sistem informasi geografis jaringan listrik...
TRANSCRIPT
SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS JARINGAN LISTRIK UNTUK
MEMBANTU MENINGKATKAN LAYANAN PUBLIK DI PT.PLN (Persero)
WILAYAH KALSELTENG CABANG BANJARMASIN
RANTING BANJARBARU
Naskah Publikasi
diajukan oleh
Widya Ayu Rosharia
06.11.1160
kepada
SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER
AMIKOM
YOGYAKARTA
2010
ELECTRICITY NETWORK GEOGRAPHIC INFORMATION SYSTEM TO HELP IMPROVE PUBLIC SERVICE IN PT.PLN (Persero) BRANCH KALSELTENG REGION BRANCH
BANJARMASIN BANJARBARU
SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS JARINGAN LISTRIK UNTUK MEMBANTU MENINGKATKAN LAYANAN PUBLIK DI PT.PLN (Persero)
WILAYAH KALSELTENG CABANG BANJARMASIN RANTING BANJARBARU
Widya Ayu Rosharia
Jurusan Teknik Informatika STMIK AMIKOM YOGYAKARTA
ABSTRACT
Energy is the primary needs of human life. Electricity is one of the energy in the earth. Therefore, it is important to manage the electricity network, and PT. PLN as a responsible state in this case. The speed of service and customer satisfaction are the things that must be preserved and enhanced by PT. PLN as the distributes electricity to customers. As more and more assets are scattered in many locations, then this will be faced with the difficulty in identifying or providing accurate information on the number and value of owned assets spread across both urban and rural locations due to such a broad distribution.
Goals of this research is to improve the efficiency and effectiveness of employee PT. PLN (Persero) Wil. Kalselteng Branch VI Banjarbaru Banjarmasin Branch is supported by accurate data, which is not only text data, but also supported by spatial data (spatial) in order to increase the speed in decision-making based on the resulting analysis of the problem encountered in the field, such as increased monitoring especially in the case of electricity network information that is running. Research method used is direct and obervasi literature methods.
Conclusion obtained from this study is the Geographic Information System Network and Customer Distribution transformers are able to visualize the location of distribution transformer and the customer location, capable of processing (changing, adding and deleting) data transformers and data subscribers, customers are able to search and present customer data flows through electricity from the same distribution transformers, distribution transformers capable of displaying the necessary routine maintenance and can also help effective placement of the transformer
1. Pendahuluan
Energi menjadi kebutuhan utama dalam kehidupan manusia. Listrik merupakan salah
satu dari energi yang ada di bumi. Oleh karena itu, sangat penting untuk mengelola jaringan
listrik tersebut, dan PT. PLN sebagai BUMN yang bertanggung jawab dalam hal ini.
Kecepatan layanan dan kepuasan pelanggan merupakan hal–hal yang harus dijaga dan
ditingkatkan oleh PT. PLN sebagai pihak yang mendistribusikan tenaga listrik kepada
pelanggan. Dengan semakin banyaknya asset yang tersebar pada banyak lokasi, maka hal
ini akan dihadapkan pada kesulitan dalam mengetahui atau memberikan informasi secara
akurat terhadap jumlah dan nilai asset yang dimiliki yang tersebar di seluruh pelosok baik
perkotaan maupun pedesaan dikarenakan lokasi sebaran yang begitu luas. Pengelolaan ini
mencakup pemantauan jaringan listrik, pemantauan daerah konsumen, sehingga perlu
perencanaan yang tepat dan efektif untuk dapat memberikan keuntungan dan manfaat bagi
semua pihak.
2. Landasan Teori
Sistem Informasi Geografi (SIG) atau Geographic Information System (GIS) adalah
suatu sistem informasi yang dirancang untuk bekerja dengan data yang bereferensi spasial
atau berkoordinat geografi atau dengan kata lain suatu SIG adalah suatu sistem basis data
dengan kemampuan khusus untuk menangani data yang bereferensi keruangan (spasial)
bersamaan dengan seperangkat operasi kerja.
