sistem integumen

32
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Campak dalam sejarah anak telah dikenal sebagai pembunuh terbesar, meskipun adanya vaksin telah dikembangkan lebih dari 30 tahun yang lalu, virus campak ini menyerang 50 juta orang setiap tahun dan menyebabkan lebih dari 1 juta kematian. Insiden terbanyak berhubungan dengan morbiditas dan mortalitas penyakit campak yaitu pada negara berkembang, meskipun masih mengenai beberapa negara maju seperti Amerika Serikat. Campak adalah salah satu penyakit infeksi yang dapat dicegah dengan imunisasi dan masih masalah kesehatan di Indonesia. Penyakit ini umumnya menyerang anak umur di bawah lima tahun ( balita ) akan tetapi campak bisa menyerang semua umur. Campak telah banyak diteliti, namun masih banyak terdapat perbedaan pendapat dalam penanganannya. Imunisasi yang tepat pada waktunya dan penanganan sedini mungkin akan mengurangi komplikasi penyakit ini. Campak mudah sekali menular dan sering terjadi komplikasi yang serius. 1

Upload: princess-nyaa

Post on 12-Apr-2016

43 views

Category:

Documents


4 download

DESCRIPTION

askep edema paru pengkajian b1-b6

TRANSCRIPT

Page 1: sistem integumen

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang

 Campak dalam sejarah anak telah dikenal sebagai pembunuh terbesar,

meskipun adanya vaksin telah dikembangkan lebih dari 30 tahun yang lalu, virus

campak ini menyerang 50 juta orang setiap tahun dan menyebabkan lebih dari 1

juta kematian. Insiden terbanyak  berhubungan dengan morbiditas dan mortalitas

penyakit campak yaitu pada negara berkembang, meskipun masih mengenai

beberapa negara maju seperti Amerika Serikat.

Campak adalah salah satu penyakit infeksi yang dapat dicegah dengan

imunisasi dan masih masalah kesehatan di Indonesia. Penyakit ini umumnya

menyerang anak umur di bawah lima tahun ( balita ) akan tetapi campak bisa

menyerang semua umur. Campak telah banyak diteliti, namun masih banyak

terdapat perbedaan pendapat dalam penanganannya. Imunisasi yang tepat pada

waktunya dan penanganan sedini mungkin akan mengurangi komplikasi

penyakit ini.

Campak mudah sekali menular dan sering terjadi komplikasi yang serius.

Hampir semua anak dibawah 5 tahun di Negara berkembang akan terserang

penyakit ini, sedangkan di Negara maju biasanya menyerang anak usia remaja

atau dewasa muda yang tidak terlindung oleh imunisasi. Penularan campak

berlangsung sangat cepat melalui menyebar melalui kontak langsung dengan

penderita, perantara udara, batuk atau bersin dan kotoran manusia. Penularan

terjadi pada fase kedua hingga 1-2 hari setelah bercak merah timbul.

Penyakit campak lebih sering menyerang anak-anak, hal ini disebabkan

daya tahan tubuh anak lebih lemah dibandingkan orang dewasa. Penyakit campak

dinilai berbahaya karena dapat menyebabkan komplikasi, kerusakan otak dan

kematian.

Penyakit campak sebetulnya tidak berakibat fatal apabila menyerang anak-

anak yang sehat dan bergizi baik. Tetapi apabila di Negara di mana anak yang

1

Page 2: sistem integumen

menderita kurang gizi sangat banyak, campak merupakan penyakit yang

berakibat fatal. Untuk itu sangat perlu diadakan tindakan pencegahan. Salah satu

tindakan yang dinilai paling efektif adalah dengan cara imunisasi.

