self efficacy matematis

22
SELF EFFICACY MATEMATIKA Oleh: RINI NURYANI NIM. 0903603 UPI Kampus Tasikmalaya

Upload: interestmatematika2011

Post on 11-May-2015

3.902 views

Category:

Education


7 download

TRANSCRIPT

Page 1: Self Efficacy Matematis

SELF EFFICACYMATEMATIKA

Oleh:

RINI NURYANI

NIM. 0903603

UPI Kampus Tasikmalaya

Page 2: Self Efficacy Matematis

Kenapa kita harus mempelajari self efficacy ?

Seringkali siswa tidak mampu menunjukkan prestasi akademisnya secara optimal sesuai dengan

kemampuan yang dimilikinya. Salah satu penyebabnya adalah karena mereka sering merasa

tidak yakin bahwa dirinya akan mampu menyelesaikan tugas-tugas yang dibebankan

kepadanya. Bagi siswa, keyakinan seperti ini sangat diperlukan. Menurut Heru Prakosa (1996), keyakinan

yang didasari oleh batas-batas kemampuan yang dirasakan akan menuntun siswa berperilaku secara

mantap dan efektif. Spears dan Jordan (Prakosa, 1996) mengatakan bahwa siswa di sekolah dapat

diantisipasi keberhasilannya jika siswa merasa mampu untuk berhasil dan arti keberhasilan itu

dianggap penting. Istilah keyakinan ini yang disebut dengan istilah self efficacy.

Page 3: Self Efficacy Matematis

Pengertian Self Efficacy

Self efficacy (efikasi diri) didefinisikan sebagai keyakinan seseorang terhadap kemampuannya untuk menghasilkan

pencapaian tertentu (Bandura).

Self efficacy tidak berkaitan langsung dengan kecakapan yang dimiliki individu, melainkan tentang penilaian diri dari apa yang dapat dilakukan dari apa yang dapat dilakukan, tanpa terkait dengan kecakapan yang dimiliki. Konsep dasar teori self efficacy (efikasi diri) adalah pada masalah adanya keyakinan bahwa pada setiap individu mempunyai kemampuan mengontrol pikiran, perasaan dan perilakunya. Efikasi diri merupakan masalah persepsi subyektif, yang berarti efikasi diri tidak menggambarkan kemampuan yang sebenarnya, tetapi terkait dengan keyakinan yang dimiliki individu (Herliani dan Indrawati, 2009).

Page 4: Self Efficacy Matematis

SUMBER-SUMBER SELF EFFICACY (Bandura; 1977)

SELFEFFICACY

Performance Accomplishment(penguasaan pengalaman individu)

Vicarious Experiences(pengalaman keberhasilan yang

telah ditunjukkan oleh orang lain / MODELING)

Verbal Persuasion(penggunaan sugesti/saran,

desakan/peringatan, atau petunjuk diri)

Emotional Arousal (keadaan psikologis)

Cog

nit

ively

A

pp

rais

ed

Page 5: Self Efficacy Matematis

DIMENSI SELF EFFICACY(Bandura; 1977)

1. Magnitude berkaitan dengan tingkat (level) kesulitan tugas yang dihadapi seseorang. Keyakinan seseorang terhadap suatu tugas berbeda-beda.

2. Generality merupakan perasaan kemampuan yang ditunjukkan individu pada konteks tugas yang berbeda-beda.

3. Strength merupakan kuatnya keyakinan seseorang berkenaan dengan kemampuan yang dimiliki.

Page 6: Self Efficacy Matematis

PROSES-PROSES SELF EFFICACY

• Menurut Bandura, “Self-efficacy beliefs determine how people feel, think, motivate themselves and behave. Such beliefs produce these diverse effects through four major processes. They include cognitive, motivational, affective and selection processes.”

• Keberadaan self efficacy pada diri seseorang akan berdampak pada empat proses utama, yakni proses kognitif (cognitive processes), motivasional (motivational processes), afeksi (affective processes), dan proses pemilihan (selection processes).

Page 7: Self Efficacy Matematis

a. Proses Kognitif (Cognitive Processes)

Bandura: “Those who have a high sense of efficacy, visualize success scenarios that provide positive guides and supports for performance. Those who doubt their efficacy, visualize failure scenarios and dwell on the many things that can go wrong”.(Individu yang memiliki self-efficacy yang tinggi lebih senang membayangkan tentang kesuksesan. Sebaliknya individu yang self efficacy-nya rendah lebih banyak membayangkan kegagalan dan hal-hal yang dapat menghambat tercapainya kesuksesan)

Semakin seseorang mempersepsikan dirinya mampu maka individu akan semakin membentuk usaha-usaha dalam mencapai tujuannnya dan semakin

kuat komitmen individu terhadap tujuannya.