Ada beberapa alasan mengapa perlu menggunakan SIG, diantaranya adalah:
a. Menggunakan data spasial maupun atribut secara terintegrasi.
b. Dapat digunakan sebagai alat bantu interaktif yang menarik dalam usaha meningkatkan
pemahaman mengenai konsep lokasi, ruang, kependudukan, dan unsur-unsur geografi
yang ada dipermukaan bumi.
c. SIG dapat memisahkan antara bentuk presentasi dan basis data.
d. Memiliki kemampuan menguraikan unsur-unsur yang ada dipermukaan bumi kedalam
beberapa layer atau coverage data spasial.
e. SIG memiliki kemapuan yang sangat baik dalam memvisualisasikan data spasial berikut
atributnya.
f. Semua operasi SIG dapat dilakukan secara interaktif.
g. SIG dengan mudah menghasilkan peta-peta tematik.
h. Semua operasi SIG dapat dicostumize dengan menggunakan perintah-perintah dalam
bahasa script.
i. Perangkat lunak SIG menyediakan fasilitas untuk berkomunikasi dengan perangkat lunak
lain
j. SIG sangat membantu pekerjaan yang erat kaitannya dengan bidang spasial dan geo-
informatika.
Teknologi Sistem Informasi Geografis dalam bidang kelistrikan ini dibuat untuk
memetakan asset jaringan yang berupa titik – titik gardu transmisi dan gardu induk, daerah
lokasi pelanggan, dan semua informasi yang terkait dengan pelanggan dan asset jaringan
tersebut. Dan dalam perkembangannya, data – data ini dapat disesuaikan dengan kebutuhan
dalam rangka pembangunan dan implementasi infrastruktur ketenagalistrikan.
Sehingga dengan sistem ini data dapat dikelola dan dilakukan manipulasi untuk
keperluan analisis dan sekaligus menampilkan hasilnya dalam berbagai format.
3. Analisis
Tahapan awal yang perlu dilakukan sebelum merancang sebuah sistem baru adalah
menganalisis sistem lama. Sistem Informasi Geografis Jaringan Trafo Distribusi milik PLN
WKST Ranting Banjarbaru ini sudah pernah dibuat sebelumnya, namun sistem ini sulit
dioperasikan karena hanya menggunkan Map Info saja tanpa ada interfacenya, sehingga
menyulitkan operator yang tidak memahami pengoperasian software tersebut, membuat
aplikasi tersebut tidak dapat digunakan sesuai fungsinya, bahkan sistem tersebut saat ini
sudah tidak dimanfaatkan lagi dikarenakan karyawan yang memahami aplikasi tersebut
dipindah tugaskan ke daerah lain. Sehingga saat ini jika ada perubahan data dalam jaringan
seperti penambahan daya, penggantian ataupun pemindahan trafo Distribusi proses
perubahan dilakukan secara manual.
3.1 Analisis Kelemahan Sistem
Dalam pengindentifikasian kelemahan sistem lama, ada 2 (dua) metode yang dapat
digunakan untuk mempermudah dalam mengidentifikasi masalah yang ada pada sistem
lama, yaitu dapat menggunakan kerangka berpikir PIECES (Performance, Information,
Economic, Control, Efficiency and Security) dan bisa juga menggunakan metode analisis
SWOT (Strength, Weakness, Opportunity and Treath). Untuk menganalisis kelemahan
sistem informasi geografis jaringan trafo distribusi dan pelanggan yang lama ini digunakan
metode analisis PIECES. Berikut adalah analisis dari kelemahan sistem terdahulu :
1. Performance Analyze (Analisis Kinerja)
Masalah kinerja terjadi ketika tugas – tugas yang dijalankan oleh sistem mencapai
sasaran. Kinerja diukur dengan jumlah produksi dan waktu tanggap. Jumlah produksi adalah
jumlah pekerjaan yang dilaksanakan selama jangka waktu tertentu. Waktu tanggap adalah
keterlambatan rata- rata antara suatu transaksi dengan tanggapan yang diberikan kepada
transaksi tersebut.
