sebelum revisi
TRANSCRIPT
-
8/13/2019 sebelum revisi
1/32
PENDAHULUAN
Encephalomyopathy mitokondria, asidosis laktat, dan episode seperti stroke
(Melas) adalah suatu kondisi yang mempengaruhi banyak sistem tubuh, terutamaotak dan sistem saraf (encephalo-) dan otot (miopati)1.Dalam kebanyakan kasus,
tanda-tanda dan gejala gangguan ini muncul di masa kecil setelah periodeperkembangan normal. Gejala awal mungkin termasuk kelemahan otot dan nyeri,
sakit kepala berulang, kehilangan nafsu makan, muntah, dan kejang. Individu yangpaling terkena dampak mengalami episode seperti stroke dimulai sebelum usia
40. Episode ini sering melibatkan kelemahan otot sementara pada salah satu sisitubuh (hemiparesis), kesadaran diubah, kelainan penglihatan, kejang, dan sakit
kepala parah menyerupai migrain. Berulang episode stroke-seperti progresif bisa
merusak otak, menyebabkan kehilangan penglihatan, masalah dengan gerakan, danhilangnya fungsi intelektual (demensia).
Kebanyakan orang dengan Melas memiliki penumpukan asam laktat dalam tubuh
mereka, suatu kondisi yang disebut asidosis laktat. Peningkatan keasaman dalamdarah dapat menyebabkan muntah, sakit perut, kelelahan ekstrim (kelelahan),
kelemahan otot, dan kesulitan bernapas. Kurang umum, orang-orang dengan Melasmungkin mengalami kejang otot paksa (mioklonus), koordinasi otot terganggu
(ataksia), gangguan pendengaran, masalah jantung dan ginjal, diabetes, danketidakseimbangan hormon.3
Karena syndrome ini berasal dari mutagenasi genetic yang diturunkan dan gejala
pada syndrome ini merupakan gejala khas pada kebanyakan gangguan neurologi
seperti stroke atau gangguan deficit neurologi lainnya, oleh karena itu untuk
menentukan diagnose secara pasti syndrome ini haruslah dilakuakan secara teliti
dan benar untuk memastikan dari diagnose lain yang merupakan gejala yang
terlihat pada syndrome ini.
-
8/13/2019 sebelum revisi
2/32
BAB II
PEMBAHASAN
II.I MITOKONDRIA
Mitokondria merupakan organel yang berfungsi menyediakan energy selular
(ATP). Ukuran dan bentuk mitokondria bervariasi menurut jaringannya dan
menurut keadaan fisiologis sel. Kebanyakan mitokondria berbentuk oval atau
jorong dengan diameter antara 0.5 sampai 1 m dan panjang sampai 7 m.
Mitokondria tidak dapat dilihat dengan mikroskop cahaya, karena ukurannya yang
sangat kecil. Pengamatan dengan mikroskop electron menunjukkan susunan khas
mitokondria seperti terlihat pada gambar di bawah ini
Mitokondria diliputi oleh selaput rangkap yang disebut memban luar dan
membrane dalam. Selaput dalam membagi ruang organel menjadi dua yaitu
matriks dan ruang antar selaput. Matriks berisi cairan seperti gel diliputi oleh
selaput dalam. Matriks, ruang antar selaput, selaput luar dan selaput dalam
mengandung bermacam-macam enzim. Matriks mengandung enzim-enzim siklus
Kreb,Garam dan air aktifitas ribosom, Selaput dalam mempunyai area permukaan
yang lebih luas karena berlipat-lipat dan masuk ke dalam matriks. Lipatan-lipatan
ini disebut krista yang bervariasi dalam jumlah dan bentuknya. Mitokondria dapat
mengkode bagian-bagian proteinnya dengan alat-alat yang dimiliki.
Makanan dioksidasi untuk menghasilkan elektron berenergi tinggi yang dikonversi
menjadi energy yang tersimpan. Energi ini disimpan dalam bentuk ikatan fosfat
kaya energy dalam molekul yang disebut adenosine triphosphate, atau ATP. ATP
dikonversi dari adenosine diphosphate dengan menambahkan grup fosfat dengan
http://1.bp.blogspot.com/_notecibkaJM/SwBuaujIcoI/AAAAAAAAAVA/Ii3heULyxP4/s1600-h/mitokondria.jpg -
8/13/2019 sebelum revisi
3/32
ikatan kaya energi. Bermacam-macam reaksi di dalam sel dapat menggunakan
energy (dimana ATP dikonversi kembali menjadi ADP, melepaskan energy tinggi)
Atau menghasilkan energy ( dimana ATP dihasilkan dari ADP). Tahap dari
glikolisis ke rantai transport electron.Makanan diubah menjadi energy ATP danair. Makanan pensupply energy mengandung gula dan karbohidrat. Gula dipecah
dengan bantuan enzim yang memecahnya menjadi bentuk yang paling sederhana
dari gula yaitu glukosa. Selanjutnya glukosa memasuki sel dengan molekul
khusus,pada membrane yang di sebut glucose transporters. Saat dalam sel, glukosa
dipecah menjadi ATP melalui dua lintasan. Lintasan pertama tidak memerlukan
oksigen dan disebut anaerobic metabolism. Lintasan ini disebut glikolisis dan
terjadi dalam sitoplasma diluar mitokondria. Selama glikolisis , gula dipecah
menjadi piruvat. Makanan lain seperti lemak dapat juga dipecah untuk digunakan
sebagai bahan bakar. Setiap reaksi didisain untuk menghasilkan beberapa ion
hydrogen (elektron) yang dapat digunakan untuk membuat paket energi (ATP).
Tetapi hanya 4 molekul ATP dapat dibuat oleh satu molekul glukosa melalui
lintasan ini. Oleh karena itu mitokondria dan oksigen menjadi penting. Proses
pemecahan perlu dilanjutkan dengan siklus Krebs di dalam mitokondria untuk
memperoleh cukup ATP untuk melangsungkan fungsi-fungsi sel.
Piruvat dibawa ke dalam mitokondria dan dikonversikan menjadi Acetyl Co-A
yang memasuki siklus Krebs. Reaksi pertama ini menghasilkan carbon dioxide
karena melibatkan pengeluaran satu karbon dari piruvat. Siklus Krebs juga disebutcitric acid cycle berfungsi untuk mendapatkan sebanyak-banyaknya lektron dari
makanan yang dimakan. Elektron ini (dalam bentuk ion hidrogen) digunakan untuk
mengendalikan pompa yang menghasilkan ATP. Energi yang dibawa ATP
selanjutnya digunakan untuk semua macam fungsi selular seperti pergerakan,
transport, keluar dan masuknya produk, pembelahan, dan lain-lain.
Untuk melakukan siklus Krebs cycle, beberapa molekul penting diperlukan.
Pertama, diperlukan piruvat yang dibuat melalui glikolisis dari glukosa. Kemudian
diperlukan molekul carrier untuk electron. Terdapat dua tipe molekul yaitunicotinamide adenine dinucleotide (NAD+) dan flavin adenine dinucleotide
(FAD+). Molekul ketiga yang diperlukan adalah oxygen.
Piruvat adalah molekul dengan 3 karbon. Setelah memasuki mitokondria, piruvat
dipecah menjadi molekul dengan 2 karbon oleh enzim khusus. Reaksi ini
-
8/13/2019 sebelum revisi
4/32
melepaskan karbon dioksida. Molekul dengan 2 karbon disebut Acetyl CoA dan
molekul ini memasuki siklus Krebs dengan cara bergabung dengan molekul 4
karbon yang disebut oxaloacetate. Ketika dua molekul ini bergabung ,
menghasilkan molekul 6 karbon yang disebut citric acid (2 karbon + 4 karbon = 6
karbon). Hal inilah yang menyebabkan siklus Kreb juga disebut siklus Citric acid.Citric acid kemudian dipecah dan dimodifikasi, dan melepaskan ion hidrogen dan
molekul karbon. Molekul karbon digunakan untuk membuat karbon dioksida dan
ion hidrogen ditangkap oleh NAD dan FAD. Proses ini kembali menghasilkan
oxaloacetate.fosfolirasi oksidatif. Saat ion hidrogen atau elektron diambil dari
sebuah molekul, maka molekul dikatakan dioksidasi. Ketika ion hidrogen atau
elektron diberikan kepada sebuah molekul maka molekul tersebut direduksi. Saat
molekul fosfat ditambahkan kepada sebuah molekul, maka molekul tersebut
dikatakan difosforilasi. Jadi fosforilasi oksidatif berarti proses yang melibatkanpenghilangan ion hidrogen dari satu molekul dan penambahan molekul fosfat ke
molekul lainya.Pada siklus Kreb, ion hidrogen atau elektron diberikan kepada dua
molekul carrier. Mereka ditangkap oleh NAD atau FAD dan molekul pembawa ini
akan menjadi NADH dan FADH (karena membawa ion hidrogen).
Elektron-elektron ini dibawa secara kimia ke sistem respirasi atau rantai transport
electron yang terdapat di Krista mitokondria. NADH dan FADH secara esensial
berfungsi sebagai pengangkut dari satu kompleks ke kompleks yang lain. Di setiap
situs sebuah pompa proton mentransfer hidrogen dari satu sisi membrane ke yang
lainnya. Hal ini menghasilkan sebuah gradient melintasi membrane dalam dengan
konsentrasi hydrogen yang lebih tinggi pada ruang interkrista (ruang antara
membrane dalam dan membrane luar). Elektron dibawa dari satu kompleks ke
kompleks yang lain oleh ubiquinone dan cytochrome C.Cytochrome oxidase
kompleks mengkatalisis transfer elektron ke oksigen menjadi air. Pompa
chemiosmotic menghasilkan gradient proton electrochemical melewati membrane
yang digunakan untuk menjalankan energy producing machine yaitu ATP
synthase.
Proses ini memerlukan oksigen sehingga disebut aerobic metabolism. ATP
synthase menggunakan energy dari gradient ion hydrogen (juga disebut proton)
untuk membentuk ATP dari ADP dan fosfat. Juga menghasilkan air dari hidrogen
dan oksigen.2
-
8/13/2019 sebelum revisi
5/32
Pola penurunan mutasi secara Mendelian/non-Mendelian dan akibat dari
mutasi mitokondrial
Pola penurunan Mendelian dan non-Mendelian
Pola penurunan Mendelian merupakan suatu prinsip utama mengenai penurunan
karakteristik sifat dari parental ke anakan yang dikemukakan oleh Gregor Mendel.
Penurunan ini mengikuti Hukum 1 dan Hukum 2 Mendel:
1. Hukum 1 Mendel (Hukum Segregasi) mengemukakan bahwa pada saatpembentukan gamet terjadi pemisahan alel secara bebas, sehingga setiap gamet
yang akan terbentuk akan menerima salah satu dari alel yang terpisah tadi. Dasar
pemikiran (bukti) dari hukum ini adalah bahwa pada saat peristiwa meiosis, terjadi
pemisahan kromosom paternal dan maternal sehingga alel-alel dengan karakteristik
tertentu didistribusikan kepada dua gemet yang berbeda.
2. Adapun Hukum 2 Mendel (Hukum Asortasi) yang merupakan kelanjutan dari
Hukum Segregasi mengemukakan bahwa pada saat pembentuan gamet akan terjadi
pemasangan alel secara bebas dari kedua parental.
Dalam hal ini, dikenal istilah genotip, fenotip, dominan dan resesif.
1. Genotip adalah alel yang terdapat pada satu atau lebih lokus spesifik.
2. Fenotip adalah sifat fisik, biokimiawi, dan fisiologis yang terdapat dalam diri
seseorang sebagaimana ditentukan baik secara genetik maupun lingkungan.
Dengan kata lain fenotip adalah manifestasi genotip yang dapat dilihat pada tingkat
makroskopis.3. Dominan adalah sifat yang mempunyai pengaruh yang bersifat mengendalikan
4. Resesif adalah sifat yang tidak dapat menampilkan dirinya kecuali alel yang
bertanggung jawab membawa kedua anggota pasangan kromosom yang homolog
-
8/13/2019 sebelum revisi
6/32
Sebagai contoh aplikasinya, pada persilangan dua individu dengan satu sifat beda
Aa x Aa (A dominan, a resesif), maka didapat keturunan dengan menggunakan
diagram sebagai berikut:
A a
A AA A
A Aa a
Maka didapatkan keturunan dengan perbandingan fenotip 3:1. Apabila jumlah sifat
beda diperbanyak, maka akan didapatkan variasi keturunan yang lebih banyak.Misalnya pada dua sifat beda diperoleh perbandingan fenotip anakan 9:3:3:1, atau
tiga sifat beda 27:9:9:9:3:3:3:1, dst.
Pola penurunan non-Mendelian adalah suatu pernyataan umum yang merujuk
kepada pola penurunan sifat di mana sifat-sifat yang diwariskan tidak mengikuti
aturan Mendel (pola penurunan Mendelian).[3]Pola-pola penurunan non-
Mendelian yang diketahui sampai saat ini adalah:
1. Penurunan sifat ekstranukleus (Extranuclear inheritance). Penurunan inimeliputi penurunan DNA yang terdapat di klorofil dan mitokondria (keduanya
berada di luar nukleus). Tahun 1908, Carl Correns menemukan bahwa warna daun
padaMirabilis jalapaditurunkan secara maternal. Ruth Sager kemudian
mengidentifikasi bahwa DNA klorofil yang bertanggung jawab atas penurunan ini.
Mary dan Hershel Mitchell juga menemukan sifat tertentu pada
kapangNeurospora crassayang dibawa secara maternal oleh DNA mitokondria.
2. Konversi gen. Konversi gen merupakan suatu proses perbaikan dalam
rekombinasi DNA, di mana sepotong sekuens DNA ditransferkan dari satu helikske heliks lain sehingga mengubah keseluruhan DNA heliks tersebut.
