serotinus print
DESCRIPTION
obsgynTRANSCRIPT
STATUS PASIEN RAWAT JALAN / INAP
RUMAH SAKIT UMUM DAERAHAJIBARANG
BLOK EARLY CLINICAL AND COMMUNITY EXPOSURE III
Nomor Rekam Medis :
I. Identitas Pasien
Nama : Ny. Suryati
Alamat : Desa Pancasan RT 03 RW 01 Kec. Ajibarang,
Banyumas
Usia : 38 tahun
Status pernikahan : Menikah
Agama : Islam
Suku : Jawa
Pendidikan terakhir : SMA
Pekerjaan : Karyawan Swasta
II. Identitas Suami
Nama : Agus Setiono
Alamat : Desa Pancasan RT 03 RW 01 Kec. Ajibarang,
Banyumas
Usia : 38 tahun
Status pernikahan : Menikah
Agama : Islam
Suku : Jawa
Pendidikan terakhir : SMK
Pekerjaan : Swasta
III. Anamnesis
(Subjective)
Tgl 16/11/15
Jam 10.10
Keluhan Utama Keluar flek dari vagina
Riwayat Penyakit
Sekarang
a. Keluhan yang dirasakan sekarang :
nyeri
b. Lokasi ketidaknyamanan : perut
bawah dan pinggang
c. Lendir (-),Darah (-)
Riwayat Penyakit
Dahulu
a. Riwayat hipertensi (-), diabetes (+),
infeksi kehamilan (-), TB (-),
penyakit jantung (-)
b. Riwayat alergi obat (-)
c. Riwayat abortus inkomplit pada
kehamilan ke 2
Riwayat Penyakit
Keluarga
a. Riwayat hipertensi (-), diabetes (+),
penyakit jantung (-), TB (-)
b. Riwayat keluarga kehamilan lewat
bulan (-)
c. Riwayat abortus (-)
Riwayat Sosial
Ekonomi
Riwayat Obstetrik a. HPHT : 21/09/15
b. HPL : 29/06/16
c. Kehamilan ketiga
d. Peningkatan BB selama kehamilan
±16kg
e. Riwayat haid
Menarche : 12 tahun
Siklus : 28 hari
Lama : 7 hari
Teratur (+)
Nyeri (-)
f. Pemeriksaan kehamilan TM I bulan
Maret, PP test (+)
g. Pergerakan janin pertama kali kira-
kira usia 4 bulan
Pergerakan janin 24 jam terakir >20
kali (jika duduk sekitar 30 menit
sekali)
IV. Pemeriksaan Fisik
(Objective)
Tgl 16/11/15
Jam 11.30
Kesadaran Tekanan
Darah
Nadi Pernapasan Suhu
Compos
mentis
110/80
mmHg
88x/min 20x/min 360C
Status Generalis
TB/BB : 154cm/90 kg
Kepala : mesocephal
Mata : CA (-/-) SI (-/-)
Mulut : perdarahan mukosa dan gusi (-), epulis (-)
Gigi : karies (-)
Hidung : discharge (-), nafas cuping hidung (-)
Tiroid : tidak ada pembesaran
KGB : tidak ada pembesaran
Dada
Jantung
Inspeksi : pulsasi ictus cordis (-), bekas luka (-)
Auskultasi: suara jantung
Palpasi : ictus cordis di SIC
Perkusi :
Paru
Inspeksi : nafas simetris, retraksi (-)
Auskultasi : wheezing (-), ronkhi (-)
Palpasi :
Perkusi: sonor kedua lapang paru (+)
Payudara
Membesar : (+)
Puting : menonjol
Benjolan : (-)
Simetris : (+)
Pengeluaran : cairan bening
Nyeri : (-)
Vertebrae : lordosis minimal
Nyeri pinggang: (+)
Ekstremitas
Oedema : tungkai bawah (+/+)
Kekakuan : kram (-/+)
Kemerahan: (+/+) belakang lutut
Varises : (-/-)
Abdomen
Inspeksi
a. Bekas luka : (-)
b. Linea alba/ nigra: (+)
c. Striae lividedarum/ albican: (+)
Auskultasi
a. Bising usus :
Palpasi
Pembesaran lien: (-)
Pembesaran hepar: (-)
Perkusi
Lainnya
Pembesaran : membulat, memanjang
TFU : 36 cm
Leopold I : fundus bokong
