satuan acara penyuluhan camar 3 fix

22
SATUAN ACARA PENYULUHAN ASUPAN NUTRISI YANG BAIK PADA PASCA KEMOTERAPI DI RUANGAN CAMAR 3 RSUD ARIFIN ACHMAD KOTA PEKANBARU KELOMPOK V 1. Andeka Lisni, S.Kep 2. Elfira Yenti, S.Kep 3. Ike Dwi Permatasari, S.Kep 4. Randi Hardiano, S.Kep 5. Satrio Romanda, S. Kep 6. Sulastri Simanungkalit, S.Kep 7. Visabililla Viadela, S.Kep PRAKTIK PROFESI KEPERAWATAN MATERNITAS

Upload: lastri-fankerzz

Post on 12-Dec-2015

40 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

SAP gizi pasca kemoterapi pasien kanker

TRANSCRIPT

Page 1: Satuan Acara Penyuluhan Camar 3 Fix

SATUAN ACARA PENYULUHAN

ASUPAN NUTRISI YANG BAIK PADA PASCA KEMOTERAPI

DI RUANGAN CAMAR 3 RSUD ARIFIN ACHMAD

KOTA PEKANBARU

KELOMPOK V

1. Andeka Lisni, S.Kep

2. Elfira Yenti, S.Kep

3. Ike Dwi Permatasari, S.Kep

4. Randi Hardiano, S.Kep

5. Satrio Romanda, S. Kep

6. Sulastri Simanungkalit, S.Kep

7. Visabililla Viadela, S.Kep

PRAKTIK PROFESI KEPERAWATAN MATERNITAS

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN

UNIVERSITAS RIAU

2015

SATUAN ACARA PENYULUHAN

Page 2: Satuan Acara Penyuluhan Camar 3 Fix

Pokok bahasan : Nutrisi yang baik pada pasca kemoterapi

Sub pokok bahasan : Hal-hal yang perlu diketahui dan dilakukan untuk meningkatkan

asupan nutrisi pada pasien kemoterapi

Peserta : Pasien yang mendapatkan kemoterapi

Waktu : + 30 menit

A. TUJUAN INSTRUKSIONAL

TIU : Setelah mengikuti proses penyuluhan selama + 30 menit peserta mampu

memahami dan menerapkan bagaimana pergerakan setelah melahirkan.

TIK : Setelah mengikuti penyuluhan kesehatan selama + 30 menit peserta mampu :

1. Menjelaskan definisi kemoterapi

2. Menjelaskan definisi nutrisi

3. Menjelaskan 5 dari 8 efek samping kemoterapi

4. Menjelaskan 5 dari 10 manajemen nutrisi pada efek samping akibat kemoterapi

5. Menjelaskan makanan yang baik untuk pasien kemoterapi

6. Menjelaskan makanan yang tidak dianjurkan untuk pasien kemoterapi

B. METODE PEMBELAJARAN

1. Ceramah

2. Tanya Jawab

C. MEDIA PEMBELAJARAN

1. Power point

2. Leaflet

D. WAKTU DAN TEMPAT

Hari/Tanggal : Selasa, 01 September 2015

Jam : 10.00 WIB – 10.30 WIB

Tempat : Ruangan Camar 3 RSUD Arifin Achmad Pekanbaru

Page 3: Satuan Acara Penyuluhan Camar 3 Fix

E. PENGORGANISASIAN

1. Penanggung Jawab : Kelompok V Praktik Profesi Keperawatan Maternitas PSIK

UR

2. Presentator : Sulastri Simanungkalit, S.Kep

3. Moderator : Elfira Yenti, S.Kep

4. Fasilitator : - Satrio Romanda, S.Kep

- Visabililla Viadela, S.Kep

5. Observer : - Ike Dwi Permatasari, S.Kep

6. Dokumentasi : Andeka Lisni, S.Kep

F. SETTING TEMPAT

Keterangan:

Pre : Presentator F : Fasilitator Pr : Preseptor

Mo : Moderator Ob : Observer P : Peserta

M : Media D : Dokumentasi

MO MPre

Pr

PPP

F FP

Pr Ob PF

D

Page 4: Satuan Acara Penyuluhan Camar 3 Fix

G. KEGIATAN PENYULUHAN

N

OWAKTU KEGIATAN PENYULUHAN KEGIATAN PESERTA

1. 5 menit Pembukaan :