3. Infectious heredity.Infectious hereditymerupakan pola penurunan yang didasari
atas infeksi partikel-partikel infeksius seperti virus dan bersifat melekat di
http://sectiocadaveris.wordpress.com/artikel-kedokteran/pola-penurunan-mutasi-secara-mendeliannon-mendelian-dan-akibat-dari-mutasi-mitokondrial-lebers-hereditary-optic-neuropathy-lhon/#_edn3http://sectiocadaveris.wordpress.com/artikel-kedokteran/pola-penurunan-mutasi-secara-mendeliannon-mendelian-dan-akibat-dari-mutasi-mitokondrial-lebers-hereditary-optic-neuropathy-lhon/#_edn3http://sectiocadaveris.wordpress.com/artikel-kedokteran/pola-penurunan-mutasi-secara-mendeliannon-mendelian-dan-akibat-dari-mutasi-mitokondrial-lebers-hereditary-optic-neuropathy-lhon/#_edn3http://sectiocadaveris.wordpress.com/artikel-kedokteran/pola-penurunan-mutasi-secara-mendeliannon-mendelian-dan-akibat-dari-mutasi-mitokondrial-lebers-hereditary-optic-neuropathy-lhon/#_edn3 -
8/13/2019 sebelum revisi
7/32
sitoplasma sehingga mengubah fenotip individu dan dapat ditransmisikan hingga
ke tahap progenik.
4. Kesalahan pengulangan trinukleotida, yaitu kesalahan yang terjadi akibat
pengulangan tandem mikrosatelit yang terdiri atas trinukleotida dan dapatmempengaruhi bacaan asam amino. Contoh penyakit yang disebabkan oleh
kesalahan pengulangan trinukleotida adalah penyakit Huntington dan sindrom
fragile-X.
5. Genomic imprinting. Genomic imprinting merupakan suatu keadaan di mana
sebelum gen diwariskan kepada anakan, terlebih dahulu gen tersebut ditandai
sehingga mengubah bacaan fenotip gen tersebut.
6. Mosaikisme. Mosaikisme merupakan suatu keadaan di mana pada tubuh
seseorang terdapat sel yang memiliki perbedaan genetik dari sel-sel tubuh lainnya.
Hal ini dapat disebabkan karena mutasi yang terjadi hanya di jaringan tertentu.
Apabila mutasi terjadi pada sel-sel gamet, maka mutasi akan diturunkan.
Pola penurunan non-Mendelian: penurunan maternal
Penurunan non-Mendelian maternal mengacu pada konsep penurunan suatu sifat
tertentu melalui garis keturunan ibu. Hingga sampai saat ini diketahui penyebabdari hal tersebut adalah DNA mitokondria dan DNA klorofil. Teori tertentu
menyebutkan bahwa mitokondria dan klorofil adalah organisme mikroskopis purba
yang menginvasi sel eukariotik dan tinggal di dalamnya. Hal ini didasarkan pada
pemikiran bahwa mitokondria dan klorofil memiliki DNA sendiri, selain itu
mitokondria memiliki kemampuan untuk menghasilkan energi.
Khusus pada organel mitokondria, pola pewarisannya secara maternal disebabkan
oleh peristiwa pembuahan sel telur oleh sel sperma, di mana hanya kepala dari sel
sperma yang sanggup memasuki sel telur sehingga mitokondria sperma yangmelekat di ekor sperma menjadi ikut terlepas bersamaan dengan ekor sperma itu
sendiri. Akibatnya satu-satunya sumber mitokondria untuk zigot yang kemudian
terbentuk hanya sel telur. Itu sebabnya mitokondria yang terdapat pada makhluk
hidup saat ini berasal dari mitokondria sel telur, dengan demikian DNA
mitokondria yang terdapat pada sel makhluk hidup saat ini berasal dari DNA
-
8/13/2019 sebelum revisi
8/32
mitokondria maternal. Sehingga mutasi yang terjadi pada DNA mitokondria
diwariskan secara maternal.4
Akibat dari mutasi DNA Mitokondria
Mutasi pada DNA mitokondria dapat menyebabkan berbagai macam penyakit,
seperti Lebers hereditary optic neuropathy (gangguan saraf neuropatik herediter
Leber), kemerosotan fungsi jantung, penyakit muskular] ketulian miopatik
mitokondrial, sindrom Leigh, neuropathy/ataxia/retinitis pigmentosa/ptosis
(NARP), myoneurogenic gastrointestinal encephalopathy (MNGIE), dan lain-lain.1
Definisi :
Penyakit mitokondria adalah kelompok klinis heterogen gangguan yang timbul
sebagai akibat dari disfungsi rantai pernapasan mitokondria. Rantai pernapasan
mitokondria adalah penting jalur akhir yang umum untuk metabolisme aerobik,
dan jaringan dan organ yang sangat tergantung pada metabolisme aerobik yang
istimewa terlibat dalam gangguan mitokondria 5
Karakteristik penyakit.
Melas (encephalomyopathy mitokondria, asidosis laktat, dan episode seperti
stroke) adalah gangguan multisistem dengan onset biasanya dalam masa kanak-
kanak. Perkembangan psikomotorik dini biasanya normal, tapi perawakan pendek
adalah umum. Timbulnya gejala sering adalah antara usia dua dan sepuluh
tahun. Gejala awal yang paling umum adalah tonik-klonik umum, sakit kepala
berulang, anoreksia, dan muntah berulang. Intoleransi latihan atau kelemahan
ekstremitas proksimal dapat menjadi manifestasi awal. Kejang sering dikaitkan
dengan episode seperti stroke dari hemiparesis sementara atau kebutaan
kortikal. Ini episode stroke-seperti mungkin terkait dengan penurunan kesadaran
dan dapat berulang. Efek residu kumulatif dari episode stroke-seperti secarabertahap merusak kemampuan motorik, visi, dan pemikiran, seringkali dengan
masa remaja atau dewasa muda. Gangguan pendengaran sensorineural umum.6
http://sectiocadaveris.wordpress.com/artikel-kedokteran/pola-penurunan-mutasi-secara-mendeliannon-mendelian-dan-akibat-dari-mutasi-mitokondrial-lebers-hereditary-optic-neuropathy-lhon/#_edn4http://sectiocadaveris.wordpress.com/artikel-kedokteran/pola-penurunan-mutasi-secara-mendeliannon-mendelian-dan-akibat-dari-mutasi-mitokondrial-lebers-hereditary-optic-neuropathy-lhon/#_edn4http://sectiocadaveris.wordpress.com/artikel-kedokteran/pola-penurunan-mutasi-secara-mendeliannon-mendelian-dan-akibat-dari-mutasi-mitokondrial-lebers-hereditary-optic-neuropathy-lhon/#_edn4http://sectiocadaveris.wordpress.com/artikel-kedokteran/pola-penurunan-mutasi-secara-mendeliannon-mendelian-dan-akibat-dari-mutasi-mitokondrial-lebers-hereditary-optic-neuropathy-lhon/#_edn4 -
8/13/2019 sebelum revisi
9/32
-
8/13/2019 sebelum revisi
10/32
Diagnosis / pengujian.
Diagnosis Melas didasarkan pada kombinasi temuan klinis danpengujian genetik
molekular. Mutasi pada mitokondriaDNA(mtDNA)genMT-TL1encoding
tRNA Leu (UUA / UUG)adalah penyebab. Yang paling umummutasi, hadir di sekitar
80% dari individu dengan temuan klinis yang khas, adalah transisi A-to-G
padanukleotida3243 (m.3243A> G). Mutasi diMT-TL1atau gen mtDNA lain,
terutamaMT-ND5,juga dapat menyebabkan gangguan ini. Mutasi biasanya dapat
dideteksi dalam mtDNA dari leukosit pada individu dengan Melas khas, namun
terjadinya "heteroplasmi"pada gangguan mtDNA dapat mengakibatkan berbagai
jaringan distribusi mtDNA bermutasi. Oleh karena itu, mutasi patogen mungkin
tidak terdeteksi di mtDNA dari leukosit dan dapat dideteksi hanya pada jaringan
lain, seperti fibroblas berbudaya kulit, folikel rambut, sedimen urin, atau, yang
paling andal, otot rangka.7
ManajemenPengobatan manifestasi:.Tidak ada pengobatan khusus untuk Melas
ada. Gangguan pendengaran sensorineural telah diobati dengan implantasi koklea,
kejang merespon terapi antikonvulsan tradisional. Diabetes mellitus dikelola oleh
modifikasi diet, obat hipoglikemik oral, atau terapi insulin. L-arginin menunjukkan
janji dalam mengobati episode stroke-seperti. Sakit kepala migrain dan manifestasi
jantung diperlakukan dengan cara biasa.
Pencegahan manifestasi utama:Coenzyme Q 10dan analog, Idebenone, telahbermanfaat pada beberapa individu.
Surveillance:individu yang terkena dan kerabat di-risiko harus diikuti secara
berkala untuk memantau perkembangan dan munculnya gejala baru. Tahunan
oftalmologi, kardiologi, dan evaluasi endocrinologic dianjurkan.
Agen / situasi yang harus dihindari:dichloroacetate (DCA) karena peningkatan
risiko neuropati perifer, asam valproik.6
Konseling genetik. Melas disebabkan oleh mutasi pada mtDNA dan ditularkanoleh warisan ibu. Ayah dari seorangprobandtidak berisiko memiliki penyakit
penyebab mtDNAmutasi. Ibu dari proband biasanya memiliki mutasi mtDNA dan
mungkin atau mungkin tidak memiliki gejala. Seorang pria dengan mutasi mtDNA
tidak dapat mengirimkan mutasi ke salah satu dari keturunannya. Seorang wanita
http://translate.googleusercontent.com/translate_c?depth=1&ei=e57JUeWcMovqrQef5oCwBQ&hl=id&prev=/search%3Fq%3Dreferat%2Bmelas%2Bsyndrome%26biw%3D1241%26bih%3D606&rurl=translate.google.co.id&sl=en&u=http://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/n/gene/glossary/def-item/molecular-genetic-testing/&usg=ALkJrhiFdNQY5fJwVKAK54JlFQqfWDLN_Qhttp://translate.googleusercontent.com/translate_c?depth=1&ei=e57JUeWcMovqrQef5oCwBQ&hl=id&prev=/search%3Fq%3Dreferat%2Bmelas%2Bsyndrome%26biw%3D1241%26bih%3D606&rurl=translate.google.co.id&sl=en&u=http://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/n/gene/glossary/def-item/molecular-genetic-testing/&usg=ALkJrhiFdNQY5fJwVKAK54JlFQqfWDLN_Qhttp://translate.googleusercontent.com/translate_c?depth=1&ei=e57JUeWcMovqrQef5oCwBQ&hl=id&prev=/search%3Fq%3Dreferat%2Bmelas%2Bsyndrome%26biw%3D1241%26bih%3D606&rurl=translate.google.co.id&sl=en&u=http://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/n/gene/glossary/def-item/molecular-genetic-testing/&usg=ALkJrhiFdNQY5fJwVKAK54JlFQqfWDLN_Qhttp://translate.googleusercontent.com/translate_c?depth=1&ei=e57JUeWcMovqrQef5oCwBQ&hl=id&prev=/search%3Fq%3Dreferat%2Bmelas%2Bsyndrome%26biw%3D1241%26bih%3D606&rurl=translate.google.co.id&sl=en&u=http://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/n/gene/glossary/def-item/molecular-genetic-testing/&usg=ALkJrhiFdNQY5fJwVKAK54JlFQqfWDLN_Qhttp://translate.googleusercontent.com/translate_c?depth=1&ei=e57JUeWcMovqrQef5oCwBQ&hl=id&prev=/search%3Fq%3Dreferat%2Bmelas%2Bsyndrome%26biw%3D1241%26bih%3D606&rurl=translate.google.co.id&sl=en&u=http://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/n/gene/glossary/def-item/dna/&usg=ALkJrhh2sPqsGwwqsEzPm9PBuwu0IdzJywhttp://translate.googleusercontent.com/translate_c?depth=1&ei=e57JUeWcMovqrQef5oCwBQ&hl=id&prev=/search%3Fq%3Dreferat%2Bmelas%2Bsyndrome%26biw%3D1241%26bih%3D606&rurl=translate.google.co.id&sl=en&u=http://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/n/gene/glossary/def-item/dna/&usg=ALkJrhh2sPqsGwwqsEzPm9PBuwu0IdzJywhttp://translate.googleusercontent.com/translate_c?depth=1&ei=e57JUeWcMovqrQef5oCwBQ&hl=id&prev=/search%3Fq%3Dreferat%2Bmelas%2Bsyndrome%26biw%3D1241%26bih%3D606&rurl=translate.google.co.id&sl=en&u=http://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/n/gene/glossary/def-item/dna/&usg=ALkJrhh2sPqsGwwqsEzPm9PBuwu0IdzJywhttp://translate.googleusercontent.com/translate_c?depth=1&ei=e57JUeWcMovqrQef5oCwBQ&hl=id&prev=/search%3Fq%3Dreferat%2Bmelas%2Bsyndrome%26biw%3D1241%26bih%3D606&rurl=translate.google.co.id&sl=en&u=http://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/n/gene/glossary/def-item/gene/&usg=ALkJrhjP-Jq2vCzwc4fdllv6wyr2KY-Ilwhttp://translate.googleusercontent.com/translate_c?depth=1&ei=e57JUeWcMovqrQef5oCwBQ&hl=id&prev=/search%3Fq%3Dreferat%2Bmelas%2Bsyndrome%26biw%3D1241%26bih%3D606&rurl=translate.google.co.id&sl=en&u=http://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/n/gene/glossary/def-item/gene/&usg=ALkJrhjP-Jq2vCzwc4fdllv6wyr2KY-Ilwhttp://translate.googleusercontent.com/translate_c?depth=1&ei=e57JUeWcMovqrQef5oCwBQ&hl=id&prev=/search%3Fq%3Dreferat%2Bmelas%2Bsyndrome%26biw%3D1241%26bih%3D606&rurl=translate.google.co.id&sl=en&u=http://