Page 8: Self Efficacy Matematis

b. Proses Motivasional (Motivational Processes)

Self efficacy beliefs contribute to motivation in several ways: They determine the goals people set for themselves; how much effort they expend; how long they persevere in the face of difficulties; and

their resilience to failures (Bandura).

Terdapat tiga teori motivator (Bandura):1) causal attributions (atribusi penyebab), teori ini

mempengaruhi motivasi, usaha dan reaksi-reaksi individu.

2) outcomes experience (harapan akan hasil), motivasi dibentuk melalui harapan-harapan. Biasanya individu akan berperilaku sesuai dengan keyakinan mereka tentang apa yang dapat mereka lakukan.

3) goal theory (teori tujuan), di mana dengan membentuk tujuan terlebih dahulu dapat meningkatkan motivasi.

Page 9: Self Efficacy Matematis

c. Proses Afeksi (Affective Processes)

Proses afeksi merupakan proses pengaturan kondisi emosi dan reaksi emosional.Menurut Bandura (1997) keyakinan individu akan kemampuan mereka turut mempengaruhi level stres dan depresi seseorang saat mereka menghadapi situasi yang sulit.

High self efficacy positive thingkingLow self efficacy negative thingking

Page 10: Self Efficacy Matematis

d. Proses Pemilihan (Selection Processes)

Individu cenderung menghindari aktivitas dan situasi yang diluar batas kemampuan

mereka. Bila individu merasa yakin bahwa mereka mampu menangani suatu situasi, maka mereka cenderung tidak menghindari situasi tersebut. Dengan adanya pilihan yang dibuat, individu

kemudian dapat meningkatkan kemampuan, minat, dan hubungan sosial

mereka (Bandura, 1997).

Page 11: Self Efficacy Matematis

Perbedaan Self Efficacy dengan Konstruk Diri Lainnya

ISTILAH PENGERTIAN

Self efficacy(keyakinan diri)

keyakinan seseorang terhadap kemampuannya untuk menghasilkan pencapaian tertentu

Self esteem(harga diri)

penilaian tinggi atau rendah terhadap diri sendiri yang berkaitan dengan seberapa pantas, berharga, mampu dan berguna seseorang sehingga berpengaruh terhadap perilakunya

Locus of control(kontrol diri)

keyakinan perseptual individu bahwa sesuatu itu dikendalikan oleh dirinya atau faktor di luar dirinya

Outcome expectation (harapan akan hasil)

perkiraan seseorang bahwa perilaku tertentu akan mengarah pada hasil tertentu

Self confidence (percaya diri)

sejauhmana seseorang mempunyai keyakinan terhadap penilaian anda atas kemampuan anda dan sejauh mana anda bisa merasakan adanya “kepantasan” untuk berhasil

Page 12: Self Efficacy Matematis

Kaitan Self Efficacy dengan Self regulation• Miller dan Brown (Suci, tt), self regulation merupakan

kapasitas untuk merencanakan, mengarahkan, dan memonitor perilaku seseorang dengan fleksibel untuk mengubah keadaan.

• Self regulated learning adalah sebuah konsep mengenai bagaimana seseorang peserta didik menjadi regulator atau pengatur bagi belajarnya sendiri (Zimmerman & Martinez-Pons, dalam Muharrani, 2011).

• Faktoryang mempengaruhi self regulated learning diantaranya adalah self efficacy, motivasi dan tujuan.

• Jadi, self efficacy merupakan salah satu kemampuan pengaturan diri individu (self regulation). individu dengan self efficacy rendah tidak menggunakan strategi self regulated learning sebesar individu dengan self efficacy tinggi. Self efficacy merupakan salah satu proses regulasi diri (self regulatory process) yang dapat meningkatkan motivasi dalam self regulated learning.

Page 13: Self Efficacy Matematis

Self Efficacy Matematis

• Schoenfeld (Chatzistamatiou dan Dermitzaki, tt), salah satu aspek penting dari kompetensi matematika adalah keterampilan self regulatory (pengaturan diri). Self regulatory mengandung sebuah aspek atau proses penting dalam sistem kepercayaan diri siswa yang disebut dengan self efficacy.