1. Mengucapkan salam

2. Perkenalan Mahasiswa

3. Perkenalan preseptor

4. Menjelaskan tujuan

5. Menjelaskan kontrak waktu

1. Menjawab salam

2. Memperhatikan

3. Memperhatikan

4. Memperhatikan

5. Memperhatikan

2. 20 menit Pelaksanaan materi :

1. Menjelaskan definisi kemoterapi

2. Menjelaskan definisi nutrisi

3. Menjelaskan 5 dari 8 efek samping

kemoterapi

4. Menjelaskan 5 dari 10 manajemen

nutrisi pada efek samping akibat

kemoterapi

5. Menjelaskan makanan yang baik

untuk pasien kemoterapi

6. Menjelaskan makanan yang tidak

dianjurkan untuk pasien kemoterapi

1. Mendengarkan

2. Mendengarkan

3. Mendengarkan

4. Mendengarkan

5. Mendengarkan

6. Mendengarkan

7. Mendengarkan

3. 5 menit Penutup :

1. Memberi kesempatan untuk bertanya

2. Menjawab pertanyaan yang diajukan

3. Menanyakan kembali kepada klien

tentang apa yang telah dijelaskan

4. Memberikan reinforcement positif atas

jawaban peserta

5. Menyimpulkan dan menutup diskusi

1. Memperhatikan

2. Memperhatikan

3. Menjawab

4. Memperhatikan

5. Memperhatikan

6. Menjawab salam

Page 5: Satuan Acara Penyuluhan Camar 3 Fix

6. Mengucapkan salam.

H. URAIAN TUGAS

1. Penanggung jawab

Mengkoordinir persiapan dan pelaksanaan penyuluhan

2. Presentator

a. Menyampaikan penyuluhan pada peserta

b. Menjawab pertanyaan peserta

c. Menyimpulkan materi penyuluhan

3. Moderator

a. Membuka acara

b. Memperkenalkan diri dan anggota kelompok serta preseptor

c. Menyampaikan tujuan

d. Menutup acara

4. Fasilitator

a. Memotivasi peserta agar berperan aktif

b. Membuat absensi penyuluhan

5. Observer

a. Mengawasi proses pelaksanaan kegiatan dari awal sampai akhir

b. Membuat laporan penyuluhan yang telah dilaksanakan

6. Dokumentasi

a. Mendokumentasikan hasil kegiatan yang telah dilaksanakan

I. KRITERIA EVALUASI

1. Evaluasi struktur

a. Peserta dan mahasiswa menghadiri penyuluhan.

b. Tempat, media serta alat penyuluhan tersedia sesuai rencana.

2. Evaluasi proses

a. Peran dan tugas mahasiswa sesuai dengan perencanaan.

b. Peserta yang hadir mengikuti kegiatan dari awal sampai akhir.

c. Peserta yang hadir berperan aktif selama kegiatan berlangsung .

3. Evaluasi hasil

Page 6: Satuan Acara Penyuluhan Camar 3 Fix

a. Menjelaskan definisi kemoterapi.

b. Menjelaskan definisi nutrisi.

c. Menyebutkan 5 dari 8 efek samping kemoterapi.

d. Menyebutkan 5 dari 10 manajemen nutrisi pada efek samping akibat kemoterapi.

e. Menjelaskan makanan yang baik untuk pasien kemoterapi.

f. Menjelaskan makanan yang tidak dianjurkan untuk pasien kemoterapi.

Page 7: Satuan Acara Penyuluhan Camar 3 Fix

NUTRISI PADA PASCA KEMOTERAPI

1. Pengertian Kemoterapi

Kemoterapi merupakan terapi kanker menggunakan obat-obatan dengan tujuan

untuk menghentikan pertumbuhan sel kanker, baik dengan membunuh sel secara

langsung maupun dengan menghentikan pembelahan selnya. Tidak seperti antibiotik

yang hanya membunuh bakteri dan membiarkan sel normal di sekitar kanker tetap

hidup, kemoterapi juga dapat membunuh sel normal. Kejadian inilah yang disebut

efek samping, yang dapat mengenai sel darah (leukosit, eritrosit, trombosit), sel rambut,

kulit, organ-organ tubuh lain (jantung, paru, hati) dan sel di dalam saluran cerna.

