sak etap.docx

25
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dewan Pengurus Nasional IAI bersama-sama dengan Dewan Konsultatif SAK dan Dewan SAK merencanakan pada tahun 2012 akan menerapkan standar akuntansi yang mendekati konvergensi penuh kepada IFRS. Dari data-data di atas kebutuhan Indonesia untuk turut serta melakukan program konverjensi tampaknya sudah menjadi keharusan jika kita tidak ingin tertinggal. Standar akuntansi keuangan nasional saat ini sedang dalam proses secara bertahap menuju konverjensi secara penuh dengan International Financial Reporting Standards yang dikeluarkan oleh IASB. Indonesia harus mengadopsi standar akuntansi internasional (International Accounting Standard/IAS) untuk memudahkan perusahaan asing yang akan menjual saham di negara ini atau sebaliknya. Namun demikian, untuk mengadopsi standar internasional itu bukan perkara mudah karena memerlukan pemahaman dan biaya sosialisasi yang mahal. Standar Akuntansi Keuangan (SAK) yang mengadopsi standar internasional IFRS untuk etentitas yang berakuntabilitas public (SAK IFRS) Penerapannya 1

Upload: indriani-sashetoon-syahrani

Post on 09-Feb-2016

35 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

Page 1: SAK ETAP.docx

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Dewan Pengurus Nasional IAI bersama-sama dengan Dewan Konsultatif SAK

dan Dewan SAK merencanakan pada tahun 2012 akan menerapkan standar

akuntansi yang mendekati konvergensi penuh kepada IFRS. Dari data-data di atas

kebutuhan Indonesia untuk turut serta melakukan program konverjensi tampaknya

sudah menjadi keharusan jika kita tidak ingin tertinggal. Standar akuntansi

keuangan nasional saat ini sedang dalam proses secara bertahap menuju

konverjensi secara penuh dengan International Financial Reporting Standards

yang dikeluarkan oleh IASB.

Indonesia harus mengadopsi standar akuntansi internasional (International

Accounting Standard/IAS) untuk memudahkan perusahaan asing yang akan

menjual saham di negara ini atau sebaliknya. Namun demikian, untuk

mengadopsi standar internasional itu bukan perkara mudah karena memerlukan

pemahaman dan biaya sosialisasi yang mahal.

Standar Akuntansi Keuangan (SAK) yang mengadopsi standar internasional

IFRS untuk etentitas yang berakuntabilitas public (SAK IFRS) Penerapannya

relatif rumit (karena masalah kebiasaan) sehingga banyak perusahaan yang

terdaftar di bursa efek (listing) melakukan delisiting karena sulit menerapkan

SAK IFRS dan memilih untuk menerapkan SAK ETAP. Sehingga dapat

dikatakan bahwa yang menganut Standar Akuntansi Keuangan berbasis IFRS

adalah perusahaan di Indonesia yang telah go public. Untuk perusahaan yang

belum go public, dibutuhkan standar yang memudahkan perusahaan menyusun

laporan keuangannya secara mudah.

IFRS for Small Medium Enterprises (SMEs) menjadi acuan bagi Indonesia

untuk membentuk SAK ETAP yang dapat digunakan oleh perusahaan yang belum

go public atau UMKM. SAK ETAP adalah bentuk mini dari SAK IFRS dengan

(1) terdapat pengurangan opsi dan pengungkapan; (2) tidak terdapat pengakuan

1

Page 2: SAK ETAP.docx

dan pengukuran yang berbeda; (3) targetnya adalah perusahaan menengah ke atas,

termasuk anak dari perusahaan terbuka. IFRS for SMEs, merupakan bentuk mini

dari Full IFRS.

2.1 Rumusan Masalah

Bagaimana penjelasan dasar mengenai SAK ETAP?

Bagaimana perbedaan antara SAK ETAP dengan SAK IFRS?

Apa saja isu-isu krusial yang ada dalam ETAP?

3.1

2

Page 3: SAK ETAP.docx

BAB II

PEMBAHASAN

2.1 SAK ETAP (IFRS for SMEs)

SAK ETAP merupakan Standar akuntansi keuangan untuk Entitas Tanpa

Akuntabilitas Publik. SAK-ETAP nampak sejalan dengan International Financial

Reporting Standard for Small and Medium-sized Entities (IFRS for SMEs).

Meskipun memiliki judul yang berbeda, namun baik SAK-ETAP maupun IFRS

for SMEs sama-sama diperuntukkan bagi entitas tanpa akuntabilitas publik, hanya

saja istilah yang digunakan sebagai judul pada IFRS adalah small and medium-

sized entities (SMEs).

