sesak nafas.ppt

33
1 Dr. Hindriyanto, Dr. Hindriyanto, Sp.P. Sp.P.

Upload: rizkymaidisyataqwin

Post on 19-Dec-2015

111 views

Category:

Documents


18 download

TRANSCRIPT

11

Dr. Hindriyanto, Sp.P.Dr. Hindriyanto, Sp.P.

22

Merupakan kebutuhan vital dari makhluk hidup

Terjadi pertukaran gas O2 diambil dari atmosfir dan CO2 dibuang ke udara bebas

Suatu proses diluar kesadaran yang berjalan secara otomatis

BERNAFASBERNAFAS

33

SESAK NAFASSESAK NAFAS

Keluhan subyektif dari seseorang seperti Keluhan subyektif dari seseorang seperti perasaan berat didada, kurang lega, kurang perasaan berat didada, kurang lega, kurang puas, sulit bernafaspuas, sulit bernafas

Menyebabkan seseorang merasa cemas Menyebabkan seseorang merasa cemas sehingga minta pertolongansehingga minta pertolongan

Penting untuk diketahui & dicari keadaan serta Penting untuk diketahui & dicari keadaan serta ciri-ciri yang menyertai sebagai petunjuk untuk ciri-ciri yang menyertai sebagai petunjuk untuk menentukan penyakit dasarnyamenentukan penyakit dasarnya

Penting diketahui patofisiologi sesak nafas, Penting diketahui patofisiologi sesak nafas, kelainan yg mendasarinya untuk mengambil kelainan yg mendasarinya untuk mengambil tindakan lebih lanjuttindakan lebih lanjut

44

MMerupakan keluhan subyektif seseorang erupakan keluhan subyektif seseorang

dimana tidak dapat bernafas cukup lega/ dimana tidak dapat bernafas cukup lega/

tidak nyaman dalam bernafas/ mengeluh tidak nyaman dalam bernafas/ mengeluh

seperti tertekan didada/ seperti tercekikseperti tertekan didada/ seperti tercekik

SESAK NAFASSESAK NAFAS

55

PROSES PERNAFASAN NORMAL PROSES PERNAFASAN NORMAL ADA 3 TAHAPADA 3 TAHAP

1.1. Ventilasi Ventilasi masuknya gas-gas kedalam masuknya gas-gas kedalam

& keluar paru & keluar paru

2.2. DiffusiDiffusi gas-gas melintasi membran gas-gas melintasi membran sangat tipis antara alveoli & kapiler sangat tipis antara alveoli & kapiler masuk kedalam kapiler parumasuk kedalam kapiler paru

3.3. PerfusiPerfusi distribusi darah dalam distribusi darah dalam sirkulasi Pulmoner & penyesuaiannya sirkulasi Pulmoner & penyesuaiannya dengan distribusi udara dalam Alveolusdengan distribusi udara dalam Alveolus

66

FUNGSI ALAT VENTILASI FUNGSI ALAT VENTILASI TERDAPAT 2 BAGIANTERDAPAT 2 BAGIAN

I. Unit Pertukaran GasI. Unit Pertukaran Gas

Berfungsi menyalurkan OBerfungsi menyalurkan O2 2 dr luar ke alveoli & dr luar ke alveoli & mengeluarkan COmengeluarkan CO2 2 dari alveoli ke udara luar, dari alveoli ke udara luar, ada 3 tahap :ada 3 tahap :

1. Waktu istirahat 1. Waktu istirahat seluruh otot pernafasan dalam keadaan seluruh otot pernafasan dalam keadaan istirahat dimana tekanan udara Trakheobronkial tree = Tekanan istirahat dimana tekanan udara Trakheobronkial tree = Tekanan udara luar udara luar tidak ada aliran udara tidak ada aliran udara

2. Waktu Inspirasi 2. Waktu Inspirasi otot pernafasan kontraksi otot pernafasan kontraksi dinding torak dinding torak melebar melebar Tekanan udara alveoli berkurang Tekanan udara alveoli berkurang udara luar udara luar mengalir masuk alveolimengalir masuk alveoli