1.2 Tujuan

1. Untuk mengetahui definisi penyakit campak.

2. Untuk mengetahui WOC campak.

3. Untuk mengetahui Asuhan Keperawatan penyakit campak.

4. Untuk mengetahui Legal etik keperawatan pada penyakit campak

1.3 Manfaat

1. Dapat mengetahui definisi tentang penyakit campak.

2. Dapat mengetahui tentang WOC campak.

3. Dapat mengetahui Asuhan Keperawatan.

4. Dapat mengetahui Legal etik keperawatan penyakit campak

2

Page 3: sistem integumen

BAB II

KONSEP PENYAKIT

2.1 Definisi

Penyakit Campak dikenal juga dengan istilah morbili dalam bahasa

latin dan measles.

Campak adalah penyakit menular dengan gejala kemerahan

berbentuk mukolo paplular selama tiga hari atau lebih yang disertai panas

38 derajat celcius atau lebih dan disertai salah satu gejala batuk pilek dan

mata merah (WHO).

Campak adalah penyakit infeksi virus akut, menular yang di tandai dengan tiga stadium yaitu stadium kataral, stadium erupsi, dan stadium konvalensi ( ilmu kesehatan anak 2:624 ).

Morbili adalah penyakit infeksi virus akut, menular yang ditandai

dengan 3 stadium, yaitu stadium kataral, stadium erupsi, dan stadium

konvalesensi. Penulran terjadi secara droplet dan kontak langsung dengan

pasien. Nama lain penyakit ini adalah campak, measles, atau rubeola.

2.2 Klasifikasi

Pada klasifikasi campak ini di kelompokan menjadi 3 yaitu :

1. campak dengan komplikasi berat apabkla di temukan adanya tanda

bahaya umum, terjadi kekeruhan pada kornea mata,  adanya luka

pada daerah mulut yang da;lam dan luas serta adanya tanda umum

campakl seperti adanya ruam kemerahan di kulit yan menyeluruh,

adanya batuk, pilek atau mata merah.

2. Klasifikasi campak dengan komplikasi pada mata atau mulut

apabila di temukan tandah mata bernanah serta luka di mulut

3. Klasifikasi campak apabila hanya tanda khas campak yang tidak di

sertai tanda klasifikasi di atas.

3

Page 4: sistem integumen

2.3 Patofisiologi

Infeksi campak berdasarkan klasifikasi infeksi adalah jenis infeksi

stadium lambat dan infeksi umum (sistemik) berdasarkan klasifikasi

biologic. Interaksi sel hospes virus jenis ini merupakan jenis yang dapat

atau tidak dapat menyebabkan kematian sel. Namun demikian pelepasan

virus ekstraseluler terjadi pada kejadian terkait membran dan virus

dilepaskan kedalam cairan ekstraseluler melalui proses “perkuncupan”

(budding)pada permukaan sel. Pada infeksi umum (sistemik), gambaran

penyakit tampaknya tidak berkaitan dengan penyebaran virus dan

kematian sel, tetapi ditambah beberapa- beberapa manisfestasi yang

mungkin di sebabkan karena hiprsensitivitas misalnya bintik-bintik merah.

Terjadinya eksudat yang serous dan proliferasi sel monukleus dan

beberapa sel polimorfonukleus disekitar kapiler adalah sebagai reaksi

terhadap virus kelainan ini terdapat pada kulit selaput lendir nasofaring

bronkus dan konjungtiva.

Ada sejumlah pertanyaan imunilogis dan bioligis menarik yang

belum terjawab berkenaan dengan campak apa yang menimbulkan

ruam/bintik-bintik merah? Mengapa ruam selalu mulai dikepala kemudian

menyebar kebawah mengapa perjalanan ruam tetap yaitu macula menyatu

dan menghilang?

Imunoflouresens dan mikroskop electron menunjukkan atigen

campak maupun partikel virus dalam lesi eksantematosa. Namun

mekanisme yang tepat atau yang secara langsung membawa pada lesi kulit

seseorang yang terdiri dari ruam rubeola belum diketahui. Kemungkinan

termasuk, kerusakan sel hospes yang disebabkan oleh virus, radang akut

dlam responnya terhadap adanya virus atau kerusakan yang disebabkan

oleh virus yang keduanya, terjadi pengikatan antibody campakatau

interaksi limfosit tersensitisasi dengan virus utuh atau antigen virus residu

4

Page 5: sistem integumen

dengan hasil kerusakan imun, dan kombinasi dari kedua atau lebih deretan

kejadian patogenik ini.

