seni jogja

Upload: erpin-habibah

Post on 30-Oct-2015

81 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Tari Angguk (Daerah Istimewa Yogyakarta)Asal-usulKesenian Angguk merupakan satu dari sekian banyak jenis kesenian rakyat yang ada di Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta. Kesenian angguk berbentuk tarian disertai dengan pantun-pantun rakyat yang berisi pelbagai aspek kehidupan manusia, seperti: pergaulan dalam hidup bermasyarakat, budi pekerti, nasihat-nasihat dan pendidikan. Dalam kesenian ini juga dibacakan atau dinyanyikan kalimat-kalimat yang ada dalam kitab Tlodo, yang walaupun bertuliskan huruf Arab, namun dilagukan dengan cengkok tembang Jawa. Nyanyian tersebut dinyanyikan secara bergantian antara penari dan pengiring tetabuhan. Selain itu, terdapat satu hal yang sangat menarik dalam kesenian ini, yaitu adanya pemain yang ndadi atau mengalami trance pada saat puncak pementasannya. Sebagian masyarakat Yogyakarta percaya bahwa penari angguk yang dapat ndadi ini memiliki jimat yang diperoleh dari juru-kunci pesarean Begelen, Purworejo.

Tarian angguk diperkirakan muncul sejak zaman Belanda1, sebagai ungkapan rasa syukur kapada Tuhan setelah panen padi. Untuk merayakannya, para muda-mudi bersukaria dengan bernyanyi, menari sambil mengangguk-anggukkan kepala. Dari sinilah kemudian melahirkan satu kesenian yang disebut sebagai angguk. Tari angguk biasa digelar di pendopo atau di halaman rumah pada malam hari. Para penontonnya tidak dipungut biaya karena pertunjukan kesenian angguk umumnya dibiayai oleh orang yang sedang mempunyai hajat (perkawinan, perayaan 17 Agustus-an dan lain-lain).

Jenis-jenis Angguk dan PemainTarian yang disajikan dalam kesenian angguk terdiri dari dua jenis, yaitu: (1) tari ambyakan, adalah tari angguk yang dimainkan oleh banyak penari. Tarian ambyakan terdiri dari tiga macam yaitu: tari bakti, tari srokal dan tari penutup; dan (2) tari pasangan, adalah tari angguk yang dimainkan secara berpasangan. Tari pasangan ini terdiri dari delapan macam, yaitu: tari mandaroka, tari kamudaan, tari cikalo ado, tari layung-layung, tari intik-intik, tari saya-cari, tari jalan-jalan, dan tari robisari.

Pada mulanya angguk hanya dimainkan oleh kaum laki-laki saja. Namun, dalam perkembangan selanjutnya tarian ini juga dimainkan oleh kaum perempuan. Para pemain angguk ini mengenakan busana yang terdiri dari dua macam, yaitu busana yang dikenakan oleh kelompok penari dan busana yang dikenakan oleh kelompok pengiring. Busana yang dikenakan oleh kelompok penari mirip dengan busana prajurit Kompeni Belanda, yaitu: (1) baju berwarna hitam berlengan panjang yang dibagian dada dan punggunya diberi hiasan lipatan-lipatan kain kecil yang memanjang serta berkelok-kelok; (2) celana sepanjang lutut yang dihiasi pelet vertikal berwarna merah-putih di sisi luarnya; (3) topi berwarna hitam dengan pinggir topi diberi kain berwarna merah-putih dan kuning emas. Bagian depan topi ini memakai jambul yang terbuat dari rambut ekor kuda atau bulu-bulu; (3) selendang yang digunakan sebagai penyekat antara baju dan celana; (4) kacamata hitam; (5) kaos kaki selutut berwarna merah atau kuning; dan (6) rompi berwarna-warni. Sedangkan busana yang dikenakan oleh kelompok pengiring adalah: (1) baju biasa; (2) jas; (3) sarung; dan (4) kopiah.

Peralatan musik yang digunakan untuk mengiringi tari Angguk diantaranya adalah: (1) kendang; (2) bedug; (3) tambur; (4) kencreng; (5) rebana 2 buah; (6) terbang besar dan (6) jedor.

Nilai BudayaSeni apa pun pada dasarnya mengandung nilai estetika, termasuk seni tari angguk.yang ada di kalangan masyarakat Yogyakarta. Namun demikian, jika dicermati secara seksama kesenian ini hanya bernilai estetis dan berfungsi sebagai hiburan semata. Akan tetapi, justuru yang menjadi rohnya adalah nilai kesyukuran. Dalam konteks ini adalah bersyukur kepada Tuhan Yang Maha Esa karena kemurahannya (memberi hasil panen yang melimpah).Kamis, 31 Mei 2012Kebudayaan Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY)DIY (Daerah Istimewa Yogyakarta) adalah sebuah daerah otonomi setingkat propinsi, satu dari 26 daerah Tingkat I yang ada di Indonesia. Propinsi ini ber-Ibukota di Yogyakarta, sebuah kota yang kaya predikat, baik berasal dari sejarah maupun potensi yang ada, seperti sebagai kota perjuangan, kota kebudayaan, dan kota pariwisata. Latar belakang kehidupan masyarakat Yogyakarta berkaitan erat dengan sejarah kehidupannya, sehingga hal tersebut sangat berpengaruh terhadap etika masyarakatnya.

