sanata dharma universityrepository.usd.ac.id/32952/2/141424024_full.pdf · sanata dharma university

180
PERUBAHAN PEMAHAMAN TENTANG HUKUM NEWTON I PADA SISWA KELAS XI IPA SMA BINTANG MENGGUNAKAN METODE DEMONSTRASI Skripsi Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Fisika DISUSUN OLEH: KRISTINA FELISITAS MORUNG 141424024 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2019 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Upload: others

Post on 08-Aug-2020

34 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

Page 1: Sanata Dharma Universityrepository.usd.ac.id/32952/2/141424024_full.pdf · Sanata Dharma University

PERUBAHAN PEMAHAMAN TENTANG HUKUM NEWTON I PADA SISWA

KELAS XI IPA SMA BINTANG MENGGUNAKAN METODE

DEMONSTRASI

Skripsi

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Program Studi Pendidikan Fisika

DISUSUN OLEH:

KRISTINA FELISITAS MORUNG

141424024

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA

JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

2019

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 2: Sanata Dharma Universityrepository.usd.ac.id/32952/2/141424024_full.pdf · Sanata Dharma University

ii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 3: Sanata Dharma Universityrepository.usd.ac.id/32952/2/141424024_full.pdf · Sanata Dharma University

iii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 4: Sanata Dharma Universityrepository.usd.ac.id/32952/2/141424024_full.pdf · Sanata Dharma University

iv

HALAMAN PERSEMBAHAN

“A dream dosen’t become reality trough magic; it takes sweat, determination and

hardwork”

(Colin Powel)

Puji dan syukur kepada Tuhan sebagai sumber semangat dan kekuatanku.

Karya ini kupersembahkan untuk:

Kedua orangtua tercinta Rofinus Morung dan Maria Rukminin Marang

Kakak Oktavianus Gregorian Morung dan Yuventinus Morung

Adik Thomas Yohanes Morung

Terimakasih untuk setiap dukungan, doa, cinta serta pengorbanan yang tiada hentinya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 5: Sanata Dharma Universityrepository.usd.ac.id/32952/2/141424024_full.pdf · Sanata Dharma University

v

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 6: Sanata Dharma Universityrepository.usd.ac.id/32952/2/141424024_full.pdf · Sanata Dharma University

vi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 7: Sanata Dharma Universityrepository.usd.ac.id/32952/2/141424024_full.pdf · Sanata Dharma University

vii

ABSTRAK

Kristina Felisitas Morung. 2019. Perubahan Pemahaman Tentang Hukum

Newton I Pada Siswa Kelas XI IPA SMA Bintang Menggunakan Metode

Demonstrasi. Skripsi. Program Studi Pendidikan Fisika. Jurusan Pendidikan

Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam. Fakultas Keguruan dan Ilmu

Pendidikan. Universitas Sanata Dharma.

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui profil pemahaman siswa,

mengidentifikasi adanya miskonsepsi dan melihat sejauhmana efektivitas metode

Demonstrasi terhadap perubahan pemahaman pada materi Hukum Newton I pada

siswa. Sampel yang digunakan adalah siswa kelas XI IPA. Penelitian dilaksanakan

pada bulan Agustus 2018 di SMA Bintang. Desain penelitian yang digunakakan

adalah deskriptif kuantitatif dan kualitatif. Penelitian kuantitatif menggunakan Tes

berupa pilihan berganda dengan Centainty respon Index. Penelitian kualitatif

menggunakan teknik wawancara. Data Pretest-Posttest dianalisis menggunakan

aplikasi SPSS. Sedangkan data wawancara dianalisis secara deskriptif.

Hasil penelitian menunjukan bahwa pemahaman siswa kelas XI IPA SMA

Bintang mengenai Hukum Newton I termasuk dalam kategori masih kurang. Sebagian

besar siswa mengalami miskonsepsi. Umumnya miskonsepsi yang dialami oleh siswa

adalah (1) Jika ∑F = 0 benda akan selalu diam (2) Pada benda diam tidak ada gaya

yang bekerja (3) untuk mempertahankan gerak sebuah benda dalam kecepatan yang

konstan, dibutuhkan gaya yang konstan (4) kelembaman merupakan peristiwa aksi dan

reaksi. Metode demonstrasi termasuk metode yang efektif yang dapat digunakan

sebagai bentuk upaya remediasi untuk meningkatkan pemahaman dan mengurangai

miskonsepsi

Kata Kunci: Pemahaman, Miskonsepsi, Perubahan Pemahaman, Demonstrasi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 8: Sanata Dharma Universityrepository.usd.ac.id/32952/2/141424024_full.pdf · Sanata Dharma University

viii

ABSTRACT

Kristina Felisitas Morung. 2019. Conceptual Change of Newton Fisrt Law in

Students Science Class XI Bintang Senior High School Using The Demonstration

Method. Thesis. Physics Education Study Program. Department of Mathematics and

Natural Sciences. Faculty of Teacher Training and Education. Sanata Dharma,

The purpose of this study was to describe the profile of student understanding,

identify their misconceptions and see how far the effectiveness of the methods

demonstration to changes in the understanding of Newton’s First law on the students.

The samples were students of class XI. The study was conducted in August 2018 at the

Bintang High School. The research was a descriptive quantitative and qualitative. The

quantitative research in the form of a multiple-choice test with response Centainty

Index. The qualitative research using interview techniques. Pretest-posttest data were

analyzed using SPSS. While the interview data were analyzed descriptively.

The results showed that students' understanding of grade XI Bintang High

School about Newton's law included in the category are still lacking. Most students

had misconceptions. Common misconceptions experienced by students are (1) If ΣF =

0 will always stationary object (2) In the stationary objects there is no force acting (3)

to maintain the motion of an object at a constant speed, it takes a constant force (4)

inertia is an event of action and reaction. Demonstration method including effective

methods that can be used as a form of remediation to improve understanding and

lessen misconceptions

Keywords: Understanding, Misconception, Conceptual Change, Demonstration

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 9: Sanata Dharma Universityrepository.usd.ac.id/32952/2/141424024_full.pdf · Sanata Dharma University

ix

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas rahmat dan bimbinganya,

penulis dapat menyelesaikan laporan penelitian yang berjudul PERUBAHAN

PEMAHAMAN TENTANG HUKUM NEWTON I PADA SISWA KELAS XI IPA

SMA BINTANG MENGGUNAKAN METODE DEMONSTRASI.

Adapun skripsi ini dibuat untuk memperoleh gelar sarjana di Program Studi

Pendidikan Fisika Univerisita Sanata Dharma. Penulis menyadari bahwa tanpa adanya

bantuan, bimbingan dan dukungan dari berbagai pihak, skrispsi ini tidak akan dapat

tersusun. Untuk itu penulis mengucapkan terimakasih kepada:

1. Tuhan yang Maha Esa atas segala berkat dan rahmat-Nya sehingga skripsi ini

dapat terselesaikan.

2. Bapak Drs. Tarsisius Sarkim M.Ed., Ph.D. selaku Dosen Pembimbing yang

telah berkenan meluangkan waktu, tenaga, pikiran, dan dengan sabar

memberikan bimbingan, bantuan, pengarahan, serta saran sehingga penulis

dapat menyelesaikan skripsi ini.

3. Bapak Drs. Aufridus Atmadi selaku dosen pembimbing akademik yang telah

mendampingi penulis selama belajar di Program Studi Pendidikan Fisika

Sanata Dharma.

4. Bapak Dr. Ignatius Edi Santosa, M.S selaku Ketua Program studi Pendidikan

Fisika, dan segenap dosen Pendidikan Fisika Universitas Sanata Dharma yang

telah membimbing, mendidik, membagikan ilmu, dan pengalaman hidup

kepada penulis selama belajar di Program Studi Pendidikan Fisika Sanata

Dharma

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 10: Sanata Dharma Universityrepository.usd.ac.id/32952/2/141424024_full.pdf · Sanata Dharma University

x

5. Segenap karyawan sekretariat JPMIPA yang dengan keramahan dan

kesabarannya telah membantu dalam segala hal terkait administrasi penulis

selama belajar di Universitas Sanata Dharma.

6. Suster Kepala SMA Bintang yang telah mengizinkan penulis untuk melakukan

penelitian di SMA tersebut.

7. Ibu Fero S.Pd selaku guru mata pelajaran fisika SMA Bintang yang telah

memberikan masukan dan membantu penulis selama proses pengambilan data

skripsi.

8. Peserta didik kelas XI IPA SMA Bintang yang telah bersedia meluangkan

waktu dan pikiran sebagai subjek penelitian.

9. Keluarga besar SMA Bintang atas bantuan dan kerjasamanya

10. Adel, Natalia dan Henny yang telah bersedia meluangkan waktu untuk

wawancara

11. Orangtua yang selalu memberikan dukungan kepada penulis selama proses

penyusunan

12. Teman – teman “Finding Dory (Angel, Rina, Ersa)” yang telah bekerja sama

memberikan masukan, saran dan dukungan dalam proses penyelesaian skripsi

ini.

13. Teman – teman terkasih “Partner in Crime (Marita, Yolanda, Mude, Lea,

Mega, dan Margaret)” yang telah memberikan masukan dan saran dalam

proses penyusunan skrispsi ini

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 11: Sanata Dharma Universityrepository.usd.ac.id/32952/2/141424024_full.pdf · Sanata Dharma University

xi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 12: Sanata Dharma Universityrepository.usd.ac.id/32952/2/141424024_full.pdf · Sanata Dharma University

xii

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ....................................................................................................... i

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING .......................................................... ii

HALAMAN PENGESAHAN ......................................................................................... iii

HALAMAN PERSEMBAHAN ...................................................................................... iv

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ......................................................................... v

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI ILMIAH UNTUK

KEPENTINGAN AKADEMIK ..................................................................................... vi

ABSTRAK ....................................................................................................................... vii

ABSTRACT ...................................................................................................................... viii

KATA PENGANTAR ..................................................................................................... ix

DAFTAR ISI .................................................................................................................... xii

DAFTAR TABEL ............................................................................................................ xiv

DAFTAR GAMBAR ....................................................................................................... xvi

DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................................... xvii

BAB 1 PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG .......................................................................................... 1

B. PEMBATASAN MASALAH .............................................................................. 4

C. RUMUSAN MASALAH ...................................................................................... 4

D. TUJUAN PENELITIAN ....................................................................................... 4

E. MANFAAT PENELITIAN .................................................................................. 5

BAB II LANDASAN TEORI

A. KONSEP ............................................................................................................... 6

B. KONSEPSI ............................................................................................................ 7

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 13: Sanata Dharma Universityrepository.usd.ac.id/32952/2/141424024_full.pdf · Sanata Dharma University

xiii

C. MISKONSEPSI ..................................................................................................... 7

D. PERUBAHAN KONSEP ...................................................................................... 16

E. DEMOSNTRASI ................................................................................................ 17

F. MISKONSEPSI HUKUM NEWTON I ................................................................ 19

G. PENELITIAN SEJENIS ...................................................................................... 21

H. HAKIKAT PEMBELAJARAN FISIKA .............................................................. 23

I. HUKUM NEWTON I .......................................................................................... 23

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

A. JENIS PENELITIAN ............................................................................................ 36

B. TEMPAT DAN WAKTU PENELITIAN ............................................................. 36

C. POPULASI DAN SAMPEL ................................................................................. 37

D. DESAIN PENELITIAN ........................................................................................ 37

E. INSTRUMEN ....................................................................................................... 38

F. VALIDITAS DAN RELIABILITAS .................................................................... 40

G. DESAIN PEMBELAJARAN ................................................................................ 41

H. ANALISIS DATA ................................................................................................ 42

BAB IV DATA, ANALISIS DAN PEMBAHSAN

A. DESKRIPSI PELAKSANAAN PENELITIAN .................................................... 46

B. PRE-TEST ............................................................................................................. 48

C. PEMILHAN PESERTA WAWANCARA ........................................................... 61

D. WAWANCARA I ................................................................................................. 62

E. PROSES PEMBELAJARAN ................................................................................ 87

F. POST-TEST .......................................................................................................... 94

G. WAWANCARA II ................................................................................................ 106

H. MENGUKUR KEBERHASILAN METODE PEMBELAJARAN ..................... 115

I. RANGKUMAN .................................................................................................... 119

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

A. KESIMPULAN ..................................................................................................... 122

B. SARAN ................................................................................................................. 123

DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................................... 124

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 14: Sanata Dharma Universityrepository.usd.ac.id/32952/2/141424024_full.pdf · Sanata Dharma University

xiv

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Tabel Skala Respon CRI ................................................................................... 15

Tabel 2.2 Tabel Ketentuan CRI ....................................................................................... 15

Tabel 2.3 Tabel Miskonsepsi pada Hukum Newton I ....................................................... 21

Tabel 2.4 Tabel Pokok Bahasan Hukum Newton I .......................................................... 23

Tabel 3.1 Tabel Kisi-kisi Soal .......................................................................................... 39

Tabel 3.2 Tabel Demonstrasi Pertemuan I ........................................................................ 41

Tabel 3.3 Tabel Kriteria Pengelompokan Soal ................................................................. 43

Tabel 3.4 Tabel Kriteria Penilaian Soal berdasarkan Skor ............................................... 43

Tabel 3.5 Tabel Format Analsisis Data Tes tertulis untuk Seluruh Siswa ........................ 44

Tabel 3.6 Tabel Kategori Pemahaman Siswa ................................................................... 45

Tabel 4.1 Tabel Data Hasil Pre-test .................................................................................. 50

Tabel 4.2 Tabel Persentase Nilai dan Tingkat Pemahaman Pre-test ................................. 53

Tabel 4.3 Tabel Persentase Kategori Pemahaman Siswa ................................................. 54

Tabel 4.4 Tabel Persentase Konsep Benar, Kekurangan Pengetahuan dan

Miskonsepsi untuk Setiap Siswa .................................................................... 57

Tabel 4.5 Tabel Persentase Konsep Benar, Kekurangan Pengetahuan dan

Miskonsepsi untuk Setiap Butir Soal ............................................................ 58

Tabel 4.6 Tabel Pemahaman dan Miskonsepsi Siswa Sebelum Pembelajaran ................. 85

Tabel 4.7 Tabel Kegiatan Pembelajaran ........................................................................... 88

Tabel 4.8 Tabel Data Hasil Post-test ................................................................................. 95

Tabel 4.9 Tabel Persentase Nilai dan Tingkat Pemahaman Post-test ............................... 97

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 15: Sanata Dharma Universityrepository.usd.ac.id/32952/2/141424024_full.pdf · Sanata Dharma University

xv

Tabel 4.10 Tabel Persentase Kategori Pemahaman Siswa ................................................ 98

Tabel 4.11 Tabel Persentase Konsep Benar, Kekurangan Pengetahuan dan

Miskonsepsi untuk Setiap Siswa .................................................................... 99

Tabel 4.12 Tabel Persentase Konsep Benar, Kekurangan Pengetahuan dan

Miskonsepsi untuk Setiap Butir Soal ............................................................ 100

Tabel 4.13 Tabel Miskonsepsi pada Setiap Siswa Sebelum dan Setelah Pembelajaran ... 103

Tabel 4.14 Tabel Miskonsepsi Awalh dan Akhir pada Setiap Butir Soal ......................... 104

Tabel 4.15 Tabel Nilai Pre-test dan Post-test .................................................................... 115

Tabel 4.16 Tabel Rata-rata Niali Pre-test dan Post-test .................................................... 116

Tabel 4.17 Tabel Analisis Peningkatan Hasil Belajar ....................................................... 116

Tabel 4.18 Tabel Perubahan Pemahaman Sebelum dan Setelah Pembelajaran ............... 117

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 16: Sanata Dharma Universityrepository.usd.ac.id/32952/2/141424024_full.pdf · Sanata Dharma University

xvi

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1a. Keseimbangan gaya ........................................................................................ 28

Gambar 2.1b. Keseimbangan gaya dengan gaya luar .............................................................. 28

Gambar 2.2a Gaya real yang bekrja pada benda di dibidang miring ......................................... 29

Gambar 2.2b Gaya berat setelah diuraikan sesuai arah sb. x dan sb. Y ...................................... 29

Gambar 2.3 Gaya-gaya pada benda diam sebelum bergerak ............................................ 30

Gambar 2.4 Grafik v-t untuk benda diam .......................................................................... 31

Gambar 2.5 Grafik v-t saat benda GLB ............................................................................ 31

Gambar 2.6 Grafik F-t saat benda diam dan GLB ............................................................ 32

Gambar 2.7 Grafik a-t saat benda diam dan GLB ............................................................ 33

Gambar 2.8 Kelembaman Bola yang tergantung pada seutas benang .............................. 34

Gambar 3.1 Skema Penelitian ........................................................................................... 37

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 17: Sanata Dharma Universityrepository.usd.ac.id/32952/2/141424024_full.pdf · Sanata Dharma University

xvii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Surat Permohonan Izin Penelitian ................................................................. 126

Lampiran 2 Surat Pernyataan Telah Melaksanakan Penelitian ......................................... 127

Lampiran 3 Soal Pre-test dan Post-test ............................................................................. 128

Lampiran 4 Lembar Jawaban Pre-test dan Post-test ........................................................ 137

Lampiran 5 Lembar Kerja Siswa ...................................................................................... 140

Lampiran 6 Sample Lembar Jawaban Pre-test .................................................................. 145

Lampira 7 Sample Lembar Jawaban Post-test .................................................................. 148

Lampiran 8 sample Jawaban LKS ..................................................................................... 151

Lampiran 9 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran .............................................................. 155

Lampiran 10 Foto-foto Pelaksanaan Penelitian ................................................................ 163

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 18: Sanata Dharma Universityrepository.usd.ac.id/32952/2/141424024_full.pdf · Sanata Dharma University

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Hukum Newton I merupakan salah satu dari tiga Hukum Newton

yang menjadi dasar dalam mempelajari dinamika gerak yang dipelajari saat

SMA. Dalam Hukum Newton I dikatakan bahwa apabila resultan suatu

benda sama dengan nol maka benda akan mempertahankan keadaannya.

Artinya jika resultan gaya yang bekerja pada benda sama dengan nol maka

benda yang diam akan tetap diam dan benda yang bergerak akan tetap

bergerak dengan kecepatan yang konstan. Namun dasar-dasar mengenai

pergerakan benda, seringkali menyebabkan siswa sulit untuk

membayangkan gaya-gaya yang bekerja pada suatu benda. Maka mereka

menangkap bahwa jika tidak ada suatu gaya, tidak akan ada suatu gerakan.

Aristoteles 384- 322 juga mengungkapkan bahwa keadaan alami

dari sebuah bend adalah diam, dengan anggapan bahwa untuk menjaga

suatu benda tetap bergerak maka diperlukan gaya (Giancoli 2001;91).

Dikatakan juga bahwa bahwa semakin besar gaya yang bekerja pada suatu

benda maka akan semakin besar pula lajunya. Akibatnya, mereka berpikir

bahwa bila tidak ada gerak sama sekali, juga tidak ada gaya. Hal inilah yang

seringkali terjadi pada siswa. Misalnya, jika seorang mendorong suatu

kereta dan kereta itu tidak bergerak, mereka mengatakan bahwa tidak ada

gaya pada kereta tersebut, meski orang itu mendorong kereta dengan energi

yang besar. Padahal sesuai Hukum Newton I meski kereta tidak bergerak,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 19: Sanata Dharma Universityrepository.usd.ac.id/32952/2/141424024_full.pdf · Sanata Dharma University

2

tetap ada gaya yang bekerja padanya. Siswa cenderung memngafal rumus

tanpa memahami konsep.

Pemahaman seperti ini tersimpan dalam long term memori siswa.

Sehingga, seiring bertambahnya pengalaman hidup, ada kalanya konsep

yang telah dipelajari berasimilasi dengan pengalaman ataupun kebiasaan

sehari-hari, sehingga terjadi ketidaksesuaian dengan konsep yang dianut

oleh fisikawan (Suparno, 2013: 4). Ketidaksesuaian ini menjadi kesenjangan

antara konsep para fisikawan dengan cara berpikir siswa sendiri, atau

disebut sebagai kesalahan konsep atau miskonsepsi. Jika hal ini tidak

diatasi, maka akan terus terbawa sampai jenjang berikutnya yakni perguruan

tinggi. Bahkan tidak jarang juga terus berlanjut hingga menjadi seorang

Guru.

Beberapa hasil penelitian berikut menunjukan bagaiman

miskonsepsi yang dialami oleh siswa. Nuriyah, dkk. (2017) menggunakan

metode tes dan wawancara memperoleh hasil bahwa siswa hanya

mengetahui rumus Hukum Newton tanpa memahami konsep dan

aplikasinya. Saat diwawancara siswa yang mengalami salah konsep

cenderung beranggapan bahwa jika tidak ada gaya yang bekerja pada benda

maka benda yang bergerak akan diam. Selain itu, hasil penelitian yang

dilakukan oleh Pertiwi dan Setyarsih (2015) melalui instrumen FCI yang

dimodifikasi, menunjuikan bahwa ada kesalahan konsep atau miskonsepsi

yang dialami oleh siswa kelas XI IPA SMA Wachid Hasyim 2 Taman

Sidoarjo pada bidang mekanika yakni Hukum Newton. Salah satunya adalah

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 20: Sanata Dharma Universityrepository.usd.ac.id/32952/2/141424024_full.pdf · Sanata Dharma University

3

pada Hukum Newton I yakni siswa cenderung mengalami miskonsepsi

dengan berpikir bahwa bola berat memiliki gaya gravitasi yang lebih cepat,

maka bola berat menggelinding lebih pelan dan bola ringan menggelinding

dengan cepat. Sehingga bola berat akan jatuh lebih cepat dari bola ringan,

yang disebabkan oleh pemikiran asosiatif dan pra-konsepsi siswa sendiri.

Ada banyak alasan yang menyebabkan siswa mengalami

miskonsepsi. Oleh karena itu, penting untuk mengetahui penyebab

terjadinya miskonsepsi yang terjadi baik itu pada siswa, juga cara untuk

mengatasinya. Salah satu cara yang dapat mengidentifikasi terjadinya

miskonsepsi sekaligus dapat membedakan dengan tidak tahu konsep pada

siswa adalah Certainty of Response Index (Tri Ade Mustaqim dkk, 2014).

Sedangkan untuk mengatasi miskonsepsi adalah dengan memberikan

remediasi kepada siswa yang mengalami miskonsepsi. Dengan tujuan

bahwa miskonsepsi yang dialami oleh siswa dapat teratasi atau tidak

berkelanjutan (Euwe van den Berg, 1991. Terdapat berbagai jenis metode

pengajaran remedial salah satunya adalah demonstrasi. Dimana metode ini

merupakan salah satu metode yang bersifat konstruktivis, dimana dalam

proses guru tidak hanya menunjukan saja, melainkan guru juga mengajak

siswa untuk berpikir (Suparno, 2005).

Berdasarkan pemaparan tersebut maka peneliti melakukan penelitian

dengan judul PERUBAHAN PEMAHAMAN TENTANG HUKUM

NEWTON I PADA SISWA KELAS XI IPA SMA BINTANG

MENGGUNAKAN METODE DEMOSNTRASI.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 21: Sanata Dharma Universityrepository.usd.ac.id/32952/2/141424024_full.pdf · Sanata Dharma University

4

B. PEMBATASAN MASALAH

Supaya pembahasanya lebih terarah, maka dalam penelitian ini

dibatasi dalam materi pelajaran, dasar penggolongan penelitian dan subjek

penelitian. Pembetasan pada materi pelajaran dalam penelitian ini dibatasi

pada materi Hukum Newton I. Dasar penggolongan penelitian untuk

mengidentifikasi miskonsepsi dan perubahan konsep melalui metode

Demonstrasi. Sedangkan pada subjek penelitian yang diteliti yaitu pada

siswa SMA kelas XI pada materi Hukum Newton yang sudah dipelajari.

C. PERUMUSAN MASALAH

Berdasarkan latar belakang dan pembatasan masalah tersebut maka

dapat dirumuskan masalahnya sebagai berikut:

1. Bagaimanakah profil pemahaman siswa kelas XI IPA terkait Hukum

Newton I (∑F = 0)?

2. Bagaimanakah miskonsepsi yang dialami oleh siswa kelas XI pada

materi Hukum Newton I?

3. Sejauhmana efektifitas pembelajaran dengan metode Demonstrasi

berdampak pada perubahan pemahaman siswa?

D. TUJUAN PENELITIAN

Tujuan dalam penelitian ini adalah :

1. Mengetahui profil pemahaman siswa kelas XI tentang Hukum Newton I

2. Mengidentifikasi adanya miskonsepsi pada materi Hukum Newton I

pada siswa kelas XI di SMA Bintang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 22: Sanata Dharma Universityrepository.usd.ac.id/32952/2/141424024_full.pdf · Sanata Dharma University

5

3. Melihat sejauhmana metode Demosntrasi terhadap perubahan

pemahaman pada materi Hukum Newton I pada siswa kelas XI di SMA

Bintang

E. MANFAAT PENELITIAN

Adapun manfaat penelitiannya adalah sebagai berikut:

1. Manfaat teoritis:

Melalui penelitian ini dapat mengidentifikasi adanya

miskonsepsi pada materi Hukum Newton I, sehingga dapat menjadi

bahan evaluasi bagi guru untuk memperbaiki dan mengembangkan

metode pembelajaran yang sesuai dengan kondisi siswa.

2. Manfaat praktis

a. Bagi Guru

Penelitian ini dapat menjadi masukan bagi guru untuk

memperbaiki kualitas proses pembelajaran melalui

pengembangan metode pembelajaran yang menyenangkan

Penelitian ini dapat menjadi masukan bagi guru untuk lebih

memperhatikan kondisi dan situasi siswanya

b. Bagi siswa:

Siswa menjadi tahu tentang miskonsepsi yang dialaminya

Siswa dapat belajar untuk memperbaiki konsep-konsep yang

salah menjadi benar

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 23: Sanata Dharma Universityrepository.usd.ac.id/32952/2/141424024_full.pdf · Sanata Dharma University

6

BAB II

LANDASAN TEORI

A. KONSEP

Pengertian konsep menurut para ahli:

Konsep adalah benda-benda, kejadian-kejadian, situasi-situasi, atau ciri-

ciri yang memiliki ciri khas dan yang terwakili dalam setiap budaya

oleha suatu tanda-tanda atau simbol (Euwe van den Berg, 1991;8).

Manusia dapat berfikir dan berkomunikasi dengan yang lain berkat

adanya konsep.

Djamrah berpendapat bahwa konsep dibedakan atas konsep konkret dan

konsep yang harus didefinisikan. Konsep konkret adalah pengertian

yang menunjuk pada objek-objek dalam lingkungan fisik yang

mewakili benda tertentu misalnya meja. Konsep yang didefinisikan

adalah konsep yang menunjuk pada realitas hidup, tetapi tidak langsung

merujuk pada realitas hidup dalam lingkungan hidup fisik, karena

realitas tak berbadan misalnya saudara sepupu.

Menurut Ratna Wilis Dahar (1981) konsep-konsep merupakan

penyajian internal dari sekelompok stimulus-stimulus, dimana konsep-

konsep itu tidak dapat diamati melainkan harus disimpulkan dari

prilaku. Namun demikian menurutnya mungkin tidak ada satupun

defenisi yang dapat mengungkapkan arti yang kaya dari konsep yang

diperoleh siswa.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 24: Sanata Dharma Universityrepository.usd.ac.id/32952/2/141424024_full.pdf · Sanata Dharma University

7

Menurut Rosser (Dahar 1989) konsep adalah suatu abstraksi yang

mewakili suatu kelas objek-objek, kejadian-kejadian, kegiatan-kegiatan,

atau hubungan-hubungan yang mempunyai atribut-atribut yang sama.

Dengan demikian maka dapat disimpulkan bahwa konsep merupakan

suatu abstraksi mental dari pengalaman sehingga menjadi dasar untuk

berpikir, untuk belajar aturan-aturan dan pada akhirnya dapat membantu

kita dalam menyelesaikan suatu permasalahan dengan cara

mengklasifikasikan atau mengelompokan peristiwa, objek serta kegiatan

dalam kehidupan sehari-hari.

B. KONSEPSI

Konsepsi berasal dari kata to conceive yang artinya cara menerima

Konsepsi merupakan pemahaman siswa terhadap suatu konsep. Dimana

konsepsi dari setiap orang berbeda-beda. Euwe van den Berg menyatakan

bahwa konsepsi adalah tafsiran perorangan dari suatu konsep ilmu.

C. MISKONSEPSI

a. Pengertian miskonsepsi

Miskonsepsi atau salah konsep menunjuk pada suatu konsep yang

tidak sesuai dengan pengertian ilmiah atau pengertian yang diterima

pakar dalam bidang itu (Suparno, 2005: 4).

Fowler (dalam Suparno, 2005: 5) menyatakan bahwa miskonsepsi

adalah sebagian pengertian yang tidak akurat akan konsep,

penggunaan konsep yang salah, klasifikasi contoh-contoh konsep yang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 25: Sanata Dharma Universityrepository.usd.ac.id/32952/2/141424024_full.pdf · Sanata Dharma University

8

salah, kekacauan konsep yang berbeda dan hubungan hirarkis konsep-

konsep yang tidak benar.

Suparno (2005: 15) memberikan beberapa contoh miskonsepsi

sebagai berikut; jika seorang siswa mendorong suatu kereta dan kereta

itu bergerak, siswa mengatakan bahwa ada suatu gaya yang bekerja

pada kereta itu. Tetapi bila kereta tidak bergerak, maka siswa

mengatakan bahwa tidak ada gaya yang bekerja pada kereta, meskipun

orang itu mendorong kereta dengan gaya yang besar. Padahal dalam

Fisika tetap ada gaya yang bekerja pada kereta itu.

Berdasarkn pendapat tersebut dapat disimpulkan bahwa

miskonsepsi adalah pemahaman konsep sesorang yang berbeda

dengan konsep ilmiah yang sebelumnya sudah ditentukan oleh para

ahli.

b. Penyebab miskonsepsi

Suparno (2005: 29) mengungkapkan bebrapa penyebab miskonsepsi

yakni siswa, guru, buku teks, konteks dan metode mengajar.