Urutan urutan penyebaran ruam ditubuh yang yang tetap mungkin

karena mekanisme imunologis. Bukti untuk ini adalah bila gamaglobulin

diberikan pada hospes yang rentan terpapar, intensitas penyakit dapat

dilemahkan, tetapi tanda tanda umum yang sama ada seperti pada subyek

yang sepenuhnya rentan. Hal ini menunjukkan bahwa tempat dan

penyebaran ruam lebih ditentukan oleh system imun seluler pada system

imun humoral.

Kondisi ini juga menggambarkan peran penting antibody dalam

proteksi terhadap campak. Proteksi sangat berkolerasi dengan adanya

antibody serum. Pemberian globulin serum dapat mengubah kepaparan

inveksi yang didapat secara ilmiah. Walaupun peran system imun seluler

dalam proteksi terhadap perolehan campak belum dapat diketahui,

imunitas seluler agaknya merupakan kunci dalam pelenyapan virus

campak dari hospes. Anak anak yang hipogamoglobulinemia tetapi dengan

imunitas seluler utuh dapat sembuh dari campak. Sebaiknya anak-anak

dengan gangguan imunitas seluler sukar sembuh bila mendapat infeksi

campak.

Manisfestasi Klinis

Masa tunas 10-20 hari dan kemudian timbul gejala-gejala yang

dibagi dalam 3 stadium.

1. Stadium kataral (prodromal) berlangsung 4-5 hari. Gejala

menyerupai influenza, yaitu demam, malaise, batuk, fotofobia,

konjungtivitis, dan koriza. Gejala khas (patognomonik) adalah

timbulnya bercak koplik menjelang akhir stadium kataral dan 24

jam sebelum timbul enantem. Bercak Koplik berarna putih kelabu,

sebesar ujung jarum, dikelilingi oleh eritema, dan berlokalisasi di

mukosa bukalis berhadapan dengan molar bawah.

5

Page 6: sistem integumen

2. Stadium erupsi gejala pada stadium kataral bertambah dan timbul

enantem di palatum durum dan palatum mole. Kemudian terjadi

ruam eritematosa yang berbentuk macula papula disertai

meningkatnya suhu badan. Ruam mula-mula timbul di belakang

telinga di bagian atas lateral tengkuk, sepanjang rambut, dan bagian

belakang bawah. Dapat terjadi perdarahan ringan, rasa gatal, dan

muka bengkak. Ruam mencapai anggota bawah pada hari ketiga

dan menghilang sesuai urutan terjadinya. Dapat terjadi pembesaran

kelenjar getah bening mandibula dan leher bagian belakang,

splenomegali, diare, dan muntah. Variasi lain adalah black measles,

yaitu mobile yang disertai perdarahan pada kulit, mulut, hidung,

dan traktus digestivus.

3. Stadium konvalesensi. Gejala-gelaja pada stadium kataral mulai

menghilang, erupsi kulit berkurang dan meninggalkan bekas dikulit

berupa hiperpigmentasi dan kult bersisik yang bersifat patognomik.

2.4 Penatalaksanaan

Penatalaksanaan pada pasien dengan morbili :

1. Mempertahankan suhu tubuh dengan batas normal dengan cara pemberian

kompres dingin

2. Pemberian cairan yang adekuat

3. Pemberian nutrisi yang cukup kalori

4. Perawatan isolasi

5. Perawatan kulit

6. Penatalaksanaan medis dalam pemberian obat simtomatis, seperti

antiseptic. Apabila dengan malnutrisi berikan vitamin A 200.00 KI dan

mengatasi penyulit yang lain dengan pemberian obat yang sesuai. (alimul)

