sistem integumen ujay.docx

Upload: hardiansyah

Post on 02-Jun-2018

231 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 8/10/2019 SISTEM INTEGUMEN UJAY.docx

    1/19

    BIOLOGI DAN HISTOLOGI KULIT SERTA JARINGAN

    PENUNJANG

    Disusun Oleh

    HARDIANSYAH

    SR122060714

    PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN

    S1 STIK MUHAMMADIYAH PONTIANAK

    2014

  • 8/10/2019 SISTEM INTEGUMEN UJAY.docx

    2/19

    STRUKTUR SISTEM INTEGUMEN

    Seluruh tubuh manusia bagian terluar terbungkus oleh suatu sistem yang

    disebut sebagai sistem integumen. Sistem integumen adalah sistem organ yang

    paling luas. Sistem ini terdiri atas kulit dan aksesorisnya, termasuk kuku, rambut,

    kelenjar (keringat dan sebaseous), dan reseptor saraf khusus (untuk stimuli

    perubahan internal atau lingkungan eksternal). Berikut ini adalah bagian-bagian

    dari sistem integumen :

    1.

    EPIDERMISEpidermis sering kita sebut sebagai kulit luar. Epidermis merupakan

    lapisan teratas pada kulit manusia dan memiliki tebal yang berbeda-beda :

    400-600 m untuk kulit tebal (kulit pada telapak tangan dan kaki) dan 75 -

    150 m untuk kulit tipis (kulit selain telapak tangan dan kaki, memiliki

    rambut). Pada awalnya (5 minggu), mudigah di lapisi oleh satu lapisan selectoderm. Pada awal bulan kedua (7 minggu), epitel ini membelah, dan

    terbentuk suatu lapisan sel gepeng yang disebut periderm atau epitrikium,

    di permukaannya. Pada proliferasi sel selanjutnya di lapisan basal,

    terbentuklah zona ketiga (zona intermediet) yaitu pada embrio 4 bulan.

    Akhirnya pada bulan keempat, epidermis memperoleh susunan

    definitifnya dan dapat dikenali empat lapisan yaitu pada saat lahir.

    Dalam epidermis terdapat dua sistem :

    1. Sistem malpighi, bagian epidermis yang sel selnya akan mengalami

    keratinisasi.2. Sistem pigmentasi, yang berasal dari crista neuralis dan akan

    memberikan melanosit untuk sintesa melanin

    Selain sel-sel epitel, epidermis juga tersusun atas lapisan:

    a. Melanosit, yaitu sel yang menghasilkan melanin melalui proses

    melanogenesis. Melanosit (sel pigmen) terdapat di bagian dasar

    epidermis. Melanosit menyintesis dan mengeluarkan melanin

    sebagai respons terhadap rangsangan hormon hipofisis anterior,

    hormon perangsang melanosit (melanocyte stimulating hormone,

    MSH). Melanosit merupakan sel-sel khusus epidermis yang

    terutama terlibat dalam produksi pigmen melanin yang mewarnai

    kulit dan rambut.

  • 8/10/2019 SISTEM INTEGUMEN UJAY.docx

    3/19

    Semakin banyak melanin, semakin gelap warnanya. Sebagian besar

    orang yang berkulit gelap dan bagian-bagian kulit yang berwarna gelap

    pada orang yang berkulit cerah (misal puting susu) mengandung

    pigmen ini dalam jumlah yang lebih banyak. Warna kulit yang normal

    bergantung pada ras dan bervariasi dari merah muda yang cerah hingga

    cokelat. Penyakit sistemik juga akan memengaruhi warna kulit .

    Sebagai contoh, kulit akan tampak kebiruan bila terjadi inflamasi atau

    demam. Melanin diyakini dapat menyerap cahaya ultraviolet dan

    demikian akan melindungi seseorang terhadap efek pancaran cahayaultraviolet dalam sinar matahari yang berbahaya.

    Sel ini menyusun 8% bagian epidermis. Sel ini memiliki bagian seperti

    dendrit yang menjulur di antara keratinosit dan membentuk kluster pada sel

    nukleus. Bagian ini memiliki melanin granuleyang merupakan penyusun

    pigmen kulit sehingga memberikan warna coklat hingga hitam pada kulit.

    Selain itu, melanin berfungsi untuk menyerap sinar ultra violet (UV) yang

    bersifat perusak. Namun apabila UV berlebihan maka melanosit juga tetap

    akan rusak.

    Sintesis Melanin :

    Mulanya tirosinase dibentuk di ribosom melanositlalu akan

    ditransfer mlalui RE kasardibentuk vesikel pada Golgi,

    tirosinase akan mengubah tirosin menjadi DOPA (3,4-

    dihidroksi phenilalanin)lalu DOPA diubah menjadi

    DOPAquinonyang akhirnya setelah beberapa kali

    transformasi menjadi melanin., yaitu yang akan

    disebut melanosome (yaitu membrane-bound granule, dimana

  • 8/10/2019 SISTEM INTEGUMEN UJAY.docx

    4/19

    terdapat melanin, dan nantinya kan ditransfer melalui dendrite

    melanosit)

    Lalu melanosome ini akan migrasi di dendritelalu

    dipindahkan masuk ke keratinosit di germinativum dan

    spinosum lalu melanosome ini akan mengumpul di daerah

    supranuklei dari sitoplasma keratinosit, untuk melindungi inti

    dari pengaruh radiasi matahari yang merusak.