Oleh karena itu, apabila kita membandingkan judul pada IFRS for SMEs dan

SAK ETAP, maka istilah entitas tanpa akuntabilitas publik (lihat pada Ruang

Lingkup SAK ETAP) sama pengertiannya dengan small and medium-sized

entities. SAK ETAP disusun dengan mengadopsi IFRS for SMEs dengan

modifikasi sesuai dengan kondisi Indonesia.

ETAP adalah entitas yang: (1) tidak memiliki akuntabilitas publik signifikan

dan (2) menerbitkan laporan keuangan untuk tujuan umum (general purpose

financial statement) bagi pengguna eksternal. Contoh pengguna eksternal adalah

pemilik yang tidak terlibat langsung dalam pengelolaan usaha, kreditur, dan

lembaga pemeringkat kredit. SAK ETAP menggunakan acuan IFRS for Small

Medium Enterprises (SME) yang lebih sederhana antara lain:

Aset tetap, tidak berwujud menggunakan harga perolehan.

Entitas anak tidak dikonsolidasi tetapi sebagai investasi dengan metode

ekuitas.

Mengacu pada praktik akuntansi yang saat ini digunakan.

Laporan keuangan sesuai SAK ETAP menyajikan informasi mengenai posisi

keuangan, kinerja, dan arus kas entitas yang berguna bagi pengguna luas.

3

Page 4: SAK ETAP.docx

Karakteristik SAK ETAP adalah sebagai berikut :

SAK ETAP: Standar akuntansi keuangan untuk Entitas Tanpa Akuntabilitas

Publik.

ETAP adalah entitas yang :

a) Tidak memiliki akuntabilitas publik signifikan; dan

b) Menerbitkan laporan keuangan untuk tujuan umum (general purpose

financial statement) bagi pengguna eksternal.

Menggunakan acuan IFRS untuk Small Medium Enterprises.

Lebih sederhana antara lain :

a) Aset tetap, tidak berwujud menggunakan harga perolehan

b) Entitas anak tidak dikonsolidasi tetapi sebagai investasi dengan metode

ekuitas.

c) Mengacu pada praktik akuntansi yang saat ini digunakan

Kualitatif Informasi Dlm Laporan Keuangan :

a) Dapat Dipahami,

b) Relevan,

c) Materialitas,

d) Keandalan,

e) Substansi Mengungguli Bentuk

f) Pertimbangan Sehat,

g) Kelengkapan,

h) Dapat Dibandingkan,

i) Tepat Waktu,

j) Keseimbangan antara Biaya dan Manfaat.

SAK ETAP tidak mengijinkan pengakuan pos-pos dalam neraca yang tidak

memenuhi definisi aset atau kewajiban dengan mengabaikan apakah pos-pos

tersebut merupakan hasil dari penerapan “matching concept”.

4

Page 5: SAK ETAP.docx

Saling hapus tidak diperkenankan atas aset dengan kewajiban, atau

penghasilan dengan beban, kecuali disyaratkan atau diijinkan oleh SAK

ETAP.

2.2 Perbedaan SAK IFRS dengan SAK ETAP

Perbedaan secara mendasar antara SAK IFRS dan SAK ETAP ialah SAK IFRS

merupakan hasil konvergensi dari IFRS sedangkan SAK ETAP merupakan adopsi

dari IFRS for SMEs. SAK ETAP dipergunakan untuk perusahaan yang belum go

public, bukan fidusia (bank, asuransi, dana pensiuan dan lain sebagainya),

dikecualikan oleh otoritas yang berwenang seperti Bank Indonesia mengharuskan

BPR menggunakan SAK ETAP dan bukannya SAK IFRS. Sedangkan SAK IFRS

digunakan untuk perusahaan yang go public.

SAK ETAP disusun dengan mengadopsi IFRS for SMEs dengan modifikasi

sesuai kondisi di Indonesia dan dibuat lebih ringkas. SAK ETAP masih

memerlukan professional judgement namun tidak sebanyak untuk PSAK – IFRS.

