Asuransi Kendaraan Bermotor 41

    C. Risiko dalam Asuransi Kendaraan Bermotor

    1. Risiko yang dijamin..................................................................... 48

    2. Risiko yang dikecualikan .................................... 50

    BAB IV ANALISIS KLAIM KENDARAAN BERMOTOR PADA

    PT.ASURANSI TAKAFUL UMUM

    A. Prosedur Pengajuan Klaim Asuransi Kendaraan

    Bermotor pada PT. Asuransi Takaful Umum................................... 60

    B. Proses Pengambilan Keputusan Klaim Asuransi

    Kendaraan Bermotor pada PT. Asuransi Takaful Umum................ 69

    C. Perhitungan Pembayaran Klaim Asuransi

    Kendaraan Bermotor pada PT. Asuransi Takaful Umum............ 74

    ix

  • x

    BAB V PENUTUP

    A. Kesimpulan.. 77

    B. Saran 78

    DAFTAR PUSTAKA... 80

    LAMPIRAN.. 82

  • BAB I

    PENDAHULUAN

    A. Latar Belakang Masalah

    Perkembangan kendaraan bermotor di Indonesia menunjukan

    pertumbuhan yang cukup pesat seiring dengan pertumbuhan industri otomotif.

    Laju pertumbuhan kendaraan bermotor pribadi tampaknya jauh lebih menonjol

    dan mendominasi dibandingkan dengan kendaraan bermotor niaga ataupun

    kendaraan umum lainnya. Ini menunjukan bahwa kebutuhan manusia akan

    kendaraan bermotor bukan hanya sebagai kebutuhan sarana angkutan saja,

    namun telah berkembang menjadi kebutuhan pribadi seseorang untuk tujuan

    prestise maupun sebagai media seseorang guna mengekspresikan status

    sosialnya. Sehingga tak pelak lagi kendaraan bermotor nyaris telah

    mensejajarkan dirinya dengan kebutuhan-kebutuhan pokok hidup manusia

    lainnya, seperti sandang, papan, dan pendidikan.

    Seiring dengan beragam dan banyaknya kendaraan bermotor yang beredar

    telah menimbulkan semakin padatnya kondisi lalu lintas dan risiko yang harus

    dihadapi oleh manusia juga semakin kompleks. Risiko yang mungkin terjadi

    pada kendaraan bermotor seperti kecelakaan dan kehilangan kendaraan bermotor

    akibat berbagai sebab.

    Berhubung risiko itu hampir selalu melekat dalam kehidupan manusia,

    maka kita harus mengelolanya dengan sebaik-baiknya melalui suatu cara atau

    1

  • 2

    teknik-teknik tertentu agar dampak yang ditimbulkannya tidak berpengaruh

    terhadap tujuan atau kegiatan manusia. Tindakan-tindakan atau usaha-usaha

    untuk mengatasi risiko itu dikenal dengan nama Manajemen Risiko (Risk

    Management).

    Satu hal penting yang patut disadari, bahwa dibalik risiko-risiko itu

    terdapat mekanisme yang canggih, yang jika digunakan sebagaimana mestinya

    dapat sangat meringankan kesulitan keuangan yang ditimbulkannya. Mekanisme

    dimaksud antara lain adalah Asuransi, yang dipandang sebagai mekanisme yang

    benar-benar sangat penting peranannya dalam kehidupan modern ini. Jadi

    asuransi merupakan salah satu upaya untuk menanggulangi berbagai risiko yang

    mungkin timbul, baik pada diri seseorang maupun terhadap harta benda yang

    dimiliki.1 Walaupun pola asuransi syariah sama dengan pola asuransi yang

    dikembangkan oleh dunia Barat (asuransi konvensional) yang mengandung unsur

    saling menanggung secara berkelompok memiliki persamaaan namun konsep dan

    sistem operasionalnya berbeda dengan asuransi syariah yang mempunyai konsep

    saling bertanggung jawab, saling bekerja sama atau membantu dan saling

    melindungi penderitaan satu sama lain, serta mempunyai prinsip yang terhindar

    dari beberapa unsur yaitu gharar (ketidakpastian), maisir (untung-untungan), dan

    riba (bunga).2

    1 Sonni Dwi Harsono, PK.001 Prinsip-prinsip dan Praktik Asuransi, Jakarta Insurance Institute

    (Jakarta : JII, 2009), h.2. 2Fitriani, Prosedur Penyelesaian Klaim Asuransi Kendaraan Bermotor pada PT.Asuransi TRI

    PAKARTA cabang Syariah, (Skripsi S1 Fakultas Syariah dan Hukum, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, 2006), h. 3

  • 3

    Dari segi hukum positif, hingga saat ini Asuransi Syariah masih

    mendasarkan legalitas pada UU No.2 Tahun 1992 tentang usaha perasuransian,

    dan baru ada peraturan yang secara tegas menjelaskan asuransi syariah pada saat

    surat Keputusan Direktorat Jenderal Lembaga Keuangan No. Kep.4499/LK/2000

    tentang jenis, penilaian dan pembatasan investasi perusahaan asuransi dan

    perusahaan reasuransi dengan sistem syariah.3 Walaupun keberadaan asuransi

    syariah masih sangat lemah namun perkembangan asuransi syariah cukup pesat.

    Kebutuhan akan kehadiran jasa asuransi yang berlandaskan syariah

    diawali dengan mulai beroperasinya PT. Syarikat Takaful Indonesia, yang

    menjadi dasar beroperasinya pada waktu itu adalah kebijakan Departemen

    Keuangan saja. Karena tidak satupun undang-undang yang mengatur asuransi

    syariah beroperasi. PT. Syarikat Takaful Indonesia mempunyai dua anak

    perusahaan, yaitu PT. Asuransi Takaful Kerugian (general) yang resmi

    beroperasi sejak tahun 1995 dan PT. Takaful Keluarga (life) yang resmi

    beroperasi sejak tahun 1994. Takaful sebagai asuransi yang bertumpu pada

    konsep tolong menolong dalam kebaikan dan ketaqwaan seperti perlindungan,

    menjadikan semua peserta sebuah keluarga besar yang saling menanggung satu

    sama lain.

    Selain PT. Syarikat Takaful Indonesia yang sejak awal dibangun sudah

    menjadi asuransi syariah, saat ini sudah banyak asuransi konvensional yang

    3Gemala Dewi, Aspek-aspek Hukum dalam Perbankan dan Perasuransian Syariah di Indonesia

    (Jakarta : Prenada Media Group, 2007) h. 142.

  • 4

    membuka divisi syariah seperti : MAA Life Insurance, Asuransi Tri Pakarta

    Syariah, Asuransi Bumi Putera Syariah dan lain-lain.4

    Dalam industri asuransi, pembayaran klaim sering kali menjadi masalah.

    Untuk itu, industri asuransi diharapkan meningkatkan transfaransi menyusul

    adanya UU No.8/1999 Tentang Perlindungan Konsumen, lahirlah keputusan

    Dirjen Lembaga Keuangan No. 6098/2002 yang mengharuskan perusahaan-

    perusahaan asuransi mencantumkan solvabilitas perusahaan asuransi tersebut.

    Pembayaran klaim yang bermasalah bisa saja diakibatkan bukan dari

    perusahaan asuransi tetapi kesalahan pemegang polis karena tidak jujur dalam

    memberikan informasi yang sebenar-benarnya sebelum menjadi pemegang polis.

    Biasanya permasalahan dalam klaim pada umumnya terjadi karena kurang

    mengertinya pihak tertanggung di dalam proses dan prosedur penanganan klaim,

    hal inilah yang sebenarnya selalu menimbulkan pendapat bahwa pihak

    perusahaan asuransi terlihat memperlambat dan mempersulit terhadap

    penyelesaian klaim yang diajukan oleh tertanggung. Anggapan demikian pula

    yang kadang kala menjatuhkan citra nama baik dari perusahaan asuransi.

    Melihat dari permasalahan yang ada maka penulis tertarik membahas

    masalah ini lebih dalam, dalam bentuk skripsi dengan judul: Analisis Klaim

    Asuransi Kendaraan Bermotor pada PT. Asuransi Takaful Umum.

    4 AM. Hasan Ali, Asuransi dalam Persfektif Hukum Islam (Jakarta: Penerbit Kencana, 2004)

    Cet-1, h. 55.

  • 5

    B. Identifikasi Masalah

    1. Banyaknya perusahaan Asuransi khususnya Asuransi Umum (kerugian).

    2. Banyaknya produk asuransi umum (kerugian) pada PT. Asuransi Takaful

    Umum.

    3. Kurangnya pemahaman Tertanggung terhadap prosedur pengajuan klaim.

    C. Pembatasan dan Perumusan Masalah

    Berdasarkan identifikasi diatas dan untuk mencegah terjadinya

    pembahasan yang melebar serta agar menjadi terarah dan efektif. Selain itu juga

    untuk menghemat biaya, tenaga, waktu, dan pemikiran, maka pada pembahasan

    skripsi ini penulis membatasi hanya akan membahas masalah analisis klaim

    asuransi kendaraan bermotor pada PT. Asuransi Takaful Umum. Dari

    pembatasan masalah tersebut maka rumusan masalah adalah sebagai berikut

    1. Bagaimana prosedur pengajuan klaim asuransi kendaraan bermotor pada PT.

    Asuransi Takaful Umum?

    2. Bagaimana proses pengambilan keputusan klaim pada PT. Asuransi Takaful

    Umum?

    3. Bagaimana perhitungan klaim asuransi kendaraan bermotor pada PT. Asuransi

    Takaful Umum?

  • 6

    D. Tujuan dan Manfaat Penelitian

    Sesuai dengan masalah yang dirumuskan, maka tujuan penulisan skripsi

    ini adalah:

    1. Untuk mengetahui prosedur pengajuan klaim asuransi kendaraan bermotor

    pada PT. Asuransi Takaful Umum.

    2. Untuk mengetahui proses pengambilan keputusan klaim asuransi kendaraan

    bermotor pada PT. Asuransi Takaful Umum.

    3. Untuk mengetahui perhitungan klaim asuransi kendaraan bermotor pada PT.

    Asuransi Takaful Umum.

    Adapun manfaat dari penelitian skripsi ini adalah:

    1. Dalam bidang akademis, bermanfaat sebagai penambah pengetahuan dan

    wawasan terhadap Asuransi Syariah khususnya tentang klaim asuransi

    kendaraan bermotor, menambah dan memperkaya bahan kajian pustaka, dan

    sebagai pemenuhan bahan referensi bagi penelitian-peneliti selanjutnya.

    2. Sebagai kontribusi pemikiran bagi Asuransi Syariah di Indonesia khususnya

    PT. Asuransi Takaful Umum.

    3. Bagi penulis, dari hasil penulisan skripsi ini dapat memberikan pengetahuan

    lebih tentang Asuransi Syariah khususnya tentang klaim asuransi kendaraan

    bermotor dan segala hal yang berkaitan dengan analisis klaim, sehingga hasil

    penelitian ini dapat memperkaya pengetahuan dan pengalaman yang akan

    bermanfaat dalam kehidupan penulis.

  • 7

    E. Review Studi Terdahulu

    Untuk menghindari penelitian terhadap objek yang sama atau

    pengulangan terhadap suatu penelitian yang sama, serta menghindari anggapan

    plagiasi terhadap karya tertentu, maka perlu dilakukan review terhadap kajian

    yang pernah ada.