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/n/gene/glossary/def-item/gene/&usg=ALkJrhjP-Jq2vCzwc4fdllv6wyr2KY-Ilwhttp://translate.googleusercontent.com/translate_c?depth=1&ei=e57JUeWcMovqrQef5oCwBQ&hl=id&prev=/search%3Fq%3Dreferat%2Bmelas%2Bsyndrome%26biw%3D1241%26bih%3D606&rurl=translate.google.co.id&sl=en&u=http://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/n/gene/glossary/def-item/mutation/&usg=ALkJrhgnuQNNFebuAS9nBT5wEphZClKU6Ahttp://translate.googleusercontent.com/translate_c?depth=1&ei=e57JUeWcMovqrQef5oCwBQ&hl=id&prev=/search%3Fq%3Dreferat%2Bmelas%2Bsyndrome%26biw%3D1241%26bih%3D606&rurl=translate.google.co.id&sl=en&u=http://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/n/gene/glossary/def-item/mutation/&usg=ALkJrhgnuQNNFebuAS9nBT5wEphZClKU6Ahttp://translate.googleusercontent.com/translate_c?depth=1&ei=e57JUeWcMovqrQef5oCwBQ&hl=id&prev=/search%3Fq%3Dreferat%2Bmelas%2Bsyndrome%26biw%3D1241%26bih%3D606&rurl=translate.google.co.id&sl=en&u=http://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/n/gene/glossary/def-item/mutation/&usg=ALkJrhgnuQNNFebuAS9nBT5wEphZClKU6Ahttp://translate.googleusercontent.com/translate_c?depth=1&ei=e57JUeWcMovqrQef5oCwBQ&hl=id&prev=/search%3Fq%3Dreferat%2Bmelas%2Bsyndrome%26biw%3D1241%26bih%3D606&rurl=translate.google.co.id&sl=en&u=http://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/n/gene/glossary/def-item/nucleotide/&usg=ALkJrhjhqJoFDZRSjqJzQ6h0j5Vm2PUUwAhttp://translate.googleusercontent.com/translate_c?depth=1&ei=e57JUeWcMovqrQef5oCwBQ&hl=id&prev=/search%3Fq%3Dreferat%2Bmelas%2Bsyndrome%26biw%3D1241%26bih%3D606&rurl=translate.google.co.id&sl=en&u=http://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/n/gene/glossary/def-item/nucleotide/&usg=ALkJrhjhqJoFDZRSjqJzQ6h0j5Vm2PUUwAhttp://translate.googleusercontent.com/translate_c?depth=1&ei=e57JUeWcMovqrQef5oCwBQ&hl=id&prev=/search%3Fq%3Dreferat%2Bmelas%2Bsyndrome%26biw%3D1241%26bih%3D606&rurl=translate.google.co.id&sl=en&u=http://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/n/gene/glossary/def-item/nucleotide/&usg=ALkJrhjhqJoFDZRSjqJzQ6h0j5Vm2PUUwAhttp://translate.googleusercontent.com/translate_c?depth=1&ei=e57JUeWcMovqrQef5oCwBQ&hl=id&prev=/search%3Fq%3Dreferat%2Bmelas%2Bsyndrome%26biw%3D1241%26bih%3D606&rurl=translate.google.co.id&sl=en&u=http://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/n/gene/glossary/def-item/heteroplasmy/&usg=ALkJrhhQScZvKNsr5_NDh7yJm_PVS13Emwhttp://translate.googleusercontent.com/translate_c?depth=1&ei=e57JUeWcMovqrQef5oCwBQ&hl=id&prev=/search%3Fq%3Dreferat%2Bmelas%2Bsyndrome%26biw%3D1241%26bih%3D606&rurl=translate.google.co.id&sl=en&u=http://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/n/gene/glossary/def-item/heteroplasmy/&usg=ALkJrhhQScZvKNsr5_NDh7yJm_PVS13Emwhttp://translate.googleusercontent.com/translate_c?depth=1&ei=e57JUeWcMovqrQef5oCwBQ&hl=id&prev=/search%3Fq%3Dreferat%2Bmelas%2Bsyndrome%26biw%3D1241%26bih%3D606&rurl=translate.google.co.id&sl=en&u=http://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/n/gene/glossary/def-item/heteroplasmy/&usg=ALkJrhhQScZvKNsr5_NDh7yJm_PVS13Emwhttp://translate.googleusercontent.com/translate_c?depth=1&ei=e57JUeWcMovqrQef5oCwBQ&hl=id&prev=/search%3Fq%3Dreferat%2Bmelas%2Bsyndrome%26biw%3D1241%26bih%3D606&rurl=translate.google.co.id&sl=en&u=http://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/n/gene/glossary/def-item/proband/&usg=ALkJrhgdZkl0Vhvya_lHQirH--R7N7vecAhttp://translate.googleusercontent.com/translate_c?depth=1&ei=e57JUeWcMovqrQef5oCwBQ&hl=id&prev=/search%3Fq%3Dreferat%2Bmelas%2Bsyndrome%26biw%3D1241%26bih%3D606&rurl=translate.google.co.id&sl=en&u=http://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/n/gene/glossary/def-item/proband/&usg=ALkJrhgdZkl0Vhvya_lHQirH--R7N7vecAhttp://translate.googleusercontent.com/translate_c?depth=1&ei=e57JUeWcMovqrQef5oCwBQ&hl=id&prev=/search%3Fq%3Dreferat%2Bmelas%2Bsyndrome%26biw%3D1241%26bih%3D606&rurl=translate.google.co.id&sl=en&u=http://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/n/gene/glossary/def-item/proband/&usg=ALkJrhgdZkl0Vhvya_lHQirH--R7N7vecAhttp://translate.googleusercontent.com/translate_c?depth=1&ei=e57JUeWcMovqrQef5oCwBQ&hl=id&prev=/search%3Fq%3Dreferat%2Bmelas%2Bsyndrome%26biw%3D1241%26bih%3D606&rurl=translate.google.co.id&sl=en&u=http://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/n/gene/glossary/def-item/mutation/&usg=ALkJrhgnuQNNFebuAS9nBT5wEphZClKU6Ahttp://translate.googleusercontent.com/translate_c?depth=1&ei=e57JUeWcMovqrQef5oCwBQ&hl=id&prev=/search%3Fq%3Dreferat%2Bmelas%2Bsyndrome%26biw%3D1241%26bih%3D606&rurl=translate.google.co.id&sl=en&u=http://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/n/gene/glossary/def-item/mutation/&usg=ALkJrhgnuQNNFebuAS9nBT5wEphZClKU6Ahttp://translate.googleusercontent.com/translate_c?depth=1&ei=e57JUeWcMovqrQef5oCwBQ&hl=id&prev=/search%3Fq%3Dreferat%2Bmelas%2Bsyndrome%26biw%3D1241%26bih%3D606&rurl=translate.google.co.id&sl=en&u=http://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/n/gene/glossary/def-item/mutation/&usg=ALkJrhgnuQNNFebuAS9nBT5wEphZClKU6Ahttp://translate.googleusercontent.com/translate_c?depth=1&ei=e57JUeWcMovqrQef5oCwBQ&hl=id&prev=/search%3Fq%3Dreferat%2Bmelas%2Bsyndrome%26biw%3D1241%26bih%3D606&rurl=translate.google.co.id&sl=en&u=http://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/n/gene/glossary/def-item/mutation/&usg=ALkJrhgnuQNNFebuAS9nBT5wEphZClKU6Ahttp://translate.googleusercontent.com/translate_c?depth=1&ei=e57JUeWcMovqrQef5oCwBQ&hl=id&prev=/search%3Fq%3Dreferat%2Bmelas%2Bsyndrome%26biw%3D1241%26bih%3D606&rurl=translate.google.co.id&sl=en&u=http://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/n/gene/glossary/def-item/proband/&usg=ALkJrhgdZkl0Vhvya_lHQirH--R7N7vecAhttp://translate.googleusercontent.com/translate_c?depth=1&ei=e57JUeWcMovqrQef5oCwBQ&hl=id&prev=/search%3Fq%3Dreferat%2Bmelas%2Bsyndrome%26biw%3D1241%26bih%3D606&rurl=translate.google.co.id&sl=en&u=http://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/n/gene/glossary/def-item/heteroplasmy/&usg=ALkJrhhQScZvKNsr5_NDh7yJm_PVS13Emwhttp://translate.googleusercontent.com/translate_c?depth=1&ei=e57JUeWcMovqrQef5oCwBQ&hl=id&prev=/search%3Fq%3Dreferat%2Bmelas%2Bsyndrome%26biw%3D1241%26bih%3D606&rurl=translate.google.co.id&sl=en&u=http://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/n/gene/glossary/def-item/nucleotide/&usg=ALkJrhjhqJoFDZRSjqJzQ6h0j5Vm2PUUwAhttp://translate.googleusercontent.com/translate_c?depth=1&ei=e57JUeWcMovqrQef5oCwBQ&hl=id&prev=/search%3Fq%3Dreferat%2Bmelas%2Bsyndrome%26biw%3D1241%26bih%3D606&rurl=translate.google.co.id&sl=en&u=http://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/n/gene/glossary/def-item/mutation/&usg=ALkJrhgnuQNNFebuAS9nBT5wEphZClKU6Ahttp://translate.googleusercontent.com/translate_c?depth=1&ei=e57JUeWcMovqrQef5oCwBQ&hl=id&prev=/search%3Fq%3Dreferat%2Bmelas%2Bsyndrome%26biw%3D1241%26bih%3D606&rurl=translate.google.co.id&sl=en&u=http://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/n/gene/glossary/def-item/gene/&usg=ALkJrhjP-Jq2vCzwc4fdllv6wyr2KY-Ilwhttp://translate.googleusercontent.com/translate_c?depth=1&ei=e57JUeWcMovqrQef5oCwBQ&hl=id&prev=/search%3Fq%3Dreferat%2Bmelas%2Bsyndrome%26biw%3D1241%26bih%3D606&rurl=translate.google.co.id&sl=en&u=http://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/n/gene/glossary/def-item/dna/&usg=ALkJrhh2sPqsGwwqsEzPm9PBuwu0IdzJywhttp://translate.googleusercontent.com/translate_c?depth=1&ei=e57JUeWcMovqrQef5oCwBQ&hl=id&prev=/search%3Fq%3Dreferat%2Bmelas%2Bsyndrome%26biw%3D1241%26bih%3D606&rurl=translate.google.co.id&sl=en&u=http://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/n/gene/glossary/def-item/molecular-genetic-testing/&usg=ALkJrhiFdNQY5fJwVKAK54JlFQqfWDLN_Qhttp://translate.googleusercontent.com/translate_c?depth=1&ei=e57JUeWcMovqrQef5oCwBQ&hl=id&prev=/search%3Fq%3Dreferat%2Bmelas%2Bsyndrome%26biw%3D1241%26bih%3D606&rurl=translate.google.co.id&sl=en&u=http://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/n/gene/glossary/def-item/molecular-genetic-testing/&usg=ALkJrhiFdNQY5fJwVKAK54JlFQqfWDLN_Q -
8/13/2019 sebelum revisi
11/32
(yang terkenaatauterpengaruh) mentransmisikan mutasi ke semua
keturunannya. Diagnosis prenatal
Diagnosis Klinis
Diagnosis klinis
Melas (mitochondrial encephalomyopathy, lactic cidosis,dan s\troke seperti
episode) didasarkan pada fitur berikut:
Episode stroke-seperti, biasanya sebelum usia 40 tahun
Ensefalopati dengan kejang dan / atau demensia
Miopati mitokondria, dibuktikan dengan asidosis laktat dan / atau serat
merah compang-camping (RRF) pada biopsi otot
Untuk mengkonfirmasi diagnosis, dua dari berikut juga diperlukan:
Perkembangan psikomotorik awal yang normal
Sakit kepala berulang
Muntah berulang6
Syndromes Klinis Penyakit mitokondria
Kekacauan Fitur utama Fitur Tambahan
Sindrom Alpers-Huttenlocher Hypotonia Kejang
Kegagalan hati
tubulopathy ginjal
Optalmoplegia luar kronisprogresif(CPEO)
optalmoplegia Eksternal ptosisbilateral
miopati proksimal ringan
Sindrom Kearns-Sayre(KSS)
PEO onset pada usia 1g / L,
ataksia cerebellar, blok
tuli Bilateral Miopati
Disfagia Diabetes mellitus
Hipoparatiroidisme
Demensia
http://translate.googleusercontent.com/translate_c?depth=1&ei=e57JUeWcMovqrQef5oCwBQ&hl=id&prev=/search%3Fq%3Dreferat%2Bmelas%2Bsyndrome%26biw%3D1241%26bih%3D606&rurl=translate.google.co.id&sl=en&u=http://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/n/gene/glossary/def-item/affected/&usg=ALkJrhgik5P3rwTCGnY0zwifFuxWbOis7Ahttp://translate.googleusercontent.com/translate_c?depth=1&ei=e57JUeWcMovqrQef5oCwBQ&hl=id&prev=/search%3Fq%3Dreferat%2Bmelas%2Bsyndrome%26biw%3D1241%26bih%3D606&rurl=translate.google.co.id&sl=en&u=http://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/n/gene/glossary/def-item/affected/&usg=ALkJrhgik5P3rwTCGnY0zwifFuxWbOis7Ahttp://translate.googleusercontent.com/translate_c?depth=1&ei=e57JUeWcMovqrQef5oCwBQ&hl=id&prev=/search%3Fq%3Dreferat%2Bmelas%2Bsyndrome%26biw%3D1241%26bih%3D606&rurl=translate.google.co.id&sl=en&u=http://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/n/gene/glossary/def-item/affected/&usg=ALkJrhgik5P3rwTCGnY0zwifFuxWbOis7Ahttp://translate.googleusercontent.com/translate_c?depth=1&ei=e57JUeWcMovqrQef5oCwBQ&hl=id&prev=/search%3Fq%3Dreferat%2Bmelas%2Bsyndrome%26biw%3D1241%26bih%3D606&rurl=translate.google.co.id&sl=en&u=http://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/n/gene/glossary/def-item/unaffected/&usg=ALkJrhiS8m6QJ3E3mjNQcO2_s3eoakF0lghttp://translate.googleusercontent.com/translate_c?depth=1&ei=e57JUeWcMovqrQef5oCwBQ&hl=id&prev=/search%3Fq%3Dreferat%2Bmelas%2Bsyndrome%26biw%3D1241%26bih%3D606&rurl=translate.google.co.id&sl=en&u=http://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/n/gene/glossary/def-item/unaffected/&usg=ALkJrhiS8m6QJ3E3mjNQcO2_s3eoakF0lghttp://translate.googleusercontent.com/translate_c?depth=1&ei=e57JUeWcMovqrQef5oCwBQ&hl=id&prev=/search%3Fq%3Dreferat%2Bmelas%2Bsyndrome%26biw%3D1241%26bih%3D606&rurl=translate.google.co.id&sl=en&u=http://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