sel elektrokimia
TRANSCRIPT
DERET VOLTA
Pengetahuan tentang Deret Keaktifan Logam sangat penting untuk menjelaskan apakah suatu reaksi redoks dapat berlang-sung atau tidak (tanpa data Eo).
Misal, dapatkah reaksi berikut berlangsung ? :
2Na+(aq) + Cu(s) Cu2+
(aq) + 2Na(s)
Cu2+(aq)+ 2Na(s) Cu(s) + 2Na+
(aq)
Tidak dapat, karena Cu lebih mudah mengalami reduksi dibandingkan Na
Dapat, karena Cu lebih mudah mengalami reduksi dibanding-kan Na
DERET VOLTA
Li, K, Ba, Ca, Na, Mg, Al, Mn, H2O, Zn, Fe, Co, Ni, Sn, Pb, H, Cu, Hg, Ag, Pt, Au
Dari kiri ke kanan
* Eo semakin positip* Semakin mudah mengalami reaksi reduksi* Semakin bersifat oksidator* Semakin tidak reaktif* Semakin bersifat kutub positip dalam sel (katoda)
Jadi bila, Cu 2+(aq)+ 2Na(s) Cu(s) + 2Na+
(aq) Dapatkah reaksi tersebut berlangsung ?Unsur logam manakah yang lebih bersifat oksidator ?Unsur logam manakah yang lebih bersifat anoda dalam sel ?
Yaitu : Sel yang dapat menimbulkan energi listrik melalui proses reaksi kimia (Redoks)
Untuk sekali pakaiTidak dapat dicharge
STRUKTUR SEL
ELEKTROLITELEKTRODAELEKTRODA
ASAM SULFAT( + ) ( - )
H+
SO42-
+ -
•Sepasang elektrode•Penghantar Elektrolit Arus DC
Anoda Katoda
POTENSIAL SELPOTENSIAL SEL
CuCu2+2+ + 2e + 2e-- Cu Cu EEoo = 0,34 V= 0,34 V Ni Ni Ni Ni2+2+ + 2e + 2e-- EEo o == 0,25 V0,25 V
______________________________________________________
Cu2+ + Ni Cu + Ni2+ E sel = 0,59 V
A. SEL PRIMER (Volta)
( + )( - )
Dari data Potensial Reduksi ke-2 elektroda
Cu2+ + 2e- Cu Eo = +0,34 V Ni2+ + 2e- Ni Eo = - 0,25 V
Maka Elektroda Cu lebih mudah mengalami reduksi dibanding- kan Elektroda Ni. Sehingga Cu adalah Kutub Katoda (+) danNi adalah Kutub Anoda (-)
Sehingga reaksi Sel dan Potensialnya adalah :
B. SEL PRIMER (Dry Cell)
Zn + 2MnO2 + 2H+ Zn2+ + Mn2O3 + H2O E sel = 1,5 V
NH4ClMnO2
H2O
ZnCl2
Carbon
Seng
Elektrolitnya bersifat asam
C. SEL PRIMER (Alkaline)
Potensialnya lebih konstan karena tidak melibatkan ion di elektrodanya
Arus yang dihasilkan juga lebih besar karena Anoda Seng-nya berporisehingga memperluas permukaan anoda
Usia pemakaian batere lebih tahan lama
Anode (-) : Zn + 2OH- ZnO + H2O + 2e- Eo = +1,2 VKatode (+) : 2 MnO2 + 2H2O + 2e- Mn2O3 + 2OH- Eo = +0,3 V____________________________________________________________
Zn + 2MnO2 ZnO + Mn2O3E sel = 1,5 V
D. SEL SEKUNDER (ACCUMULATOR)
Anode (-) : Pb + SO42- PbSO4 + 2e- Eo = +0,126 V
Katode (+) : PbO2 + SO42- + 4H+ + 2e- PbSO4 + 2H2O Eo = +1,874 V
___________________________________________________________________
Pb + PbO2 + 2SO42- + 4H+ 2PbSO4 + 2H2O E sel = +2,0 V
Saat aki diisi ulang, terjadi reaksi sebaliknya :
PbSO4 + 2H2O Pb + PbO2 + 2SO42- + 4H+
Bila 6 sel disusun secara seri, akan dihasilkan potensial 12 V
E. SEL SEKUNDER (Ni-Cd)
Merupakan sel kering yang dapat diisi kembali
Anode (-) : Cd + 2OH- Cd(OH)2 + 2e- Eo = + VKatode (+) : NiO2 + 2H2O + 2e- Ni(OH)2 + 2OH- Eo = + V____________________________________________________________
Cd + NiO2 + 2H2O Cd(OH)2 + Ni(OH)2 E sel = 1,4 V
Dipakai pada : kalkulator, kamera digitalPotensial sel bertahan sangat konstan selama pemakaian
Elektrolitnya basa
1. Struktur selnya :
2. Arus yang dihasilkan :
3. Nilai potensial sel :
4. Sel dapat di-charge ulang tergantung pada jenis elektroda,
dan elektrolitnya
-Sepasang elektroda (+) dan (-)-Elektrolit sebagai penghantar
Searah (DC)
Tergantung jenis elektrodanya dan dapat ditingkatkan dengan menyusun sel secara seri
TERIMA KASIHTERIMA KASIH