    Di dalam keratinosit, melanosome menyatu dengan lisosom,

    karena itu melanin menghilang dalam sel epitel bagian atas.

    Melanin terdapat 2 macam :

    1. Eumelanin, yaitu pigmen coklat-hitam

    2. Pheomelanin, yaitu pigmen kuning-merah, yang

    ditemukan pada orang dengan rambut merah, melanin jenis

    ini mengandung sistein dalam strukturnya

    b. Sel Langerhans, yaitu sel yang merupakan makrofag turunan

    sumsum tulang, yang merangsang sel Limfosit T, mengikat,

    mengolah, dan merepresentasikan antigen kepada sel Limfosit T.

    Dengan demikian, sel Langerhans berperan penting dalam

    imunologi kulit.Sel-sel imun yang disebut sel Langerhans terdapat

    di seluruh epidermis. Sel Langerhans mengenali partikel asing atau

    mikroorganisme yang masuk ke kulit dan membangkitkan suatu

    serangan imun. Sel Langerhans mungkin bertanggungjawab

  • 8/10/2019 SISTEM INTEGUMEN UJAY.docx

    5/19

    mengenal dan menyingkirkan sel-sel kulit displastik dan

    neoplastik. Sel Langerhans secara fisik berhubungan dengan saraf-

    sarah simpatis , yang mengisyaratkan adanya hubungan antara

    sistem saraf dan kemampuan kulit melawan infeksi atau mencegah

    kanker kulit. Stres dapat memengaruhi fungsi sel Langerhans

    dengan meningkatkan rangsang simpatis. Radiasi ultraviolet dapat

    merusak sel Langerhans, mengurangi kemampuannya mencegah

    kanker.

    c. Sel Merkel, yaitu sel yang berfungsi sebagai mekanoreseptor

    sensoris dan berhubungan fungsi dengan sistem neuroendokrin

    difus. Sel ini jumlahnya sedikit pada epidermis namun memiliki

    fungsi yang penting karena terdapat tactile(Merkel) discyang

    berhubungan langsung dengan saraf sensorik yang berfungsi untuk

    mendeteksi sentuhan, nyeri, dan gatald. Keratinosit, Sel ini menyusun 90% bagian epidermis yang

    memiliki fungsi utama sebagai penghasil keratin. Keratin berfungsi

    untuk melindungi kulit dan jaringan-jaringan yang berada di

    bawahnya dari panas, mikroba, dan zat-zat kimia.Sel ini tersusun

    dari lapisan paling luar hingga paling dalam sebagai berikut:

    Stratum Korneum, terdiri atas 15-20 lapis sel gepeng,

    tanpa inti dengan sitoplasma yang dipenuhi keratin. Lapisan

    ini merupakan lapisan terluar dimana eleidin berubah

    menjadi keratin yang tersusun tidak teratur sedangkanserabut elastis dan retikulernya lebih sedikit sel-sel saling

    melekat erat. Stratum basale atau stratum germinativum,

    berperan dalam menghasilkan sel-sel baru. Lapisan ini

    kemudian membentuk hubungan dan cekungan yang

    tercermin di permukaan kulit sebagai sidik jari

    Stratum L ucidum, tidak jelas terlihat dan bila terlihat

    berupa lapisan tipis yang homogen, terang jernih, inti dan

    batas sel tak terlihat. Stratum lucidum terdiri dari protein

    eleidin.

    Stratum Granu losum, terdiri atas 2-4 lapis sel poligonal

    gepeng yang sitoplasmanya berisikan granul keratohialin.

    Pada membran sel terdapat granula lamela yang

    mengeluarkan materi perekat antar sel, yang bekerja

    sebagai penyaring selektif terhadap masuknya materi asing,

    serta menyediakan efek pelindung pada kulit.

    Stratum Spinosum, tersusun dari beberapa lapis sel di atas

    stratum basale. Sel pada lapisan ini berbentuk polihedris

    dengan inti bulat/lonjong. Pada sajian mikroskop tampak

    mempunyai tonjolan sehingga tampak seperti duri yang

  • 8/10/2019 SISTEM INTEGUMEN UJAY.docx

    6/19

    disebut spina dan terlihat saling berhubungan dan di

    dalamnya terdapat fibril sebagai intercellular bridge.Sel-

    sel spinosum saling terikat dengan filamen; filamen ini

    memiliki fungsi untuk mempertahankan kohesivitas

    (kerekatan) antar sel dan melawan efek abrasi. Dengan

    demikian, sel-sel spinosum ini banyak terdapat di daerah

    yang berpotensi mengalami gesekan seperti telapak kaki.

    Stratum Basal/Germinativum, merupakan lapisan paling

    bawah pada epidermis, tersusun dari selapis sel-sel pigmen

    basal , berbentuk silindris dan dalam sitoplasmanya

    terdapat melanin. Pada lapisan basile ini terdapat sel-sel

    mitosis.