Sejarah asal mula nama Yogyakarta atau Ngayogyakarta (bahasa Jawa) Menurut Babad Gianti adalah nama yang diberikan Paku Buwono II (raja Mataram tahun 1719-1727) sebagai pengganti nama pesanggrahan Gartitawati. Yogyakarta berarti Yogya yang kerta, Yogya yang makmur, sedangkan Ngayogyakarta Hadiningrat berarti Yogya yang makmur dan yang paling utama. Sumber lain mengatakan, nama Yogyakarta diambil dari nama (ibu) kota Sanskrit Ayodhya dalam epos Ramayana. Dalam penggunaannya sehari-hari, Yogyakarta lazim diucapkan Jogja (karta) atau Ngayogyakarta (bahasa Jawa).

Sebutan kota perjuangan untuk kota ini dikarenakan peran Yogyakarta dalam perjuangan bangsa Indonesia pada jaman kolonial Belanda dan jaman penjajahan Jepang. Yogyakarta pernah menjadi pusat kerajaan, baik Kerajaan Mataram (Islam), Kesultanan Yogyakarta maupun Kadipaten Pakualam. Serta pernah pula menjadi Ibukota Negara Republik Indonesia.

Sebutan kota kebudayaan untuk kota ini berkaitan erat dengan peninggalan-peninggalan budaya bernilai tinggi pada masa kerajaan-kerajaan yang sampai sekarang masih tetap lestari. Sebutan ini juga berkaitan dengan banyaknya pusat-pusat seni dan budaya. Sebutan kata Mataram yang banyak digunakan sekarang ini, tidak lain adalah sebuah kebanggaan atas kejayaan Kerajaan Mataram.

Sebutan Yogyakarta sebagai kota pariwisata menggambarkan potensinya dalam kacamata kepariwisataan. Yogyakarta adalah daerah tujuan wisata terbesar kedua setelah Bali. Berbagai jenis obyek wisata dikembangkan di wilayah ini, seperti wisata alam, wisata sejarah, wisata budaya, wisata pendidikan, bahkan, yang terbaru, wisata malam.

Dasar filosofi pembangunan daerah Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta adalah Hamemayu Hayuning Bawana, sebagai cita-cita luhur untuk menyempurnakan tata nilai kehidupan masyarakat Yogyakarta berdasarkan nilai budaya daerah yang perlu dilestarikan dan dikembangkan. Secara filosofis, budaya Jawa khususnya Budaya DIY dapat digunakan sebagai sarana untuk Hamemayu Hayuning Bawana. Ini berarti bahwa Budaya tersebut bertujuan untuk mewujudkan masyarakat ayom ayem tata, titi, tentrem karta raharja. Dengan kata lain, budaya tersebut akan bermuara pada kehidupan masyarakat yang penuh dengan kedamaian, baik ke dalam maupun ke luar.

Yogyakarta menjadi seperti saat ini, karena latar belakang yang dimilikinya. Berbagai peristiwa yang dialami kota ini melahirkan budaya jawa serta menumbuhkan nilai-nilai etika orang jawa yang terkenal akan kesopanan dan keramahannya. Budaya kerajaan yang telah lampau masih melekat erat pada kota Yogyakarta, hal ini ditunjukkan pada sistem pemerintahan kesultanan yang masih dapat dipertahankan. Sehingga berpengaruh pada kehidupan masyarakat di Yogyakarta.

Dalam hal kebudayaan propinsi Yogyakarta masih sangat kental dengan budaya Jawanya. Dalam kehidupan sehari-hari seni dan budaya seolah tak terpisahkan dan sudah menjadi bagian dari kehidupan masyarakat setempat. Terbukti mulai masih kanak-kanak sampai dewasa, banyak masyarakat Yogyakarta sangat sering menyaksikan dan mengikuti beraneka ragam acara kesenian dan kebudaya di kota ini.Tradisi selalu di pertahankan oleh kebanyakan masyarakat Yogyakarta. Bahkan setiap tahapan kehidupan mempunyai arti tersendiri. Nilai-nilai tradisional selalu mewarnai upacara-upacara adat budaya Yogya. Bagi masyarakat propinsi Yogyakarta, seni dan budaya sudah menjadi satu bagian yang seolah tak terpisahkan dari kehidupan mereka.

Salah satu kesenian khas daerah Yogyakarta antara lain kethoprak, ada juga jathilan, serta wayang kulit yang sudah menyatu menjadi bagian budaya Indonesia. Selain itu propinsi Yogyakarta juga sudah dikenal dalam pembuatan pakaian tradisional dengan dengan cara dan gaya yang unik seperti batik kain dicelup.

