senin, 24 oktober 2011 mesir dan israel tukar tahanan · mulai dari kematian osama bin laden,...

1
19 SENIN, 24 OKTOBER 2011 I NTERNASIONAL PRESIDEN Amerika Serikat Barack Obama hendak mem- perpanjang masa jabatannya sebagai penguasa Gedung Putih dengan memperkuat pencitraan diri di bidang poli- tik luar negeri. Hal itu tecer- min saat Obama menyampai- kan pesan mingguan di radio dan internet yang berisi peran sukses AS dalam beragam hal, mulai dari kematian Osama bin Laden, lenyapnya kekuasaan Moamar Khada, hingga pe- narikan mundur pasukan ‘Ne- geri Paman Sam’ dari Irak. Obama menyebut kematian Bin Laden dan kemenangan atas Al-Qaeda merupakan bagian dari kisah sukses yang besar. “Di Libia, kematian Moa- mar Khadafi menunjukkan bahwa peran kita dalam melin- dungi rakyat Libia dan mem- bantu membebaskan mereka dari seorang tiran, merupakan hal yang patut dilakukan,” pa- parnya, kemarin. “Di Irak, kita sukses dalam strategi meng- akhiri perang,” sambungnya. Presiden kulit hitam pertama AS tersebut juga menekankan bahwa berkat kepemimpinan- nya, ‘Negeri Paman Sam’ mam- pu menutup lembaran perang selama satu dekade dan ber- fokus mengatasi keterpurukan ekonomi AS. Pencitraan diri Obama di bidang politik luar negeri mengemuka setelah tingkat kepercayaan rakyat AS terha- dap sang pemimpin di bidang ekonomi merosot. Dalam se- jumlah jajak pendapat, popu- laritas Obama hanya mencapai 42%-44%. Persentase tersebut merupakan titik terendah se- panjang Obama menjabat. Soal penarikan mundur pa- sukan AS dari Irak, Obama dipandang tidak membuat su- atu terobosan besar. Sebab, ke- bijakan itu telah disusun dalam pakta keamanan 2008 lalu. Sebagaimana diketahui, pada Jumat (21/10), Obama meng- umumkan penarikan mundur seluruh 39.500 serdadu AS yang tersisa di Irak sebelum akhir tahun ini. Sehari kemudian, Perdana Menteri Irak Nuri al-Maliki menegaskan langkah tersebut tidak akan berdampak terha- dap situasi keamanan di Irak. “Penarikan itu justru akan menghapus semua pembe- naran yang mendasari serang- an Al-Qaeda,” katanya. Namun, pendapat tersebut justru membuat Obama menjadi sasaran empuk kubu Republik. Mitt Romney, calon kuat penan- tang Obama dalam pemilihan presiden AS pada 2012 menda- tang, menuduh Obama meng- ingkari janji untuk membuat AS sebagai negara kuat. Bahkan, Senator Joseph Liber- man secara terang-terang an mengatakan kebijakan Obama adalah kegagalan, bukan kesuk- sesan. (Jer/AP/Reuters/I-2) Obama Perkuat Pencitraan TARIK MUNDUR: Presiden Amerika Serikat Barack Obama meng- umumkan penarikan mundur pasukan AS dari Irak, pada Jumat (21/10) lalu. AP/SUSAN WALSH HERYADI I SRAEL dan Mesir sepakat menukar seorang ma- ta-mata berkewargane- garaan Israel-Amerika Serikat yang ditahan di Kairo dengan sekelompok tahanan Mesir yang mendekam di pen- jara ‘Negeri Zionis’. Seperti dilansir Al Jazeera, Kairo akan membebaskan Ilan Grapel, 27, yang ditangkap 12 Juni lalu karena memata-matai pergolakan yang mengguling- kan Presiden Hosni Mubarak Februari lalu. Dia dituduh menjadi agen intelijen Israel, Mossad. Kantor berita Mesir MENA melaporkan bahwa Israel akan membebaskan 16 tahanan un- tuk ditukar dengan Grapel. Namun, stasiun televisi peme- rintah, Nile TV, menyebutkan warga Mesir yang akan dibe- baskan 28 orang, termasuk tiga anak. Pemerintah Mesir beberapa kali mengatakan bahwa Israel menahan sekitar 81 warganya. Namun, dalam pengumuman kesepakatan pertukaran tahan- an tersebut, kedua pihak tidak menyebutkan alasan mengapa tahanan yang dibebaskan di- kurangi. Sejak