sistem hormon biologi klp 2

24
Kelompok II Biologi Anggota : Nurjannah :10117009 Fakrina :10117014 Fitrianti :10117015 Ilham perdana :10117006 Wahyu iswar :10117005 SISTEM HORMON

Upload: silmi-kaffah

Post on 27-Jun-2015

801 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

Sistem Hormon Pada Tumbuhan dah Manusia,, hormon mempengaruhi

TRANSCRIPT

Page 1: Sistem Hormon Biologi Klp 2

Kelompok II Biologi

Anggota : Nurjannah :10117009 Fakrina :10117014 Fitrianti :10117015 Ilham perdana :10117006 Wahyu iswar :10117005

SISTEM HORMON

Page 2: Sistem Hormon Biologi Klp 2

Hormon adalah zat kimia dalam bentuk senyawa organic yang dihasilkan oleh kelenjar endokrin yang disebut juga dengan kelenjar buntu, karena hormon yang dihasilkan tidak di alirkan melalui suatu saluran, tetapi langsung masuk kedalam pembuluh darah. Hormon dari kelenjar endokrin mengikuti peredaran darah ke seluruh tubuh hingga mencapai organ-organ tertentu. Meskipun semua hormon mengadakan kontak dengan semua jaringan didalam tubuh, hanya sel jaringan yang mengandung reseptor spesifik terhadap hormon tertentu yang terpengaruh dari hormon tersebut.

Didalam tubuh, hormon mengatur aktivitas seperti metabolisme, reproduksi, pertumbuhan, pekembangan, reaksi terhadap stres, serta tingkah laku.

Page 3: Sistem Hormon Biologi Klp 2

Gambar 9.18 (a) Penderita gigantisme, dan (b) penderita dwarfisme

Hormon diperlukan hanya dalam jumlah tertentu. Kelebihan atau kekurangan produksi hormon akan menyebabkan gangguan atau kelainan pada tubuh. Misalnya, apabila hormon somatotrof diproduksi terlalu berlebihan (hipersekresi) pada masa anak-anak akan menyebabkan pertumbuhan raksasa (gigantisme). Sebaliknya, apabila produksi hormon somatotrof terlalu sedikit (hiposekresi) akan menyebabkan terhambatnya pertumbuhan (kekerdilan/dwarfisme).

Kelenjar endokrin pada tubuh manusia meliputi hipotalamus, hipofisis, tiroid, paratiroid, timus, pancreas, adrenal, ovarium dan testis.

Page 4: Sistem Hormon Biologi Klp 2

Kelenjar Hipotalamus. Kelenjar hipotalamus terletak dibawah otak besar dan berperan dalam koordinasi system saraf dan sistem endokrin dalam tubuh. Pada kelenjar hipotalamus terdapat sel-sel kusus yang menghasilkan hormon pelepas/pembebas dan hormon penghambat. Hormon pelepas bekerja menggiatkan kelenjar hipofisis untuk menghasilkan hormon, sedangkan hormon penghambat bekerja dengan cara menghambat kelenjar hipofisis untuk mensekresikan hormon. contoh hormone pelepas antara lain TRH (Thyroid Releasing Hormone) dan GnRH (Gonadotrofin Releasing Hormone). TRH akan memacu pengeluaran TSH dikelenjar tiroid, sedangkan GnRH memacu kelenjar hipofisis anterior mengeluarkan FSH (Follicle Stimulating Hormone) dan LH (Luteinizing Hormone)

Page 5: Sistem Hormon Biologi Klp 2

Kelenjar Hipofisis (Pituitari).Kelenjar hipofisis mampu mensekresikan bermacam-macam hormon yang mengatur bermacam-macam kegiatan dalam tubuh. Oleh karena itu, kelenjar hipofisis disebut kelenjar pengendali atau sering disebut dengan Master of gland.Berdasarkan struktur dan fungsinya, kelenjar hipofisis terdiri atas tiga lobus, yaitu lobus anterior (depan), intermediet (tengah) dan posterior (belakang). Hipofisis Lobus Anterior

Kelenjar hipofisis anterior merupakan penghasilan hormon yang paling beraneka ragam dan mempengaruhi bermacam-macam organ.