No Elemen PSAK SAK ETAP1 Penyajian

Laporan Keuangan

Laporan posisi keuangan Informasi yang disajikan

dalam laporan posisi keuangan

Pembedaan asset lancar dan tidak lancar dan laibilitas jangka pendek dan jangka panjang

Aset lancar Laibilitas jangka pendek Informasi yang disajikan

dalam laporan posisi keuangan atau catatan atas laporan keuangan

Sama dengan PSAK, kecuali informasi yang disajikan dalam neraca, yang menghilangkan pos :  Aset keuangan Properti investasi yang

diukur pada nilai wajar (ED PSAK 1)

Aset biolojik yang diukur pada biaya perolehan dan nilai wajar (ED PSAK 1)

Kewajiban berbunga jangka panjang

Aset dan kewajiban pajak tangguhan

Kepentingan nonpengendalian

5

Page 6: SAK ETAP.docx

2 Laporan Laba Rugi

Laporan laba rugi komprehensif : Informasi yang disajikan

dalam laporan Laba Rugi Komprehensif

Laba rugi selama periode Pendapatan komprehensif

lain selama periode Informasi yang disajikan

dalam laporan laba rugi komprehensif atau catatan atas laporan keuangan

Tidak sama dengan PSAK yang menggunakan istilah laporan laba rugi komprehensif, SAK ETAP menggunakan istilah laporan laba rugi.

3 Penyajian Perubahan Ekuitas

Sama dengan PSAK, kecuali untuk beberapa hal yang terkait pendapatan komprehensif lain.

4 Catatan Atas Laporan Keuangan

Catatan atas laporan keuangan

Struktur Pengungkapan kebijakan

Akuntansi Sumber estimasi

ketidakpastian Modal (ED PSAK 1) Pengungkapan lain

Sama dengan PSAK, kecuali pengungkapan modal.

5 Laporan Arus Kas

Arus kas aktivitas operasi: metode langsung dan tidak langsung

Arus kas aktivitas investasi

Arus kas aktivitas pendanaan

Arus kas mata uang asing Arus kas bunga dan

dividen, pajak penghasilan, transaksi non-kas

Sama dengan PSAK kecuali:  Arus kas aktivitas

operasi: metode tidak langsung

Arus kas mata uang asing, tidak diatur.

6

Page 7: SAK ETAP.docx

6 Laporan keuangan konsolidasi dan terpisah

Persyaratan penyajian lapkeu konsolidasi

Entitas bertujuan khusus Prosedur konsolidasi Lapkeu tersendiri Lapkeu gabungan

Tidak diatur (Lihat Bab 12).

7 Kebijakan akuntansi, estimasi, dan kesalahan

PSAK 25 (Laba atau Rugi Bersih untuk periode Berjalan, Kesalahan Mendasar, dan Perubahan Kebijakan Akuntansi) 

Laba atau rugi bersih untuk Periode berjalan

Kesalahan Mendasar Perubahan kebijakan

Akuntansi Pemilihan dan penerapan

kebijakan akuntansi Konsistensi dan

perubahan kebijakan akuntansi

Perubahan Estimasi akuntansi

Kesalahan. Pos luar biasa Laba atau rugi dari

aktivitas normal Operasi yang tidak

dilanjutkan Perubahan estimasi

Akuntansi Penerapan suatu standar

Akuntansi keuangan Perubahan kebijakan

Akuntansi yang lain

SAK ETAP sudah maju satu langkah dibandingkan PSAK (tidak ada “kesalahan mendasar” dan “laba atau rugi luar biasa”).

8 Instrumen Keuangan

Ruang lingkup: aset dan kewajiban keuangan

PSAK 50 (1998).

7

Page 8: SAK ETAP.docx

Dasar Instrumen keuangan dasar

Diklasifikasikan pada nilai wajar melalui laporan laba rugi, dimiliki hingga jatuh tempo, tersedia untuk dijual, pinjaman dan pinjaman yang diberikan

Impairment menggunakan incurred loss concept

Derecognition Hedging dan derivatif Ruang lingkup: investasi

pada efek tertentu Klasifikasi trading, held

to maturity, dan available for sale.

9 Persediaan Pengukuran persediaan Biaya persediaan Biaya pembelian Biaya konversi Biaya lain-lain Biaya persediaan

pemberian jasa Teknik pengukuran biaya Rumus biaya Nilai realisasi bersih Pengakuan sebagai beban Pengungkapan

Sama dengan PSAK

10 Investasi pada perusahaan asosiasi dan entitas anak

Ruang lingkup: entitas asosiasi

Metode akuntansi Metode biaya Metode ekuitas Model nilai wajar (ED

PSAK 15) Ruang lingkup: entitas

metode ekuitas

8

Page 9: SAK ETAP.docx

asosiasi dan entitas anak Metode akuntansi Entitas asosiasi : metode

biaya Entitas anak

11 Investasi pada perusahaan asosiasi dan entitas anak

Jointly controlled operation, asset, and entity

Metode akuntansi Metode konsolidasi

proporsional Metode ekuitas Model nilai wajar

Sama dengan PSAK kecuali metode akuntansi hanya menggunakan metode biaya.