• Self efficacy matematis didefinisikan sebagai suatu penilaian situasional dari suatu keyakinan individu dalam kemampuannya untuk berhasil membentuk atau menyelesaikan tugas-tugas atau masalah-masalah matematis tertentu (Firmansyah dan Fauzi, 2011).

Page 14: Self Efficacy Matematis

Seperti apa pembelajaran yang dapat menumbuhkembangkan self efficacy matematis?

• Bandura: Self efficacy bukanlah sesuatu yang dibawa sejak lahir atau sesuatu dengan kualitas tetap dari seorang individu, tetapi merupakan hasil dari proses kognitif, artinya self efficacy seseorang dapat dikembangkan. Karena proses kognitif banyak terjadi pada saat pembelajaran berlangsung, maka perkembangan self efficacy seseorang dapat dipacu melalui kegiatan pembelajaran.

• Salah satu strategi pembelajaran yang dapat menumbuhkan self efficacy siswa terhadap pelajaran matematika adalah strategi metakognitif.

Page 15: Self Efficacy Matematis

Seperti apa pembelajaran yang dapat menumbuhkembangkan self efficacy matematis?

• Flavel (Lidinillah, tt) memberikan definisi metakognitif sebagai kesadaran seseorang tentang bagaimana ia belajar, kemampuan untuk menilai kesukaran sesuatu masalah, kemampuan untuk mengamati tingkat pemahaman dirinya, kemampuan menggunakan berbagai informasi untuk mencapai tujuan, dan kemampuan menilai kemajuan belajar sendiri.

• Strategi metakognitif tersebut hanya merupakan salah satu dari strategi-strategi pembelajaran lainnya yang dapat menumbuhkan self efficacy matematis siswa. Self efficacy itu dapat dikembangkan dan dapat ditingkatkan, sehingga cara pembelajaran lainnya yang diperkirakan dapat meningkatkan self efficacy matematis siswa adalah pembelajaran berbasis masalah.

Page 16: Self Efficacy Matematis

Peran guru lainnya dalam menumbuhkembangkan self efficacy matematis siswa

Di antaranya dengan mengacu pada sumber-sumber self efficacy seseorang menurut Bandura pada bahasan sebelumnya,

• self efficacy dapat bersumber dari verbal persuasion. Implikasinya adalah bahwa seorang guru perlu hati-hati dalam memberikan komentar kepada siswanya, jangan sampai ia memberikan komentar yang dapat menurunkan self efficacy siswanya,

• self efficacy juga bersumber dari emotional arousal, sehingga implikasinya seorang guru matematika harus dapat menciptakan suasana yang nyaman sehingga emosi siswa jadi terkontrol dan ia dapat mengikuti pembelajaran dengan tenang. Suasana nyaman, emosi yang terkontrol akan meningkatkan konsentrasi dalam belajar, dan akan berakibat pada penguasaan konsep yang akhirnya diperkirakan akan menumbuhkan self efficacy yang tinggi.

Page 17: Self Efficacy Matematis

Bagaimanakah seorang guru dapat memodelkan suatu tindakan untuk meningkatkan self efficacy siswanya?

Menurut Winataputra, dkk (2008: 4.31), ada dua cara yang dapat dilakukan oleh guru tersebut.

• Pertama, guru harus selalu mengajak siswa untuk melakukan kegiatan-kegiatan yang sulit dengan memcontohkan kegiatan itu sedemikian rupa sehingga siswa dapat belajar untuk memperkirakan kemampuan apa yang diperlukan untuk melaksanakan kegiatan tersebut. Misalnya, dalam menyelesaikan soal cerita, guru sebaiknya tidak menggunakan jalan pintas sehingga siswa merasa bahwa soal tersebut lebih mudah daripada kenyataannya.

• Kedua, guru sebaiknya mendemonstrasikan teknik-teknik yang sangat efektif dalam mengatasi aspek-aspek dari kegiatan tersebut yang mungkin menakutkan bagi siswa sehingga siswa dapat belajar mengendalikan ketakutan mereka dalam situasi-situasi sejenis dan dapat mengatasi cara takut tersebut dengan cara baik. Misalnya, jika ada cara bagi siswa untuk mengecek hasil kerjanya saat mereka berusaha menyelesaikan soal matematika yang sulit, maka sebaiknya guru menunjukkan cara pengecekan tersebut.

