sistem transportasi oksigen

47
ROWING PHYSIOLOGY

Upload: ngonhu

Post on 15-Jan-2017

231 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: sistem transportasi oksigen

ROWING

PHYSIOLOGY

Page 2: sistem transportasi oksigen

PENDAHULUAN

Dayung adalah satu cabang olahraga yang membutuhkan kondisi tubuh prima agar dapattampil sebaik mungkin pada saat latihanmaupun ketika pertandingan.

Pada saat latihan dan pertandingan, tubuhmanusia berfungsi sebagai mesin yang meluncurkan perahu dayung di atas air.

Sebagai sebuah mesin, tubuh atletmembutuhkan energy untuk dapat bekerja. Sumber energy untuk kontraksi otot adalahpemecahan (breakdown) ikatan-ikatan kimiapada sel-sel otot.

Page 3: sistem transportasi oksigen

PENDAHULUAN

Selanjutnya ikatan-ikatan kimia ini harus

digantikan oleh bahan bakar dari tubuh.

Bahan bakar ini tidak lain adalah

karbohidrat dan lemak yang bersumber dari

makanan yang kita makan.

Kedua cadangan energy ini tersimpan di

tubuh manusia dalam bentuk glikogen dan

lemak, pada saat diperlukan, keduanya akan

dipakai untuk memulihkan ikatan-ikatan

kimia dalam sel-sel otot.

Page 4: sistem transportasi oksigen

PENDAHULUAN

Untuk meningkatkan efisiensi tubuhmanusia dalam memanfaatkan sumberenergy dan menghasilkan energy, makadilakukan penyesuaian dan adaptasi padasaat latihan.

Dalam diskusi ini, fisiologi dari latihan akandi bahas sedemikian rupa agar para pesertakursus dapat memahami beberapa halmengenai adaptasi yang dilakukan dalamlatihan.

Page 5: sistem transportasi oksigen

GERAKAN DAYUNG

Pada tahap permulaan, sangat penting bagi kita untukmempelajari gerakan-gerakan dayung dalam rangkameningkatkan pemahaman mengenai fisiologi dayung.

Gerakan dayung dihasilkan oleh seorang atlet yang duduk pada perahu dengan cara bergerak maju mundurpada sebuah tempat duduk sambil mengayuh denganmemasukan daun dayung di dalam air. Sebagai hasilnyaperahu akan tertarik maju melintasi permukaan air.

Ketika atlet menarik pengayuh dia menciptakan sebuahgaya (force) dengan arah positif (maju) pada perahu dansebaliknya ketika pengayuh ditarik keluar dari air makadia menghasilkan gaya dengan arah negative terhadapperahu.

Page 6: sistem transportasi oksigen

GERAK MENDAYUNG

Metode atau teknik yang dipakai atlet harus mampumengkoordinasikan penggunaan otot dan gerakanperahu untuk memaksimalkan gaya dengan arah positifdan meminimalkan gaya dengan arah negative.

Hal ini akan mengoptimalkan gerakan untuk setiapkayuhan (stroke) dan menghasilkan kecepatan terbaikyang mungkin dicapai untuk lomba dayung 2000 meter.

Untuk setiap kayuhan (stroke) seorang atletmenggunakan gaya yang setara dengan beban 40 kg sampai 45 kg pada tangkai dayung dengan rata-rata 220 sampai 250 kayuhan pada saat pertandingan.

Page 7: sistem transportasi oksigen

LOMBA DAYUNG

Selanjutnya kita akan membahas tentang lombadayung. Lomba dayung 2000 m terdiri dari 3 faseyaitu : fase awal, fase menengah dan fase akhir ataufase sprint.

Pada saat fase awal, biasanya pendayung memulaistart nya dengan rata-rata kayuhan lebih tinggidibanding fase menengah, dan kecepatan perahujuga lebih tinggi dibanding kecepatan rata-rata perahu selama perlombaan berlangsung.