2. Definisi Nutrisi

Nutrisi merupakan proses pengambilan dan penggunaan zat gizi oleh tubuh. Proses

ini mencakup 3 tahap, yaitu tahap memasukkan makanan atau minuman ke dalam tubuh,

tahap pemecahan makanan atau minuman menjadi unsur gizi, dan tahap pendistribusian

zat gizi tersebut melalui sirkulasi darah ke seluruh tubuh, dimana makanan tersebut

dijadikan bahan bakar untuk berbagai keperluan tubuh. Untuk itu, pemenuhan zat gizi

menjadi sesuatu yang penting untuk mendukung keadaan pasien menjadi lebih optimal

dan terapi nutrisi sendiri merupakan bagian dari terapi suportif yang dapat

mempengaruhi keberhasilan terapi. Pada pasien kanker yang mendapat kemoterapi,

perlu asupan nutrisi yang mengandung cukup nutrien (vitamin, mineral, protein,

karbohidrat, Iemak dan air).

3. Efek samping kemoterapi

Asupan protein dan kalori yang kurang merupakan masalah nutrisi yang

paling sering terjadi pada pasien kanker dalam kemoterapi. Protein dan kalori penting

untuk proses pemulihan, pencegahan terhadap infeksi, dan sebagai sumber energi.

Kurangnya asupan nutrisi mengakibatkan pasien merasa lemas, lesu, dan rentan

terhadap infeksi. Anoreksia dan kaheksia merupakan penyebab malnutrisi yang cukup

Lampiran materi

Page 8: Satuan Acara Penyuluhan Camar 3 Fix

sering terjadi dan dapat terjadi secara bersamaan.

a. Anoreksia

Anoreksia (hilangnya nafsu makan) dapat terjadi pada awal penyakit atau

ketika tumor telah menyebar, maupun akibat kemoterapi.

b. Kaheksia

Kaheksia merupakan sindrom yang meliputi kelemahan, penurunan berat badan serta

berkurangnya lemak dan massa otot. Sindrom ini sering ditemukan pada pasien

kanker paru, pankreas, dan saluran cerna bagian atas. Kaheksia tidak berhubungan

dengan ukuran tumor, tipe dan penyebaran tumor. Sebagian besar disebabkan karena

kankernya sendiri, bukan karena kemoterapi.

c. Mukositis

Mukositis dapat terjadi pada rongga mulut (stomatitis), lidah (glositis), tenggorok

(esofagitis), usus (enteritis), dan rektum (proktitis). Mukositis dapat menyebabkan

terjadinya infeksi sekunder, asupan nutrisi yang buruk, dehidrasi, lama waktu

perawatan yang lebih lama dan biaya perawatan yang meningkat.

d. Mual dan muntah

Mual dan muntah terjadi karena adanya peradangan sel-sel mukosa (mukositis)

yang melapisi saluran cerna, terutama lambung

e. Diare

Diare terjadi karena kerusakan sel epitel saluran cerna sehingga absorbsi tidak

adekuat. Diare bisa ringan sampai berat, tergantung luas luka yang diakibatkan.

Golongan antimetabolit paling sering mengakibatkan diare.

f. Leukopenia

Kemoterapi dosis tinggi mengakibatkan depresi sumsum tulang yang menyebabkan

leukopenia yaitu menurunnya jumlah leukosit atau darah putih, sehingga penderita

rentan terhadap infeksi karena fungsi pertahanannya terganggu.

g. Anemia

Kemoterapi juga dapat menyebabkan anemia yang menyebabkan lemah, lesu dan

pusing.

h. Perubahan rasa pada makanan

Pasien yang mengeluh perubahan rasa makanan setelah kemoterapi terutama rasa

pahit dapat mengakibatkan penolakan terhadap makanan, berat badan turun dan

anoreksia, sehingga menurunkan kualitas hidup. Beberapa atau semua rasa dapat

Page 9: Satuan Acara Penyuluhan Camar 3 Fix

kembali normal, namun kadang sampai setahun setelah terapi baru kembali.

