sejarah singkat perkembangan sosiologi.docx

32
Sejarah Singkat Perkembangan Sosiologi Perkembangan pada abad pencerahan Banyak ilmuwan-ilmuwan besar pada zaman dahulu, seperti Sokrates, Plato dan Aristoteles beranggapan bahwa manusia terbentuk begitu saja. Tanpa ada yang bisa mencegah, masyarakat mengalami perkembangan dan kemunduran. Pendapat itu kemudian ditegaskan lagi oleh para pemikir di abad pertengahan, seperti Agustinus, Ibnu Sina, dan Thomas Aquinas. Mereka berpendapat bahwa sebagai makhluk hidup yang fana, manusia tidak bisa mengetahui, apalagi menentukan apa yang akan terjadi dengan masyarakatnya. Pertanyaan dan pertanggungjawaban ilmiah tentang perubahan masyarakat belum terpikirkan pada masa ini. Berkembangnya ilmu pengetahuan di abad pencerahan (sekitar abad ke-17 M), turut berpengaruh terhadap pandangan mengenai perubahan masyarakat, ciri-ciri ilmiah mulai tampak di abad ini. Para ahli di zaman itu berpendapat bahwa pandangan mengenai perubahan masyarakat harus berpedoman pada akal budi manusia. Pengaruh perubahan yang terjadi di abad pencerahan Perubahan-perubahan besar di abad pencerahan, terus berkembang secara revolusioner sapanjang abad ke-18 M. Dengan cepat struktur masyarakat lama berganti dengan struktur yang lebih baru. Hal ini terlihat dengan jelas terutama dalam revolusi Amerika, revolusi industri, dan revolusi Perancis. Gejolak-gejolak yang diakibatkan oleh ketiga revolusi ini terasa pengaruhnya di seluruh dunia. Para ilmuwan tergugah, mereka mulai menyadari pentingnya menganalisis perubahan dalam masyarakat. Gejolak abad revolusi Perubahan yang terjadi akibat revolusi benar-benar mencengangkan. Struktur masyarakat yang sudah berlaku ratusan tahun rusak. Bangasawan dan kaum Rohaniawan yang semula bergemilang harta dan kekuasaan, disetarakan haknya dengan rakyat jelata. Raja yang semula berkuasa penuh, kini harus memimpin berdasarkan undang-undang yang di tetapkan. Banyak kerajaan-kerajaan besar di Eropa yang jatuh dan terpecah. Revolusi Perancis berhasil mengubah struktur masyarakat feodal ke masyarakat yang bebas

Upload: rani-anggraeni

Post on 08-Aug-2015

926 views

Category:

Documents


2 download

TRANSCRIPT

Page 1: Sejarah Singkat Perkembangan Sosiologi.docx

Sejarah Singkat Perkembangan SosiologiPerkembangan pada abad pencerahan

Banyak ilmuwan-ilmuwan besar pada zaman dahulu, seperti Sokrates, Plato dan Aristoteles beranggapan bahwa manusia terbentuk begitu saja. Tanpa ada yang bisa mencegah, masyarakat mengalami perkembangan dan kemunduran.

Pendapat itu kemudian ditegaskan lagi oleh para pemikir di abad pertengahan, seperti Agustinus, Ibnu Sina, dan Thomas Aquinas. Mereka berpendapat bahwa sebagai makhluk hidup yang fana, manusia tidak bisa mengetahui, apalagi menentukan apa yang akan terjadi dengan masyarakatnya. Pertanyaan dan pertanggungjawaban ilmiah tentang perubahan masyarakat belum terpikirkan pada masa ini.

Berkembangnya ilmu pengetahuan di abad pencerahan (sekitar abad ke-17 M), turut berpengaruh terhadap pandangan mengenai perubahan masyarakat, ciri-ciri ilmiah mulai tampak di abad ini. Para ahli di zaman itu berpendapat bahwa pandangan mengenai perubahan masyarakat harus berpedoman pada akal budi manusia.

Pengaruh perubahan yang terjadi di abad pencerahan

Perubahan-perubahan besar di abad pencerahan, terus berkembang secara revolusioner sapanjang abad ke-18 M. Dengan cepat struktur masyarakat lama berganti dengan struktur yang lebih baru. Hal ini terlihat dengan jelas terutama dalam revolusi Amerika, revolusi industri, dan revolusi Perancis. Gejolak-gejolak yang diakibatkan oleh ketiga revolusi ini terasa pengaruhnya di seluruh dunia. Para ilmuwan tergugah, mereka mulai menyadari pentingnya menganalisis perubahan dalam masyarakat.

Gejolak abad revolusi

Perubahan yang terjadi akibat revolusi benar-benar mencengangkan. Struktur masyarakat yang sudah berlaku ratusan tahun rusak. Bangasawan dan kaum Rohaniawan yang semula bergemilang harta dan kekuasaan, disetarakan haknya dengan rakyat jelata. Raja yang semula berkuasa penuh, kini harus memimpin berdasarkan undang-undang yang di tetapkan. Banyak kerajaan-kerajaan besar di Eropa yang jatuh dan terpecah.Revolusi Perancis berhasil mengubah struktur masyarakat feodal ke masyarakat yang bebas

Gejolak abad revolusi itu mulai menggugah para ilmuwan pada pemikiran bahwa perubahan masyarakat harus dapat dianalisis. Mereka telah menyakikan betapa perubahan masyarakat yang besar telah membawa banyak korban berupa perang, kemiskinan, pemberontakan dan kerusuhan. Bencana itu dapat dicegah sekiranya perubahan masyarakat sudah diantisipasi secara dini.