1) Siswa

a) Prakonsepsi atau konsep awal siswa

Biasanya siswa sudah mempunyai konsep awal jauh

sebelum guru membimbing siswa tentang suatu materi,

dimana konsep awal ini telah diperoleh siswa dari

pengalaman yang dialaminya. Konsep awal seringkali

menyebabkan miskosnsepsi saat siswa belajar Fisika.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 26: Sanata Dharma Universityrepository.usd.ac.id/32952/2/141424024_full.pdf · Sanata Dharma University

9

Misalnya dari pengalaman hidup sehari-hari yaitu tentang

terbit dan terbenamnya matahari. Siswa berpendapat bahwa

mataharilah yang mengelilingi bumi, yakni dari timur lalu

berjalan diatas bumi dan pada akhirnya terbenam di barat,

begitulah seterusnya. Miskonsepsi siswa tersebut adalah

bahwa matahari mengelilingi bumi, padahal konsep yang

sebenarnya adalah bumilah yang mengelilingi matahari.

b) Pemikiran asosiatif siswa

Asosiasi siswa terhadap suatu materi juga kadang-

kadang menimbulkan miskonsepsi (Arons dalam Suparno

2005: 35). Contohnya, siswa mengasosiasikan bahwa gaya

menyebabkan gerak. Maka jika siswa tidak melihat adanya

suatu gerak, maka mereka akan memastikan bahwa tidak ada

gaya yang bekerja.

c) Pemikiran humanistik siswa

Siswa kerap memandang semua dari segi manusiawi

(Gilbert dalam Suparno, 2005: 36). Tingkah laku benda

seringkali dipahami seperti tingkah manusia yang hidup.

Misalkan tentang kekekalan energi. Dari pengalaman

manusia yang selalu merasa lapar setelah bekerja, siswa

beranggapan bahwa energinya habis dipakai untuk bekerja,

sehingga kekekalan energi itu tidak mungkin terjadi. Energi

pastinya dapat berkurang dan lenyap. Hal inilah yang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 27: Sanata Dharma Universityrepository.usd.ac.id/32952/2/141424024_full.pdf · Sanata Dharma University

10

menunjukan bahwa manusia susah untuk keluar dari pikiran

manusiawinya.

d) Reasoning yang tidak lengkap/salah

Miskonsepsi juga dapat disebabkan karena reasoning atau

penalaran siswa yang tidak lengkap atau salah (Commins,

dalam Suparno 2005: 38). Alasan yang tidak lengkap dapat

disebabkan karena logika yang salah dalam mengambil

kesimpulan, sehingga terjadi miskonsepsi.

e) Intuisi yang salah

Intuisi adalah suatu perasaan dalam diri seseorang

yang secara spontan mengungkapkan ide atau gagasannya

tentang sesuatu sebelum secara objektif dan rasional diteliti.

Contohnya intuisi siswa tentang benda jatuh bebas, dimana

benda yang besar akan jatuh bebas lebih cepat daripada benda

yang kecil. Pemikiran intuitif ini seringkali membuat siswa

tidak kritis dan menyebabkan miskonsespsi.

f) Tahap perkembangan kognitif siswa

Perkembangan kognitif siswa yang tidak sesuai

dengan bahan yang digeluti dapat menjadi penyebab adanya

miskonsepsi siswa.

g) Kemampuan siswa

Kemampuan siswa juga berepengaruh pada

miskonsepsi. Siswa yang kurang berbakat fisik atau kurang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 28: Sanata Dharma Universityrepository.usd.ac.id/32952/2/141424024_full.pdf · Sanata Dharma University

11

mampu dalam belajar Fisika, sering mengalami kesulitan saat

menangkap konsep yang benar dalam proses belajar.

h) Minat belajar siswa

Suparno (2005: 42) mengungkapkan bahwa siswa

yang tidak berminat belajar, bila salah menangkap suatu

bahan seringkali tidak berminat mencari mana yang benar

dari konsep yang salah. Sehingga mereka yang minat

belajarnya kurang sering kali mengalami salah konsep atau

miskonsepsi.

2) Guru

Miskonsepsi juga dapat terjadi karena miskonsepsi yang

dibawa oleh guru Fisika. Guru yang tidak menguasai bahan Fisika

secara benar akan menyebabkan siswa mengalami miskonsepsi

(Suparno, 2005: 42). Beberapa guru fisika selama mengajar

jarang memancing siswa untuk mengungkapkan gagasan,

sehingga guru seringkali tidak mengetahui miskonsepsi yang

dialami oleh siswanya. Oleh karena itu penting sekali bagi guru

untuk memancing gagasan siswanya, untuk mendeteksi adanya

miskonsepsi.

Sedangkan penyebab lainnya dari guru adalah cara

pengajarannya yang kadangkala monoton pada satu pendekatan

saja. Arons menyatakan bahwa suatu metode mengajar gagasan

lebih dulu dan baru kemudian nama untuk menanamkan konsep

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 29: Sanata Dharma Universityrepository.usd.ac.id/32952/2/141424024_full.pdf · Sanata Dharma University

12

pada siswa (Suparno, 2005). Metode ini lebih menekankan

gagasan dasar melalui pengalaman yang dialami siswa dalam

kehidupan sehari-hari untuk dapat menjelaskan konsep, teori,

hukum serta rumus.

Selain itu yang menjadi penyebab miskonsepsi dari guru

adalah relasi antara guru Fisika dan siswanya. Hal ini kadang

menyebabkan ketidaktenangan bagi siswa saat belajar fisika,

sehingga mereka cenderung grogi, takut, tidak konstentrasi dan

tidak dapat berpikir yang mengakibatkan mereka menjadi

kesulitan untuk menangkap konsep yang diajarkan oleh guru

secara lengkap dan baik. Oleh karena itu penting bagi guru untuk

menjalin relasi yang baik dengan siswanya, dengan menjadi lebih

ramah, tersenyum dan berusaha menjadi teman bagi mereka.

3) Buku teks

Buku teks

Buku teks juga sering menyebabkan miskonsepsi, misalkan

karena bahasa dan penjelasan yang sulit dipahami.

Buku fiksi sains

Seringkali pengarang membuat gagasan Fisika, kurang sesuai

dengan kaidah ilmu yang sesungguhnya. Akibatnya, dalam

diri anak tertanam nilai dan pengertian yang tidak sesuai atau

tidak benar.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 30: Sanata Dharma Universityrepository.usd.ac.id/32952/2/141424024_full.pdf · Sanata Dharma University

13

Kartun (Cartoon)

Gambar-gambar kartun dalam majalah sains seringkali

menyebabkan miskonsepsi pada siswa bila tidak

mengindahkan teori dan hukum fisika yang berlaku.

4) Konteks

Konteks kehidupan sehari-hari merupakan salah satu faktor

penyebab miskonsepsi, seperti pengalaman sehari-hari, bahasa

sehari-hari, teman, keyakinan dan ajaran agama. Oleh karena itu

sangat penting untuk mendefenisikan suatu konsep secara jelas

dan tepat. McClelland (Suparno, 2005) mengungkapkan bahwa

guru mendefenisikan istilah-istilah dan konsep-konsep dengan

jelas dan tidak ambigu, serta melatih siswa dengan cara yang

sama. Misalnya pada penggunaan istilah massa ukurannya adalah

dalam Kg, dan berat ukurannya dalam Newton pada kehidupan

sehari-hari. Maka penting bagi guru untuk mengorek asal

miskonsepsi yang dialami siswa.

Selain itu dari konteks teman, siswa juga seringkali

mengalami miskonsepsi. Dimana mereka kerapkali bertanya

kepada teman yang dianggap pandai untuk menjeaskan suatu

suatu konsep yang ternyata juga salah atau miskonsepsi.

Sedangkan dalam konteks keyakinana atau agama, juga sringkali

menjadi penyebab miskonsepsi bagi siswa, mislanya terkait

dengan anggapan bahwa bumi merupakan pusat alam semesta,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 31: Sanata Dharma Universityrepository.usd.ac.id/32952/2/141424024_full.pdf · Sanata Dharma University

14

atau bumi yang berbentuk rata. Maka penting untuk menunjukan

kepada siswa gambar-gambar dari ruang angkasa untuk

membantu siswa mengubah konsep yang salah tersebut.

5) Metode mengajar

Metode mengajar guru juga menjadi salah satu faktor

penyebab terjadinya miskonsepsi pada siswa. Misalkan metode

yang tidak sesuai dengan materi dan kondisi siswa, seringkali

menyebabkan miskonsepsi pada siswa.

c. Mendeteksi Miskonsepsi

Untuk dapat menangani persoalan miskonsepsi, maka sebelumnya

perlu dideteksi terlebih dahulu penyebab atau asal usul miskonsepsi

serta apa saja miskonsepsi yang dialami oleh siswa. Beberapa cara

yang dilakukan untuk mendeteksi adanya miskonsepsi adalah:

1) Tes Pilihan ganda dengan Certainty of Respon Index (CRI). CRI

merupakan ukuran tingkat keyakinan dalam menjawab

permasalahan yang disajikan. Metode Certainty of Response

Index ini merupakan metode yang diperkenalkan oleh Saleem

Hasan, Diola Bagayoko, dan Ella L. Kelley untuk mengukur

suatu miskonsepsi yang tengah terjadi. Dengan metode CRI,

responden diminta untuk memberikan tingkat kepastian dari

kemampuan mereka sendiri dengan mengasosiasikan tingkat

keyakinan tersebut dengan pengetahuan, konsep, atau hukum.

Siswa yang mengalami kesalahan dalam menjawab soal tidak

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 32: Sanata Dharma Universityrepository.usd.ac.id/32952/2/141424024_full.pdf · Sanata Dharma University

15

sepenuhnya mengalami miskonsepsi. Siswa yang keliru dalam

menjawab soal bisa saja tidak tahu konsep. CRI biasanya

didasarkan pada suatu skala dan diberikan bersamaan dengan

setiap jawaban suatu soal

Tabel 2.1 Tabel Skala Respon CRI

Skala Penjelasan

0 Menebak

1 Agak tahu

2 Tidak Yakin

3 Agak Yakin

4 Yakin

5 Sangat Yakin

Tabel 2.2 Tabel Ketentuan CRI

Kriteria

Jawaban

CRI rendah ( ≤ 2) CRI tinggi ( ≥ 3)

Benar Jawaban benar tapi

CRI rendah berarti

tidak tahu konsep

(lucky guess)

Jawaban benar dan

CRI tinggi berarti

menguasai konsep

dengan baik

Salah

Jawaban salah dan

CRI rendah

berarti tidak tahu

konsep

Jawaban salah tapi

CRI tinggi berarti

terjadi miskonsepsi

2) Wawancara dilakukan berdasarkan konsep-konsep fisika

tertentu untuk melihat adanya miskonsepsi yang dialami siswa.

Wawancara dapat berbentuk bebas dan terstruktur. Dalam

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 33: Sanata Dharma Universityrepository.usd.ac.id/32952/2/141424024_full.pdf · Sanata Dharma University

16

wawancara bebas, guru atau peneliti bebas bertanya peserta

didik dan peserta didik bebas dalam menjawab. Sedangkan

wawancara terstruktur, pertanyaan sudah disiapkan dan

urutannya pun secara garis besar sudah disusun, sehingga

memudahkan dalam praktiknya. Kadang-kadang menjadi

penting, wawancara itu direkam agar kita tidak kehilangan data

yang diperlukan.

D. PERUBAHAN KONSEP

Menurut Toulmin (Suparno, 2005) bagian terpenting dalam pengertian

manusia adalah perkembangan konsepnya yang evolutif, terus berubah

pelan-pelan, dan bukan konsep-konsep yang telah baku, dan prosedur yang

streotip atau konsep yang tidak dapat diubah. Perkembangan seseorang juga

terkait dengan rasionalitas yakni bagaimana seseorang dapat mengubah

konsep, prosedur dan gagasan untuk lebih maju. Hal ini menunjukan bahwa

sejauh manusia masih mempunyai otak dan terus berpikir maka akan terjadi

pada pengertian dan pengetahuan manusia.

Dalam fisika perubahannya juga ialah mengubah konsep yang salah

menjadi benar atau sesuai dengan konsep yang benar dari para ilmuwan

(Suparno, 2005;95). Menurut joan Davis (Suparno 2005) untuk

mengajarkan perubahan konsep itu, menyangkut dua konsep yaitu membuka

konsep awal siswa lalu menggunakan beberapa teknik/metode untuk

membantu siswa mengubah kerangka berpikir awal. Beberapa metode

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 34: Sanata Dharma Universityrepository.usd.ac.id/32952/2/141424024_full.pdf · Sanata Dharma University

17

pembelajaran dapat digunakan pada untuk meremediasi miskonsepsi yang

dialami peserta didik adalah Demonstrasi, Diskusi Kelompok, Problem

Solving, Metode Eksperimen Terbimbing, Model pertanyaan terus-menerus

di kelas, Simulasi Komputer dan Peta konsep

E. DEMONSTRASI

Demonstrasi berasal dari kata demonstration yang berarti pertunjukan.

Jadi demonstrasi adalah suatu model mengajar dengan pendekatan visual

agar siswa dapat mengamati proses, informasi, peristiwa, dan alat dalam

pembelajaran fisika dengan tujuan bahwa siswa lebih memahami materi

pembelajaran dengan menghadirkan kenyataan-kenyataan yang biasa

dialami oleh siswa sehingga mudah dipahami. Model Demonstrasi juga

bersifat konstruktivis, dimana dalam proses guru tidak hanya menunjukan

saja, melainkan guru juga mengajak siswa untuk berpikir dengan

memberikan pertanyaan untuk menggugah gagasan dan ide siswa. Model

demonstrasi terdiri dari beberapa cara, salah satunya adalah demonstrasi

yang dilakukan oleh guru dan siswa secara bersama. Dimana dalam model

ini siswa secara aktif melakukan demo bersama guru, sehingga siswa benar-

benar mengalami dan melakukannya.

Trowbridge & Bybee (1996) dalam Suparno 2007 secara rinci

menekankan apa yang perlu diperhatikan selama guru melakukan

demonstrasi, yaitu:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 35: Sanata Dharma Universityrepository.usd.ac.id/32952/2/141424024_full.pdf · Sanata Dharma University

18

1) Demonstrasi supaya sungguh jelas dapat dilihat peserta didik. Bila

peserta didik, terlebih yang duduk di belakang tidak melihat,

mereka diminta maju ke depan.

2) Bicaralah yang keras sehingga peserta didik dapat mendengar apa

yang anda katakan

3) Libatkan peserta didik dalam proses, misalnya ikut mengamati,

mengukur, mencatat hasil dll

4) Mulailah dengan pertanyaan awal, suruh peserta didik membuat

hipotesis, baru mulai ditunjukan jalannya demonstrasi

5) Jelaskan apa yang anda lakukan, tujuannya, dan prosesnya

6) Bila anda bertanya kepada peserta didik, beri waktu mereka untuk

berpikir dulu

7) Gunakan papan tulis untuk menulis tujuan dari demo itu sehingga

peserta didik menjadi jelas dan dapat berfikir secara terfokus

8) Dalam mengambil kesimpulan, biarkan peserta didik menyiapkan

terlebih dahulu

9) Kadang demonstrasi perlu diulang beberapa kali agar jelas bagi

peserta didik

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 36: Sanata Dharma Universityrepository.usd.ac.id/32952/2/141424024_full.pdf · Sanata Dharma University

19

F. MISKONSEPSI HUKUM NEWTON I

Miskonsepsi terjadi ketika pemahaman seseorang tentang suatu

konsep tidak sesuai dengan pemahaman ilmuan stelah melalui proses

pmbelajaran. Miskonsepsi yang biasa terjadi adalah dalam bidang mekanika

termasuk Hukum Newton I. Menurut Aristoteles (Giancoli 2001;91),

keadaan alami dari sebuah benda adalah diam, dengan anggapan bahwa

untuk menjaga suatu benda tetap bergerak maka diperlukan gaya. Dia juga

menyatakan bahwa semakin besar gaya yang bekerja pada suatu benda

maka akan semakin besar pula lajunya. Hal ini juga sesuai dengan intuisi

kita sesuai dengan pengalaman keseharian yang kita alami seperti gerobak

yang bergerak karena ditarik oleh seekor kuda, atau sebuah kapal layar yang

bergerak karena didorong oleh gaya angin. Dalam keseharian kita dikatakan

bahwa benda pada bidang datar tidak mungkin dapat bergerak karena hanya

dari dalam benda sendiri, tetapi harus ada gaya luar yang menarik atau

mendorong. Atau dengan kata lain jika tidak ada gaya luar (dorongan atau

tarikan) maka benda tidak akan bergerak (Marten Kanginan, 1997; 108).

Hal ini merupakan salah satu miskonsepsi yang dialami yang berdasar pada

intuisi namun bertentangan dengan Hukum Newton I.

Kesalahpahaman Penerapan Hukum Newton I dan Hukum Newton

III juga kerap terjadi. Misalkan pada sebuah buku yang diam diatas meja,

banyak yang berpendapat bahwa gaya normal dan gaya berat yang bekerja

pad buku adalah pasangan aksi dan reaksi (Hukum Newton III), karena

kedua gaya ini sama besar dan berlawanan arah. Gaya gravitasi bumi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 37: Sanata Dharma Universityrepository.usd.ac.id/32952/2/141424024_full.pdf · Sanata Dharma University

20

bekerja pada buku disebut sebagai gaya berat. Selain itu pada buku juga

bekerja gaya tekan meja pada buku yang disebut gaya normal. Kedua gaya

ini bekerja pada benda yang sama yaitu pada buku, dimana kedua gaya ini

juga sama besarnya karena keseimbangan gaya (Hukum Newton I).

Penelitian tentang Miskonsepsi pernah dilakukan oleh Maksimus

Dionesius Labur. Penelitian ini berjudul Miskonsepsi Terhadapa Konseps

Gerak dan Gaya Dalam Hukum Newton Pada Siswa Kelas X SMA Di

Kecamatan Langke Rembong, Kabupaten Manggarai, NTT. Dari hasil

penelitiannya diperoleh miskonsepsi pada Hukum Newton I sebagai berikut:

Kalau pada suatu benda yang sedang bergerak tidak dikerjakan gaya

maka benda tersebut cenderung akan melambat dan berhenti

Benda mengalami kecepatan tetap bila dikenai gaya tetap (> 0)

Gaya yang diasosiasikan dengan usaha yang dilakukan untuk

memindahkan benda

Semakin besar kecepatan benda (𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑡𝑒𝑡𝑎𝑝) semakin besar pula

resultan yang bekerja padanya

Berdasarkan pemeparan tersebut maka dapat disimpulkan miskonsepsi yang

terjadi pada Hukum Newton I pada tabel berikut:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 38: Sanata Dharma Universityrepository.usd.ac.id/32952/2/141424024_full.pdf · Sanata Dharma University

21

Tabel 2.3 Tabel Miskonsepsi pada Hukum Newton I

No. Miskonespi

1. Jika sebuah benda diam, maka tidak ada gaya yang bekerja pada benda tersebut

2. Jika benda tidak bergerak, maka tidak ada gaya yang bekerja pada benda

3. Benda tidak mungkin mempertahankan geraknya oleh dirinya sendiri

4. Agar benda bergerak dengan kecepatan tetap, maka harus ada resultan gaya yang

besarnya tetap (> 0) dan arahnya sejajar dengan arah gerak

5. Sebuah benda akan berhenti bergerak, hanya jika gaya luar dilepaskan

6. Semakin besar kecepatan benda (yang tetap), maka semakin besar pula Resultan

gaya yang bekerja padanya

7. Jika gaya total yang bekerja pada benda nol maka benda akan langsung berhenti

8. Kelembaman : ketika mobil direm mendadak, seseorang akan terdorong ke depan

karena adanya dorongan dari hantu

G. PENELITIAN SEJENIS

Penelitian yang relevan dilakukan oleh Rifqiyatun Nuriyah, dkk.

(2017) dengan judul Eksplorasi Penguasaan Konsep Hukum Newton Siswa.

Tujuan penelitian ini mengeksplorasi penguasaan konsep Hukum Newton.

Metode yang digunakan wawancara dan tes wawancara dilakukan pada

guru, sedangkan tes dilakukan pada 31 siswa SMAN 1 Kejayan

menggunakan 3 soal essay masing-masing 1 soal untuk setiap Hukum

Newton. Hasil wawancara yaitu guru cenderung memberikan soal level C3,

siswa sulit memahami gaya-gaya yang bekerja, arah vektor gaya, dan siswa

hanya mengetahui rumus Hukum Newton tanpa memahami makna dan

aplikasinya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 39: Sanata Dharma Universityrepository.usd.ac.id/32952/2/141424024_full.pdf · Sanata Dharma University

22

Hasil tes penguasaan konsep siswa yaitu siswa mengalami

miskonsepsi pada Hukum Newton I. Dari hasil tes diketahui bahwa siswa

yang mengalami miskonsepsi pada Hukum Newton I sebanyak 74,19%.

Saat diwawancara siswa yang mengalami salah konsep cenderung

beranggapan bahwa jika tidak ada gaya yang bekerja pada benda maka

benda yang bergerak akan diam.

Selain itu, penelitian yang relevan juga dilakukan oleh Chyta

Anindya Pertiwi dan Woro Setyarsih (2015) dengan judul Konsepsi Siswa

Tentang Pengaruh Gaya pada Gerak Benda Menggunakan Instrumen Force

Concept Inventory (FCI) Termodifikasi. Penelitian ini bertujuan untuk

mendeskripsikan konsepsi siswa kelas XI terhadap Hukum Newton tentang

pengaruh gaya pada gerak benda meliputi pemahaman konsep siswa dan

penyebab kesalahan konsep yang bersumber dari siswa menggunakan

instrumen FCI yang dimodifikasi dengan penambahan alasan terbuka pada

setiap butir soal atau yang dikenal dengan two-tier multiple choice items.

Penelitian ini dilakukan di SMA Wachid Hasyim 2 Taman Sidoarjo kelas XI

IPA pada 3 kelas sejumlah 128 orang.

Berdasarkan hasil penelitian, didapatkan konsepsi siswa terhadap

Hukum Newton tentang pengaruh gaya pada gerak benda. Persentase

penyebab miskonsepsi yang bersumber dari siswa meliputi pemikiran

asosiatif siswa sebesar 2,96%, alasan siswa yang tidak lengkap atau salah

sebesar 14,09%, intuisi siswa yang salah sebesar 82,96%, sedangkan untuk

prakonsepsi siswa dan pemikiran humanistik siswa sebesar 0%.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 40: Sanata Dharma Universityrepository.usd.ac.id/32952/2/141424024_full.pdf · Sanata Dharma University

23

H. HAKIKAT PEMBELAJARAN FISIKA

Fisika merupakan salah satu cabang dari mata pelajaran IPA yang

terdiri atas berbagai konsep yang sangat dekat dengan kehidupan sehari-

hari. Dalam bahasa Yunani yaitu physic yang berarti alam atau hal ikhwal

alam. Sedangkan dalam bahasa Inggris physics berarti ilmu yang

mempelajari aspek-aspek alam yang dapat dipahami dengan dasar-dasar

pengertian terhadap prinsip-prinsip dan dasar-dasar elementernya.

Tujuan pendidikan Fisika untuk mengembangkan kemampuan

melakukan kerja ilmiah, penalaran dan penguasaan konsep, prinsip dan

keterampilan (Suparno, 2009: 78). Maka dari itu belajar Fisika bukan hanya

belajar tentang rumus-rumus saja, melainkan bagaimana siswa belajar untuk

memahami, menguasai dan mengaplikasikan apa yang telah diperoleh dalam

kehidupan sehari-hari.

Tabel 2.4 Tabel Pokok Bahasan Hukum Newton I

No Pokok Bahasan Hukum Newton I

1 Bunyi dan persamaan Hukum Newton I

3 Gaya dan arah gaya pada Hukum Newton I

4 Contoh penerapan Hukum Newton I

I. HUKUM NEWTON I

1. Bunyi dan Persamaan Hukum Newton I

Menurut Aristoteles 384- 322 (Giancoli 2001;91), keadaan alami dari

sebuah benda adalah diam, dengan anggapan bahwa untuk menjaga suatu

benda tetap bergerak maka diperlukan gaya. Dikatakan juga bahwa semakin

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 41: Sanata Dharma Universityrepository.usd.ac.id/32952/2/141424024_full.pdf · Sanata Dharma University

24

besar gaya yang bekerja pada suatu benda maka akan semakin besar pula

lajunya. Hal ini juga sesuai dengan intuisi kita sesuai dengan pengalaman

keseharian yang kita alami seperti gerobak yang bergerak karena ditarik

oleh seekor kuda, atau sebuah kapal layar yang bergerak karena didorong

oleh gaya angin.

Namun gagasan Aristotle ini bertentangan dengan Galileo. Galileo

mempertanyakan kebenaran gagasan yang dikemukakan oleh Aristotle.

Dimana menurut Galileo yang kemudian dilanjutkan oleh Newton bahwa

jika sebuah buku atau benda didorong di atas meja kemudian dibiarkan,

maka buku akan meluncur untuk beberapa saat kemudian berhenti, buku

tidak bebas dari gaya eksternal karena ada gaya gesek. Galileopun

menyatakan sama alaminya bagi sebuah benda untuk bergerak horisontal

dengan kecepatan tetap, seperti ketika benda tersebut berada dalam keadaan

diam. Hal ini digambarkan seperti saat mendorong sebuah benda yang

mempunyai permuakaan yang kasar diatas meja dengan laju konstan

dibutuhkan gaya dengan besar tertentu. Untuk mendorong benda lain yang

sama beratnya tetapi mempunyai permukaan yang licin di atas meja dengan

laju yang sama akan memerlukan gaya yang lebih kecil. Jika selapis minyak

atau pelumas lainnya dituangkan antara permukaan benda dan meja, maka

hampir tidak diperlukan gaya sama sekali untuk menggerakan benda

tersebut. Perhatikan bahwa pada urutan kasus tersebut gaya yang diperlukan

semakin kecil. Selanjutnya dapat dibayangkan sebuah situasi dimana benda

tersebut tidak bersentuhan dengan meja sama sekali atau ada pelumas

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 42: Sanata Dharma Universityrepository.usd.ac.id/32952/2/141424024_full.pdf · Sanata Dharma University

25

sempurna antara benda dan meja, dan mengemukakan teori bahwa sekali

bergerak maka benda tersebut akan melintasi meja dengan laju yang konstan

tanpa ada gaya yang diberikan (Giancoli, 2011; 92).

Lebih lanjut Galileo menerangkan bahwa jika ia dapat mengeliminasi

pengaruh gaya gesekan, maka benda tersebut akan melintas pada bidang

horizontal akan melintasinya tanpa perubahan kelajuan. Dari hasil

ekpsrimennya Galileo menyimpulkan bahwa jika tidak ada gaya yang

diberikan kepada benda yang bergerak, benda itu akan terus bergerak

dengan laju konstan dalam lintasan yang lurus (Giancoli, 2011; 92). Atau

dengan kata lain sebuah benda akan tetap bergerak dengan kecepatan

konstan jika tidak ada gaya yang bekerja untuk merubah gerak ini.

Berdasarkan penemuan ini, Issac Newton pun membangun teori ini

dan mengemukakannya sebagai Hukum Newton yang Pertama yakni:

“ Bila resultan gaya yang bekerja pada suatu benda sama dengan nol

atau tidak ada gaya yang bekerja pada suatu benda maka setiap benda akan

bergerak terus dengan kelajuan tetap pada lintasan lurus (gerak lurus

beraturan) atau tetap diam”.

Secara matematis Hukum Newton I dinyatakan dengan:

∑F = 0 𝑑𝑣

𝑑𝑡 = 0

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 43: Sanata Dharma Universityrepository.usd.ac.id/32952/2/141424024_full.pdf · Sanata Dharma University

26

Artinya :

Sebuah benda yang diam akan tetap diam kecuali ada resultan gaya

yang tidak nol bekerja padanya

Sebuah benda yang sedang bergerak, akan bergerak dengan

kecepatan yang konstan atau dengan kata lain kecepatannya tidak

akan berubah kecuali jika ada resultan gaya yang bekerja yang

besarnya tidak nol

Jika resultan gaya nol, maka pusat massa dari suatu benda tetap

diam, atau bergerak dengan kecapatn konstan (v = konstan)

sehingga tidak mengalami percepatan ( a = 0) atau dengan kata lain

mengalami GLB (gerak lurus beraturan) atau bisa disebut juga

benda dalam keadaan stasioner.

Kelembaman

Dengan demikian berarti setiap benda benda cenderung

mempertahankan keadaannya alias malas berubah atau sifat lembam. Jadi

Hukum Newton I mengungkapkan setiap benda yang memiliki sifat lembam

cenderung mempertahankan keadaan atau dengan kata lain sifat kemalasan

benda untuk mengubah keadaan sehingga disebut sebagai kelembamban

atau inersia. Oleh karena itu Hukum Newton I disebut juga Hukum

Kelembaman. Seperti pada peristiwa benda-benda angkasa yang melayang

karena tidak berinteraksi dengan benda apapun disekitarnya sehingga

keadaan gerak dari benda itu selalu stasioner. Hal ini juga telah dibuktikan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 44: Sanata Dharma Universityrepository.usd.ac.id/32952/2/141424024_full.pdf · Sanata Dharma University

27

oleh para astronout pada saat berada di luar angkasa. Ketika seorang

astronout mendorong sebuah pensil (pensil mengambang karena tidak ada

gaya gravitasi), pensil tersebut bergerak lurus dengan laju tetap dan baru

berhenti setelah menabrak dinding pesawat luar angkasa. Hal ini disebabkan

karena di luar angkasa tidak ada udara, sehingga tidak ada gaya gesek yang

menghambat gerak pensil tersebut.

Sifat inersia dari suatu benda dipengaruhhi oleh massa benda.

Semakin besar massa benda maka, makin besar pula inersia dari benda

tersebut. Dengan demikian, ketika massa benda makin besar maka benda

akan sukar dipercepat atau gerakannya sukar untuk diubah. Sebaliknya jika

massa benda kecil, maka benda mudah dipercepat atau dengan kata lain

gerakannya mudah untuk diubah. Hal ini menunjukan bahwa hubungan

antara massa benda m dengan percepatan benda a adalah berbanding

terbalik. Oleh karena massa berpengaruh terhadap inersia dari benda maka

sering juga disebut bahwa, massa merupakan ukuran kelembaman atau

kemampuan mempertahankan keadaan gerak suatu benda.

