sistem gastro intestinalis dalam hubungannya dengan pencernaan dan absorpsi lemak

42
SISTEM GASTRO INTESTINALIS DALAM HUBUNGANNYA DENGAN PENCERNAAN DAN ABSORPSI LEMAK Kelompok VI

Upload: martin-renyut-n

Post on 21-Jul-2015

100 views

Category:

Health & Medicine


1 download

TRANSCRIPT

SISTEM GASTRO INTESTINALIS DALAM

HUBUNGANNYA DENGAN PENCERNAAN DAN ABSORPSI

LEMAK

Kelompok VI

Pendahuluan

Sistem gastrointestinal merupakan pintu gerbang masuknya zat makanan, vitamin, mineral, dan cairan ke dalam tubuh. Karbohidrat, protein dan lemak yang terkandung dalam makanan berbentuk senyawa kompleks, kemudian diuraikan menjadi unit-unit yang dapat serap (dicerna), terutama di usus halus. Hasil pencernaan, vitamin, mineral, dan air menembus mukosa dan masuk ke dalam pembuluh limfe atau pembuluh darah (penyerapan).

Kasus

total kolestrol 250 mg %

trigliserida 200 mg%.

Bapak Eri 44 tahun datang ke praktek saudara dengan membawa hasil laboratorium sebagai berikut:

memiliki kebiasaan makan yang gurih dan berlemak.

Masalah yang dihadapi

Bapak Eri mengalami hiperlipidemia karena kadar kolesterol total dan trigliserida melebihi ambang batas normal, yaitu

kolesterol total >200 mg% trigliserida >150 mg%

Saluran pencernaan:

- mulut

- faring

- Esogafus

- Usus halus (duodenum – jejunum –ileum)

- Usus besar

- anus

Organ-organ pencernaan tambahan :

-Kelenjar liur

-Pankreas eksokrin

-Sistem empedu (hati & kandung empedu)

HISTOLOGI GIT

Histologi

1 - epithelium melapisi papilla2 - lamina propria3 - taste buds

Lingua ( l idah)

A. EsophagusB. Gaster kardiaC. Diafragma (tdd otot

skelet)

Histologi Gaster

Esofagus – Gaster Kardia

Gaster Fundus

A. T. Mukosa 1. Ep. Selapis silindriss 2. Foveola gastrika 3. T. propria+ kel.fundus 4. Membran elastis5. T. musk. Mukosa

B. T. submukosa

A. T. Mukosa

1. Ep.selapis silindris

2. Foveola gastrika (lebar dan

dalam)

3. Kel. Pylorus (dlm t.propria)

4. Membran elastis

5. T. musk.mukosa

B. T. Submukosa

C.T. Muskularis

Gaster Pylorus

Duodenum

(A) Tunika mukosa 1. vilus intestinalis 2. epitel selapis torak yang mempunyai

mikrovili 3. kriptus lieberkuhn 4. Tunika muskularis mukosa(B) T. submukosa(C)Tunika muskularis sirkularis

Jejunum

A. Tunika Mukosa 1. Vilus intestinalis 2. ep. Selapis torak + sel goblet

3. Kriptus/ kelenjar Lieberkuhn 4. T. Muskularis mukosaB. Tunika Submukosa 5. Plika Semisirkularis KerckringiC. Tunika Muskularis 6. Kontraksi serat-serat otot

polos 7. Plexus mienterikus Auerbach 8. T.Musk longitudinalisD. Tunikaserosa

A. T. mukosa 1. Vilus intestinalis 2.ep.Sel. silindris+ sel

goblet 3. Kriptus Lieberkuhn 4. T. muskularis mukosaB. T. submukosa 5. Plaque PeyeriC. T. muskularis 6. T. Musk. Sirkularis 7. T. Musk. Longitudinalis D. T. serosa (tipis)

I leum

Appendix Vermiformis

A. T. mukosa 1. ep. Selapis silindris + sel goblet 2. Kriptus lieberkuhn 3. T. musk. MukosaB. T. submukosa berisi 4. Noduli limfatisi

Kolon RektumA. Tunika mukosa 1. ep. Selapis torak + sel goblet 2. Kriptus LieberkuhnB. Tunika submukosa (kadang-kadang ada) 3. Nodulus limfatikusC. T. muskularis (sirkularis dan longitudinalis) 4. Tenia koli

Peral ihan Rektum Anus

A. Kolon rektum 1. ep. Selapis torak + sel goblet 2. kriptus Lieberkuhn 3. M. sfingter ani internusB. Anus 4. ep. Berlapis gepeng tanpa lapisan tanduk 5. pleksus venosus 6. GI. Sirkumanalis

Daerah Anus

1. ep. Berlapis gepeng tanpa lap. Tanduk berlanjut ke 2. ep. Berlapis gepeng dengan lap. Tanduk3. Nodulus limfatikus4. Pleksus venosus5. GI. Sirkumanalis6. M. sfingter ani eksternus(2).