    Tema yang penulis angkat pada skripsi ini adalah Analisis Klaim

    Asuransi Kendaraan Bermotor pada PT. Asuransi Takaful Umum. Berikut ini

    penulis memaparkan beberapa penelitian yang membahas tema yang sama,

    antara lain

    1. Fitriani, Prosedur Penyelesaian Klaim Asuransi Kendaraan Bermotor (studi

    kasus pada PT Asuransi Tri Pakarta Cabang Syariah). Skripsi Fakultas

    Syariah dan Hukum, Muamalah, Asuransi Syariah, 2006. Masalah yang

    diangkat dalam skripsi ini yaitu tentang Penyelesaian Klaim yang terjadi

    antara PT. Asuransi Tri Pakarta Syariah dengan pemegang Polis. Metode yang

    digunakan adalah kualitatif dan cara yang digunakan untuk mengolah data

    adalah deskriptif analisis, untuk memperoleh data penulis mengumpulkan data

    dengan cara riset perpustakaan dan penelitian lapangan. Temuan dalam skripsi

    ini adalah :

    a. Prosedur pelaksanaan penutupan asuransi kendaraan bermotor pada

    Asuransi Tri Pakarta cukup sederhana yaitu dengan mengajukan surat

    permohonan pertanggungan yang dilengkapi dengan data-data yang

  • 8

    diperlukan. Diterima atau ditolaknya permohonan asuransi tertanggung

    tergantung pada umur kendaraan dan pengguna kendaraan.

    b. Proses prosedur pengajuan klaim adalah proses mencari fakta bukan

    proses pengambilan keputusan atau kebenaran. Pemrosesan klaim

    biasanya dimulai saat seseorang pemohon klaim memberitahukan kepada

    perusahaan asuransi perihal klaim yang dimaksud dengan melengkapi

    berkas-berkas klaim pihak perusahaan asuransi. Setelah menerima surat

    pengajuan klaim dan tertanggung bagian klam menerima untuk

    mendapatkan informasi yang tepat mengenai data dan kondisi polis dan

    diri tertanggung .

    c. Prosedur penyelesaian klaim yang diterapkan asuransi Tri Pakarta ini

    sesuai dengan etika-etika Islam. Transparan dan jujur dalam memberikan

    keterangan kepada nasabah yang ingin mengajukan klaim serta adil dalam

    penyelesaian klaim dengan kesepakatan bersama dan tidak ada tindak

    kezhaliman.

    Yang membedakan dengan skripsi ini adalah terletak pada objek

    penelitiannya yaitu PT. Asuransi Takaful Umum, dan skripsi ini

    membahas tentang proses pengambilan keputusan klaim (diterima atau

    ditolak) dan perhitungan klaimnya.

    2. Dian Saniati, Mekanisme Pembayaran Klaim Asuransi Pendidikan (studi

    kasus PT. Asuransi Takaful Keluarga). Skripsi Fakultas Syariah dan Hukum,

    Muamalah, Asuransi Syariah, 2006. Masalah yang diangkat dalam skripsi ini

  • 9

    yaitu tentang Mekanisme Pembayaran Klaim Takaful Dana Pendidikan

    (Fulnadi) di PT. Asuransi Takaful Keluarga. Metode yang digunakan adalah

    metode Kualitatif, penulis memperoleh data dengan cara penelitian lapangan,

    melakukan wawancara dan dokumen-dokumen serta data-data yang terkait

    dengan penelitian. Pengolahan datanya menggunakan deskriptif analisis.

    Temuan dari skripsi ini adalah :

    a. Pada produk Takaful Dana Pendidikan (Fulnadi) PT. Asuransi Takaful

    Keluarga tidak menetapkan waktu khusus bagi nasabah untuk

    mengajukan klaim asuransi pendidikannya dan tidak mengacu pada saat

    anak masuk sekolah saja. Jadi kapanpun nasabah memerlukan dana untuk

    pendidikan anaknya dapat mengajukan klaim. Pihak perusahaan akan

    membayarkan klaim yang telah diajukan oleh nasabah jika pengajuannya

    telah sesuai dengan prosedur dan syarat-syarat yang telah ditetapkan oleh

    perusahaan.

    b. Faktor penentu dalam proses keputusan klaim di PT. Asuransi Takaful

    Keluarga adalah sebagai berikut :

    1) Kelengkapan dokumen yang diperlukan

    2) Kebenarannya (sah menurut hukum) dari data-data yang diajukan

    Jika data-data tersebut sudah lengkap dan benar menurut hukum maka

    bagian klaim akan menyetujui pengajuan klaim tersebut, tetapi klaim

    akan ditolak seluruhnya bila ditemukan data klaim tidak lengkap dan

    klaim tidak wajar/tidak benar.

  • 10

    Yang membedakan dengan skripsi ini adalah terletak pada objek

    penelitiannya yaitu PT. Asuransi Tskaful Umum dan penelitiannya

    tentang asuransi kendaraan bermotor (kerugian). Skripsi ini menjelaskan

    tentang prosedur pengajuan klaim, pengambilan keputusan apakah klaim

    diterima atau ditolak dan perhitungan klaim asuransi kendaraan bermotor.

    3. Sri Panih, Tinjauan Hukum Islam Terhadap Proses Penutupan dan

    Penyelesaian Klaim Asuransi Kebakaran (studi kasus PT. Asuransi Tri Pakarta

    Syariah). Skripsi Fakultas Syariah dan Hukum, Muamalah, Asuransi Syariah,

    2006. Masalah yang diangkat dalam skripsi ini yaitu proses penutupan

    asuransi (pembukaan polis baru) asuransi kebakaran, proses penyelesaian

    klaim asuransi kebakaran pada PT. Tri Pakarta Syariah dan tinjauan hukum

    Islam terhadap proses penutupan (pembukaan polis baru) dan penyelesaian

    klaim asuransi kebakaran. Metode yang digunakan adalah Penelitian Kualitatif

    yang menghasilkan data deskriptif dan tertulis dengan informasi dari orang

    yang terlibat dalam objek, sumber utama penelitian kualitatif adalah objek

    lapangan dalam hal ini yaitu divisi klaim dan underwriting, untuk memperoleh

    data penulis mengumpulkan data dengan cara riset perpustakaan dan

    penelitian lapangan. Temuan dalam skripsi ini adalah :

    a. Dalam melakukan penutupan polis baru, nasagah yang meminta untuk

    dibuatkan surat permintaan penutupan asuransi (SPPA) oleh bagian

    marketing perusahaan. Setelah itu SPPA yang diterima segera diproses

    oleh bagian underwriting pada perusahaan PT. Tri Pakarta Syariah sangat

  • 11

    berperan penting dalam perusahaan, tugas underwriting selain mengecek

    data yang sudah masuk, underwriting juga bertugas menerbitkan polis

    yang benar-benar telah diterima dan disetujui oleh perusahaan.

    b. Dalam proses terjadinya kebakaran, pihak tertanggung harus segera

    memberitahukan kejadian tersebut kepada pihak perusahaan dalam jangka

    waktu 7 hari untuk segera diproses dan tertanggung juda harus

    menunjukan bukti-bukti atau dokumen-dokumen yang kuat agar dapat

    terjadi klaim. Pada proses penyelesaian klaim asuransi kebakaran, pihak

    perusahaan benar-benar teliti dalam pembuatan klaim yang ditangani

    pihak perusahaan harus mengadakan penelitian polis , penelitian lapangan

    (survey) klaim. Sampai kepada pembuatan kerugian sementara.

    Yang membedakan dengan skripsi ini adalah terletak pada objek

    penelitiannya yaitu PT. Asuransi Takaful Umum. Skripsi ini menjelaskan

    tentang analisis klaim asuransi kendaraan bermotor. Yang membahas

    tentang prosedur pengajuan klaim sampai dengan pengambilan keputusan

    apakah klaim diterima atau ditolak. Serta perhitungan klaim asuransi

    kendaraan bermotor.

    4. Meyika Kurniawan, Analisis Tingkat Kepuasan Nasabah Terhadap

    Pembayaran Klaim (studi kasus Asuransi BRIngin Life Syariah Jakarta).

    Skripsi Fakultas Syariah dan Hukum, Muamalah, Asuransi Syariah, 2007.

    Masalah yang diangkat dalam skripsi ini yaitu, apakah ada korelasi yang

    signifikan antara persepsi kinerja perusahaan dengan harapan nasabah terhadap

  • 12

    a. Terdapat korelasi yang signifikan antara persepsi kinerja perusahaan

    dengan tingkat kepuasan nasabah terhadap pembayaran kliam koefisien

    korelasi sebesar 0,558 dan tingkat signifikan sebesar 1%.

    b. Karena hasil yang diperoleh bertanda plus, maka hal ini mengundang arti

    bahwa antara kinerja Asuransi Bringin Life Syariah Jakarta dengan

    kepuasan nasabah terdapat korelasi yang searah (korelasi positif) serta

    hubungan diantara kedua variabel tersebut adalah termasuk dalam kategori

    sedang adalah antara 0,40-0,599. sehingga semakin tinggi kinerja Asuransi

    BRIngin Life Syariah Jakarta maka semakin tinggi pula kepuasan nasabah

    akan terpenuhi.

    c. Kinerja Asuransi BRIngin Life Syariah Jakarta dimata nasabah adalah

    sangat baik, bahkan mereka merasakan kepuasan yang tinggi terhadap

    kinerja Asuransi Bringin Life Syariah Jakarta.

  • 13

    d. Secara keseluruhan berdasarkan skor rata-rata kinerja Asuransi BRIngin

    Life Syariah Jakarta dan kepuasan nasabah terhadap pembayaran klaim

    terdapat 0,5 kepuasan nasabah yang masih harus dipenuhi oleh kinerja

    Asuransi BRIngin Life Syariah Jakarta itu artinya kinerja Asuransi

    BRIngin Life Syariah jakarta harus lebih ditingkatkan lagi agar harapan

    nasabah sebesar 0,5 tersebut dapat terpenuhi demi kepuasan nasabah.

    Yang membedakan dengan skripsi ini adalah terletak pada objek

    penelitiannya yaitu PT. Asuransi Takaful Umum dan metode yang

    digunakan yaitu deskriptif analisis. Skripsi ini menjelaskan tentang analisis

    klaim asuransi kendaraan bermotor. Yang membahas tentang prosedur

    pengajuan klaim sampai dengan pengambilan keputusan apakah klaim

    diterima atau ditolak dan perhitungan klaim asuransi kendaraan bermotor.

    F. Metode Penelitian

    Dalam skripsi ini penulis menggunakan metode deskriptif analisis yaitu

    suatu teknik analisis data dimana penulis mengembangkan data-data yang

    diperoleh dari hasil Wawancara dan Observasi, setelah itu dilakukan kajian

    secara mendalam terhadap fakta yang ada melalui beberapa penguraian,

    kemudian menganalisis dengan berpedoman pada sumber tertulis yang

    didapatkan dari data kepustakaan. Untuk mendapatkan data yang akurat penulis

    mengumpulkannya dengan cara :

  • 14

    1. Riset/Penelitian Kepustakaan (Library Research)

    Yaitu suatu teknik yang dilakukan untuk mencapai pemahaman yang

    komprehensif tentang konsep-konsep yang akan dikaji dalam hal ini tentang

    analisis klaim asuransi kendaraan bermotor. Penulis mengkaji data yang

    diperoleh dari berbagai buku dengan sumber primer sebagai berikut :

    a. Buku Pedoman dan Prosedur Penyelesaian Klaim yang dikeluarkan PT.

