Manusia ---------- Fenomena :

- Biologis. - Kebudayaan.

Binatang ---------- Fenomena : - Biologis

1) Pada masyarakat yang kebudayaannya sudah berkembang :

Akan selalu berusaha memelihara kesehatannya dan jika ada yang sakit akan berupaya menyembuhkannya dengan cara-cara yang moderen.

2) Pada masyarakat yang kebudayaannya masih tertinggal :

Kurang peduli terhadap upaya –upaya pemeliharaan kesehatannya dan jika ada yang sakit maka upaya yg dilakukannya sering tidak sesuai dengan prinsip-prinsip pengobatan moderen ( berlawanan )

1) Saunders. Usaha/Strategi yg dilakukan

manusia/masyarakat dlm upaya pencegahan dan penyembuhan penyakit sehingga tercipta suatu hal yang kompleks mencakup : Pengetahuan, Kepercayaan, Tehnik, Peranan, Norma-norma, Nilai-nilai, Sikap, Kebiasaan, Upacara-upacara dan symbol-simbol yg saling berhubungan utk mendukung system yg saling mendukung.

2) Foster ( Medical Antropology)

Keseluruhan pengetahuan, sikap, kepercayaan, praktek kesehatan pada masyarakat baik berupa aktifitas klinik maupun non klinik, melalui lembaga formil maupun informal serta aktifitas lainnya yg dpt meningkatkan kesehatannya.

3) Weaver Keseluruhan

kepercayaan, sikap, praktek dan perasaan sehat dan sakit yang akan mempengaruhi pola-pola diagnosa dan pengobatan.

C. Pembagian System Medis.1) System Teori Penyakit. Meliputi kepercayaan mengenai kesehatan, penyakit, penyebab penyakit, pengobatan dan tehnik lainnya yg digiunakan seseorang/masyarakat utk mengobati penyakit.

2) System perawatan Kesehatan. Cara-cara yg dilakukan

masyarakat merawat si sakit dan menggunakan pengetahuannya utk membantu penyembuhan sisakit, dan merupakan lembaga social; yg melibatkan interaksi sejumlah manusia minimal pasien dgn petugas didalam penyembuhan penyakitnya.

>>> Kedua system ini saling berhubungan dan masing-masing system mempunyai fungsi yang spesifik.

d) Ciri-ciri Universal System Medis. 1. Sistem medis tsb adl bagian integral dr kebudayaan. > System tsb tdk dpt dimengerti hanya dgn memperhatikan system medis itu sendiri ttp perlu dipandang sbg bagian dr pola-pola suatu kebudayaan.

> Setiap kebudayaan tlh mengembangkan system medisnya sendiri dan tingkah laku medis dr individu dan klpk

adl bagian dari sejarah kebudayaannya itu.

Misalnya :◦Sehat/Sakit : adalah adanya keseimbangan panas dan dingin serta lingkungan.

◦Sehat/sakit dilihat dr segi ekonomi, politik, budaya, hokum dll.

◦Pd masy primitive praktek kepercayaan medis didsrkan kpd Magic, dimana magic digunakan utk menjelaskan ketidak beruntungan dan utk mengontrol lingkungan social.

2. Perilaku sakit dan penyakit menggambarkan tingkat kebudayaan. > Sakit ditinjau dr kebudayaan adl keadaan dimana seseorg tdk dpt memenuhi peranannya scr normal dan seksama, shg perlu dilakukan suatu tindakan utk mengatasinya.

> Masyarakat menjelaskan suatu penyakit dgn anggapan yg berbeda-beda dan suatu symptom dianggap sakit pd masyarakat yg satu belum tentu dianggap sakit pd masyarakat yg lain.

Misalnya :◦Peny.Campak, cacar air, batuk rejan tidak dilaporkan krn dianggap bukan penyakit.

◦Demam dan diare dianggap suatu proses perkembangan dan pertumbuhan anak shg penyakit tsb dianggap biasa dan tidak dibawa berobat ke fasilitas kes.

3. Semua system medis mempunyai upaya pencegahan dan penyembuhan penyakit.

> Pd masy tradisional pencegahan peny lebih berujud sbg tingkah laku seseorang yg berkaitan dgn penyebab penyakit dan apa yg harus dilakukan utk menghindari sakit..

Misalnya : Sakit adl akibat masuk angin, krn melanggar sesuatu pantangan, tabu, nasehat orangtua dll.

4. System Medis mempunyai banyak fungsi. > Fungsi penyembuhan. > Untuk menghindarkan pasien

dr tekanan psikosocial, memberikan perhatian, mengontrol tingkah laku, kebiasaan.

E. Manfaat mengetahui System Medis suatu masyarakat.

1) Kepercayaan dan praktek medis merupakan elemen yg utama didlm setiap kebudayaan shg konsekuensinya dgn mengetahui kepercayaan dan praktek medis pd suatu masyarakat maka akan dpt diketahuio aspek-aspek lain dr kebudayaan tsb.

2) Untuk menyusun suatu perencanaan program

kesehatan perlu kita memahami terlebih dahulu pengetahuan dan kepercayaan masyarakat ttg kesehatan dan penyakit.

3) Membantu petugas kesehatan utk melihat sisi

positif dan negatifnya suatu system medis masyarakat.

4) Memungkinkan petugas kesehatan utk lbh bijaksana dan lebih sensitive dan arif didalam melakukan usaha-usaha (introduksi) suatu perubahan pd praktek system medis masyarakat.

5) Membantu petugas kesehatan utk memusatkan perhatian pd data yg dpt digunakan utk mengadakan analisa perbandingan system medis antar kebudayaan masyarakat.