Leopold II : punggung kanan
Leopold III : kepala belum masuk panggul
Leopold IV : (-)
DJJ : 156 x/min teratur
Pemeriksaan dalam
Vulva dan vagina: merah
Vagina : tenang
Portio : lunak
Perdarahan (-)
Ketuban utuh
Arah depan
Hodge floating
Status Lokalis
V. Diagnosis
(Assesment)
Kerja Differensial
Serotinus
VI. Pemeriksaan
Penunjang
(Planning)
Laboratorium 16/11/15 11.30
Urine :
a. Protein urine (-)
Darah:
a. Leukosit 12,76x103 (4,8-10,8x103)
b. Ht 36,9 (37-47)
c. Trombosit 77,8 (79-99)
d. MCV 25 (27-31)
e. MCH 32,8 (33-37)
f. MCHC 15,8% (11,5-14,5%)
g. Glukosa darah 76mg/dL (<140 mg/dL)
VII.Tatalaksana Farmakologi Nonfarmakologi
a. Pro induksi misoprostol 1
tab pervaginam evaluasi 6
jam tidak respon
b. Amoksisilin 1 tab
c. Ampicillin inj
d. SC
a. Masuk ruang VK untuk
induksi persalinan
b. Jalan-jalan ringan di sekitar
VK untuk pacu kontraksi
c. Pengawasan KU, VS, djj,
kemajuan salin
d. Konsul dengan obsgyn
e. Konsul dengan anastesi
VIII. Komunikasi,
Informasi, Edukasi
a. Anjurkan ibu untuk relaksasi
b. Ajaran ibu miring kiri
c. Ibu dianjurkan puasa
IX. Prognosis Baik
Resume Medik :
Pembuat Status Pasien Mengetahui/Menyetujui
Mahasiswa DokterPendidikKlinis
( ) ( )
NIM. NIP.
STATUS PASIEN RAWAT JALAN / INAP
RUMAH SAKIT AJIBARANG
BLOK EARLY CLINICAL AND COMMUNITY EXPOSURE III
Identitas Pasien
No. RM : 15-39-93Nama : Ny. Devi Lestari Alamat : Desa Wlahar, TR 04/05 Kec. Wangon, Banyumas Usia : 21 tahun Status pernikahan : menikahAgama : IslamPekerjaan : ibu rumah tangga
Tgl & Jam Catatan Perkembangan Pasien Nama dan Paraf DokterSubjektif Objektif Assesment Planning
16/11/15
10.10-13.00
S: Hamil 41 minggu kepala belum masuk
panggul, belum ada his
O: KU/Kes : baik, compos mentis
TD: 110/80 mmHg
R/S/N: 88/36/20
Status generalis
TB/BB : 154cm/90 kg
Kepala : mesocephal
Mata : CA (-/-) SI (-/-)
Mulut : perdarahan mukosa dan gusi (-),
epulis (-)
Gigi : karies (-)
Hidung : discharge (-), nafas cuping
hidung (-)
Tiroid : tidak ada pembesaran
KGB : tidak ada pembesaran
Dada
Jantung
Inspeksi : pulsasi ictus cordis (-), bekas
Induksi salin
Observasi
kemajuan
salin
Lab:
Urine :
a. Protein
urine (-)
Darah:
a. Leukosit
12,76x103
(4,8-
10,8x103)
b. Ht 36,9
(37-47)
c. Trombosit
77,8 (79-
luka (-)
Auskultasi: suara jantung
Palpasi : ictus cordis di SIC
Perkusi :
Paru
Inspeksi : nafas simetris, retraksi (-)
Auskultasi : wheezing (-), ronkhi (-)
Palpasi :
Perkusi: sonor kedua lapang paru (+)
Payudara
Membesar : (+)
Puting : menonjol
Benjolan : (-)
Simetris : (+)
Pengeluaran : cairan bening
Nyeri : (-)
Vertebrae : lordosis minimal
Nyeri pinggang: (+)
Ekstremitas
Oedema : tungkai bawah (+/+)
Kekakuan : kram (-/+)
Kemerahan: (+/+) belakang lutut
Varises : (-/-)
Abdomen
Inspeksi
a. Bekas luka : (-)
b. Linea alba/ nigra: (+)
c. Striae lividedarum/ albican: (+)
Auskultasi
a. Bising usus :
Palpasi