3. Waktu ekspirasi 3. Waktu ekspirasi otot pernafasan relaksasi otot pernafasan relaksasi karena recoil karena recoil elastis mengembalikan dinding torak ke kedudukan semula & elastis mengembalikan dinding torak ke kedudukan semula & volume paru menjadi lebih kecil volume paru menjadi lebih kecil tekanan udara alveoli tekanan udara alveoli bertambah bertambah udara dr alveoli mengalir keluar udara dr alveoli mengalir keluar

77

II.II. Unit Pompa Terhadap Otot Pernafasan yang Unit Pompa Terhadap Otot Pernafasan yang dikontrol oleh sistim saraf pusat :dikontrol oleh sistim saraf pusat : 1.1. SensorSensor

2.2. Pengendalian sentralPengendalian sentral

3.3. EfektorEfektor

1. Sensor 1. Sensor berfungsi mengumpulkan informasiberfungsi mengumpulkan informasi Kemoreseptor periferKemoreseptor perifer letak dicarotid body & aortic letak dicarotid body & aortic body bekerja bila Pa Obody bekerja bila Pa O2 2 dan PH menurun Pa COdan PH menurun Pa CO22 naiknaik

Kemoreseptor sentralKemoreseptor sentral letak dekat permukaan letak dekat permukaan

medula medula peka terhadap perubahan komposisi kimiawi peka terhadap perubahan komposisi kimiawi dalam darahdalam darah

Reseptor paru lainnyaReseptor paru lainnya strecth reseptor strecth reseptor peka peka

terhadap distensi dan pengembangan paruterhadap distensi dan pengembangan paru

Reseptor iritan Reseptor iritan bekerja bila ada rangsangan gas-gas bekerja bila ada rangsangan gas-gas berbahaya berbahaya asap rokok, debu dan lain-lain asap rokok, debu dan lain-lain

88

2. 2. Pengendalian sentral Pengendalian sentral ada di medula oblongata ada di medula oblongata & pons cerebri untuk kontrol otomatis, di & pons cerebri untuk kontrol otomatis, di kortek cerebri untuk volunterkortek cerebri untuk volunter

Dari batang otakDari batang otak

Mengeluarkan impuls scr periodik yg mengatur Mengeluarkan impuls scr periodik yg mengatur pernapasanpernapasan

Impuls diteruskan kearah bawah di medula spinalis Impuls diteruskan kearah bawah di medula spinalis dimana dimana

saraf servikalis 3,4,5 saraf servikalis 3,4,5 motor neuron untuk motor neuron untuk diafragmadiafragmasaraf thorakalis 1 – 6 saraf thorakalis 1 – 6 M. intercostalis M. intercostalissaraf thorakalis 7 – 12 & Lumbal 1 saraf thorakalis 7 – 12 & Lumbal 1 M. Abdominal M. Abdominalsaraf servikalis 2 & 3 saraf servikalis 2 & 3 M. M. sternokleido sternokleido mastoideusmastoideus

3. 3. Efektor Efektor berfungsi sebagai efektor adalah otot berfungsi sebagai efektor adalah otot pernafasan seperti otot diafragma , M. pernafasan seperti otot diafragma , M. interkostalis, M. abdominalis & M interkostalis, M. abdominalis & M sternokleidomastoideussternokleidomastoideus

99

PHATOFISIOLOGI SESAK NAFASPHATOFISIOLOGI SESAK NAFASTimbulnya sesak nafas sebagai akibat dari :Timbulnya sesak nafas sebagai akibat dari :

1.1. OO22 jaringan yang menurun jaringan yang menurun anemia, penyakit saluran nafas anemia, penyakit saluran nafas

2.2. Kebutuhan OKebutuhan O22 yang bertambah yang bertambah infeksi,temperatur tubuh yg infeksi,temperatur tubuh yg

naik, tirotoksikosis, aktivitas jasmaninaik, tirotoksikosis, aktivitas jasmani

3.3. ““WORK OF BREATHING” WORK OF BREATHING” meningkatmeningkat

4.4. Rangsangan saraf pusat Rangsangan saraf pusat kelainan sentral kelainan sentral sesak nafas sesak nafas

( cheyne stokes respirasi )( cheyne stokes respirasi )

Ventilasi

Untuk mengimbangi Untuk mengimbangi Kebutuhan O2 otot Kebutuhan O2 otot pernafasan bekerja pernafasan bekerja

lebih keras.lebih keras.

Peny. parenkim paruPeny. parenkim paruEdema paruEdema paruAsma bronkialeAsma bronkialeBronkhiolisisBronkhiolisisObesitasObesitas

1010

5.5. kelemahan otot interkostalis kelemahan otot interkostalis miastenia gravis, miastenia gravis, Guillain barre sindrom Guillain barre sindrom

6.6. Teori Length tension inappropriatenessTeori Length tension inappropriateness ( Oleh Campbell dan Howel )( Oleh Campbell dan Howel )

Yang bertanggung jawab terjadinya sensasi sesak nafas Yang bertanggung jawab terjadinya sensasi sesak nafas adalah reseptor propioceptive pada serabut otot adalah reseptor propioceptive pada serabut otot pernapasan dan serabut aparat golgipernapasan dan serabut aparat golgi

Mengirim impuls lewat jalur reflex dimedula spinalis dan Mengirim impuls lewat jalur reflex dimedula spinalis dan batang otak sehingga terjadi keseimbangan antara batang otak sehingga terjadi keseimbangan antara panjang dan tegangan otot tersebut. panjang dan tegangan otot tersebut.

Bila ada gangguan keseimbangan menimbulkan sensasi Bila ada gangguan keseimbangan menimbulkan sensasi sesak nafas.sesak nafas.

1111

DERAJAT SESAK NAFASDERAJAT SESAK NAFAS

0. 0. Aktifitas sehari-hari tidak ada sesak nafas. Sesak timbul bila Aktifitas sehari-hari tidak ada sesak nafas. Sesak timbul bila melakukan pekerjaan yang lebih berat daripada biasanya.melakukan pekerjaan yang lebih berat daripada biasanya.

1. 1. Sesak timbul bila melakukan pekerjaan lebih banyak seperti Sesak timbul bila melakukan pekerjaan lebih banyak seperti naik tangga, jalan menanjak tapi masih bisa melakukan naik tangga, jalan menanjak tapi masih bisa melakukan pekerjaan sehari-hari.pekerjaan sehari-hari.

2.2. Aktifitas sehari-hari sudah sesak, tapi belum memerlukan Aktifitas sehari-hari sudah sesak, tapi belum memerlukan bantuan orang lain.bantuan orang lain.

3.3. Kegiatan sehari-hari seperti mandi, berpakaian sudah Kegiatan sehari-hari seperti mandi, berpakaian sudah timbul sesak sehingga tergantung orang lain. Saat istirahat belum timbul sesak sehingga tergantung orang lain. Saat istirahat belum timbul sesak.timbul sesak.

4.4. Saat istirahat sudah sesak, kegiatan sehari-hari sangat Saat istirahat sudah sesak, kegiatan sehari-hari sangat terbatas, sangat tergantung orang lain, lebih banyak ditempat terbatas, sangat tergantung orang lain, lebih banyak ditempat tidur atau duduk di kursi.tidur atau duduk di kursi.

1212

FAKTOR –FAKTOR PENYEBAB FAKTOR –FAKTOR PENYEBAB SESAK NAFASSESAK NAFAS

DYSPNEADYSPNEA

NORMALNORMAL ABNORMALABNORMAL

NONPSYCHOGENICNONPSYCHOGENIC PSYCHOGENICPSYCHOGENIC

PULMONARYPULMONARYNEUROLOGINEUROLOGI CARDIACCARDIAC HEMATOLOGIHEMATOLOGI METABOLICMETABOLIC

RESTRICTIVERESTRICTIVEOBSTRUCTIVEOBSTRUCTIVE VASCULERVASCULER

1313

1.1. Kelainan ParuKelainan Parua.a. Penyakit parenkim paruPenyakit parenkim paru

b.b. Penyakit sal nafasPenyakit sal nafas

c.c. Penyakit Vaskuler ParuPenyakit Vaskuler Paru

d.d. Penyakit PleuraPenyakit Pleura

e.e. Kelainan dinding dadaKelainan dinding dada

2.2. Kelainanan jantung dimana Kelainanan jantung dimana biasanya menimbulkan biasanya menimbulkan kelainan hemodinamik kelainan hemodinamik dalam paru.dalam paru.a.a. KoronerKoroner

b.b. VaskulerVaskuler

c.c. MiokardialMiokardial

ETIOLOGI SESAK NAFAS DAPAT DIKELOMPOKKAN ETIOLOGI SESAK NAFAS DAPAT DIKELOMPOKKAN

MENURUT ORGAN PRIMER PENYEBABMENURUT ORGAN PRIMER PENYEBAB

3.3. Kelainan NeurologiKelainan Neurologi

4.4. Kelainan MetabolikKelainan Metabolik

5.5. Kelainan HematologiKelainan Hematologia.a. Volume darah yang menurunVolume darah yang menurun

b.b. Kelainan HbKelainan Hb

6.6. Kelainan PsikiatriKelainan Psikiatri

7.7. ObesitasObesitas

1414

1.1. Pendekatan Sistim Pendekatan Sistim OrganOrgan

2.2. Pendekatan Sistimatik Pendekatan Sistimatik Berdasarkan Akut & Berdasarkan Akut & Kronisnya Sesak NafasKronisnya Sesak Nafas

MENEGAKKAN DIAGNOSIS PENYEBAB MENEGAKKAN DIAGNOSIS PENYEBAB

SESAK NAFASSESAK NAFAS

1515

A.A. Kegagalan Jantung KiriKegagalan Jantung Kiri DYSPNEA OF EXCERTION, ORTOPNEA, PAROXYSMAL DYSPNEA OF EXCERTION, ORTOPNEA, PAROXYSMAL

NOCTURAL DYSPNEA,PERNAFASAN CHEYNESTOKESNOCTURAL DYSPNEA,PERNAFASAN CHEYNESTOKES Bila ada komplikasi seperti emboli paru, Edema paru Bila ada komplikasi seperti emboli paru, Edema paru Sianosis Sianosis

SentralSentral Tanda fisik Kardiomegali, irama gallop, ronchi basah bila ada Tanda fisik Kardiomegali, irama gallop, ronchi basah bila ada

edema paruedema paru

B.B. Kegagalan Jantung KananKegagalan Jantung Kanan Keluhan Gastrointestinal seperti mual, rasa penuh diperut atas, Keluhan Gastrointestinal seperti mual, rasa penuh diperut atas,

mudah kenyang.mudah kenyang. Tanda fisik meningkatnya Sentral Venous pressure, edema & Tanda fisik meningkatnya Sentral Venous pressure, edema &

hepatomegalihepatomegali

C Penyakit jantung lain yang menyebabkan edema paru dan C Penyakit jantung lain yang menyebabkan edema paru dan hipertensi pulmonal hipertensi pulmonal sesak nafas sesak nafas

PENDEKATAN SISTIM ORGANPENDEKATAN SISTIM ORGAN

1. Sesak nafas berasal dari jantung1. Sesak nafas berasal dari jantung

1616

A.A. PNEUMOTORAKSPNEUMOTORAKS Sesak nafas mendadak, kadang ada nyeri dadaSesak nafas mendadak, kadang ada nyeri dada Pola nafas yang pernafasan SternocleidoPola nafas yang pernafasan Sternocleido Tipe tension : sesak nafas hebat oleh karena tekanan Tipe tension : sesak nafas hebat oleh karena tekanan

intrapleura yg tinggi, mendorong mediastinum kearah intrapleura yg tinggi, mendorong mediastinum kearah

Hemitoraks yg sehat, hipersonor, suara nafas menurunHemitoraks yg sehat, hipersonor, suara nafas menurun

B. Infeksi Paru B. Infeksi Paru Pneumonia Pneumonia Sesak nafas timbul oleh karena gangguan keseimbangan Sesak nafas timbul oleh karena gangguan keseimbangan

ventilasi- perfusiventilasi- perfusi Nyeri PleuritikNyeri Pleuritik

2. Sesak nafas karena gangguan pada paru2. Sesak nafas karena gangguan pada paru

1717

C. BRONKHOSPASMEC. BRONKHOSPASME

Pada asma yang berat dijumpai penderita sukar bernafas, Pada asma yang berat dijumpai penderita sukar bernafas, otot-otot sekunder ikut membantu pernafasan, otot-otot sekunder ikut membantu pernafasan, Takhikardia, wheezingTakhikardia, wheezing

D. Emboli ParuD. Emboli Paru

Bisa menyebabkan sesak nafas, nyeri dada, takhikardia, Bisa menyebabkan sesak nafas, nyeri dada, takhikardia, takhipnea, panas badan, batuk-batuk hemoptoe. takhipnea, panas badan, batuk-batuk hemoptoe. Foto toraks baru timbul 2-3 X 24 jam Foto toraks baru timbul 2-3 X 24 jam berupa infiltrat segitiga dgn puncak kearah hilus.berupa infiltrat segitiga dgn puncak kearah hilus.

Pada emboli paru pasif Pada emboli paru pasif sesak nafas, sesak nafas,

hipoksemia berat, sinkop dan syok.hipoksemia berat, sinkop dan syok.diagnosa diperkuat adanya riwayat tirah baring lamadiagnosa diperkuat adanya riwayat tirah baring lamadiagnosa pasti dengan angiografidiagnosa pasti dengan angiografi

Infark Paru AkutInfark Paru AkutEmboli paru akutEmboli paru akut

1818

E.E. PNEUMONITIS INTERSTISIALIS ( ALVEOLITIS )PNEUMONITIS INTERSTISIALIS ( ALVEOLITIS )

Sesak nafas disebabkan adanya gangguan ventilasi Sesak nafas disebabkan adanya gangguan ventilasi perfusi dengan menebalnya septa antara alveoli & perfusi dengan menebalnya septa antara alveoli & kapilerkapiler

Px fisik : panas, sesak nafas yg progesif, batuk dengan Px fisik : panas, sesak nafas yg progesif, batuk dengan sputum purulensputum purulen

F. F. ARDSARDS Sesak disebabkan adanya interstitial & alveolar edema Sesak disebabkan adanya interstitial & alveolar edema

penebalan dinding alveoli penebalan dinding alveoli proses ventilasi perfusi proses ventilasi perfusi terhambat, keadaan ARDS ini sering menyertai syok terhambat, keadaan ARDS ini sering menyertai syok karena bermacam-macam sebab : infeksi, Aspirasi karena bermacam-macam sebab : infeksi, Aspirasi cairan, inhalasi bahan racun, penyakit darah, gangguan cairan, inhalasi bahan racun, penyakit darah, gangguan metabolisme dan lain-lainmetabolisme dan lain-lain

1919

H. EFUSI PLEURAH. EFUSI PLEURA

Cairan di rongga Pleura Cairan di rongga Pleura kollaps paru kollaps paru sesak sesak nafas sedang sampai beratnafas sedang sampai berat

G. ATELEKTASIS MASIFG. ATELEKTASIS MASIF

Sesak nafas, Takhikardia,sianosis, gerakan nafas Sesak nafas, Takhikardia,sianosis, gerakan nafas menurun pada sisi yang sakit, perkusi redup, menurun pada sisi yang sakit, perkusi redup, auskultasi menurun sampai hilang,auskultasi menurun sampai hilang,

pada foto toraks peningkatan densitas pada paru pada foto toraks peningkatan densitas pada paru yang kolaps, volume hemitoraks menurun ditandai yang kolaps, volume hemitoraks menurun ditandai adanya penyempitan antar iga, diafragma tertarik adanya penyempitan antar iga, diafragma tertarik keatas, mediastinum tertarik kesisi yang sakitkeatas, mediastinum tertarik kesisi yang sakit

2020

Px fisik tidak dijumpai kelainan saluran nafas Px fisik tidak dijumpai kelainan saluran nafas maupun parenkimmaupun parenkim

a. Tirotoksikosisa. Tirotoksikosis

b. Asidosis Metabolik b. Asidosis Metabolik DM dan gagal ginjal DM dan gagal ginjal

3. Gangguan metabolik3. Gangguan metabolik

4. Kelainan Darah4. Kelainan DarahTransfortasi OTransfortasi O2 2 terganggu sehingga menyebabkan terganggu sehingga menyebabkan

Hipoksemia Hipoksemia Anemia, leukemia, perdarahan masif, Anemia, leukemia, perdarahan masif, gangguan tranfusi, dan lain-laingangguan tranfusi, dan lain-lain

2121

Sesak nafas terjadi akibat Hiperkapnia dengan tanda-Sesak nafas terjadi akibat Hiperkapnia dengan tanda-tanda kesadaran menurun, Disorientasi, Diaforesis, tanda kesadaran menurun, Disorientasi, Diaforesis, HipertensiHipertensi

5. Penyakit saraf & Neuromuskuler5. Penyakit saraf & Neuromuskuler

6. Hiperventilasi Psikogenik6. Hiperventilasi Psikogenik- Ada riwayat sesak nafas akut & cemasAda riwayat sesak nafas akut & cemas- Sering ditimbulkan oleh faktor lingkungan & Sering ditimbulkan oleh faktor lingkungan &

personalpersonal- Cukup tenang dlm berbicara, bila sesak nafas Cukup tenang dlm berbicara, bila sesak nafas

organikorganik

sukar berbicara sukar berbicara - Biasanya pemeriksaan fisik, laboratorium dan BGA Biasanya pemeriksaan fisik, laboratorium dan BGA

tidak dijumpai adanya kelainantidak dijumpai adanya kelainan

2222

PENDEKATAN SISTEMATIKPENDEKATAN SISTEMATIKADA 2 TAHAPADA 2 TAHAP

Meliputi pemeriksaan / test2 untuk sistem kardiopulmonalMeliputi pemeriksaan / test2 untuk sistem kardiopulmonal

Prinsip pemeriksaan fase ini adalah :Prinsip pemeriksaan fase ini adalah : Dahulukan pemeriksaan sederhana & non invasifDahulukan pemeriksaan sederhana & non invasif EXERCISEEXERCISE termasuk dalam pemeriksaan ini termasuk dalam pemeriksaan ini Urutan Diagnostik tidak boleh diabaikan sampai didapatkan suatu Urutan Diagnostik tidak boleh diabaikan sampai didapatkan suatu

DiagnosisDiagnosis

Anamnesa

TAHAP I TAHAP I Px fisik

Px Laboratorium & Penyaringan

TAHAP II TAHAP II

2323

1.1.ANAMNESA harus teliti krn bisa ANAMNESA harus teliti krn bisa mengarahkan ke diagnosismengarahkan ke diagnosisEtiologik yang benar.Etiologik yang benar.

A. Onset dan ProgresivitasnyaA. Onset dan Progresivitasnya

Mendadak & cepat Mendadak & cepat asma, emboli paru, asma, emboli paru, pneumotorak, IMApneumotorak, IMA

Perlahan-lahan dari beberapa jam sampai Perlahan-lahan dari beberapa jam sampai hari hari penyakit jantung kongestif, efusi pleura penyakit jantung kongestif, efusi pleura

TAHAP ITAHAP I

2424

B. Adanya gejala yang menyertaiB. Adanya gejala yang menyertai Sesak dan nyeri dada Sesak dan nyeri dada emboli paru, infark emboli paru, infark

miokard, penyakit pleura, pneumotorak, trauma dadamiokard, penyakit pleura, pneumotorak, trauma dada

Sesak & nyeri dada yang mendadak seperti di Sesak & nyeri dada yang mendadak seperti di iris-iris unilateral pada orang muda iris-iris unilateral pada orang muda pneumotorak spontanpneumotorak spontan

Sesak dan batuk dengan sputum produktif / Sesak dan batuk dengan sputum produktif / purulent purulent paruparu

Sesak dan batuk darah Sesak dan batuk darah gangguan integritas gangguan integritas vaskuler vaskuler Emboli paru, Neoplasma, dan infeksi Emboli paru, Neoplasma, dan infeksi saluran nafassaluran nafas

2525

C. Pengaruh Perubahan Posisi C. Pengaruh Perubahan Posisi Perubahan posisi dapat mengurangi atau menambah Perubahan posisi dapat mengurangi atau menambah

berat sesak nafasberat sesak nafas Kegagalan jantung kiri Kegagalan jantung kiri sesak berkurang jika sesak berkurang jika

mengambil sikap dudukmengambil sikap duduk Paralisa Diafragma Paralisa Diafragma posisi tidur terasa lebih sesak posisi tidur terasa lebih sesak

dibanding duduk atau berdiridibanding duduk atau berdiri Eksaserbasi akut PPOK / status asmatikus enak posisi Eksaserbasi akut PPOK / status asmatikus enak posisi

duduk dan tangan bertumpududuk dan tangan bertumpu Emboli, Acidosis, infeksi perubahan posisi tidak Emboli, Acidosis, infeksi perubahan posisi tidak

berpengaruhberpengaruh

D.D. Paparan terhadap lingkungan atau obatPaparan terhadap lingkungan atau obat

E.E. Riwayat penyakit dahuluRiwayat penyakit dahulu Adakah penyakit hipertensi, PPOK, DM, Pendarahan, Adakah penyakit hipertensi, PPOK, DM, Pendarahan, immobilisasi lamaimmobilisasi lama

2626

2. Pemeriksaan Fisik2. Pemeriksaan FisikHarus telliti dan menurut urutan yang sebenarnya.Harus telliti dan menurut urutan yang sebenarnya.

A. Tanda tanda vital tekanan darah, t, n, rr,A. Tanda tanda vital tekanan darah, t, n, rr,

SesakSesakAda perubahan tanda2 vital Ada perubahan tanda2 vital ada kelainan akut ada kelainan akut butuh evaluasi & pertolongan segerabutuh evaluasi & pertolongan segera

Tanda vital N Tanda vital N Penyakit ringan atau kronisPenyakit ringan atau kronis

Temperatur dibawah 35 0C / diatas 40 oC / Temperatur dibawah 35 0C / diatas 40 oC / tek sistolik dibawah 90 mmHg tek sistolik dibawah 90 mmHg menunjukkan suatu kegawatanmenunjukkan suatu kegawatan

Pulsus Paradoksus Pulsus Paradoksus Petunjuk adanya Obtruksi Jalan nafas Petunjuk adanya Obtruksi Jalan nafas pada asma atau PPOKpada asma atau PPOK Eksaserbasi akutEksaserbasi akut

Frekuensi PernafasanFrekuensi Pernafasan Kurang dari 5x / menit Kurang dari 5x / menit Hipoventilasi & Hipoventilasi & impending respirasi Arrest, bila lebih dari 35x /menit impending respirasi Arrest, bila lebih dari 35x /menit gangguan sesak yang berat bila berlangsung lama gangguan sesak yang berat bila berlangsung lama otot pernafasan lelah otot pernafasan lelah gagal nafasgagal nafas

2727

B. InspeksiB. InspeksiKU dapat menjadi petunjuk kearah diagnosisKU dapat menjadi petunjuk kearah diagnosis

Nafas pelan & dangkalNafas pelan & dangkal biasanya oleh karena sedasi obat- biasanya oleh karena sedasi obat-obatan, retensi COobatan, retensi CO2,2, kelainan sistem saraf pusat seperti stroke, kelainan sistem saraf pusat seperti stroke,

edema serebri, pendarahan subarakhnoidedema serebri, pendarahan subarakhnoid

Pasien gelisah dengan pernafasan cepat dan dalamPasien gelisah dengan pernafasan cepat dan dalam mungkin mungkin oleh karena Hipoksemia oleh karena Hipoksemia penyakit paru, jantung, Anxietaspenyakit paru, jantung, Anxietas

Sianosis SentralSianosis Sentral ( umumnya oleh karena penyakit paru ) ( umumnya oleh karena penyakit paru ) seperti Pulmonary Arterio Venous Fistule, Penyakit paru seperti Pulmonary Arterio Venous Fistule, Penyakit paru kronis, Pneumonia.kronis, Pneumonia.

Sianosis periferSianosis perifer ( oleh karena Cardiac Output yang menurun ) ( oleh karena Cardiac Output yang menurun )

stenosis mitral, stenosis pulmonal dan gagal jantungstenosis mitral, stenosis pulmonal dan gagal jantung

2828

Pernafasan Cheyne StokesPernafasan Cheyne Stokes khas untuk gagal jantung kiri, juga dijumpai pada khas untuk gagal jantung kiri, juga dijumpai pada

tekanan intracranial yang naik, keracunan tekanan intracranial yang naik, keracunan narkotiknarkotik

Pernafasan kusmaullPernafasan kusmaull keracunan alkohol, obat bius, coma diabetikum, keracunan alkohol, obat bius, coma diabetikum, uremiauremia

Otot bantu nafas pada leher dan otot intercostalis Otot bantu nafas pada leher dan otot intercostalis digunakan pada obstruksi jalan nafas sedang sampai beratdigunakan pada obstruksi jalan nafas sedang sampai berat

Gerakan Asimetri dada Gerakan Asimetri dada Deviasi trakhea Deviasi trakhea Menurunnya gerakan Menurunnya gerakan

satu sisi dd dadasatu sisi dd dadaHemithorax lebih cembung Hemithorax lebih cembung Restriksi dd dadaRestriksi dd dada

Menunjukkan penyakit Menunjukkan penyakit paru ipsilateral paru ipsilateral Seperti Seperti pneumothorak, pneumothorak, pleural efusion, pleural efusion, empyemaempyema

2929

C. PalpasiC. Palpasi Gerakan dd dada yang lambat pada satu Gerakan dd dada yang lambat pada satu

hemithorak hemithorak gangguan pengembangan paru gangguan pengembangan paru

obstruksi jalan nafas, pneumothorak atau efusi obstruksi jalan nafas, pneumothorak atau efusi

pluraplura

..

D. PerkusiD. Perkusi Hipersonor dengan pneumothorak, serangan asma akutHipersonor dengan pneumothorak, serangan asma akut

Keredupan pada konsolidasi, efusi pleuraKeredupan pada konsolidasi, efusi pleura

Fremitus rabaFremitus raba

Obstruksi bronkhus / efusi pleuraObstruksi bronkhus / efusi pleuraFremitus raba Fremitus raba

Pada keadaan konsolidasiPada keadaan konsolidasiFremitus rabaFremitus raba

3030

E. AuskultasiE. Auskultasi Suara nafas menurun pada kedua paru dengan Suara nafas menurun pada kedua paru dengan obstruksi obstruksi

jalan nafas akibat spasme bronkusjalan nafas akibat spasme bronkus

Suara nafas menurun pada sisi yang sakit Suara nafas menurun pada sisi yang sakit pneumothorak, pneumothorak, efusi pleuraefusi pleura

Adanya ronki basah & wheezing Adanya ronki basah & wheezing spasme bronkus spasme bronkus

Ronki bilateral disertai irama gallop Ronki bilateral disertai irama gallop kegagalan jantung kegagalan jantung kongestifkongestif

Ronkhi terlokalisir Ronkhi terlokalisir konsolidasi konsolidasi

Sesak nafas, nyeri dada & ada Friction rub Sesak nafas, nyeri dada & ada Friction rub khas adanya khas adanya pleuritispleuritis

3131

3.3. Pemeriksaan laboratorium dan pemeriksaan Pemeriksaan laboratorium dan pemeriksaan lain sebagai penyaringlain sebagai penyaringa.a. Periksaan SputumPeriksaan Sputum

b.b. Analisa gas darah Analisa gas darah menunjukkan adanya & beratnya menunjukkan adanya & beratnya hipoksemia / Hiperkapnia, Juga petunjuk pemberian jumlah Ohipoksemia / Hiperkapnia, Juga petunjuk pemberian jumlah O22 pada pemakaian Ventilatorpada pemakaian Ventilator

c.c. Pemeriksaan Fungsi OrganPemeriksaan Fungsi Organ Uremia pada gagal ginjalUremia pada gagal ginjal Asidosis diabetika pada DMAsidosis diabetika pada DM

d.d. Px darah lengkap Px darah lengkap Anemia, Leukemia, Tanda2 infeksi akut Anemia, Leukemia, Tanda2 infeksi akut seperti leukositosis, seperti leukositosis, LED, SHIFT TO THE LEFTLED, SHIFT TO THE LEFT

e.e. Px. EKG Px. EKG Aritmia, IMA, Pembesaran atrium/ventrikelAritmia, IMA, Pembesaran atrium/ventrikel

f.f. Foto polos dadaFoto polos dada

Penyebab sesak nafasPenyebab sesak nafas

3232

Evaluasi ini meliputi Px atau test2 untuk sistem Evaluasi ini meliputi Px atau test2 untuk sistem kardiopulmonal.kardiopulmonal.

1.1. PX Faal ParuPX Faal Paru Menentukan tipe kelainan di paruMenentukan tipe kelainan di paru Menilai berat ringannya penyakitMenilai berat ringannya penyakit Untuk evaluasi terhadap terapiUntuk evaluasi terhadap terapi

2.2. ““TherapeuticTrial” dengan Diuretika atau TherapeuticTrial” dengan Diuretika atau BronkodilatorBronkodilator

3.3. Valsava maneuverValsava maneuver

4.4. Test waktu sirkulasiTest waktu sirkulasi

5.5. Test provokasi BronkhialTest provokasi Bronkhial

6.6. Exercise testExercise test

TAHAP IITAHAP II

3333

TERIMA KASIH TERIMA KASIH