    2. DERMISDermis atau cutan (cutaneus), yaitu lapisan kulit di bawah

    epidermis. Penyusun utama dari dermis adalah kolagen. Membentuk

    bagian terbesar kulit dengan memberikan kekuatan dan struktur pada kulit,

    memiliki ketebalan yang bervariasi bergantung pada daerah tubuh dan

    mencapai maksimum 4 mm di daerah punggung.

    Dermis terdiri atas dua lapisan dengan batas yang tidak nyata, yaitu

    stratum papilare dan stratum reticular.

    Stratum papilare, yang merupakan bagian utama dari papila dermis,

    terdiri atas jaringan ikat longgar. Pada stratum ini didapati fibroblast, sel

    mast, makrofag, dan leukosit yang keluar dari pembuluh (ekstravasasi).

    Lapisan papila dermis berada langsung di bawah epidermis tersusun

    terutama dari sel-sel fibroblas yang dapat menghasilkan salah satu bentuk

    kolagen, yaitu suatu komponen dari jaringan ikat. Dermis juga tersusun

    dari pembuluh darah dan limfe, serabut saraf , kelenjar keringat dan

    sebasea, serta akar rambut. Suatu bahan mirip gel, asam hialuronat,

    disekresikan oleh sel-sel jaringan ikat. Bahan ini mengelilingi protein dan

    menyebabkan kulit menjadi elastis dan memiliki turgor (tegangan).

    Terletak paling superfisial yang merupakan jaringan ikat areolar yang

    dibentuk oleh elastic fiber. Terdapat dermal papillaeyang berbentuk

    seperti jari-jari ke arah epidermis. Pada bagian bawah dermal papillae

    terdapat lengkung-lengkung kapiler,Meissner corpusclesyang sensitif

    terhadap sentuhan, dan ujungujung saraf bebas untuk merasakan sensasi-

    sensasilainnya. Pada seluruh dermis dijumpai pembuluh darah, saraf

  • 8/10/2019 SISTEM INTEGUMEN UJAY.docx

    7/19

    sensorik dan simpatis, pembuluh limfe, folikel rambut, serta kelenjar

    keringat dan palit.

    Stratum retikulare,yang lebih tebal dari stratum papilare dan tersusun

    atas jaringan ikat padat tak teratur (terutama kolagen tipe I). Tersusun dari

    jaringan ikat iregular yang terdiri dari kolagen yang tersusun seperti

    sebuah jaring dan coarse elastic fiber. Kedua hal inilah yang

    menghasilkan kemampuan elastisitas (kemampuan kembali ke bentuk

    semula setelah diregangkan) dan ekstensibilitas (kemampuan untuk

    meregang). Pada daerah ini terdapat pula sel-sel adiposa, folikel-folikel

    rambut, saraf-saraf, kelenjar minyak (sebaceous), dan kelenjar keringat

    (sudoriferous).

    Lengkung-lengkung yang dibentuk oleh dermal papillae pada

    papillary region akan membentuk epidermal ridgesyang termanifestasi

    dengan adanya sirik jari. Ilmu yang mempelajarinya disebut

    dengan dermatoglyphics.

    3.HypodermisLapisan paling dalam, terdiri dari jaringan ikat longgar berisi sel

    lemak yang bulat, besar, dengan inti mendesak ke pinggir sitoplasma

    lemak yang bertambah. Sel ini berkelompok dan dipisahkan oleh trabekula

    yang fibrosa. Lapisan sel lemak disebut dengan panikulus adiposa,

    berfungsi sebagai cadangan makanan. Di lapisan ini terdapat saraf tepi,

    pembuluh darah, dan getah bening. Lapisan lemak berfungsi juga sebagai

    bantalan, ketebalannya berbeda pada beberapa kulit. Di kelopak mata dan

    penis lebih tipis, di perut lebih tebal (sampai 3 cm).

    Vaskularisasi di kuli diatur pleksus superfisialis (terletak di bagian atas

    dermis) dan pleksus profunda (terletak di subkutis)

    1.

    Kelenjar Kulit => terdapat pada lapisan dermis

    o Kelenjar Keringat (glandula sudorifera) Keringat mengandung air, elektrolit, asam

    laktat, dan glukosa. pH nya sekitar 4-6,8.

    o Kelenjar Ekrin => kecil-kecil, terletak dangkal di dermis dengan secret encer.

    Kelenjar Ekrin terbentuk sempurna pada minggu ke 28 kehamilan dan

    berfungsi 40 minggu setelah kelahiran. Salurannya berbentuk spiral dan

    bermuara langsung pada kulit dan terbanyak pada telapak tangan, kaki, dahi,

  • 8/10/2019 SISTEM INTEGUMEN UJAY.docx

    8/19

    dan aksila. Sekresi tergantung beberapa faktor dan saraf kolinergik, faktor

    panas, stress emosional.

    o Kelenjar Apokrin => lebih besar, terletak lebih dalam, secretnya lebih kental.