Pembesaran lien: (-)
Pembesaran hepar: (-)
Perkusi
99)
d. MCV 25
(27-31)
e. MCH 32,8
(33-37)
f. MCHC
15,8%
(11,5-
14,5%)
g. Glukosa
darah
76mg/dL
(<140
mg/dL)
Skin test
ampicillin (-)
16/11/15
13.00
Lainnya
Pembesaran : membulat, memanjang
TFU : 36 cm
Leopold I : fundus bokong
Leopold II : punggung kanan
Leopold III : kepala belum masuk
panggul
Leopold IV : (-)
DJJ : 156 x/min teratur
Pemeriksaan dalam
Vulva dan vagina: merah
Vagina : tenang
Portio : lunak
Perdarahan (-)
Ketuban utuh
Arah depan
Hodge floating
Ass: Serotinus
S: Hamil 41 minggu kepala belum masuk
panggul, belum ada his
O: KU/Kes : baik, compos mentis
TD: 110/70 mmHg
R/S/N: 80/36/24
Status generalis
TB/BB : 154cm/90 kg
Kepala : mesocephal
Mata : CA (-/-) SI (-/-)
Mulut : perdarahan mukosa dan gusi (-),
epulis (-)
Gigi : karies (-)
Hidung : discharge (-), nafas cuping
Misoprostol 1
tab
pervaginam
Observasi
KU, TTV,
kemajuan
salin
Siapkan
perlengkapan
ibu dan bayi
hidung (-)
Tiroid : tidak ada pembesaran
KGB : tidak ada pembesaran
Dada
Jantung
Inspeksi : pulsasi ictus cordis (-), bekas
luka (-)
Auskultasi: suara jantung
Palpasi : ictus cordis di SIC
Perkusi :
Paru
Inspeksi : nafas simetris, retraksi (-)
Auskultasi : wheezing (-), ronkhi (-)
Palpasi :
Perkusi: sonor kedua lapang paru (+)
Payudara
Membesar : (+)
Puting : menonjol
Benjolan : (-)
Simetris : (+)
Pengeluaran : cairan bening
Nyeri : (-)
Vertebrae : lordosis minimal
Nyeri pinggang: (+)
Ekstremitas
Oedema : tungkai bawah (+/+)
Kekakuan : kram (-/+)
Kemerahan: (+/+) belakang lutut
Varises : (-/-)
Abdomen
Inspeksi
a. Bekas luka : (-)
b. Linea alba/ nigra: (+)
c. Striae lividedarum/ albican: (+)
17/11/15
02.00
Auskultasi
a. Bising usus :
Palpasi
Pembesaran lien: (-)
Pembesaran hepar: (-)
Perkusi
Lainnya
Pembesaran : membulat, memanjang
TFU : 36 cm
Leopold I : fundus bokong
Leopold II : punggung kanan
Leopold III : kepala belum masuk
panggul
Leopold IV : (-)
DJJ : 156 x/min teratur
Pemeriksaan dalam
Vulva dan vagina: merah
Vagina : tenang
Portio : lunak
Perdarahan (-) pembukaan (-)
Ketuban rembes (+)
Arah depan
Hodge floating
Ass: G1P0A0 H41 minggu dengan
prolonged pregnancy BDP pro induksi
+KPA
S: Hamil 41 minggu kepala belum masuk
panggul, his jarang
O: KU/Kes : baik, compos mentis
TD: 110/70 mmHg
R/S/N: 80/36,4/24
Amoksilin PO
1 tab
Observasi
KU, TTV,
Status generalis
TB/BB : 154cm/90 kg
Kepala : mesocephal
Mata : CA (-/-) SI (-/-)
Mulut : perdarahan mukosa dan gusi (-),
epulis (-)
Gigi : karies (-)
Hidung : discharge (-), nafas cuping
hidung (-)
Tiroid : tidak ada pembesaran
KGB : tidak ada pembesaran
Dada
Jantung
Inspeksi : pulsasi ictus cordis (-), bekas
luka (-)
Auskultasi: suara jantung
Palpasi : ictus cordis di SIC
Perkusi :
Paru
Inspeksi : nafas simetris, retraksi (-)
Auskultasi : wheezing (-), ronkhi (-)
Palpasi :
Perkusi: sonor kedua lapang paru (+)