6

Page 7: sistem integumen

BAB III

ASUHAN KEPERAWATAN

3.1 Pengkajian

Identifikasi agens infeksius sangat penting untuk mencegah

pajanan terhadap individu yang rentan. Perawat yang berada pada

lingkungan asuhan ambulasi, pusat asuhan anak, dan sekolah sering

menjadi orang yang pertama kali melihat tanda-tanda penyakit menular,

separti ruam atau sakit tenggorokan. Perawat harus bekerja dengan indeks

kecurigaan yang tinggi mengenai penyakit dimasa kanak-kanak yang

umum terjadi agar dapat mengidentifikasi kasus infeksi yang berpotensi

muncul dan mengenali penyakit mana yang memerlukan intervensi medis.

Salah satu contoh adalah keluhan sakit tenggorokan yang sering terjadi.

Meskipun sebagian besar gejala yang terjadi adalah gejala infeksi virus

ringan, gejala tersebut dapat juga menandakan difteria atau infeksi

streptokokus, seperti demam scarlet. Meskipun sebagian besar gejala yang

terjadi adalah gejala infeksi virus ringan, gejala tersebut dapat juga

menandakan digteria atau infeksi streptokokus, seperti demam scarlet

masing masing kondisi bacterial ini memerlukan penatalaksanaan medis

yang tepat untuk mencegah dampak yang serius.

Pengkajian berikut sangat membantu dalam pengidentifikasi penyakit

menular yang berpotensi terjadi

1. Baru saja terpajan dengan kasus yang di ketahui

2. Gejala prodomal(gejala yang muncul antara manisfastasi awal

penyakit dan sindrom klinisnya yang jelas) atau bukti gejala

konstisional seperti demam atau ruam

3. Riwayat imunisasi

4. Riwayat menderita penyakit

7

Page 8: sistem integumen

Karena imunisasi tersedia untuk beberapa penyakit dan karena hampir

setiap kasus serangan memberikan imunitas seumur hidup kemungkinan

banyak agen infeksius yang dapat dihilangkan berdasarkan criteria tersebut

3.2 Diagnosa

1. Gangguan citra tubuh berhubungan dengan perubahan struktur tubuh

2. Nyeri yang berhubungan dengan lesi kulit,malaise

3. Hipertermi berhubungan dengan peningkatan metabolisme tubuh

4. Resiko kerusakan integritas kulit berhubungan dengan fakor mekanik

(misalnya : alat yang dapat menimbulkan luka)

5. Ketidak seimbangan volume cairan dan elektrolit berhubungan

dengan kehilangan volume cairan secara aktif.

6. Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh

Berhubungan dengan : Ketidakmampuan untuk memasukkan atau

mencerna nutrisi oleh karena factor biologis, psikologis atau

ekonomi.

3.3 Intervensi

Diagnosa : Gangguan citra tubuh berhubungan dengan perubahan struktur tubuh

Kriteria Hasil NOC :

- Gangguan citra tubuh berkurang yang dibutuhkan oleh selalu

menunjukkan adaptasi dengan ketunadayaan fisik, penyesuaian

psikososial : perubahan hidup, citra tubuh positif, tidak mengalami

keterlambatan dalam perkembangan anak dan harga diri positif.

Intervensi NIC :

- Kaji dan dokumen tasi verbal dan nonverbal pasien, terhadap tubuh

pasien

8

Page 9: sistem integumen

Diagnosa : Nyeri yang berhubungan dengan lesi kulit,malaise

Criteria Hasil NOC :

- Menunjukkan tingkat nyeri yang dibuktikan oleh indikator sebagai

berikut : ekspresi wajah, merintih dan menangis

Intervensi NIC :

- Pemberian analgesic menggunakan agen-agen farmakologi untuk

mengurangi atau menghilangkan nyeri

- Meringankan atau mengurangi nyeri sampai pada tingkat kenyamanan

yang dapat diterima oleh pasien

Diagnosa : Hipertermi berhubungan dengan peningkatan metabolisme tubuh

Kriteria Hasil NOC:

Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 2 jam pasien menunjukkan :

Suhu tubuh dalam batas normal dengan kreiteria hasil:

- Suhu 36 – 37 C

- Nadi dan RR dalam rentang normal

- Tidak ada perubahan warna kulit dan tidak ada pusing merasa nyaman.