Hormon-hormon yangdihasilkan oleh kelenjar hipofisis lobus anterior dapat dilihat pada gambar. Fungsi dan gangguannya dapat dilihat pada tabel.

Page 6: Sistem Hormon Biologi Klp 2

Hipofisis Lobus Intermediet Lobus Intermediet hanya terdapat dalam

kelenjar hipofisis bayi, sedangkan pada orang dewasa hanya merupakan sisa saja.

Hipofisis lobus intermediet ini juga menghasilkan MSH (Melanocyte Stimulating Hormone). Hormon ini berpengaruh dalam meningkatkan pigmentasi kulit dengan cara menyebarluaskan butir melanin, sehingga kulit menjadi berwarna hitam. Hipofisis Lobus Posterior

Hipofisis Lobus Posterior ini menghasilkan oksitosin dan vasopresin yang ada pada gambar disamping.

Oksitosin berperan dalam merangsang otot polos yang terdapat dikelenjar susu. Sedangkan vasopresin berpengaruh pada proses reabsorpsi urin pada tubulus distal, sehingga mencegah pengeluaran urin yang terlalu banyak.

Page 7: Sistem Hormon Biologi Klp 2

Hormon Yang Dihasilkan Fungsi dan Gangguannya

Hormon Somatotropin (STH), Hormon Pertumbuhan (Growth Hormone/GH)

Merangsang sistensis protein dan metabolisme lemak, serta merangsang pertumbuhan tulang (terutama tulang pipi) dan otot. Kekurangan hormon ini pada anak-anak menyebabkan pertumbuhannya terhambat atau kerdil (kretinisme). Jika kelebihan akan menyebabkan pertumbuhan raksasa (gigantisme). Jika kelebihan terjadi pada saat dewasa, akan menyebabkan pertumbuhan tidak seimbang pada tulang jari tangan, jari kaki, rahang, ataupun tulang hidung yang disebut akromegali.

Hormon tirotropin atau Thyroid Simulating Hormone (TSH)

Mengontrol pertumbuhan dan perkembangan kelenjar gondok atau tiroid serta merangsang sekresi tiroksin.

Adrenocorticotropic Hormone (ACTH).Prolaktin (PRL) atau Lactogenetic Hormone (LTH)

Mengontrol pertumbuhan dan perkembangan aktivitas kulit ginjal dan merangsang kelenjar adrenal untuk mensekresikan glukokortikoid (hormon yang dihasilkan untuk metabolisme karbohidrat).

Memelihara korpus luteum (kelenjar endokrin sementara pada ovarium) untuk memproduksi progesterone danair susu ibu.

Hipofisis PosteriorAntidiuretic Hormone (ADH) atau Vasopresin.

Menurunkan volume urin yang dikeluarkan Meningkatkan tekanan darah dengan cara

menyempitkan pembuluh darah. Oktosin Merangsang kontraksi sel otot polos pada

rahim wanita hamil ketika melahirkan. Merangsang kontraksi sel-selkelenjar susu

agar mengeluarkan air susu.Hormon gonadotropin pada wanita1. Follicle Simulating Hormone (FSH).2. Luteinzing Hormone (LH)

Merangsang pematangan folikel dan menghasilkan hormon esterogen.

Mempengaruhi pematangan folikel dalam ovarium dan menghasilkan hormon progesterone.

Hormon gonadotropin pada pria1. FSH.2. Interstitial Cell Stimulating

Hormone (ICSH)

Merangsang terjadinya spermatogenesis (proses pematangan sperma).

Merangsang sel-sel interstitial testis untuk memproduksi testosteron dan androgen.

Macam-macam fungsi hormon yang dihasilkan kelenjar hipofisis beserta dengan gangguannya.