2. Penerapan Konsep Gaya dan Gerak sesuai Hukum Newton I Pada Gerak

Benda

a. Gaya pada Bidang Datar yang diberi Gaya ke Bawah

Gaya gravitasi bekerja pada sebuah benda ketika benda tersebut

jatuh. Ketika benda berada dalam keadaan diam di Bumi, gaya

gravitasi padanya tidak hilang. Seperti pada sebuah buku yang diam di

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 45: Sanata Dharma Universityrepository.usd.ac.id/32952/2/141424024_full.pdf · Sanata Dharma University

28

atas meja, gaya gravitasi tetap bekerja pada buku yang disebut gaya

berat yang arahnya kebawah menuju pusat bumi.

Selain itu, terdapat sebuah gaya lain yang bekerja pada benda itu

yang mengimbangi gaya gravitasi sehingga benda berada dalam

keadaan diam yang disebut gaya normal. Gaya normal adalah gaya

kontak yang bekerja dengan arah tegak lurus bidang sentuh, pada dua

benda yang bersentuhan.

Keterangan :

N = Gaya normal pada buku

W = Gaya berat

P = Gaya luar

Pada gambar 2.1a gaya berat dan gaya normal bekerja pada benda

yang sama yakni buku. Kedua gaya ini bekerja dengan gaya yang

N N

W P

W

Gambar 2.1a.

Keseimbangan gaya

Gambar 2.1b.

Keseimbangan gaya

dengan gaya luar

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 46: Sanata Dharma Universityrepository.usd.ac.id/32952/2/141424024_full.pdf · Sanata Dharma University

29

sama besar karena keseimbangan gaya yang memenuhi Hukum

Newton I (∑F = 0) bukan karena aksi-reaksi.

∑F = 0

N – W = 0

N = W

Sebagai contoh, pada gambar 2.1b diberikan gaya tambahan dari

luar yakni P yang menekan buku ke bawah. Oleh karena itu, pada

buku bekerja tiga gaya seimbang sehingga memenuhi Hukum Newton

I:

∑F = 0

+N – P – W = 0

N = P + W

N bernilai positif karena arahnya ke atas.

b. Gaya pada Bidang Miring

Gambar 2.2a Gaya real yang

bekerja pada benda di bidang

miring

Gambar 2.2b Gaya berat setelah

diuraikan sesuai arah sb. x dan sb. y

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 47: Sanata Dharma Universityrepository.usd.ac.id/32952/2/141424024_full.pdf · Sanata Dharma University

30

Pada sebuah balok yang diam di sebuah bidang miring, terdapat

dua gaya yang bekerja seperti pada gambar 2.2a yakni gaya normal

yang tegak lurus terhadap bidang dan gaya berat. Gaya berat pada

bidang miring juga diuraikan menjadi komponen-komponen x dan y

sesuai dengan arah sumbu x yang sejajar bidang miring dan sumbu y

yang tegak lurus bidang miring (gambar 2.2b).

c. Gerak Benda pada Bidang Datar yang diberi Gaya Kekanan

Gambar 2.3 Gaya-gaya pada benda diam

Ketika kita sedang berusaha menggerakan suatu benda yang

sedang berada pada kedaan diam, maka akan ada empat gaya yang

bekerja pada benda tersebut. Gaya tersebut adalah gaya tarik/dorong

F, gaya normal N, gaya gravitasi/gaya berat w dan gaya gesek statis fs.

Pada arah vertikal besarnya N = w sehingga resultan gayanya sama

dengan nol. Sedangkan untuk arah horizontal berlaku perbandingan

gaya gayanya F = fs yang berarti semakin besar gaya yang diberikan

atau dikerjakan pada benda diam, semakin besar gaya gesekan statik

yang bekerja pada benda tersebut.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 48: Sanata Dharma Universityrepository.usd.ac.id/32952/2/141424024_full.pdf · Sanata Dharma University

31

d. Beberapa Grafik yang berkaitan dengan Gerak Lurus pada Bidang

Datar sesuai Hukum Newton I

Gerak pada bidang datar ketika gaya gesek dengan bidang

diabaikan terkait dengan variabel Gaya F, waktu t, kecepatan v,

percepatan a dan perpindahan s. Hubungan antara komponen-

komponen itu dapat digambarkan dalam bentuk grafik berikut

Grafik v – t pada keadaan diam dan GLB

Gambar 2.4 Grafik v-t untuk benda diam

Pada keadaan diam

o Grafik ini berlaku pada semua titik acuan baik disebelah

kanan titik acuan maupun disebelah kiri titik acuan serta

pada titik acuan itu sendiri.

Pada GLB

Gambar 2.5 Grafik v-t saat benda GLB

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 49: Sanata Dharma Universityrepository.usd.ac.id/32952/2/141424024_full.pdf · Sanata Dharma University

32

o Grafik 1 berlaku untuk benda yang bergerak ke arah

kanan dengan kecepatan yang tetap baik itu dimulai

dari titik acuan maupun disebelah kiri atapun

disebelah kanan titik acuan.

o Grafik 2 berlaku untuk benda yang bergerak ke arah

kiri dengan kecepatan yang tetap, baik itu dimulai

dari titik acuan maupun disebelah kiri titik acuan

ataupun disbelah kanan titik acuan.

Grafik F – t pada keadaan diam dan GLB

Gambar 2.6 Grafik F-t saat benda diam dan GLB

o Berlaku untuk benda yang berada dalam keadaan

diam

o Berlaku untuk benda yang bergerak lurus dengan

kecepatan tetap, baik yang bergerak ke kiri maupun

ke kanan, karena gaya yang bekerja pada benda

sama dengan nol

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 50: Sanata Dharma Universityrepository.usd.ac.id/32952/2/141424024_full.pdf · Sanata Dharma University

33

Grafik a – t pada keadaan diam dan GLB

Gambar 2.7 Grafik a-t saat benda diam dan GLB

o Berlaku untuk benda yang berada dalam keadaan

diam

o Berlaku untuk benda yang bergerak lurus dengan

kecepatan tetap baik yang bergerak ke kiri maupun

bergerak ke kanan, sebeb percepatan benda adalah

nol

3. Contoh Hukum Newton I Dalam Kehidupan Sehari-hari

Begitu banyak peristiwa dalam kehidupan sehari-hari yang menunjukan

adanya Hukum Newton I. Seperti pada beberapa contoh berikut:

Setumpuk buku diletakan di atas kertas. Jika kertas tiba-tiba ditarik

sambil dihentak, buku-buku tidak akan terbawa karena

kelembamannya dan sebaliknya, ketika kertas ditarik secara

perlahan-lahan maka buku juga akan ikut bergerak, karena buku

tidak dapat mempertahankan keadaan diamnya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 51: Sanata Dharma Universityrepository.usd.ac.id/32952/2/141424024_full.pdf · Sanata Dharma University

34

Sebuah bus berisi penumpang sedang berhenti disebuah halte.

Ketika bus tiba-tiba bergerak, penumpang akan terdorong ke

belakang. Hal ini disebabkan karena tubuh penumpang cenderung

untuk tetap diam sehingga tidal ikut bergerak ke depan seperti bus

yang ditumpanginya.

Ketika selembar karpet tiba-tiba dikibaskan, debunya akan

berterbangan. Hal ini diakibatkan oleh karena debu yang semula

menempel pada karpet cenderung mempertahankan keadaan

diamnya sehingga tidak ikut bergerak bersama karpet.

Sebuah bola A digantungkan pada digantungkan pada sebuah tiang

menggunakan seutas benang. Pada bagian bawah bola itu diikatkan

pula seutas benang. Seperti pada gambar berikut:

Gambar 2.8 Kelembaman Bola yang tergantung pada seutas

benang

Ketika benang yangb berada dibagian bawah bola A ditarik dalam

satu hentakan, maka tali akan putus pada titik hitam. hal ini

disebabkan oleh sifat lembam dan ingin mempertahankan keadaan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 52: Sanata Dharma Universityrepository.usd.ac.id/32952/2/141424024_full.pdf · Sanata Dharma University

35

yang dimiliki oleh benda A. Sehingga dengan satu kali hentakan

benang tidak dapat melawan kelembaman dari benda A.

Seorang joki yang terdorong kedepan ketika kuda yang

ditungganginya tiba-tiba berhenti. Ketika kuda berhenti, sifat

lembam sang joki cenderung mempertahankan keadaan geraknya

sehingga akan terdorong kedepan.

Seorang anak akan terjatuh kedepan ketika kakinya tersandung

batu. Hal itu karena batu menghentikan gerakan kakinya,

sedangkan bagian kaki yang lain cenderung terus bergerak

sehingga menyebabkannya jatuh terjerembab.

Sebelum melakukan lompat jauh, seorang anak terlebih dahulu

melakukan ancang-ancang dengan berlari dalam jarak tertentu

karena dengan itu dia akan mendapatkan efek kelembaman

geraknya ketika melompat dan berada diudara. Dengan demikian

maka lompatannya akan lebih jauh dibandingkan dengan

lompatannya yang dilakukan tanpa awalan atau ancang-ancang

dalam jarak tertentu.

Saat kita turun dari bus yang masih bergerak meskipun perlahan,

sangatlah penting untuk bergerak searah dengan gerakan bus. Jika

sebaliknya, maka gerak kaki kita akan terheti secara tiba-tiba,

sedangkan bagian tubuh kita yang lain akan tetap cenderung untuk

bergerak searah dengan gerakan bus sehingga besar kemungkinan

kita akan terjatuh.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 53: Sanata Dharma Universityrepository.usd.ac.id/32952/2/141424024_full.pdf · Sanata Dharma University

36

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. JENIS PENELITIAN

Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode

penelitian deskriptif kuantitatif dan kualitatif. Penelitian deskriptif adalah

penelitian yang berusaha mendeskripsikan suatu gejala, peristiwa, dan

kejadian yang terjadi pada saat sekarang (Suparno, 2010). Penelitian

kuantitatif berupa angka. Jadi penelitian deskriptif kuantitatif adalah

penelitian yang menjelaskan atau mendeskripsikan hasil penelitian yang

berupa angka. Sedangkan penelitian kualitatif dimana semua data

dikumpulkan berdasarkan fakta-fakta yang diperoleh di lapangan berupa

keterangan.

Kedua jenis penelitian ini digabungkan untuk saling mendukung dan

melengkapi. Dengan demikian data hasil penelitian yang telah diperoleh

dapat dianalisis, untuk menjelaskan pemahaman siswa, miskonsepsi serta

penyebab miskonsepsi yang dialami oleh siswa pada materi Hukum Newton

I.

B. TEMPAT DAN WAKTU PENELITIAN

1. Tempat penelitian

Penelitian ini dilakukan di SMA Bintang

2. Waktu penelitian

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 54: Sanata Dharma Universityrepository.usd.ac.id/32952/2/141424024_full.pdf · Sanata Dharma University

37

Penelitian dilakukan selama bulan Agustus 2018

C. POPULASI DAN SAMPEL

1. Populasi Penelitian

Populasi penelitian ini adalah siswa SMA Bintang

2. Sampel Penlitian

Sampel penelitian ini adalah siswa Kelas XI IPA

D. DESAIN PENELITIAN

Desain dalam penelitian yang akan dilakukan sesuai dengan skema

pada gambar dibawah ini:

Gambar 3.1 Skema Penelitian

Langkah awal yang dilakukan dalam penelitian ini adalah dengan

memberikan tes awal atau preetest berupa pilihan ganda yang disertai

dengan CRI, dimana skala CRI mengandalkan kejujuran siswa. Test ini

dilakukan untuk mengetahui sejauh mana tingkat pemahaman siswa

terhadap konsep Hukum Newton I. Sedangkan CRI digunakan untuk

mengetahui tingkat keyakinan siswa dalam mengerjakan test, sehingga

dapat diketahui bahwa siswa memang yakni atau sekedar menerka saja.

Preetest Wawancara

Pembelajaran dengan metode

Demonstrasi

PosttestWawancara

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 55: Sanata Dharma Universityrepository.usd.ac.id/32952/2/141424024_full.pdf · Sanata Dharma University

38

Dengan demikian, maka pemahaman siswa akan dapat dikategorikan bahwa

memang merek paham, tidak paham atau bahkan mengalami miskonsepsi.

Dari hasil preetest tersebut, maka selanjtnya akan dilakukan

wawancara. Wawancara dilakukan untuk memperoleh informasi yang lebih

terkait pemahaman siswa. Hasil test dan wawancara ini menjadi salah satu

acuan bagi peneliti untuk melakukan remedasi untuk meningkatkan

pemahaman siswa dan mengurangi miskonsepsi pada siswa. Remediasi ini

menggunkakan metode demonstrasi dengan menghadirkan konsep Hukum

Newton I dalam kehidupan sehari-hari. Setelah melakukan remediasi maka

kepada siswa akan kembali diberikan test akhir atau posttest berupa pilihan

ganda yang juga disertai CRI, yang bertujuan untuk melihat adanya

peningkatan pemahaman dengan berkurangnya miskonsepsi pada siswa.

Untuk mendukung hasil posttest ini, maka akan kembali dilakukan

wawancara terkait pemahaman pada siswa.

E. INSTRUMEN

Instrumentasi adalah seluruh proses untuk mengumpulkan data.

Instrumen yang digunakan dalam penelitian Tes Pilihan Ganda dengan

Certainty of Response Index (CRI) dan Wawancara.

1. Tes Pilihan Ganda dengan Certainty of Response Index (CRI)

Dalam penelitian ini menggunakan tes dengan pilihan

berganda, dimana ada satu jawaban yang benar dan beberapa

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 56: Sanata Dharma Universityrepository.usd.ac.id/32952/2/141424024_full.pdf · Sanata Dharma University

39

jawaban pengecoh. Tujuan adanya jawaban pengecoh adalah untuk

melihat kemungkinan siswa yang kurang atau tidak memahami

bahkan mengalami miskonsepsi. Jumlah butir soal dalam penelitian

ini adalah 10 butir soal, yang dibuat sesuai dengan kisi-kisi secara

menyeluruh dari materi Hukum Newton I. Penelitian ini disusun

menggunakan tes pilihan berganda dengan CRI untuk menunjukan

keyakinan jawaban siswa. CRI merupakan ukuran tingkat

keyakinan/kepastian responden dalam menjawab setiap pertanyaan

(soal) yang diberikan. Cara ini digunakan untuk mengidentifikasi

terjadinya miskonsepsi, sekaligus dapat membedakannya dengan

tidak tahu konsep.

Tabel 3.1 Tabel Kisi-kisi Soal

No Indikator Soal Jumlah

Soal

No Soal

1. Memahami bunyi Hukum Newton

I

7 1, 10, 13, 16, 17, 19,

20

2. Memahami gaya dan arah gaya

pada benda diam

8 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 14

3. Memahami kelembaman benda 5 9, 11, 12, 15, 18

2. Wawancara

Wawancara dilakukan berdasarkan hasil tes awal (Pretes) untuk

mengetahui sejauh mana miskonsepsi yang dialami oleh siswa serta

penyebabnya. Hasil wawancara akan menjadi dasar untuk mengajar,

agar terjadi perubahan konsep atau pemahaman pada siswa dari yang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 57: Sanata Dharma Universityrepository.usd.ac.id/32952/2/141424024_full.pdf · Sanata Dharma University

40

mengalami miskonsepsi menjadi paham konsep. Wawancara yang

dilakukan adalah wawancara terstruktur dimana pertanyaan yang

diajukan, telah terlebih dahulu dipersiapkan. Dalam pelaksanaan

penelitian, wawancara akan dilakukan pada siswa dengan tingkat

pemahaman yang berbeda. Yakni pada 4 orang siswa, dimana dipilih

4 orang siswa yang memiliki miskonepsi paling tinggi.

F. VALIDITAS DAN RELIABILITAS

Validitas merupakan tingkat ketepatan atau keakuratan suatu alat ukur atau

instrumen yang digunakan dalam penelitian terutama pada materi Hukum

Newton I. Mas’ud (dalam Susilo dan Aima, 2013; 11) menyatakan bahwa

validitas adalah kemampuan suatu alat ukur untuk mengukur apa yang

seharusnya diukur. Instrumen dikatakan valid apabila alat ukur yang

digunakan dalam suatu riset atau penelitian dalam memperoleh data itu

valid. Untuk menjamin valid tidaknya suatu alat ukur maka perlu dilakukan

validasi. Validasi dapat dilakukan dengan dua cara yakni:

1. Meminta penilaian ahli untuk melihat kesesuaian isi yang hendak

dites

2. Menggunakan kisi-kisi yang dapat menunjukan bahwa instrumennya

sungguh memuat semua isi yang hendak diteskan.

Sedangkan reliabilitas adalah konstistensi dari suatu skor. Reliabilitas

menunjukan tingkat konsisten skor yang diperoleh siswa, dimana skor yang

diperoleh sisw pada hari pertama juga sama dengan hari berikutnya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 58: Sanata Dharma Universityrepository.usd.ac.id/32952/2/141424024_full.pdf · Sanata Dharma University

41

G. DESAIN PEMBELAJARAN

Proses pembelajaran di rancang dalam 2 kali pertemuan dengan 1

pertemuan adalah 2 x 45 menit, sehingga 2 pertemuan menjadi 4 x 45

menit. Metode yang digunkan adalah metode Demonstrasi. Pada

pertemuan pertama diawali dengan penyampaian tujuan pembelajara, yang

yang dilanjutkan dengan kegiatan demonstrasi. Kegiatan demonstrasi pada

pertemuan pertama adalah untuk menunjukan keberadaan gaya yang

bekerja pada benda diam. Setelah dilakukan demonstrasi, maka siswa

diminta untuk melakukan diskusi yang dilanjutkan dengan presentasi.

Berikut gambaran kegiatan demosntrasi yang akan dilakukan:

Tabel 3.2 Demosntrasi Pertemuan I

Demonstrasi Pertanyaan Diskusi

1) Balok tanpa diberi gaya

1) Apakah ada gaya yang bekerja pada

balok? Jika ada gambarkan! Mengapa

benda tersebut diam dan tak

bergerak?

2) Balok diberi gaya tarik 2 N ke kanan

1) Bagaimana jika balok ditarik dengan

gaya 2 N ke kanan, apakah balok

dalam keadaan diam atau bergerak?

Apakah ada gaya yang bekerja pada

balok? Jika ada gambarkan arah

gayanya! Mengapa balok dalam

keadaan diam atau bergerak?

3) Balok diberikan gaya tarik dari kedua

ujung berlawanan dengan gaya yang

sama besar 5 N

1) Apabila ditarik dari kedua ujung

balok dengan gaya yang sama besar

yakni 5 N, apa yang akan terjadi?

Mengapa demikian? Bagaimanakah

gayanya, gambarkan!

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 59: Sanata Dharma Universityrepository.usd.ac.id/32952/2/141424024_full.pdf · Sanata Dharma University

42

Demonstrasi Pertanyaan Diskusi

Pertemuan yang kedua dilanjutkan dengan kegiatan demonstrasi

tentang peristiwa kelembaman. Demonstrasinya menggunakan kertas, koin

dan gelas, untuk menunjukan sifat kelembaman pada koin. Siswa akan

diarahkan dengan pertanyaan diskusi terkait “apa yang akan terjadi pada

koin apabila kertas ditarik secara pelan, atau sebaliknya jika kertas ditarik

secara cepat dalam satu hentakan”. Setelah diskusi maka siswa akan

menyampaikan hasil diskusi di depan kelas yang kemudian dibahas secara

bersama-sama.

H. ANALISIS DATA

1. Analisis data Kuantitif

Data kuantitatif diperoleh dari tes pilihan ganda dengan skor CRI.

Dimana instrumen dilengkapi keterangan keyakinan siswa untuk

melihat pemahaman siswa, yakni apakah mereka mengrjakannya atas

dasar paham atau karna menebak bahkan karena miskonsepsi. Untuk

mengidentifikasi miskonsepsi yang dialami siswa, menggunakan

kriteria berikut:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 60: Sanata Dharma Universityrepository.usd.ac.id/32952/2/141424024_full.pdf · Sanata Dharma University

43

Tabel 3.3 Kriteria Pengelompokan Siswa

Kriteria

Jawaban

Kriteria CRI

Menebak Agak

Tahu

Tidak

Yakin

Agak

Yakin

Yakin Sangat

Yakin

Benar Tidak tahu

konsep

Tidak

tahu

konsep

Tidak

tahu

konsep

Paham

konsep

Paham

konsep

Paham

konsep

Salah Tidak tahu

konsep

Tidak

tahu

konsep

Tidak

tahu

konsep

Miskonsepsi Miskonsepsi Miskonsepsi

Berdasarkan data yang telah diperoleh, maka jawaban siswa dinilai

dengan kriteria berikut:

Tabel 3.4 Kriteria Penilaian Soal Berdasarkan Skor

Bentuk soal Nilai Keterangan

Pilihan ganda 1 Apabila jawaban benar

0 Apabila jawaban salah

Berdasarkan pengkategorian tersebut maka diketahui jumlah

miskonsepsi untuk setiap nomor soal pada seluruh siswa yang

mengikuti tes tertulis. Untuk mengetahui jumlahnya, digunakan format

berikut:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 61: Sanata Dharma Universityrepository.usd.ac.id/32952/2/141424024_full.pdf · Sanata Dharma University

44

Tabel 3.5 Format Analisis Data Tes Tertulis untuk Seluruh Siswa

Dengan keterangan sebagai berikut :

J : Kriteria jawaban

M : Miskonsepsi

P : Paham

0 : Menebak

1 : Agak Tahu

2 : Tidak Yakin

3 : Agak Yakin

4 : Yakin

5 : Sangat Yakin

Berdasarkan hasil analisa diatas dapat diketahui jumlah miskonsepsi

dari setiap soal maupun setiap sub topik. Untuk memperoleh tingkatt

miskonsepsi dalam persen dapat digunakan persamaan berikut :

Presentasi untuk setiap soal

X = ∑𝑀

∑𝑠𝑖𝑠𝑤𝑎 x 100 % (1)

No

soal

Kode

siswa

A

(Nama siswa)

B

(Nama siswa)

dst

(Nama siswa)

∑M ∑P

J (Jawaban)

CRI CRI

0 1 2 3 4 5 0 1 2 3 4 5

1 Benar

2 Salah

dst

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 62: Sanata Dharma Universityrepository.usd.ac.id/32952/2/141424024_full.pdf · Sanata Dharma University

45

Setelah menghitung tingkat persentase, maka ditentukan kategori

tingkat pemahaman dan miskonsepsi siswa mengenai materi yang

diujikan yakni dengan menggunakan statistika distribusi frekuensi grup

(interval). Berdasarkan data persentase tingkat pemahaman dan

miskonsepsi siswa mengenai penjumlahan vektor dengan cara geometri

dan cara analisis, maka kita akan membagi dalam lima kategori

diantaranya kategori sangat baik, baik, cukup, kurang dan sangat

kurang.

Tabel 3.6 Kategori Pemahaman Siswa

Presentase skor (%) Tingkat pemahaman

87 – 100 Sangat baik

74 – 86 Baik

56 – 73 Cukup

31 – 55 Kurang

≤30 Sangat Kurang

2. Analisis Data Kualitatif

Proses pengambilan data kualitatif dilakukan dengan wawancara

yakni wawancara hasil pretest dan wawancara hasl postets. Datanya

berupa berupa alasan siswa dari tes tertentu yang kemudian direkam.

Hasil rekaman tersebut, kemudaian dibuat dalam bentuk transkrip hasil

wawancara.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 63: Sanata Dharma Universityrepository.usd.ac.id/32952/2/141424024_full.pdf · Sanata Dharma University

46

BAB IV

DATA, ANALISIS DAN PEMBAHASAN

A. DESKRIPSI PELAKSANAAN PENELITIAN

Pengumpulan data penelitian dilaksanakan di SMA Bintang yang

terletak di Jl. Batikan No. 7 Kelurahan Pandeyan, Kec. Umbulharjo,

Yogyakarta. Peneliti mengambil siswa-siswi SMA Bintang sebagai sampel

yakni kelas XI IPA dengan jumlah siswa sebanyak 15 orang. Pemilihan

kelas XI IPA dikarenakan materi yang diteliti yakni Hukum Newton I belum

dipelajari oleh kelas X IPA dan baru akan dipelajari pada semseter Genab

sedangkan untuk kelas XI IPA sendiri sebelumnya telah mempelajari materi

tersebut ketika berada di kelas X. Kegiatan penelitian ini hanya dilakukan

pada 1 kelas saja, dikarenakan jumlah kelas XI IPA di SMA Bintang hanya

ada 1 kelas.

Penelitian ini dilaksanakan pada semeseter ganjil, tepatnya pada bulan

Agustus 2018. Sebelum melaksanakan penelitian, terlebih dahulu dilakukan

observasi dikelas sekaligus perkenalan awal kepada siswa serta berunding

untuk membuat kesepakatan bersama siswa. Kesepakatan yang dimaksud

adalah terkait dengan waktu pelaksanaan peneleitian. Hal ini dilakukan atas

saran dari Guru mata pelajaran Fisika, berhubung waktu pelaksanaan

penelitian dilakukan setelah jam KBM efektif, dimana biasanya para siswa

telah memiliki jadwal masing-masing untuk kegiatan ekstrakurikuler,

sehingga harus dirundingkan terlebih dahulu untuk hari pelaksanaannya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 64: Sanata Dharma Universityrepository.usd.ac.id/32952/2/141424024_full.pdf · Sanata Dharma University

47

Oleh karena itu berdasarkan hasil kesepakatan bersama tersebut, waktu

penelitian dilakukan pada hari Selasa, Kamis dan Sabtu.

Kegiatan observasi dikelas dilakukan sebanyak satu kali, untuk

melihat dan mengetahui proses pembelajaran yang berlangsung serta untuk

mengenal lingkungan kelas beserta suasanannya. Hal ini dilakukan agar

peneliti dapat mempersiapkan penelitian dengan baik. Kegiatan observasi

kelas dilakukan pada tanggal 1 Agustus 2018. Sedangkan kegiatan

penelitian sendiri, diawali dengan melakukan test awal atau yang biasa

disebut pretest. Kemudian dilanjutkan dengan wawancara. Wawancara

dilakukan pada tiga anak yang mengalami miskonsepsi paling tinggi.

Wawancara dilakukan untuk melihat sejauh mana pemahaman siswa serta

miskonsepsi yang mereka alami, sehingga peneliti dapat mempersiapkan

dan merancang pembelajaran yang baik untuk mengurangi miskonsepsi dan

meningkatkan pemahaman siswa terkait hukum Newton I. Lalu dilanjutkan

dengan kegiatan pembelajaran, dimana proses pembelajaran juga mengacu

pada hasil Pretest dan juga wawancara. Hal ini dilakukan dengan tujuan

agar terjadi perubahan pemahaman dari siswa yang mengalami miskonsepsi

menjadi paham serta siswa yang tidak paham juga menjadi paham, yakni

dengan menekankan pada bagian yang mengalami miskonsepsi paling

tinggi. Kegiatan pembelajaran sendiri dilakukan sebanyak dua kali

pertemuan.

Kegiatan penelitian berikutnya adalah test akhir atau yang disebut

Posttest. Test ini dilakukan untuk melihat sejauh mana siswa mengalami

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 65: Sanata Dharma Universityrepository.usd.ac.id/32952/2/141424024_full.pdf · Sanata Dharma University

48

perubahan setelah diadakan kegiatan pembelajaran. Perubahan yang

dimaksud tentunya adalah perubahan pemahaman siswa dari siswa yang

mengalami miskonsepsi berubah menjadi paham, serta siswa yang awalnya

tidak paham menjadi paham juga. Jika diawal setelah pretest diadakan

wawancara, maka setelah kegiatan posttest juga dilakukan wawancara.

Wawancara ini dilakukan pada tiga orang yang sama dengan kegiatan

wawancara I. Tujuannya masih sama untuk mengetahui bagaimana

pemahaman siswa serta seberapa antusias para siswa dengan metode

pembelajaran yang digunakan.

Berikut jadwal pelaksanaan kegiatan penelitian di SMA Bintang

Pre-test : 18 Agustus 2018

Wawancara I : 20 Agustus 2018

Pembelajaran 1 : 23 Agustus 2018

Pembelajaran 2 : 24 Agustus 2018

Post-tes : 27 Agustus 2018

Wawancara II : 28 Agustus 2018

B. PRE-TEST

Pretest diikuti oleh 15 orang siswa sebagai partisipan. Sebenarnya

jumlah siswa dikelas mencapai 20, namun ketika pelaksanaan kegiatan pre-

test sebanyak 5 orang partisipan tidak dapat mengikuti test dikarenakan

adanya kegiatan lain yang bertabrakan dengan kegiatan penelitian.

Sebelumnya hal ini telah diberitahukan oleh guru pengampuh mata

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 66: Sanata Dharma Universityrepository.usd.ac.id/32952/2/141424024_full.pdf · Sanata Dharma University

49

pelajaran Fisika, sehingga berdasarkan pertimbangan dan saran dari guru

Fisika kegiatan pre-test tetap berlanjut dengan jumlah partisipan yang tersisa

yakni 15 orang. Soal yang dikerjakan oleh siswa merupakan soal pilihan

ganda yang disertai dengan CRI.