Page 2: Sejarah Singkat Perkembangan Sosiologi.docx

Perubahan drastis yang terjadi semasa abad revolusi menguatkan pandangan betapa perlunya penjelasan rasional terhadap perubahan besar dalam masyarakat. Artinya :

* Perubahan masyarakat bukan merupakan nasib yang harus diterima begitu saja, melainkan dapat diketahui penyebab dan akibatnya.* Harus dicari metode ilmiah yang jelas agar dapat menjadi alat bantu untuk menjelaskan perubahan dalam masyarakat dengan bukti-bukti yang kuat serta masuk akal.* Dengan metode ilmiah yang tepat (penelitian berulang kali, penjelasan yang teliti, dan perumusan teori berdasarkan pembuktian), perubahan masyarakat sudah dapat diantisipasi sebelumnya sehingga krisis sosial yang parah dapat dicegah.

Kelahiran sosiologi modern

Sosiologi modern tumbuh pesat di benua Amerika, tepatnya di Amerika Serikat dan Kanada. Mengapa bukan di Eropa? (yang notabene merupakan tempat dimana sosiologi muncul pertama kalinya).

Pada permulaan abad ke-20, gelombang besar imigran berdatangan ke Amerika Utara. Gejala itu berakibat pesatnya pertumbuhan penduduk, munculnya kota-kota industri baru, bertambahnya kriminalitas dan lain lain. Konsekuensi gejolak sosial itu, perubahan besar masyarakat pun tak terelakkan.

Perubahan masyarakat itu menggugah para ilmuwan sosial untuk berpikir keras, untuk sampai pada kesadaran bahwa pendekatan sosiologi lama ala Eropa tidak relevan lagi. Mereka berupaya menemukan pendekatan baru yang sesuai dengan kondisi masyarakat pada saat itu. Maka lahirlah sosiologi modern.

Berkebalikan dengan pendapat sebelumnya, pendekatan sosiologi modern cenderung mikro (lebih sering disebut pendekatan empiris). Artinya, perubahan masyarakat dapat dipelajari mulai dari fakta sosial demi fakta sosial yang muncul. Berdasarkan fakta sosial itu dapat ditarik kesimpulan perubahan masyarakat secara menyeluruh. Sejak saat itulah disadari betapa pentingnya penelitian (research) dalam sosiologi.

Page 3: Sejarah Singkat Perkembangan Sosiologi.docx

Sejarah dan Perkembangan Sosiologi

Sejarah dan perkembangan perkembangan sosiologi secara kronologis dan singkat dapat dikemukakan

sebagai berikut.

Pada Jaman Keemasan Filsafat Yunani

Pada masa ini sosiologi dipandang sebagai bagian tentang kehidupan bersama secara filsafati. Pada

masa itu Plato (429-347 SM) seorang filasof terkenal dari Yunani, dalam pencariannya tentang makna

negara dia berhasil merumuskan teori organis tentang masyarakat yang mencakup kehidupan sosial dan

ekonomi. Plato menganggap bahwa institusi-institusi dalam masyarakat saling bergantung secara

fungsional. Kalau ada satu institusi yang tidak jalan maka secara keseluruhan kehidupan masyarakat

akan terganggu.

Seperti halnya Plato maka Aristoteles (384-322 SM) juga menganggap bawa masyarakat adalah suatu

organisma hidup (seperti pandangan kaum biologiwan) dengan basis kehidupannya adalah moral (yang

baik). Pada masa ini kaum agamawan yang berkuasa sehingga kehidupan sosial lebih diwarnai oleh

keputusan-keputusan kaum agamawan yang berkuasa.

Pada Zaman Renaissance (1200-1600)

Machiavelii adalah orang pertama yang memisahkan antara politik dan moral sehingga terjadi suatu

pendekatan yang mekanis terhadap masyarakat. Di sini muncul ajaran bahwa teori-teori politik dan sosial

memusatkan perhatian pada mekanisme pemerintahan. Sejak masa ini maka pengaruh kaum agamawan

mulai memperoleh tantangan.

Pada Abad Pencerahan (abad ke 16 dan 17) 

Pada masa ini muncul Thomas Hobbes (1588-1679) yang mengarang buku yang dikena! sebagai The

Leviathan. Inti ajarannya diilhami oteh hukum alam, fisika dan matematika. Pada masa ini pengaruh

keagamaan mulai ditinggalkan dan digantikan oleh pandangan-pandangan yang bersifat hukum sebagai

kodrat keduniawiannya. Berdasar pandangan kelompok inilah kemudian muncul suatu kesepakatan antar

manusia (kelompok) yang dikenal sebagai kontrak sosial. Pada mulanya interaksi antar manusia berada

dalam kondisi chaos karena saling mencurigai dan saling bersaing untuk memperebutkan sumber daya

alam dan manusia yang ada. Kondisi yang bersifat kodrati (sesuai dengan hukum alam) ini kemudian

dipandang akan selalu menyengsarakan kehidupan manusia. Oleh sebab itu dibuatlah kesepakatan-

kesepakatan pengaturan antar kelompok yang dapat saling berterima dan saling menguntungkan, yang

kemudian dikenal sebagai kontrak sosial.