Intervensi NIC :

- Monitor suhu sesering mungkin

- Monitor warna dan suhu kulit

- Monitor tekanan darah, nadi dan RR

- Monitor penurunan tingkat kesadaran

-  Monitor intake dan output

- Berikan anti piretik

- Kelola Antibiotik:

- Kompres pasien pada lipat paha dan aksila

- Tingkatkan sirkulasi udara

- Tingkatkan intake cairan dan nutrisi

9

Page 10: sistem integumen

- Catat adanya fluktuasi tekanan darah

- Monitor hidrasi seperti turgor kulit, kelembaban membran mukosa)

Diagnosa : Resiko kerusakan integritas kulit berhubungan dengan fakor mekanik

(misalnya : alat yang dapat menimbulkan luka)

Kriteria Hasil NOC :

Tissue Integrity : Skin and Mucous Membranes

Wound Healing : primer dan sekunder

Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama….. kerusakan integritas kulit

pasien teratasi dengan kriteria hasil:

- Integritas kulit yang baik bisa dipertahankan (sensasi, elastisitas,

temperatur, hidrasi, pigmentasi)

- Tidak ada luka/lesi pada kulit

- Perfusi jaringan baik

- Menunjukkan pemahaman dalam proses perbaikan kulit dan mencegah

terjadinya sedera berulang

- Mampu melindungi kulit dan mempertahankan kelembaban kulit dan

perawatan alami

- Menunjukkan  terjadinya proses penyembuhan luka

Intervensi NIC:

- Anjurkan pasien untuk menggunakan pakaian yang longgar

- Jaga kebersihan kulit agar tetap bersih dan kering

- Mobilisasi pasien (ubah posisi pasien) setiap dua jam sekali

- Monitor kulit akan adanya kemerahan

- Oleskan lotion atau minyak/baby oil pada derah yang tertekan

- Monitor aktivitas dan mobilisasi pasien

- Monitor status nutrisi pasien

- Memandikan pasien dengan sabun dan air hangat

10

Page 11: sistem integumen

- Kolaburasi ahli gizi pemberian diae TKTP, vitamin

Diagnosa : Ketidak seimbangan volume cairan dan elektrolit berhubungan dengan

kehilangan volume cairan secara aktif.

Kriteria Hasil NOC :

- Keseimbangan elektrolit dan non elektrolit dalam kompartemen

instrasel serta ekstrasel tubuh.

Intervensi NIC:

- Meningkatkan keseimbangan elektrolit dan mencegah komplikasi

akibat kadar elektrolit serum yang tidak normal atau di luar harapan.

- Meningkatkan keseimbangan cairan dan mencegah komplikasi akibat

kadar cairan yang tidak normal atau diluar harapan.

- Penentuan cairan mengumpulkan dan menganalisis data pasien untuk

mengatur keseimbangan cairan.

Diagnosa : Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhantubuh Berhubungan

dengan : Ketidakmampuan untuk memasukkan atau mencerna nutrisi oleh karena

factor biologis, psikologis atau ekonomi.

Kriteria Hasil NOC :

a. status gizi : kecukupan gizi

b. status gizi : makanan dan intake fluid

c. kontrol berat : Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 1x 24 nutrisi

kurang teratasi dengan indikator:

o Albumin serum

o Pre albumin serum

o Hematokrit

o Hemoglobin

11

Page 12: sistem integumen

o Total iron binding capacity

o Jumlah limfosit

Intervensi NIC:

Kaji adanya alergi makanan

- Kolaborasi dengan ahli gizi untuk menentukan jumlah kalori dan

nutrisi yang dibutuhkan pasien

- Yakinkan diet yang dimakan mengandung tinggi serat untuk mencegah

konstipasi

- Ajarkan pasien bagaimana membuat catatan makanan harian.