    Asuransi Takaful Umum untuk bagian klaim dan brosur-brosur perusahaan

    tentang produk asuransi kendaraan bermotor.

    b. Syakir Sula, Asuransi Syariah Life and General, Konsep dan Sistem

    Operasional (Jakarta: Gema Insani Press, 2004)

    c. Soni Dwi Harsono, Prinsip-prinsip dan Praktik Asuransi yang dikeluarkan

    oleh Jakarta Insurance Institute (JII) Yayasan Pengembangan Ilmu

    Asuransi

    Dan buku-buku pengarang lainnya yang berhubungan dengan klaim asuransi

    kendaraan bermotor. Bahan referensi lainnya adalah brosur-brosur perusahaan

    yaitu PT. Asuransi Takaful Umum untuk produk asuransi kendaraan bermotor,

    dan bahan bacaan lain yang relevan dengan pembahasan skripsi ini

    2. Penelitian Lapangan (Field Research)

    Yaitu suatu teknik pengumpulan data dimana penulis melakukan penelitian

    langsung dengan melihat dan mengamati secara langsung rutinitas sehari-hari

    bagian klaim PT. Asuransi Takaful Umum khususnya dalam menangani klaim

    asuransi kendaraan bermotor. Penulis melakukan pengamatan selama 2 (dua)

  • 15

    bulan di bagian klaim PT. Asuransi Takaful Umum dalam ikatan magang

    terhitung dari bulan Desember 2009 Januari 2010. Penulis berhadapan

    langsung terhadap pihak-pihak yang terkait dalam bidang klaim dan asuransi

    kendaraan bermotor pada PT. Asuransi Takaful Umum dalam hal ini Manager

    dan staf bagian klaim produk asuransi kendaraan bermotor. Selain itu penulis

    juga meminta data-data tentang klaim dan dokumen berupa brosur-brosur

    produk asuransi kendaraan bermotor dan buku panduan Pedoman dan Prosedur

    Penyelesaian Klaim PT. Asuransi Takaful Umum kepada staf klaim yang

    sudah ditunjuk untuk membantu penulis yaitu Bapak Fikri selaku staf bagian

    klaim serta wawancara yang dilakukan dengan cara tatap muka kepada pihak

    yang dianggap berkompeten yaitu Bapak Fikri selaku staf bagian klaim dan

    Ibu Hadijah Moh. Toha selaku Customer Service yang menjelaskan tentang

    produk asuransi kendaraan bermotor PT. Asuransi Takaful Umum, wawancara

    dilakukan diruang klaim, diruang rapat yang terletak di lantai 3 (tiga) PT.

    Asuransi Takaful Umum dan diruang Customer Service yang terletak di lantai

    dasar PT. Asuransi Takaful Jiwa. Selama proses wawancara penulis mencatat

    setiap pernyataan narasumber yang berhubungan tentang pembahasan dalam

    skripsi ini. Data yang diperoleh dari buku referensi tentang klaim asuransi

    kendaraan beserta produknya, brosur-brosur perusahaan, proses pengamatan

    selama 2 (dua) bulan dan hasil wawancara kemudian dikumpulkan,

    dikategorikan sesuai dengan pembahasan per bab. Setelah data diolah

    kemudian diambil suatu kesimpulan secara umum. Kesimpulan akhir

  • 16

    tergantung pada besarnya kumpulan-kumpulan catatan lapangan, pengkodean,

    penyimpanan dan metode pencarian ulang yang digunakan ketelitian penulis.

    G. Teknik Penulisan

    Adapun teknik penulisan skripsi ini merujuk pada Buku Pedoman

    Penulisan Skripsi yang diterbitkan oleh Fakultas Syariah dan Hukum UIN Syarif

    Hidayatullah Jakarta 2007.

    H. Sistematika Penulisan

    Dalam rangka menyusun skripsi ini, penulis membagi dalam beberapa

    bab yang tersusun secara sistematis dengan tujuan agar dapat memberikan

    kemudahan dalam memperoleh gambaran mengenai penulisan skripsi ini yang

    tersusun dalam lima bab dengan sistematika sebagai berikut.

    BAB 1 PENDAHULUAN

    Bab ini membahas latar belakang masalah, identifikasi masalah,

    pembatasan dan perumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian,

    review studi terdahulu, metode penelitian, teknik penulisan, dan

    sistematika penulisan.

    BAB II LANDASAN TEORI KLAIM ASURANSI KENDARAAN

    BERMOTOR SYARIAH

    Bab ini membahas tentang pengertian klaim, prinsip dasar asuransi

    dalam penyelesaian klaim, pengertian asuransi syariah, landasan

    hukum asuransi syariah, pengertian asuransi kendaraan bermotor,

    risiko yang ditanggung dan berakhirnya asuransi kendaraan bermotor.

  • 17

    BAB III KLAIM ASURANSI KENDARAAN BERMOTOR PADA

    PT.ASURANSI TAKAFUL UMUM

    Bab ini membahas tentang produk asuransi kendaraan bermotor,

    manfaat asuransi kendaraan bermotor, dan risiko dalam asuransi

    kendaraan yang terdiri dari risiko yang dijamin dan risiko yang

    dikecualikan.

    BAB IV ANALISIS KLAIM KENDARAAN BERMOTOR SYARIAH

    PADA PT.ASURANSI TAKAFUL UMUM

    Bab ini membahas tentang prosedur pengajuan klaim asuransi

    kendaraan bermotor pada PT. Asuransi Takaful Umum, proses

    pengambilan keputusan klaim asuransi kendaraan bermotor pada PT.

    Asuransi Takaful Umum, dan perhitungan klaim asuransi kendaraan

    bermotor pada PT. Asuransi Takaful Umum.

    BAB V PENUTUP

    Merupakan bab terakhir yang memuat kesimpulan dan saran-saran.

  • BAB II

    LANDASAN TEORI KLAIM ASURANSI

    KENDARAAN BERMOTOR SYARIAH

    A. Klaim

    1. Pengertian Klaim

    Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, klaim adalah tuntutan atas

    suatu fakta bahwa seorang berhak (untuk memiliki atau mempunyai) atas

    sesuatu1. Menurut Kamus Umum Bahasa Indonesia, klaim adalah tuntutan

    atas sesuatu yang dianggap menjadi hak2. Sedangkan menurut Kamus Bahasa

    Indonesia Kontenporer, klaim adalah tuntutan pengakuan bahwa seseorang

    berhak memiliki atas sesuatu3

    Dalam kamus Ekonomi Islam klaim adalah4 tuntutan keuangan pada

    lembaga yang menyediakan berbagai polis asuransi untuk melindungi

    seseorang atau perusahaan dari risiko kerugian dengan membayar premi

    secara teratur dan dari hasil pendapatan premi kolektif digunakan untuk

    membayar klaim yang ada.

    1Wjs Purwodarminta, dikutip pada tanggal 15 Juni 2010, pukul 10.00 WIB, dikutip dari http://sipilista.wordpress.com/2009/05/09/claim/

    2Badudu dan Zain, dikutip pada tanggal 15 Juni 2010, pukul 10.00 WIB, dikutip dari http://sipilista.wordpress.com/2009/05/09/claim/

    3Peter Salim dan Yenny Salim, dikutip pada tanggal 15 Juni 2010, pukul 10.00 WIB, dikutip dari http://sipilista.wordpress.com/2009/05/09/claim/

    4Christhoper Pass dan Bryan Lowes, Kamus Lengkap Ekonomi, (Jakarta: Erlangga, 1994), h.331

    18

  • 19

    Dalam kamus asuransi, klaim berarti permohonan atau tuntutan

    pemilik polis terhadap perusahaan asuransi untuk pembayaran santunan sesuai

    dengan pasal-pasal dari sebuah polis.5 Klaim juga berarti aplikasi oleh peserta

    untuk memperoleh Pertanggungan atas kerugiannya yang tersedia berdasarkan

    perjanjian.6

    Klaim adalah aplikasi oleh peserta untuk memperoleh pertanggungan

    atas kerugiannya yang tersedia berdasarkan perjanjian. Sedangkan klaim

    adalah proses yang mana peserta dapat memperoleh hak-hak berdasarkan

    perjanjian tersebut.7

    Tidak ada alasan bagi perusahaan asuransi memperlambat pembayaran

    klaim kepada tertanggung karena klaim adalah suatu proses yang telah

    diantisipasi sejak awal oleh semua perusahaan asuransi dan yang lebih penting

    lagi bahwa klaim adalah hak setiap peserta yang dananya diambil dari tabarru

    semua peserta. Allah berfirman dalam surah al-Anfaal ayat 27, 8

    R[ke aGe A% y 5e%

    $Zo ;5e% 1*@% 1)5

    I "

    5A. Hasyim Ali, Dkk, Kamus Asuransi, (Jakarta, Bumi Aksara, 2002), Cet-2,h.55 6Dikutip pada tanggal 15 Juni 2010, pukul 10.00 WIB, dikutip dari

    http://ibfi-trisakti.blogspot.com/2009/04/asuransi-syariah.html 7Syakir Sula, Asuransi Syariah Life and General, Konsep dan Sistem Operasional (Jakarta:

    Gema Insani Press, 2004),, h. 259 8Syakir Sula, h. 259-260.

  • 20

    Artinya:

    Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu mengkhianati Allah dan Rasul (Muhammad) dan (juga) janganlah kamu mengkhianati amanat-amanat yang dipercayakan kepadamu, sedang kamu mengetahui.(Q.S.al-Anfaal:27)

    2. Prinsip Dasar Asuransi Dalam Penyelesaian Klaim9

    Dalam kegiatan asuransi dilandasai pada empat prinsip pokok yang

    dapat diasuransikan (insurance interest), prinsip itikad baik (utmost good

    faith), prinsip indemnitas (indemnity), dan prinsip subrogasi (subrogation).

    a. Prinsip kepentingan yang dapat diasuransikan (insurance interest)

    Kepentingan yang dapat diasuransikan (insurance interest) adalah

    hak untuk mengasuransikan yang timbul dari suatu hubungan keuangan,

    antara tertanggung dengan objek pertanggungan yang diasuransikan, dan

    diakui secara hukum.

    Menurut Pasal 250 Kitab Undang-undang Hukum Dagang

    (KUHD), disebutkan bahwa:

    Apabila seorang yang telah mengadakan suatu pertanggungan, pada saat diadakannya pertanggungan itu tidak mempunyai suatu kepentingan terhadap barang yuang dipertanggungkan itu, maka si penanggung tidaklah diwajibkan memberikan ganti rugi.

    Selanjutnya Pasal 268 Kitab Undang-undang Hukum Dagang

    (KUHD) menyebutkan:

    9Sonni Dwi Harsono, PK.001 Prinsip-prinsip dan Praktik Asuransi, Jakarta Insurance Institute,

    (Jakarta: JII, 2009), h.39.

  • 21

    Suatu pertanggungan dapat mengenai segala kepentingan yang dapat dinilaikan dengan uang, dapat diancam oleh suatu bahaya, dan tidak dikecualikan oleh undang-undang.

    Menurut ketentuan Pasal 250 dan Pasal 268 KUHD di atas,

    kepentingan merupakan syarat mutlak dalam asuransi. Jika hal itu tidak

    dipenuhi, maka penanggung tidak diwajibkan memberikan ganti rugi

    kepada tertanggung.

    b. Prinsip itikad baik (utmost good faith)10

    Itikad baik (utmost good faith) adalah suatu tindakan untuk

    megungkapkan secara akurat dan lengkap tentang semua fakta-fakta

    penting mengenai sesuatu objek pertanggungan yang (akan) diasuransikan,

    baik diminta maupun tidak diminta.

    Fakta-fakta penting (material fact) dimaksud adalah suatu fakta

    yang dapat mempengaruhi kehati-hatian penanggung dalam memutuskan

    apakah akan menanggung risiko yang hendak diasuransikan oleh

    tertanggung dengan syarat-syarat tertentu, atau akan menanggung risiko itu

    dengan syarat-syarat yang berbeda, atau sama sekali tidak akan

    menanggung risiko itu. Contoh fakta penting yang perlu diungkapkan

    antara lain: (1) risiko yang lebih besar dari sewajarnya; (2) moral hazard

    tertanggung; (3) alasan (calon) tertanggung membeli polis asuransi; dan (4)

    penolakan asuransi terdahulu untuk memperpanjang polis (calon)

    tertanggung.

    10Sonni Dwi Harsono, PK.001 Prinsip-prinsip dan Praktik Asuransi, h.40.

  • 22

    Disamping itu juga fakta-fakta yang tidak perlu diungkapkan

    (calon) tertanggung, antara lain fakta-fakta: (1) yang cenderung

    mengurangi tingkat risiko yang akan diasuransikan, (2) yang tidak ada

    hubungannya dengan risiko yang akan diasuransikan, (3) yang sudah

    diketahui oleh penaggung, (4) yang sudah menjadi rahasia umum, dan (5)

    tentang kondisi polis.