    Dipengaruhi oleh saraf adrenergik, terdapat di aksila, aerola mammae, pubis,labia minora, saluran telinga. Fungsinya belum diketahui, waktu lahir

    ukurannya kecil, saat dewasa menjadi lebih besar dan mengeluarkan secret

    o Kelenjar Palit (glandula sebasea)

    Terletak di seluruh permukaan kuli manusia kecuali telapak tangan dan kaki.

    Disebut juga dengan kelenjar holokrin karena tidak berlumen dan sekret kelenjar ini

    berasal dari dekomposisi sel-sel kelenjar. Kelenjar palit biasanya terdapat di

    samping akar rambut dan muaranya terdapat pada lumen akar rambut (folikel

    rambut). Sebum mengandung trigliserida, asam lemak bebas, skualen, wax ester,

    dan kolesterol. Sekresi dipengaruhi oleh hormon androgen. Pada anak-anak,

    jumlahnya sedikit. Pada dewasa menjadi lebih banyak dan berfungsi secara aktif.

    2. Kuku => bagian terminal lapisan tanduk (stratum korneum) yang menebal.

    Pertumbuhannya 1mm per minggu.

    o Nail root (akar kuku) => bagian kuku yang tertanam dalam kulit jari

    o Nail Plate (badan kuku) => bagian kuku yang terbuka/ bebas.

    o Nail Groove (alur kuku) => sisi kuku yang mencekung membentuk alur kuku

    o Eponikium => kulit tipis yang menutup kuku di bagian proksimal

    o Hiponikium => kulit yang ditutupi bagian kuku yang bebas

    3. Rambut

    o Akar rambut => bagian yang terbenam dalam kulit

    o Batang rambut => bagian yang berada di luar kulit

    Jenis rambut

    o Lanugo => rambut halus pada bayi, tidak mengandung pigmen.

    o Rambut terminal => rambut yang lebih kasar dengan banyak pigmen, mempunyai

    medula, terdapat pada orang dewasa.

    Pada dewasa, selain di kepala, terdapat juga bulu mata, rambut ketiak, rambut kemaluan,

    kumis, janggut yang pertumbuhannya dipengaruhi oleh androgen (hormon seks).

    Rambut halus di dahi dan badan lain disebut rambut velus.

    Rambut tumbuh secara siklik, fase anagen (pertumbuhan) b erlangsung 2-6 tahun

    dengan kecepatan tumbuh 0,35 mm perhari. Fase telogen (istirahat) berlangsung

    beberapa bulan. D antara kedua fase tersebut terdapat fase katagen (involusi temporer).

    Pada suatu saat 85% rambut mengalami fase anagen dan 15 % sisanya dalam fase

    telogen. Rambut normal dan sehat berkilat, elastis, tidak mudah patah, dan elastis.

  • 8/10/2019 SISTEM INTEGUMEN UJAY.docx

    9/19

    Rambut mudah dibentuk dengan memperngaruhi gugusan disulfida misalnya dengan

    panas atau bahan kimia.

    EMBRIOLOGI KULIT

    Epidermis

    Berasal dari surface ectoderm. (minggu ke-2 sampai lahir)

    Pada mulanya, minggu ke-4/5, embryo ditutupi oleh satu lapis sel ectoderm.

    Awal bulan ke-2 kehamilan (minggu ke-7): epitel terbagi dua, yaitu sel basal

    dan periderm/epitrichium, lapisan pipih yang terletak pada bagian

    permukaan.

    Sel basal kemudian mengalami proliferasi, membentuk lapisan ketiga, yaitu

    intermediet zone (minggu ke-11). Akhir bulan ke-4 kehamilan: epidermis sudah membentuk lapisan

    sebenarnya, yaitu :

    a. Basal layer (germinativum)

    - Memproduksi sel baru, permukaannya akan membentuk gelombang

    (menjadi sidik jari).

    b. Spinous layer

    - Sel polyhedral dengan tonofibril.

    c. Granular layer

    -

    Mengandung keratohyalin granul.

    d.

    Horny layer

    -

    Membentuk lapisan permukaan epidermis yang tidak rata, terdiri

    dari sel mati yang mengandung keratin.

    - Lapisan periderm biasanya terlepas di trimester ke-2 (minggu ke-21)

    intrauterine life, dan dapat ditemukan di cairan amnion. Setelah

    periderm lepas, terbentuklah stratum corneum.

    Pembentukan melanocytes :

    - Neural crest bermigrasi menuju mesenkin dermis dan

    berdiferensiasi menjadi melanoblast, sel ini kemudian bermigrasi

    menuju dermoepidermal junction dan berdiferesiasi menjadimelanocytes. Proses perubahan ini diregulasi oleh Wnt signaling.

    - Saat bulan ke-3, epidermis, diinvasi oleh sel dari neural crest untuk

    membentuk sel yang memiliki melanosome untuk mensintesis

    pigmen melanin. Karena melanosome mengalami akumulasi,

    mereka ditransport melalui dendritic process melanocytes ke

    keratinocytes pada kulit dan rambut. Inilah proses yang disebut

    dengan pigmentasi. Melanocytes mulai memproduksi melanin

    sebelum lahir dan menyebarkannya ke bagian epidermis.