/n/gene/glossary/def-item/unaffected/&usg=ALkJrhiS8m6QJ3E3mjNQcO2_s3eoakF0lghttp://translate.googleusercontent.com/translate_c?depth=1&ei=e57JUeWcMovqrQef5oCwBQ&hl=id&prev=/search%3Fq%3Dreferat%2Bmelas%2Bsyndrome%26biw%3D1241%26bih%3D606&rurl=translate.google.co.id&sl=en&u=http://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/n/gene/alpers/&usg=ALkJrhinsAlBm3fSsIfQ-ywKn521HKy4jwhttp://translate.googleusercontent.com/translate_c?depth=1&ei=e57JUeWcMovqrQef5oCwBQ&hl=id&prev=/search%3Fq%3Dreferat%2Bmelas%2Bsyndrome%26biw%3D1241%26bih%3D606&rurl=translate.google.co.id&sl=en&u=http://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/n/gene/alpers/&usg=ALkJrhinsAlBm3fSsIfQ-ywKn521HKy4jwhttp://translate.googleusercontent.com/translate_c?depth=1&ei=e57JUeWcMovqrQef5oCwBQ&hl=id&prev=/search%3Fq%3Dreferat%2Bmelas%2Bsyndrome%26biw%3D1241%26bih%3D606&rurl=translate.google.co.id&sl=en&u=http://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/n/gene/kss/&usg=ALkJrhhDennFGnBzcwB5KGOA2d_qca1X9Ahttp://translate.googleusercontent.com/translate_c?depth=1&ei=e57JUeWcMovqrQef5oCwBQ&hl=id&prev=/search%3Fq%3Dreferat%2Bmelas%2Bsyndrome%26biw%3D1241%26bih%3D606&rurl=translate.google.co.id&sl=en&u=http://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/n/gene/kss/&usg=ALkJrhhDennFGnBzcwB5KGOA2d_qca1X9Ahttp://translate.googleusercontent.com/translate_c?depth=1&ei=e57JUeWcMovqrQef5oCwBQ&hl=id&prev=/search%3Fq%3Dreferat%2Bmelas%2Bsyndrome%26biw%3D1241%26bih%3D606&rurl=translate.google.co.id&sl=en&u=http://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/n/gene/kss/&usg=ALkJrhhDennFGnBzcwB5KGOA2d_qca1X9Ahttp://translate.googleusercontent.com/translate_c?depth=1&ei=e57JUeWcMovqrQef5oCwBQ&hl=id&prev=/search%3Fq%3Dreferat%2Bmelas%2Bsyndrome%26biw%3D1241%26bih%3D606&rurl=translate.google.co.id&sl=en&u=http://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/n/gene/kss/&usg=ALkJrhhDennFGnBzcwB5KGOA2d_qca1X9Ahttp://translate.googleusercontent.com/translate_c?depth=1&ei=e57JUeWcMovqrQef5oCwBQ&hl=id&prev=/search%3Fq%3Dreferat%2Bmelas%2Bsyndrome%26biw%3D1241%26bih%3D606&rurl=translate.google.co.id&sl=en&u=http://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/n/gene/kss/&usg=ALkJrhhDennFGnBzcwB5KGOA2d_qca1X9Ahttp://translate.googleusercontent.com/translate_c?depth=1&ei=e57JUeWcMovqrQef5oCwBQ&hl=id&prev=/search%3Fq%3Dreferat%2Bmelas%2Bsyndrome%26biw%3D1241%26bih%3D606&rurl=translate.google.co.id&sl=en&u=http://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/n/gene/kss/&usg=ALkJrhhDennFGnBzcwB5KGOA2d_qca1X9Ahttp://translate.googleusercontent.com/translate_c?depth=1&ei=e57JUeWcMovqrQef5oCwBQ&hl=id&prev=/search%3Fq%3Dreferat%2Bmelas%2Bsyndrome%26biw%3D1241%26bih%3D606&rurl=translate.google.co.id&sl=en&u=http://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/n/gene/kss/&usg=ALkJrhhDennFGnBzcwB5KGOA2d_qca1X9Ahttp://translate.googleusercontent.com/translate_c?depth=1&ei=e57JUeWcMovqrQef5oCwBQ&hl=id&prev=/search%3Fq%3Dreferat%2Bmelas%2Bsyndrome%26biw%3D1241%26bih%3D606&rurl=translate.google.co.id&sl=en&u=http://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/n/gene/kss/&usg=ALkJrhhDennFGnBzcwB5KGOA2d_qca1X9Ahttp://translate.googleusercontent.com/translate_c?depth=1&ei=e57JUeWcMovqrQef5oCwBQ&hl=id&prev=/search%3Fq%3Dreferat%2Bmelas%2Bsyndrome%26biw%3D1241%26bih%3D606&rurl=translate.google.co.id&sl=en&u=http://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/n/gene/alpers/&usg=ALkJrhinsAlBm3fSsIfQ-ywKn521HKy4jwhttp://translate.googleusercontent.com/translate_c?depth=1&ei=e57JUeWcMovqrQef5oCwBQ&hl=id&prev=/search%3Fq%3Dreferat%2Bmelas%2Bsyndrome%26biw%3D1241%26bih%3D606&rurl=translate.google.co.id&sl=en&u=http://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/n/gene/glossary/def-item/unaffected/&usg=ALkJrhiS8m6QJ3E3mjNQcO2_s3eoakF0lghttp://translate.googleusercontent.com/translate_c?depth=1&ei=e57JUeWcMovqrQef5oCwBQ&hl=id&prev=/search%3Fq%3Dreferat%2Bmelas%2Bsyndrome%26biw%3D1241%26bih%3D606&rurl=translate.google.co.id&sl=en&u=http://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/n/gene/glossary/def-item/affected/&usg=ALkJrhgik5P3rwTCGnY0zwifFuxWbOis7A -
8/13/2019 sebelum revisi
12/32
jantung
Sindrom Pearson
Anemia sideroblasticmasa kanak-kanak
Pansitopenia Kegagalan pankreas
eksokrin
cacat tubulus ginjal
Miopati infantil dan asidosislaktat (bentuk fatal dan non-fatal)
Hypotonia dalam 1tahun kehidupan
Makan dan pernapasan
kesulitan
bentuk Fatal dapat dikaitkan
dengan kardiomiopati dan / atausindrom Toni Fanconi--Debr
Sindrom Leigh(LS)
ensefalopati kambuh
subakut cerebellar dan otak
tanda-tanda batang onset infantil
lucencies ganglia basal Riwayat ibu dari penyakit
neurologis atau sindrom Leigh
Kelemahan neurogenic denganataksia dan retinitis
pigmentosa(NARP)
Akhir-anak atau
neuropati perifer onsetdewasa
Ataksia
retinopati pigmen
lucencies ganglia basal electroretinogram Abnormal
sensorimotor neuropati
Encephalomyopathy Mitokondriadengan asidosis laktat dan
episode seperti stroke(Melas)
Stroke seperti episodepada usia
-
8/13/2019 sebelum revisi
13/32
Beberapa lipomata
Leber neuropati optikherediter(LHON)
menyakitkan kegagalanvisual yang subakut
bilateral Jantan: betina ~ 04:01
Usia rata-rata onset 24
tahun
Dystonia sindrom pra-eksitasi Jantung
Gambaran myopati pada MELAS7
http://translate.googleusercontent.com/translate_c?depth=1&ei=e57JUeWcMovqrQef5oCwBQ&hl=id&prev=/search%3Fq%3Dreferat%2Bmelas%2Bsyndrome%26biw%3D1241%26bih%3D606&rurl=translate.google.co.id&sl=en&u=http://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/n/gene/lhon/&usg=ALkJrhh0Is6M_N7CCVBHxBpDtaBmR059nAhttp://translate.googleusercontent.com/translate_c?depth=1&ei=e57JUeWcMovqrQef5oCwBQ&hl=id&prev=/search%3Fq%3Dreferat%2Bmelas%2Bsyndrome%26biw%3D1241%26bih%3D606&rurl=translate.google.co.id&sl=en&u=http://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/n/gene/lhon/&usg=ALkJrhh0Is6M_N7CCVBHxBpDtaBmR059nAhttp://translate.googleusercontent.com/translate_c?depth=1&ei=e57JUeWcMovqrQef5oCwBQ&hl=id&prev=/search%3Fq%3Dreferat%2Bmelas%2Bsyndrome%26biw%3D1241%26bih%3D606&rurl=translate.google.co.id&sl=en&u=http://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/n/gene/lhon/&usg=ALkJrhh0Is6M_N7CCVBHxBpDtaBmR059nAhttp://translate.googleusercontent.com/translate_c?depth=1&ei=e57JUeWcMovqrQef5oCwBQ&hl=id&prev=/search%3Fq%3Dreferat%2Bmelas%2Bsyndrome%26biw%3D1241%26bih%3D606&rurl=translate.google.co.id&sl=en&u=http://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/n/gene/lhon/&usg=ALkJrhh0Is6M_N7CCVBHxBpDtaBmR059nAhttp://translate.googleusercontent.com/translate_c?depth=1&ei=e57JUeWcMovqrQef5oCwBQ&hl=id&prev=/search%3Fq%3Dreferat%2Bmelas%2Bsyndrome%26biw%3D1241%26bih%3D606&rurl=translate.google.co.id&sl=en&u=http://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/n/gene/lhon/&usg=ALkJrhh0Is6M_N7CCVBHxBpDtaBmR059nA -
8/13/2019 sebelum revisi
14/32
Pengujian
Asidosis laktat baik dalam darah dan CSF.Pada individu dengan Melas,
konsentrasi laktat biasanya meningkat saat istirahat dan meningkatkan berlebihan
setelah latihan moderat.
Catatan: Situasi lain (tidak berhubungan dengan diagnosis Melas) di mana laktat
dan piruvat bisa diangkat adalah peristiwa neurologis akut seperti kejang atau
stroke.
Peningkatan protein CSF.Konsentrasi protein CSF mungkin meningkat tapi
jarang melebihi 100 mg / dL.
Pencitraan otak.Selama episode stroke-seperti, otak MRI menunjukkan daerah
meningkat T 2sinyal, biasanya melibatkan otak posterior dan tidak sesuai dengandistribusi arteri utama. Lambat penyebaran lesi stroke-seperti dalam minggu-
minggu setelah gejala pertama dapat didokumentasikan oleh T 2-tertimbangMRI
[Iizuka et al 2003]. Selain itu, difusi-tertimbang MRI menunjukkan peningkatan
koefisien difusi nyata (ADC) dalam lesi stroke-seperti dari Melas, kontras dengan
penurunan ADC terlihat pada stroke iskemik 6
Kalsifikasi ganglia basal juga kadang-kadang terlihat pada CT.
KETERANGAN GAMBAR :
A, Axial gambar T2-tertimbang yang diperoleh pada saat rawat inap awal (8 hari setelah
timbulnya gejala).
B, gambar T1-tertimbang Kontras disempurnakan mengungkapkan lesi hyperintense kecil dengan
peningkatan tambal sulam dan belang-belang di korteks oksipital bilateral.
C dan D, gambar Tindak lanjut diperoleh 2 bulan kemudian menunjukkan resolusi dari lesi.7
http://translate.googleusercontent.com/translate_c?depth=1&ei=e57JUeWcMovqrQef5oCwBQ&hl=id&prev=/search%3Fq%3Dreferat%2Bmelas%2Bsyndrome%26biw%3D1241%26bih%3D606&rurl=translate.google.co.id&sl=en&u=http://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK1233/&usg=ALkJrhi1ZzUqcWfMTXbcvSaVVPoLfLzoEg#melas.REF.iizuka.2003.1238http://translate.googleusercontent.com/translate_c?depth=1&ei=e57JUeWcMovqrQef5oCwBQ&hl=id&prev=/search%3Fq%3Dreferat%2Bmelas%2Bsyndrome%26biw%3D1241%26bih%3D606&rurl=translate.google.co.id&sl=en&u=http://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK1233/&usg=ALkJrhi1ZzUqcWfMTXbcvSaVVPoLfLzoEg#melas.REF.iizuka.2003.1238http://translate.googleusercontent.com/translate_c?depth=1&ei=e57JUeWcMovqrQef5oCwBQ&hl=id&prev=/search%3Fq%3Dreferat%2Bmelas%2Bsyndrome%26biw%3D1241%26bih%3D606&rurl=translate.google.co.id&sl=en&u=http://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK1233/&usg=ALkJrhi1ZzUqcWfMTXbcvSaVVPoLfLzoEg#melas.REF.iizuka.2003.1238http://translate.googleusercontent.com/translate_c?depth=1&ei=e57JUeWcMovqrQef5oCwBQ&hl=id&prev=/search%3Fq%3Dreferat%2Bmelas%2Bsyndrome%26biw%3D1241%26bih%3D606&rurl=translate.google.co.id&sl=en&u=http://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK1233/&usg=ALkJrhi1ZzUqcWfMTXbcvSaVVPoLfLzoEg#melas.REF.iizuka.2003.1238 -
8/13/2019 sebelum revisi
15/32
Difusi-tertimbang pencitraan dapat dengan cepat mendeteksi dan melokalisasi lesi
iskemik fokal sebagai daerah hyperintense dalam beberapa menit setelah timbulnya
gejala. Penurunan ADC signifikan diamati selama beberapa hari dalam kasus lesi
iskemik akut , yang diduga menjadi hasil dari akumulasi air intraseluler (edema
sitotoksik) disebabkan oleh kegagalan energi. ADC penurunan adalah fenomena
yang diamati tidak hanya dalam kasus stroke iskemik akut, tetapi juga berkaitan
dengan berbagai kondisi patologis, seperti status epileptikus, hipoglikemia berat ,
dan cortical spreading depression . Penurunan ini ADC telah dikaitkan dengan
faktor-faktor seperti edema intraseluler, perubahan permeabilitas membran, dan
penyusutan signifikan dari volume ruang ekstraselular. Namun, belum ada
informasi mengenai difusi-tertimbang temuan pencitraan dan perubahan ADC awal
setelah episode strokelike dalam kasus Melas.Meskipun patogenesis episode strokelike belum sepenuhnya dijelaskan, mungkin
karena kegagalan produksi energi dalam sel-sel saraf pusat yang disebabkan oleh
disfungsi mitokondria . Seperti kegagalan produksi energi akan menghasilkan
pengurangan signifikan ADC, seperti yang diamati dalam kasus stroke iskemik
akut.Namun demikian, penurunan ADC signifikan tidak diamati dalam kasus
ini. Nilai ADC normal pada jaringan otak yang dilaporkan oleh Schlaug et
al adalah 0,907 10 -3mm 2/ s , yang sebanding dengan hasil yang dilaporkan.