JathilanDikenal juga sebagaiJaran Kepang,Jaran DoratauKuda Lumpingdi daerah lain,Jathilanadalah sebuah seni pertunjukan yang berkembang luas di berbagai penjuruYogyakarta. Dengan anyaman bambu yang dibuat menyerupai kuda,Jathilandipertunjukkan umumnya pada siang dan sore hari oleh sekelompok seniman yang terdiri dari penari dan penggamel (pemain gamelan).

Dahulu,Jathilanmerupakan sebuah tarian ritual untuk memanggil roh kuda dan meminta keamanan desa serta keberhasilan panen. Menurut perannya dalam masyarakat Jawa, kuda melambangkan kekuatan, kepatuhan, dan sikap pelayanan dari kelas pekerja. Hal inilah yang menginspirasi seluruh pertunjukanJathilanyang menempatkan penari dengan kuda-kudaan sebagai pusat perhatian.

Gambar1. Penari Jathilan

Wayang Jawa Yogyakarta

Pagelaran wayang kulit dimainkan oleh seorang yang kiranya bisa disebut penghiburpublik terhebat di dunia. Bagaimana tidak, selama semalam suntuk, sang dalang memainkan seluruh karakter yang ada di wayang kulit yang merupakan orang-oranganberbahan kulit kerbau dengan dihias motif hasil kerajinan tatah sungging(ukir kulit). Dalang harus mengubah karakter suara, berganti intonasi, mengeluarkan guyonan dan bahkan bernyanyi. Untuk menghidupkan suasana, dalang dibantu oleh musisi yang memainkan gamelan dan para sinden yang menyanyikan lagu-lagu Jawa.Tokoh-tokoh dalam wayang keseluruhannya berjumlah ratusan. Orang-orangan yang sedang tak dimainkan diletakkan dalam batang pisang yang ada di dekat sang dalang. Saat dimainkan, orang-orangan akan tampak sebagai bayangan di layar putih yang ada didepan sang dalang. Bayangan itu bisa tercipta karena setiap pertunjukan wayang memakai lampu minyak sebagai pencahayaan yang membantu pemantulan orang-orangan yang sedang dimainkan.

Gambar 2. Wayang Kulit Yogyakarta

Dalam berkomunikasi, bahasa pengantar sehari-hari umumnya masyarakat Yogyakarta menggunakan bahasa Jawa. Propinsi Yogyakarta merupakan salah satu pusat bahasa dari sastra Jawa seperti bahasa parama sastra, ragam sastra, bausastra, dialek, sengkala serta lisan dalam bentuk dongeng, japamantra, pawukon, dan aksara Jawa.

Untuk melestarikan budaya Yogya terdapat prasarana budaya sebagai penunjang terhadap kelestarian serta pengembangan kreativitas seniman Yogyakarta dan hingga sekarang terdapat 130 buah prasarana seperti panggung kesenian, pendopo, ruang pameran, ruang seni pertunjukan, studio musik balai desa, auditorium, sanggar seni, lapangan dan lain-lain.KEBUDAYAAN DAERAH ISTIMEWAYOGYAKARTANovember 25, 2012 Filed underUncategorizedDaerah Istimewa Yogyakarta adalahDaerah Istimewasetingkat provinsi di Indonesia yang merupakan peleburan bekas(Negara) Kesultanan Yogyakartadan[Negara] Kadipaten Paku Alaman. Daerah Istimewa Yogyakarta yang terletak di bagian selatanPulau Jawabagian tengah dan berbatasan denganProvinsi Jawa TengahdanSamudera Hindia. Daerah Istimewa yang memiliki luas 3.185,80 km2ini terdiri atas satu kota dan empat kabupaten, yang terbagi lagi menjadi 78 kecamatan dan 438 desa/kelurahan. Menurut sensus penduduk 2010 memiliki jumlah penduduk 3.452.390 jiwa dengan proporsi 1.705.404 laki-laki dan 1.746.986 perempuan, serta memiliki kepadatan penduduk sebesar 1.084 jiwa per km2[5].Penyebutan nomenklatur Daerah Istimewa Yogyakarta yang terlalu panjang menyebabkan sering terjadinya penyingkatan nomenkaltur menjadi DI Yogyakarta atau DIY. Daerah Istimewa ini sering diidentikkan denganKota Yogyakartasehingga secara kurang tepat disebut dengan Jogja, Yogya, Yogyakarta, Jogjakarta. Walaupun memiliki luas terkecil ke dua setelah ProvinsiDKI Jakarta,Daerah Istimewaini terkenal di tingkat nasional dan internasional. Daerah Istimewa Yogyakarta menjadi tempat tujuan wisata andalan setelahProvinsi Bali. Selain itu Daerah Istimewa Yogyakarta menjadi daerah terparah akibatbencana gempapada tanggal 27 Mei 2006 danerupsi Gunung Merapipada medio Oktober-November 2010.Pariwisata

