serotinus 123

27
SEROTINUS dr. MUSLICH ASHARI,Sp.OG 1

Upload: jodie-suwandi

Post on 11-Apr-2016

42 views

Category:

Documents


3 download

DESCRIPTION

serotinus

TRANSCRIPT

Page 1: Serotinus 123

SEROTINUS

dr. MUSLICH ASHARI,Sp.OG

1

Page 2: Serotinus 123

2

SerotinusPosttermKehamilan Lewat Bulan (KLB)

Page 3: Serotinus 123

Pendahuluan

• Preterm : kehamilan < 37 minggu• Aterm : 37 minggu - < 42 minggu• Postterm (serotinus):

“ kehamilan dengan usia kehamilan 42 minggu lengkap (294 hari) atau lebih sejak HPHT”WHO (1977), FIGO (1986), ACOG (1997)

3

Page 4: Serotinus 123

• Insidensi :– Frekuensi 4 – 14%, dengan rata-rata 10%– Perbedaan yang lebar oleh karena perbedaan

dalam menentukan usia kehamilan• 10% ibu lupa HPHT• Kesulitan menentukan waktu ovulasi yg tepat• Faktor siklus haid• Faktor kesalahan perhitungan

– Faktor kesalahan perhitungan dapat dikurangi dng USG pada awal kehamilan (usia kehamilan 6 – 11 minggu)

4

Page 5: Serotinus 123

5

•Angka kejadian RS Dr Kariadi th ’94-’98 :

6,86%

•Turun jika dilakukan konfirmasi HPHT dengan

USG pada usia kehamilan < 20 minggu

•Riwayat KLB sebelumnya menjadi faktor risiko

untuk terjadinya KLB pada kehamilan

berikutnya

Insiden (lanjutan)

Page 6: Serotinus 123

6

Etiologi•Penyebab KLB kombinasi faktor ibu, janin,

genetik•Penyebab tersebut irregularitas ovulasi,

kelainan kongenital (anensefali, hipoplasi

kelenjar adrenal), kehamilan ekstra uterin,

malpresentasi, riwayat KLB sebelumnya,

problema emosional ibu, kelainan bentuk

uterus, tumor uterus dan jalan lahir

Page 7: Serotinus 123

7

Proses persalinan diawali dengan proses kematangan serviks

•Simultan dengan Proses Persalinan fase 1:Aktivasi miometrium Aktivasi poros Hipotalamus-Hipofise-

Adrenal JaninSintesis prostaglandinPerubahan keseimbangan progesteron-

estrogen

Patofisiologi

Page 8: Serotinus 123

8

Patofisiologi• Perubahan mendasar

Penghancuran kolagen Penguraian serabut kolagen

• Dipengaruhi oleh: enzim COX-2 & enzim-enzim

proteolitik proses inflamasi oleh sitokin NO system MMP

Page 9: Serotinus 123

Diagnosis • Berdasarkan :– Anamnesis : HPHT , riwayat ANC sebelumnya

Perhitungan usia kehamilan dengan rumus NaegeleDjj pertama, gerakan pertama

– Pemeriksaan fisik : TFU

9

Page 10: Serotinus 123

–Pemeriksaan penunjang :• Rontgen : inti penulangan• USG

USG serial, terutama bila dilakukan pertama kali sejak trimester I• Non stress test dng KTG untuk

menentukan disfungsi janin plasenta–Amniotomi dan pemeriksaan sitologik• Sitologi vagina (indeks kariopiknotik >20%)

–Amnioskopi : derajat kekeruhan

10

Page 11: Serotinus 123

Penatalaksanaan

• Terapi utama : akhiri kehamilanDapat dilakukan dengan induksi persalinan

• Yang terpenting tentukan keadaan janin

11

Page 12: Serotinus 123

INTERVENSI

41 atau 42 minggu ?

12

Page 13: Serotinus 123

13

• Risiko kematian perinatal pada persalinan Kehamilan lewat bulan (KLB) meningkat seiring dengan makin tuanya usia kehamilan

• Penelitian meta analisis SOGC, 2001 sebaiknya dilakukan induksi pada usia kehamilan 41 minggu tidak semua induksi berhasil

Sangat dianjurkan pengakhiran 41 mg

Page 14: Serotinus 123

• Mortalitas perinatal :– Diketahui mortalitas perinatal meningkat setelah

tanggal yang diharapkan terlampaui(± 3 kali dibandingkan kehamilan aterm)

– Penyebab kematian, antara lain:• Hipoksia• Aspirasi mekoneum• Hipertensi gravidarum• Partus lama dng CPD• Malformasi• Asfiksia intrapartum• Kejang neonatal dini