    Menurut Pasal 251 Kitab Undang-undang Hukum Dagang

    (KUHD), menyebutkan bahwa:

    Setiap keterangan yang keliru atau tidak benar, ataupun setiap tidak memberitahukan hal-hal yang diketahui oleh si tertanggung, betapapun itikad baik ada padanya, yang demikian sifatnya, sehingga, seandainya si penanggung telah mengetahui keadaan yang sebenarnya, perjanjian itu tidak akan ditutup atau tidak ditutup dengan syarat-syarat yang sama, mengakibatkan batal pertanggungan.

    c. Prinsip ganti rugi (indemnity)11

    Prinsip ganti rugi adalah suatu pembayaran ganti rugi

    (kompensasi) untuk mengembalikan posisi keuangan tertanggung setelah

    terjadinya kerugian menjadi sama dengan sesaat sebelum terjadinya

    kerugian. Aspek-aspek yang melekat pada prinsip ini adalah:

    1) Memberikan ganti rugi yang seimbang sesuai kerugian yang diderita;

    2) Tidak bermaksud agar tertanggung memperoleh keuntungan dengan

    adanya kerugian itu;

    11Sonni Dwi Harsono, h.41.

  • 23

    3) Menempatkan tertanggung pada posisi keuangan sesaat sebelum

    terjadinya musibah.

    Agar ada keseimbangan antara ganti rugi yang diberikan oleh

    penanggung dengan kerugian yang diderita oleh tertanggung, maka harus

    diketahui berapa jumlah objek pertanggungan yang diasuransikan. Ini

    berarti bahwa prinsip ganti rugi hanya berlaku bagi asuransi kerugian yang

    kepentingannya dapat dinilai dengan uang.

    Jadi berdasarkan prinsip ini tertanggung tidak akan (tidak boleh)

    menjadi lebih baik keadaannya sesudah terjadi musibah dibandingkan

    dengan sesaat sebelum mendapat musibah. Dengan kata lain, prinsip

    insurable interest diadakan untuk mempertahankan prinsip ganti rugi. Hal

    ini mengingat kedua prinsip itu memiliki tujuan yang sama, yaitu untuk

    mencegah asuransi menjadi tindakan untung-untungan atau perjudian.

    Berasuransi tidak untuk mencari keuntungan, namun untuk memperkecil

    kerugian yang mungkin timbul karena suatu bencana.

    d. Prinsip subrogasi (subrogation)12

    Dalam asuransi, ada kemungkinan terjadi kerugian yang

    disebabkan oleh pihak ketiga. Dalam keadaan biasa, pihak ketiga tersebut

    harus bertanggung jawab atas kerugian yang ditimbulkan. Jika tertanggung

    yang telah menerima ganti rugi dari penanggung, dan tertanggung

    diperkenankan menuntut kepada pihak lain yang menyebabkan kerugian

    12Sonni Dwi Harsono, h.42.

  • 24

    itu, maka tertanggung akan menerima ganti rugi yang melebihi dari

    kerugian yang dideritanya. Untuk mencegah hal itu, menurut Pasal 284

    Kitab Undang-Undang Hukum Dagang ditegaskan bahwa:

    Seorang Penanggung yang telah membayar kerugian sesuatu barang yang dipertanggungkan, menggantikan si Tertanggung dalam segala hak yang diperolehnya terhadap orang-orang ketiga berhubung dengan penerbitan kerugian tersebut, dan si Tertanggung itu adalah bertanggung jawab untuk setiap perbuatan yang dapat merugikan hak si Penanggung terhadap orang-orang ketiga itu.

    Dengan demikian, prinsip subrogasi adalah hak penanggung yang

    telah membayar ganti rugi sepenuhnya kepada tertanggung, untuk

    bertindak atas nama tertanggung guna menuntut pihak ketiga yang secara

    hukum bertanggung jawab atas terjadinya kerugian itu.13

    3. Model Klaim Asuransi Kerugian Syariah

    Profit (laba) pada asuransi syariah untuk asuransi kerugian, yang

    diperoleh dari surplus underwriting, komisi reasuransi, dan hasil investasi,

    bukan seluruhnya menjadi milik perusahaan sebagaimana mekanisme yang

    ada di asuransi konvensional dimana keuntungan menjadi milik perusahaan

    yang nantinya dibagikan kepada pemegang saham atau dikembalikan lagi

    kepada perusahaan sebagai penyertaan modal. Tetapi pada asuransi syariah

    dilakukan bagi hasil (al-mudharabah) antara perusahaan dengan peserta

    sebagaimana yang telah diperjanjiakan atau menjadi akad di awal ketika baru

    masuk asuransi syariah.

    13Sonni Dwi Harsono, h. 39-43

  • 25

    Dalam asuransi kerugian syariah dalam hal ini PT. Asuransi Takaful

    Umum, Jika terjadi klaim dalam masa pertangungan maka Tertanggung tidak

    mendapatkan bagi hasil saat masa pertanggungan berakhir, tetapi jika sampai

    masa pertanggungan berakhir tidak terjadi klaim, Tertanggung mendapatkan

    bagi hasil baik pertanggungan diperpanjang maupun tidak diperpanjang.

    Tabel 2.1

    Model Klaim PT. Asuransi Takaful Umum

    Tidak Klaim

    Tidak Perpanjang Polis

    Perpanjang Polis

    Memperoleh Bagi Hasil

    Tidak Memperoleh Bagi Hasil

    Terjadi Klaim

    KLAIM

    Sedangkan dalam asuransi konvensional, jika dalam masa

    pertanggungan terjadi klaim maka Tertanggung tidak mendapatkan bonus saat

    masa pertanggungan berakhir. Jika sampai masa pertanggungan berakhir tidak

    terjadi klaim dan masa pertanggungan tidak diperpanjang Tertanggung juga

  • 26

    tidak mendapatkan bonus. Bonus diberikan untuk Tertanggung yang jika

    sampai masa pertanggungan berakhir tidak terjadi klaim dan masa

    pertanggungan diperpanjang yang pada asuransi konvensional dikenal dengan

    istilah No Claim Bonus.

    Tabel 2.2

    Model Klaim Asuransi Konvensional

    Tidak

    Tidak Perpanjang Polis

    Perpanjang Polis

    Dana Hangus Memperoleh Bonus Tidak Memperoleh Bonus

    Terjadi

    KLAIM

    B. Asuransi Kendaraan Bermotor Syariah

    1. Pengertian Asuransi Syariah

    Dalam bahasa Arab asuransi disebut at-tamin, penanggung disebut

    muammin, sedangkan tertanggung disebut muamman lahu atau mustamin.

    Men-tamin-kan sesuatu artinya adalah seseorang membayar/menyerahkan

    uang cicilan untuk agar ia tahu ahli warisnya mendapatkan sejumlah uang

  • 27

    sebagaimana yang telah disepakati, atau untuk mendapatkan ganti terhadap

    hartanya yang hilang, dikatakan seseorang mempertanggungkan atau

    mengasuransikan hidupnya, rumahnya atau mobilnya.14

    Dewan Syariah Nasional Majelis Ulama Indonesia (DSN-MUI) dalam

    fatwanya tentang pedoman umum asuransi syariah, memberi definisi tentang

    asuransi. Menurutnya, Asuransi Syariah (Tamin, Takaful, Tadhamun) adalah

    usaha saling melindungi dan tolong-menolong diantara sejumlah orang/pihak

    melalui investasi dalam bentuk asset dan atau tabarru yang memberikan pola

    pengembalian untuk menghadapi risiko tertentu melalui akad (perikatan) yang

    sesuai dengan syariah.15

    2. Landasan Hukum Asuransi Syariah

    Hakikat asuransi secara Islami adalah saling bertanggung jawab, saling

    bekerja sama atau bantu membantu dan saling melindungi penderitaan satu

    sama lain. Oleh karena itu berasuransi diperbolehkan secara syariat, karena

    prinsip-prinsip dasar syariat mengajak kepada setiap sesuatu yang berakibat

    keeratan jalinan sesama manusia dan kepada sesuatu yang meringankan

    bencana mereka.

    Landasan hukum yang digunakan dalam praktik asuransi syariah yaitu

    al-Quran, sunnah Nabi, ijma, dan ihtishan.

    14Syakir Sula, Asuransi Syariah (Life and General) Konsep dan Sistem Operasional, h. 28. 15Syakir Sula, h. 30.

  • 28

    Al-Quran tidak menyebutkan secara tegas ayat yang menjelaskan

    tentang praktik asuransi seperti yang ada saat ini. Hal ini terindikasi dengan

    tidak munculnya istilah asuransi secara nyata dalam al-Quran. Walaupun

    begitu al-Quran masih mengakomodir ayat-ayat yang mempunyai muatan

    nilai-nilai dasar yang ada dalam praktik asuransi, seperti nilai dasar tolong-

    Diantara ayat-ayat tersebut adalah Q.S al-Maidah ayat 2.16

    5`" t" Op u* y

    5`" t" 220S Ik

    " I kek !

    Artinya:

    .....Dan tolong menolonglah kamu dalam mengerjakan kebajikan dan taqwa, dan jangan tolong menolong dalam berbuat dosa dan pelanggaran. Dan bertaqwalah kamu kepada Allah, sesungguhnya Allah amat berat siksa-Nya (QS. Al-Maidah [5]: 2).

    Ayat ini memuat perintah (amr) tolong-menolong antar sesama

    manusia. Dalam bisnis asuransi, nilai ini terlihat dalam praktik kerelaan

    anggota (nasabah) perusahaan asuransi untuk menyisihkan dananya agar

    digunakan sebagai dana sosial (tabarru). Dana sosial ini terbentuk rekening

    tabarru pada perusahaan asuransi dan difungsikan untuk menolong salah satu

    anggota (nasabah) yang sedang mengalami musibah (peril).17

    16Widyaningsih, dkk, Bank dan Asuransi Islam di Indonesia, (Jakarta: Kencana, 2005) h. 189-

    190. 17AM. Hasan Ali, Asuransi dalam Perspektif Hukum Islam, h. 105-106, bisa dilihat juga pada

    Sunan at-Turmudzi, Kitab al-Sifat al-Qiyamah wa ar-Rakaik al-Wara, Bab 60, No.2517, h.668

  • 29

    Ayat lainnya yaitu, Q.S. Yusuf ayat 17 & 64.

    5e 5 @`Kn .{6

    Ao" `Ze `kA @*% y ^L

    % V05 G% A A 89kV

    Artinya:

    Mereka berkata: "Wahai ayah Kami, Sesungguhnya Kami pergi berlomba-lomba dan Kami tinggalkan Yusuf di dekat barang-barang Kami, lalu Dia dimakan serigala; dan kamu sekali-kali tidak akan percaya kepada Kami, Sekalipun Kami adalah orang-orang yang benar." (Q.S. Yusuf: 17)

    $ #`K 1@% m x `y 1*@% t"

    ma G% # po`a A` K

    1`s 89+o

    Artinya:

    Berkata Ya'qub: "Bagaimana aku akan mempercayakannya (Bunyamin) kepadamu, kecuali seperti aku telah mempercayakan saudaranya (Yusuf) kepada kamu dahulu?" (Q.S. Yusuf: 64)

    Sunnah Nabi yang menjadi landasan hukum asuransi syariah yaitu:

    ) ( : ) (

    ) . ( Artinya:

  • 30

    Diriwayatkan dari Anas bin Malik ra, bertanya seseorang kepada Rasulullah SAW. Tentang (untanya): Apa (unta) ini saya ikat saja atau langsung saya bertawakal pada (Allah SWT)? Bersabda Rasulullah SAW:Pertama ikatlah unta itu kemudian bertawakallah kepada Allah SWT (HR. At-Turmudzi)

    Rasulullah SAW memberikan tuntunan pada manusia agar selalu

    bersikap waspada terhadap kerugian atau musibah yang akan terjadi,

    bukannya langsung menyerahkan segalanya (tawakkal) kepada Allah SAW.

    Hadist di atas mengandung nilai implisit agar kita selalu menghindar dari

    risiko yang membawa kerugian pada diri kita, baik itu berbentuk kerugian

    materi ataupun kerugian yang berkaitan langsung dengan diri manusia (jiwa).

