sejarah upacara adat kesukuan nusantara

13
Materi Pembelajaran TRADISI DAN UPACARA ADAT KESUKUAN NUSANTARA Kelas : ix Disusun oleh kelompok mila amelia,millati haniefa nurkamila,nilah z.a,inggit m.p.s,siti komala, dan agi n.s PPI 161 CIHAMPELAS

Upload: muhammad-ghofur

Post on 18-Jun-2015

1.092 views

Category:

Education


1 download

TRANSCRIPT

Page 1: Sejarah Upacara Adat Kesukuan Nusantara

Materi Pembelajaran

TRADISI DAN UPACARA ADAT KESUKUAN NUSANTARA Kelas : ix

Disusun oleh kelompok mila amelia,millati haniefa nurkamila,nilah z.a,inggit m.p.s,siti komala, dan agi n.s

PPI 161 CIHAMPELAS

Page 2: Sejarah Upacara Adat Kesukuan Nusantara

NYADRAN DALAM TRADISI MASYARAKAT

SEKaTEN DAN GREBEK TRADISI

ISLAM JAWA

TABOT

LEBARAN TOPAT ( KETUPAT )

Page 3: Sejarah Upacara Adat Kesukuan Nusantara

NYADRAN DALAM TRADISI MASYARAKAT

Nyadran dengan ziarah kubur merupakan dua ekspresi kultural keagamaan yang memiliki kesamaan dalam ritus

dan objeknya. Perbedaannya hanya terletak pada pelaksanaannya, di mana nyadran biasanya ditentukan waktunya oleh pihak yang memiliki otoritas di daerah,

dan pelaksanaannya dilakukan secara kolektif.

Tradisi nyadran merupakan simbol adanya hubungan dengan para leluhur, sesama, dan Yang Mahakuasa atas segalanya. Nyadran merupakan sebuah pola ritual yang

mencampurkan budaya lokal dan nilai-nilai Islam, sehingga sangat tampak adanya lokalitas yang masih kental islami. Doanya menggunakan tata cara agama

Islam, warga dan anak-anak mengamini. Suasana ceria anak-anak tergambar dengan semangat melafalkan amin

sambil berteriak. Selesai berdoa, semua yang hadir mencicipi makanan yang digelar.

Page 4: Sejarah Upacara Adat Kesukuan Nusantara

SEKATEN DAN GREBEK ISLAM DI JAWA

Sekaten atau upacara Sekaten (berasal dari kata Syahadatain atau dua kalimat syahadat) adalah acara peringatan ulang tahun nabi Muhammad s.a.w. yang diadakan pada tiap tanggal 5-12 di bulan yang sama. Dalam perayaan ini , keraton Yogyakarta mengadakan grebek sebanyak 3 kali , yaitu Grebek mulud , grebek syawal , dan grebek besar .

Page 5: Sejarah Upacara Adat Kesukuan Nusantara

Grebek mulud itu

dilaksanakan pada tanggal berapa sih ??

Grebek mulud itu dilaksanakan pada tanggal 12 mulud

bertepatan dengan maulid

nabi Muhammad SAW

Page 6: Sejarah Upacara Adat Kesukuan Nusantara

Prosesi grebek mulud di awali dengan arak arakan prajurit keraton mengelilingi keraton Yogyakarta . Setelah itu , mengeluarkan gunungan untuk di bawa ke Mesjid Gede . Rebutan gunungan merupakan simbol komunikasi kultural antara Raja dengan Rakyat .

Page 7: Sejarah Upacara Adat Kesukuan Nusantara

GREBEK SYAWAL , TRADISI MENYAMBUT LEBARAN

. Setiap tanggal 1 syawal, Keraton Ngayogyakarta Hadingingrat menggelar tradisi Grebeg Syawal, yang menandai hari kemenangan setelah berpuasa Ramadhan sebulan penuh. Upacara ini merupakan tradisi perwujudan hajad dalem atau sedekah sultan kepada rakyatnya dalam simbol gunungan. Pada peringatan Grebeg Syawal, gunungan hanya dibuat 1 buah, kemudian diserbu oleh masyarakat untuk dibawa pulang yang diyakini akan membawa rezeki.