12 Property Investasi

Metode akuntansi Model nilai wajar Model biaya

Metode akuntansi: model biaya

13 Aset Tetap Menggunakan pendekatan komponenisasi

Pengukuran menggunakan model biaya atau model revaluasi

Pengukuran biaya perolehan

Pengakuan pengeluaran selanjutnya

Penyusutan Tidak perlu review nilai

residu, metode penyusutan, dan umur manfaat setiap akhir periode pelaporan, tetapi jika ada indikasi perubahan saja

Sama dengan PSAK kecuali: 

Tidak menggunakan pendekatan komponenisasi.

Revaluasi diijinkan jika dilakukan berdasarkan Peraturan Pemerintah. Hal ini mengacu ke PSAK 16 (1994)

Tidak perlu review nilai residu.

14 Asset Tidak Berwujud

Prinsip umum untuk pengakuan

Pengakuan awal, pengukuran selanjutnya

Amortisasi selama umur

Sama dengan PSAK, kecuali aset tidak berwujud yang diperoleh dari penggabungan usaha.

9

Page 10: SAK ETAP.docx

manfaat atau 10 tahunPenurunan nilai Menggunakan metode

pembelian Goodwill dimaortisasi 5

tahun atau 20 tahun dengan justifikasi manajemen

Tidak diatur

15 Sewa Mengatur perjanjian yang mengandung sewa

Klasifikasi bersifat principle based

Laporan keuangan lessee dan

Tidak mengatur perjanjian yang mengandung sewa (ISAK)

Lessor. Klasifikasi sewa: kombinasi IFRS for SMEs dan SFAS 13

Laporan keuangan lessee dan lessor menggunakan PSAK 30 (1990): Akuntansi SewaGuna Usaha

Kewajiban diestimasi Kewajiban kontinjensi Aset kontinjensi

Sama dengan PSAK

16 Ekuitas Penjelasan Akuntasi ekuitas untuk

badan usaha bukan PT Akuntansi ekuitas untuk

badan usaha berbentuk PT

Reorganisasi Selisih penilaian kembali

Sama dengan PSAK, kecuali :

Reorganisasi Selisih

penilaian kembali

17 Pendapatan Penjualan barang Penjualan jasa

Sama dengan PSAK.

10

Page 11: SAK ETAP.docx

Kontrak konstruksi Bunga, dividen dan

royalti Lampiran kasus

pengakuan pendapatan (ED PSAK 23)

18 Biaya Pinjaman

Komponen biaya pinjaman

Pengakuan dan kapitalisasi biaya pinjaman

Biaya pinjaman langsung dibebankan

19 Penurunan Nilai Aset

Penurunan nilai persediaan

Penurunan nilai non-persediaan

Penurunan nilai goodwill

Sama dengan PSAK, kecuali: 

Ruang lingkup yang meliputi semua jenis aset.

Tidak mengatur penurunan nilai goodwill

Ada tambahan penurunan nilai untuk pinjaman yang diberikan dan piutang yang menggunakan PSAK 31:Akuntansi Perbankanparagraf 16 dan 17.

20 Imbalan Kerja Imbalan kerja jangka pendek

Imbalan pasca kerja, untuk manfaat pasti menggunakan PUC

Imbalan jangka panjang lainnya

Pesangon pemutusan kerja

Sama dengan PSAK, kecuali untuk manfaat pasti menggunakan PUC dan jika tidak bisa, menggunakan metode yang disederhanakan

21 Pajak Penghasilan

Menggunakan deferred taxconcept

Pengakuan dan pengukuran pajakkini

11

Page 12: SAK ETAP.docx

Pengakuan dan pengukuran pajaktangguhan

Menggunakan tax payable concept

Tidak ada pengakuan danpengukuran pajak tangguhan

22 Mata Uang Pelaporan

Mata uang pencatatan dan pelaporan

Mata uang fungsional Penentuan saldo awal Penyajian komparatif Perubahan mata uang

pencatatan dan pelaporan

Sama dengan PSAK Mata Uang Pelaporan 

Mata uang fungsional Pelaporan transaksi mata

uang asing dalam mata uang fungsional

Perubahan mata uang fungsional (Pada prinsipnya sama)