Ohama et al menyatakan pentingnya mekanisme lain untuk episode strokelike
dalam kasus Melas (yaitu, kelainan arteri kecil, digambarkan sebagai angiopati
mitokondria).Dalam kasus kami, hyperintensity pada gambar T2-tertimbang dan
peningkatan tersebar di kontras ditingkatkan MR gambar diperoleh pada saat
pertama kali dirawat inap mungkin mencerminkan rincian dari penghalang darah-
otak dan perkembangan awal edema vasogenic. Peningkatan penyerapan pelacak
diamati pada99m
Tc-HMPAO SPECT scan juga menyarankan pemecahan darah-
otak-penghalang.Oleh karena itu, kita berpikir bahwa temuan SPECT memiliki
fitur mirip dengan pencitraan MR. Di sisi lain, peningkatan aliran darah otak
regional di daerah yang terkena dilaporkan selama episode strokelike dalam kasus
Bagian SebelumnyaBerikutnya Bagian9
http://translate.googleusercontent.com/translate_c?depth=1&hl=id&prev=/search%3Fq%3Dmitochondrial%2Bencephalopathy%2Blactic%2Bacidosis%2Band%2Bstroke-like%2Bepisodes%26biw%3D933%26bih%3D529&rurl=translate.google.co.id&sl=en&u=http://www.ajnr.org/content/22/2/269.full&usg=ALkJrhgJRy4rns67IISL0OFVhHQcY2Za3Q#sec-3http://translate.googleusercontent.com/translate_c?depth=1&hl=id&prev=/search%3Fq%3Dmitochondrial%2Bencephalopathy%2Blactic%2Bacidosis%2Band%2Bstroke-like%2Bepisodes%26biw%3D933%26bih%3D529&rurl=translate.google.co.id&sl=en&u=http://www.ajnr.org/content/22/2/269.full&usg=ALkJrhgJRy4rns67IISL0OFVhHQcY2Za3Q#sec-3http://translate.googleusercontent.com/translate_c?depth=1&hl=id&prev=/search%3Fq%3Dmitochondrial%2Bencephalopathy%2Blactic%2Bacidosis%2Band%2Bstroke-like%2Bepisodes%26biw%3D933%26bih%3D529&rurl=translate.google.co.id&sl=en&u=http://www.ajnr.org/content/22/2/269.full&usg=ALkJrhgJRy4rns67IISL0OFVhHQcY2Za3Q#sec-3http://translate.googleusercontent.com/translate_c?depth=1&hl=id&prev=/search%3Fq%3Dmitochondrial%2Bencephalopathy%2Blactic%2Bacidosis%2Band%2Bstroke-like%2Bepisodes%26biw%3D933%26bih%3D529&rurl=translate.google.co.id&sl=en&u=http://www.ajnr.org/content/22/2/269.full&usg=ALkJrhgJRy4rns67IISL0OFVhHQcY2Za3Q#sec-3 -
8/13/2019 sebelum revisi
16/32
Kesimpulan gambar
Hasil ini menunjukkan bahwa episode strokelike dalam kasus Melas tidak hanya
disebabkan oleh kegagalan energi, tetapi juga terkait dengan hyperperfusion dan
edema vasogenic. ADC pemetaan dapat membantu untuk membedakan antara
stroke iskemik dan episode strokelike dalam kasus Melas awal setelah timbulnya
gejala.
Menetapkan Diagnosis Gangguan mitokondria
Disfungsi mitokondria harus dipertimbangkan dalam diagnosis diferensial
gangguan multisistem progresif. Diagnosis yang paling menantang ketika hanya
satu gejala hadir, diagnosis lebih mudah untuk dipertimbangkan ketika dua atau
lebih gejala yang tampaknya tidak berhubungan yang hadir, yang melibatkan lebih
dari satu sistem organ. Penyelidikan dapat relatif mudah jika seseorang memiliki
fenotipe dikenali dan jika dimungkinkan untuk mengidentifikasi patogen dikenal
mtDNA mutasi. Kesulitan muncul ketika tidak ada cacat mtDNA dapat ditemukan
atau ketika kelainan klinis yang kompleks dan tidak mudah cocok dengan
gangguan mitokondria lebih umum.Singkatnya:
Sebuah evaluasi penuh untuk gangguan mitokondria sering diperlukan pada
anak-anak dengan neurologis gambar yang kompleks atau gejala neurologis
tunggal dan keterlibatan sistem lainnya.
Ketika presentasi klasik untuk sindrom maternal mewarisi mitokondria,
sepertiMelas ,MERRF , atauLeber neuropati optik turun-temurun , atau
klasikgangguanPOLGterkait , studi mtDNA yang tepat harus diperoleh
terlebih dahulu.
Ketika gambaran klinis klasik untuk nuklir sindrom DNA-mewarisi dan gen
atau linkage dikenal (misalnya,mitokondria neurogastrointestinal
http://translate.googleusercontent.com/translate_c?depth=1&ei=e57JUeWcMovqrQef5oCwBQ&hl=id&prev=/search%3Fq%3Dreferat%2Bmelas%2Bsyndrome%26biw%3D1241%26bih%3D606&rurl=translate.google.co.id&sl=en&u=http://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/n/gene/melas/&usg=ALkJrhjC1gqQ-eD7d3xAyIOnL0xejv5bJghttp://translate.googleusercontent.com/translate_c?depth=1&ei=e57JUeWcMovqrQef5oCwBQ&hl=id&prev=/search%3Fq%3Dreferat%2Bmelas%2Bsyndrome%26biw%3D1241%26bih%3D606&rurl=translate.google.co.id&sl=en&u=http://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/n/gene/merrf/&usg=ALkJrhjC6VrFkk04pbvDYti6smxcYUA_pQhttp://translate.googleusercontent.com/translate_c?depth=1&ei=e57JUeWcMovqrQef5oCwBQ&hl=id&prev=/search%3Fq%3Dreferat%2Bmelas%2Bsyndrome%26biw%3D1241%26bih%3D606&rurl=translate.google.co.id&sl=en&u=http://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/n/gene/lhon/&usg=ALkJrhh0Is6M_N7CCVBHxBpDtaBmR059nAhttp://translate.googleusercontent.com/translate_c?depth=1&ei=e57JUeWcMovqrQef5oCwBQ&hl=id&prev=/search%3Fq%3Dreferat%2Bmelas%2Bsyndrome%26biw%3D1241%26bih%3D606&rurl=translate.google.co.id&sl=en&u=http://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/n/gene/alpers/&usg=ALkJrhinsAlBm3fSsIfQ-ywKn521HKy4jwhttp://translate.googleusercontent.com/translate_c?depth=1&ei=e57JUeWcMovqrQef5oCwBQ&hl=id&prev=/search%3Fq%3Dreferat%2Bmelas%2Bsyndrome%26biw%3D1241%26bih%3D606&rurl=translate.google.co.id&sl=en&u=http://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/n/gene/alpers/&usg=ALkJrhinsAlBm3fSsIfQ-ywKn521HKy4jwhttp://translate.googleusercontent.com/translate_c?depth=1&ei=e57JUeWcMovqrQef5oCwBQ&hl=id&prev=/search%3Fq%3Dreferat%2Bmelas%2Bsyndrome%26biw%3D1241%26bih%3D606&rurl=translate.google.co.id&sl=en&u=http://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/n/gene/alpers/&usg=ALkJrhinsAlBm3fSsIfQ-ywKn521HKy4jwhttp://translate.googleusercontent.com/translate_c?depth=1&ei=e57JUeWcMovqrQef5oCwBQ&hl=id&prev=/search%3Fq%3Dreferat%2Bmelas%2Bsyndrome%26biw%3D1241%26bih%3D606&rurl=translate.google.co.id&sl=en&u=http://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/n/gene/mngie/&usg=ALkJrhhWVM4BtzdOwIvgEAf3aKE3NexQiwhttp://translate.googleusercontent.com/translate_c?depth=1&ei=e57JUeWcMovqrQef5oCwBQ&hl=id&prev=/search%3Fq%3Dreferat%2Bmelas%2Bsyndrome%26biw%3D1241%26bih%3D606&rurl=translate.google.co.id&sl=en&u=http://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/n/gene/mngie/&usg=ALkJrhhWVM4BtzdOwIvgEAf3aKE3NexQiwhttp://translate.googleusercontent.com/translate_c?depth=1&ei=e57JUeWcMovqrQef5oCwBQ&hl=id&prev=/search%3Fq%3Dreferat%2Bmelas%2Bsyndrome%26biw%3D1241%26bih%3D606&rurl=translate.google.co.id&sl=en&u=http://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/n/gene/alpers/&usg=ALkJrhinsAlBm3fSsIfQ-ywKn521HKy4jwhttp://translate.googleusercontent.com/translate_c?depth=1&ei=e57JUeWcMovqrQef5oCwBQ&hl=id&prev=/search%3Fq%3Dreferat%2Bmelas%2Bsyndrome%26biw%3D1241%26bih%3D606&rurl=translate.google.co.id&sl=en&u=http://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/n/gene/lhon/&usg=ALkJrhh0Is6M_N7CCVBHxBpDtaBmR059nAhttp://translate.googleusercontent.com/translate_c?depth=1&ei=e57JUeWcMovqrQef5oCwBQ&hl=id&prev=/search%3Fq%3Dreferat%2Bmelas%2Bsyndrome%26biw%3D1241%26bih%3D606&rurl=translate.google.co.id&sl=en&u=http://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/n/gene/merrf/&usg=ALkJrhjC6VrFkk04pbvDYti6smxcYUA_pQhttp://translate.googleusercontent.com/translate_c?depth=1&ei=e57JUeWcMovqrQef5oCwBQ&hl=id&prev=/search%3Fq%3Dreferat%2Bmelas%2Bsyndrome%26biw%3D1241%26bih%3D606&rurl=translate.google.co.id&sl=en&u=http://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/n/gene/melas/&usg=ALkJrhjC1gqQ-eD7d3xAyIOnL0xejv5bJg -
8/13/2019 sebelum revisi
17/32
encephalomyopathy [MNGIE], autosomal PEO dengan beberapa
penghapusan sekunder, atausindrom Alpers-Huttenlocher ) dokter harus
melanjutkan dengan molekul genetik studi.
Bila gambaran klinis tidak spesifik tapi sangat sugestif dari gangguan
mitokondria, dokter harus dimulai dengan pengukuran plasma atau CSF
konsentrasi asam laktat, badan keton, acylcarnitines plasma, dan asam
organik kemih. Jika studi ini tidak normal, dokter harus melanjutkan dengan
biopsi otot dan penilaian terhadap enzim rantai pernafasan. Normal plasma
atau konsentrasi asam laktat CSF tidak mengecualikan kehadiran gangguan
mitokondria.6
Uji klinis digunakan untuk mendukung diagnosis penyakit mitokondria [Chinnery
& Turnbull 1997 ].
Neuroimagingdiindikasikan pada individu dengan penyakit SSP dicurigai. CT
dapat menunjukkan kalsifikasi ganglia basal dan / atau atrofi difus. MRI dapat
menunjukkan atrofi fokus dari korteks atau serebelum, atau perubahan sinyal tinggi
pada T 2-tertimbanggambar, terutama di korteks oksipital [Scaglia et al 2005 ]. Ada
juga mungkin bukti leukoencephalopathy umum [Barragan-Campos et al
2005 ]. Atrofi serebelar adalah fitur yang menonjol pada kelompok usia anak 8
http://translate.googleusercontent.com/translate_c?depth=1&ei=e57JUeWcMovqrQef5oCwBQ&hl=id&prev=/search%3Fq%3Dreferat%2Bmelas%2Bsyndrome%26biw%3D1241%26bih%3D606&rurl=translate.google.co.id&sl=en&u=http://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/n/gene/mngie/&usg=ALkJrhhWVM4BtzdOwIvgEAf3aKE3NexQiwhttp://translate.googleusercontent.com/translate_c?depth=1&ei=e57JUeWcMovqrQef5oCwBQ&hl=id&prev=/search%3Fq%3Dreferat%2Bmelas%2Bsyndrome%26biw%3D1241%26bih%3D606&rurl=translate.google.co.id&sl=en&u=http://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/n/gene/alpers/&usg=ALkJrhinsAlBm3fSsIfQ-ywKn521HKy4jwhttp://translate.googleusercontent.com/translate_c?depth=1&ei=e57JUeWcMovqrQef5oCwBQ&hl=id&prev=/search%3Fq%3Dreferat%2Bmelas%2Bsyndrome%26biw%3D1241%26bih%3D606&rurl=translate.google.co.id&sl=en&u=http://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK1224/%3Freport%3Dprintable&usg=ALkJrhj3hC_Biwwg600CypGLGT-lBa1cjw#mt-overview.REF.chinnery.1997.559http://translate.googleusercontent.com/translate_c?depth=1&ei=e57JUeWcMovqrQef5oCwBQ&hl=id&prev=/search%3Fq%3Dreferat%2Bmelas%2Bsyndrome%26biw%3D1241%26bih%3D606&rurl=translate.google.co.id&sl=en&u=http://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK1224/%3Freport%3Dprintable&usg=ALkJrhj3hC_Biwwg600CypGLGT-lBa1cjw#mt-overview.REF.chinnery.1997.559http://translate.googleusercontent.com/translate_c?depth=1&ei=e57JUeWcMovqrQef5oCwBQ&hl=id&prev=/search%3Fq%3Dreferat%2Bmelas%2Bsyndrome%26biw%3D1241%26bih%3D606&rurl=translate.google.co.id&sl=en&u=http://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK1224/%3Freport%3Dprintable&usg=ALkJrhj3hC_Biwwg600CypGLGT-lBa1cjw#mt-overview.REF.scaglia.2005.1675http://translate.googleusercontent.com/translate_c?depth=1&ei=e57JUeWcMovqrQef5oCwBQ&hl=id&prev=/search%3Fq%3Dreferat%2Bmelas%2Bsyndrome%26biw%3D1241%26bih%3D606&rurl=translate.google.co.id&sl=en&u=http://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK1224/%3Freport%3Dprintable&usg=ALkJrhj3hC_Biwwg600CypGLGT-lBa1cjw#mt-overview.REF.barragancampos.2005.737http://translate.googleusercontent.com/translate_c?depth=1&ei=e57JUeWcMovqrQef5oCwBQ&hl=id&prev=/search%3Fq%3Dreferat%2Bmelas%2Bsyndrome%26biw%3D1241%26bih%3D606&rurl=translate.google.co.id&sl=en&u=http://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK1224/%3Freport%3Dprintable&usg=ALkJrhj3hC_Biwwg600CypGLGT-lBa1cjw#mt-overview.REF.barragancampos.2005.737http://translate.googleusercontent.com/translate_c?depth=1&ei=e57JUeWcMovqrQef5oCwBQ&hl=id&prev=/search%3Fq%3Dreferat%2Bmelas%2Bsyndrome%26biw%3D1241%26bih%3D606&rurl=translate.google.co.id&sl=en&u=http://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK1224/%3Freport%3Dprintable&usg=ALkJrhj3hC_Biwwg600CypGLGT-lBa1cjw#mt-overview.REF.barragancampos.2005.737http://translate.googleusercontent.com/translate_c?depth=1&ei=e57JUeWcMovqrQef5oCwBQ&hl=id&prev=/search%3Fq%3Dreferat%2Bmelas%2Bsyndrome%26biw%3D1241%26bih%3D606&rurl=translate.google.co.id&sl=en&u=http://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK1224/%3Freport%3Dprintable&usg=ALkJrhj3hC_Biwwg600CypGLGT-lBa1cjw#mt-overview.REF.barragancampos.2005.737http://translate.googleusercontent.com/translate_c?depth=1&ei=e57JUeWcMovqrQef5oCwBQ&hl=id&prev=/search%3Fq%3Dreferat%2Bmelas%2Bsyndrome%26biw%3D1241%26bih%3D606&rurl=translate.google.co.id&sl=en&u=http://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK1224/%3Freport%3Dprintable&usg=ALkJrhj3hC_Biwwg600CypGLGT-lBa1cjw#mt-overview.REF.scaglia.2005.1675http://translate.googleusercontent.com/translate_c?depth=1&ei=e57JUeWcMovqrQef5oCwBQ&hl=id&prev=/search%3Fq%3Dreferat%2Bmelas%2Bsyndrome%26biw%3D1241%26bih%3D606&rurl=translate.google.co.id&sl=en&u=http://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK1224/%3Freport%3Dprintable&usg=ALkJrhj3hC_Biwwg600CypGLGT-lBa1cjw#mt-overview.REF.chinnery.1997.559http://translate.googleusercontent.com/translate_c?depth=1&ei=e57JUeWcMovqrQef5oCwBQ&hl=id&prev=/search%3Fq%3Dreferat%2Bmelas%2Bsyndrome%26biw%3D1241%26bih%3D606&rurl=translate.google.co.id&sl=en&u=http://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK1224/%3Freport%3Dprintable&usg=ALkJrhj3hC_Biwwg600CypGLGT-lBa1cjw#mt-overview.REF.chinnery.1997.559http://translate.googleusercontent.com/translate_c?depth=1&ei=e57JUeWcMovqrQef5oCwBQ&hl=id&prev=/search%3Fq%3Dreferat%2Bmelas%2Bsyndrome%26biw%3D1241%26bih%3D606&rurl=translate.google.co.id&sl=en&u=http://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/n/gene/alpers/&usg=ALkJrhinsAlBm3fSsIfQ-ywKn521HKy4jwhttp://translate.googleusercontent.com/translate_c?depth=1&ei=e57JUeWcMovqrQef5oCwBQ&hl=id&prev=/search%3Fq%3Dreferat%2Bmelas%2Bsyndrome%26biw%3D1241%26bih%3D606&rurl=translate.google.co.id&sl=en&u=http://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/n/gene/mngie/&usg=ALkJrhhWVM4BtzdOwIvgEAf3aKE3NexQiw -
8/13/2019 sebelum revisi
18/32
Studi neurofisiologis
Electroencephalography (EEG) diindikasikan pada individu yang dicurigai
ensefalopati atau kejang. Ensefalopati mungkin terkait dengan aktivitas
gelombang lambat umum pada EEG. Generalized atau fokus spike dan
pembuangan gelombang dapat dilihat pada individu dengan kejang.