Pada Abad Ke 18

Pada masa ini munculah John Locke (1632-1704) yang dianggap sebagai bapak Hak Asasi Manusia

(HAM). Dia berpandangan bahwa pada dasarnya setiap manusia mempunyai hak-hak dasar yang sangat

pribadi yang tidak dapat dirampas oleh siapapun termasuk oleh negara (seperti hak hidup, hak berpikir

dan berbicara, berserikat, dan lain-lain). Tokoh lain yang muncul adalah J.J. Rousseau (1712-1778) yang

Page 4: Sejarah Singkat Perkembangan Sosiologi.docx

masih berpegang pada ide kontrak sosialnya Hobbes. Dia berpandangan bahwa kontrak antara

pemerintah (negara?) dengan yang diperintah (rakyat?) menyebabkan munculnya suatu kolektifitas yang

mempunyai keinginan-keinginan tersendiri yang kemudian menjadi keinginan umum. Keinginan umum

inilah yang harusnya menjadi dasar penyusunan kontrak sosial antara negara dengan rakyatnya.

 Pada Abad ke 19

 Abad ke 19 dapat dianggap sebagai abad mulai berkembangnya sosiologi, terutama sesudah Auguste

Comte (1798-1853) memperkenalkan istilah sosiologi, sebagai usaha untuk menjawab adanya

perkembangan interaksi sosial dalam masa industrialisasi.

Pada masa ini sosiologi dianggap mulai dapat mandiri. Kondisi yang baru dalam taraf mulai mandiri ini

disebabkan walaupun sosiologi sudah dapat menunjukkan adanya obyek yang dijadikan fokus

pembahasan (interaksi manusia), namun di dalam pengembangan ilmunya masih menggunakan metode-

metode ilmu-ilmu yang lain (ilmu ekonomi misalnya).

Pada Abad ke 20

Baru pada abad ke 20 inilah sosiologi dapat benar-benar dianggap mandiri karena:

a).Mempunyai obyek khusus yaitu interaksi antar manusia, 

b).Mampu mengembangkan teori-teori sosiologi, 

c).Mampu mengembangkan metode khusus sosiologi untuk pengembangan sosiologi, 

d).Sosiologi menjadi sangat relevan dengan semakin banyaknya kegagalan pembangunan karena tidak

mendasarkan dan memperhatikan masukan dari sosiologi. 

Pada akhir abad ke 20 ini, maka salah satu kelemahan (masih dianggap ketinggalan) dari sosiologi,

namun yang pada saat ini juga sudah mulai dapat dipecahkan, yaitu dalam kaitannya dengan

perkembangan dan permasalahan global. Di sini interaksi antar manusia yang dapat diamati adalah

adalah interaksi tidak langsung lewat telepon, internet, dan lain-lain yang menghubungkan manusia yang

saling berjauhan letaknya.

Page 5: Sejarah Singkat Perkembangan Sosiologi.docx

Sejarah Singkat Sosiologi

Sejarah singkat Sosiologi.

Sosiologi berasal dari bahasa Latin yaitu Socius yang berarti kawan, teman sedangkan Logos berarti ilmu pengetahuan. Ungkapan ini dipublikasikan diungkapkan pertama kalinya dalam buku yang berjudul "Cours De Philosophie Positive" karangan August Comte (1798-1857). Walaupun banyak definisi tentang sosiologi namun umumnya sosiologi dikenal sebagai ilmu pengetahuan tentang masyarakat.Masyarakat adalah sekelompok individu yang mempunyai hubungan, memiliki kepentingan bersama, dan memiliki budaya. Sosiologi hendak mempelajari masyarakat, perilaku masyarakat, dan perilaku sosial manusia dengan mengamati perilaku kelompok yang dibangunnya. Sebagai sebuah ilmu, sosiologi merupakan pengetahuan kemasyarakatan yang tersusun dari hasil-hasil pemikiran ilmiah dan dapat di kontrol secara kritis oleh orang lain atau umum.Kelompok tersebut mencakup keluarga, suku bangsa, negara, dan berbagai organisasi politik, ekonomi, sosial.

Istilah Sosiologi sebagai cabang Ilmu Sosial dicetuskan pertama kali oleh ilmuwan Perancis, bernama August Comte tahun 1842 dan kemudian dikenal sebagai Bapak Sosiologi. Sosiologi sebagai ilmu yang mempelajari tentang masyarakat lahir di Eropa karena ilmuwan Eropa pada abad ke-19 mulai menyadari perlunya secara khusus mempelajari kondisi dan perubahan sosial. Para ilmuwan itu kemudian berupaya membangun suatu teori sosial berdasarkan ciri-ciri hakiki masyarakat pada tiap tahap peradaban manusia. Comte membedakan antara sosiologi statis, dimana perhatian dipusatkan pada hukum-hukum statis yang menjadi dasar adanya masyarakat dan sosiologi dinamis dimana perhatian dipusatkan tentang perkembangan masyarakat dalam arti pembangunan. Rintisan Comte tersebut disambut hangat oleh masyarakat luas, tampak dari tampilnya sejumlah ilmuwan besar di bidang sosiologi. Mereka antara lain Herbert Spencer, Karl Marx, Emile Durkheim, Ferdinand Tönnies, Georg Simmel, Max Weber, dan Pitirim Sorokin(semuanya berasal dari Eropa). Masing-masing berjasa besar menyumbangkan beragam pendekatan mempelajari masyarakat yang amat berguna untuk perkembangan Sosiologi.

Kelahiran Sosiologi Modern.