4. Manajemen nutrisi pada efek samping akibat kemoterapi

a. Anoreksia

Manajemen anoreksia yaitu:

1) Pasien dibantu untuk mempersiapkan makanan.

2) Porsi kecil makanan kegemaran disiapkan sehingga siap dimakan ketika lapar.

3) Asupan makanan dalam porsi kecil yang mengandung tinggi protein dan tinggi

kalori setiap 1-2 jam sehari.

4) Pemberian kalori dan protein ekstra dapat ditarnbahkan pada makanan (seperti

mentega, bubuk susu skim, madu atau gula merah). Apabila sulit makan

makanan padat dapat diganti dengan suplemen cair, sup, susu, dan jus, makan

makanan dengan bau yang menyenangkan pasien, makanan dengan bau

menyengat dihindari dengan cara:

a) Memasak makanan di luar ruangan.

b) Makanan yang baru dimasak dan pembungkus makanan disingkirkan untuk

mengeluarkan bau yang masuk ke dalam kamar.

c) Makanan tinggi kalori dan tinggi protein yang direkomendasikan adalah

keju, crackers, pudding, dan muffin. suplemen lain yang cukup bergizi

antara lain milkshake, yoghurt, es krim, susu bubuk yang ditambahkan ke

dalam pudding atau makanan lain yang mengandung susu.

d) Untuk mencegah hilangnya nafsu makan, dapat diusahakan untuk

mendapatkan suasana nyaman saat makan, membatasi minurn saat sedang

makan, dan olahraga secara teratur bila memungkinkan.

b. Mulut kering

Manajemen mulut kering akibat kemoterapi antara lain:

1) Meningkatkan asupan cairan

2) Memilih makanan yang lunak

3) Permen dapat digunakan untuk stimulasi pengeluaran saliva

4) Hindari alkohol dan rokok.

c. Luka pada mulut

Page 10: Satuan Acara Penyuluhan Camar 3 Fix

Luka yang terinfeksi dan berdarah dapat mengakibatkan kesulitan untuk makan,

adapun antisipasinya antara lain:

1) Makan makanan lunak yang mudah dikunyah dan ditelan seperti buah yang

lunak (pisang, melon), pir, keju yang lembut, kentang yang lunak, sereal, dan

lain-lain.

2) Makan makanan porsi kecil dengan frekuensi yang lebih sering dan

mengandung tinggi kalori protein.

3) Hindari makanan yang asin, asam dan pedas

4) Makan dan minum perlahan-lahan, gunakan sedotan bila perlu asupan cairan

ditingkatkan

5) Makan makanan dingin atau pada suhu ruangan (makanan hangat dan panas

dapat mengiritasi mulut)

6) Bersihkan gigi dan cuci mulut sedikitnya 4x sehari (setelah makan dan sebelum

tidur).

Untuk mencegah terjadinya infeksi sekunder, hal yang perlu dilakukan antara

lain:

1) Menjaga kebersihan mulut dan memilih sikat gigi yang berbulu halus.

2) Setiap habis makan, mulut harus dibersihkan dan bila perlu berkumur dengan

obat antiseptik.

3) Bila telah terjadi infeksi sekunder, maka terapi disesuaikan dengan penyebab.

d. Mual dan muntah

Pada kondisi ini lingkungan di sekitar pasien dan asupan makanan harus

diperhatikan. Adapun penanganannya antara lain:

1) Pasien ditempatkan di ruangan yang sejuk.

2) Hindari makan di dalam ruangan dimana terdapat bau masakan atau keadaan

yang terlalu panas. Buatlah suasana yang nyaman dan sirkulasi udara yang

baik.

3) Cuci mulut sebelum dan setelah makan.

4) Hindari makan 1-2 jam sebelum dan sesudah kemoterapi.

5) Hindari makanan yang menyebabkan mual seperti makanan pedas, berminyak,

berlemak dan bau yang menyengat.