Melihat hal tersebut, kinerja sistem informasi geografis jaringan trafo distribusi dan
pelanggan lama milik PLN WKST Ranting Banjarbaru memiliki kinerja yang baik karena
dapat memberikan waktu tanggap yang baik kepada pengguna yang memahami
pengoperasian aplikasi tersebut.
2. Information Analyze (Analisis Informasi)
Informasi merupakan komoditas yang penting bagi pemakai akhir. Informasi yang
dihasilkan dari sistem lama saat ini sudah tidak menghasilkan data valid dikarenakan
informasi yang ada didalamnya tidak mengalami pembaharuan.
3. Economic Analyze (Analisis Ekonomi)
Permasalahan ekonomi dialami saat dilakukan analisis. Analisis dilakukan setiap terjadi
penambahan, pengubahan ataupun penghapusan data. Untuk setiap kali analisis tenaga
kerja harus dibayar untuk pekerjaan yang seharusnya bisa dikerjakan oleh sistem. Dimana
sistem tersebut harus mampu mengintegrasikan dan menganalisis data, sehingga dapat
menggantikan tugas manusia dan menekan pengeluaran biaya.
4. Control Analyze (Analisis Pengendalian)
Tugas – tugas dari sistem informasi perlu dimonitor dan dibetulkan jika ditemukan
adanya kinerja yang di bawah standar. Kontrol dipasang untuk meningkatkan kinerja sistem,
mencegah atau mendeteksi penyalahgunaan atau kesalahan sistem dan menjamin
keamanan data. Setiap orang yang melakukan akses ke dalam sistem sistem harus memiliki
password untuk menjaga keamanan.
SIG lama yang digunakan di PLN Ranting Banjarbaru tidak memiliki kontrol yang baik.
Setiap orang yang melakukan akses ke dalam sistem tersebut tidak diminta untuk input
password.
5. Efficiency Analyze (Analisis Efisiensi)
Efisiensi berhubungan dengan bagaimana sumber tersebut digunakan dengan
pemborosan yang minimal. Oleh karena itu, masalah efisiensi membutuhkan peningkatan
output / hasil. SIG lama di PLN Ranting Banjarbaru beberapa tahun belakangan ini menjadi
tidak memiliki efisiensi yang baik lagi. Pelayanan informasi yang tidak valid akan mengurangi
hasil yang ingin dicapai.
6. Service Analyze (Analisis Pelayanan)
Sistem yang ada saat ini tidak mudah untuk dipelajari bagi karyawan yang tidak familiar
menggunakan komputer. Karena sistem yang ada sangat sulit untuk dioperasikan dan
dilakukan editing data maupun struktur tabel. Sehingga jika diinginkan suatu perubahan
tidak dapat langsung dilakukan, hal tersebut akan menghambat pelayanan pada masyarakat.
3.2 Analisis Kebutuhan Sistem
Sistem yang akan dirancang merupakan suatu sistem yang mampu memberikan output
gambaran analisis berupa lokasi asset PLN berupa trafo Distribusi. Dengan hasil analisis
seperti yang disebutkan, maka dapat diidentifikasikan beberapa kebutuhan dalam sistem ini
sebagai berikut : 3.2.1 Kebutuhan Perangkat Keras
Perangkat keras yang mendukung analisis geografis dan pemetaan, sebenarnya tidak
jauh berbeda dengan perangkat keras lainnya yang digunakan untuk mendukung aplikasi-
aplikasi bisnis dan sains. Perbedaannya, jika ada, terletak pada kecenderungannya yang
memerlukan perangkat (tambahan) yang dapat mendukung presentasi grafik dengan resolusi
dan kecepatan yang tinggi dan mendukung operasi-operasi basis data yang cepat dengan
volume data yang besar. Spesifikasi perangkat computer minimal yang dibutuhkan untuk
menjalankan program ini adalah:
1. Processor Intel Pentium III,
2. RAM, perangkat ini digunakan oleh CPU untuk menyimpan (sementara) semua data
dan program yang dimasukan melalui input device, minimal 256Mb,
3. Storage, sebagai tempat penyimpanan data, minimum 100Mb,
4. VGA, minimal 128Mb,
5. Input device,
6. Output device,
7. Global Positioning System merk Garmin
Sedangkan spesifikasi komputer yang penulis gunakan untuk membuat program ini
adalah:
1. Intel Core 2 Duo
2. RAM 1GB DDR2
3. VGA on board
4. 14.1” WXGA Acer CrystalBrite LCD
5. Harddisk 160GB
3.2.2 Kebutuhan Perangkat Lunak
Sistem yang akan dirancang ini merupakan sistem informasi geografis yang artinya
selain mengacu pada data atribut atau data tabular, juga pada data geografis. Oleh karena
itu, dalam aplikasinya sistem ini memerlukan perangkat lunak yang mampu
mengintegrasikan dan mengolah data atribut (non spasial) serta data geografis (spasial).