Museum Hamengku Buwono IX di dalam kompleks Keraton Yogyakarta, sebuah tujuan wisataPariwisatamerupakan sektor utama bagi DIY. Banyaknya objek dan daya tarik wisata di DIY telah menyerap kunjunganwisatawan, baik wisatawan mancanegara maupun wisatawan nusantara. Bentuk wisata di DIY meliputi wisata MICE (Meeting,Incentive,Convention and Exhibition), wisata budaya, wisata alam, wisata minat khusus dan berbagai fasilitas wisata lainnya, seperti resort,hotel, danrestoran. Keanekaragaman upacara keagamaan dan budaya dari berbagai agama serta didukung oleh kreativitas seni dan keramahtamahan masyarakat, membuat DIY mampu menciptakan produk-produk budaya dan pariwisata yang menjanjikan.Secara geografis, DIY juga diuntungkan oleh jarak antara lokasi objek wisata yang terjangkau dan mudah ditempuh. Sektor pariwisata sangat signifikan menjadi motor kegiatan perekonomian DIY yang secara umum bertumpu pada tiga sektor andalan yaitu: jasa-jasa; perdagangan, hotel dan restoran; serta pertanian. Dalam hal ini pariwisata memberi efek pengganda (multiplier effect) yang nyata bagi sektor perdagangan disebabkan meningkatnya kunjungan wisatawan. Selain itu, penyerapan tenaga kerja dan sumbangan terhadap perekonomian daerah sangat signifikan.Kebudayaan

Wujud cagar budaya yang masih dipergunakan sebagai tempat ibadah umat Hindu IndonesiaDIY mempunyai beragam potensi budaya, baik budaya yangtangible(fisik) maupun yangintangible(non fisik). Potensi budaya yang tangible antara lain kawasan cagar budaya dan benda cagar budaya sedangkan potensi budaya yangintangibleseperti gagasan, sistem nilai atau norma, karya seni, sistem sosial atau perilaku sosial yang ada dalam masyarakat.DIY memiliki tidak kurang dari 515 Bangunan Cagar Budaya yang tersebar di 13 Kawasan Cagar Budaya. Keberadaan aset-aset budaya peninggalan peradaban tinggi masa lampau tersebut, dengan Kraton sebagai institusi warisan adiluhung yang masih terlestari keberadaannya, merupakan embrio dan memberi spirit bagi tumbuhnya dinamika masyarakat dalam berkehidupan kebudayaan terutama dalam berseni budaya dan beradat tradisi. Selain itu, Provinsi DIY juga mempunyai 30museum, yang dua di antaranya yaitu Museum Ullen Sentalu dan Museum Sonobudoyo diproyeksikan menjadi museum internasionalAspek SeniDaerah Istimewa Yogyakarta memiliki banyak sekali kesenian. Baik itu kesenian budaya seperti tari-tarian ataupun seni kerajinan seperti batik, perak, dan wayang.1. BatikBatik adalah salah satu kerajinan khas Indonesia terutama daerah Yogyakarta. Batik yogya terkenal karena keindahannya, baik corak maupun warnanya. Seni batik sudah ada diturunkan oleh nenek moyang, hingga saat ini banyak sekali tempat-tempat khusus yang menjual batik ini. Perajin batik banyak terdapat di daerah pasar ngasem dan sekitarnya.Kata batik berasal dari gabungan dua katabahasa Jawa: amba, yang bermakna menulis dan titik yang bermakna titik.Batikadalah salah satu cara pembuatan bahan pakaian. Selain itu batik bisa mengacu pada dua hal. Yang pertama adalah teknik pewarnaankaindengan menggunakanmalamuntuk mencegah pewarnaan sebagian dari kain. Dalamliteraturinternasional, teknik ini dikenal sebagaiwax-resist dyeing. Pengertian kedua adalah kain atau busana yang dibuat dengan teknik tersebut, termasuk penggunaan motif-motif tertentu yang memiliki kekhasan. Batik Indonesia, sebagai keseluruhanteknik,teknologi, serta pengembanganmotifdan budaya yang terkait, olehUNESCOtelah ditetapkan sebagaiWarisan Kemanusiaanuntuk Budaya Lisan dan Nonbendawi(Masterpieces of the Oral and Intangible Heritage of Humanity) sejak2 oktober 2009.Jenis BatikMenurut teknik: Batik tulisadalah kain yang dihias dengan teksture dan corak batik menggunakan tangan. Pembuatan batik jenis ini memakan waktu kurang lebih 2-3 bulan. Batik capadalah kain yang dihias dengan teksture dan corak batik yang dibentuk dengan cap ( biasanya terbuat daritembaga). Proses pembuatan batik jenis ini membutuhkan waktu kurang lebih 2-3 hari. Batik lukisadalah proses pembuatan batik dengan cara langsung melukis pada kain putih.Menurut asal pembuatan:1. Batik JawaBatik Jawa adalah sebuah warisan kesenian budaya orang Indonesia, khususnya daerah Jawa yang dikuasai orang Jawa dari turun temurun. Batik Jawa mempunyai motif-motif yang berbeda-beda. Perbedaan motif ini biasa terjadi dikarnakan motif-motif itu mempunyai makna, maksudnya bukan hanya sebuah gambar akan tetapi mengandung makna yang mereka dapat dari leluhur mereka, yaitu penganut agama animisme, dinamisme atau Hindu dan Buddha. Batik jawa banyak berkembang di daerah Solo atau yang biasa disebut dengan batik SoloMacam-macam Batik