Kegiatan pretest berlangsung selama 90 menit atau 2 JP dengan

jumlah soal yang dikerjakan sebanyak 20 butir. Tujuan diadakannya pre-test

adalah untuk melihat dan mengetahui tingkat pemahaman dan miskonsepsi

yang dialami oleh siswa. Berdasarkan hasil pretest yang telah dilakukan

oleh siswa, maka diperoleh data sebagai berikut pada tabel 4.1.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 67: Sanata Dharma Universityrepository.usd.ac.id/32952/2/141424024_full.pdf · Sanata Dharma University

50

Tabel 4.1 Tabel Data Hasil Pre-test

Kode

Siswa

No soal dan CRI

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

J CRI J CRI J CRI J CRI J CRI J CRI J CRI J CRI J CRI J CRI J CRI J CRI

A S 3 B 4 S 4 B 3 B 5 B 4 S 4 S 4 B 3 S 2 S 3 B 5

B S 3 S 4 S 2 B 2 B 3 B 4 S 3 B 2 B 4 S 3 S 3 B 5

C B 4 B 2 S 1 B 5 B 5 B 5 B 4 B 5 S 3 S 4 S 1 B 3

D S 2 B 3 B 2 S 0 B 3 B 4 S 2 S 2 B 3 S 0 B 2 B 3

E S 4 S 3 S 3 S 1 B 5 B 4 S 4 S 3 B 3 B 2 S 3 B 5

F S 2 S 3 B 2 B 0 B 4 B 4 S 3 S 3 B 2 B 0 S 2 B 3

G S 3 S 4 S 5 S 3 S 3 B 4 B 1 S 3 S 2 S 4 B 3 S 2

H S 4 S 3 S 3 S 2 B 4 B 4 S 4 S 4 B 4 S 4 S 4 B 4

I S 5 B 4 S 5 B 5 B 5 B 5 S 4 B 5 B 5 S 4 S 4 B 5

J S 3 S 0 S 3 S 3 B 3 S 3 S 3 S 3 B 3 S 3 S 3 B 3

K B 0 S 3 S 3 B 4 B 4 B 5 B 3 S 5 B 3 S 3 S 2 B 3

L S 1 B 1 B 1 S 1 S 3 B 3 S 1 S 3 B 1 S 3 S 0 B 3

M S 0 S 0 S 0 S 0 B 0 B 0 S 0 S 3 S 3 S 0 S 0 B 3

N S 4 S 4 S 3 S 3 B 4 B 4 S 3 S 3 S 2 S 3 S 4 S 3

O S 4 S 4 S 3 S 3 B 4 S 1 S 3 S 4 B 4 S 4 S 4 B 4

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 68: Sanata Dharma Universityrepository.usd.ac.id/32952/2/141424024_full.pdf · Sanata Dharma University

51

Kode

Siswa

No soal dan CRI

13 14 15 16 17 18 19 20 P TP M

J CRI J CRI J CRI J CRI J CRI J CRI J CRI J CRI ∑P ∑TP ∑M

A B 3 S 5 S 2 S 4 S 3 S 3 S 4 S 3 6 3 11

B B 3 B 3 B 2 S 5 S 5 B 5 S 5 S 5 7 4 9

C S 4 B 4 S 0 B 5 S 5 B 5 S 3 B 1 10 5 5

D S 2 B 3 S 0 S 3 S 3 B 3 S 3 S 1 5 11 4

E S 5 S 4 B 3 S 3 S 5 S 5 B 4 S 4 6 2 12

F S 3 B 3 S 0 S 1 B 2 B 4 S 3 S 3 5 9 6

G B 2 S 2 S 3 S 3 S 4 S 3 S 2 S 3 2 6 12

H S 3 B 4 S 2 S 2 S 4 S 4 S 4 B 3 6 3 11

I S 5 S 5 S 5 B 4 S 5 B 5 S 4 B 5 10 0 10

J S 3 S 3 B 3 S 3 S 3 B 3 S 3 B 3 6 1 13

K S 3 S 2 S 3 B 3 S 4 B 0 S 3 S 2 7 5 8

L S 0 S 3 S 1 B 3 S 3 B 1 S 3 S 1 3 11 6

M S 3 S 3 S 0 S 0 S 3 S 0 S 0 S 3 1 13 6

N S 2 S 3 S 2 S 2 S 3 S 3 S 4 B 3 3 4 13

O S 2 S 4 S 4 S 4 B 1 B 4 S 3 S 4 5 2 13

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 69: Sanata Dharma Universityrepository.usd.ac.id/32952/2/141424024_full.pdf · Sanata Dharma University

52

Tabel 4.1 menunjukan data hasil pre-test. Dari data tersebut maka

dapat diperoleh informasi terkait tingkat pemahaman siswa berdasarkan

nilai serta informasi tingkat pemahaman siswa yakni siswa dengan paham

konsep, kurang paham dan miskonsepsi untuk setiap butir soal dan setiap

siswa. Kategori tingkat pemahaman siswa berdasarkan persentase nilai,

dibagi menjadi 5 kategori yakni sangat baik, baik, cukup, kurang dan

sangat kurang dengan range yang telah ditentuka untuk setiap kategori

seperti pada tabel 3.5. Maka untuk dapat mengkategorikan pemahaman

siswa berdasarkan persentasi nilai, terlebih dahulu dianalisis persentase nilai

yang diperoleh siswa dengan menghitung jumlah skor atas jawaban benar

dari siswa yang dibagi dengan banyaknya butir soal yang diujikan, seperti

berikut ini:

Persentase nilai = 𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑠𝑖𝑠𝑤𝑎

𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑚𝑎𝑘𝑠 x 100%

Penentuan persentasi nilai yang diperoleh siswa dengan kode A:

Persentasi nilai A = 7

20 x 100%

Persentasi nilai A = 0,35 x 100%

Persentasi nilai A = 35%

Berdasarkan analisis tersebut, maka klasifikasi tingkat pemahaman siswa

berdasarkan persentasi nilai dapat dilihat pada tabel berikut:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 70: Sanata Dharma Universityrepository.usd.ac.id/32952/2/141424024_full.pdf · Sanata Dharma University

53

Tabel 4.2 Persentase Nilai dan Tingkat Pemahaman Pre-test

Kode

Siswa

Jumlah Skor Tingkat

Pemahaman

Siswa

Jawaban

Benar

Total

Skor

Nilai Persentase

%

A 7 7 35 35 Kurang

B 10 10 50 50 Kurang

C 12 12 60 60 Cukup

D 7 7 35 35 Kurang

E 7 7 35 35 Kurang

F 10 10 50 50 Kurang

G 4 4 20 20 Sangat Kurang

H 6 6 30 30 Sangat Kurang

I 10 10 50 50 Kurang

J 6 6 30 30 Sangat Kurang

K 7 7 35 35 Kurang

L 7 7 35 35 Kurang

M 3 3 15 15 Sangat Kurang

N 3 3 15 15 Sangat Kurang

O 5 5 25 25 Sangat Kurang

Rata-rata 34,67

Pada tabel 4.2 di atas terlihat bahwa jumlah jawaban benar paling

banyak dan skor tertinggi diperoleh oleh siswa dengan kode C yakni

mencapai 12 benar dengan skor 12. Dengan demikian maka, persentase nilai

yang diperoleh adalah 60% yang termasuk dalam kategori pemahaman

cukup. Sedangkan untuk jumlah jawaban benar dan skor terendah diperoleh

oleh dua siswa dengan kode M dan N yang hanya mencapai 3 benar dengan

skor 15, sehingga persentase nilai yang diperoleh sebesar 15% sebagai

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 71: Sanata Dharma Universityrepository.usd.ac.id/32952/2/141424024_full.pdf · Sanata Dharma University

54

persentase nilai terendah, dengan kategori pemahaman yang sangat kurang.

Sehingga rata-rata persentasi nilai kelas yang diperoleh adalah sebesar 34,67

%. Maka kategori pemahaman siswa secara umum berdasarkan perolehan

rata-rata tesebut termasuk dalam kategori kurang yang dapat dilihat pada

tabel 4.3 berikut:

Tabel 4.3 Persentase Kategori Pemahaman Siswa

Kategori

Pemahaman

Jumlah

Siswa

Persentase

%

Sangat Baik 0 0

Baik 0 0

Cukup 1 6.67

Kurang 8 53,33

Sangat

Kurang

6 37,50

Dari data pada tabel 4.1 dapat dianalisis persentase konsep benar,

kekurangan pengetahuan dan miskonsepsi baik yang dialami oleh siswa

maupun pada setiap butir soal yang diujikan. Untuk persentase konsep

benar, kekurangan pengetahuan dan miskonsepsi yang dialami oleh siswa

dapat dihitung, misalkan untuk konsep benar dengan cara menjumlahkan

konsep benar yang diperoleh siswa, lalu membaginya dengan jumlah soal

dikali seratus persen, begitupula dengan kekurangan pengetahuan dan

miskonsepsi, seperti pada siswa dengan kode B berikut ini:

Persentase Konsep Benar = ∑ 𝑘𝑜𝑛𝑠𝑒𝑝 𝑏𝑒𝑛𝑎𝑟

∑ 𝑠𝑜𝑎𝑙 x 100%

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 72: Sanata Dharma Universityrepository.usd.ac.id/32952/2/141424024_full.pdf · Sanata Dharma University

55

Persentase KBB = 7

20 x 100%

Persentase KBB = 0,35 x 100%

Persentase KBB = 35%

Persentase Kekurangan Pengetahuan = ∑𝑘𝑒𝑘𝑢𝑟𝑎𝑛𝑔𝑎𝑛 𝑝𝑒𝑛𝑔𝑒𝑡𝑎ℎ𝑢𝑎𝑛

∑𝑠𝑜𝑎𝑙 x 100%

Persentase KPB = 4

20 x 100%

Persentase KPB = 0,2 x 100%

Persentase KPB = 20%

Persentase Miskonsepsi = ∑𝑚𝑖𝑠𝑘𝑜𝑛𝑠𝑒𝑝𝑠𝑖

∑ 𝑠𝑜𝑎𝑙 x 100%

Persentase MB = 9

20 x 100%

Persentase MB = 0,45 x 100%

Persentase MB = 45%

Untuk persentase konsep benar, kekurangan pengetahuan dan

miskosnepsi yang terjadi pada setiap butir soal dapat dihitung dengan cara

menjumlahkan siswa baik untuk konsep benar, kekurangan pengetahuan

maupun miskonsepsi yang kemudian dibagi dengan jumlah siswa dikali

100%, seperti pada butir soal no 13 berikut :

Persentase Konsep Benar = ∑𝑠𝑖𝑠𝑤𝑎 𝑑𝑒𝑛𝑔𝑎𝑛 𝑘𝑜𝑛𝑠𝑒𝑝 𝑏𝑒𝑛𝑎𝑟

∑ 𝑠𝑖𝑠𝑤𝑎 x 100%

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 73: Sanata Dharma Universityrepository.usd.ac.id/32952/2/141424024_full.pdf · Sanata Dharma University

56

Persentase KB13 = 2

15 x 100%

Persentase KB13 = 0,1333 x 100%

Persentase KB13 = 13,33%

Persentase Kekurangan Pengetahuan = ∑ 𝑠𝑖𝑠𝑤𝑎 𝑑𝑒𝑛𝑔𝑎𝑛 𝑘𝑒𝑘𝑢𝑟𝑎𝑛𝑔𝑎𝑛 𝑝𝑒𝑛𝑔𝑒𝑡𝑎ℎ𝑢𝑎𝑛

∑𝑠𝑖𝑠𝑤𝑎

x 100%

Persentase KP13 = 5

15 x 100%

Persentase KP13 = 0,3333 x 100%

Persentase KP13 = 33,33%

Persentase Miskonsepsi = ∑𝑠𝑖𝑠𝑤𝑎 𝑑𝑒𝑛𝑔𝑎𝑛 𝑚𝑖𝑠𝑘𝑜𝑛𝑠𝑒𝑝𝑠𝑖

∑ 𝑠𝑖𝑠𝑤𝑎 x 100%

Persentase M13 = 8

15 x 100%

Persentase M13 = 0,5333 x 100%

Persentase M13 = 53,33%

Hasil anlisis persentase konsep benar, kekurangan pengetahuan dan

miskonsepsi pada siswa dan setiap butir soal dapat dilihat pada tabel 4.4 dan

tabel 4.5.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 74: Sanata Dharma Universityrepository.usd.ac.id/32952/2/141424024_full.pdf · Sanata Dharma University

57

Tabel 4.4 Persentase Skor Konsep Benar, Kekurangan Pengetahuan dan

Miskonsepsi Untuk Setiap Siswa

Kode

Siswa

Jawaban Peserta Didik

Konsep Benar Kekurangan Pengetahuan Miskonsepsi

Jlh Persentase Jawaban Benar Jawaban Salah Jlh Persentase

Jlh Persentase Jlh Persentase

A 6 30% 1 5% 2 10% 11 55%

B 7 35% 3 15% 1 5% 9 45%

C 10 50% 2 10% 3 15% 5 25%

D 5 25% 2 10% 9 45% 4 20%

E 6 30% 1 10% 1 5% 12 60%

F 5 25% 5 25% 4 20% 6 30%

G 2 10% 2 10% 4 20% 12 60%

H 6 30% 0 0% 3 15% 11 55%

I 10 50% 0 0% 0 0% 10 50%

J 6 30% 0 0% 1 5% 13 65%

K 7 35% 2 10% 3 15% 8 40%

L 3 15% 4 20% 7 35% 6 30%

M 1 5% 2 10% 11 55% 6 30%

N 3 15% 0 0% 4 20% 13 65%

O 4 20% 1 5% 2 10% 13 65%

Jumlah 81 405% 25 130% 55 275% 139 695%

Persentase

Rata-rata 5,4 27% 1,67 8,6% 3,67 18,33% 9,27 46,33%

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 75: Sanata Dharma Universityrepository.usd.ac.id/32952/2/141424024_full.pdf · Sanata Dharma University

58

Tabel 4.5 Persentase Konsep Benar, Kekurangan Pengetahuan dan Miskonsepsi

Peserta didik Untuk Setiap Butir Soal

No

Soal

Jawaban Peserta Didik

Konsep Benar Kekurangan Pengetahuan Miskonsepsi

Jlh Persentase Jawaban Benar Jawaban Salah Jlh Persentase

Jlh Persentase Jlh Persentase

1 1 6,67% 1 6,67% 4 26,67% 9 60%

2 2 13,33% 3 20% 2 13,33% 8 53,33%

3 0 0% 3 20% 3 20% 9 60%

4 4 26,67% 2 13,33% 5 33,33% 4 26,67%

5 12 80% 1 6,67% 0 0% 2 13,33%

6 12 80% 1 6,67% 1 6,67% 1 6,67%

7 2 13,33% 1 6,67% 3 20% 9 60%

8 2 13,33% 1 6,67% 1 6,67% 11 73,33%

9 9 60% 2 13,33% 2 13,33% 2 13,33%

10 0 0,00% 2 13,33% 3 20% 10 66,67%

11 1 6,67% 1 6,67% 5 33,33% 8 53,33%

12 13 86,67% 0 0% 1 6,67% 1 6,67%

13 2 13,33% 1 6,67% 4 26,67% 8 53,33%

14 5 33,33% 0 0% 2 13,33% 8 53,33%

15 2 13,33% 1 6,67% 8 53,33% 4 26,67%

16 4 26,67% 0 0% 4 26,67% 7 46,67%

17 0 0% 2 13,33% 0 0% 13 86,67%

18 7 46,67% 2 13,33% 1 6,67% 5 33,33%

19 1 6,67% 0 0% 2 13,33% 12 80%

20 4 26,67% 1 6,67% 3 20% 7 46,67%

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 76: Sanata Dharma Universityrepository.usd.ac.id/32952/2/141424024_full.pdf · Sanata Dharma University

59

Tabel 4.4 dan tabel 4.5 merupakan hasil analisis dari tabel 4.1 yang

menunjukan persentasi konsep benar, kurang paham dan miskonsepsi baik

yang dialami siswa maupun pada setiap butir soal. Pada tabel 4.4 yakni

persentase konsep benar, kekurangan pengetahuan dan miskonsepsi untuk

setiap siswa di atas dapat diketahui bahwa:

1. Dari 20 soal yang diujikan kepada 15 siswa, rata-rata persentase

miskonsepsi yang dialami siswa secara keseluruhan adalah 46,33%

dengan persentase miskonsepsi tertinggi yang adalah 65%, sedangkan

persentasi mikonsepsi terendah adalah 20%.

2. Untuk persentase kekurangan pengetahuan dengan jawaban salah dan

CRI rendah diketahui bahwa rata-rata persentase secara keseluruhan

adalah 18,33%, dengan persentase kekurangan pengetahuan tertinggi

adalah 55% dan persentase terendah adalah 0%.

3. Sedangkan untuk persentase rata-rata kekurangan pengetahuan dengan

jawaban benar dan CRI rendah mencapai 8,6%, dimana persentase

kekurangan pengetahuan tertingginya mencapai 25 % dan persentase

terendah adalah 0%.

4. Untuk siswa yang memahami konsep secara benar diketahui rata-rata

persentase secara keseluruhannya adalah 27%, dengan persentase

konsep benar tertingginya adalah 50% dan persentase terendahnya

adalah 5%.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 77: Sanata Dharma Universityrepository.usd.ac.id/32952/2/141424024_full.pdf · Sanata Dharma University

60

Sedangkan dari tabel 4.5 yaitu persentase konsep benar, kekurangan

pengetahuan dan miskonsepsi pada setiap butir soal dapat diketahui bahwa:

a. Dari 15 siswa yang mengerjakan 20 butir soal, persentase miskonsepsi

tertinggi yang dialami siswa terjadi pada soal no 17 dengan persentase

sebesar 86,67 %, tentang kecepatan tetap sesuai Hukum Newton I.

Sedangkan miskonsepsi terendah terjadi pada 2 nomor soal yaitu pada

nomor 6 tentang gaya dan arah gaya pada benda diam dan nomor 13

tentang kecepatan tetap sesuai Hukum Newton I, dengan persentase

sebesar 6,67%.

b. Untuk kategori kekurangan pengetahuan dengan jawaban salah dan

CRI rendah diketahui bahwa persentase tertingginya terjadi pada soal

nomor 15 dengan persentase sebesar 53,33% yaikni tentang pengaruh

massa terhadap kelembaman benda. Sedangkan untuk persentase

terendahnya terjadi pada 2 nomor soal yakni pada nomor 5 tentang

arah gaya (N dan W) pada benda diam dan pada nomor 17 tentang

kecepatan tetap sesuai Hukum Newton I dengan persentase sebesar

0%.

c. Sedangkan untuk kategori kekurangan pengetahuan dengan jawaban

salah dan CRI rendah diketahui bahwa persentase tertingginya terjadi

pada 2 nomor soal yakni pada soal nomor 2 dan 3 tentang grafik gerak

benda pada bidang datar sesuai Hukum Newton I, dengan persentase

sebesar 20%. Sedangkan untuk persentase terendahnya terjadi pada 4

nomor soal yakni pada nomor 12 tentang kelembaman benda pada

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 78: Sanata Dharma Universityrepository.usd.ac.id/32952/2/141424024_full.pdf · Sanata Dharma University

61

kehidupan sehari-hari, nomor 14 tentang arah gaya pada benda diam

di bidang miring, serta nomor 16 dan 19 tentang kecepatan benda

sesuai Hukum Newton I, dengan persentase sebesar 0%.

d. Untuk persentase konsep benar yang tertinggi terjadi pada soal nomor

12 tentang kelembaman benda pada kehidupan sehari-hari, dengan

persentase sebesar 86,67%. Sedangkan untuk persentase terendah

terjadi pada 3 nomor soal yakni nomor 3 tentang gerak benda pada

bidang datar sesuai Hukum Newton I, serta nomor 10 dan 17 tentang

kecepatan tetap sesuai Hukum Newton I dengan persentase sebesar

0%.

C. PEMILIHAN PESERTA WAWANCARA

Berdasarkan hasil pre-test pada tabel 4.1 dari 15 orang siswa yang

mengikuti test diperoleh 3 orang siswa yang mengalami miskonsepsi paling

tinggi. Kepada ketiga siswa tersebut dilakukan wawancara terkait gambaran

pemahaman siswa tentang Hukum Newton I. Ketiga siswa tersebut adalah J,

N dan O dengan besar persentase miskonsepsi yang sama besar yakni 65%.

C1 adalah siswa dengan kode J yang mengalami miskonsepsi pada

nomor 1, 3, 4, 6, 7, 8, 10, 11, 12, 13, 14, 16, 17 dan 19

C2 adalah siswa dengan kode N yang mengalami miskonsepsi pada

nomor 1, 2, 3, 4, 7, 8, 10, 11,12,14, 17, 18 dan 19

C3 adalah siswa dengan kode O yang mengalami miskonsepsi pada

nomor 1, 2, 3, 4, 7, 8, 10, 11, 14, 15, 16, 19 dan 20

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 79: Sanata Dharma Universityrepository.usd.ac.id/32952/2/141424024_full.pdf · Sanata Dharma University

62

D. WAWANCARA I

Wawancara I ini dilaksanakan setelah kegiatan pre-test oleh siswa,

tepatnya pada tanggal 20 Agustus 2018. Jenis wawancara yang dilakukan

adalah wawancara bebas atau wawancara tak terstruktur. Kegiatan

wawancara berlangsung selama ±90 menit, dengan waktu wawancara untuk

setiap siswa adalah 25 – 30 menit. Berdasarkan hasil pre-test dan

wawancara yang telah dilakukan maka diketahui pemahaman siswa sebagai

berikut:

1. Soal nomor 1 tentang penerapan Hukum Newton I pada sebuah kereta

yang sedang bergerak tanpa adanya gaya luar seperti gaya gesek dan

gaya dorong. Pada soal ini siswa diminta untuk menjelaskan

bagaimana caranya agar kereta tersebut dapat mempertahankan

geraknya pada kecepatan yang tetap. Pada soal ini, jumlah siswa yang

mengalami miskonsepsi mencapai 9 orang, 2 orang termasuk kurang

paham dan 1 orang siswa yang benar-benar memahami konsep.

Berikut merupakan hasil wawancara dari ketiga siswa yang telah

dipilih:

P: Sebelumnya sudah pernah belajar Hukum Newton kan?

C1: Sudah kaka, pas dikelas X kemarin

,C2: Udah kak.

C3: Sudah kak, dikelas X

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 80: Sanata Dharma Universityrepository.usd.ac.id/32952/2/141424024_full.pdf · Sanata Dharma University

63

P: Soal yang dikerjakan kemarin juga kan berkaitan dengan

Hukum Newton I, jadi apa kalian masih ingat bagaimana bunyi

Hukum Newton?

C1: Agak lupa sh kak, kalo tidak salah “kalau jumlah gayanya

sama dengan nol, maka benda itu akan diam dan tidak mungkin

bergerak”.

C2: Udah lupa kak, pokoknya yang itu gak sh, yang mobil direm

mendadak terus kita juga ikut maju.

C3: udah lama sih kak, jadi lupa semua. Yang itu bukan sih kak,

benda itu yang jumlah gayanya nol gak selalu diam atau

apalah.

P: Pada soal nomor 1, menurutmu bagaimana caranya agar

kereta yang bergerak di lantai licin tersebut dapat

mempertahankan geraknya pada kecepatan tersebut?

C1: Menurut saya, kereta kan bergerak ke kiri ya kak, jadi

kereta tersebut biar terus bergerak dikasih dorongan atau gaya

ke kiri yang konstan. Kan kalo tidak di kasih dorongan

bendanya diam.

C2: Awalnya mikir kalo jumlah gayanya nol. Kan bendanya

diam, berarti gayanya emang gak ada kan. Tapi entah kak,

kemarin aku milih jawabannya B jumlah gaya kekiri yang makin

kecil, tapi aku asal milih. Gak yakin juga

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 81: Sanata Dharma Universityrepository.usd.ac.id/32952/2/141424024_full.pdf · Sanata Dharma University

64

C3: Menurutku kak, kan keretanya bergerak ke kiri yah, berarti

ya harus didorong ke kiri dong. Ya gayanya juga harus makin

besar. Kan biar benda itu bisa terus bergerak, apalagi

kecepatannya konstan, ya berarti harus diberi gaya yang juga

akin besar kak.

Miskonsepsi yang terjadi pada siswa adalah beberapa siswa

berpikir agar sebuah benda itu dapat bergerak dengan kecepatan

konstan, maka diperlukan gaya yang konstan juga untuk dapat

menggerakan benda tersebut. Selain itu, ada beberapa siswa juga yang

berpikir bahwa, jika resultan gaya yang bekerja pada sebuah benda itu

nol, maka benda tersebut pasti dalam keadaan diam. Siswa

menganggap bahwa jika resultan gaya yang bekerja pada sebuah

benda adalah nol maka benda itu akan diam, sehingga untuk

menggerakan sebuah benda atau kereta tersebut dengan kecepatan

yang konstan maka diperlukan gaya yang juga konstan.

2. Pada soal nomor 2 yakni tentang grafik gaya terhadap waktu sesuai

dengan konsep Hukum Newton I, sebanyak 8 orang siswa mengalami

miskonsepi, 5 orang termasuk kurang paham dan 2 orang yang

memahami konsep secara benar. Berikut hasil wawancara dari ketiga

siswa yang telah dipilih:

P: Sebelumnya sudah pernah belajar grafik kan? Coba

jelaskan grafik no 2 tersebut berdasarkan jawabanmu?

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 82: Sanata Dharma Universityrepository.usd.ac.id/32952/2/141424024_full.pdf · Sanata Dharma University

65

C2: Sebenarnya saya agak bingung sama grafik sh kak, tapi

menurut saya grafik ini karena garisnya lurus begitu saja,

berarti gayanya itu konstan. Dan gerakannya ke kiri. Kira-kira

begitu kak.

C3: Bingung juga sih kak, ama jawabanku senidiri. Tapi kalo

ngeliat grafiknya gitu kan garisnya lurus aja ya kak, terus ke

kanan juga. Berarti ya gayanya konstan gitu.

Berdasarkan hasil test dan wawancara, siswa yang mengalami

miskonsepsi karena mereka belum memahami tentang gaya dan cara

membaca grafik secara baik. Kebanyakan mereka berpikir bahwa

garis lurus menunjukan nilai yang konstan tanpa memahami bahwa

garis tersebut bernilai nol. Mereka hanya meyakini bahwa nilai

gayanya konstan, sehingga mereka tidak berpikir bahwa grafik

tersebut juga berhubungan dengan kecepatan yang bernilai konstan.

3. Dalam mengerjakan soal nomor 3, yakni tentang menggambar grafik

kecepatan yang konstan dari sebuh bola yang bergerak ke kiri. Pada

soal ini, sebanyak 9 orang siswa mengalami miskonsepsi, dan 6 orang

yang termasuk kurang paham. Pada soal nomor 3 ini tidak ada

satupun siswa yang memahami konsep secara benar. Berikut hasil

wawancara dari ketiga siswa yang terpilih yang mengalami

miskonsepsi paling tinggi:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 83: Sanata Dharma Universityrepository.usd.ac.id/32952/2/141424024_full.pdf · Sanata Dharma University

66

P: Sebelumnya sudah pernah belajar grafik kan? Coba

jelaskan grafik no 3 tersebut berdasarkan jawabanmu?

C1: Jujur sh kak, saya bingung buat baca grafik. Tapi kan dia

bilang bolanya bergerak dengan kecepatan konstan to, jadi

menurut saya jawabannya B, garisnya kan lurus di titik nol to.

Terus di titik nol juga bebas dia bergeraknya mau ke kiri atau

ke kanan.

C2: Kan konstan kak. Jadi lurus aja, kan gak ada yang ke kiri

juga. Jadi milih itu aja.

C3: Bingung sih kak. Ini kan grafik kecepatan kan. Ya sama

kaya yang nomor 2 sih kak, cuman kan yang ini kecepatan ya.

Kan berarti garisnya lurus yang dititik nol.

Miskonsepsi yang dialami oleh siswa juga dikarenakan mereka

kurang memahami grafik dan kurang memahami bahwa kecepatan

sebagai besaran vektor. Sebagian mereka berpikir bahwa ketika

kecepatannya konstan, maka grafiknya adalah berupa garis lurus.

Ketika ditanyakan arahnya mereka hanya berpikir bahwa itu adalah

sebuah garis lurus dengan arah yang bebas. Dengan demikian maka,

garisnya berada dititik nol.

4. Dalam mengerajakan soal nomor 4 ini, disajikan sebuah gambar grafik

percepatan terhadap waktu. Pada soal ini siswa diminta untuk

menentukan pernyataan yang tepat sesuai dengan gambar grafik

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 84: Sanata Dharma Universityrepository.usd.ac.id/32952/2/141424024_full.pdf · Sanata Dharma University

67

tersebut yang dikaitkan dengan hukum Newton I. Hasil tes

menunjukan sebanyak 4 orang siswa mengalami miskonsepsi, 7 orang

termasuk kurang paham dan sebanyak 4 orang yang ternasuk

memahami konsep secara baik. Berikut hasil wawancara dari ketiga

siswa yang telah dipilih tersebut:

P: Sebelumnya sudah pernah belajar grafik kan? Coba

jelaskan grafik no 4 tersebut berdasarkan jawabanmu?

C1: Kalo untuk grafik yang no 4 ini sebenarnya saya hanya

ikut suara hati kak, jadi menurut saya kan sama kaya yang

diatas kaka, garisnya lurus to. Berarti bendanya beregerak

konstan, terus percepatannya tidak sama dengan nol.

Percepatannya lebih besar dari nol.

C2: Ah gak tau kak, pokonya kan lurus aja

C3: Kalo yang ini a berarti grafik percepatan. Tapi mungkin

ini salah sih kak, agak bingung pas ngejawab ini. Tapi kalo

ngeliat dari gambarnya kan lagi-lagi garis lurus, ya berarti

percepatannya konstan. Kalo arahnya aku ngasal aja sh kak

Miskonsepsi yang dialami oleh siswa juga sama seperti nomor 2

dan 3 di atas. Sebagian siswa belum memahami grafik dengan baik.

Sehingga ketika ditanyakan mengenai grafik perepatan terhadap

waktu yang sesuai dengan Hukum Newton I, siswa kebanyakan

berpikir dan menjawab bahwa mereka menebak saja. Sebagian lagi

menjawab bahwa garis lurus tersebut menunjukan percepatan yang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 85: Sanata Dharma Universityrepository.usd.ac.id/32952/2/141424024_full.pdf · Sanata Dharma University

68

bernilai konstan. Sehingga ketika percepatananya konstan maka nilai

percepatannya lebih besar dari nol. Siswa berpikir, berdasarkan grafik

percepataanya memiliki nilai yang lebih besar dari nol.

5. Pada soal nomor 5, tentang gaya dan arah gaya pada sebuah benda

diam dalam hal vektor gaya normal dan gaya berat pada sebuah balok

yang diam di atas sebuah meja. Hasilnya menunjukan bahwa sebanyak

2 orang siswa mengalami miskonespsi, 1 orang yang termasuk kurang

paham dan sebanyak 12 siswa teramasuk memahami konseps secara

baik dan benar. Secara umum jika melihat dari jumlah siswa yang

memahami konsep secara baik, maka dapat dikatakan bahwa untuk

vektor gaya normal dan vektor gaya berat dari benda diam di atas

bidang datar sudah dipahami secara baik oleh siswa. Namun

berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan diketahui siswa

memiliki alasan yang berbeda. Berikut hasil wawancara dari siswa

yang telah dipilih:

P: Menurutmu pada sebuah benda yang diam ada gaya yang

bekerja gak?

C1: Tidak ada kak, eh ada. Tapi lupa kak. Mungkin tidak ada

kak.