Page 18: Self Efficacy Matematis

Kedudukan Self Efficacy Dalam Kompetensi Matematika

Kompetensi-kompetensi matematika

Pemahaman konsep

Pemahaman prosedural

Komunikasi matematika

Penalaran matematika

Pemecahan masalah matematika

Afeksi matematika

Komponen afektif

matematika

Sikap

Minat

Konsep diri

Nilai (keyakinan)

SELF EFFICAC

Y

Sebuah konsep diri yang

berhubungan dengan

pandangan (persepsi

subjektif) yang terkait dengan

keyakinan seseorang terhadap

kemampuannya sendiri dalam

menyelesaikan tugas-tugas matematika.

Page 19: Self Efficacy Matematis

Instrumen Penilaian Self Efficacy Matematika Versi Bandura

Menurut Bandura, untuk mengukur self efficacy, individu disajikan dengan item yang menggambarkan berbagai tingkat tuntutan tugas, dan mereka menilai kekuatan dari keyakinan mereka terhadap kemampuannya untuk melaksanakan kegiatan yang diperlukan. Keyakinan tertinggi nilai skalanya 100-poin, mulai 10-satuan interval dari 0 ("Tidak bisa"); keyakinan netral atau tengah yaitu skala 50 ("Cukup bisa melakukannya"), dan skala tertinggi yaitu 100 ("sangat yakin bisa melakukan").

Efficacy scales are unipolar, ranging from 0 to a maximum strength. They do not include negative numbers because a judgement of complete incapability (0) has no lower gradations. Bipolar scales with negatives gradations below the zero point that one cannot perform a given level of activity do not make sense (Bandura).

Page 20: Self Efficacy Matematis

Instrumen Penilaian Self Efficacy Matematika Versi Bandura

Skala self efficacy MatematikaSilakan nilai seberapa yakin kamu dapat melakukan setiap hal yang dijelaskan di bawah ini dengan menuliskan skala nilai yang sesuai. Jawaban kamu akan dijaga kerahasiaannya dengan tidak menyebutkan identitas kamu. Nilailah tingkat keyakinan diri kamu dengan menuliskan nilai dari 0 sampai 100 dengan menggunakan skala di bawah ini.

Kepercayaan (0 – 100)

Belajar matematika umum ______Mempelajari aljabar ______Mempelajari geometri ______

Mencatat dengan baik selama pelajaran matematika di kelas ______ Menggunakan perpustakaan untuk mendapatkan informasi materi matematika tambahan ______

 Mengarahkan diri untuk mengerjakan PR matematika ______Menyelesaikan PR matematika saya dengan tepat waktu ______

Selalu berkonsentrasi selama pelajaran matematika di kelas______

Mengerjakan soal ulangan matematika dengan baik ______

Page 21: Self Efficacy Matematis

Instrumen Penilaian Self Efficacy Matematika dengan Skala Likert

Skala Likert merupakan skala penilaian untuk mengukur respon kesetujuan atau ketidaksetujuan (dalam suatu kontinum) terhadap obyek sikap tertentu yang terdiri dari 5 poin pilihan (sangat setuju, setuju, ragu-ragu, tidak setuju, sangat tidak setuju). Langkah-langkah pengembangan instrumen penilaian berdasarkan skala Likert (Herliani dan Wardhani, 2009: 60), yaitu:1) Menentukan dan memahami dengan baik apa yang akan diukur2) Menyusun Blue Print untuk memandu penyusunan instrumen: (a)

indikator yang secara teoritis-logis memberi kontribusi dalam item-item penilaian yang akan disusun, (b) pernyataan dibuat favorable (pernyataan baik/positif) dan unfavorable (pernyataan kurang baik/negatif)

3) Membuat item sesuai dengan kaidah4) Uji coba5) Memilih item yang baik6) Menyusun item terpilih menjadi satu set alat ukur7) Menginterpretasikan hasil pengukuran

Alat ukur yang digunakan untuk mengukur self efficacy adalah skala self efficacy yang didasarkan pada dimensi-dimensi self efficacy yang dikemukakan oleh Bandura (1977), yaitu magnitude (level), generality, dan strength.

Page 22: Self Efficacy Matematis

SEMOGA BERMANFAAT ! TERIMA KASIH...

Para pendidik sebaiknya membantu para siswanya merasa nyaman dengan dirinya sendiri yaitu dengan memberi

kesempatan untuk belajar tentang kelebihan-kelebihannya dan membantu untuk menumbuhkan keyakinan bahwa ia dapat mengandalkan kelebihan tersebut saat menghadapi

kesulitan belajar, termasuk dalam belajar matematika.