Studi neurofisiologis perifer ditunjukkan pada individu dengan kelemahan
anggota gerak, gejala sensorik, atau areflexia. Elektromiografi (EMG)
seringkali normal tetapi mungkin menunjukkan fitur miopati. Kecepatan
konduksi saraf (NCV) mungkin normal atau mungkin menunjukkan
polineuropati sensorimotor didominasi aksonal.9
Spektroskopi resonansi magnetik (MRS) dan pengujian latihan (dengan
pengukuran konsentrasi darah lactate) dapat digunakan untuk mendeteksi
bukti fungsi mitokondria yang abnormal non-invasif.
Glukosa.Konsentrasi peningkatan glukosa darah puasa dapat menunjukkan
diabetes mellitus.
Jantung.Kedua elektrokardiografi dan ekokardiografi dapat menunjukkan
keterlibatan jantung (kardiomiopati atau cacat konduksi atrioventrikular).
Spektroskopi resonansi magnetik dan pengujian olahragajuga mungkin
digunakan untuk mendeteksi tingkat yang lebih tinggi laktat di otak atau otot
saat istirahat, atau keterlambatan dalam pemulihan puncak ATP dalam otot
setelah latihan.
-
8/13/2019 sebelum revisi
19/32
Laktat / piruvat
Pengukuran konsentrasi laktat darah diindikasikan pada individu dengan
fitur dari miopati atau penyakit CNS. Konsentrasi laktat darah puasa di atas
3 mm / L mendukung diagnosis penyakit mitokondria.
Pengukuran konsentrasi laktat CSF ditunjukkan pada individu dengan
penyakit SSP dicurigai. Puasa konsentrasi laktat CSF atas 1,5 mm / L
dukungan diagnosis penyakit mitokondria.
Biopsi otot.Tes yang lebih spesifik dari penyakit mitokondria termasuk biopsi otot
yang dianalisis untuk bukti histologis atau histokimia penyakit mitokondria. Biopsi
otot harus dilakukan baik di sebuah pusat dengan keahlian khusus atau dalam
kerjasama erat dengan pusat tersebut. Studi kompleks rantai pernapasan kemudian
biasanya dilakukan pada otot rangka atau fibroblas kulit 2
Diagnosis
Asidosis laktat.Hal ini penting untuk menyingkirkan penyebab lain dari asidosis
laktat ketika menafsirkan nilai-nilai ini. Sebagai contoh, konsentrasi laktat dapat
meningkat dalam darah dan CSF dari individu yang terkena setelah
kejang. Konsentrasi laktat CSF mungkin meningkat menyusul stroke iskemik.
Kelainan materi putih.LihatBarkhof & Scheltens [2002] ,Moroni dkk [2002] .
Kelaziman
Gangguan mitokondria lebih umum daripada yang diperkirakan sebelumnya
(Tabel 2 ). Berdasarkan data yang tersedia, perkiraan konservatif untuk prevalensi
http://translate.googleusercontent.com/translate_c?depth=1&ei=e57JUeWcMovqrQef5oCwBQ&hl=id&prev=/search%3Fq%3Dreferat%2Bmelas%2Bsyndrome%26biw%3D1241%26bih%3D606&rurl=translate.google.co.id&sl=en&u=http://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK1224/%3Freport%3Dprintable&usg=ALkJrhj3hC_Biwwg600CypGLGT-lBa1cjw#mt-overview.REF.barkhof.2002.21http://translate.googleusercontent.com/translate_c?depth=1&ei=e57JUeWcMovqrQef5oCwBQ&hl=id&prev=/search%3Fq%3Dreferat%2Bmelas%2Bsyndrome%26biw%3D1241%26bih%3D606&rurl=translate.google.co.id&sl=en&u=http://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK1224/%3Freport%3Dprintable&usg=ALkJrhj3hC_Biwwg600CypGLGT-lBa1cjw#mt-overview.REF.moroni.2002.79http://translate.googleusercontent.com/translate_c?depth=1&ei=e57JUeWcMovqrQef5oCwBQ&hl=id&prev=/search%3Fq%3Dreferat%2Bmelas%2Bsyndrome%26biw%3D1241%26bih%3D606&rurl=translate.google.co.id&sl=en&u=http://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK1224/table/mt-overview.T.epidemiology_of_mitochondr/%3Freport%3Dobjectonly&usg=ALkJrhjZdG8M5lgAbAHGM9mPTYDQKZxduAhttp://translate.googleusercontent.com/translate_c?depth=1&ei=e57JUeWcMovqrQef5oCwBQ&hl=id&prev=/search%3Fq%3Dreferat%2Bmelas%2Bsyndrome%26biw%3D1241%26bih%3D606&rurl=translate.google.co.id&sl=en&u=http://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK1224/table/mt-overview.T.epidemiology_of_mitochondr/%3Freport%3Dobjectonly&usg=ALkJrhjZdG8M5lgAbAHGM9mPTYDQKZxduAhttp://translate.googleusercontent.com/translate_c?depth=1&ei=e57JUeWcMovqrQef5oCwBQ&hl=id&prev=/search%3Fq%3Dreferat%2Bmelas%2Bsyndrome%26biw%3D1241%26bih%3D606&rurl=translate.google.co.id&sl=en&u=http://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK1224/%3Freport%3Dprintable&usg=ALkJrhj3hC_Biwwg600CypGLGT-lBa1cjw#mt-overview.REF.moroni.2002.79http://translate.googleusercontent.com/translate_c?depth=1&ei=e57JUeWcMovqrQef5oCwBQ&hl=id&prev=/search%3Fq%3Dreferat%2Bmelas%2Bsyndrome%26biw%3D1241%26bih%3D606&rurl=translate.google.co.id&sl=en&u=http://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK1224/%3Freport%3Dprintable&usg=ALkJrhj3hC_Biwwg600CypGLGT-lBa1cjw#mt-overview.REF.barkhof.2002.21 -
8/13/2019 sebelum revisi
20/32
semua penyakit mitokondria adalah 11.5:100,000 (~ 1:8500).Arpa et al
[2003] dihitung prevalensi di Spanyol menjadi 5.7:100,000 di atas usia 14 tahun.
Tabel 2. Epidemiologi Penyakit mitokondria2
Studi Populasi Mutasi atau Penyakit
Penyakit
Prevalence/100, 000
(95% CI)1
Inggris utara;
Titik prevalensi
Agustus 1997
Ukuran populasi =2.122.290
[Chinnery et al, 2000 ]
Semua penghapusan mtDNA 1.332
(0,76-1,89)
Semua mutasi titik mtDNA5.24 2
(4,12-6,37)
m.11778G> A, m.3460G> A
(LHON)
3.29 2
(2,39-4,18)
m.3243A> G0.95 2
(0,47-1,43)
m.8344A> G0,25 2(0,01-0,5)
Semua mutasi mtDNA6.57 3(5,30-7,83)
Finlandia Utara;Prevalensi titik
dewasa,
Ukuran populasi =
245.201
m.3243A> G5.71
(4,53-6,89)
http://translate.googleusercontent.com/translate_c?depth=1&ei=e57JUeWcMovqrQef5oCwBQ&hl=id&prev=/search%3Fq%3Dreferat%2Bmelas%2Bsyndrome%26biw%3D1241%26bih%3D606&rurl=translate.google.co.id&sl=en&u=http://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK1224/%3Freport%3Dprintable&usg=ALkJrhj3hC_Biwwg600CypGLGT-lBa1cjw#mt-overview.REF.arpa.2003.690http://translate.googleusercontent.com/translate_c?depth=1&ei=e57JUeWcMovqrQef5oCwBQ&hl=id&prev=/search%3Fq%3Dreferat%2Bmelas%2Bsyndrome%26biw%3D1241%26bih%3D606&rurl=translate.google.co.id&sl=en&u=http://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK1224/%3Freport%3Dprintable&usg=ALkJrhj3hC_Biwwg600CypGLGT-lBa1cjw#mt-overview.REF.arpa.2003.690http://translate.googleusercontent.com/translate_c?depth=1&ei=e57JUeWcMovqrQef5oCwBQ&hl=id&prev=/search%3Fq%3Dreferat%2Bmelas%2Bsyndrome%26biw%3D1241%26bih%3D606&rurl=translate.google.co.id&sl=en&u=http://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK1224/%3Freport%3Dprintable&usg=ALkJrhj3hC_Biwwg600CypGLGT-lBa1cjw#mt-overview.REF.chinnery.2000.188http://translate.googleusercontent.com/translate_c?depth=1&ei=e57JUeWcMovqrQef5oCwBQ&hl=id&prev=/search%3Fq%3Dreferat%2Bmelas%2Bsyndrome%26biw%3D1241%26bih%3D606&rurl=translate.google.co.id&sl=en&u=http://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK1224/%3Freport%3Dprintable&usg=ALkJrhj3hC_Biwwg600CypGLGT-lBa1cjw#mt-overview.REF.chinnery.2000.188http://translate.googleusercontent.com/translate_c?depth=1&ei=e57JUeWcMovqrQef5oCwBQ&hl=id&prev=/search%3Fq%3Dreferat%2Bmelas%2Bsyndrome%26biw%3D1241%26bih%3D606&rurl=translate.google.co.id&sl=en&u=http://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK1224/%3Freport%3Dprintable&usg=ALkJrhj3hC_Biwwg600CypGLGT-lBa1cjw#mt-overview.REF.arpa.2003.690http://translate.googleusercontent.com/translate_c?depth=1&ei=e57JUeWcMovqrQef5oCwBQ&hl=id&prev=/search%3Fq%3Dreferat%2Bmelas%2Bsyndrome%26biw%3D1241%26bih%3D606&rurl=translate.google.co.id&sl=en&u=http://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK1224/%3Freport%3Dprintable&usg=ALkJrhj3hC_Biwwg600CypGLGT-lBa1cjw#mt-overview.REF.arpa.2003.690 -
8/13/2019 sebelum revisi
21/32
[Majamaa et al, 1998 ]
Swedia Barat;
Anak-anak usia
-
8/13/2019 sebelum revisi
22/32
Gangguan mitokondria dapat disebabkan oleh mutasi DNA nuklir atau mitokondria
DNA [DiMauro & Schon 1998 ].
Klasifikasi penyakit mitokondria sulit. Sebuah klasifikasi murni klinis dapat
membantu (Tabel 1 ). Banyak orang tidak jatuh ke salah satu kategori penyakit
tertentu. Situasi ini membuat semua lebih kompleks dengan korelasi miskin antara
genotipe dan fenotipe. Sebagai contoh, sekelompok individu dengan optalmoplegia
luar mungkin secara klinis dibedakan, tetapi beberapa mungkin memiliki
penghapusan besar mtDNA, yang lain mungkin memiliki mutasi titik mtDNA
(misalnya, m.3243A> G), dan lain-lain mungkin memiliki dominan autosomal
mutasi genetik nuklir menyebabkan mtDNA sekunder kelainan
(misalnya,ANT1mutasi).