Sosiologi modern tumbuh pesat di benua Amerika, tepatnya di Amerika Serikat dan Kanada. Mengapa bukan di Eropa? (yang notabene merupakan tempat dimana sosiologi muncul pertama kalinya).Pada permulaan abad ke-20, gelombang besar imigran berdatangan ke Amerika Utara. Gejala itu berakibat pesatnya pertumbuhan penduduk, munculnya kota-kota industri baru, bertambahnya kriminalitas dan lain lain. Konsekuensi gejolak sosial itu, perubahan besar

Page 6: Sejarah Singkat Perkembangan Sosiologi.docx

masyarakat pun tak terelakkan.Perubahan masyarakat itu menggugah para ilmuwan sosial untuk berpikir keras, untuk sampai pada kesadaran bahwa pendekatan sosiologi lama ala Eropa tidak relevan lagi. Mereka berupaya menemukan pendekatan baru yang sesuai dengan kondisi masyarakat pada saat itu. Maka lahirlah sosiologi modern.Berkebalikan dengan pendapat sebelumnya, pendekatan sosiologi modern cenderung mikro (lebih sering disebut pendekatan empiris). Artinya, perubahan masyarakat dapat dipelajari mulai dari fakta sosial demi fakta sosial yang muncul. Berdasarkan fakta sosial itu dapat ditarik kesimpulan perubahan masyarakat secara menyeluruh. Sejak saat itulah disadari betapa pentingnya penelitian (research) dalam sosiologi.

DEFINISI SOSIOLOGI.

      AUGUSTE COMTE

Sosiologi adalah ilmu positif tentang masyarakat, artinya sosiologi merupakan suatu studi ilmiah tentang masyarakat.

      EMILE DURKHEIM

Sosiologi merupakan ilmu-ilmu yang mempelajari lembaga-lembaga dalam masyarakat dan proses-proses sosial.

      MAX WEBER

Sosiologi adalah ilmu yang berusaha memberikan pengertian tentang tindakan-tindakan sosial, dan juga penjelasannya secara kausal (timbal balik) mengenai arah dan konsekuensi dari tindakan sosial tersebut.

      PITIRIN. A. SOROKIN

Sosiologi adalah ilmu yang mempelajari hal-hal sebagai berikut.

a.       Hubungan dan pengaruh timbal balik antara gejala-gejala sosial, misalnya antara ekonomi dan agama serta keluarga dan moral.

Page 7: Sejarah Singkat Perkembangan Sosiologi.docx

b.      Hubungan dan pengaruh antara gejala sosial dan gejala-gejala nonsosial. Misalnya, antara gejala sosial dan biologis atau geografis.

c.       Ciri-ciri umum dari semua jenis gejala-gejala sosial.

      ROUCEK DAN WARREN

Sosiologi merupakan ilmu yang mempelajari hubungan antara manusia dalam kelompok-kelompok.

      SOERJONO SOEKANTO

Sosiologi merupakan ilmu yang memusatkan perhatian pada segi-segi kemasyarakatan yang bersifat umum dan berusaha untuk mendapatkan pola-pola umum daripadanya.

      SELO SOEMARDJAN DAN SOELAIMAN SOEMARDI

Sosiologi merupakan ilmu yang mempelajari struktur sosial, proses-proses sosial, termasuk perubahan-perubahan sosial. Struktur sosial adalah keseluruhan antara jaringan antara unsur sosial yang pokok, yaitu kaidah-kaidah sosial (norma-norma sosial), lembaga-lembaga sosial, kelompok-kelompok, serta lapisan-lapisan sosial, sedangkan proses-proses sosial adalah pengaruh timbal balik antara berbagai segi kehidupan bersama, misalnya antara kehidupan ekonomi dan politik.

      CHARLES ELLWOOD.

Sosiologi merupakan pengetahuan yang menguraikan hubungan manusia dan

golongannya, asal dan kemajuannya, bentuk dan kewajibannya.

      GUSTAV RATZENHOFER.

Sosiologi merupakan pengetahuan tentang hubungan manusia dengan kewaji-

bannya untuk menyelidiki dasar dan terjadinya evolusi sosial serta kemakmu-

Page 8: Sejarah Singkat Perkembangan Sosiologi.docx

ran umum bagi anggota-anggotanya.

1.10.HERBERT SPENCER.

Sosiologi mempelajari tumbuh, bangun, dan kewajiban masyarakat.

2.      TINDAKAN SOSIAL.

      KARL KARX.

Tindakan Sosial sebagai aktifitas manusia yang berusaha untuk menghasilkan

barang atau mencipta hasil karya yang unik maupun untuk mengejar tujuan

tertentu.

      MAX WEBER ( Teori Aksi tindakan dibagi 4 menurut derajad pertimbang-

an rasional yang dipakai ).

Tindakan sosial sebagai tindakan seseorang yang dapat mempengaruhi indivi-

du-individu lainnya dalam masyarakat.

2.3. EMILE DURKHEIM.

Tindakan sosial sebagai perilaku individu yang didorong atau dibimbing oleh

norma-norma dan tipe keterikatan kelompok dimana ia hidup.

2.4. GEORGE HERBERT MEAD.

Tindakan sosial merupakan tindakan/kegiatan yang dilakukan dengan pertim-

bangan rasional sebagai wujud dari kedirian ( social self ).

Page 9: Sejarah Singkat Perkembangan Sosiologi.docx

2.5. AUGUSTE COMTE.

Tindakan sosial merupakan kegiatan yang dilakukan manusia didorong adanya naluri ( insting ).

2.6.  TALCOTT PARSONS ( Juga pengikut Teori Aksi ).

Tindakan sosial diistilahkan dengan social action bukan social behavior.

proses penghayatan pada diri individu.

3. MASYARAKAT ( sebagai OBYEK Sosiologi )

3.1. EMILE DUURKHEIM

Masyarakat adalah suatu kenyataan obyektif individu-individu yang meru-

pakan anggota-anggotanya.

3.2. KARL MARX

Masyarakat adalah suatu struktur yang menderita ketegangan organisasi atau

pun perkembangan karena adanya pertentangan antara kelompok- kelompok

yang terpecah-pecah secara ekonomis.