Page 8: Sistem Hormon Biologi Klp 2

Sumber http/www.pigur.co.il cretinismGambar 9.23 Penderita kretinisme

Kelenjar Tiroid (Kelenjar Gondok)Kelenjartiroid adalah kelenjar yang terdapat dileher bagian depan di sebelah bawah

jakun dan terdiri dari dua lobus. Hormon yang disekresikan oleh kelenjar tiroid adalah hormon kalstinonim dan tiroid. Hormon tiroid ada dua macam, yaitu tiroksin dan triodotironin. Hipertiroid (kelebihan hormon tiroid) menyebabkan segala hipermetabolisme yangditandai dengan gugup, nadi dan nafas cepat serta tidak teratur, mulut tenganga dan mata lebar (eksoftalmus). Gejala kelainan ini disebut morbus basedowi. Hipotiroid (kekurangan hormon tiroid) sebelum dewasa dapat mencapai pertumbuhan fisik danmentalyangnormal serta mengalami perkembangan pada kelenjar tiroid (lihat pada gambar disamping). Hipotiroid pada oarang dewasa menyebabkan miksedema dengan gejala laju metabolisme rendah, berat badan berlebihan, bentuk badan menjadi besar, dan rambut rontok. Untuk lebih mengenal hormon-hormon yangdihasilkan kelenjar tiroid, lihat pada tabel dibawah ini.

Page 9: Sistem Hormon Biologi Klp 2

Hormon FungsiKalsitonin Menurunkan kelenjar kalsium dalam

darah dnegan cara mempercepat penyerapan kalsium oleh tulang.

Tiroksin Mengatur metabolisme, pertumbuhan, perkembangan dan kegiatan system saraf.

Triodotironin Mengatur metabolisme, pertumbuhan, perkembangan dan kegiatan system saraf.

Hormon yang dihasilkan kelenjar tiroid.

Page 10: Sistem Hormon Biologi Klp 2

Kelenjar Anak Gondok (Glandula Paratiroid) Kelenjarini mensekresikan hormon yang dinamakan parathormon (PTH). Kelenjar anak gondok terdiri dari empat struktur kecil yang menempel dari permukaan belakang kelenjar tiroid. Peranan hormon ini adalah untuk metabolisme kalsium (Ca2+) dan fosfat (PO43+).Hipoparathormon (kekurangan parathormon) menyebabkan gejala kekejangan otot, sedangkan hiperparathormon menyebabkan kelainan pada tulang, seperti rapuh, bentuk abnormal dan mudah patah. Selain itu kelebihan Ca2+} yang apa bila diekskresikan dalam air seni bersama ion fosfat dapat menyebabkan batu ginjal.

Kelenjar Timus Kelenjar timus menghasilkan hormon timosin. Hormone ini mempengaruhi fungsi dan perkembangan system kekebalan tubuh dengan memacu perkembangan sel T limfosit. Pada wanita yang mengalami monopause, kelenjar timus mengalami atrofi (pengerutan). Akibatnya, fungsi system kekebalan tubuh menurun dan memicu munculnya penyakit degeneratif antara lain kanker, osteoporosis, dan aterosklero .Kelenjar Langerhans (Pangkreas)

Pulau-pulau langerhans adalah sekelompok sel terbesar di seluruh pancreas dan kaya akan pembuluh darah. Kelenjar langerhans menghasilkan hormone insulin dan glukagon. Insulin berfungsi mengubah glukosa menjadi glikogen di hati sehingga mengurangi kadar gula dalam darah. Glukagon berfungsi mengubah glikogen menjadi glukosa. Ke kurangan hormon insulin dapat mengakibatkan diabetes mellitus (kencing manis) akibat kenaikan kadar gula dalam darah.

Page 11: Sistem Hormon Biologi Klp 2

Kelenjar Anak Ginjal Kelenjar adrenal merupakan dua struktur kecil yang terletak

diatas tiap ginjal dan mengandung darah. Kelenjar adrenal terdiri atas dua bagian yang berbeda, pada bagian luar disebut korteks adrenal dan bagian dalam disebut medulla adrenal.

Bagian medula menghasilkan hormon adrenalin (epinefrin) dan norepinefrin. Hormon ini berpengaruh terhadap peyempitan pembuluh darah sehingga mengakibatkan tekanan darah dan denyut jantung meningkat, mengubah glikogen (gula otot) menjadi glukosa (gula darah), dan bersama dengan hormon insulin (sekret dari kelenjar pankreas) mengatur kadar gula dalam darah. Gejala penyakit yang disebabkan oleh peokromositoma adalah jantung berdebar, keringat berlebihan pada telapak tangan, turunnya berat badan dan meningkatnya tekanan darah.