    Praktik asuransi adalah bisnis yang bertumpu pada bagaimana cara

    mengelola risiko itu dapat diminimalisasi pada tingkat yang sedikit (serendah)

    mungkin. Risiko kerugian tersebut akan terasa ringan jika dan hanya jika

    ditanggung bersama-sama oleh semua anggota (nasabah) asuransi. Sebaliknya

    jika risiko kerugian tersebut hanya ditanggung oleh pemiliknya, maka akan

    berakibat terasa berat bagi pemilik risiko tersebut.18

    Sunah Nabi yang menyiratkan tentang pentingnya proteksi terhadap

    harta dan jiwa antara lain:

    ) (

    Artinya:

    18AM. Hasan Ali, Asuransi dalam Perspektif Hukum Islam, h. 119

  • 31

    Sesungguhnya tetangga orang mukmin adalah orang yang orang lain merasa aman hartanya dan dirinya19

    ) (

    Artinya:

    Demi Zat dan diriku ada kekuasaan-Nya (demi Allah) tidak akan masuk surga orang yang tidak merasa aman dari tetangganya karena gangguannya20

    Sunnah Nabi yang menjadi landasan hukum asuransi syariah yang lain

    yaitu hadits tentang praktik aqilah yang menjadi tradisi masyarakat Arab.

    ) ( :

    ) (

    ) (

    Artinya:

    Diriwayatkan oleh Abu Hurairah ra, dia berkata: Berselisih dua orang wanita dari suku Huzail, kemudian salah satu wanita tersebut melempar batu ke wanita yang lain sehingga mengakibatkan kematian wanita tersebut beserta janin yang dikandungnya. Maka ahli waris dari wanita yang mninggal tersebut mengadukan peristiwa tersebut kepada Rasulullah SAW, maka Rasulullah SAW memutuskan ganti rugi dari pembunuhan terhadap janin tersebut dengan pembebasan seorang budak laki-laki atau perempuan, dan memutuskan ganti rugi kematian wanita tersebut dengan uang darah (diyat) yang dibayarkan oleh aqilahnya (kerabat dari orang tua laki-laki).(HR. Bukhari).21

    19 Sunan Ibnu Majah, Kitabul Fitnah, Bab Keharaman Darah Orang Mukmin dan Hartanya,

    No.3934, Cet. Darel Fkr, 2001, h.890 20 Imam Ahmad, Baqi Musnad Al Muksirin, Bab Baqi Al Musnad Asariq, No.8078. 21AM. Hasan Ali, Asuransi dalam Perspektif Hukum Islam, h. 114. bisa dilihat juga pada Imam

    Bukhari, Sahih al-Bukhari, Kitab Diyat, No.45, h.34.

  • 32

    Ijma juga menjadi landasan hukum bagi asuransi syariah, para sahabat

    telah melakukan ittifaq (kesepakatan) dalam hal ini (aqilah). Terbukti dengan

    tidak adanya penentangan oleh sahabat lain terhadap apa-apa yang dilakukan

    oleh Khalifah Umar bin Khattab. Sehingga dapat disimpulkan bahwa mereka

    bersepakat mengenai persoalan ini.

    Istihsan dalam pandangan ahli ushul adalah memandang sesuatu itu

    baik. Kebaikan dari kebiasaan aqilah dikalangan suku Arab kuno terletak pada

    kenyataan bahwa ia dapat menggantikan balas dendam.22

    3. Pengertian Asuransi Kendaraan Bermotor

    Menurut Dewan Asuransi Indonesia (DAI) kendaraan bermotor adalah

    kendaraan yang digerakkan oleh motor letup/mekanik lainnya, tetapi tidak

    termasuk yang berjalan di atas rel.23 Sedangkan menurut Paham Asuransi,

    kendaraan bermotor adalah kendaraan yang digerakkan oleh motor/mekanik

    lainnya tidak termasuk kendaraan yang berjalan di atas rel, dengan kata lain

    kendaraan bermotor adalah kendaraan yang berjalan di atas aspal dan tanah

    seperti mobil sedan, bus, trailer, kendaraan beroda tiga dan beroda dua, dan

    sebagainya.24

    22 AM. Hasan Ali, h. 122-124. 23Thomas Suyatno, Kelembagaan Perbankan (Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama, 1999) h.

    90. 24M. Wahyu Prihantoro, Aneka Produk Asuransi dan Karakteristiknya, h. 89

  • 33

    Menurut Pasal 1 angka 6 dan 7 Undang-Undang No.14 Tahun 1992

    tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan menyebutkan bahwa:

    Kendaraan adalah suatu alat yang dapat bergerak di jalan, terdiri dari kendaraan bermotor atau kendaraan tidak bermotor. Yang dimaksud kendaraan bermotor adalah kendaraan yang digerakkan oleh peralatan teknik yang berada pada kendaraan itu.25

    Asuransi kendaraan bermotor (motor vehicle insurance) adalah suatu

    pertanggungan yang memberikan perlindungan kepada pemilik kendaraan

    bermotor atau pihak-pihak yang berkepentingan atas kendaraan bermotor

    tersebut yang disebabkan oleh kerugian dan kerusakan fisik atas kendaraan

    bermotor serta kerugian akibat tanggung gugat yang harus ditanggung oleh

    pemilik atau yang mamiliki kepentingan atas kendaraan itu atau sebab-sebab

    lainnya yang ditegaskan dalam polis.26

    4. Berakhirnya Asuransi Kendaraan Bermotor

    Pertanggungan kendaraan bermotor dapat berakhir karena:

    a. Pembatalan Polis

    Penanggung dan tertanggung masing-masing berhak setiap waktu

    menghentikan kontrak pertanggungan tanpa diwajibkan memberitahukan

    alasannya. Pemberitahuan penghentian tersebut harus dilakukan secara

    tertulis yang dikirim melalui pos tercatat oleh pihak yang menghendaki

    penghentian pertanggungan kepada pihak lainnya ke alamat terakhir yang

    diketahuinya.

    25Sonni Dwi Harsono,PK.001 Prinsip-prinsip dan Praktik Asuransi, h. 126 26Sonni Dwi Harsono, h. 125

  • 34

    Penanggung menjadi bebas dari segala kewajiban berdasarkan

    pertanggungan termaksud sejak tiga hari kerja terhitung mulai tanggal

    pengiriman surat pemberitahuan, yaitu pukul 12.00 siang waktu setempat,

    dimana objek pertanggungan berada.

    Bila yang membatalkan tertanggung, ia wajib membayar premi

    yang sudah berjalan, yang diperhitungkan menurut skala premi

    pertanggungan jangka pendek.

    Sedangkan bila yang membatalkan penanggung, ia wajib

    mengembalikan premi yang telah diterima untuk waktu pertanggungan

    yang belum berjalan pro rata.

    b. Peralihan Hak Milik

    Bila kendaraan bermotor yang dipertanggungkan pindah tangan

    baik berdasarkan suatu persetujuan ataupun karena meninggal dunia,

    maka menyimpang dari Pasal 263 KUHD yang menyebutkan bahwa:

    Perjanjian pertanggungan batal dengan sendirinya sejak sepuluh (!0) hari kalender mulai terjadinya pemindahan tangan tersebut, kecuali penanggung menyetujui melanjutkan pertanggungan tersebut.

    c. Terjadi Kerugian Total/Total Loss

    Pertanggungan juga akan berakhir dengan sendirinya sesudah

    dilakukan penggantian kerugian atas dasar kehilangan/kerusakan

    seluruhnya (total loss) atau yang dapat dipersamakan dengan itu tanpa

  • 35

    pengembalian premi, walaupun jangka waktu pertanggungannya belum

    habis (jangka panjang).

    d. Berakhirnya Jangka Waktu Pertanggungan

    Pertanggungan juga akan berakhir dengan sendirinya sesudah

    berakhir jangka waktu pertanggungan yang telah ditentukan.27

    C. Model Bagi Hasil Asuransi Kerugian

    Dalam praktik di beberapa perusahaan asuransi kerugian (syariah) di

    Indonesia dan Malaysia misalnya Syarikat Takaful Malaysia, Tri Pakarta cabang

    Syariah, Bringin Sejahtera cabang Syariah, Binagriah cabang Syariah, Jasindo

    cabang Syariah, mekanisme pengelolaan dana adalah sebagai berikut.

    Dana dibayarkan peserta, kemudian terjadi akad mudharabah (bagi hasil)

    antara mudharib (pengelola) dan shahibul mal (peserta). Kumpulan dana tersebut

    kemudian diinvestasikan secara syariah ke bank syariah maupun keinvestasi

    syariah lainnya, lalu dikurangi biaya-biaya operasional (seperti klaim, reasuransi,

    komisi broker, dll). Selanjutnya surplus (profit) dilakukan bagi hasil antara

    mudharib (pengelola) dan shahibul mal (peserta) sesuai dengan skim bagi hasil

    yang telah ditentukan sebelumnya (misalnya 60:40). Bagian yang 60 persen untuk

    mudharib perusahaan tadi setelah dikurang biaya administrasi dan management

    expenses, sisanya menjadi profit bagi shareholders. Sedangkan bagian yang lain,

    27Soeisno Djojosoedarso, Prinsip-prinsip Manajemen Risiko dan Asuransi (Jakarta: Salemba

    Empat,1999) Cet. Ke-1, h.165.

  • 36

    yaitu 40 persen menjadi share of surplus for participant surplus bagi hasil untuk

    partisipan. Skema mekanisme pengelolaan dana ini dapat dilihat pada tabel 2.1.

    1. Wakalah Bil Ujrah Takaful Model

    Wakalah adalah pemberian kuasa dari seseorang (muwakkil) kepada

    penerima kuasa (wakil) untuk melaksanakan suatu tugas (taukil) atas nama

    muwakkil (pemberi kuasa).28

    Tabarru berasal dari kata tabarraa yatabarrau tabarruan artinya

    sumbangan, hibah, dana kebajkan, atau derma. Tabarru merupakan

    pemberian sukarela seseorang kepada orang lain, tanpa ganti rugi, yang

    28 HM. Dumairi Nor, dkk, Ekonomi Syariah Versi Salaf (Jawa Timur: Pustaka Sidogiri, 2008)

    Cet. Ke-II, h. 133.

  • 37

    mengakibatkan berpindahnya kepemilikan harta itu dari pemberi kepada

    orang yang diberi.29

    Dalam konteks akad dalam asuransi syariah, tabarru bermaksud

    memberikan dana kebajikan dengan niat ikhlas untuk tujuan saling membantu

    diantara sesama peserta takaful (asuransi syariah) apabila ada diantaranya

    yang mendapat musibah. 30

    Di atas sudah dijelaskan dan digambarkan tentang mekanisme

    pengelolaan dana Asuransi Kerugian (syariah) yang diterapkan oleh beberapa

    Perusahaan Asuransi Syariah di Malaysian dan Indonesia. berikut ini

    mekanisme pengelolaan dana PT. Asuransi Takaful Umum adalah sebagai

    berikut

    29 Syakir Sula, h.35.

    30 Syakir Sula, h.36.

  • 38

    Keterangan :

    a. Premi yang dibayarkan oleh Tertanggung (nasabah) kepada Penanggung

    dibagi dalam dua kelompok empat puluh lima persen (45%) untuk Ujrah

    dan lima puluh lima persen (55%) untuk Tabarru.

    b. Seluruh dana tabarru yang terkumpul dari setiap peserta (total dana

    tabarru nasabah) di investasikan.

    c. Hasil investasi dari total dana tabarru ditambahkan total dana tabarru

    sebelum di investasikan lalu dikurang beban asuransi (reasuransi, klaim,

    dan pajak) dan sisa usahanya dibagi untuk perusahaan enam puluh persen

    (60%) dan nasabah empat puluh persen (40%), pembagian ini sudah

  • 39

    disepakati sebelumnya oleh Tertanggung (nasabah) dan Penanggung

    (perusahaan).

    d. Dana perusahaan (60%) ditambah cadangan claim dan dana nasabah

    (40%) disebut surplus tabarru.

    e. Kemudian surplus tabarru ditambah ujrah akad wakalah (45%) menjadi

    pendapatan preusan yang selanjutnya dikurang beban operasional dan

    profit.