Batik Tiga Negeri dikenal lewat warnanya yang terdiri dari tiga bagian. Ada biru, coklat/sogan, dan merah. Batik ini kadang dikenal sebagai Batik Bang-Biru atau Bang-Bangan untuk variasi warna yang lebih sederhana. Ada yang mengatakan kalau pembuatan batik ini dilakukan di tiga tempat yang berbeda. Biru di Pekalongan, Merah di Lasem, dan Sogan di Solo. Sampai sekarang kerumitan detail Batik Tiga Negeri sukar sekali dirproduksi.batik buketan asal pekalonganbatik jawa hokokaiBatik Jawa Hokokai. Dibuat dengan teknik tulis semasa pendudukan Jepang di Jawa (1942-1945). Ia berupa kain panjang yang dipola pagi/sore (dua corak dalam satu kain) sebagai solusi kekurangan bahan baku kain katun di masa itu. Ciri lain yang mudah dikenali adalah pada motifnya. Motif kupu-kupu, bunga krisan, dan detail yang bertumpuk menjadikan Batik Jawa Hokokai menempati posisi karya seni yang mulia.batik lasemBatik Lasem dikenal karena warna merahnya yang khas. Di Lasem (Jawa Timur) sendiri, pengrajin batik sudah sangat berkurang. Beberapa kolektor menyebut Batik Lasem adalah batik yang tercantik diantara yang lain. Batik ini juga menjadi penanda pencampuran dua budaya, Jawa dan Cina.

2. PerakKerajinan perak di Yogyakarta terkenal karena kekhassannya. Kerajinan ini berpusat di KotaGede, dimana hampir seluruh masyarakat di daerah ini menjadi pengrajin dan penjual perak, banyak para wisatawan yang datang ke tempat ini bila hendak membeli kerajinan perak.

3. WayangSeni wayang banyak terdapat di daerah jawa, khususnya jogjakarta, para pengrajin maupun pendalang sudah diwariskan secara turun temurun. Pengarajin wayang banyak terdapat di daerah pasar ngasem, bahan-bahan dari wayang ini terbuat dari kulit sapi atau kerbau, sehingga tidak mudah rusak dan awet. Wayang mudah di dapat juga di daerah sepanjang malioboro.Wayangdikenal sejak zaman prasejarah yaitu sekitar 1500 tahun sebelum Masehi. Masyarakat Indonesia memeluk kepercayaananimismeberupa pemujaan roh nenek moyang yang disebuthyangataudahyang, yang diwujudkan dalam bentukarcaatau gambar.