Payudara
Membesar : (+)
Puting : menonjol
Benjolan : (-)
Simetris : (+)
Pengeluaran : cairan bening
Nyeri : (-)
Vertebrae : lordosis minimal
Nyeri pinggang: (+)
Ekstremitas
Oedema : tungkai bawah (+/+)
kemajuan
salin
Anjurkan ibu
rileks, miki,
puasa, dan
bedrest
Kekakuan : kram (-/+)
Kemerahan: (+/+) belakang lutut
Varises : (-/-)
Abdomen
Inspeksi
d. Bekas luka : (-)
e. Linea alba/ nigra: (+)
f. Striae lividedarum/ albican: (+)
Auskultasi
b. Bising usus :
Palpasi
Pembesaran lien: (-)
Pembesaran hepar: (-)
Perkusi
Lainnya
Pembesaran : membulat, memanjang
TFU : 36 cm
Leopold I : fundus bokong
Leopold II : punggung kanan
Leopold III : kepala belum masuk
panggul
Leopold IV : (-)
DJJ : 142 x/min teratur
Pemeriksaan dalam
Vulva dan vagina: merah
Vagina : tenang
Portio : lunak
Perdarahan (-) pembukaan (-)
Ketuban rembes (+)
Arah depan
Hodge floating
Ass: G1P0A0 H41 minggu dengan
Catat hasil
perkembangan
pemberian
17/11/15
07.00
prolonged pregnancy BDP pro induksi
+KPA, kesan panggul sempit
S: Hamil 41 minggu kepala belum masuk
panggul, belum ada his
O: KU/Kes : baik, compos mentis
TD: 110/70 mmHg
R/S/N: 80/36/24
Status generalis
TB/BB : 154cm/90 kg
Kepala : mesocephal
Mata : CA (-/-) SI (-/-)
Mulut : perdarahan mukosa dan gusi (-),
epulis (-)
Gigi : karies (-)
Hidung : discharge (-), nafas cuping
hidung (-)
Tiroid : tidak ada pembesaran
KGB : tidak ada pembesaran
Dada
Jantung
Inspeksi : pulsasi ictus cordis (-), bekas
luka (-)
Auskultasi: suara jantung
Palpasi : ictus cordis di SIC
Perkusi :
Paru
Inspeksi : nafas simetris, retraksi (-)
Auskultasi : wheezing (-), ronkhi (-)
Palpasi :
Perkusi: sonor kedua lapang paru (+)
Payudara
Membesar : (+)
Puting : menonjol
induksinya
saja
Pro SC pk
11.00
EKG:
Normal sinus
with sinus
arrhythmia
Observasi
KU, TTV,
kemajuan
salin
Kolaborasi
dengan
obsgyn
Kolaborasi
dengan
anastesi
Persiapan
perlengkapan
ibu dan bayi
Benjolan : (-)
Simetris : (+)
Pengeluaran : cairan bening
Nyeri : (-)
Vertebrae : lordosis minimal
Nyeri pinggang: (+)
Ekstremitas
Oedema : tungkai bawah (+/+)
Kekakuan : kram (-/+)
Kemerahan: (+/+) belakang lutut
Varises : (-/-)
Abdomen
Inspeksi
g. Bekas luka : (-)
h. Linea alba/ nigra: (+)
i. Striae lividedarum/ albican: (+)
Auskultasi
c. Bising usus :
Palpasi
Pembesaran lien: (-)
Pembesaran hepar: (-)
Perkusi
Lainnya
Pembesaran : membulat, memanjang
TFU : 36 cm
Leopold I : fundus bokong
Leopold II : punggung kanan
Leopold III : kepala belum masuk
panggul
Leopold IV : (-)
DJJ : 156 x/min teratur
Pemeriksaan dalam
Vulva dan vagina: merah
Vagina : tenang
Portio : lunak
Perdarahan (-) pembukaan (-)
Ketuban rembes (+)
Arah depan
Hodge floating
Ass: G1P0A0 H41 minggu dengan
prolonged pregnancy kesan panggul
sempit, induksi tidak respon
Pembuat Status Pasien Mengetahui/MenyetujuiMahasiswa Dokter Pendidik Klinis
( ) ( )
NIM. NIP.