    Saat trisemester pertama, sel Langerhans yang berasal dari sumsum

    merah tulang menginvasi epidermis

  • 8/10/2019 SISTEM INTEGUMEN UJAY.docx

    10/19

    Saat bulan ke-4 sampai 6, sel merkel muncul pada epidermis.

    Dermis

    Berasal dari lateral plate mesodermdan dermatomes dari somite.

    Pada minggu ke5, pembuluh darah pada dermis awalnya terdiri dari

    simple struktur endothelium-lined yang berbeda dari mesenkim.

    Minggu ke-11, sel mesenkim berdiferensiasi menjadi fibroblast dan

    mulai memproduksi jarinagn ikat kolagen dan elastic.

    Pada bulan ke-3 dan ke-4, jaringan ini, corium, membentuk lapisan

    papilary (dermal papila), yang menonjol ke arah permukaan epidermis,

    sebagian besar mengandung kapiler kecil dan sensory nerve end organ.

    Lapisan yang lebih dalam, subcorium,mengandung banyak jaringan

    lemak.

    Pada bulan ke-5, kulit ditutupi oleh whitish paste (cairan pekat

    keputihan), vernix caseosa, yang dibentuk oleh sekresi kelenjar

    sebaceous, serta regenerasi sel epidermal dan rambut, yang bercampur

    dengan lapisan periderm. Lapisan ini melindungi kulit dari cairan

    amnion, sifat yang licin membantu proses persalinan, serta melindungi

    kulit dari kuku.

    Fisiologi Kulit

    Fungsi Umum dari Kulit :1. Protection

    Fungsi penting dari kulit adalah menjadi barier yang efektif antara

    lingkungan dalam (mencegah pengeluaran cairan) dan luar (zat asing) dari

    suatu organisme.

    Peran kulit dalam proteksi menjaga kulit dari water loss, masuknya

    mikroorganisme dan toxin (natural/sintetic), radiasi UV, trauma, suhu

    lingkungan ekstrem, sengatan listrik volt rendah.

    Struktur pelindung kulit :

    a.

    Epidermis

    -

    Keratin pada lapisan s.corneum -> melindungi secara fisik dari

    mikroba, abrasi, panas, bahan kimia.- Sel-sel keratinocytes yang rapat (adanya tight junction) ->

    mencegah masuknya mikroba.

    - Extracellular nonpolar lipid pada s.corneum yang dihasilkan oleh

    lamellar body-> membentuk hidrophobic matrix untuk mencegah

    water loss.

    -

    Lamellar body mengandung hydrolytic catalic enzim -> membentuk

    lapisan pelindung.

    - Pigmen melanin -> mencegah kerusakan oleh kristal violet.

    - Epidermal langerhans cell -> meningkatkan sistem imun dengan

    mengenali dan memproses zat asing yang masuk.

    b.

    Dermis

  • 8/10/2019 SISTEM INTEGUMEN UJAY.docx

    11/19

    -

    Dermis macrophag -> memfagosit bakteri dan virus.

    -

    Minyak dari kelenjar sebaceous ->menjaga kulit dan rambut tidak

    kering serta mengandung bahan kimia pembunuh bakteri.

    - Memproduksi kolagen dan elastik fiber -> agar kulit kuat.

    -

    Subcutaneus lipid layer -> melindungi dari gangguan mekanik,menjaga panas tubuh, serta tempat terjadinya metabolisme energi.

    Kulit melindungi dengan cara :

    - Pertahanan terhadap oxidative stress

    Bentuk oxidative stress : ozon, radiasi UV, polusi udara,

    mikroorganisme patologis, bahan kimia, obat topikal.

    Epidermis mengandung sistem antioksidan (enzimatik dan

    non enzimatik) untuk mencegah kerusakan protein, lipid,

    serta DNA sel-sel di epidermis akibat oksidative stress.

    - Menjaga kadar pH pada stratum corneum

    Fungsifungsi stratum corneum (barier permeable, proses

    inflamasi, pertahanan terhadap mikroba) dilakukan dengancara meregulasi kadar pH, dengan pH normal asam.

    Pathway untuk mempertahankan pH :

    a. Deaminasi filaggrin (derivat histidin) menjadi trans

    urocanis acid (tUCA) oleh enzim histidase.

    b. Meningkatkan free fatty acid, dengan cara hidrolisis

    phospholipid oleh sPLA2(secretory phospholipase A2)

    c.

    Adanya sodium-proton membran antiporter di luar sel.

    Pengaruh pH asam terhadap fungsi proteksi :

    a. Pada pH asam, stratum corneum dapat menghasilkan

    ceramid, yang berfungsi sebagai proteksi.

    b.

    Pada pH netral : enzim protease yang memecahdesmosom aktif sehingga ikoatan antar sel meregang.

    Sementara pada pH asam, aktivitas enzim protease

    menurun, sehingga ikatan antar sel tetap kuat.

    c. pH asam mencegah pengeluaran IL (interleukin).

    d. Mencegah infeksi mikroba. Flora normal lebih baik

    tumbuh pada pH asam, namun organisme patogen

    tumbuh pada pH basa/netral.