Perangkat lunak yang diperlukan adalah :
1. Windows XP SP2
2. Map Info 9.0
3. Borland Delphi 7.0
4. Map Source dari Garmin
3.2.3 Kebutuhan Informasi
Sistem Informasi Geografis Jaringan Trafo Distribusi Listrik dan Pelanggan ini
diharapkan mampu memecahkan masalah diatas. Kemampuan dari sistem ini adalah:
1. Visualisasi lokasi trafo distribusi dan lokasi sebaran pelanggan di wilayah PLN WKST
Ranting Banjarbaru,
2. Mengolah (mengganti,menambah dan menghapus) data Trafo dan Pelanggan PLN
WKST Ranting Banjarbaru,
3. Melakukan pencarian data pelanggan, data trafo, dan data waktu perawatan trafo,
4. Pengolahan penempatan trafo yang efektif.
Sistem informasi geografis ini akan digunakan pada bagian Jaringan Trafo Distribusi
dan Pelanggan di PT.PLN(Persero) Wilayah VI Kalselteng Cabang Banjarmasin Ranting
Banjarbaru.
3.3 Analisis Kebutuhan User
User atau pengguna dari sistem informasi geografis ini adalah teknisi lapangan dan
staff jaringan pelanggan. Tugas staf tersebut adalah mengolah data lokasi sebaran trafo
distribusi dan lokasi sebaran pelanggan wilayah Ranting Banjarbaru beserta atribut
pendukungnya dan jika terdapat pembaharuan data di lapangan maka tugas staff lah yang
akan mengupadate data tersebut, sedangkan teknisi lapangan memiliki kemampuan untuk
melakukan pencarian data lokasi trafo distribusi dan lokasi pelanggan.
3.4 Analisi Kelayakan Sistem
Tujuan utama dari analisis ini adalah untuk mengetahui apakah sistem yang akan
diterapkan nanti layak atau tidak. Tentunya tidak lepas dari pertimbangan hasil yang didapat
dan biaya yang diperlukan dari sistem baru.
3.4.1 Kelayakan Teknologi
Teknologi yang digunakan dalam pengembangan sistem ini sudah sesuai atau
memenuhi syarat berdasarkan dengan digunakannya perangkat keras dan perangkat lunak
dengan spesifikasi yang seharusnya untuk teknologi pendukung yang sebanding.
3.4.2 Kelayakan Hukum
Berdasarkan uraian kebutuhan perangkat lunak sistem dinyatakan layak dari sisi
hukum karena menggunakan software yang original. Sehingga sistem ini sudah memenuhi
kelayakan peraturan penggunaan perangkat lunak pendukung sistem yang dibangun.
3.4.3 Kelayakan Operasional
Sistem baru dinilai layak dari segi operasional untuk diimplementasikan pada PLN
WKST Ranting Banjarbaru karena dapat membantu meningkatkan efisiensi kerja, sebab
sistem ini sangat mudah untuk dioperasikan atau user friendly, sehingga siapa saja yang
memiliki hak akses untuk mengoperasikan aplikasi ini tidak perlu memiliki keahlian khusus,
dan memudahkan dalam proses pengambilan keputusan.
3.5 Analisis Layer
Satu kesatuan peta digital merupakan koleksi dari beberapa layer. Layer penyusun
Sistem Informasi Geografis Jaringan Trafo Distribusi dan Pelanggan ini
terdiri dari sembilan buah layer dengan susunan sebagai berikut :
1. Layer BJB_pelanggan
Layer ini diletakan paling atas karena objek yang terdapat pada layer ini merupakan
simbol, sehingga jika diletakan ditumpukan layer paling bawah maka simbol – simbol
yang terdapat pada layer ini tidak terlihat.
2. Layer BJB_TiangTR
Sama seperti layer BJB_pelanggan.tab yang terdiri dari simbol-simbol sehingga layer ini
ditempatkan masih di wilayah atas dari tumpukan layer yang akan digunakan pada
sistem ini.
3. Layer BJB_TiangTM
Layer BJB_TiangTM serupa dengan BJB_TiangTR sehingga juga diletakan ditumpukan
layer teratas juga.
4. Layer gardu
Sama seperti layer BJB_pelanggan.tab yang terdiri dari simbol-simbol sehingga layer ini
ditempatkan masih di wilayah atas dari tumpukan layer yang akan digunakan pada
sistem ini.
5. Layer BJB_SaluranTM
Layer ini terdiri dari objek polyline sehingga dapat diletakkan dibawah layer yang
berobjek symbol.
6. Layer BJB_SaluranTR
Sama seperti layer BJB_SaluranTM yang terdiri dari objek polyline sehingga dapat
diletakan dibawah layer berobjek symbol.
7. Layer jalan
Layer jalan yang merupakan objek polyline/garis bebas sehinggan bisa diletakkan
dibawah objek symbol karena objek polyline tetap akan terlihat.
8. Layer batas_administrasi
Sama seperti layer jalan, layer batas_administrasi juga merupakan objek polyline,
sehingga tetap akan terlihat jika ditumpuk oleh berobjek symbol dan polyline lainnya.
9. Layer kelurahan
Layer kelurahan ini diletakan paling bawah karena layer ini merupakan kumpulan dari
objek polygon sehingga jika diletakan di tumpukan layer paling atas maka layer – layer
penyusun yang lain tidak akan terlihat.
Penamaan Layer menggunakan kata BJB adalah singkatan dari Banjarbaru.
4. Hasil Penelitian dan Pembahasan
4.1 Form Utama
Halaman utama merupakan halaman yang penting dari visualisasi dan monitoring,
karena menampilkan lokasi trafo distribusi dan lokasi pelanggan serta terdapat banyak
tombol navigasi pada halaman ini.
4.1.1 Proses Pencarian Pelanggan
Pada pencarian pelanggan ini secara default akan dicari berdasarkan nama
pelanggan.
4.1.2 Proses Pencarian Wilayah Gardu
Pada pencarian wilayah gardu ini akan dicari pelanggan mana saja yang dialiri listrik
dari sebuah trafo distribusi.
4.1.3 Proses Pencarian Perawatan Gardu
Pada pencarian perawatan gardu ini akan dicari trafo distribusi mana saja yang bulan
ini harus dilakukan perawatan berkala yang dilakukan setiap 6 (enam) bulan sekali.
4.1.4 Proses Menampilkan Record Table
SIG ini terdiri dari lima buah tabel penyusun, tabel tersebut digunakan untuk
menampilkan semua kebutuhan dari SIG ini.
4.1.5 Proses Membuat dan Menampilkan Grafik
Grafik dapat tampil pada page grafik karena sebelumnya dibuat pada page peta.
4.2 Pengujian Perangkat Lunak
4.2.1 Black Box Testing
1. Pengujian Login
a. Kondisi Nilai Input Salah
Skenario pengujian adalah username sebagai admin namun password yang
diinputkan salah, maka request ditolak dan tidak ada transaksi yang dihasilkan,
sehingga hasil dari pengujian adalah sesuai dengan yang diharapkan designer program.
Seperti tampak pada gambar 4.16 di bawah ini.
b. Kondisi Nilai Input Benar
Skenario pengujian adalah username sebagai admin dan password yang diinputkan
benar, maka request diterima dan akan dilanjutkan ke menu utama, terjadi transaksi,
sehingga hasil dari pengujian adalah sesuai dengan yang diharapkan designer program.