P: Kalau begitu, di buku ini buku yang ada di atas meja ini

tidak memiliki gaya sama sekali?

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 86: Sanata Dharma Universityrepository.usd.ac.id/32952/2/141424024_full.pdf · Sanata Dharma University

69

C1: Eh ada kak, seingat saya kemarin ibu sudah ajar kalau

ada gaya. Gaya normal yang keatas dengan W yang ke bawah

sebagai usaha. Jadi gaya normal N dengan W itu selalu lurus.

Siswa masih bingung dengan gaya yang ada pada benda diam.

Jadi ketika ditanya siswa mengalami miskonsepsi dengan berpikir

bahwa vektor gaya normal N selalu ke atas atau lurus dengan vektor

gaya berat W.

6. Soal nomor 6 ini tentang gaya dan arah gaya. Siswa diminta untuk

menunjukan vektor gaya dari dua buah gaya yang sama besar dan

berlawanan arah. Pada soal ini sebanyak 1 orang siswa mengalami

miskonsepsi, 2 orang yang termasuk kurang memahami dan 12 orang

termasuk dalam kategori memahami dengan baik. Berikut hasil

wawancara dari salah satu siswa yang telah ditentukan yang

mengalami miskonespsi:

P: Bagaimana arah gaya pada benda tersebut jika ditrik dari

arah berlawanan dengan gaya yang sama besar? Dan apa

yang terjadi pada benda itu? Ada kaitannya sama Hukum

Newton I gak?

C1: Karna 2 gaya itu berlwanan arah dan saling tarik menarik

kaka, sehingga benda tetap diam dan disitu saja, macam aksi

reaksi begitu kaka. Yang satu sebagai aksi, terus yang satunya

lagi reaksinya, makanya itu benda tetap diam begitu..

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 87: Sanata Dharma Universityrepository.usd.ac.id/32952/2/141424024_full.pdf · Sanata Dharma University

70

Miskonsepsi yang dialami oleh siswa terjadi karena beberapa

siswa berpikir bahwa peristiwa ini tidak berkaiatan dengan Hukum

Newton I. Mereka bahkan beranggapan bahwa kedua gaya yang saling

berlwanan tersebut merupakan peristiwa aksi dan reaksi. Di sini

terlihat jelas bahwa siswa tidak dapat memahami Hukum Newton I

dan III dengan baik, dengan beranggapan bahwa kedua gaya yang

berlawanan tersebut sabagai aksi dan reaksi.

7. Soal nomor 7 ini juga tentang gaya dan arah gaya, dimana siswa

diminta untuk menjunjukan gambar vektor gaya pada sebuah buku,

sebelum buku itu bergerak. Pada soal ini sebanyak 9 orang siswa

mengalami miskonsepsi, 4 orang yang termasuk kurang memahami

dan 2 orang siswa yang memahami konsep secara baik. Berikut

merupakan hasil wawancara dari ketiga siswa yang telah dipilih.

P: Menurutmu, jika bukunya diberikan gaya berupa tarikan,

gaya apa saja yang bekerja pada benda tersebut sebelum

bendanya bergerak?

C1: Karena digambarnya menunjukan kekiri, ya sudah begitu

saja

C2: Aku mikirnya sih bukunya ditarik ke kiri, berarti gak ada

gaya yang lainnya. Gayanya cuman satu itu aja, sekalipun

bukunya belum gerak.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 88: Sanata Dharma Universityrepository.usd.ac.id/32952/2/141424024_full.pdf · Sanata Dharma University

71

C3: Agak lupa-lupa sih kak, cuman aku mikirnya biar dia

bergerak ke kiri berarti didorong ke kiri kan makanya gayanya

dari kanan. Tapi ternyata aku salah liat soal kak, kalo dia

narik berarti harusnya dari kiri yang gayanya. Menurutku

karna gaya tariknya ke kiri, maka gayanya ke kiri kak sesuai

sama arah tarikannya. Terus untuk gaya geseknya juga kekiri,

soalnya kan emang gaya gesek selalu ke kiri, jadinyua gaya

tariknya itu pas di sudut bukunya.

Miskonsepsi yang dialami oleh siswa terjadi karena beberapa siswa

beranggapan karena gaya tariknya ke kiri, maka tak ada gaya lain

yang bekerja pada buku. Sedangkan sebagian siswa beranggapan

bahwa gaya gesek yang bekerja pada sebuah benda memang selalu ke

kiri, sehingga untuk gaya tarik yang diberikan pada buku berada di

sudut buku. Siswa beranggapan bahwa arah gaya gesek selalu ke kiri,

dan ketika sebuah gaya telah diberikan pada sebuah buku dalam hal

ini gaya tarik pada buku, maka tak ada gaya lain lagi yang bekerja

pada benda tersebut.

8. Soal nomor 8 ini tentang gaya dan arah gaya yang bekerja pada

sebuah benda diam, dalam hal ini adalah sebuah balok yang diam.

Pada soal ini sebanyak 11 orang siswa mengalami miskonsepsi, 2

orang yang termasuk kurang memehami konsep dan 2 orang yang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 89: Sanata Dharma Universityrepository.usd.ac.id/32952/2/141424024_full.pdf · Sanata Dharma University

72

termasuk memahami konsep secara baik. Beriku hasil wawancara dari

ketiga orang siswa yang telah dipilih:

P: Pada nomor 8 ini, mengenai gaya-gaya yang bekerja pada

benda diam, mengapa kamu memilih jawaban ini?

C1 : Ini macam nomor lima kaka, ini kotak pensil bisa diam

karena ini gaya normal dengan gaya berat ini sebagai aksi

rekasi. Itu dari atas gaya normal sebagai dia punya aksi, terus

dri bawah itu gaya satu lagi sebagai dia punya rekasi.

C2: Gak ada gaya yang bekerja pada balok kak. Kan gak ada

gaya tarik sama dorongnya. Jadinya bendanya itu diam aja,

gitu.

C3: Masih bingung sama jawaban yang ini sih kak, bingung

ini tuh pasangan aksi reaksi atau bukan. Cuman aku juga

mikir mungkin aja juga resultan gayanya nol, soalnya kan gak

ada gaya yang bekerja di balok. Terbukti dari diamnya balok

gitu

Miskonsepsi yang terjadi pada siswa adalah sebagian siswa

berpikir bahwa gaya normal dan gaya berat pada kotak pensil tersebut

merupakan pasangan aksi. Sedangkan yang lain berpikir bahwa pada

kotak pensil yang diam tidak ada gaya yang bekerja. Disini terlihat

bahwa siswa beranggapan bahwa tidak ada gaya yang bekerja pada

benda diam, bahkan berpikir ini sebagai Hukum Newton III dengan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 90: Sanata Dharma Universityrepository.usd.ac.id/32952/2/141424024_full.pdf · Sanata Dharma University

73

beranggapan bahwa gaya normal dan gaya berat sebagai pasangan

aksi dan reaksi.

9. Soal nomor 9 ini tentang kelembaman, dimana siswa diminta untuk

menyebutkan contoh kelembaman pada kehidupan sehari-hari. Dari

hasil jawaban siswa sebanyak 2 orang siswa mengalami miskonsepsi,

4 orang yang termasuk kurang memehami konsep dan 9 orang yang

termasuk dalam kategori memahami konsep secara baik. Berikut hasil

wawancara dari siswa yang telah dipilih yang mengalami miskoenspi:

P: Mengapa kamu memilih jawaban ini?

C2: Menurutku sih aksi reaksi kak, pas kesandung kan

reaksinya emang jatuh.

C3: Aku milih jawabannya gak ada kak, karena aku gk paham.

P: Apa yang kamu ketahui tentang kelembaman?

C2:. Kelembaman itu yang Hukum Newton I kan kak.

C3: Aku kurang paham sama kelembaman kak. gak ngerti

sama kelembaman itu.

Berdasarkan hasil wawancara tersebut, diketahui bahwa siswa

siswa menganggap peristiwa ini sebagai aksi dan reaksi, dimana kaki

yang tersandung oleh batu merupakan aksi, dan jatuhnya dia

merupakan reaksi akibat tersandung. Selain itu dapat dikatakan juga

bahwa siswa belum memahami kelembaman. Hal ini menjadi faktor

yang menyebabakan mereka memilih jawaban yang salah atau

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 91: Sanata Dharma Universityrepository.usd.ac.id/32952/2/141424024_full.pdf · Sanata Dharma University

74

mengalami miskonsepsi. Ketika ditanyakan tentang kelembaman

bahkan mereka tidak tahu kelembaman.

10. Soal nomor 10 ini tentang bunyi Hukum Newton I yang berkaitan

dengan kecepatan konstan. Pada soal ini sebanyak 10 orang siswa

mengalami miskosepsi dan 5 orang yang kurang memahami konsep.

Sedangkan untuk kategori memahami konsep secara baik tidak ada

siswa yang termasuk dalam kategori ini. Berikut hasil wawancara dari

siswa yang telah ditentukan:

P: Pada nomor 10 ini, saolnya terkait dengan sebuah benda

yang bergerak dengan kecepatan konstan, mengapa kamu

memilih jawaban ini?

C1: Gaya yang diberikan pada kotak memang harus sama

besar dengan gaya geseknya. Kayaknya saya mulai ingat kaka,

nanti kalo misalkan tidak ada gaya yang dikasih ke kotak,

resultan gayanya jadi nol.

C2: Supaya dia bisa bergerak, maka besar gaya yang bekerja

harus lebih besar dari pada beratnya. Jadinya kan bendanya

bisa bergerak dengan kecepatan konstanapalagi kalo misalkan

beranya besar kan,berarti gayanya kita harus lebih besar kak.

C3: Nebak aja sih kak, kan kalo misalkan kita ngasih gayany

jadi lebih besar misalnya 2 kali dari yang semula kan berarti

kecepatannya juga bakalan naik jadi dua kali juga

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 92: Sanata Dharma Universityrepository.usd.ac.id/32952/2/141424024_full.pdf · Sanata Dharma University

75

Miskonsepsi yang terjadi pada siswa adalah siswa berpikir bahwa

berat benda berpengaruh pada kecepatan benda, sehingga untuk

mempertahankan kecepatan yang konstan dari sebuh benda diperlukan

gaya yang lebih besar dari berat benda itu sendiri. Sedangkan sebagian

siswa berpikir bahwa ketika kecepatan konstan dari benda dinaikan,

maka resultan gaya yang bekerja pada benda juga akan ikut

meningkat. Siswa beranggapan diperlukan gaya yang lebih besar dari

berat benda untuk mempertahankan kecepatan yang konstan dari

benda, dan mereka juga beranggapan bahwa resultan gaya berbanding

lurus dengan kecepatan konstan pada benda.

11. Soal nomor 11 ini berkaitan dengan kelembaman pada seutas benang

yang diberi beban lalu ditarik dalam satu hentakan. Pada soal ini siswa

yang mengalami miskonsepsi sebanyak 8 orang, yang termasuk

kurang memahami konsep ada 6 orang dan yang termasuk dalam

kategori memahami konsep secara baik hanya 1 orang saja. Berikut

hasil wawancara dari ketiga siswa yang telah ditentukan:

P: Menurutmu, bagian mana dari tali yang akan putus ketika

tali berbeban itu ditarik dalam satu sentakan? Mengapa? Ada

hubungannya dengan hukum Newton I gak?

C1: Talinya putus pas di atas benda, kan bendanya berat to,

jadinya terputus pas dibendanya itu. Kalo hubungannya

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 93: Sanata Dharma Universityrepository.usd.ac.id/32952/2/141424024_full.pdf · Sanata Dharma University

76

dengan hukum Newton I, saya kurang yakin kaka. Soalnya kan

kalo Hukum Newton I bendanya diam.

C2: Yang putus berarti di titik B , titik yang diikatnya. Eh

salah kak, titik D ding, yang persis dibawah bendanya. Kan

kalo kita narik, bakalan mantul dan putusnya dititik dibawah

bendanya kan. Gak ada kayaknya kak, mungkin gaka ada

hubungannya sama Hukum Newton I kak. Bukannya Hukum

Newton I itu yang benda diam kan.

C3: Bingung kak. cuman aku sempat bayangin gitu, kalo

misalkan di gantung gitu kan, terus diberi beban gitu ya kak,

berarti ya kalau misal ditari serentak gitu bakalan putusnya di

persanbungan titik B benang sama tiang. Apalagi kan

benangnya udah berat sama bebannya gitu, jadi pasti

putusnya dipersambungan kak.

Miskonsepsi yang terjadi adalah sebagian siswa berpikir massa

benda menyebabakan benang akan putus pada bagian persambungan

antara tali dan tiang. Mereka tidak dapat mengaitkan peristiwa ini

dengan Hukum Newton I, bagi mereka Hukum Newton I adalah

keadaan dimana benda selalu diam.

12. Soal nomor 12 juga tentang kelembaman, yakni tentang kelembaman

pada peristiwa mobil yang di rem mendadak. Pada soal ini hanya 1

orang siswa yang termasuk dalam kategroi miskonsepsi, 1 orang yang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 94: Sanata Dharma Universityrepository.usd.ac.id/32952/2/141424024_full.pdf · Sanata Dharma University

77

kurang memahami konsep dan 13 orang termasuk dalam kategroi

memahami konsep secara baik. Berikut merupakan hasil wawancara

dari siswa yang mengalami miskonsepsi tersebut:

P: Coba jelaskan kenapa, setiap mobil bergerak tiba-tiba atau

secara mendadak kita selalu terdorong ke belakang?

C1: Pokonya ada dorongan.

C2: Soalnya gerakanya tiba-tiba, jadinya badan kita kaget

kan.

Miskonsepsi yang dialami siswa adalah siswa berpikr bahwa

gerakan mobil yang tiba-tiba akan memberikan efek kaget pada tubuh

penumpang, sehingga penumpang akan merasa terdorong kebelakang.

Terlihat jelas bahwa siswa belum memahami tentang kelembaman.

13. Soal nomor 13 ini, tentang resultan gaya pada dua buah kelereng

dengan kecepatan yang konstan dengan nilai kecepatanan masing-

masing kelereng yang berbeda. Pada soal ini, hasil tes menunjukan

sebanyak 8 orang siswa mengalami miskonsepsi, 5 orang termasuk

kurang memahami konsep, dan 2 orang yang termasuk kategori

memahami konsep secara baik. Berikut hasil wawancara yang

dilakukan pada ketiga siswa yang telah dipilih:

P: Pada soal nomor 13, mengenai resultan gaya pada benda A

dan benda B mengapa kamu memilih jawaban ini?

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 95: Sanata Dharma Universityrepository.usd.ac.id/32952/2/141424024_full.pdf · Sanata Dharma University

78

C1: Karena satunya lebih kecil kaka, makanya saya pilih kalo

resultan gaya kelereng A lebih besar dari pada resultan gaya

yang B. Tambah lagi itu kelereng B juga kecepatannya minus.

Kan kecepatan tidak boleh minus kaka.

Miskonsepsi yang dialami siswa adalah siswa berpikir bahwa

kecepatan tidak boleh bernilai minus sehingga jika sebuah benda

memiliki kecepatan yang lebih besar maka resultan gaya yang bekerja

pada benda itu juga besar, meskipun gaya gesek pada lantai diabaikan.

Mereka beranggapan bahwa resultan gaya berbanding lurus dengan

kecepatan benda dalam hal ini kecepatan konstan.

14. Dalam mengerjakan soal nomor 14 yakni tentang gaya dan arah gaya

yang bekerja pada sebuah benda diam di bidang miring, terdapat 8

orang siswa yang mengalami miskonsepsi. Sedangkan untuk yang

kurang memahami konsep ada 2 orang dan 5 orang yang termasuk

dalam kategori memahami konsep secara baik. Berikut hasil

wawancara dari siswa yang telah dipilih:

P: Bagaimana gaya pada buku, jika bukunya ada di atas

sebuah bidang miring dan tetap diam?

C1: Kayaknya memang itu jawabannya kaka, soalnya kan

gaya normalnya ke atas. Feelingya saya sih itu kaka.

C2: Ini kan keadaam diam ya kak, kan gaya normalnya lurus

ke atas. Emang gaya normlanya selalu ke atas kan kak, terus

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 96: Sanata Dharma Universityrepository.usd.ac.id/32952/2/141424024_full.pdf · Sanata Dharma University

79

ada gaya gesek juga. Tapi di benda diam kan gak ada gaya

yah kak, ah gak tau kak. pokonya aku jawabnya gitu.

C3: Aku masih inget gambar kaya gini waktu belejar pas kelas

X. Kalo N itu Gaya normal dan dia juga ya selalu ke atas.

Terus Fs itu gaya yang berlwanan arah apa gitu, kan ini

miring berarti dia ke atas. Terus W ini berat dan arahnya ya

ke bawah gitu.

Miskonsepsi yang terjadi pada siswa adalah sama seperti pada

nomor 5 dan 8 domana siswa berpikir bahwa pada benda diam tidak

ada gaya serta beranggapan bahwa gaya normal adalah gaya yang

selalu lurus ke atas.

15. Soal nomor 15 ini tentang pengaruh massa terhadap kelembaman

benda. Pada soa ini sebanyak 4 orang siswa mengalami miskonsepsi,

sedangkan sebanyak 9 orang termasuk kurang memahami konsep dan

yang termasuk memahami konsep secara baik hanya 2 orang. Berikut

hasil wawancara dari siswa yang telah dipilih:

P: Jelaskan bagaimana pengaruh massa sebuah benda

terhadap kelembaman benda?

C3 : Menurut aku yah kak, massa itu gak ngaruh sh. Kan

kelembaman itu aksi reaksi gitu, jadi kalo ada aksi berarti ada

reaksi gitu. Jadi massanya gak ngaruh.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 97: Sanata Dharma Universityrepository.usd.ac.id/32952/2/141424024_full.pdf · Sanata Dharma University

80

Miskonsepsi yang terjado pada siswa adalah siswa menganggap

kelembaman sebagai peristiwa aksi dan reaksi, dimana massa tak

berpengaruh.

16. Soal nomor 16 ini tentang bunyi Hukum Newton I yakni agar sebuah

benda tetap bergerak dengan kecepatan kosntan. Pada soal ini

sebanyak 7 orang siswa mengalami mkiskonsepsi, 4 orang yang

termasuk kekurangan konsep dan 4 orang lainnya termasuk dalam

kategori memahami konsep secara baik. Beriku hasil wawancara dari

siswa yang telah dipilih:

P: Pada nomor 16 mengenenai cara mempertahankan

kecepatan konstan pada sebuah bola yang sedang

menggelinding diatas permukanaa tanah, jelaskana alasanmu

memilih jawaban ini!

C1: Saya sedikit yakin sh kak. Soalnya kan biar bendanya itu

tetap bergerak apalgi dengan kecepatan kosntan, berarti

resultan gayanya memang harus lebih besar dari nol to. Kan

kalo nol berarti diam.

C2: Untuk mempertahankan benda dalam keadaan konstan

sih, menurut aku ya kita ngasih gaya luar yang konstan juga

kak, biar reusltan gayanya juga konstan.

C3: Kalo misalkan bolanya makin ditendang kan berarti

kecepatannya makin bertamabh ya kak. Makanya biar

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 98: Sanata Dharma Universityrepository.usd.ac.id/32952/2/141424024_full.pdf · Sanata Dharma University

81

gerakannya konstan ya gaya gesek antar bola sama tanah di

kurangin aja. Ya intinya biar bolanya konstan, maksudnya

kecepatannya berarti harus mengurangi gaya gesek kak.

Miskonsepsi yang dialami siswa adalah siswa berpikir bahwa agar

benda dapat bergerak resultan gaya pada benda harus lebih besar dari

nol, karena jika resultan pada benda nol, maka benda itu akan diam.

Selain itu sebagian siswa juga berpikir bahwa jika resultan gaya pada

benda konstan, maka kecepatan gerak benda juga akan konstan. Yang

lain meyakini bahwa dengan mengurangi gaya gesek antara bola dan

tanah, maka bola tersebut dapat beregerak dengan kecepatan yang

tetap.

17. Soal nomor 17 ini tentang pernyataan yang sesuai dengan Hukum

Newton I. Pada soal ini, sebanyak 13 orang siswa mengalami

miskonsepsi dan 2 orang yang termasuk kurang memahami konsep.

Sedangkan untuk kategori memahami konsep secara baik diketahui

tidak ada satupun siswa yang masuk kedalam kategori ini. Berikut

hasil wawancara dari ketiga siswa yang telah dipilih:

P: Pada nomor 17 ini, jelaskan jawabanmu mengenai

pernyataan Hukum Newton I yang benar

C1: Saya agak lupa kaka, soalnya kan ada banyak Hukum

Newton. Jadi saya menurut saya kalo resultan gayanya nol,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 99: Sanata Dharma Universityrepository.usd.ac.id/32952/2/141424024_full.pdf · Sanata Dharma University

82

bendanya memang akan selalu diam. Kan gayanya nol to kaka.

Berarti tidak ada gaya yang bekerja pada benda itu.

C2: Lupa sama Hukum Newton I kak, bunyinya lupa. Yang

bendanya selalu diam itu gak sh kak.

Miskonsepsi yang terjadi pada siswa adalah dengan beranggapan

bahwa jika resultan gaya yang bekerja pada sebuah benda nol, maka

benda itu akan selalu diam. Selain itu mereka juga meyakini bahwa

ketika bendanya diam maka tidak ada gaya yang bekerja pada benda

tersebut.

18. Dalam mengerjakan soal nomor 18 yakni tentang contoh kelembaman

pada setumpuk koin yang berada diatas sebuah kertas, lalu dalam

sekali hentakan ditarik, diketahui sebanyak 5 orang siswa yang

mengalami miskonsepsi. Sedangakan siswa yang termasuk kurang

memahami kosnep ada 3 orang 7 orang siswa yang termasuk dalam

kategori memahami konsep secara baik. Berikut hasil wawancara

yang telah dilakukan pada siswa yang telah dipilih:

P: Pada nomor 18, mengenai uang koin yang berada di atas

selembar kerta lalu tiba-tiba kertas itu ditarik serentak,

mengapa kamu memilih jawaban ini?

C1: Ya itu koin pasti ikut dia punya kertas kaka. Biar kita tarik

pelan juga itu kertas, tetap dia punya koin itu ikut. Soalanya

kan koin ada diatas itu kertas.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 100: Sanata Dharma Universityrepository.usd.ac.id/32952/2/141424024_full.pdf · Sanata Dharma University

83

C2: Jatuhnya ada yang kedepan ada yang kebelakang gitu kak,

terus sebagianya lagi tetap bertahan gitu. Kan emang gitu,

apalagi aku nariknya cepet.

Miskonsepsi yang terjadi pada siswa adalah dengan beranggapan

bahwa gerakan koin akan selalu mengikuti gerakan kertas. Sedangkan

yang lain meyakini bahwa sifat lembam hanya terjadi pada sebagian

koin, sehingga hanya sebagian yang tetap diam dan yang lainnya

berceceran.

19. Soal nomor 19 ini tentang kecepatan konstan pada sebuah roket yang

berkaitan dengan Hukum Newton I. Pada soal ini sebanyak 12 orang

siswa mengalami miskonsepsi, 2 orang yang termasuk kurang

memahami konsep dan hanya 1 orang siswa yang termasuk dalam

kategori memahami konsep secara baik. Berikut hasil wawancara dari

siswa yang telah di pilih:

P: Pada nomor 19 terkait sebuah roket yang awalnya bergerak

lalu tiba-tiba pada titik c berhenti, mengapa kamu memilih

jawaban ini?

C1: Karna dia punya itu tidak ada gaya dorong sudah tidak

ada lagi, berarti pesawatnya lama-lama berhenti kaka. Itu

tandanya di punya kecepatan juga makin berkurang.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 101: Sanata Dharma Universityrepository.usd.ac.id/32952/2/141424024_full.pdf · Sanata Dharma University

84

C2: Kan mesinnya udah mati, berarti kecepatannya turun kak.

kalo mesinnya mati berati gak ada gaya lagi kak. Kalo gak ada

gaya berarti kecepatannya berkurang dong.

C3: Menurut aku sih kak, setelah posisi C itu pas mesinnya

udah mati kecepatannya sempet konstan gitu, cuman ya gk

lama soalnya kan mesinnya udah keburu mati. Nah abis itu

barulah selanjutny kecepatannya makin turun makin turun gitu

ampe berhenti gitu kak.

Miskonsepsi yang dialami siswa adalah dengan berpikir bahwa

ketika mesin pesawat mati, pesawat kehilangan gaya dorong. Ketika

gaya dorong pada pesawat hilang atau mati, maka kecepatan pesawat

berkurang dan benda akan berhenti. Disini terlihat bahwa siswa

beranggapan ketika gaya pada sebuah benda hilang, maka kecepatan

benda tersebut akan berkurang sehingga benda tersebut akan berhenti

atau diam.

20. Soal nomor 20 ini tentang vektor kecepatan pada dimana disajikan

soal tentang sebuah benda yang diikatkan dengan tali, kemudian tali

diputar dengan ujung tali sebagai pusat lingkaran. Ketika ditanya

tentang arah lintasan benda, ada sebanyak 7 orang siswa yang

mengalami miskonsepsi, 4 orang termasuk dalam kategori kurang

paham konsep dan 4 lainnya memahami konsep dengan baik.

Berikut hasil wawancara dari siswa yang mengalami miskonsepsi:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 102: Sanata Dharma Universityrepository.usd.ac.id/32952/2/141424024_full.pdf · Sanata Dharma University

85

P: Untuk soal nomor ini, jelaskan alasanmu memilih jawaban

ini!

C2: Mungkin karna arahnya ke atas. Benda yang di kaitkan ke

tali pasti putusnya ke atas.

C3: Ini tergantung arahnya kak. menurut aku bakalan ke atas.

Tebak aja sih kak.

P: Alasannya?

C2: Aku gak tau alesannya kak, aku nebak aja, soalnya aku

bingung dan gak tau jawabannya.

C3: Pokoknya gitu aja kak.

Miskonsepsi yang dialami siswa pada soal ini cenderung karena

siswa kurang memahami soal sehingga mereka mejawab dengan

menebak. Mereka meyakin arahnya ke atas, namun ketika di tanya

alasannya mereka tidak dapat menjelaskannya.

Dari hasil wawancara tersebut, diperoleh miskonsepsi pada siswa sebagai

berikut:

Tabel 4.6 Pemahaman dan Miskonsepsi siswa sebelum pembelajaran

Pokok

Bahasan

Konsep Benar Konsep Salah

Persamaan

dan Bunyi

Hukum

Newton I

Jika ∑F = 0 maka V= 0

atau V= c

Jika ∑F = 0, maka

benda yang diam akan

tetap diam, dan benda

Benda yang memiliki ∑F = 0 akan

selalu diam

Gaya berbanding lurus dengan

kecepatan benda dalam hal ini

kecepatan konstan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 103: Sanata Dharma Universityrepository.usd.ac.id/32952/2/141424024_full.pdf · Sanata Dharma University

86

Pokok

Bahasan

Konsep Benar Konsep Salah

yang semula bergerak

akan tetap bergerak

dengan kecepatan

konstan.

Jika pada sebuah benda diam tidak

dikerjakan gaya, maka benda

tersebut akan diam.

Gaya dan

arah gaya

Pada benda diam tetap

ada gaya yang bekerja

yakni gaya normal N

dan gaya Berat W

Kecepatan tidak boleh bernilai

negatif, sehingga kecepatan tidak

memiliki arah

Vektor gaya normal N selalu ke atas

atau lurus dengan vektor gaya berat

W.

Gaya normal N dan gaya berat W

tersebut sebagai pasangan aksi dan

reaksi

Arah gaya gesek selalu ke kiri, dan

ketika sebuah gaya telah diberikan

pada sebuah buku dalam hal ini gaya

tarik pada buku, maka tak ada gaya

lain lagi yang bekerja pada benda

tersebut

Contoh

Penerapan

Hukum

Newton I

Dimana kaki yang tersandung oleh

batu merupakan aksi, dan jatuhnya

dia merupakan rekasi akibat

tersandung.

Miskonsepsi yang terjadi adalah

sebagian siswa berpikir massa benda

menyebabakan benda tali akan putus

pada bagian persambungan antara

tali dan tiang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 104: Sanata Dharma Universityrepository.usd.ac.id/32952/2/141424024_full.pdf · Sanata Dharma University

87

Pokok

Bahasan

Konsep Benar Konsep Salah

Gerakan mobil yang tiba-tiba akan

memberikan efek kaget pada tubuh

penumpang, sehingga penumpang

akan merasa terdorong kebelakang

Siswa beranggapan bahwa gerakan

koin akan selalu mengikuti gerakan

kertas. Sedangkan yang lain

meyakini bahwa sifat lembam hanya

terjadi pada sebagian koin, sehingga

hanya sebagian yang tetap diam dan

yang lainnya berceceran

Siswa menganggap kelembaman

sebagai peristiwa aksi dan reaksi,

dimana massa tak berpengaruh.

Berdasarkan hasil pre-test dan wawancara maka berikut merupakan

miskonsepsi umum yang dialami oleh siswa:

Tidak ada gaya yang bekerja pada benda diam

Kelembaman merupakan peristiwa aksi reaksi

Kecepatan merupakan besaran skalar

E. PROSES PEMBELAJARAN

Respon yang diberikan siswa ketika mengikuti pembelajaran dengan

metode ini adalah positif. Hal ini terlihat dari antusiasme dan keaktifan

siswa. Diawal sebelum kegiatan demonstrasi berlangsung, beberapa siswa

terlihat enggan untuk memperhatikan penjelasan. Namun saat kegiatan

demosntrasi berlangusng semua siswa secara antusias memperhatikan dan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 105: Sanata Dharma Universityrepository.usd.ac.id/32952/2/141424024_full.pdf · Sanata Dharma University

88

memberikan hipotesis terkait kegiatan demonstrasi baik secara spontan

maupun pada lembar kerja yang telah disediakan. Bahkan ada beberapa

siswa yang dengan senang hati menjadi volunteer untuk membantu

mendemonstrasikan di depan kelas. Saat kegiatan diskusi berlangsung

siswa juga secara aktif menyampaikan pendapat. Sehingga ketika siswa

melakukan presentasi di depan kelas, mereka mampu menjelaskan gagasan

atau konsepnya secara lugas dan benar. Siswa lebih mudah memahami

konsep ketika dihadapkan pada fenomena sehingga mereka dapat melihat

dan bahkan melakukannya secara langsung melalui kegiatan demonstrasi.