Bagian korteks menghasilkan hormon kortisol (Glukokortikoid), aldosteron (mineralokortikoid), dan androgen. Kekurangan hormone kortisol dan aldosteron dapat menyebabkan penyakit adison yaitu gejala tekanan darah rendah, nyeri otot, timbul bintik-bintik hitam pada wajah, dan kehilangan nafsu makan. Kelebihan hormon kortisol akan menyebabkan cushing syndrome dengan ciri-ciri tubuh gemuk dan tumbuh kumis meskipun baru berumur 1,5 tahun.

Page 12: Sistem Hormon Biologi Klp 2

Hormon FungsiBagian korteks adrenalin1. Kortisol2. Aldosteron3. Androgen

Meningkatkan kadar glukosa darah sebagai bentuk adaptasi terhadap setres.

Meningkatkan reabsorpsi ion natrium (Na+), serta sekresi ion kalium (K+) dan ion hydrogen (H+) di tubulus ginjal.

Perkembangan seks sekunder pada puberitas.

Bagian medula adrenalin Adrenalin (epinefrin) dan norepinefrin

Mengatur metabolisme, pertumbuhan, perkembangan dan kegiatan system saraf.

Hormon yang dihasilkan kelenjar tiroid.

Page 13: Sistem Hormon Biologi Klp 2

Kelenjar Kelamin.Testis merupakan kelenjar kelamin laki-laki yamg mengandung sel

leydig. Se-sel leydig menghasilkan hormos testoteron yang berpengaruh terhadap pertumbuhan skunder pada laki-laki. Misalnya suara menjadi besar, dada bertambah bidang, tumbuhnya rambut didaerah-daerah tertentu seperti kumis, jenggot, jambang. Testosterone juga mempengaruhi proses spermatogenesis.

Ovarium adalah kelenjar kelamin wanita yang mensekresikan hormon entrogen dan progesterone. Kedua hormone ini berpengaruh terhadap pertumbuhan kelamin skunder pada wanita. Misalnya membesarnya payudara dan pinggul serta dimulainya menstruasi.

Kelenjar PencernaanKelenjar pada lambung menghasilkan hormon gastrin, yang berfungsi

merangsang sekresi getah lambung. Kelenjar pada usus memproduksi hormone sekretin yang Berfungsi merangsang sekresi getah pankreas dan hormon kolesistokinin yang merangsang sekresi getah empedu.

Page 14: Sistem Hormon Biologi Klp 2

HORMON PERTUMBUHAN PADA TUMBUHAN

Page 15: Sistem Hormon Biologi Klp 2

Pertumbuhan, perkembangan, dan pergerakan tumbuhan dikendalikan beberapa golongan zat yang secara umum dikenal sebagai hormon tumbuhan atau fitohormon. Penggunaan istilah “hormon” sendiri menggunakan analogi fungsi hormon pada hewan; dan, sebagaimana pada hewan, hormon juga dihasilkan dalam jumlah yang sangat sedikit di dalam sel. Beberapa ahli berkeberatan dengan istilah ini karena fungsi beberapa hormon tertentu tumbuhan (hormon endogen, dihasilkan sendiri oleh individu yang bersangkutan) dapat diganti dengan pemberian zat-zat tertentu dari luar, misalnya dengan penyemprotan (hormon eksogen, diberikan dari luar sistem individu). Mereka lebih suka menggunakan istilah zat pengatur tumbuh (bahasa Inggris plant growth regulator). Hormon tumbuhan merupakan bagian dari proses regulasi genetik dan berfungsi sebagai prekursor. Rangsangan lingkungan memicu terbentuknya hormon tumbuhan. Bila konsentrasi hormon telah mencapai tingkat tertentu, sejumlah gen yang semula tidak aktif akan mulai ekspresi. Dari sudut pandang evolusi, hormon tumbuhan merupakan bagian dari proses adaptasi dan pertahanan diri tumbuh-tumbuhan untuk mempertahankan kelangsungan hidup jenisnya

Page 16: Sistem Hormon Biologi Klp 2

Pemahaman terhadap fitohormon pada masa kini telah membantu peningkatan hasil pertanian dengan ditemukannya berbagai macam zat sintetis yang memiliki pengaruh yang sama dengan fitohormon alami. Aplikasi zat pengatur tumbuh dalam pertanian modern mencakup pengamanan hasil (seperti penggunaan cycocel untuk meningkatkan ketahanan tanaman terhadap lingkungan yang kurang mendukung), memperbesar ukuran dan meningkatkan kualitas produk (misalnya dalam teknologi semangka tanpa biji), atau menyeragamkan waktu berbunga (misalnya dalam aplikasi etilena untuk penyeragaman pembungaan tanaman buah musiman), untuk menyebut beberapa contohnya.Sejauh ini dikenal sejumlah golongan zat yang dianggap sebagai fitohormon, yaitu : Auksin Sitokinin Giberelin atau asam giberelat (GA) Etilena Asam absisat (ABA) Asam jasmonat Steroid (brasinosteroid) Salisilat Poliamina.

Page 17: Sistem Hormon Biologi Klp 2

Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pertumbuhan Dan PerkembanganA. Faktor Luar1. Air dan Mineral Þ berpengaruh pada pertumbuhan tajuk 2 akar. Diferensiasi salah satu, unsur hara atau lebih akan menghambat atau menyebabkan pertumbuhan tak normal.2. Kelembaban.3. Suhu Þ di antaranya mempengaruhi kerja enzim. Suhu ideal yang diperlukan untuk pertumbuhan yang paling baik adalah suhu optimum, yang berbeda untuk tiap jenis tumbuhan.4. Cahaya Þ mempengaruhi fotosintesis. Secara umum merupakan faktor penghambat.

Page 18: Sistem Hormon Biologi Klp 2

Etiolasi adalah pertumbuhan yang sangat cepat di tempat yang gelapFotoperiodisme adalah respon tumbuhan terhadap intensitas cahaya dan panjang penyinaran.B. Faktor Dalam 1. Faktor hereditas. 2. Hormon.a. Auksin adalah senyawa asam indol asetat (IAA) yang dihasilkan di ujung meristem apikal (ujung akar dan batang). F.W. Went (1928) pertama kali menemukan auksin pada ujung koleoptil kecambah gandum Avena sativa. - membantu perkecambahan - dominasi apikalb. Giberelin adalah senyawa ini dihasilkan oleh jamur Giberella fujikuroi atau Fusarium moniliformae, ditemukan oleh F. Kurusawa. Fungsi giberelin : - pemanjangan tumbuhan - berperan dalam partenokarpic. SitokininPertama kali ditemukan pada tembakau. Hormon ini merangsang pembelahan sel.d. Gas etilenBanyak ditemukan pada buah yang sudah tuae. Asam absiatf. Florigeng. KalinHormon pertumbuhan organ, terdiri dari : - Rhizokalin - Kaulokali - Filokalin - Antokalinh. Asam traumalin atau kambium luka Merangsang pembelahan sel di daerah luka sebagai mekanisme untuk menutupi luka Salisbury dan Ross (1995) menambahkan hormon yang pertama kali ditemukan adalah auksin.   Auksin endogen yaitu IAA (Indol Acetic Acid) ditemukan  pada tahun 1930-an bahkan saat itu hormon mula-mula dimurnikan dari air seni.  Karena semakin banyak hormon ditemukan maka efek serta konsentrasi endogennya dikaji.  Hormon pada tanaman jelas mempunyai ciri : setiap hormon mempengaruhi respon pada bagian tumbuhan, respon itu bergantung pada species, bagian tumbuhan, fase perkembangan, konsentrasi hormon, interaksi antar hormon, yang diketahui dan berbagai faktor lingkungan yaitu cahaya, suhu, kelembaban, dan lainnya.