FISIOLOGI GIT

FAAL SISTEM GIT

4 Proses Pencernaan Dasar

1. Motilitas 2. Sekresi3. Pencernaan4. Penyerapan

LEMAKLipid adalah senyawa organic yang merupakan ester antara alcohol dan asam lemak. Alkohol yang membentuk lipid adalah gliserol, sfingol, kolesterol, sterol lain dan alcohol alifatik rantai panjang.

Lemak ( Lipid )

Simple Lipid Lipid Majemuk

- Lemak netral - Minyak- Malam / lilin (wax)

- Fosfolipid- Glikolipid- Lipoprotein

Derivat Lipid

- Asam lemak- Alkohol- Gugus sterol

Klasifikasi lipid :

Klasifikasi jenis lemak

Asam lemak jenuhtidak memiliki ikatan

rangkap (diberi nama

dengan akhiran –anoat)

Asam lemak tidak jenuhyang memiliki ikatan rangkap (diberi nama dengan akhiran –enoat)

Esensial (tidak dapat dibuat sendiri )

Non-Esensial (dapat diproduksi oleh tubuh )

Perbedaan Omega 3 dan Omega 6

ASAM LEMAK OMEGA 3 ASAM LEMAK OMEGA 6

Asam lemak yang berasal dari posisi ikatan ganda pertama yang terletak pada atom ketiga, dihitung dari gugus metil rantai karbon utama.

Contoh :

eicosapentaenoic acid (EPA), asam linolenat dan docosahexaenoic acid (DHA)

Sumber dari makanan :

Salmon,tuna,kacang walnut, biji kapok (flaxseeds),dan sayuran berdaun hijau.

Asam lemak yang berasal dari posisi ikatan ganda pertama yang terletak pada atom keenam, dihitung dari gugus metil rantai karbon utama.

Contoh :

Asam linoleat dan asam arakhidonat.

Sumber dari makanan :

minyak jagung, minyak kedelai, minyak biji bunga matahari, minyak canola.

Isomer asam lemak

•Cis: apabila gugus-gugus sejenis terletak pada sisi yang sama, contoh : asam oleat, asam maleat

•Trans : apabila gugus-gugus sejenis terletak pada sisi yang berlawanan, contoh: asam elaidat, asam fumarat

KOLESTEROLKolesterol adalah salah satu derivate lipid dan merupakan komponen structural esensial pada membrane serta lapisan luar protein plasma.

TRIGLISERIDA Trigliserida adalah senyawa yang terdiri dari tiga molekul asam lemak teresterifikasi (triasegliserol menjadi gliserol), lemak netral (tidak ada muatan listrik) yang disintesis dari karbohidrat untuk disimpan dalam cell lemak hewan.

merupakan tampilan misel secara sekematik. Kandungan empedu (garam empedu, lesitin dan kolesterol) membentuk misel yang terdiri ari selubung hodrofilik dan hidrofobik.

Pencernaan dan Absorbsi Lemak

Empedu

Mengelmusi lemak Menetralkan asam → karena empedu alkalis, chime

yang asam dinetralkan Ekskresi → obat-obatan, toksin, bilirubin, zat anorganik Melarutkan kolesterol → pembentukan misel

Dihasilkan oleh hatiTerdiri dari cairan alkalis encer serta beberapa konstituen organik termasuk garam-garam empedu, kolesterol, lesitin, dan bilirubin

Fungsi:

Misel adalah campuran garam empedu-lesitin-kolesterol yang dapat melarutkan kolesterol.

HEPAR (anterior)

HEPAR (posterior)

HATI (HEPAR)Kelenjar terbesar dalam tubuh tersusun atas lobuli hepatis.

Hypochondriac Dextra

Epigastrium

Sedikit di bagian Hypochondriac Sinistra

Terletak pada regio abdomen bagian :

Dibagi menjadi 2 lobus utama yaitu lobus hepatis dexter dan lobus hepatis sinister yang dipisahkan oleh ligamentum falciforme hepatis.

Lobus Hepatis Dexter

Vesica Fellea (atau dibeberapa buku disebut vesica biliaris)

Fissure Ligamenti Teretis

Vena Cava Inferior

Fissure Ligamenti Venosi

Terbagi lagi menjadi 2 lobus yaitu lobus quadratus dan lobus caudatus oleh :

Namun, beberapa penelitian mengatakan bahwa lobus quadratus dan lobus caudatus merupakan bagian fungsional dari lobus hepatis sinister.

SIKLUS ENTEROHEPATIK GARAM EMPEDU

Garam Empedu

Garam empedu adalah turunan kolesterol yang secara aktif disekresikan ke dalam kantong empedu dan masuk ke duodenum bersama dengan konstituen empedu lainnya.