Berikut gambaran proses pembelajaran dibagi menjadi dua pertemuan.

Tabel 4.7 Kegiatan Pembelajaran

Miskonsepsi Kegiatan Pembelajaran

Tidak ada

gaya yang

bekerja pada

benda diam

Siswa diminta untuk menjelaskan dan menggambarkan gaya yang

ada pada sebuah buku yang diam di atas sebuah meja

Hipotesis: Pada buku, tidak ada gaya yang bekerja, sehingga buku

tersebut diam di atas meja

Demonstrasi:

Guru menunjukan kepada siswa gaya yang ada pada buku dengan

mengambil buku yang diam tersebut, lalu meletakannya di atas

tangan selama beberapa detik

Pertanyaan Diskusi :

Apa yang terjadi pada buku buku?

Jelas dan gambarkan gaya pada buku tersebut?

Jawaban :

Buku tersebut tetap diam, namun buku memberikan tekanan

ke bawah, sedangkan tangan memberikan dorongan ke atas.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 106: Sanata Dharma Universityrepository.usd.ac.id/32952/2/141424024_full.pdf · Sanata Dharma University

89

Miskonsepsi Kegiatan Pembelajaran

Pada buku tersebut ada gaya yang bekerja yaitu gaya normal

N yang arahnya ke atas oleh tangan dan gaya berat W yang

arahnya kebawah sesuai gaya gravitasi yeng menyebabkan

tangan semakin lama-semakin turun.

Siswa di tanya apabila buku diberikan gaya tarik 2 N ke kanan,

apakah balok dalam keadaan diam atau bergerak? Apakah ada

gaya yang bekerja pada balok? Jika ada gambarkan arah

gayanya! Mengapa balok dalam keadaan diam atau bergerak?

Hipotesis :

- Sebagian siswa menjawab akan bergerak, karena pada

buku dikenai sebuah gaya tarik dengan arah gerak ke

kanan.

- Beberapa siswa menjawab bahwa buku bisa saja

bergerak, namun bisa juga diam. Hal ini tergantung pada

gaya gesek statis. Sehingga tidak menggambar gayanya.

Demonstrasi:

Sebuah buku yang berada diatas meja, ditarik oleh sebuah pegas

dengan gaya sebesar 2 N ke kanan.

Pertanyaan disuksi:

Apa yang terjadi pada buku? Mengapa?

Gambarkan gaya serta arah gaya yang bekerja pada buku

W

2 N

N

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 107: Sanata Dharma Universityrepository.usd.ac.id/32952/2/141424024_full.pdf · Sanata Dharma University

90

Miskonsepsi Kegiatan Pembelajaran

tersebut!

Jawaban siswa:

Buku tersebut tetap diam mesikipun telah diberi gaya,

karena gaya yang diberikan oleh pegas pada buku masih

kurang dari gaya gesek.

Siswa di tanya apabila ditarik dari kedua ujung balok dengan

gaya yang sama besar, apa yang akan terjadi? Mengapa

demikian? Bagaimanakah gayanya, gambarkan!

Hipotesis siswa:

- Sebagian siswa buku tersebut akan diam saja, karena

gaya aksi dan reaksi.

- Yang lainnya menjawab buku tersebut akan tetap diam

karena gaya-gaya yang berlawanan.

Demonstrasi:

Sebuah buku yang berada di atas meja, ditarik oleh dua buah pegas

dari kedua ujung yang berlawanan dengan gaya oleh masing-masing

pegas sebesar 5 N.

Pertanyaan disuksi:

Apa yang terjadi pada buku? Mengapa?

Gambarkan gaya serta arah gaya yang bekerja pada buku

tersebut!

Jawaban siswa:

Buku tersebut tetap diam, karena gaya tersebut berlawanan

2 N Fg

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 108: Sanata Dharma Universityrepository.usd.ac.id/32952/2/141424024_full.pdf · Sanata Dharma University

91

Miskonsepsi Kegiatan Pembelajaran

sehingga ketika di jumlahkan resultan gayanya nol. Maka

sesuai Hukum I jika resultan gayanya nol,benda yang

awalnya diam tetap diam, begitupun pada buku.

Kelembaman

merupakan

peristiwa aksi

reaksi

Siswa ditanya apa yang terjadi pada koin jika kertas ditarik

secara perlahan? Mengapa? Lalu apa yang terjadi pada koin jika

kertas ditarik secara cepat? Mengapa?

Hipotesis siswa:

- Koin akan bergerak mengikuti gerak kertas, hal ini berlaku

untuk kertas yang ditarik pelan juga ditarik cepat

- Beberapa siswa menjawab jika kertas ditarik secara cepat

maka, sebagian koin akan jatuh sedangkanyang lain

mengikuti kertas.

Demonstrasi:

Beberapa koin diletakan diatas selembar kertas. Kemudian kertas

tersebut diletakan diatas sebuah gelas.

- Secara perlahan kertas tersebut ditarik.

- Kertas ditarik secara cepat

Pertanyaan disuksi:

Apa yang terjadi pada buku pada tumpukan koin ketika

kertas ditarik perlahan? Mengapa?

Apa yang terjadi pada buku pada tumpukan koin ketika

kertas ditarik secara cepat? Mengapa?

Jawaban siswa:

Ketika kertas di tarik baik secara perlahan maupun cepat

tumpukan koin jatuh ke dalam gelas.

5 N 5 N

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 109: Sanata Dharma Universityrepository.usd.ac.id/32952/2/141424024_full.pdf · Sanata Dharma University

92

Pertemuan pertama yakni menggambarkan keadaan gaya yang bekerja

pada benda diam. Demonstrasi yang digunakan untuk menggambarkan gaya

pada benda diam ini terdiri dari 3 kegiatan demonstrasi. Demontrasi yang

pertama menggunakan sebuah buku. Demonstrasi yang kedua menggunakan

seuah pegas dan sebuah buku. Dan demonstrasi yang ketiga menggunakan 2

buah pegas dan sebuah buku.

Kegiatan demosntrasi yang pertama adalah peneliti menunjukan

kepada siswa gaya yang ada pada buku dengan mengambil buku yang diam

tersebut, lalu meletakannya di atas tangan selama beberapa detik. Kemudian

peneliti meminta siswa untuk menjelaskan apa yang terjadi pada buku serta

gaya yang bekerja pada buku tersebut. Sebelum kegiatan demonstrasi

berlangsung siswa memberikan hipotesis terkait keadaan gaya pada sebuah

buku yang diam bahwa tidak ada gaya yang bekerja pada buku tersebut

yang menyebabkan buku tetap dalam keadaan diam. Setelah berdiskusi,

siswa menyampaikan hasil diskusi mereka terkait keadaan gaya pada buku

yang diam. Ada kelompok yang menjelaskan bahwa buku tersebut tetap

diam, namun buku memberikan tekanan ke bawah, sedangkan tangan

memberikan dorongan ke atas. Ada pula kelompok yang menjelaskan

bahwa pada buku tersebut gaya yang bekerja yaitu gaya normal N yang

arahnya ke atas oleh tangan dan gaya berat W yang arahnya kebawah sesuai

gaya gravitasi yeng menyebabkan tangan semakin lama-semakin turun.

Demontrasi yang kedua yakni peneliti meletakan sebuah buku di atas

meja, kemudian buku tersebut ditarik menggunakan sebuah pegas dengan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 110: Sanata Dharma Universityrepository.usd.ac.id/32952/2/141424024_full.pdf · Sanata Dharma University

93

gaya sebesar 2 N ke kanan. Siswa diminta untuk mendiskusikan keadaan

buku setelah ditarik serta gaya yang bekerja pada buku tersebut. Sebelum

kegiatan demosntrasi, beberapa siswa menyampaikan hipotesis bahwa buku

bisa saja bergerak, namun bisa juga diam tergantung pada gaya gesek statis.

Ada pula yang beranggapan buku akan bergerak, karena pada buku dikenai

sebuah gaya tarik dengan arah gerak ke kanan. Hasil diskusi siswa setelah

menyaksikan demonstrasi adalah buku tersebut tetap diam meskipun telah

diberi gaya, karena gaya yang diberikan oleh pegas pada buku masih kurang

dari gaya gesek.

Demonstrasi yang ketiga yakni peneliti menarik sebuah buku yang

berada di atas meja menggunakan dua buah pegas dari kedua ujung buku

yang berlawanan dengan gaya sebesar 5 N. Siswa diminta untuk

mendiskusikan keadaan buku serta gaya pada buku tersebut. Sebelum

kegiatan demosntrasi berlangsung, beberapa siswa menyampaikan hipotesis

bahwa buku tersebut akan diam saja, karena gaya aksi dan reaksi. Yang

lainnya beranggapan bahwa buku tersebut akan tetap diam karena gaya-gaya

yang berlawanan. Hasil diskusi siswa setelah demonstrasi berlangsung

adalah bahwa buku tersebut tetap diam, karena gaya tersebut berlawanan

sehingga ketika dijumlahkan resultan gayanya nol. Sesuai Hukum I jika

resultan gayanya nol, benda yang awalnya diam tetap diam, begitupun pada

buku.

Pertemuan yang kedua tentang sifat kelembaman benda. Demontrasi

yang dilakukan menggunakan beberapa koin, yang diletakan diatas sebuah

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 111: Sanata Dharma Universityrepository.usd.ac.id/32952/2/141424024_full.pdf · Sanata Dharma University

94

kertas yang berada di atas sebuah gelas, yang kemudian secara perlahan

kertas tersebut ditarik. Berikutnya adalah melakukan hal yang sama, namun

kertas ditarik dalam satu hentakan. Siswa kemudian diminta untuk

mendiskusikan apa yang terjadi pada buku pada tumpukan koin ketika

kertas ditarik secara perlahan maupun yang ditarik dalam satu hentakan

beserta alasannya. Sebelum kegiatan diskusi berlangsung siswa

menyampaikan hipotesis bahwa koin akan bergerak mengikuti gerak kertas,

hal ini berlaku untuk kertas yang ditarik pelan juga ditarik cepat sebagai

bentuk aksi dan reaksi. Beberapa siswa juga mengatakan jika kertas ditarik

secara cepat maka, sebagian koin akan jatuh sedangkanyang lain mengikuti

kertas. Hasil diskusi siswa setelah demonstrasi adalah ketika kertas ditarik

secara perlahan koin-koin tersebut mengikuti gerak kertas. Namun beda

halnya ketika kertas ditarik secara cepat dalam satu hentakan, koin-koin

tersebut jatuh ke dalam gelas. Hal ini menunjukan sifat benda yang

mempertahankan keadaannya.

F. POST-TEST

Kegiatan post-test dilakukan setelah pemberian treatment dalam

pembelajaran tentang Hukum Newton I. Post-test dilakukan untuk melihat

adanya perubahan pemahaman yang terjadi pada siswa. Kegiatan ini

dilaksanakan pada tanggal 27 Agustus 2018, dengan durasi waktu selama 90

menit. Soal yang diujikan pada siswa terkait dengan Hukum Newton I yang

berjumlah 20 nomor soal dan dilengkapi dengan CRI. Berikut merupakan

data hasil post-test:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 112: Sanata Dharma Universityrepository.usd.ac.id/32952/2/141424024_full.pdf · Sanata Dharma University

95

Tabel 4.8 Tabel Data Hasil Post-test

Kode

Siswa

No soal dan CRI

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

J CRI J CRI J CRI J CRI J CRI J CRI J CRI J CRI J CRI J CRI J CRI J CRI

A B 4 B 4 B 3 B 3 B 4 B 4 B 5 S 4 B 4 S 2 S 5 S 3

B B 5 S 4 B 3 B 2 B 5 B 4 B 5 S 3 B 4 S 3 B 1 S 3

C B 4 B 2 B 4 B 5 B 4 B 5 B 4 B 4 B 4 S 4 S 3 S 1

D B 4 B 3 S 1 S 0 B 3 B 4 B 3 S 2 B 3 S 0 S 1 B 2

E B 4 S 3 S 3 S 1 B 5 B 4 B 5 S 4 B 5 B 2 B 4 S 3

F S 1 S 3 S 4 B 0 B 5 B 4 B 3 S 3 B 2 B 0 B 3 S 2

G B 4 S 4 B 3 S 3 S 2 B 4 B 3 B 1 B 4 S 4 S 3 B 3

H B 4 S 3 S 2 S 2 B 4 B 4 B 4 S 4 B 4 S 4 B 3 S 4

I B 5 B 4 S 5 B 5 B 5 B 5 B 4 S 4 B 5 S 4 S 5 S 4

J B 3 S 0 S 1 S 3 B 4 S 3 B 4 S 3 B 3 S 3 S 1 S 3

K B 3 S 3 S 3 B 4 B 4 B 5 B 4 B 3 B 3 S 3 S 4 S 2

L S 1 B 1 B 3 S 1 B 3 B 3 B 3 S 1 B 3 S 3 B 3 S 0

M B 3 S 0 B 3 S 0 B 4 B 0 B 4 S 0 B 3 S 0 B 3 S 0

N S 3 B 3 B 3 B 4 B 4 B 3 B 4 B 4 B 3 S 3 S 3 B B

O B 4 S 4 B 3 S 3 B 4 S 1 B 4 S 3 B 4 S 4 B 4 S 4

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 113: Sanata Dharma Universityrepository.usd.ac.id/32952/2/141424024_full.pdf · Sanata Dharma University

96

Kode

Siswa

No soal dan CRI

13 14 15 16 17 18 19 20 P TP M

J CRI J CRI J CRI J CRI J CRI J CRI J CRI J CRI ∑P ∑TP ∑M

A B 3 S 5 B 5 S 2 S 4 S 3 B 4 S 4 15 1 4

B S 3 B 3 B 4 B 2 S 5 B 5 B 5 S 5 15 1 4

C S 3 B 4 B 4 S 0 B 4 B 5 B 5 S 3 16 2 2

D S 1 B 3 B 4 S 0 S 5 B 3 B 3 S 3 14 4 2

E B 3 S 4 B 4 B 3 S 1 S 5 B 4 B 4 16 2 2

F S 3 B 3 B 5 S 0 S 4 B 4 B 5 S 3 14 2 4

G B 3 S 2 B 4 S 3 S 0 S 3 S 0 S 2 12 5 3

H S 1 B 4 B 3 S 2 B 4 S 4 S 4 S 4 16 2 2

I S 5 S 5 B 5 S 5 B 5 B 5 B 5 S 4 15 0 5

J S 0 S 3 B 5 B 3 B 3 B 3 B 3 S 3 15 3 2

K S 3 S 2 B 3 S 3 B 5 B 0 B 5 S 3 15 1 4

L S 3 S 3 S 3 S 1 B 4 B 1 B 3 S 3 14 4 2

M S 3 S 3 B 3 S 0 B 4 S 0 S 3 S 0 15 1 4

N B 3 B 4 B 3 B 3 B 4 B 3 B 3 S 4 16 1 3

O B 4 S 4 B 4 S 4 S 1 B 4 B 4 S 3 15 2 3

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 114: Sanata Dharma Universityrepository.usd.ac.id/32952/2/141424024_full.pdf · Sanata Dharma University

97

Berdasarkan hasil analisis data pada tabel 4.8, maka diperoleh

klasifikasi tingkat pemahaman siswa pada tabel 4.9 sebagai beriku:

Tabel 4.9 Tabel Persentase Nilai dan Tingkat Pemahaman Post-test

Kode

Siswa

Jumlah Skor Tingkat

Pemahaman

Siswa

Jawaban

Benar

Total

Skor

Nilai Persentase

%

A 15 15 75 75 Baik

B 16 16 80 80 Baik

C 17 17 85 85 Baik

D 14 14 70 70 Cukup

E 16 16 80 80 Baik

F 15 15 75 75 Baik

G 13 13 65 65 Cukup

H 16 16 80 80 Baik

I 15 15 75 75 Baik

J 15 15 75 75 Baik

K 16 16 80 80 Baik

L 16 16 80 80 Baik

M 15 15 75 75 Baik

N 16 16 80 80 Baik

O 17 17 85 85 Baik

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 115: Sanata Dharma Universityrepository.usd.ac.id/32952/2/141424024_full.pdf · Sanata Dharma University

98

Tabel 4.10 Persentase Kategori Pemahaman Siswa

Kategori

Pemahaman

Jumlah

Siswa

Persentase %

Sangat Baik 0 0

Baik 13 86,67

Cukup 2 13,33

Kurang 0 0

Sangat Kurang 0 0

Tabel 4.9 merupakan hasil analisis data post-test siswa pada tabel 4.8.

Tabel ini menunjukan persentase tingkat pemahaman siswa berdasarkan

skor yang telah diperoleh. Dari hasil analisa pada tabel 4.10 tersebut,

diketahui bahwa terjadi peningkatan pemahaman pada siswa. Dimana rerata

persentase kelas siswa mencapai 86,67% untuk kategori baik. Sedangkan

sisanya yaitu 13,33 % termasuk dalam kategori pemahaman Cukup.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 116: Sanata Dharma Universityrepository.usd.ac.id/32952/2/141424024_full.pdf · Sanata Dharma University

99

Tabel 4.11 Persentase Skor Konsep Benar, Kekurangan Pengetahuan dan

Miskonsepsi untuk Setiap Siswa

Kode

Peserta

Didik

Jawaban Peserta Didik

Konsep Benar Kekurangan Pengetahuan Miskonsepsi

Jlh Persentase Jawaban Benar Jawaban Salah Jlh Persentase

Jlh Persentase Jlh Persentase

A 15 75% 0 0% 1 5% 4 20%

B 15 75% 1 5% 0 0% 4 20%

C 16 80% 1 5% 1 5% 2 10%

D 14 70% 0 0% 4 20% 2 10%

E 16 80% 0 0% 2 10% 2 10%

F 14 70% 1 5% 1 5% 4 20%

G 13 65% 0 0% 4 20% 3 15%

H 16 80% 0 0% 2 10% 2 10%

I 15 75% 0 0% 0 0% 5 25%

J 15 75% 0 0% 3 15% 2 10%

K 15 75% 1 5% 0 0% 4 20%

L 14 70% 2 10% 2 10% 2 15%

M 15 75% 0 0% 1 5% 4 20%

N 16 80% 0 0% 1 5% 3 15%

O 15 75% 2 10% 1 5% 2 15%

Jumlah 224 1120% 8 40% 23 115% 45 235%

Persentase

Rata-rata

14,93 74,67% 0,533 2,67% 1,53 7,67% 3 15,67

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 117: Sanata Dharma Universityrepository.usd.ac.id/32952/2/141424024_full.pdf · Sanata Dharma University

100

Tabel 4.12 Persentase Konsep Benar, Kekurangan Pengetahuan dan Miskonsepsi

untuk Setiap Butir Soal

No

Soal

Jawaban Peserta Didik

Konsep Benar Kekurangan Pengetahuan Miskonsepsi

Jlh Persentase Jawaban Benar Jawaban Salah Jlh Persentase

Jlh Persentase Jlh Persentase

1 12 80% 0 0% 2 13,33% 1 6,67%

2 10 66,67% 0 0% 2 13,33% 3 20%

3 8 53,33% 0 0% 2 13,33% 5 33,33%

4 13 86,67% 1 6,67% 0 0% 1 6,67%

5 14 93,33% 0 0% 1 6,67% 0 0%

6 15 100% 0 0% 0 0% 0 0%

7 13 86,67% 0 0% 0 0% 2 13,33%

8 13 86,67% 0 0% 1 6,67% 1 6,67%

9 14 93,33% 1 6,67% 0 0% 0 0%

10 6 40% 1 6,67% 2 13,33% 6 40%

11 8 53,33% 0 0% 4 26,67% 3 20%

12 15 100% 0 0% 0 0% 0 0%

13 5 33,33% 0 0% 3 20% 7 46,67%

14 14 93,33% 0 0% 0 0% 1 6,67%

15 8 53,33% 1 6,67% 1 6,67% 5 33,33%

16 13 86,67% 1 6,67% 0 0% 1 6,67%

17 8 53,33% 0 0% 3 20% 4 26,67%

18 12 80% 0 0% 1 6,67% 2 13,33%

19 10 66,67% 1 6,67% 0 0% 4 26,67%

20 11 73,33% 2 13,33% 1 6,67% 1 6,67%

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 118: Sanata Dharma Universityrepository.usd.ac.id/32952/2/141424024_full.pdf · Sanata Dharma University

101

Berdasarkan hasil analisis pada pada tabel 4.11 yakni persentase konsep

benar, kekurangan pengetahuan dan miskonsepsi untuk setiap peserta didik,

diketahui bahwa:

1. Dari 20 soal yang diujikan kepada 15 siswa, rata-rata persentase

miskonsepsi yang dialami siswa secara keseluruhan adalah 15,67%

dengan persentase miskonsepsi tertinggi yang adalah 20%,

sedangkan persentasi miskonsepsi terendah adalah 10%.

2. Untuk persentase kekurangan pengetahuan dengan jawaban salah

dan CRI rendah diketahui bahwa rata-rata persentase secara

keseluruhan adalah 7,67%, dengan persentase kekurangan

pengetahuan tertinggi adalah 20% dan persentase terendah adalah

0%.

3. Sedangkan untuk persentase rata-rata kekurangan pengetahuan

dengan jawaban benar dan CRI rendah mencapai 2,67%, dimana

persentase kekurangan pengetahuan tertingginya mencapai 40 %

dan persentase terendah adalah 0%.

4. Untuk siswa yang memahami konsep secara benar diketahui rata-

rata persentase secara keseluruhannya adalah 74.67%, dengan

persentase konsep benar tertingginya adalah 80% dan persentase

terendahnya adalah 65%.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 119: Sanata Dharma Universityrepository.usd.ac.id/32952/2/141424024_full.pdf · Sanata Dharma University

102

Sedangkan dari tabel 4.12 yaitu persentase konsep benar, kekurangan

pengetahuan dan miskonsepsi pada setiap butir soal dapat diketahui bahwa:

1. Dari 15 siswa yang mengerjakan 20 butir soal, persentase

miskonsepsi tertinggi yang dialami siswa terjadi pada soal nomor 7

dengan persentase sebesar 46,67 %. Sedangkan miskonsepsi

terendah terjadi pada 4 nomor soal yaitu pada nomor 5, 6, 9 dan 12,

dengan persentase sebesar 0%.

2. Untuk kategori kekurangan pengetahuan dengan jawaban salah dan

CRI rendah diketahui bahwa perentase tertingginya terjadi pada

soal nomor 11 dengan persentase sebesar 26,67%. Sedangkan

untuk persentase terendahnya terjadi pada 6 nomor soal yakni pada

nomor 4, 6, 7, 9, 12, 14, 16, dan 19 dengan persentase sebesar 0%.

3. Sedangkan untuk kategori kekurangan pengetahuan dengan

jawaban salah dan CRI rendah diketahui bahwa persentase

tertingginya terjadi pada nomor 20, dengan persentase sebesar

13,37%. Sedangkan untuk persentase terendahnya terjadi pada 7

nomor soal yakni pada nomor 1, 2, 3, 5, 6, 7, 8, 11, 12, 13, 14, 17

dan 18, dengan persentase sebesar 0%.

4. Untuk persentase konsep benar yang tertinggi terjadi pada soal

nomor 6 dengan peserntase sebesar 100%. Sedangkan untuk

persentase terendah terjadi soal nomor 13 dengan persentase

sebesar 33,33%.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 120: Sanata Dharma Universityrepository.usd.ac.id/32952/2/141424024_full.pdf · Sanata Dharma University

103

Tabel 4.13 Miskonsepsi pada Setiap Siswa Sebelum dan Setelah

Pembelajaran

Kode

Siswa

Miskonsepsi

awal

Persentase

miskonsepsi

awal

Miskonsepsi

akhir

Persentase

miskonsepsi

akhir

A 11 55% 4 20%

B 9 45% 4 20%

C 5 25% 2 10%

D 4 20% 2 10%

E 12 60% 2 10%

F 6 30% 4 20%

G 12 60% 3 15%

H 11 55% 2 10%

I 10 50% 5 25%

J 13 65% 2 10%

K 8 40% 4 20%

L 6 30% 2 15%

M 6 30% 4 20%

N 13 65% 3 15%

O 13 55% 2 10%

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 121: Sanata Dharma Universityrepository.usd.ac.id/32952/2/141424024_full.pdf · Sanata Dharma University

104

Tabel 4.14 Miskonsepsi Awal dan Akhir pada setiap Butir Soal

Kode

Soal

Miskonsepsi

awal

Persentase

miskonsepsi

awal

Miskonsepsi

akhir

Persentase

miskonsepsi

akhir

1 9 60% 1 6,67%

2 8 53,33% 3 20%

3 9 60% 5 33,33%

4 4 26,67% 1 6,67%

5 2 13,33% 0 0%

6 1 6,67% 0 0%

7 9 60% 2 13,33%

8 11 73,33% 1 6,67%

9 2 13,33% 0 0%

10 10 66,67% 6 40%

11 8 53,33% 3 20%

12 1 6,67% 0 0%

13 8 53,33% 7 46,67%

14 8 53,33% 1 6,67%

15 4 26,67% 5 33,33%

16 7 46,67% 1 6,67%

17 13 86,67% 4 26,67%

18 5 33,33% 2 13,33%

19 12 80% 4 26,67%

20 7 46,67% 1 6,67%

Berdasarkan hasil analisis data pada tabel 4.13 yakni miskonsepsi pada

siswa sebelum dan setelah treatment, diketahui bahwa setelah dilakukan

kegiatan remediasi dengan metode demonstrasi, terjadi perubahan

pemahaman pada siswa dalam hal ini miskonsepsi yang dialami oleh siswa

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 122: Sanata Dharma Universityrepository.usd.ac.id/32952/2/141424024_full.pdf · Sanata Dharma University

105

menjadi berkurang. Hal ini terlihat pada ketiga siswa yang diwawancarai,

dimana ketiga siswa tersebut merupakan siswa dengan miskonsepsi

tertinggi. Ketiga siswa tersebut awalnya mengalami persentasi miskonspesi

yang sama yakni sebesar 65%. Berikut hasil perubahan yang dialami setelah

remediasi:

Siswa dengan kode J dan O mengalami perubahan konsep dalam hal

ini terjadi penurunan miskonsepsi menjadi 10%.

Siswa dengan kode N mengalami perubahan konsep dalam hal ini

terjadi penurunan miskonsepsi menjadi 15%.

Sedangkan dari tabel 4.14 yakni miskonsepsi awal dan akhir pada setiap

butir soal, diketahui bahwa:

Butir soal dengan tingkat miskonsepsi paling tinggi adalah pada soal

nomor 17 tentang bunyi dan persamaan Hukum Newton I. Dimana

dari sejulmlah 15 orang siswa yang mengikuti kegiatan pre-test,

sebanyak 13 anak dengan persentasi sebesar 86,67% mengalami

miskonsepsi. Penurunan miskonsepsi pada butir soal ini menjadi 4

orang siswa dengan persentasi sebesar 26,67%.

Butir soal dengan tingkat miskonsepsi paling rendah adalah pada

soal nomor 6 tentang vektor gaya pada benda yang diberi gaya yang

sama besar dan pada nomor 12 tentang contoh kelembaman. Pada

kedua butir soal ini, siswa yang mengalami miskonsepsi adalah 1

orang dengan persentasi sebsar 6,67%. Penuruanan miskonsepsi

yang terjadi setelah dilakukan treatmen menjadi 0%.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 123: Sanata Dharma Universityrepository.usd.ac.id/32952/2/141424024_full.pdf · Sanata Dharma University

106

Terjadi peningkatan miskosnepsi pada butir soal nomor 15 terkait

kelembaman yakni dengan persentasi awal sebesar 26,67% naik

menjadi 33,33%.

G. WAWANCARA II

Kegiatan wawancara yang kedua ini dilakukan setelah kegiatan pos-test.

Kegiatan ini bertujuan untuk melihat perkembangan pemahaman siswa

setelah kegiatan pembelajaran. Berikut hasil wawancara setelah kegiatan

pos-test

1. Soal nomor 1 tentang penerapan Hukum Newton I pada sebuah kereta

yang sedang bergerak tanpa adanya gaya luar seperti gaya gesek dan

gaya dorong. Pada soal ini siswa diminta untuk menjelaskan

bagaimana caranya agar kereta tersebut dapat mempertahankan

geraknya pada kecepatan yang tetap. Pada soal ini, siswa dengan Kode

J atau C2 masih mengalami miskonsepsi, seperti hasil wawancara

berikut:

P: Pada soal nomor 1, menurutmu bagaimana caranya agar kereta

yang bergerak di lantai licin tersebut dapat mempertahankan

geraknya pada kecepatan tersebut?

C2: Biasanya benda bergerak ketika diberi gaya kan kak, aku juga

mikirnya kasus ini sama. Jadi agar bendanya bisa gerak dengan

kecepatan yang konstan , pastinya butuh gaya yang konstan juga.

P: Menurutmu peristiwa ini ada kaitannya sama hukum Newton I

gak?

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 124: Sanata Dharma Universityrepository.usd.ac.id/32952/2/141424024_full.pdf · Sanata Dharma University

107

C2: Bentar kak, aku mikir dulu. Kayaknya sih, gak ada kak.

P: Emang bunyi Hukum Newton I gimana?

C2: Jika resultan resultan gaya sama dengan nol, maka v = 0 kalo

awalnya dia diam, terus kalo awalnya dia gerak berarti v = c.

P: Lantainya licin gak?

C2: Ia kak. Ah, ia kak aku ngerti, gaya geseknya diabaikan karena

licin,berarti kecepatannya konstan sekalipun resultan gayanya nol.

Sesuai Hukum Newton I gitu kan.

Miskonsepsi yang terjadi pada siswa adalah beberapa siswa

berpikir bahwa agar sebuah benda itu dapat bergerak dengan

kecepatan konstan, maka diperlukan gaya yang konstan juga untuk

dapat menggerakan benda tersebut. Namun setelah diarahkan, siswa

mulai berpikir dan secara perlahan memahami bunyi Hukum Newton

I.

2. Pada soal nomor 2 yakni tentang grafik gaya terhadap waktu sesuai

dengan konsep Hukum Newton I, masih ada orang 3 siswa mengalami

miskonsepi dan 2 orang yang masih masuk dalam kategori kurang

memahami konsep. Berikut dari salah satu siswa yang tidak

mengalami miskonsepsi:

P: Sebelumnya sudah pernah belajar grafik kan? Coba

jelaskan grafik no 2,3 dan 4 tersebut berdasarkan

jawabanmu?