    -

    Untuk mempertahankan fungsi startum corneum tersebut, terjadi

    proses sebagai berikut :

    Sintesis lipid (terutama kolesterol) pada epidermis, 60-70% di

    bagian basal. Respon metabolik terhadap gangguan proteksi

    a. Tubuh akan meningkatkan sintesis lipid, terutama ceramid,

    choleterol, dan FFA, ketika terjadi peningkatan proses

    perllindungan dari kulit. Proses ini terjadi dengan bantuan

    enzim HMG-CoA redustase, serine palmitoyltransferase

    (SPT), acetyl-coA carboxylase, dan fatty acid synthase.

    b. Terdapat dua jalur respon :

    - Respon cepat

    o Terjadi segera setelah ada gangguan, proses

    perbaikan terjadi dalam 2 jam.

  • 8/10/2019 SISTEM INTEGUMEN UJAY.docx

    12/19

    o Proses : peningkatan sekresi kolesterol/FFA

    serta peningkatan pembentukan lamellar

    body.

    - Respon lambat

    Proses perbaikan selama 72-96 jam. Proses : stimulasi epidermal -

    glucocerebrosidase, peningkatan ceramid,

    peningkatan sintesis DNA,

    Adanya spesific lipid

    a. Jika koleterol, ceramid, atau acylceramides tidak saling

    terikat, akan membentuk gumpalan masing-masing, tidak

    berfungsi memperbaiki bagian yang rusak.

    b.

    Sebaliknya jika, komponen ini bergabung, atau hanya

    gabungan acylceramides dan kolesterol, akan

    menimbulkan proses perbaikan, bahkan mempercepatproses tersebut.

    2.

    Thermoregulation

    Thermoregulasi : proses pengaturan homeostasis dari suhu tubuh.

    Kulit melakukan peran ini dengan dua cara :

    -

    mengeluarkan keringat pada permukaannya

    - mengatur aliran darah pada dermis

    Jika suhu tubuh tinggi (akibat suhu lingkungan/aktivitas), respon :

    - penguapan keringat di permukaan kulit ->menurunkan suhu

    - pelebaran pembuluh darah di dermis, serta peningkatan aliran

    darah menuju dermis -> mempercepat penurunan suhu. Jika suhu tubuh rendah, respon :

    - penurunan sekresi keringat di permukaan kulit -> menahan panas

    - vasokonstriksi pembuluh darah di dermis, serta penurunan aliran

    darah menuju dermis -> mengurangi pelepasan panas.

    3.

    Cutaneus Sensation

    Sensasi yang terasa pada kulit : sentuhan, tekanan, getaran, thermal

    sensation, dan pain.

    Yang berperan adalah nerve ending dan reseptor yang terdistribusi pada

    kulit, termasuk tactile disc epidermis, corpuscles of touch dermis, dan hair

    round plexus disekitas hair folikel.

    4.

    Vitamin D production

    Sintesis vit.D memerlukan aktivasi dari molekul prekursor oleh sinar UV.

    Proses selanjutnya dilakukan oleh enzim pada hati dan ginjal untuk

    membentuk calcitriol (bentuk aktif vit D terbanyak).

    Exposure UV (10-15 menit) diperlukan untuk sintesis vit.D

    5.

    Exretion and Absorption (eccrine sweating)

    Exretion

    - Tidak terlalu banyak berperan dalam sekresi, karena memiliki

    s.corneum dengan struktur waterproof.

  • 8/10/2019 SISTEM INTEGUMEN UJAY.docx

    13/19

    -

    Umumnya 400 mL air menguap setiap harinya. Pada orang yang duduk

    200 mL. Akan lebih banyak pada orang dengan aktivitas tinggi.

    - Keringat juga membawa zat-zat keluar tubuh, yaitu : garam, CO2, dan

    ammonia-urea(hasil metabolit protein).

    Absorption

    -

    Air tidak dapat menyerap pada kulit.

    - Lipid-soluble material dapat menyerap pada kulit, seperti vit A-D-E-K,

    obat-obatan, O2, dan CO2.

    -

    Zat toxic yang dapat menembus kulit : bahan pelarut (aceton, pelarut

    pewarna kukucarbon tetrachloride, cairan pemutih), logam berat

    (timah, merkuri, arsenik), substansi beracun tumbuhan.

    -

    Sifat lipid soluble ini menjadi hal yang penting pada obat steroid topical

    (cortisone) untuk inhibisi histamin dalam proses inflamasi.

    6. Blood Reservoir

    Dermis mengandung jaringan pembuluh darah yang luas, yaitu 8-10 % dari

    total aliran darah pada resting adult.

    FUNGSI SISTEM INTEGUMEN

    Kulit memiliki banyak fungsi, yang berguna dalam menjaga homeostasis

    tubuh. Fungsi-fungsi tersebut dapat dibedakan menjadi fungsi proteksi, absorpsi,

    ekskresi, persepsi, pengaturan suhu tubuh (termoregulasi), dan pembentukan

    vitamin D.

    1.