Energi yang dipakai untuk memperoleh dan menjagaagar kecepatannya tetap meningkat ini, didapat dariikatan-ikatan kimia sel-sel otot dan ekstraksi darienergi yang disimpannya.

Page 8: sistem transportasi oksigen

LOMBA DAYUNG

Akan tetapi pada fase awal ini pemecahan

atau penguraian sumber bahan bakar yang

terjadi di sel-sel otot tidak disertai

penggunaan oksigen. Proses ini disebut

metabolisme anaerobic (tanpa oksigen) dan

menghasilkan produk sampingan yang tidak

dikehendaki berupa asam laktat.

Akumulasi asam laktat yang berlebihan

dapat menyebabkan rasa sakit pada otot-

otot atlet.

Page 9: sistem transportasi oksigen

Pada fase menengah, atlet menggunakanenergynya yang didapat dengan mengkonversiatau mengubah sumber energy yang tersimpanmenjadi energy aktif dengan menggunakanoksigen. Adanya oksigen yang cukup inimenyebabkan pemecahan sumber energy berjalan lebih sempurna dan disebut sebagaimetabolisme aerobic (dengan oksigen). Faseini akan berlangsung terus sampai kira-kira 4 atau 6 menit hingga memasuki fase akhir.

Page 10: sistem transportasi oksigen

Perlu dicatat bahwa proses metabolisme aerobic 18 kali lebih produktif dibanding metabolisme anaerobic dantidak menghasilkan asam laktat. Akan tetapimetabolisme anaerobic dapat menghasilkan energy lebih cepat dan dapat mendukung kontraksi otot yang berkecepatan tinggi.

Seperti halnya pada fase awal, peserta juga akanmenambah kayuhannya pada fase akhir atau fase sprint untuk meningkatkan kecepatan perahu pada sisa waktusatu atau dua menit menjelang garis finish.

Page 11: sistem transportasi oksigen

Peningkatan jumlah kayuhan yang diikuti olehpeningkatan kecepatan perahu ini, menyebabkantubuh menkonsumsi energy lebih banyak lagihingga akhirnya mencapai tingkat yang melampaui kemampuan metabolism aerobic untuk menyediakan energy. Selanjutnya prosesmetabolism anaerobic mulai berperan lagi untukmenyediakan energy dengan hasil sampinganberupa asam laktat yang jumlahnya juga makinbertambah.

Page 12: sistem transportasi oksigen

3 PASE DALAM LOMBA ROWING

Page 13: sistem transportasi oksigen

ENDURANCE CAPACITY

Untuk meningkatkan kemampuan atlet dalam

menggerakkan perahunya di atas air maka

kapasitas atlet dalam memproduksi energy dan

daya tahan terhadap beban fisik juga harus

terus ditingkatkan. Daya tahan terhadap beban

fisik ini disebut kapasitas daya tahan

(endurance capacity). Tetapi apakah

sesungguhnya yang dimaksud dengan

endurance capacity ini ?

Page 14: sistem transportasi oksigen

KAPASITAS DAYA TAHAN (ENDURANCE CAPACITY)

Endurance capacity didefinisikan secara umumsebagai kemampuan untuk bertahan dalammelakukan aktivitas fisik. Sedangkan arti yang lebih khusus adalah kemampuan atlet untukbertahan pada saat diberikan beban selamaperiode waktu tertentu.

Agar seorang atlet dapat bertahan dengan bebanyang lebih besar (dan mampu menggerakkanperahu dengan lebih cepat) maka dia harusmeningkatkan kapasitas daya tahannya melaluirangkaian latihan yang benar.

Page 15: sistem transportasi oksigen

KAPASITAS DAYA TAHAN (ENDURANCE CAPACITY)

Sebagai seorang pelatih dayung, pelatih memilikitanggung jawab untuk memahami efek dari latihan yang dijalankan terhadap atlet.

Pengetahuan ini akan membantu pelatih untukmempersiapkan program latihan yang lebih efektifsehingga dapat menghasilkan penyesuaian fisiologissesuai dengan yang diinginkan.