  • BAB III

    KLAIM ASURANSI KENDARAAN BERMOTOR

    PADA PT. ASURANSI TAKAFUL UMUM

    A. Macam-macam Produk Asuransi Kendaraan Bermotor

    Ada tiga produk asuransi kendaraan bermotor pada PT. Asuransi Takaful

    Umum, yaitu :

    1. Takaful Kendaraan Bermotor (ABROR) Standar1

    Takaful kendaraan bermotor standar adalah program Takaful yang

    mengganti kerugian atas kendaraan bermotor yang disebabkan musibah

    kecelakaan, pencurian serta tanggung jawab hukum pihak ketiga.

    Untuk jenis produk Takaful kendaraan bermotor standar dibagi

    menjadi 4, yaitu :2

    a. Comprehensive adalah program Takaful yang hanya mengganti kerugian

    atas kendaraan bermotor yang disebabkan musibah kecelakaan, kehilangan,

    dan akibat perbuatan jahat orang lain.

    b. Comprehensive dengan perluasan adalah program Takaful yang

    mengganti kerugian atas kendaraan bermotor yang disebabkan musibah

    kecelakaan, pencurian, dengan perluasan tanggung jawab hukum pihak

    1Brosur Produk Takaful Kendaraan Bermotor (ABROR) Standar PT. Asuransi Takaful Umum 2Hadijah Moh. Toha, Staf Bidang Customer Service di PT. Asuransi Takaful Umum,

    Wawancara Pribadi, ruang Customer Service PT. Asuransi Takaful Keluarga, 10 Januari 2010, pukul 15.00 WIB.

    39

  • 40

    ketiga, dan akibat bencana alam (gempa bumi, tsunami, letusan gunung

    berapi, banjir, badai, pemogokan, kerusuhan, huru-hara, terorisme, dan

    sabotase). Bisa diperluas dengan kecelakaan diri dan penumpang.

    c. Total Loss Only (TLO) adalah program Takaful yang hanya mengganti

    kerugian atas kendaraan bermotor yang disebabkan musibah

    pencurian/kehilangan dan kerusakan total akibat kecelakaan (kerusakan di

    atas 75%).

    d. Total Loss Only (TLO) dengan perluasan adalah program Takaful yang

    mengganti kerugian atas kendaraan bermotor yang disebabkan musibah

    pencurian/kehilangan, kerusakan total akibat kecelakaan dengan perluasan

    akibat bencana alam (gempa bumi, tsunami, letusan gunung berapi, banjir,

    badai, pemogokan, kerusuhan, huru-hara, terorisme, dan sabotase), dan

    tanggung jawab hukum pihak ketiga, tentunya dengan tambahan premi

    (kerusakan di atas 75%).

    2. Takaful Kendaraan Bermotor (ABROR) Paket Jaminan3

    Takaful Kendaraan Bermotor (ABROR) Paket Jaminan adalah

    program Takaful yang mengganti kerugian atas kendaraan bermotor yang

    disebabkan musibah kecelakaan, pencurian, tanggung jawab pihak ke 3

    penumpang dan pengemudi, bencana alam (gempa bumi, tsunami, letusan

    gunung berapi, banjir, badai, pemogokan, kerusuhan, huru-hara, terorisme,

    3Brosur Produk Takaful Kendaraan Bermotor (ABROR) Paket Jaminan PT. Asuransi Takaful

    Umum

  • 41

    dan sabotase), tanggung jawab hukum pihak ketiga, penggantian mobil baru,

    biaya perbaikan darurat, biaya derek, biaya ambulance, biaya penggantian

    transportasi, layanan bengkel, dan layanan perpanjangan STNK.

    3. Takaful Asuransi Sepeda Motor (ANSOR)4

    Takaful Asuransi Sepeda Motor (ANSOR) adalah produk takaful

    untuk sepeda motor atas risiko kehilangan dan kecelakaan dengan tambahan

    asuransi jiwa. Setiap peserta Takaful Asuransi Sepeda Motor (ANSOR)

    mendapatkan Kartu Takaful ANSOR sebagai tanda kepesertaan.

    B. Manfaat Asuransi Kendaraan Bermotor

    1. Takaful Kendaraan Bermotor (ABROR) Standar5

    a. Comprehensive

    Manfaat yang diperoleh dari produk Takaful Kendaraan Bermotor

    (ABROR) Standar Comprehensive adalah penggantian atau perbaikan

    terhadap kerusakan kendaraan bermotor yang diasuransikan disebabkan

    musibah kecelakaan, kehilangan, dan akibat perbuatan jahat orang lain.

    Seberapapun seringnya terjadi klaim akan tetap di cover oleh PT.

    Takaful Umum selama klaim tersebut sesuai dengan persyaratan yang

    berlaku pada PT. Asuransi Takaful Umum. Jika kehilangan atau

    kerusakan akibat musibah kecelakaan dan perbuatan jahat orang lain di

    atas 75%, maka kerugian akan diganti sesuai harga kendaraan sebelum

    4Brosur Produk Takaful Sepeda Motor (ANSOR) PT. Asuransi Takaful Umum 5Brosur Produk Takaful ABROR Standar PT. Asuransi Takaful Umum

  • 42

    terjadinya kerugian dikurang risiko sendiri dan penggantiannya berupa

    uang sedangkan kendaraan yang mengalami kerugian menjadi milik

    perusahaan dengan begitu pertanggunganpun berakhir.

    b. Comprehensive dengan perluasan

    Manfaat yang diperoleh dari produk Takaful Kendaraan Bermotor

    (ABROR) Standar Comprehensive dengan perluasan adalah penggantian

    atau perbaikan terhadap kerusakan kendaraan bermotor yang

    diasuransikan disebabkan musibah kecelakaan, pencurian, tanggung

    jawab hukum pihak ketiga, dan akibat bencana alam (gempa bumi,

    tsunami, letusan gunung berapi, banjir, badai, pemogokan, kerusuhan,

    huru-hara, terorisme, dan sabotase).

    Seberapapun seringnya terjadi klaim akan tetap di cover oleh PT.

    Takaful Umum selama klaim tersebut sesuai dengan persyaratan yang

    berlaku pada PT. Asuransi Takaful Umum. Jika kehilangan/pencurian

    atau kerusakan akibat musibah kecelakaan, tanggungjawab hukum pihak

    ketiga dan akibat bencana alam di atas 75%, maka kerugian akan diganti

    sesuai harga kendaraan sebelum terjadinya kerugian dikurang risiko

    sendiri dan penggantiannya berupa uang sedangkan kendaraan yang

    mengalami kerugian menjadi milik perusahaan dengan begitu

    pertanggunganpun berakhir.

  • 43

    c. Total Loss Only (TLO)

    Manfaat yang diperoleh dari produk Takaful Kendaraan Bermotor

    (ABROR) Standar Total Loss Only (TLO) adalah penggantian atau

    perbaikan terhadap kerusakan kendaraan bermotor yang diasuransikan

    disebabkan musibah pencurian/kehilangan, dan kerusakan total akibat

    kecelakaan diatas 75%. Klaim akan dibayarkan apabila terjadi kerusakan

    kendaraan bermotor yang diasuransikan disebabkan musibah

    pencurian/kehilangan, dan kerusakan total akibat kecelakaan diatas 75%

    dan kerugian akan diganti sesuai harga kendaraan sebelum terjadinya

    kerugian dikurang risiko sendiri dan penggantiannya berupa uang

    sedangkan kendaraan yang mengalami kerugian menjadi milik

    perusahaan dan pertanggunganpun berakhir.

    d. Total Loss Only (TLO) dengan perluasan

    Manfaat yang diperoleh dari produk Takaful Kendaraan Bermotor

    (ABROR) Standar Total Loss Only (TLO) adalah penggantian atau

    perbaikan terhadap kerusakan kendaraan bermotor yang diasuransikan

    disebabkan musibah pencurian/kehilangan, kerusakan total akibat

    kecelakaan, bencana alam (gempa bumi, tsunami, letusan gunung berapi,

    banjir, badai, pemogokan, kerusuhan, huru-hara, terorisme, dan sabotase),

    dan tanggung jawab hukum pihak ketiga, dengan tingkat kerusakan diatas

    75%.

  • 44

    Klaim akan dibayarkan apabila terjadi kerusakan kendaraan

    bermotor yang diasuransikan disebabkan musibah pencurian/kehilangan,

    tanggung jawab hukum pihak ketiga, akibat bencana alam, dan kerusakan

    total akibat kecelakaan diatas 75% dan kerugian akan diganti sesuai harga

    kendaraan sebelum terjadinya kerugian dikurang risiko sendiri dan

    penggantiannya berupa uang sedangkan kendaraan yang mengalami

    kerugian menjadi milik perusahaan dan pertanggunganpun berakhir.

    Besarnya risiko sendiri yang menjadi tanggungan Peserta adalah

    sebagai berikut:

    a. Karena kecelakaan biasa atau kecurian:

    - Partial Loss/Constructive Total Loss = minimum Rp. 200.000,-

    - Partial Loss/Constructive Total Loss untuk kendaraan disewakan tanpa

    pengemudi = minimum Rp. 300.000,-

    - Total Loss karena kecurian = min 5% of claim

    - Partial Loss/Constructive Total Loss untuk jenis Truck/Pick Up

    sebesar Rp. 1.000.000,-

    b. Karena Gempa Bumi, Tsunami, dan Letusan Gunung Berapi, Banjir dan

    Badai = 10% of claim minimum Rp. 200.000,-

    c. Karena Terorisme dan Sabotase serta Pemogokan, Kerusuhan, dan Huru-

    hara :

    - Total Loss = 5% of Pertanggungan

    - Partial loss = Rp. 200.000,-

  • 45

    Syarat Khusus ABROR Standar 1. Penggunaan untuk Pribadi / Dinas

    2. Usia mobil 0-18 tahun untuk TLO Usia mobil 0-7 tahun untuk Comprehensive

    3. Jenis mobil : Sedan, Jeep, Station Wagon, Truck, Pick Up, Minibus dan jenis kendaraan Bus lainnya.

    4. Penggunaan untuk angkutan umum hanya diperkenankan discover dengan TLO

    2. Takaful Kendaraan Bermotor (ABROR) Paket Jaminan6

    Manfaat yang diperoleh dari produk Takaful Kendaraan Bermotor

    (ABROR) Paket Jaminan adalah sebagai berikut:

    No Manfaat Takaful Abror (paket jaminan)

    Keterangan

    1 Bagi hasil (SPL Pengembalian Tabarru)

    Ada

    2 Jaminan atas gempa bumi, tsunami, dan letusan gunung berapi (risiko sendiri : 10% of claim, minimal Rp.200.000,-)

    Maks. Sebesar harga kendaraan

    3 Jaminan atas banjir dan badai (risiko sendiri : 10% of claim, minimal Rp.200.000,-)

    Maks. Sebesar harga kendaraan

    4 Jaminan atas terorisme dan sabotase - Kerugian total = 5% of pertanggungan - Kerugian partial Rp. 200.000,-

    Maks. Sebesar harga kendaraan

    5 Jaminan atas pemogokan, kerusuhan, dan huru-hara - Kerugian total = 5% of pertanggungan - Kerugian partial Rp. 200.000,-

    Maks. Sebesar harga kendaraan

    6 Tanggung jawab hukum pihak ke 3 Maks. Rp.25.000.000,- 7 Jaminan Kecelakaan diri pengemudi Maks. Rp.15.000.000,- 8 Jaminan Kecelakaan diri penumpang

    (maksimun 7 orang) Maks. Rp.5.000.000,-

    Per penumpang 9 Manfaat penggantian mobil baru

    (New Car Benefit) Untuk usia kendaraan 0-6 bulan sejak keluar

    6Brosur Produk Takaful Asuransi Kendaraan Bermotor (ABROR) Paket Jaminan PT. Asuransi

    Takaful Umum

  • 46

    dari dealer resmi kendaraan

    10 Biaya perbaikan darurat (termasuk derek, service, dan spare part)

    Maks.Rp.500.000,-

    11 Biaya derek akibat kecelakaan Maks.Rp.1.000.000,- 12 Biaya ambulance Maks.Rp.1.000.000,- 13 Biaya penggantian transportasi (dimulai dari

    hari ke 11 sejak mobil dibengkel yang disepakati), maksimum selama 10 hari masa penggantian

    Rp.200.000,- per hari, dibayarkan setelah

    mobil selesai diperbaiki dibengkel

    14 Layanan bengkel Bengkel rekanan/resmi 15 Layanan perpanjang STNK Khusus Jabodetabek 16 Layanan online 24 jam Khusus Jabodetabek Syarat Khusus ABROR Paket Jaminan 1. Penggunaan untuk Pribadi / Dinas 2. Usia mobil 0-7 tahun 3. Jenis mobil : Sedan, Jeep, Station Wagon dan Minibus

    Klaim akan dibayarkan apabila terjadi kerusakan kendaraan bermotor

    yang diasuransikan disebabkan musibah-musibah diatas, jika kerugian

    melebihi jumlah maksimal klaim yang diberikan oleh Penanggung/PT.