KEHAMILAN LEWAT BULAN (SEROTINUS)
A. Definisi
Kehamilan lewat bulan (post term, prolonged, serotinus) digunakan untuk
mendeskripsikan kehamilan yang melewati batas usia kehamilan normal (Cunningham et
al, 2010). World Health Organization (WHO) mendefinisikan serotinus atau kehamilan
lewat bulan adalah kehamilan dengan usia lebih dari 42 minggu (294 hari) (SOGC, 2008).
American College of Obstetricians and Gynecologist (2004) menyatakan kehamilan antara
41 minggu 1 hari dan 41 minggu 6 hari, walaupun termasuk dalam 42 minggu tidak
memenuhi criteria kehamilan lewat bulan kecuali hari ketujuh telah dilalui (Cunningham
et al, 2010).
B. Epidemiologi
Divon dan Feldman-Leidner (2008) menyatakan insidensi kehamilan lewat bulan
berkisar antara 4-19%. Sebanyak 6% dari 4 juta bayi yang lahir di Amerika Serikat selama
tahun 2006 dilahirkan pada usia 42 minggu atau lebih (Cunningham et al, 2010).
Kehamilan tunggal sering berlanjut hingga usia lewat bulan, 18% diantaranya melewati
usia 41 minggu, 10% melewati usia 42 minggu, dan 4% melewati usia 43 minggu.
Prevalensi kehamilan lewat bulan (serotinus) bergantung pada populasi pasien, termasuk
faktor seperti persentasi wanita primigravida, riwayat komplikasi kehamilan, akurasi usia
kehamilan dengan pemeriksaan USG, dan persalinan induksi rutin (Gumuset al, 2009).
C. Etiologi
Faktor yang menyebabkan kehamilan lewat bulan (serotinus) diantaranya adalah
kesalahan menghitung hari pertama haid terkahir (HPHT), primigravida, riwayat
kehamilan lewat bulan sebelumnya, defisiensi sulfatase plasenta (berkaitan dengan
penyakit resesif terkait kromosom X yang mengakibatkan rendahnya kadar estriol),
insufisiensi renal janin atau hipoplasia, dan anensefali janin. Divon et al (2002)
menganalisis hubungan antara jenis kelamin janin dengan kejadian serotinus dan
menemukan jenis kelamin laki-laki secara signifikan merupakan faktor predisposisi
kejadian serotinus dengan rasio 3:2 dibandingkan dengan jenis kelamin janin wanita.
Sebuah studi menyatakan indeks massa tubuh sebelum kehamilan yang melebihi 25 kg/m2
dan nullipara merupakan risiko prenatal untuk serotinus (Gumus et al, 2009).
D. Patomekanisme
Produksi plasenta berupa hormon CRH berpengaruh pada usia kehamilan. Pada
kehamilan serotinus, kecepatan produksi hormon CRH lebih lambat daripada kecepatan
produksi pada kehamilan cukup bulan. Kecepatan produksi ini dapat dipengaruhi oleh
predisposisi genetik, yaitu akibat polimorfisme gen terkait CRH. CRH dapat menstimulasi
produksi DHEA dari adrenal fetus sebagai prekusor sintesis estriol. Rasio estriol dan
estradiol yang tinggi dapat menyebabkan lingkungan estrogenik diiringi penurunan
hormone progesterone pada akhir kehamilan. Proses ini ditemui pada persalinan preterm
atau kehamilan kembar. Pada kehamilan lewat bulan masih belum diketahui.
E. Penegakan diagnosis
Hari pertama haid terakhir (HPHT) sering dijadikan tolak ukur masa kehamilan.
Kesalahan perhitungan dapat dipengaruhi oleh siklus menstruasi yang tidak teratur.
Prediksi usia kehamilan berdasarkan USG juga bervariasi. Semakin tua usia kehamilan,
semakin tidak akurat perkiraan hasil pemeriksaan USG. Sebagaic ontoh, jika USG
dilakukan untuk mengukur CRL pada usia 35 minggu maka hasil usia kehamilan dapat
berjangkau dari usia 32-38 minggu.
F. Penatalaksanaan
Pada tahun 1997, SOGC merekomendasikan wanita dengan usia kehamilan
mencapai 41 hingga 42 minggu perlu ditawarkan opsi persalinan (SOGC, 2008). Namun
demikian, manajemen untuk menurunkan risiko kehamilan lewat bulan masih
kontraversial. Pengawasan antenatal pada bayi lewat bulan (serotinus) secara tradisional
dimulai saat kehamilan lengkap berusia 42 minggu. Namun demikian, data terbaru
menyebutkan persentasi signifikan kasus asfiksia perinatal terjadi antara kehamilan 40
sampai 42 minggu. Tatalaksana yang dilakukan meliputi metode aktif (induksi persalinan,
pilihan melakukan operasi caesar) atau konservatif (pengawasan ketat bayi antenatal)
(Gumuset al, 2009).
G. Komplikasi
Komplikasi yang dapat muncul akibat kehamilan lewat bulan (serotinus) antara lain
persalinan macet, robeknya serviks, plasenta tertinggal, perdarahan postpartum, persalinan
dengan vakum, makrosomia, cairan amnion bercampur meconium, oligohydramnion, serta
kematian intrapartum dan postpartum. Selain itu, serotinus dapat menyebabkan rendahnya
pH arteri umbilicus saat persalinan dan rendahnya nilai APGAR 5 menit (Gumuset al,
2009).
H. Prognosis
Pada umumnya selama tidak ditemukan tanda-tanda post maturitas atau asfiksia pada
bayi, prognosis kehamilan lewat bulan dapat diduga baik.
I. Pencegahan
Pencegahan kehamilan lewat bulan dapat berupa membrane sweeping, hubungan
intim tak terlindungi, dan stimulasi areola mammae. Membrane sweeping merupakan
teknik sederhana untuk menaikkan produksi lokal prostaglandin. Tidak ada bukti adanya
perbedaan risiko infeksi maternal atau neonatal pada teknik ini namun efek samping dapat
berupa rasa tidak nyaman di vagina, perdarahan vagina, dan kontraksi ireguler. Hubungan
intim juga dapat menginduksi persalinan akibat adanya pengeluaran oksitosin endogen
saat orgasme atau terdapatnya prostaglandin pada semen yang menginduksi aktivitas
uterus. Stimulasi areola cukup bermanfaat berdasarkan hasil studi review Cochrane dalam
menginduksi kelahiran setelah 72 jam dan mengurangi perdarahan postpartum.
DAFTAR PUSTAKA
Cunningham, F. Gary, Kenneth J. Leveno, Steven L. Bloom, John C. Hauth, Dwight J.
ouse, dan Catherine Y. Spong. 2010. Williams Obstetrics. Edisi 23. USA: The
McGraw-Hill Companies Inc.
Gumus, IlknurInegol. ZeynepKamalak, NilgunOzturkTurhan. 2009. Prolonged Pregnancies:
Approaches in Clinical Management. The New Journal of Medicine. 26: 11-15.
SOCG. 2008. Guidelines for Management of Pregnancy at 41+0 to 42+0 Weeks.
JOGC.214: 800-810.