- Monitor adanya penurunan BB dan gula darah

- Monitor lingkungan selama makan

- Jadwalkan pengobatan dan tindakan tidak selama jam makan

- Monitor turgor kulit

- Monitor kekeringan, rambut kusam, total protein, Hb dan kadar Ht

- Monitor mual dan muntah

- Monitor pucat, kemerahan, dan kekeringan jaringan konjungtiva

- Monitor intake nuntrisi

- Informasikan pada klien dan keluarga tentang manfaat nutrisi

- Kolaborasi dengan dokter tentang kebutuhan suplemen makanan

seperti NGT/ TPN sehingga intake cairan yang adekuat dapat

dipertahankan.

- Atur posisi semi fowler atau fowler tinggi selama makan

12

Page 13: sistem integumen

3.4 Pendidikan kesehatan terpilih

SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)

KESEHATAN

JudulPenelitian : MORBILI (CAMPAK)

Sasaran : Para Mahasiswa Studi S1 Keperawatan Semester 5-B

Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah

Surabaya.

Hari / Tanggal : Rabu / 19 November 2014

Waktu : 10:00 WIB

Tempat : Gedung F, Ruangan F-307, UniversitasMuhammadiyah

Surabaya

Penyuluh : TIM

- Dewi Trisnawati

- Ma’wanah

A. Tujuan

1. Tujuan Umum

Untuk mengetahui tentang penyakit campak

2. Tujuan Khusus

Setalah mendapatkan pendidikan kesehatan selama 1 × 60

menit mengerti tentang

- Pengertian campak

- Tanda dan gejala campak

- Penularan campak

- Pengertian Imunisasi campak

- Pemberian vitamin A pada anak

- Manfaat pemberian Vitamin A pada anak

13

Page 14: sistem integumen

B. Materi

- Pengertian campak

- Tanda dan gejala campak

- Penularan campak

- Pengertian Imunisasi campak

- Pemberian vitamin A pada anak

- Manfaat pemberian Vitamin A pada anak

C. Metode Pelaksanaan : Ceramah dan Tanya Jawab

D. Media : Leaflet dan LCD

E. Evaluasi Pertanyaan :

- Pengertian campak

- Tanda dan gejala campak

- Penularan campak

- Pengertian Imunisasi

- Pemberian vitamin A pada anak

- Manfaat pemberian Vitamin A pada anak

F. Materi dan daftar peserta penyuluhan : Terlampir

No Waktu Kegiatan Kegiatan Responden

1 20 menit Fase Orientasi

Menyampaikan salam

pembukaan

Memperkenalkan diri

Menjelaskan tujuan

Mengontrak waktu

Pengisian informed consent

Pengukuran tingkat pengetahuan

tentang definisi, penyebab dan

Menjawab salam

pembukaan

Menyetujui kontrak waktu

yang ditentukan

Mengisi informed consent

Mengisi lembar kuisioner

yang sudah diberikan

14

Page 15: sistem integumen

tanda gejala campak

2 35 menit Fase Kerja

Memberikan pemahaman dari

definisi campak

Memberikan pemahaman tanda

dan gejala campak

Memberikan pemahaman

penularan campak

Member pemahaman pengertian

imunisasi

Memberikan pemahaman

pemberian vitamin A pada anak

Memberi pengetahuan tentang

manfaat pemberian vitamin A

pada campak

Berperan aktif

mendengarkan

Berperan aktif bertanya

tentang materi yang

disampaikan

Memperhatikan dengan

cermat yang disampaikan

pembicara.