    Takaful Umum, maka kelebihannya menjadi tanggungan dari Tertanggung

    sedangkan untuk kerugian dengan tingkat maksimal sesuai harga kendaraan,

    akan diganti sesuai harga kendaraan sebelum terjadinya kerugian dikurang

    risiko sendiri dan penggantiannya berupa uang sedangkan kendaraan yang

    mengalami kerugian menjadi milik perusahaan, pertanggunganpun berakhir.

  • 47

    3. Takaful Asuransi Sepeda Motor (ANSOR)7

    Manfaat yang diperoleh dari Takaful Asuransi Sepeda Motor Plus

    (ANSOR) adalah sebagai berikut:

    Manfaat Takaful Ansor Keterangan Kerugian total (TLO) atas sepeda motor (kecurian atau kecelakaan)

    Sesuai harga pasar sepeda motor

    Santunan meninggal dunia karena kecelakaan

    Rp. 10.000.000,-

    Santunan meninggal dunia bukan karena kecelakaan

    Rp. 5.000.000,-

    Klaim akan dibayarkan apabila terjadi kerugian total atas sepeda motor

    yang diasuransikan disebabkan musibah kecurian atau kecelakaan, akan

    diganti sesuai harga kendaraan sebelum terjadinya kerugian dikurang risiko

    sendiri dan penggantiannya berupa uang sedangkan kendaraan yang

    mengalami kerugian menjadi milik perusahaan, dan pertanggunganpun

    berakhir.

    Besarnya risiko sendiri yang menjadi tanggungan Peserta adalah

    sebagai berikut:

    - Karena Kecurian 10% dari Klaim

    - Perbaikan karena Kecelakaan: Rp. 100.000,- (seratus ribu rupiah)

    7Brosur Produk Takaful Asuransi Sepeda Motor (ANSOR) PT. Asuransi Takaful Umum

  • 48

    C. Risiko dalam Asuransi Kendaraan Bermotor8

    1. Risiko yang dijamin

    Karena kerugian atau kerusakan kendaraan bermotor, Penanggung

    memberikan ganti rugi kepada Tertanggung terhadap:

    a. Kerugian atau kerusakan kendaraan bermotor yang dipertanggungkan yang

    disebabkan oleh:

    1) Tabrakan, benturan, terbalik, tergelincir dari jalan, termasuk juga akibat

    dari kesalahan material, konstruksi, cacat sendiri atau sebab-sebab

    lainnya dari kendaran bermotor yang bersangkutan;

    2) Perbuatan jahat orang lain;

    3) Pencurian termasuk pencurian yang didahului atau disertai atau diikuti

    dengan kekerasan kepada orang dan/atau kendaraan bermotor yang

    dipertanggungkan dengan tujuan mempermudah pencurian kendaraan

    bermotor atau alat perlengkapan kendaraan bermotor yang

    dipertanggungkan dalam polis ini;

    4) Kebakaran, termasuk kebakaran benda atau kendaraan lain yang

    berdekatan atau tempat penyimpanan kendaraan bermotor yang

    dipertanggungkan, atau karena air dan/atau alat-alat lain yang

    dipergunakan untuk menahan atau memadamkan kebakaran; demikian

    juga karena dimusnahkannya seluruh atau sebagian kendaraan bermotor

    8Polis Standar Kendaraan Bermotor Indonesia, TAKAFUL Indonesia, yang diperoleh dari PT.

    Asuransi Takaful Umum

  • 49

    yang dipertanggungkan atas perintah yang berwenang dalam upaya

    pencegahan menjalarkan kebakaran itu;

    5) Sambaran petir.

    b. Kerugian atau kerusakan yang disebabkan oleh peristiwa yang tersebut

    dalam poin 1 s/d 5 di atas dan sebab-sebab lainnya selama penyeberangan

    resmi lainnya yang berada di bawah pengawasan Direktorat Jenderal

    Perhubungan Darat.

    c. Kerusakan roda bila kerusakan tersebut mengakibatkan pula kerusakan

    kendaraan bermotor itu yang disebabkan oleh kecelakaan.

    d. Biaya yang wajar yang dikeluarkan oleh Tertanggung untuk penjagaan atau

    pengangkutan ke bengkel atau tempat lain guna menghindari atau

    mengurangi kerugian atau kerusakan yang dijamin dalam polis, setinggi-

    tingginya sebesar setengah persen (0,5%) dari jumlah pertanggungan, tanpa

    diperhitungkan dengan risiko sendiri.

    Karena Tanggung Gugat (Tanggung Jawab Hukum Tertanggung

    terhadap Pihak Ketiga). Penanggung memberikan penggantian kepada

    Tertanggung atas:

    a. Tanggung gugat Tertanggung terhadap suatu kerugian yang diderita oleh

    pihak ketiga yang secara langsung disebabkan oleh kendaraan bermotor

    yang dipertanggungkan, baik yang diselesaikan dengan musyawarah

    maupun pengadilan, kedua-duanya yang mendapat persetujuan terlebih

  • 50

    dahulu dari Penanggung, setinggi-tingginya sejumlah yang tercantum

    dalam ikhtisar pertanggungan yang meliputi:

    1) Kerusakan harta benda;

    2) Cedera badan atau kematian

    b. Biaya perkara atau biaya bantuan para ahli, yang bekaitan dengan

    Tanggung gugat Tertanggung yang telah terlebih dahulu disetujui oleh

    Penanggung secara tertulis.

    2. Risiko yang dikecualikan

    Risiko yang dikecualikan secara umum berdasarkan Polis Standar

    Kendaraan Bermotor Indonesia (PSKBI)

    a. Kehilangan keuntungan, kehilangan upah, berkurangnya nilai atau

    kerugian keuangan lainnya yang diderita tertanggung sebagai akibat tidak

    dapat dipergunakannya kendaraan bermotor yang dipertanggungkan

    tersebut karena suatu kecelakaan atau sebab lain.

    b. Kerusakan atau kehilangan peralatan tambahan yang tisak disebutkan

    dalam ikhtisar Polis sebagai akibat suatu kecelakaan atau sebab lain.

    c. Kerusakan atau kehilangan kendaraan bermotor yang dipertanggungkan

    baik sebagian maupun seluruhnya sebagai akibat penggelapan.

    d. Kerugian atau kerusakan kendaraan bermotor yang dipertanggungkan

    sebagai akibat perbuatan jahat yang dilakukan oleh Tertanggung, suami

    atau isteri atau anak Tertanggung, orang yang disuruh Tertanggung,

  • 51

    bekerja pada Tertanggung, orang yang sepengetahuan atau seijin

    Tertanggung, atau orang yang tinggal bersama Tertanggung.

    e. Kerugian atau kerusakan kendaraan bermotor yang dipertanggungkan

    disebabkan karena :

    1) Kendaraan bermotor tersebut dipergunakan untuk menarik atau

    mendorong kendaraan lain, untuk turut serta dalam perlombaan

    kecakapan atau perlombaan kecepatan, untuk memberi pelajaran

    mengemudi, menarik suatu trailer, untuk karnaval atau pawai atau

    untuk melakukan tindakan kejahatan, atau untuk sesuatu maksud lain

    dari yang ditetapkan di dalam Polis Standar Kendaraan Bermotor

    Indonesia (PSKBI).

    2) Kelebihan muatan atau dijalankan secara paksa, revolusi, penggunaan

    kekuatan militer atau pengambilan kekuasaan atau perbuatan

    seseorang yang tidak bertindak atas nama atau sehubungan dengan

    suatu organisasi dengan kegiatan-kegiatan yang bertujuan.

    3) Kendaraan bermotor tersebut dengan sepengetahuan Tertanggung,

    dijalankan dalam keadaan rusak, dalam keadaan tidak dapat

    dipertanggungjawabkan secara teknis atau dalam perbaikan.

    4) Kendaraan bermotor tersebut dikemudikan oleh seseorang yang pada

    saat terjadinya kecelakaan tidak memiliki surat izin mengemudi

    (SIM) yang sah atau oleh seseorang yang berada di bawah pengaruh

    minuman keras atau sesuatu bahan lain yang memabukkan.

  • 52

    5) Memasuki, atau melewati jalan tertutup, terlarang atau tidak

    diperuntukkan untuk kendaraan bermotor yang dipertanggungkan

    dengan Polis Standar Kendaraan Bermotor Indonesia (PSKBI).

    6) Barang-barang yang sedang dibuat, ditumpuk, dibongkar atau

    diangkut dengan kendaraan bermotor tersebut.

    7) Reaksi atau radiasi nuklir, pencemaran radioaktif, reaksi inti atom

    bagaimana juga terjadinya, apakah yang terjadi di dalam maupun di

    luar kendaraan bermotor yang dipertanggungkan.

    f. Kerugian atau kerusakan kendaraan bermotor yang dipertanggungkan

    baik langsung maupun tidak langsung disebabkan oleh :

    1) Gempa bumi, letusan gunung berapi, angin topan, banjir, genangan

    air atau gejala geologi atau meteorology lainnya.

    2) Perang, penyerbuan, aksi musuh asing, permusuhan atau kegiatan

    yang menyerupai suasana perang (baik dengan pernyataan perang

    maupun tidak) perang saudara, pemberontakan, pergolakan sipil

    (huru-hara) yang dianggap merupakan bagian atau menjurus pada

    pemberontakan umum, pemberontakan militer, pengacauan,

    terorisme, penggunaan kekerasan, revolusi, penggunaan kekuatan

    militer atau pengambilalihan kekuasaan atau erbuatan seseorang yang

    bertindak atasnama sehubungan dengan suatu organisasi dengan

    kegiatan-kegiatan yang bertujuan menggulingkan dengan kekerasan

    pemerintahan yang syah de jure atau e facto.

  • 53

    3) Kerusuhan, pemogokan, atau gangguan ketertiban umum lain atau

    semacamnya.

    g. Kehilangan atau kerusakan di bagian atau material kendaraan bermotor

    yang dipertanggungkan karena aus, sifat kekurangan sendiri pada bagian

    itu atau pada mesinnya disebabkan oleh salah mempergunakannya.

    h. Kerugian yang dialami oleh pihak ketiga yang secara langsung atau tidak

    langsung disebabkan oleh kendaraan bermotor yang dipertanggungkan

    berupa :

    1) Kerusakan harta benda milik atau dalam pengawasan Tertanggung,

    diangkut, dimuat, atau dibongkar dari kendaraan bermotor yang

    dipertanggungkan.