4. Tari Golek Menak Dari Yogyakarta

Tari Golek Menak merupakan salah satu jenis tari klasik gaya Yogyakarta yang diciptakan oleh Sri Sultan Hamengku Buwono IX. Penciptaan tari Golek Menak berawal dari ide sultan setelah menyaksikan pertunjukkan Wayang Golek Menak yang dipentaskan oleh seorang dalang dari daerah Kedu pada tahun 1941. Disebut juga Beksa Golek Menak, atau Beksan Menak. Mengandung arti menarikan wayang Golek Menak. Karena sangat mencintai budaya Wayang Orang maka Sri Sultan merencanakan ingin membuat suatu pagelaran yaitu menampilkan tarian wayang orang. Untuk melaksanakan ide itu Sultan pada tahun 1941 memanggil para pakar tari yang dipimpin oleh K.R.T. Purbaningrat, dibantu oleh K.R.T. Brongtodiningrat, Pangeran Suryobrongto, K.R.T. Madukusumo, K.R.T. Wiradipraja, K.R.T.Mertodipuro, RW Hendramardawa, RB Kuswaraga dan RW Larassumbaga. Proses penciptaan dan latihan untuk melaksanakan ide itu memakan waktu cukup lama. Pagelaran perdana dilaksanakan di Kraton pada tahun 1943 untuk memperingati hari ulang tahun sultan. Bentuknya masih belum sempurna, karena tata busana masih dalam bentuk gladi resik. Hasil pertama dari ciptaan sultan tersebut mampu menampilkan tipe tiga karakter yaitu : Tipe karakter puteri untuk Dewi Sudarawerti dan Dewi Sirtupelaeli, Tipe karakter putra halus untuk Raden Maktal, tipe karakter gagah untuk Prabu DirgamarutaTiga tipe karakter tersebut ditampilkan dalam bentuk dua beksan, yaitu perang antara Dewi Sudarawerti melawan Dewi Sirtupelaeli, serta perang antara Prabu Dirgamaruta melawan Raden Maktal. Melalui pertemuan-pertemuan, dialog dan sarasehan antara sultan dengan para seniman dan seniwati, maka sultan Hamengku Buwana IX membentuk suatu tim penyempurna tari Golek Menak gaya Yogyakarta. Tim tersebut terdiri dari enam lembaga, yaitu : Siswo Among Beksa, Pusat Latihan Tari Bagong Kussudiardja, Sekolah Menengah Karawitan Indonesia (SMKI), Mardawa Budaya, Paguyuban Surya Kencana dan Institut Seni Indonesia (ISI). Keenam lembaga ini setelah menyatakan kesanggupannya untuk menyempurnakan tari Golek Menak (1 Juni 1988), kemudian menyelenggarakan lokakarya dimasing-masing lembaga, dengan menampilkan hasil garapannya. Giliran pertama jatuh pada siswa Among Beksa pada tanggal 2 Juli 1988. Lokakarya yang diselenggarakan oleh siwa Among Beksa pimpinan RM Dinusatama diawali dengan pagelaran fragmen lakon kelaswara, dengan menampilkan 12 tipe karakter, yaitu :1. Alus impur (tokoh Maktal, Ruslan dan Jayakusuma),2. Alus impur (tokoh Jayengrana),3. Alur kalang kinantang (Perganji),4. Gagah kalang kinantang (Kewusnendar, Tamtanus, Kelangjajali, Nursewan dan Gajah Biher),5. Gagah kambeng (Lamdahur),6. Gagah bapang (tokoh Umarmaya),7. Gagah bapang (Umarmadi dan Bestak),8. Raseksa (Jamum),9. Puteri (Adaninggar seorang Puteri Cina),10. Puteri impur (Sudarawerti dan Sirtupelaeli),11. Puteri kinantang (Ambarsirat, Tasik Wulan Manik lungit, dan kelas wara),12. Raseksi (mardawa dan Mardawi)09 November 2011Tari Langen Mandra Wanara (Daerah Istimewa Yogyakarta)Asal UsulLangen Mandra Wanara adalah salah satu bentuk drama tari Jawa yang mempergunakan materi tari tradisi klasik gaya Yogyakarta. Drama tari yang menggambarkan banyakwanara(kera) dan berfungsi sebagai hiburan ini merupakan perkembangan dari drama tari yang telah ada, yaitu Langendriya yang bersumber dari Serat Damarwulan. Keduanya, baik Langendriya maupun Langen Mandra Wanara, disajikan dalam bentuk tari dengan posisi jengkeng atau jongkok1) disertai dengan dialog yang berupa tembang macapat. Bedanya, yang sekaligus merupakan perkembangannya, adalah lakon yang dibawakan. Jika lokan yang dibawakan dalam tari drama Langendriya bersumber dari ceritera yang lain, maka Langen Mandra Wanara bersumber dari cerita Ramayana, seperti: Subali Lena, Senggana Duta, Rahwana Gugur, dan lain sebagainya.

Konon, drama tari Langen Mandra Wanara ini telah ada, bahkan mengalami kejayaan pada masa pemerintahan Sri Sultan Hamengku Buwana VI. Pada masa itu setiap malam di istana selalu ada kegiatan "gladen" tari atau karawitan, kecuali pada bulan Ramadhan karena bulan tersebut dianggap sebagai bulan suci, sehingga untuk sementara ditiadakan (dihentikan). Dan, sebagai penggantinya adalah pembacaan serat babad dalam tembang macapat yang isinya mengisahkan tentang tokoh-tokoh babad dengan segala jasa dan suri teladannya.

Mengingat bahwa setiap bulan Ramadhan yang membaca serat babad itu hanya seorang, maka KRT Purwodiningrat mempunyai gagasan agar pembacaaan serat babad dilakukan oleh beberapa orang. Jadi, setiap orang berperan sebagai tokoh dalam ceritera yang ada di dalam babad. Gagasan itu mendapat sambutan yang baik karena dirasa pembacaan lebih hidup dan setiap pembaca ceritera babad dapat menghayati serta memberi karakterisasi terhadap tokoh yang dibacakannya. Kemudian, gagasan tersebut digabung dengan gagasan Pangeran Mangkubumi, yaitu penggunaan kostum yang sesuai dengan tokoh yang dibacanya. Posisi duduk pelaku saling berhadapan. Ketika salah seorang pelaku mendapat giliran membaca, maka orang tersebut maju dengan jalan jongkok. Perkembangan selanjutnya adalah disertai dengan tari-tarian.