ditangkap, sosok Gra- pel menjadi sorotan utama media-media Mesir. Beberapa kali foto-foto Grapel saat ber- ada di Lapangan Tahrir, Kairo, dipublikasikan. Ada pula foto Grapel saat berada di dalam sebuah masjid dan di bar Kota Kairo. Israel menentang keras tu- duhan Mesir mengenai status Grapel. ‘Negeri Yahudi’ mene- gaskan Grapel bukan seorang agen intelijen. Grapel, seba- gaimana diklaim Israel, hijrah dari New York ke Israel pada 2005. Dia bergabung dengan militer Israel lantaran mengi- kuti program wajib militer dan sempat diterjunkan dalam konflik Israel-Libanon pada 2006. Dalam konik itu, Grapel sempat terluka. Namun, terlepas dari klaim tersebut, penangkapan Grapel juga diramaikan campur ta- ngan Amerika Serikat. Menteri Pertahanan AS Leon Panetta mendesak Kairo untuk membebaskan Grapel meng- ingat dia adalah warga negara AS. “Kami telah mengemu- kakan keprihatinan kami ke- pada pemerintah Mesir,” kata Panetta. Rencana pertukaran tahanan antara Mesir dan Israel sempat dihembuskan seorang pejabat Israel yang menolak identitas- nya disebutkan, pekan lalu. Sebagian besar warga Mesir yang ditahan di penjara-penjara Israel dijerat pasal kriminalitas, semisal masuk ke Israel secara tidak sah, terlibat perdagangan narkoba, dan kepemilikan sen- jata api. Para pengamat mengatakan kesediaan pertukaran tahanan di antara kedua negara me- nunjukkan PM Israel Benjamin Netanyahu tetap menjadikan hubungan diplomatik yang erat dengan Mesir sebagai prioritas. Hubungan kedua negara sem- pat memburuk selama pergolak- an menentang rezim Mubarak. (Hde/Al Jazeera/I-5) [email protected] Mesir dan Israel Tukar Tahanan Kami telah mengemukakan keprihatinan kami kepada pemerintah Mesir. ’’ Leon Panetta Menteri Pertahanan AS Kairo menyerahkan seorang mata- mata Israel untuk ditukar dengan 28 warganya, termasuk tiga anak. MATA-MATA ISRAEL: Ilan Grapel (kanan) saat dirawat di sebuah rumah sakit di Haifa, Israel, pada 2 Agustus 2006. Dia ditangkap aparat Mesir pada 12 Juni 2011 karena dicurigai sebagai mata-mata Israel. REUTERS/DORON GOLAN JINI PRESIDEN Afghanistan Hamid Karzai menegaskan akan ber- pihak kepada Pakistan apabila negeri jiran itu berperang me- lawan Amerika Serikat. “Jika peperangan dimulai antara Pakistan dan AS, kami ber- ada di samping Pakistan. Jika Pakistan diserang dan rakyat Pakistan memerlukan bantuan Afghanistan, Pakistan akan siap membantu,” papar Karzai kepada stasiun televisi GEO, kemarin. Karzai beralasan Afghanistan berutang budi kepada Pakis- tan yang menampung jutaan rakyat Afghan selama berta- hun-tahun sehingga Kabul ti- dak akan mengizinkan negara asing mana pun, termasuk AS, Rusia, China, untuk mendikte kebijakan mereka. “Afghanis- tan tidak akan mengkhianati saudaranya,” tegas Karzai. Komentar itu bertolak be- lakang dengan kritik Karzai terhadap Pakistan sewaktu Menteri Luar Negeri Hillary Clinton berkunjung ke Kabul empat hari lalu. Pernyataan mendadak Karzai yang menegaskan bakal berkoalisi dengan Pakistan apabila Pakistan diserang amat mungkin dilatarbelakangi si- kap AS. Dalam kunjungan ke Pakistan bersama sejumlah pejabat teras AS, termasuk Direktur CIA David Petra- eus, Clinton mengultimatum Islamabad. Mantan ibu negara AS itu mengaku akan men- gajari Pakistan cara membe- rantas jaringan milisi. Hal ini praktis mengingatkan publik Pakistan mengenai wacana invasi militer AS ke perbatasan Pakistan-Afghanistan. AS boleh jadi menyokong serangan lebih dahsyat di kawasan itu. (Jer/ AP/Reuters/I-2) Karzai Dukung Pakistan Lawan Amerika Serikat