    2) Kerusakan jalan, jembatan, viaduct, bangunan-bangunan yang

    terdapat di bawah, di atas, atau di samping jalan sebagai akibat dari

    getaran, berat kendaraan bermotor, atau muatannya.

    i. Cedera badan atau kematian terhadap :

    1) Penumpang di dalam kendaraan bermotor yang dipertanggungkan;

    2) Tertanggung, suami, atau istri, dan anak Tertanggung bila

    Tertanggung adalah perorangan;

    3) Pemegang saham atau pengurus bila Tertanggung merupakan C.V.

    (Commanditaire Vennootschap) atau Fa. (Firma);

    4) Pengurus bila Tertanggung adalah badan hukum berbentuk perseroan

    terbatas, yayasan atau usaha bersama dan bentuk lainnya;

  • 54

    5) Orang yang bekerja pada Tertanggung dengan menerima imbalan

    jasa;

    6) Orang yang tinggal bersama Tertanggung;

    7) Hewan milik atau dalam pengawasan Tertanggung, diangkut, dimuat,

    dibongkar dari kendaraan bermotor yang dipertanggungkan.

    Risiko yang dikecualikan khusus TLO untuk Produk Takaful Asuransi

    Sepeda Motor (ANSOR). Pertanggungan ini tidak menjamin kerugian,

    kerusakan, biaya atas sepeda motor yang disebabkan oleh :9

    a. Sepeda motor yang digunakan :

    1) menarik atau mendorong kendaraan atau benda lain, memberikan

    pelajaran mengemudi

    2) turut serta dalam perlombaan, latihan, penyaluran hobi kecakapan

    atau kecepatan, karnaval, pawai, kampanye, unjuk rasa

    3) melakukan tindak kejahatan

    4) penggunaan selain dari yang dicantumkan dalam polis

    b. Penggelapan, penipuan, hipnotis, dan sejenisnya

    c. Perbuatan jahat yang dilakukan oleh :

    1) peserta sendiri

    2) suami atau istri, anak, orang tua, saudara sekandung peserta

    3) orang yang disuruh peserta, bekerja pada peserta, orang yang

    sepengetahuan atau seijin peserta

    9Brosur Takaful ANSOR

  • 55

    4) orang yang tinggal bersama peserta

    5) pengurus, pemegang saham, komisaris atau pegawai, jika peserta

    merupakan badan hukum

    d. Kelebihan muatan dari kapasitas kendaraan yang telah ditetapkan

    pabrikan

    Pertanggunngan ini tidak menjamin kerugian, kerusakan atau biaya

    sepeda motor yang langsung maupun tidak langsung disebabkan oleh, akibat

    dari, ditimbulkan oleh :

    - Kerusuhan, pemogokan, penghalangan bekerja, tawuran, huru-hara,

    pembangkitan rakyat, pengambilan alih kekuasaan, revolusi,

    pemberontakan, kekuatan militer, invasi, perang saudara, perang dan

    permusuhan, makar, terorisme, sabotase, penjarahan.

    - Gempa bumi, letusan gunung berapi, angin topan, badai, tsunami, hujan

    es, banjir, genangan air, tanah longsor atau gejala geologi atau

    meteorologi lainnya.

    - Reaksi nuklir, radio aktif, dan sejenisnya.

    Pertanggungan ini tidak menjamin kerugian, kerusakan atau biaya

    sepeda motor jika :

    1) disebabkan oleh tindakan sengaja peserta dan atau pengemudi.

    2) pada saat terjadinya kerugian, kerusakan, sepeda motor dikemudikan oleh

    seseorang yang tidak memiliki surat ijin mengemudi (SIM) sesuai

    peraturan perundang-undangan yang berlaku.

  • 56

    3) dikemudikan oleh seseorang yang berada dibawah pengaruh minuman

    keras, obat terlarang atau sesuatu bahan lain yang membahayakan.

    4) dikemudikan secara paksa walaupun secara teknik kondisi sepeda motor

    dalam keadaan rusak atau tidak laik jalan.

    5) memasuki atau melewati jalan tertutup, terlarang, tidak diperuntukkan,

    untuk sepeda motor atau melanggar rambu-rambu lalu lintas.

    Pertanggungan ini tidak menjamin kerugian, dan atau kerusakan atas :

    1) perlengkapan tambahan yang tidak disebutkan dalam polis.

    2) bagian atau material sepeda motor yang aus karena pemakaian, sifat

    kekurangan material sendiri atau salah dalam menggunaknanya.

    3) surat tanda nomor kendaraan (STNK) buku pemilik kendaraan bermotor

    (BPKB) dan atau surat-surat lain sepeda motor.

    Pertanggungan ini tidak menjamin kehilangan keuntungan, upah,

    berkurangnya harga atau kerugian keuangan lainnya yang diderita Peserta.

    Risiko yang dikecualikan khusus Meninggal Dunia untuk Produk Takaful

    Asuransi Sepeda Motor (ANSOR). Pertanggungan ini tidak menjamin

    meninggal dunia disebabkan salah satu hal dibawah ini :

    1) bunuh diri, atau

    2) setiap tindakan kejahatan yang dilakukan oleh ahli waris Peserta atau

    oleh/dengan bantuan pihak lain yang berkepentingan dengan polis ini,

    atau

  • 57

    3) perbuatan melawan hukum atau dihukum mati oleh pengadilan yang

    berwenang, atau

    4) meninggal dunia yang disebabkan secara sengaja oleh perbuatan sendiri

    untuk melukai atau menyakiti diri sendiri, penyalahgunaan alkohol atau

    obat terlarang, atau dibawah pengaruh atau diakibatkan oleh alkohol,

    narkoba atau zat adiktif lainnya, atau

    5) kejadian luar biasa yang dinyatakan secara resmi oleh pemerintah, atau

    seperti bencana alam dan atau wabah penyakit (epidemi), atau

    6) setiap tindakan kejahatan yang dilakukan oleh Peserta atau terlibatnya

    Peserta dalam setiap perkelahian kecuali dalam mempertahankan diri,

    kerusuhan, pemberontakan, peperangan atau kegiatan lainnya yang

    serupa, atau

    7) terinveksi virus Human Immuno-deficiency Virus (HIV ) atau Acquired

    Immune Deficiency Syndrome (AIDS), atau

    8) abortus, kecuali dengan alasan kesehatan, atau

    9) melahirkan atau kehamilan, atau

    10) penyakit hubungan seksual seperti Gonorrhea/Syphilis atau lainnya serta

    segala akibatnya, atau

    11) perang atau segala tindakan peperangan baik yang dinyatakan atau tidak,

    partisipasi aktif dalam demonstrasi/huru-hara/kerusuhan/pengacauan atau

    kekacauan/perbuatan teror/pemberontakan atau keributan

  • 58

    sipil/kudeta/kegaduhan sipil atau keadaan yang dapat disamakan dengan

    itu, atau

    12) radiasi atau kontraminasi yang bersidat masal, atau

    13) akibat kecelakaan sebagai penumpang pesawat udara yang tidak

    diselenggarakan oleh perusahaan penerbangan komersial yang tergabung

    adalam Internastinal Air Transport Association (IATA) dan tidak

    beroperasi seara ketat sesuai jadwal, atau

    14) peserta meninggal dunia dalam Masa Tunggu (Waiting Period).

  • BAB IV

    ANALISIS KLAIM KENDARAAN BERMOTOR PADA PT.ASURANSI

    TAKAFUL UMUM

    A. Prosedur Pengajuan Klaim Asuransi Kendaraan Bermotor pada PT.

    Asuransi Takaful Umum

    Secara umum prosedur klaim pada asuransi kerugian (umum) hampir

    sama pada asuransi syariah maupun konvensional. Adapun yang membedakan

    dari masing-masing perusahaan adalah kecepatan dan kejujuran dalam menilai

    suatu klaim.1

    Dalam hal terjadi kerugian/kerusakan atas kendaraan bermotor yang

    dipertanggungkan atau terjadi kerugian akibat kecelakaan pada diri

    pengemudi/penumpangnya atau sampai berakibat meninggalnya Tertanggung

    akibat kecelakaan/bukan kecelakaan (sesuai manfaat yang diterima dari setiap

    produk), maka Tertanggung berkewajiban :2

    1. Penerimaan Laporan dari Tertanggung

    a. Takaful Kendaraan Bermotor (ABROR) Standar dan Paket Jaminan

    Tertanggung segera memberitahukan kejadian tersebut kepada

    Penanggung dalam waktu 3 x 24 jam (hari kerja). Pelaporan dapat secara

    1M. Syakir Sula, Asuransi Syariah (Life and General) Konsep dan Sistem Operasional (Jakarta:

    Gema Insani Press, 2004), h.261. 2Brosur Produk Asuransi Kendaraan Bermotor Standar dan Produk Asuransi Kendaraan

    Bermotor Paket Jaminan PT. Asuransi Takaful Umum.

    59

  • 60

    lisan, via telepon atau via surat ditujukan pada bagian klaim PT. Asuransi

    Takaful Umum terdekat.

    b. Takaful Asuransi Sepeda Motor (ANSOR)

    Tertanggung segera memberitahukan kejadian tersebut kepada PT.

    Asuransi Takaful Umum paling lambat 5 (lima) hari kalender sejak

    tanggal kejadian (kecurian atau kecelakaan atau meninggal dunia).

    Pelaporan klaim harus secara tertulis.3

    Untuk produk Takaful ABROR Standar dan Paket Jaminan dalam kondisi

    darurat dan kejadian di luar jam kerja, dapat menghubungi Bengkel Rekanan

    terdekat. Untuk Takaful ABROR Paket Jaminan dapat juga menghubungi

    bengkel resmi yang bukan rekanan Takaful, tetapi penggantian perbaikan

    kendaraannya dengan reimbursement.4

    Setelah mendapat laporan klaim dari nasabah langsung atau customer

    service dalam formulir laporan klaim sementara dengan mengisi:5

    1. Nama pelapor dan kontak person,

    2. No. Polis asuransi,

    3. Objek klaim,

    4. Tanggal kejadian,

    5. Lokasi kejadian,

    3Brosur Produk Takaful Asuransi Sepeda Motor PT. Asuransi Takaful Umum 4Brosur Produk Takaful ABROR Standar dan Paket Jaminan PT. Asuransi Takaful Umum 5Fikri, Staf Bidang Klaim di PT. Asuransi Takaful Umum, Wawancara Pribadi, ruang rapat

    PT. Asuransi Takaful Umum lantai 3, 25 Januari 2010, pukul 13.00 WIB.

  • 61

    6. Penyebab kejadian,

    7. Perincian kerugian,

    8. Estimasi kerugian,

    9. Data keterkaitan pihak ke-3 bila ada TJH (Tanggung Jawab Hukum Pihak ke-

    3

    Dokumen pendukung klaim yang harus dipenuhi adalah :

    1. Kerugian yang menyangkut pihak ketiga:6

    a. Jika kendaraan pihak lain diduga bersalah, diupayakan ada surat tuntutan

    Tertanggung pada pihak yang bersalah,

    b. Jika kendaraan Tertanggung yang bersalah, harus ada surat tuntutan dari

    pihak lain yang dirugikan kepada Tertanggung dan proses selanjutnya

    mengikuti prosedur klaim kendaraan bermotor umumnya,

    c. Kerugian pihak ketiga yang menyangkut harta benda atau manusia, maka

    dokumen pendukung yang harus dipenuhi adalah :

    1) untuk kerugian harta benda meliputi, surat tuntutan kerugian, surat,

    tanda damai, estimasi kerugian, surat keterangan tidak diasuransikan,

    bila harta benda adalah kendaraan bermotor (memenuhi prinsip knock

    for knock agreement).

    Knock for knock agreement adalah Common practice dari DAI

    untuk sesama perusahaan asuransi kerugian yang mengeluarkan polis

    6TAKAFUL Indonesia, PT. Asuransi Takaful Umum, Pedoman dan Prosedur Penyelesaian

    Klaim, 2008, h.7.

  • 62

    asuransi kendaraan bermotor untuk diwajibkan saling memikul atas

    kerugian masing-masing pesertanya, dengan ketentuan sebagai

    berikut7