    Fungsi proteksi

    Kulit menyediakan proteksi terhadap tubuh dalam berbagai cara sebagai yaitu

    berikut:

    Keratin melindungi kulit dari mikroba, abrasi (gesekan), panas, dan zat

    kimia. Keratin merupakan struktur yang keras, kaku, dan tersusun rapi

    dan erat seperti batu bata di permukaan kulit.

    Lipid yang dilepaskan mencegah evaporasi air dari permukaan kulit

    dan dehidrasi; selain itu juga mencegah masuknya air dari lingkungan

    luar tubuh melalui kulit. Sebum yang berminyak dari kelenjar sebasea mencegah kulit dan

    rambut dari kekeringan serta mengandung zat bakterisid yang

    berfungsi membunuh bakteri di permukaan kulit. Adanya sebum ini,

    bersamaan dengan ekskresi keringat, akan menghasilkan mantel asam

    dengan kadar pH 5-6.5 yang mampu menghambat pertumbuhan

    mikroba.

    Pigmen melanin melindungi dari efek dari sinar UV yang berbahaya.

    Pada stratum basal, sel-sel melanosit melepaskan pigmen melanin ke

    sel-sel di sekitarnya. Pigmen ini bertugas melindungi materi genetik

  • 8/10/2019 SISTEM INTEGUMEN UJAY.docx

    14/19

    dari sinar matahari, sehingga materi genetik dapat tersimpan dengan

    baik. Apabila terjadi gangguan pada proteksi oleh melanin, maka dapat

    timbul keganasan.

    Selain itu ada sel-sel yang berperan sebagai sel imun yang protektif.

    Yang pertama adalah sel Langerhans, yang merepresentasikan antigen

    terhadap mikroba. Kemudian ada sel fagosit yang bertugas

    memfagositosis mikroba yang masuk melewati keratin dan sel

    Langerhans.

    2. Fungsi absorpsi

    Kulit tidak bisa menyerap air, tapi bisa menyerap material larut-lipid seperti

    vitamin A, D, E, dan K, obat-obatan tertentu, oksigen dan karbon dioksida.

    Permeabilitas kulit terhadap oksigen, karbondioksida dan uap air

    memungkinkan kulit ikut mengambil bagian pada fungsi respirasi. Selain itu

    beberapa material toksik dapat diserap seperti aseton, CCl4, dan merkuri.Beberapa obat juga dirancang untuk larut lemak, seperti kortison, sehingga

    mampu berpenetrasi ke kulit dan melepaskan antihistamin di tempat

    peradangan. Kemampuan absorpsi kulit dipengaruhi oleh tebal tipisnya kulit,

    hidrasi, kelembaban, metabolisme dan jenis vehikulum. Penyerapan dapat

    berlangsung melalui celah antarsel atau melalui muara saluran kelenjar; tetapi

    lebih banyak yang melalui sel-sel epidermis daripada yang melalui muara

    kelenjar.

    3. Fungsi ekskresi

    Kulit juga berfungsi dalam ekskresi dengan perantaraan dua kelenjareksokrinnya, yaitu kelenjar sebasea dan kelenjar keringat:

    - Kelenjar sebasea

    Kelenjar sebasea merupakan kelenjar yang melekat pada folikel rambut

    dan melepaskan lipid yang dikenal sebagai sebum menuju lumen. Sebum

    dikeluarkan ketika muskulus arektor pili berkontraksi menekan kelenjar

    sebasea sehingga sebum dikeluarkan ke folikel rambut lalu ke permukaan

    kulit. Sebum tersebut merupakan campuran dari trigliserida, kolesterol,

    protein, dan elektrolig. Sebum berfungsi menghambat pertumbuhan

    bakteri, melumasi dan memproteksi keratin.

    -

    Kelenjar keringat

    Walaupun stratum korneum kedap air, namun sekitar 400 mL air dapat

    keluar dengan cara menguap melalui kelenjar keringat tiap hari. Seorang

    yang bekerja dalam ruangan mengekskresikan 200 mL keringat

    tambahan, dan bagi orang yang aktif jumlahnya lebih banyak lagi. Selain

    mengeluarkan air dan panas, keringat juga merupakan sarana untuk

    mengekskresikan garam, karbondioksida, dan dua molekul organik hasil

    pemecahan protein yaitu amoniak dan urea. Terdapat dua jenis kelenjar

    keringat, yaitu kelenjar keringat apokrin dan kelenjar keringat merokrin.

  • 8/10/2019 SISTEM INTEGUMEN UJAY.docx

    15/19

    - Kelenjar keringat apokrin terdapat di daerah aksila, payudara dan pubis,

    serta aktif pada usia pubertas dan menghasilkan sekret yang kental dan

    bau yang khas. Kelenjar keringat apokrin bekerja ketika ada sinyal dari

    sistem saraf dan hormon sehingga sel-sel mioepitel yang ada di sekeliling

    kelenjar berkontraksi dan menekan kelenjar keringat apokrin. Akibatnya

    kelenjar keringat apokrin melepaskan sekretnya ke folikel rambut lalu ke

    permukaan luar.