Sekitar pertengahan abad ke-20, drama tari yang disebut sebagai Langen Mandra Wanara ini kurang diminati oleh para sutresna. Mereka merasa bahwa menari sambil berjalan dalam posisi jongkok sangat sulit untuk dikuasai. Namun, atas anjuran Prof Dr. Priyono, menteri Pendidikan dan Kebudayaan waktu itu, Langen Mandra Wanara digiatkan dan ditata kembali oleh C. Hardjasubrata. Langen Mandra Wanara rakitan baru ini tidak semuanya mengetengahkan tari dalam posisi "jengkeng", tetapi ada bagian yang dilakukan dengan berdiri. Selain itu, karya Patih Danurejo VII (Langen Mandra Wanara) yang pada mulanya semua pelakunya laki-laki, bahkan peran wanita pun dilakukan oleh laki-laki, kini peran wanitanya dilakukan oleh wanita.

Pemain, Tempat dan PeralatanUntuk dapat mementaskan Langen Mandra Wanara dibutuhkan sekitar 45 orang yang terdiri dari 30 orang pemain, 13 orang penabuh gamelan, satu orang waranggana, dan satu orang dalang. Fungsi dalang adalah sebagai pengatur laku dan membantu para aktor dalam penyampaian cerita dengan melakukan suluk (monolog). Kostum dan make up yang dipakai selama pertunjukan mengikuti patron wayang kulit.

Pertunjukan Langen Mandra Wanara biasanya diadakan pada saat ada upacara-upacara, seperti perkawinan dan hari-hari besar lainnya. Pertunjukkan yang kurang lebih memakan waktu tujuh jam ini dilakukan pada malam hari dan biasanya bertempat di pendopo dengan penerangan lampu petromaks atau listrik. Pertunjukan Langen Mandro Wanara biasanya dilengkapi dengan alat musik gamelan Jawa lengkap (pelog dan selendro).