3.3. MAX WEBER

Masyarakat adalah suatu struktur atau aksi yang pada pokoknya ditentukan

oleh harapan dan nilai-nilai yang dominan pada warganya.

3.4. MAC IVER DAN CHARLES PAGE.

Masyarakat adalah suatu sistem dari kebiasaan dan tata cara, dari wewenang

Page 10: Sejarah Singkat Perkembangan Sosiologi.docx

dan kerjasama antaraberbagai kelompok dan penggolongan, dari pengawasan

tingkah laku serta kebebasan manusia.

3.5. SELO SOEMARDJAN.

Masyarakat adalah orang-orang yang hidup bersama dan menghasilkan kebu

dayaan.

3.6. PAUL B. HORTON DAN C. HUNT.

Masyarakat adalah sekumpulan manusia yang secara relative mandiri, yang

hidup bersama-sama cukup lama, yang mendiami suatu wilayah tertentu

memiliki kebudayaan yang sama, dan melakukan sebagian besar kegiatan da-

lam kelompok itu.

4. INTERAKSI SOSIAL.

4.1.    GILLIN DAN GILLIN.

Interaksi sosial merupakan hubungan-hubungan sosial yang dinamis yang me-

nyangkut hubungan antar individu, individu dan kelompok serta antar kelompok.

4.2.    KINBALL YOUNG DAN RAYMOND W. MACK.

Interaksi Sosial adalah kunci dari semua kehidupan sosial.

4.3.    CHARLES P. LOOMIS.

Hubungan sosial bisa dikatakan interaksi jika memiliki ciri-ciri :

-          jumlah pelaku 2 orang atau lebih.

Page 11: Sejarah Singkat Perkembangan Sosiologi.docx

-          adanya kominikasi antar pelaku dengan menggunakan simbol atau

lambang.

-          adanya demensi waktu

-          adanya tujuanyang hendak dicapai

4.4.    SOERJONO SOEKANTO.

Interaksi sosial tidak mungkin terjadi tanpa adanya 2 syarat : yaitu kontak dan

komunikasi.

5. NILAI DAN NORMA SOSIAL.

5.1. NILAI SOSIAL.

5.1.1. KINBALL YOUNG.

Merumuskan nilai sosial sebagai unsur-unsur yang abstrak dan sering tidak di-

sadari tentang benar dan pentingnya.

5.1.2. A.W. GREEN.

Merumuskan nilai sosial sebagai kesadaran yang secara relatif berlangsung

sertai emosi terhadap obyek dan ide orang perorangan.

5.1.3. WOODS.

Merumuskan nilai sosial merupakan petunjuk umum dan mengarah pada ting-

kah laku dan kepuasan dalam kehidupan sehari-hari.

5.1.4.      ROBERT M.Z. LAWANG.

Nilai adalah gambaran mengenai apa yang diinginkan, yang pantas. Yang berharga yang mempengaruhi perilaku sosial dari orang yang memiliki nilai

Page 12: Sejarah Singkat Perkembangan Sosiologi.docx

Itu.

5.1.5.      JACK FRAENKEL.

Nilai adalah suatu ide, gagasan atau konsep tentang apa yang dipikir penting

oleh seseorang dalam hidupnya. Jika ia menilai sesuatu dan menganggapnya

berharga untuk dimiliki, hal itu bermanfaat untuk dilakukan dan dicoba.

5.1.6. MILTON ROKEAH.

Nilai merupakan suatu jenis keyakikan, yang terletak pada pusat dan sitem ke-

yakinan dari seseorang tentang bagaimana seseorang sepatutnya atau tidak pa-

tut dalam melakukan sesuatu atau sekilas juga mengenai apa yang berharga

dan tidak berharga untuk dicapai, dikerjakan atau dipercayai.

5.1.7.C. KLUCKHOHN.

Menurutnya ada 5 macam orientasi nilai dalam hidup manusia yaitu : nilai me-

ngenai hakikat hidup, hakikat karya, hakikat hubungan manusia dengan sesa –

ma, hakikat hubungan manusia dengan alam, hakikat kedudukan manusia da –

Pendapat tersebut dikembangkan dan ditulis oleh isterinya Florence Kluck -

khon dalam bukunya “ Variations in Value Orientation “

5.1.8. MAX WEBER, dalam bukunya “ The Protestant Ethic and the spirit of

Capitalism “ disebutkan bahwa nilai-nilai agama Protestan dapat mendorong

sadaran akan pemahaman nilai sosial tertentu akan melahirkan tipe solidaritas

Page 13: Sejarah Singkat Perkembangan Sosiologi.docx

masyarakat.

5.2. NORMA SOSIAL.

5.2.1. ROBERT M.Z. LAWANG.

Norma adalah patokan perilaku dalam suatu kelompok tertentu.

5.2.2. EMILE DURKHEIM.

Menempatkan norma sosial sebagai suatu fakta sosial. Fakta sosial membuat

pola tindakan-tindakan yang seharusnya dilakukan oleh anggota masyarakat.

Semua orang dari kelompok tersebut harus tunduk kepada fakta sosial.

6. PENGERTIAN SOSIALISASI

6.1. BRUCE J. COHEN

Sosialisasi adalah proses di mana manusia mempelajari tata cara kehidupan dalam masyrakat, untuk memperoleh kepribadian dan membangun kapasitas untuk berfungsi, baik sebagai individu maupun sebagai anggota kelompok.