    - Kelenjar keringat merokrin (ekrin) terdapat di daerah telapak tangan dan

    kaki. Sekretnya mengandung air, elektrolit, nutrien organik, dan sampah

    metabolisme. Kadar pH-nya berkisar 4.0 6.8. Fungsi dari kelenjar

    keringat merokrin adalah mengatur temperatur permukaan,

    mengekskresikan air dan elektrolit serta melindungi dari agen asing

    dengan cara mempersulit perlekatan agen asing dan menghasilkan

    dermicidin, sebuah peptida kecil dengan sifat antibiotik.

    4. Fungsi persepsi

    Kulit mengandung ujung-ujung saraf sensorik di dermis dan subkutis.

    Terhadap rangsangan panas diperankan oleh badan-badan Ruffini di dermis

    dan subkutis. Terhadap dingin diperankan oleh badan-badan Krause yang

    terletak di dermis, badan taktil Meissner terletak di papila dermis berperanterhadap rabaan, demikian pula badan Merkel Ranvier yang terletak di

    epidermis. Sedangkan terhadap tekanan diperankan oleh badan Paccini di

    epidermis. Saraf-saraf sensorik tersebut lebih banyak jumlahnya di daerah

    yang erotik.

    5. Fungsi pengaturan suhu tubuh (termoregulasi)

    Kulit berkontribusi terhadap pengaturan suhu tubuh (termoregulasi) melalui

    dua cara: pengeluaran keringat dan menyesuaikan aliran darah di pembuluh

    kapiler. Pada saat suhu tinggi, tubuh akan mengeluarkan keringat dalam

    jumlah banyak serta memperlebar pembuluh darah (vasodilatasi) sehingga

    panas akan terbawa keluar dari tubuh. Sebaliknya, pada saat suhu rendah,

    tubuh akan mengeluarkan lebih sedikit keringat dan mempersempit pembuluh

    darah (vasokonstriksi) sehingga mengurangi pengeluaran panas oleh tubuh.

    6. Fungsi pembentukan vitamin D

    Sintesis vitamin D dilakukan dengan mengaktivasi prekursor 7 dihidroksi

    kolesterol dengan bantuan sinar ultraviolet. Enzim di hati dan ginjal lalu

    memodifikasi prekursor dan menghasilkan calcitriol, bentuk vitamin D yang

    aktif. Calcitriol adalah hormon yang berperan dalam mengabsorpsi kalsium

    makanan dari traktus gastrointestinal ke dalam pembuluh darah.

    Walaupun tubuh mampu memproduksi vitamin D sendiri, namun belum

  • 8/10/2019 SISTEM INTEGUMEN UJAY.docx

    16/19

    memenuhi kebutuhan tubuh secara keseluruhan sehingga pemberian vitamin D

    sistemik masih tetap diperlukan. Pada manusia kulit dapat pula

    mengekspresikan emosi karena adanya pembuluh darah, kelenjar keringat, dan

    otot-otot di bawah kulit.

    Fungsi Struktrur kulit

    1). Fungsi Epidermis

    1.

    Sebagai perlindungan tubuh dari bakteri dari luar

    2. Mampu membentuk sel-sel baru

    3. Menggantikan sel-sel yang sudah mati

    4.

    Sintesa vitamin D dan sitoksin5. Pembelahan dan mobilitas sel

    6.

    Pigmentasi (melanosit)

    7. Pengenalan alergen (sel Langerhans)

    2). Fungsi Dermis

    1. Sebagai struktur penunjang

    2. Mechanical strenght

    3.

    Suplai nutrisi

    4. Respon terhadap proses peradanagan atau inflamasi

  • 8/10/2019 SISTEM INTEGUMEN UJAY.docx

    17/19

    3). Fungsi Hipodermis

    1. Melekat ke struktu dasar

    2. Isolasi panas

    3.

    Cadangan kalori

    4. Kontrol benuk tubuh dan penahan terhadap benturan mekanik (mechanical

    shock absorber)

  • 8/10/2019 SISTEM INTEGUMEN UJAY.docx

    18/19

    Lampiran gambar

  • 8/10/2019 SISTEM INTEGUMEN UJAY.docx

    19/19

    DAFTAR PUSTAKA

    Mutaqqin, Arif dan Sari, Kumala. 2011. Asuhan Keperawatan Gangguan Sistem

    Integumen. Jakarta: Salemba Medika.

    Finn Geneser.Buku teks Histologi. Jilid 2, terjemahan Arifin Gunawijaya. Jakarta:

    Binarupa Aksara, 1994 : 1-32.

    Cormark DH, Ham Histologi, jilid 1, edisi 9, terjemahan Jam Tambojang, Jakarta:

    Binarupa Aksara, 1987 : 100-135.

    http://2.bp.blogspot.com/-Pw7bvSWEDOw/T8rJMJbJNsI/AAAAAAAAAIU/HkLlo4sEeco/s1600/cutaneus.jpghttp://2.bp.blogspot.com/-Pw7bvSWEDOw/T8rJMJbJNsI/AAAAAAAAAIU/HkLlo4sEeco/s1600/cutaneus.jpg