Page 19: Sistem Hormon Biologi Klp 2

Hormon ABA (Asam absisat)Semua jaringan tanaman terdapat hormon ABA yang dapat dipisahkan secara kromatografi Rf 0.9.   Senyawa tersebut merupakan inhibitor B –kompleks.  Senyawa ini mempengaruhi proses pertumbuhan, dormansi dan absisi.   Beberapa peneliti akhirnya menemukan senyawa yang sama yaitu asam absisat (ABA).   Peneliti tersebut yaitu Addicott et al dari California USA pada tahun 1967 pada tanaman kapas dan Rothwell serta Wain pada tahun 1964 pada tanaman lupin (Wattimena 1992).Menurut Salisbury dan Ross (1995) zat pengatur tumbuhan yang diproduksi di dalam tanaman  disebut juga hormon tanaman.  Hormon tanaman yang dianggap sebagai hormon stress diproduksi dalam jumlah besar ketika tanaman mengalami berbagai keadaan rawan diantaranya yaitu ABA.  Keadaan rawan tersebut antara lain kurang air,  tanah bergaram, dan suhu dingin atau panas.  ABA membantu tanaman mengatasi dari keadaan rawan tersebut.

Page 20: Sistem Hormon Biologi Klp 2

 ABA adalah seskuiterpenoid berkarbon 15, yang disintesis sebagian di kloroplas dan plastid melalui lintasan asam mevalonat (Salisbury dan Ross 1995).   Reaksi awal sintesis ABA sama dengan reaksi sintesis isoprenoid seperti gibberelin sterol dan karotenoid.   Menurut Crellman (1989) biosintesis ABA pada sebagian besar tumbuhan terjadi secara  tak langsung melalui peruraian karotenoid tertentu (40 karbon) yang ada di plastid.  ABA pergerakannya dalam tumbuhan sama dengan pergerakan gibberelin yaitu dapat diangkut secara mudah melalui xilem floem dan juga sel-sel parenkim di luar berkas pembuluh.    

  

Page 21: Sistem Hormon Biologi Klp 2

Hormon IAA (asam indol- 3 asetat) 

Istilah auksin pertama kali digunakan oleh Frist Went seorang mahasiswa PascaSarjana di negeri Belanda pada tahun 1926 yang kini diketahui sebagai asam indol-3 asetat atau IAA (Salisbury dan Ross  1995).   Senyawa ini terdapat cukup banyak di ujung koleoptil tanaman oat ke arah cahaya.   Dua mekanisme sintesis IAA yaitu pelepasan gugus amino dan gugus karboksil akhir dari rantai triphtofan.  Enzim yang paling aktif diperlukan untuk mengubah tripthofan menjadi IAA terdapat di jaringan muda seperti meristem tajuk, daun serta buah yang sedang tumbuh.  Semua jaringan ini kandungan IAA paling tinggi  karena disintesis di daerah tersebut.IAA terdapat di akar pada konsentrasi yang hampir sama dengan di bagian tumbuhan lainnya (Salisbury dan Ross  1995).   IAA dapat memacu pemanjangan akar pada konsentrasi yang sangat rendah.  IAA  adalah auksin endogen atau auksin yang terdapat dalam tanaman.  IAA berperan dalam aspek pertumbuhan dan perkembangan tanaman yaitu pembesaran sel yaitu koleoptil atau batang penghambatan mata tunas samping, pada konsentrasi tinggi menghambat pertumbuhan mata tunas untuk menjadi tunas absisi (pengguguran) daun aktivitas dari kambium dirangsang oleh IAA pertumbuhan akar  pada konsentrasi tinggi dapat menghambat perbesaran sel-sel akar.

Page 22: Sistem Hormon Biologi Klp 2

Penelitian IAA oleh Gregorio et al (1995) pada embrio, endosperma, dan integumen benih Sechium edule (labu Siam) pada umur 23, 27, 33, dan 37 hari setelah anthesis adalah sebagai berikut: 1) jumlah IAA pada embrio pada umur tersebut berturut-turut 1.67%, 2.08%, 3.40 % dan 3.29 %, 2) Jumlah IAA pada endosperma berturut-turut 20.45%, 25.72%, 30,40%, dan 52.22% dari total IAA, dan 3) Jumlah IAA pada integumen adalah 8.44%, 9.32%, 8.76% dan 8.04%,  dan 4) Jumlah IAA total ( IAA terikat maupun IAA bebas) cenderung meningkat sejalan dengan meningkatnya kemasakan benih labu Siam.

Page 23: Sistem Hormon Biologi Klp 2
Page 24: Sistem Hormon Biologi Klp 2

Bye.......... bye.......??...................?????