6.2. CHARLOTTE BUCHLER

Sosialisasi adalah proses yang membantu individu yang dilakukan melalui belajar dan menyesuaikan diri, bagaimana cara hidup dan bagaimana cara berpikir kelompoknya. Proses ini dapat berjalan serasi, dapat pula terjadi melalui pertentangan. Akan tetapi, selama individu memerlukan kelompoknya, ia bersedia untuk mengadakan beberapa kompromi terhadap tuntutan kelompok.

6.3. KAREL J. VEEGER

Sosialisasi adalah suatu proses belajar mengajar di mana melalui proses ini individu belajar jadi anggota masyarakat. Proses ini tidak semata-mata mengajarkan pola-pola perilaku sosial

Page 14: Sejarah Singkat Perkembangan Sosiologi.docx

kepada individu, tetapi juga mendorong individu untuk mengembangkan dirinya atau melakukan proses pendewasaan diri.

6.4. PETER L. BERGER

Soaialisasi adalah proses pada sorang anak yang sedang belajar menjadi anggota masyarakat. Adapun yang dipelajarinya adalah peran pola hidup dalam masyarakat yang sesuai dengan nilai, norma dan kebiasaan-kebiasaan yang berlaku dalam masyarakat.

6.5. SOERJONO SOEKANTO

Sosialisasi adalah suatu proses di mana anggota masyarakat yang baru mempelajari norma-norma dan nilai-nilai masyarakat, di mana dia menjadi anggotanya.

6.6. GEORGE HERBERT MEAD

Dalam bukunya Mind, Self, and Society ada 3 tahap perkembangan diri :

- Play Stage

- Game Stage

- Generalized Others.

6.7. CHARLES H. COOLLEY

Menurut Coolley, Looking Glass Self berlangsung melalui 3 tahap :

- Persepsi kita bagaimana memandang orang lain.

- Persepsi kita tentang penilaian mereka mengenai cara pandang kita.

- Persepsi kita tentang penilaian ini.

Menurut Coolley, melalui sosialisasi seseorang secara bertahap dapat mengembangkan kemampuannya.

Page 15: Sejarah Singkat Perkembangan Sosiologi.docx

6.8. FULLER DAN JACOBS

Fuller dan Jacobs mengidentifikasikan 4 agen sosialisasi utama atau pihak-pihak yang melaksanakan proses sosialisasi utama. Keempat agen atau media sosialisasi tersebut adalah keluarga, kelompok sebaya atau sepermainan, sekolah, dan media massa.

6.9. ROBERTZ M. LAWANG

Robertz M. Lawang menggolongkan proses sosialisasi menjadi 2 macam, yaitu :

- Sosialisasi Primer, dan

- Sosialisasi Sekunder.

6.10. GERTRUDE JAEGER

Gertrude Jaeger mengemukakan bahwa peranan agen sosialisasi pada tahap awal (primer), terutama peran orang tua sangat penting.

6.11. DAVID GASLIN

Sosialisasi adalah proses belajar yang dialami seseorang untuk memperoleh pengetahuan tentang nilai dan norma agar ia dapat berpartisipasi sebagai anggota kelompok masyarakat.

6.12. ROBERT DREEBEN

Robert Dreeben berpendapat bahwa yang dipelajari anak di sekolah-di samping membaca, menulis, dan berhitung-adalah aturan mengenai kemandirian, prestasi, universalisme, dan spesifitas.

7. PENYIMPANGAN SOSIAL.

Page 16: Sejarah Singkat Perkembangan Sosiologi.docx

7.1. ROBERT M.Z. LAWANG.

Perilaku menyimpang sebagai semua tindakan yang menyimpang dari norma-norma yang berlaku dalam sistem sosial dan menimbulkan usaha dari mereka yang berwenang dalam sistem itu untuk memperbaiki perilaku yang menyimpang.

7.2. JAMES W. VAN der ZANDEN

Perilaku menyimpang sebagai perilaku yang oleh sejumlah besar orang dianggap sebagai orang yang tercela dan diluar batas toleransi.

7.3. EDWIN H. SUTHERLAND

Ia berpendapat bahwa penyimpangan bersumber pada pergaulan yang berbeda. Penyimpangan dipelajari melalui proses alih budaya. Melalui proses ini seseorang mempelajari suatu budaya menyimpang (teori Differential Association).

7.4. EDWIN M. LEMERT

Ia berpendapat sesorang melakukan penyimpangan pada tahap primer, diberi label atau cap sebagai penyimpang (teori Labelling).

7.5. ROBERT K. MERTON

Perilaku menyimpang itu merupakan bentuk adaptasi terhadap situasi tertentu.

Merton mengidentifikasi 5 tipe cara adaptasi :

1.Conformity

2. Innovation

3. Ritualism

4. Retreatism

Page 17: Sejarah Singkat Perkembangan Sosiologi.docx

5. Rebellion

7.6. EMILE DURKHEIM

Perilaku menyimpang merupakan faktor keturunan, perbedaan lingkungan fisik, dan lingkungan sosial.

7.7. KARL MARX

Teori Karl Marx dikenal dengan sebutan teori konflik. Menurut Marx, apa yang disebut dengan perilaku menyimpang merupakan perilaku yang didefinisikan atau dibentuk oleh pihak yang berkuasa untuk melindungi kepentingan mereka sendiri. Menurutnya, hukum merupakan cerminan kepentingan pihak yang berkuasa dan pengadilan hanya menguntungkan pihak tersebut.

7.8. DAVID BERRY

Menurutnya, adalah keliru jika kita melihat penyimpangan semata-mata karena ketidakpatuhan terhadap nilai dan norma sosial yang berlaku dalam masyarakat. Penyimpangan bukan hanya karena seseorang gagal menyesuaikan diri dengan standar nilai dan norma tertentu, tapi juga karena orang itu memilih standar nilai dan norma bagi dirinya sendiri yang berbeda dengan standar orang lain.