23 Peristiwa setelah akhir periode pelaporan

Peristiwa yang memerlukan penyesuaian

Peristiwa yang tidak memerlukan penyesuaian

Sama dengan PSAK

24 Pengungkapan pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa

Pengertian pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa

Pengungkapan

Sama dengan PSAK 7

25 Aktivitas Khusus

Akuntansi perkoperasian Akuntansi minyak dan

gas bumi Akuntansi pertambangan

umum Akuntansi perusahaan

efek Akuntansi reksa dana Akuntansi perbankan dan

asuransi

Tidak diatur

26 Ketentuan Retrospektif atau

12

Page 13: SAK ETAP.docx

Transisi prospektif (jika tidak praktis) yang diterapkan secara prospective catchup (dampak ke saldo laba)

Perpindahan dari dan ke SAK ETAP

27 Tanggal Efektif

Berlaku efektif untuk laporan keuangan yang dimulai pada tanggal 1 Januari 2011, penerapan dini 1 Januari 2010

(Wirahardja, R.I dan Ersa T.W; 2009)

2.3 Isu-isu krusial dalam ETAPSAK ETAP cocok digunakan UMKM karena aplikasinya yang sederhana dan

fleksibel, sehingga sangat mudah dipelajari. Dengan SAK ETAP, penyajian

laporan keuangan mampu menghadirkan data keuangan yang akuran dan

terpercaya. Melalui standar baru akuntansi ini, pelaku UMKM tak perlu

membayar mahal akuntan publik. Namun, mereka tetap bisa tampil sebagai

usahawan profesional.

Terkait pengenalan SAK ETAP di kalangan UMKM, hal ini bisa

disosialisasikan oleh pihak-pihak terkait dan berkepentingan, seperti pemerintah,

organisasi akuntansi (IAI) ataupun perguruan tinggi. Bahkan, dalam konteks

keterlibatan perguruan tinggi, para mahasiswa dan alumni dapat diberdayakan

dalam menerapkan SAK ETAP di kalangan UMKM.

PSAK ETAP mulai diberlakukan pada akhir tahun 2011. Penggunaan PSAK

ini harus konsisten untuk tahun-tahun berikutnya. Apalagi yang sudah

memutuskan untuk menggunakan PSAK umum dalam penyajian laporan

keuangan, maka untuk selanjutnya tidak boleh merevisi kebijakannya ke PSAK

ETAP.

Entitas dapat menerapkan SAK ETAP secara retrospektif, namun jika tidak

praktis, maka entitas diperkenankan untuk menerapkan SAK ETAP secara

13

Page 14: SAK ETAP.docx

prospektif. Entitas yang menerapkan secara prospektif dan sebelumnya telah

menyusun laporan keuangan maka :

a) Mengakui semua aset dan kewajiban yang pengakuannya dipersyaratkan

dalam SAK ETAP

b) Tidak mengakui pos-pos sebagai aset atau kewajiban jika SAK ETAP tidak

mengijinkan pengakuan tersebut

c) Mereklasifikasikan pos-pos yang diakui sebagai suatu jenis aset, kewajiban

atau komponen ekuitas berdasarkan kerangka pelaporan sebelumnya, tetapi

merupakan jenis aset, kewajiban, atau komponen ekuitas yang berbeda

berdasarkan SAK ETAP

d) Menerapkan SAK ETAP dalam pengukuran seluruh aset dan kewajiban yang

diakui.

Penerapan secara prospektif artinya kebijakan akuntansi yang baru, diterapkan

pada kejadian atau transaksi yang terjadi setelah tanggal perubahan. Tidak ada

penyesuaian yang dilakukan terhadap periode sebelumnya. Sedangkan Kebijakan

akuntansi yang digunakan oleh entitas pada saldo awal neracanya berdasarkan

SAK ETAP mungkin berbeda dari yang digunakan untuk tanggal yang sama

dengan menggunakan kerangka pelaporan keuangan sebelumnya. Hasil

penyesuaian yang muncul dari transaksi, kejadian atau kondisi lainnya sebelum

tanggal efektif SAK ETAP diakui secara langsung pada saldo laba pada tanggal

penerapan SAK ETAP.