3 5 menit Fase Terminasi

Menanyakan kepada masyarakat

tentang materi yang disampaikan

Mengontrak waktu untuk

pertemuan tahap 2

Mengucapkan terima kasih atas

partisipasi masyarakat

Mengucapkan salam penutup

Berperan aktif dalam

menjawab pertanyaan

Menyetujui kontrak waktu

yang ditentukan

Menjawab salam penutup

15

Page 16: sistem integumen

Terlampir :

1. Pengertian Campak

Campak, adalah salah satu infeksi menular anak-anak, disebabkan oleh

virus Rubella . Campak yang sangat menular dan penyakit virus akut, umumnya

ditemukan pada anak-anak, terutama di musim dingin dan musim semi dalam

kondisi iklim iklim. Bagi anak yang bergizi baik dan sehat, tidak akan menjadi

masalah bila terserang campak. Namun, bila campak menyerang anak-anak

dengan gizi buruk, dapat berakibat fatal.

2. Tanda dan gejala Campak

Campak memiliki masa inkubasi sekitar 10 sampai dengan 14 hari. Masa

inkubasi adalah masa sejak pertama kali virus masuk ke dalam tubuh penderita

(berjangkit), kemudian virus berkembang biak dan menimbulkan Ciri-ciri dan

Gejala sebagai berikut :

o Letih lesu, mata berair dan meradang, filek serta batuk. Gejala awal ini

mirip sekali dengan batuk filek biasa.

o Muncul demam yang tinggi , demam bisa mencapai 40 derajat Celcius

atau lebih dan kaadaan ini biasanya berlangsung selama 3 sampai dengan 5

hari.

o Timbul bercak-bercak (bintikl-bintik) berwarna merah di badan, bercak

dalam campak berbeda dengan bercak pada sakit cacar. Bercak timbul

pertama kali di bagian belakang telinga, lalu ke bagian wajah, leher dan

tangan dan akhirnya bercak menyebar ke seluruh bagian tubuh dan kaki.

Saat bercak berwarna kemerahan muncul demam biasanya masih

dirasakan penderita sampai dengan 2 hari sesudahnya. Dalam waktu 3

sampai dengan 4 hari bercak ini akan menghilang dengan sendirinya dan

berubah warna menjadi kecoklatan.

16

Page 17: sistem integumen

3. Pengertian imunisasi campak

Imunisasi campak merupakan imunisasi yang digunakan mencegah

terjadinya penyakit campak pada anak karena termasuk penyakit menular.

Kandungan vaksin ini adalah virus yang dilemahkan. Imunisasi campak

diberikan melalui subkutan

4. Pemberian vitamin A pada anak

Pemberian fitamin A dapat menurunkan prevalensi dan keparahan

infeksi saluran nafas, tuberculosis, diare serta infestasi cacing, dan dengan

demikian meningkatkan aborsi vitamin A, serta menurunkan kebutuhan

metabolic vitamin A.

5. Manfaat pemberian vitamin A

Vitamin A terbukti bisa menurunkan angka kesakitan dan kematian

anak karena vitamin A berfungsi memperkuat sistem kekebalan tubuh.

Sebanyak 190 juta anak usia 5 tahun ke bawah mengalami kekurangan

vitamin A, bahkan WHO memperkirakan terdapat 250 juta anak pra-sekolah

yang mengalami kekurangan vitamin A. Setiap tahun terdapat sekitar 250.000

– 500.000 anak mengalami kebutaan dan separuh anak ini kemudian

meninggal dalam jangka waktu 12 bulan akibat kekurangan vitamin A.

Pemberian vitamin A tampaknya juga meningkatkan kelangsungan

hidup selama periode akut pada suatu infeksi berat seperti pada penyakit

campak fatalitas kasus pada anak-anak yang menderita campak sedang atau

berat menurun 50% lebih.pada penderita yang sudah sembuh, beratnya gejala

akut berkurang disertai semakin cepat penyembuhan

BAB IV

17

Page 18: sistem integumen

WOC

BAB V

18

Page 19: sistem integumen

ASPEK LEGAL ETIK

1.1 Identifikasi isu

Aspek legal etik keperawatan dalam pemberian asuhan

keperawatan pada pasien morbili berupa :

1. Respeck (hak untuk dihormati) : perawat harus menghormati setiap

keputusan pasien.

2. Autonomy (hak pasien memilih) : hak pasien untuk memilih

keputusan.

3. Beneficence (Bertindak untuk keuntungan orang lain/pasien) : perawat

memberikan tindakan yang tidak dapat merugikan pasien/orang lain.

4. Confidentiality (hak kerahasiaan) : perawat harus menjaga privasi

pasien dan informasi tentang pasien.

5. Veracity (Truthfullness & honesty): kemampuan perawat untuk

mengatakan kebenaran

1.2 Analisa

1. Autonomy : sebagai seorang perawat harus memenuhi kemauan

pasien dan membiarkan pasien untuk memilih treatmen terbaik untuh

dirinya.

2. Beneficence : sebagai perawat harus memberikan pengobatan yang

tidak membahayakan pasien, misalnya perawatan kebersihan pada

pasien dengan menggunakan air hangat, setelah selesai mandi tubuh

ditaburi bedak anti gatal.

3. Confidentiality : sebagai perawat dapat merahasiakan privasi pasien

dan membuat pasie merasa aman dan nyaman.

4. Veracity : sebagai seorang perawat harus mampu mengatakan

kebenaran dalam keadaan apapun tentang pasien, tetapi akan lebih

mudah bila perawat mengatakan kebenaran tersebut kepada keluarga

pasien.

19

Page 20: sistem integumen

1.3 Membuat keputusan

Sebagai seorang perawat dapat memberikan rasa aman terhadap pasien

agar pasien bisa merasa lebih nyaman. Perawat juga harus menjaga

privasi pasien, dapat memberikan keadilan terhadap pasien satu dengan

yang lainnya.

20

Page 21: sistem integumen

BAB VI

KESIMPULAN

5.1 Simpulan

Morbili adalah penyakit anak menular yang lazim biasanya ditandai

dengan gejala-gejala utama ringan, ruam serupa dengan campak ringan atau

demam, scarlet, pembesaran serta nyeri limpa nadi.  Virus ini masuk melalui

saluran pernafasan terutama bagian atas, juga kemungkinan melalui kelenjar air

mata. Campak adalah penyakit infeksi virus akut, menular yang di tandai dengan

tiga stadium yaitu stadium kataral, stadium erupsi, dan stadium konvalensi.

Kondisi ini juga menggambarkan peran penting antibody dalam proteksi

terhadap campak. Proteksi sangat berkolerasi dengan adanya antibody serum.

Pemberian globulin serum dapat mengubah kepaparan inveksi yang didapat secara

ilmiah.

5.2 Saran

Agar selalu menjaga kebersihan diri dan lingkungan sekitar kita, jika diri

kita dan lingkungan kita bersih maka secara otomatis mikroorganisme penyebab

penyakit akan sukar menyerang. Terlebih sebagai seorang perawat, harus

mengetahui dengan baik perawatan diri ( personal hygiene ) dan lingkungan,

harus mengetahui dengan jelas seperti apakah penyakit morbili tersebut dan

bagaimana penanganannya dalam dunia keperawatanserta pencegahannya.

21

Page 22: sistem integumen

DAFTAR PUSTAKA

Hidayat. A.azis Alimul 2008 Pengantar kesehatan anak untuk pendidikan,

kebidanan Jakarta: selemba medika

Dona L Wong. Dkk, 2009 Buku ajar keperawatan pediatrik Vol.1 Wong. Jakarta :

EGC.

Wilkinson. M. Jidith & R, Ahern. Nancy. 2002. Diagnosa keperawatan NIC

NOC. Edisi 9, Jakarta: EGC.

Dr. Widoyono, MPH. 2011. Penyakit Tropis: epidemologi, penularan,pencegahan dan pemberantasannya edisi 2. Penerbit Airlangga

WHO, Oktober 1986. WHO Recommended Survellance Standarts, second edition, department of Communicable Disease Suveilance and Response.

22