Jumat, 08 Februari 2013daerah istimewa yogyakarta

Jogja, kota pelajar, kota penuh keistimewaan dengan berbagai tempat wisata didalamya, mulai dari wisata sejarah, wisata alam, wisata kuliner , wisata edukasi sampai dengan tempat hiburan yang menarik ada disini. Berikut adalah 10 tempat wisata yang ada di Jogja yang harus anda kunjungi, yang mempunyai keistimewaan dan begitu dikenal oleh wisatawan dalam negeri maupun wisata mancanegara, tempat wisata itu adalah:1.Candi BorobudurCandi borobudur, mahakarya terbaik yang pernah menjadi 7 keajaiban dunia, bangunan candi Budha yang begitu megah, tempat favorit dan tujuan utama wisatawan dalam negeri dan wisatawan mancanegara, foto dan keahlian fotografi anda akan tertantang di candi yang dibangun pada abad 8 dan 9 pada masa pemerintahan wangsa syailendra yang miliki bangunan yang begitu istimewa dan begitu dikenal oleh wisatawan asing dan bangsa- bangsa didunia dengan bangunan enam teras berbentuk bujur sangkar diatasnya terdapat 3 pelataran melingkar, Dinding dihiasi dengan relief sebanyak 2672 panel dan sebanyak 502 Arca Budha. Stupa utama terletak di tengah tengah dan merupakan yang terbesar, dikelilingi 72 stupa berlubang yang didalamnya ada arca Budha yang tengah duduk bersila. Candi Borobudur menjadi salah satu tempat yang harus anda kunjungi saat berkunjung ke Yogyakarta.2.MalioboroBerkumpulnya seniman- seniman berbagai universitas, tempat berkumpulnya aksesori dan berbagai pernak pernik, tempat berkumpulnya wisatawan, dan tempat berkumpulnya penjual dan pembeli, itulah gambaran tempat yang begitu istimewa Malioboro, tak pernah sepi dari wisatawan dari pagi sampai malam datang. Malioboro merupakan tempat favorit wisatawan mancanegara dari berbagai Negara maupun wisatawan lokal, di tempat wisata ini para wisatawan bisa menemukan berbagai hal unik sampai hal yang menakjubkan, mulai dari beribu jenis barang yang ditawarkan, dari yang kecil sampai yang besar,dari ribuan sampai ratusan ribu rupiah, para wisatawan juga bisa menemukan berbagai kesenian daerah yang dimainkan oleh para mahasiswa kesenian di Jogja, mulai dari peragaan alat musik tradisional angklung sampai dengan kesenian budaya lainnya. Malioboro tempat yang harus anda kunjungi saat berada di Yogyakarta, tak lengkap liburan anda kejogja tanpa datang ketempat wisata kebanggaan kota Yogyakarta.3.Gembira Loka ZooKebun binatang terbesar dipulau jawa, dengan berbagai jenis flora dan fauna yang bisa anda pelajari tentang kehidupan dan habitatnya, mulai dari kelompok Mamalia seperti Beruang Madu, Gajah Asia, Harimau Sumatera, Kuda nil, Orang Utan, Rusa Tutul, Sapi Bali , Tapir, Unta , Wallaby dan Zebra. Kelompok Burung seperti Elang Bondol, Julang Emas, Kaka Tua, Merak Hijau dan Nuri Bayan. Kelompok Reptil Seperti Biawak Naga,Biawak Pohon , Chameleon, Kaiman Kerdil, Kepala Ceri, Kura- Kura Leopard,Kura- Kura Radiata, Kura- kura Sulkata, Kura- Kura Terapin, Monitor Pohon, So Layar Ambon, Viper Gabon dan Viper Vagleri. Kelompok Amfibi seperti Katak Badut Afrika, Katak Bibir Putih, Katak Pacman, Katak Pesek, Katak Tanduk dan Katak Tomat. Dan Kelopok ikan Seperti Arapima Rakasasa, Ikan Discus, Ikan Niasa, Ikan Red Devil, Patin Albino, dan Piranha, Bisa Anda nikmati semuanya di Gembira Loka. Selain kelengkapan fauna yang bisa anda lihat, digembiro loka anda juga bisa menikmati berbagai fasilitas, seperti becak air, perahu danau buatan, foto bersama ular,gajah dan unta tunggang, terapi ikan, perahu senggol, perahu boat, perahu banana, kereta mini, yang tentunya bisa anda nikamti di dembira loka zoo.4.RamintenUnik , sederhana tapi mewah, tradisional dan luar biasa, itulah rumah raminten, rumah dari berbagai masakan, minuman dan makan unik, dan tak cuma unik rasanya pun begitu istimewa. Rumah raminten merupakan tempat makan dan caf yang unik, nama- nama makanan ataupun minuman yang belum pernah anda dengar sebelumnya ditempat makan manapun dari makanan tradisional sampai makanan modern dan mewah bisa anda cicipi disini, mulai dari es susu perawan, es purworukmi, es gajah ndekem, cunduk raminte ayam koteka, jangkrik keju, satelit dan masih banyak makanan yang aneh- aneh lainnya yang tentunya rasa dan lezatnya tak perlu diragukan lagi, sambil ditemani alunan musik jawa, makan andapun akan terasa lebih nyaman. Rumah raminten bisa anda temukan diberbagai tempat di Yogyakarta, di lantai tiga mirota batik malioboro, di kota baru ,di jalan FM Noto no.7,Yogyakarta, dan dijalan kaliurang Yogyakarta.5.Candi PrambananSitus Candi Hindu yang terbesar di Indonesia dan Sudah ditetapkan UNESCO sebagai cagar budaya dunia sejak tahun 1991. Bagunan candi yang sangat luar biasa, Struktur candi ini menggambarkan secara jelas kepercayaan dalam agama Hindu, yakni TRIMURTI maka Candi ini memiliki 3 Candi utama yang melambangkan hal tersebut. Ketiga candi terbut adalah Candi Wisnu, Candi Brahma, dan Candi Siwa yang semuanya menghadap ke Timur.Masing- masing candi utama memiliki satu candi pendamping yakni Garuda untuk Candi Wisnu, Angsa untuk Candi Brahma dan Nandini untuk candi Siwa. Setiap candi utama juga memiliki 2 candi apit, 4 candi kelir, dan 4 candi sudut. Sedangkan pada halaman terdapat 224 candi.Candi Siwa merupakan candi yang tertinggi dan terdapat 4 ruangan, ruangan utama berisi Arca Siwa, kemudian Arca Durga (istri Siwa juga disebut sebut sebagai arca Putri Roro Jonggrang), Agastya (guru Siwa), dan Ganesha (putra Siwa). Sedangkan disebelah selatan Candi Siwa ada Candi Brahma yang terdiri dari satu ruangan saja berisi Arca Brahma demikian juga disebelah utaranya adalah Candi Wisnu disini juga terdirti satu ruangan saja yang berisi Arca Wisnu. Candi Prambanan merupakan tempat selalu dituju wisatawan saat berkunjung di Yogyakarta.6.Pantai Parangtritispantai yang begitu elok dengan segala keindahannya, ombak yang besar dan angin yang kencang selalu menerpa tubuh kita. Namun bagi anda yang ingin berenang dipantai ini tidak boleh begitu jauh dan tidak boleh melewati batas aman. Pantai yang penuh mitos didalamny dimana pantai parangtritis merupakan kerajaan dari Ratu Pantai Selatan Nyi Roro Kidul sosok gaib yang merupakan penguasa laut selatan, walaupun begitu pantai ini menjadi tempat favorit bagi para wisatawan mancanegara dan wisatawan lokal, untuk menikmati sunset dan bercanda tawa dengan teman dan pasangan, tentunya ini menjadi hal yang romantis dan harmonis bagi anda. Ataupun bisa anda jadikan tempat berkumpul bersama keluarga, angin yang kencang bisa gunakan untuk menerbangkan layang- layang, tentunya anak- anak akan semakin senang. Pantai Parangtritis, paling terkenal di Joga yang ini menjadi kebanggan dan unggulan kota Yogyakarta dalam hal pariwisata.