Pada tahun awal penerapan SAK ETAP, entitas yang memenuhi persyaratan

untuk menerapkan SAK ETAP dapat menyusun laporan keuangan tidak

berdasarkan SAK ETAP, tetapi berdasarkan PSAK non-ETAP sepanjang

diterapkan secara konsisten. Entitas tersebut tidak diperkenankan untuk kemudian

menerapkan SAK ETAP ini untuk penyusunan laporan keuangan berikutnya.

Entitas yang menyusun laporan keuangan berdasarkan SAK ETAP kemudian

tidak memenuhi persyaratan entitas yang boleh menggunakan SAK ETAP, maka

entitas tersebut tidak diperkenankan untuk menyusun laporan keuangan

berdasarkan SAK ETAP.

14

Page 15: SAK ETAP.docx

Entitas yang sebelumnya menggunakan PSAK non-ETAP dalam menyusun

laporan keuangannya dan kemudian memenuhi persyaratan entitas yang dapat

menggunakan SAK ETAP, maka entitas tersebut dapat menggunakan SAK ETAP

ini dalam menyusun laporan keuangan.

15

Page 16: SAK ETAP.docx

BAB III

KESIMPULAN

3.1 Kesimpulan

Standar Akuntansi Keuangan untuk Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik (SAK

ETAP) adalah standar akuntansi yang disusun sebagai acuan dan dimaksudkan

untuk digunakan entitas tanpa akuntabilitas publik yang dimaksudkan agar semua

unit usaha menyusun laporan keuangan secara mudah sesuai dengan standard

yang telah ditetapkan.

Perbedaan SAK IFRS dan SAK ETAP adalah Materi SAK ETAP lebih

sederhana sedangkan PSAK – IFRS complicated dan rumit. SAK ETAP

cenderung menggunakan basis stewardship sebagai pertanggungjawaban

pengelola kepada stakeholder sehingga cenderung menggunakan prinsip

reliability, sedangkan PSAK – IFRS telah bergeser untuk pemenuhan user dalam

pengambilan keputusan sehingga cenderung menggunakan prinsip relevan. SAK

ETAP tidak mengatur pajak tangguhan, hanya menggunakan metode tidak

langsung untuk laporan arus kas, menggunakan cost model untuk investasi ke

asosiasi dan menggunakan metode ekuitas untuk anak perusahaan.

SAK ETAP cocok digunakan UMKM karena aplikasinya yang sederhana dan

fleksibel, sehingga sangat mudah dipelajari. Dengan SAK ETAP, penyajian

laporan keuangan mampu menghadirkan data keuangan yang akuran dan

terpercaya. Melalui standar baru akuntansi ini, pelaku UMKM tak perlu

membayar mahal akuntan publik. Namun, mereka tetap bisa tampil sebagai

usahawan profesional.

16

Page 17: SAK ETAP.docx

DAFTAR PUSTAKA

Blueholic, Lord. 2013. Materi Akuntansi SAK ETAP. https://lordblueholic.wordpress.com/2013/12/12/materi-akuntansi-sak-etap/ di akses pada tanggal 11 September 2015.

Claudia, Elsa. 2013. Perbedaan SAK ETAP dan SAK IFRS. http://elsaclaudia.blogspot.co.id/2013/11/perbedaan-sak-etap-dengan-sak-ifrs.html diakses pada tanggal 11 September 2015.

Gracetine, Syanne. 2013. Materi SAK ETAP. http://syannegracetine.blogspot.co.id/2013/11/materi-sak-etap_14.html diakses pada tanggal 11 September 2015.

Ikatan Akuntan Indonesia. 2009. Standar Akuntansi Keuangan Untuk Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik. Bandung: Dewan Standar Akuntansi Keuangan.

Majalah Akuntan Indonesia; Edisi No.19/Tahun III/Agustus 2009

Riska. 2012. Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik. http://ika-accounting.blogspot.co.id/2012/02/entitas-tanpa-akuntabilitas-publik.html diakses pada tanggal 11 September 2015.

Sagala, Wira. 2013. Perbedaan SAK ETAP dan PSAK IFRS. http://sagalawira92.blogspot.co.id/2013/09/perbedaan-sak-etap-vs-psak-ifrs.html diakses pada 11 September 2015.

Wiraharja, R.I. dan Ersa Tri Wahyuni. 2013. http://keuanganlsm.com/perbedaan-sak-etap-dengan-psak/ diakses pada 11 September 2015.

Yon, Chandra. 2012. Perbandingan PSAK dengan SAK ETAP. http://akuntansi-jac.blogspot.co.id/2012/10/perbandingan-antara-psak-dengan-sak-etap.html diakses pada tanggal 11 September 2015.

17