Page 11: Satuan Acara Penyuluhan Camar 3 Fix

6) Makan makanan dingin atau pada suhu ruangan dengan porsi kecil beberapa

kali sehari.

7) Makan makanan kering seperti crackers atau roti bakar,

8) Minum air sedikit demi sedikit dan tingkatkan asupan cairan.

9) Batasi cairan pada saat makan.

10) Hindari penggunaan bumbu yang berlebih pada makanan.

11) Elevasi kepala dilakukan selarna 1 jam setelah makan.

12) Menghisap permen seperti pepermin atau lemon bila mulut terasa tidak enak.

13) Pada periode mual hebat, melakukan aktivitas yang bersifat relaksasi seperti

mernbaca atau tidur. Menjaga kebersihan mulut serta berolah raga. Pemberian

antiemetik untuk mengurangi gejala-gejala.

e. Diare

Diare yang berkepanjangan dapat mengakibatkan terjadinya dehidrasi dan atau kadar

garam serta potassium yang menurun. Penanganannya adalah:

1) Makan makanan (sup, pisang) dan minuman untuk mengganti cairan serta

elektrolit yang hilang.

2) Hindari makanan berminyak, minuman panas atau dingin dan kafein.

3) Hindari makanan tinggi serat terutama kacang kering dan sayuran (brokoli,

kubis).

4) Makan makanan tinggi protein.

5) Asupan cairan ditingkatkan.

6) Batasi susu sampai 2 gelas per hari atau hindari susu dan prosuk susu

sampai penyebab ditemukan.

7) Batasi makanan/minuman yang dapat menyebabkan gas seperti soda.

8) Obat antidiare dapat diberikan bila perlu.

f. Leukopenia

Bila terjadi leukopenia dapat terjadi peningkatan risiko terkena infeksi. Upaya

yang dapat dilakukan antara lain menghindari makanan yang kotor dan mengandung

kurnan, dengan cara antara lain tidak membeli makanan dari tempat yang kurang

bersih, namun memasak makanan sendiri di rumah, serta rajin mencuci tangan

untuk mencegah penyebaran kuman.

g. Demam

Page 12: Satuan Acara Penyuluhan Camar 3 Fix

Manajemen dernam dengan pemberian minuman berkalori seperti susu, air

madu dan air kaldu.

h. Konstipasi

Konstipasi terjadi karena kurangnya asupan air atau serat pada diet, kurangnya

aktivitas fisik, atau akibat kemoterapi dan obat-obatan lain. Upaya mencegah

konstipasi merupakan bagian terapi kanker yaitu:

1. Makan-makanan yang mengandung serat, direkomendasikan asupan serat 25':35

gram per hari.

2. Minum 8-10 gelas per hari. Melakukan aktivitas fisik seperti berjalan dan berolah

raga secara teratur.

3. jika konstipasi telah terjadi, lanjutkan makan makanan tinggi serat dan minum

air yang cukup, menjaga aktivitas fisik dan berikan medikasi (seperti laksatif)

untuk mengurangi gejala.

i. Kembung

Kondisi ini dapat dilakukan dengan

1) Makan dan minum secara perlahan.

2) Turunkan asupan serat.

3) Makan makanan porsi kecil dengan frekuensi sering.

4) Hindari makanan yang dapat memproduksi gas.

5) Olahraga secara teratur bila memungkinkan.

6) Batasi makanan yang mengandung laktosa bila tidak dapat ditoleransi.

j. Asupan cairan yang kurang

Tubuh memerlukan cairan tambahan untuk mengganti cairan yang hilang

setiap harinya. Diare, mual dan muntah serta nyeri berkepanjangan dapat

menghindarkan pasien untuk mendapatkan asupan cairan yang cukup. Untuk

mencegah dehidrasi dapat dilakukan upaya yaitu:

1) Minum 8-12 gelas air per hari, dapat berupa air putih, jus, susu atau

makanan yang mengandung air yang cukup seperti pudding, es krim.

2) Batasi minuman yang mengandung kafein seperti soda, kopi dan teh (panas

atau dingin).