Upload: others

Post on 01-Sep-2019

7 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: SENIN, 24 OKTOBER 2011 Mesir dan Israel Tukar Tahanan · mulai dari kematian Osama bin Laden, lenyapnya kekuasaan Moamar Khada fi , hingga pe-narikan mundur pasukan ‘Ne-geri Paman

19SENIN, 24 OKTOBER 2011 INTERNASIONAL

PRESIDEN Amerika Serikat Barack Obama hendak mem-perpanjang masa jabatannya sebagai penguasa Gedung Putih dengan memperkuat pen citraan diri di bidang poli-tik luar negeri. Hal itu tecer-min saat Obama menyampai-kan pesan mingguan di radio dan internet yang berisi peran sukses AS dalam beragam hal, mulai dari kematian Osama bin Laden, lenyapnya kekuasaan Moamar Khadafi , hingga pe-narikan mundur pasukan ‘Ne-geri Paman Sam’ dari Irak.

Obama menyebut kematian Bin Laden dan kemenangan atas Al-Qaeda merupakan bagian dari kisah sukses yang besar. “Di Libia, kematian Moa-mar Khadafi menunjukkan bahwa peran kita dalam melin-dungi rakyat Libia dan mem-bantu membebaskan mereka dari seorang tiran, merupakan hal yang patut dilakukan,” pa-parnya, kemarin. “Di Irak, kita

sukses dalam strategi meng-akhiri perang,” sambungnya.

Presiden kulit hitam pertama AS tersebut juga menekankan bahwa berkat kepemimpinan-nya, ‘Negeri Paman Sam’ mam-pu menutup lembaran perang selama satu dekade dan ber-fokus mengatasi keterpuruk an ekonomi AS.

Pencitraan diri Obama di bidang politik luar negeri mengemuka setelah tingkat kepercayaan rakyat AS terha-dap sang pemimpin di bidang ekonomi merosot. Dalam se-jumlah jajak pendapat, popu-laritas Obama hanya mencapai 42%-44%. Persentase tersebut merupakan titik terendah se-panjang Obama menjabat.

Soal penarikan mundur pa-sukan AS dari Irak, Obama dipandang tidak membuat su-atu terobosan besar. Sebab, ke-bijakan itu telah disusun dalam pakta keamanan 2008 lalu.

Sebagaimana diketahui, pada

Jumat (21/10), Obama meng-umumkan penarikan mundur seluruh 39.500 serdadu AS yang tersisa di Irak sebelum akhir tahun ini.

Sehari kemudian, Perdana Menteri Irak Nuri al-Maliki menegaskan langkah tersebut tidak akan berdampak terha-dap situasi keamanan di Irak. “Penarikan itu justru akan menghapus semua pembe-naran yang mendasari serang-an Al-Qaeda,” katanya.

Namun, pendapat tersebut justru membuat Obama menjadi sasaran empuk kubu Republik. Mitt Romney, calon kuat penan-tang Obama dalam pemilihan presiden AS pada 2012 menda-tang, menuduh Obama meng-ingkari janji untuk membuat AS sebagai negara kuat.

Bahkan, Senator Joseph Liber-man secara terang-terang an mengatakan kebijakan Obama adalah kegagalan, bukan kesuk-sesan. (Jer/AP/Reuters/I-2)

Obama Perkuat Pencitraan

TARIK MUNDUR: Presiden Amerika Serikat Barack Obama meng-umumkan penarikan mundur pasukan AS dari Irak, pada Jumat (21/10) lalu.

AP/SUSAN WALSH

HERYADI

ISRAEL dan Mesir sepa kat menukar seorang ma-ta-mata berkewargane-garaan Israel-Amerika

Serikat yang ditahan di Kairo dengan sekelompok tahanan Mesir yang mendekam di pen-

jara ‘Negeri Zionis’.Seperti dilansir Al Jazeera,

Kairo akan membebaskan Ilan Grapel, 27, yang ditangkap 12 Juni lalu karena memata-matai pergolakan yang mengguling-kan Presiden Hosni Mubarak Februari lalu. Dia dituduh menjadi agen intelijen Israel, Mossad.

Kantor berita Mesir MENA melaporkan bahwa Israel akan membebaskan 16 tahanan un-tuk ditukar dengan Grapel. Namun, stasiun televisi peme-rintah, Nile TV, menyebutkan warga Mesir yang akan dibe-baskan 28 orang, termasuk tiga anak.

Pemerintah Mesir beberapa kali mengatakan bahwa Israel menahan sekitar 81 warganya. Namun, dalam pengumuman kesepakatan pertukaran tahan-an tersebut, kedua pihak tidak menyebutkan alasan mengapa tahanan yang dibebaskan di-kurangi.