Setelah pencernaan lemak, sebagain besar garam empedu direabsorpsi ke dalam hati oleh darah dengan mekanisme transportasi aktif khusus yang terdapat di ileum terminal, bagian akhir dari usus halus melalui sistem porta hepatica ke hati, yang kembali mensekresikannya ke dalam kantong empedu. Pendaurulangan garam-garam empedu ini disebut sebagai sirkulasi enterohepatik

Pembentukan Garam EmpeduSel – sel hepatosit Ductus Biliaris

Ductus hepaticus dextra Ductus hepaticus sinistra

Ductus hepaticus communis

Kantong empedu (Vesica Fellea)

Ductus Cysticus

Ductus choledicus

Duodenum

Jika dibutuhkan oleh tubuh untuk mencerna makanan

(lemak)

Papila duodenalis major

Sel – sel hepatosit Ductus Biliaris

Ductus hepaticus dextra Ductus hepaticus sinistra

Ductus hepaticus communis

Kantong empedu (Vesica Fellea)

Ductus Cysticus

Ductus choledicus

Duodenum

Jika dibutuhkan oleh tubuh untuk mencerna makanan

(lemak)

Papila duodenalis major

Sel – sel hepatosit Ductus Biliaris

Ductus hepaticus dextra Ductus hepaticus sinistra

Ductus hepaticus communis

Kantong empedu (Vesica Fellea)

Ductus Cysticus

Ductus choledicus

Duodenum

Jika dibutuhkan oleh tubuh untuk mencerna makanan

(lemak)

Papila duodenalis major

Sel – sel hepatosit Ductus Biliaris

Ductus hepaticus dextra Ductus hepaticus sinistra

Ductus hepaticus communis

Kantong empedu (Vesica Fellea)

Ductus Cysticus

Ductus choledicus

Duodenum

Jika dibutuhkan oleh tubuh untuk mencerna makanan

(lemak)

Papila duodenalis major

Sel – sel hepatosit Ductus Biliaris

Ductus hepaticus dextra Ductus hepaticus sinistra

Ductus hepaticus communis

Kantong empedu (Vesica Fellea)

Ductus Cysticus

Ductus choledicus

Duodenum

Jika dibutuhkan oleh tubuh untuk mencerna makanan

(lemak)

Papila duodenalis major

Sel – sel hepatosit Ductus Biliaris

Ductus hepaticus dextra Ductus hepaticus sinistra

Ductus hepaticus communis

Kantong empedu (Vesica Fellea)

Ductus Cysticus

Ductus choledicus

Duodenum

Jika dibutuhkan oleh tubuh untuk mencerna makanan

(lemak)

Papila duodenalis major

Sel – sel hepatosit Ductus Biliaris

Ductus hepaticus dextra Ductus hepaticus sinistra

Ductus hepaticus communis

Kantong empedu (Vesica Fellea)

Ductus Cysticus

Ductus choledicus

Duodenum

Jika dibutuhkan oleh tubuh untuk mencerna makanan

(lemak)

Papila duodenalis major

Sel – sel hepatosit Ductus Biliaris

Ductus hepaticus dextra Ductus hepaticus sinistra

Ductus hepaticus communis

Kantong empedu (Vesica Fellea)

Ductus Cysticus

Ductus choledicus

Duodenum

Jika dibutuhkan oleh tubuh untuk

mencerna makanan (lemak)

Papila duodenalis major

P eran K oles terol dalam P ros es P embentukan B atu E mpedu

Peran kolesterol dalam pembentukan batu empedu :- kolesterol adalah penyusun utama dari batu empedu - Kolesterol bebasmembentuk micelle dengan lesitin dan garam empedu agar bisa larutkelarutan kolesterol tergantung dari perbandingan as.empedu:lesitin:kolesteroljika kolesterol kelewat jenuhmengendapbatu empedu

Batu Empedu adalah timbunan kristal di dalam kandung empedu atau di dalam saluran empedu. Batu yang ditemukan di dalam kandung empedu disebut kolelitiasis, sedangkan batu di dalam saluran empedu disebut koledokolitiasis.

BATU EMPEDU

Terima Kasih

DAFTAR PUSTAKA

1. Spatelholz W, Spanner R. Atlas Anatomi Manusia. 16th ed. Jakarta: Buku Kedokteram EGC; 1994.

2. Gunawijaya FA, Kartawiguna E. Penuntun Praktikum Kumpulan Foto Mikroskopik Histologi. Jakarta: Universitas Trisakti; 2007. p. 104-27.

3. Lauralee Sherwood. Fisiologi Manusia dari Sel ke Sistem. 2nd ed. Jakarta: EGC, 2001. P. 543.

4. Lauralee Sherwood. Fisiologi Manusia dari Sel ke Sistem. 2nd ed. Jakarta: EGC, 2001. P. 567.

5. http://medicastore.com/penyakit/67/Batu_Empedu.html

6. Jay W Gallstone. Available at: http://www.medicinet.com/gallstones/article.htm. Accessed 10 January, 2010.