Page 13: Satuan Acara Penyuluhan Camar 3 Fix

3) Minum lebih banyak air setelah dan atau sebelum makan

4) Gunakan obat untuk mengurangi mual dan muntah.

5. Makanan/minuman yang baik pada pasien yang dilakukan kemoterapi

a. Daging

Daging dapat meningkatkan haemoglobin dan kaya zat besi. Selain itu, daging mudah

diserap oleh usus sehingga tidak menyebabkan pencernaan tersumbat. Namun, jangan

berlebihan makan daging karena dapat membuat resiko serangan jantung bertambah.

Konsumsilah daging rendah lemak dengan menu diet yang seimbang. Batasi porsi

daging dengan hanya menyantap 3-5 ons saja setiap kali makan. Serta hindari makan

lebih dari 6 kali porsi daging setiap minggunya

b. Sayuran

Sayuran merupakan salah satu makanan penambah darah. Akan tetapi, tidak semua

sayuran dapat mengurangi anemia. Sayuran penambah darah antara lain bayam, ubi,

kacang polong hijau, kacang merah, kol, lobak, kentang, brokoli dan sawi. Dari sekian

banyak sayuran, ubi adalah obat alami terbaik untuk meningkatkan jumlah sel darah

merah. Ubi mengandung zat besi, mengaktifkan sel-sel darah merah dan menambah

oksigen ke dalam darah.

c. Buah-buahan

Buah-buahan seperti kismis, plum, apel, anggur dan melon, tidak hanya memperlancar

aliran darah, tapi juga menambah jumlah sel darah merah. Buah jeruk dan limau juga

menambahkan zat besi ke tubuh Anda.

d. Kacang-kacangan

Beberapa jenis kacang dapat mengatasi kekurangan darah, terutama kacang almond. 1

ons kacang almond setiap hari memberikan 6 persen zat besi ke dalam tubuh. Di

samping itu, harga kacang almond relatif lebih murah daripada kacang lainnya.

e. Sereal roti

Gandum membuat badan lebih sehat sehingga perlu dimasukan ke dalam daftar diet

Anda. Gandum juga mempunyai banyak kandungan zat besi yang mengurangi risiko

Anda terkena anemia berat.

f. Kuning telur

Page 14: Satuan Acara Penyuluhan Camar 3 Fix

Cara mengatasi anemia dengan mengonsumsi telur. Anda dapat merebus 1 kuning telur

ayam kampung bersama daun bawang merah dan campurkan air secukupnya setelah itu,

kemudian dimakan atau dikonsumsi secara teratur 2 kali sehari secara teratur.

6. Makanan/minuman yang tidak dianjurkan untuk orang kemoterapi

Selama menjalani kemoterapi sebaiknya menghindari makanan-makanan yang terlalu

asam, berbumbu tajam, berlemak (santan) atau pedas, karena makanan ini akan menambah

mual dan dapat memperberat luka pada lambung yang terjadi akibat pemberian

kemoterapi. Demikian pula karena alasan yang sama, hindari minuman yang mengandung

soda atau alcohol, kopi, dan rokok.

Page 15: Satuan Acara Penyuluhan Camar 3 Fix

DAFTAR PUSTAKA

Cullen M, Steven N, Billingham L, et al. (2005). Antibacterial prophylaxis after chemotherapy for solid tumors and lymphomas. NEJM 2005; 353: 988-98.

Grunberg SM, Hesketh PJ. (1993). Control of chemotherapy induced emesis. NEJM; 329:

1790-6.

National Cancer Institute. ( 2007). Nutrition in cancer care.

Rafael B. (2002). Nutritional support of cancer. Journal of Parenteral and Enteral Nutrition; 26:563-71.

Sutandyo, N. (2006). Terapi nutrisi pada pasien kanker, dalam: Sudoyo AW, Setiyohadi B, Alwi I, dkk, Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam. Edisi IV. Jakarta: Pusat Penerbitan Departemen Ilmu Penyakit Dalam Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia. Hal 846-8.

Sutandyo, N. (2007). Nutrisi pada pasien kanker yang mendapatkan kemoterapi. Indonesian Journal of Cancer, 4, 144-148.

Page 16: Satuan Acara Penyuluhan Camar 3 Fix