Sejak ditangkap, sosok Gra-

pel menjadi sorotan utama media-media Mesir. Beberapa kali foto-foto Grapel saat ber-ada di Lapangan Tahrir, Kairo, dipublikasikan. Ada pula foto Grapel saat berada di dalam sebuah masjid dan di bar Kota Kairo.

Israel menentang keras tu-duhan Mesir mengenai status

Grapel. ‘Negeri Yahudi’ mene-gaskan Grapel bukan seorang agen intelijen. Grapel, seba-gaimana diklaim Israel, hijrah dari New York ke Israel pada 2005. Dia bergabung dengan militer Israel lantaran mengi-kuti program wajib militer dan sempat diterjunkan dalam konflik Israel-Libanon pada

2006. Dalam konfl ik itu, Grapel sempat terluka.

Namun, terlepas dari klaim tersebut, penangkapan Grapel juga diramaikan campur ta-ngan Amerika Serikat.

Menteri Pertahanan AS Leon Panetta mendesak Kairo untuk membebaskan Grapel meng-ingat dia adalah warga negara AS. “Kami telah mengemu-kakan keprihatinan kami ke-pada pemerintah Mesir,” kata Panetta.

Rencana pertukaran tahanan antara Mesir dan Israel sempat dihembuskan seorang pejabat Israel yang menolak identitas-nya disebutkan, pekan lalu.

Sebagian besar warga Mesir yang ditahan di penjara-penjara Israel dijerat pasal kriminalitas, semisal masuk ke Israel secara tidak sah, terlibat perdagangan narkoba, dan kepemilikan sen-jata api.

Para pengamat mengatakan kesediaan pertukaran tahanan di antara kedua negara me-nunjukkan PM Israel Benjamin Netanyahu tetap menjadikan hubungan diplomatik yang erat dengan Mesir sebagai prioritas. Hubungan kedua negara sem-pat memburuk selama pergolak-an menentang rezim Mubarak. (Hde/Al Jazeera/I-5)

[email protected]

Mesir dan Israel Tukar Tahanan

Kami telah mengemukakan

keprihatinan kami kepada pemerintah Mesir. ’’

Leon PanettaMenteri Pertahanan AS

Kairo menyerahkan seorang mata-mata Israel untuk ditukar dengan 28 warganya, termasuk tiga anak.

MATA-MATA ISRAEL: Ilan Grapel (kanan) saat dirawat di sebuah rumah sakit di Haifa, Israel, pada 2 Agustus 2006. Dia ditangkap aparat Mesir pada 12 Juni 2011 karena dicurigai sebagai mata-mata Israel.

REUTERS/DORON GOLAN JINI

PRESIDEN Afghanistan Hamid Karzai menegaskan akan ber-pihak kepada Pakistan apabila negeri jiran itu berperang me-lawan Amerika Serikat. “Jika peperangan dimulai antara Pakistan dan AS, kami ber-ada di samping Pakistan. Jika Pakistan diserang dan rakyat Pakistan memerlukan bantuan Afghanistan, Pakistan akan siap membantu,” papar Karzai kepada stasiun televisi GEO, kemarin.

Karzai beralasan Afghanistan berutang budi kepada Pakis-tan yang menampung jutaan rakyat Afghan selama berta-hun-tahun sehingga Kabul ti-dak akan mengizinkan negara asing mana pun, termasuk AS, Rusia, China, untuk mendikte kebijakan mereka. “Afghanis-tan tidak akan mengkhianati saudaranya,” tegas Karzai.

Komentar itu bertolak be-

lakang dengan kritik Karzai terhadap Pakistan sewaktu Menteri Luar Negeri Hillary Clinton berkunjung ke Kabul empat hari lalu.

P e r n y a t a a n m e n d a d a k Karzai yang menegaskan bakal berkoalisi dengan Pakistan apabila Pakistan diserang amat mungkin dilatarbelakangi si-kap AS. Dalam kunjungan ke Pakistan bersama sejumlah pejabat teras AS, termasuk Direktur CIA David Petra-eus, Clinton mengultimatum Islama bad. Mantan ibu negara AS itu mengaku akan men-gajari Pakistan cara membe-rantas jaringan milisi. Hal ini praktis mengingatkan publik Pakistan mengenai wacana invasi militer AS ke perbatasan Pakistan-Afghanistan. AS boleh jadi menyokong serangan lebih dahsyat di kawasan itu. (Jer/AP/Reuters/I-2)

Karzai Dukung PakistanLawan Amerika Serikat