14

Penyebab Penyebab utamautama

Page 15: Serotinus 123

15

Gambar 1. Hubungan usia kehamilan dengan kematian perinatal

Jum

lah

kem

atia

n /1

000

kela

hira

nIndeksrisiko kematianperinatal

Angkakematianperinatal

Usia kehamilan (dalam minggu)

(adopted from: Smith GCS1)

Indeks risiko kematian perinatal : probabilita kematian kumulative Angka kematian perinatal : jumlah kematian perinatal

Page 16: Serotinus 123

Sindrom postmaturBayi postmatur, ciri klinis:○ Kulit keriput, mengelupas ○ Badan kurus → menunjukkan pengurasan energi○ Tampak tua○ Kuku panjang○ Lanugo sedikit atau kurang

Seringkali disertai oligohidramnion Disfungsi plasenta

Pada kehamilan postterm→ fungsi plasenta menurun

16

Page 17: Serotinus 123

Disfungsi plasentaDisfungsi plasenta

OligohidramnionOligohidramnionsering menyertai kehamilan posttermsering menyertai kehamilan posttermKonsekuensi oligohidramnion : gawat janin intrapartum Konsekuensi oligohidramnion : gawat janin intrapartum → →

yg umumnya disebabkan oleh : oklusi tali pusatyg umumnya disebabkan oleh : oklusi tali pusat Pertumbuhan janin terhambatPertumbuhan janin terhambat

17

Penuaan plasenta

- Pasokan makanan dan oksigen berkurang

- Spasme arteri spiralis

Hambatan pertumbuhan janin dan penurunan berat

Page 18: Serotinus 123

CARA INDUKSI PERSALINAN

18

Page 19: Serotinus 123

19

• Keberhasilan induksi persalinan dipengaruhi banyak faktor, antara lain kematangan serviks jika serviks belum matang (unfavourable) 19%-36% kasus gagal SC

• Hasil penelitian meta analisis oleh SOGC, serviks dianggap matang pada skor Bishop ≥ 6

Page 20: Serotinus 123

20

Penilaian Kematangan Serviks• Penilaian awal kematangan serviks

banyak cara : Klinis/laboratoris Invasif/ non-invasif

• Perubahan pokok proses kematangan serviks adalah perubahan kadar kolagen spektroskopi fluorosensi (Collascope) tidak tersedia luas

• Panjang serviks dg USG transvaginal• Laboratoris akurat, mahal

Page 21: Serotinus 123

21

Penilaian Kematangan Serviks• untuk memprediksi keberhasilan induksi

dikembangkan sistem skoring kematangan serviks pemeriksaan klinis non invasif dengan berbagai macam komponen

• Calkins et al (1930), Cocks (1955), Friedman dan Sachtleben (1962) dan Bishop (1964), dikembangkan dengan berbagai macam modifikasi seperti Burnett Modification, Weighted Bishop Score by Friedman and Colleagues, dan Pelvic Score by Lange and Colleagues

Page 22: Serotinus 123

22

Skor Bishop

• Skor Bishop direkomendasikan untuk menilai kematangan serviks secara klinis

Page 23: Serotinus 123

23

Skor Bishop

PRE INDUCTION CERVICAL SCORING

FactorPoints Assigned

0 1 2 3

Dilatation (cm) 0 1 - 2 3 - 4 5 - 6

Effacement (%) 0 - 30 40 - 50 60 - 70 80

Station -3 -2 -1 or 0 +1 or +2

Consistency Firm Medium Soft

Position Posterior Mid Anterior

(adopted from: Baacke KA, Edwards RK45)

Tabel 1. Skor Bishop

Page 24: Serotinus 123

INDUKSI PERSALINAN

• Bishop < 6 pematangan serviks dengan misoprostol 25 ugr per vaginam. Diberikan tiap 6 jam sampai serviks matang.

• Bishop ≥ 6 diberikan/dilanjutkan tetes oksitosin

24

Page 25: Serotinus 123

Augmentasi / Induksi Persalinan

• Dosis awal oksitosin 1 - 2 mU / min• Interval setiap 30 min.• Kenaikan dosis 1 - 2 mU• Biasanya persalinan yang baik perlu 8 - 10 mU / min.

25

Page 26: Serotinus 123

Konversi tetes per menit ( 20 tts = 1 ml )

Oksitosin Na Cl Tetesan

10 u 500 ml 1 mu = 1 tts 5 u 1 liter 1 mu = 4 tts 10 u 1 liter 1 mu = 2 tts

26

Page 27: Serotinus 123

Terima kasih

27