8. PENGENDALIAN SOSIAL

8.1. PETER L. BERGER

Pengendalian sosial adalah berbagai cara yang digunakan masyarakat untuk menertibkan anggotanya yang membangkang.

8.2. ROUCEK

Pengendalian sosial adalah suatu istilah kolektif yang mengacu pada prosses terencana dimana individu dianjurkan, dibujuk, ataupaun dipaksa untuk menyesuaikan diri pada kebiasaan dan nilai hidup suatu kelompok.

Page 18: Sejarah Singkat Perkembangan Sosiologi.docx

8.3. KOENTJARANINGRAT

Ada 3 proses sosial yang perlu mendapat pengendalian sosial, yaitu sebagai berikut.

a.       Ketegangan sosial yang terjadi antara adat istiadat dan kepentingan individu.

b.      Ketegangan yang terjadi karena adanya pertemuan antara golongan khusus.

c.       Ketegangan yang terjadi karena golongan yang melakukan penyimpangan sengaja menentang tata kelakuan.

8.4. LAPIERE

Melihat pengendalian sosial sebagai suatu proses yang lahir dari kebutuhan individuakan penerimaan kelompok. Ia mengatakan bahwa kelompok akan sangat berpengaruh jika anggotanya dan sedikit dan akrab, jika kita ingin tetap berada dalam kelompok itu dalam jangka waktu yang lama, dan kita sering berhubungan dengan para anggota kelompok tersebut.

9. STRATIFIKASI SOSIAL

9.1. SELO SOEMARDJAN

Mengatakan bahwa struktur sosial atau disebut dengan pelapisan sosial akan selalu ada selama di dalam masyarakat terdapat sesuatu yang dihargai dan merupakan bibit yang dapat menumbuhkan adanya sistem berlapis-lapis. Sesuatu yang dihargai yang menurutnya dapat berupa uang, atau hal-hal lain yang bernilai ekonomis, politis, dan status sosial seperti tanah, kekayaan, ilmu pengetahuan, kekuasaan, dan kesalehan atau keturunan.

9.2. PITIRIN A. SOROKIN

Dalam Sosiologi Suatu Pengantar, Soerjono Soekanto (1990:227) mengatakan bahwa sistem lapisan merupakan ciri yang tetap dan umum dalam setiap masyarakat yang hidup teratur. Setiap orang yang memiliki sesuatu yang berharga dalam jumlah yang banyak, akan dianggap masyarakatnya berkedudukan di lapisan atas. Sebaliknya yang memiliki sesuatu yang berharga dalam jumlah yang sedikit atau bahkan tidak sama sekali akan dianggap masyarakat memiliki kedudukan yang rendah atau berkedudukan di lapisan bawah.

Page 19: Sejarah Singkat Perkembangan Sosiologi.docx

9.3. ASTRID SUSANTO

Stratifikasi sosial adalah hasil kebiasaan dari hubungan antarmanusia secara teratur dan tersusun sehingga tiap-tiap individu setiap saat mempunyai situasi yang menentukan hubungannya dengan individu lain secara vertikal maupun horizontal dalam masyarakatnya.

9.4. BRUCE J. COHEN

Stratifikasi sosial adalah sistem yang menempatkan seseorang sesuai dengan kualitas yang dimiliki dan menempatkan mereka pada kelas sosial yang sesuai.

9.5. PAUL B. HORTON

Stratifikasi sosial adalah sistem perbedaan status yang berlaku dalam masyarakat.

9.6. MAX WEBER

Stratifikasi sosial adalah penggolongan orang-orang dalam suatu sistem sosial tertentu ke dalam lapisan-lapisan hirarki menurut dimensi, kekuasaan, hak0hak istimewa dan pengaruh (prestise)

9.7. CUBER

Stratifikasi sosial adalah suatu pola yang ditempatkan di atas kategori dari hak-hak yang berbeda.

9.8. P.J. BOUMAN.

Pelapisan sosial adalah golongan manusia yang ditandai dengan suatu cara hidup

dalam kesadaran akan beberapahak istimewa tertentu. Oleh karena itu, mereka

menuntut gengsi kemasyarakatan.

Page 20: Sejarah Singkat Perkembangan Sosiologi.docx

9.9. KARL MARX

Membagi masyarakat menjadi 3golongan yakni kapitalis, golongan menengah,

dan golongan proletar.

9.10. HUKY.

Kondisi umum yang mendorong terciptanya stratifikasi sosial dalam masyarakat

adalah: perbedaan ras dan budaya, pembagian yang terspesialisasi, kelangkaan..

9.11. J.MILTON YINGER, yang dikutip Kamanto Sunarto dalam ” Pengantar Sosio

logi” mengatakan bahwa keterbukaan suatu sistem stratifikasi diukur dari mudah

tidaknya dan sering tidaknya seseorang yang mempunyai status tertentu mempe-

roleh status dalam strata yang lebih tinggi.

9.12. RALPH LINTON.

Manusia sejak lahir telah memperoleh sejumlah status tanpa memandang perbe-

daan antarindividu atau kemampuan. Berdasarkan status yang diperoleh dengan

sendirinya, anggota masyarakat dibedakan berdasarkan usia,jenis kelamin, hubu

ngan kekerabatan dan keanggotaan dalam masyarakat tertentu, seperti sistem

kasta dan kelas.

9.13. R0GERS

Page 21: Sejarah Singkat Perkembangan Sosiologi.docx

Kelas sosial merupakan suatu kategori yang abstrak dari orang-orang yang tersusun dalam tingkatan-tingkatan yang sesuai dengan status yang dimilikinya, tidak ada garis yang nyata dan kaku yang membatasi satu kategori dengan kategori yang lain.

9.14. WOODS

Kelas sosial terdiri dari sejumlah orang yang mengambil bagian dalam status yang sama dan biasanya diperoleh sejak lahir tetapi juga dapat diperoleh karena usaha.

9.15. GEORGE C. HOMANS

Mengaitkan struktur sosial dengan perilaku sosial elementer dalam kehidupan sehari-hari.

9.16. GERHARD LENSKI

Mengenai struktur masyarakat yang diarahkan oleh kecenderungan yang panjang yang menandai sejarah.

9.17. TALCOTT PARSONS

Struktur sosial adalah keterkaitan antarmanusia.

9.18. KORNBLUM

Konsep struktur sosial pada perilaku pola individu dan kelompok, yaitu pola perilaku berulang-ulang yang menciptakan hubungan antar individu dan antar kelompok dalam masyarakat.

9.19.    SOERJONO SOEKANTO

Struktur sosial mengacu pada pola hubungan yang lebih fundamental yang memberikan

bentuk dasar pada masyarakat yang memberikan batas-batas pada aksi yang mungkin

dilakukan secara organisasi.

Page 22: Sejarah Singkat Perkembangan Sosiologi.docx

9.20. COLEMAN

Struktur sosial adalah pola hubungan antarmanusia dan antarkelompok manusia.

10. KONFLIK

10. 1. SOERJONO SOEKANTO

Konflik sebagai perjuangan untuk memperoleh nilai, status, kekuasaan dimana tujuan

dari mreka yang berkonflik, tidak hanya memperoleh keuntungan, tapi juga untuk me-

nundukkan saingannya.

10.2. BERSTEIN.

Konflik merupakan suatu pertentangan dan perbedaan yang tidak dapat dicegah yang

secara potensial dapat mempunyai kegunaan yang fungsional dan konstruktif sebaliknya

dapat pula bersifat fungsional dan destruktif. Jadi menurutnya konflik mempunyai 2 po-

tensi yaitu positip dan negatip.

10.3.    ROBERT MZ. LAWANG

Konflik sebagai perjuangan untuk memperoleh nilai, status, kekuasaan dimana tujuan dari mereka yang berkonflik, tidak hanya memperoleh keuntungan, tetapi juga untuk

menundukkan saingannya.

Page 23: Sejarah Singkat Perkembangan Sosiologi.docx

10.4. SCMIDHT DAN KOCKHAN

Konflik adalah suatu perselisihan diantara dua pihak yang ditandai dengan perilaku yang

menunjukkkan permusuhan terbuka dan atau gangguan dengan sengaja terhadap penca-

paian tujuan pihak yang menjadi lawannya.

10. 5. RALF DAHRENDORF

Konflik adalah suatu keadaan pertentangan karena adanya ketidakharmonisan hubungan

sosial diantara anggota kelompok atau antar kelompok dalam masyarakat.

10. 6. CLINTON F.FINK

Konflik adalah hubungan psikologis yang berkaitan dengan tujuan-tujuan yang tidak da-

pat disesuaikan dan tidak dapat dipertemukan dengan adanya struktur nilai yang berda.

10. 7. ARIYONO SUYONO.

Konflik sebagai suatu proses atau keadaan dua pihak berusaha menggagalkan tercapai

nya tujuan masing-masing yang disebabkan adanya perbedaan pendapat, nilai-nilai

ataupun tuntutan dari masing-masing pihak.

10. 8. JAMES W. VANDER ZANDEN.

Konflik sebagai suatu pertentangan mengenai nilai atau tutntutan hak atas kekayaan,

kekuasaan, status atau wilayah tempat pihak yang saling berhadapan bertujuan untuk

menetralkan, merugikan ataupun menyisihkan lawan mereka.

Page 24: Sejarah Singkat Perkembangan Sosiologi.docx

10. 9. HENDRO PUSPITO.

Konflik adalah suatu proses dimana dua orang atau kelompok berusaha menyingkir-

kan pihak lain dengan jalan menghancurkan atau membuatnya tidak berdaya .

10.10. LEWIS COSER.

Konflik bisa berarti perjuangan yang dilakukan oleh sekelompok masyarakat untuk

memperjuangkan nilai serta tuntutan atas status, kekuasaan, dan sumber daya yang

bersifat langka pada kelompok lain.

11. MOBILITAS SOSIAL.

11.1. HARTINI DAN G. KARTASAPOETRA

Mobilitas sosial adalah pihak-pihak yang bergerak atau sejumlah orang yang bergerak

dari status sosial yang satu ke status yang lainnya.

11.2. BRUCE J. COHEN

Mobilitas sosial adalah perpindahan individu dari satu status sosial ke status lainnya

dan perpindahan itu bisa naik atau turun.

11.3. GORDON MARSHALL

Mobilitas sosial adalah merupakan perpindahan individu atau kelompok yang berbeda

di dalam suatu sistem stratifikasi sosial.

11.4.    PAUL B.HORTON

Mobilitas sosial adalah suatu gerak perpindahan dari satu kelas sosial kekelas sosial

lainnya atau gerak pindah dari strata yang satu ke strata yang lainnya.

11.5.    KINBALL YOUNG DAN RAYMOND W. MACK

Page 25: Sejarah Singkat Perkembangan Sosiologi.docx

Mobilitas sosial adalah suatu gerak dalam struktur sosial yaitu pola-pola tertentu yang

mengatur organisasi suatu kelompok sosial.