C3: Aku masih bingung sama grafik sih kak.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 125: Sanata Dharma Universityrepository.usd.ac.id/32952/2/141424024_full.pdf · Sanata Dharma University

108

P:Garis lurusnya ada di titik mana?

C3: Di titik nol kak.

P: Kalo di nol artinya?

C3: Aa, artinya gayanya nl kak.

P: Kira-kira kaitannya sama Hukum Newton I?

C3: Berarti kecepatannya bisa aja konstan, bisa juga nol kan

kak. Soalnya kan resultan gayanya nol, kalo ngeliat grafik ini

sh.

Siswa dengan kode C3 merupakan siswa yang tdak mengalami

perubahan setelah kegiatan pembelajaran. Siswa yang mengalami

miskonsepsi karena mereka belum memahami tentang cara membaca

grafik secara baik. Namun setelah diarahkan dengan beberapa

pertanyaan, siswa pun paham terkait grafik gaya terhadap waktu yang

dikaitkan dengan Hukum Newton I.

3. Dalam mengerjakan soal nomor 3, yakni tentang menggambar grafik

kecepatan yang konstan dari sebuh bola yang bergerak ke kiri. Pada

soal ini, masih sebanyak 5 orang siswa yang mengalami miskonsepsi

dan 2 orang yang termasuk kurang paham. Sisanya memahami konsep

secara benar. Berikut hasil wawancara dari ketiga siswa yang terpilih

yang mengalami miskonsepsi paling tinggi:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 126: Sanata Dharma Universityrepository.usd.ac.id/32952/2/141424024_full.pdf · Sanata Dharma University

109

P: Sebelumnya sudah pernah belajar grafik kan? Coba

jelaskan grafik no 2,3 dan 4 tersebut berdasarkan

jawabanmu?

C1: Kan konstan to kaka. Jadi lurus saja, tidak ada ke kiri

juga..

P: Kira-kira yang diminta ini grafik kecepatan atau kelajuan?

C1: Kecepatan kaka.

P: Apa bedanya kecepatan dan kelajuan?

C1: Kelajuan punya arah, kalo kecepatan tida ada.

P: Yakin? Berarti nilai kecepatan itu tidak boleh negatif?

C1: Ia to kaka, makanya saya bilang tidak ada ke kiri atau ke

kanan. Kan memang tidak ada kecepatan nilainya negatif.

P1: Kamu yakin?

C1: eh, saya bingung kaka. Yang punya arah itu kecepatan

atau kelajuan e.

Miskonsepsi yang dialami oleh siswa juga dikarenakan mereka kurang

memahami grafik dan kurang memahami bahwa kecepatan sebagai

besaran vektor. Siswa belum mampu membedakan kecepatan dan

kelajuan. Sehingga mereka meyakini bahwa nilai kecepatan tidak

boleh bernilai negtaif.

4. Soal nomor 7 ini juga tentang gaya dan arah gaya, dimana siswa

diminta untuk menunjukan gambar vektor gaya pada sebuah buku,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 127: Sanata Dharma Universityrepository.usd.ac.id/32952/2/141424024_full.pdf · Sanata Dharma University

110

sebelum buku itu bergerak. Pada soal ini 2 orang siswa masih

mengalami miskonsepsi. Sedangkan sisanya sudah memahmi konsep

dengan baik. Berikut merupakan hasil wawancara dari salah seorang

siswa yang mengalami miskonsepsi:

P: Menurutmu, jika bukunya diberikan gaya berupa tarikan,

gaya apa saja yang bekerja pada benda tersebut sebelum

bendanya bergerak?

C1: Saya pikir, karena bukunya ditarik ke kiri, berarti tidak

ada gaya yang lainnya. Dia punya gaya hanya satu itu saja.

P: Kalo misalkan bendanya tidak diberi gaya tarik, masih ada

gaya gak?

C1: Ada kan kaka. Sesuai Hukum I to.

P: Kalo gitu yang ini gimana?

C1: Eh ada kaka, saya agak bingung pas jawab. Ada gaya

yang lainya kak, maa gaya normal dengan gaya berat toh.

Miskonsepsi yang dialami oleh siswa terjadi karena beberapa siswa

beranggapan karena gaya tariknya ke kiri, maka tak ada gaya lain

yang bekerja pada buku. Namun setelah diberikan beberapa

pertanyaan, siswa mulai berpikir terarah dan memahami konsep

Hukum Newon I pada peristiwa tersebut.

5. Soal nomor 8 ini tentang gaya dan arah gaya yang bekerja pada sebuah

benda diam, dalam hal ini adalah sebuah balok yang diam. Pada soal

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 128: Sanata Dharma Universityrepository.usd.ac.id/32952/2/141424024_full.pdf · Sanata Dharma University

111

ini masih ada 1 orang yang masih mengalami miskonsepsi dan 1 orang

lagi termasung dalam kategori kurang paham. Beriku hasil wawancara

dari ketiga orang siswa yang telah dipilih:

P: Pada nomor 8 ini, mengenai gaya-gaya yang bekerja pada

benda diam, mengapa kamu memilih jawaban ini?

C3: Ya kan kotak pensilnya diam aja kak.

P: Emangnya kalo diam artinya apa?

C3: Gak ada gaya kak.

P: Berati benda diam, gak punya gaya yah?

C3: Ia kak.

P: Kamu yakin?

C3: Yakin kak.

P: Kamu masih inget demosntrasi kemarin gak, yang bukunya

diam diatas meja?

C3: Ia kak masih. Oh ia ka, aku lupa. Kalo ada gaya di

bukunya. Berarti sama aja kan sama kotak pensil ini.

P: Kalo gitu arti gambar ini?

C3: Berarti kotak pensil punya gaya normal N sama gaya

berat W. Kalo gitu jumlah gayanya nol dong kak.

Miskonsepsi yang terjadi pada siswa adalah dengan beranggapan

bahwa tidak ada gaya yang bekerja pada benda diam. Siswa terkadang

masih bingung tentang konsep Hukum Newton I terutama pada benda

yang diam.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 129: Sanata Dharma Universityrepository.usd.ac.id/32952/2/141424024_full.pdf · Sanata Dharma University

112

6. Soal nomor 11 ini berkaitan dengan kelembaman pada seutas benang

yang diberi beban lalu ditarik dalam satu hentakan. Pada soal ini siswa

yang masih mengalami miskonsepsi sebanyak 3 orang dan yang

termasuk kategori keurang paham ada 4 orang. Yang lainnya

memahami konsep dengan baik Berikut hasil wawancara dari siswa

yang mengalami miskonsepsi:

P: Menurutmu, bagian mana dari tali yang akan putus ketika

tali berbeban itu ditarik dalam satu sentakan? Mengapa? Ada

hubungannya dengan hukum Newton I gak?

C1: Talinya putus pas di atas benda, kan bendanya berat to,

jadinya terputus pas dibendanya itu. Kalo hubungannya

dengan hukum newton I, saya kurang yakin kaka. Soalnya kan

kalo Hukum I bendanya diam.

P: Kamu masih inget demosntrasi koin kemarin gak?

C1: Masih kaka.

P: Apa yang terjadi sama tumpukan koin, ketika kertas ditarik

dalam sekali hentakan?

C1: Koinnya jatuh ke dalam gelas kaka.

P: Sebelum demonstrasi, apakah kamu berpikir bahwa koinnya

akan terjatuh ke dalam gelas?

C1: Tidak kaka. Malahan saya pikir ikut kertas begitu.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 130: Sanata Dharma Universityrepository.usd.ac.id/32952/2/141424024_full.pdf · Sanata Dharma University

113

P: Menurutmu ini, peristiwa bola yang di gantung ini sama

gak?

C1: Berarti terkait kelembaman ya kaka? Kalo begitu

putusnya di bawah bola yang tengah, antara bola dengan tali

yang di pegang.

Miskonsepsi yang terjadi adalah sebagian siswa berpikir massa benda

menyebabakan tali akan putus tepat pada bolanya. Namun saat

diarahkan terkait dengan kegiatan demosntrasi, siswa perlahan-lahan

memahami peritiwa putusnya bendang ini sebagai contoh peristiwa

kelembaman.

7. Soal nomor 20 ini tentang vektor kecepatan pada dimana disajikan soal

tentang sebuah benda yang diikatkan dengan tali, kemudian tali diputar

dengan ujung tali sebagai pusat lingkaran. Ketika ditanya tentang arah

lintasan benda, ada seorang siswa yang masih mengalami miskonsepsi

dan 3 orang siswa termasuk dalam kategori kurang pemahaman,

sedangkan yang lainnya termasuk memahami. Berikut hasil

wawancara dari siswa yang mengalami miskonsepsi:

P: Untuk soal nomor ini, jelaskan alasanmu memilih jawaban

ini!

C1: Karena ketika kita putar dia punya tali, berarti kan

membentuk lintasan melingkar kaka. Nah saya pikir karena

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 131: Sanata Dharma Universityrepository.usd.ac.id/32952/2/141424024_full.pdf · Sanata Dharma University

114

dia punya lintasan melingkar berarti ada kaitannya dengan

gaya sentripetal.

P: Sebelumnya menurutmu soal ini bisa dikaitkan dengan

Hukum Newton I?

C1: Kayaknya tidak bisa kaka.

P: Jadi gak ada hubungannya nih?

C1: Mungkin bisa, tapi saya belum paham mengaitkannya

kaka. Kalo misalkan bisa, berarti terkait kecepatan konstan.

Tapi saya masih bingung.

P: Kecepatan punya arah gak?

C1: Punya kaka,

P1: Kalo gitu, coba kamu kaitkan hal ini dengan Hukum

Newton I.

C1:oh, arah kecepatannya tegak lurus dengan dia punya

poerpindahan, berarti dia punya arah ke titik B.

Ketika pre-test siswa dengan kode C1 ini, tidak masuk dalam kategori

miskonsepsi, tetapi termasuk dalam kategori siswa yang memahami

konsep dengan baik. Namun ketika pos-test dia mengalami

miskonsepsi, dia cenderung berpikir bahwa peristiwa ini terkait

dengan gaya pada arah melingkar. Hal ini disebabkan dia masih

bingung bagaimana mengaitkan peristiwa ini dengan Hukum Newton

I.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 132: Sanata Dharma Universityrepository.usd.ac.id/32952/2/141424024_full.pdf · Sanata Dharma University

115

H. MENGUKUR KEBERHASILAN METODE PEMBELAJARAN

Keberhasilan metode pembelajaran yang digunakan dilihat dari

adanya peningkatan pemahaman yang dialami oleh siswa setelah mengikuti

proses pembelajaran dengan metode demonstrasi. Data yang digunakan

adalah berupa nilai pre-tes dan pos-tes seperti berikut:

Tabel 4.15 Nilai Pre-test dan Post-test

Kode

Siswa

Nilai Pre-test Nilai Post-test

A 35 75

B 50 80

C 60 85

D 35 70

E 35 80

F 50 75

G 20 65

H 30 80

I 50 75

J 30 75

K 35 80

L 35 80

M 15 75

N 15 80

O 25 85

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 133: Sanata Dharma Universityrepository.usd.ac.id/32952/2/141424024_full.pdf · Sanata Dharma University

116

Tabel 4.16 Rata-rata Nilai Pret-tes dan Pos-tes

Tabel 4.17 Analisis Peningkatan Hasil Belajar

Dari tabel 4.16 di atas nilai pre-tes rata-rata kelas adalah 34,66 dan

nilai pos-tes rata-rata kelas adalah 77,33. Dari hasil tersebut dapat dilihat

bahwa nilai pos-tes rata-rata siswa lebih tinggi dari nilai pre-tes. Dengan

demikian maka diketahui bahwa terjadi peningkatan pemahaman pada

siswa sebesar 42,67 poin. Berdasarkan hasil uji statistika dengan uji-t pada

tabel 4.17 diketahui bahwa sig. (2-tailed)/p sebesar 0,000 dan nilai α = 0,05.

Terlihat bahwa nilai p< α, yang berarti perbedaan antara nilai pre-tes dan

nilai pos-tes siswa adalah signifikan. Oleh karena itu, dapat disimpulkan

bahwa metode pembelajaran demonstrasi berbantu diskusi menurunkan

persentase miskonsepsi dan menyebabkan peningkatan pemahaman siswa

pada materi Hukum Newton I.

Berikut perubahan pemahaman siswa sebelumdan setelah

pembelejaran dengan metode demonstrasi:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 134: Sanata Dharma Universityrepository.usd.ac.id/32952/2/141424024_full.pdf · Sanata Dharma University

117

Tabel 4.18 Peruban Pemahaman sebelum dan setelah Pembelajaran

Pokok

Bahasan

Sebelum Pembelajaran Setelah Pembelajaran

Persamaan dan

Bunyi Hukum

Newton I

Kode J

Benda yang memiliki ∑F = 0

akan selalu diam

Gaya berbanding lurus dengan

kecepatan benda dalam hal ini

kecepatan konstan.

Agar benda dapat bergerak

resultan gaya pada benda harus

lebih besar dari nol

Jika pada sebuah benda diam

tidak dikerjakan gaya, maka

benda tersebut akan diam.

Jika ∑F = 0, benda tidak akan

selamanya diam, jika benda

dalam keadaan bergerak maka

benda akan terus bergerak

dengan kecepatan yang tetap

Jika ∑F = 0, maka v = 0 atau v

= c, yang berarti benda akan

teteap beregerak meskipun ∑F

= 0 namun hanya apabila

benda sebelumnya dalam

keadaan bergerak.

Gaya dan arah

gaya

Kode N

Kecepatan tidak boleh bernilai

negatif, sehingga kecepatan tidak

memiliki arah

Vektor gaya normal N selalu ke

atas atau lurus dengan vektor

gaya berat W.

Gaya normal N dan gaya berat W

tersebut sebagai pasasngan aksi

Kecepatan boleh bernilai

negatif yang menunjukan arah,

karena kecepatan merupakan

besaran vektor

Gaya normal merupakan gaya

sentuh antara bidang dengan

dengan permukaan benda.

Gaya normal dan gaya berat

merupakan gaya yang berkeja

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 135: Sanata Dharma Universityrepository.usd.ac.id/32952/2/141424024_full.pdf · Sanata Dharma University

118

Pokok

Bahasan

Sebelum Pembelajaran Setelah Pembelajaran

dan reaksi

Arah gaya gesek selalu ke kiri,

dan ketika sebuah gaya telah

diberikan pada sebuah buku

dalam hal ini gaya tarik pada

buku, maka tak ada gaya lain lagi

yang bekerja pada benda tersebut

pada sebuah benda diam

Gaya gesek adalah gaya yang

berlawanan dengan gaya yang

bekerja pada benda

Contoh

Penerapan

Hukum

Newton I

Kode O

Dimana kaki yang tersandung

oleh batu merupakan aksi, dan

jatuhnya dia merupakan rekasi

akibat tersandung.

Massa benda menyebabakan

benang akan putus pada bagian

persambungan antara tali dan

tiang

Gerakan mobil yang tiba-tiba

akan memberikan efek kaget pada

tubuh penumpang, sehingga

penumpang akan merasa

terdorong kebelakang

Siswa beranggapan bahwa

gerakan koin akan selalu

mengikuti gerakan kertas.

Sedangkan yang lain meyakini

Peristiwa tersandung

merupakan contoh peristiwa

kelembaman, dimana tubuh

mempertahankan keadaanya

untuk tetap bergerak.

Sifat malas dari bola

menyebabkan bola

mempertahankan kedudukanya

pada gantungan, sehingga

bagian yang putus saat ditarik

adalah pad benang bagian B

Penumpang yange terdorong

saat mobil direm merupakan

contoh kelembaman, dimana

tubuh mempertahankan

keadaanny untuk diam.

Peristiwa koin juga merupakan

contoh kelembaman, dimana

koin mempertahankan

kedudukannya untuk tetap

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 136: Sanata Dharma Universityrepository.usd.ac.id/32952/2/141424024_full.pdf · Sanata Dharma University

119

Pokok

Bahasan

Sebelum Pembelajaran Setelah Pembelajaran

bahwa sifat lemabam hanya

terjadi pada sebagian koin,

sehingga hanya sebgian yang

tetap diam dan yang lainnya

berceceran

Siswa menganggap kelembaman

sebagai peristiwa aksi dan reaksi,

dimana massa tak berpengaruh.

diam meskipun kertas

dihentakan.

Kelembama biasa disebut juga

sifat malas dari suatu benda,

dimana benda cendrung

mempertahankan keadaan

awalnya.

I. RANGKUMAN

Berdasarkan hasil pre-test dan wawancara I, maka di ketahui siswa

mengalami miskonsepsi pada Hukum Newton I, seperti yang tercantum

pada tabel 4.6. Dari temuan miskonsepsi tersebut, dirancang kegiatan

remediasi berupa kegiatan pembelajaran yang dapat mengurangi

miskonsepsi dengan menggunakan metode demonstrasi seperti pada tabel

4.7. Setelah dilakukan kegiatan pembelajaran, terjadi perubahan

pemahaman pada siswa seperti pada tabel 4.18. Hal ini diketahui dari hasil

post-test dan wawancara II. Dimana siswa yang awalanya mengalami

miskonsepsi menjadi paham, begitupun dengan siswa yang awalnya tidak

paham mengalami perubahan menjadi paham konsep dengan benar, seperti

berikut:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 137: Sanata Dharma Universityrepository.usd.ac.id/32952/2/141424024_full.pdf · Sanata Dharma University

120

- Sebelum kegiatan remediasi dilakukan, siswa dengan kode O

termasuk siswa yang mengalami miskonsepsi paling tinggi dengan

persentase sebesar 65% sedangkan persentase paham konsep secara

baik sebesar 20%. Namun setelah kegiatan remediasi dilakukan

perubahan baik terjadi yakni dengan menurunnya persentasi

miskonsepsi menjadi 15% dan persentase pemahaman konseps secara

baiknya naik menjadi 75%.

- Sedangkan siswa yang mengalami sedikit perubahan adalah siswa

dengan kode M. Sebelum kegiatan remediasi persentase

miskonsepsinya sebesar 30%, berkurang menjadi 20% setelah

dilakukannya kegiatan remediasi. Namun meski demikian, untuk

pemahaman konsep secara baiknya mengalami perubahan yakni dari

5% menjadi 75% setelah mengikuti kegiatan remdiasi.

Untuk soal yang paling banyak dan paling seidikit mengalami perubahan

setelah diadakannya kegiatan remediasi adalah sebagai berikut:

- Yang paling banyak mengalami perubahan adalah butir soal nomor 8

dimana pada soal ini disajikan sebuah gambar kotak pensil yang telah

diberi vektor gaya normal N dan vektor gaya berat W. Pada soal ini

siswa diminta untuk menunjukan pernyataan yang benar sesuai

gambar tersebut berdasarkan Hukum Newton I. Sebelum

dilakukannya kegiatan remediasi, persentase siswa yang mengalami

msikonsepsi pada butir soal ini mencapai 73,33%, dan turun menjadi

6,67% setelah dilakukan kegiatan remediasi.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 138: Sanata Dharma Universityrepository.usd.ac.id/32952/2/141424024_full.pdf · Sanata Dharma University

121

- Sedangkan yang paling sedikit mengalami perubahan adalah butir soal

nomor 13. Pada soal ini disajikan soal tentang 2 buah kelerang

bergerak pada lantai licin dengan kecepatan yang berbeda dimana

gaya geseknya diabaikan. Siswa diminta untuk menunjukan

pernyataan yang benar sesuai dengan Hukum Newton I. Pada soal ini,

sebelum diadakannya kegiatan remediasi persentase miskonsepsinya

sebesar 53,33%. Setelah kegiatan remediasi, perubahan persentase

miskonsepsinya hanya sedikit menjadi 46,67%.

Berdasarkan hasil wawancara serta kegiatan remediasi yang telah

dilakukan , diketahui salah satu faktor yang menyebabakan miskonsepsi

adalah pemikiran asosiatif siswa sendiri seperti yang jga di ungkapkan oleh

Arons (dalam Suparno 2005: 35). Dimana meski telah dilakukan kegiatan

pembelajaran sebagai upaya remediasi, masih ditemukan adanya

miskonsepsi pada siswa. Miskonsepsi yang sulit untuk diubah berdasarkan

hasil post-test dan wawancara II adalah sebagai berikut:

- Diperlukan gaya untuk mempertahankan gerak benda

- Tidak ada gaya yang bekerja pada benda diam

- Jika resultan gaya pada benda nol, maka benda pasti dalam keadaan

diam

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 139: Sanata Dharma Universityrepository.usd.ac.id/32952/2/141424024_full.pdf · Sanata Dharma University

122

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. KESIMPULAN

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan di SMA Bintang, maka

dapat disimpulkan bahwa:

1. Pemahaman siswa kelas XI IPA SMA Bintang sebelum mengikuti

kegiatan pembelajaran berdasarkan skor yang diperoleh termasuk

dalam kategori masih kurang dengan rata-rata kelas yang

mencapai 34,67%. Sedangkan berdasarkan CRI untuk tingkat

pemahaman siswa adalah sebagai berikut:

Rata-rata persentase siswa yang termasuk dalam kategori

paham konsep secara baik mecapai 27%

Rata-rata persentase siswa yang termasuk dalam kategori

kurang paham adalah 26,93%.

Untuk rata-rata persentase siswa yang termasuk dalam

kategori miskonsepsi mencapai 46,33%

2. Miskonsepsi yang umumnya dialami siswa berdasarkan hasil pre-

test dan wawancara adalah peserta didik mengaggap: (1) Jika ∑F

= 0 akan selalu diam (2) Pada benda diam tidak ada gaya yang

bekerja (3) untuk memertahankan gerka sebuah benda dalam

kecepatan yang konstan, dibutuhkan gaya yang konstan (4)

kelembaman merupakan peristiwa aksi dan rekasi.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 140: Sanata Dharma Universityrepository.usd.ac.id/32952/2/141424024_full.pdf · Sanata Dharma University

123

3. Metode demonstrasi termasuk metode yang efektif yang dapat

digunakan sebagai bentuk upaya remediasi untuk meningkatkan

pemahaman dan mengurangai miskonspsi. Dengan persentase

rata-rata miskonsepsi setelah remediasi berkurang menjadi

15,67%.

B. SARAN

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, maka peneliti

mengemukakan saran sebagai berikut:

a. Bagi Guru:

1. Guru perlu memberikan penekanan pada konsep yang benar,

sehingga konsep awal yang salah dari siswa dapat diperbaiki.

2. Guru perlu mengembangkan metode belajar agar siswa tidak

merasa bosan dan jenuh, sehingga siswa menjadi antusias dengan

demikian siswa dapat lebih memperhatikan pembelajaran dan

terhindar dari miskonsepsi.

b. Bagi Penelitian Selanjutnya:

1. Usahakan untuk melaksanakan penelitian pada waktu dimana

siswa dapat mengkonsentrasikan semua pikiran, misalnya pada

pagi hari.

2. Untuk soal pretest dan posttest, sebaiknya dibuat berbeda untuk

menghindari anggapan bahwa siswa telah terlebih dahulu

mengetahui soal tes.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 141: Sanata Dharma Universityrepository.usd.ac.id/32952/2/141424024_full.pdf · Sanata Dharma University

124

DAFTAR PUSTAKA

Berg, Euwe van den. 1991. Miskonsepsi Fisika dan Remediasi. Salatiga: Universitas

Kristen Satya Wacana.

Chyta Anindya Pertiwi dan Woro Setyarsih. 2015. Konsepsi Siswa Tentang Pengaruh

Gaya pada Gerak Benda Menggunakan Instrumen Force Concept

Inventory (FCI) Termodifikasi. Inovasi Pendidikan Fisika. Vol. 4, No. 2

Djamarah, Syaiful B. dan Zain, Aswan. 2006. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta:

Rieneka Cipta

Dahar, Ratna Wilis. 1992. Materi Pokok Pendidikan IPA 1. Jakarta: Dept. Pendidikan

dan Kebudayaan

Giancoli, D. C. 2001. Fisika. Jakarta: Erlangga

Kanginan, Marthen. 1997. Fisika SMU Edisi Kedua Jilid 1A Kelas 1. Jakarta:

Erlangga

Maksimus Dionesius Labur. Miskonsepsi Terhadap Konsepo Gerak dan Gaya dalam

Hukum-hukum Newton pada Siswa Kelas X SMA di Kecamatan Langke

Rembong, Kab. Manggarai, NTT. Skripsi (Yogyakarta: Pendidikan

Fisika USD 2008)

Mangunwiyoto, Widagdo. 1989. Pelajaran FISIKA untuk SMA. Jakarta: Erlangga

Mundilarto. 2012. Penilaian hasil belajar fisika. Yogyakarta: UNY Press

Rifqiatun Nuriah, Lia Yuliati dan Edi Supriana. 2017. Eksplorasi Penguasaan Konsep

Hukum Newton Siswa. Pros. Seminar Pend. IPA Pascasarjana UM.

Malang

Suparno, Paul. 2005. Miskonsepsi dan Perubahan Konsep Pendidikan Fisika. Jakarta:

PT. Grasindo

2010. Metode Penelitian Pendidikan Fisika. Yogyakarta: Universitas

Sanata Dharma

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 142: Sanata Dharma Universityrepository.usd.ac.id/32952/2/141424024_full.pdf · Sanata Dharma University

125

2011. Pengantar Statistika Untuk Pendidikan dan Psikologi. Yogyakarta:

Universitas Sanata Dharma

Thomas Enggar Dwi Prasetyo. Desain Pembelajaran Fisika SMA Pada Dua Belas

Bidang Mekanika Dengan Metode demonstrasi dan Hasil Uji Cobanya di

Asrama Putri Angela SMA Pangudi Luhur Sedayu.. Skripsi (Yogyakarta:

Pendidikan Fisika USD 2013)

Tri Ade Mustaqim, dkk. 2014. Identifikasi Miskonsepsi Siswa Dengan Menggunakan

Metode Certainty Of Response Index (CRI). EDUSAINS. Vol. IV,146-

152

Tipler A. Paul. 1998. FISIKA Untuk Sains dan Teknik, Edisi Ketiga Jilid I. Jakarta:

Erlangga

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 143: Sanata Dharma Universityrepository.usd.ac.id/32952/2/141424024_full.pdf · Sanata Dharma University

126

Lampiran 1 Surat Permohonan Izin Penelitian

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 144: Sanata Dharma Universityrepository.usd.ac.id/32952/2/141424024_full.pdf · Sanata Dharma University

127

Lampiran 2 Surat Pernyataan Telah Melaksanakan Penelitian

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 145: Sanata Dharma Universityrepository.usd.ac.id/32952/2/141424024_full.pdf · Sanata Dharma University

128

Lampiran 2 Soal Pre-test dan Post-test

SOAL TES TERTULIS (Pretest-Posttest) PEMAHAMAN DAN MINSKONSEPSI

KONSEP HUKUM NEWTON I PADA SISWA KELAS XI SMA SANG TIMUR

YOGYAKARTA

1. Perhatikan gambar berikut!

Sebuah kereta diam berada pada sebuah lantai dengan permukaan yang halus

(fs = 0), didorong sehingga bergerak dengan laju tertentu. Agar kereta tersebut

dapat mempertahankan geraknya pada laju tersebut maka kereta harus

didorong dengan.....

a. Gaya yang jumlahnya nol

b. Gaya ke kiri yang semakin kecil

c. Gaya ke kiri yang besarnya tetap

d. Gaya ke kiri yang semakin besar

e. Gaya ke kanan yang besarnya tetap

2. Perhatikan grafik F – t berikut.

Manakah pernyataan yang tepat sesuai dengan grafik di atas ...

a. Benda bergerak dengan gaya yang semakin meningkat ke kiri

b. Benda bergerak dengan gaya yang kosntan ke kiri

c. Benda bergerak dengan kecepatan yang konstan ke kanan sehingga

gayanya nol

d. Benda benrgerak dengan gaya yang semakin meningkat ke kanan

e. Benda bergerak dengan gaya yang konstan ke kanan

3. Sebuah bola bergerak ke kiri dengan kecepatan yang konstan. Manakah grafik

berikut ini yang menunjukan gerak bola tersebut....

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 146: Sanata Dharma Universityrepository.usd.ac.id/32952/2/141424024_full.pdf · Sanata Dharma University

129

a.

b.

c.

d.

e.

4. Perhatikanlah grafik a – t berikut

Manakah pernyataan berikut ini yang sesuai dengan gerak benda pada grafik

diatas...

a. Benda tidak mengalami percepatan ( a = 0) sehingga benda termasuk GLB

b. Benda bergerak dengan percepatan konstan ke kanan (a < 0)

c. Benda bergerak dengan percepatan konstan ke kiri (a > 0)

d. Benda bergerak dengan percepatan yang semakin besar ke kanan

e. Benda bergerak dengan percepatan yang semakin kecil ke kiri

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 147: Sanata Dharma Universityrepository.usd.ac.id/32952/2/141424024_full.pdf · Sanata Dharma University

130

5. Sebuah balok berada di atas meja dalam keadaan diam. Manakah dari gambar

berikut yang menunjukan vektor gaya normal N dan gaya berat w pada balok

sesuai dengan Hukum Newton I.....

a.

b.

c.

d.

e. Tidak ada yang benar

6. Berikut merupakan gambar keadaan dari gaya yang bekerja pada sebuah balok

yang berada di atas lantai tanpa gesekan. Jika gaya F1 = F2, manakah gambar

yang tepat menunjukan keadaan balok yang yang diam?

a.

b.

c.

d.

e.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 148: Sanata Dharma Universityrepository.usd.ac.id/32952/2/141424024_full.pdf · Sanata Dharma University

131

7. Sebuah buku berada pada keadaan diam di atas lantai. Pada buku tersebut

diberikan sebuah gaya tarik kearah kiri. Manakah gambar berikut ini yang

menunjukan keadaan buku sebelum buku bergerak.....

a.

b.

c.

d.

e.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 149: Sanata Dharma Universityrepository.usd.ac.id/32952/2/141424024_full.pdf · Sanata Dharma University

132

8. Sebuah kotak pensil berada diatas meja

Pernyataan yang tepat sesuai dengan gambar tersebut berdasarkan Hukum

Newton I adalah.....

a. Pada balok tidak ada gaya yang bekerja

b. Gaya berat pada balok adalah nol

c. Gaya normal pada balok adalah nol

d. Resultan gaya yang bekerja pada balok adalah nol

e. Gaya normal dan gaya berat pada balok merupakan pasangan aksi dan

reaksi

9. Ketika seorang anak tersandung, maka badannya akan terjatuh kedepan.

Peristiwa ini merupakan contoh pertiwa........

a. Kelembaman

b. Hukum II Newton

c. Aksi dan reaksi

d. Hukum III Newton

e. Tidak ada yang benar

10. Kotak besar didorong dengan sebuah gaya dan bergerak dengan kecepatan

konstan 4,0 m/s. Apa yang dapat disimpulkan dari gaya yang terjadi pada

kotak?

a. Jika kecepatan konstan pada benda di naikan 2 kali kecepatan semula

menjadi 8,0 m/s, maka resultan gaya pada benda juga akan meningkat dua

kalinya.

b. Besar gaya yang bekerja untuk menggerakan kotak dengan kecepatan

konstan harus lebih besar daripada beratnya

c. Besar gaya yang bekerja untuk menggerakan kotak dengan kecepatan

konstan harus sama dengan gaya gesek yang melawan gerakan

d. Besar gaya yang menggerakan kotak dengan kecepatan konstan herus lebih

besar daripada jumlah gaya gesek yang melawan gerakan

e. Sebuah gaya yang bekerja membuat kotak bergerak, tetapi gaya gesek

bukanlah yang melawan gerak.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 150: Sanata Dharma Universityrepository.usd.ac.id/32952/2/141424024_full.pdf · Sanata Dharma University

133

11. Sebuah bola A digantungkan pada digantungkan pada sebuah tiang

menggunakan seutas benang. Pada bagian bawah bola itu diikatkan pula seutas

benang.