Tujuan pelatih adalah untuk memberi kesempatan bagiatlet agar dapat memperbaiki dan meningkatkanprestasinya sehingga potensinya bisa berkembang.

Page 16: sistem transportasi oksigen

METABOLISME AEROBIC

Latihan yang baik untuk meningkatkan kapasitas daya tahanatlet mutlak harus mengikutsertakan latihan prosesmetabolisme aerobic, karena system ini menyumbangsekitar 75% sampai 80% dari seluruh energy yang dipakaiatlet pada saat pertandingan.

Dengan demikian jelaslah betapa pentingnya prosestransportasi dan penggunaan oksigen dalam otot. Selanjutnya hal ini menimbulkan dua pertanyaan : Bagaimana kita mendapatkan oksigen dari udara lalumasuk ke dalam sel-sel otot kita ? Dan apa yang terjadipada saat proses produksi energy berlangsung di sel-sel otot? Karena proses ini merupakan sesuatu yang kompleksmaka akan dibicarakan lebih jauh pada kursus FISA CDP level II dan III.

Page 17: sistem transportasi oksigen

SISTEM TRANSPORTASI OKSIGEN

Ada tiga system yang berperan dalam perjalananoksigen dari udara menuju sel-sel otot.

Sistem pertama adalah system pernafasan(respiratory), yang mengambil udara (mengandungoksigen) masuk ke dalam paru-paru dengan carabernafas.

Sekitar 21% dari udara terdiri dari osigen (O2). Setelahparu-paru menerima udara, maka oksigen didifusikandari udara masuk ke dalam dinding-dinding kantongudara yang berukuran kecil (alveoli) yang terdapat padaparu-paru, kemudian oksigen masuk ke dalam darah.

Page 18: sistem transportasi oksigen

Yang kedua adalah system peredaran (circulatory system), membawa darah yang sudah mengandungoksigen, dari paru-paru menuju ke jantung laludipompa dan dialirkan melalui arteri untukdisalurkan ke bagian-bagian tubuh yang paling membutuhkan oksigen, yaitu otot-otot yang sedangdilatih.

Saluran arteri yang menjadi tempat aliran darah inimakin lama makin mengecil hingga akhirnya terbagike dalam ribuan saluran kecil-kecil yang dinamakancapillary.

Capillary ini berukuran sedemikian rupa kecilnyahingga dapat mengelilingi serat-serat otot secaraindividual.

Page 19: sistem transportasi oksigen

Pada bagian yang ketiga y aitu system otot (muscular system). Transfer atau difusi oksigen, terjadi pada saatoksigen menembus dinding-dinding capillary menuju ke sel-sel otot. Di dalam sel otot, oksigen selanjutnya di bawa kesuatu bagian dalam sel yang disebut mitochondria (pembangkit tenaga di dalam sel otot) dan dipakai pada saatterjadi konversi bahan bakar menjadi energy. Proseskonversi hanya dapat dilakukan apabila tersedia oksigensecara memadai.

Kita sudah melihat bahwa oksigen harus melewati 3 system yang berbeda untuk mencapai sel-sel otot dimana oksigendipakai untuk menghasilkan energy dalam sebuah prosesmetabolism aerobic. Ketiga system ini adalah system pernafasan (respiratory), system peredaran (circulatory) dansystem otot (muscular).

Page 20: sistem transportasi oksigen

SISTEM TRANSPORTASI OKSIGEN

Page 21: sistem transportasi oksigen

Udara yang masuk ke paru-paru adalah pembawaoksigen yang pertama (first carrier). Dari paru-paru, oksigen ditransfer ke dalam darah. Darah menjadipembawa kedua dari oksigen (second carrier). Darahyang mengandung oksigen dibawa ke jantung, laludipompa masuk ke saluran arteri, selanjutnyadiedarkan lagi ke capillary.

Ketika capillary yang membawa darah mencapaiserat-serat otot, oksigen ditransfer ke dalam sel-selotot. Di dalam sel, oksigen dipakai untuk prosesproduksi energy. Sekarang akan kita lihat lebih dekatlagi komponen-komponen utama dari ketiga system ini dan kemungkinan untuk meningkatkanefektivitasnya melalui latihan.

Page 22: sistem transportasi oksigen

KOMPONEN-KOMPONEN UTAMA

TRANSPORTASI OKSIGEN

Komponen yang pertama adalah paru-paru. Paru-parudapat menyerap 120 sampai 180 liter udara per menituntuk manusia normal. Berdasarkan hasil pengamatan, atlet dayung profesional dapat menyerap udara sampai200 liter per menit.

Anggaplah bahwa udara yang kita hirup mengandungsekitar 21% oksigen, ini artinya sekitar 42 liter oksigendapat diserap oleh seorang atlet yang sedang menjalanilatihan berat. Jumlah oksigen ini cukup untukkebutuhan metabolism tubuh dan tidak berubah banyakkarena latihan.

Page 23: sistem transportasi oksigen

Komponen kedua adalah kemampuan darahmembawa oksigen. Hal ini tergantung padavolume darah dan jumlah sel darah merah didalamnya. Sel darah merah membawahaemoglobin, yang sesungguhnya membawaoksigen dalam darah.

Atlet yang terlatih umumnya memiliki volume darah yang lebih besar dan jumlah sel darahmerah yang lebih banyak dibanding orangbiasa. Latihan daya tahan (Endurance training) dapat meningkatkan volume darah sampai16%. Perubahan ini disebabkan oleh kenaikanvolume plasma dan sel darah merah.

Page 24: sistem transportasi oksigen

DIFUSI O2 KE DALAM DARAH

Page 25: sistem transportasi oksigen

Komponen ketiga adalah jantung. Output dari system jantung adalah ukuran banyaknya darah yang dipompa oleh jantung melalui system peredaran ketubuh dalam waktu satu menit. Sama denganvolume darah yang dipompa untuk setiap detakjantung dikalikan jumlah detak jantung per menit. Volume darah yang dipompa dapat ditingkatkanmelalui latihan.

Output jantung bervariasi antara 5 liter per menitpada saat istirahat sampai 40 liter per menit padasaat latihan berat. Pengurangan detak jantungseperti yang biasa terjadi pada atlet yang rajinberlatih adalah pertpelatih bahwa volume darahyang dipompa sudah mulai naik.

Page 26: sistem transportasi oksigen

Ilustrasi : Misalkan seorang pria normal dapatmemompa darah sebanyak 110 mililiter untuk setiapdetak jantung ketika latihan dan anggaplah bahwarata-rata detak jantungnya adalah 200 kali /menit, hasilnya adalah darah yang dipompa menjadi 22 liter per menit.

Pada tubuh seorang atlet untuk setiap detak jantungvolume darah yang dapat dipompa adalah 160 ml (kelas ringan) sampai 200 ml (kelas berat) sehinggajantung dapat memompa darah sebanyak 32 sampai40 liter per menit ketika latihan maksimum.

Selanjutnya darah yang memiliki kadar haemoglobinsebanyak 15 gr per 100ml darah dan membawa 200 ml oksigen per liter dapat membawa 8 liter oksigenper minute ke dalam system otot.

Page 27: sistem transportasi oksigen
Page 28: sistem transportasi oksigen

Komponen ke empat adalah kerapatan salurancapillary. Setiap serat otot dikelilingi olehsejumlah capillary yang merupakanperpanjangan dari saluran arteri. Peningkatanjumlah capillary di sekitar serat otot akanmemberikan lebih banyak darah bagi area tersebut yang berarti menambah asupanoksigen pada otot.

Di atas sudah diperlihatkan bahwa latihanberpotensi untuk menaikkan jumlah capillary yang fungsional di sekitar serat-serat otot danselanjutnya memungkinkan lebih banyakoksigen yang masuk ke dalam jaringan otot.

Page 29: sistem transportasi oksigen

ADAPTASI CAPILLARY MELALUI LATIHAN

Page 30: sistem transportasi oksigen

Komponen lain pada system transportasi oksigen adalah alirandarah kepada otot yang sedang bekerja. Pada saat latihan, alirandarah pada otot-otot yang sedang aktif bekerja bertambah, karena saluran arteri yang membawa darah ke daerah yang sedang tidak aktif jadi menyempit sedangkan arteri yang membawa darah ke daerah yang membutuhkan oksigen lebihbanyak jadi membesar. Riset ilmiah menunjukkan bahwa latihanakan meningkatkan aliran darah menuju bagian otot yang sedang aktif bekerja.

Beberapa penyesuaian atau adaptasi juga terjadi di dalam selotot untuk meningkatkan konsumsi oksigen. Contohnya, latihandaya tahan (endurance training) membantu menaikkanefektivitas mesin di dalam sel otot untuk menghasilkan energy.

Adaptasi untuk untuk meningkatkan efektivitas penggunaanoksigen akan dibahas lebih jauh pada FISA CDP level II dan III.

Page 31: sistem transportasi oksigen

KETERBATASAN-KETERBATASAN

Kita telah membahas beberapa komponen utama dalamsystem transportasi oksigen. Dalam hal ini ada beberapaketerbatasan system transportasi. Sistem pernafasanmenyediakan lebih banyak oksigen daripada jumlahoksigen yang dapat dialirkan oleh darah. Dengandemikian paru-paru tidak menjadi kendala yang membatasi prestasi seorang atet dayung. Keterbatasanjustru ada pada system transportasi oksigen dalamaliran darah.

Sekalipun demikian, system peredaran oksigen dapatdiperbaiki melalui latihan dan dapat memberikanpengaruh besar kepada kapasitas fisiologi seorang atlet. Supaya ada perubahan dalam system peredaran, makajenis-jenis latihan yang dapat dipakai adalah yang memberi tambahan beban pada jantung sehinggamenghasilkan perbaikan untuk transportasi oksigen danselanjutnya meningkatkan asupan oksigen.

Page 32: sistem transportasi oksigen

Dalam otot, oksigen diambil dan digunakan untuk konversibahan bakar menjadi energy. Kedua proses ini dapatditingkatkan melalui latihan dan memberikan sumbangan berartiuntuk perbaikan kapasitas fisiology. Banyak ahli yang menyatakan bahwa system otot adalah penyumbang terbesardalam perbaikan metabolism aerobic.

Untuk menghasilkan efek latihan yang dapat mempengaruhipenggunaan oksigen oleh sel otot, latihan harus yang secaraspesifik memberikan beban pada otot-otot yang selalu dipakaiuntuk bergerak dengan beban medium tetapi untuk jangkawaktu yang lama. Selanjutnya nanti akan dijelaskan jenis-jenislatihan tertentu yang berkaitan dengan hal ini.

Seperti sudah dinyatakan di atas metabolism aerobic tidakcukup untuk menyediakan seluruh energy yang diperlukan tubuhpada saat beban tinggi, selanjutnya kita akan melihat system lain yang dapat menyediakan energy untuk badan tanpa harusmengkonsumsi oksigen.

Page 33: sistem transportasi oksigen

METABOLISME ANAEROBIC

Kita sudah menyelesaikan pembahasan tentang prosesmetabolism aerobic. Akan tetapi ada sumber energy lain yang menyumbang sekitar 20% sampai 25% dari energy yang diperlukan dalam lomba dayung. Kita menyebutnya metabolism anaerobic.

Metabolisme anaerobic digunakan dalam lomba dayung, khususnya pada saat start dan finish. Patut dicatat bahwa padadetik-detik awal pertandingan, energy disediakan oleh ikatan-ikatan kimia yang tersimpan dalam sel-sel otot.

Setelah periode awal ini, tubuh atlet harus mengpelatihlkanenerginya kepada pemecahan atau penguraian glikogen secaraanaerobic untuk memenuhi kebutuhan energy pada fase awal. Intensitas kerja yang tinggi pada fase awal dan fase akhirperlombaan, mengharuskan pemakaian system metabolism anaerobic untuk mendukung kontraksi otot berkecepatan tinggidan menyediakan cukup energy untuk memenuhi kebutuhanenergy yang tinggi oleh tubuh.

Page 34: sistem transportasi oksigen
Page 35: sistem transportasi oksigen

Penggunaan system energy anaerobic untuk pemecahanbahan bakar (glikogen dan lemak) memhasilkan limbahberupa asam laktat. Akumulasi dari asam laktat ini dapatmenyebabkan kelelahan dan mengurangi kemampuanotot untuk berkontraksi.

Latihan dapat mememperbaiki kemampuan atlet untuklebih mentoleransi akumulasi asam laktat ini danmemperbaiki mekanisme pembuangannya. Akan tetapikarena system metabolism aerobic lebih efisien danmenyumbang proporsi yang lebih besar terhadapkebutuhan energy pada saat lomba, maka kursus inilebih menekankan pada metabolism aerobic. Informasilebih lanjut mengenai kedua system metabolism akandibahas pada FISA CDP level II dan III.

Page 36: sistem transportasi oksigen

PENGUKURAN

Bagaimana kita dapat mengukur kemampuan atlet untukbekerja secara efisien dengan badannya ? Denganmenggunakan alat-alat laboratorium, seorang ahlifisiologi dapat mengevaluasi parameter VO2 max yaituukuran maksimal oksigen yang dapat diserap oleh atlet. VO2 max juga menggambarkan rata-rata metabolism aerobic maksimal yang di lakukan oleh tubuh.

Ini adalah pengukuran yang penting mengingat peranandari mekanisme aerobic yang sangat vital dalamolahraga dayung. Perbedaan antara kandungan oksigenyang dihirup dari udara dan yang dihembuskan ke udaradiukur. Perbedaan ini lalu dikalikan dengan jumlah udarayang dihembuskan keluar (ventilasi) hasilnya adalahkonsumsi oksigen maksimal absolute seorang atlet. Nilaiini dinyatakan dalam liter per menit oksigen.

Page 37: sistem transportasi oksigen

ASUPAN OKSIGEN MAKSIMAL

Page 38: sistem transportasi oksigen

Nilai rata-rata dari VO2 Max berdasarkan pengukuran pada

atlet dayung internasional :

Kelas berat pria 6.2 liter per menit

Kelas ringan dan yunior pa 5.3 liter per menit

Kelas berat wanita 4.4 liter per menit

Kelas ringan dan yunior pa 3.9 liter per menit

Page 39: sistem transportasi oksigen

VO2 Max juga bisa dinyatakan sebagai konsumsioksigen relative seorang atlet dengan membagi VO2 max dengan berat tubuh atlet dalam satuankilogram. Contohnya dengan menggunakan VO2 relatif maka kita peroleh bahwa konsumsi rata-rata untuk kelas berat pria aalah 68 ml/ kg.m dan 71 ml /kg.menit utuk kelas ringan.

Sekalipun pengukuran asupan oksigen memerlukanperalatan yang canggih dan mahal serta bantuanahli yang berpengalaman, tetapi informasi ini tidakmutlak diperlukan untuk menghasilkan seorang atletdayung kelas dunia.

Page 40: sistem transportasi oksigen

KARAKTERISTIK SECARA STATISTIK

Page 41: sistem transportasi oksigen

METODE PELATIHAN

Guna mendapatkan hubungan antara

informasi yang disajikan dengan metode

latihannya kita akan focus pada metode latihan

yang akan mempengaruhi system-sitem utama

dari metabolism aerobic. Ketiga system utama

ini diwakili oleh paru-paru, jantung dan otot.

Page 42: sistem transportasi oksigen

PELATIHAN UNTUK SISTEM TUBUH ATLET

Page 43: sistem transportasi oksigen

PARU-PARU

Perbaikan pada system pernafasan tidak dapat

secara signifikan meningkatkan efisiensi

system keseluruhan. Sekalipun paru-paru

beradaptasi dengan beban pada saat bernafas

ketika latihan, system pernafasan tidak

dianggap sebagai kendala dalam memperbaiki

fisiologi atlet.

Page 44: sistem transportasi oksigen

JANTUNG

Sistem peredaran dapat diperbaiki dengan latihan. Jenis latihan yang paling efektif adalah yang dapatmenyebabkan jantung untuk memperbesar danmemperkuat dirinya sendiri. Jenis latihan terbaikyang dapat memberikan efek ini adalah latihaninterval (interval training). Interval training adalahprosedur sistematis dengan menggunakan bebanberat pada jangka waktu yang pendek dan dilakukanbergantian dengan periode pemulihan (period of recovery). Latihan jenis ini akan merangsang jantunguntuk menghasilkan output yang lebih besar untuktubuh dan selanjutnya kapasitas transportasioksigen akan membesar.

Page 45: sistem transportasi oksigen

OTOT Sistem otot juga dapat diperbaiki dengan latihan. Jenis

training yang paling efektif adalah dengan memberikanbeban yang merangsang serat-serat otot untuk lebihmempergunakan oksigen. Jenis latihan yang terbaikadalah latihan jarak jauh (long distance training). Latihan jarak jauh adalah prosedur latihan sistematisbeban menengah dlamperiode waktu yang relative panjang. Boleh diseling dengan periode istirahat bolehjuga tidak. Latihan jenis ini meningkatkan jumlahcapillary fungsional di sekitar serat-serat otot sertameningkatkan aktivitas dan mekanisme dalam sel-selotot untuk mendayagunakan oksigen.

Ini adalah penjelasan ringkas tentang jenis-jenis latihanyang dapat meningkatkan prestasi atlet. Kursus-kursuslain pada FISA CDP level I dan II akan membahasinformasi ini secara lebih lengkap.

Page 46: sistem transportasi oksigen

MODEL LATIHAN ENDURANCE

UNTUK CABOR ROWING

System EnergiTraining Effect:

Sumber Energy

Quantity Quality Recovery

Number

Reps/SetsDuration Heart Rate Stroke Rate

Duration

Reps/SetsHeart Rate

Aerobik

Utilization:

Primarily fatty acids with glycogen1 60’ – 90’ 130 – 150 18 – 22 - -

1 – 2 20’ – 90’ 140 – 160 18 – 22 1’ – 3’ 130 – 140

To fatty acids with glycogen 2 – 3 15’ – 20’ 150 – 170 20 – 24 1’ – 3’ 130 – 140

Transport:

Glyogen

2 – 4 8’ – 10’ 170 – 185 24 – 30 4’ – 8’ 120 – 130

3 – 8 3’ – 8’ 175 – 190 26 – 32 3’ – 6’ 120 – 130

10 – 20/1 – 3 20” – 60” 180 – 190 28 – 34 10” – 45”/3’ – 6’ 130 – 150

An-aerobik Threshold:

Primarily glycogen with fatty acids

1 20’ – 90’ 160 – 170 24 – 28 - -

2 – 3 8’ – 12’ 165 – 175 26 – 30 6’ – 10’ 120

3 – 5 3’ – 6’ 170 – 180 28 – 32 4’ – 8’ 120

Anaerobik

Tolerance:

Glycogen

2 – 3 3’ – 5’ 180 – 190 32 – 24 6’ – 10’ 120

3 – 6 1.5’ – 3’ 4’ – 6’ 120

8 – 12/1 – 3 45” – 90” 1’ – 3’/6’ – 8’ 120

ATP – CP 8 – 12/1 – 3 10” – 15” MAX 38 – 34 1’ – 3’/4’ – 6’ 120

Page 47: sistem transportasi oksigen

TERIMAKASIH