Page 8: Sejarah Upacara Adat Kesukuan Nusantara

Grebek Besar

Grebeg Besar itu diselenggarakan pada tanggal 10 Dzulhijjah, berkaitan dengan Hari Raya Idul Adha.

Page 9: Sejarah Upacara Adat Kesukuan Nusantara

LEBARAN TOPATLebaran Topat (ketupat) 1. Asal usul Lebaran Topat atau Lebaran Ketupat, biasanya dilaksanakan seminggu setelah pelaksanaan Hari Raya Idul Fitri. Dalam tradisi masyarakat muslim Lombok, Lebaran Topat merupakan penutup dari pelaksanaan ibadah puasa sunah Syawal yang dilaksanakan sejak 2 sampai 7 Syawal. Dengan kata lain, orang yang berhak merayakan Lebaran Topat adalah mereka yang melaksanakan puasa sunah.

Page 10: Sejarah Upacara Adat Kesukuan Nusantara

Lebaran Topat memiliki tujuan yang sama dengan Lebaran puasa Ramadhan, yaitu untuk mencapai kehidupan yang fitri, suci dan lebih baik lagi di masa-masa yang akan datang. Lebaran Topat juga bisa diartikan dengan makna untuk menjauhkan diri dari nafsu kebendaan dan membersihkan batin dari sikap tidak terpuji, seperti dengki dan iri hati. Selain itu juga bisa sebagai introspeksi bagi manusia untuk mengenal kembali jati dirinya setelah menempuh perjalanan hidup selama 1 tahun.

Page 11: Sejarah Upacara Adat Kesukuan Nusantara

TABOT Tabot merupakan upacara tradisional masyarakat Sumatera untuk mengenang kisah kepahlawanan dan kematian cucu Nabi Muhammad saw., al-Husein bin Ali bin Abi Thalib dalam peperangan dengan pasukan Ubaidilah bin Zaid di Padang Karbala, Irak pada tanggal 10 Muharram 61 Hijriah (681 M). Tabot pertama kali dirayakan di Bengkulu oleh Syekh Burhanuddin pada tahun 1685. Upacara ini dilaksanakan dari 1 sampai 10 Muharram setiap tahun. Perangkat Ritual Tabot a. Pembuatan Tabot Terdiri dari bambu, rotan, kertas karton, kertas marmar, kertas grip, tali, pisau ukir, alat-alat gambar, lampu senter, lampu hias, bunga kertas, bunga plastik, dsb. b. Kenduri dan Sesaji Terdiri dari beras ketan, pisang emas, tebu, jahe, gula aren, gula pasir, kelapa, ayam, daging, bumbu masak, kemenyan, dll. c. Perlengkapan musik Tabot Yaitu dol dan tessa. Dol berbentuk seperti beduk, cara menggunakannya dengan dipukul. Tessa seperti rebana, terbuat dari tembaga, besi plat atau aluminium, dan dari kuali yang ditutup dengan kulit kambing kering. 16. d. Kelengkapan lainnya Yaitu bendera merah putih, bendera panjipanji, bendera putih, tombak bermata ganda, duplikat pedang zulfikar (pedang Rasulullah).

Page 12: Sejarah Upacara Adat Kesukuan Nusantara

Tahapan Upacara Ritual Tabot a. Mengambik tanah (Mengambil Tanah) b. Duduk Penja (Mencuci jari-jari) c. Menjara (mengandun) d. Meradai (Mengumpulkan dana) e. Arak Penja (Mengarak jari-jari) f. Arak Serban (mengarak sorban) g. Gam (tenang/Berkabung) h. Arak Gedang (taptu akbar) i. Tabot Tebuang (Tabot terbuang). Doa-Doa a.Doa kubur b.Doa mohon selamat dan ampunan atas arwah orang-orang muslim di dunia c.Bacaan tasbih d.Shalawat ulul’azmi e.Shalawat wasilah dan lainnya

Page 13: Sejarah Upacara Adat Kesukuan Nusantara

Alhamdulillah materi Selesai,

terima kasih temanteman... Wassalamualaik

um Wr.Wb.