Kemajuan terbaru dalam pemahaman kita tentang dasar genetik molekuler
penyakit mitokondria telah membantu dalam klasifikasi gangguan ini (Tabel
3a ,3b Tabel ). Pendekatan genetik untuk klasifikasi juga memiliki kelemahan
tertentu. Saat ini tidak mungkin untuk mengidentifikasi mutasi genetik pada
sejumlah besar individu yang terkena, terutama anak-anak [Shoubridge
2001 ]. Selain itu, mutasi genetik yang sama dapat menyebabkan berbagai sindrom
klinis yang sangat berbeda (misalnya, m.3243A> G mutasi titik dapat
menyebabkan CPEO, diabetes mellitus dan tuli, atau ensefalopati berat dengan
stroke berulang dan epilepsi).
Tabel 3a. Klasifikasi genetik Gangguan mitokondria Manusia: Mutasi DNA
Nuklir.
http://translate.googleusercontent.com/translate_c?depth=1&ei=e57JUeWcMovqrQef5oCwBQ&hl=id&prev=/search%3Fq%3Dreferat%2Bmelas%2Bsyndrome%26biw%3D1241%26bih%3D606&rurl=translate.google.co.id&sl=en&u=http://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK1224/%3Freport%3Dprintable&usg=ALkJrhj3hC_Biwwg600CypGLGT-lBa1cjw#mt-overview.REF.dimauro.1998.214http://translate.googleusercontent.com/translate_c?depth=1&ei=e57JUeWcMovqrQef5oCwBQ&hl=id&prev=/search%3Fq%3Dreferat%2Bmelas%2Bsyndrome%26biw%3D1241%26bih%3D606&rurl=translate.google.co.id&sl=en&u=http://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK1224/table/mt-overview.T.clinical_syndromes_of_mito/%3Freport%3Dobjectonly&usg=ALkJrhhebw7kevfEZ5wN0K7u5C4xR-APMAhttp://translate.googleusercontent.com/translate_c?depth=1&ei=e57JUeWcMovqrQef5oCwBQ&hl=id&prev=/search%3Fq%3Dreferat%2Bmelas%2Bsyndrome%26biw%3D1241%26bih%3D606&rurl=translate.google.co.id&sl=en&u=http://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK1224/table/mt-overview.T.genetic_classification_o_1/%3Freport%3Dobjectonly&usg=ALkJrhj82UGfYm4LhSFuJW_mm0VnnOPp4Qhttp://translate.googleusercontent.com/translate_c?depth=1&ei=e57JUeWcMovqrQef5oCwBQ&hl=id&prev=/search%3Fq%3Dreferat%2Bmelas%2Bsyndrome%26biw%3D1241%26bih%3D606&rurl=translate.google.co.id&sl=en&u=http://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK1224/table/mt-overview.T.genetic_classification_o_1/%3Freport%3Dobjectonly&usg=ALkJrhj82UGfYm4LhSFuJW_mm0VnnOPp4Qhttp://translate.googleusercontent.com/translate_c?depth=1&ei=e57JUeWcMovqrQef5oCwBQ&hl=id&prev=/search%3Fq%3Dreferat%2Bmelas%2Bsyndrome%26biw%3D1241%26bih%3D606&rurl=translate.google.co.id&sl=en&u=http://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK1224/table/mt-overview.T.genetic_classification_o_2/%3Freport%3Dobjectonly&usg=ALkJrhgwwJ_erST0VcFnzGedDbIPwWzEWwhttp://translate.googleusercontent.com/translate_c?depth=1&ei=e57JUeWcMovqrQef5oCwBQ&hl=id&prev=/search%3Fq%3Dreferat%2Bmelas%2Bsyndrome%26biw%3D1241%26bih%3D606&rurl=translate.google.co.id&sl=en&u=http://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK1224/%3Freport%3Dprintable&usg=ALkJrhj3hC_Biwwg600CypGLGT-lBa1cjw#mt-overview.REF.shoubridge.2001.46http://translate.googleusercontent.com/translate_c?depth=1&ei=e57JUeWcMovqrQef5oCwBQ&hl=id&prev=/search%3Fq%3Dreferat%2Bmelas%2Bsyndrome%26biw%3D1241%26bih%3D606&rurl=translate.google.co.id&sl=en&u=http://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK1224/%3Freport%3Dprintable&usg=ALkJrhj3hC_Biwwg600CypGLGT-lBa1cjw#mt-overview.REF.shoubridge.2001.46http://translate.googleusercontent.com/translate_c?depth=1&ei=e57JUeWcMovqrQef5oCwBQ&hl=id&prev=/search%3Fq%3Dreferat%2Bmelas%2Bsyndrome%26biw%3D1241%26bih%3D606&rurl=translate.google.co.id&sl=en&u=http://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK1224/%3Freport%3Dprintable&usg=ALkJrhj3hC_Biwwg600CypGLGT-lBa1cjw#mt-overview.REF.shoubridge.2001.46http://translate.googleusercontent.com/translate_c?depth=1&ei=e57JUeWcMovqrQef5oCwBQ&hl=id&prev=/search%3Fq%3Dreferat%2Bmelas%2Bsyndrome%26biw%3D1241%26bih%3D606&rurl=translate.google.co.id&sl=en&u=http://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK1224/%3Freport%3Dprintable&usg=ALkJrhj3hC_Biwwg600CypGLGT-lBa1cjw#mt-overview.REF.shoubridge.2001.46http://translate.googleusercontent.com/translate_c?depth=1&ei=e57JUeWcMovqrQef5oCwBQ&hl=id&prev=/search%3Fq%3Dreferat%2Bmelas%2Bsyndrome%26biw%3D1241%26bih%3D606&rurl=translate.google.co.id&sl=en&u=http://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK1224/table/mt-overview.T.genetic_classification_o_2/%3Freport%3Dobjectonly&usg=ALkJrhgwwJ_erST0VcFnzGedDbIPwWzEWwhttp://translate.googleusercontent.com/translate_c?depth=1&ei=e57JUeWcMovqrQef5oCwBQ&hl=id&prev=/search%3Fq%3Dreferat%2Bmelas%2Bsyndrome%26biw%3D1241%26bih%3D606&rurl=translate.google.co.id&sl=en&u=http://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK1224/table/mt-overview.T.genetic_classification_o_1/%3Freport%3Dobjectonly&usg=ALkJrhj82UGfYm4LhSFuJW_mm0VnnOPp4Qhttp://translate.googleusercontent.com/translate_c?depth=1&ei=e57JUeWcMovqrQef5oCwBQ&hl=id&prev=/search%3Fq%3Dreferat%2Bmelas%2Bsyndrome%26biw%3D1241%26bih%3D606&rurl=translate.google.co.id&sl=en&u=http://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK1224/table/mt-overview.T.genetic_classification_o_1/%3Freport%3Dobjectonly&usg=ALkJrhj82UGfYm4LhSFuJW_mm0VnnOPp4Qhttp://translate.googleusercontent.com/translate_c?depth=1&ei=e57JUeWcMovqrQef5oCwBQ&hl=id&prev=/search%3Fq%3Dreferat%2Bmelas%2Bsyndrome%26biw%3D1241%26bih%3D606&rurl=translate.google.co.id&sl=en&u=http://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK1224/table/mt-overview.T.clinical_syndromes_of_mito/%3Freport%3Dobjectonly&usg=ALkJrhhebw7kevfEZ5wN0K7u5C4xR-APMAhttp://translate.googleusercontent.com/translate_c?depth=1&ei=e57JUeWcMovqrQef5oCwBQ&hl=id&prev=/search%3Fq%3Dreferat%2Bmelas%2Bsyndrome%26biw%3D1241%26bih%3D606&rurl=translate.google.co.id&sl=en&u=http://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK1224/%3Freport%3Dprintable&usg=ALkJrhj3hC_Biwwg600CypGLGT-lBa1cjw#mt-overview.REF.dimauro.1998.214 -
8/13/2019 sebelum revisi
23/32
Strategi Evaluasi
Untuk menentukan penyebab spesifik dari gangguan mitokondria, berikut ini
mungkin berguna:
Evaluasi klinis.Dalam beberapa individu gambaran klinis adalah karakteristik
dari gangguan mitokondria tertentu (misalnya, LHON, NARP atau LS diwariskan
dari ibu (Tabel 1 ). Uji klinis digunakan untuk menentukan sejauh mana fenotipe
dan diagnosis dapat dikonfirmasi oleh molekul pengujian genetik DNA diekstraksi
dari sampel darah. Dalam banyak individu ini tidak terjadi, dan pendekatan yang
lebih terstruktur diperlukan.8
Menetapkan diagnosis genetika molekuler memiliki implikasi penting untuk
konseling individu dengan penyakit mitokondria [Thorburn & Dahl
2001 ]. Misalnya, infantil defisiensi sitokrom oksidase dapat disebabkan oleh
mutasi gen resesif nuklir (misalnya, SURF1atau SCO2)atau dengan mutasi titik
maternal mewarisi mtDNA (misalnya, m.8993T> G). CPEO mungkin disebabkan
oleh de novopenghapusan (misalnya, disebabkan oleh penghapusan besar mtDNA)
atau diwariskan dari ibu (misalnya, mtDNA m.3243A> G mutasi).
Riwayat keluarga.Sebuah riwayat keluarga rinci adalah penting dalam membuat
diagnosis dan mengarahkan pengujian genetik molekular. Kebanyakan orang
dewasa dengan PEO atau KSS merupakan kejadian tunggal dalam
keluarga. Banyak encephalomyopathies anak-onset adalah kejadian tunggal dalam
keluarga dan dapat disebabkan oleh cacat gen nuklir autosomal resesif atau cacat
mtDNA. Pola pewarisan maternal yang jelas (tidak ada transmisi laki-laki) dapat
mengindikasikan mtDNA cacat yang mendasarinya. Rangkaian fitur klinis
http://translate.googleusercontent.com/translate_c?depth=1&ei=e57JUeWcMovqrQef5oCwBQ&hl=id&prev=/search%3Fq%3Dreferat%2Bmelas%2Bsyndrome%26biw%3D1241%26bih%3D606&rurl=translate.google.co.id&sl=en&u=http://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK1224/table/mt-overview.T.clinical_syndromes_of_mito/%3Freport%3Dobjectonly&usg=ALkJrhhebw7kevfEZ5wN0K7u5C4xR-APMAhttp://translate.googleusercontent.com/translate_c?depth=1&ei=e57JUeWcMovqrQef5oCwBQ&hl=id&prev=/search%3Fq%3Dreferat%2Bmelas%2Bsyndrome%26biw%3D1241%26bih%3D606&rurl=translate.google.co.id&sl=en&u=http://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK1224/%3Freport%3Dprintable&usg=ALkJrhj3hC_Biwwg600CypGLGT-lBa1cjw#mt-overview.REF.thorburn.2001.102http://translate.googleusercontent.com/translate_c?depth=1&ei=e57JUeWcMovqrQef5oCwBQ&hl=id&prev=/search%3Fq%3Dreferat%2Bmelas%2Bsyndrome%26biw%3D1241%26bih%3D606&rurl=translate.google.co.id&sl=en&u=http://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK1224/%3Freport%3Dprintable&usg=ALkJrhj3hC_Biwwg600CypGLGT-lBa1cjw#mt-overview.REF.thorburn.2001.102http://translate.googleusercontent.com/translate_c?depth=1&ei=e57JUeWcMovqrQef5oCwBQ&hl=id&prev=/search%3Fq%3Dreferat%2Bmelas%2Bsyndrome%26biw%3D1241%26bih%3D606&rurl=translate.google.co.id&sl=en&u=http://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK1224/%3Freport%3Dprintable&usg=ALkJrhj3hC_Biwwg600CypGLGT-lBa1cjw#mt-overview.REF.thorburn.2001.102http://translate.googleusercontent.com/translate_c?depth=1&ei=e57JUeWcMovqrQef5oCwBQ&hl=id&prev=/search%3Fq%3Dreferat%2Bmelas%2Bsyndrome%26biw%3D1241%26bih%3D606&rurl=translate.google.co.id&sl=en&u=http://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK1224/%3Freport%3Dprintable&usg=ALkJrhj3hC_Biwwg600CypGLGT-lBa1cjw#mt-overview.REF.thorburn.2001.102http://translate.googleusercontent.com/translate_c?depth=1&ei=e57JUeWcMovqrQef5oCwBQ&hl=id&prev=/search%3Fq%3Dreferat%2Bmelas%2Bsyndrome%26biw%3D1241%26bih%3D606&rurl=translate.google.co.id&sl=en&u=http://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK1224/table/mt-overview.T.clinical_syndromes_of_mito/%3Freport%3Dobjectonly&usg=ALkJrhhebw7kevfEZ5wN0K7u5C4xR-APMA -
8/13/2019 sebelum revisi
24/32
penyakit mtDNA yang luas, dan mungkin ada banyak anggota keluarga
oligosymptomatic (misalnya, beberapa dengan diabetes mellitus atau tuli
sensorineural ringan sebagai satu-satunya fitur). Pola dominan autosomal jelas
warisan dapat dilihat pada individu dengan PEO.
Pengujian genetik molekulardapat dilakukan pada DNA genom diekstraksi dari
darah (dicurigai mutasi DNA nuklir dan beberapa mutasi mtDNA) atau DNA
genom diekstraksi dari otot (dicurigai mutasi mtDNA). Studi untuk mutasi mtDNA
biasanya dilakukan pada DNA otot rangka karena patogen mutasi mtDNA
mungkin tidak terdeteksi dalam DNA diekstraksi dari darah.
Analisis Southern blot dapat mengungkapkan patogen mtDNA penataan
ulang. Penghapusan atau duplikasi breakpoint kemudian dapat dipetakan
oleh mtDNA sequencing.
Analisis mutasi ditargetkan panel gen dapat dilakukan.
Jika mutasi titik diakui tidak diidentifikasi, seluruh genom mitokondria
dapat diurutkan.