2. Pengujian Pencarian Lokasi Gardu atau Pelanggan
a. Kondisi Nilai Input Salah
Skenario pengujian adalah pencari lokasi gardu dan pelanggan. Pilih tabel Gardu
atau Pelanggan, kriteria yang diinputkan salah, maka request ditolak dan tidak ada
transaksi yang dihasilkan, sehingga hasil dari pengujian adalah sesuai dengan yang
diharapkan desainer program.
b. Kondisi Nilai Input Benar
Skenario pengujian adalah pencarian lokasi gardu dan pelanggan. Pilih tabel Gardu
dan atau Pelanggan, kriteria yang diinputkan benar, maka request diterima dan
transaksi dilanjutkan, sehingga hasil dari pengujian adalah sesuai dengan yang
diharapkan desainer program.
4.2.2 White Box Testing
1. Buat Legend
Untuk membuat legenda dapat dilakukan dengan cara klik Buat Legend pada menu
standard, namun yang tampil adalah menu Create Thematic Map.
2. Pack Tabel
Pengujian pada saat debugging, ketika terdapat tabel yang akan dirapikan karena
terdapat record yang kosong, kemudian diklik pack tabel, pack tabel berhasil dilakukan
namun beberapa saat kemudian aplikasi akan error.
3. User Account
Pada saat debugging terkadang admin dapat melakukan aktifitas pada menu item
tersebut, namun terkadang admin pun tidak dapat melakukan aktifitas apapun pada menu
item tersebut.
2. Object
Hal yang sama seperti pada menu item user account juga terjadi pada menu item
Object.
3. Print Map
Pada saat debugging dan menu item print map diklik maka akan tampil message box
“Tampilan Peta belum ada” padahal peta sudah muncul, hal ini masih tidak sesuai dengan
keinginan desainer.
5. Kesimpulan
1. SIG Jaringan Trafo Distribusi dan Pelanggan ini mampu memvisualisasi lokasi sebaran
asset trafo distribusi dan lokasi pelanggan wilayah PLN WKST sehingga dapat
membantu meningkatkan efisiensi dan efektifitas karyawan PLN Ranting Banjarbaru,
2. SIG Jaringan Trafo Distribusi dan Pelanggan ini mampu mengolah
(mengganti,menambah dan menghapus) data trafo dan data pelanggan PLN WKST
sehingga dapat membantu meningkatkan efisiensi dan efektifitas karyawan PLN Ranting
Banjarbaru,
3. SIG Jaringan Trafo Distribusi dan Pelanggan ini melakukan pencarian pelanggan dan
data pelanggan yang terdapat dialiri listrik dari trafo distribusi yang sama sehingga
dapat membantu meningkatkan efisiensi dan efektifitas karyawan PLN Ranting
Banjarbaru,
4. SIG Jaringan Trafo Distribusi dan Pelanggan ini dapat menampilkan trafo distribusi yang
perlu dilakukan perawatan rutin sehingga dapat membantu meningkatkan efisiensi dan
efektifitas karyawan PLN Ranting Banjarbaru,
5. SIG Jaringan Trafo Distribusi dan Pelanggan ini juga dapat membantu mengolah
penempatan trafo yang efektif.
DAFTAR PUSTAKA
Jogiyanto, H.M. 2005. Analisis dan Desain . Yogyakarta. Andi Yogyakarta
Prahasta, Eddy. 2001. Sistem Informasi Geografis, Konsep – Konsep Dasar.
Bandung:Informatika
Prahasta, Eddy. 2004. “Sistem Informasi Geografis, Belajar dan Memahami Map Info.
Bandung:Informatika.
Prahasta, Eddy. 2004. Sistem Informasi Geografis ArcView Lanjut. Bandung:Informatika.
Prahasta, Eddy. 2005. Aplikasi Pemrograman MapInfo. Bandung:Informatika.
Pressman, Roger S. 2002. Rekayasa Perangkat Lunak. Yogyakarta:Andi Yogyakarta dan
Mcgraw Hill Book.
_______.2005. Aplikasi Pemetaan dan Database dengan MapInfo Professional 7.5 .
Madiun:Madcoms dan Andi.