senyawa-aromatis fix bgt.ppt

46
Nur Alivia Arianda Ratnasari Aditia Reza Ramadhan Ario SENYAWA AROMATIS

Upload: nuraliviaa

Post on 17-Nov-2015

38 views

Category:

Documents


9 download

TRANSCRIPT

  • Nur Alivia AriandaRatnasari AditiaReza Ramadhan ArioSENYAWA AROMATIS

  • SENYAWA AROMATISYang termasuk senyawa aromatis adalah: senyawa bensena dan senyawa dengan sifat kimia seperti

    bensena.

    Molekul bensena: senyawa cincin 6 dengan rumus molekul C6H6.

  • Benzene adalah senyawa yang tidak berwarna, m.p. 6o C dan b.p. 80o C, ditemukan pada tahun 1825 oleh Michael Faraday. Memiliki cincin 6 anggota, rumus molekul C6H6 yang menunjukkan adanya 3 ikatan rangkap dalam cincin. Stuktur benzena masih merupakan tanda tanya bagi ahli kimia pada abad ke 19. Rumus molekulnya menunjukkan tingginya tingkat ketidakjenuhan, tetapi tidak mengalami reaksi adisi seperti halnya alkena pada umumnya

    Fakta tentang Benzene*

  • STRUKTUR BENSENA Kekul menggambarkan struktur bensena dengan atom-atom karbon dihubungkan satu dengan yang lain membentuk suatu cincin.

    13.cdx

  • August Kekul pada tahun 1865 : Struktur tersebut menggambarkan bahwa struktur benzena tersusun 3 ikatan rangkap di dalam cincin 6 anggota.

    Ketiga ikatan rangkap tersebut dapat bergeser dan kembali dengan cepat sedemikian sehingga 2 bentuk yang mungkin tersebut tidak dapat dipisahkan.

  • Model Resonansi Benzene*

  • Panjang ikatan karbon-karbon pada bensena adalah sama, yaitu: pertengahan antara panjang ikatan tunggal dan ikatan rangkap.Panjang ikatan rangkap C = C adalah 1,34 ikatan tunggal C C adalah 1,53 . Apabila benzena dianggap mempunyai 3 ikatan rangkap dan 3 ikatan tunggal seperti pada struktur Kekul, maka akan didapati 3 ikatan yang pendek (1,34 ) dan 3 ikatan yang panjang (1,53 ). Akan tetapi analisis dengan difraksi sinar-X menunjukkan bahwa panjang ikatan C C pada benzena sama, yaitu 1,39

  • ORBITAL BENZENASetiap karbon pada bensena mengikat 3 atom lain menggunakan orbital hibridisasi sp2 membentuk molekul yang planar.

    Bensena merupakan molekul simetris, berbentuk heksagonal dengan sudut ikatan 120o. Setiap atom C mempunyai orbital ke empat yaitu orbital p. Orbital p akan mengalami tumpang suh (overlapping) membentuk awan elektron sebagai sumber elektron.

  • 15.cdx

  • TATANAMA DERIVAT BENZENAmenambahkan awalan gugus substituen diikuti nama bensena, misal : klorobensena, bromobensena, nitrobensena, dll

    16.cdx

  • beberapa derivat bensena mempunyai nama spesifik yang mungkin tidak menunjukkan nama dari substituen yang terikat pada bensena

    17.cdx

  • Apabila bensena mengikat lebih dari satu substituen, maka nama substituen dan letak substituen harus dituliskan. orto (1,2-)meta (1,3-)para (1,4-)

    18.cdx

  • Apabila 2 atau lebih substituen yang terikat pada bensena berbeda, maka penamaannya diawali dengan nama substituen berturut-turut dan diikuti dengan nama bensena atau diberi nama khusus/spesifik.

    19.cdx

  • Energi Resonansi dari Benzena

    *

  • *

  • *

  • *

  • *

  • *

  • *

  • REAKSI BENSENA (R. Substitusi)Reaksi Nitrasi

    Mekanisme :

    20.cdx

    21.cdx

  • Reaksi Sulfonasi

    22.cdx

  • Jadi bensena lebih mudah mengalami reaksi substitusi daripada reaksi adisi

  • SUBSTITUEN PENGAKTIF DAN PENDEAKTIF CINCINSubstituen yang terikat pada cincin aromatis mempengaruhi reaksi substitusi kedua/lanjutannya. Berdasarkan eksperimen terhadap laju nitrasi pada bensena tersubstitusi (substitusi ke 2) menunjukkan bahwa kecepatan nitrasi pada setiap bensena yang telah tersubstitusi oleh gugus yang berbeda adalah tidak sama.

  • Efek pengarah dan pengaktif gugus fungsi

  • GUGUS PENGARAH Orto, meta dan para

  • *

  • *

  • *

  • *

  • *

  • *

  • KESTABILAN BENSENABerbeda dengan senyawa-senyawa yang mengandung ikatan rangkap lainnya, bensena tidak mudah mengalami reaksi adisi

    ReagenSikloheksenaBensenaKMnO4 encerTerjadi oksidasi, cepatTidak bereaksiBr2/CCl4 (dlm gelap)Terjadi Adisi, cepatTidak bereaksiHITerjadi Adisi, cepatTidak bereaksiH2 + Ni Terjadi hidrogenasi, 25oC, 20 lb/in.2Terjadi hidrogenasi, lambat,100-200oC, 1500 lb/in.2

  • KESTABILAN CINCIN BENSENA secara kuantitatif dapat dilihat dari panas hidrogenasi dan pembakarannya. Panas hidrogenasi dan pembakaran bensena lebih rendah dari pada harga perhitungan.

    23.cdx

  • ATURAN HCKELSenyawa aromatis harus memenuhi kriteria: siklismengandung awan elektron yang terdelokalisasi di bawah dan di atas bidang molekulikatan rangkap berseling dengan ikatan tunggalmempunyai total elektron sejumlah 4n+2, dimana n harus bilangan bulat

    Misal: bila jumlah elektron suatu cincin siklik = 12, maka n=2,5 maka bukan senyawa aromatis

  • 24.cdx

  • Hidrokarbon Aromatik Polisiklik

  • SENYAWA POLISIKLIK, AROMATIK POLI SIKLIK/ POLI NUKLIR/POLI INTI (POLI NUCLEAR) ; CINCIN TERPADU (FUSED RING) ; CINCIN MAMPAT (CONDENSED RING)NAFTALENAANTRASENA

    FENANTRENA

  • -NAFTOL-NAFTOL

  • JUMLAH ELEKTRON PI (4n+2)ENERGI RESONANSI (KKAL/MOL)6 (n=1)3610 (n=2)6114 (n=3)8414 (n=3)92

  • NAFTALENAPENTASENAKORONENA

  • SENYAWA POLISIKLIK LEBIH REAKTIF TERHADAP OKSIDASI, REDUKSI DAN SUBSTITUSI ELEKTROFILIK KETIMBANG BENZENAUdara, kalorV2O3-H2OAsam-O-ftalatAnhidrida asam ftalat

  • CrO3H2SO4 kalor1,4-naftokuinon9,10-antrakuinonCrO3H2SO4 kalor

  • CrO3H2SO4 kalor9,10-fenantrakuinon

  • Na-EtOHNa-EtOHNa-EtOHkalorkalorkalorTIDAK ADA REAKSITETRALINA9,10-DIHIDROANTRASENA

  • Br2HNO3, H2SO4H2SO4 pekat80 CAsetilklorida, AlCl31-bromonaftalen1-nitronaftalenAsam-1-naftalensulfonat1-asetilnaftalenMekanisme substitusi seperti benzena