Pengujian.Dalam banyak individu dalam pengujian genetika molekuler tidak
menghasilkan atau mengkonfirmasi diagnosis, pemeriksaan lebih lanjut atas
penyakit mitokondria diduga dapat melibatkan berbagai tes klinis yang berbeda,
termasuk biopsi otot untuk fungsi rantai pernapasan.6
Konseling Genetik
Konseling genetik adalah proses penyediaan individu dan keluarga dengan
informasi tentang alam, warisan, dan implikasi dari gangguan genetik untuk
-
8/13/2019 sebelum revisi
25/32
membantu mereka membuat keputusan medis dan informasi pribadi.Bagian berikut
dengan penilaian risiko genetik dan penggunaan sejarah keluarga dan tes genetik
untuk memperjelas statusnya genetik untuk anggota keluarga.Bagian ini tidak
dimaksudkan untuk mengatasi semua pribadi, budaya, atau etika isu bahwa
individu mungkin menghadapi atau untuk menggantikan konsultasi dengan
profesional genetika.-ED.
Mode Warisan
Gangguan mitokondria dapat disebabkan oleh cacat mtDNA atau DNA
nuklir. Cacat mtDNA ditularkan oleh warisan ibu [Thorburn & Dahl 2001 ]. Cacat
gen nuklir dapat diwariskan secara autosomal resesif atau secara dominan
autosomal.
Risiko untuk Anggota Keluarga - DNA mitokondria
Orang tua dari seorang proband
Tunggal mtDNA penghapusan
o Penghapusan DNA mitokondria umumnya terjadi de novodan dengan
demikian mempengaruhi hanya satu anggota keluarga, dengan tidak
ada risiko yang signifikan kepada anggota keluarga lainnya.
o Ketika tunggal mtDNA penghapusan ditransmisikan, warisan dari
ibunya.
o Kecenderungan untuk membentuk beberapa penghapusan mtDNA
dapat diwariskan sebagai autosomal dominan atau sifat resesif
autosomal.
http://translate.googleusercontent.com/translate_c?depth=1&ei=e57JUeWcMovqrQef5oCwBQ&hl=id&prev=/search%3Fq%3Dreferat%2Bmelas%2Bsyndrome%26biw%3D1241%26bih%3D606&rurl=translate.google.co.id&sl=en&u=http://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK1224/%3Freport%3Dprintable&usg=ALkJrhj3hC_Biwwg600CypGLGT-lBa1cjw#mt-overview.REF.thorburn.2001.102http://translate.googleusercontent.com/translate_c?depth=1&ei=e57JUeWcMovqrQef5oCwBQ&hl=id&prev=/search%3Fq%3Dreferat%2Bmelas%2Bsyndrome%26biw%3D1241%26bih%3D606&rurl=translate.google.co.id&sl=en&u=http://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK1224/%3Freport%3Dprintable&usg=ALkJrhj3hC_Biwwg600CypGLGT-lBa1cjw#mt-overview.REF.thorburn.2001.102 -
8/13/2019 sebelum revisi
26/32
Mutasi titik DNA mitokondria dan duplikasi
o Mutasi titik DNA mitokondria dan duplikasi dapat ditularkan melalui
garis ibu.
o Ayah dari proband bukanlah berisiko memiliki penyakit penyebab
mutasi mtDNA.
o Ibu dari proband (biasanya) memiliki mutasi mitokondria dan
mungkin atau mungkin tidak memiliki gejala.
Saudara kandung dari proband sebuah
Risiko terhadap saudara kandung tergantung pada status genetik dari ibu.
Jika ibu memiliki mutasi mtDNA, semua saudara kandung beresiko
mewarisi itu.
Ketika proband yang memiliki mtDNA penghapusan tunggal, estimasi
terbaik dari risiko kekambuhan untuk saudara kandung
Keturunan proband sebuah
Keturunan laki-laki dengan mutasi mtDNA tidak berisiko.
Semua keturunan perempuan dengan mutasi mtDNA beresiko mewarisi
mutasi.
o Seorang wanita menyembunyikan seorang mtDNA mutasi titik
heteroplasmic dapat mengirimkan sejumlah variabel mutan mtDNA
-
8/13/2019 sebelum revisi
27/32
ke anaknya, sehingga variabilitas klinis cukup besar antara saudara
kandung dalam keluarga inti yang sama [Poulton & Turnbull 2000 ].
o Untuk m.8993T> G, m.8993T> C, m.3243A> G, m.8344A> G, dan
m.11778G> Sebuah mutasi mtDNA, risiko memiliki keturunan klinis
terpengaruh tampaknya terkait dengan tingkat persentase mtDNA
mutan dalam darah ibu [Chinnery et al, 1998 ,Putih dkk
1999a ,Chinnery et al, 2001 ]. Namun, data ini diperoleh secara
retrospektif dan tidak boleh langsung digunakan untuk konseling
genetik.
Anggota keluarga yang lain dari sebuah proband.Risiko kepada anggota
keluarga lainnya tergantung pada status genetik dari ibu proband itu. Jika dia
memiliki mutasi mtDNA, saudara dan ibunya juga berisiko.
Risiko untuk Anggota Keluarga - Warisan Resesif Autosomal
Orang tua dari seorang proband
Orang tua dari anak yang terkena dampak heterozigot wajib dan karena itu
masing-masing membawa satu alel mutan.
Heterozigot (operator) tidak menunjukkan gejala.
Saudara kandung dari proband sebuah
Pada pembuahan, saudara kandung dari seorang individu yang terkena
memiliki kesempatan 25% dari mewarisi kedua penyebab penyakit alel dan
terpengaruh, kesempatan 50% dari mewarisi satu penyebab penyakit alel dan
http://translate.googleusercontent.com/translate_c?depth=1&ei=e57JUeWcMovqrQef5oCwBQ&hl=id&prev=/search%3Fq%3Dreferat%2Bmelas%2Bsyndrome%26biw%3D1241%26bih%3D606&rurl=translate.google.co.id&sl=en&u=http://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK1224/%3Freport%3Dprintable&usg=ALkJrhj3hC_Biwwg600CypGLGT-lBa1cjw#mt-overview.REF.poulton.2000.460http://translate.googleusercontent.com/translate_c?depth=1&ei=e57JUeWcMovqrQef5oCwBQ&hl=id&prev=/search%3Fq%3Dreferat%2Bmelas%2Bsyndrome%26biw%3D1241%26bih%3D606&rurl=translate.google.co.id&sl=en&u=http://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK1224/%3Freport%3Dprintable&usg=ALkJrhj3hC_Biwwg600CypGLGT-lBa1cjw#mt-overview.REF.chinnery.1998.1889http://translate.googleusercontent.com/translate_c?depth=1&ei=e57JUeWcMovqrQef5oCwBQ&hl=id&prev=/search%3Fq%3Dreferat%2Bmelas%2Bsyndrome%26biw%3D1241%26bih%3D606&rurl=translate.google.co.id&sl=en&u=http://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK1224/%3Freport%3Dprintable&usg=ALkJrhj3hC_Biwwg600CypGLGT-lBa1cjw#mt-overview.REF.white.1999a.474http://translate.googleusercontent.com/translate_c?depth=1&ei=e57JUeWcMovqrQef5oCwBQ&hl=id&prev=/search%3Fq%3Dreferat%2Bmelas%2Bsyndrome%26biw%3D1241%26bih%3D606&rurl=translate.google.co.id&sl=en&u=http://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK1224/%3Freport%3Dprintable&usg=ALkJrhj3hC_Biwwg600CypGLGT-lBa1cjw#mt-overview.REF.white.1999a.474http://translate.googleusercontent.com/translate_c?depth=1&ei=e57JUeWcMovqrQef5oCwBQ&hl=id&prev=/search%3Fq%3Dreferat%2Bmelas%2Bsyndrome%26biw%3D1241%26bih%3D606&rurl=translate.google.co.id&sl=en&u=http://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK1224/%3Freport%3Dprintable&usg=ALkJrhj3hC_Biwwg600CypGLGT-lBa1cjw#mt-overview.REF.chinnery.2001.235http://translate.googleusercontent.com/translate_c?depth=1&ei=e57JUeWcMovqrQef5oCwBQ&hl=id&prev=/search%3Fq%3Dreferat%2Bmelas%2Bsyndrome%26biw%3D1241%26bih%3D606&rurl=translate.google.co.id&sl=en&u=http://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK1224/%3Freport%3Dprintable&usg=ALkJrhj3hC_Biwwg600CypGLGT-lBa1cjw#mt-overview.REF.chinnery.2001.235http://translate.googleusercontent.com/translate_c?depth=1&ei=e57JUeWcMovqrQef5oCwBQ&hl=id&prev=/search%3Fq%3Dreferat%2Bmelas%2Bsyndrome%26biw%3D1241%26bih%3D606&rurl=translate.google.co.id&sl=en&u=http://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK1224/%3Freport%3Dprintable&usg=ALkJrhj3hC_Biwwg600CypGLGT-lBa1cjw#mt-overview.REF.white.1999a.474http://translate.googleusercontent.com/translate_c?depth=1&ei=e57JUeWcMovqrQef5oCwBQ&hl=id&prev=/search%3Fq%3Dreferat%2Bmelas%2Bsyndrome%26biw%3D1241%26bih%3D606&rurl=translate.google.co.id&sl=en&u=http://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK1224/%3Freport%3Dprintable&usg=ALkJrhj3hC_Biwwg600CypGLGT-lBa1cjw#mt-overview.REF.white.1999a.474http://translate.googleusercontent.com/translate_c?depth=1&ei=e57JUeWcMovqrQef5oCwBQ&hl=id&prev=/search%3Fq%3Dreferat%2Bmelas%2Bsyndrome%26biw%3D1241%26bih%3D606&rurl=translate.google.co.id&sl=en&u=http://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK1224/%3Freport%3Dprintable&usg=ALkJrhj3hC_Biwwg600CypGLGT-lBa1cjw#mt-overview.REF.chinnery.1998.1889http://translate.googleusercontent.com/translate_c?depth=1&ei=e57JUeWcMovqrQef5oCwBQ&hl=id&prev=/search%3Fq%3Dreferat%2Bmelas%2Bsyndrome%26biw%3D1241%26bih%3D606&rurl=translate.google.co.id&sl=en&u=http://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK1224/%3Freport%3Dprintable&usg=ALkJrhj3hC_Biwwg600CypGLGT-lBa1cjw#mt-overview.REF.poulton.2000.460 -
8/13/2019 sebelum revisi
28/32
menjadi pembawa, dan kesempatan 25% dari mewarisi baik normal alel dan
menjadi terpengaruh.
Sekali sib yang berisiko diketahui tidak terpengaruh, risiko / nya menjadi
carrier adalah 2/3.
Heterozigot (operator) tidak menunjukkan gejala.
Keturunan proband a.Semua keturunan yang heterozigot wajib.
Risiko untuk Anggota Keluarga - Warisan dominan autosomal
Orang tua dari seorang proband
Salah satu induk dari proband mungkin memiliki sama penyebab penyakit
alel sebagai proband tersebut; orang tua yang mungkin atau mungkin tidak
memiliki gejala.
Proband mungkin memiliki gangguan sebagai hasil dari de novogen
mutasi. Proporsi kasus disebabkan oleh mutasi de novotidak diketahui.
Catatan: riwayat keluarga mungkin tampak negatif karena kegagalan untuk
mengenali gangguan pada anggota keluarga, kematian dini dari orang tua sebelum
timbulnya gejala, atau late onset penyakit pada orang tua yang terkena.
Saudara kandung dari proband sebuah
Risiko terhadap saudara kandung tergantung pada status genetik dari orang
tua.
Jika salah satu orangtua memiliki sama penyebab penyakit alel, risiko
terhadap saudara kandung adalah 50%.
-
8/13/2019 sebelum revisi
29/32
Keturunan proband a.Setiap keturunan proband memiliki kesempatan 50% dari
mewarisi alel normal.
Terkait Isu Konseling Genetika
DNA perbankan penyimpanan DNA (biasanya diekstraksi dari sel darah putih)
untuk digunakan di masa depan. Karena ada kemungkinan bahwa metodologi
pengujian dan pemahaman kita tentang gen, mutasi, dan penyakit akan
meningkatkan di masa depan, pertimbangan harus diberikan untuk DNA
perbankan individu yang terkena.
Pengujian Prenatal
Mutasi DNA mitokondria.Pengujian genetik Prenatal dan interpretasi untuk
gangguan mtDNA sulit karena mtDNA heteroplasmi. Tingkat persentase mtDNA
mutan dalam villus chorionic sampling (CVS) biopsi mungkin tidak mencerminkan
tingkat persentase mtDNA mutan pada jaringan janin lainnya, dan tingkat
persentase dapat berubah selama perkembangan dan sepanjang hidup [Poulton et
al, 1998 ]. Penafsiran hasil CVS sulit dan, untuk mutasi mtDNA yang paling
heteroplasmic, diagnosis prenatal tidak dianjurkan. Namun, mutasi m.8993T> G
dan m.8993T> C menunjukkan jaringan distribusi yang lebih merata dan tingkat
persentase dua mutasi tampaknya tidak berubah secara signifikan dari waktu ke
waktu [Putih et al 1999b ]. Diagnosis molekuler sukses prenatal telah dilakukan
untuk kedua mutasi [Harding et al 1992 ,Putih dkk 1999a ] menggunakan DNA
diekstraksi dari sel-sel janin diperoleh amniosentesis (biasanya dilakukan pada usia
kehamilan 15-18 minggu ~ ') atau CVS (biasanya dilakukan di ~ kehamilan 10-12
minggu).
http://translate.googleusercontent.com/translate_c?depth=1&ei=e57JUeWcMovqrQef5oCwBQ&hl=id&prev=/search%3Fq%3Dreferat%2Bmelas%2Bsyndrome%26biw%3D1241%26bih%3D606&rurl=translate.google.co.id&sl=en&u=http://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK1224/%3Freport%3Dprintable&usg=ALkJrhj3hC_Biwwg600CypGLGT-lBa1cjw#mt-overview.REF.poulton.1998.752http://translate.googleusercontent.com/translate_c?depth=1&ei=e57JUeWcMovqrQef5oCwBQ&hl=id&prev=/search%3Fq%3Dreferat%2Bmelas%2Bsyndrome%26biw%3D1241%26bih%3D606&rurl=translate.google.co.id&sl=en&u=http://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK1224/%3Freport%3Dprintable&usg=ALkJrhj3hC_Biwwg600CypGLGT-lBa1cjw#mt-overview.REF.poulton.1998.752http://translate.googleusercontent.com/translate_c?depth=1&ei=e57JUeWcMovqrQef5oCwBQ&hl=id&prev=/search%3Fq%3Dreferat%2Bmelas%2Bsyndrome%26biw%3D1241%26bih%3D606&rurl=translate.google.co.id&sl=en&u=http://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK1224/%3Freport%3Dprintable&usg=AL