Apakah yang akan terjadi jika benang yang berada dibawah bola ditarik dalam

satu kali sentakan?

a. Tali akan terputus pada titik A

b. Tali akan terputus pada titik B

c. Tali akan terputus pada titik C

d. Tali akan terputus pada titik D

e. Tali akan terputus pada titik E

12. Andra menaiki sebuah bus. Ketika bus tiba-tiba bergerak, Andra terdorong ke

belakang.hal ini disebabkan karena?

a. Bus mendorong Andra ke belakang

b. Andra kaget sehingga terdorong kebelakang

c. Tubuh Andra mempertahankan keadaanya

d. Adaya gaya hantu yang mendorong Andra

e. Gaya berat dari Andra

13. Dua buah kelerang bermassa sama bergerak dengan kecepatan yang tetap pada

sebuah lantai yang licin (tanpa gaya gesek). Jika kelereng A bergerak dengan

kecepatan 10 m/s dan kelereng B bergerak dengan kecepatan -20 m/s, manakah

pernyataan berikut yang benar....

a. ∑FA >∑FB

b. ∑FA <∑FB

c. ∑FA = ∑FB = 0

d. ∑FA < 0 < ∑FB

e. ∑FB > 0 > ∑FB

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 151: Sanata Dharma Universityrepository.usd.ac.id/32952/2/141424024_full.pdf · Sanata Dharma University

134

14. Sebuah penghapus berada pada sebuah bidang miring. Jika penghapus tersebut

dalam keadaan diam, manakah gambar berikut yang menunjukan keadaan gaya

pada kotak yang benar.....

a.

b.

c.

d.

e.

15. Pernyataan berikut yang tepat terkait dengan sifat kelembaman benda adalah

....

a. Massa benda yang semakin besar akan memperbesar sifat kelembaman

benda diam

b. Massa benda yang semakin kecil akan memperbesar sifat kelembaman

benda yang diam

c. Nilai percepatan vebda yang negatif akan memperkecil sifat

kelembaman benda yang diam

d. Nilai percepatan benda yang nol akan memperkecil nilai kelembaman

benda yang diam

e. Massa tidak berpengaruh terhadap nilai kelembaman benda

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 152: Sanata Dharma Universityrepository.usd.ac.id/32952/2/141424024_full.pdf · Sanata Dharma University

135

16. Seorang anak menendang sebuah bola sehingga bola tersebut menggelinding di

atas permukaan tanah, agar bola tersebut terus bergerak dengan kecepatan

kosntan, apakah yang harus dilakukan ..

a. Memberi gaya luar pada bola (ditendang), sehingga 𝛴𝐹 > 0

b. Memberikan gaya luar yang besaranya sama dengan kecepatan benda

c. Mengurangi gaya gesek bola pada tanah

d. Memberikan gaya luar yang besarnya sama dengan gaya gesek, agar 𝛴𝐹 =

0

e. Mengurangi gaya gesek udara

17. Pernyataan berikut yang sesuai dengan Hukum Newton I adalah..

a. Bila ∑F = 0, benda pasti dalam keadaan diam

b. Bila ∑F = 0, benda pasti dalam keadaab bergerak

c. Bila ∑F = 0, benda mungkin bergerak lurus beraturan

d. Bila ∑F = 0, benda tidak mungkin diam

e. Bila ∑F = 0, benda mungkin bergerak dipercepat

18. Setumpuk koin uang logam diletakkan dekat ujung sehelai kertas yang terletak

pada meja datar, ujung kertas lainnya kemudian ditarik dengan satu hentakan

lurus dan cepat. jika keadaan koin uang logam memenuhi syarat Hukum

Newton I maka ....

a. Sebanding koin jatuh berceceran ke belakang

b. Sebagian koin jatuh berceceran ke depan

c. Sebagian koin jatuh berceceran ke depan sisanya ke belakang

d. Seluruh koin tetap di tempatnya

e. Semluruh koin mengikuti gerakan kertas.

19. Sebuah roket meluncur dari posisi a ke posisi b, dan tidak ada gaya yang

bekreja pada roket. Pada b mesinnya mulai menghasilkan dorongan secara

konstan ke arah kanan sesuai lintasan ab. Mesin mati pada saat mencapai titik

c.

Kecepatan roket setelah posisi c adalah :

a. Konstan

b. Terus meningkat

c. Terus menuru

d. Meningkat untuk sementara waktu lalu konstan

e. Konstan untuk sementara waktu dan selanjutnya menurun

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 153: Sanata Dharma Universityrepository.usd.ac.id/32952/2/141424024_full.pdf · Sanata Dharma University

136

20. Sebuah benda diikatkan dengan tali dan diputar dengan ujung tali sebagai pusat

lingkaran. Tiba-tiba tali terputus dan benda terlempar. Arah gerak bola setelah

tali terputus adalah....

a. A

b. B

c. C

d. D

e. E

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 154: Sanata Dharma Universityrepository.usd.ac.id/32952/2/141424024_full.pdf · Sanata Dharma University

137

Lampiran 3 Lembar Jawaban Pre-test dan Post-test

LEMBAR JAWABAN (Pre-test dan Post-test) SISWA

TES TERTULIS PEMAHAMAN DAN MINSKONSEPSI KONSEP HUKUM

NEWTON I PADA SISWA KELAS XI SMA SANG TIMUR YOGYAKARTA

Nama :

Kelas :

Hari,Tanggal

Tulislah pilihan jawaban yang mendurut anda benar menggunakan huruf kapital!

Berikan skala keyakinan anda dalam memilih jawaban dengan memberi tanda

silang (X) pada salah satu dari skala keyakinan!

1. Jawaban :

Keterangan Menebak Agak

Tahu

Tidak

Yakin

Agak

Yakin

Yakin Sangat

Yakin

Skala 0 1 2 3 4 5

2. Jawaban:

Keterangan Menebak Agak

Tahu

Tidak

Yakin

Agak

Yakin

Yakin Sangat

Yakin

Skala 0 1 2 3 4 5

3. Jawaban:

Keterangan Menebak Agak

Tahu

Tidak

Yakin

Agak

Yakin

Yakin Sangat

Yakin

Skala 0 1 2 3 4 5

4. Jawaban:

Keterangan Menebak Agak

Tahu

Tidak

Yakin

Agak

Yakin

Yakin Sangat

Yakin

Skala 0 1 2 3 4 5

5. Jawaban:

Keterangan Menebak Agak

Tahu

Tidak

Yakin

Agak

Yakin

Yakin Sangat

Yakin

Skala 0 1 2 3 4 5

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 155: Sanata Dharma Universityrepository.usd.ac.id/32952/2/141424024_full.pdf · Sanata Dharma University

138

6. Jawaban:

Keterangan Menebak Agak

Tahu

Tidak

Yakin

Agak

Yakin

Yakin Sangat

Yakin

Skala 0 1 2 3 4 5

7. Jawaban:

Keterangan Menebak Agak

Tahu

Tidak

Yakin

Agak

Yakin

Yakin Sangat

Yakin

Skala 0 1 2 3 4 5

8. Jawaban:

Keterangan Menebak Agak

Tahu

Tidak

Yakin

Agak

Yakin

Yakin Sangat

Yakin

Skala 0 1 2 3 4 5

9. Jawaban:

Keterangan Menebak Agak

Tahu

Tidak

Yakin

Agak

Yakin

Yakin Sangat

Yakin

Skala 0 1 2 3 4 5

10. Jawaban:

Keterangan Menebak Agak

Tahu

Tidak

Yakin

Agak

Yakin

Yakin Sangat

Yakin

Skala 0 1 2 3 4 5

11. Jawaban:

Keterangan Menebak Agak

Tahu

Tidak

Yakin

Agak

Yakin

Yakin Sangat

Yakin

Skala 0 1 2 3 4 5

12. Jawaban:

Keterangan Menebak Agak

Tahu

Tidak

Yakin

Agak

Yakin

Yakin Sangat

Yakin

Skala 0 1 2 3 4 5

13. Jawaban:

Keterangan Menebak Agak

Tahu

Tidak

Yakin

Agak

Yakin

Yakin Sangat

Yakin

Skala 0 1 2 3 4 5

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 156: Sanata Dharma Universityrepository.usd.ac.id/32952/2/141424024_full.pdf · Sanata Dharma University

139

14. Jawaban:

Keterangan Menebak Agak

Tahu

Tidak

Yakin

Agak

Yakin

Yakin Sangat

Yakin

Skala 0 1 2 3 4 5

15. Jawaban:

Keterangan Menebak Agak

Tahu

Tidak

Yakin

Agak

Yakin

Yakin Sangat

Yakin

Skala 0 1 2 3 4 5

16. Jawaban:

Keterangan Menebak Agak

Tahu

Tidak

Yakin

Agak

Yakin

Yakin Sangat

Yakin

Skala 0 1 2 3 4 5

17. Jawaban:

Keterangan Menebak Agak

Tahu

Tidak

Yakin

Agak

Yakin

Yakin Sangat

Yakin

Skala 0 1 2 3 4 5

18. Jawaban:

Keterangan Menebak Agak

Tahu

Tidak

Yakin

Agak

Yakin

Yakin Sangat

Yakin

Skala 0 1 2 3 4 5

19. Jawaban:

Keterangan Menebak Agak

Tahu

Tidak

Yakin

Agak

Yakin

Yakin Sangat

Yakin

Skala 0 1 2 3 4 5

20. Jawaban:

Keterangan Menebak Agak

Tahu

Tidak

Yakin

Agak

Yakin

Yakin Sangat

Yakin

Skala 0 1 2 3 4 5

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 157: Sanata Dharma Universityrepository.usd.ac.id/32952/2/141424024_full.pdf · Sanata Dharma University

140

Lampiran 4 Lembar Kerja Siswa

LEMBAR KEGIATAN SISWA

HUKUM NEWTON I

Nama :

Tujuan:

a. Menunjukan konsep fisika (gaya-gaya yang bekerja) pada benda yang diam

b. Menunjukan sifat inersia/ kemalasan benda

Alat dan bahan :

Balok

Neraca Pegas

Kertas

Gelas

Meja

Demonstrasi

1. Demonstrasi I (balok)

4) Balok tanpa diberi gaya

5) Balok diberi gaya tarik 2 N ke kanan

6) Balok diberikan gaya tarik dari kedua ujung berlawanan dengan gaya yang

sama besar 5 N

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 158: Sanata Dharma Universityrepository.usd.ac.id/32952/2/141424024_full.pdf · Sanata Dharma University

141

Rumusan Masalah:

2) Apakah ada gaya yang bekerja pada balok? Jika ada gambarkan!

Mengapa benda tersebut diam dan tak bergerak?

3) Bagaimana jika balok ditarik dengan gaya 2 N ke kanan, apakah balok

dalam keadaandiam atau bergerak? Apakah ada gaya yang bekerja pada

balok? Jika ada gambarkan arah gayanya! Megapa balok dalam keadaan

diam atau bergera?

4) Apabila ditarik dari kedua ujung balok dengan gaya yang sama besar

yakni 5 N, apa yang akan terjadi? Mengapa demikian? Bagaimanakah

gayanya, gambarkan!

Hipotesis :

1)

2)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 159: Sanata Dharma Universityrepository.usd.ac.id/32952/2/141424024_full.pdf · Sanata Dharma University

142

3)

Langkah –langkah demonstrasi:

1) Sebuah balok diletakan diatas meja tanpa diberi gaya apapun, baik

gaya tarik maupun gaya dorong? Apakah baloknya diam atau

bergerak? Nah, menurut kalian jika baloknya diam, apakah masih

ada gaya yang bekerja pada balok tersebut? Jika memang terdapat

gaya, lalu gaya apa saja yang bekerja pada balok tersebut?

Bagaimana kalian bisa tahu bahwa ada gaya yang bekerja pada balok

tersebut?

Membuktikan adanya gaya dengan meminta seorang siswa untuk

maju kedepan kelas sambil merentangkan tangannya. Kemudian

diatas tangannya diletakan sebuah buku, lalu ditambah. “apa yang

kamu rasakan sebelum buku ditambah? Setelah buku ditambahkan

bagaimana? Apa yang kamu lakukan untuk mempertahankan

keadaan buku tersebut?”. Silahkan gambar gayanya pada lembar

yang telah disediakan.

2) Balok ditarik dengan menggunakan sebuah pegas denga gaya

sebesar 2 N ke kanan. “apa yang terjadia pada balok? Apakah

masiha ada gaya yang bekerja pada balok? Jika ada sebutkan dan

gambarkan arah gayanya? Bagaimana keadaan balok! Jelskan

mengapa demikian!

3) Balok dan 2 buah pegas diletakan di atas sebuah meja di depan kelas.

Perhatikan balok dan kedua pegas tersebut. Jika balok tersebut

ditarik menggunakan pegas dari kedua ujung balok yang berlawanan

dengan gaya tarik yang sama besar, misalkan ditarik dengan gaya

masing-masing 3 N, bagaimanakah keadaan balok tersebut? Apakah

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 160: Sanata Dharma Universityrepository.usd.ac.id/32952/2/141424024_full.pdf · Sanata Dharma University

143

baloknya diam atau bergerak? Jika baloknya diam atau bergerak,

bagaimanakah arah gayanya? Gambarkan arah gaya pada balok

tersebut? Lalu bagaiamanakah persamaannya?

Hasil pengamatan

Berilah tanda (√) pada kolom kosong sesuai hasil pengamatan

2. Demonstrasi II (kertas, gelas dan koin)

Rumusan Masalah:

1) Apa yang terjadi pada koin jika kertas ditarik secara perlahan?

Mengapa?

2) Apa yang terjadi pada koin jika kertas ditarik secara cepat? Mengapa?

Hipotesis :

Pengamatan Diam Bergerak Gambar Alasan

Balok

tanpa gaya

luar

Balok

ditarik

dengan

gaya 2 N ke

kanan

Balok

ditarik

dengan

masing-

masing

gaya 5 N

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 161: Sanata Dharma Universityrepository.usd.ac.id/32952/2/141424024_full.pdf · Sanata Dharma University

144

Proses Demonstrasi:

1) Kertas, gelas dan koin diletakan di atas sebuah meja di depan kelas.

Perhatikan benda yang berada diatas meja (kertas, gelas dan koin).

Menurut kalian, jika sebuah kertas diletakan di atas gelas, kemudian

diatas kertas tersebut diletakan sebuah koin, Apakah yang akan terjadi

pada koin apabila kertas tersebut ditarik secara perlahan? Jika koin

tersebut bergerak, kemanakah arah gerak koin tersebut? Jelaskan?

2) Bagaimana jika kertas ditarik secara cepat, apakah yang akan terjadi

pada koin? Mengapa demikian?

3) Jelaskan kedua peristiwa tersebut sesuai dengan Hukum newton!

Hasil pengamatan

Berilah tanda (√) pada kolom kosong sesuai hasil pengamatan

Pengamatan Diam Bergerak Alasan

Buku/balok

ditarik secara

perlahan

Buku/balok

ditarik secara

cepat

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 162: Sanata Dharma Universityrepository.usd.ac.id/32952/2/141424024_full.pdf · Sanata Dharma University

145

Lampiran 5 Sample Lembar Jawaban Pre-test

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 163: Sanata Dharma Universityrepository.usd.ac.id/32952/2/141424024_full.pdf · Sanata Dharma University

146

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 164: Sanata Dharma Universityrepository.usd.ac.id/32952/2/141424024_full.pdf · Sanata Dharma University

147

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 165: Sanata Dharma Universityrepository.usd.ac.id/32952/2/141424024_full.pdf · Sanata Dharma University

148

Lampira 6 Sample Lembar Jawaban Post-test

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 166: Sanata Dharma Universityrepository.usd.ac.id/32952/2/141424024_full.pdf · Sanata Dharma University

149

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 167: Sanata Dharma Universityrepository.usd.ac.id/32952/2/141424024_full.pdf · Sanata Dharma University

150

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 168: Sanata Dharma Universityrepository.usd.ac.id/32952/2/141424024_full.pdf · Sanata Dharma University

151

Lampiran 7 Sample Jawaban LKS

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 169: Sanata Dharma Universityrepository.usd.ac.id/32952/2/141424024_full.pdf · Sanata Dharma University

152

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 170: Sanata Dharma Universityrepository.usd.ac.id/32952/2/141424024_full.pdf · Sanata Dharma University

153

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 171: Sanata Dharma Universityrepository.usd.ac.id/32952/2/141424024_full.pdf · Sanata Dharma University

154

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 172: Sanata Dharma Universityrepository.usd.ac.id/32952/2/141424024_full.pdf · Sanata Dharma University

155

Lampiran 8 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

Nama Sekolah : SMA Sang Timur Yogyakarta

Kelas : XI IPA

Mata Pelajaran : Fisika

Materi : Hukum Newton I

Alokasi Waktu : 2 x 45 menit

A. KOMPETENSI DASAR (KD)

Menganalsisi hubungan antara gaya, massa dan gerakan benda pada gerak

lurus

B. INDIKATOR DAN TUJUAN PEMBELAJARAN

INDIKATOR TUJUAN

Memahami bunyi dan persamaan

Hukum Newton I

Peserta didik dapat memahami

bunyi dan persamaan Hukum

Newton I

Menentukan gaya dan arah gaya

pada Hukum Newton I

Peserta didik dapat menentukan

gaya dan arah gaya pada Hukum

Newton I

Mengaplikasikan Hukum Newton I

dalam peristiwa kehidupan sehari-

hari

Peserta didik dapat

mengaplikasikan Hukum Newton I

dalam peristiwa kehidupan sehari-

hari

C. MATERI PEMBELAJARAN

1. Bunyi dan persamaaan Hukum Newton I

2. Gaya dan arah gaya pada Hukum Newton I

3. Penerapan Hukum Newton I dalam peristiwa kehidupan sehari-hari

D. MEDIA PEMBELAJARAN DAN ALAT PEMBELAJARAN

1. Media

Lembar Kerja Siswa (LKS)

2. Alat-alat:

Balok

Neraca Pegas

Kertas

Gelas

Meja

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 173: Sanata Dharma Universityrepository.usd.ac.id/32952/2/141424024_full.pdf · Sanata Dharma University

156

E. METODE PEMBELAJARAN

Ceramah aktif

Demonstrasi

F. KEGIATAN PEMBELAJARAN

Pertemuan 1

TAHAP KEGIATAN

WAKTU

Guru Siswa

Pendahuluan Membuka pelajaran

dengan menyampaikan

salam

Memberikan

pertanyaan sebagai

perangsang atau

pengingat berupa

“mengapa benda bisa

berada dalam keadaan

diam.

Menyampaikan topic

pembelajaran

Membagi siswa

kedalam beberapa

kelompok

Membagikan LKS

kepada siswa masing-

masing dalam

kelompok dan

menjelaskan bagian-

bagian LKS

Menjawab salam

Menjawab pertanyaan

“karena resultan gaya

yang bekerja pada benda

adalah nol”

Siswa mendengarkan

Siswa berbaur kedalam

kelompok masing-

masing.

Siswa menerima LKS

dan membuka sambil

menyimak penjelasan

guru

10 menit

Inti Demonstrasi I

Menunjukan alat-alat

demonstrasi kepada

siswa berupa sebuah

balok dan 2 buah

pegas

Memberikan

pertanyaan perangsang

yaitu balok tidak

diberikan gaya luar

“Apakah baloknya

diam atau bergerak?

Nah, menurut kalian

jika baloknya diam,

Siswa memperhatikan

alat-alat yang ditujukan

guru

Siswa cenderung

menjawab bahwa “benda

tersebut diam, karna

tidak ada gaya yang

bekerja pada balok

(jawaban dituliskan

didalam LKS)

65 menit

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 174: Sanata Dharma Universityrepository.usd.ac.id/32952/2/141424024_full.pdf · Sanata Dharma University

157

TAHAP KEGIATAN

WAKTU

apakah masih ada gaya

yang bekerja pada

balok tersebut? Jika

memang terdapat gaya,

lalu gaya apa saja yang

bekerja pada balok

tersebut? Bagaimana

kalian bisa tahu bahwa

ada gaya yang bekerja

pada balok tersebut?

Nah bagaimana jika

“Jika balok tersebut

ditarik menggunakan

pegas dari kedua ujung

balok yang berlawanan

dengan gaya tarik yang

sama besar, misalkan

ditarik dengan gaya

masing-masing 3 N,

bagaimanakah keadaan

balok tersebut?

Apakah baloknya diam

atau bergerak? Jika

baloknya diam atau

bergerak,

bagaimanakah arah

gayanya? Gambarkan

arah gaya pada balok

tersebut? Lalu

bagaiamanakah

persamaannya?

Memulai demonstrasi

yaitu meletakan balok

di atas meja tanpa

diberi gaya apapun.

Lalu bertanya

bagaiman keadaan

buku? Apakah ada

gaya yang bekerja

pada buku?

Berikutnya untuk

Siswa memberikan

jawabannya berupa

hipotesis didalam LKS

(balok diam, karena

gayanya saling

meniadakan)

Siswa menjawab

baloknya diam

Siswa menjawab tidak

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 175: Sanata Dharma Universityrepository.usd.ac.id/32952/2/141424024_full.pdf · Sanata Dharma University

158

TAHAP KEGIATAN

WAKTU

membuktikan adanya

gaya pada benda diam,

salah seorang siswa

diminta untuk maju

kedepan kelas dan

merntangkan

tanganya, lalu

diletakan sebuah buku

diatas tanganya

(tangan diumpamakan

sebagai meja) sambil

bertanya “apa yang

kamu rasakan ?

Lalu buku ditambah

sedikit demi sedikit ,

sampai siswa tersebut

berusaha terus

mengangkat tanganya

karena berat benda

sehingga buku tetap

dalam keadaan diam

“apa yang kamu

rasakan saat buku

ditambah? Dan apa

yang kamu lakukan

untuk

mempertahankan buku

tersebut?”

(diskusi kelompok)

Jika demikian, apa

yang gaya apa yang

bekerja pada buku

tersebut? Dan

bagaiamana arahnya

(digambar ). Apa yang

menyebabkan buku

tersebut diam?

(diskusi kelompok)

terasa apa-apa

Siswa menjawab bahwa

Semakin lama semakin

berat, lalu memberikan

dorongan pada tangan

agar tangan tidak

bergerak turun sehingga

benda tetap diam dan

tidak jatuh (jawaban

dituliskan didalam LKS)

Siswa diharapkan

menjawab bahwa gaya

yang bekerja adalah

Gaya berat dari benda

dan gaya dorong oleh

tangan sebagai gaya

normal. Arahnya

berlawanan dimana arah

gaya berat selalu menuju

ke pusat massa bumi dan

gaya normal keatas

berlawanan dengan

bidang, sehingga

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 176: Sanata Dharma Universityrepository.usd.ac.id/32952/2/141424024_full.pdf · Sanata Dharma University

159

TAHAP KEGIATAN

WAKTU

Melanjutkan

demosntrasi

berikutnya yaitu

menarik balok dari

kedua ujung yang

berlawanan dengan

gaya yang sama besar

sambil memberikan

pertanyaan seperti

pertanyaan hipotesis

(sesuai dengan

pertanyaan dalam

LKS)

Meminta perwakilan

kelompok untuk

menyampaikan hasil

pengamatan selama

demonstrasi

memenuhi Hukum

Newton I yakni ∑F = 0,

dan menyebabakan

benda tersebut diam.

(jawaban dituliskan

didalam LKS

Menjawab bahwa “benda

diam ketika ditarik

dengan gaya yang

berlawanan dan sama

besar (arah gaya

digambar), sehingga

resultan gaya yang

bekerja pada benda sama

dengan nol, hal ini sesuai

dengan persamaan

Hukum Newton I”

(jawaban dituliskan

didalam LKS)

Menyampaikan hasil

pengamatan dan disuksi

Penutup Memberikan

pertanyaan umpan

balik apakah setiap

benda yang diam tidak

mempunyai gaya

“bagaimana bunyi

Hukum Newton I?”

Menjawab bahwa

terdapat gaya yang

bekerja pada benda diam

yakni gaya normal dan

gaya berat.

Jika ∑F = 0, maka v = c

untuk bend yang

bergerak (GLB) dan v =

0 untuk benda yang

diam.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 177: Sanata Dharma Universityrepository.usd.ac.id/32952/2/141424024_full.pdf · Sanata Dharma University

160

.Pertemuan 2

TAHAP KEGIATAN

WAKTU

Guru Siswa

Pendahuluan Membuka

pelajaran dengan

menyampaikan

salam

Memberikan

pertanyaan sebagai

perangsang atau

pengingat berupa “

apabila seorang

anak kecil tengah

berlari, lalu tiba-

tiba ia tersandung

sebuah batu, apa

yang terjadi pada

anak tersebut?

Kira-kira mengapa

demikian? Apakah

ada kaitannya

dengan Hukum

Newton I? Coba

jelaskan !

Menyampaikan

topic pembelajaran

Membagi siswa

kedalam beberapa

kelompok

Membagikan LKS

kepada siswa

masing-masing

dalam kelompok

dan menjelaskan

bagian-bagian LKS

Menjawab salam

Menjawab pertanyaan

“ anak tersebut akan

jatuh kedepan, hal ini

disebabkan karena

karena batu

menghentikan

gerakan kakinya,

sedangkan bagian

kaki yang lain

cenderung terus

bergerak sehingga

menyebabkannya

jatuh kedepan. Hal ini

sesuai dengan Hukum

Newton I terkait

kelembaman .

Siswa mendengarkan

Siswa berbaur

kedalam kelompok

masing-masing.

Siswa menerima LKS

dan membuka sambil

menyimak penjelasan

guru

10 menit

Inti Demonstrasi II

Menunjukan alat

demosntrasi (koin,

gelas dan kertas)

Memberikan

pertanyaan awal

sebagai perangsang

Memperhatikan alat-

alat yang ditunjukan

Siswa kemungkinan

menjawab bahwa “

koin tersebut akan

65 menit

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 178: Sanata Dharma Universityrepository.usd.ac.id/32952/2/141424024_full.pdf · Sanata Dharma University

161

TAHAP KEGIATAN

WAKTU

yakni “ jika koin

diletakan diatas

sebuah kertas, lalu

kertas tersebut

diletakan diatas

gelas, kemudian

secara perlahan

kertas tersebut

ditarik, apa yang

akan terjadi pada

koin tersebut?

Menngapa

demikian?

Memberi

pertanyaan lanjutan

bagaimana jika

kertas tersebut

ditarik secara

cepat, apa yang

terjadi pada koin?

Mengepa

demikian?

Melanjutkan

demonstrasi mulai

dari koin diletakan

diatas kertas, lalu

kertas diletakan

diatas gelas

kemudian ditarik

secara perlaha.

“apa yang terjadi

pada koin?

Mengapa demikian

(diskusi kelompok)

Lalu demonstrasi

berikutnya yakni

kertas digerakan

secara cepat “apa

yang terjadi pada

koin? Mengapa

demikian? (diskusi

kelompok)

bergerak, karena

mengikuti kertas

(jawaban dituliskan

didalam LKS)

Kemungkinan siswa

menjawab koin

bergerak mengikuti

kertas (jawaban

dituliskan didalam

LKS)

Memperhatikan

demonstrasi dan

menjawab pertanyaan

hipotesis sesuai hasil

pengamatan bahwa “

koin bergerak

mengikuti kertas”

(jawaban dituliskan

didalam LKS)

Siswa menjawab

diharapkan menjawab

“koin jatuh kedalam

gelas, hal ini

disebabkan karena

sifat

kelembaman/kemalas

an benda dimana

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 179: Sanata Dharma Universityrepository.usd.ac.id/32952/2/141424024_full.pdf · Sanata Dharma University

162

TAHAP KEGIATAN

WAKTU

Meminta

perwakilan

kelompok untuk

menyampaikan

hasil pengamatan

selama demonstrasi

Memberikan

tambahan

informasi terkait

kelembaman yakni

pengaruh masa

terhadap

kelambaman

benda malas untuk

bergerak atau

cenderung

mempertahankan

keadaan diamnya”

(jawaban dituliskan

didalam LKS)

Menyampaikan hasil

pengamatan dan

disuksi

Mendengarkan dan

mencatat informasi

yang diberikan

Penutup

Memberikan

pertanyaan umpan

balik “bagaimana

bunyi Hukum

Newton I?”

Coba sebutkan

salah satu contoh

beserta

penjelasannya

.

Jika ∑F = 0, maka v =

c untuk bend yang

bergerak (GLB) dan v

= 0 untuk benda yang

diam.

Menjelaskan contoh

peristiwa Hukum

Newton I dalam

kehidupan sehari-hari

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 180: Sanata Dharma Universityrepository.usd.ac.id/32952/2/141424024_full.pdf · Sanata Dharma University

163

Lampiran 9 Foto-foto Pelaksanaan Penelitian

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI